Penyihir level 8 fanatik, kekuatan besar yang bahkan mulai mendistorsi waktu dan membalikkan masa lalu-masa depan. Realm ini hanya bisa dirasakan sedikit oleh Reilin, namun memenuhi dirinya dengan kerinduan dan hasrat.
"Bagaimanapun juga... misi kali ini akhirnya selesai dengan sukses. Lebih baik kita segera meninggalkan tempat ini..."
Reilin menyapu pandangannya ke Chip. Profesi Arkanis dan berbagai data besar di dalamnya jelas bukan palsu.
Baru setelah keluar dari sarang naga, menghirup angin malam dingin dan udara beraroma rerumputan, raut wajah Reilin mulai membaik.
"Meskipun dimensi separuh sudah hancur total, tidak menutup kemungkinan masih ada sisa-sisa. Lebih baik hindari kontak sampai kekuatan mencapai level tubuh asli..."
Reilin masih menunjukkan ketakutan saat berpikir: "Jika Bayangan Terdistorsi benar-benar bermusuhan, satu pikiran jahat itu sudah cukup membuatku tewas di sini. Tapi mengapa di saat terakhir membiarkanku pergi, bahkan memberiku gulungan sihir ini..."
Reilin memandang gulungan sihir hitam di tangannya, lalu menatap Helen yang matinya terus melirik ke arah sini namun jelas terlihat ketakutan.
"Kamu tahu asal-usul benda ini?"
"Tidak! Tidak tahu! Hanya leluhur yang pernah menyebutkan ada naskah tulisan tangannya di salah satu kamar reruntuhan, berisi sebagian data Arkanis..."
Di bawah tatapan Reilin, Helen menggigil sambil menceritakan semua yang dia ketahui.
"Ini mungkin bukan yang kamu cari, dan juga sangat berbahaya. Biarkan saya yang menyimpannya dulu..."
Reilin sama sekali tidak berniat mengembalikan gulungan itu. Sang Bayangan Terdistorsi memiliki banyak cara untuk memperdaya penyihir level 11 seperti dia, mulai memanipulasi memori hingga menyisipkan gambaran palsu adalah hal mudah.
"Baik, Tuan!"
Dalam hati Helen masih ada rasa kecewa, tapi dia tetap patuh mengiyakan. Kejadian sebelumnya memang membuatnya trauma.
"Sesuai Perjanjian sebelumnya, saya akan memberimu kompensasi: metode naik tingkat Arkanis dan beberapa template arkana!"
Reilin menatap gadis setengah elf penyihir di hadapannya, tiba-tiba berkata dengan nada penuh arti.
"Lalu apa yang Anda inginkan? Langsung saja!" Setelah beberapa waktu bersama, Helen sudah paham betul karakter penyihir ini yang takkan bergerak tanpa imbalan. Tapi sekali perjanjian dibuat, dia akan jujur.
"Dengan jiwamu, bersumpahlah pada Sungai Underworld! Berikan kesetiaanmu padaku selama seratus tahun!"
Reilin berkata datar. Di mata Helen, dia melihat gejolak pergulatan batin.
"Setuju!"
“Helen memang pantas disebut orang pintar. Setelah berjuang sebentar, dia langsung setuju dan segera mengucapkan sumpah.”
“Hm! Jiwanya juga asli, sepertinya ini benar-benar Helen yang asli...”
Sumpah dengan jiwa seorang Penyihir yang memicu resonansi Sungai Kematian adalah janji yang sangat mengikat dan mustahil dipalsukan. Reilin mengangguk diam-diam menyetujui.
Bagi Reilin sekarang, Penyihir level 11 hanyalah jiwa-jinak yang bisa diabaikan. Yang penting adalah verifikasi dan autentikasi selama proses sumpah.
Ternyata dia memang Helen yang dulu, justru membuat perasaannya semakin kompleks.
“Lalu... apa sebenarnya yang ingin disampaikan Bayangan Terdistorsi? Apakah dia masih ada setelah Senjakala Para Dewa kuno? Atau sudah tewas sepenuhnya? Tidak! Dengan kekuatan dan tingkatannya, bahkan jika tewas, pasti masih ada fragmen jiwanya yang menunggu kebangkitan setelah waktu panjang...”
Memikirkan ini, wajah Reilin kembali menjadi muram.
……
Setelah membunuh naga merah dan menjelajahi reruntuhan Nether, Pegunungan Nether sudah tidak bernilai lagi. Reilin pun memerintahkan untuk kembali.
Pasukan yang tersisa sekitar 700 orang perlahan meninggalkan Pegunungan Nether, membawa kejayaan membunuh naga dan kekayaan melimpah.
Wajah Rafiniya tetap muram sepanjang waktu, seolah akan segera Berpisah dengan Reilin begitu meninggalkan Pegunungan Nether.
“Kita hanya menghabiskan kurang dari sepuluh hari untuk membunuh naga dan menjelajahi reruntuhan. Dunia luar pasti sudah mengalami perubahan sangat drastis sekarang?”
Reilin sama sekali tidak memperhatikan perasaan Rafiniya, malah sedikit merasa senang atas kesulitan orang lain.
Dan fakta membuktikan demikian.
"Ada apa? Tingkat karantina seperti ini?" Rafiniya yang baru keluar dari pegunungan langsung merasakan keanehan. Banyak desa sekitar yang benar-benar ditinggalkan, sementara yang masih berpenghuni juga bersikap sangat waspada terhadap orang asing.
"Apakah manusia hewan menyerang lagi? Ataukah Kekaisaran Orc melancarkan serangan total?" Rafiniya segera memikirkan dua kemungkinan ini, hatinya diliputi kecemasan.
"Di saat seperti ini, Reilin malah pergi bertualang, pasti akan dituduh melakukan kejahatan melarikan diri dari medan perang..."
Gadis ksatria itu tiba-tiba merasa khawatir dalam hati, tapi kemudian menggelengkan kepala: "Orang licik seperti dia pasti sudah menyiapkan rencana pelarian. Bahkan jika tidak, mengapa aku harus mengkhawatirkannya?"
"Lapor Tuan! Sinyal sekutu terdeteksi di depan!"
Saat itu juga, pasukan pengintai kembali melapor.
"Baik! Kirim sinyal balasan, kita akan bergabung dengan mereka!" Reilin mengangguk tenang, sekaligus tahu siapa yang akan datang.
Di wilayah Dark Forest ini, selain pasukannya sendiri, tidak ada pasukan lain yang beroperasi.
Benar saja, setelah sinyal dikirimkan, debu tampak membubung di kejauhan. Seorang figur manusia menyambar turun dari udara seperti elang hitam.
"Reilin*Fauran!!!"
Kastle mendarat dengan marah di depan Reilin, lehernya membengkak karena kemarahan yang meluap.
“Mengapa meninggalkan Wilayah Pertempuranmu？？？Dan... ke mana orang Malfoy？？？”
Melihat pasukan lebih dari 700 orang di belakang Reilin, aura Slade terhenti sejenak sebelum tersapu amarah yang lebih besar.
“Tahukah kau, karena kelalaianmu! Aku harus menghadapi serangan manusia hewan langsung, bahkan terpaksa mengabaikan misi penyelamatan Kota Bulan Perak... Bersiaplah menghadapi pengadilan militer!!!”
“Berhenti! Tunggu!!! Aku masih belum mengerti situasinya? Menyelamatkan Kota Bulan Perak? Mengapa?”
Kepala Rafiniya terasa pusing.
“Kau tidak tahu? Alasan yang sangat konyol? Apa kalian hanya mengubur diri di hutan selama ini?”
Ekspresi mengejek semakin jelas di wajah Slade: “Pasukan orc telah mengepung Kota Bulan Perak! Sementara aku, Slade sang penyihir tinggi, bertaruh nyawa di medan perang, kalian prajurit baru terkutuk ini berani meninggalkan wilayah pertahanan! Kalian pantas digantung semua!!!”
“Pengepungan orc？？？” Rafiniya mundur beberapa langkah, matanya menatap Reilin dengan tak percaya: “Kau sudah tahu... benar kan?”
Saat ini Rafiniya benar-benar merasa seperti seluruh harapannya runtuh.
“Lalu... mengapa Tuan Slade sang penyihir tinggi agung tidak membawa prajurit dan pasukan sukarelawan bangsawan ini untuk memberikan bantuan?”
Reilin mengabaikan Rafiniya, tatapannya yang sama-sama mengejek tertuju pada Slade.
“Itu karena aku harus menjaga dari serangan mendadak manusia hewan!”
Caslay memandang Reilin dengan angkuh: "Meskipun kamu memiliki kesalahan dalam melaksanakan tugas, aku tidak akan menuntutmu saat ini, Baron Reilin! Atas nama komandan wilayah Utara, aku memerintahkanmu untuk pergi mendukung Kota Bulan Perak! SEGERA!!! SEKARANG JUGA!!!"
Hingga saat ini, Caslay masih belum menghentikan upayanya untuk menjebak Reilin.
"Hehe..." Tatapan mata Reilin menembus langsung ke Caslay, menunggu sampai sang lawan mulai menunjukkan tanda-tanda mengamuk, baru kemudian berkata dengan tenang: "Mengapa..."
"Mengapa?? Apakah kamu berani melanggar perintah? Atau memaksaku untuk segera MENGHABISIMU sekarang juga!"
Caslay menyipitkan matanya sedikit.
Kekuatan penyihir tingkat tinggi adalah kepercayaan diri terbesarnya, sementara lawannya paling-paling hanya Level Empat Belas. Bahkan dengan pasukan pribadi dan orang lain, itu tidak berarti apa-apa.
Lagipula, dokumen pengangkatan dirinya sebagai komandan wilayah Utara sudah dikirim melalui jalur darurat. Dengan identitas dan posisinya sekarang, membunuh seorang baron pun tidak masalah, apalagi sang target sudah memiliki tuduhan maladministrasi!
"Benar, membunuh genius sihir ini sepertinya ide yang bagus! Tapi tunggu dulu, setelah pasukan pribadi Andrew dan yang lain tiba, baru aku akan mencaplok pasukan Reilin ini. Wuih... Wuih... Masih ada begitu banyak persediaan makanan, sangat bagus... Di Utara sekarang, logistik dan sumber daya manusia adalah hal paling berharga..."
Berbagai rencana berputar di kepala Caslay. Namun sebelum sempat menyusun strategi atau menunjukkan sikap merangkul sementara, tiba-tiba Reilin di seberang tersenyum tipis.
“Bunuh orang ya bunuh, buat apa mikir banyak-banyak?”
“Apa... eh...” Di saat ini, Kaslai tiba-tiba merasakan nyeri hebat di dada. Dengan tubuh kaku, ia menunduk dan melihat sebilah belati hitam telah menembus dadanya.
“Tidak mungkin... Aku memakai zirah mantra tingkat tinggi plus 【Mantra Kejutan】 yang bisa diaktifkan instan! Mustahil musuh bisa menghancurkan pertahananku secepat ini, kecuali kalau... 【Legenda】!”
Kaslai roboh. Pemandangan terakhirnya adalah wajah Tifa yang dingin tanpa ekspresi.
“Saat sistem sudah runtuh, masih mau mengandalkan kekuatan sistem untuk menekanku. Haruskah kukatakan kau bodoh? Atau bodoh?”
“Kau... membunuhnya?”
Suara Rafiniya terdengar parau.
“Tidak! Kaslai tewas di tangan manusia hewan, gugur dalam tugas!” Senyum Reilin penuh kelancangan.
“Waspada! Semua siaga!”
Reilin menyambut pasukan sekutu yang datang terlambat dengan senyum kejam, lalu mengayunkan tangan kanannya.
……
Mentari senja merah bagai darah.
Beberapa bangsawan termasuk Andrew dengan wajah penuh hormat berkata di samping Reilin: “Kematian Penyihir Tinggi Kaslai oleh manusia hewan ini benar-benar kerugian besar bagi wilayah Utara...”
Beberapa di antara mereka bahkan tak kuasa mengusap air mata. Kejadian siang tadi benar-benar membuat mereka ketakutan.
“Hm! Masalah konflik siang tadi...” Reilin menaikkan nada suaranya.
“Itu semua salah paham! Salah paham!”
Andrew buru-buru menyela, sambil dalam hati menggigil merasakan kedinginan sikap Reilin.
