“Dengan kekuatan Penyihir Aturan, bahkan sepotong fragmen pun mungkin mengandung sebagian kehendak dan memori mereka. Kemungkinan memperoleh warisan darinya bukanlah hal mustahil……”
Reilin merenung: “Warisan Penyihir Mimpi itu harus kurebut!”
Energi mimpi selalu menjadi salah satu kekuatan yang paling menarik minat Reilin. Bahkan di dalam Chip masih tersimpan data eksperimen dan progres penelitian dari tahun-tahun sebelumnya. Penelitian di bidang ini tidak pernah dia tinggalkan.
Penyihir Aturan level 7 yang ingin naik ke level 8 harus menguasai beberapa kekuatan aturan yang cukup kuat. Sedangkan Penyihir level 8 yang ingin mencapai batas level 8 harus menemukan jalannya sendiri, melebur kekuatan aturan pribadi berdasarkan kekuatan tertentu.
Reilin yang bercita-cita mengejar keabadian, tentu telah mempertimbangkan segala konsekuensi di masa depan.
Jika memungkinkan, dia tentu ingin menggunakan kekuatan dunia dari Dunia Penyihir bahkan Dunia Para Dewa untuk melebur aturannya sendiri. Sayangnya ini mustahil, selain berisiko mengganggu dua kehendak yang mengerikan, keberadaan-keberadaan lain pun pasti akan menentang rencana Reilin.
"Selain Dunia Penyihir dan Dunia Para Dewa, dunia mimpi adalah dunia yang paling kuat, bahkan melebihi dimensi besar seperti Neraka dan Es. Jika bukan karena settingan menyebalkan seperti periode pelemahan energi mimpi, mungkin di era kuno sudah ada kejayaan tiga dunia perkasa!"
"Karena itu, energi mimpi di puncak kejayaannya adalah kekuatan terkuat setelah kekuatan primordial dunia Para Dewa dan Penyihir!"
"Hanya jalan aturan yang ditempa dengan energi mimpi yang bisa menjadi pembawa ambisi Reilin!"
"Tapi, untuk sepenuhnya menganalisis energi mimpi bahkan menemukan metode menghindari peluruhan, bagi Reilin saat ini adalah tugas yang sangat besar dan sulit. Meski dengan bantuan Chip, menurut perkiraannya, setidaknya membutuhkan waktu puluhan ribu tahun."
"Kini, jalan lebar terbentang di depan Reilin: Dengan memperoleh warisan Penyihir Mimpi Buruk, bottleneck energi mimpi bisa diselesaikan seketika!"
"Daya tarik sekuat ini, bahkan bahaya besar di hutan pun tak bisa menghentikan langkah eksplorasi Reilin."
"Bos! Dari interogasi tawanan, kami sudah dapat info: Nona Isabelle dipaksa masuk ke hutan ini oleh mereka. Setiap malam bulan purnama, selalu ada bahaya mengerikan di hutan - tak ada yang pernah keluar hidup-hidup!"
"Wajah Robin Hood sangat muram, pedang di pinggang Ronald penuh darah kering. Ekspresi mereka begitu kelam seolah tetesan air hujan bisa jatuh dari wajah mereka."
“Aku akan masuk ke dalam!”
Reilin tiba-tiba berkata.
"Bos!" "Tuan, biarkan saya saja yang pergi!" Robin Hood dan Ronald segera membujuk. Dalam pandangan mereka, wilayah ini sudah kehilangan Isabelle. Jika Reilin juga ikut menghilang, mereka harus bersiap menghadapi amarah Keluarga Faolan.
"Tenang! Aku yakin! Beri tahu para bajak laut di bawah untuk tidak mendekati hutan dan kabut merah tua kehitaman. Lebih baik langsung mundur ke dekat garis pantai..."
Reilin melambaikan tangan dengan tegas. Kharismanya di mata para bajak laut Harimau Merah generasi tua ini bahkan lebih menakutkan daripada Isabelle. Perintahnya segera dilaksanakan tanpa ragu.
"Kontaminasi yang terbentuk dari gabungan energi mimpi termutasi dengan aturan dunia Dewa?"
Reilin mengenakan jubah Penyihirnya, zirah kulit naga langsung melekat di tubuhnya. Di tangannya memegang 【Tongkat Naga Merah yang Mengaum】, desisan roh naga samar-samar menyebar dari kristal yang dicengkeram cakar naga.
Karena sebelumnya menolak permintaan Robin Hood dan yang lain untuk ikut, kini hanya dirinya sendiri yang bisa menggunakan kekuatannya tanpa batas.
Sejujurnya, para bajak laut itu hanya akan menjadi beban jika masuk ke zona kontaminasi mimpi.
"Chip! Mulai konversi!" Berdiri di tepi hutan, Reilin memberi perintah.
【Ding! Templat sihir mimpi sedang diakses, integrasi data arkan, mulai tampilkan templat arkan mimpi!】 Chip setia menjalankan perintah Reilin.
“Sihir Arkan Mimpi——Flame Eternal！”
Jari telunjuk kanan Reilin mengarah ke depan, sepercik api putih susu segera melesat dari ujung jari dan membesar diterpa angin, dalam sekejap mencapai ukuran labu.
Di bawah nyala api putih yang suci, kabut merah tua kehitaman itu berangsur menyurut, memperlihatkan topografi hutan asli.
【Chip! Mulai deteksi fluktuasi energi!】
Telapak tangan Reilin terbalik, simbol rune bulan sabit yang retak dari peringatan sebelumnya segera muncul. Setelah Chip melakukan pemindaian, Reilin yang telah mendapatkan petunjuk arah langsung menghilang dalam kabut pekat.
Setiap kabut merah tua yang mendekati area sekitarnya langsung dilahap Flame Eternal, membentuk zona isolasi aneh di sekitar tubuhnya.
Keputusan Reilin untuk melakukan petualangan ini tentu bukan tanpa persiapan. Sihir Arkan Mimpi inilah andalannya!
Penelitiannya di Dunia Penyihir telah memberinya banyak templat sihir mimpi. Selanjutnya, dengan warisan 【Arkanis】 yang didapat, ia menguasai metode dan data transformasi sihir menjadi arkan.
Ditambah kemampuan analisis dan komputasi superior Chip, mengubah sihir mimpi menjadi arkan mimpi menjadi hal yang sederhana.
"Untuk menghadapi makhluk yang terkontaminasi energi mimpi ini, hanya sihir mimpi yang paling efektif!"
Reilin menghela napas, melemparkan bola api merah tua yang langsung membakar pohon manusia aneh di depannya menjadi debu.
Berbeda dengan sisi Isabelle, monster yang mati di bawah sihir Arkan dunia mimpinya terus terurai tanpa kemungkinan hidup kembali.
"Sudah dekat! Di sana!"
Tiba-tiba, alis Reilin berkedut. Sepasang sayap raksasa terbentang di punggungnya, membawanya melesat ke langit!
Pada saat ini, Isabelle di sisi lain juga mencapai momen paling berbahaya.
"Pergilah!" Raungan marah yang mengerikan disertai semburan api menghempas seekor kelabang raksasa beberapa langkah ke belakang.
"Kekeke... masih terlalu lemah... terlalu lemah..." Di permukaan cangkang monster kelabang itu, tampak tonjolan wajah manusia berbentuk aneh - bahkan ada wajah bajak laut yang dulunya di bawah komando Isabelle. Salah satu wajah itu membuka matanya yang memancarkan cahaya merah, terkekik-kekik dingin.
Api Naga yang membakar cangkang monster itu tidak meninggalkan jejak. Sepertinya lapisan wajah-wajah ini memiliki pertahanan luar biasa yang sulit dihancurkan.
"Jadilah bagian dariku!" Wajah lain tiba-tiba membuka mulut lebar, menyemburkan hujan nanah korosif hijau.
Ssshh! Bahkan pertahanan sisik naga Isabelle mengeluarkan uap putih saat bersentuhan dengan nanah itu. Rasa sakit korosif yang menusuk membuatnya mengerutkan alis.
“Cepat pergi!” Bayangan Karen muncul dari satu sisi, menarik lengan Isabelle dan langsung berlari.
“Tak kusangka sekarang hanya tersisa kita berdua. Seharusnya aku tidak gegabah dari awal!”
Ekspresi penyesalan terpancar di wajah Isabelle saat ini.
“Ini bukan saatnya memikirkan hal seperti itu, Kakak Isabelle! Aku sudah periksa sekitar, dinding kabut merah tua kehitaman itu tampak mulai menghilang. Asal kita bertahan sebentar lagi, pasti bisa keluar!”
Karen mencoba menyemangati Isabelle.
“Keluar... Hehehe...” Penampilan Isabelle saat ini sangat mengenaskan, namun dampak lebih besar justru pada kondisi mentalnya.
Tak pernah terbayangkan, kejadian aneh yang dia saksikan hari ini melebihi semua pengalaman seumur hidupnya sebelumnya.
Sejak mundur ke hutan bersama anak buahnya, ketika malam tiba, berbagai keanehan mulai bermunculan. Awalnya hanya lelucon grotesk, tapi kemudian harus dibayar dengan darah.
Pohon berjalan, bunga dan rumput bernyanyi, batu bercahaya aura perang, bahkan mayat hidup kembali, bayangan-bayangan badut, serta banyak makhluk tak dikenal. Adegan demi adegan menyerang bergiliran, begitu ganjil hingga hampir membuat Isabelle ragu apakah dirinya sudah bermasalah mental.
Anak buahnya pun tumbang satu per satu, dilahap ilusi atau makhluk mengerikan yang nyata. Kini hanya tersisa dia dan Karen.
"Makhluk kumbang lipan itu sangat kuat, setidaknya memiliki kekuatan setara【Legenda】, haruskah kita menghindar... Hmm? Ada apa? Karen?"
Isabelle menatap Karen di sampingnya, yang saat itu membelakanginya dengan bahu sedikit bergetar.
"Terluka?"
Saat telapak tangannya menyentuh bahu Karen, wajah Isabelle langsung berubah drastis: "Tidak ada suhu! Kamu bukan Karen!"
"Hehe... Komandan yang manis! Kalau bukan Karen, lalu siapa lagi?"
Karen menoleh, memperlihatkan separuh wajahnya dalam berkas cahaya, membuat pupil Isabelle terus menyempit.
Wajah cantiknya terbelah di tengah, memperlihatkan gigi putih tajam yang dingin, seolah seluruh wajahnya berubah menjadi mulut raksasa.
"Sial, kamu makhluk apa sebenarnya..."
Isabelle marah-marah, api mengerikan membentuk Cincin Api Penolak sepanjang beberapa meter, mendorong 'Karen' ke belakang.
"Hihi... Aku ini apa ya?"
Braak! Bumi terbelah, kumbang berkulit wajah manusia muncul. Karen menyelipkan tangannya ke dalam tubuh kumbang, keduanya langsung menyatu.
Akhirnya, monster yang menyamar sebagai Karen telah menghilang, sementara tubuh kumbang kini memiliki wajah memucat.
“Cicit…” Kaki seribu raksasa mengeluarkan ledakan keras yang mengguncang langit, menyemburkan kabut dingin dari rahangnya yang membuat tanah dan pepohonan di sekitarnya tertutup lapisan es.
“Memiliki kemampuan tubuh bayangan dan Es, ditambah karakteristik abadi ini... Para Dewa! Apakah ini semacam abominasi ilahi khusus?”
Isabelle hanya bisa berspekulasi ke arah itu.
Kabut dingin yang mengerikan mulai membekukan tubuhnya, bahkan membuat darah naga dalam tubuhnya membeku.
“Tidak! Aku tidak boleh MATI di sini!”
Mata Isabelle berkilau tekad, sisik merah di tubuhnya tiba-tiba meledak.
“Braak Darah!”
Kabut darah merah berhasil mendorong es, akhirnya memberi Isabelle celah untuk melarikan diri.
