Meski tahu suaminya menyembunyikan sesuatu, Viscountess tetap patuh mengikuti perintah.
Bagaimanapun, setiap pasangan bangsawan memiliki rahasia masing-masing. Organisasi besar yang berada di balik suaminya juga membuat Viscountess masih menunjukkan ketakutan.
——Kekuatan yang bisa merebut sepotong daging langsung dari mulut para bangsawan Utara, sama sekali bukan sesuatu yang bisa diintai oleh seorang Viscountess seperti dirinya.
"Ayo! Pergi ke balai desa!"
Setelah Viscountess pergi, Tifa langsung membawa penjaganya ke sekumpulan bangunan publik di pinggir desa.
Balai desa——ini juga merupakan inovasi Tifa, membangun fasilitas umum untuk mengadopsi anak-anak yatim piatu yang sebagian besar adalah pengungsi. Ini dianggap sebagai simbol kedermawanannya, mengingat anak-anak sebaya ini sama sekali tidak bisa menjadi tenaga kerja utama dan termasuk kelompok pertama yang mati saat kelaparan. Selain kuil, biasanya tak ada yang mau menampung mereka. Bencana di Utara telah menciptakan puluhan ribu anak yatim, jauh melampaui kapasitas beberapa kuil saja.
Di depan pintu kayu balai desa, sudah ada seorang berjubah hitam bertopeng perak yang menunggu.
Begitu melihatnya, Tifa langsung maju dan memberi hormat tanpa ragu: "Tuan!"
Jika orang lain melihat ini, pasti akan ternganga——bagaimanapun, sosok yang bisa membuat seorang Viscount merendahkan diri setidaknya haruslah bangsawan besar level Marquis!
Namun para ksatria di belakang Tifa justru mengikuti gerakan hormatnya tanpa berkedip: "Hormat pada Tuan!"
Sebagian besar dari mereka adalah orang kepercayaan Rei yang pernah bertempur di wilayah ini, sisanya adalah umat Setan yang ditaklukkan. Tentu mereka tahu posisi sejati Rei di tempat ini.
"Kau melakukan pekerjaan yang cukup baik, Tifa!"
"Yang datang tentu saja Reilin. Berkat kecepatan luar biasa Kota Hantu di arus turbulen kosong, dia tidak memakan banyak waktu untuk mencapai Utara dan tiba di markasnya ini."
"Dari pengamatan selama perjalanan, dia cukup puas dengan kinerja Tifa belakangan ini."
"Semua dilakukan sesuai perintah Tuan..." Tifa berkata dengan rendah hati.
"Mari masuk bersama! Aku ingin melihat hasil kerjamu..."
Reilin melambaikan tangan dan berjalan bersama Tifa memasuki balai desa.
Sepanjang jalan, banyak anak-anak serta pengasuh guru yang memberi salam kepada Tifa, menunjukkan reputasinya yang tinggi di sini.
Secara terselubung, Tifa melaporkan melalui telepati: "...Untuk menghindari pendeta kuil dan penggunaan dana, saat ini kami hanya membangun lima balai desa semacam ini, mengadopsi sekitar seribu anak dengan usia rata-rata 9-12 tahun, masa pendidikan optimal..."
Saat itu, Tifa telah membawa Reilin ke dekat jendela. Melalui kaca terlihat puluhan meja-kursi kayu kuning dengan puluhan remaja sedang serius mendengarkan cendekiawan mengajar. Papan tulis bertuliskan simbol alfabet sederhana untuk pelajaran literasi dasar. Pemandangan ini SEGERA mengingatkan Reilin pada sekolah di kehidupan sebelumnya.
"Selain itu, beberapa petani juga mengizinkan anaknya ikut mendengarkan pelajaran setelah tahu kami mengajar pengetahuan di sini..."
Reilin menyimak sambil mengangguk-angguk, matanya berbinar melihat anak-anak di kelas – inilah harapan!
“Setelah belajar beberapa waktu, anak-anak yang dianggap memiliki bakat dan ketekunan akan melanjutkan pendidikan ke kelas lanjutan……”
Tifa membawa Reilin masuk lebih jauh ke dalam balai desa. Di sekitarnya, Reilin bahkan merasakan fluktuasi energi dari orang kuat yang mengawasi diam-diam. Tingkat kewaspadaan dan pertahanan jelas semakin ketat.
“Teologi……adalah pelajaran tentang para Dewa. Di sini saya akan memperkenalkan seorang Dewa kepada semua orang, nama dewa-Nya adalah Kukulkan……”
……
“Berdoa dan Meditasi adalah mata pelajaran wajib bagi para pendeta……”
Materi yang diajarkan di sini terkesam sangat subversif. Karena itu, semua murid adalah anak yatim asrama yang telah melalui berbagai ujian berat, dengan metode pengajaran kelas kecil.
Para cendekiawan yang mengajar semuanya mengenakan jubah akademik hitam, membawa aura kontradiktif yang aneh pada diri mereka.
Melihat Reilin, mereka SEGERA gemetar dan hendak memberi hormat, namun dihentikan oleh gerakan tangan Reilin.
Benar! Mereka yang memberikan pembuka jalan pendeta kepada anak-anak berbakat ini semuanya adalah mantan umat Setan, bahkan memiliki level Imam Setan yang cukup tinggi!
Dengan bantuan Tifa, Reilin telah diam-diam menaklukkan seluruh umat Setan Kerakusan di Utara.
Dari mereka kemudian diseleksi lagi, hanya yang loyal setelah melewati lapisan ujian yang bisa sampai di sini, untuk dibina menjadi tangan kanan pendeta di masa depan!
Ya! Seluruh balai desa dan pendidikan di luar hanyalah kedok! Faktanya ini adalah proses seleksi berlapis untuk mencetak banyak pendeta! Memberikan personel yang cukup untuk persiapan Reilin menjadi dewa di masa depan!
"Hal ini terlalu sensitif, sehingga Reilin sama sekali tidak berencana melakukannya di wilayah kekuasaannya di Lautan luas. Tapi di sini tidak ada masalah."
"Pertama, bencana orc di Utara telah menyebabkan banyak pengungsi kehilangan tempat tinggal. Situasi sosial sempat sangat rumit sampai batas maksimum, disebut sebagai air keruh. Banyak anak yatim tercipta, membentuk kondisi awal yang baik."
"Selanjutnya, Tifa sendiri adalah orang kuat【Legenda】. Pendidikan mendalam dilakukan oleh umat Setan yang telah ditaklukkan Reilin. Ditambah lagi ini adalah wilayah kekuasaan Tifa, sebagai Pemilik Tanah dia bisa menggunakan segala kekuatan untuk membuat blokade berlapis, membuat informasi sulit bocorkan."
"Yang paling penting, bahkan jika ketahuan, Reilin bisa sepenuhnya meninggalkan tempat ini seperti memotong lengan. Pondasi belum rusak!"
"Tapi sejauh ini, Tifa telah melakukan pekerjaan yang sangat baik."
"Dibatasi oleh sumber daya pengajar dan masalah kerahasiaan... Skala saat ini sudah mencapai batas..."
"Wajah Tifa masih menunjukkan rasa malu, jelas karena tidak bisa memberikan lebih banyak kekuatan untuk Kukulkan Sang Ular Berbulu."
"Tidak apa-apa. Kamu sudah melakukan yang terbaik..."
"Bagi Tuhan, pendeta adalah bagian penting dari kepercayaan - keberadaan yang menggantikan mereka untuk berkomunikasi langsung dengan umat. Jadi sangat krusial. Pendeta yang baik harus menjadi cendekiawan mendalam, bahkan mengerti sedikit seni. Baik rakyat jelata bawah maupun Bangsawan yang memperhatikan sikap, semua bisa berinteraksi dengannya dengan baik."
"Dan semua ini adalah benih!"
"Bahkan, para mahasiswa di pinggiran, setelah gereja beralih dari bawah tanah ke publik, meskipun tidak bisa menjadi pendeta, masih bisa menjadi staf umum dan tulang punggung gereja."
"Di era ini, elite-elite berpengetahuan dalam jumlah besar tidak mudah direkrut. Jika mensyaratkan kesetiaan, hanya ada satu jalan: melatih sendiri."
Mata Reilin memantulkan bayangan Ular Bersayap Targaryen, membuat Tifa bersujud dengan penuh hormat.
"Selain itu... [jabatan ilahi]-ku telah berkembang, mulai menyentuh domain pembunuhan. Doa-doa juga harus diubah, memasukkan unsur-unsur terkait pembunuhan..."
Reilin saat ini terlihat seperti dukun sejati, seolah-olah dirasuki oleh yang perkasa.
"Perintah dilaksanakan, Tuan kita! Engkaulah Bintang di langit! Ular Dunia yang melahap segalanya, pembunuhan adalah pedang di tangan-Mu..."
Tifa yang telah hidup puluhan tahun ini membuktikan kemampuannya. Hanya dengan berlutut sejenak, dia langsung menghafal sebuah doa.
Tentu ini hanya sementara. Selanjutnya harus melalui diskusi dan penyempurnaan oleh para teolog dan pendeta senior, baru kemudian diserahkan ke Reilin untuk persetujuan akhir.
Bagaimanapun, ini bukan hal sepele. Bahkan bisa langsung mengubah kubu dan pilihan domain seorang Dewa, yang sering menjadi awal perang antar dewa.
Tapi yang dilakukan Reilin sekarang memang sudah bersifat rahasia, jadi tidak bisa terlalu banyak mempertimbangkan hal lain.
"Baik! Beri tahu saya setelah semuanya fix. Selain itu, siapkan ruang meditasi untukku dan kumpulkan semua intelijen dari Utara..."
"Perintah dilaksanakan!"
“Tifa mundur dengan hormat, namun ada gejolak dalam matanya: ”Akhirnya kita akan bertindak?”
Dalam memperluas kekuatan Kukulkan Sang Ular Berbulu, dialah yang paling antusias.
Meski telah berusaha menyembunyikannya, tindakan mengadopsi seribu anak dan memberi kesempatan belajar sudah cukup mengejutkan. Ditambah latar belakang tersembunyi, membuat bangsawan Utara pun penuh kewaspadaan.
Diam-diam, jaringan pengepungan kuat dan resistensi terbuka-terselubung mulai terbentuk. Tifa yakin perkembangan di sini mustahil, satu-satunya cara adalah memecahkan situasi dengan kekuatan!
Tindakan Reilin yang terlihat akan melakukan gebrakan besar, membuat darah Tifa bergejolak.
……
”Sepertinya Kekaisaran Orc dan suku manusia hewan akhirnya berdamai...”
Dengan cepat Tifa menyelesaikan makan malam khas Utara. Reilin pun mulai menelaah intelijen Utara di perpustakaan, diterangi nyala lampu sihir.
Dengan bantuan Chip, kecepatan membacanya luar biasa - sepuluh baris sekilas, tanpa jeda.
Setelah meletakkan kertas kulit terakhir, Reilin memejamkan mata. Seluruh informasi Utara membentuk jaringan yang merekonstruksi keadaan pasca kepergiannya.
Perubahan terbesar di Utara tentu berdirinya Kekaisaran Orc di atas mayat Aliansi Bulan Perak.
Rombongan orc akhirnya berhasil menyeberangi jurang yang tak dapat ditaklukkan oleh leluhur kami di bawah pimpinan Raja Saladin, dan sepenuhnya mencaplok wilayah utara manusia, mendirikan Kekaisaran mereka sendiri. Dengan demikian, reputasi Saladin di kalangan orc mencapai puncaknya, bahkan sangat mungkin ia akan dianugerahi status ketuhanan.
Bersamaan dengan kemajuan Kekaisaran Orc, seluruh panteon orc juga memperoleh manfaat besar. Terutama dewa-dewa orc Grummsh, kabar angin menyebutkan kekuatan ilahinya telah melangkah lebih jauh di jalan kekuatan besar, bahkan beberapa dewa orc lainnya berhasil meningkatkan level asli mereka dari kekuatan rendah ke kekuatan menengah, secara signifikan memperkuat kekuatan para dewa orc.
Yang menjadi padanannya, musuh yang dihadapi oleh panteon orc telah berkembang pesat secara tak terduga.
Bukan hanya Dewi Jaring Sihir dan Tyr yang telah menjadi musuh bebuyutan, bahkan di antara dewa-dewa manusia sebelumnya, ada beberapa dewa yang menganggap orc sudah cukup kuat sehingga harus ditekan.
