Tik! Tok!
Tetesan magma merah menyala sebesar kepala manusia biasa menghujam deras, membawa kekuatan pembakaran unsur api yang menyengat.
“Di balik kilau dan keindahan, tersembunyi kekuatan mengerikan yang mampu MEMBAWA KEMATIAN!”
Braak!
Bumi terus-menerus bergetar. Setiap kali magma menyentuh permukaan, ledakan seketika menciptakan kawah-kawah di tanah. Hutan di sekitarnya terbakar, membentuk lautan api yang mengerikan.
Manusia hewan yang terkepung lautan api terlihat semakin tak berdaya. Sekedar terkena gelombang sisa hujan api pun mampu membakar habis kulit berminyak mereka, mengubah tubuh menjadi Obor Manusia.
Tangisan dan jeritan manusia hewan bergema tak henti, diiringi bau menyengat pembakaran. Berpadu dengan lautan api yang maha luas, segalanya terlihat seperti kiamat telah tiba.
“Daya rusak [mantra legendaris] benar-benar luar biasa. Pantas dilarang oleh Konferensi Legenda Benua...”
Paladin Paicruk terlihat tertegun. Meski mampu dengan mudah membunuh Pemburu Legendaris, jangkauan serangannya takkan pernah mencapai skala mengerikan seperti ini.
Dengan satu serangan Reilin, ribuan manusia hewan langsung berubah menjadi arang yang terbakar. Jumlah yang terluka bakar parah mencapai beberapa kali lipatnya. Di era di mana infeksi luka bisa mematikan, tanpa penyembuhan cepat dari pendeta, kematian hampir pasti.
“Ini bukan saatnya untuk menonton pertunjukan!”
Reilin menyentil jarinya. Beberapa siluet hitam pekat yang berhasil menerobos gelombang api telah tiba di hadapan mereka.
"Yang terdepan adalah Pemburu level Legenda itu. Namun saat ini, target tersebut juga menerima sebagian besar perhatian Reilin. Di bawah hujan api yang terkonsentrasi, sisik dan bulu di tubuhnya telah habis terbakar. Beberapa bagian bahkan menampakkan kerangka putih yang mengerikan."
"Di belakangnya, beberapa manusia hewan terlihat sangat compang-camping. Bulu halus di wajah dan tubuh serta kumis mereka telah hangus separuh. Saat ini mereka memandang Reilin dan Paladin dengan kewaspadaan."
"Orang kuat Penyihir Legendaris dari dunia luar, sepertinya Suku Darah Hitam tidak memiliki hubungan dengan Yang Mulia. Mengapa tiba-tiba menghalangi ritual persembahan suci kami dan membunuh ras kita..."
"Seorang pendeta legendaris manusia hewan tua melangkah maju. Matanya menatap tajam Reilin dengan kebencian yang mendalam."
"Sedangkan Paladin Petrick jelas dilupakan. Bagaimanapun juga Paladin dan manusia hewan secara alami adalah musuh bebuyutan kubu. Apa lagi yang perlu diucapkan?"
"Aku pernah melayani Kota Bulan Perak sebelumnya!"
"Reilin tersenyum tipis. Dalam hati ia merasa agak menyesal, meski memiliki bakat Arkanis dan mantra lainnya, mantra legendaris berskala besar seperti ini tidak terlalu efektif melawan orang kuat sejati."
"Lagipula ini mantra serangan area. Jika menggunakan mantra tunggal, mungkin salah satu dari mereka sudah jatuh permanen..."
Di mata Reilin, kilatan cahaya biru muda terlihat.
"Ternyata kau adalah orang Elminster..." manusia hewan tua itu menggeram marah.
Suku Darah Hitam yang sudah bermusuhan dengan Kota Bulan Perak, kini bersekutu dengan Kekaisaran Orc, menjadi musuh bebuyutan kota tersebut.
Mendengar kabar sang Ratu ingin membangun kembali kerajaan, para manusia hewan ini langsung menghentikan niatan bernegosiasi.
"Inilah alasanmu memusuhi kami! Memang mustahil didamaikan!"
Pendeta tua itu bergumam, matanya mulai dipenuhi cahaya haus darah: "Tapi meski kalian mengganggu ritual persembahan suci, kalian juga membawa korban yang lebih baik! Persembahan hidup dua ahli level Legenda... pasti cukup memadamkan amarah Tuan kita... Tangkap mereka!!!"
"GROAARR!!!"
Saat raungan pendeta bergema, Pemburu Legenda yang tak bisa menahan diri langsung menyerang. Dengan lompatan dahsyat yang meninggalkan lubang dalam, retakan seperti jaring laba-laba menyebar ke segala arah.
Membawa energi kinetik luar biasa, Pemburu Legenda melesat seperti peluru meriam ke atas kepala Paterick, cakar raksasa beracun mengerikan itu merobek udara.
"Harus tunjukkan kekuatan yang luar biasa! Kalau tidak mereka akan terus-menerus mengirimkan manusia hewan kuat!"
Saat itu, suara Lilianne terdengar di telinga Reilin.
Jelas, pihak lawan dan Druid Legenda itu masih bersembunyi saat ini, bagaikan binatang buas paling sabar yang menunggu kemunculan mangsa terakhir.
"Ucapanmu sangat sesuai dengan keinginanku!"
Reilin menundukkan matanya, niat membunuh yang mengerikan tiba-tiba meledak dari tubuhnya.
——【Seruan Banshee】!
Teriakan yang seolah berasal dari jiwa tiba-tiba meledak, gelombang suara yang dihasilkannya terus menyebar membuat para petarung lain mengalami stagnasi pikiran sejenak.
"Ini saatnya——【Mantra Pembelenggu Kuat】!"
Tangan Reilin saat ini bagaikan pemain kecapi paling ahli, terus memetik senar elemen dan jaringan sihir, cahaya mantra menyilaukan terus memancar dari tubuhnya.
"Graaa!" Pemburu Legenda yang sedang melayang di udara tiba-tiba terbelenggu oleh kekuatan tak kasat mata, diam membeku di tempat.
"Terimalah hukuman! Kejahatan harus diadili——【Pengadilan Suci!!!】"
Mata Paladin yang melihat kesempatan ini berubah menjadi putih keemasan, seolah menyala api suci. Dia tiba-tiba muncul di atas Pemburu, pedang besar kristal bercahaya suci kini terbungkus cahaya putih berkilauan.
——【Potong Dua Bagian】!
Sisik dan pertahanan energi Pemburu Legenda terbelah seperti mentega dihadapan pedang Paladin, darah busuk menyembur dimana-mana sebelum kepala raksasa itu jatuh ke tanah.
Kemampuan mantra yang cepat dan bantuan yang baik memungkinkan Reilin dan Petric seketika mengalahkan seekor monster level Legenda.
Kekuatan ini jelas melampaui imajinasi beberapa pimpinan manusia hewan di seberang. Pendeta Legenda sebelumnya dengan tegas memasukkan tangannya ke dalam jubah, seolah ingin mengeluarkan sesuatu.
【Ding! Berdasarkan fluktuasi energi dan prakiraan gerakan, probabilitas lawan mengeluarkan Belati Persembahan adalah 99.99%, ritual persembahan ilahi akan dilakukan dalam 0.27 detik...】
Suara mekanis Chip bergema, prakiraan yang dihasilkan langsung membuat Reilin bergerak.
Seberkas cahaya misterius langsung melesat dari tangannya, mengabaikan semua pertahanan dan penghindaran, langsung mengenai pendeta tua itu.
Sang pendeta terpaku melihat telapak tangannya sendiri. Belati mewah yang sebelumnya masih ada di sana kini telah hancur berkeping-keping, bahkan gagangnya pun tidak tersisa.
Arkana Legenda——【Disintegrasi Besar】!
Bahkan senjata dewata sekalipun bisa rusak di hadapan Arkan ini, apalagi barang duniawi yang langsung hancur lebur.
Tidak hanya itu, kalung di tubuh pendeta tua, tongkat penuh kekuatan ilahi, dan beberapa barang sihir seperti gigi hewan - semua yang berhubungan dengan kekuatan Transenden - hancur berkeping-keping.
"Memang pantas menjadi warisan 【Arkanis】. Meski hanya memiliki dua template Arkan 【Disintegrasi Besar】 dan 【Penghentian Waktu】, sudah cukup untuk mendominasi di level Legenda..."
Meskipun Reilin memiliki sedikit template mantra legendaris di tangannya, dia langsung mendapatkan warisan 【Arkanis】, dan bahkan berhasil mendapatkan Kota Mengambang!
Rahasia 【Arkanis】 dan banyak template Arkan lainnya baginya sama sekali bukan masalah kuantitas.
"Kekuatan seperti ini..."
Bukan hanya manusia hewan di seberang, bahkan sekutu seperti Paithrick, serta Lilianne dan Aligu yang diam-diam mengawasi pertarungan terkejut.
"Bagaimana mungkin dia memiliki begitu banyak slot mantra tingkat tinggi dan legendaris? Apakah dia kekasih Dewi Jaring Sihir? Tidak! Ada kemungkinan lain... Arkan!!!"
Mata Lilianne tiba-tiba berbinar: "Prestasinya dalam Arkan mungkin jauh melampaui imajinasiku, mencapai realm yang tak terukur..."
Sebagai 【Penyihir Legenda】, dia juga mempelajari Arkan dan menguasai beberapa template Arkan tingkat rendah. Dia tahu bahwa setelah melepaskan slot mantra, penyihir bisa mengaktifkan lebih banyak mantra.
Sayangnya, yang bisa mendapatkan template Arkan Legenda bahkan menggunakannya dengan lincah, hingga saat ini hanya segelintir orang-orang tua aneh berusia ribuan tahun. Seperti Reilin yang masih muda? Hampir tidak ada!
"Tak heran promosinya begitu cepat. Rupanya dia telah menguasai beberapa rahasia Arkanis kuno?"
Lilianne yang mengira telah menemukan rahasia Reilin, diam-diam merenungkan hal ini.
"Untuk hal-hal ini, meskipun Reilin sudah mengantisipasi, dia sama sekali malas mengurus bahkan sengaja membocorkan informasi."
Bagaimanapun, bagi Penyihir Legendaris, meneliti tentang Arkanis bukanlah suatu tabu. Yang dilakukannya hanya main di tepi aturan.
Selain itu, kekuatan yang mumpuni juga bisa mendapatkan lebih banyak hak suara.
"Apa masih bengong? Serang!"
Contohnya sekarang, Paladin yang sedang bengong secara refleks menuruti perintah Reilin dan menyerbu sisa pimpinan manusia hewan yang kalang-kabut.
——【METEOR MELEDAK】!!
——【TANGAN PENGHANCUR BIGBY】!
Dengan Paladin yang mengikat lawan, Reilin kembali menunjukkan kemampuan mengerikan penyihir dalam mengontrol medan pertempuran, hampir langsung menguasai situasi.
Di akhir pertempuran, menyaksikan manusia hewan terakhir berubah menjadi serbuk di bawah mantra Reilin, Paladin Paichuck nyaris mengalami mental breakdown.
"Gaya bertarung liar namun presisi ini, apalagi akhir pertarungan tadi, bahkan lebih gila dari kesatria gila... Benarkah dia seorang penyihir?"
"Bersiap! Ujian sesungguhnya akan datang!"
Reilin kali ini mengingatkan dengan wajah serius.
Wajah Paladin langsung tegang. Matanya menatap ke arah bekas wilayah Suku Darah Hitam, di mana suara maraung marah mengerikan tiba-tiba menggema, dipenuhi emosi kemarahan yang intens.
Setelah melihat begitu banyak bawahannya MATI, Malar Dewa Pemburu akhirnya tidak bisa menahan diri dan mengirimkan avatar-nya turun ke medan perang!!!
