"Avatar dewa pun bagaimana? Robohlah!"
Lilianne yang berdiri di bahu raksasa es bagaikan Dewi Salju, lapisan es langsung menyelimuti kaki Mara dan menyatu dengan Bumi.
Di langit, meteor es seberat ratusan ribu ton telah menembus atmosfer dan mengarah ke Mara.
“Aku... Sial! Apa perempuan ini gila? Jangkauan serangan begini, bisa kena kita semua juga……”
Di hadapan daya hancur yang mampu menghancurkan langit dan bumi ini, bukan hanya Rei yang mundur terburu-buru, bahkan Naga jelmaan Aligu pun mengepakkan sayapnya sekuat tenaga untuk menjauh dari sini.
“Aarrgghh... Kalian orang biasa yang menghina Dewa ini……”
Menghadapi meteor es raksasa, avatar Mara mengeluarkan fluktuasi mental. Tapi sebelum sempat menyelesaikan ucapannya, tubuhnya langsung tenggelam dalam meteor kristal es.
Braak!!!
Gempa bumi level 10 tiba-tiba meledak, menghempas gelombang raksasa setinggi langit. Debu yang beterbangan membentuk awan jamur raksasa yang mengejutkan, bahkan merambat hingga ke lapisan awan di ketinggian.
Hampir semua penguasa kekuatan tertinggi di Utara merasakan gemetarnya Bumi pada detik ini!
“Hah... wanita gila ini……”
Di punggung Reilin kini telah tumbuh sepasang [Sayap Atmosfer Tingkat Tinggi]. Ia menatap lubang meteor raksasa di depannya—lubang mengerikan yang merambat puluhan kilometer, dengan bagian terdalam yang hitam pekat tak berujung.
“Apakah avatar Mara sudah MATI? Mungkin belum, tapi pasti terluka parah...”
“Aligu! Cepat!”
Setelah mengaktifkan mantra legendaris sebesar itu, Lillian terlihat limbung. Bahkan ia tak bisa lagi mempertahankan raksasa salju di bawahnya, membiarkannya meledak menjadi serpihan salju yang beterbangan.
“Groarr!!!”
“Avatar Druid Legenda yang menjelma menjadi Naga Merah langsung menerjang ke dalam lubang, disusul suara raungan dan auman ganas.”
“Bruk!”
Sebuah bayangan hitam raksasa terlempar keluar, seolah sedang melemparkan bukit kecil.
Penglihatan tajam ditambah bantuan Chip memungkinkan Reilin menyaksikan kejadian tadi dengan jelas.
Yang terlempar ternyata adalah Druid Legenda sebelumnya — Aligu! Naga Merah jelmaannya dicengkeram ekornya oleh avatar Mara lalu dilempar seperti bola martil.
“Kemampuan bertahan hidup yang mengerikan, inikah wujud avatar dewa?”
Pupil mata Reilin menyempit, bergumam pelan.
“Kalian para penghina Dewi! Aku akan menyiksa jiwa kalian di kerajaan dewata, menyalakan api suci yang membakar selama 100.000 tahun!!!”
Monster kera setinggi lebih dari 10 meter muncul dari lubang dalam dengan emosi mengamuk.
Namun kondisi tubuhnya jelas tidak baik — luka di sekujur badan, satu telapak tangan hilang, cairan keemasan menggelembung di luka memancarkan cahaya ilahi yang ditahan kekuatan tak kasat mata.
“Tampaknya benar-benar terluka parah!”
Reilin mengangguk diam-diam. Avatar Mara sejatinya hanyakumpulan kekuatan ilahi dan kesadaran dewata, yang menjadi nyata berkat sifat khusus energi dewa.
"Sama seperti darah yang tumpah sebelumnya, ini hanya menunjukkan Mara mengalami luka ringan, namun jauh dari tingkat yang bisa melukai kekuatan primordial."
"Tapi sekarang berbeda! Luka lawan sudah tidak bisa mempertahankan wujud di dunia materi, bahkan kekuatan ilahi mulai tercerai-berai."
"Wanita biasa seperti kamu berani melukai tubuh ilahiku..."
Monster kera emas tiba-tiba muncul di depan Lilian'an, cakar berbulu raksasanya menghempas seperti langit dan bumi.
"Ah..."
Puluhan perisai es kristal muncul di depan Lilian'an, dengan zirah kristal berkilauan seperti meteor membalut tubuhnya. Tapi semua ini retak berlapis-lapis di bawah serangan lawan. Tubuh Penyihir Legendaris itu terlempar seperti tembakan meriam, menyemburkan debu ke segala penjuru.
Di lubang dalam tempat Aligu jatuh sebelumnya, tubuh Naga Merah telah menghilang, berganti dengan pemandangan Druid Legenda yang tak sadarkan diri.
"Sungguh... Pada akhirnya, tinggal aku sendiri lagi?"
Reilin mengusap hidungnya, tersenyum getir dalam hati.
"Dan... Selain monyet ini, masih ada anjing rakus lainnya... Agak merepotkan..."
"Kekeke... Masih ada satu lagi? Dari situasimu sepertinya ingin kabur? Ayo! Biarkan aku menikmati keseruan berburu..."
Mata avatar Mara kini menatap Reilin, memancarkan kegilaan warna haus darah.
"Apa kamu idiot?"
"Tapi tiba-tiba, sebuah telapak tangan raksasa langsung menghantam, menekan kepala avatar Mara ke dalam tanah dengan keras——【Telapak Penghancur】!"
"Dengan susah payah mengolah mangsa sampai tingkat ini, mengapa aku harus pergi?"
Mata Rei memancarkan ketenangan dan kebijaksanaan: "Sebagai Dewa, kau sengaja menyuruhku melarikan diri sekarang, bukankah karena kekuatan ilahi yang membentuk avatarmu sudah tidak cukup, sangat membutuhkan pemulihan dan pengisian ulang?"
Tipu muslihat kecil seperti ini sama sekali tidak bisa mengelabui Rei.
Keempat Legenda mereka telah mempersiapkan lama dan mengorbankan banyak biaya, bahkan jika avatar Mara bertahan sampai sekarang, luka parah yang diderita pasti tidak bisa diabaikan!
"Aaargh... Aku akan BUNUH kau! BUNUH kau!"
Monster kera raksasa menarik kepalanya dari tanah sambil menggeleng, kemudian tiba-tiba dilanda kemarahan meluap-luap.
"Kau tidak bisa membunuh siapa pun!"
Suara Rei dingin, tangan kanannya menunjuk kepala avatar Mara——Mantra Legendaris: 【Meteor Meledak】!!!
Empat bola api raksasa jatuh dari langit, meledak keras di atas kepala Mara, api transenden yang dibawanya membuat Mara mengaum marah: "Mantra Legendaris lagi! Mengapa? Mengapa kau masih punya begitu banyak slot mantra?"
"Tanyakan setelah kau MATI!"
Ekspresi Rei tetap dingin, mantra legendaris nyaris dikeluarkan secara instan dari tangannya.
——【Penyerap Energi Legendaris!】
——【Pemecah Legendaris!】
"Ti...dak...mu...ngkin..."
Dalam raungan marah avatar Mara, ia pertama kali dibelit oleh Mantra Penyerap Energi, energi negatif dalam jumlah besar langsung menetralisasi sebagian besar kekuatan dan pertahanannya.
Kemudian, cahaya mantra pemecah langsung menyasar lehernya, membuat kepalanya yang besar remuk redam.
Setelah dipromosikan menjadi【Arkanis Agung】level Legenda, ditambah dengan kemampuan riset tinggi sebagai Penyihir, kedua hal ini menyatu dan dipercepat oleh kemampuan analisis Chip, langsung menciptakan perubahan kualitatif yang mengerikan!
Pada dasarnya, sebagian besar mantra legendaris bisa dikeluarkan Reilin secara instan!
Avatar Mara yang tenggelam dalam mantra legendaris ini, bisa dibilang tidak mati dengan sia-sia.
"Hanya saja... sampai saat ini pertarungan sesungguhnya belum benar-benar dimulai..."
Reilin tak berkedip memandangi mayat avatar Mara. Tiba-tiba, mayat yang tergeletak di tanah itu mengalami perubahan drastis.
Potongan-potongan mayat meleleh membentuk cairan emas kental, menyatu menjadi bola emas raksasa. Dari pusat bola emas itu masih terdengar raungan Mara.
"Bagaimanapun ini bukan kehidupan biologis, meski kepalanya dipenggal masih bisa bergerak dalam bentuk energi ilahi yang sangat rentan..."
Reilin juga memahami bentuk Dewa yang serba bisa berubah.
Saat ini avatar Mara belum bisa dikatakan MATI total. Jika berhasil kabur ke kerajaan dewata dan menyatu dengan tubuh asli dewa sejati, maka kerugian pihaknya hampir tidak ada.
“Karakteristik perubahan kekuatan ilahi membuatnya sangat sulit dilacak oleh orang lain, ini merupakan poin kritis dalam proses membunuh dewa……”
Reilin melirik area tempat Lilian terbaring tak sadarkan diri. Saat ini, fondasi tubuhnya sudah terluka parah, sama sekali tidak bisa bergerak.
Sebenarnya, sesuai rencana awal, tugas akhir penangkapan seharusnya dilakukan olehnya. Memanfaatkan hawa dingin ekstrem untuk menekan karakteristik aktif kekuatan ilahi, lalu menangkapnya dengan kontainer khusus atau langsung menyerapnya.
Tentu saja, Reilin tidak pernah terlalu berharap padanya. Dia memiliki metode yang lebih baik.
“Tinggalkan untukku!”
Bersamaan dengan teriakan dingin Reilin, jaring raksasa terbentuk dari ratusan benang hijau kebiruan yang melesat deras dari sela-sela jarinya.
“Barang remeh seperti ini… ingin……”
Meski melihat gerakan Reilin, bola cahaya itu memancarkan emosi mengejek.
Tapi kemudian, Mara tidak bisa lagi tertawa.
Sreeet! Jaring biru raksasa langsung menahan sebagian besar bola emas avatar Mara. Meski berwujud cairan kekuatan ilahi, ia sama sekali tidak bisa tembus blokir jaring ini.
“Bagaimana mungkin? Jaring apa ini?”
Mara mengaum marah, namun tidak bisa menghentikan jaring yang semakin mengencang, akhirnya jatuh ke tangan Reilin.
“Ternyata jaring penangkap dari kekuatan primordial memang memiliki efek penahan yang baik terhadap semua jenis kekuatan ilahi dewa… persis seperti prediksi Chip!”
Reilin memandangi Mara yang masih meronta-ronta dalam jaring bagai ikan besar yang terjebak, senyum dingin mengembang di wajahnya sambil perlahan mengencangkan cengkeraman.
"Kekuatan dunia! Adalah sumber segala kekuatan aturan. Dalam sistem 【Arkanis】, ini disebut sebagai 【energi primordial】!"
Jaring raksasa yang dibangun dari 【energi primordial】 ini bagaikan musuh alami bagi para Dewa! Tak heran dewa-dewa kuno menjadikan Arkanis sebagai musuh bebuyutan, hingga akhirnya memunahkan mereka sepenuhnya.
Saat ini, Reilin mungkin satu-satunya 【Arkanis Agung】 di benua ini. Menangkap energi primordial dan membentuk jaring penangkap tentu bukan masalah baginya. Inilah mekanisme pengaman yang telah dipersiapkannya untuk operasi ini.
Seiring mengencangnya jaring raksasa, teriakan avatar Mara di dalamnya semakin melemah, hingga akhirnya benar-benar berhenti bergerak.
BRAK!
Di arah pelarian separuh kecil avatar Mara lainnya, tiba-tiba muncul fluktuasi energi dahsyat disertai doa-doa umat dan cahaya keemasan yang menyelimuti langit.
"Ternyata... bukan hanya kita yang mengincar avatar Mara... Sengaja melepas sebagian kecil langsung memancing mereka keluar..."
Reilin sama sekali tidak berniat berlama-lama. Saat separuh avatar Mara masih menarik perhatian musuh, ia langsung membuka portal transmisi di sampingnya.
"Tunggu! Yang Mulia Reilin!"
Tiba-tiba, beberapa sosok muncul secara teleportasi dengan pancaran kekuatan ilahi yang kuat - sekelompok pendeta legenda! Pemimpinnya tak lain adalah Uskup Dewa Keadilan - Bendt!
