Kehendak bebas adalah hal yang paling diprioritaskan Reilin. Untuk ini, bahkan jika harus berkonfrontasi dengan Bayangan Terdistorsi, dia takkan ragu.
"Selain itu, dengan menguasai seberkas kekuatan ketuhanan dan menjadi makhluk dewa, bisa dikatakan telah resmi memasuki jalan menjadi dewa. Kemampuan untuk merasakan dan merespons doa umat juga semakin jelas, meski belum bisa menganugerahkan sihir dewa, tapi sudah cukup memuaskan..."
Reilin menutup matanya.
Saat ini, bahkan tanpa amplifikasi dari Konstitusi Penyerap Energi Mimpi, dia sudah bisa merasakan banyak garis kepercayaan di ruang kosong, serta melacak sumbernya melalui jalur-jalur ini.
Di dalam wilayah Viscount Tifa di Utara, di sebuah ruang rahasia.
Tifa yang sedang melakukan rutinitas doa harian tiba-tiba mendengar suara bergema dalam hatinya: "Umat-Ku! Aku datang! Aku... bersamamu!"
Secara bersamaan, melalui indera kekuatan spiritual, Tifa tiba-tiba merasakan doanya telah terhubung dengan yang sangat familiar. Perasaan familiar akan kekuatan itu langsung membuat Tifa bersujud sambil meneteskan air mata:
"Tuan kita, Kukulkan Sang Ular Berbulu, akhirnya Engkau bangun..."
Adegan serupa terjadi pada banyak umat Kukulkan. Mereka mulai berdoa dengan penuh semangat, kekuatan kepercayaan yang tak putus-putus mengalir melalui jaringan sihir dalam dan diserap oleh sifat ketuhanan pembunuhan Reilin.
“Selanjutnya, perlu memperluas kepercayaan, mengembangkan sifat ketuhanan, dan mencoba menyalakan api ilahi……”
Mata Reilin seolah juga menyala oleh semburan api.
“Dan… perasaan menerima kepercayaan ini, sepertinya adalah kekuatan domain… domain pembunuhan?”
Rei Lin memerintah: “Chip!”
【Ding! Tugas dibangun! Subjek memperoleh informasi parsial domain pembunuhan! Memulai simulasi pengembangan!】
“Setelah memperoleh sifat ketuhanan pembunuhan, kekuatan domain terkait perlahan mulai bangkit, tetapi ini membutuhkan bantuan kekuatan kepercayaan yang besar, serta pemahaman pribadi……”
Rei Lin mengusap dagunya, kilatan cahaya kontemplasi terpantul di matanya.
Domain adalah modal sejati para Dewa. Hanya melalui kekuatan domain, para Dewa dapat terhubung dengan kepercayaan umatnya dan mengubah kekuatan tersebut.
Saat ini, Reilin baru menyentuh lapisan paling permukaan domain pembunuhan, bahkan Chip tidak mampu melakukan digitalisasi.
Bagaimanapun, sifat ketuhanan pembunuhan bukan miliknya sendiri. Baru setelah pemahamannya akan aturan pembunuhan mendalam, ia dapat benar-benar menguasai domain pembunuhan.
Pada saat itu, Chip seharusnya sudah bisa mengubah informasi domain spesifik menjadi data.
Reilin perlahan berdiri. Bersama napasnya, aliran udara kuat bergemuruh di ruang rahasia, menghantam pelat baja hingga berdengung.
“Setelah menyerap sifat ketuhanan, aku sudah sekuat ini?”
Reilin menggerakkan tangan, tirai air muncul di udara. Bayangannya terpantul jelas pada membran air yang berkilau.
"Postur tubuhnya masih tegak dan gagah, rambut keriting emas dipadukan dengan mata biru laut yang menyerupai lautan, merupakan citra paling standar dari seorang pemuda bangsawan."
"Hanya saja, pada saat ini, sudut mata Reilin menangkap lapisan cahaya keemasan yang sangat samar di sekeliling tubuhnya, meskipun cahaya ini sangat redup dan bisa terabaikan jika tidak diamati dengan seksama."
"Dan..." Reilin menatap mata manusia miliknya, di dasar biru laut itu, garis lengkung keemasan samar-samar berkilauan.
"Manifestasi eksternal setelah menyerap sifat ketuhanan?"
Reilin mengusap dagunya, "Gejala ini akan hilang dalam beberapa tahun setelah sepenuhnya beradaptasi dengan kekuatan ketuhanan, dan bisa disembunyikan dengan bebas. Tapi aku tidak punya banyak waktu..."
"Shalin! Kota Mengambang, bergerak menuju area perairan luar Danbrea!"
Setelah mengenakan jubah luar Penyihir berwarna ungu-emas dengan pola bintang, Reilin langsung memberikan perintah.
Mengikuti kehendaknya, seluruh Kota Hantu mengeluarkan ledakan keras, menerobos arus kacau elemen di Dimensi luar, langsung menerjang ke ruang periferal tempat Danbrea berada. Semua rintangan di sepanjang jalan berakhir menjadi debu di hadapan Kota Mengambang raksasa.
"Dewa? Utara? Hmph! Meskipun kalian punya konspirasi, tapi aku yang langsung pergi, apa yang bisa kalian lakukan padaku?"
Duduk di posisi kendali, senyum dingin muncul di bibir Reilin.
"Alasan utama dia datang ke Utara adalah untuk sifat ketuhanan Mara! Sekarang tujuan itu sudah tercapai, dan dia merasakan arus bawah di Utara. Jika tidak pergi sekarang, kapan lagi?"
Membuat keputusan tegas ketika diperlukan, inilah yang membuat Reilin bisa bertahan hidup sampai hari ini.
Meskipun masih ada kepentingan besar yang bisa diraup di Utara, Reilin sekarang sudah membuat dua gereja dewa kekuatan besar marah. Bagaimana dia berani tinggal lebih lama?
"Tapi... justru karena gereja Dewa Keadilan dan Dewi Jaring Sihir masih harus membantu Elminster memulihkan negara, kekuatan utama mereka akan terkonsentrasi di Utara untuk sementara waktu. Kemungkinan mereka mengganggu aku sangat kecil..."
"Hanya saja... Tifa akan menghadapi masalah..."
Kilatan mendalam muncul di mata Reilin: "Tapi memang hanya langkah cadangan dalam permainan Go. Tidak ada yang disayangkan jika dilepas..."
Memikirkan ini, Reilin segera mengirim wahyu melalui garis kepercayaan Tifa:
"Bahaya besar akan datang. SEGERA bawa semua kekuatan dan pendeta cadangan meninggalkan Utara, menuju perairan luar Danbrea..."
"Bahaya besar? Dari gereja?"
Tifa berdoa dengan khidmat: "Tuhan kami! Engkaulah Penguasa Segalanya! Aku akan melaksanakan kehendak-Mu..."
"Ada apa, Sayangku?"
Viscountess memandang Tifa di sampingnya dengan wajah khawatir. Meskipun telah berbagi ranjang selama bertahun-tahun, dia tetap merasa orang ini begitu asing.
"Tidak ada... Aku harus pergi..."
Tifa bangkit tanpa ampun dan mengenakan pakaiannya: "Kau bisa ikut denganku, atau tetap di sini untuk memimpin seluruh wilayah kekuasaan Viscount..."
Saat Viscountess masih terdiam, Tifa sudah keluar dari kamar, diikuti keributan keras yang bergema.
Dalam pandangan Reilin, wilayah-wilayah di Utara dan kekayaan seperti emas-perak semuanya bisa dikorbankan. Hanya benih pendeta yang telah dilatih dengan susah payah itu yang paling penting dan tak boleh ditinggalkan.
Tifa pun memahami kehendak Reilin. Semua persiapan dilakukan dengan prinsip utama memindahkan benih pendeta yang setia itu dari Utara dengan kecepatan teraman.
Karena keberangkatan yang sangat cepat dan keputusan yang begitu tegas, ketika dua gereja menyadarinya, yang mereka dapatkan hanyalah bidak-bidak buangan yang ditinggalkan Tifa. Mereka sama sekali tak tahu apa yang lolos dari genggaman mereka.
……
Kepergian Reilin tak berisik, kepulangannya pun sama-sama senyap.
Selain Earnest dan Baron Jonnas yang jumlahnya bisa dihitung jari, penduduk wilayah bahkan tak tahu bahwa Tuan Muda mereka yang setara 【Penyihir Legendaris】 telah pergi dan kembali diam-diam.
Lagipula bagi penduduk biasa, wajar jika penyihir menghilang di menara penyihir selama setahun lebih.
Setelah memberi salam kepada orang tua dan mentornya, Reilin benar-benar tak peduli dengan pembangunan wilayah, malah terkapar sepenuhnya di menara penyihir.
"Urusan duniawi ini sudah ada anggota yang menyelesaikannya untuknya. Satu-satunya yang harus dia lakukan sekarang adalah mengumpulkan kekuatan kepercayaan, menumbuhkan sifat ketuhanan, dan akhirnya menyalakan api ilahi untuk menjadi dewa."
Di dalam menara penyihir.
Sebuah lapisan domain pembunuhan yang sedikit terdistorsi mengembang. Reilin mengenakan jubah Penyihir longgar, merasakan benang kepercayaan dari wilayah kekuasaannya dalam kondisi meditasi.
Mungkin karena berada di wilayah kekuasaan dengan dukungan banyak orang, koneksinya dengan benang kepercayaan menjadi lebih jelas.
Sedangkan perluasan terus-menerus domain pembunuhan juga memberinya pemahaman lebih dalam tentang kekuatan domain yang kuat ini.
"Domain pembunuhan seharusnya berkembang melalui pembunuhan terus-menerus, dibesarkan oleh darah dan kehidupan. Bahkan aku merasakan firasat mengerikan - domain ini mungkin bisa langsung merampas energi kehidupan korban. Artinya... Bunuh semakin banyak, tubuh asli semakin kuat?"
Reilin melihat Chip yang kini kembali memberikan notifikasi 【Informasi parsial Domain Pembunuhan diperoleh!】.
Menurut perhitungan Reilin, jarak untuk sepenuhnya menguasai domain ini dan mendigitalkannya tidak terlalu jauh lagi.
"Tifa dan yang lain seharusnya segera tiba. Langkah berikutnya adalah mencari tempat pembantaian dan menumbuhkan sifat ketuhanan dalam tubuh..."
Reilin mengusap dagunya sambil berpikir.
Berdasarkan indera darahnya, jika nilai ketuhanannya sebelumnya adalah 1, kini setelah menyerap banyak kekuatan kepercayaan, telah mencapai tingkat 1.1.
“Sifat ketuhanan pembunuhan yang kudapat sebelumnya hanyalah pemicu dan medium! Setelah melewati kriteria ini, aku bisa mengubah seluruh kekuatan kepercayaan untuk memperkuat kekuatan ketuhananku sendiri……”
Reilin tampaknya mengalami pencerahan.
Ada atau tidaknya kekuatan ketuhanan adalah dua hal yang sama sekali berbeda.
Misalnya Reilin sebelumnya, sebelum menjadi Individu dengan Sifat Ketuhanan, tanpa bantuan Konstitusi Penyerap Energi Mimpi Buruk-nya, dia sama sekali tidak bisa berkomunikasi dengan umat atau menyerap kekuatan kepercayaan mereka.
Setelah memiliki sifat ketuhanan, ini bisa dilakukan sekaligus mengubah kepercayaan umat secara terus-menerus untuk mempersiapkan penyalaan api ilahi.
"Memahami domain pembunuhan melalui pembunuhan, serta memperluas sumber kekuatan kepercayaan – dua hal ini sebaiknya dilakukan bersamaan... Artinya... penaklukan?"
Reilin merenung dalam-dalam: "Di mana bisa menemukan wilayah kekuasaan yang belum ditaklukkan dalam skala besar, tanpa menarik perhatian para dewa?"
Dunia Materi saat ini praktis telah dibagi habis oleh para dewa, tidak ada wilayah tersisa di manapun.
Bahkan jika Reilin bersedia pergi ke kampung halaman Karen, wilayah gelap, dia tetap harus bersaing memperebutkan kepercayaan dengan banyak dewa kedalaman tanah seperti Lolth. Yang paling krusial, mereka semua adalah dewa sejati yang sama sekali tidak bisa dilawannya.
"Pemilihan target ini harus dipikirkan matang-matang... Kebetulan Tifa dan kelompoknya akan segera tiba. Aku perlu menempatkan mereka, menyatukan dengan rakyat jelata di wilayah kekuasaan, dan menggali seluruh potensi wilayah ini terlebih dahulu..."
Dalam kondisi saat ini, Reilin hanya bisa merencanakan seperti ini.
