"Pada saat ini, melalui indera darah khusus para dewa, gambaran-gambaran umat terus bermunculan di hadapannya, menjadi lebih jelas dibandingkan saat masih menjadi Individu dengan Sifat Ketuhanan."
"Terutama koneksi dengan pendeta, yang memiliki sebagian izin akses jaringan sihir dalam. Mengumpulkan kepercayaan dan memberikan sihir dewa semuanya menjadi sangat mudah dan cepat."
"Sebagai Dewi Jaring Sihir, mungkin Mistra hanya memiliki izin penuh atas jaringan sihir luar. Untuk jaringan sihir dalam hanya memiliki kemampuan intervensi saja..."
Reilin segera memahami esensi Dewi Jaring Sihir di dunia ini. Pada dasarnya dia hanyalah 'penjaga penjara' yang bertugas mengawasi kehendak banyak penyihir di dalam inti jaringan sihir. Para dewa juga tidak akan menyerahkan terowongan kepercayaan mereka kepada Dewi Jaring Sihir untuk dikendalikan, sehingga pengaruhnya sangat terbatas.
"Jaringan sihir dalam adalah terowongan akses kepercayaan para dewa. Tampaknya telah dimodifikasi menjadi mode publik, pantas saja tidak menolak penggunaanku. Standar masuknya adalah [semi-dewa] ya?"
Mata Reilin memancarkan kilau perenungan.
"Sedangkan lapisan inti terdalam jaringan sihir, dan Arkan level 12 itu - Avatar Karl..."
Membayangkan kesulitan melepaskan kehendak banyak penyihir, bahkan Reilin pun tidak bisa menahan perubahan raut wajaknya.
"Untuk membebaskan kehendak banyak penyihir yang tewas sebelumnya, maka harus menghancurkan seluruh jaringan sihir. Bukan hanya jaringan luar yang diandalkan oleh banyak penyihir, tetapi juga jaringan dalam - saluran kepercayaan para dewa - harus dihilangkan."
Apakah para dewa rela melepaskan jaringan terowongan yang praktis ini?
Meskipun kemampuan berpikir jiwa para dewa sangat kuat, bisa menghitung jumlah pendoa di seluruh kerajaan dewata dalam sekejap, meninggalkan jaringan dalam bukan sekadar meningkatkan kapasitas komputasi.
Transportasi slot sihir dewa melalui jaringan sihir memiliki keunggulan dalam hal konsumsi dan kemudahan yang tidak dimiliki metode sebelumnya.
Setelah terbiasa dengan keunggulan ini, mampukah para dewa kembali bertahan dengan cara primitif?
"Sekali menghancurkan seluruh jaringan sihir, itu berarti berperang melawan seluruh Dunia Para Dewa..."
Wajah Reilin terlihat sangat serius: "Bukan hanya [dewa sejati] asli, tapi juga semua [semi-dewa] yang menggunakan jaringan dalam, bahkan beberapa roh alam dan individu dengan sifat ketuhanan, mungkin akan langsung menjadi musuhku..."
Hanya Reilin yang datang dari dunia lain melalui perjalanan lintas dimensi yang memiliki keberanian untuk melawan seluruh dunia seperti ini.
Bahkan dia sendiri harus mempertimbangkan matang-matang sebelum melakukan hal ini. Sebaliknya, Bayangan Terdistorsi yang masih memiliki sisa kehendak di dunia luar tapi tak bisa melakukan aksi besar selama puluhan ribu tahun menjadi sangat masuk akal.
"Perjanjian dengan entitas Bayangan Terdistorsi itu mungkin harus ditunda pelaksanaannya..."
Reilin mengusap dagunya, kini telah membuat keputusan.
Setelah promosi ke 【semi-dewa】，luka di tubuh aslinya telah pulih sepenuhnya. Setelah menguasai seluruh Pulau Bankz, kepercayaan padanya akan mengalami kemajuan pesat, bahkan cukup untuk mendukung promosinya ke 【dewa sejati】 tanpa masalah.
Dalam situasi seperti ini, waktu tentu berada di pihaknya.
Semakin lama ditunda, bahkan hingga kedua tubuhnya mencapai realm yang lebih tinggi - kengerian penyatuan instan ini memberi Reilin keberanian untuk menantang segalanya!
"Setelah menjadi 【semi-dewa】 menuju 【dewa sejati】，perluas kepercayaan sebagai fondasi, lalu bimbing umat untuk memadatkan [jabatan ilahi] milikku..."
Rei kini memahami hubungan antara kepercayaan, api ilahi, kekuatan ilahi, dan jabatan ilahi.
Kekuatan ilahi berasal dari kepercayaan, membutuhkan transformasi melalui api ilahi - ini fondasi semua Dewa! Namun bahkan kekuatan kepercayaan pun memiliki perbedaan mendasar.
Misalnya energi jiwa yang terlepas dari kemarahan, sama sekali berbeda dengan yang berasal dari ketakutan ekstrem.
Bagi 【semi-dewa】，mengubah kekuatan kepercayaan yang tidak murni menjadi kekuatan ilahi membutuhkan usaha sangat besar.
Fungsi [jabatan ilahi] adalah membimbing dan merencanakan energi jiwa yang terlepas dari umat sejak awal.
Memurnikan kekuatan kepercayaan yang tidak murni, menyediakan sumber tenaga stabil untuk api ilahi. Jika api ilahi diumpamakan mesin, maka jabatan ilahi adalah pembeda antara solar dan bensin!
"Meskipun secara keseluruhan, energi jiwa yang bisa diserap setelah memiliki [jabatan ilahi] tampak lebih sedikit, namun kualitasnya menjadi lebih murni. Hal ini mengurangi beban bagi Tuhan secara signifikan, bahkan jumlah kekuatan ilahi yang dihasilkan akhirnya justru bisa meningkat."
"Lagipula, mana yang lebih baik untuk mesin: menggunakan satu jenis bahan bakar saja, atau mencampur bensin dan solar? Manusia biasa pun tahu jawabannya."
"[Jabatan ilahi]... tampaknya tak hanya sekadar memilah energi jiwa, tapi juga pendalaman domain! Ini bisa menghasilkan kemampuan yang lebih mengerikan..."
Reilin kini bisa merasakan bahwa seiring dengan kepercayaan saleh dari umat yang banyak dan energi jiwa yang masif, api ilahi dalam tubuhnya kini semakin berkobar. Bahkan samar-samar terlihat beberapa rune aturan mulai muncul.
[Jabatan ilahi] Tuhan pada dasarnya adalah perwujudan kumpulan aturan. Munculnya rune aturan ini merupakan pertanda bahwa [jabatan ilahi] akan segera memadat!
Mengamati karakter aturan berwarna emas yang tidak lengkap ini juga sangat bermanfaat bagi pemahaman Reilin tentang Dunia Para Dewa.
"Hmm! Dari esensi rune ini, masih condong ke pembunuhan dan penaklukan, juga penyakit dan penyembuhan. Apakah jabatan ilahi pertamaku akan muncul dari bidang-bidang ini?"
Cahaya Chip berkilat di mata Reilin: "Chip! Bisakah karakter aturan ini direkam?"
【Karakter aturan yang muncul dalam api ilahi meski tidak lengkap, membawa aroma yang sangat unik, bahkan bukan dalam bentuk tiga dimensi, seolah mengandung ciri-ciri empat dimensi. Jika menggunakan Chip versi lama mungkin tidak mampu, namun dengan Chip yang telah ditingkatkan sulit dipastikan. Rei Lin juga ingin menguji sejauh mana batas kemampuan Chip.】
【Ding! Tugas dibangun! Memulai proses pemindaian……】
Chip memberikan feedback dengan setia, aliran data biru mengalir di depan mata Rei Lin.
【Ding! Target terpindai! Medan energi tinggi terdeteksi, mencoba menembus! Berhasil ditembus! Memulai interpretasi karakter aturan, proses perekaman……Ding! Target menunjukkan karakteristik empat dimensi, radiasi gangguan ruang-waktu terdeteksi, sebagian informasi hilang……】
【Ding! Karakter berhasil dipindai, 67.66％ terekam! Sebagian informasi hilang!】
Segumpal status muncul di depan Rei Lin, namun justru membuat kilau sukacita terpancar di wajahnya.
Ia melihat basis data Chip, di kolom "aturan" kini telah muncul subdirektori [Rune Jabatan Ilahi], berisi karakter aturan yang baru saja dipindai.
Meski terlihat lebih tidak lengkap dibanding versi dalam api ilahi, tetap mempertahankan keunikan nuansa versi aslinya.
Sebelumnya Chip pasti akan menyimpulkan "tidak dapat dipindai", namun sekarang bisa memaksakan cetak ulang sebagian, memberikan kejutan besar bagi Rei Lin.
"Jika semua karakter aturan ini dipahami, bahkan bagi penduduk asli, probabilitas menyalakan api ilahi dan memperoleh jabatan ilahi akan meningkat 50%..."
Rei Lin menganggum puas, lalu kembali memfokuskan pandangan pada analisis karakter aturan tersebut.
“Bunuh dan menaklukkan、serta penyakit dan menyembuhkan？”
Kesimpulan pemindaian awal yang diberikan Chip persis sama dengan pemahaman Reilin sendiri.
Harus diakui, di Pulau Bankz, citra yang dia berikan kepada penduduk asli biasa persis seperti ini.
Pemilihan [jabatan ilahi] sangat mudah memicu perang antar dewa. Reilin memandang kesimpulan Chip dengan ekspresi berpikir mendalam.
“Berdasarkan analisis karakter aturan, kekuatan kepercayaan dari 【Bunuh】dan 【penyakit】paling banyak dan berpotensi menjadi dewa. 【Menaklukkan】sedikit lebih sedikit, toh penduduk lokal tidak punya konsep ras atau peradaban, pertempuran antar suku juga sering. Sedangkan kepercayaan 【menyembuhkan】paling minim ya?”
Kepercayaan murni tidak bisa dibohongi. Reilin kini hanya bisa tersenyum getir.
Tampaknya meskipun kuilnya memberikan air suci yang menyelamatkan banyak penduduk dari penyakit, di mata mereka dirinya tetap mewakili pembunuhan dan wabah, simbol KEMATIAN!
“Kepercayaan yang lahir dari rasa takut dan hormat jauh lebih stabil daripada yang berasal dari kekaguman...”
Senyum Reilin semakin lebar: “Sepertinya aku memang ditakdirkan tidak cocok dengan kubu baik...”
Jalan pembunuhan memang sudah diputuskan Reilin sejak awal. Kekuatan yang dia kuasai juga jelas bukan berasal dari pihak baik.
“Dilihat dari kekuatan kepercayaan, 【Bunuh】dan 【penyakit】juga pilihan yang lebih stabil...”
“Reilin saat ini telah memutuskan, dibandingkan dengan [penyakit], dia secara alami lebih mementingkan jabatan ilahi [pembunuhan].”
“Selain itu, dewa yang menguasai jabatan ilahi [pembunuhan] saat ini tidak banyak, hanya Mara dan Cyric yang bisa dihitung jari.”
“Meskipun Cyric sudah menjadi Dewa kekuatan besar, namun setengah gila dan akhir-akhir ini hampir tidak mengurus urusan gereja duniawi, membuat para pendeta gereja Dewa Pembunuhan frustasi.”
“Menguasai jabatan ilahi [penyakit] dan [wabah] akan sangat merepotkan. Reilin lebih memilih bermusuhan dengan orang gila dan binatang buas daripada berurusan dengan Nyonya Wabah yang waras. Dia tidak ingin wilayah kekuasaannya terus menerus dilanda wabah.”
“Dan... Cyric?”
Reilin menundukkan wajah, menyembunyikan ejekan tak bersuara...
……
Dari perspektif Dewa, segala sesuatu di Pulau Bankez terlihat jelas.
“Tuan Santa, pasukan pelopor kita telah menguasai dua kota pertahanan yaitu Ado dan Dula. Dengan merebut Dule, ibu kota Kekaisaran akan sepenuhnya terekspos!”
Di hamparan Bumi yang luas, pasukan Hope Fortress bergerak maju dengan teratur.
Santa Barbara yang sebelumnya ditahbiskan Reilin telah menyelesaikan doa rutinnya, kini mendengarkan laporan intelijen militer dari petugas militer pribumi.
Seberkas cahaya ilahi keemasan berkilau di dahinya yang putih, menyelimuti seluruh tubuh Barbara dengan aura suci.
Aya dan adik laki-lakinya berdiri dengan hormat di samping, menjalani peran sebagai pelayan anak laki-laki dan pelayan wanita. Atas dasar rasa syukur kepada penyelamat hidup mereka sekaligus kebutuhan praktis untuk bertahan hidup, kedua kakak beradik ini langsung bergabung dengan Barbara. Tampaknya Sang Santa juga sangat mengagumi ketabahan dan ikatan emosional kedua saudara ini, membawa mereka ke sisinya.
"Ibukota?" Mata Aya tiba-tiba berbinar, seakan mengingat sesuatu, namun cepat redup kembali.
"Aya! Kamu juga berasal dari sekitar ibu kota, bukan?" Barbara bertanya santai, seakan terpikir sesuatu.
"Ya! Aya sebelumnya adalah anggota suku Junaaya dari Kota Ado. Karena serangan penyakit Setan, kami mengungsi bersama anggota suku lainnya..."
Aya berbicara perlahan, sementara adik lelakinya di sampingnya menundukkan kepala, jelas mengingat adegan menyedihkan.
Sebenarnya, sebagian besar penduduk lokal yang mengungsi bersama mereka MATI di perjalanan. Penyakit dan kelaparan selalu menjadi dua predator utama rakyat jelata.
Dari sepuluh pengungsi lokal yang benar-benar bisa menembus ribuan rintangan dan mencapai Hope Castle, hampir tidak ada satu pun yang selamat!
