"Hm! Dewi Kekayaan, Dewa Keadilan, dan Dewi Jaring Sihir... Pada dasarnya semua sudah datang, eh?"
Yang lebih mengejutkan Reilin adalah munculnya kekuatan asing di antara para pengepung.
Musuh mengenakan zirah putih bersih tanpa noda, mantel merah di luar, dengan simbol mata emas raksasa yang tak pernah terpejam di dada dan punggung mantel, dihiasi permata dan sulaman benang emas yang membutakan mata.
"Zirah dengan 【Eternal Light】 yang terkristalisasi, dan simbol itu. Kalian pendeta Helm?"
Kekuatan ketuhanan berkilat, medan pembunuhan masif langsung membuat penonton sekitar berubah wajah.
"【Dewa palsu】!"
Seorang pendeta Helm melontarkan mantra ini, lapisan cahaya demi cahaya memancar dari mata di dadanya, secara implisit menyaingi Reilin bahkan menunjukkan efek penekanan.
Helm memiliki [jabatan ilahi] 【Proteksi】. Gerejanya menjadikan pemusnahan kepercayaan dewa palsu dan identifikasi dewa sejati sebagai misi utama, sehingga memiliki pengalaman dan keunggulan unik dalam melawan individu dengan sifat ketuhanan bahkan semi-dewa.
"Musnahkan kepercayaan 【dewa palsu】! Memurnikan sumber dunia, ini adalah misi suci yang diberikan Tuan kita kepada kami!"
Pendeta Helm itu wajahnya penuh kesalehan, bersama prajurit dan imam Kuil Helm lainnya yang sedang berdoa. Cahaya ziarah seolah terbakar di wajah mereka, melangkah maju dengan sigap.
Braak!
Gelombang kekuatan menderu di udara, membentuk mata keemasan di angkasa. Pupilnya mengunci Reilin erat, bahkan memantulkan bayangannya.
【Ding! Terdeteksi subjek dalam status terkunci kekuatan ilahi. Kemampuan domain melemah 20%! Telah ditandai Dewa Proteksi! Lokasi spesifik akan terdeteksi setiap 3 jam! Apakah akan dibersihkan?】
Suara Chip bergema, membuat wajah Reilin langsung berubah masam.
"Memang gereja yang khusus melawan [dewa palsu], persiapannya begitu matang..."
Senyum percaya diri menghias wajah Reilin, tapi dalam hati memberi perintah: "Siapkan pembersihan! Eksekusi setelah perintahku! Pertahankan mode observasi sekarang!"
Reilin sama sekali tidak terkejut dengan operasi pengepungan gereja Helm.
Membasmi dewa palsu adalah tugas suci mereka. Cukup dengan bocoran informasi kecil tentang Reilin, para pendeta Helm yang fanatik itu akan berduyun-duyun datang meski harus bawa logistik sendiri.
"Tapi... tak kusangka umpan di tahap awal langsung menarik begitu banyak musuh. Apakah para dewa merasa waspada terhadap keberadaanku, atau mereka terkejut oleh beberapa ramalan?"
"Jeffrey! Kau harus memberikan penjelasan tentang kejadian tadi!"
Seorang pendeta Dewi Jaring Sihir maju ke depan. Rambutnya berwarna perak, matanya memancarkan kilau emas yang beriak. Saat ini, tatapannya pada Reilin seperti melihat mayat hidup.
"Hmph!"
Jawaban untuk mereka adalah dengus dingin Jeffrey. Para ahli legenda memiliki harga diri sendiri, mana mungkin benar-benar merendahkan diri menjadi anjing peliharaan orang? Apalagi Jeffrey berada di bawah Dewi Kekayaan Wojin yang sama sekali tidak berhubungan dengan Dewi Jaring Sihir.
"Permintaanku tetap sama! Jika kau bisa mengalahkanku hari ini, aku SEGERA pergi!"
Tombak di tangan Jeffrey mengarah ke Reilin, membuat pendeta Dewi Jaring Sihir di sampingnya memerah wajahnya karena marah.
"Maaf! Sebelumnya, bisakah aku bertanya siapa sebenarnya yang merencanakan semua ini?"
Reilin menyela.
"Ini adalah kehendak Tuhan kami!" Meski wajahnya memerah, pendeta wanita itu mengaku.
Ini agak di luar perkiraan Reilin.
Jika gereja Helm menemukan identitas [dewa palsu]-nya dan melancarkan operasi pengepungan, atau Dewi Kekayaan yang menginginkan kekayaan Pulau Faolan dan Pulau Bankz merasa Reilin menghalangi, atau Dewa Keadilan yang membenci kejahatan bertindak karena hasutan Bendert - semua itu masih dalam perkiraannya.
Yang membingungkannya adalah Dewi Jaring Sihir yang paling sedikit berinteraksi dengannya, sekarang justru tampak paling waspada terhadapnya.
"Apakah... kemampuan ramalan para Dewa benar sekuat itu?"
"Reilin langsung teringat pada mantra arkan level 12 miliknya - Avatar Karsas! Dalam hal kekuatan nyata, Reilin saat ini bahkan belum mencapai tingkat kekuatan dewa kelas lemah, sehingga sebenarnya tidak bisa memberikan kerusakan signifikan terhadap para dewa tersebut."
"Satu-satunya yang bisa dia gunakan adalah mantra tingkat luar biasa ini. Begitu digunakan, ini akan SEGERA merebut kekuatan Dewi Jaring Sihir, membuatnya MATI secara mutlak!"
"Bahkan, saat jaringan sihir hancur, banyak kehendak Penyihir Kuno yang tersegel di inti jaringan sihir akan terbebaskan, menyeret seluruh Dunia Para Dewa kembali ke dalam Perang Penghabisan era kuno."
"Apakah dia merasa aku akan menjadi ancaman besar setelah berkembang, sehingga berani bertindak lebih dulu?"
"Mustahil Dewi Jaring Sihir benar-benar mengetahui keberadaan Avatar Karsas. Satu-satunya penjelasan adalah firasatnya bahwa Reilin akan membawa bahaya besar!"
"Menghadapi ancaman semut, reaksi manusia biasa tentu menginjaknya sampai MATI sebelum sempat berkembang!"
"Jelas begitulah yang dilakukan Dewi Jaring Sihir. Tampaknya dengan menahan kekuatan besar di Utara, dia juga mendapat banyak sekutu."
"Dalam situasi hari ini, Reilin sangat mungkin tewas."
"Jika bukan karena persiapan dan jebakan yang kusiapkan, kali ini pasti sangat merepotkan..."
"Pikiran Reilin berputar miliaran kali dalam sekejap, berbagai kemungkinan muncul satu per satu."
“Dan ketika akhirnya aku terjebak dalam keputusasaan, pasti akan mengambil risiko menggunakan Avatar Karsas, setidaknya masih ada kemungkinan bertahan hidup... Karena itu, Bayangan Terdistorsi juga sangat patut dicurigai...”
Reilin memiliki firasat kuat dalam hatinya. Jejak pergerakannya kali ini, serta ancaman besar yang dibawanya, mungkin bocorkan oleh Bayangan Terdistorsi tersebut.
Bagaimanapun, sebagai Penyihir fanatik level 8 dari era kuno yang setara dengan Dewa kekuatan besar di Dunia Para Dewa, mana mungkin perangkap tersembunyinya hanya tersisa di reruntuhan?
Dengan Kekuatan terdistorsi miliknya, untuk menampilkan 'kebenaran' di hadapan Dewi, mungkin hanya membutuhkan sedikit petunjuk, tentu itu bukan hal sulit.
Jika prosesnya terlalu rumit, deduksinya terlalu berbelit, maka fokus saja pada tujuan dan pihak yang diuntungkan. Pemeriksaan berulang dengan cara ini pasti tidak akan salah.
Berdasarkan deduksi ini, Reilin langsung menyadari kemungkinan besar Bayangan Terdistorsi telah bermain tangan dalam hal ini.
“Jika memang dia yang melakukannya, Kota Hantu juga tidak bisa digunakan sembarangan... Rencana cadangan ketiga dibatalkan!”
“Kalau begitu, siapa di antara kalian yang maju duluan?”
Tongkat Totem Api Merah Keemasan muncul, energi mantra yang dahsyat bahkan membentuk gelombang pasang surut, membuat para pengepung berubah wajah.
“Gereja kami telah menjebakan formasi yang dirancang khusus untuk melawan 【dewa palsu】 di lembah ini! Di sini dia tidak bisa sepenuhnya mengerahkan kekuatan domain! Saluran kepercayaan dengan umat juga akan dilemahkan hingga batas maksimum! Ditambah masih ada kuncian dari Tuan kita! Ah...”
Pendeta Helm melompat ke depan sambil berkata, tapi kemudian menjerit sambil menutupi matanya.
"Tepat saat itu, Reilin memerintahkan Chip untuk menghapus Cap Helm, menyebabkan mata emas di kosong runtuh, tampaknya juga berdampak pada para pendeta ini."
"Hahaha! Bagus! Inilah lawan yang kuinginkan!"
Jeffrey tertawa terbahak-bahak, pada momen ini dia hampir melupakan segala hal dalam hatinya, mata hanya terfokus pada Reilin sebagai satu-satunya lawan.
Bersamaan dengan tusukan lawan, bahkan garis-garis hitam tipis mulai muncul di sekitar Tombak Cahaya Suci, menghancurkan kosong menjadi serpihan.
Di sisi lain, Bendert sepertinya sedang mengendalikan suatu formasi, monster raksasa sebesar bukit merangkak keluar dari kabut abu-abu, sementara Penyihir Legendaris di sisi lain tampak sedang mempersiapkan mantra legendaris.
"Ini persiapan khususku untukmu..."
Wajah Bendert memerah tidak wajar, dengan gerakan tangan, beberapa monster kabut abu-abu mengaum marah, deretan duri di punggungnya memancarkan cahaya haus darah, bersama-sama mengepung Reilin.
"Biarkan ini menghibur kalian dulu!"
Gabungan kekuatan empat gereja, meski hanya sebagian, telah membentuk perangkap mematikan yang mampu mengguncang seluruh Dunia Materi.
Tapi menghadapi serangan yang hampir setara dengan pembunuhan Tuhan ini, ekspresi Reilin tetap tenang.
"Cuit! Cuit!!" Dia melemparkan tongkatnya, membentuk api burung di udara yang langsung bertabrakan dengan monster kabut abu-abu lainnya.
"Tombak Suci? Sesakti itu?"
Mata Reilin menatap tajam bayangan tombak yang tiba-tiba muncul, sorot matanya penuh merendahkan. Dengan gerakan tangan santai, dua mantra nyaris terlepas secara instan, menghantam ujung tombak yang disertai celah hitam.
——【Disintegrasi Besar!】
——【Telapak Penghancur!】
Krak! Krak! Di bawah daya hancur Disintegrasi, tombak Jeffrey langsung hancur berkeping-keping. Telapak tangan emas raksasa kemudian menghantam tubuhnya hingga terpelanting, dada bagian depannya ambles disertai semburan darah.
"Itu 【mantra legendaris】! Dan dilepaskan secara instan?!"
Penyihir Legendaris dari gereja Dewi Jaring Sihir membandingkan mantra legendaris instan Reilin dengan tumpukan bahan ritual di tangannya yang masih setengah jadi, wajahnya seketika lebih pucat daripada mayat.
"Aku cabut dari urusan ini!"
Sebagai penyihir, ia sangat paham makna kemampuan melepaskan mantra legendaris secara instan. Setelah menimbang untung-rugi, sang penyihir SEGERA mengambil keputusan.
Sebuah pintu ruang-waktu terbuka. Penyihir Legendaris itu segera masuk sambil membawa muridnya, tak lupa memberi kode gestur perdamaian ala penyihir kepada Reilin.
"Kamu..."
Pendeta Dewi Jaring Sihir yang tersisa menyaksikan pelarian rekannya, wajahnya berkedut seolah ingin muntahkan darah.
Meski tahu para Penyihir Legendaris minim kepercayaan, tapi sampai segini?!
Padahal faktanya, mereka memang tidak bisa berbuat banyak terhadapnya. Setidaknya dia sudah melakukan formalitas, sementara menyentuh satu saja dari jaringan hubungan Penyihir Legendaris bisa menimbulkan gejolak internal gereja.
"Sial! Jika avatar Dewi ada di sini, mana ada yang berani melakukan ini..."
Pendeta wanita itu menggigit gigi dengan frustasi, namun tetap tak berdaya.
