Cahaya!
Cahaya putih!
Kilau putih yang membutakan dan membakar, bagaikan cahaya purba multiverse dengan fluktuasi kekuatan primordial yang menakutkan, melolong garang dari meriam utama 【Kota Hantu】!
Perpaduan Arkanis Agung dan Kota Mengambang! Daya penghancur setara pembunuhan Tuhan! Kembali menghiasi alam semesta, membuat banyak entitas terdiam.
Braak!
Ruang kerajaan dewata langsung hancur berantakan, bahkan avatar Sekolah pun meleleh di bawah terang cahaya.
"Cahaya putih mengerikan menciptakan jalur penghancuran di kerajaan dewata. Sepanjang jalan, baik kuil, Roh Suci, maupun apapun lainnya semuanya musnah total menjadi partikel terkecil di bawah cahaya, meleleh menjadi kehampaan."
Bruk!
Akhirnya, cahaya putih langsung menembus kerajaan dewata, melewati ikatan Avernus lapisan neraka pertama, menghilang di kosong tak berujung.
"Ah......"
Saat ini kerajaan dewata Sekolah telah menerima pukulan dahsyat. Banyak pendoa musnah tiba-tiba, lebih banyak lagi roh pahlawan dan Roh Suci mengaum kesakitan.
【Ding! Wujud asli Dewa terdeteksi! Memulai operasi penembakan jitu!】
Kota Hantu mengerikan langsung menyapu berbagai kuil. Jaringan sihir bayangan yang kuat membentang seperti tentakel, memaksa wujud asli Sekolah keluar.
Sosoknya lebih besar dari avatar. Seluruh tubuhnya seolah terbuat dari emas, tapi kini telah kehilangan satu lengan. Sekelilingnya menunjukkan kehampaan mengerikan, jelas hasil meriam utama tadi.
"Tunggu... Aku bersedia mengakui kekalahan, meninggalkan neraka!"
Sekolah berteriak.
"Terlambat... Aku perlu kematian dewa sejati sebagai fondasi kemenanganku, sekaligus intimidasi bagi Dewa lainnya..."
Reilin tanpa ekspresi memberi perintah.
Braak!
Meriam utama mengerikan kembali menggelegar...
Di Dimensi material utama, dalam sebuah kuil tersembunyi di lautan.
"Sekolah, Tuhan kami yang sejati, lindungilah kami dalam memenangkan perang ini..."
Sekelompok manusia ikan hiu di bawah pimpinan pendeta, bersujud penuh kesalehan di hadapan patung dewa Sekolah di altar.
Sebagai dewa ras, Sekolah adalah pelindung seluruh manusia ikan hiu. Tanpa keberadaannya, wilayah kekuasaan mereka di lautan mungkin akan menyusut 90 persen!
"Dewa kami Sekolah... Putri Lautan, Pelindung Manusia Ikan Hiu..."
Kekuatan kepercayaan yang saleh terkumpul di patung dewa, memancarkan riak-riak cahaya keemasan.
Krak!
Namun tepat saat itu, suara retakan halus terdengar dari patung dewa.
Manusia ikan hiu di bawah altar saling pandang. Akhirnya seorang berani mengangkat kepala dengan risiko menghina Dewa, lalu terjebak dalam kebingungan yang menyakitkan.
"Patung... patung dewa..."
Manusia ikan lainnya mengangkat kepala, dan dengan ngeri menyaksikan cahaya suci di patung mulai redup dan padam.
Akhirnya dengan suara Prak! yang nyaring, cahaya suci yang menyelimuti patung hancur berkeping-keping, seluruh patung remuk menjadi debu.
"Pendeta Tuan..."
Mereka mencari panik sosok pendeta, menemukannya tergeletak dengan cahaya suci terus tersedot dari tubuhnya yang kejang-kejang, wajah tak sadar penuh penderitaan.
Semua manusia ikan menangis histeris, merasakan suatu yang agung telah benar-benar memutuskan koneksi dengan mereka, meninggalkan kekosongan besar di hati mereka.
“Tuhan kami... Tuhan kami Sekolah...”
Seekor manusia ikan hiu tua langsung bersujud ke tanah, air mata sebesar butiran kristal jatuh berderai ke tanah mengeluarkan suara gemerincing.
“Dewa... dewa sejati telah tewas...”
Manusia ikan hiu lainnya berteriak-teriak tak tentu arah, berenang tanpa tujuan seperti lalat tak berkepala. Kematian dewa yang mereka percayai merupakan bencana bagi mereka!
Tanpa perlindungan Sekolah, manusia ikan hiu akan kehilangan semua pendeta dan roh suci mereka, serta menghadapi Tantangan pemusnahan ras!
“Wuuwu～～～～”
Suara terompet yang melankolis dan mencekam bergema di seluruh wilayah perairan, menandakan keluarga kerajaan manusia ikan hiu telah mengeluarkan perintah. Seluruh ras memasuki masa berkabung dan pengamanan ketat...
Dibandingkan dengan Dunia Materi, perubahan di kerajaan dewata jauh lebih mengerikan.
Lapisan demi lapisan aturan alam semesta hancur berkeping-keping. Badai Pemusnahan yang mengerikan dari dunia luar menerjang masuk, memicu bencana penghancur dahsyat.
Para pendoa dan roh pahlawan yang kehilangan dewa pelindung mereka tewas tanpa perlawanan. Makhluk dewa dan Roh Suci yang tersisa pun tak jauh berbeda nasibnya.
Ruang demi ruang hancur berantakan. Tanpa intervensi, hukum alam neraka akan melakukan invasi dan membentuk kembali wilayah ini menjadi dataran Afranus yang dipenuhi serpihan batu dan aliran darah seperti semula.
Bzzzt...
【Dengan dentuman keras, Kota Hantu saat ini menerobos liar di dalam kerajaan dewata, menghadirkan kehancuran dan pemusnahan. Segala perlawanan sia-sia bagai belalang menghentikan roda kereta, langsung dihancurkan tanpa ampun.】
【Ding! Temuan Harta Karun terdeteksi, fluktuasi energi tingkat C, telah disimpan!】
Sebuah kuil megah berlapis emas tersibak, memperlihatkan harta karun penuh permata energi dan bahan langka. Semua ini adalah akumulasi Sekolah setelah menjadi dewa sejati, namun dengan santai disedot habis oleh Kota Hantu.
Sebagai benteng ruang-waktu, Kota Hantu sejak pembangunannya telah mengintegrasikan dimensi separuh. Kapasitas internalnya tak terbatas, menyimpan ratusan harta karun sama sekali bukan masalah.
Reilin berdiri di puncak menara Kota Hantu, membiarkan Xia Lin bersemangat menjarah kerajaan dewata Sekolah, sementara dirinya memandangi hasil utama pertempuran ini.
【Ding! Aturan Melahap subjek diaktifkan, 50% kekuatan ilahi target telah ditransformasi. Memperoleh [jabatan ilahi] - Manusia Ikan Hiu! Pemahaman aturan lautan:17%!】
"Pantas disebut dewa dari Dunia Para Dewa. Membunuh satu saja memberi manfaat luar biasa bagi penyihir..."
Reilin mengamati kristal jabatan ilahi di tangannya sambil menghela nafas.
Pembunuhan antar Penyihir Aturan hasilnya tak sampai 10%, tapi pembunuhan antara penyihir dan dewa memberi hasil di atas 60%. Reilin dengan bakat Melahap bahkan bisa meraih 80% akumulasi lawan! Tak heran penyihir dan dewa saling bermata merah, Perang Penghabisan tak pernah berkesudahan.
“Hanya saja… manusia ikan hiu dengan lautan? Tampaknya jabatan ilahi sebenarnya Sekolah adalah 【manusia ikan hiu】, untuk jabatan ilahi 【lautan】 hanya ada sedikit pemahaman, mungkin bahkan domain lautan pun tidak dimiliki... Wajar saja, mengingat masih ada Dewi Lautan dan Tuhan Badai yang merupakan Dewa kekuatan besar, bagaimana dia berani mencaplok aturan 【lautan】? Sedikit pemahaman aturan ini hanyalah akumulasi alami ras laut...”
Reilin menggelengkan kepala, terhadap jabatan ilahi 【lautan】 saja dia tidak tertarik, apalagi jabatan ilahi sempit 【manusia ikan hiu】.
Dewa ras seperti ini baginya adalah sesuatu yang tak berguna, bahkan tidak layak dicap bakar ke senjata kekuatan primordial.
“Mungkin… satu-satunya fungsi adalah ditukar atau dijadikan hadiah...”
Reilin dengan santai menyimpan kristal jabatan ilahi, “Para Dewa di lautan mungkin akan tertarik dengan kepercayaan manusia ikan hiu, yang lebih penting… mereka kebanyakan adalah Dewa yang cenderung kekacauan dan kejahatan, tidak bertentangan denganku, apalagi memusuhi secara alami...”
Setelah memilih kubu tertib jahat, Reilin tentu tidak akan mendekati para dewa baik, tetapi mencari beberapa sekutu dari Dewa Iblis masih memungkinkan.
Huhu...
Saat ini, badai musnah total telah menyapu seluruh kerajaan dewata, memusnahkan semua jejak yang ditinggalkan Sekolah, yang selamat bisa dihitung jari.
Di pusat badai mengerikan, 【Kota Hantu】 berdiri tegak dengan angkuh, menyambut pandangan takut dari segala penjuru.
Melalui taktik pemenggalan kali ini, Reilin sekali lagi mempertontonkan kengerian kombinasi Arkanis dengan Kota Mengambang di hadapan para eksistensi tinggi, membuat mereka teringat kembali pada kenangan kelam menghadapi Kekaisaran Arkanis Nesser di masa lalu.
Braak...
Gejolak energi mengguncang seluruh neraka.
Dari Neraka Baator, terlihat kerajaan dewata keemasan telah meninggalkan Dimensi Afranus, bergerak menuju kehampaan kosong yang tak berujung.
Bayangan samar dewa manusia anjing neraka perlahan muncul di belakang kerajaan dewata.
Ini adalah Kotulmark - dewa sejati manusia anjing. Setelah melihat nasib Sekolah, dengan bijak Ia memilih mengungsi. Bagaimanapun, kekuatan mereka hampir setara. Jika Reilin bisa membunuh wujud asli Sekolah, tentu tidak sulit baginya untuk menumbangkan Kotulmark.
Migrasi kerajaan dewata kali ini tak bisa dibandingkan dengan promosi Reilin dulu. Saat itu Reilin memiliki pasokan dari Lautan Kekuatan Primordial dan bantuan kekuatan primordial Dimensi Dis, sehingga konsumsinya relatif kecil. Tapi kerajaan dewata yang sudah stabil berbeda - migrasi ulang tidak hanya akan menguras kekuatan ilahi dalam jumlah besar, tapi juga menyebabkan gejolak di kerajaan dewata dengan kerugian yang sangat fatal.
Fakta bahwa Kotulmark tetap melakukannya hanya membuktikan satu hal: Ia takut! Ia sedang ketakutan pada Reilin!
Mundurnya secara inisiatif dan ketakutan seorang dewa sejati pasti akan mendorong reputasi Reilin ke puncak multiverse.
Setelah Koturmark mundur secara inisiatif, tidak ada lagi kekuatan yang bisa menghalangi ekspansi Reilin di lapisan neraka pertama Avernus.
Di bawah pimpinan Buck dan Azrok, Resimen Membantai membantai semua pemberontak di Avernus. Dengan kedatangan Kota Mengambang, Benteng Perunggu pun direbut tanpa perlawanan. Kepala setan neraka yang semula menjaga benteng ini dilempar dari atas tembok pertahanan.
Cahaya kerajaan dewata Dis akhirnya menyelimuti Avernus secara mutlak. Kedua dimensi neraka ini mulai perlahan menyatu.
"Sial... Kecepatan transformasi kerajaan dewata lawan terlalu cepat... Apakah ini efek sisa dari gelombang promosi, atau karena pengaruh Pemilik Tanah Neraka?"
Di dimensi luar, Greasia mengamati Avernus dan 【Kota Hantu】 yang bagaikan surga itu. Akhirnya ia menggigit gigi dan mundur, memilih untuk tidak menyerang.
Menghadapi kerajaan dewata dewa sejati plus Kota Mengambang, ia sama sekali tidak yakin akan kemenangan.
Yang lebih penting, tubuh asli ayahnya kini mengalami luka parah lagi. Bahkan sekutu-sekutu lama mulai tidak bisa diandalkan, membuatnya enggan mengkonsumsi terlalu banyak kekuatan di sini.
Hukum alam para setan jauh lebih kejam daripada dunia fana.
Asmodeus yang terluka parah sekarang mungkin telah menjadi mangsa di mata banyak Pemilik Tanah Neraka, termasuk dirinya sendiri yang bangkit melalui warisan.
