Cahaya hijau semakin terang, dengan cepat menyebar dari pusat bola ke seluruh bagian. Tiba-tiba...
"Ding!"
Suara nyaring bergema dari dalam bola. Cahaya hijau menyusut dan menghilang seluruhnya. Zhao Bin justru menunjukkan senyum kepuasan tipis.
Bola yang awalnya berwarna hijau samar menyusut dari ukuran kepala manusia menjadi sebesar telapak tangan. Warna dasarnya berubah menjadi hijau tua di bagian tengah, seolah lapisan kaca hijau membungkus tinta pekat di pusatnya, menciptakan penampilan yang sangat memukau.
"Akhirnya berhasil, Bola Korosi." Zhao Bin mengangkat bola sihir yang telah menyita waktunya selama beberapa hari ini. Aliran energi dingin segera mengalir dari Bola Korosi ke dalam tubuhnya. Dia tahu, ini adalah aliran energi penguat ketahanan racun yang melekat pada bola - tanda kesuksesan pembuatan bola sihir.
"Sekarang tinggal bahan untuk membuat tongkat sihir." Pandangan Zhao Bin beralih ke formasi teleportasi penentuan lokasi yang sedang dibangun.
Formasi teleportasi yang sangat rumit dan presisi ini, bagaimanapun sederhananya, jika hanya Zhao Bin sendiri yang membangunnya, akan memakan waktu dan energi yang luar biasa. Untungnya dengan bantuan kerangka dan boneka ini, waktu pengerjaan bisa dipersingkat setidaknya lebih dari separuh. Jika tidak, Zhao Bin mungkin harus tinggal di ruang bawah tanah selama beberapa bulan lagi sebelum bisa keluar.
Perhatian Zhao Bin kembali ke Bola Korosi.
"Kotak Bayangan."
Setelah nyanyian mantra singkat, bayangan samar muncul dari Kekosongan. Aura tinta awalnya tiba-tiba mengembang, lalu menyusut drastis menjadi titik ekstrim, sebelum perlahan mengembang lagi. Bayangan lingkaran semi-transparan dengan garis-garis energi hitam berputar muncul di depan mata Zhao Bin.
Melepaskan bola korosi dari genggaman, benda itu melayang masuk ke dalam bayangan, menghilang ke ruang sementara di Dimensi Bayangan.
Meski Hukum Dimensi mengalami perubahan halus pasca Kedatangan Era Kekosongan, setelah penyesuaian ulang oleh Zhao Bin, kecuali konsumsi energi yang sedikit lebih besar, tidak ada kesulitan berarti.
Menyimpan bola korosi, bayangan pun menghilang secara alami.
Tiba-tiba, sambungan mental menyampaikan informasi: Persiapan awal formasi teleportasi telah selesai.
Semangat Zhao Bin langsung terpacu. Pesan yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba.
Menghampiri platform logam, Zhao Bin memerintahkan sebuah boneka melalui sambungan mental untuk membawa semua persiapan sebelumnya.
Sebuah cincin giok, giok hiasan, dan beberapa manik-manik giok kecil. Jumlahnya sekitar tujuh atau delapan butir.
Zhao Bin memasukkan semua benda itu ke dalam saku celana. Matanya kemudian beralih ke pakaian yang dikenakannya.
"Kemeja sutra putih dengan dua buah kancing di bagian atas payudara terbuka, memperlihatkan garis-garis Rune Iblis berwarna perak yang berkilauan di dalamnya. Celana hitam, sepatu hitam, di pinggang terdapat tali pengikat berwarna perak gelap ter-iblis - bukan barang sekali pakai melainkan benda permanen yang telah di-enchant. Dilengkapi sihir tingkat satu 'Tangan Penyihir', alasan Zhao Bin bisa langsung menggunakannya tanpa nyanyian mantra tadi adalah karena tali ini."
Zhao Bin menggelengkan kepala perlahan, menyuruh semua boneka dan kerangka meninggalkan panggung tinggi. Jarinya melayang di udara, menorehkan jejak bunga api perak yang menyembur dari ujung jarinya, seolah menggesek logam keras.
Bunga api itu tidak langsung padam, melainkan berjatuhan pelan di atas simbol formasi sihir pada panggung logam.
"Hong!"
Begitu percikan terakhir menyentuh formasi, cahaya putih berkilauan menyapu seluruh area - formasi sihir pun sepenuhnya diaktifkan.
Zhao Bin berdiri di tengah formasi, memusatkan seluruh kekuatan spiritualnya. Dalam formasi transmisi yang menyentuh hukum dimensi ruang ini, energi dimensi ruang di sekitarnya sangat tidak stabil. Mengeluarkan kekuatan spiritual sembarangan berisiko terpotong oleh transmisi dimensi seketika, menyebabkan kerusakan permanen yang tak bisa dipulihkan.
Di bawah selubung cahaya putih, medan gaya lembut mengunci tubuhnya sepenuhnya di tempat.
“Sebelum aku kembali, penyihir tengkorak, jaga keamanan seluruh ruang bawah tanah. Boneka-boneka dan kerangka lainnya terus perluas area bawah tanah ke samping, celah di dinding logam sudah kusiapkan sebelumnya.”
Mengirim pesan ini melalui hubungan mental ke para boneka dan kerangka. Tubuh Zhao Bin di dalam formasi teleportasi semakin memudar dan kabur.
“Boom!” Tiba-tiba seluruh ruang bawah tanah berguncang dahsyat, suara gemuruh mengguncang semua boneka dan kerangka hingga terjatuh.
Cahaya putih dalam formasi teleportasi juga terpengaruh, intensitasnya naik-turun tidak stabil. Stabilitas input energi jelas-jelas mengalami kerusakan parah.
Bahaya maut membuat bulu halus di seluruh tubuh Zhao Bin yang masih berada di dalam formasi itu berdiri. Dengan cepat ia melemparkan mutiara giok dari sakunya.
“Dentang!”
Mutiara giok meledak, mengeluarkan kepulan asap putih yang menyatu dengan bagian transmisi formasi. Seketika cahaya putih formasi menjadi stabil.
“Untung sudah kusiapkan, tapi guncangan ini datang terlalu tepat waktu...” Pandangan Zhao Bin beralih ke An Youxia yang baru bangkit dari tanah.
“Mungkin tanda bencana di tubuh An Youxia yang memicu ini. Meski sudah kusegel sebelumnya dengan formasi, tapi level tanda ini ternyata sangat tinggi. Segel sekali pakai belum bisa mengkarantina sepenuhnya.”
“Boom!”
Gemuruh berikutnya mengguncang ruangan.
Formasi kembali tidak stabil. Zhao Bin segera melemparkan lagi sebuah giok mutiara. Asap yang meledak membuat formasi kembali stabil.
“Boom!!! Boom!!!” Kali ini dua ledakan berturut-turut. Zhao Bin mengerahkan seluruh tekadnya, melemparkan semua giok stabilisasi yang tersisa untuk diledakkan.
Formasi transmisi instan sepenuhnya stabil. Meskipun getaran terus datang dari luar, tak ada lagi yang bisa mengganggu output formasi.
Siluet Zhao Bin semakin memudar, akhirnya menghilang sepenuhnya dari dalam formasi.
“Krack!”
Kilatan cahaya merah melintas. Landasan formasi, seluruh panggung logam tinggi itu tiba-tiba retak membentuk jaringan laba-laba yang rapat.
Zhao Bin hanya merasakan langit dan bumi berputar. Di momen terakhir, medan gaya tak dikenal tiba-tiba muncul dan mengacaukan medan transmisi tempatnya berada.
Seketika, seluruh tubuh Zhao Bin terasa seperti dicakar-cakar hingga sakit tak tertahankan.
Ribuan bayangan melintas di matanya - sebagian besar tanah hitam, akar pohon, dan serangga. Waktu transmisi juga jauh melampaui perkiraannya. Lokasi yang ditarget seharusnya tanah sekitar 220 meter di atas secara diagonal. Tampaknya medan misterius terakhir benar-benar memotong penargetan transmisi.
“Satu detik, dua detik, tiga detik, empat detik...” Zhao Bin diam-diam menghitung dalam hati. Pemandangan di depan matanya seperti film yang diputar 10x lebih cepat. Organ dalamnya terus diremas-remas medan gaya, otot-otot seluruh tubuhnya terkoyak-koyak. Tanpa melihat pun, ia bisa membayangkan kulitnya yang terus mengeluarkan butir-butir darah seperti embun.
Lebih dari sepuluh detik kemudian, Zhao Bin merasa seperti telah melewati belasan hari. Rasa sakit yang menusuk dan pusing akibat kehilangan banyak darah membuat penglihatannya sedikit buram. Kepalanya terasa berat. Anggota tubuhnya lemas tak bertenaga.
※※※※
15 Juni 2012, tengah hari pukul 12:12, cuaca cerah. Angin sepoi-sepoi.
Kota tetangga Minshan, Kota Angin Selatan.
Lapisan logam perak raksasa sepenuhnya menyelimuti seperempat wilayah pusat kota.
Di luar zona itu adalah wilayah kekuasaan cahaya matahari, sinar berenergi tinggi, dan makhluk mutan. Di dalam zona, keramaian manusia lalu-lalang menciptakan pemandangan aman yang meriah. Seolah-olah selain lapisan logam di atas kepala, semuanya sama seperti kehidupan normal sebelumnya. Sebagian besar pengunjung yang lalu-lalang terlihat tergesa-gesa, lebih dari separuhnya memiliki bekas luka berkeropeng di tubuh. Pria dengan senjata api di punggung, kepala botak dengan pistol kembar di pinggang, pakaian santai yang ditutupi rompi anti peluru hitam, celana jeans dengan pisau berburu dan senjata api terselip - ini adalah gaya yang populer di sini.
Sebagian besar orang yang berlalu-lalang di jalanan menunjukkan raut dingin, suram, dengan sudut mata yang mengawasi setiap orang yang melintas di sekitar mereka dengan kewaspadaan dan bahaya yang samar.
Di kedua sisi jalan yang awalnya adalah deretan berbagai toko, sebagian besar kini telah berganti menjadi toko peralatan pedang dan senjata api. Beberapa wanita kurus tinggal tulang berlutut di pinggir jalan, ada yang mengalungkan papan harga diri di leher, ada yang menulis harga diri mereka dengan kapur yang entah dari mana asalnya di tanah. Di antara mereka yang masih memiliki pesona fisik, selalu dikerumuni segerombolan pria. Setelah tawar-menawar, salah satu pria akan pergi dengan bangga membawa wanita pilihannya. Pemandangan seperti ini tersebar di seluruh wilayah.
Di celah-celah gang antara toko-toko, bertebaran tumpukan sampah besar-kecil. Sebagian besar sampah tersebut adalah cangkang bundar hitam yang menyerupai plastik. Ukurannya sebesar telur. Bertumpuk-tumpuk, mengeluarkan aroma anyir samar. Di bagian dalam beberapa cangkang masih terdapat sisa-sisa serat daging putih.
Di sekitar tumpukan sampah itu selalu ada beberapa orang berpakaian lusuh dengan wajah pucat, terdiri dari pria dan wanita. Mereka yang kelaparan sedang mengobrak-abrik tumpukan sampah, dan jika menemukan cangkang yang masih ada sisa daging akan segera menyembunyikannya dalam baju.
Jika ketahuan orang lain, mereka bisa bertaruh mati-matian demi sehelai serat daging.
Di salah satu tumpukan sampah tersebut.
Seorang pria berbaju putih bernoda darah dan celana hitam terbaring lemah di atas cangkang hitam. Rambutnya berdiri, melalui kemeja yang transparan terlihat jelas siluet otot kekarnya. Dua kancing di bagian dada terbuka, memperlihatkan sedikit tato perak yang tersamar.
"Gemerincing..."
Pria itu menggerakkan tubuhnya sedikit, tumpukan abu hitam seketika bergemericik turun membentuk gundukan kecil seiring gerakannya.
"Di sini... di mana?" Pria itu menjepit sepotong abu hitam dengan tangan kanannya dan mengangkatnya ke depan matanya.
Bentuk lingkaran, lingkaran sempurna, itulah kesan pertama pria itu terhadap cangkang bundar ini.
Cangkang bundar hitam pekat ini seolah telah direndam dalam tinta selama-lamanya, permukaannya mengilap dengan pantulan cahaya redup, bagian dalamnya masih menempel serat putih seperti daging.
