"Braak!"
Kaki merah raksasa kadal menghujam keras ke mobil hitam yang teronggok di tengah jalan. Atap mobil itu mudah terbenam membentuk cekungan. Kaca jendela langsung berhamburan menjadi ribuan serpihan mengotori jalanan.
"Sssstttt!!"
Kadal raksasa itu mendongak ke langit dan mengeluarkan lengkingan panjang, lalu dengan lincah yang tak sesuai ukuran tubuhnya melompati mobil melanjutkan perjalanan.
"Braak-braak-braak..." Di belakang kadal ini, tak terhitung kadal merah raksasa menyusul satu demi satu.
Dari langit terlihat, gerombolan kadal raksasa membentuk arus merah menyala, bergulung-gulung mengalir deras ke depan.
Seekor kadal merah setinggi puluhan lantai mengikuti di belakang arus. Kadal terbesar ini tubuhnya dipenuhi duri kait hitam rapat, ujung-ujung durinya memancarkan sinar dingin samar.
Tubuh kadal raksasa ini terus-menerus memancarkan jumlah kalori yang besar, udara di sekitarnya terdistorsi oleh panas. Gedung-gedung yang menghalangi di depannya ditabrak hingga rubuh, tiang lampu dan mobil-mobil remuk seperti mainan diinjak-injaknya. Pembakaran suhu tinggi membuat beberapa gerobak meledak dahsyat, gedung-gedung pun terbakar menyala. Lidah api menjulang menyebar seiring pergerakan sang kadal.
Di langit, burung-burung bermutasi berkerumun bagai awan hitam, menutupi matahari yang bersinar terang menjadi kelam pekat.
Setelah kadal raksasa berlalu, api padam seketika. Seekor badak setinggi gajah yang mengeluarkan hawa dingin dari seluruh tubuhnya berlari dengan langkah berat mengeluarkan suara gemuruh. Di sepanjang jalur yang dilewatinya, semua api dipadamkan oleh hawa dingin yang menusuk. Di belakang badak terdapat ribuan makhluk mutan dan berbagai jenis zombie yang bergerak gelap mengerumuni. Zombie-zombie ini bergerak mengikuti badak dengan kecepatan jalan manusia normal.
※※※※
Zhou Jian dan Feng Yan berjalan di dalam gedung markas besar Aliansi. Koridor gedung tersebut rusak parah, dipenuhi lubang-lubang akibat serangan berbagai kekuatan super. Mayat-mayat berlumuran darah dan tubuh-tidak lengkap terlihat di mana-mana.
Keduanya mendorong pintu ruang rapat pimpinan Aliansi. Nie Tan dan sejumlah ketua divisi Aliansi telah menunggu dengan tenang di dalam.
Di sudut bibir Zhou Jian tersirat senyum tipis, sementara Feng Yan tanpa ekspresi. Keduanya berdiri di ambang pintu, berhadap-hadapan dengan Nie Tan dan kelompoknya.
Di samping Nie Tan berdiri seorang pria berkacamata dengan wajah persegi. Rambut cokelatnya acak-acakan, bibir tebal, dan wajahnya pucat kekuningan. Namun meski banyak anggota kekuatan super di belakangnya yang lebih tampan, sosok ini tetap menarik perhatian secara alami.
Pandangan Zhou Jian beralih dari Nie Tan ke pria ini. "Han Song, lama tidak berjumpa. Terima kasih atas 'perhatianmu' kepada adikku waktu lalu." Zhou Ling pernah mengalami luka parah akibat Han Song, insiden yang diketahui umum baik di Aliansi maupun Salvation Society.
“Zhou Ling belum mati?” Han Song tersenyum.
“Sebentar lagi, diperkirakan dalam beberapa hari ini.” Nie Tan menyambut percakapan.
“Kalian boleh terus mengasah lidah tajam. Lagipula tak lama lagi nyawa kalian habis, manfaatkan waktu sekarang untuk banyak bicara, jangan sampai nanti bilang aku tidak kasih kesempatan.” Zhou Jian mengejek.
Seorang anak buah tiba-tiba berlari dari belakang Zhou Jian, berbisik sesuatu di dekatnya.
Seketika wajah Zhou Jian berubah. Matanya menatap tajam Nie Tan.
“Jurus Ketua Aliansi cukup banyak ya, bisa menghabisi lebih dari setengah pasukanku dalam sekejap.”
“Ah tidak, trik kecil saja. Bagi Ketua Zhou ini cuma permainan receh. Beberapa anak buah pasti bukan masalah besar bagi Ketua Zhou.” Nie Tan menjawab tenang.
Feng Yan maju selangkah, berkata datar: “Zhou Jian, jangan banyak omong. Langsung bertarung.”
Wajah Zhou Jian muram, kemarahan sesaat berkilat di matanya. “Han Song jadi urusanmu, Nie Tan serahkan padaku.”
Han Song dan Nie Tan saling bertukar pandangan. Mengangguk.
Tangan kiri Nie Tan tiba-tiba mengembang, berubah menjadi warna perak seperti logam tapi tanpa kekakuan metalik.
Sementara Han Song mulai dari kakinya, lantai marmer dengan cepat berubah menjadi material kayu, dalam sekejap mengubah ruang rapat menjadi rumah kayu.
Paradi belakang mereka dengan kompak menerobos dinding dan mundur. Ini adalah strategi yang telah direncanakan Nie Tan dan Han Song sebelumnya - pertempuran level lima jauh melampaui kemampuan intervensi level empat atau sejenisnya.
Di tangan Feng Yan, seketika muncul dua pisau belati panjang yang diselimuti arus listrik putih menyilaukan dengan suara berdentuman. Jaring listrik tak terhitung seketika menyebar menyelimuti Nie Tan dan Han Song.
Zhou Jian juga mendengus dingin, sebuah pisau buah muncul di tangannya. Bilah pisau bergetar dengan kecepatan sangat tinggi, udara di sekitar mata pisau beriak akibat getaran yang ditimbulkan.
Di luar ruang rapat.
Para pemilik kekuatan super yang sebelumnya mundur kini berlari kecil menuruni tangga gedung besar.
"Xizhang Li Zong, bukankah lebih cepat jika kita menghancurkan dinding dan menyuruh orang dengan kekuatan atribut udara mengangkut kita turun?" tanya seorang wanita paruh baya sambil berlari dengan wajah penuh keraguan.
Seorang pria berambut merah dalam rombongan mengerutkan alis. "Kau baru bergabung jadi tidak tahu. Gedung markas besar kita telah diperkuat sebelumnya oleh pemilik kekuatan atribut tanah dan kayu. Menghancurkannya dengan kekuatan super butuh energi sangat besar."
Seorang pemuda berambut hitam berpenampilan biasa seperti mahasiswa di dalam rombongan bertanya kepada gadis muda di sampingnya.
"Feifei, apa ada kabar dari makhluk panggilanmu?"
"Tidak, area pintu keluar sangat sepi tanpa bahaya. Musuh sebelumnya mungkin sudah dihabisi pasukan bayaran tingkat tinggi Sang Tuan. Aku juga tak tahu bagaimana Sang Tuan bisa merekrut tentara bayaran sekelas itu," jawab gadis itu sambil menggelengkan kepala.
"Syukurlah Sang Tuan sudah bersiap. Tanpa persiapan itu, kita pasti akan kewalahan. Tapi sebagai sesama Xizhang, jarak antara kita dengan Feng Yan Sang Tuan dan Han Song terlalu jauh. Pertarungan di level itu... kita sama sekali tidak bisa berkontribusi," ujar pemuda itu sambil menghela napas panjang.
“Hmph, kalau bukan karena sihir pemanggilan tiba-tiba melemah drastis, mungkin aku bisa membantu Ketua Aliansi. Tapi perintah Ketua untuk mencari Zhao Bin yang baru gabung ini jelas tidak masuk akal. Kita sendiri masih susah bertahan malah harus melindungi beban, benar-benar merepotkan!”
“Mungkin Ketua punya pertimbangan tersendiri. Lagipula kemampuan penyembuhan Zhao Bin itu memang bisa menurunkan tingkat korban kita secara signifikan.” Pemuda itu mengerutkan alis.
“Mungkin.” Li Zong di sampingnya menjawab tanpa membantah.
※※※※
Area villa
Xia Lin memimpin Kacamata dan rombongan berdiri di pintu gerbang kompleks. Seorang anak buah mengeluarkan peta dan mulai melaporkan situasi setelah memeriksanya teliti.
“Jie Xia, di seluruh area villa ada 4 pos penjagaan. Setiap pos diisi 20 orang dengan kemampuan terendah level dua puncak tertinggi dan tertinggi level tiga tengah. Penghuni villa besar semuanya orang dengan kekuatan super level empat, sedangkan villa kecil kebanyakan level tiga puncak. Dari intelijen terakhir, masih ada 2 level empat dan 14 level tiga yang tersisa.”
Xia Lin menjilat bibirnya, “Dengan kemampuan kita bisa menghabisi mereka semua. Level empat jadi tanganku bersama Wang Li dan Chen Guodong dari tim elit. Yang lain urusi sisanya. Bagaimana? Tidak masalah kan?”
Dua orang dari barisan belakang Xia Lin maju selangkah.
“Aku oke. Guodong juga pasti setuju. Jie Xia lebih baik langsung kejar Zhao Bin. Jangan sampai dia lari kalau suasana di dalam kompleks jadi ricuh.” Seorang pria berambut pendek berkata serius.
“Baik!” Xia Lin mengangguk, “Kacamata, ini tugasmu. Bisa lacak posisi Zhao Bin?”
Kacamata mengangguk.
“Tidak masalah. Gelombang Zhao Bin dari kontak terakhir sudah saya ingat.”
※※※※
Zhao Bin dengan cermat menguji kemampuan output jantung kristal. Dukungan energinya cukup untuk melepaskan mantra level empat yang utuh dalam dua detik.
Chen Fei yang baru keluar berkeliling tergeletak lesu di sofa, pedang panjang tergeletak di sampingnya.
“Kamu terlalu menganggur.” Zhao Bin membuang chip cpu yang setengah mencair, lalu mengambil yang baru.
Chen Fei tetap malas tak bergerak. Menoleh melihat Zhao Bin, lalu menoleh lagi.
“……”
Zhao Bin menggelengkan kepala. Meski sudah mencapai level empat dalam sihir, jantung kristal pengganti kolam energi ini sebenarnya bukan buatannya sendiri. Masih banyak formasi kunci yang hilang di dalamnya. Jadi belum bisa dianggap benar-benar mencapai level empat, apalagi level lima yang masih jauh. Padahal alasan Chen Fei pergi tadi sebenarnya adalah merencanakan kabur.
Sayangnya, kekuatan kontrak Sungai Underworld bukan seperti yang dibayangkannya. Chen Fei mungkin sudah mencoba kabur tapi terpaksa kembali ke villa dengan patuh. Karena itulah sekarang dia terlihat begitu kecewa dan lesu.
“Bukankah lebih baik memenuhi perjanjian sesuai konten kontrak? Pertukaran setara. Sangat adil.” Zhao Bin kembali membuang chip cpu yang setengah meleleh.
“Harus melindungimu sampai level lima! Kapan kamu bisa mencapai level lima!”
“Mungkin dalam beberapa hari aku sudah mencapai level lima. Sebenarnya asalkan kamu mau membantu, kemampuanku akan meningkat dengan cepat.” Zhao Bin tersenyum.
“Seberapa cepat?” Chen Fei langsung tertarik.
“Jika ada bahan yang cukup, mencapai level lima dalam lima tahun sama sekali tidak masalah!” Setelah mengumpulkan semua bahan kolam energi, menyelesaikan koreksi semua mantra level empat, lalu pergi membantai zombie, level sihir level lima tidak lain adalah mencapai level penyihir lima terlebih dahulu, kemudian menyelesaikan koreksi mantra level lima. Sebenarnya selama ada kolam energi, prosesnya masih cepat. Penyihir level lima membutuhkan sekitar 1000 poin kekuatan spiritual. Banyak mantra level empat yang bersifat penghancur area luas, jadi mengumpulkan 1000 poin kekuatan spiritual perlahan-lahan masih mudah. Jadi Zhao Bin tidak salah bicara. Benar-benar mudah.
“Lima tahun ya...” Chen Fei kembali lunglai.
“Aku baru saja masuk level empat, ada cara apa?”
