“Contohnya Anda, benar kan!” Gulayavis menjilat.
“Ha ha ha ha...” Penyihir tua tertawa terbahak-bahak. “Setiap Lich adalah legenda, hidup mereka mengandung pengalaman ajaib tak terhitung, tekad dan kehendak yang tak tergoyahkan. Sebagai muridku, meski bakatmu terbatas, paling hanya bisa mengikuti jejak langkahku, entah mengapa sejak pertama kali melihatmu, aku punya firasat bahwa kamulah murid yang paling cocok. Mungkin kelak kau juga akan menjadi Lich. Kau akan temukan jalan yang paling sesuai, kehendak jahat bukanlah satu-satunya jalan Lich. Bagaimanapun, pertama-tama kita adalah sarjana, lalu penyihir, dan terbaik barulah menjadi Lich.”
Zhao Bin bergumam: “Kehendak jahat...”
Orang biasa berdiri di satu sisi, orang-orang dengan kekuatan super di sisi lain, bertolak belakang jelas.
Xia Lin mendekat dan berdiri di samping Zhao Bin, “Tuan Zhao Bin, apa rencana Anda? Apakah akan mengantar mereka kembali atau...?”
“Kita kembali!” Zhao Bin tersenyum.
“Kembali!! Zhao Bin kau bercanda apa!!” Chen Fei terkejut, “Kau pikir kita sedang jalan-jalan? Atau menganggap pasukan pengejar di belakang mudah dikalahkan? Kau pikir seranganmu tadi bisa sepenuhnya mengabaikan orang level lima dan enam?”
“Aku tahu apa yang kulakukan!! Chen Fei! Kau hanya perlu patuhi perjanjian.” Zhao Bin berkata datar.
“Perjanjian? Isinya jelas menyatakan begitu kau mencapai level lima, isi perjanjian akan terlaksana. Bukankah sekarang kau sudah bisa usir orang level enam? Mengapa aku masih merasa terikat? Ternyata memang isi perjanjiannya bermasalah!” Chen Fei menyeringai dingin.
"Xixi, ini terakhir kalinya aku memanggilmu seperti ini... Semoga kebaikanmu selalu membawa keberuntungan untukmu." Zhao Bin sepenuhnya mengabaikan Chen Fei yang tersenyum sambil berkata pada Li Qianqian. Saat dia memutuskan untuk mengantar Li Qianqian kembali ke Kota Nanfeng, lapisan hambatan terakhir itu akhirnya menghilang sepenuhnya.
"Ini adalah ikatan terakhir..."
Si Berjanggut mendekati Zhao Bin sambil menundukkan kepala dan berbisik, "Tuan, tentang... kepulangan ini... kami mungkin tidak bisa terus mengikuti Tuan. Bagaimanapun kami sebelumnya sudah dianggap sebagai pengkhianat."
"Oh? Lalu berapa banyak yang mau ikut bersamaku? Maju ke depan!" Zhao Bin tersenyum.
Semua orang diam seribu bahasa. Du Yue pertama kali maju dan berseru: "Aku!! Aku bersedia mengikuti Tuan Zhao Bin!!"
"Aku!" Xia Lin maju dengan tenang. Kacamata diam-diam berdiri di sampingnya, "Aku juga."
Setelah beberapa saat.
"Aku!!" Tiba-tiba orang terakhir melompat ke depan, ternyata An Lin si pengguna kekuatan super termuda.
Keempat orang itu dengan kompak berdiri di belakang Zhao Bin.
"Kalau begitu..." Pandangan Zhao Bin menyapu semua orang yang tersisa di depannya.
Wajah Chen Fei pucat, kedua tangannya mencengkeram erat pedang panjang.
"Chen Fei, kau tidak bisa kabur. Dalam perjanjian aku tidak bermain curang, level lima sihir memang belum kukuasai."
“……”
Si Berjanggut dan yang lain berkumpul sambil berkata dengan rasa bersalah: "Tuan, kami..."
"Tidak apa-apa. Setiap orang punya pilihannya sendiri." Zhao Bin tersenyum.
Xu Ruowei terus berdiri tegang sendirian di tempat. Orang biasa tidak terlalu akrab dengannya, dan ketika semua orang menarik batas tadi, dia terisolasi. Saat melihat pandangan Zhao Bin menyapu ke arahnya, dia semakin gugup.
"Aku... aku juga ingin ikut denganmu... Bolehkah? Aku tidak punya kemampuan super..."
"Tentu saja boleh." Zhao Bin mengangguk ke arah Du Yue. Du Yue yang paham segera berjalan mendekat dan menarik Xu Ruowei.
Anggota tim di belakang pria berjanggut itu menunduk dengan wajah penuh penyesalan.
"Begitu kita kembali ke Kota Nanfeng dan melaporkan intelijen tentang Zhao Bin ke Alliance, pasti dapat reward besar. Tapi Du Yue ini idiot! Jalan mudah tidak dipilih, malah nekat ikut Zhao Bin. Ternyata wanita memang payudara besar otak kosong!" Penyihir unsur tanah mengangkat sudut bibirnya.
Du Yue memandang dingin mantan rekan setimnya, "Para idiot! Keunggulan dan kemampuan luar biasa Zhao Bin saja tidak kalian lihat. Hanya dengan mendapatkan kekuatan lebih besar kita bisa punya suara di dunia ini. Kalian pikir aku tidak tahu rencana kalian memanfaatkan Zhao Bin untuk reward? Hadiah orang lain takkan pernah seenak hasil rebutan sendiri!! Bodoh!! Begitu kemampuanku naik, apa yang tidak bisa kudapat? Begitu rahasia peningkatan kekuatan Zhao Bin kumiliki, nanti..."
"Kalau begitu, mari kita pergi." Zhao Bin berkata dengan datar.
※※※※
"Huu… huu… huu…" Suara napas yang berat memenuhi telinga, diselingi detak jantung berdegup kencang. Penglihatan buram bahkan tak bisa melihat pemandangan di depan. Pria berjanggut tebal yang berkeringat deras berlari kencang melewati hutan. Rona hijau tak terhitung melintas cepat di matanya.
Serangan tiba-tiba tadi membuatnya bahkan tak sempat melepaskan jurus andalan sebelum benar-benar tumbang. Lautan api dan ledakan mengingatkannya pada Li Xiao sang Dewa Api dari Tim 2 - bombardir sama ganasnya, sensasi persis seperti saat berhadapan dengan Li Xiao di turnamen peringkat. Pria ini tahu kemampuannya: Level 6 tahap awal. Tapi penguasaan teknik khusus memungkinkannya menyaingi ahli level 6 tengah. Meski serangan kilat Zhao Bin tak melukai satu pun anggota tim, semua mundur tanpa protes. Dalam 10 detik setelah Zhao Bin mulai menyerang, reaksi energi dahsyat bahkan bisa dirasakan oleh orang seperti dirinya yang minim kemampuan deteksi spiritual.
"Aaa!! Bos!! Tolong aku!! Tolong!! Bos!!!" Teriakan minta tolong A Dong yang mengerikan tiba-tiba menggema dari belakang.
Tapi pria berjanggut itu tak berani berhenti, malah menambah kecepatan larinya.
"Ssss!!" Suara daging terkoyak.
Anggota terakhir tim, A Dong. Tewas.
Pria berjanggut tebal tiba-tiba menghentikan langkahnya. Seluruh tubuhnya berhenti seketika dari larian cepat, seolah tidak pernah berlari kencang sama sekali. Tempatnya berhenti tepat di sebidang tanah kosong, rumput hijau muda tumbuh subur. Pepohonan di sekitar membelah cahaya matahari menjadi serpihan-serpihan emas yang tercecer di tanah, hembusan angin sepoi-sepoi membuatnya merasakan dinginnya keringat yang menguap. Namun yang lebih terasa adalah kedinginan dalam hatinya. Butiran keringat dari dahinya perlahan berkumpul membentuk aliran kecil yang mengalir di pelipisnya.
"Tepuk... tepuk... tepuk..." Derap langkah kaki halus terdengar di belakangnya.
"Lothar telah menyatakan perang pada Aliansi Manusia. Nasibmu sial, Berjanggut, bertemu aku di saat suasana hatiku buruk." Suara pria jernih terdengar datar.
"Kau ini siapa sebenarnya!! Aku anggota Tentara Bayaran Tinggi, tidak tahukah kau apa yang kau lakukan! Berani-beraninya kau menantang Tentara Bayaran Tinggi? Pernah dengar Chen Hao dari Es Abadi? Tuan Chen Hao adalah komandan resimen tempatku bergabung. Jika kau bijak, lepaskan aku! Meski kau ahli tingkat ketujuh, mustahil bisa melawan Tuan Chen Hao..."
"Aku Rossa. Yang Mulia Lothar yang kau sebutkan adalah adikku. Kau mungkin belum pernah mendengar. Tapi nama Rossa Hakesaisi seharusnya tidak asing bagimu."
"Hakesaisi... Lothar... Kau... Jangan-jangan kau..." Pupil pria berjanggut itu menyempit tajam.
"Sssst!!" Percikan darah tiba-tiba menghujam tanah.
“Aku... mati... tidak akan...” Pria berjanggut tebal itu menutupi lubang menganga sebesar kepalan tangan di payudara kirinya dengan wajah penuh ketidakrelaan, seluruh tubuhnya dipenuhi cahaya kuning yang berkedip-kedip tidak stabil.
“Percuma. Perbedaan level enam dan tujuh bukanlah selisih kecil seperti yang kau bayangkan.” Suara jernih itu berbicara datar.
“Boom!!”
Zhao Bin di kejauhan tiba-tiba menatap ke atas, di langit sebelah timur tiba-tiba muncul sekumpulan pilar batu kuning tanah raksasa. Pilar-pilar menjulang itu bagai hutan yang menghancurkan sepenuhnya pepohonan di area tersebut, reaksi energi dahsyatnya bersinar menyilaukan dalam indra keenam Zhao Bin bagai Matahari.
“Ini... reaksi energi pria berjanggut tadi... Dia sudah mati.”
※※※※
Langkah kaki tergesa. Bergema tak henti di hutan belantara. Daun dan ranting tersibak cepat. Sekelompok bayangan hitam berlari kencang di antara pepohonan.
“Tim enam sudah tamat.”
“Benar. Itu efek balik energi komandan Tubao. Tampaknya lawannya sangat kuat!”
“Misi penyambutan kali ini gagal, Komandan. Langkah selanjutnya bagaimana?”
“Kembali ke markas! Jiuwu mengeluarkan misi perang besar, Aliansi Manusia akan berperang total dengan kelompok mutan. Kita harus meraih keuntungan lebih besar dalam perang ini. Yang terpenting sekarang adalah menyimpan kemampuan.”
“Nomor Empat, sebelum pasukan bantuan tiba, ikuti Zhao Bin dan awasi dia. Banyak teknologi rahasia tersembunyi dalam dirinya, kekuatanmu paling cocok untuk situasi seperti ini.”
“Baik.” Sebuah bayangan hitam melesat keluar dari tim dan menghilang di hutan sebelah.
Bayangan itu tiba-tiba berhenti di samping sebuah pohon besar. Sinar matahari menyinari punggungnya, wajah depan tak terlihat jelas.
“Penciuman Pelacakan!” Molekul-molekul aroma tak terhitung di udara satu per satu disaring dan dianalisisnya.
“Ketemu!!”
