“Itu era penuh kekacauan dan keburukan!”
"Sekarang kamu seharusnya sudah menjadi makhluk mutan, kenapa?" Zhao Bin bisa merasakan reaksi atribut energi yang sama dengan makhluk mutan lain dalam tubuh manusia berkepala macan di depannya.
"Aku akan mati..." kata manusia macan itu dengan datar.
Zhao Bin melihat An Lin, bocah lelaki yang terus diam dan tenang ini menunjukkan raut wajah yang tenang.
"Apa hubungannya denganku?" suara Zhao Bin berat.
"Konflik antara makhluk mutan dan Aliansi Manusia sudah ada sejak lama. Wabah virus kali ini adalah momen konflik kedua kubu. Perang besar sudah pecah. Meski aku kuat di tingkat ketujuh, umur pakai ku sudah tinggal sisa."
"Tunggu!!! Maksudmu makhluk mutan bukan hasil virus kali ini, tapi sudah ada sejak dulu?" Wajah Zhao Bin berubah drastis saat memotong pembicaraan.
"Tentu. Kami dari kubu virus, kalian kubu manusia. Pertikaian start-stop seperti ini sudah berlangsung ribuan tahun." Jawab manusia macan itu dingin.
"Kalau begitu wabah virus kali ini juga bukan kebetulan?" Zhao Bin bertanya dengan suara berat.
"Virus kali ini disebarkan oleh Breeder kami. Bukan hanya dimensi ini, banyak dimensi lain dengan kondisi manusia serupa. Ini karena Aliansi Manusia lebih dulu memecah kebuntuan dengan membunuh figur penting kami. Jadi jangan salahkan kami." Haiksais menjawab seolah itu hal wajar.
"Satu figur penting harus dibayar dengan ribuan nyawa manusia?? Kalian benar-benar gila!!" Chen Fei mengerutkan kening dengan wajah muram.
"Gila? Hehe, kalau bukan karena perubahan dahsyat tiba-tiba ini yang membuat semua tokoh puncak kedua belah pihak mati, jika benar-benar berperang, korban akan jauh lebih banyak dari ini." Dia berhenti sejenak, "Aku datang bukan untuk membicarakan ini dengan kalian. Zhao Bin, sembuhkan anakku! Apa pun yang kau inginkan bisa kuberikan!"
Zhao Bin mengerutkan kening, "Apakah ini ancaman?"
"Tidak! Ini permohonan. Aku memohon padamu sebagai seorang ayah." Manusia berkepala macan tutul berbicara dengan berat.
"Kondisi Anlin tidak dalam bahaya nyawa. Apa yang sebenarnya kau khawatirkan?"
"Aku orang kuat tingkat ketujuh yang telah memfusikan tak terhitung makhluk panggilan. Anlin terlahir dari darah paling sempurna yang kupilih dari garis keturunanku sendiri. Dagingnya memiliki daya tarik kuat bagi semua makhluk mutan. Tapi karena darahnya masih terlalu lemah, mungkin takkan bisa tumbuh memikul kekuatanku sebelum aku mati. Kecepatan pertumbuhannya tidak normal. Kucurigai ada tangan jenderal lain yang menyabotase diam-diam. Selama bertahun-tahun kuselidiki hal ini, akhirnya memastikan bahwa Losa yang lahir dari induk yang sama dengankulah pelakunya. Sekarang, aku butuh bantuanmu untuk menghilangkan virus ini."
Zhao Bin merenung sejenak, "Tak bisa kujamin bisa menyembuhkannya sepenuhnya. Untuk penelitian di bidang ini, aku butuh waktu. Tapi masalah warisan kemampuan ini masih mudah diselesaikan."
"Apa?! Mu...dah...diselesaikan?!!" Manusia berkepala macan tutul itu terkejut.
“Yang kau khawatirkan hanyalah kecepatan pertumbuhan kondisi fisik An Lin yang terlalu lambat, tidak mampu menampung energi kehidupanmu.” Zhao Bin menatap manusia berkepala macan tutul yang mengangguk, lalu melanjutkan, “Sebenarnya ada banyak cara untuk mengakali ini. Meskipun kondisi fisik bawaan An Lin memiliki resistensi kuat terhadap berbagai jenis energi. Tapi di alam semesta ini tidak ada satu pun kondisi fisik yang sempurna. Sepengetahuanku, ada banyak metode untuk menstimulasi pertumbuhan An Lin.”
“Apa yang kau inginkan！！！？？”
“Semua barang yang kutuliskan!!” Zhao Bin berkata datar sambil menatap manusia berkepala macan tutul. “Dan tetap di sampingku melindungi kami sampai kau mati.”
“Tidak masalah. Aku juga sudah bersiap mengusulkan itu.”
※※※※
“Summoner Terlarang, dalam sejarah adalah personifikasi dari ketiadaan sifat manusiawi, kegilaan, berdarah-dingin, dan kekacauan. Mereka bahkan lebih menjijikkan daripada Dukun Terlarang. Tanpa batas, akan merebut apapun yang mereka inginkan dengan segala cara. Makhluk panggilan mereka biasanya sama kacau, mengamuk, dan berdarah seperti tuannya. Mereka menolak semua aturan, bertindak semaunya. Memandang kehidupan seperti rumput liar. Makhluk panggilan mereka biasanya makhluk tipe iblis yang semakin kuat seiring pembunuhan... Kekuatan mereka dibangun di atas tulang belulang tak terhitung.
Itu versi Buku Dukun.” Chen Fei membersihkan tenggorokannya.
“Bagaimana kondisi sebenarnya?” Xia Lin duduk di tepi api unggun bertanya penasaran.
Setelah beberapa waktu berinteraksi, semua orang menyadari bahwa manusia berkepala macan Haikesai tidak seperti makhluk mutan lainnya yang hanya memiliki tujuan membunuh dan menelan manusia. Dia hampir tidak berbeda dengan manusia normal. Cara bicaranya juga cukup menghibur.
Sekelompok orang duduk melingkari api unggun, sementara Yao Qing yang terikat tergeletak di sisi rerumputan. Zhao Bin bersandar di sebuah pohon besar tak jauh dari sana, tongkat sihir terbaring di atas kedua lututnya. Xu Ruowei berdiri diam di sampingnya. Keduanya menyimak percakapan di sekitar api dengan tenang.
"Situasi sebenarnya, sebenarnya tidak ada yang berbau darah. Para Summoner Terlarang awalnya hanyalah sekelompok dukun dengan watak yang ekstrem dan introvert. Belakangan karena salah memihak dalam persaingan faksi di dunia dukun, mereka mulai difitnah. Summoner Terlarang yang memang sudah berwatak ekstrem tentu marah. Setelah beberapa kali pertempuran sengit, mereka akhirnya ditumpas habis. Nyawa-nyawa tak bersalah yang terkena imbas selama konflik itu semua dibebankan kepada pihak yang kalah. Bukankah ini hal yang lumrah dalam sejarah perang manusia?" Manusia Kepala Macan Tutul membersihkan tenggorokannya. "Aku beri tahu kalian, sebenarnya ada Summoner yang suka memanggil makhluk-makhluk berkonotasi erotis. Misalnya makhluk berdarah banshee, tipe tentakel, dan sebagainya. Dulu itu sangat populer di kalangan dukun. Sayangnya Summoner jenis ini akhirnya dikategorikan sebagai Terlarang karena mendukung kami dalam perang. Ah... Dulu aku dan beberapa teman pernah berturut-turut berhadapan dengan... Hmm... Anak... Nong... Gan... Apa??" Mulut Manusia Kepala Macan Tutul tiba-tiba ditutup oleh sepasang tangan putih bersih.
"Ayah, bisakah jangan selalu membicarakan hal-hal seperti itu. Memalukan sekali!!" An Lin berkata dengan wajah memerah sambil menghela nafas.
“Takuti apa!!! Kalau bukan karena kerja keras ayahmu ini dulu, mana mungkin ada dirimu yang sekarang?！！！！” Manusia Kepala Macan Tutul marah besar, mencubit telinga anaknya dengan kasar. “Atau nanti kalau kau berubah jadi perempuan, berdandan seksi setiap hari untuk hiburan ayah gimana!! Kasihan ayahmu yang punya hobi kecil begini saja tak bisa dipenuhi. Betapa menyiksanya ini!!”
“Aduh, jangan kasar begitu!! Aku ini anakmu!! Kau terlalu jahat!”
“, Tahu juga kau anakku!! Harusnya lebih berbakti! Lagipula kau daging dari tubuhku, malu-malu apa!” Sorot mata Manusia Kepala Macan Tutul mengelilingi tubuh Du Yue dan Xia Lin dengan rakus. “Asal nanti posturmu bisa sebagus mereka, ayah sudah puas.”
Du Yue tersenyum menggoda, sedangkan Xia Lin mengerutkan kening dengan kesal.
“Mati kau!!” An Lin menghempaskan kakinya ke kepala berbulu ayahnya.
Zhao Bin perlahan mengulurkan jari telunjuk. Aliran energi jernih seperti ular mulai melingkari jarinya naik ke atas. Kristalisasi energi berkumpul di ujung jari membentuk bola kecil. Bola itu mengambang perlahan di depan Zhao Bin, bagai kristal terbaik. Kristal itu kembali meleleh menjadi aliran energi yang turun melingkari jari Zhao Bin, akhirnya berubah menjadi titik-titik cahaya yang menghilang.
※※※※
Persis saat bola energi lenyap.
Ruang bawah tanah Sekolah Menengah Pertama Minshan.
An Youxia yang baru selesai mandi berdiri di depan cermin merapikan rambut panjangnya. Tiba-tiba permukaan cermin di depannya bergelombang seperti air. Seluruh permukaan cermin terdistorsi lalu menampilkan gambar Zhao Bin yang sedang bersandar di pohon besar. Tak hanya cermin rias, semua permukaan reflektif di ruang bawah tanah menampilkan gambar Zhao Bin.
“Tuannya!!” An Youxia berteriak pelan.
“Aku... akan segera kembali! Penyihir tengkorak, bukakan pintu masuk!” Suara tenang Zhao Bin bergema di seluruh ruang bawah tanah.
Di mulut terowongan logam menuju sungai bawah tanah di Taman Arcanum, sebuah kerangka putih bersandar di dinding terowongan. Saat suara Zhao Bin terdengar, nyala api hijau zamrud di kedua rongga matanya tiba-tiba membesar. Kedua tangan kerangka ini terus-menerus memancarkan asap hitam.
“Hss...” Kerangka itu membuka mulutnya mengeluarkan desisan aliran udara.
Di ruang bawah tanah, semua boneka arwah tak bersalah dan kerangka mulai bergerak cepat setelah perintah Zhao Bin.
