“Setelah ini kamu ikut saja denganku. Jangan biarkan kakekmu menderita lagi.” Zhao Bin tersenyum lembut. Di kehidupan sebelumnya, dia juga pernah menerima murid seumuran ini, tapi tak ada yang sependiam dan penurut seperti anak ini. Namun bukan itu alasan dia menampung gadis kecil ini, entah mengapa tiba-tiba dia merasakan ilusi aneh, seolah-olah merawat anak ini akan membawa perubahan besar bagi masa depannya.
"Huu..." Seembus angin sepoi berhembus.
Orang tua di depannya tersenyum, perlahan-lahan tercerai-berai seperti abu. Lelaki yang sudah tak diketahui berapa lama meninggal ini akhirnya menyelesaikan wasiat terakhirnya.
"Feifei, dengarkan kata kakak ya." Suara terakhir sang kakek terdengar.
Gadis kecil itu mengangguk keras-keras, memandangi kakeknya yang sirna diterbangkan angin.
※※※※
Senja pun berangsur tiba.
Zhao Bin bersama Feifei makan sesuatu di dalam rumah. Kemudian mereka berdua pergi. Diam-diam dia menempelkan tanda rahasia pada Lin Shuang. Dengan mengikuti tanda itu, Zhao Bin dengan mudah menentukan posisi gudang yang dijaganya.
Tumor di leher Feifei terlihat seperti gumpalan daging busuk sebesar telur. Sepanjang jalan, para pejalan kaki yang melihat mereka langsung menjauh dengan jijik. Keduanya berjalan lurus menuju gudang. Waktu ini tepat menjelang jam pulang kerja Lin Shuang.
Lin Shuang merapikan barang-barang di meja, hendak berdiri untuk pergi.
“Hei, Lin Shuang, sudah putuskan belum? Asal mau jadi pendampingku, aku akan berikan beberapa kotak obat antiradang itu gratis. Bayangkan kalau adikmu bisa sembuh dengan obat-obat itu. Bukannya kamu selalu ingin menyembuhkan penyakit adikmu?” Suara genit terdengar dari belakangnya.
“Maaf Kakak Sun, kondisi adikku sudah membaik. Obat-obat itu lebih baik Kakak simpan sendiri.” Tangan Lin Shuang terhenti sejenak, justru semakin cepat merapikan barang. Beberapa gerakan cepat mengemasi barang, menjauhkan kursi, lalu bergegas menuju kantin pengambilan makanan. Tak menoleh sama sekali ke Sun Xiaodong di belakangnya.
Pria itu tertegun sejenak, seolah tak menyangka Lin Shuang akan bersikap seperti itu. Namun seketika kilatan kejam muncul di matanya. Matanya menatap punggung indah Lin Shuang yang semakin menjauh.
“Dasar pelacur! Kelihatannya harus kuberi pelajaran!” Sun Xiaodong mendengus keras, lalu berbalik pergi.
Tak lama setelah keduanya pergi. Di depan gudang gelap berpintu biru tua, Zhao Bin berdiri memegang tali Fifi di depan pintu besar.
“Di sinilah tempatnya. Aneh, malam ini kok tidak ada penjaga? Kelalaian atau ada sistem keamanan lain?” Zhao Bin mengulurkan tangan kanannya yang kosong, menempelkannya perlahan di pintu besi.
“Krack!” Bunyi kunci terbuka nyaring. Entah itu sihir level nol atau teknik tingkat dua, Zhao Bin punya banyak metode untuk membuka kunci.
Fei Fei ingin tahu melihat tangan kanan Zhao Bin yang terulur, sepertinya berpikir mengapa tangan Kakak hanya perlu menyentuh untuk membuka pintu besar. Tapi dia hanya penasaran, tidak berbicara.
Pintu besi besar berwarna biru tua perlahan terbuka menyisakan celah yang hanya cukup untuk satu orang lewat. Zhao Bin menarik Fei Fei masuk, pintu besar kembali menutup dengan lembut.
Gelombang kejut samar-samar terus memindai bolak-balik di dalam gudang. Begitu Zhao Bin masuk, ekspresinya langsung tegang.
"Ini gelombang resonansi kekuatan! Ternyata di dalam juga ada sistem pengawas. Tapi..." Pandangannya langsung terkunci pada tumpukan kotak logam hitam pekat tanpa sedikitpun pantulan cahaya yang teronggok di sudut paling dalam gudang, seperti balok-balok mainan yang diam tak bergerak.
"Sepertinya selama tidak menyentuh kotak berisi logam ini, kita tidak akan terdeteksi gelombang ini." Zhao Bin merenung sejenak. Melepaskan genggaman tangan Fei Fei. Berjongkok dan berbisik pelan.
"Fei Fei, nanti jangan takut, tetap diam di dalam kantong Kakak ya? Mengerti?"
Fei Fei bingung memandang Zhao Bin, sama sekali tidak paham, tapi tetap mengangguk patuh.
Zhao Bin tersenyum puas. Tangan kanannya mencubit lembut pipi Fei Fei.
"Anak baik."
Baru saja suara itu berhenti. "Cssst!" Suara ringan terdengar, di sekitar kedua orang tiba-tiba muncul kepulan asap putih. Asap dengan cepat menghilang, di posisi tempat Feifei berdiri kini hanya tersisa seekor kelinci kecil putih salju yang dengan patung berjongkok di tempat, di lehernya terdapat tumor kecil.
Sihir Perubahan tingkat satu, bisa mengubah makhluk hidup apapun menjadi bentuk yang diinginkan pemanggil sihir. Syaratnya adalah target sama sekali tidak melawan. Dan kesenjangan kemampuan harus sangat besar.
Zhao Bin dengan lembut mengangkat kelinci kecil itu dan dengan hati-hati memasukkannya ke kantong bajunya. Saat keluar, dia berganti busana kasual putih yang bisa sepenuhnya memuat kelinci kecil itu di kantongnya.
Saat berdiri, mata Zhao Bin secepat kilat berubah dari hitam-putih menjadi merah darah sepenuhnya.
"Tak!" Jentikan jari ringan mengaktifkan medan gaya tak kasat mata. Udara di gudang mulai terdistorsi. Sebuah celah hitam seperti mata gelap tiba-tiba terbuka di depan kotak logam. Daya hisap kuat membentuk angin puyuh yang menyapu tumpukan kotak logam.
Anehnya, gelombang pemindaian yang bolak-balik itu tetap terus bekerja, seolah sama sekali tidak menyadari keberadaan celah dan keributan yang ditimbulkannya.
※※※※
Lin Shuang berjalan di jalan pulang.
Kondisi adiknya membaik, dia tak perlu lagi bersikap mengalah untuk menghadapi Sun Xiaodong. Hal ini sedikit meringankan beban hati yang telah lama dipikulnya.
“Hari ini ada sup jamur kering kesukaan adik. Baru saja kondisi Xiao Bin membaik, tubuhnya sedang butuh asupan nutrisi. Sayangnya hanya untuk hari ini. Andai setiap hari bisa mendapat nutrisi selevel ini.”
“Asalkan kamu ikut aku, aku jamin bisa memberimu makanan terbaik di area gudang pangan setiap hari untuk adikmu.” Suara lincah tiba-tiba terdengar di depan Lin Shuang.
Gudang pangan di senja hari tidak memiliki pencahayaan memadai. Selain sedikit kilatan api dari beberapa rumah di pinggir jalan, area lainnya gelap gulita. Kebetulan rumah di samping Lin Shuang menyalakan obor, menerangi sebagian kecil jalan di depannya.
Beberapa bayangan tinggi muncul dari kegelapan. Yang di depan adalah Sun Xiaodong.
“Kalian!! Aku anggota tim patroli! Berani mengincarku!!?? Tidak takut tim penegak hukum?” Lin Shuang hati menjadi berat. Dia tak menyangka Sun Xiaodong begitu Tak Kenal Ampun. Menyerang anggota patroli di dalam kota sama dengan menantang seluruh kelompok Gudang Pangan Gunung Min. Jika ketahuan, seluruh sistem patroli bisa kacau. Siapa mau bekerja di bawah kelompok yang bisa menyakiti dan mengkhianati anak buahnya kapan saja? Lagipula mereka masih bisa membentuk regu petualang untuk mengambil misi, atau langsung bergabung dengan organisasi ketat Jiuwu untuk mencari nasi. Perlu diketahui kelompok Sun Xiaodong hanyalah salah satu kekuatan di dalam kota.
“Tim penegak hukum?”
Tiba-tiba desiran angin menyambar. Lin Shuang merasakan sakit di belakang kepala, kesadarannya langsung buram, seluruh tubuh lemas tak bertenaga.
“Asal jangan sampai tim penegak hukum tahu kan sudah selesai.” Suara datar terdengar dari belakang.
Baru sekarang Lin Shuang menyadari ada orang di belakangnya juga.
Sun Xiaodong memandangi Lin Shuang yang tak sadarkan diri total. "Dasar pelacur, dikasih muka malah ngeyel, memaksa aku main kasar!"
"Kakak Sun, mau main ke mana malam ini?"
"Ke Gudang Logam Berat, di sana memang sepi, malam pasti lebih lengang. Wilayahnya juga cukup luas." Sun Xiaodong mencubit pipi Lin Shuang, "Bikin si jalang ini menikmati di tempat yang biasa dia kenal kan lebih seru?"
"Kakak Sun memang jago di bidang ini~~"
"Membayangkannya saja sudah lucu, hehe!"
Beberapa orang mengangkat tubuh Lin Shuang dan perlahan menghilang dalam bayang-bayang kelam menuju gudang tempat Zhao Bin berada.
※※※※
Di dalam gudang
Zhao Bin sedikit mengerutkan alis. Tanda rahasia tadi berkedip samar, informasi tentang Lin Shuang yang dipukul pingsan langsung masuk ke pikirannya. Tapi dia tidak khawatir. Pagi ini sebelum pergi, Lin Shuang memakai cincin giok pemberiannya yang disertai sihir level tiga - Sihir Pura-Pura Mati. Jika menerima serangan mematikan, sihir ini akan mengubah tubuhnya menjadi keadaan pura-pura mati seketika, menyisakan secercah aura kehidupan. Zhao Bin punya cukup metode dan waktu untuk menyelamatkannya. Bahkan jika hendak diperkosa, tubuhnya akan mengeras seperti kayu tapi dengan kekerasan jauh melebihi kayu biasa. Masalah perkosaan sama sekali bukan ancaman.
Celah hitam menyerap kotak logam satu per satu. Ukuran dimensi ruang Kotak Bayangan sepenuhnya bergantung pada besaran energi yang diinput - semakin besar energi input, semakin luas ruang yang tercipta, namun energi periodik yang dibutuhkan untuk mempertahankannya juga semakin banyak. Stabilitas ruang ciptaan berbanding lurus dengan ukurannya: semakin besar ruang, semakin rendah stabilitasnya, sehingga siklus pengisian energi tambahan semakin singkat. Seperti kali ini yang memuat puluhan kotak sekaligus, Zhao Bin harus mengisi energi setiap tiga jam sekali. Jika tidak, benda di dalamnya akan ikut hancur bersama keruntuhan dimensi dan terlempar ke dimensi bayangan.
Informasi dari tanda rahasia tidak mencantumkan prosedur aktivasi teknik pura-puri mati, sehingga seluruh kekuatan spiritual Zhao Bin kini terkonsentrasi pada pengisoliran gelombang pemindaian. Dengan gesit, kekuatan spiritualnya yang dahsyat langsung membentuk pengganti identik menggunakan bayangan ilusi tingkat tinggi di kejauhan, tepat saat sebuah kotak tersedot. Sihir level tiga ini sangat cocok untuk situasi seperti ini. Namun Zhao Bin tetap tak berani lengah, menyebarkan seluruh kekuatan spiritualnya untuk memantau setiap fluktuasi gelombang. Meski jika ketahuan bisa langsung serbu keluar dengan kekerasan, tapi itu bukan hasil yang diinginkannya.
