Setelah memutuskan segalanya, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengumpulkan beberapa bahan dasar obat. Sebelumnya di Kota Nanfeng, Zhao Bin juga telah menemukan banyak bahan pengganti yang bisa menggantikan bahan obat dari kehidupan sebelumnya. Meskipun sekarang tangannya kosong, membuat ramuan penyembuhan paling dasar masih memungkinkan. Hanya diperlukan tiga jenis bahan tanaman: rumput berongga bermutasi, semanggi ungu, dan bunga air raksa. Ketiga tanaman ini bertebaran di hutan sekitar dan bisa dengan mudah dikumpulkan dalam jumlah besar.
Zhao Bin berdiri, sebuah pintu dimensi langsung terbuka. Dengan cepat ia melangkah masuk, dan ketika keluar kembali, sudah berada di dalam hutan lebat.
Hamparan rumput merah muda seperti selimut, akar-akar pohon raksasa yang saling bertautan mencuat ke permukaan tanah, semak setinggi pinggang, serta urat-urat merah darah di batang pohon yang menyerupai pembuluh darah. Seluruh hutan di sekitarnya telah sepenuhnya tercemar dan bermutasi oleh Tanah Malapetaka. Zhao Bin baru saja keluar dari pintu dimensi, sementara pintu ruang di belakangnya menutup otomatis.
Sebagai tanaman yang telah tercemar, aktivitasnya lebih kuat dan mengandung energi lebih besar. Sebagai bahan pembuat ramuan, efeknya juga akan meningkat. Inilah alasan Zhao Bin langsung datang ke hutan tercemar di sekitarnya.
Dalam angin lembap yang sejuk, jutaan spora dan benih kecil melayang perlahan. Sinar matahari menembus celah-celah daun membentuk pilar-pilar cahaya terang yang jelas. Aroma rumput hijau muda menyusup ke lubang hidung Zhao Bin. Inilah hutan sekarang, seolah kembali ke zaman purba dalam sekejap. Pertumbuhan tanaman terjadi dengan kecepatan yang mencengangkan.
Zhao Bin berjalan ke kaki sebuah pohon raksasa. Sebagian akar pohon itu terlihat di permukaan, melengkung tinggi membentuk gerbang setengah lingkaran. Di bawah gerbang tersebut terdapat semak-semak pendek yang rimbun, segerombol tanaman berwarna ungu-merah dengan hanya tiga helai daun tumbuh tenang di bawahnya, sesekali bergoyang lembut diterpa angin sepoi-sepoi.
"Semanggi Ungu Tiga Daun, tiga helai, warna ungu-merah, duri halus di tengah daun. Hmm, bagus, ini dia." Zhao Bin berjongkok dan mengarahkan satu tangan ke semak tersebut. Medan gaya tak kasat mata seketika teraktifkan. Semanggi-semanggi itu tercabut dari tanah beserta akarnya, kotoran dan tanah di sekitar akar luruh dengan sendirinya. Lapisan tipis tirai air transparan dengan cepat membentuk cakram seukuran telapak tangan. Satu per satu semanggi melewati tirai air itu, semua debu dan tanah di tubuhnya tersapu bersih. Ketika keluar, batang dan daun semanggi itu tampak bersih berkilau.
Zhao Bin membuka kantong dimensi di pinggangnya. Semanggi-semanggi itu terbang masuk satu per satu secara otomatis.
"Swoosh!" Tiba-tiba bayangan hitam melesat melintas di atas kepala Zhao Bin. Disusul sekelompok bayangan berwarna-warni yang terbang mengejar di belakangnya.
Zhao Bin sama sekali mengabaikan mereka dan tetap tenang mengumpulkan semanggi. Gerombolan ini berisi puluhan batang semanggi. Setiap batang membutuhkan operasi presisi: mencabut dari tanah, membersihkan kotoran, mencuci, mempertahankan jalur dimensi ruang untuk penyimpanan. Semua ini membutuhkan fokus tinggi. Kedua kelompok yang terbang tadi jelas bukan urusannya, dan dia pun tak perlu ikut campur.
Segera, daun semanggi terkumpul semua. Zhao Bin menyimpan kantong dimensi lalu bangkit berdiri bersiap pergi.
"Swoosh!" Desingan kembali terdengar di atas kepala.
"Sialan!! Lagi-lagi kabur!! Sungguh sial, padahal hampir tertangkap, tak disangka..." suara remaja yang masih hijau terdengar.
"Tubuhnya ada tanda pelacakan kita, seharusnya masih ada kesempatan mengejar! Yun Luo kenapa kamu berhenti?! Kalau tadi tidak berhenti kita pasti bisa menangkapnya!"
"Aku berhenti? Apa kau ingin aku menahan sinar itu? Kenapa kamu sendiri tidak yang menahan?"
"Bukankah sebelumnya sudah kusuruh kamu jadi pertahanan utama? Kalau bukan kamu yang menahan, siapa lagi? Begitu kamu mundur, kita semua harus mundur!"
"Kenapa kamu tidak mati saja! Sudah berapa kali aku menahan? Selain ngomong dingin, apa lagi yang bisa kau lakukan? Lagipula apa aku harus menurut semua perintahmu? Siapa kau ini?!"
"Cukup! Berisik sekali!" suara wanita tak sabar memotong. Seketika semua orang diam. Jelas wanita ini memiliki hak tinggi dalam kelompok.
Zhao Bin menatap ke atas, di udara melayang empat remaja berpakaian rapi dengan aura luar biasa. Dua laki-laki dan dua perempuan, semuanya blasteran berkulit putih pucat, logat Bahasa Mandarin mereka terdengar aneh. Yang memimpin adalah gadis berambut panjang keemasan sepanjang bahu, mengenakan celana formal hitam ketat dipadukan kemeja sutra putih gaya Barat, postur tubuhnya yang baru mulai dewasa sudah menunjukkan cikal bakal lekuk tubuh sempurna di masa depan. Tampilannya yang tegas namun mengandung sedikit kemanisan, bisa dibilang gadis tercantik dengan aura terkuat yang pernah Zhao Bin lihat.
Di belakang gadis itu, seorang remaja berwajah berbintik-bintik sedang menyilangkan tangan di dada dengan wajah kesal sambil memalingkan muka. Pandangannya menyapu Zhao Bin yang sedang menatap ke atas dari bawah.
"Liat apa sih Sial!!! Brengsek!" Tirai cahaya putih salju menghujam seketika, mendarat tepat di posisi Zhao Bin.
"Boom!" Debu rumput hijau dan tanah beterbangan, seluruh area di bawah menjadi kacau balau.
"Kau ini ngapain lagi? Sehari tidak bikin masalah rasanya tidak enak ya?!!"
"Urus saja urusanmu!!"
"Sudahlah, hentikan pertengkaran. Cuma seorang pengguna kekuatan super biasa. Bunuh saja kalau sudah dibunuh." Gadis pemimpin itu mengerutkan alis. "Ayo pergi, kita harus cepatan melanjutkan perjalanan, waktu sudah agak malam."
Mereka sebenarnya adalah keturunan yang diam-diam kabur dari keluarga masing-masing. Sepanjang perjalanan yang berhenti dan melanjut ini, mereka telah membunuh banyak makhluk mutan, namun tidak merasa makhluk-makhluk itu menyeramkan seperti yang diceritakan dalam legenda keluarga. Tapi mereka lupa bahwa kemampuan mereka sendiri sudah mencapai level enam. Setelah berulang kali membunuh makhluk mutan, kebetulan belakangan ini semua makhluk mutan seolah menghilang begitu saja, entah bersembunyi atau berkumpul di suatu tempat, membuat keempat keturunan keluarga ini bisa lolos tanpa hambatan berarti sejauh ini.
Karena kemurahan makhluk mutan, keempat orang ini mengembangkan sikap meremehkan terhadap para pengguna kekuatan super dan manusia biasa yang bertahan dalam pasukan makhluk mutan. Rasa superior yang kuat membuat mereka melampiaskan emosi secara sembarangan saat menemui hal yang tidak menyenangkan dalam perjalanan, sama sekali tidak peduli dengan keselamatan orang sekitar.
Yang paling keterlaluan adalah Reynolds, remaja berwajah penuh bintik-bintik itu.
Reynolds, Yun Luo, Philip, dan pemimpin mereka Daphne masing-masing berasal dari empat keluarga besar berbeda. Latar belakang dan kemampuan Daphne yang terkuat membuat keempatnya secara alami menjadikan Daphne sebagai pemimpin.
Sepanjang perjalanan, performa dan kemampuan Daphne telah mendapatkan pengakuan dari ketiga orang tersebut. Bahkan ketiga orang yang awalnya agak menolak kini tunduk dalam hati kepada Daphne. Apapun pertengkaran yang terjadi, biasanya diakhiri dengan satu kalimat dari Daphne, menunjukkan otoritasnya mulai terbentuk. Lingkaran kecil seperti ini sebenarnya banyak contoh di sekitar mereka - dimana keturunan keluarga kecil berkumpul mengelilingi keturunan keluarga besar berbakat membentuk faksi-faksi kecil, yang sebenarnya mencerminkan kubu aliansi keluarga di belakang mereka. Putri-putri dan pangeran yang sejak kecil menerima pendidikan tinggi dan menikmati sumber daya top ini mustahil tidak menerima indoktrinasi pengetahuan berbeda dari orang biasa. Karena itu secara karakter mereka umumnya lebih cepat matang.
Setelah ditetapkan sudah waktunya untuk kembali, ketiga orang lainnya tidak memiliki keberatan. Walau dalam perjalanan ini mereka tidak mendapat keuntungan besar, namun secara garis besar telah memahami kemampuan makhluk mutan yang terinfeksi dan orang-orang dengan kekuatan super dari pihak luar. Tentu saja ini pemahaman menurut persepsi mereka sendiri.
Empat berkas cahaya tiba-tiba mempercepat laju menuju arah asal datangnya. Menyisakan ekor panjang yang tertinggal di belakang.
"Braak!" Tiba-tiba dinding kristal hitam kecokelatan muncul tepat di depan keempat orang. Daphne yang terbang paling depan tak sempat mengerem dan menabrak keras, diikuti tiga orang di belakangnya yang juga menabrak. Empat suara "peng peng peng peng" bergema, percikan cahaya energi bertebaran ke segala penjuru. Mereka yang selama ini terbiasa menerobos langsung memaksimalkan kecepatan terbang. Biasanya terbang dengan kecepatan penuh secara alami menghemat waktu, tapi dalam situasi mendadak kali ini membuat keempatnya pusing tujuh keliling akibat benturan.
Keempat orang mundur terpental belasan meter sebelum perlahan menghentikan tubuh mereka, tapi kepala masih sedikit pusing.
Di bawah, bayangan hitam seorang manusia perlahan mengapung naik, berdiri di depan dinding kristal hitam. Tak lain adalah Zhao Bin yang baru saja diserang diam-diam oleh Reynolds.
"Berbuat onar lalu kabur? Apa orangtuamu tak mengajarkan siapa yang boleh dan tak boleh diusik?" Wajah Zhao Bin muram. Siapa pun yang tiba-tiba diserang pasti tak akan senang.
"Boleh atau tak boleh diusik? Heh... Kau ini apa?! Masih ada yang berani bicara begitu di hadapan kami?" Reynolds yang sudah sadar terkejut sejenak, lalu menyeringai.
"Kau tahu kami siapa? Dasarsampah berani lancang begini, sungguh dunia ini sudah tak ada keadilan."
Daphne dan yang lain mengerutkan alis. Reynolds yang bertahun-tahun tinggal di Huaxia sudah menyerap kebiasaan bicara khas setempat, jadi anggota keluarga yang paling tak punya wibawa.
"Kuberi dua pilihan: minggirlah! Atau mati! Meski kemampuanmu kuat, tapi ada orang yang tak boleh kausentuh. Pertimbangkan konsekuensinya." Philip, pria lain itu, berbicara datar pada Zhao Bin.
Harus diakui, level energi Zhao Bin sebagai penyihir memang tak tinggi—hanya setara level enam reaksi energi. Di dunia yang menilai kekuatan dari reaksi energi diri, ini sangat menipu.
Wajah Zhao Bin semakin gelap.
"Tak perlu memilih, mati saja kalian semua!"
Api merah darah tiba-tiba muncul di antara keempat orang lawan, lalu dalam sekejap mata mengembang membesar.
“Boom！”Ledakan dahsyat seketika langsung menyapu keempat orang sekaligus.
“Sialan! Kau berani menyerang!! Kau berani melukir ahli waris keempat keluarga besar Darmansyah!!” Suara histeris bergema dari kobaran api.
“Great Fire Explosion!” Zhao Bin mengarahkan tongkat sihirnya, semburan api hitam tiba-tiba meledak di tengah lautan api merah.
Great Fire Explosion, sihir level lima standar Penciptaan Energi, daya serang di atas rata-rata. Kerusakan inti langsung bisa mencapai level tujuh awal.
Setelah ledakan kedua, suara dari api menghilang seketika. Kekuatan sihir level lima tentu bukan tandingan bagi penghuni level enam.
Tanpa kejutan, empat keturunan keluarga itu langsung terluka parah dalam sekejap. Selaput cahaya putih yang nyaris transparan menyelimuti tubuh mereka, reaksi energinya di atas level tujuh—mungkin perlindungan dari sesepuh keluarga. Tapi meski begitu, fakta bahwa mereka masih hidup jelas hasil rekayasa Zhao Bin.
“Oh?… Masih bernyawa. Kebetulan aku butuh relawan percobaan obat. Efek bahan terkontaminasi masih perlu uji coba.” Zhao Bin menjentikkan jari, empat remaja tak sadar itu otomatis melayang mengikuti langkahnya.
