Jalanan yang terbakar
“Braak!” Bayangan manusia terlempar keras ke kobaran api. Sinar biru muda menyebar cepat dari pusat api, sekejap mata memadamkan seluruh semburan api. Kabut biru muda perlahan menyebar, hawa dingin merambat dari pusatnya.
Sepasang sepatu bot logam berat menginjak langkah kaki yang jernih perlahan mendekati hawa dingin biru lalu berhenti.
"Kekuatan es terkenal dari keluarga Ophelia? An, kau sudah mencapai level lima tahap awal ya." Ksatria Sayap Elang berbaju zirah perak memegang gagang pedang di pinggangnya, memandang tenang ke arah remaja yang baru saja dia lempar ke dalam api.
"Hukh... hukh-hukh... Level berapa pun itu! Jika tidak bisa mengalahkanmu, semuanya tidak ada artinya!" Di pusar hawa biru, An bangkit susah payah dari reruntuhan. Kedua tangannya menggenggam trisula.
"Sayangnya, mungkin kau belum tahu." Senyum ksatria pirang semakin hangat. "Sebenarnya, level kekuatan khususku baru sampai puncak level empat!"
Seluruh tubuh An bergetar, pandangannya buram menembus kabut dingin memandang ksatria di luar. Rambut pirang itu terlihat samar-samar aneh di antara sinar biru dan kilatan api merah.
"Tidak mungkin!! Puncak level empat mana mungkin bisa menghancurkan tembok pertahananku dengan mudah!!"
"Tidak mungkin?" Ksatria pirang menggeleng halus, "Ssss..." Pedang di pinggangnya terhunus, bilahnya ramping elegan mirip pedang anggar masa damai, lebih pantas jadi hiasan daripada senjata perang.
Tapi...
An merasakan energinya terkuras deras, keraguan di hatinya semakin menggunung.
“Kekuatan tadi dalam seketika sudah menghancurkan penghalang yang kubuat sepenuh tenaga, puncak level empat? Sama sekali tidak mungkin!! Meskipun legenda Sayap Elang memang dipilih dari prajurit keluarga terbaik, tapi mustahil seperti yang dia katakan hanya level empat puncak. Dalam sekejap mata tadi...”
Ann teringat momen sesaat itu, penghalang kekuatan-nya hancur seperti kaca tanpa suara. Efek seperti ini hanya bisa dicapai oleh kekuatan level lima setengah tingkat. Ann ingat jelas, dulu saat baru mencapai level lima, baru terjadi situasi seperti ini saat bertarung dengan Komandan Hansen dari Pasukan Pengawal Tuan El, orang kuat puncak level lima. Saat itu kekuatan api Komandan Hansen yang melekat pada senjata dan memusatkan energi pada satu titik saat menyeranglah yang mencapai efek ini. Waktu itu Tuan El juga memberikan evaluasi sangat tinggi pada kekuatannya.
"Di Pulau Biru yang bisa menghancurkan penghalangmu dengan satu serangan tidak lebih dari lima orang. Ann, tanpa sadar kau sudah tumbuh begitu hebat." Pemandangan Tuan El yang cantik bak siluman itu tersenyum lembut padanya, Ann sama sekali tidak akan melupakannya.
“Lihatlah Pemimpin! Orang ini menyebut diri jenius nomor satu di Pulau Biru, semua orang memuji bakatnya, semua terus memberikan pujian dan kehormatan. Pada akhirnya, aku hanya perlu sekali tebas pedang untuk menghancurkannya sepenuhnya! Menghancurkan si 'jenius nomor satu' palsu ini!” Ksatria berambut pirang itu tersenyum sambil berbicara seperti bergumam, baju besi beratnya melangkah tenang memasuki sinar biru. Pedang panjang di tangannya tak bergerak sedikitpun, namun udara di depannya tiba-tiba terbelah oleh garis-garis tipis tajam.
“Ini dia! Yang ini!” Pupil mata An menyempit. Baru saja dia kalah total di depan garis-garis tipis ini. Penghalang es tingkat awal level lima yang dibentuk kekuatan supernaturalnya hancur seketika di hadapannya. Rasa krisis yang kuat perlahan mendekati tubuh An.
“Pasti ada titik kuncinya!! Pasti!! Puncak level empat? Kekuatan serangan sehebat ini pasti ada kuncinya!!” Pikiran An berputar cepat, tubuhnya semakin berat karena luka dan darah yang mengalir, tapi justru pikirannya semakin jernih.
“Pemimpin bilang jangan membunuhmu, perintah Pemimpin mutlak tak boleh dilanggar, tapi...” Suara ksatria itu berubah, “Pemimpin tidak melarangku mengusirmu dalam keadaan utuh. Untuk para putri-pangeran seperti kalian yang hanya bisa menikmati sumber daya hasil jerih payah kami, aku sudah lama tidak suka.”
Garis-garis tipis keperakan terus berkelap-kelip lalu menghilang di depan ksatria tersebut. Jiwa biru yang tak terhitung jumlahnya terbelah.
“Manusia terlahir memang tak mungkin setara.” Kata An dengan datar.
“Memang, dunia ini pada dasarnya tidak setara. Pencapaian seumur hidup kami mungkin masih kalah dengan hasil yang kalian dapatkan hanya dengan sedikit usaha.” Ksatria pirang itu dengan lembaran melintangkan pedang panjangnya di depan dada, pedang perak itu dipenuhi pola-pola indah yang berkerlip biru. Dagu ksatria itu sedikit terangkat, sudut bibirnya mencengkung, bola matanya yang terang jelas memantulkan bayangan remaja berambut hitam yang berlutut satu lutut dan berlumuran darah di hadapannya.
“Tapi sesekali melampaui batas ini juga sangat memabukkan. Tidak ada yang abadi di dunia ini. Seperti dirimu yang dulu disebut jenius, apakah masih akan mendapat pujian dan harapan orang lain jika kehilangan tangan dan kaki?”
Tangan An yang menggenggam pisau belati bergetar keras.
※※※※
Dalam kegelapan, sebuah mata elektronik biru memancarkan cahaya redup.
Zhao Bin dan penjaga mesin saling berhadapan, tak satu pun bergerak duluan. Ia bisa merasakan aliran energi yang terus bergelombang dari seberang. Jelas-jelas sang penjaga ini sedang melakukan analisis dan pemindaian terhadap dirinya.
Di luar pintu, sebuah bola cahaya putih melayang di udara. Sinar putih tipis dari luar menerpa tubuh Zhao Bin. Rambut panjangnya yang sepinggang berkilauan kristal di bawah sinar putih. Membelakangi bola cahaya, wajah Zhao Bin tak terlihat jelas, hanya bayangan gelap. Karena sudah terbongkar, tak perlu lagi menyamar. Mempertahankan ilusi penyamaran juga membutuhkan konsumsi energi.
"Peringatan! Peringatan! Energi penyusup melebihi garis peringatan tertinggi! Segera aktifkan persenjataan khusus!" Suara mekanis tanpa emosi terdengar sangat dingin dalam kegelapan yang hening. Seiring berakhirnya suara, pusaran-pusaran biru sebesar kepalan tangan tiba-tiba muncul di depan Zhao Bin dan Sang Penjaga, total lima pusaran membentuk pola pentagram. Cahaya biru samar langsung menerangi area sekitarnya.
Sang Penjaga sendiri adalah robot humanoid yang mirip dengan film fiksi ilmiah, berupa pria paruh baya berambut panjang biru. Wajah tampannya memperlihatkan bagian kulit mata kiri yang terkikis besar, menampakkan struktur logam di bawahnya. Mata elektronik biru menggantikan mata kiri yang seharusnya normal.
"Apakah ini robot semi-biomekanik hasil rekayasa langsung dari manusia hidup?" Kedua mata Zhao Bin menyala merah menyala, seluruh wajahnya tak terlihat kecuali sepasang mata berwarna darah itu.
Di belakang robot membentang koridor hitam legam yang tidak terlalu panjang. Dengan fisik Lich-nya, Zhao Bin bisa melihat jelas ujung koridor yang berakhir pada ruangan besar. Kotak-kotak logam raksasa berjejer di dalamnya, memancarkan fluktuasi energi atribut air yang luar biasa murni - persis seperti deskripsi data tentang fluktuasi energi Kristal Laut.
"Pengawal Baja Sekunder." Gelombang energi terdistorsi langsung memancar dari tongkat sihir Zhao Bin. Seketika itu juga seluruh tubuhnya berubah cepat menjadi bentuk cairan metalik, seolah-olah terdiri dari cairan perak tak terhitung jumlahnya.
