Yao Lian mengamati orang-orang berkekuatan super di hadapannya, menghitung satu per satu dengan cermat.
34 orang, hanya tersisa 34 orang. Sejak boss tiba-tiba pergi, perkemahan terus-menerus diserang oleh berbagai spesies makhluk mutan. Setelah mutasi elang hitam berlalu, datanglah sekelompok makhluk mutan mirip anak anjing yang sangat ganas. Setelah pertempuran sengit, para tentara bayaran akhirnya berhasil mempertahankan garis pertahanan perkemahan dengan mengorbankan sebagian personel. Namun lingkungan bertekanan tinggi yang kejam ini membuat banyak orang ingin pergi. Sayangnya, regu yang terdiri dari belasan orang yang mencoba pergi justru menghadapi lima gelombang serangan dengan intensitas berbeda dalam jarak kurang dari dua kilometer. Kepadatan makhluk mutan di sekitar telah mencapai tingkat yang sangat mengerikan. Hanya beberapa orang dengan kekuatan super yang berhasil melarikan diri kembali. Dari informasi yang diterima melalui gelombang radio selama masa gangguan rendah, tampaknya semua titik perkumpulan di sekitar juga menghadapi situasi yang sangat kritis. Jutaan makhluk mutan tiba-tiba muncul dan mulai menyerang pemukiman manusia. Para tentara bayaran yang awalnya ingin kabur akhirnya memilih tetap tinggal setelah membandingkan keadaan, karena tanah merah di bawah kaki mereka terus-menerus memancarkan kekuatan yang menguatkan mereka. Hal ini sangat meningkatkan kemampuan bertahan para tentara bayaran.
"Boss sudah pergi dua hari. Sampai sekarang belum ada kabar, mungkin dia sudah..." Seorang perawat membawa baskom terakhir berisi obat encer sambil berbisik.
Yao Lian mengerutkan kening: "Jaga mulutmu!" Perawat muda itu membuka mulutnya, kilau keputusasaan terlihat di matanya. Namun dia menunduk dan melanjutkan membagikan obat ke para korban perang.
Yao Lian mencari tempat duduk yang agak lapang. Posisi ini memungkinkannya mengawasi semua situasi para tentara bayaran dalam satu pandangan.
Hu Bing alisnya hampir membentuk karakter "", dikelilingi beberapa orang setia andalannya yang baru saja keluar dari terowongan, seluruh tubuhnya terlihat berdebu.
Daphne dan para putra-putri bangsawan yang ditangkap boss ini terpaksa berulang kali ikut dalam pertahanan. Mereka pernah mencoba terbang menjauh, namun langsung diserbu kawanan burung mutan begitu mengudara. Setelah nyaris tewas dan kembali ke perkemahan, mereka tak berani bertindak sendiri lagi. Setelah beberapa kali pertempuran, akhirnya membentuk kelompok independen kecil di perkemahan. Kini mereka duduk meminum obat cair yang dijadwalkan, ramuan ini selain menyembuhkan luka juga memiliki efek menyegarkan dan mengembalikan energi.
Para tentara bayaran lain sudah tidak lagi membagi tim. Pertempuran berdarah yang berulang menyatukan semua orang menjadi satu kesatuan. Bukanlah wajah baru di dunia tentara bayaran, mereka paham bahwa saling berkomplot dan tidak patuh pada komando hanya akan berakhir dengan kematian massal. Semua bergerak kompak.
Tak bisa melarikan diri, hanya bisa bertahan menunggu kepulangan sang boss. Inilah satu-satunya harapan yang menyangga semangat tempur mereka.
Yao Lian menggeleng lemah. Ia tahu bahwa paling hanya dua kelompok makhluk mutan lagi yang menyerang, semua orang di sini akan ambruk total karena kehabisan energi.
Mereka sudah dua hari tanpa istirahat. Meski logistik masih terjamin, namun tenaga fisik benar-benar tak tertahankan lagi. Tanpa istirahat, semua akan kolaps total.
※※※※
Di hutan tidak jauh dari perkemahan, sekelompok besar pengungsi yang pontang-panting membawa berbagai senjata sedang bergerak cepat ke arah sini.
Kerumunan orang yang hitam legam itu berjumlah sekitar seratus orang. Yang memimpin adalah kelompok kecil lima orang, di mana Wakil Komandan Extreme Ice Ding Yang dan Wakil Komandan Naga Tanah Zhao Yongkang bertindak sebagai pemimpin. Keduanya sudah kehilangan seluruh kesan tenangnya, wajah mereka seperti anak buah di sekitarnya yang penuh debu dan jejak darah. Pakaian mereka compang-camping hampir tak bisa dikenali bentuknya. Ding Yang terus menutupi tangan kirinya, luka sepanjang lebih dari sepuluh sentimeter di lengannya sudah mulai membusuk dengan daging kecil-kecil tumbuh di sekitar lukanya, jelas terinfeksi.
"Tahan kuat, Ding Yang. Perkemahan di depan adalah posisi Zhao Bin. Asalkan kita menemukannya, dia pasti bisa menyembuhkan infeksimu." Zhao Yongkang terengah-engah.
"Situasimu juga tidak lebih baik dariku. Lagipula belum tentu dia mau menyembuhkan kita." Ding Yang tersenyum getir.
"Ini bukan urusan keinginannya! Zhao Bin mungkin bisa menghabisi dua orang kuat tingkat ketujuh, tapi apakah dia bisa melawan lima sekaligus? Apalagi kita mewakili Serikat Pekerja Tentara Bayaran. Sebagai tentara bayaran, dia punya kewajiban untuk patuh tanpa syarat. Ini peraturan masa darurat! Meminta dia berobat itu sudah menghargainya! Yang melawan berarti bermusuhan dengan Serikat!" kata seorang pria berambut panjang merah dalam kelompok lima orang itu dengan wajah mendung.
"Bagus katamu, dia tidak mau mengobati malah lebih baik. Nanti kita bisa memobilisasi Serikat Pekerja untuk menekan dengan Kekuatan Fisik. Seberapa kuat dia bisa melawan begitu banyak orang kuat di Serikat Pekerja?" Pria lain itu memiliki alis tipis panjang, tapi mata besar seperti mata ikan mati. Nada bicaranya mengandung keceriaan yang tersembunyi.
"Di momen krusial seperti ini, teknologi pengobatan yang dia kuasai harusnya dipublikasikan. Semua basis pertahanan sekarang menghadapi peningkatan drastis daya infeksi virus. Bahkan markas besar Jiuwu sudah jatuh, Liao Yuanjun dan Fan Shifang hilang kontak. Orang yang masih memikirkan kepentingannya sendiri di saat seperti ini sedang mencari maut! Dari data, Zhao Bin seharusnya orang pintar. Dalam situasi ini, mau tidak mau dia harus menyerahkan. Serikat Pekerja telah mengeluarkan Perintah Pengumpulan Sumber Daya khusus untuk Zhao Bin. Kelompok Tentara Bayaran Badai wajib menyerahkan semua sumber daya dan teknologi yang tersimpan tanpa syarat untuk menghadapi krisis ini." Pria berambut merah itu menoleh melihat kerumunan di belakangnya.
Para ahli yang awalnya dikerahkan untuk menekan Zhao Bin ini sebagian besar berada di level tiga dan empat, bahkan ada beberapa Pemilih Multi-Jenis. Tujuan mereka adalah membangun basis baru sebagai tempat berkumpul setelah menerima penyembuhan dari Zhao Bin. Extreme Ice dan Naga Tanah mewakili Serikat Tentara Bayaran Selatan berhasil memperoleh misi ini. Kedua belah pihak mengirim dua Wakil Komandan serta tiga orang kuat dari serikat pekerja luar untuk menekan Zhao Bin. Namun tak disangka, baru beberapa saat berangkat mereka sudah menghadapi lima hingga enam gelombang serangan kelompok makhluk mutan, termasuk beberapa makhluk mutan level tujuh. Namun makhluk-makhluk ini tampaknya sama sekali tidak memiliki kecerdasan, hanya mengandalkan serangan fisik brutal, dan bahkan meledak saat sekarat. Luka-luka Ding Yang dan kawan-kawan berasal dari situ.
Mengingat misi ini ditujukan untuk Zhao Bin, semua ahli level tujuh secara alami menyimpan dendam kecil padanya. Andai saja Zhao Bin tidak bersikap tidak tahu situasi besar, mereka tidak akan dikirim khusus untuk menangani kasus ini.
Instruksi dari Serikat Pekerja jelas: hanya kesuksesan yang diperbolehkan. Sikap tegas ini secara alami memberi para ahli yang terlibat keyakinan.
Tak lama kemudian, kelompok ini tiba di tepi Tanah Malapetaka Merah. Tanah merah di dalam dan tanah hitam di luar seolah berada di dua dunia yang berbeda. Segala sesuatu di dalam wilayah malapetaka ini seolah diselimuti cahaya kemerahan darah. Menciptakan kesan aneh yang sangat mencurigakan.
Ding Yang dan beberapa orang pertama tiba di tepi. Pria berambut merah panjang melangkah besar ke depan, menendang keras akar pohon yang menghalangi. Akar yang patah itu menyemburkan banyak cairan hijau kebiruan. Pria itu berjongkok, menekan satu tangan di tanah merah sebelah sana, lalu perlahan menutup matanya.
"Apa yang sedang dia lakukan?" Zhao Yongkang bertanya dengan bingung.
Si Mata Ikan Mati, seorang kuat yang juga ditugaskan dari Serikat Pekerja Utama, tersenyum menjawab: "Inspeksi. Dia salah satu wakil ketua kelompok yang bertanggung jawab atas penelitian di Serikat Pekerja. Keahliannya adalah analisis dan riset, kekuatan supernaturalnya juga di bidang ini."
Ding Yang dan wanita gemuk lainnya sama-sama diam mendengarkan. Wanita gemuk itu adalah perwakilan pengurus cabang lokal sekaligus simbol orang kuat, namun sama sekali tidak mengenal pria berambut merah sehingga tak berhak berbicara. Sementara Ding Yang dalam hatinya mencibir, "Cuma dengan menekan-nekan sembarangan bisa mendapatkan data? Dia pikir dirinya alat berpresisi tinggi?"
Keduanya berbalik memanggil anak buah untuk berhenti dan tetap waspada. Sepanjang perjalanan mereka telah mengalami terlalu banyak serangan mendadak. Meski sebentar lagi sampai, tak ada yang bisa memastikan apakah akan terjadi kecelakaan lagi.
Pria berambut merah melakukan inspeksi selama lebih dari sepuluh menit. Tepat saat semua orang mulai tak sabar, pria itu berdiri dengan wajah penuh ketidakpercayaan, matanya berkilau sesaat oleh kegirangan.
"Teknologi ini... Benar-benar ada teknologi seperti ini!!!" gumamnya pelan, tapi segera waspada menengok ke sekeliling. Tak ada yang memperhatikan keanehannya.
"Bagaimana? Bagaimana situasinya." Si Mata Ikan Mati yang tampak akrab dengannya melangkah santai mendekat.
“Zona merah ini akan melemahkan semua unit musuh, sementara memperkuat unit sekutu. Cara kerjanya tidak bisa kuketahui, tetapi jika teknologi ini bisa diterapkan secara luas di medan pertempuran melawan makhluk mutan...” Meski berkata demikian, saat bertukar pandangan dengan si Mata Ikan Mati, hatinya justru membayangkan aplikasinya dalam pertempuran melawan basis-basis permukiman lain. Penguatan dan pelemahan skala besar seperti ini...
Ambisi membara tiba-tiba menyelimuti hati kedua orang ini.
"Teknologi ini harus kita kuasai!" bisik pria berambut merah dengan suara nyaris tak terdengar, hanya ditangkap oleh si Mata Ikan Mati yang mengangguk halus, api ambisi juga berkobar di hatinya.
Ding Yang dan yang lain di belakang tak menyadari keanehan. Setelah pria berambut merah menjelaskan keras-keras bahwa tidak ada abnormalitas, mereka kembali memimpin anak buah melanjutkan perjalanan.
Pria berambut merah berjalan paling depan, menunduk, namun dalam hatinya terus meneriakkan: "Temukan intinya! Asal bisa menemukan inti kendali, teknologi ini pasti akan jadi milikku! Pusat area ini pastilah lokasi inti kendali." Dia mengangkat kepala, meski gelisah dan penuh antisipasi, ekspresinya tetap tenang. Hanya si Mata Ikan Mati di belakangnya yang bisa merasakan desakan dalam hati pria ini.
"Setelah Zhao Bin menyelesaikan penyembuhan untuk kita, carilah kesempatan..." Pria berambut merah menggunakan sandi gestur yang hanya dipahami berdua untuk berkomunikasi dengan si Mata Ikan Mati.
Si Mata Ikan Mati mengangguk berat.
Sementara itu, Zhao Bin dan Dister sedang dalam proses transmisi. Keluar dari pusaran dimensi membutuhkan waktu yang cukup lama, setidaknya lebih dari setengah jam untuk sampai sepenuhnya ke dimensi utama. Bagaimanapun juga, program formasi di tengah masih memerlukan serangkaian perhitungan, repositioning, navigasi, dan stabilisasi output energi. Transmisi itu sendiri sebenarnya adalah cara untuk mendistorsi ruang. Keluar dari tempat berbahaya seperti pusaran dimensi di mana hukum ruang-waktu terus berubah setiap saat membutuhkan reposisi data koordinat berkecepatan tinggi secara konstan. Ini bukan seperti pintu dimensi yang langsung memutar ruang untuk mencapai tujuan melintasi jarak spasial.
"Dister, apa kau benar-benar yakin padaku?" tanya Zhao Bin sambil memegang bola kristal tinggi dengan keraguan. Ia tidak merasa ada celah yang terlihat. "Dan Christine ternyata tidak bersamamu?"
Dister menyeringai: "Dia sudah tahu hasil ini sejak awal, jadi menghindar duluan. Aku adalah aku, dia adalah dia. Meski awalnya berkumpul karena Antu Weimen, hubungan kami tidak sebaik yang kau kira."
Zhao Bin mengangguk tanda mengerti: "Bantuanmu kali ini sangat besar. Setelah menyerap kristal, aku akan naik ke tingkat lebih tinggi. Sekarang kita adalah aliansi kepentingan seutuhnya. Aku harap kau bisa menyediakan beberapa bahan untuk eksperimen. Tentu imbalan untuk kekuatan fisik akan sangat besar."
"Apa maksudmu... Misty Lee itu? Berapa persen kekuatan tempurnya bisa dipertahankan?"
"Semuanya."
Sekeras apapun Dister pura-pura suci, kali ini dia agak iri pada Zhao Bin. Bahkan prajurit palsu level delapan bisa direkayasa jadi bawahan sambil mempertahankan kekuatan tempur secara utuh.
"Tapi tingkat kegagalannya tinggi." Zhao Bin menambahkan. Kemudian menyebutkan beberapa bahan langka yang dibutuhkan, juga nama-nama material kunci sambil menggambarkan citranya.
Dister akhirnya sedikit seimbang. "Tak masalah! Meski koleksiku tak sebanyak Antu Weimen, barang-barang segini masih kumiliki."
