Perintah Zhao Bin adalah merebut populasi dan memburu makhluk mutan. Dua pasukan besar yang dikerahkan segera berangkat pada hari yang sama. Ding Yang menuju Fengyang, ibu kota Provinsi Barat Daya yang dikabarkan telah menjadi salah satu basis terbesar makhluk mutan di negara ini dengan jumlah mencapai jutaan. Hanya dengan dua ratus lebih Pelempar Mengamuk dan Pisau Mengamuk, mereka paling hanya bisa melakukan serangan tepi di wilayah pinggiran.
12 September 2012 Cuaca Berawan
Kota Fengyang
Sebuah kota yang rusak dan ditinggalkan seperti tempat sampah. Gedung-gedung besar yang runtuh, wilayah sunyi sepi, kendaraan yang hangus terbakar. Beberapa burung mutan terbang melintasi langit sambil mengeluarkan suara serak aneh.
Sungai Qinghe yang membelah Kota Fengyang terlihat jernih luar biasa, permukaan airnya sesekali beriak ditiup angin.
Di atap Gedung Perdagangan Internasional Fengyang, seorang pria berkulit putih pucat yang memancarkan fluoresensi samar menyandarkan kedua tangannya di pembatas jalan atap sambil memandang ke bawah. Pria ini tidak lain adalah Ding Yang yang sudah berada di sini cukup lama. Di belakangnya berdiri dua orang kepercayaan yang dibawanya kali ini.
"Sudah cukup lama sejak pasukan berangkat, berapa banyak orang yang sudah kita pulangkan?" tanya Ding Yang dengan datar.
"Total 135 orang, semuanya ditemukan di dalam wilayah Kota Fengyang," jawab seorang pria berkacamata di belakangnya.
"Berapa banyak logistik yang bisa ditukar dengan orang-orang ini?" Ding Yang melanjutkan pertanyaannya.
"Karena sebagian besar yang ditemukan kali ini adalah wanita sehat, markas besar sebagai reward menambahkan 10% logistik ekstra. Permohonan penambahan pasukan untuk Legiun Pertama kita sudah diajukan. Sekarang tinggal menunggu apakah departemen pertempuran boss akan menyetujuinya." Pria berkacamata itu menganalisis, "Pedang Amuk sangat efektif untuk pertempuran kota seperti ini, sampai-sampai Legiun Kedua berebut ingin memakainya. Kuota harian kita sekarang sangat terbatas. Jika kita tidak segera mengumpulkan logistik penting, rasio distribusi kita mungkin akan semakin ditekan."
Ding Yang mengangguk lalu menolehkan pandangannya ke orang lain yang belum berbicara sama sekali. Pria ini berambut cepak dengan wajah tajam seperti diukir pahat, postur tubuh tinggi besar dan kekar. Tubuhnya yang terbungkus kaos dan celana jeans seolah bisa meledakkan kekuatan tak terduga kapan saja.
“Reynolds, bagaimana pendapatmu?” Ding Yang menunjukkan ekspresi penuh harap. Meski Reynolds bukan bawahan langsungnya, melainkan ajudan yang diturunkan langsung dari atas, namun kesadaran tempur dan kualitas komprehensifnya sangat baik. Kemampuan dirinya bahkan mencapai level enam puncak. Bisa dianggap sebagai talenta langka. Kabarnya dia adalah tuan muda dari keluarga besar di Barat.
“Pasukan Pengamuk memang sangat bagus, sangat cocok untuk medan rumit seperti ini. Tapi katanya ada pasukan baru yang diturunkan dari atas, apakah Komandan sudah melihat?” Suara Reynolds tenang, seolah selalu bisa menjaga keseimbangan. Seperti cara kerjanya, stabilitas inilah yang dihargai Ding Yang.
“Pasukan baru? Yang bernama Harimau Taring Pedang itu? Katanya pasukan ini dirancang sebagai Perisai Hidup dan pasukan utama, tapi menurutku data dari berbagai aspek masih kalah dibanding Pasukan Pengamuk.” Ding Yang menggelengkan kepala.
“Bagaimana kita tahu tanpa mencoba? Meski kita sudah membersihkan zona tepi Fengyang, masih banyak spesies yang tidak bisa dibersihkan. Bahkan dengan menambah Pasukan Pengamuk, kemajuan tetap terbatas. Lebih baik uji kemampuan pasukan baru, mungkin bisa memberikan kejutan.” Kata Reynolds.
Ding Yang mengangguk halus. Dengan otoritas Komandan level 1 saat ini, dia bisa mendapatkan sepuluh persen kekuatan umpan balik markas besar. Masih ada 9 level di atasnya yang membutuhkan nilai jasa untuk naik level, setiap kenaikan level memberikan tambahan sepuluh persen kekuatan.
Inilah alasan mengapa dia begitu bersemangat.
Setiap kali pasukan membunuh makhluk mutan, 90% kekuatan spiritual yang diperoleh akan mengalir ke lautan mental Zhao Bin, sedangkan 10% sisanya akan dibagi menjadi 100 bagian dan diberikan sesuai otoritas komandan yang terlibat dalam pertempuran. Bagi para penyihir, semakin kuat kekuatan spiritual mereka, semakin tinggi kemampuan individu mereka. Meskipun energi bebas di luar semakin berkurang, peningkatan kekuatan spiritual penyihir tetap bisa digunakan untuk memanipulasi energi internal tubuh, memperkuat fisik dan mempercepat penyerapan energi.
Sejak sebulan lalu, terjadi perubahan drastis di semesta dimana sebagian besar energi tidak lagi bisa dimanifestasikan. Ding Yang kehilangan kendali atas kemampuan atribut es yang selama ini dibanggakannya. Meskipun orang kuat tingkat ketujuh telah mengalami perubahan genetik mendasar sehingga tidak terlalu terpengaruh oleh kombinasi energi dan materi, serangan energi langsung menjadi jauh lebih sulit dilakukan, apalagi serangan area yang nyaris mustahil. Hal ini secara tidak langsung meningkatkan peran pasukan militer bawahannya. Ketika kekuatan individu mulai memudar, kekuatan kolektif menjadi semakin berharga dan kuat.
Sampai saat ini, penyihir level satu dan dua dengan jenis elemen atau sihir pemanggilan sudah tidak bisa menggunakan kemampuan mereka lagi. Paling-paling kondisi fisik mereka jauh lebih baik dari orang biasa, namun di aspek lain tidak ada perbedaan sama sekali.
Hanya pengguna kekuatan level tiga dan empat yang bisa memaksakan diri menggunakan sedikit kemampuan supernatural. Namun serangan atau pertahanan melalui materialisasi energi langsung tetap tidak mungkin. Paling-paling mereka bisa menggunakannya satu dua kali dalam situasi hidup-mat sebelum kehabisan tenaga. Konsumsinya jauh lebih besar dibanding sebelum perubahan besar. Sedangkan kekuatan pengguna level lima, enam, dan tujuh juga menurun drastis. Bahkan Ding Yang sendiri hanya bisa menyerang area seluas beberapa meter persegi dengan serangan terkuatnya. Tapi selain serangan energi, para pengguna level tujuh masih memiliki skill unik berbasis gen mereka sendiri yang tidak terpengaruh.
Sejak mengambil alih Legiun Pertama, Ding Yang menemukan kejutan bahwa skill uniknya menguat sedikit setiap usai pertempuran. Peningkatan ini sejalan dengan pertambahan total kekuatan spiritualnya. Pantas saja sebelum keberangkatan sang bos bicara dengan gaya misterius.
Belakangan ini, Ding Yang telah membunuh banyak makhluk mutan level menengah-rendah. Kemampuannya sendiri ternyata mulai menunjukkan tanda-tanda peningkatan, seolah akan menembus level tujuh tengah. Ini membuatnya sangat antusias. Ia pun fokus total pada perburuan makhluk mutan.
Di medan tempur, semua logistik dikirim via piringan transmisi dari departemen logistik markas besar. Penambahan pasukan juga langsung diturunkan melalui piringan transmisi. Inilah hasil kerja keras Zhao Bin selama ini. Dua pasukan besar yang awalnya diberangkatkan sekarang jumlah totalnya melebihi 1.000 orang. Penambahan ini terjadi secara bertahap melalui perburuan di perjalanan. Baik menemukan populasi yang selamat maupun membunuh makhluk mutan, keduanya memberi poin jasa yang bisa ditukar logistik, meningkatkan level otoritas pribadi, dll.
"Cabang Serikat Tentara Bayaran Provinsi Barat Daya yang terletak sangat jauh dari Fengyang."
Langit dipenuhi awan hitam, sesekali beberapa sinar matahari menembus jatuh dari celah-celah awan. Cabang Serikat Tentara Bayaran hanyalah sebuah kota kecil yang sederhana - satu jalan utama dengan beberapa toko kecil dan sebuah kedai minuman kecil, itulah seluruh bangunan yang ada. Kota itu kosong sama sekali, angin sepoi-sepoi membawa daun-daun kering di tanah. Suasana hening menyelimuti seluruh permukiman.
Di satu-satunya kedai minuman di kota.
"Dentang!"
Sebuah senjata terbang tepat mengenai pusat target, papan skor hitam-putih yang kontras menempel kaku di dinding. Seorang pemuda yang malas-malasan setengah berbaring di sofa, kaki terangkat tinggi di atas meja kopi di depannya dengan ekspresi wajah yang bosan. Di sampingnya berdiri seorang wanita cantik berpostur seksi dengan raut wajah dingin.
"Bagaimana perkembangan operasi penumpasan kawanan serigala mutan?" tanya pemuda itu dengan nada santai.
"Sudah memasuki fase akhir," jawab si cantik dingin dengan datar. "Hari ini markas besar mengirimkan daftar bahan baru. Apakah Tuan Komandan ingin melihatnya?"
Pemuda itu menghela napas. "Nona, bisakah kau tidak selalu bersikap kaku seperti ini? Sungguh sangat membuat orang sakit telur. Dulu di Naga Tanah kau sudah begini, sekarang di Badai tetap sama."
