Di tepi danau kecil di kedalaman hutan Gunung Donglan.
“Sudah sepuluh hari penuh.” Qin Yu bersandar pada batu raksasa, sebatang rumput tergigit di mulutnya, memandang danau di depan dengan ekspresi pasrah.
Sejak usia delapan tahun hingga delapan belas tahun sekarang, selama satu dekade penuh tubuh Qin Yu terus mengalami transformasi berulang. Terutama setelah mendapatkan 'Air Mata Meteor', kemampuannya melesat bak meteor. Namun belakangan ia menyadari perkembangan fisiknya mulai melambat, bahkan dalam sepuluh hari terakhir sama sekali tidak ada kemajuan.
"Sepertinya... akhirnya aku mencapai ambang batas pasca-innate-ku!" Tiba-tiba Qin Yu tersenyum getir, "Orang biasa mencapai batas 700-800 jin dengan satu tangan. Saat ini dengan beban 300 jin, aku masih bisa mengangkat 1.400 jin. Jika lepas beban, perkiraan 1.500 jin juga bisa diangkat."
Kecepatan, dibandingkan kekuatan, kecepatan Qin Yu-lah yang paling unggul. Dengan kelincahan gerak yang telah dikuasainya, hambatan angin pada kecepatan ekstrim bisa dinetralisir. Jika Qin Yu bergerak sepenuh tenaga, tubuhnya bagaikan bayangan samar. Prajurit dengan kemampuan rendah bahkan tidak bisa melihat bayangannya sekalipun.
Kekuatan, kecepatan, kelincahan, daya tahan tubuh. Semua aspek ini telah mencapai level yang melampaui manusia biasa pada diri Qin Yu.
Hanya berbicara soal fisik, bahkan ahli tingkat awal pun jauh kalah darinya. Tentu saja, jika ahli tingkat awal menggunakan Qi bawaan mereka, Qin Yu akan kesulitan untuk menang. Pemilik Qi bawaan adalah ahli tingkat awal, bagaimanapun juga itu status bawaan. Bawaan dan hasil latihan adalah perbedaan fundamental.
"Ambang batas pasca-innate, setelah terobosan seharusnya mencapai tingkat Xiantian. Tapi aku melatih seni bela diri eksternal. Bagaimana cara seni bela diri eksternal mencapai tingkat Xiantian?" gumam Qin Yu pelan. Saat ini dia belum menemukan solusi, mengingat tak pernah ada orang yang mencapai tingkat Xiantian melalui latihan fisik murni.
Tiba-tiba suara lengkingan elang yang nyaring menggema, disusul deru angin kencang yang mendesing mendekati arah Qin Yu. Seekor Elang Hitam raksasa turun dari langit dan muncul di sampingnya.
"Xiao Hei, akhirnya kau datang! Kali ini kau pergi sampai tiga hari lamanya. Aku pikir kau sudah melupakan aku!" Qin Yu mengelus 'mahkota' Elang Hitam dengan mesra. Bagian 'mahkota' itu hanya boleh disentuh olehnya, orang lain sama sekali tidak boleh menyentuhnya.
Tubuh Elang Hitam sekarang bahkan lebih besar satu ukuran dibanding dua tahun lalu. Tingginya mencapai dua meter saat berdiri, dan jika sayapnya terkembang, Qin Yu bisa berbaring bahkan berguling-guling di punggungnya. 'Mahkota' yang dulu berwarna keemasan, kini di tengahnya muncul semburat merah menyala bagai nyala api.
Elang Hitam memelas memandangi Qin Yu, lalu mengepakkan sayapnya dengan gusar. Qin Yu langsung tertawa melihatnya. Selama bertahun-tahun bersama, Qin Yu sudah sepenuhnya memahami maksud tatapan Elang Hitam.
"Sudahlah, kau tidak melupakan aku. Ini aku yang salah paham, boleh kan?" Qin Yu tertawa.
Barulah kepala besar Elang Hitam itu mengangguk, membuat Qin Yu tak bisa menahan senyum.
"Xiao Hei, ayo! Sudah lama kita tidak berlatih." Seru Qin Yu sambil postur tubuhnya tiba-tiba menyerbu ke arah Elang Hitam, tangan terkait seperti cakar menghujam kencang.
Elang Hitam menggelengkan kepalanya seolah semangat, menahan serangan Qin Yu dengan sekali kibasan sayap. Jurus Eagle Claw Kungfu Qin Yu yang berbenturan dengan sayap baja itu mengeluarkan dentuman logam. Padahal kekuatan jarinya bahkan melebihi Raja Cakar Elang sekalipun, namun tetap tak mampu melukai Elang Hitam.
“Bulu hitammu ini bahkan bisa menyamai baja misterius.” Qin Yu mundur selangkah, memandang kekuatan jarinya yang hanya menyisakan satu jejak di lapisan terluar bulu dengan perasaan pasrah.
Bulu Elang Hitam berkilau hitam, tajam nan mematikan. Di sayapnya terdapat lapisan bulu yang tebal, namun bahkan sehelai bulu pun tak bisa dirobek oleh kekuatan jari Qin Yu. Ini membuktikan betapa mengerikannya pertahanan Elang Hitam.
Elang Hitam menggelengkan kepalanya dengan penuh kesombongan, mengepakkan sayap secara kacau-balau.
“Jangan besar kepala! Sepertinya aku harus menggunakan jurus lama.” Dengan gesit Qin Yu melepas pelindung lengan baja misterius, pelindung kaki baja misterius, dan vest hitam-emas. Seketika seluruh tubuhnya terasa ringan bagai bulu angsa.
Elang Hitam, pertahanannya sangat tangguh. Serangannya bahkan lebih mengerikan, cakarnya bisa dengan mudah merobek baja misterius, benar-benar setara dengan senjata kelas dewa. Pertahanan fisik Qin Yu saja sulit menghadapi senjata baja misterius, apalagi cakar Elang Hitam ini.
"Haha, tunggu saja aku yang akan mengalahkanmu." Seluruh tubuh Qin Yu bergerak dengan gesit.
Benar, satu-satunya solusinya - menggunakan kecepatan!
Di langit, kecepatan Elang Hitam memang unggul. Di darat, kelincahannya juga cukup baik. Tapi dibandingkan dengan kecepatan abnormal Qin Yu, masih sedikit kalah. Qin Yu harus melepas semua beban latihan barulah bisa mengungguli kecepatan Elang Hitam.
"Syuut!"
Dengan sentakan kaki, sosok Qin Yu berubah menjadi bayangan samar. Setiap kali kakinya menyentuh pohon atau batu di sekitarnya, dia langsung berubah arah dengan gesit. Kecepatannya mencapai ambang batas, seolah menyerang Elang Hitam dari segala penjuru dalam sekejap.
Elang Hitam mengepakkan kedua sayapnya dan mulai bergerak dengan gesit. Dengan sekali kibasan sayap, arah gerakan langsung berubah. Tubuhnya dirancang khusus untuk kecepatan, hambatan angin diminimalkan sepenuhnya.
Manusia dan elang saling menyerang dengan gesit.
"Makan Dali Jingangzhi-ku!" Jari telunjuk Qin Yu menusuk udara seperti anak panah, memaksakan diri mengenai dada Elang Hitam. Kekuatan jari terkuat hanya merontokkan sehelai bulu, sementara dada elang dilapisi bulu tebal.
Elang Hitam tampak murka, kecepatannya meningkat drastis. Seketika, hanya bayangan samar terlihat di sekeliling.
“Wah, mengamuk nih.” Qin Yu berteriak sementara kecepatannya mencapai puncak. Dengan mengandalkan《Tari Cahaya Bulan Biduk Tujuh》, tubuhnya bagai penari di bawah sinar bulan yang bergerak gesit di sekitar badan Elang Hitam, tangan-tangannya terus menyerang. Meski Elang Hitam cepat, setiap serangannya selalu terdeteksi lebih dulu oleh Qin Yu. Fondasi kelincahan gerak Qin Yu adalah kemampuannya merasakan perubahan angin. Begitu Elang Hitam menyerang, angin langsung berubah, dan Qin Yu pun langsung tahu.
Tiba-tiba——
Suara lengkingan elang yang melengking menandakan Elang Hitam akhirnya murka.
“Hu hu～～～” Sayap Elang Hitam mengipas gila-gilaan, menciptakan angin topan di sekelilingnya. Pepohonan di sekitar sampai membungkuk, disertai suara “kraak” ranting-ranting yang patah berantakan. Kecepatan angin yang mengerikan ini jelas mempengaruhi pergerakan Qin Yu.
Qin Yu tersenyum tipis.
“Kau cuma punya jurus ini.” Qin Yu segera bergerak cepat ke utara. Manusia dan elang yang sering bertarung ini telah sangat mengenal jurus masing-masing. Menghadapi serangan Elang Hitam ini, Qin Yu langsung menyerbu ke satu lokasi.
Hutan Batu!
Hutan Batu, sesuai namanya, adalah area penuh batu raksasa yang berdiri tegak. Namun di tempat yang pernah beberapa kali menjadi medan pertempuran mereka ini, batu-batu kecil sudah lama tertiup angin atau hancur. Yang tersisa hanyalah batu-batu seberat ribuan jin hingga puluhan ribu kati.
Di dalam Hutan Batu.
Qin Yu dengan lincah bermanuver di antara bebatuan, sementara Elang Hitam bagai kilat hitam yang mengejar. Dalam hal kecepatan gerak murni, sebenarnya Elang Hitam hampir menyamai Qin Yu. Tapi kelincahannya jauh kalah. Qin Yu bisa dengan mudah mengubah arah gerakannya yang tadinya melesat ke timur, tiba-tiba berbelok ke barat.
“Braak!” “Braak!” “Braak!” “Braak!” “Braak!”……
Qin Yu tangan-tangan terkadang berubah menjadi telapak pisau, terkadang menjadi tinju besi, terkadang menggunakan serangan jari tinju. Elang Hitam bekerja sama menggunakan paruh dan kedua sayapnya untuk menyerang, sementara cakar tajamnya tidak digunakan. Bagaimanapun cakar hanya bisa menyerang Qin Yu saat terbang. Begitu ia terbang, Qin Yu hanya bisa bertahan pasif. Karena Qin Yu tidak bisa terbang, pertarungan jadi tidak seru.
"Braak!" Sayap Elang Hitam mengepak, Qin Yu menghindar. Sayap itu menghantam batu raksasa di samping. Kekerasan sayap Elang Hitam memang bukan main, memaksakan diri menghancurkan batu raksasa itu.
Qin Yu menampar dengan keras ke leher Elang Hitam, sayap elang itu bergerak dan menghindar. Tamparan berat Qin Yu justru menghantam batu raksasa. Batu raksasa itu langsung hancur berkeping-keping oleh tamparannya. Telapak tangan Qin Yu bahkan jauh lebih mematikan dibanding ahli Telapak Tangan Pasir Besi dari Delapan Ahli Bela Diri Luar, baik dalam hal kekuatan maupun ketahanan tangan.
Pertarungan antara manusia dan elang ini membuat seluruh hutan batu menjadi korban. Di setiap jalur yang mereka lewati, batu-batu raksasa meledak berkeping-keping bagai dihajar ledakan.
"Hah!" Qin Yu meneriakkan teriakan perang sambil melesat ke langit lalu menukik menampar ke arah Elang Hitam. Elang itu yang saat itu berdiri di depan batu raksasa tampak tak punya jalan lolos. Namun dengan gesit, kedua sayapnya mengepak dan tubuhnya melesat menyamping beberapa meter. Tamparan berat Qin Yu pun menghantam batu raksasa di belakang elang.
"Braak!"
Batu raksasa itu remuk redam, tapi Qin Yu tiba-tiba membeku tak bergerak.
“Xiao Hei, berhenti dulu.” Qin Yu langsung merasakan keanehan saat menepuk batu itu. Getaran balik dari batu raksasa ini luar biasa kuat. Meski batu lain juga memberi getaran saat dihancurkan, tapi getaran batu ini begitu dahsyat hingga telapak tangannya sampai kebas.
Elang Hitam yang mendengar suara Qin Yu mendekat dengan tatapan curiga.
“Ini... Apa ini?” Qin Yu tertegun memandang batu merah menyala di hadapannya. Bukan sekadar batu, melainkan kristal. Masih pantaskah menyebutnya batu jika memancarkan kilatan cahaya merah seperti api?
Setelah menghancurkan batu 10.000 kati, siapa sangka di dalamnya tersembunyi kristal merah api setinggi pinggangnya. Bentuknya silinder nyaris sempurna, lebih tepatnya menyerupai batang logam tebal seukuran paha dengan proporsi yang lebih pendek dan gemuk.
Kedua tangan Qin Yu mencengkeram kristal itu, terasa kehangatan mengalir dari permukaannya.
“Oh, berat sekali.” Qin Yu terkejut menemukan kristal ini tidak biasa beratnya. Kedua tangannya mengerahkan tenaga, dengan geram baru bisa mengangkat batang kristal merah menyala ini. Matanya membelalak, "Astaga, silinder kecil ini bobotnya hampir 2.000 jin!"
