Lima belati pendek dan sebatang tombak hitam itu terapung di udara begitu saja.
“Ayah Raja, lima belati dan tombak panjang ini kuberikan untuk Ayah.” Qin Yu tersenyum.
“Ah, ini...” Ekspresi gembira merekah di wajah Qin De, “Kelima belati ini kan yang disita Wu Xing waktu itu?” Qin De akhirnya memahami. Dengan tewasnya Wu Xing, wajar saja Qin Yu menyita harta rampasan miliknya.
Namun barang berharga seperti ini biasanya akan dikoleksi sendiri oleh siapapun yang mendapatkannya, mana mungkin diberikan ke orang lain.
Feng Yuzi memandang tombak hitam itu dengan kagum: “Bukankah ini 'Tombak Overlord' milik keluarga Xiang? Saat pertempuran Wu Jiang dulu, meski aku berada di tepian, tetap bisa melihat betapa dahsyatnya tombak legendaris ini. Xiao Yu, kau bahkan berhasil merebut Tombak Overlord Xiang Yang setelah membunuhnya, sungguh...”
Qin Yu tersenyum: “Sayangnya zirah tempurnya sudah terkikis sebagian besar oleh jurus pamungkas Xiao Hei, jadi tidak ada gunanya lagi.”
Di kejauhan, Xiao Hei segera berkomunikasi melalui telepati spiritual: "Kakak, sayangnya apa? Jika zirah tempurnya tidak terkikis sebagian besar oleh jurus Bulan Gelapku, kau ingin membunuhnya dengan mudah pasti sangat sulit. Kau juga begitu, luka seberat itu masih nekat melesat sejauh itu di bawah air hanya untuk menarik tombak ini."
Menghadapi teguran Xiao Hei, Qin Yu sama sekali tidak menjawab.
"Ayah Raja, tiga buku rahasia ini adalah pemberian Guruku, tapi tidak berguna bagiku. Aku bisa menjamin bahwa ketiga kitab latihan ilmu bela diri ini adalah metode latihan terbaik di DUNIA XIUZHEN. Tapi bagi seorang kultivator, teknik kultivasi hanyalah jembatan. Jalan sesungguhnya harus dijalani langkah demi langkah. Dengan kitab ini, Paman Feng dan Ayah tetap harus berusaha sendiri. Manfaat kitab ini sebenarnya tidak terlalu besar." Qin Yu tersenyum.
Feng Yuzi menggelengkan kepala: "Xiao Yu, jangan terlalu merendah. Di dalam buku rahasia kultivasi ini juga terdapat berbagai metode serangan yang disertakan. Dengan warisan ilmu puncak, meskipun tingkat kita lebih rendah dari lawan, kita masih bisa mengandalkan metode serangan yang lebih jago untuk melawan."
Pertempuran antar kultivator ditentukan oleh tingkat pertempuran.
Tingkat pertempuran terdiri dari artefak spiritual, pil spiritual, kemampuan bela diri, dan berbagai metode serangan. Dengan kata lain, pertempuran antar kultivator bergantung pada artefak spiritual, pil spiritual, kemampuan diri, serta beberapa metode serangan khusus. Seperti Qin Yu dan Xiao Hei.
Di akhir pertempuran, Qin Yu menggunakan 'Wilayah Bintang, Serangan Meteor' sementara Xiao Hei mengeluarkan jurus Bulan Gelap pertama yang lebih kuat dari api petir. Baru setelah itu mereka berhasil membunuh Xiang Yang yang sebenarnya jauh lebih kuat. Metode serangan dan artefak spiritual sama pentingnya.
"Ayah Raja, aku masih memiliki 10 pil spiritual 'Pil Hijau Giok' di sini. Untuk kultivator, efek penyembuhannya sangat bagus." Qin Yu mengeluarkan botol giok dari cincin ruangnya yang berisi sepuluh Pil Hijau Giok.
“Pil Hijau Giok, obat suci penyembuh luka. Cedera pada organ-organ dalam biasanya sangat sulit diperbaiki bahkan bagi kultivator, tapi dengan memakan satu Pil Hijau Giok akan cepat sembuh.”
Qin Yu memiliki Air Mata Meteor, jadi Pil Hijau Giok ini menjadi tidak penting. Namun Qin Yu hanya mengambil sebagian besar dari botol yang ditinggalkan Lei Wei. Tiga pil tersisa dia simpan di botol lain. Ini persiapannya untuk Xiao Hei.
“Pil Hijau Giok, kau bilang itu Pil Hijau Giok?” Tiba-tiba mata Feng Yuzi membelalak lebar.
Qin Yu tertegun, apakah Paman Feng ini terlalu berlebihan dalam bereaksi?
“Ah... Benar, ini Pil Hijau Giok. Paman Feng, ada yang tidak beres?” tanya Qin Yu dengan curiga.
Feng Yuzi menatap tajam botol giok itu, tertegun berkata: "Pil Hijau Giok, itu pun sepuluh butir Pil Hijau Giok. Xiao Yu, guru sejatimu ini siapa sebenarnya? Pil ini termasuk pil spiritual kelas atas, satu butir saja sudah sangat berharga. Kau malah punya sepuluh butir."
"Pil spiritual kelas atas?"
"Ya, kukatakan padamu, satu butir Pil Hijau Giok sangat vital. Energi sejati kultivator yang terkikis masih bisa diisi ulang dengan latihan. Tapi begitu organ-organ dalam terluka, proses perbaikannya sangat sulit." Feng Yuzi menghela napas, "Organ dalam itu rapuh sekali, hanya bisa dipulihkan pelan-pelan dengan energi sejati. Namun dengan Pil Hijau Giok, luka bisa sembuh dalam beberapa hari."
Bagi kultivator, pil pengisi kekuatan biasa tidak istimewa. Justru pil penyembuh kerusakan organ dalam seperti ini yang sangat langka.
Bahkan kultivator sekalipun, begitu fungsi tubuh mereka mengalami nekrosis, mereka yang telah mencapai periode Hollow Void hanya bisa meninggalkan tubuh dan menjadi sanxian. Sedangkan yang belum mencapai tahap Hollow Void, jiwa mereka akan tercerai-berai dan hancur total.
"Xiao Yu, simpanlah Pil Hijau Giok ini untuk dirimu sendiri. Hadiah dari Gurumu ini akan menjadi harta penyelamat nyawamu di masa depan," kata Feng Yuzi kepada Qin Yu dengan sungguh-sungguh. Meski ada 10 pil spiritual kelas atas, Feng Yuzi sama sekali tidak menunjukkan keserakahan.
"Yu'er, dalam perjalananmu melatih ilmu bela diri, kau mungkin menghadapi bahaya. Pastikan selalu membawa Pil Hijau Giok ini untuk berjaga-jaga," pesan Qin De sambil menatap tajam Qin Yu.
Dalam hati Qin Yu merasa pasrah. Masih adakah yang bisa menandingi AIR MATA METEOR dalam hal perbaikan luka internal?
Bahkan luka parah yang mematikan seperti jantung tertusuk pun bisa disembuhkan oleh AIR MATA METEOR. Efek dahsyat seperti ini jelas jauh melampaui pil spiritual kelas atas maupun kelas tertinggi. Bahkan pil dewa dalam legenda pun mungkin takkan mampu menyainginya.
“Ayah Raja、Paman Feng, kalian jangan khawatir. Aku sendiri masih menyimpan Pil Hijau Giok. Sepuluh butir ini cuma untuk kalian.” Qin Yu sambil mengeluarkan botol giok lain yang berisi tiga Pil Hijau Giok, membuka sumbatnya. Qin De dan Feng Yuzi langsung mencium aroma khas Pil Hijau Giok, akhirnya percaya.
Qin Yu buru-buru menambahkan, “Ayah, ini kehendak hatiku. Jika Ayah tidak menerimanya, aku tidak akan tenang meninggalkan Benua Qianlong.”
“Meninggalkan Benua Qianlong!!!”
Qin Zheng, Qin Feng, dan Qin De serentak berteriak kaget. Sejenak mereka melupakan urusan Pil Hijau Giok.
“Ya, meninggalkan Benua Qianlong. Aku berencana melangkah ke perjalanan mistis bersama Xiao Hei, memasuki dunia para kultivator.” Qin Yu mengangguk dan berkata dengan tegas. Keputusan ini sudah lama direncanakannya, karena di Benua Qianlong dia sama sekali tidak punya target lagi.
Hanya dengan memulai perjalanan penuh peluang dan bahaya, kehidupan baru akan terasa bermakna.
Qin De menghela napas, lalu tersenyum: "Yu'er, sejak kamu kembali dari Hutan Belantara Tak Bertepi, aku sudah tahu kamu mengalami perubahan seperti langit dan bumi. Kali ini kamu bahkan berhasil membunuh Xiang Yang, ya, di usiamu yang baru dua puluh tahun, kamu sudah mencapai tingkat ini. Saudara Feng, prestasi Yu'er ini, perkiraanku di seluruh DUNIA XIUZHEN pun bisa dianggap jenius bukan?"
Feng Yuzi mengangguk penuh kekaguman: "Bukan cuma jenius, ini bisa dibilang keajaiban yang hanya muncul sekali dalam sepuluh ribu tahun."
Qin De mengangguk: "Benar. Di usia dua puluh tahun sudah mencapai tingkat seperti ini, Benua Qianlong memang sudah tidak ada tantangan lagi. Seharusnya aku sudah menyadari sejak awal, Yu'er tidak pantas dibelenggu di tempat kecil seperti Benua Qianlong ini."
"Yu'er, Ayah Raja mendukungmu! Manusia harus hidup untuk dirinya sendiri, berjuang mati-matian demi targetnya sendiri. Haha, siapa tahu setelah ribuan tahun, keluarga Qin juga bisa memiliki seorang dewa yang naik ke langit. Yu'er, setuju kan?" Qin De menatap Qin Yu sambil tersenyum.
Qin Yu mengangguk: "Ya, Ayah Raja."
Feng Yuzi tersenyum: "Kalian berdua ayah-anak ini benar-benar ambisius. Kau kira naik ke alam dewa semudah itu? Sekte tempatku berguru sudah ada selama jutaan tahun, dalam sejarah hanya dua Senior yang pernah berhasil naik, itupun kejadiannya sudah jutaan tahun lalu."
Qin De membalas: "Saudara Feng, perkataanmu keliru. Pernahkah kau melihat anak seperti Yu'er yang mencapai tingkat ini di usia dua puluh tahun?"
Feng Yuzi terhenti sejenak, lalu menggelengkan kepala: "Tidak ada."
"Nah, kan? Yu'er sudah menciptakan keajaiban seperti ini. Naik ke alam dewa hanyalah soal waktu. Aku yakin seratus persen pada putraku ini." Pandangan Qin De pada Qin Yu dipenuhi kasih sayang seorang ayah.
Qin Yu mengangguk mantap: "Aku juga sangat yakin."
Feng Yuzi menghela napas pasrah: "Dasar ayah-anak narsis! Baiklah, nikmatilah khayalan kalian sendiri."
……
Beberapa waktu setelahnya, Qin Yu, Qin Zheng, dan Qin Feng bertiga sering berkumpul mengobrol. Qin Zheng dan Qin Feng tahu bahwa setelah naiknya Qin Yu ke tahta, dia akan pergi. Jadi mereka memanfaatkan waktu terakhir ini untuk mengobrol bersama Qin Yu.
Qin Yu menghabiskan hari-hari terakhirnya di Benua Qianlong dengan meditasi khidmat atau mengobrol bersama keluarga.
……
Tempat tinggal Feng Yuzi.
"Paman Feng, ini apa?" tanya Qin Yu curiga sambil memandangi lempung giok di tangannya.
Feng Yuzi tersenyum: "Xiao Yu, di dalam jade slip ini ada peta navigasi ke sekte kami. Lautan itu luas tak bertepi. Kalau kau berlarian kacau tanpa arah, bisa tersesat ke pulau iblis. Nanti kau ditelan hidup-hidup, cinnabar dan yuan infant-mu dilahap, sengsara deh!"
"Terima kasih Paman Feng." Qin Yu paham maksud di balik pemberian peta ini.
"Paman Feng, tadi kau bilang pulau iblis. Bisakah ceritakan tentang pulau dewa seberang? Sepertinya rumit ya?" tanya Qin Yu penuh tanda tanya.
Feng Yuzi merenungkan sejenak, kemudian berkata: "Akan kujelaskan secara detail. Sekte tempat Paman Feng bergabung bernama 'Qingjianmen'. Di sekitar perbatasan selatan Benua Qianlong, terdapat sebuah pulau suci bernama 'Pulau Qingfeng' yang terletak lebih dari 100.000 li jauhnya. Di pulau ini terdapat dua sekte besar, dan Qingjianmen adalah salah satunya."
Qin Yu menyimak dengan seksama.
"Sebenarnya, Pulau Qingfeng termasuk dalam kategori pulau-pulau suci biasa yang letaknya paling dekat dengan Benua Qianlong. Semakin jauh ke tengah lautan, pulau-pulau suci semakin besar dan sektenya semakin kuat. Di sebelah selatan Benua Qianlong, terpaut ratusan juta li jaraknya, terdapat inti dari pulau-pulau suci seberang lautan - 'Kawasan Suci Penglai'. Kawasan ini terdiri dari ratusan pulau suci raksasa yang dipenuhi berbagai aliran, tempat berkumpulnya puluhan ribu ahli kultivasi." Penjelasan Feng Yuzi mengalir perlahan.
“Aku merasa malu, meskipun Pulau Dewa Penglai terkenal luas, aku belum pernah mengunjunginya. Jaraknya terlalu jauh, kekuatanku masih rendah. Butuh waktu lama untuk terbang ke sana, dan perjalanannya penuh bahaya. Bisa saja belum sampai tujuan, aku sudah mengalami nasib sial.” Feng Yuzi menghela napas panjang.
Di benak Qin Yu langsung terbentuk gambaran tentang kepulauan dewa seberang.
Di wilayah lautan tak berujung di selatan, ratusan ribu li jauhnya terdapat pulau dewa. Di tempat lain tersebar pulau-pulau dengan berbagai aliran kultivator. Di ujung selatan yang tak terhitung ratus juta li jaraknya, terdapat inti kepulauan dewa seberang——Pulau Dewa Penglai.
“Paman Feng, tadi kau menyebut pulau iblis. Apa sebenarnya pulau iblis itu?” Qin Yu bertanya lebih lanjut.
Feng Yuzi tertawa: "Pulau Iblis adalah wilayah yang dikuasai cultivator iblis. Berbeda dengan cultivator dewa, para cultivator iblis menggunakan segala cara untuk mencapai asensi, bahkan tak segan memakai metode keji seperti melahap cinnabar dan yuan infant milik orang lain."
"Melahap cinnabar dan yuan infant?" Mata Qin Yu membelalak.
Feng Yuzi berkata dengan amarah: "Ya! Para cultivator iblis memang begitu jahat. Mereka membunuh sesama cultivator, melahap cinnabar dan yuan infant untuk mencuri kemampuan bela diri orang lain. Sifat mereka benar-benar hina!"
Qin Yu berkeringat dingin sejenak.
Sepanjang perjalanan dari Hutan Belantara Tak Bertepi, Qin Yu dan Xiao Hei sudah banyak melahap cinnabar. Saat Xiang Yang meledakkan yuan infant-nya, Qin Yu bahkan sempat menyesali 'pemborosan' itu. Rupanya praktik melahap cinnabar dan yuan infant termasuk taktik cultivator iblis.
“Kultivasi umumnya terbagi menjadi tiga aliran besar: cultivator dewa, cultivator iblis, dan cultivator monster. Cultivator dewa menekankan kemurnian dan ketidakmelekatan, sedangkan cultivator iblis mengutamakan kekuatan di atas segalanya. Cultivator monster... kita kesampingkan dulu. Xiao Yu, ingat baik-baik. Lebih baik hindari cultivator iblis, kebanyakan dari mereka kejam dan haus darah. Kalau kau sampai dimangsa cinnabar-mu oleh mereka, itu akan celaka.” Feng Yuzi mengingatkan.
Dalam hati, Qin Yu tertawa geli: “Kejam dan haus darah? Siapa yang bakal melahap cinnabar siapa, itu masih belum jelas. Lagipula aku tidak punya cinnabar.”
Kitab latihan ilmu bela diri Qin Yu berbeda dari semua aliran yang ada - bukan cultivator dewa, bukan cultivator iblis, apalagi cultivator monster.
“Di wilayah laut tak berujung di selatan, ada pulau-pulau yang merupakan aliran cultivator dewa, namun ada pula pulau yang menjadi aliran cultivator iblis. Bahkan di dekat wilayah suci Penglai terdapat inti kepulauan iblis yang terdiri dari lebih seratus pulau——'Purple Flame Demon Prison'. Purple Flame Demon Prison dan Penglai sama-sama termasyhur, pertarungan antara keduanya pun sangat sengit.” Feng Yuzi menjelaskan.
Qin Yu mulai memahami.
“Xiao Yu, kuberitahu, di lautan luas yang tak berbatas, kekuatan terbesar bukan cultivator dewa maupun cultivator iblis! Bukan Penglai maupun Purple Flame Demon Prison.” Ekspresi Feng Yuzi menjadi serius.
Qin Yu terkejut di dalam hati.
“Kekuatan terkuat adalah cultivator monster!” Feng Yuzi berkata dengan penuh keyakinan. "Apa yang paling luas di lautan tak bertepi? Bukan pulau, melainkan perairan! Di wilayah perairan ini hidup berbagai monster bawah air. Semakin dalam lautan, semakin kuat monster yang menghuninya!"
Qin Yu merasa ngeri.
Luasnya lautan tak berbatas, seluruh perairan adalah wilayah kekuasaan monster. Memang benar cultivator monster-lah yang terkuat.
"Semakin dalam perairan, tekanan air semakin besar. Pada kedalaman ribuan meter hingga puluhan ribu meter, cultivator dewa maupun monster biasa sama sekali tidak mampu menahan tekanan air yang mengerikan itu. Namun di bawah tekanan ekstrem seperti itu justru hidup monster-monster yang menakutkan."
"Xiao Yu, ingatlah! Di perairan lepas, monster-monster sangat mengerikan. Seluruh lautan tak bertepi adalah wilayah mereka. Tak seorang pun tahu di mana markas besar monster berada. Baik Braak Api Ungu maupun Pulau Surgawi Penglai sepakat pada satu hal: kekuatan monster adalah yang paling besar skalanya."
Feng Yuzi sebenarnya hanya mendengar tentang hal ini, tapi ini adalah poin yang ditekankan setiap aliran kepada murid-muridnya.
"Di kedalaman laut, terdapat berbagai pusaka spiritual jenius. Semakin dalam, semakin banyak harta karun. Namun tekanan air juga semakin besar. Pada kedalaman ratusan ribu meter, bahkan ahli kultivator monster pun tak bisa menyelam. Jumlah harta di dasar laut sebenarnya sama sekali tak terbayangkan." Mata Feng Yuzi juga memancarkan kilauan.
Jelas dalam benak Feng Yuzi sedang membayangkan harta karun di palung laut terdalam.
"Jika kekuatan cukup, harus bersembunyi di laut dalam untuk eksplorasi." Qin Yu tak kuasa menahan diri membuat keputusan.
……
Percakapan ini memberi Qin Yu pemahaman baru tentang wilayah perairan luar negeri yang luas. Di daerah suci luar negeri, ada banyak kultivator dan kultivator iblis. Tapi yang lebih banyak adalah monster-monster bawah air.
Berdasarkan pusaka spiritual jenius, saling bunuh.
Pulau dewa seberang, luas wilayah pulau sangat besar. Bahkan ada pulau yang luasnya menyamai wilayah Dinasti Chu. Namun pulau seperti ini sering ditemukan di tengah lautan. Wilayah Suci Penglai terdiri dari ratusan pulau semacam ini.
Luas wilayahnya bahkan melampaui seluruh Benua Qianlong.
Wilayah Suci Penglai, Bastion Iblis Api Ungu, dan markas besar monster bawah laut yang misterius - ketiganya membentuk DUNIA XIUZHEN seberang lautan. Tidak ada yang tahu berapa banyak harta karun tersembunyi di kedalaman laut.
……
Setengah tahun kemudian, Qin Zheng secara resmi naik ke tahta, menghapus Dinasti Chu dan mendirikan Dinasti Qin dengan gelar Kaisar Qinming. Keluarga Qin sempat bernegosiasi cukup lama tentang penamaan "Dinasti Qin" ini. Bukankah ini akan tumpang tindih dengan Dinasti Qin dari ribuan tahun lalu?
Akhirnya ucapan Qin De-lah yang menyelesaikan masalah.
“Sesungguhnya yang nyata adalah ilusi, yang ilusi adalah nyata. Bagaimanapun juga marga kami adalah Qin, mendirikan Dinasti Qin juga masuk akal. Apalagi 12 Kabupaten sepenuhnya dikuasai, meskipun Dinasti Han dan Dinasti Ming ingin melawan kami, harus lihat apakah kekuatan mereka cukup.”
Demikianlah, ditetapkanlah pendirian Dinasti Qin.
Qin De telah membalaskan dendamnya, namun tak ingin lagi berkelana. Feng Yuzi yang memang suka hidup santai. Keduanya kemudian berlatih ilmu bela diri dengan tenang di Benua Qianlong. Urusan besar Dinasti Qin seluruhnya dikendalikan oleh Qin Zheng.
……
Qin De, Feng Yuzi, Kaisar Qin Ming (Qin Zheng), Qin Feng, dan Xu Yuan berkumpul di Kota Yanjing.
“Ayah Raja, Kakak, Kakak kedua, Paman Xu, Paman Feng, kalian tidak perlu mengantar lagi.” Qin Yu tersenyum memandangi keluarga di hadapannya. Xiao Hei di sampingnya sesekali mengepakkan bulu sayapnya, seolah bersemangat menyambut perjalanan yang akan datang.
Qin De melangkah maju, memandang Qin Yu: "Yu'er... DUNIA XIUZHEN sangat berbahaya. Paman Feng juga datang ke Benua Qianlong karena tidak cocok dengan lingkungan sana. Kau harus hati-hati, selalu waspada terhadap orang lain. Jangan terlalu polos dalam memperlakukan orang."
Qin De sangat memahami putranya. Kekhawatiran terbesarnya adalah Qin Yu yang terlalu tulus dalam bersikap, justru dikhianati orang hingga situasi menjadi sial.
"Ayah Raja tenang, anakmu sudah mengerti." Qin Yu mengangguk mantap.
Qin Yu kemudian menatap Qin Feng dan Qin Zheng, mendekati mereka: "Kakak, Kakak kedua, ke depankan Ayah Raja kami serahkan pada penjagaan kalian." Mata mereka dipenuhi rasa berat untuk melepas. Meski telah mempersiapkan hari ini, tetap saja hati mereka perih.
"Xiao Yu."
Qin Feng, Qin Zheng, dan Qin Yu saling berpelukan. Tiga saudara itu baru melepas rangkulan setelah lama berdekapan.
Qin Yu menarik napas dalam-dalam dengan keras, mundur beberapa langkah sambil berkata kepada semua orang: "Haha, perpisahan ini sungguh menyedihkan. Ayah Raja, Kakak, Kakak kedua, Paman Feng, Paman Xu, sampai jumpa!" Qin Yu berbalik dengan cepat.
"Xiao Hei, kita pergi!" seru Qin Yu lantang. Tanpa ragu, tubuhnya melesat ke angkasa. Dari udara, ia melayangkan pandangan terakhir ke keluarga di bawah, kemudian mengerahkan seluruh kekuatan untuk mempercepat laju ke arah selatan.
Di saat bersamaan, teriakan elang yang melengking penuh semangat menggema. Xiao Hei mengembangkan sayapnya dan menyusul ke angkasa.
Manusia dan elang itu bagai anak panah melesat ke selatan. Hanya sekejap, keduanya telah berubah menjadi dua titik hitam di ufuk selatan.
Perjalanan Qin Yu dan Xiao Hei di DUNIA XIUZHEN akhirnya dimulai. Apa yang akan menyambut mereka di masa depan?
Jilid Kelima: Istana Darah Merah Bab Pertama: Pengembaraan
Qin Yu dan Xiao Hei, satu manusia satu elang, melaju dengan gesit ke arah selatan. Kota-kota, pegunungan, padang rumput, danau-danau di bawah mereka satu per satu terlampaui. Tiba-tiba hutan raksasa muncul di hadapan.
"Xiao Hei, ikut aku turun." Qin Yu tiba-tiba berkomunikasi melalui telepati spiritual.
Xiao Hei segera menghentikan penerbangan, bertanya dengan curiga: "Kakak, bukankah jarak kita dari perairan selatan Benua Qianlong sudah dekat? Mengapa kau tidak melanjutkan penerbangan malah mau masuk hutan ini?" Xiao Hei benar-benar tak mengerti.
"Haha, ini yang kau tidak tahu." Senyuman memenuhi wajah Qin Yu saat menjelaskan, "Seberapa jauh jarak pulau dewa seberang dari Benua Qianlong, kau tahu?"
"Tidak, tapi pastinya sangat jauh." Xiao Hei memandang Qin Yu dengan tatapan bingung, sama sekali tak memahami hubungan antara jarak pulau dewa seberang dengan keputusan mereka memasuki hutan ini.
Qin Yu tersenyum: "Kuberi tahu, pulau dewa terdekat saja berjarak puluhan ribu li. Sementara wilayah suci Penglai bahkan mencapai ratus juta li jauhnya. Luasnya lautan ini melampaui bayanganmu. Dengan jarak sejauh itu, apa kita harus terus terbang di atas laut? Itu pasti membosankan."
"Kakak, maksudmu...?" Xiao Hei tiba-tiba mulai memahami.
"Kita buat kapal besar untuk disimpan di cincin ruang. Saat bosan mengarungi laut, kita bisa mengeluarkannya. Di kapal kita bisa memancing, berjemur, atau menikmati angin laut. Terus terbang juga melelahkan, bukan?" Qin Yu telah mempersiapkan segala kebutuhan untuk perjalanan panjang ini.
Waktu bagi kultivator hampir tak terbatas. Mengarungi lautan sambil berpetualang juga merupakan bentuk latihan spiritual.
Xiao Hei langsung bersemangat: "Bagus! Hutan ini sangat luas, pasti ada pohon besar. Ayo cepat cari!" Tanpa menunggu Qin Yu, elang hitam itu langsung menukik ke bawah memasuki hutan tak berujung.
Qin Yu tersenyum lalu ikut menukik ke bawah.
Memasuki hutan raksasa ini, Qin Yu dan Xiao Hei langsung menyadari bahwa di dalam hutan besar ini sama sekali tidak ada jejak manusia. Semak belukar, rerumputan liar, dan tanaman merambat yang tumbuh subur menunjukkan bahwa hutan ini masih sangat perawan.
Xiao Hei dan Qin Yu melesat gesit di antara pepohonan. Dua makhluk ini tidak menghiraukan binatang buas yang ada. Cukup dengan memancarkan secercah aura mereka, tak satu pun predator berani mendekat.
"Ah, di sana ada pohon metasequoia yang sangat besar dan kokoh!" Tiba-tiba Xiao Hei berkomunikasi melalui telepati spiritual.
Qin Yu pun segera melihat pohon metasequoia tersebut. Diameter pohon itu mencapai belasan meter, tergolong sangat besar untuk ukuran hutan perawan. Dengan nada penyesalan, Qin Yu berkata, "Sayang sekali, dulu di Hutan Belantara Tak Bertepi ada banyak pohon raksasa, tapi kita tak terpikir untuk menebang satu pun sebagai bahan kapal."
Di Hutan Belantara Tak Bertepi yang tak tersentuh manusia selama jutaan tahun, pepohonan kuno dengan diameter 70-80 meter bahkan ada yang mencapai 100 meter benar-benar membuat bulu kuduk meremang. Namun setelah keluar dari sana, meskipun hutan ini juga termasuk perawan, pepohonan kuno berdiameter 100 meter sudah tak terlihat lagi.
"Kakak, hutan ini masih berada dalam wilayah tiga dinasti besar. Meski jarang dijamini manusia, para ahli tingkat awal masih bisa melintasinya. Pohon-pohon super besar itu jelas merupakan harta berharga yang pasti sudah ditebang semua," ujar Xiao Hei dengan pasrah.
Di hati Qin Yu timbul rasa tidak rela. Meski diameter 10 meter lebih sudah cukup besar, tetap saja masih jauh dari harapannya.
"Hutan ini sangat luas. Mari terus menjelajah mencari pohon yang lebih besar!" Keputusan Qin Yu tidak dibantah Xiao Hei. Mereka melanjutkan penerbangan cepat sambil mengembangkan kesadaran spiritual untuk menyisir setiap sudut mencari pohon lebih besar.
Di Benua Qianlong, total jumlah kultivator saja bisa dihitung jari. Sungguh langka kultivator menggunakan kesadaran spiritual hanya untuk mencari pohon.
Qin Yu dan Xiao Hei telah melesat sejauh 100 li. Sepanjang perjalanan, pohon terbesar yang ditemukan Qin Yu diameternya cuma sekitar 20 meter. Namun mereka terus melanjutkan pencarian.
Jarak untuk melintasi hutan ini sekitar 700-800 li. Bagi Qin Yu dan Xiao Hei, jarak segitu tidak termasuk jauh.
"Ah, Xiao Hei! Di depan sana, 6.000 meter lagi ada pohon yang sangat besar dan kokoh!" seru Qin Yu penuh semangat.
"Sangat besar? Seberapa besarnya?" Xiao Hei terperanjat. Seberapa besar sih pohon yang bisa membuat Qin Yu sampai bersemangat dan terkejut? Hutan ini kan bukan Hutan Belantara Tak Bertepi, sebesar apa pun batang pohonnya pasti ada batasnya.
Hanya beberapa saat kemudian, Qin Yu dan Xiao Hei sudah mendekati pohon raksasa itu.
“Wah, dinding yang sangat besar!” Xiao Hei berkomunikasi melalui telepati spiritual dengan wajah terkejut, sementara Qin Yu juga tampak bersemangat. Batang kuno berwarna merah tua ini dikelilingi cabang-cabang berliku seperti patung batu karang, menunjukkan kekokohannya.
Diameter pohon purba ini mencapai angka mengerikan sekitar 50 meter, terlihat seperti tembok raksasa. Meski tidak sebanding dengan pepohonan kuno di Hutan Belantara Tak Bertepi, pohon ini termasuk sangat langka di luar wilayah tersebut.
"Baik, ini cukup. Lebarnya sudah memadai," Qin Yu mengangguk puas. Pedang Yan Chi melesat keluar dari permukaan bulunya, memancarkan sinar pedang bintang berwarna perak pudar yang memesona sepanjang belasan meter.
Sinar berbentuk pedang sepanjang lebih dari 10 meter ini kontras tajam dengan kekokohan pohon purba. Meski kerasnya luar biasa, kesenjangan kemampuan antara kayu dan energi pedang bintang ini terlalu besar.
Qin Yu tersenyum dan mengarahkan jarinya. Pedang Yan Chi menyapu dari batang. Meskipun diameternya 50 meter, di bawah sinar pedang bintang yang ilusif, seluruhnya terpotong sekejap. Pohon raksasa itu kemudian roboh dengan gemuruh, menghantam puluhan batang pohon.
"Syuut!""Syuut!""Syuut!"...
Sinar pedang bintang dengan mudah memotong cabang. Pohon kuno ini setinggi 300-400 meter, namun bagi Qin Yu, panjang berlebihan tak berguna. Ia langsung memotong bagian batang utama paling tebal sepanjang 200 meter, lalu mulai membangun kapal dengan cermat.
Membuat kapal sangat sederhana.
Pertama, kulit pohon dan sisa-sisa dibersihkan hingga batang utama menjadi licin. Mengikuti desain kapal yang pernah dilihatnya, Qin Yu membelah batang utama menjadi dua. Memilih salah satu bagian, lalu menggali ruang tengah selebar 30 meter dan panjang 80 meter sebagai area tidur dan istirahat.
"Haha, cuma perlu memasang segel larangan Bertahan, daya tahan kapal ini bahkan lebih kuat dari kapal-kapal besar lain." Qin Yu tersenyum sambil memasang formasi pertahanan di atas kapal kayu raksasa ini. Dia yakin bahkan dihantam badai sekalipun, kapal ini takkan runtuh berantakan.
Xiao Hei mengeluarkan artefak spiritualnya berupa pahat runcing. Dengan cekatan, pahat itu menari-nari di permukaan kayu, mengukir garis-garis dekoratif sederhana. Begitulah, sebuah kapal laut sederhana tercipta.
"Hmm, bagus, sangat memuaskan." Xiao Hei memandang puas pada hasil ukirannya.
Qin Yu menggenggam kapal hasil rekayasa cepat ini. Dengan menggerakkan hati, kapal sebesar itu langsung tersimpan di cincin ruang-nya. Hanya cincin Mimpi miliknya yang mampu menampung benda sebesar ini, sementara gelang penyimpanan biasa terlalu kecil ruangnya.
"Ayo, Xiao Hei, kita berangkat."
Qin Yu tertawa besar dan langsung melesat ke langit, Xiao Hei juga mengikutinya terbang vertikal. Manusia dan elang ini sangat gembira karena berhasil membuat kapal besar dengan tangan mereka sendiri. Barang yang dibuat langkah demi langkah sendiri rasanya sama sekali berbeda dengan yang dibeli.
Sekarang kecepatan manusia dan elang ini meningkat drastis. Qin Yu menginjak Pedang Yan Chi, sedangkan kecepatan Xiao Hei bertambah beberapa kali lipat. Meskipun Qin Yu tidak menggunakan teknik Penyatuan Manusia dan Artifak, dan Xiao Hei tidak menerapkan Sembilan Kilatan Luruh, kecepatan mereka sudah sangat luar biasa.
Setengah hari kemudian, Qin Yu dan Xiao Hei akhirnya tiba di perairan selatan Benua Qianlong.
Dua kilatan cahaya langsung mendarat di tepi pantai dan berubah menjadi manusia dan elang. Qin Yu dan Xiao Hei memandang lautan tak bertepi dengan perasaan lega yang tak terbendung. Lautan biru kehijauan yang memantulkan cahaya matahari menciptakan gradasi warna mulai dari biru langit hingga ungu muda di beberapa zona, pemandangan yang sungguh memesona.
“Ah, dibandingkan dengan luas lautan ini, Benua Qianlong sama sekali tak berarti. Perbedaan keduanya terlalu besar.” Qin Yu memandangi laut tak berujung tak kuasa menahan decak kagum, “Sekilas laut terlihat tenang, tapi siapa tahu betapa dahsyatnya arus bawah di kedalamannya, berapa banyak monster yang bersembunyi, serta pulau dewa dan pulau iblis di laut lepas.”
Xiao Hei juga bersemangat: “Wah, cultivator dewa, cultivator iblis, plus berbagai macam monster. Mungkin masih ada harta karun! Hanya membayangkannya saja sudah membuatku gemetar. Kakak, jangan banyak mikir, ayo kita berangkat!”
Sambil berkata demikian, Xiao Hei langsung mengembangkan sayapnya dan terbang menuju lautan tak berbatas. Qin Yu tersenyum, hati dipenuhi semangat heroik: “Lautan tak bertepi, inilah dunia para kultivator!” Tubuh Qin Yu melesat bagai kilat menyusuri lautan luas.
Di tepi pantai, seorang anak yang sedang bermain kerang menatap kosong ke arah manusia dan elang yang terbang menuju samudera. Hanya sekejap, sosok mereka telah menghilang di cakrawala laut.
“Huh, apakah mataku bermasalah? Bagaimana mungkin manusia bisa terbang, itupun secepat itu?” Anak ini menggosok-gosok matanya, lalu memandang sekeliling dengan seksama. Sekitarnya masih senyap, seolah-olah sosok manusia dan elang tadi tak pernah muncul.
“Yah, sepertinya mataku memang sudah rabun.” Anak itu tersenyum, lalu kembali asyik bermain kerang.
Pada hari ini, seorang jenius langka dari Benua Qianlong—ahli setara cinnabar tahap akhir di usia 20 tahun, saudara Kaisar Dinasti Qin yang baru berdiri, Yang Mulia Pangeran Yu dari Dinasti Qin—Qin Yu, akhirnya meninggalkan Benua Qianlong.
Selama 20 tahun, Qin Yu membantu Keluarga Qin menghancurkan klan Xiang sampai ke akar-akarnya, menyatukan Dinasti Chu, dan mendirikan Dinasti Qin.
Bagi kultivator, 20 tahun hanyalah sekejap mata. Apa yang akan terjadi dalam puluhan, ratusan, bahkan ribuan tahun ke depan?
Lautan tak bertepi membentang luas.
“Haha, sakit.” Qin Yu melangkah di atas ombak sambil menggerakkan tangan-tangan yang membuat gelombang bergolak. Saat ini Qin Yu mengenakan pakaian yang pernah ditempa Lei Wei, bagian bawah memakai celana panjang, sedangkan bagian atas hanya kaos hitam tanpa lengan yang membuat otot-otot di tubuh atasnya sama sekali terpampang.
Saat ini seluruh tubuh Qin Yu dipenuhi vitalitas. Dengan bebas ia melangkah di permukaan laut bagaikan Dewa Samudera yang mengobrak-abrik angin dan ombak.
"Ha!" Dengan keras Qin Yu mengibaskan tangan. Aliran-aliran air raksasa tiba-tiba berputar mengelilingi tubuhnya, persis seperti pilar energi saat ia melatih 《Tiga Gambar Tongtian》 dulu. Namun kali ini pilar air ini sepuluh kali lebih besar diameternya dan jangkauan rotasinya juga sepuluh kali lebih luas.
Dikelilingi pilar air, Qin Yu melepaskan emosi tanpa hambatan.
Tiba-tiba, Qin Yu mengulurkan satu tangan. Seekor ikan seberat belasan jin langsung terangkat melayang di udara. Dengan kemampuan telekinetik, ikan besar itu tertangkap olehnya.
“Xiao Hei, siapkan ikan panggang.”
Qin Yu tersenyum ke arah Xiao Hei di langit, lalu melambaikan tangan. Tiba-tiba sebuah raksasa muncul di permukaan laut—sebuah kapal kayu sepanjang 200 meter dan lebar 50 meter yang dilengkapi dengan segel larangan pertahanan. Daya tahan kapal ini diperkirakan tidak ada bandingannya di tiga dinasti besar.
“Ikan panggang? Wah, bagus sekali!” Xiao Hei menyambar turun dan langsung mendarat di geladak.
Qin Yu melompat dari permukaan laut ke geladak. Ia kemudian masuk ke kabin pusat berukuran lebar 30 meter dan panjang 80 meter dengan kedalaman 10 meter. Di dalamnya terdapat berbagai barang seperti ranjang air, pemanggang, pancingan, dan lain-lain yang diambil dari Lei Shan Ju.
Dulu Lei Wei selama mengembara di alam semesta juga pandai menikmati hidup. Barang-barang tersebut memang disediakan, dan Qin Yu pun menaruhnya di kabin ini.
“Peralatan pemanggang yang diatur Guru sejak awal ini benar-benar...” Qin Yu masih terus memuji. Secara akurat, pemanggang ini seharusnya adalah sejenis tungku bagua untuk membuat senjata spiritual, bahkan lebih kompleks dari tungku bagua biasa.
Karena memangsa bahan makanan biasa dengan Api Bintang Sejati, pasti akan langsung terbakar jadi abu. Makanya diciptakan pemanggang khusus ini. Melalui berbagai segel larangan di dalamnya, suhu Api Bintang Sejati bisa diatur sehingga mencapai tingkat kematangan yang pas.
“Kakak, jujur saja, bumbu di Benua Qianlong sangat jauh kalah dibanding berbagai bumbu peninggalan Gurumu.” Xiao Hei menatap tajam ikan yang sedang dipanggang, matanya berbinar-binar sambil berbicara pada Qin Yu.
Qin Yu terpaksa mengakui hal ini. Lei Wei memang memiliki banyak bumbu rahasia, bahkan meracik bumbu khusus sendiri. Rasa berbagai makanan langsung menjadi jauh lebih enak setelah ditambahkan bumbu-bumbu itu.
“Cicit～～～”
Ikan panggang mulai mengeluarkan minyak yang mengucur keluar. Xiao Hei nyaris meneteskan air liur, namun dia harus menunggu sampai suhu api tepat.
"Sudah siap." Qin Yu langsung membagi ikan seberat belasan jin itu menjadi dua bagian. Dia dan Xiao Hei masing-masing mendapat separuh, lalu mulai melahap dengan lahap. Meski memakan ikan sebesar itu, perut mereka sama sekali tidak berubah.
Tiba-tiba——
"Braak!"
Kapal terguncang keras.
"Ada apa?" Qin Yu segera menyapu area dengan kesadaran spiritualnya, lalu terkikik. "Gerombolan hiu ini berusaha menubruk kapalku. Sayang, kapalku terlalu kokoh." Pertahanan segel larangan yang terpasang mustahil ditembus makhluk-makhluk ini.
Qin Yu tiba-tiba tersenyum: "Tapi yang menabrak kapalku harus membayar bunga."
Qin Yu bagaikan burung raksasa mengembangkan sayap, langsung terbang keluar dari kabin. Dengan menapak di geladak, ia terjun ke laut. Di luar kapal terdapat puluhan hiu, Qin Yu langsung memilih seekor hiu pemimpin. Ia melompat ke punggung hiu itu dan mencengkeram siripnya. Hiu itu merasa ada yang menungganginya dan langsung gila-gilaan melesat, terkadang menyelam ke dasar laut, terkadang menerobos ombak dan melompat.
"Jangan macam-macam!"
Qin Yu mengerahkan tenaga di kedua kakinya, menjepit hiu sampai merintih. Bersamaan itu energi bintangnya juga mengalir ke tubuh hiu dan menggeliat-geliut di dalamnya. Merasa kedahsyatan Qin Yu, hiu itu langsung tak berani melawan.
"Nah baru benar! Ayo maju!"
Qin Yu duduk di punggung hiu pemimpin, diikuti oleh sekawanan hiu di sekitarnya. Xiao Hei mengendalikan kapal yang berlayar di samping. Di bawah kendali Qin Yu, kawanan hiu terus bergerak ke arah selatan, sementara Xiao Hei mulai menangkap ikan. Bagaimanapun juga, ikan panggang memang sangat lezat.
