Hampir sekejap, tubuh Qin Yu berubah menjadi meteor yang melesat cepat ke arah selatan. Kecepatannya puluhan bahkan hampir seratus kali lipat lebih cepat dari teknik 'Penyatuan Manusia dan Artifak'-nya. Sang Mo baru saja berkedip, Qin Yu sudah sama sekali menghilang.
Gurita merah raksasa itu berubah wujud, kembali menjadi manusia siluman berjubah merah, Sang Mo.
"Sang Mo yang bersembunyi dalam jubah merah, matanya memancarkan kilatan cahaya hijau yang mengerikan. Ia berdiri lama di tempat itu dengan ekspresi tak jelas, baru setelah sekian lama menggeram penuh kebencian: 'Darah kabur? Bukan, tidak seperti itu. Dia bukan cultivator iblis.'"
"Hmph, cultivator dewa! Siapapun kau, Sang Mo bersumpah akan membunuhmu untuk membalas dendam anakku!"
Postur tubuh Sang Mo bergerak lincah, kemudian langsung meninggalkan tempat itu.
Setengah hari kemudian, Sang Mo tiba di sebuah istana bergaya elegan. Di luar bangunan terpasang segel larangan pengusir air, sehingga meski berada di dasar laut, bagian dalam istana sama sekali tidak basah. Sang Mo melangkah langsung masuk ke dalam.
"Kepala suku."
Dua pria botak berotot kawat membungkuk hormat kepada Sang Mo. Sang Mo tak bersabda, langsung memasuki aula utama istana. Dengan suara dingin menusuk ia memerintahkan: "Perintahkan! Semua personil harus berkumpul di Auditorium Utama dalam sepuluh tarikan napas. Yang terlambat akan menerima Hukuman 'Chi'!"
Suara Sang Mo menggema di seluruh istana. 10 nafas—waktu yang begitu singkat. Para anggota klan menggunakan kekuatan iblis mereka dengan kecepatan maksimum menuju Auditorium Utama. Sebelum 10 nafas berlalu, hampir seratus orang telah berkumpul di dalam istana.
Berwujud manusia adalah syarat mutlak untuk memasuki istana. Jika tidak, bangunan ini sama sekali tidak bisa menahan volume raksasa gurita berkaki delapan. Kemampuan berubah wujud manusia membuktikan semua anggota klan setidaknya telah mencapai tingkat Golden Core.
"Kepala Suku, mengapa terburu-buru mengumpulkan klan? Apakah ada rencana besar?" Seorang pria paruh baya berjubah abu membungkuk hormat.
Sang Mo yang terbungkus jubah merah menggeram: "Hmph, hal besar? Putraku Sang Tu tewas dibunuh! Sang Man, kau anggap ini bukan masalah besar?" Sinar dingin dari mata Sang Mo menembus Sang Man yang gemetar hingga bulu kuduknya berdiri.
“Hati Sang Man bergetar: ‘Sang Tu, nak itu ternyata mati, pantas saja kepala suku begitu marah. Aku benar-benar memprovokasi kepala suku kali ini.’” Sang Man yang menyadari situasi buruk ini segera maju dan berkata pada Sang Mo: “Masalah besar? Tentu saja ini masalah besar, Kepala Suku. Menurutmu siapa brengsek yang berani membunuh Sang Tu? Aku pasti akan mencincangnya berkeping-keping.”
“Kau mundur.” Sang Mo mendengus dingin.
Sang Man segera patuh kembali ke faksi-nya, diam-diam menghela napas lega di dalam hati.
“Klan ‘Sang’ kami meski bukan klan besar, tapi di wilayah 8 juta li di bawah Kegubernuran Chixue Dongfu, belum ada yang berani mengganggu bangsaku. Kali ini putraku malah dibunuh oleh seorang cultivator dewa.” Seluruh aura Sang Mo memancarkan kengerian yang mengerikan.
Para anggota klan itu satu per satu tidak berani bersuara. Di klan Sang, Sang Mo mutlak tidak bisa ditawar.
“Nak itu akhirnya menggunakan metode mirip ‘Blood Escape’ cultivator iblis, meski tidak mati pasti terluka parah, kekuatan tersisa kurang dari 10%. Perairan 8 juta li wilayah Keraton Darah Merah hanya memiliki beberapa pulau cultivator dewa dan iblis, mustahil ada energi menyala-nyala sekuat milik si nak itu.”
Sang Mo berkata dengan suara berat, tiba-tiba nada bicaranya menjadi dingin dan tajam: “Setiap anggota klan Sang harus menyebarkan kabar ke anggota lain. Pasti dia berada dalam radius 100.000 li. Di area ini bahkan tidak ada satu pulau cultivator dewa pun, carilah! Harus temukan dia!”
“Siap!”
Sekitar seratus orang di auditorium segera mematuhi perintah.
“Baik! Bergerak!” Sang Mo menyeruput perintah. Seratus orang segera terbang meninggalkan istana. Sang Mo sendiri mengeluarkan token hitam bertuliskan simbol aksara magis. Itu adalah ‘token komando’ yang cukup langka.
Sang Mo memasukkan permintaan khususnya ke dalam token menggunakan kesadaran spiritual. Hanya sejenak, kabar ini telah dikirim ke wilayah Darah Merah yang berjarak jutaan li.
“Wilayah Darah Merah, pusat perairan seluas 8 juta li. Gua Darah Merah merupakan pusat kekuasaan tertinggi di 8 juta li perairan ini, di dalamnya terdapat satu kepala gua, dua wakil gua, dan di bawah mereka ada tiga belas penjaga hukum.”
“Tiga belas penjaga hukum Gua Darah Merah memiliki kekuatan yang sangat kuat, yang terlemah di antara mereka sudah mencapai tahap akhir Cinnabar. Namun dalam hal kekuatan serangan sebenarnya, penjaga hukum tahap akhir Cinnabar ini tidak kalah sedikitpun dengan cultivator monster di periode awal Nascent Soul, inilah alasan mengapa dia bisa menjadi salah satu dari tiga belas penjaga hukum.”
“Dan Sang Mo ini memiliki identitas lain, yaitu salah satu dari tiga belas penjaga hukum Gua Darah Merah.”
Di dalam Gua Darah Merah.
“Wakil gua, Penjaga Hukum Sang Mo mengirim kabar bahwa dia ingin mengeluarkan surat buruan.” Seorang pria besar berambut emas yang menerima pesan ini melapor kepada pria kurus tapi berotot lainnya, pria kurus ini adalah salah satu dari dua wakil gua yang bernama ‘Cha Ge’.
Gua Darah Merah, Penguasa Gua bernama Zha Hong yang memiliki kekuatan paling mengerikan. Konon dia telah mencapai Tahap Dongxu. Ditambah dengan tubuh aslinya sebagai ular air darah merah yang memiliki bakat alamiah, kekuatan serangannya sangat dahsyat. Bahkan di lautan tak bertepi, dia dianggap sebagai salah satu penguasa kuat.
Kedua Wakil Penguasa Gua sebenarnya tidak terlalu kuat. Alasan mereka menjadi wakil adalah karena status sebagai adik kandung Zha Hong.
Lao Er 'Zha Po' memiliki kekuatan lumayan, mencapai periode tengah Nascent Soul. Sedangkan Lao San Zha Ge hanya berada di periode awal Nascent Soul, setara dengan Penjaga Hukum biasa. Namun berkat kakaknya Zha Hong, Zha Ge benar-benar berkuasa dengan bebas di lautan.
"Oh, mengeluarkan perintah buruan?" Zha Ge mengernyitkan wajah yang panjang dan sempit. Matanya yang membeku bagai ular piton sejati.
“Benar, putra Penjaga Sang Mo dibunuh oleh seorang cultivator dewa...” Pria berambut emas belum selesai bicara, Cha Ge sudah tertawa terbahak, “Tidak heran! Putra kesayangan Sang Mo terbunuh. Jika Sang Mo tidak gila, itu baru aneh. Katakan, harta apa yang Sang Mo tawarkan? Lihat apakah sepadan dengan usahaku untuk bertindak.”
Pria berambut emas melanjutkan, “Wakil Gua, Penjaga Sang Mo menawarkan satu perlengkapan spiritual kelas menengah. Selain itu, dia juga berjanji akan berhutang budi pada siapa pun yang berhasil menangkap cultivator itu.”
Mendengar tawaran perlengkapan spiritual kelas menengah, ekspresi kecewa muncul di wajah Wakil Gua Cha Ge: “Sang Mo benar-benar pelit. Hanya perlengkapan spiritual kelas menengah dan satu hutang budi. Baiklah, tetap umumkan perintah buruan ini. Bagaimanapun juga, Sang Mo tetap penjaga di Gua Darah Merah kita. Bantu dia menyebarkan perintah buruan ini ke seluruh wilayah laut sejauh 8 juta li.”
“Mematuhi perintah.” Pria berambut emas dalam hati menggerutu, “Kau ini wakil kepala gua. Artefak spiritual kelas menengah tentu tak kau hiraukan. Artefak kelas menengah plus hutang budi, tapi menangkap cultivator Golden Core yang menggunakan teknik melarikan diri mirip Blood Escape, hadiahnya sudah cukup tinggi.”
Tentu saja, pria berambut emas tak akan mengatakannya langsung.
Teknologi perakitan senjata para cultivator monster kalah dari cultivator dewa. Artefak spiritual kelas rendah masih bisa dibuat sederhana, tapi artefak kelas menengah jauh lebih sulit. Kebanyakan pemilik artefak kelas menengah adalah cultivator monster periode Nascent Soul.
Sebuah artefak spiritual kelas menengah, ditambah hutang budi dari Sang Mo.
Sang Mo adalah salah satu dari 13 penjaga gua. Hutang budinya cukup berharga.
“Perkiraanku, begitu perintah buruan ini keluar, pasti banyak cultivator monster Golden Core yang dikerahkan. Targetnya terlalu lemah... Setelah menggunakan teknik pelarian mirip Blood Escape, pasti kehilangan nyali. Kekuatan yang tersisa mungkin cuma tiga puluh persen.”
Pria berambut emas menggelengkan kepala sambil tersenyum, lalu pergi untuk menyebarkan perintah buruan tersebut.
Sedangkan Wakil Gua Master Cha Ge berjalan menuju tempat tinggalnya sambil bergumam kesal: "Sang Mo benar-benar pelit, artefak spiritual kelas atas 'Genta Petir' itu tidak mau dikeluarkan." Cha Ge sudah lama mengincar Genta Petir milik Sang Mo.
Sayangnya, kakaknya Cha Hong telah memberi perintah: pasukan mereka sendiri dilarang saling menyerang.
……
Seiring dirilisnya pengumuman hadiah, cultivator monster di wilayah 8 juta li lautan bawah kekuasaan Gua Darah Merah mulai bergerak. Bahkan sesekali muncul ahli tingkat Yuan Ying. Deskripsi Qin Yu dalam pengumuman itu sangat detail.
Semua yang menerima kabar ini menilai bahwa cultivator dewa dengan kekuatan murni yang sangat panas ini seharusnya berada di wilayah 100.000 li laut dekat Benua Qianlong. Meski menggunakan teknik pelarian seperti blood, jaraknya tak mungkin terlalu jauh.
Oleh karena itu, para ahli di zona 100.000 li ini sering dikerahkan. Semakin jauh dari area ini, semakin sedikit cultivator monster yang muncul. Yang paling antusias dan memperhatikan hal ini tentu anggota Klan Sang dari gurita delapan lengan.
“Aduh～～～”
Rasa sakit menusuk dari tangan kiri membuat Qin Yu melesat ke selatan bagai meteor. Teknik melarikan diri ini adalah ‘Meteor Escape’ yang eksklusif dari warisan ilmu 《Xing Chen Bian》.
Seperti meteor yang membakar diri demi kecepatan maksimal.
“Sialan! Teknik Meteor Escape ini benar-benar menyiksa!” Qin Yu menggigit gigi hingga berderak. Seluruh tubuhnya merah membara seolah kobaran api hendak menyembur dari dalam. Otot dan darah esensial di lengannya terus terbakar.
Secara logika, rasa sakit setajam ini seharusnya membuat orang pingsan. Bagaimanapun, membakar otot dan darah esensial sendiri jauh melampaui ambang batas insani.
Namun ketahanan mental Qin Yu yang telah ditempa sejak kecil terlalu kokoh. Ditambah lagi, jiwanya yang diperkuat oleh AIR MATA METEOR membuatnya tetap sadar meski menderita siksaan luar biasa.
Dalam keadaan sadar, Qin Yu menyaksikan dirinya melesat ke selatan. Baru setelah lengan kiri dan sebagian besar kulit tubuh atasnya habis terbakar, ia akhirnya berhenti.
"Pasti sudah puluhan ribu li," wajah Qin Yu berkedut hebat. Merasakan setiap inci tubuhnya yang terus terbakar dalam keadaan sadar benar-benar di luar batas ketahanan manusia. "AIR MATA METEOR, semuanya bergantung padamu sekarang."
Qin Yu langsung memasuki dasar karang dan mulai tak bergerak sama sekali.
Sebuah aliran jernih dari AIR MATA METEOR terus mengalir, meresapi area yang terbakar. Lengan kiri Qin Yu hampir habis terbakar, hanya menyisakan sejumlah kecil otot dan tulang yang hangus terbakar. Sangat mengerikan untuk dilihat.
"Aaa..." Qin Yu terus-menerus gemetar di seluruh tubuhnya.
Sensasi aliran jernih AIR META METEOR yang menyatu memang sangat nyaman, terus mengembalikan cedera Qin Yu. Bahkan otot dan darah yang terbakar pun kembali tumbuh. Namun proses pertumbuhan kembali daging dan darah ini justru terasa lebih menyakitkan daripada saat terbakar.
Cairan keringat terus mengucur dari seluruh tubuh Qin Yu. Otot dan tulangnya gemetar tak terkendali.
"Xiao Hei, kau pasti baik-baik saja." Pikiran ini tiba-tiba terpikir dalam hatinya. Tapi seketika nyeri menusuk di dada menyergap - sepotong tulang dada yang telah patah dan setengahnya terbakar, kini kembali tumbuh perlahan. Rasa sakit itu benar-benar mengerikan.
Qin Yu tak kuasa mengerang, keringat mengucur deras dari seluruh tubuhnya.
Saat ini Qin Yu sama sekali tak bisa memikirkan hal lain, dia hanya bisa bertahan menahan rasa sakit ini. Kenyamanan dari AIR MATA METEOR yang menyegarkan, getaran jiwa akibat otot dan tulang yang tumbuh kembali di bagian luka - dua ekstrim antara kenyamanan dan kesakitan ini benar-benar bertolak belakang.
Qin Yu terombang-ambing di antara dua ekstrim ini secara bolak-balik.
Namun bagi AIR MATA METEOR, kerusakan otot dan tulang lebih mudah diperbaiki dibanding organ dalam. Hanya dalam dua hari, luka mengerikan itu telah sembuh lebih dari separuh. Tangan kiri Qin Yu bahkan sudah pulih delapan puluh persen.
Otot dan tulang telah tumbuh kembali seluruhnya.
"AIR MATA METEOR, memang tak mengecewakanku." Awalnya Qin Yu menyuruh Xiao Hei kabur duluan karena bertaruh pada keajaiban AIR META METEOR-nya, meski bahkan Qin Yu sendiri tak yakin benda ini bisa membuat anggota tubuh tumbuh kembali.
Bagaimanapun, kemampuan memperbaiki jantung tidak berarti bisa meregenerasi anggota tubuh. Demi Xiao Hei, Qin Yu mengambil risiko, dan kali ini dia berhasil memenangkan taruhannya.
"Baik, saat ini cedera sudah pulih lebih dari separuh."
Qin Yu berusaha keras duduk bersila, seketika bagian-bagian tubuh yang baru sembuh mengucurkan darah segar. Qin Yu mengerang kesakitan "Ssss" sambil menarik nafas dalam, namun tetap bertahan duduk tegak. Dengan tangan kanan yang utuh, dia langsung mengeluarkan sebuah cinnabar.
Cinnabar milik Sang Tu.
"Saat ini kekuatan adalah yang terpenting, lebih baik melebur cinnabar ini dulu." Qin Yu tidak peduli cedera yang belum sepenuhnya pulih, segera menggerakkan nebula dalam tubuhnya membentuk lapisan nebula di sekeliling tubuh, memulai proses peleburan cinnabar.
Metode peleburan Qin Yu mengharuskan energi dari nebula luar tubuh menembus tulang dan otot seluruh tubuh untuk menyusup ke dalam nebula di dantian.
"Namun saat ini kondisi tubuh Qin Yu masih dalam keadaan terluka parah. Saat energi bintang dan intisari Cinnabar itu meresap melewati tulang-otot dan meridian, seluruh tubuhnya gemetar tak terkendali. Rasa sakit itu benar-benar menyiksa nyawa."
"Bahkan sejak kecil menjalani Latihan Ekstrem, Qin Yu belum pernah merasakan penderitaan sehebat ini."
"Tapi Qin Yu memahami, ia harus bertahan. Harus menghemat setiap detik untuk meningkatkan kekuatannya. Lautan luas ini adalah wilayah asing baginya. Di tempat tak dikenal ini, prioritas utamanya adalah meningkatkan kekuatan sekaligus memahami sepenuhnya informasi mengenai wilayah lautan."
"Selain itu, Sang Mo pasti tidak akan membiarkannya lolos."
"Seharusnya Sang Mo memusatkan sebagian besar perhatiannya padaku. Xiao Hei mungkin masih aman." Qin Yu berpikir dalam hati, sementara rasa sakit yang menusuk hingga tulang-otot masih terus menghantuinya. Cinnabar milik Sang Tu pun perlahan melebur dan terserap.
Di dalam gua bawah laut yang suram, hanya ada dua kilauan hijau—cahaya dari mata Xiao Hei yang berhasil kabur bersama Qin Yu. Kilat hitam pekat terus berkedip di tubuhnya, setelah beberapa lama, semburan aliran udara keemasan mulai keluar dari dalam tubuhnya.
"Kak, kau harus bertahan! Pastikan menungguku!"
Xiao Hei dan Qin Yu memiliki indera khusus. Burung itu bisa merasakan bahwa sang kakak masih hidup, namun ia tahu bahaya mengintai Qin Yu dari buruan Sang Mo. Maka, Xiao Hei memilih 'teknik terlarang' dari memori warisannya.
Rintihan pilu menggelinding dari tenggorokan Xiao Hei. Seluruh tubuhnya sedang terus mengalami perubahan drastis bak langit dan bumi terbalik.
"Kakak... tunggu aku!"
……
Jilid V: Istana Gua Berdarah Bab VI: Kitab Iblis 'Tanpa Nama'
“Cicit～～～” Energi cinnabar terus menembus tulang-otot Qin Yu. Jaringan yang sudah terluka itu bergetar hebat, butiran darah mengucur dari pori-porinya. Qin Yu mengatupkan gigi menahan sakit.
Manfaatkan setiap detik!
Di nebula dantian Qin Yu, nyala hijau membakar aliran energi cinnabar. Segala kotoran terpanggang hingga hanya tersisa esensi murni yang diserap partikel perak. Jurus pamungkas saat bertarung melawan Xiang Yang sebelumnya telah menyusutkan partikel itu. Meski sudah menjalani perbaikan, baru pulih separuhnya.
Kini jumlah partikel perak di nebula-nya telah melampaui kondisi puncak sebelumnya.
"Hanya perlu setengah hari, setengah hari lagi kekuatanku akan mencapai kondisi terbaik." Qin Yu merencanakan dalam hati, melebur Cinnabar tidak perlu terlalu diperhatikan karena proses peleburannya sangat sederhana, hanya perlu sedikit pengawasan.
"Tapi, apa gunanya bahkan jika kemampuanku pulih?" Kegelisahan mulai muncul dalam hati Qin Yu.
Dunia kultivasi bawah laut yang luas ini, terutama komunitas cultivator monster bawah laut yang paling dominan, sama sekali tidak diketahui Qin Yu. Misalnya, saat pertama kali masuk ke laut dalam, dia langsung dinilai sebagai pihak asing oleh cultivator monster lain—sebenarnya apa yang terjadi?
Jika masalah ini tidak diklarifikasi, diperkirakan dia tidak akan bisa bergerak maju sedikitpun.
"Banyak ahli cultivator monster bawah laut yang jauh lebih kuat dariku. Jika tidak sepenuhnya memahami dunia mereka, mungkin aku harus kembali ke kampung halaman Benua Qianlong seperti kura-kura penakut." Qin Yu sama sekali tidak bisa menerima kemunduran diri sendiri.
Tapi adakah solusi?
Bertanya pada orang? Apakah cultivator-cultivator itu akan memberitahunya? Bisa jadi mereka akan langsung menyerang Qin Yu.
“Ah, benar!”
Dalam benak Qin Yu muncul kilatan inspirasi. Dia teringat buku-buku kultivator yang pernah dilihatnya di Lei Shan Ju, di antaranya terdapat buku rahasia kultivasi dewa, kultivator iblis, dan kultivator monster. Juga ada beberapa buku rahasia kultivasi dari Bumi, tanah suci kultivasi di alam semesta paralel.
Salah satu buku yang tampaknya berasal dari Bumi itu adalah buku kultivasi iblis. Qin Yu sekilas membalik-balik halamannya dan melihat dua karakter ini - Sou Hun (Pencarian Jiwa)!
Namun karena beberapa metode latihan kultivator iblis terlalu kejam, seperti menggunakan plasenta wanita hamil, Qin Yu tentu tidak tertarik dan hanya melihat sekilas. Tapi teknik rahasia iblis 'Sou Hun' ini sempat dia perhatikan.
"Baik, setelah melebur cinnabar ini, aku akan mulai mempelajarinya," kata Qin Yu dalam hati yang dipenuhi sukacita.
Pada momen paling kritis, justru teknik khusus aliran iblis ini bisa membantunya. Memikirkan 'Pencarian Jiwa', Qin Yu juga teringat berbagai teknik rahasia aliran iblis lain yang dijelaskan dalam buku itu, setiap teknik memiliki keanehan yang luar biasa.
Namun bagi Qin Yu saat ini, ini justru sangat cocok.
Tepat ketika Qin Yu sedang bersukacita, tiba-tiba—
"Sial, ada orang!"
Qin Yu tahu situasi memburuk. Kesadarannya jelas mendeteksi dua cultivator monster yang sedang melintas di atas. Keduanya terbang dalam bentuk manusia di dalam air, meski kekuatan mereka tidak tinggi—yang terkuat baru mencapai tahap akhir Cinnabar.
Jiwa Qin Yu yang sangat tangguh membuat kesadarannya luar biasa hebat. Di bawah cakupan kesadarannya, dua cultivator monster itu sama sekali tidak menyadari keberadaannya.
“Saudara seperguruan, kabarnya putra kepala suku Sang dari gurita berkaki delapan tewas. Sang kepala suku bahkan mengeluarkan perintah hadiah. Begitu penangkap pelaku bisa dihukum mati, hadiahnya perlengkapan spiritual kelas menengah plus hutang budi dari kepala suku Sang lho.” Seorang cultivator monster bertubuh tinggi menyeringai nakal sambil berbicara santai kepada cultivator monster pendek di sebelahnya.
Saudara seperguruannya sangat meremehkan: “Adik seperguruan, jangan bermimpi muluk. Yang bisa membunuh putra kepala suku Sang, kekuatannya pasti tidak lemah. Lupakan saja.”
Cultivator monster tinggi ini tidak setuju: “Saudara, bukankah perintah hadiah menyebutkan? Cultivator dewa itu terakhir menggunakan teknik melarikan diri mirip blood escape, pasti kehilangan nyali. Plus kekuatan aslinya juga belum mencapai periode Nascent Soul. Saudara, teknik kabur setingkat blood escape itu mustahil pulih dalam setahun setengah!”
“Memang benar. Teknik kabur jenis blood escape memang sulit dipulihkan.” Sang saudara mengangguk setuju.
Qin Yu yang sedang mengamati semuanya dengan kesadaran spiritual di bawah, diam-diam merasa bersyukur. Jika bukan karena AIR MATA METEOR, butuh waktu setahun lebih baginya untuk memulihkan kemampuan bela diri. Apalagi Lengan kiri yang terbakar sama sekali tidak bisa tumbuh kembali.
Para cultivator monster itu mengira menangkap Qin Yu adalah hal sepele yang mudah dilakukan. Masalahnya hanya terletak pada menemukan Qin Yu—seorang manusia tanpa aura cultivator monster yang mudah dikenali.
Tapi, Qin Yu memiliki AIR MATA METEOR.
Ini adalah hal yang tidak terpikirkan oleh semua cultivator monster, memberikan secercah harapan pada jalan keselamatannya.
"Benar, Saudara Seperguruan. Cultivator dewa itu pasti sangat lemah. Bagaimana kalau...kita periksa dengan menyisir area menggunakan kesadaran spiritual sambil terbang? Siapa tahu kita benar-benar menemukannya," saran cultivator monster bertubuh tinggi itu.
Qin Yu bergetar hebat di hatinya. Sekejap itu, detak jantungnya seperti berhenti mendadak sebelum bergemuruh keras dalam benaknya.
"Sial, aku belum berhasil melebur cinnabar ini. Jika langsung nekat keluar tanpa persiapan dan rencana, meski berhasil membunuh keduanya, pasti akan diburu oleh banyak cultivator monster." Belajar dari pelajaran sebelumnya, Qin Yu tahu tak boleh gegabah.
Bagaimanapun, segala sesuatu harus direncanakan matang.
"Adik seperguruan, jangan berkhayal. Lautan ini luas tak terbatas. Jangkauan kesadaran spiritual kita cuma segini. Jika... kesadaran spiritual kita mendeteksi monster kuat yang mengerikan, dan kau membuatnya marah, bersiaplah untuk mati." Saudara seperguruan itu membentak.
Menggunakan kesadaran spiritual sembarangan memeriksa yang kekuatannya lebih tinggi darimu adalah tindakan sangat tidak sopan.
Cultivator monster tinggi itu langsung ketakutan: "Benar, perkataan kakak seperguruan tepat."
"Ayo, yang menjadi milikmu akan datang sendiri. Yang bukan jangan dipaksakan." Saudara seperguruan itu tampak sangat bijaksana. Ia memimpin adiknya, kedua murid seperguruan itu melanjutkan pergerakan melewati angkasa di atas Qin Yu.
Lautan yang tak terbatas, mungkin di suatu dasar laut bersembunyi monster kuat yang sedang berlatih dengan tenang. Meskipun probabilitasnya kecil, tapi pasti lebih besar daripada kemungkinan menemukan Qin Yu. Bagaimanapun Qin Yu hanya satu, sementara monster yang bersembunyi di lautan pasti lebih dari satu.
Jika kesadaran spiritual mengganggu monster hebat seperti itu, mungkin mereka akan dimakan.
"Huu."
Qin Yu menarik napas dalam hati. Meskipun dia tidak takut dengan dua cultivator monster ini, jika identitasnya terbongkar karena mereka, itu akan sangat sial. Dari percakapan mereka, Qin Yu menemukan hal yang sangat mengkhawatirkan.
Surat Buruan!
"Bahaya! Sang Mo ternyata sudah mengeluarkan surat buruan." Dalam sekejap mata, berbagai pikiran melintas di benak Qin Yu. Dia akhirnya memutuskan bahwa pertama-tama dia harus menguasai teknik rahasia aliran iblis 'Pencarian Jiwa'. Untuk teknik spesial lainnya, tidak perlu terburu-buru.
Setelah mempelajari teknik pencarian jiwa, pertama-tama cari seorang cultivator monster untuk mencobanya. Setidaknya kita bisa memahami gambaran umum dunia cultivator monster bawah laut, sehingga persiapan bisa lebih matang. Bagaimanapun, hanya dengan mengenali diri sendiri dan musuh, kita bisa tak terkalahkan dalam setiap pertempuran.
Setelah setengah hari, Qin Yu akhirnya berhasil melebur cinnabar hingga bersih sama sekali. Saat ini, semua luka di tubuhnya telah pulih total, bahkan di lengannya tidak ada sedikitpun bekas luka. Hanya ada banyak kerak darah di permukaan kulitnya.
Kerak-kerak darah ini terbentuk dari darah yang merembes keluar dari tulang, otot, dan jaringan yang belum sepenuhnya pulih saat Qin Yu melebur cinnabar. Tentu saja saat ini kondisi tubuh Qin Yu sudah sepenuhnya pulih.
"Bzzz～～"
Dengan getaran aliran energi Qi di permukaan tubuh, semua kerak darah itu langsung hancur berkeping-keping tanpa sisa.
“Bagus, kondisi saat ini belum pernah ada sebelumnya yang sebaik ini.” Qin Yu membuka matanya. Saat ini, dia berada di bawah sebuah karang. Qin Yu langsung menggunakan energi bintang untuk menggetarkan tanah sekeliling, sementara kesadaran spiritualnya sepenuhnya memasuki cincin ruang.
Segala sesuatu dalam cincin ruang bisa dengan mudah dibaca oleh kesadaran spiritual Qin Yu. Kesadaran spiritual Qin Yu langsung memasuki perpustakaan Lei Shan Ju.
“Wu Ming?”
Saat Qin Yu mengontrol kesadaran spiritualnya untuk membuka buku rahasia itu, barulah dia menyadari bahwa buku tentang kultivasi iblis tersebut bernama ‘Wu Ming’. ‘Tanpa Nama’ bukan berarti tidak ada nama, melainkan buku rahasia kultivasi iblis ini memang disebut ‘Wu Ming’.
Qin Yu langsung melewati metode cultivator iblis itu dan fokus pada teknik rahasia kultivasi iblis. Dulu dia tidak memperhatikan ini, namun kini dia mulai memperhatikan setiap baris dengan cermat.
"Apa itu kesadaran spiritual? Apakah itu muncul secara alami ketika jiwa mencapai kekuatan cukup di Tingkat Cinnabar? Menurut legenda kuno, kultivator punya kesadaran spiritual, dewa punya kesadaran ilahi. Ini dianggap kebenaran mutlak, awalnya kupikir begitu, tapi kemudian kusadari sama sekali tidak demikian..."
Membaca bagian ini Qin Yu langsung terbenam sepenuhnya.
Pengamatan dengan kesadaran spiritual memang sangat cepat, tak lama seluruh rahasia tentang kitab ilmu hitam ini telah rampung dibacanya. Setelah menyelesaikan kitab ini, Qin Yu merasa pemahamannya tentang jiwa telah mencapai tingkat yang sama sekali baru.
Mata Qin Yu terbuka, kilatan cahaya antusias melintas di dalamnya.
"Karya 'Tanpa Nama' yang ditulis senior tak bernama ini, prestasinya pasti tidak kalah dengan kitab kultivasi《Xing Chen Bian》yang diciptakan Guru." Baru setelah menyelesaikan seluruh buku ini, Qin Yu benar-benar mengagumi senior kultivator dari Bumi di alam semesta paralel ini.
Senior tersebut mengungkapkan dunia baru, tentang dunia jiwa yang paling mendasar.
“Baik, mari mulai percobaan pertama.” Berbagai rahasia ilmu silat aliran iblis berkelebat dalam benak Qin Yu. Namun semua ilmu rahasia itu memiliki pondasi dasar yang sama—kekuatan jiwa yang bisa dikendalikan sesuka hati. Apa yang dimaksud dengan kekuatan jiwa?
Kesadaran spiritual adalah kekuatan jiwa!
Menurut legenda, kesadaran immortal yang termasyhur—berdasarkan penalaran—juga merupakan kekuatan jiwa. Hanya saja ketika jiwa mencapai tingkat kekuatan tertentu, kekuatan jiwa itu pun mengalami perubahan drastis pada esensinya.
Qin Yu teringat deskripsi tentang langkah pertama kultivasi.
“Langkah pertama warisan ilmu ini adalah yang paling sulit. Kekuatan jiwa bersifat abstrak. Kultivator biasa hanya bisa menyebarkan kekuatan jiwa mereka saja. Untuk melakukan perubahan lain, seperti membentuk kekuatan jiwa menjadi pusaran, lingkaran, dan sebagainya—semuanya sangat sulit. Ini bergantung pada bakat individu. Hanya melalui uji coba berulang, sama sekali tidak ada jalan pintas.”
Qin Yu hanya bisa berharap bakatnya cukup tinggi.
“Berputar, berputar.” Qin Yu membatin, berusaha mengendalikan energi jiwa itu sesuai kehendak hatinya. Namun seperti yang tercantum dalam buku-buku, energi jiwa memang sangat sulit dikontrol. Seolah hanya memiliki dua fungsi: menyebar dan menyusut.
Energi jiwa yang menyebar menjadi pengamatan kesadaran spiritual, sedangkan energi jiwa yang menyusut berarti tidak menggunakan kesadaran spiritual.
Seuntai aliran panas lembut merembes dari AIR MATA METEOR ke dalam benak Qin Yu. Di kedalaman benaknya terdapat energi berbentuk cakram, dikelilingi ular-ular listrik yang menjalar dan kilatan cahaya pelangi yang memancar perlahan.
Aliran panas lembut itu perlahan dilahap oleh cakram tersebut.
……
Qin Yu terus berusaha memanipulasi energi jiwa yang tak kasat mata itu. Mata maya yang tak terlihat ini hanya bisa dirasakan melalui energi jiwa. Percobaan demi percobaan tak pernah ia hentikan, sesuai petunjuk buku ilmu gelap yang pernah dibacanya.
Murid paling jenius dari sekte ini juga mencoba selama tiga hari, baru bisa mengendalikan sedikit kekuatan jiwa. Sementara pendiri yang menulis buku ini menghabiskan waktu satu tahun penuh.
Kekuatan jiwa yang semula diam mengelilingi pusaran jiwa dalam benak tiba-tiba mengalami getaran.
"Bergerak!"
Perasaan kaget yang mendadak membanjiri hati Qin Yu. Dia sama sekali tidak menyangka hanya dalam satu shichen sudah berhasil. Dia benar-benar tak mengerti mengapa bisa semudah ini menguasai kekuatan jiwa tersebut.
"Pencarian Jiwa!"
Qin Yu teringat teknik pencarian jiwa. Dia sama sekali tak membuang waktu, segera melanjutkan latihan. Kekuatan jiwa dalam benak dalam waktu kurang dari setengah shichen, sudah ada sepersepuluh yang sepenuhnya patuh pada kendalinya.
Benar, sepersepuluh sepenuhnya dikuasai. Jangan anggap ini sedikit. Untuk mencapai sepersepuluh, pendiri penulis buku ini menghabiskan lima puluh tahun penuh.
Sayangnya, Qin Yu mencoba lagi, tetap tidak bisa menguasai lebih banyak lagi.
“Baik, pertama-tama stabilkan belakang garis pertahanan.” Qin Yu mengontrol sepersepuluh kekuatan jiwa itu dan mulai bergerak. Kekuatan jiwa itu membentuk wujud asli pusaran, menyelubungi jiwa dan sisa kekuatan jiwa lainnya di dalam inti.
Di Bumi, ini adalah metode Bertahan untuk mencegah serangan kekuatan jiwa pihak lain. Meski tak bisa ditahan secara paksa, pusaran dapat melemahkan serangan lapis demi lapis.
Kekuatan jiwa berbentuk pusaran itu mulai bergerak perlahan. Tiba-tiba, AIR MATA METEOR dalam tubuh Qin Yu bergetar hebat. Sebuah aliran energi hangat menyala-nyala langsung mengalir dari meteor itu, menerjang masuk ke benak Qin Yu.
Pusaran sama sekali tidak bisa menghalangi. Aliran energi itu bertindak gegabah, langsung menghancurkan formasi pusaran yang telah dibentuk Qin Yu.
“Bahaya!”
Qin Yu benar-benar pertama kali menggunakan kekuatan jiwa untuk membentuk pusaran. Tiba-tiba terpaksa dihancurkan, kekuatan jiwa itu malah menjadi kacau, bahkan memicu kekuatan jiwa sisa yang tidak bisa dikendalikan Qin Yu juga ikut kacau.
Dalam kondisi kekuatan jiwa yang tenang, Qin Yu cuma bisa memaksakan diri menguasai sepersepuluhnya. Kini semuanya kacau total, Qin Yu pun langsung panik.
Di saat yang sama, di kejauhan atas sana ada seorang cultivator monster periode Nascent Soul pertengahan yang melayang perlahan. Kesadaran spiritualnya menyebar dengan sangat agresif. Dari arahnya, dia jelas menuju ke lokasi Qin Yu. Dengan kondisi kekuatan jiwa Qin Yu yang kacau ini, mustahil lolos dari penyelidikan sang cultivator monster.
"Menurut surat buronan, dalam radius 100.000 li ini kemungkinan besar ada cultivator dewa itu. Sang Mo si bego ini, sampai-sampai cultivator dewa di bawah level Nascent Soul pun tidak bisa ditangkap." Seorang pria besar bertanduk tunggal mendengus dingin sambil melesat mendekat dengan kecepatan tinggi.
BAGIAN V: GUAH DARAH MERAH BAB VII: PENYISIRAN JIWA
Saat ini Qin Yu sama sekali tidak mengetahui seorang cultivator monster pertengahan yuan infant yang akan segera menyisir zona tempatnya berada. Perhatiannya sepenuhnya terpusat pada benaknya.
Semburan energi hijau yang menyala-nyala itu menerobos masuk ke area energi jiwa seperti mematahkan ranting kering.
Air tak memiliki bentuk tetap. Energi jiwa yang abstrak ini pun demikian. Meskipun dikacaukan, bisa kembali tenang seiring waktu, meski proses pemulihannya tidak singkat.
Di dalam benak.
Dibandingkan dengan energi jiwa yang besar, inti dari energi jiwa - cakram yang memancarkan ular-ular listrik berkelok - adalah 'jiwa' sejati manusia. Hubungan antara jiwa dan energi jiwa bagaikan matahari dengan cahaya matahari.
Jiwa adalah pondasi dasar. Pelatihan Qin Yu saat ini hanya mencakup pengetahuan dasar tentang energi jiwa, sementara terhadap inti jiwa yang sesungguhnya, sama sekali belum tersentuh.
Jiwa, itu adalah area terlarang yang tidak bisa dijangkau oleh kultivator.
"Aliran udara hijau menyala-nyala yang dipancarkan AIR MATA METEOR itu sebenarnya apa?" Perhatian Qin Yu sepenuhnya terpusat pada aliran gas hijau yang tiba-tiba muncul itu. Aliran gas hijau yang membara itu menembus zona kekuatan jiwa tanpa hambatan, langsung melesat menuju jiwa.
Area kekuatan jiwa bagai lautan kerusuhan yang kacau. Di tengah lautan kekuatan jiwa yang kacau ini terdapat pulau kecil berbentuk cakram - itulah jiwa!
Saat aliran gas hijau mencapai pulau cakram di tengah, jiwa langsung menyerap aliran gas hijau tersebut. Cakram yang memancarkan kilatan ular listrik dan cahaya pelangi tiba-tiba berdenyut-denyut hebat. Kilau hijau meluap seketika, lalu beberapa saat kemudian kembali ke wujud aslinya.
Dalam sekejap mata, energi jiwa besar di sekeliling jiwa berkedip hijau, semua energi jiwa seolah mengalami transformasi sekali, dan Qin Yu sendiri juga mengalami perubahan yang sangat besar.
"Indahnya perasaan ini."
Mata Qin Yu tiba-tiba membuka, sorot tajam memancar dari pupilnya. Kekuatan tekad, kemampuan kontrol! Kemampuan kontrol tekad Qin Yu saat ini jauh lebih kuat dibanding sebelumnya, kontrol semacam ini memiliki banyak kegunaan seperti mengatur sirkulasi energi sejati dalam tubuh.
Semakin kuat kemampuan kontrol ini, energi sejati Qin Yu semakin patuh. Saat menyerang nanti, pengendaliannya akan menjadi lebih presisi.
"Tapi energi jiwa sepertinya semakin sulit dikendalikan." Saat Qin Yu mencoba mengontrol energi jiwa kembali, dia menemukan bahwa energi jiwa juga telah berubah. Jika dulu energi jiwanya bagai pelajar tak terlatih, kini telah berubah menjadi pria besar perkasa - transformasi yang sulit diungkapkan dengan kata-kata, membuat pengontrolannya menjadi jauh lebih rumit.
Dengan peningkatan kontrol jiwa Qin Yu yang tiba-tiba, ternyata masih hanya bisa menguasai sepersepuluh kekuatan jiwa.
Meski kontrol meningkat dan kekuatan jiwa mengalami transformasi, Qin Yu tetap hanya bisa mengendalikan sepersepuluh kekuatan jiwa. Walau proporsinya sama, apa artinya ini? Meski curiga, Qin Yu sama sekali tidak memahami, karena baik kontrol jiwa maupun esensi jiwa seharusnya mustahil meningkat secara tiba-tiba.
Kontrol membutuhkan percobaan berulang-ulang. Setelah banyak latihan, perlahan akan bertambah. Sedangkan kekuatan jiwa, seiring peningkatan kekuatan, transformasi jiwa akan mendorong perkembangan perlahan kekuatan jiwa.
Dalam sekejap tadi, baik kontrol maupun kekuatan jiwa Qin Yu sama-sama berkembang. Bagi kultivator, ini mustahil terjadi. Semua ini berasal dari aliran udara menyala-nyala berwarna hijau dari 'AIR MATA METEOR'.
“AIR MATA METEOR, sebenarnya apa itu?” Qin Yu semakin penasaran dengan AIR MATA METEOR yang telah menyatu dengan tubuhnya.
Qin Yu juga mencoba menyebarkan kesadaran spiritualnya. Saat menyebarkannya, ia terkejut menemukan seorang cultivator monster tingkat yuan infant sedang terbang melintas di atasnya sambil melakukan penyelidikan dengan kesadaran spiritual.
Saat kesadaran spiritual itu menyapu Qin Yu, sama sekali tidak menemukan apa-apa. Sedangkan kesadaran spiritual Qin Yu yang tersebar, tidak dirasakan sedikitpun oleh lawan.
Dengan dua tingkat kesadaran spiritual yang berbeda, kesadaran spiritual cultivator monster yuan infant itu sedikit lebih rendah dari Qin Yu, sehingga sama sekali tidak bisa mendeteksi kesadaran spiritual Qin Yu. Tentang prinsipnya Qin Yu tidak mengerti, ini memang terlalu rumit.
Qin Yu hanya tahu hasil akhir: kesadaran spiritual yang kuat bisa mendeteksi yang lemah, sedangkan kesadaran spiritual lemah sama sekali tidak bisa menemukan yang kuat.
Setelah beberapa saat, tubuh Qin Yu langsung melesat keluar dari bawah karang bagai kilat. Kondisi Qin Yu saat ini berada dalam keadaan terbaik yang belum pernah ada sebelumnya, efek dari penggunaan 'Liushen Dun' telah terhapus sama sekali, dan kini dia juga telah menguasai metode 'Soul Search'.
"Xiao Hei berada di barat laut, masih sangat jauh." Qin Yu menutup matanya sambil merasakan dengan jelas keberadaan Xiao Hei.
Sejak kecil, Xiao Hei dan Qin Yu telah membentuk ikatan khusus yang memungkinkan mereka saling merasakan keberadaan satu sama lain.
Qin Yu menyempitkan matanya, dalam hati segera menganalisis situasi: "Dari kondisi saat ini, Sang Mo telah mengeluarkan surat buruan karena kematian putranya. Para cultivator monster di dasar laut ini sepertinya bisa dengan mudah mengenali bahwa aku bukan cultivator monster, bahkan monster yang lebih lemah sekalipun!"
Qin Yu masih ingat pemandangan saat dia dan Xiao Hei baru saja menyusup ke kedalaman laut, para monster lemah itu langsung kabur melihat kehadirannya.
“Para cultivator monster bisa mengenaliku, ditambah adanya surat buronan. Dengan begini, gerak-gerikku di dunia bawah laut sangat terbatas. Lagipula aku sama sekali tidak paham seluk-beluk dunia cultivator monster bawah laut ini. Yang terpenting sekarang adalah menyelinap dan membunuh seorang cultivator monster, lalu menggunakan metode soul search untuk memahami sebenarnya seperti apa keadaan para cultivator monster bawah laut ini.”
Qin Yu sangat menyadari, di lingkungan asing seperti ini, dirinya harus ekstra hati-hati.
Qin Yu menyebarkan kesadaran spiritualnya. Ia sangat yakin dengan kemampuan ini, bahkan kesadaran spiritual ahli tahap Yuan Infant tengah pun tidak bisa mendeteksinya. Ini membuktikan betapa mumpuninya kesadaran spiritual Qin Yu.
Berubah menjadi kilatan cahaya, Qin Yu langsung melesat ke arah selatan.
Namun tak lama setelah terbang, ia melihat delapan cultivator monster tidak jauh darinya. Segera ia menghentikan penggunaan energi bintang untuk menyamarkan aura, sementara kesadaran spiritualnya sama sekali tidak disembunyikan. Lagipula kedelapan cultivator monster ini hanya berada di tahap Golden Core.
“Kak Sāngtān, kepala suku kali ini hampir mengamuk, masih menyuruh kami terus mencari tanpa istirahat.”
Seorang kultivator monster berkata. Kedelapan kultivator ini adalah anggota klan Sāng dari keluarga Gurita Delapan Cakar. Mereka bertindak bersama karena malas—padahal jika satu orang bertanggung jawab per zona, proses pencarian akan jauh lebih cepat.
“Sialan! Entah ke mana si kultivator dewa ini kabur. Dalam radius 100.000 li tak ada pulau cultivator. Sudah lama mencari, kepala suku juga telah menyebarkan surat buruan, bahkan hampir tiap 100 li ada yang menyisir. Tapi bayangan hantu pun tak terlihat,” Sāngtān menggerutu kesal.
Dari kejauhan, Qin Yu yang sedang memindai dengan kesadaran spiritual langsung berubah pucat.
Dia tahu surat buruan akan mengerahkan banyak kultivator monster, tapi tak menyangka rata-rata tiap 100 li ada satu penjaga. Baginya, jarak 100 li bagi kultivator monster sama sekali bukan hal jauh.
Qin Yu tidak tahu bahwa hanya di radius 100.000 li ini konsentrasi cultivator monster pengejarnya tinggi. Kebanyakan cultivator monster memang mengira Qin Yu berada di zona ini. Untuk wilayah yang lebih jauh, jumlah pencari jauh lebih sedikit - kebanyakan hanya melakukan pencarian sekilas.
Cultivator monster yang biasanya berlatih sering merasa bosan. Jadi mereka cukup antusias dalam mengejar cultivator dewa tertentu.
"Delapan cultivator monster." Qin Yu merenungkan kemungkinan membunuh kedelapan musuh itu. Setelah berpikir sejenak, dia menggelengkan kepala perlahan, "Tidak, mustahil menghabisi delapan sekaligus. Lagipula Sang Mo pasti mempersiapkan metode komunikasi antar anggota keluarganya. Jika gagal membunuh mereka seketika dan mereka sempat mengirim kabar, maka semua pasukan pengejar akan memusat di sini - itu benar-benar Sial!"
"Beruntunglah kalian berdelapan."
Qin Yu tidak menggunakan energi bintang di dalam tubuhnya untuk menggerakkan, melainkan mengandalkan kekuatan fisik belaka. Bagai anak panah yang melesat langsung di dalam air, prinsip latihan kelincahan gerak yang pernah dipelajarinya adalah mengubah hambatan air menjadi pendorong. Dengan fisik Qin Yu ditambah teknik gerak bawah air, kecepatannya tetap tergolong luar biasa.
Tak lama kemudian, ia telah menjauh dari delapan cultivator monster itu.
"Mengandalkan kekuatan murni untuk bergerak di air, kecepatannya tetap kalah dibanding menggunakan energi bintang untuk terbang." Kesadaran spiritual Qin Yu mendeteksi tidak ada cultivator monster di sekelilingnya, lalu ia mulai menggerakkan energi bintang lagi, bersiap untuk melesat dengan gesit. Namun—
Wajah Qin Yu berubah drastis.
Di depan ternyata ada dua cultivator monster lagi. Dari cara mereka menyebarkan kesadaran spiritual untuk menyisir area, kemungkinan besar mereka juga sedang memburunya.
“Baru cuma belasan li, sudah ketemu orang yang mengejarku lagi.” Qin Yu akhirnya memahami betapa padatnya konsentrasi pasukan pengejarnya, terutama di zona 100.000 li ini. Cultivator monster biasa akan mengembangkan kesadaran spiritual mereka untuk melakukan pencarian meski tidak ada urusan penting.
Dua cultivator monster ini terlihat sangat perkasa. Salah satunya botak, mengenakan zirah tempur. Yang lain memiliki otot lebih kekar dengan kulit berwarna hijau gelap kebiruan, tangan menggenggam batang logam hitam legam.
"Hei, Bro, hidup sekarang ini bener-bener monoton. Apa kau baru-baru ini naik ke permukaan untuk berburu?" pria botak berzirah itu bertanya santai pada raksasa hijau.
Pria raksasa berwarna hijau kebiruan tersenyum misterius: "Tentu saja. Terakhir kali aku berburu di perairan dekat daratan tetangga, keberuntunganku bagus. Kebetulan bertemu kapal nelayan, di atasnya ada belasan orang, termasuk beberapa wanita. Segera kubahwakan wujud asliku, sekali hentakan kuhabiskan separuhnya, sisanya kumasukkan ke gelang penyimpanan. Haha, orang-orang itu melihat wujud asliku dan berteriak 'monster air'!"
"Bisa tidak agar saudara juga..." Pria botak memberi isyarat dengan tatapannya pada raksasa hijau.
Raksasa hijau tertawa: "Baiklah, tentu sa..." Ucapannya terhenti. Sebuah tinju telah menembus dadanya tepat di posisi jantung. Jantungnya hancur berkeping.
"Pantas mati!"
Di mata Qin Yu terpancar kegigihan yang mengerikan. Sejak mendengar percakapan mereka, keputusan untuk membunuh keduanya telah bulat.
Pria botak itu begitu terkejut melihat Qin Yu: "Kau siapa?" Hatinya dipenuhi keheranan. Ia sama sekali tidak merasakan aura apapun sebelumnya. Qin Yu langsung membunuh saudaranya dengan satu pukulan, kecepatannya menakutkan.
Qin Yu menatap tajam pria botak itu, senyum sinis menguar di sudut bibirnya: "Anggap saja kau target pencarian jiwaku!"
"Pencarian jiwa, maksudmu apa?" Pria botak itu tertegun.
Pencarian jiwa mensyaratkan jiwa target masih utuh. Begitu tubuh mati, jiwa akan segera meninggalkan raga dan memasuki siklus reinkarnasi. Karena itu ada dua solusi: langsung menyisir jiwa target hidup, atau membunuh target lalu segera melakukan pencarian sebelum jiwanya terlepas.
Tubuh raksasa hijau itu telah mati beberapa saat, jiwanya pasti sudah terlepas. Maka target pencarian Qin Yu kini beralih ke pria botak berzirah tempur ini.
“Kau... cultivator dewa, yang membunuh putra Sang Mo itu?” Si botak tiba-tiba berseru.
Qin Yu mengangkat alisnya, tak menyangka lawannya langsung mengenalinya.
“Kau berhasil mengenaliku, katakan—bagaimana kau tahu?” Qin Yu menatap tajam si botak. Sang botak dalam hati menghela lega, karena lawannya tidak langsung menyerang—membuka celah kecil untuk kabur.
Soal bertarung dengan Qin Yu? Melihat cara Qin Yu membunuh temannya tadi, ia sudah menilai level kekuatan pemuda ini.
Si botak menyunggingkan senyum menjilat: “Ini hal sederhana. Kaubawa aura monster sama sekali tidak ada. Aura kau berbeda dengan kami. Cultivator dewa yang berani masuk laut dalam biasanya hanya dua jenis: yang kekuatannya luar biasa dalam, atau pemuda nekat tak berpengalaman. Sementara di zona atas sana tidak ada...”
Si botak masih bicara ketika tiba-tiba ia menyadari postur Qin Yu yang semula berjarak 10 meter, kini sudah menghadang di depannya.
“Hah—!”
Pria botak segera tersadar, hendak menahan, namun kepalanya baru saja terangkat.
“Braak!”
Suara retakan tulang berkecamuk, tinju Qin Yu langsung menghancurkan kepalan pria botak. Dalam keterkejutannya, tinju itu menembus dadanya dan meremukkan jantung. Sementara itu, tangan kiri Qin Yu mencengkeram keras kepala pria botak.
Jalan Iblis - Pencarian Jiwa!
Beberapa saat kemudian, Qin Yu menarik kembali telapak tangannya, sekaligus menyita cinnabar dua cultivator monster ini yang berada di fase inti tengah.
Alasan Qin Yu memberi kesempatan bicara pada pria botak itu adalah untuk menghindari kesalahan. Jika dia langsung membunuh pria botak setelah membunuh raksasa hijau, pasti si botak akan sepenuhnya fokus pada pertahanan.
Andai terjadi ledakan diri lagi, Qin Yu harus menjauh cukup lama hingga jiwa musuh menghilang. Maka dia membiarkan lawan bicara, lalu menyerang tepat di tengah pembicaraan.
"Hancurkan mayat dan hapus jejak."
Qin Yu langsung memasukkan dua mayat cultivator monster beserta baju zirah dan senjata mereka ke dalam cincin ruang. Umumnya gelang penyimpanan memiliki ruang terbatas sehingga perlu membuang barang tak berguna, tetapi Qin Yu sama sekali tidak peduli.
Memasukkan semua mayat ke dalam cincin ruang adalah metode terbaik untuk menghancurkan bukti.
Setelah menyerap memori cultivator monster itu, Qin Yu kini sepenuhnya memahami dunia bawah laut cultivator monster. Semua keraguannya lenyap seketika. Senyuman percaya diri mengembang di sudut bibirnya: "Jadi begini!"
BAGIAN KELIMA: ISTANA DARAH MERAH BAB VIII TAK ADA TEMPAT BERSEMBUNYI
Lautan yang tak bertepi dipenuhi pulau-pulau di permukaan sebagai wilayah cultivator dewa dan iblis. Namun dasar laut yang luas adalah wilayah kekuasaan cultivator monster, yang kekuatannya jauh melampaui kedua kelompok lainnya.
Dunia bawah laut cultivator monster memiliki tiga kekuatan besar, ibarat tiga kekaisaran raksasa.
Satu adalah Istana Qinglong, Pemimpin Istana Qinglong adalah Dewa Qinglong yang merupakan makhluk legendaris, dijuluki ahli terkuat di DUNIA XIUZHEN perairan. Bahkan cultivator dewa dan cultivator iblis tingkat lanjut pun tak mampu menandinginya.
Kedua adalah Istana Sembilan Kutukan dengan sembilan pemimpin yang berwujud varian naga ungu-zirah Jiusha. Meskipun kekuatan individualnya kalah dari Pemimpin Istana Qinglong, keunggulan mereka terletak pada jumlah sembilan saudara yang semuanya ahli tingkat lanjut.
Ketiga adalah Istana Air Jernih. Penguasanya adalah makhluk legendaris varian 'San Yan Bi Jing Chan (Katak Mata Hijau Tiga)' dengan mata ketiga yang memiliki kekuatan mematikan dan serangan yang sangat aneh. Meskipun kekuatannya sedikit lebih lemah dari Pemimpin Istana Qinglong, berkat mata ketiganya yang misterius itu, bahkan sang Pemimpin Qinglong pun tidak yakin bisa mengalahkannya.
"Tiga kekuatan super ini, di dunia cultivator monster bawah laut, bagaikan tiga kekaisaran super yang masing-masing menguasai perairan seluas hampir ratus juta li. Status tiga kekuatan super ini tak ada yang berani menggoyahkan, mereka adalah penguasa absolut."
"Di bawah tiga kekuatan super ini, terdapat juga kekuatan-kekuatan kecil yang terbagi."
"Wilayah perairan yang dikuasai Kuil Sembilan Bencana mencapai 90 juta li. Di dalam wilayah Kuil Sembilan Bencana, terdapat delapan kekuatan. Kedelapan kekuatan ini sepenuhnya tunduk pada Kuil Sembilan Bencana, dengan Gua Darah Merah sebagai pemimpin delapan kekuatan tersebut. Menguasai 8 juta li perairan paling utara di wilayah Kuil Sembilan Bencana."
"Struktur kekuasaannya sangat jelas, persis seperti di Benua Qianlong. Istana Qinglong, Kuil Sembilan Bencana, dan Istana Biru Air ibarat tiga dinasti besar. Sedangkan Gua Darah Merah bisa diibaratkan sebagai kabupaten bawahan Kuil Sembilan Bencana, dan saat ini aku berada di wilayah perairan yang dikontrol Gua Darah Merah."
Qin Yu merasa segala sesuatu menjadi jelas di hatinya.
Di masa lalu, aku sama sekali tidak tahu tentang dunia cultivator monster bawah laut, sehingga secara alami merasa khawatir dan takut. Seseorang hanya akan merasa paling takut terhadap hal yang tidak diketahui. Setelah semuanya jelas, meskipun Qin Yu tahu ada banyak ahli cultivator monster, hatinya justru lebih lega.
Dunia cultivator monster bawah laut ini jelas jauh lebih luas dibanding Benua Qianlong, jumlah ahlinya juga jauh lebih banyak, sama sekali bukan tingkat yang sama. Cukup dengan mengerahkan puluhan cultivator monster dari sini, seluruh Benua Qianlong bisa dihancurleburkan dengan mudah.
Dunia orang biasa dan dunia cultivator monster bawah laut, jelas dua tingkat yang berbeda.
"Hehe, orang langsung tahu aku ini orang luar, ternyata karena ini."
Di tangan Qin Yu muncul dua jade token.
Jade token ini diambil dari dua cultivator monster yang baru saja dibunuh. Bagian atas token bertuliskan 'Jiu Sha', sedangkan bagian bawahnya tertulis 'Chi Xue'. Tulisan-tulisan ini memancarkan aura khusus.
Dulunya, ‘Yang Mulia Pertama’ dari Kuil Sembilan Setan pernah mengeluarkan perintah: Di seluruh wilayah kekuasaan Kuil Sembilan Setan, semua cultivator monster yang mencapai tingkat Golden Core wajib mengambil ‘kartu identitas’. Cultivator monster dari kekuatan yang sama di wilayah Kuil Sembilan Setan dilarang saling membunuh.
Cultivator monster di wilayah Kuil Sembilan Setan memiliki total sembilan jenis kartu identitas.
“Sembilan Setan, Darah Merah”“Sembilan Setan, Rangka Besar”……
Di wilayah Kuil Sembilan Setan terdapat delapan kekuatan besar seperti ‘Istana Darah Merah’, sehingga tercipta delapan jenis kartu identitas bertipe ‘Sembilan Setan, [Nama Kekuatan]’. Jenis terakhir yang tersisa adalah kartu identitas ‘Sembilan Setan’ - tanda bagi cultivator monster yang langsung tunduk di bawah Kuil Sembilan Setan dan tidak dikendalikan delapan kekuatan besar.
Cultivator monster yang memiliki kartu identitas ‘Sembilan Setan’ tidak boleh dibunuh oleh cultivator monster apapun di wilayah Kuil Sembilan Setan. Begitu terjadi pembunuhan, regu penegak hukum dari Pasukan Pengawal Kuil Sembilan Setan akan langsung bertindak.
Cultivator monster yang memiliki jimat identitas ‘Sembilan Setan, Darah Merah’, hanya boleh tidak dibunuh oleh cultivator monster dengan jimat identitas ‘Sembilan Setan Darah Merah’ yang sama. Sedangkan cultivator monster dengan jimat identitas lain boleh dibunuh.
Perintah ‘Istana Sembilan Setan’ ini bertujuan membuat delapan kekuatan di bawah komandonya saling bertempur habis-habisan hingga kekuatan mereka terkikis. Sementara cultivator monster yang dikendalikan langsung olehnya tidak boleh dibunuh orang lain. Secara alami, cultivator monster bawahan langsungnya semakin banyak.
Senyuman tipis muncul di wajah Qin Yu.
“Mulai saat ini, aku resmi menjadi bagian dari Yang Mulia Sembilan Setan dan Istana Darah Merah.” Qin Yu meneteskan darah pada selembar jimat untuk pengikatan kepemilikan dan menyatukannya ke dalam tubuhnya, sementara jimat lainnya ia lempar begitu saja ke dalam cincin ruang.
Istana Sembilan Setan tidak pernah khawatir tentang pencurian jimat identitas. Mereka justru diam-diam berharap para ahli mau mengambil jimat-jimat identitas semacam ini.
Begitu memiliki jade identitas ini, bisa merasakan informasi jade identitas orang lain. Jika jenis jade identitasnya sama, maka dianggap keluarga. Jika berbeda, boleh saling membunuh.
Tentu saja, kau juga boleh membunuh keluarga sendiri, asal yakin Pasukan Penegak Hukum tidak tahu, dan mampu menahan serangan mereka.
Dulu, karena tidak memiliki jade identitas, Qin Yu dan Xiao Hei langsung ketahuan oleh cultivator monster itu saat menyusup ke lautan dalam.
"Tapi...meski sudah punya jade identitas, tubuhku tidak mengeluarkan aura monster." Qin Yu mengerutkan alis. Aura cultivator monster yang disebut 'aura monster' biasanya mudah dikenali sesama cultivator, itulah alasan orang langsung mematuhi perintah bahwa aku cultivator dewa.
Qin Yu merasa agak kompleks.
Meskipun adanya kartu identitas jade yang memancarkan aura, jika tidak diperhatikan dengan seksama orang lain tidak akan menyadari identitas Qin Yu. Namun begitu dilakukan pengamatan lebih seksama terhadap auranya dan ditemukan ketiadaan aura monster, itu akan menjadi sangat berbahaya.
"Aura monster." Qin Yu mengerutkan alisnya, bergumam pelan.
Pikirannya terus menganalisis: Cultivator monster mengandalkan dua cara untuk saling mengidentifikasi - kartu identitas jade dan aura monster. Secara fisik, penampilan cultivator monster tidak jauh berbeda dengan cultivator dewa maupun iblis.
"Ah, Beiming!"
Senyuman tipis mengembang di sudut bibir Qin Yu.
Beiming, teknik rahasia kultivasi iblis yang kompleksitasnya jauh melampaui 'Pencarian Jiwa'. Teknik ini menggabungkan kekuatan jiwa dan energi sejati tubuh, memiliki dua fungsi utama: mengendalikan aura dan mempercepat latihan.
"Jika ingin mengendalikan aura, cukup gunakan sedikit kekuatan jiwa untuk mengaktifkannya. Seluruh aura tubuh akan sepenuhnya tertelan."
"Untuk mempercepat latihan, dibutuhkan lebih banyak kekuatan jiwa. Tidak hanya aura tubuh yang diserap, energi alam sekitar pun ikut terserap. Dari luar, praktisi teknik 'Beiming' akan terlihat seperti lubang hitam yang melahap semua energi di sekitarnya."
"Menggunakan kesadaran spiritual untuk menyelidiki seseorang melibatkan dua aspek: memeriksa kesadaran spiritual lawan dan aura yang dipancarkan tubuhnya."
"Begitu Beiming diaktifkan, auraku tidak akan bocor keluar. Orang lain sama sekali tidak bisa mendeteksi auraku, bahkan energi bintang pun tak terasa. Mereka mungkin mengira aku mempraktikkan metode kultivasi monster khusus."
"Ini merupakan solusi kompromi."
"Qin Yu bukan cultivator monster, sehingga tidak bisa memancarkan aura monster secara alami. Teknik ini hanya menyerap semua jenis aura. Jika orang tidak mendeteksi sedikit pun aura Qin Yu, mereka biasanya akan menganggapnya sebagai ahli misterius."
Qin Yu yang sedang merenungkan pelatihan ilmu hitam ‘Beiming’, sama sekali tidak menyadari seekor ikan kecil berwarna hijau di dekatnya.
Kesadaran spiritual Qin Yu menyelidiki sekeliling, tidak memperhatikan ikan-ikan biasa. Hanya yang mencapai tingkat Golden Core yang akan dia perhatikan. Ikan hijau kecil ini berada pada tingkat Xiantian, sangat umum ditemui di laut dalam.
Di dalam istana Klan Sang.
Sang Mo duduk sendirian di dalam Auditorium Utama, menyeruput arak dengan muram. Setelah berhari-hari gagal menemukan Qin Yu, dia kini mempekerjakan 30 ahli dari ‘Suku Ikan Mata Hijau’ yang terkenal mampu ‘mengawasi seluruh lautan’.
"Senior Sang Mo, pelaku yang lain sudah ditemukan." Pria dengan sisik hijau di wajahnya berjalan cepat masuk ke auditorium, lalu membungkuk hormat sambil tersenyum kepada Sang Mo.
Gelas anggur di tangan Sang Mo berhenti sejenak.
"Kau bilang... pelakunya ditemukan?" Mata Sang Mo berbinar, aura pembunuhan memancar deras.
Pria dari Bangsa Ikan Mata Hijau itu berkata dengan bangga: "Hanya zona 100.000 li? 30 anggota bangsaku melakukan pencarian bersama. Setiap anggota mengendalikan lebih dari seribu ikan. Laut dalam dipenuhi ikan, siapa yang akan memperhatikan satu ikan biasa."
"Haha, cepat, beritahu aku di mana dia?" Senior Sang Mo langsung berseri-seri kegirangan.
Pria Bangsa Ikan Mata Hijau langsung menyerahkan sebuah jade slip kepada Sang Mo. Penjelasan verbal terlalu rumit, sementara kesadaran spiritual bisa menggambarkan dengan jelas. Begitu Sang Mo memindai dengan kesadarannya, posisi Qin Yu langsung diketahui.
"Baik, setelah penjahat ini tertangkap, aku pasti akan memberimu imbalan berat." Sang Mo saat ini diliputi kegembiraan.
Pria itu tersenyum: "Senior Sang Mo, izinkan aku menemani Senior. Meski target bergerak, aku bisa terus melaporkan posisinya secara real-time."
"Sangat baik! Ikuti aku sekarang!"
Setelah selesai bicara, Sang Mo langsung berubah menjadi kilatan cahaya merah dan melesat keluar istana, bergerak dengan gesit ke arah lokasi Qin Yu. Pria dari Bangsa Ikan Mata Hijau itu pun bergerak sejajar dengan Sang Mo. Selama terbang, Sang Mo mulai mengirim pesan kepada bangsaku untuk mengepung zona tersebut.
"Kali ini, siapa pun yang terjadi, aku tidak akan membiarkannya kabur lagi!" Sinar jahat berkobar di mata Sang Mo, aura pembunuhan terus-menerus melingkupi sekeliling tubuhnya.
……
Qin Yu menyusup ke dalam batu karang, mulailah mencoba melatih teknik rahasia iblis 'Utara Laut'.
Pencarian Jiwa hanya menggunakan kekuatan jiwa, sangat sederhana. Tapi 'Utara Laut' justru memadukan kekuatan jiwa dengan energi sejati tubuh. Qin Yu memiliki energi bintang, yaitu harus melebur dengan energi bintang.
Dari dantian, ditarik seuntai energi bintang, naik ke benak, sekaligus bersentuhan dengan seberkas kekuatan jiwa.
"Peleburan? Bagaimana caranya melebur?"
Qin Yu menemukan bahwa energi bintang dan jiwa sebenarnya adalah dua energi yang berada pada tingkat berbeda, sama sekali tidak bisa menyatu. Karena jiwa bahkan bisa menembus energi bintang. Jiwa bagaikan kehampaan, sementara energi bintang bersifat fisik.
"Tak heran buku rahasia ini menyebutkan latihan 'Bei Ming' sangat sulit, sang pencipta baru bisa merumuskannya setelah melewati tribulasi." Qin Yu mengerutkan alisnya.
Jiwa dan energi bintang jelas berbeda tingkatannya. Hantu saja yang tahu bagaimana sang pencipta bisa menyatukannya.
……
"Senior Sang Mo, anak-anakku menyampaikan informasi bahwa si pembunuh berada di dalam batuan di barat daya sejauh 300 li, tampaknya sedang bermeditasi." Pria dari suku Ikan Mata Hijau tersenyum kepada Sang Mo dengan penuh keyakinan.
Mata Sang Mo berkilat. Di belakangnya berdiri lebih dari dua puluh anggota keluarganya, sementara di area lain juga terdapat anggota keluarga Sang yang mengawasi.
"300 li, bagus."
Sang Mo merasakan darah panas di seluruh tubuhnya bersorak-sorak. Begitu mengingat adegan putra mereka tertusuk kepala dan cinnabar-nya dirampas, amarahnya tak terkendali.
"Pergi!"
Sang Mo menyibak jubah merahnya, kecepatan meningkat ke tingkat lebih tinggi, langsung menuju lokasi Qin Yu saat ini. Pria dari klan Mata Hijau dan lebih dari 20 anggota klan mengikutinya.
Tiga ratus li bagi cultivator monster adalah jarak yang sangat pendek.
Tak lama kemudian, jarak antara Sang Mo dan Qin Yu cuma tersisa puluhan li.
Di dalam batu karang, Qin Yu yang terus mempertahankan kesadaran spiritual tiba-tiba berubah raut wajah. Matanya terbuka lebar. Kesadarannya jelas mendeteksi Sang Mo dari timur laut datang dengan banyak ahli, untungnya jangkauan kesadaran spiritual Qin Yu kini lebih luas.
Melihat Sang Mo datang lurus seperti ini, plus ekspresi di wajahnya, Qin Yu 90% yakin bahwa musuh itu tahu lokasinya.
Tak sempat berpikir mengapa lawan tahu posisinya, Qin Yu gesit keluar dari balik batu. Langsung menginjak pedang terbang, menggunakan teknik 'Penyatuan Manusia dan Artifak' menuju selatan. Sang Mo yang tak memaksimalkan kecepatan aslinya jelas kalah cepat.
……
"Bahaya! Pembunuhnya sepertinya sudah ketahuan, dia kabur ke selatan!" Pria Suku Ikan Mata Hijau panik.
Raut wajah Sang Mo berubah drastis.
Pria itu melanjutkan: "Kecepatan si pembunuh luar biasa. Anak-anak ikanku tak sanggup mengikuti. Mungkin ikan milik anggota sukuku lain bisa melacaknya, tapi mereka masih di istana Suku Sang."
Sang Mo tak menyangka Qin Yu akan mendeteksi lebih dulu, jadi hanya membawa satu anggota Suku Ikan Mata Hijau.
"Tenang, arah lain sudah kubagikan pasukan."
Sang Mo memperlihatkan aura mematikan di wajahnya. Serentak jubah merahnya berkibar, seluruh tubuhnya berubah menjadi gurita delapan lengan raksasa berwarna merah. Kedelapan tentakel dagingnya bergetar, berubah menjadi kilatan cahaya yang memburuk ke arah selatan dengan kecepatan bahkan melebihi penyatuan manusia-artifak Qin Yu.
……
Qin Yu yang sedang melesat ke selatan dengan kecepatan tinggi tiba-tiba berhenti.
"Ada orang!"
Kesadaran spiritualnya jelas mendeteksi puluhan li di depan terdapat belasan anggota klan gurita delapan lengan. Meski yang terdeteksi baru belasan, siapa tahu jumlah sebenarnya lebih banyak. Mengkombinasikan fakta bahwa Sang Mo tadi langsung menuju lokasinya, Qin Yu membuat penilaian.
"Sang Mo tahu posisiku, bahkan sudah membentuk formasi pengepungan."
Beberapa saat setelah Qin Yu berhenti, kesadarannya mendeteksi dari belakang puluhan li seekor gurita delapan lengan raksasa merah sedang mendekat.
"Sang Mo!" Wajah Qin Yu langsung berubah pucat.
Jilid Kelima Istana Darah Merah Bab Kesembilan Hitung Mundur Pembunuhan
Qin Yu saat ini baru mencapai tahap tengah Nebula, sementara Sang Mo sudah berada di periode awal Nascent Soul. Ditambah lagi tubuh aslinya berasal dari klan Gurita Delapan Cakar yang terkenal serangan mematikannya. Begitu Qin Yu bertemu Sang Mo, posisinya pasti akan sangat inferior. Maka reaksi Qin Yu adalah——
“Barat!”
Tanpa pikir panjang, Qin Yu langsung mengubah arah dan melesat ke barat dengan kecepatan luar biasa. Dengan jangkauan kesadaran spiritualnya yang lebih luas 1 li daripada Sang Mo, Qin Yu bisa mendeteksi Sang Mo terlebih dahulu sementara Sang Mo tidak menyadarinya.
Sang Mo tetap melanjutkan pergerakan cepat ke selatan.
Hanya sekejap, jarak antara mereka sudah mencapai ratusan li.
"Tepat!" Kilatan dingin menyala di mata Qin Yu. Kesadarannya dengan jelas mendeteksi belasan anggota klan Gurita Delapan Cakar yang berjaga di barat. Dengan mengatupkan gigi, Qin Yu mengubah dirinya menjadi kilatan cahaya dan menerjang ke barat tanpa peduli apapun.
"Zona barat juga sangat luas, belasan gurita berkaki delapan itu menggunakan kesadaran spiritual untuk menutupi area yang sangat besar."
"Syuut!"
Kilatan cahaya melesat melewati area yang diawasi seekor gurita berkaki delapan. Anggota klan Sang segera mengeluarkan deruman rendah yang aneh: "Pelaku kejahatan, itu pelaku kejahatan!" Bahasa khusus klan Sang membuat belasan anggota klan di sekitarnya kaget.
Pemimpin regu tersebut segera mengeluarkan sebuah token komunikasi.
"Kepala suku, pelaku kejahatan melarikan diri ke barat."
……
Gurita raksasa itu bergerak ke selatan ratusan li, namun tiba-tiba merasakan informasi dari token komunikasi. Wajaknya berubah drastis sambil mengeluarkan deruman kemarahan membara. Seketika postur tubuhnya berubah lagi mengejar ke barat.
Bentuk asli Sang Mo memiliki kecepatan luar biasa, namun arah Qin Yu kali ini kembali berubah.
"Hmph, kejar saja aku, lari pelan-pelan saja."
Arah Qin Yu berubah lagi, bukannya melanjutkan penerbangan ke barat malah berbelok ke selatan dengan penerbangan cepat. Kali ini tak ada yang memberi tahu Sang Mo tentang pergerakan Qin Yu. Meski kecepatan Sang Mo tinggi, karena arahnya berbeda, jarak di antara mereka justru semakin melebar.
Menerobos ke selatan sejauh seribu li dengan kecepatan tinggi!
Kemudian mengubah arah lagi, terbang ke timur sejauh seribu li!
Lalu melanjutkan penerbangan ke arah tenggara...
Tanpa tahu arah pasti Qin Yu, setelah mengejar setengah hari tanpa jejak, Sang Mo terpaksa mengakui kegagalan pengejaran ini. Dengan geram dan pasrah, ia kembali ke markasnya.
Di dalam istana Klan Sang.
Pria dari Klan Ikan Mata Hijau tersenyum: "Senior Sang Mo tak perlu khawatir. Dengan 30 anggota klan kami yang ahli melacak, mustahil si pembunuh bisa kabur." Pria itu menunjukkan sikap percaya diri.
Sang Mo menyibak jubah merahnya dengan geram, lalu duduk di kursi utama Auditorium Utama.
Melakukan operasi penangkapan orang dengan skala besar, tapi malah membiarkan musuh kabur, bagaimana mungkin Sang Mo tidak marah.
Di saat yang sama, tiga pria dari klan Ikan Mata Hijau lainnya memasuki auditorium utama dari dalam istana. Wajah mereka juga bersisik ikan. Ketiga pria ini membungkuk hormat kepada Sang Mo sebelum salah satu dari mereka berkata: "Senior Sang Mo, anak-anak kami telah menemukan jejak si pembunuh."
"Laporkan!" Suara Sang Mo bergemuruh penuh wibawa, aura mengintimidasi menyelimuti seluruh ruangan.
Pria itu menjawab: "Ketika Senior memburu si pembunuh, target pertama terbang ke arah barat lalu berbelok ke selatan. Meski ada beberapa bagian yang tidak jelas dalam proses pelacakan, perkiraan terakhir posisinya berada sekitar 7.000 li di tenggara lokasi awal pengejaran Senior."
Para pria dari suku Mata Hijau ini masing-masing menguasai tidak kurang dari seribu ekor ikan. Setiap ikan menjadi mata-mata mereka, dan melalui kecepatan terbang serta ada tidaknya aura iblis, mereka dapat dengan mudah mengidentifikasi identitas Qin Yu.
Tidak ada aura iblis, kecepatan yang begitu tinggi. Di zona 100.000 li ini, selain Qin Yu diperkirakan tidak ada cultivator dewa lain.
"Bagus."
Sang Mo bangkit berdiri dengan keras, lalu mendengus dingin ke arah anggota klan Sang di auditorium, "Sang Lanpu, kalian bahkan tak berguna untuk urusan kecil. Berikan token komunikasi kepada bangsaku Mata Hijau!" Sang Mo jelas sangat tidak puas dengan kinerja anak buahnya sendiri.
Anggota klan Sang Lanpu itu segera mengeluarkan token komunikasi dan menyerahkannya kepada seorang pria dari suku Mata Hijau.
Sang Mo menatap tajam pria Suku Mata Hijau dengan nada dingin: "Kali ini bagaimanapun caranya, aku takkan membiarkan brengsek itu lolos lagi. Kalian dari Suku Mata Hijau akan tetap di istana, tiga puluh saudara akan bekerja sama. Segala kabar harus segera laporkan padaku melalui token komunikasi."
Sebelumnya dirugikan karena tak ada anggota Suku Mata Hijau lain yang mengirim kabar, kini Sang Mo telah belajar dari kesalahan.
Langsung memberikan token komunikasi kepada salah satu dari mereka, memastikan ketiga puluh orang tetap di istana. Siapapun yang mendapat informasi bisa langsung menghubunginya.
"Senior Sang Mo, tenang saja. Ikan-ikan yang dikontrol tiga puluh bangsaku hampir tersebar setiap ratusan li. Begitu si pembunuh bergerak terdeteksi ikan, dia takkan luput dari kendali kami." Pria Suku Mata Hijau itu penuh keyakinan.
Sang Mo menganggukkan kepala puas.
"Senior, ini zona keberadaan si pembunuh saat ini."
Sebuah jade slip langsung diserahkan kepada Sang Mo. Begitu kesadaran spiritual Sang Mo menyapunya, ia langsung mengetahui lokasi zona tersebut. Senyuman mengerikan muncul di wajah Sang Mo: "Kali ini, kau takkan bisa kabur lagi, sampah cultivator dewa."
Jubah merah berkibar saat Sang Mo langsung terbang keluar dari Auditorium Utama.
Qin Yu malas bersandar di sebuah karang di dasar air, bajunya memiliki efek menolak air. Pada saat ini alis Qin Yu berkerut dalam, jelas sedang merenungkan sesuatu.
"Bagaimana caranya Sang Mo bisa melacak tempat persembunyianku?"
Hingga saat ini Qin Yu tetap tidak bisa memahami, padahal dia sudah berhati-hati terus-menerus. Menurut pemikirannya, seharusnya dia tidak meninggalkan kesalahan apa pun. Setelah merenung beberapa saat, Qin Yu menekan pelipisnya dengan jari. Sejak meninggalkan Benua Qianlong dan memasuki dunia monster bawah laut ini, dia sama sekali belum sempat beristirahat dengan tenang.
Sangat melelahkan.
“Ayah Raja pasti sedang bahagia saat ini.” Senyuman tenang tanpa sadar muncul di wajah Qin Yu.
Ayahnya menikmati ketenangan hidup di Benua Qianlong, sementara Qin Yu sendiri hidup-mati dalam pelarian dengan musuh yang bisa muncul kapan saja.
“Ikan-ikan laut benar-benar indah.” Qin Yu menggerakkan tangannya, ratusan ekor ikan berwarna-warni di sekelilingnya langsung berenang membubar. Kawanan ikan terbesar di lautan kadang mencapai ribuan hingga puluhan ribu ekor yang berenang bersama.
Terbang di antara kawanan ikan ini merupakan suatu bentuk kenikmatan tersendiri.
Namun Qin Yu sama sekali tidak menyadari, dari ratusan ekor ikan tersebut, ada seekor yang sedikit berbeda. Teknik rahasia khas Suku Ikan Mata Hijau ini benar-benar di luar kemampuan Qin Yu untuk mendeteksinya.
Setelah beristirahat sejenak, Qin Yu kembali melanjutkan perjalanannya.
Di wilayah lautan masih banyak cultivator monster, namun sebagian besar dari 100.000 li area laut ini memiliki kemampuan bela diri setara tingkat Golden Core. Beberapa yang mencapai periode awal Nascent Soul pun telah terdeteksi oleh kesadaran spiritual Qin Yu sebelum mereka menyadari kehadirannya.
Sepanjang perjalanan, Qin Yu berhasil menghindari bahaya dengan waspada. Meskipun situasinya menegangkan, tidak ada ancaman besar yang benar-benar menghampirinya.
"Bagus, di sini aku akan melatih kembali teknik 'Utara Laut' itu." Qin Yu melihat sebuah karang raksasa yang bertumpuk-tumpuk. Ia langsung menyusup melalui celah di antara lapisan karang itu, lalu menggunakan energi bintang untuk mengguncang struktur karang hingga membentuk sebuah gua.
Duduk di dalam gua yang baru tercipta, Qin Yu mulai mengatur strateginya.
Dari segi serangan, dirinya sebenarnya cukup mumpuni. Tidak hanya mahir dalam serangan jarak dekat, ia juga bisa mengendalikan Pedang Yan Chi untuk serangan jarak jauh. Dengan kemampuan serangan multi-jarak ditambah jurus pamungkas dari 《Xing Chen Bian》, persenjataannya terbilang lengkap.
Mengenai aspek pelarian dan perlindungan nyawa, tubuhku sendiri setara artefak spiritual. Saat terbang hampir tidak ada hambatan udara. Begitu manusia dan artifak menyatu, kecepatannya benar-benar luar biasa.
Selain itu, aku juga menguasai beberapa teknik aneh dan spesial - teknik rahasia ilmu gelap!
"Baik untuk melarikan diri maupun mengalami dunia cultivator monster, untuk benar-benar menyatu di dalamnya, kuncinya adalah menguasai 'Bei Ming'." Qin Yu segera duduk bersila dan mulai melatih, kembali mengendalikan seberkas energi bintang menuju benaknya.
Kekuatan jiwa terasa samar dan hampa, bagaikan ketiadaan yang kosong.
Sedangkan energi bintang adalah kekuatan nyata. Saat energi bintang menembus kekuatan jiwa, Qin Yu sama sekali tidak mengerti bagaimana caranya kedua energi ini bisa menyatu. Dalam buku ilmu gelap itu hanya tertulis dua kata - mencoba.
Teruslah mencoba. Bahkan sang pencipta pun harus melakukan banyak percobaan sebelum akhirnya berhasil tanpa alasan jelas. Bahkan dia sendiri tidak tahu alasan sebenarnya di balik kesuksesan itu.
“Sekali demi sekali mencoba, Qin Yu sama sekali tidak terburu-buru.”
“Dia sudah menyelesaikan persiapan. Paling-paling akan bertapa di sini sebulan untuk mencoba. Perkiraannya setelah sebulan, Senior Sang Mo yang terus gagal menemukannya akan mengurangi intensitas perburuan.” Namun baru setengah hari Qin Yu mulai melatih diri.
“Senior Sang Mo, menurut informasi dari anak-anakku, dia seharusnya berada di wilayah 100 hingga 200 li di selatan posisi Senior. Untuk zona yang lebih detail, aku tidak tahu.” Pria dari Klan Mata Hijau mengirimkan informasi.
Lokasi pertapaan yang dipilih Qin Yu awalnya tidak memiliki ikan yang dikontrol Klan Mata Hijau di sekelilingnya. Namun dalam radius 100 li sekitar lokasi ini, ada ikan yang melihat Qin Yu terbang ke sini lalu menghilang. Secara alami diputuskan Qin Yu berada di sini.
“Baik, sangat baik!”
Sang Mo menjulurkan lidah merah darahnya, senyum sadis terpancar di wajahnya. Daripada berubah menjadi gurita delapan lengan, dia memilih tetap dalam wujud manusia dan menyelinap mendekati zona Qin Yu sambil memaksimalkan kesadaran spiritualnya untuk menyisir area tersebut.
Di tengah latihan, Qin Yu tetap tenang. Dengan tekun dia terus mencoba, menganalisis setiap kesalahan lalu mengulangi prosesnya.
"Sang Mo!"
Mata Qin Yu terbuka lebar. Proses latihan berhenti hampir sekejap. Meski sedang berkonsentrasi, kesadaran spiritualnya selalu waspada. Dalam sekejap mata, Sang Mo yang bergerak gesit telah menembus jarak aman antara jangkauan spiritual mereka.
"Syuut!"
Qin Yu sama sekali tak sempat memikirkan hal lain, langsung menghancurkan karang dan menerobos keluar. Kemudian ia segera mengendalikan Pedang Yan Chi, mengaktifkan Penyatuan Manusia dan Artifak, terbang ke timur dengan kecepatan maksimal. Kesadaran spiritual Sang Mo baru saja mendeteksi aura Qin Yu, tapi tiba-tiba sang cultivator itu sudah menghilang lagi.
"Kali ini kau jangan harap bisa melarikan diri." Senyum dingin mengembang di wajah Sang Mo. Tubuhnya dalam sekejap berubah menjadi gurita merah raksasa berkaki delapan.
Bersamaan dengan itu, melalui token komunikasi, Sang Mo memberi perintah kepada 30 anggota Klan Mata Hijau yang berada di Istana Suku Sang: "Wahai bangsaku Klan Mata Hijau, awasi dengan ketat! Segera laporkan setiap jejak cultivator itu kepadaku kapan saja!"
Sambil menyebarkan kesadaran spiritualnya, Sang Mo segera mengejar Qin Yu.
Namun meski kecepatannya sedikit lebih tinggi dari Qin Yu, Sang Mo menyadari kesadarannya tak lagi bisa melacak aura sang cultivator terkutuk itu. Ia segera menarik kesimpulan: cultivator sialan itu telah mengubah arah lagi.
“Ke arah mana sebenarnya Qin Yu melarikan diri?” Sang Mo tidak bisa melakukan penilaian.
“Senior Sang Mo, si pembunuh berada 150 li di selatan posisi Senior. Saat ini sedang melakukan penerbangan cepat ke arah selatan.”
Informasi dari pria Suku Mata Hijau membuat Sang Mo bersukacita. Ia segera melesat ke lokasi Qin Yu. Jarak mereka 150 li, namun karena arah penerbangan sama, butuh waktu cukup lama sebelum Sang Mo berhasil mendekat.
Kesadaran spiritual Qin Yu yang terkembang kapan saja langsung mendeteksi keberadaan Sang Mo puluhan li di belakang.
“Bagaimana dia tahu arah pelarianku?” Qin Yu menyadari bahaya. Ia segera mengubah arah lagi, berhasil memperlebar jarak.
……
Beberapa saat kemudian, jejak Sang Mo muncul lagi di belakang. Dengan perasaan marah dan bingung, Qin Yu kembali mengubah arah, menjauh lagi.
Namun tak lama kemudian, Sang Mo mendekat lagi!
“Brengsek ini bagaimana selalu tahu arah yang aku ubah.” Kilau dingin terpancar dari mata Qin Yu, jelas dia sedang marah.
Sedangkan Sang Mo yang di belakang juga mulai geram karena terus mengejar: “Cultivator dewa, sialan cultivator dewa, bagaimana dia selalu tahu lebih dulu pelacakanku, selalu mengubah arah sebelumnya, apakah jangkauan kesadaran spiritualnya lebih luas dariku?” Sang Mo tidak bisa menerima hasil ini.
Baik yang dikejar maupun yang mengejar, amarah keduanya sudah memuncak.
“Timur!”
Qin Yu kembali mengubah arah, namun kali ini dia tidak beruntung karena di lokasi perubahan arahnya terdapat seekor ikan, dan ikan ini adalah yang dikendalikan oleh Klan Mata Hijau.
“Senior Sang Mo, timur, dia kabur ke arah timur!”
Sang Mo kali ini hampir tidak mengambil jalan memutar, langsung terbang mengikuti ke timur sehingga jarak dengan Qin Yu langsung menyempit. Qin Yu yang awalnya mengira Sang Mo akan kembali tertinggal justru berkeringat dingin ketakutan, sekaligus amarahnya juga meluap.
"Patung tanah pun punya batas kesabaran, Sang Mo, jangan kau cari masalah denganku."
Di dalam hati Qin Yu mulai muncul aura pembunuhan.
Gua bawah laut yang suram saat ini bagaikan lubang hitam, terus-menerus melahap berbagai energi alam. Bahkan beberapa monster bawah air yang berenang di sekitarnya langsung tersedot masuk ke dalam gua ini tanpa bisa kabur.
Tiba-tiba, daya hisap gua itu lenyap seketika.
Di dalam gua.
Dua sinar hijau memancar dari dalam gua - itu adalah mata Elang Hitam. Setelah mengalami teknik terlarang 'memori warisan', Xiao Hei telah mengalami perubahan drastis. Saat ini tubuhnya jauh lebih kurus tanpa sedikitpun aura yang terpancar.
"Kakak, aku datang."
Aura Xiao Hei tiba-tiba menyembur bak... pisau tajam yang membeku. Postur tubuhnya bergerak lincah bagai kepingan es tipis, menembus arus air dan menghilang dalam sekejap. Kecepatannya bahkan melebihi teknik 'Sembilan Kilatan Luruh' yang biasa digunakannya.
Jilid Kelima Istana Darah Merah Bab Kesepuluh Qin Yu Mata Merah, Sang Mo Gila
Tubuh dan bulu sayap Xiao Hei terlihat lebih kurus, namun jika ada yang mengukur berat badannya, akan ditemukan bahwa berat badan Xiao Hei saat ini justru lebih berat dibanding sebelum menggunakan teknik terlarang. Ini karena Xiao Hei telah melahap banyak darah murni monster yang melintasi mulut gua dan menyerapnya ke dalam tubuhnya sendiri.
"Meskipun kondisi saat ini sedikit berbeda dengan yang tercatat dalam memori, kecepatan dan serangannya justru lebih kuat dari perkiraan."
Xiao Hei sangat puas dengan kondisinya saat ini. Tiba-tiba kesadarannya spiritualnya mendeteksi seorang cultivator monster fase inti awal. Di dunia cultivator monster meskipun saling membunuh adalah hal biasa, namun jika mereka berada di bawah kekuatan yang sama umumnya tidak akan saling membunuh.
Cultivator monster dengan wujud asli hiu macan ini berenang santai di dasar laut.
Tiba-tiba kilatan hitam langsung menembus tubuh cultivator monster hiu macan ini. Hanya terdengar suara dengusan rendah, kemudian hiu macan itu sepenuhnya dilahap kilatan hitam tersebut. Bahkan darah murni dan dagingnya pun habis ditelan, lalu kilatan hitam itu kembali berubah menjadi elang hitam.
"Saat menggunakan teknik terlarang, aku sama sekali tidak bisa mengendalikan diri. Meski pernah melahap monster tingkat Golden Core, tapi lencana identitas malah hancur oleh aliran energi Qi." Xiao Hei mengeluarkan lencana identitas cultivator monster hiu macan itu.
Metode penelanan Xiao Hei ini tidak hanya melahap seluruh darah murni dan daging korban, tapi juga mengambil alih semua memorinya. Namun untuk menelan jiwa, Xiao Hei tidak berani maupun mampu melakukannya.
Qin Yu terus mengubah arah. Begitu Sang Mo mendekat, dia langsung bermanuver. Sementara Sang Mo yang mengandalkan pemberitahuan berkala dari suku ikan bermata hijau, juga tidak pernah tertinggal jauh. Keduanya saling kejar-mengejar ini sudah berlangsung setengah hari.
"Ada lagi yang muncul!"
Qin Yu dalam hati mengumpat, saat ini kesadaran spiritualnya mendeteksi kemunculan anggota Suku Sang di depan. Segera dia mengubah arah lagi, kini dia bukan hanya harus kabur dari kejaran Sang Mo, tapi juga waspada terhadap pengepungan anggota suku yang dikirim Sang Mo di sekeliling.
Sejak Sang Mo berulang kali gagal mengejar Qin Yu, dia memerintahkan anggota sukunya untuk memulai operasi pengepungan dalam radius 10.000 li. Dengan adanya anggota suku ini, Qin Yu jelas semakin kewalahan. Baru saja berbelok menghindari Sang Mo, tiba-tiba dia menemukan anggota suku tidak jauh darinya.
"Senior Sang Mo, Qin Yu berada sekitar 120 li di selatanmu." Informasi dari anggota Suku Mata Ikan Hijau kembali datang.
Mata Sang Mo kini memancarkan warna merah darah, jelas amarah telah membara di dadanya. Meski menerima informasi ini, tak ada lagi semangat seperti sebelumnya. Dia tahu, meski ada pemberitahuan berulang dari Suku Mata Ikan Hijau, menangkap si pembunuh tetap merupakan tugas yang sangat sulit.
"Cultivator dewa ini lebih licin dari belut." Sampai saat ini, Sang Mo masih belum tahu nama Qin Yu.
Namun bagaimana mungkin dendam pembunuhan anak tidak dibalas? Sang Mo kembali mengejar.
Setelah waktu yang cukup lama...
Kali ini betapapun Sang Mo mengejar, tidak ditemukan jejak Qin Yu. Bahkan suku Ikan Mata Hijau pun tidak mendeteksi aura-nya. Termasuk anggota-anggota suku Sang yang tersebar, seolah Qin Yu tiba-tiba menghilang begitu saja.
Di bawah pengawasan formasi ratusan li yang dipasang Yu'er, ditambah penyisiran kesadaran spiritual suku Sang dan Sang Mo sendiri, Qin Yu benar-benar lenyap tanpa jejak.
"Kepala Suku."
Sekelompok anggota suku Sang memandang Sang Mo, sama-sama bingung. Tanpa target yang jelas, apa yang bisa mereka lakukan?
Sang Mo menyimpan amarah yang mendidih. Dengan mengerahkan formasi tempur sedemikian rupa, bahkan meminta bantuan suku Ikan Mata Hijau, seorang kepala suku seperti dirinya sendiri mengejar begitu lama, namun gagal menangkap cultivator dewa kelas rendah. Mana mungkin tidak geram?
“Cultivator dewa ini, suatu hari nanti akan kukuliti hidup-hidup, kulempar ke sarang semut Xuan Qi, biar digerogoti 10.000 semut sambil meratap selama tiga hari baru mengembuskan napas terakhir.” Mata Sang Mo memancarkan dengki jahat.
Kematian putra mereka telah membuat Sang Mo murka, apalagi dengan kegagalannya terus mengejar Qin Yu, tentu semakin mengobarkan amarahnya.
“Kepala Suku, apakah itu sudah cukup untuk merasa lega? Sebaiknya kita putuskan dulu urat nadinya. Ingatkah rombongan bangsat mesum di barat istana? Biar mereka bergiliran memperkosanya selama tiga hari...” Seorang anggota klan dengan senyum menjilat mengusulkan metode hukuman.
Matanya Sang Mo berbinar, terlihat sangat puas.
Anggota klan lainnya buru-buru menambahkan: “Kepala Suku, pernah kudengar tentang hukuman 'posisi duduk'. Letakkan balok besi berbentuk pahat tajam, suruh dia membuka kaki lebar-lebar lalu duduk. Setelah cinnabar-nya disegel, biarkan urat nadinya dan celah bokong merasakan tusukan logam yang...”
……
Satu per satu anggota klan Sang mengajukan metode hukuman yang keji. Cultivator monster yang telah lama berlatih ini, beberapa di antaranya yang bosan sering menciptakan cara-cara penyiksaan baru. Kadang mereka menangkap orang biasa untuk dijadikan percobaan di pulau terpencil.
Sang Mo mendengarkan dengan puas.
Hanya dengan begini, dia bisa melampiaskan kebenciannya.
"Bagus. Tapi semua ini tak ada artinya jika kita tak bisa menangkapnya." Wajah Sang Mo kembali muram saat teringat betapa sulitnya menangkap Qin Yu, "Cukup! Untuk sementara hentikan pencarian." Bersamaan dengan itu, dia mengirim perintah melalui perintah transmisi ke Klan Mata Hijau.
"Wahai Klan Mata Hijau, kalian harus awasi baik-baik. Begitu cultivator dewa itu muncul, segera laporkan padaku!"
Setelah memberi perintah, Sang Mo segera berangkat duluan. Kecepatannya jauh melebihi gurita delapan lengan biasa. Dia tak punya kesabaran menunggu anggota klan yang terbang lambat. Para anggota klan Sang itu pun berpencar - ada yang kembali ke istana klan, ada pula yang pergi ke tempat lain.
Setengah shichen setelah mereka pergi, tanah bawah tanah di lokasi sebelumnya yang ditempati Sang Mo dan rombongan tiba-tiba bergolak. Sebuah postur tubuh menembus keluar dari bawah tanah—tidak lain adalah Qin Yu.
"Klan Sang." Mata Qin Yu dipenuhi aura membeku.
Setengah shichen sebelumnya, Qin Yu yang terkepung tanpa jalan lolos oleh Sang Mo akhirnya hilang kesabaran. Langsung menyusup ke dalam tanah sambil menarik semua energi bintang, tidak menggunakan sedikitpun energi internal, sepenuhnya mengendalikan aura.
Taruhannya menang.
Sang Mo benar-benar tidak mendeteksi Qin Yu. Seseorang yang tidak menggunakan energi tubuh sama sekali dan mengendalikan aura, pondasi dasar mustahil ditemukan oleh orang luar. Kecuali dengan kesadaran spiritual lawan, namun kesadaran spiritual Qin Yu lebih tinggi dari Sang Mo.
"Brak!"
Qin Yu melesat ke langit bagai anak panah. Saat ini, jaraknya dari permukaan laut cuma 4-5 kilometer. Dalam sekejap, dia telah menembus air dan langsung berada di udara.
"Ada orang!"
Qin Yu langsung menyadari keberadaan cultivator monster di permukaan laut yang sedang melakukan pencarian. Di antara para pencari itu, ia melihat postur tubuh yang familiar - anggota klan Sang yang pernah ia temui sebelumnya.
"Sepertinya Sang Mo masih belum menyerah."
Dengan cepat ia menyelam ke bawah air, hati Qin Yu dipenuhi amarah. Meskipun harus kabur dikejar-kejar, ia sama sekali tidak berpikir untuk melarikan diri ke permukaan. Karena ia sangat paham: di atas laut justru lebih berbahaya baginya!
Pertama, cultivator monster juga bisa terbang. Umumnya kedalaman penyelaman mereka hanya 4-5 kilometer, sementara jangkauan kesadaran spiritual para ahli biasa melebihi 10 kilometer. Dengan sekali sapuan kesadaran spiritual, mereka bisa memindai wilayah laut sekaligus udara di atasnya.
Kedua, permukaan laut yang kosong memudahkan deteksi. Sedangkan di dasar laut masih ada terumbu karang, bebatuan, bahkan pegunungan bawah laut yang bisa dijadikan kamuflase.
3. Wilayah 100.000 li tempat Qin Yu berada saat ini masih menjadi bagian dari laut dekat, yang sepenuhnya merupakan wilayah kekuasaan cultivator monster. Sementara cultivator dewa dan cultivator iblis terdekat berada lebih dari 100.000 li di luar, pulau-pulau terpencil di laut dekat mungkin menjadi tempat persembunyian cultivator monster tertentu.
4. Ada alasan lain: langit tidak bisa dinaiki setinggi yang diinginkan!
Qin Yu sangat paham, semakin tinggi terbang, bahaya di langit semakin besar. Setelah mencapai ketinggian tertentu, Qin Yu tidak bisa terbang lebih tinggi lagi. Menurut penjelasan gurunya Lei Wei, di ketinggian langit terdapat berbagai bahaya mengerikan.
6. Bahkan Lei Wei menyebutnya sebagai bahaya yang 'mengerikan', bisa dibayangkan betapa berbahayanya area di ketinggian ekstrem langit.
7. Terbang di langit tidak bisa terlalu tinggi, dan ruangnya yang luas membuat tidak ada tempat bersembunyi jika ketahuan. Apa yang harus dilakukan Qin Yu? Dia hanya bisa memilih tinggal di dasar laut, setidaknya di sana masih bisa mencari keuntungan dalam kekacauan.
“Kepala suku sudah bilang, yang cultivator dewa itu bisa saja sewaktu-waktu mengendarai pedang terbang. Kalian semua harus awasi baik-baik.” Seorang anggota Klan Sang membentak.
Anggota klan lainnya tak acuh: "Kakak, jangan terlalu serius. Bukan cuma Klan Sang, banyak cultivator monster yang mengincar perlengkapan spiritual kelas menengah juga diam-diam mengawasi. Asal si nak cultivator dewa itu lengah sedikit... hehe." Suara tawa anggota klan itu terdengar sangat licik.
……
Qin Yu mengerahkan tenaga di kedua tangannya, bagaikan ikan yang meliuk di lautan. Tubuhnya yang telah melalui proses tempering setara artefak spiritual, kekuatan ototnya luar biasa dahsyat. Meski hanya mengandalkan kekuatan fisik, gerakannya tetap secepat anak panah.
"Sang Mo, tak mungkin terus kau yang mengejarku. Saatnya merotasi peran."
Qin Yu mengembangkan kesadaran spiritualnya, kedua lengannya bergetar hebat, seluruh tubuhnya melesat lincah bagikan ikan. Tanpa menggunakan energi bintang, hanya mengandalkan kekuatan fisik, kecepatannya mungkin hanya sepersepuluh dari sebelumnya. Tapi bagi Qin Yu, ini sudah cukup.
……
"Hei, kakak laki-laki, menurutmu ke mana si cultivator dewa itu bersembunyi?"
"Lupakan, bahkan kepala suku sudah pulang. Kami juga istirahat dulu."
Dua anggota klan Sang berjalan berdampingan. Selama hari-hari ini, bangsaku terus dibuat pusing oleh Qin Yu.
"Kakak, ada monster tidak berbakat yang menyerang." Seorang anggota klan Sang berkata sambil tertawa, tiba-tiba berbalik dan menebas dengan satu tangan. Namun yang terlihat adalah Pedang Yan Chi Qin Yu, langsung menusuk lehernya.
Hampir bersamaan, tangan kiri Qin Yu juga menembus dada anggota klan Sang yang lain.
"Monster tidak berbakat?" Qin Yu mengambil dua cinnabar lalu pergi.
Qin Yu yang tidak menggunakan energi bintang saat bergerak, meski tidak terdeteksi oleh cultivator monster, namun saat mendekat untuk menyergap, getaran aliran air akan terasa oleh korban. Barusan anggota suku Sang itu mengira serangan hiu biasa, karena tidak merasakan aura energi.
Serangan balik Qin Yu akhirnya dimulai!
……
Bahkan saat dikepung oleh begitu banyak orang dari Sang Mo pun tidak tertangkap, Qin Yu cuma perlu menghindar dengan mudah dari pemburuan.
Hari pertama, Qin Yu cuma membunuh dua orang. Setelah ketahuan oleh Klan Mata Hijau, ia kembali menghilang. Kali ini ia berdiam tiga hari untuk melebur cinnabar diam-diam.
Saat ada cultivator monster mendekat, Qin Yu berhenti melebur. Setelah mereka pergi, ia melanjutkan peleburan. Tiga hari dihabiskan hingga dua cinnabar lumer total.
Kemudian Qin Yu kembali dikerahkan.
Namun kali ini Qin Yu tidak seberuntung sebelumnya, butuh beberapa hari untuk menemukan anggota klan Sang, dan itu pun tiga orang berkumpul. Kali ini Qin Yu mengamuk, energi bintang pecah, melancarkan pertarungan jarak dekat. Dua anggota klan Sang fase inti tengah dan satu cinnabar tahap akhir dibunuh sekaligus olehnya.
Setelah itu Qin Yu kembali mereda.
Kali ini Qin Yu mereda selama sepuluh hari penuh, setelah itu dia kembali bertindak...
……
Tiga bulan penuh, Qin Yu telah membunuh 16 anggota klan Sang. Mereka yang selamat mulai ketakutan menyaksikan rekan-rekannya mati satu per satu. Kini mereka selalu berkumpul dalam kelompok besar, menyulitkan gerak Qin Yu.
Tapi Qin Yu berani!
Bahkan terhadap kelompok besar klan Sang sekalipun, Qin Yu berani menyergap, lalu mengembangkan Penyatuan Manusia dan Artifak untuk kabur. Seiring naiknya kekuatan secara bertahap, kecepatan 'Penyatuan Manusia dan Artifak'-nya meningkat, hampir menyamai kecepatan maksimum wujud asli Sang Mo.
“Menyergap, menyatu dengan artifak dan kabur, namun menyembunyikan energi bintang lalu menggunakan kekuatan otot untuk bergerak di dalam air, membuat musuh sama sekali tidak bisa mendeteksi jejaknya. Bahkan jika suku ikan mata biru menemukan, dia bisa kabur lebih dulu mengandalkan kesadaran spiritual.”
Membunuh dengan mata merah, Qin Yu membunuh dengan mata merah.
“Sang Mo, kau yang menyerangku lebih dulu, jangan salahkan aku jika menghancurkan seluruh klan Sang-mu!”
Sang Mo memegang jade slip di tangannya, di dalamnya terdapat rekaman kesadaran spiritual Qin Yu. Ini adalah jade slip yang ditinggalkan Qin Yu setelah membunuh anggota klan Sang. Sang Mo jelas merasakan aura pembunuhan dalam pesan itu, tidak perlu diragukan lagi niat membunuh Qin Yu—dalam setengah tahun, 32 anggota klan tewas, inilah buktinya.
Tangan Sang Mo gemetar, otot di wajahnya berkedut kejang-kejang.
Suku Sang yang mencapai tingkat Golden Core totalnya cuma kurang dari 200 orang. Dalam setengah tahun saja sudah 32 anggota tewas. Dengan kecepatan ini, diperkirakan dalam lima tahun suku mereka sendiri hampir hancur total. Tapi kecepatan Sang Mo saat ini setara dengan Qin Yu, sementara Qin Yu selalu bisa mendeteksi gerakannya lebih dulu.
Sang Mo sama sekali tidak bisa menangkap Qin Yu. Setelah setengah tahun pengejaran, dia sudah mengakui kegagalannya.
"Baik, baik, baik!"
Sang Mo yang sedang dilanda amarah membara mengucapkan tiga kali kata "baik" berturut-turut. Matanya berkedip merah saat mengeluarkan token komunikasi dari sakunya. Setelah berpikir sejenak, dengan gigi yang digeretakkan dia mengirim pesan spiritual: "Wakil Gua Lord, naikkan hadiah buruan! Selain memberikan satu artefak spiritual kelas menengah, tambahkan juga 'Palu Petir' milikku!"
Palu Petir, artefak spiritual kelas atas yang dianggap Sang Mo setara nilainya dengan putra kandungnya sendiri.
Membuat keputusan ini seperti mencabut sepotong daging dari dada Sang Mo. Artefak spiritual kelas atas, bahkan ahli periode Nascent Soul pun sangat menginginkannya. Sang Mo juga tahu banyak ahli periode Nascent Soul yang mengincar artefak spiritual kelas atas 'Palu Petir' ini, termasuk Wakil Pemimpin Istana Darah Merah 'Cha Ge' yang kekuasaannya setara Kaisar.
"Jika ingin menghancurkan seluruh klanku, lihat dulu apakah kau bisa bertahan menghadapi para ahli periode Nascent Soul itu." Sang Mo berbisik perlahan, namun suara serak nan dalamnya menggema di Auditorium Utama, membuat bulu kuduk merinding.
Jilid Kelima Istana Darah Merah Bab Kesebelas Kembalinya Xiao Hei
Wilayah Darah Merah, di dalam Istana Darah Merah.
"Hah, Sang Mo akhirnya tidak tahan juga. Bahkan 'Palu Petir' kesayangannya itu berani dia jadikan taruhan." Cha Ge yang mengenakan jubah merah itu tersenyum puas. Rupanya dia sudah lama menanti hari ini.
Di sebelahnya, perwira baja perak yang menyampaikan kabar itu sedikit membungkuk dan berkata: "Wakil Gubernur, Palu Petir ini adalah artefak spiritual kelas menengah, sementara target buruannya hanyalah seorang cultivator dewa yang bahkan belum mencapai periode Nascent Soul. Ini terlalu mudah. Di wilayah Chixue juga ada banyak ahli periode Nascent Soul. Perkiraan saya, sebagian besar ahli periode Nascent Soul akan segera pergi."
"Kau salah, misi ini tidak sesederhana itu." Cha Ge berdiri, menaikkan dagunya sedikit dengan sombong sambil tersenyum, "Kutanya padamu, target buruan ini hanyalah seorang cultivator dewa yang bahkan belum mencapai periode Nascent Soul. Mengapa selama ini Sang Mo belum bisa menangkapnya?"
Perwira baja perak itu juga mulai curiga: "Benar juga, seorang cultivator dewa yang bahkan belum mencapai periode Nascent Soul, dengan mengandalkan apa dia?"
Cha Ge tampak sangat yakin, melanjutkan: "Aku ingatkan lagi padamu, Sang Mo bahkan telah mengundang 30 anggota bangsaku dari suku Ikan Mata Hijau."
“Bangsamu dari klan Ikan Mata Hijau？” Si penjaga baja perak terkejut ringan. Perairan utara sejauh 100.000 li itu sangat jauh dari Wilayah Darah Merah, terpaut jutaan li. Taktik perburuan Sang Mo terhadap Qin Yu tidak diketahui oleh orang awam.
Cha Ge baru bisa melacaknya berkat intelijen dari Istana Darah Merah.
“Teknik rahasia klan Ikan Mata Hijau dalam menguasai ikan sangat berbahaya. Cultivator dewa tidak memiliki aura iblis, pasti mudah terlacak. Jika sudah terlacak, ditambah kekuatan Sang Mo, seharusnya mudah menangkap cultivator itu,” ujar penjaga baja perak menganalisa.
Tapi memikirkan hasilnya, Sang Mo yang sudah begitu lama belum juga menangkap cultivator itu membuat penjaga baja perak kebingungan.
“Mengapa tidak tertangkap? Jangan-jangan cultivator ini punya teknik rahasia?” Penjaga baja perak bergumam, benar-benar tak mengerti.
Cha Ge memandang Wakil Komandan Berbaju Perak dengan senyum penuh percaya diri: "Benar, sebenarnya mengapa demikian? Menurutku, jawabannya tidak lepas dari dua kemungkinan. Pertama, cultivator itu memiliki teknik rahasia untuk menyembunyikan aura-nya sehingga Sang Mo tidak bisa melacaknya. Kedua, kecepatan mengendarai pedang terbangnya sangat tinggi, bahkan melebihi kemampuan Sang Mo untuk mengejar."
Wakil Komandan Berbaju Perak menganggukkan kepala dengan ekspresi penuh pertimbangan.
"Menyembunyikan aura di hadapan Sang Mo, menurut perkiraanku sangat sulit dilakukan oleh cultivator yang bahkan belum mencapai tahap Nascent Soul," ujar Wakil Komandan Berbaju Perak setelah berpikir sejenak.
Cha Ge mengangguk setuju: "Tepat. Jadi kemungkinan besar cultivator ini memiliki kecepatan yang luar biasa sehingga Sang Mo sama sekali tidak bisa menyusul. Menurut kabar yang kudapat, Sang Mo telah beberapa kali mencoba memburunya, bahkan pernah berada dalam jarak puluhan li, namun tetap saja cultivator itu berhasil lolos."
Penjaga Perak terkejut: "Kecepatan yang luar biasa, Wakil Gua Master. Wujud asli Sang Mo adalah gurita delapan lengan. Saat kecepatannya benar-benar terkembang, bahkan aku pun tak bisa mengejar. Bagaimana mungkin cultivator dewa yang belum mencapai periode Nascent Soul itu bisa melepaskan diri dari Sang Mo?"
Senyuman di wajah Cha Ge tiba-tiba merekah. Dari antara bibirnya, terlempar dua kata pelan: "Pedang Terbang!"
Penjaga Perak tertegun sejenak, namun beberapa saat kemudian matanya mulai bersinar terik.
Kemampuan bela diri biasa saja, tapi kecepatan mengendarai pedang terbang sangat tinggi. Kemungkinan besar karena kelas pedang terbang itu sendiri, atau mungkin metode khusus dalam teknik mengendarainya. Namun Cha Ge yakin itu karena kelas pedang terbang si cultivator dewa.
"Berdasarkan informasi yang kudapat, pedang terbang cultivator itu minimal artefak spiritual kelas menengah." Sebenarnya Cha Ge ingin menyebut 'artefak spiritual kelas tertinggi', mengingat dia tahu seberapa abnormalnya kecepatan Sang Mo.
Tapi mungkinkah seorang cultivator dewa yang belum mencapai periode Nascent Soul memiliki 'artefak spiritual kelas tertinggi'?
"Lagipula, bahkan para ahli tingkat Dongxu yang memiliki satu artefak spiritual kelas tertinggi saja merupakan hal yang sangat mewah. Di DUNIA XIUZHEN lautan, perkiraanku belum ada sekte yang rela memberikan artefak spiritual kelas tertinggi ke cultivator dewa yang bahkan belum mencapai periode Nascent Soul."
"Bahkan memberikan artefak spiritual kelas menengah pun sudah sulit dipercaya."
"Mungkin, cultivator dewa itu mendapat kesempatan langka dan secara tak sengaja memperoleh artefak spiritual kelas menengah." Begitu pikiran Cha Ge.
Tiba-tiba—
"Plak!" "Plak!" "Plak!"...
Suara tepukan tangan terdengar dari belakang. Seorang pria berwajah mirip Cha Ge muncul. Wajahnya yang berbentuk segitiga langsung mengingatkan pada ular licik. Pria ini adalah wakil gua lain, 'Cha Po'.
"Adik ketiga, penjelasanmu spektakuler. Apa kau keberatan aku ikut menangkap cultivator dewa itu?" Cha Po tersenyum manis.
Wajah Cha Ge berubah sedikit, dalam hatinya mengumpat.
“Sialan, Cha Po kau sendiri sudah punya artefak spiritual kelas menengah! Aku cuma bisa memandangi bintang dan bulan purnama untuk menunggu kemunculan Thunder Hammer. Kabar yang baru kudapat ini menyimpulkan cultivator dewa itu setidaknya membawa satu artefak spiritual kelas menengah. Dua keberuntungan sekaligus, tapi di saat seperti ini kau malah ikut merebut, masih saudara sedarah pula!”
Ekspresi wajah Cha Ge tetap muram meskipun berusaha menguasai amarahnya.
“Kakak kedua, bukankah waktu itu artefak spiritual kelas menengah yang didapat kakak pertama diberikan padamu? Aku sama sekali tidak kebagian.” Suara Cha Ge terdengar geram. Dia sengaja hanya mengungkit kejadian masa lalu tanpa menambahkan komentar lain.
Cha Po seketika paham. Rupanya adik ketiganya mengira diriniya ingin berebut artefak spiritual. Dengan tertawa terbahak ia berkata: “Adikku terlalu pelit. Kau harusnya tahu seperti apa karakter kakakmu ini. Sudah punya satu artefak spiritual kelas menengah, mana mungkin aku masih serakah. Cuma bosan di dalam gua pertapaan, ingin mengajakmu jalan-jalan sebentar.”
“Benarkah?” Cha Ge masih ragu.
"Sialan, Cha Po kamu sendiri sudah punya satu artefak spiritual kelas atas! Aku menanti bintang dan bulan baru dapat Palu Petir. Baru dapat kabar itu lalu menyimpulkan si kultivator setidaknya punya satu artefak spiritual kelas atas. Dua kebahagiaan sekaligus, tapi di saat seperti ini kau malah berebut denganku, masih saudara sendiri!"
Cha Ge menatap tajam: "Kakak kedua, dulu waktu kakak sulung dapat artefak spiritual kelas atas diberikan padamu, aku tidak dapat apa-apa." Suaranya penuh kejengkelan, hanya menyampaikan fakta.
Cha Po langsung paham. Adiknya masih sangka dia mau berebut artefak. Tertawa terbahak: "Kau terlalu picik, adikku! Kau tahu sifatku - sudah punya satu artefak spiritual kelas atas, mana mungkin aku serakah. Hanya bosan di istana, ingin jalan-jalan barengmu."
"Benarkah?" Cha Ge masih ragu.
"Dari segi kekuatan, bahkan Cha Ge yang juga berada di periode awal Nascent Soul lebih kuat daripada Sang Mo. Apalagi Cha Po yang sudah di tingkat menengah Nascent Soul."
Sebuah pegunungan bawah laut hijau membentang terus-menerus sepanjang ribuan li. Di dalam gua di pinggang gunung salah satu puncaknya, seorang pria sedang bermeditasi dengan posisi duduk bersila. Kabut ilusif terus berputar di sekeliling tubuhnya, sementara tiga cinnabar melayang di sekitar badannya.
Setelah waktu yang lama, kabut ilusif itu menyatu sepenuhnya ke dalam tubuh siluet tersebut. Baru sekarang wajahnya terlihat jelas. Ternyata itu Qin Yu. Dibandingkan setengah tahun lalu, kini ada kesan kedinginan di raut wajahnya.
Qin Yu tiba-tiba membuka mata, pandangan dingin dan jernih memancar keluar.
"Melebur begitu banyak cinnabar, tapi bahkan belum mencapai tahap akhir Nebula." Ekspresi pasrah terpancar di wajah Qin Yu.
Memproses cinnabar, sebagian besar energi kotor yang tidak murni telah dibersihkan oleh Api Bintang Sejati, akhirnya hanya sekitar sepuluh persen esensi yang terserap. Meskipun Qin Yu telah membunuh 32 anggota klan Sang dalam setengah tahun ini, sebagian besar dari mereka berada di fase inti awal, sedikit di fase inti tengah, dan cuma tiga yang mencapai cinnabar tahap akhir.
Menurut perkiraan Qin Yu, diperlukan sepuluh cinnabar tahap akhir untuk mencapai tahap akhir Nebula.
Dalam setengah tahun, 32 planet cinnabar telah diproses, total akumulasinya ternyata masih kalah dari sepuluh cinnabar tahap akhir. Namun kesenjangannya tidak terlalu besar, ditambah latihan harian Qin Yu, dia merasa masa mencapai tahap akhir Nebula sudah semakin dekat.
"Sekarang sudah mendekati puncak tahap tengah Nebula, soal kecepatan juga sedikit lebih cepat dari Sang Mo." Senyuman tipis mengembang di wajah Qin Yu.
Selama setengah tahun ini, Qin Yu tidak selalu bersembunyi di zona 100.000 li paling utara. Karena dia paham betul, area itu memiliki patroli pencarian paling ketat. Oleh karena itu, bahkan saat melarikan diri pun Qin Yu tetap konsisten melanjutkan perjalanan ke selatan.
Terkadang menuju barat, terkadang ke timur, atau melanjutkan perjalanan ke selatan, namun Qin Yu sama sekali tidak pernah menoleh ke utara.
Dalam setengah tahun, antara melatih ilmu bela diri, memburu musuh, atau memacu perjalanan ke selatan, Qin Yu ternyata telah bergerak lebih dari satu juta li. Dengan membunuh anggota klan Sang dan menggunakan teknik pencarian jiwa, akhirnya Qin Yu memahami alasan dirinya selalu ketahuan.
"Anggota Klan Ikan Mata Hijau..." Qin Yu dipenuhi rasa pasrah.
Ikan yang dikendalikan anggota Klan Ikan Mata Hijau tidak berbeda dengan ikan biasa. Setidaknya Qin Yu sama sekali tidak menemukan perbedaan. Di tengah luasnya lautan yang dipenuhi ribuan ikan, sungguh sulit baginya menghindari mata-mata yang mengintip di antara kawanan ikan.
Jadi Qin Yu hanya bisa berusaha menghindari kawanan ikan, namun tetap mungkin ketahuan. Hanya dengan memperhatikan kawanan ikan, frekuensi Qin Yu terdeteksi berkurang banyak.
"Xiao Hei ternyata lebih cepat dariku, bahkan berada di barat dayaku." Qin Yu menutup matanya, indra keenamnya merasakan arah kasar Xiao Hei. Beberapa waktu sebelumnya, Qin Yu pernah merasakan jarak mereka tidak terlalu jauh. Tapi sepertinya Xiao Hei sedang diburu, sehingga terus melesat ke selatan.
Saat itu Qin Yu sangat khawatir. Alih-alih berkumpul dengannya, Xiao Hei justru berlari gesit, pasti menghadapi bahaya tertentu. Qin Yu mati-matian mengejar ke selatan, namun semakin dikejar, jarak mereka justru semakin melebar.
Dari situ Qin Yu membuat penilaian: kecepatan Xiao Hei terlalu tinggi, jauh melampaui teknik 'Sembilan Kilatan Luruh' yang pernah digunakan sebelumnya. Bahkan mungkin dua kali lebih cepat. Qin Yu tak bisa menyusul, akhirnya pasrah melepas kejarannya.
“Xiao Hei kecepatannya begitu tinggi, Qin Yu juga pernah memprediksi mengapa Xiao Hei bisa secepat ini. Pernah terpikir bahwa Xiao Hei telah melahap banyak monster sehingga kekuatannya meningkat drastis, juga pernah menduga apakah Xiao Hei menggunakan jurus rahasia khusus untuk berlari.”
“Tapi Qin Yu sama sekali tidak menyangka bahwa Xiao Hei menggunakan 'teknik terlarang' yang benar-benar mengubah dirinya sendiri. Dalam tingkat tertentu, Xiao Hei benar-benar mengalami transformasi total dan sama sekali berbeda dari sebelumnya. Namun sebagai 'teknik terlarang', tentu tidak sempurna.”
“Sudah setengah tahun berpisah dengan Xiao Hei.”
Qin Yu tersenyum tipis, kemudian berubah menjadi kilatan cahaya keluar dari gua. Ia langsung menuju arah barat daya - biasanya Qin Yu akan bergerak menuju posisi Xiao Hei kecuali bertemu cultivator monster.
“Eh, Xiao Hei juga terbang ke arahku!”
Wajah Qin Yu langsung berseri-seri. Dia segera bergegas ke arah Xiao Hei. Namun yang utama bukanlah perjalanan - jika di tengah jalan bertemu anggota bangsaku yang nekad atau masih ingin menangkapnya, Qin Yu tidak akan mengampuni.
……
Entah melanjutkan perjalanan atau berlatih, tiga bulan pun berlalu.
Tiga bulan ini penuh keanehan. Bangsaku tampaknya telah menghentikan operasi pemburuan. Qin Yu sama sekali tidak menemui anggota suku mereka, sehingga perjalanan menjadi lebih cepat. Jarak tempuh tiga bulan ini setara dengan perjalanan setengah tahun sebelumnya.
Qin Yu telah terbang lebih dari satu juta mil. Jarak sejauh itu membuatnya menghela nafas takjub.
Xiao Hei terbang mendekatinya. Begitu lamanya penerbangan manusia dan elang ini hingga belum bertemu, menunjukkan betapa jauh jarak yang ditempuh Xiao Hei sebelumnya. Saat ini Qin Yu berada sekitar tiga juta li dari Benua Qianlong. Dalam tiga bulan ini, jarak terbang Xiao Hei pasti tidak kalah jauhnya.
Artinya, dalam setengah tahun pertama, Xiao Hei minimal telah terbang empat hingga lima juta li, bahkan mungkin lebih jauh lagi.
Meskipun Xiao Hei tidak mengalami pemburuan sebanyak Qin Yu, jarak yang berhasil ditempuhnya dalam waktu setengah tahun saja sudah menunjukkan betapa mengerikannya kecepatan terbangnya.
Dengan menginjak pedang terbang, Qin Yu melesat di antara terumbu karang dasar laut. Sukacita memenuhi hatinya saat ia merasakan jarak antara dirinya dan Xiao Hei kini hanya puluhan ribu li. Kedua saudara ini akan bertemu dalam waktu kurang dari satu hari. Meski perasaan ini terasa mistis, Qin Yu sungguh-sungguh mempercayainya.
"Xiao Hei, aku datang."
Seperti kilatan cahaya, tubuh Qin Yu membelah hamparan air laut yang tak berujung. Kecepatannya telah mencapai ambang batas maksimal.
Di antara kawanan ikan dan karang dasar laut, Cha Ge dan Cha Po bersaudara meluncur dengan pedang tipis. Selama tiga bulan terakhir, kedua kakak beradik ini hidup nyaman sambil melanjutkan perjalanan ke timur dan berpesta pora di kediaman para cultivator monster.
"Kakak kedua, anggota Suku Mata Hijau itu benar-benar tidak berguna!" geram Cha Ge.
Bangsaku Ikan Mata Hijau sekarang melacak intelijen Qin Yu dengan efisiensi yang jauh menurun, tentu karena Qin Yu menggunakan soul search dan tahu bahwa itu kawanan ikan, sering menghindar. Bangsaku Ikan Mata Hijau sekarang butuh satu dua hari baru dapat satu informasi.
Kabar terakhir dari dua hari lalu menyatakan, secara logis jarak Qin Yu dari kami bersaudara cuma sekitar 100.000 li.
Cha Po tersenyum: "Jangan gugup, sesuai kabar dua hari lalu dan menghubungkan dengan kecepatan si cultivator dewa itu, perkiraan jaraknya sudah dekat. Dua hari ini kapan saja bisa ketemu, kesadaran spiritualmu harus lebih waspada."
"Tenang, aku sama sekali takkan melepasnya." Senyum jahat mengembang di sudut bibir Cha Ge. Untuk artefak spiritual kelas menengah ini, Cha Ge sudah menunggu lama.
Tiba-tiba mata Cha Po berbinar: "Ha! Elang Hitam cinnabar tahap akhir, burung langka yang turun ke dasar laut. Adik tunggu di sini, sudah lama Kakak tidak merasakan burung." Begitu kata Cha Po sebelum melesat ke utara seperti kilatan cahaya.
"Kakak kedua tunggu! Aku juga mau coba hidangan baru!"
Cha Ge tertawa terbahak, tubuhnya juga berubah menjadi kilatan cahaya mengikuti Cha Po yang mengejar.
Jilid Kelima Istana Darah Merah BAB KEDUA BELAS Dua Saudara vs Dua Saudara
"Kakak!"
Xiao Hei melesat gesit bagai kilatan hitam, sorot mata elangnya berkedip penuh kegembiraan. Dia bisa merasakan Qin Yu sudah sangat dekat. Tak lama lagi dua saudara manusia dan elang ini akan bertemu setelah berpisah begitu lama.
Di Benua Qianlong dulu, Qin Yu dan Xiao Hei tak pernah terpisah sedemikian lamanya. Kini di ambang pertemuan, wajar jika mereka begitu bersemangat.
"Bahaya! Ada orang!" Kesadaran spiritual Xiao Hei langsung mendeteksi dua cultivator monster yang mendekat dengan gesit. Sekilas indra keenamnya sudah yakin: dua lawan ini ahli sejati. Berbeda dengan Qin Yu yang punya AIR MATA METEOR, kemampuan spiritual Xiao Hei biasa saja. Apalagi Cha Po berada di Tahap Pertengahan Yuan Infant, jelas kesadaran Xiao Hei kalah tajam.
Sekejap, dua bayangan manusia muncul di depan Xiao Hei. Mereka adalah dua Wakil Panglima Istana Darah Merah, Zha Ge dan Zha Po.
"Hah, benar juga seekor burung. Burung berani masuk ke dasar laut, ini namanya bunuh diri!" kata Zha Ge dengan nada sinis. Kilatan dingin sesekali terlihat di matanya, sementara jubah merah darahnya memancarkan aura dingin.
Zha Po langsung menggapai Xiao Hei dengan tangannya.
Mata Xiao Hei menatap tajam kedua cultivator monster ini. Tiba-tiba sayapnya mengibas dengan kecepatan luar biasa, membentuk bayangan samar hitam yang langsung menghantam tangan Zha Po. Kulit tangan Zha Po terkoyak, darah mulai merembes keluar.
"Berani-beraninya kau melukaiku!" Mata Zha Po tiba-tiba berpendar terang, kemarahan membara menyala-nyala.
Seekor burung dengan level cinnabar tahap akhir, bagi Zha Po adalah mangsa yang mudah ditaklukkan. Bagaimanapun juga level mereka berbeda jauh.
“Haha... Kakak kedua, kau sampai terluka oleh seekor burung yang bahkan belum mencapai tingkat Yuan Infant. Ini benar-benar menggelikan.” Cha Ge bersukacita atas kesulitan orang lain di samping, mengelus perutnya sambil tertawa terbahak.
Cha Po tentu paham Cha Ge sengaja melakukan ini.
“Burung kecil berani melukaiku, jangan salahkan aku berhati kejam.” Suara dingin Cha Po menggema, kemudian seluruh tubuhnya berubah menjadi bayangan samar langsung menyerang Xiao Hei. Cha Po yang merupakan ahli Yuan Infant tengah ini, meski tak berubah ke wujud asli, kecepatannya tetap jauh melampaui Sang Mo dalam bentuk monster laut.
Sayangnya... Xiao Hei sekarang bukan lagi yang setengah tahun lalu.
Setelah melahap banyak monster, Xiao Hei kini telah menembus dari fase inti tengah ke cinnabar tahap akhir. Ditambah modifikasi teknik terlarang, kecepatannya kini lebih dari dua kali lipat dibanding setengah tahun lalu, bahkan Qin Yu pun kini tak bisa menyainginya.
Kilatan hitam melesat dengan gesit.
“Kecepatan luar biasa! Bagaimana mungkin burung punya kecepatan setinggi ini di dasar laut?” Cha Ge yang menyaksikan pertarungan itu tertegun. Ia baru menyadari kecepatan Xiao Hei bahkan melampaui Cha Po.
Setelah pertukaran serangan gesit, Cha Po dan Xiao Hei langsung memisahkan diri.
Cha Po memandang dingin ke arah Xiao Hei: "Pantasan burung cinnabar tahap akhir berani lancang di dasar laut. Rupanya punya keahlian khusus. Kecepatannya memang luar biasa, sulit mencari cultivator monster setara level yang lebih cepat darimu." Saat berbicara, tangan kiri Cha Po meneteskan darah segar.
"Aku punya urusan penting. Jangan halangi jalan."
Xiao Hei mengirim telepati spiritual dengan nada dingin. Ia juga menyadari kekuatan rivalnya. Karena lawannya belum menampakkan wujud asli, Xiao Hei memilih tidak menyerang secara konfrontatif.
"Wah, Kakak kedua, kau sampai terluka oleh burung cinnabar tahap akhir?" Mata Cha Ge berbinar, menambah minyak ke api. "Lebih baik berhenti kalau tak sanggup, nanti malah terbunuh oleh burung ini. Atau... biar Adik ketiga yang bantu Kakak kedua?"
Wajah Cha Po berubah dingin, menghardik marah: "Tak perlu! Kau cukup mengawas dari samping!"
"Aduh, kalau begitu aku akan menonton pertunjukan Kakak kedua." Cha Ge mengawasi dari samping, tak berbicara lagi. Dia tahu harus tahu batas, sebab jika kakaknya sampai mengamuk, hal itu akan menjadi sesuatu yang sangat mengerikan.
Cha Po mengulurkan kedua tangannya, tiba-tiba muncul dua pisau belati di genggamannya. Bilah senjata itu memancarkan cahaya hijau, jelas telah dilumuri racun mematikan.
"Aku paling benci orang yang arogan dihadapanku, terutama... yang tak punya kekuatan tapi masih berani arogan." Suara Cha Po dingin menusuk. Namun Xiao Hei sama sekali tidak merespons, sepasang mata elangnya menatap tajam seolah ingin menembus jiwa Cha Po.
Cha Po merasa sangat menyebalkan karena terus ditatap oleh Xiao Hei ini.
"Auuuummm~~"
Dengusan rendah keluar dari mulut Cha Po. Wajah Cha Ge di sampingnya berubah, dalam hati bergumam: "Sial, Kakak kedua benar-benar mengamuk. Apakah burung ini sepadan membuatnya mengamuk?" Cha Ge segera mundur beberapa kilometer.
Memegang pisau belati di masing-masing tangan, Cha Po mengerahkan kecepatan maksimalnya, berubah menjadi kilatan cahaya yang menyerang Xiao Hei.
"Plak! Plak!"
Mata Xiao Hei berkilat, mengeluarkan dua kilat merah darah - ya, benar-benar merah darah, terlihat seperti kobaran api merah darah yang berbentuk kilat. Ini adalah perubahan setelah Xiao Hei menggunakan teknik terlarang.
Secepat apapun Cha Po, takkan sanggup menyaingi kecepatan kilat. Tubuhnya tersetrum hingga gemetar tak terkendali. Cha Ge melihat kekuatan aneh muncul, seolah memiliki kemampuan melahap dan mengkorosi.
"Barang apa ini?"
"Cha Po terkejut, segera mengerahkan energi internal untuk menetralisir. Energi aneh itu benar-benar memiliki korosivitas tinggi, dalam sekejap meninggalkan bekas luka di tubuh Cha Po. Untungnya kecepatan Cha Po memungkinkannya menghancurkan energi Xiao Hei dengan energi monster dalam tubuhnya."
"Tidak bisa lengah lagi, Cha Po mengerahkan energi monster pelindung ke seluruh tubuhnya, siaga setiap saat menghadapi serangan Xiao Hei."
"Xiao Hei menggetarkan kedua sayapnya, melontarkan semburan kilat merah darah. Dibandingkan kilat sebelumnya, daya serang atribut listrik tetap sama, namun kini ditambah efek korosi dan pelahapan. Puluhan kilat menyambar membuat Cha Po sibuk kalang kabut."
"Meraung～～～"
"Cha Po membuka mulutnya lebar-lebar, lalu mulut itu mulai membesar berubah menjadi mulut ular piton raksasa. Tubuh Cha Po sendiri berubah menjadi ular piton merah darah yang meliuk-liuk mengerikan."
"Ular Air Merah Darah, panjang hampir seratus meter, tubuhnya dua kali lebih tebal dari ember biasa."
"Ekor ular itu mengibas, tubuh ular sepanjang ratusan meter bergerak sepenuhnya. Seketika area ratusan meter tertutup serangan Ular Air Merah Darah ini. Kecepatannya mengerikan, area ratusan meter dipenuhi bayangan samar merah."
"Braak!"
"Meski kecepatan Xiao Hei luar biasa, setelah Cha Po yang berada di tahap pertengahan Yuan infant berubah ke wujud aslinya, kecepatannya jadi lebih mengerikan. Kilatan bayangan merah terlihat, lalu Xiao Hei terlempar."
"Tadi Xiao Hei terkena cambukan keras ekor ular itu di tubuhnya."
"Aku paling suka melahap monster kuat." Telepati spiritual Cha Po bergema di benak Xiao Hei. Ular Air Merah Darah raksasa itu membuka mulut mengerikan dan menyerbu seperti kilatan cahaya ke arah Xiao Hei.
Xiao Hei mata elang-nya sangat tajam. Meskipun ular air merah darah bergerak cepat, Xiao Hei tetap bisa melihat setiap gerakannya dengan jelas, bahkan sampai lidah ular itu pun terlihat benar-benar jelas.
"Kriiieeekkk～～"
Pada mahkota elang Xiao Hei, kilatan cahaya berkerlap-kerlip. Suara teriakan elang yang memilukan menggema, gelombang suaranya menyebabkan seluruh dasar laut bergolak hebat dan bergetar. Gelombang itu menyebar ke segala penjuru, membentuk arus bawah tanah yang dahsyat. Sementara itu, sinar bulan purnama di langit langsung menembus ke dalam lautan.
"Ada apa ini?" Cha Pu tertegun.
Tampak sinar bulan menyinari seluruh tubuh Xiao Hei tanpa sisa. Xiao Hei yang diselimuti sinar bulan itu memancarkan aura mengerikan. Cha Pu pun merasa ngeri, ia jelas-jelas merasakan tekanan psikologis yang menakutkan itu.
……
“Tidak baik, Xiao Hei sedang Menggunakan jurus pamungkas itu, apa dia menghadapi bahaya?” Qin Yu langsung tahu situasi genting begitu mendengar teriakan elang yang memilukan. Jurus yang sama pernah digunakan Xiao Hei untuk menyerang Xiang Yang sebelumnya. Qin Yu segera mempercepat kecepatannya.
Sayangnya...
Kecepatan Qin Yu sudah mencapai ambang batas. Meski berusaha sekuat tenaga sekarang, hanya bisa menambah sedikit saja.
……
Cha Po merasakan ketidakberesan. Dengan keras, tubuh ular raksasanya menghantam. Pukulan itu memang mengenai tubuh Xiao Hei, namun saat ini tubuh Xiao Hei seolah diselimuti lapisan Qi. Serangan Cha Po sama sekali dinetralkan.
Sayap Xiao Hei terkembang. Dengan gesit, dia mengepakkan sayapnya. Cahaya bulan segera terkumpul di ujung sayap, lalu berubah menjadi dua pancaran cahaya bulan sabit pucat yang melesat ke Cha Po. Tanpa memberi kesempatan menghindar, dua cahaya sabit itu dengan gesit menghujam tubuh Cha Po.
“Cicit～～～”
Kekuatan korosi yang dahsyat langsung menggerogoti sisik ular Chape. Chape menjerit kesakitan, sementara energi monster yang bergelora membanjiri seluruh tubuhnya. Hampir seketika, dua semburan cahaya setengah bulan itu menghilang.
Wujud asli Chape, ular Chixue Shuimang sepanjang seratus meter, memiliki dua bagian (masing-masing 2-3 meter) dimana sebagian besar sisiknya telah terkikis. Bahkan daging di bawahnya terlihat, meski ini hanya luka permukaan.
"Meneriakkan～～～"
Chixue Shuimang mengeluarkan dengusan gila-gilaan, lalu seluruh tubuhnya berubah menjadi kilatan merah berkelok-kelok yang terus menerjang Xiao Hei. Xiao Hei yang berubah menjadi kilatan hitam terus menghindar. Pertarungan sengit antara elang dan ular piton ini semakin memanas.
"Tidak baik, energi monster ular besar ini sungguh mengerikan." Xiao Hei merasa situasi memburuk. Energi monster ular air darah merah di tahap yuan infant menengah beberapa kali lipat lebih kuat darinya. Hanya dalam sekejap, sisik baru sudah muncul di bagian yang terluka, meski masih sangat tipis.
Pergantian kulit ular adalah hal normal. Bagi ular air darah merah di tahap yuan infant menengah, meregenerasi sisik bukanlah hal sulit, hanya pertahanannya tidak sekuat dulu.
"Matilah kau!"
Suara Cha Po tiba-tiba bergema dalam benak Xiao Hei. Dari mulut ular air darah merah, pancaran cahaya hijau menyembur ke arahnya. Dengan pengalaman tempurnya yang kaya, Xiao Hei yang sudah waspada segera menyapu dengan kesadarannya - itu adalah pedang terbang ramping.
Xiao Hei membuka paruhnya, melepaskan kilat listrik.
"Braak!"
Kilat dan sinar keemasan bertabrakan, Xiao Hei dengan keras menjerit kesakitan, darah segar memancur dari tenggorokannya. Kilat itu adalah artefak spiritual kelas menengah 'Kerucut Tajam' yang ditempa Xiao Hei. Meskipun artefak milik Cha Po juga kelas menengah, sayangnya energi monster Cha Po beberapa kali lipat lebih kuat dari Xiao Hei.
Bertarung kekuatan vs kekuatan, Xiao Hei terluka parah.
"Ha, artefak spiritual kelas menengah!" Cha Po berseru penuh semangat.
Xiao Hei menggetarkan kedua sayapnya, berubah menjadi kilatan hitam tipis yang membelah arus air dan melesat pergi dengan gesit.
"Jangan kabur!"
Tubuh raksasa Cha Po yang berupa ular air merah berkilat bagai kilat merah menyusuri dasar laut. Ular dan elang ini saling kejar-kejaran dan menghilang dalam sekejap. Saat ini, arah pelarian Xiao Hei adalah - SELATAN!
Xiao Hei tahu kekuatan Qin Yu. Bahkan dirinya yang telah mencapai tahap akhir cinnabar dan menggunakan teknik terlarang masih kalah dari Cha Po, jika Qin Yu datang hanya akan dikirim ke kematian. Secara alami Xiao Hei tidak lari ke arah Qin Yu.
Sebuah kilatan cahaya mengejar, lalu berhenti. Itu adalah Zha Ge.
Zha Ge menatap arah menghilangnya Zha Po, mendengus dingin namun dalam hati merasa pasrah. Kecepatannya sendiri jauh lebih lambat dibanding Zha Po. Dia cuma mengejar puluhan li sebelum jejak Zha Po dan Xiao Hei menghilang dari jangkauan kesadaran spiritualnya.
"Xiao Hei, jangan sampai terjadi apa-apa padamu."
Qin Yu merasa sangat cemas, segera mengejar ke arah Xiao Hei dengan gesit. Membelah ombak dengan kecepatannya mampu mencapai kesempurnaan. Setelah beberapa saat, dia merasakan aura kekacauan dan langsung berhenti.
Melihat noda darah yang mengambang di air laut, Qin Yu bisa merasakan dengan jelas aura Xiao Hei.
Tempat ini adalah medan perang pertempuran besar antara Xiao Hei dan Zha Po sebelumnya. Noda darah di sini berasal dari Xiao Hei maupun Zha Po.
“Xiao Hei pernah bertempur di sini, dan bahkan mengalami luka parah.” Qin Yu segera menilai. Melalui indra keenamnya, Xiao Hei saat ini sedang bergerak cepat ke selatan. Jelas bahwa Xiao Hei masih dikejar dan melarikan diri, dan demi tidak melibatkannya, dia sengaja kabur ke arah selatan.
“Haha, tak disangka Kakak Kedua pergi mengejar Elang Hitam, tapi aku malah dapat keberuntungan. Kultivator dewa tersayang, aku sudah mencarimu sangat lama!”
Diiringi tawa terbahak, seorang pria kurus berbaju jubah merah muncul tidak jauh dari Qin Yu. Mata pria itu memancarkan kilatan cahaya menyala-nyala.
Wajah Qin Yu berubah. Tadi karena melihat noda darah Xiao Hei, hatinya bergetar khawatir sehingga tidak memperhatikan sekeliling. Tak disangka dalam waktu singkat, Zha Ge yang gagal mengejar kakaknya kembali dengan kecewa, justru menemukan Qin Yu.
Zha Ge memperhatikan tidak adanya aura iblis pada tubuh Qin Yu, ditambah pemberitahuan dari Suku Ikan Mata Hijau bahwa sang kultivator dewa berada di zona ini. Dengan menggabungkan dua informasi itu, dia secara alami menarik kesimpulan.
“Periode awal Nascent Soul, dan aura iblisnya sepertinya lebih kuat daripada Sang Mo.” Qin Yu segera membuat penilaian, “Aku baru mencapai tahap tengah Nebula, saat ini bahkan Sang Mo pun tak bisa kuhadapi, orang di hadapan ini tampaknya tak kalah dari Sang Mo.”
Di dalam hati Qin Yu telah ada keputusan.
“Siapa kau?” suara Qin Yu dingin.
“Aku adalah…” Zha Ge berkata dengan angkuh, tapi saat baru mengucapkan ‘aku’, Qin Yu segera menginjak pedang terbang, mengaktifkan Penyatuan Manusia dan Artifak untuk melarikan diri ke barat, hampir sekejap sudah mencapai jarak kilometer.
Zha Ge murka: “Berani mempermainkanku!”
Zha Ge langsung menginjak pedang terbang mengejar. Ular air darah merah yang memiliki bakat alamiah ini jauh lebih hebat daripada gurita delapan lengan. Klan gurita bisa memiliki satu suku, tapi ular air darah merah hanya ada beberapa ekor langka.
“Cepat sekali.”
Qin Yu tertegun melihat Zha Ge yang di belakang ternyata bisa menginjak pedang terbang tanpa ketinggalan darinya. Setelah mengejar beberapa saat, Zha Ge menyadari tidak bisa mempersempit jarak lalu mendesis keras, berubah menjadi ular air darah merah sepanjang 70-80 meter yang melesat dengan gesit mengejar.
Kecepatan ular air ini di lautan benar-benar menakutkan. Jarak antara ular air darah merah dan Qin Yu langsung menyusut drastis.
Jilid Kelima Istana Darah Merah Bab Ketiga Belas Racun Mematikan
Tubuh ular raksasa darah merah itu menyusuri dasar laut, membuat arus laut menjadi deras dan bergelora. Sepasang mata merah ular itu memancarkan kilatan dingin yang menusuk, menatap tajam ke arah Qin Yu yang sedang melarikan diri dengan gesit di depan.
Jarak antara mereka semakin dekat.
"Kecepatan ular piton ini bahkan melebihi Sang Mo." Qin Yu menoleh ke belakang, kilatan dingin di matanya. Dengan mengatupkan gigi, tubuhnya tiba-tiba diam membeku sekejap mata. Ular air darah merah itu tampak tak menyangka Qin Yu akan berhenti mendadak, namun bereaksi cepat dengan mengerem tepat sebelum menabrak.
Mata merah ular piton itu menatap tajam Qin Yu, kemudian tubuhnya bergoyang kembali berubah wujud menjadi manusia.
"Sang Mo, aku sudah menemukannya. Siapkan palu petir itu, haha..." Zha Ge dengan penuh kesombongan mengirim kabar via token komunikasi. Ia kini sangat yakin diri—merasakan aura Qin Yu yang hanya setara fase inti tengah Jindan. Cultivator dewa seperti ini meski membawa artefak spiritual kelas menengah, tetap bukan tandingannya.
"Wakil Penguasa Gua, saya akan menanti kabar baik Anda."
Senyum dingin mengembang di sudut bibir Zha Ge sambil matanya tak lepas mengawasi Qin Yu di hadapannya.
“Cultivator dewa, kau baik.” Zha Ge menyindir Qin Yu dengan sambutan. Di wilayah Istana Darah Merah, Zha Ge tak pernah gentar pada siapapun. Melihat kecepatan Qin Yu yang inferior, Zha Ge benar-benar merasakan sensasi tikus yang diintimidasi kucing.
Dalam hati Qin Yu sangat paham. Sejak kalimat pertama 'Aku sudah lama mencarimu', dia langsung menilai cultivator monster di hadapannya ini datang untuk memburunya, mungkin demi hadiah dari Sang Mo.
“Cultivator monster, menurutku kekuatanmu tak kalah dari Sang Mo. Orang sepertimu, apakah demi sebuah perlengkapan spiritual kelas menengah milik Sang Mo atau hutang budinya, sampai rela memburuku?” Qin Yu tenang menatap Zha Ge.
Qin Yu sementara tak berniat kabur. Setelah merasakan sekali siksaan 'Meteor Escape', dia tak akan sembarangan mencoba yang kedua kali.
“Haha... Sang Mo, kau maksud Sang Mo si dasar bodoh itu?” Zha Ge tertawa terbahak dengan nada sombong, “Sebuah perlengkapan spiritual kelas menengah, barang apa itu? Bagaimana mungkin aku mau memburumu untuk itu?” Zha Ge menunjukkan ekspresi sangat meremehkan artefak kelas menengah.
“Oh? Jadi ini tentang hutang budi Sang Mo,” Qin Yu tersenyum.
Zha Ge menggelengkan kepala: “Hutang budi? Bukan.” Tatapannya pada Qin Yu mulai berbinar, “Dengan kekuatan dan status selevel Sang Mo, hutang budinya tak ada artinya bagiku. Jika aku mau, aku bisa langsung memerintahnya. Untuk apa aku butuh hutang budinya?”
Qin Yu tertegun di tempat.
Ternyata orang di hadapannya bisa memerintah Sang Mo. Awalnya Qin Yu mengira level Zha Ge setara dengan Sang Mo, tapi sekarang tampaknya ia meremehkan kemampuan perwira ini.
“Lalu kenapa kau memburuku?” tanya Qin Yu dengan tenang.
“Oh, cultivator dewa yang manis, rupanya kau belum tahu kalau Sang Mo sudah menaikkan penawaran hadiah untuk memburumu.” Zha Ge tertawa sesuka hati, “Tapi, alasan aku memburumu bukan cuma untuk artefak spiritual kelas menengah dari penawaran Sang Mo, tapi juga artefak spiritual kelas menengah yang kau bawa.”
“Artefak spiritual kelas menengah di tubuhku?”
Qin Yu menatap Zha Ge, ekspresinya membeku seketika.
“Haha... Jangan menyangkal. Pedang terbang yang kau gunakan tadi pasti artefak spiritual kelas atas. Kalau tidak, bagaimana mungkin kecepatanmu secepat itu? Seorang cultivator fase inti tengah punya kecepatan setinggi ini. Jujur saja, bahkan artefak kelas atas pun seharusnya tak bisa memberimu kecepatan segitu. Ah, jangan-jangan pedang terbangmu itu artefak spiritual kelas tertinggi?”
Mata Zha Ge langsung berkobar-kobar.
Meskipun dia tak percaya seorang cultivator dewa di tahap Golden Core punya pedang terbang kelas tertinggi, kecepatan Qin Yu tadi membuat Zha Ge terkejut. Di lautan, ular air darah merah memang terkenal cepat. Sebagai cultivator periode awal Nascent Soul yang menggunakan wujud asli, kecepatannya hanya sedikit di atas Qin Yu.
Jangan-jangan... ini benar-benar pedang terbang kelas unggul?
"Artefak spiritual kelas atas? Kalau begitu, aku serahkan pedang ini padamu. Anggap saja kita tak pernah bertemu." Dalam hati Qin Yu bergerak cepat, sambil tersenyum dia mengeluarkan Pedang Yan Chi dan mengendalikannya untuk melayang.
Zha Ge tertegun, matanya berputar licik sebelum akhirnya tertawa "hehe": "Sebenarnya aku cuma butuh satu artefak spiritual. Kalau kau begitu kooperatif, tak usah ribet. Aku ambil pedang ini saja."
Sambil berkata demikian, postur tubuh Zha Ge bergerak cepat mencoba meraih pedang itu.
“Dasar bodoh nak, ambil dulu pedang terbangnya, langsung meleburnya. Baru bunuh si bodoh ini.” Jika lawan punya artefak spiritual kelas menengah, sekalipun saling serang, Zha Ge tetap merasa ini agak merepotkan.
Karena lawan menyerahkan senjata sendiri, tentu dia senang mengambilnya.
Dalam pandangan Zha Ge, kekuatan lawan sekitar fase inti tengah, jiwa pun seharusnya tak seberapa kuat. Memaksa melebur pedang terbang lawan hanya perlu sebentar.
Tiba-tiba——
"Huu~" Energi bintang langsung memancar dari tubuh Qin Yu, membentuk pusaran raksasa berbentuk nebula. Sorot dingin menyala di mata Qin Yu, nebula dalam tubuhnya berputar kencang, energi bintang bergelora sepenuhnya.
Wilayah Bintang!
"Kau berani..." Zha Ge yang melihat ini langsung tahu lawan akan menyerang. Dia tak bodoh mengambil pedang terbang. Bagaimanapun lawan bisa dengan mudah mengendalikan serangan pedang itu.
"Bego."
Qin Yu seketika terbelah menjadi beberapa bayangan, namun entah mengapa dia tidak menggunakan Sarung Tinju Yan Chi. Beberapa bayangan Qin Yu mengelilingi Zha Ge, serangan mereka yang hampir simultan terus-menerus menghujani tubuh Zha Ge - ada yang menggunakan tinju besi, tusukan jari pedang, maupun pisau telapak...
"Haha......"
Zha Ge tertawa menggema ke langit, seluruh energi monster dalam tubuhnya bergelora dahsyat, berhasil menepis semua serangan Qin Yu.
Qin Yu mengatupkan gigi, tiba-tiba membelah diri menjadi enam bayangan. Keenam bayangan itu serentak memutar pinggang mereka, tubuh berputar kencang seperti gasing. Kaki kanan mereka berputar bak roda angin sebelum menghantam keras leher Zha Ge.
"Braak!"
Tendangan maut itu tepat mendarat di leher Zha Ge. Enam bayangan itu lenyap, menyisakan Qin Yu dalam wujud asli yang sedang menendang leher Zha Ge dengan satu kaki.
“Dalam hal kemampuan menahan pukulan, kami ular air darah merah tidak kalah dari Dewa biasa.” Zha Ge berkata pada Qin Yu saat ini, lehernya tiba-tiba muncul lapisan sisik. Serangan jarak dekat Qin Yu ternyata tidak efektif.
Tubuh Qin Yu berputar ke belakang, mundur jauh.
Serangan jarak dekat cukup efektif terhadap manusia dengan fisik lemah, tapi tidak berlaku untuk cultivator monster. Karena banyak monster asli cultivator yang kemampuan fisiknya luar biasa kuat. Seperti ular air darah merah ini, naga, qiu long, dll...
“Kemampuan menahan pukulannya sungguh kuat.” Qin Yu berdecak kagum.
Zha Ge yang mendengar pujian itu semakin sombong, tapi tetap berkata: “Meskipun kau cultivator dewa, kekuatan fisikmu benar-benar hebat. Sebenarnya serangan terakhirmu tadi membuatku harus menggunakan sisik pelindung.”
Qin Yu memuji: "Serangan sekuat ini masih belum bisa menembus pertahananmu, apalagi kau belum menggunakan wujud asli. Memang jauh lebih hebat dari cultivator dewa setara level kami. Tapi... aku takkan menyerah."
"Jika bukan demi artefak spiritual kelas menengah, aku benar-benar tak tega membunuhmu." Meski berkata demikian, tubuh Zha Ge bergerak secepat kilat. Dua pisau belati muncul di tangannya, langsung menusuk ke arah Qin Yu. Pisau itu memancarkan kilau dingin kehijauan di mata pedangnya.
Racun mematikan.
"Mati kau." Dalam hati Qin Yu berbisik. Nebula permukaan tubuhnya kembali berputar kencang. 'Wilayah Bintang' kembali digunakan persis seperti jurus sebelumnya. Dengan mengendalikan Pedang Yan Chi untuk menahan pisau belati, kedua tinjunya menghantam Zha Ge.
Senyum tak tertahankan muncul di wajah Zha Ge.
Dari serangan Qin Yu sebelumnya, Zha Ge sudah memahami kekuatan serangannya. Setidaknya, itu masih belum bisa melukainya. Untuk berjaga-jaga, Zha Ge tetap memunculkan lapisan sisik pelindung di permukaan tubuhnya. Sisik pelindung ini terbentuk dari sisik ular.
Tentu tidak sekuat pertahanan saat berubah ke wujud asli, tapi pertahanan saat ini tetap sangat tinggi.
"Hah!"
Qin Yu menggigit giginya hingga darah mengalir. Matanya tiba-tiba memancarkan kilau dingin yang mengerikan. Saat tinju sedang dalam perjalanan untuk memukul, sendi jari tiba-tiba menonjol membentuk serangan tusukan jari dengan daya tembus terkuat. Sarung Tinju Yan Chi pun muncul.
"Brak!" "Brak!"
Daya tembus yang dahsyat, dipadu dengan Sarung Tinju Yan Chi kelas menengah, benar-benar tak tertahankan. Tinju Qin Yu langsung menghancurkan sisik itu, terus menusuk ke dalam untuk merobek organ-organ dalam hingga hancur berkeping-keping dan seketika mengakhiri nyawa Ular Air Darah Merah ini.
Namun—
“Graaa～～～”
Pada detik menembus sisik itu, suara geraman rendah menggema. Tubuh Zha Ge tiba-tiba berubah menjadi ular piton merah darah sepanjang 70-80 meter. Tubuh ular itu langsung melingkar untuk mencekik Qin Yu sampai mati.
“Cultivator dewa yang licik, aku akan memakanmu!”
Suara marah Zha Ge bergema dalam benak Qin Yu. Zha Ge benar-benar murka, ia sudah dua kali dikalahkan oleh strategi Qin Yu.
Pertama kali Qin Yu mengajaknya bicara, tapi tiba-tiba kabur di tengah percakapan. Kedua kalinya, Qin Yu sengaja tidak menggunakan Sarung Tinju Yan Chi di awal serangan, membuat Zha Ge salah menghitung kekuatan lawan.
Saat Qin Yu menyerang lagi, Zha Ge tidak waspada dan harus membayar mahal kesalahannya.
Qin Yu tubuh secepat kilat, menghindar dan kabur dari belitan tubuh ular piton. Segera mengirim telepati spiritual: "Ular sialan, tadi kau beruntung bisa lolos dari serangan mematikanku. Tapi... meski jantungmu tidak tertusuk, getaran daya tembusku pasti sampai ke jantungmu. Cedera parah kan?"
Zha Ge memang terluka, dan lukanya sangat serius.
Berdasarkan serangan jarak dekat pertama Qin Yu, Zha Ge menilai kekuatan lawannya dan menganggap sisik pelindungnya sudah lebih dari cukup. Bahkan energi monster pelindungnya tidak sepenuhnya terbentuk. Serangan tusukan jari kedua Qin Yu dengan Sarung Tinju Yan Chi (artefak spiritual kelas menengah) langsung menembus sisiknya.
Daya tembus tusukan jari itu tidak perlu menembus seluruh tubuh. Daya tembus Qin Yu bahkan menembus kulit dan daging Zha Ge sampai ke dalam tubuh, melukai jantungnya.
"Aaaaa... aku sangat marah!!!"
Tubuh ular piton ular air darah merah terus bergerak-gerak, mengacaukan seluruh wilayah perairan sekeliling. Namun, genangan darah tiba-tiba memancur dari mulutnya. Jantung merupakan titik vital. Meski hanya terkena getaran daya tembus Qin Yu, ular ini tetap mengalami luka parah.
Qin Yu merapalkan mantra dengan ekspresi khidmat, berseru lantang: "Mantra Pedang Yanhuan - Bintang Bertebaran!"
Pedang Yan Chi milik Qin Yu melesat ke atas, lalu seketika berubah menjadi bayangan kabur. Ribuan bayangan pedang menembus kabut itu, langsung menghujam ke arah ular air darah merah. Senyuman mengembang di wajah Qin Yu melihat pemandangan ini.
Cultivator dewa, cultivator monster, dan cultivator iblis masing-masing memiliki keunikan. Mantra pedang para cultivator dewa benar-benar luar biasa. Sementara itu, banyak artefak spiritual aneh milik cultivator iblis juga memiliki kekuatan mematikan. Qin Yu yang memiliki beberapa buku rahasia cultivator, secara alami telah mempelajari beberapa mantra pedang.
"Yan Huan Jian Jue" adalah salah satu mantra pedang yang menjadi fokus pembelajaran Qin Yu.
"Groooaaarrr～～～"
Ular air darah merah mengeluarkan dengusan berat, lalu kepala ular raksasanya menatap tajam Qin Yu. Kedua mata merahnya memancarkan kilatan cahaya merah terang. Seketika kepala ular itu bergerak membentuk bayangan samar, dalam sekejap sudah berada di depan Qin Yu.
Dalam hal kecepatan, gerakan kepala ular ini bahkan melebihi kecepatan pergerakan tubuhnya sendiri.
"Sret, sret, sret, sret..."
Semburan bayangan pedang bertubi-tubi menghujam tubuh ular air darah merah. Hanya muncul garis-garis noda darah di sisik kulitnya tanpa luka serius. Ular itu sama sekali tidak mempedulikan serangan Qin Yu, langsung membuka mulut lebar seperti gua dan menyambar untuk menggigitnya.
Sebauh bau anyir menyebar. Gerakan tangan Qin Yu mengaktifkan Pedang Yan Chi yang jatuh dari langit, menukik dengan gesit dari atas ke bawah langsung menusuk ular air darah merah. Tubuh Qin Yu sendiri bergerak lincah mengikuti aliran air, menghindari gigitan maut sang ular.
"Plak!"
Bayangan merah samar. Namun Qin Yu langsung muntah darah dan terlempar.
"Sialan, ekor ular piton ini lebih cepat dari kepalanya!" Qin Yu memuntahkan genangan darah, merasakan seluruh organ-organ dalamnya terluka. Baru saja ia hanya melihat bayangan merah samar yang langsung menghempas tubuhnya.
Dua tiga kali lipat lebih cepat dari kecepatan kepala ular piton, benar-benar mengerikan. Pedang Yan Chi pun menyambar, menusuk langsung ke kepala ular tersebut.
"Mengaum!"
Kepala ular piton mengangkat dengan keras, tanpa takut sedikit pun menggigit ke arah Pedang Yan Chi Qin Yu. Di mata Qin Yu muncul kilatan keganasan. Dengan terkendali oleh kehendak hatinya, kecepatan Pedang Yan Chi bertambah drastis, langsung menikam ke mulut ular yang terbuka lebar.
"Kau gigit, akan kutusuk tenggorokanmu!"
Qin Yu menjadi bengis.
"Syuut!"
Semburan kuning menyembur dari mulut ular, tepat menghantam Pedang Yan Chi. Qin Yu baru menyadari pedang terbang itu tiba-tiba menjadi sangat berat, kecepatannya melambat drastis seolah kehilangan kendali.
Cairan kuning melekat di permukaan Pedang Yan Chi, memancarkan kabut kuning beruntun.
Jilid Kelima Istana Darah Merah Bab Keempat Belas Tukar Nyawa
Melihat pedang terbang yang dilumuri cairan beracun, Qin Yu menggerakkan hatinya. Seketika permukaan Pedang Yan Chi menyemburkan kobaran api. Di bawah panasnya pembakaran, cairan itu mengeluarkan suara "cicit". Qin Yu merasakan kendalinya atas pedang itu kembali mudah.
“Meneriakkan!”
Mulut ular piton raksasa itu menganga hendak menggigit. Pedang Yan Chi melesat cepat ke arah Qin Yu yang langsung menangkapnya. Setelah sebelumnya dilumuri cairan kuning itu, ia tak berani membiarkan pedangnya digigit ular ini. Siapa tahu ular ini punya taktik licik.
Bagaimanapun, jika sang ular berani menggigit, pasti ada metode untuk menyerang pedang terbang.
“Haha! Tepat! Pedang terbang yang bagus. Aku akan memakanmu dulu, lalu merebut pedangmu!” Suara telepati spiritual Zha Ge bergema dalam benak Qin Yu. Bersamaan itu, tubuh ular piton raksasa mulai bergerak dengan gesit, berubah menjadi bayangan merah yang samar.
Mengembangkan Wilayah Bintang, Qin Yu bergerak dengan gesit.
"Kecepatan bajingan ini benar-benar terlalu cepat, terutama kepalanya dan ekornya." Qin Yu pusing tujuh keliling, meski bisa menghindar dengan mengembangkan Wilayah Bintang, konsumsi energinya terlalu besar sehingga tidak bisa mempertahankan kondisi ini terus-menerus.
Qin Yu melesat ke bagian perut Ular Belut Darah Merah.
Dengan satu tangan membentuk cakar, Qin Yu langsung merobek sisik di perut ular itu. Kekuatan mematikan Sarung Tinju Yan Chi memang pondasi dasar yang tak perlu diragukan. Ular itu meraung kesakitan, cairan kuning di mulut dan taring beracun yang membeku terlihat jelas.
"Plak!"
Bayangan merah melesat datang. Baru terpikir di hati Qin Yu untuk menghindar, tubuhnya sudah terhantam.
Pukulan berat menghantam dada Qin Yu, suara retakan tulang terdengar. Tulang dadanya seharusnya patah dua batang, sementara organ-organ dalam mengalami getaran hebat. Darah memancur deras dari mulutnya.
"Jika terus begini, pasti akan dimatikan oleh ular piton ini. Meteor Escape pun membutuhkan perbaikan lama. Lebih baik... serbu saja dia!"
Sejak terpaksa berhenti dikejar ular air darah merah, Qin Yu telah menyusun rencana. Rencana darurat yang baru akan digunakan saat terdesak. Kini keputusannya matang.
"Binatang terkutuk!"
Qin Yu merobek sisik ular air darah merah dengan tangannya yang berbentuk cakar pencabik. Ular itu langsung mengaum kesakitan dan mengibaskan ekornya kembali. Namun Qin Yu sudah berputar mengelilingi leher ular raksasa itu tepat setelah menusuk sisiknya. Ekor ular itu menghantam bagian luka yang baru saja ditoreh Qin Yu.
"Aummm～～"
Ular itu murka melihat Qin Yu berada di lehernya. Kepala ular berputar dengan mulut lebar seperti gua yang siap mengunyah. Zha Ge yakin Qin Yu pasti akan menghindar.
Bagaimanapun, gigitan langsung itu pasti akan menghancurkan tubuh manusia. Tentu saja Qin Yu akan mati.
Tapi...
"Nyawa ganti nyawa!"
Qin Yu tiba-tiba meneriakkan teriakan keras, memegang Pedang Yan Chi di tangannya. Energi bintang menembus sepenuhnya, ditambah kekuatan otot dari tubuhnya yang kuat juga meledak sepenuhnya. Qin Yu mengatupkan gigi dengan tekad, menusukkan pedangnya dengan keras.
"Aku ingin lihat apakah kau masih bisa hidup tanpa kepala?" Suara membeku Qin Yu bergema dalam benak ular air darah merah Zha Ge.
Mulut lebar seperti gua ular air darah merah sudah terbuka, taring beracunnya terlihat jelas. Sepertinya akan langsung menggigit, namun telepati spiritual Qin Yu membuat ular air darah merah itu tertegun sejenak.
Bukankah kepala yang terpenggal berarti kematian?
Bagaimana mungkin? Jiwa tersimpan dalam otak. Begitu kepala terpisah, itu pasti mati. Zha Ge sama sekali tidak ingin mati. Bahkan saat mengamuk tadi, dia tak pernah berpikir untuk ikut tewas. Lagipula dia adalah Wakil Penguasa Gua Istana Darah Merah!
Mau ikut hancur bersama seorang cultivator dewa?
“Namun serangan sakit tajam terus menerus datang, dia tertegun. Pedang Yan Chi Qin Yu telah menembus lehernya. Kemudian pedang itu menyayat keras di leher. Zha Ge seperti ular gila sebelum mati menggigit ke arah Qin Yu.”
“Kepala ular piton berguling jatuh. Mata merah membeku ular air darah merah Zha Ge menatap Qin Yu, penuh ketidakpercayaan. Apakah dia benar-benar dibunuh?”
“Bahkan setelah kepala dipenggal, masih ada beberapa detik kesadaran.”
“Brak～～”
“Leher yang terpotong memancurkan darah deras. Tubuh raksasa ular air darah merah tanpa kepala itu masih terus melilit dan bergetar.”
“Sedangkan kepala ular air darah merah Zha Ge sudah menggigit dan merobek tubuh Qin Yu, perutnya benar-benar tertembus oleh dua taring berbisa. Di perut Qin Yu muncul lubang mengerikan besar, bahkan limpa hancur sepenuhnya, hati juga mengalami kerusakan fatal.”
“Melihat ekspresi tak percaya di mata merah Zha Ge, senyum tipis tersungging di sudut bibir Qin Yu.”
“Merasa pening yang datang bergelombang, Qin Yu buru-buru melambaikan tangan menyimpan mayat dan kepala ular air darah merah raksasa itu ke dalam cincin ruang. Menghancurkan mayat dan menghilangkan jejak sangat penting. Qin Yu sangat paham, meski AIR MATA METEOR terus mendukung, dia tak akan bertahan lama.”
“Hancur.”
“Qin Yu langsung menerobos ke bawah karang, namun kemampuan kontrol terhadap tubuhnya semakin melemah.”
“Sekarang bergantung padamu, AIR MATA METEOR.”
Kemudian Qin Yu benar-benar kehilangan kendali atas tubuhnya. Daya tarik dari langit dan bumi menarik jiwa Qin Yu. Jiwa Qin Yu melayang-layang seolah ingin meninggalkan tubuh fisiknya. Pada momen kritis ini, tanpa mengecewakannya, sebuah aliran panas yang familiar menyelubungi jiwa Qin Yu.
Qin Yu tak lagi merasakan daya tarik itu. Merasakan aliran panas ini, dia memilih untuk tidak merenung lebih jauh.
Dengan tenang, tubuh Qin Yu mulai menjalani proses perbaikan secara perlahan...
Saat ini, seorang wanita sedang melayang dengan anggun menyusuri dasar laut. Wanita ini mengenakan jubah hijau, memeluk sebuah kecapi kuno di dada. Rambut hitam legamnya yang indah diikat longgar dengan pita hijau, mengalir bebas hingga pinggang. Sabuk putih di pinggangnya menonjolkan lekuk tubuh ramping, mempertegas bentuk payudara yang berisi. Di wajahnya selalu tersungging senyuman tenang nan misterius.
Wanita berjubah hijau itu sama sekali tidak mengendarai pedang, terlihat sangat lambat, namun sebenarnya memiliki efek aneh 'memampatkan jarak menjadi inci'. Postur tubuhnya bergerak ribuan li dalam sekejap, jauh lebih cepat daripada Qin Yu tak terkirakan.
"Eh?"
Tiba-tiba wanita berjubah hijau itu membeku, leher anggunnya menoleh ke arah kelompok karang tempat Qin Yu bersembunyi. Seolah bisa melihat melalui karang, wajahnya menunjukkan keheranan sesaat sebelum kembali tenang dengan senyuman.
Ia mengibaskan lengan bajunya, memperlihatkan lengan putih pucat bagai salju.
Pada saat yang sama, tubuh Qin Yu di dalam karang pun menghilang. Wanita itu tetap menggendong guqin sambil melangkah perlahan, lenyap seketika dari tempat semula.
Di wilayah Darah Merah, sebuah ruang rahasia dalam Istana Darah Merah.
Pemimpin Gua Istana Darah Merah, Zha Hong, duduk bersila di atas bantal meditasi. Semburan energi monster terus-menerus ditembakkan ke kotak giok hitam yang mengambang di depannya. Kotak giok kuno ini memiliki dua karakter indah yang tertulis di permukaannya: 'Sembilan Pedang'.
Zha Hong, penguasa sejati wilayah seluas 8 juta li di sekitar Istana Darah Merah. Dibandingkan dengan dua adiknya, kekuatan Zha Hong tak terkira lebih tinggi.
Tahap awal Dongxu!
Inilah kekuatan Zha Hong. Di dunia cultivator monster bawah laut dimana periode Nascent Soul saja sudah dianggap ahli kelas atas, mencapai tahap Dongxu berarti memasuki level ahli super. Bahkan sembilan naga ungu dari Istana Sembilan Kutukan - salah satu dari tiga kekuatan terbesar di dasar laut - juga berada di tahap Dongxu.
Sejak mendapatkan kotak giok hitam ini seratus tahun lalu, Zha Hong terus diliputi kegembiraan. Sejak saat itu, ia menyerahkan urusan Istana Darah Merah kepada kedua adiknya, sementara dirinya sering bertapa selama bertahun-tahun.
Kali ini, ia telah bertapa selama tiga tahun.
Dengan suara mendesah, Zha Hong berhenti memasukkan energi monster. Ia memeriksa kotak giok hitam itu dengan saksama lalu mengangguk halus, "Tidak lama lagi. Dalam tiga tahun seharusnya sudah berhasil. Sudah berusaha selama 100 tahun, tiga tahun terakhir ini tidak masalah."
Demi membuka kotak giok hitam ini, Zha Hong terus-menerus mengonsumsi energi talisman selama seabad terakhir.
"Talisman 'Penghilang Debu' yang sederhana saja sudah sekuat ini. Kekuatan sang penyegel benar-benar mengerikan." Ekspresi Zha Hong dipenuhi kekaguman, "Pantaslah disebut dewa. Dengan kekuatan seperti ini, gerakan tangan saja sudah bisa memusnahkanku."
Talisman Penghilang Debu termasuk kelas terendah di DUNIA XIUZHEN, umumnya digunakan untuk mencegah penumpukan debu.
Seberapa kuatkah talisman pencegah debu? Jika talisman itu kuat, begitu diserang akan membalas. Namun talisman 'Penghilang Debu' ini hanya melindungi benda dari noda debu, tidak akan melakukan serangan balik.
Untung tidak bisa membalas. Kalau tidak, dengan kekuatan Zha Hong, bagaimana mungkin bisa membuka kotak ini?
Hanya dengan menggunakan metode Yuguang meruntuhkan gunung pada konektor debu paling sederhana ini, Zha Hong menghabiskan 100 tahun, sering bertapa untuk mengonsumsi sedikit energi dari konektor debu. Setelah melewati waktu yang begitu panjang, energi dalam konektor debu ini hampir habis.
"Penglai, Purple Flame Demon Prison, Istana Naga Biru, Kuil Sembilan Bala, Kekuatan Air Hijau. Kira-kira kalian semua tidak menyangka satu dari Sembilan Pedang ada padaku. Hmph, suatu hari nanti tiga kekuatan cultivator monster bawah laut akan bertambah menjadi empat!"
Matanya Zha Hong berkilau tajam.
Di dalam hati Zha Hong tersimpan ambisi besar, sandaran ambisinya adalah kotak giok hitam ini.
"Namun, kekuatanku saat ini masih belum cukup. Setidaknya harus mencapai tahap akhir Dongxu baru punya syarat untuk berbicara dengan mereka. Yang terpenting sekarang adalah bersembunyi dan menahan diri, jangan sampai mereka tahu salah satu kotak giok ada padaku." Zha Hong mengingat kembali proses mendapatkan kotak giok hitam ini.
Setelah memikirkannya kembali dengan cermat, Zha Hong yakin semua orang yang mengetahui rahasia ini sudah dibunuh, tidak ada yang lolos, pasti tidak akan muncul masalah apapun.
Tidak bisa menyalahkan Zha Hong karena kehati-hatiannya. Jika harta karun seberat ini diketahui oleh kekuatan besar seperti Istana Qinglong atau Kuil Sembilan Setan, dengan kekuatan Zha Hong saat ini, pondasi dasarnya takkan bisa menahan perebutan musuh. Memiliki harta karun tanpa kekuatan yang memadai adalah bencana.
Karena itu, harus menahan diri.
"Braak!""Braak!""Braak!"...
Tiba-tiba pintu batu di luar ruang rahasia terus berbunyi, seolah ada yang menabuknya dengan keras.
Zha Hong murka. Saat bertapa, ia sama sekali tidak mengizinkan gangguan. Karena sedang mengkonsumsi energi jimat di ruang rahasia ini, Zha Hong secara alami merasa bersalah. Ia bahkan khawatir saat orang lain sekadar mendekati pintu.
"Siapa?! Berani mengetuk saat aku bertapa, kau bunuh diri?!"
Suara berat dan kuat Zha Hong bergema keluar.
"Tuan Gua, rencana besar kacau! Wakil Penguasa Gua mati!"
Postur tubuh Zha Hong bergerak seketika menghilang dari ruang rahasia, sementara kotak giok hitam itu juga lenyap bersamaan.
……
Di luar pintu batu, tiga Penjaga Hukum berdiri dengan hormat di pintu masuk, namun ekspresi di wajah mereka tampak sangat cemas.
“Krek～～～” Pintu batu terbuka, Penguasa Istana Darah Merah Zha Hong keluar dengan wajah muram, langsung menghardik tiga penjaga di hadapannya: “Katakan, sebenarnya siapa yang mati? Jelaskan semua detail kejadiannya secara lengkap!”
Salah satu Penjaga Baju Perak maju: “Tuan Gua, Wakil Penguasa Zha Ge yang pergi bersama Wakil Penguasa Zha Po tiga bulan lalu untuk memburu seorang cultivator dewa, sekarang Wakil Penguasa Zha Ge sudah tewas.”
“Memburu cultivator dewa?”
Meskipun marah atas kematian adiknya, Zha Hong tetap sadar. Untuk meraih rencana besar, dia sama sekali tidak akan bertindak gegabah.
"Tuan Gua, beberapa waktu lalu putra Penjaga Sang Mo dibunuh oleh seorang cultivator dewa. Kemudian Sang Mo melakukan pemburuan terhadap cultivator itu, namun karena ketidakmampuannya, dia gagal menangkapnya. Tampaknya cultivator itu juga telah membunuh banyak anggota bangsaku Sang Mo. Sang Mo menyebarkan pencarian dengan hadiah artefak spiritual kelas menengah 'Palu Petir'." Penjaga Baja Perak mengungkapkan semua fakta.
Zha Hong segera memahami alur peristiwa setelah mendengar penjelasan tersebut.
Adik ketiganya selalu ingin mendapatkan artefak spiritual kelas menengah, namun benda semacam itu tidak mudah diperoleh. Zha Hong pernah memiliki satu artefak spiritual kelas menengah tambahan yang kemudian diberikan kepada adik keduanya, Zha Po.
Dalam pertimbangan Zha Hong, Zha Po yang sudah kuat secara kekuatan ditambah artefak spiritual kelas menengah akan menjadi kombinasi sempurna, menciptakan ahli sejati. Sementara jika diberikan ke adik ketiga yang hanya berada di periode awal Nascent Soul, penggunaan artefak kelas tinggi itu dianggap pemborosan.
Wajar jika Cha Ge terus-menerus menginginkan artefak spiritual kelas menengah. Tidak sulit membayangkan mengapa dia akhirnya memutuskan bertindak dalam kasus ini.
“Lao San mati? Itu juga dilakukan bersama Lao Er, apakah cultivator dewa itu sangat kuat?” Zha Hong bertanya dengan curiga.
Penjaga Hukum Baju Perak menjawab: "Cultivator itu sebenarnya lemah, bahkan belum mencapai periode Nascent Soul. Sang Mo gagal memburunya karena kecepatannya. Mengapa Wakil Penguasa Gua tewas, bawahan benar-benar tidak memahami."
Zha Hong mengangguk halus.
Jika cultivator itu benar-benar kuat sampai bisa membunuh Zha Ge, mungkin Sang Mo sudah lama terbunuh.
“Lao Er mana? Bukankah dia pergi bersama Lao San? Dengan kehadiran Lao Er, bagaimana mungkin Lao San mati?” Zha Hong menghardik.
Penjaga Hukum Baju Perak menggelengkan kepala: “Bawahan tidak tahu, tapi Wakil Penguasa Zha Po seharusnya baik-baik saja, jade slip jiwanya tidak pecah. Begitu mengetahui kematian Wakil Penguasa Zha Ge, bawahan langsung melapor ke Penguasa Gua sebelum sempat menanyai Zha Po.”
Zha Hong segera mengeluarkan token komando.
“Lao Er, Lao San sudah mati. Apa yang kau lakukan?”
Sedang memburu Xiao Hei, Zha Po saat ini juga penuh amarah. Meskipun kecepatan wujud aslinya tidak kalah dari Xiao Hei, namun Xiao Hei yang berubah menjadi kilatan hitam bisa langsung menembus celah-celah sempit. Tubuhnya yang terlalu besar terpaksa menerobos dengan paksa, tentu saja kecepatannya melambat.
"Apa, Adik ketiga mati!" Zha Po tertegun.
"Kau sedang melakukan apa?"
"Aku sedang memburu seekor elang hitam."
"Cepat kembalilah, kecepatan penuh!" Pesan Zha Hong sarat dengan kemarahan yang sangat. Zha Po yang mengetahui kematian adiknya dan melihat kemarahan sang kakak, langsung meninggalkan elang hitam yang menyebalkan itu. Dengan panik ia bergegas kembali ke Istana Darah Merah dengan kecepatan maksimal.
Jilid Kelima Istana Darah Merah Bab Kelima Belas Nona Li'er
Tak tahu berapa lama telah berlalu, Qin Yu perlahan mulai merasakan keberadaan tubuhnya. Qin Yu menggerakkan jarinya, tak lama kemudian perasaan menguasai penuh tubuhnya kembali. Senyum tipis mengembang di sudut bibirnya.
Membuka mata lebar-lebar, yang terlihat justru atap yang terbuat dari bambu.
"Bukan karang!"
Wajah Qin Yu berubah pucat, dengan keras bangkit duduk tegak. Matanya memancarkan sinar tajam, dalam sekejap pandangannya menyapu sekeliling, langsung memahami seluruh situasi sekitar. Ini adalah kamar dalam rumah bambu yang sangat sunyi, tak ada seorang pun.
Awalnya Qin Yu bersembunyi di dalam karang, tapi saat sadar malah menemukan diri berada di rumah bambu. Bagaimana mungkin tidak terkejut? Segera ia menggunakan kesadaran spiritual untuk memeriksa kondisi tubuhnya, termasuk jiwa dan dantian.
Menyadari tidak ada ketidaknyamanan pada tubuhnya, Qin Yu dalam hati menghela nafas lega.
Dalam kondisi diperbaiki AIR MATA METEOR, Qin Yu sama sekali tidak bisa melakukan perlawanan. Dari situasi sekarang, orang yang membawanya ke sini ternyata tidak memberikan segel larangan atau melukainya.
Qin Yu melihat ke luar ruangan, terkejut menemukan bahwa di luar pondok bambu terdapat lautan tak berujung. Tampaknya ada segel larangan di luar bangunan ini yang menyaring semua air laut, membuat pondok bambu ini sama sekali tak terpengaruh. Qin Yu mengembangkan kesadarannya spiritual.
Pondok bambu memiliki tiga ruang depan dan tiga ruang belakang, dengan halaman di tengah. Di area halaman pondok ini tidak ada setetes air laut, sementara di luar kompleks bergelombang ombak tak berhingga. Saat ini tidak ada seorang pun di halaman tersebut.
"Siapa penguasa tempat ini?" Qin Yu turun dari tempat tidur dan keluar ruangan. Begitu kakinya menyentuh lantai, indra keenamnya langsung menangkap kedatangan seseorang dari luar kompleks. Dengan dua langkah cepat, ia telah berada di luar kamar.
Kewibawaan yang kokoh!
Pria di hadapannya memberi kesan pertama sebagai sosok yang sangat berwibawa. Mata tenangnya seakan mampu menembus jiwa manusia dalam sekejap. Penampilannya mirip orang biasa berusia empat puluh tahun.
“Saudara, kau sudah sadar?” Pria itu tersenyum berkata.
Di dalam hati Qin Yu muncul kewaspadaan. Ia sama sekali tidak tahu kapan dirinya diselamatkan. Jika pertolongan datang tepat setelah dia terluka, pasti lawan tahu betapa parah lukanya - limpa pecah, kerusakan parah pada hati, lubang besar di perut yang seharusnya memastikan kematian.
Tapi sekarang dia hidup kembali. Bagi orang umum, hal ini pasti akan mengejutkan.
“Saya Meteor, tidak tahu Tuan ini... Ah, kau manusia!” Qin Yu terkejut. Baru saja kesadarannya menyapu sekeliling dan mendapati pria di hadapannya sama sekali tidak memiliki aura monster. Bahkan Qin Yu sama sekali tak bisa mendeteksi tingkat kultivasi lawan.
Menurut pengetahuannya, kesadaran spiritualnya minimal bisa mendeteksi cultivator periode awal Nascent Soul. Pria ini setidaknya berada di periode tengah Nascent Soul.
“Kau bisa memanggilku 'Paman Lan'. Benar, aku memang manusia. Anggap saja aku cultivator dewa.” Paman Lan tersenyum tenang.
Di dalam hati Qin Yu sangat kaget, seorang cultivator dewa berani memasuki dasar laut yang penuh bahaya nyawa kapan saja. Bahkan mereka yang berkekuatan tinggi pun tidak berani tinggal di dasar laut untuk waktu lama, mengingat banyaknya cultivator monster bawah laut yang ahli.
"Paman Lan, Anda seorang cultivator dewa, mengapa berada di dasar laut?" tanya Qin Yu dengan curiga.
Qin Yu tidak menyadari perkataan Paman Lan sebelumnya 'Anda bisa menganggapku sebagai cultivator dewa' - jika benar-benar cultivator dewa, mana mungkin bicara seperti itu? Saat ini Qin Yu cuma khawatir rahasia Air Mata Meteor-nya ketahuan, sekaligus terkejut mengetahui Paman Lan adalah manusia, sehingga luput memperhatikan celah kelemahan ini.
"Aku di dasar laut karena Li’er menyukai lingkungan di sini, jadi kubawa dia ke mari," jawab Paman Lan sambil tersenyum ramah, seolah punya kesan baik pada Qin Yu.
"Li’er?" Hati Qin Yu berdesir.
“Li’er-lah yang menyelamatkanmu. Tapi dia sedang keluar sekarang, mari, cicipi teh yang kubuat.” Om Lan berkata antusias, lalu langsung membawa Qin Yu ke halaman pusat. Mereka duduk berhadapan.
Om Lan menyeduh dua cangkir teh, lalu Qin Yu dan Om Lan mulai mengobrol.
Meski obrolan terasa santai, di lubuk hati Qin Yu terus khawatir apakah rahasianya terbongkar. Luka seberat itu tidak membuatnya mati, bukankah kultivator normal pasti akan terkejut dan penasaran?
“Om Lan.”
Suara lembut nan anggun terdengar. Qin Yu menoleh ke arah sumber suara.
Rambut hitam legam bak malam tumpah membingkai wajah. Matanya memancarkan ketenangan. Kulitnya jernih seperti giok. Gaun longgar itu diikat longgar dengan sabuk putih yang menonjolkan pinggang ramping.
Di tangan kirinya tergantung keranjang bambu berisi beberapa tanaman obat.
“Meteor, ini adalah Li’er, dialah yang menyelamatkanmu.” Paman Lan tersenyum sambil berkata.
Qin Yu menatap Nona Li’er di hadapannya. Sebagai mantan putra mahkota kerajaan, pelayan wanita di rumahnya biasanya sudah termasuk kategori gadis cantik. Namun penampilan Nona Li’er... Sejujurnya, meski kulitnya seputih giok dan auranya elegan, wajahnya hanya bisa dibilang cukup menarik.
“Nona Li’er, terima kasih atas kebaikanmu menyelamatkan nyawaku.” Qin Yu sedikit membungkuk sambil berkata.
Tapi dalam hati Qin Yu saat ini sangat waspada. Ia tak tahu kapan persisnya Nona Li’er ini menyelamatkannya. Jika saat itu lukanya sudah hampir pulih sehingga Nona Li’er tidak menemukan luka parah yang mematikan, itu akan sangat baik.
“Tuan Meteor, tak perlu berterima kasih. Meski kubawa kau ke sini, sebenarnya tanpa bantuankupun lukamu akan sembuh sendiri.” Nona Li'er menatap Qin Yu dengan mata berkilau, di kedalaman tatapan tenangnya tersirat secercah keingintahuan yang jarang terlihat.
Qin Yu tiba-tiba alisnya mengkerut.
Qin Yu menyadari, biasanya Air Mata Meteor hanya memancarkan aliran panas tipis untuk menyegarkan jiwa. Tapi kini aliran panas yang dikeluarkan dua tiga kali lipat lebih banyak. Entah mengapa, tepat ketika Nona Li'er muncul, intensitas aliran panas dari Air Mata Meteor-nya langsung meningkat.
“Silakan Tuan Meteor dan Paman Lan berbincang di sini. Aku akan kembali ke kamar dulu.” Nona Li'er memberikan isyarat halus, lalu berjalan menuju tiga ruangan di belakang rumah bambu dan masuk ke salah satunya. Tiga ruangan depan adalah milik Nona Li'er, sedangkan Paman Lan menempati ruangan depan.
Saat ini Qin Yu menduduki salah satu ruangan tersebut.
“Om Lan, sepertinya kekuatan Nona Li'er tidak tinggi, bagaimana kau bisa tenang membiarkannya berkeliaran sendirian di dunia cultivator monster bawah laut?” Qin Yu menyeruput teh sambil tersenyum. Baru saja dia menyapu dengan kesadaran spiritual, ternyata Nona Li'er hanya memiliki kekuatan fase inti awal.
Fase inti awal, itupun cultivator dewa manusia. Kekuatan segitu benar-benar berbahaya di dunia cultivator monster bawah laut.
Om Lan memejamkan mata menikmati cita rasa teh, lalu tersenyum: “Li'er punya beberapa kemampuan khusus. Meski tidak bisa mengalahkan cultivator monster lain, untuk mempertahankan diri di dunia bawah laut tidak ada masalah sama sekali.”
“Kemampuan khusus?” Qin Yu dalam hati mencatat hal ini.
Saat bertemu Nona Li'er tadi, Qin Yu masih merasakan sedikit simpati.
Tiba-tiba——
Alunan kecapi yang tenang dan jernih mulai terdengar, bagaikan gemericik air pegunungan yang segar dan damai. Tanpa sadar, Qin Yu meletakkan gelas anggurnya, menutup mata dan larut dalam melodi tersebut. Di sampingnya, Lan Shu juga melakukan hal serupa.
Nada kecapi kemudian meninggi, bergelombang seperti ombak lautan yang terus menerjang. Setelah beberapa lama, melodi berubah lagi, menyerupai hutan pinus tak berujung dengan desauan angin. Di akhir alunan, Qin Yu seolah terbawa ke wilayah bersalju.
Bagai seluruh langit dan bumi diselimuti putih pucat.
Saat kecapi berhenti, butuh waktu lama bagi Qin Yu untuk kembali ke kesadaran.
Membuka mata lebar-lebar, Qin Yu merasakan kedamaian yang langka. Sejak nekat memasuki dunia cultivator monster bawah laut, dia terus diburu Sang Mo bahkan harus bertarung sengit dengan Ular Belut Darah Merah - tak ada momen tenang dalam perjalanannya.
Namun di tempat ini, untuk pertama kalinya jiwanya menemukan ketenangan sejati.
“Kemampuan bermusik Nona Li'er benar-benar setingkat ahli.” Qin Yu memuji dari hati. Dia pernah mendengar pertunjukan dari apa yang disebut 'pemusik hebat' di kediaman pangeran, namun setelah membandingkan dengan Nona Li'er, Qin Yu merasakan perbedaan dua tingkat yang berbeda.
Di wajah Paman Lan muncul percaya diri, "Kemampuan bermusik Li'er bahkan dianggap terbaik di antara klan kami. Bisa mendengar permainannya adalah takdirmu."
Hanya dengan mendengar komposisi ini, sikap mental Qin Yu seolah dimurnikan. Pembunuhan selama ini sempat membuat sikap mentalnya kejam dan bengis, namun satu lagu ini saja telah mengangkat sikap mentalnya ke tingkat lebih tinggi.
“Kemampuan bermusik Nona Li'er juga merepresentasikan tingkat kedewasaan batinnya. Kurasakan tingkat kedewasaan batin Nona Li'er tampak sangat tinggi,” Qin Yu bertanya dengan penuh tanda tanya.
"Hanya dengan kemegahan dan ketenangan yang segar dalam alunan kecapi itu, bahkan membuat Qin Yu seolah-olah merasakan langsung. Mencapai keahlian setinggi ini, bagaimana mungkin tingkat kedewasaan batinnya rendah? Tapi orang sehebat ini hanya berada di fase inti awal?"
Paman Lan tersenyum: "Li'er tidak berminat pada kultivasi. Meski berbakat luar biasa, jika dia mau berlatih, sejak dulu sudah bisa melampauiku. Tapi dia tak ingin berlatih, makanya kemampuannya baru segitu."
Baru sekarang Qin Yu memahami.
Kesadaran spiritual tidak bisa bohong, Nona Li'er memang benar-benar masih di fase inti awal.
"Kakak Li'er!"
Disertai suara lengkingan, seekor kera menyergap masuk. Qin Yu hanya melihat kilatan emas, lalu kera bipedal itu sudah berdiri di hadapannya. Setelah memindai dengan kesadaran spiritual, jantungnya berdebar kaget—kera ini ternyata sudah mencapai periode tengah Nascent Soul!
Saat ini barulah Qin Yu yakin, kesadaran spiritualnya seharusnya setara dengan periode tengah Nascent Soul. Saat Qin Yu memperhatikan kera itu, makhluk itu juga menyapu pandangannya ke arah Qin Yu.
"Krek... Ini pasti orang cedera yang dibawa pulang Kakak Lier. Aku perkenalkan diri dulu, namaku Hou Fei, krek... soal kekuatan, lebih tinggi darimu!" Sambil berkata demikian, kera itu menggaruk kepalanya dan terkekeh krek.
Om Lan tiba-tiba menghardik: "Bulu kera, bersikaplah sopan pada tamu!"
Mendengar itu, si kera langsung menahan aura kesombongannya: "Guru, di lembah ini jarang ada ahli sejati. Meskipun kekuatan orang ini tidak terlalu tinggi, setidaknya bisa jadi lawan tandingku. Monster-monster lain di sini sudah tak ada yang berani melawanku."
Dalam hati, Qin Yu gemetar ketakutan.
Ternyata kera periode tengah Nascent Soul ini adalah murid Paman Lan. Jika muridnya saja sudah mencapai periode tengah Nascent Soul, seberapa kuat sebenarnya Paman Lan? Setidaknya Qin Yu tidak bisa melihat kedalamannya, juga tidak bisa menjelaskan dengan pasti.
"Seharian hanya tahu berkelahi, diamlah kau." Paman Lan menghardik dengan serius. Hou Fei segera berdiri di samping dengan patuh tanpa bersuara.
Paman Lan tersenyum memandang Qin Yu: "Liu Xing, jangan lihat Hou Fei yang suka bermain-main dan usil ini. Tapi dia adalah Dewa 'Kera Air Bermata Api'. Sekarang di dunia cultivator monster bawah laut, mungkin tidak akan ditemukan yang kedua."
Dalam hati Qin Yu terkejut bukan main.
Dewa, apalagi jenis Kera Air Bermata Api. Buku rahasia Qin Yu juga menceritakan beberapa Dewa, namun tidak ada yang disebut 'Kera Air Bermata Api'. Tapi Qin Yu sama sekali tidak meragukan perkataan Paman Lan.
“Krek, Dewa sepertiku memang satu-satunya di dunia. Tapi Guru terus melarangku meninggalkan lembah, bilang kekuatanku masih rendah. Hmm.” Hou Fei berdiri di samping menggerutu.
Qin Yu justru merasa hatinya berdebar.
Kekuatan tidak cukup? Dewa di periode tengah Nascent Soul saja dilarang keluar lembah. Permintaan khusus Paman Lan terhadap muridnya benar-benar tinggi. Bagaimanapun, kekuatan Dewa tak bisa dinilai dari tingkatnya saja—mereka umumnya sepuluh kali lipat lebih kuat dari ahli setingkat.
Dewa di periode tengah Nascent Soul mampu menyaingi cultivator monster di Tahap Dongxu.
……
Di halaman rumah bambu ini, Qin Yu dan Paman Lan mengobrol cukup lama. Entah mengapa, Paman Lan seolah sangat tertarik pada Qin Yu. Seorang ahli sekalibernya malas mengobrol dengan muridnya Hou Fei, tapi menghabiskan waktu berjam-jam bersama Qin Yu.
Hou Fei pun dipaksa Paman Lan untuk memanggil Qin Yu 'Kakak'. Persis seperti dulu saat dia dipaksa memanggil Nona Li'er 'Kakak'.
Di dalam ruangan tempat Qin Yu berada, Qin Yu mewanti-wanti Om Lan untuk tidak mengizinkan siapa pun memasuki kamarnya sendiri karena ia ingin berlatih. Om Lan langsung membubuhkan segel larangan di sekitar ruangan tanpa banyak bicara, namun Qin Yu tetap bisa masuk-keluar tanpa terpengaruh.
"Dibandingkan Hou Fei, kekuatanku masih sangat jauh tertinggal, apalagi jika dibandingkan dengan Om Lan." Merasakan kesenjangan tersebut, Qin Yu memutuskan untuk melebur yuan infant ular air darah merah.
Kesadaran spiritual Qin Yu memasuki cincin ruang. Di dalam ruang besar cincin tersebut, tergeletak mayat ular air darah merah raksasa. Dengan gerakan hati, sekumpulan cahaya ungu mistis muncul di telapak tangannya.
Di dalam cahaya ungu terdapat sebuah yuan infant. Tanpa jiwa, yuan infant itu terlihat seperti kristal energi murni.
Qin Yu duduk bersila, yuan infant itu melayang di depannya. Energi bintang yang memesona mengalir keluar, membentuk nebula berbentuk pusaran. Di saat yang sama, sepercik Api Bintang Sejati juga menyelubungi yuan infant tersebut. Yuan infant mulai meleleh perlahan, kotoran dimurnikan. Energi mulai berputar mengikuti pola pusaran di bawah aliran energi bintang...
Jilid Kelima Istana Darah Merah Bab 16 Mencari Masalah
Energi kotoran sepenuhnya dibakar dan ditempa hingga murni. Esensi kehidupan yang dihasilkan kemudian diserap Qin Yu, mencapai tahap awal Nascent Soul dari yuan infant ular air darah merah yang energinya lebih melimpah dibanding manusia setara level.
Di dalam dantian.
Partikel perak berukuran besar saling menyusun, membentuk lingkaran demi lingkaran yang menjadi pusaran raksasa. Di pusat pusaran berkobar Api Bintang Sejati berwarna hijau. Seiring waktu, partikel perak terus membesar.
"Kraak!"
Tiba-tiba satu partikel perak terbelah menjadi dua, kemudian semua partikel perak dalam tubuh Qin Yu satu per satu membelah. Dalam sekejap, jumlah partikel perak dalam tubuh Qin Yu bertambah dua kali lipat. Saat ini, partikel perak di dantian Qin Yu berdesakan rapat, membentuk pusaran partikel perak yang sangat padat.
Tahap Akhir Nebula!
Krisis tinggi, juga akan membawa imbalan tinggi.
Kurang dari setahun sejak tiba di dunia cultivator monster bawah laut, akhirnya kekuatan Qin Yu kembali mengalami terobosan hingga mencapai Tahap Akhir Nebula. Saat ini, energi dalam tubuhnya jauh lebih murni dan kuat dibanding sebelumnya. Peningkatan kekuatannya sangat signifikan.
Namun meski telah mencapai Tahap Akhir Nebula, energi yuan infant baru terkonsumsi lebih dari separuh. Qin Yu terus menyerap... Dengan berlalunya waktu, setelah menghabiskan sembilan hari penuh, akhirnya ia berhasil melebur seluruh yuan infant tersebut.
Qin Yu membuka matanya, kilau kegembiraan terpancar dari sorot matanya.
“Jika aku saat ini bertemu kembali dengan ular air darah merah itu, seharusnya tidak perlu susah payah seperti dulu.” Dalam hati Qin Yu sangat yakin.
《Xing Chen Bian》pendiri Lei Wei, saat itu Lei Wei baru mencapai tahap pertengahan tribulasi, belum menjalani tribulasi, sudah sendirian membunuh seorang ahli tahap kesempurnaan, ditambah beberapa sanxian, puluhan ahli periode Bencana dan tahap kongming.
Pada dasarnya ini adalah membunuh yang berada di level lebih tinggi.
《Xing Chen Bian》tidak seperti teknik kultivasi lain, meskipun perbedaan tiap level teknik lain cukup besar, tapi masih bisa dilampaui. Namun tiap tingkat dalam 《Xing Chen Bian》pada dasarnya adalah konsep yang berbeda sama sekali.
Tingkat nebula tetap menggunakan energi bintang yang paling biasa.
Tingkat meteor, adalah memurnikan semua bintang perak membentuk satu titik esensi emas yang disebut 'meteor'. Memurnikan semua bintang perak hanya untuk satu titik esensi emas 'meteor' ini, energi meteor sama sekali bukan level yang sama dengan energi bintang Qin Yu saat ini.
“Aku saat ini berada di akhir tahap Nebula, menyerang yao beast level awal Nascent Soul biasa tidak jadi masalah. Meski menghadapi ular air darah merah tingkat dewa seperti ini sulit, masih bisa kuselesaikan dengan terpaksa. Jika aku mencapai tahap awal Meteor, perkiraanku bisa langsung menghadapi tahap awal Dongxu.”
Qin Yu sangat paham dengan warisan ilmunya. Begitu mencapai tahap Meteor, di level yang sama, dirinya mutlak bisa disetarakan dengan dewa berwujud manusia!
Sayangnya, untuk naik dari akhir Nebula ke awal Meteor, bahkan dengan melahap yao beast level awal Nascent Soul, minimal butuh 8-9 ekor. Jika berlatih sendiri, hampir mustahil tercapai tanpa puluhan hingga ratusan tahun.
“Eh, gelang penyimpanan ular air darah merah ini lumayan bagus.”
Di tangan Qin Yu muncul sebuah gelang - gelang penyimpanan milik Zha Ge sang ular air darah merah. Setelah kematian Zha Ge, gelang tak bertuan ini segera diselidiki kesadaran spiritual Qin Yu, memulai pengamatan mendetail.
“Wuih, harta sang ular air darah merah benar-benar melimpah ya.”
Ruang dalam gelang ini cukup luas dengan panjang dan lebar 20 meter. Di dalamnya terdapat gunungan emas yang seluruhnya terbuat dari logam mulia. Di samping tumpukan emas terdapat gundukan setinggi setengah meter berisi emas ungu, serta berbagai mineral lainnya.
Emas adalah benda duniawi, sedangkan emas ungu dapat ditempa menjadi pedang terbang. Biasanya 1000 jin emas hanya bisa menghasilkan 2-3 jin 'emas ungu'. Jika hanya menggunakan emas ungu murni, hasilnya hanyalah pedang terbang kelas rendah.
Namun ketika emas ungu digunakan sebagai bahan pendukung, caranya dilebur menjadi cairan emas ungu lalu diukirkan pada pedang terbang mengikuti pola tulisan fu zhuan. Efektivitasnya akan sangat baik. Cairan emas ungu ini merupakan bahan tulisan fu zhuan kelas tertinggi.
Berbagai kristal mineral lainnya kebanyakan digunakan untuk membuat artefak spiritual kelas rendah, sebagian kecil untuk perlengkapan spiritual kelas menengah.
"Eh, token komando?"
Qin Yu menemukan sebuah token di sudut gelang penyimpanannya. Dengan menggerakkan hati, token itu langsung berpindah ke telapak tangannya. Token berwarna hitam ini hanya bertuliskan dua karakter 'Chi Xue'. Melihat token ini, wajah Qin Yu langsung berubah pucat.
"Token Hitam Darah Merah, ini hanya dimiliki oleh tiga Penguasa Gua!" Wajah Qin Yu seketika memucat pasi.
Istana Darah Merah menguasai wilayah seluas 8 juta li. Di istana ini terdapat satu Penguasa Utama dan dua Wakil Penguasa yang memegang 'Token Hitam Darah Merah'. Sedangkan 13 penjaga hanya memiliki 'Token Merah Darah'.
Jika 'Token Hitam Darah Merah' yang seharusnya eksklusif untuk tiga Penguasa ada di sini, berarti ular piton yang kubunuh tadi adalah...?
"Jangan-jangan... ular itu adalah ular air darah merah dari legenda?" Qin Yu merasa pikirannya kacau. Saat dikejar-kejar Zha Ge sebelumnya, pria itu berubah menjadi ular raksasa. Perlu diketahui bahwa spesies ular piton termasuk golongan makhluk besar di lautan.
Seekor ular piton tidak membuat Qin Yu teringat pada ular air darah merah.
“Benar, si brengsek itu pernah bilang, aku bisa memerintah Sang Mo.” Qin Yu mengingat ucapan Zha Ge, semakin menguatkan dugaan dalam hatinya. Yang dibunuhnya kemungkinan besar adalah Wakil Penguasa Gua Istana Darah Merah.
Adapun Penguasa Gua, Qin Yu tak pernah berani membayangkan—penguasa yang dianggap tak terkalahkan dalam ingatannya, mungkinkah bisa dibunuh olehnya?
“Ini… token komando?” Qin Yu kembali menemukan token komando di gelang penyimpanannya. Setelah menggunakan teknik Pencarian Jiwa, ia tahu fungsi token komando dan seluk-beluk Istana Darah Merah. Saat kesadaran spiritualnya menyapu token itu, wajahnya langsung berubah pucat.
“Wakil Penguasa Gua, seharusnya kau sudah membunuh cultivator dewa itu, Selamat! Genta Petir bawahan ini menunggu kedatanganmu.”
“Wakil Penguasa Gua, kenapa? Belum juga kau bunuh cultivator dewa itu?”
"Cultivator dewa, token komando ini ada di tanganmu? Kau berani membunuh Wakil Penguasa Gua? Memang kau punya sedikit kemampuan. Haha... Tapi aku Sang Mo tidak perlu memasang hadiah lagi. Dengan membunuh Wakil Penguasa Gua, kau sedang mencari kematian! Tunggulah amarah Kaisar lokal ini menghampirimu!"
Tiga pesan spiritual tertangkap dalam token komando.
Begitu membaca, Qin Yu gemetar. Tepat seperti dugaannya - yang dibunuhnya memang Wakil Penguasa Gua Istana Darah Merah.
Masalah besar!
Bencana dahsyat!
Di wilayah seluas 8 juta li ini, Istana Darah Merah adalah penguasa absolut. Dari informasi hasil pencarian jiwa, Sang Penguasa Gua yang mengerikan itu tak tertandingi di seluruh wilayah ini.
Qin Yu kalut. Membunuh wakil penguasa Istana Darah Merah, mungkinkah mereka akan diam saja?
“Saat ini hanya ada satu solusi.” Cahaya tajam terpancar dari mata Qin Yu. Jika ingin bergerak aman di dunia cultivator monster bawah laut, ia harus memahami teknik rahasia iblis 'Utara Laut' - teknik yang membuat aura seseorang benar-benar tersamarkan sehingga mustahil dideteksi.
Pertama, kendalikan aura. Lalu ubah penampilan wajah, bahkan sampai ke kualitas kepribadian!
Perubahan aura adalah yang paling krusial. Begitu aura berubah, bahkan jika Sang Mo datang sendiri, belum tentu bisa mengenali Qin Yu sebagai cultivator dewa itu. Untuk mengubah aura, Qin Yu perlu: pertama, mengubah gaya berpakaian; kedua, menguasai teknik 'Utara Laut'.
Begitu teknik 'Utara Laut' dikuasai, seluruh tubuh Qin Yu akan menyerap energi di sekelilingnya seperti lubang hitam dengan cara yang dominan. Perubahan aura yang signifikan ini, ditambah modifikasi penampilan dan pakaian, membuat Sang Mo sama sekali tak bisa membedakannya.
"Teknik rahasia iblis 'Utara Laut', menguasai 'Utara Laut' adalah yang paling penting." Qin Yu akhirnya mengambil keputusan, bukan hanya untuk mencegah pengejaran saat ini, tetapi juga demi masa depan, dia harus melatih teknik rahasia iblis 'Utara Laut'.
Setelah tiga hari pelatihan, Qin Yu terpaksa mengakui bahwa menguasai 'Utara Laut' sama sekali bukan hal yang bisa dicapai dalam satu malam.
"Krek, dasar gerombolan bodoh, terlalu lemah, terlalu lemah!" Suara arogan penuh kesombangan terdengar dari luar. Qin Yu tak bisa menahan tawa, suara itu jelas berasal dari Monyet Mata Api 'Hou Fei'. Qin Yu langsung keluar dari gubuk bambu menuju area luar.
Setelah berada di sini begitu lama, Qin Yu belum pernah benar-benar mengamati lingkungan sekitar.
Gubuk bambu ini terletak di jurang dalam lautan dalam, lembah dalam itu sendiri memiliki perisai pelindung alami untuk menipu orang. Selain itu, Paman Lan juga memasang segel larangan di pintu keluar lembah, membuat orang luar hampir mustahil untuk masuk.
Di dalam lembah ini, terdapat keindahan yang luar biasa. Ada berbagai jenis ikan berwarna-warni, pohon kristal yang memancarkan cahaya hijau keemasan, rumput ungu Ganoderma, udang perak berlapis zirah yang transparan, serta kura-kura raksasa sepanjang 7-8 meter.
Tak bisa dipungkiri, lembah dalam ini memang sangat indah. Saat ini di salah satu sudut lembah, Hou Fei sedang mengayunkan tongkat hitamnya bertarung melawan tiga cultivator monster.
"Bang!" Seorang pria besar yang membawa dua pisau tajam dan mengenakan zirah tempur terlempar setelah dihantam tongkat Hou Fei.
Tongkat hitam Hou Fei tiba-tiba berubah menjadi tiga bayangan. Si kurus dengan dua tombak tajam di tangan hanya sempat menahan dua bayangan dengan tombaknya, sementara bayangan ketiga langsung menghantamnya hingga terpelanting.
"Krek, minggir!"
Sambil mengayunkan tongkat, Hou Fei dengan lihai menyepak si gemuk berbaju tempur kura-kura hingga terlempar jauh.
Satu lawan tiga, Hou Fei memenangkan pertarungan dengan mudah.
“Krek... Benar-benar tidak berguna, kalian pakai sedikit tenaga dong, ayo bertarung lagi, bertarung lagi.” Hou Fei mengayunkan tongkat hitamnya sambil berbicara kepada tiga cultivator monster itu. Sepasang mata apinya berkedip-kedip memancarkan sorotan penuh semangat bertarung.
“Bos, kau hebat, kami menyerah, kami menyerah.” Pria besar berbaju zirah perak yang memegang dua pisau tajam itu buru-buru berkata. Si kurus di sampingnya yang baru bangun sambil memegang dua tombak panjang juga panik menambahkan, “Bos, kau tak terkalahkan, jangan lawan kami lagi.”
Sedangkan pria gemuk dengan tempurung kura-kura di punggungnya mengedipkan mata kecil hijau yang menyedihkan.
Tiba-tiba mata hijau seperti kacang kedelai pria gemuk itu berputar, melihat Qin Yu yang sedang mendekat. Buru-buru dia berkata, “Bos, ada orang datang. Menurutku aura-nya seperti naga berjalan harimau mengaum, pasti ahli sejati. Hanya bos yang bisa menandinginya.”
Hou Fei mengayunkan tongkat hitamnya lalu menoleh melihat.
"Kakak." Mata Hou Fei berbinar, dipenuhi semangat bertarung, "Kakak, ayo kita bertarung beberapa ronde." Tanpa peduli apakah Qin Yu setuju, dia langsung mengayunkan tongkat hitamnya dan menyergap dengan gesit.
Tangan Qin Yu sudah gatal karena lama tidak bertindak.
Melihat tusukan tongkat hitam, mata Qin Yu berbinar. Sarung Tinju Yan Chi langsung muncul di tangannya. Dengan satu tangan, dia mencengkeram tongkat hitam itu. Merasakan aliran energi mengerikan dari tongkat tersebut, Qin Yu segera melepas genggaman. Tangannya berubah seperti ular melilit tongkat, sementara jari telunjuknya menusuk ke telapak tangan Hou Fei.
"Braak!"
Qin Yu merasakan tusukan jarinya seperti menabrak baja, mengeluarkan suara logam berdentum. Dia terkejut, padahal sudah memakai Sarung Tinju Yan Chi. Bahkan kulit tangan Hou Fei pun tak terluka. Pertahanan tubuh Hou Fei benar-benar mengerikan.
"Krek-krek, asyik! Tapi tenaganya harus lebih besar lagi."
Hou Fei tampak sangat bersemangat. Dengan tangan yang bergetar halus, tongkat hitamnya seketika berubah menjadi bayangan tongkat yang menghantam ke arah Qin Yu. Saat Qin Yu hendak menghindar, jari Hou Fei menyentuh tongkat itu dengan lembut. Ajaibnya, tongkat tersebut mulai bergetar keras di tengah serangan, mengubah pola gerakannya secara aneh. Senyuman penuh kesombongan mulai mengembang di sudut bibir Hou Fei.
"Sungguh mengasyikkan!"
Menyaksikan jurus-jurus luar biasa ini, kegembiraan membara di hati Qin Yu. Kedua tangannya mekar bagai teratai, jari-jemarinya yang lentur menyentuh tongkat hitam dalam beberapa kali kontak halus. Setelah beberapa kali sentuhan yang mempengaruhi pola serangan, tiba-tiba kedua tangan Qin Yu mencengkeram erat tongkat itu.
"Lepaskan!"
Dengan tarikan keras, Qin Yu sekaligus mengayunkan kaki kanannya untuk menendang tangan kanan Hou Fei yang masih menggenggam tongkat hitam.
“Braak!” Qin Yu menendang keras tangan kanan Hou Fei. Namun Hou Fei seolah tidak merasakan apa-apa, menyeringai pada Qin Yu dengan gigi putihnya yang bersinar. Kemudian Hou Fei menggerakkan satu lengannya, sebuah tenaga dalam yang dahsyat merambat dari tongkat hitam ke kedua tangan Qin Yu.
Qin Yu mundur beberapa langkah. Tenaga dalam itu bahkan membuat kedua tangannya mati rasa. Padahal Qin Yu mengenakan Sarung Tinju Yan Chi!
Memandangi Hou Fei, Qin Yu harus mengakui dalam hati: "Hou Fei terlalu kuat."
Seekor binatang suci di periode tengah Nascent Soul! Setara dengan Dewa Naga Batu Api Long Yan Shi dan Binatang Suci Hong Luan yang pernah Qin Yu temui dulu. Makhluk-makhluk itu bisa disamakan dengan kultivator tahap Dongxu. Memang kesenjangan antara Qin Yu dan mereka terlalu besar, bahkan pertahanan mereka saja tidak bisa ditembusnya.
"Ah, Kakak Lier, ikan kecil digigit hiu di luar lembah, cepat tolong dia!" Dengan teriakan tergesa-gesa, kilatan cahaya emas melesat melewati samping Qin Yu dan Hou Fei, langsung memasuki rumah bambu.
Qin Yu dan yang lainnya pun berjalan mendekat.
Saat cahaya emas itu berhenti, barulah Qin Yu melihat jelas - itu adalah seorang gadis cantik dengan sisik ikan emas di tengah dahinya. Gadis ini sedang menggendong seekor ikan ungu yang perutnya terkoyak, jelas dalam kondisi kritis.
Tiba-tiba bayangan hijau muncul di halaman rumah bambu, persis seperti sosok Nona Lier yang mereka kenal.
"Xiao Jin, jangan khawatir. Yan Zi, kenapa kau keluar lembah? Siapa yang menyuruhmu melawan hiu yang hampir mencapai tingkat Golden Core itu?" Nona Li'er tersenyum, kemudian mengulurkan tangan kanannya ke bagian luka ikan. Seketika, seluruh permukaan tubuhnya memancarkan cahaya hijau.
Nona Li'er yang diselimuti cahaya hijau tampak begitu anggun dan suci.
Memandang Nona Li'er yang sedang menyembuhkan ikan, Qin Yu tiba-tiba merasa inilah momen paling memesonanya. Bahkan muncul perasaan samar di hatinya, membuatnya menggelengkan kepala sambil tersenyum tak acuh.
Luka ikan ungu itu di bawah selubung cahaya hijau, pulih dengan kecepatan yang terlihat mata. Hanya sejenak, ikan ungu itu sudah sembuh total, terlihat seolah tak pernah terluka sama sekali, sungguh menakjubkan.
"Kakak Lier hebat sekali!" seru gadis kecil dengan sisik emas di tengah dahinya, matanya berbinar-binar.
Ikan ungu yang telah kembali bertenaga itu pun berenang girang mengitari Nona Lier. Dengan penuh kasih, Nona Lier mengelus tubuh ikan itu sambil menegur: "Yan Zi, sekarang kau tahu betapa berbahayanya hiu itu? Jangan nekat lagi di kemudian hari."
Mata kecil ikan ungu itu berputar-putar lincah, ekornya terus bergoyang-goyang seolah sedang merajuk manja.
Nona Li’er tersenyum tipis, lalu berbalik arah dan tertegun sejenak. Kemudian ia tertawa, “Tuan Meteor, mengapa kau selalu menatap tajam padaku? Apakah ada bunga di wajahku?” Di sudut bibir Nona Li’er terlihat nuansa sindiran halus.
“Ah!” Qin Yu tersentak sadar, lalu mengatur nada bicaranya, “Cuma terkesan melihat metode terapi Nona. Energi hijau itu tampak sangat unik, efektivitasnya untuk penyembuhan sungguh luar biasa.”
Dalam hati Qin Yu menghela nafas lega. Ia sendiri takjub bisa secepat itu meracik alasan yang masuk akal.
Nona Li’er tersenyum dingin, “Energi hijau ini sebenarnya adalah kemampuan spesial ras kami. Orang luar dilarang mempelajarinya. Memang sangat efektif untuk mengobati luka fisik. Selama belum mati, biasanya masih bisa diselamatkan.”
“Oh, sungguh ajaib!” Qin Yu buru-buru menyahut.
Nona Li Er tersenyum lalu berbalik kembali ke ruangannya sendiri. Qin Yu mengejek diri sendiri, tadi dia benar-benar terpana oleh ekspresi Nona Li Er saat melakukan terapi, sungguh mempermalukan. Untung reaksinya cepat.
"Hei, Kakak Qin Yu, ayo ikuti aku untuk bertarung lagi!" seru Hou Fei sambil mengayunkan tongkat hitamnya dengan riang.
Qin Yu sama sekali tidak punya mood untuk bertarung dengan Hou Fei saat ini. Apalagi melawan Dewa di periode tengah Nascent Soul, bukankah itu sama saja mencari pukulan? Meskipun Qin Yu menyukai pertempuran, tapi dia tidak suka disiksa.
Waktu berlalu, dalam sekejap Qin Yu telah tinggal di lembah selama setengah bulan. Dalam setengah bulan ini, kadang ketika ingin berlatih, Qin Yu akan bersenang-senang berlatih dengan Hou Fei. Sebagian besar waktu dihabiskannya untuk melatih 《Xing Chen Bian》 dan teknik rahasia iblis 'Utara Laut'.
Qin Yu juga memiliki satu aktivitas kenikmatan - mendengarkan suara kecapi.
“Suara kecapi Nona Li’er, Qin Yu terpaksa mengakui, mendengarnya sekali saja sudah merupakan keberuntungan yang luar biasa besar. Dirinya yang telah mendengar begitu lama, pondasi dasar adalah kebaikan Paman Lan dan Nona Li’er padanya. Menurut Hou Fei, rumah bambu ini bahkan tidak boleh dihuni oleh Hou Fei sendiri.”
“Qin Yu sebagai orang luar bisa tinggal di sini, Hou Fei pun tidak bisa memahaminya.”
“Qin Yu sendiri juga merasakan, sikap Paman Lan padanya sangat baik, perlakuan Nona Li’er terhadap Qin Yu juga sangat ramah. Tentu saja Nona Li’er memperlakukan semua monster di lembah dengan baik, jadi itu tidak menjelaskan apa-apa. Tapi Paman Lan berbeda. Paman Lan memperlakukan monster lainnya dengan sangat tegas dan berwibawa.”
“Bahkan Dewa periode tengah Nascent Soul pun tidak diizinkan tinggal, tapi mereka mengizinkan aku. Mungkinkah... karena aku juga manusia?” Qin Yu berpikir ke sana kemari hanya menemukan jawaban ini.
Sebenarnya di dalam hati Qin Yu ada jawaban yang lebih yakin, tapi dia tidak ingin menganggap Paman Lan dan Nona Li'er sejahat itu.
Jawabannya adalah... mereka mengincar 'AIR MATA METEOR'-nya.
Qin Yu tidak pernah tahu kapan persisnya dirinya diselamatkan. Dia tidak tahu seberapa parah cederanya saat pertama kali ditemui Nona Li'er. Jika Nona Li'er menemukan cedera mematikan yang seharusnya tidak bisa sembuh, tapi kini pulih, pasti mereka akan menduga ada harta karun tertentu padanya.
Meski AIR MATA METEOR telah menyatu dengan tubuhnya dan tidak terdeteksi orang luar, tetap akan muncul dugaan tentang keberadaan harta karun tersebut.
"Semoga Nona Li'er dan Paman Lan tidak berlaku baik karena AIR MATA METEOR." Hati Qin Yu tetap membeku dan keras. Sejak kecil hidup sendirian tanpa kasih ibu, hati pria ini semakin kuat, semakin jantan!
Dalam darah lelaki keluarga Qin terkandung 'darah besi'.
Di kedalaman hatinya, Qin Yu selalu mengawasi dengan waspada terhadap dua cultivator dewa misterius ini.
Menarik napas dalam-dalam, lalu menghembuskannya perlahan. Niat ini disimpan rapat di dasar hati, Qin Yu pun menemukan ketenangan dan kembali mulai melatih 'Utara Laut'—teknik rahasia iblis yang paling penting baginya.
Sekalipun berhasil melarikan diri ke pulau cultivator dewa, jika Penguasa Istana Darah Merah 'Zha Hong' mengejarnya, takkan terhindar dari maut.
Pertama, kekuatan cultivator monster bawah laut jauh melampaui cultivator dewa dan iblis. Zha Hong yang menguasai wilayah 8 juta li, sekte cultivator mana berani melawan?
Kedua, sekalipun sampai di pulau cultivator dewa, belum tentu mereka menerimanya. Apalagi menghadapi Zha Hong, mana mungkin cultivator-cultivator itu berani menyinggungnya demi Qin Yu?
Mengintegrasikan kedua poin ini, dia harus menguasai 'Utara Laut'—siapa yang menyuruhnya membunuh Zha Ge dan menyinggung Zha Hong?
……
Ruang benak yang berkabut, tak bertepi, kekuatan jiwa yang hampa terombang-ambing di dalamnya. Qin Yu sendiri bisa merasakan energi-energi jiwa ini, sepersepuluh di pinggiran yang berada di bawah kendalinya sangat stabil.
Namun energi jiwa lainnya ada yang membentuk pusaran, ada yang mengembara dengan gesit, ada yang saling bertabrakan—singkatnya berkecamuk kekacauan. Di area inti, terdapat cakram jiwa dengan kilatan-kilatan petir bergetar di antara getaran jiwa.
Sehelai energi bintang yang sangat lemah merembes masuk ke benak.
Qin Yu tidak berani mengendalikan terlalu banyak energi bintang, semakin banyak semakin sulit dikuasai. Jadi dia mengambil sesedikit mungkin, hanya seutas energi bintang. Namun bahkan seutas pun, Qin Yu tetap gagal menyatukannya dengan kekuatan jiwa.
Percobaan demi percobaan.
"Cepat tiga jam berlalu, sebenarnya berapa kali percobaan dilakukan dalam tiga jam ini? Qin Yu sendiri tidak tahu, persis seperti memasukkan benang ke lubang jarum, gagal terus-menerus. Gagal berturut-turut selama tiga jam, bahkan orang dengan ketahanan mental terbaik pun pasti akan timbul amarah."
"Sebenarnya ini juga merupakan salah satu metode untuk melatih ketahanan mental."
"Gagal lagi, sudah setengah bulan. Kapan teknik Utara Laut ini bisa berhasil dilatih? Apakah aku harus terus mengurung diri sampai berhasil?" Ada setitik kebencian di mata Qin Yu.
"Alasan awal dia meninggalkan Benua Qianlong tak lain adalah untuk menapaki jalan kultivasi tanpa akhir. Yang dia inginkan adalah petualangan megah yang meriah, bukan mengurung diri menghindari musuh."
"Bzz——"
Senar kecapi dipetik, alunan musik pun bergema.
Nona Li’er mulai memetik guzheng lagi. Mendengar alunan musiknya, Qin Yu segera membuang jauh kebencian karena gagal melatih ‘Utara Laut’. Ia menutup mata dan larut dalam melodi yang mengguncang jiwa. Meski musik telah berhenti, Qin Yu masih terbenam dalam resonansi nadanya.
"Meteor!" Om Lan berjalan masuk dengan langkah lebar. Melihat ekspresi Qin Yu, ia langsung tertawa terbahak, "Kau ini... sampai segitunya terpesona oleh alunan Nona Li’er. Sungguh..."
Om Lan, ini karena permainan Nona Li’er aku bisa larut seperti tadi. Kalau pemain guzheng biasa, aku takkan sampai terhanyut," ujar Qin Yu sambil tersenyum.
Mata Om Lan berbinar: "Oh... Ternyata hanya permainan Nona Li’er yang bisa membuatmu demikian. Jujur saja, nak—apa kau menyimpan perasaan pada gadis itu?" Godanya penuh seloroh.
"Jangan asal ngomong." Qin Yu sama sekali tak terlihat panik.
Lan Shu tersenyum: "Hanya candaan, kamu jangan menganggapnya serius."
Qin Yu menyeringai namun tak menjawab. Tiba-tiba wajah Lan Shu menjadi serius: "Meteor, sejak hari-hari aku mengobrol bersamamu, kau pasti sudah tahu bagaimana karakterku." Sangat jarang Lan Shu terlihat seserius ini.
Melihat sikap Lan Shu, Qin Yu juga ikut serius dan mengangguk: "Om Lan, silakan katakan apa yang ingin kau sampaikan."
Lan Shu mengingatkan: "Meteor, kuperingatkan padamu - jangan pernah menaruh harapan pada Li Er. Lebih baik kau jangan menyukainya. Jika tidak... tidak hanya akan menderita seumur hidup, tapi nyawamu juga mungkin hilang kapan saja."
Qin Yu tertegun.
Kemudian tertawa: "Om Lan, apa yang kau bicarakan? Jangan bercanda."
Paman Lan sama sekali tidak tersenyum: "Aku tidak bercanda. Sejujurnya, kau memiliki masa depan cerah. Di seluruh dunia cultivator monster, takkan ada yang bisa menyaingimu di masa depan. Tapi ada satu hal yang harus kusampaikan - begitu kau jatuh cinta pada Li'er, sehebat apapun kau, semuanya akan sia-sia. Secara prinsip, aku tak perlu mengingatkanmu ini. Tapi sungguh, aku tak rela melihatmu hancur seperti ini."
Qin Yu sama sekali tidak bisa memahami.
"Sudahlah, mungkin aku terlalu khawatir. Tapi ingat baik-baik ucapanku hari ini, anggap ini nasihat terakhirku." Paman Lan menatap tajam mata Qin Yu.
Qin Yu merasakan getaran hebat di dalam hatinya.
Perkataan Paman Lan tadi sungguh mengejutkan. Pertama dia bilang masa depanku cerah, bahkan tak ada cultivator monster yang bisa menyaingi. Sebenarnya Paman Lan ini siapa? Bisakah dia benar-benar melihat takdir seseorang?
"Aku akan ingat, Paman." Qin Yu tersenyum menjawab.
Namun baik Qin Yu maupun Paman Lan tak bisa memastikan satu hal: ikatan emosi adalah pondasi dasar yang tak bisa dikuasai. Saat getaran perasaan tiba-tiba menyembul di suatu momen, mustahil untuk menahannya.
"Cukup, fokuslah berlatih dengan giat." Paman Lan menepuk bahu Qin Yu sebelum pergi.
Qin Yu memandang punggung Paman Lan yang menjauh dengan ekspresi penuh pertimbangan.
Apa sebenarnya maksud Paman Lan? Seolah-olah kesukaannya pada Nona Li'er bisa menghancurkan dirinya - benarkah ada kepastian mutlak seperti itu? Mengingat berbagai perilaku Paman Lan dan Nona Li'er, jelas mereka berasal dari klan spesial tertentu.
"Hehe, mungkin Paman Lan dan Nona Li'er adalah anggota kelompok yang sangat berbahaya. Tapi... jika aku mencintai seseorang, bahkan dewa takkan bisa menghalangi, apalagi sekadar klan mereka. Lagipula saat ini aku belum menyukai siapa pun."
Qin Yu tersenyum tak peduli, dia bukan tipe orang yang pengecut.
Tak ada yang bisa menekannya, sekalipun orang yang lebih kuat seperti Penguasa Gua Chi Xue, Zha Hong. Qin Yu cuma diam-diam berlatih di sini, menunggu saat tepat untuk menyamar sebelum keluar. Ketidaktakutannya bukanlah sifat nekad tanpa pertimbangan.
"Lenganku patah dihantam Si Bos Hou," kata pria berbaju zirah yang memegang dua pisau tajam dengan wajah merengut. Lengan bengkoknya membentuk sudut aneh yang jelas tak wajar bagi lengan normal.
Hou Fei membelalakkan mata api sambil mengaum: "Hèh!! Berani-beraninya kau melapor ke Kakak Li Er! Mau kubikin remuk cangkang udangmu baru kapok?!"
"Fei Fei, jangan berulah."
Nona Li Er yang telah berganti baju putih menghardik Hou Fei, seketika itu juga Hou Fei menundukkan kepala dan diam seribu bahasa, menunjukkan wujud asli mengakui kesalahan. Nona Li Er tertawa dengan kesal, setelah itu memutar badan dan mengulurkan tangan menyentuh bagian lengan yang patah sang pria besar.
Saat Qin Yu memasuki halaman, pancaran matanya tak bisa menahan kilauan cahaya.
Wajah Nona Li Er yang disinari cahaya hijau terlihat begitu suci, kulitnya halus bagai giok memancarkan semburan cahaya hijau beruntun. Melihat Nona Li Er yang sedang melakukan terapi, perasaan lembut di dasar hati Qin Yu tersentuh sesuatu.
Qin Yu tak pernah merasakan kasih sayang ibu, sejak kecil telah mengeras dalam ketegaran. Hanya kasih sayang ayah yang pernah memasuki relung hatinya. Namun cahaya keibuan dari Nona Li Er saat ini membuat hatinya bergetar halus.
Qin Yu seketika waspada.
"Meteor, aku ingatkan jangan sekali-kali berharap apapun pada Nona Lier, lebih baik jangan sampai kau menyukainya. Jika tidak..." Peringatan Paman Lan yang dulu kembali bergema dalam hati Qin Yu, membuatnya segera melepaskan diri dari kondisi sebelumnya.
"Sudah, nanti pulang jangan lagi berkelahi dengan Feifei. Bertarung dengannya sama saja mencari cedera," Nona Lier menasihati.
Pria besar itu yang lukanya sudah sembuh total menghela nafas: "Lawan dia? Kau kira aku mau? Ini semua gara-gara si bos Hou... Eh, maksudku bertarung dengan bos Hou adalah kehormatan. Aku sangat bersemangat dan bangga!" Ucapannya berubah drastis saat melihat sorot mata Hou Fei.
Senyum Nona Lier mengembang, dan saat menoleh dia melihat Qin Yu yang berdiri di samping.
"Selamat sore, Tuan Meteor."
Qin Yu juga sopan menjawab: "Nona Li’er, senang bertemu lagi. Menyaksikan keahlian terapi Nona yang luar biasa ini benar-benar membuatku takjub." Tiba-tiba wajahnya berseri, Qin Yu merasakan Xiao Hei sedang terbang cepat mendekati lokasinya.
"Tuan Meteor, sepertinya Anda punya hal menyenangkan?" Nona Li’er bertanya penasaran.
Qin Yu mengangguk bersemangat: "Saudaraku Xiao Hei sedang dalam perjalanan kemari. Menurut perkiraan, dalam beberapa hari dia akan tiba."
"Oh, selamat ya Tuan Meteor. Saat saudaramu datang, tolong beri tahu saya terlebih dahulu. Area luar Lembah Dalam memiliki segel larangan, orang luar sulit masuk tanpa panduan dari internal." Nona Li’er tersenyum.
"Kalau begitu merepotkan Nona Li’er." Qin Yu mengangguk sambil tersenyum.
Nona Li’er berbisik: "Tuan Meteor pasti sibuk, saya akan kembali ke rumah dulu." Setelah berkata demikian, ia berbalik anggun menuju pondoknya.
Qin Yu melihat punggung Li'er memasuki ruangan, tersenyum tipis, kemudian berbalik kembali ke ruangannya sendiri dan melanjutkan latihan. Setiap hari melatih 《Xing Chen Bian》 serta teknik rahasia iblis 'Bei Ming', Qin Yu belum pernah bermalas-malasan.
Beberapa hari telah berlalu.
Qin Yu merasakan dengan jelas bahwa Xiao Hei sudah sangat dekat, bahkan berada dalam jarak ratus li. Namun postur tubuh Xiao Hei tiba-tiba berhenti. Qin Yu memahami bahwa Xiao Hei terhalang oleh segel larangan di lembah dalam. Qin Yu segera bangkit hendak meminta bantuan Nona Li'er.
Jilid Kelima: Istana Darah Merah | Bab 18: Keberangkatan
Saat keluar ruangan, yang mengejutkan Qin Yu, Nona Li'er sudah berada di halaman. Begitu melihat Qin Yu muncul, dia segera tersenyum: "Tuan Meteor, aku sudah tahu saudaramu datang. Mari kita segera pergi."
Dengan senyuman, Qin Yu membuntuti Nona Li'er. Keduanya berjalan berdampingan langsung menuju pintu masuk lembah dalam.
Rambut panjang berkibar, Qin Yu bahkan bisa mencium aroma rambut indah Nona Li'er, wangian itu sangat memikat, sudut bibir Qin Yu mengembang senyum tipis.
Saat mendekati mulut lembah, hati Qin Yu dipenuhi kegembiraan dan antisipasi akan pertemuan dengan Xiao Hei.
Qin Yu dan Nona Li'er dengan mudah melintasi mulut lembah, mana ada segel larangan? Tapi jika menoleh ke belakang, akan terlihat bahwa mulut gua telah berubah menjadi dinding batu biasa - ini hanyalah ilusi.
Namun ilusi yang sangat bijaksana, bahkan Xiao Hei pun tak bisa mendeteksinya.
Melihat Xiao Hei yang kebingungan mencari jalan tak jauh dari sana, mata Qin Yu langsung berbinar. Sejak perpisahan mereka dikejar-kejar Sang Mo, ini pertama kalinya mereka bisa bertemu setelah sebelumnya gagal karena diinterupsi Zha Ge dan Zha Po.
"Xiao Hei!"
Suara Qin Yu terdengar bergetar penuh emosi.
Xiao Hei dengan keras berbalik, melihat Qin Yu, segera berseru dengan lengkingan elang yang bersemangat tinggi, suara elang itu bahkan membuat kawanan ikan di sekeliling lari ketakutan: "Kakak." Suara gembira Xiao Hei bergema dalam benak Qin Yu.
Qin Yu melesat ke samping Xiao Hei, memeluknya erat. Xiao Hei juga menyelubungi Qin Yu dengan sayapnya.
Nona Li'er berdiri di samping, senyum tipis terpancar di wajahnya.
"Xiao Hei, kau berubah, kurus setengah dari dulu, bahkan aura-mu berbeda. Ada apa?" Saat ini Qin Yu baru menyadari perubahan drastis Xiao Hei. Jika bukan karena indra keenam mereka, mana mungkin ia begitu yakin.
Tubuh Xiao Hei menyusut signifikan, auranya terasa dominan dan tajam. Sorot matanya kini lebih dingin dan tajam dibanding masa lalu.
"Kakak, setelah mencapai tahap akhir Cinnabar, aku berencana membunuh Sang Mo. Meski ada bahaya, tubuhku sudah mengalami perubahan melalui teknik terlarang. Secara teori, menghadapi ahli periode awal Nascent Soul seharusnya mudah. Tapi saat bertemu kakak dulu, kami bertemu ular piton besar yang kekuatannya jauh melebihi Sang Mo. Perkiraanku setidaknya periode tengah Nascent Soul." Suara Xiao Hei penuh amarah.
"Teknik terlarang?" Qin Yu terkejut.
Melalui telepati spiritual, Xiao Hei menjelaskan: "Itu teknik rahasia dalam memoriku. Begitu diaktifkan, seluruh tubuh mengalami perubahan total. Meski level kultivasinya tak berubah, kekuatan serangan akan meningkat drastis."
Dengan mencapai tahap akhir Cinnabar, Xiao Hei sebenarnya sudah bisa melawan ahli periode awal Nascent Soul. Namun dengan teknik terlarang itu, dia bahkan mampu menyaingi periode tengah Nascent Soul.
Namun pada hari itu, Xiao Hei bertemu dengan Zha Po yang bukan hanya berada di periode tengah Nascent Soul, tapi juga merupakan ular air darah merah. Ular air darah merah termasuk monster tingkat tertinggi, hanya di bawah dewa. Ular air darah merah periode tengah Nascent Soul jauh lebih berbahaya dibanding cultivator dewa periode tengah.
Meski begitu, saat itu Xiao Hei hanya berada dalam posisi sedikit inferior. Saat melarikan diri, Zha Po mengejarnya lama namun tak berhasil. Zha Po kemudian menerima perintah dari kakaknya dan kembali ke istana.
"Lalu mengapa baru hari ini kau datang ke sini?" tanya Qin Yu dengan curiga.
Dengan kecepatan Xiao Hei, seharusnya dia bisa tiba jauh lebih cepat jika ingin mencari.
Xiao Hei berkomunikasi melalui telepati spiritual: "Kakak, setelah lolos dari buruan ular piton itu, aku ingin membunuh Sang Mo terlebih dahulu. Tapi kemudian aku tahu seluruh wilayah Istana Darah Merah mulai memburumu secara besar-besaran. Sang Mo itu pergi ke Istana Darah Merah bersama dua monster periode awal Nascent Soul. Dengan mereka bertiga bersama, aku tak berani menyerang."
Sebelum bertarung dengan Qin Yu, Zha Ge pernah dengan arogan berkata pada Sang Mo untuk menyiapkan 'Genta Petir'. Setelah kematiannya, Sang Mo memperkirakan itu perbuatan Qin Yu, lalu melapor ke Zha Hong.
Zha Hong yang sedang marah bahkan memerintahkan Sang Mo untuk segera menuju Istana Darah Merah. Tidak hanya Sang Mo, semua penjaga hukum yang sedang bertugas di luar juga harus kembali ke istana. Sang Mo pun berangkat bersama dua penjaga hukum lainnya.
Xiao Hei telah berlari sia-sia sejauh ratusan ribu li, akhirnya terpaksa kembali mencari Qin Yu. Pergi-pulang ini total mencapai lebih dari jutaan li.
"Kakak, sekarang kau tak boleh keluar. Di luar sedang ada operasi pengejaran terhadapmu," Xiao Hei mengingatkan.
Qin Yu mengangguk halus. Sejak mengetahui korban pembunuhannya adalah Wakil Penguasa Gua Istana Darah Merah, ia sudah bisa menerka. Perlu diketahui, hadiah buruan Sang Mo dengan operasi pengejaran resmi Istana Darah Merah memiliki pondasi dasar yang berbeda. Hadiah buruan Sang Mo hanya menarik minat pemburu bayaran.
Sedangkan Istana Darah Merah secara paksa memerintahkan seluruh cultivator monster dalam radius 8 juta li untuk memburu, ini adalah perintah. Karena Istana Darah Merah adalah pengelola resmi wilayah seluas 8 juta li!
……
Setelah kembali ke lembah dalam, Xiao Hei pun menetap bersama Qin Yu. Kehadiran Xiao Hei membuat Hou Fei paling gembira, karena Xiao Hei sering bertarung dengannya. Berbagai jurus unik yang digunakan Xiao Hei memaksa Hou Fei mengeluarkan segenap kemampuannya untuk mengalahkannya.
Melewati sebulan dengan tenang.
Pada suatu hari, Qin Yu dan Xiao Hei sedang berbincang di halaman.
"Kakak, lembah dalam ini terlalu nyaman. Aku ingin pergi menjelajah dulu." Setelah lama berkata-kata terbata, Xiao Hei akhirnya mengutarakan maksudnya.
Qin Yu tertegun sejenak, lalu segera memahami.
Xiao Hei adalah elang. Elang harus mengarungi sembilan langit. Meskipun karena Qin Yu, Xiao Hei sudah tinggal di lembah dalam selama sebulan, namun dalam hatinya ia merindukan hujan darah dan angin berbau amis di luar lembah, pertempuran sengit dan sejenisnya.
"Baiklah, Xiao Hei." Qin Yu berkata sambil tersenyum.
Mata elang Xiao Hei berkedip-kedip, dia benar-benar agak berat hati meninggalkan Qin Yu.
"Kakak... Bagaimana kalau kau ikut main-main denganku?" Xiao Hei membujuk Qin Yu, "Dengan kekuatan kita berdua, meski menghadapi monster periode tengah Nascent Soul pun masih bisa melawan. Konon di seluruh wilayah Istana Darah Merah, monster yang melebihi level periode tengah Nascent Soul jumlahnya terbatas. Asalkan kita hati-hati, takkan bertemu mereka."
Mendengar saran Xiao Hei, Qin Yu tentu saja tergoda.
Darah Qin Yu mendidih, penuh semangat. Praktisi kultivasi di Istana Darah Merah tidak banyak. Asalkan Qin Yu dan Xiao Hei berhati-hati, takkan terjadi masalah besar. Pemburuan dari cultivator monster biasa justru akan mengantarkan cinnabar dan Nascent Soul sebagai suplemen bagi mereka.
"Tidak, jangan buru-buru. Tunggu sampai aku selesai melatih teknik 'Bei Ming'. Xiao Hei, tenang saja, aku akan segera menyelesaikan latihanku." Namun Qin Yu menolak.
Benarkah alasan Qin Yu tinggal di sini untuk melatih teknik 'Bei Ming'?
Xiao Hei telah pergi, namun kehidupan di lembah tetap berjalan seperti biasa. Setiap hari, Qin Yu berlatih 《Xing Chen Bian》 dan teknik rahasia iblis 'Utara Laut'. Meski berkali-kali gagal, ia tak terburu-buru. Di alam bawah sadarnya, selama 'Utara Laut' belum dikuasai, ia bisa tetap tenang tinggal di lembah ini.
Setiap hari berlatih, setiap hari mendengarkan alunan kecapi Nona Li'er.
Sesekali terlihat Nona Li'er merawat cedera monster-monster. Bahkan pernah terlintas dalam hati Qin Yu untuk bertarung dengan Hou Fei, terluka, lalu merasakan pengobatan Nona Li'er.
Tentu saja, niat itu langsung dibuangnya ke sudut paling dalam benak.
Sekilas tiga tahun telah berlalu.
Bagi praktisi bela diri, tiga tahun benar-benar singkat. Selama periode ini, Xiao Hei pernah kembali sekali, tinggal sebulan di lembah lalu pergi lagi. Baru-baru ini, ikan-ikan kecil ungu kemerahan itu telah berubah wujud menjadi manusia.
Pada hari ini, Qin Yu duduk bersila di atas tempat tidur, kembali melatih teknik 'Utara Laut'.
Selama tiga tahun, AIR MATA METEOR telah menyegarkan jiwa Qin Yu hingga jauh lebih kuat dari sebelumnya. Bahkan kelenturan kekuatan jiwanya meningkat. Kini Qin Yu mampu menguasai seperdelapan kekuatan jiwa, namun selama tiga tahun latihan 'Utara Laut' tetap tidak menunjukkan tanda-tanda keberhasilan sama sekali.
Tiba-tiba—
Seluruh tubuh Qin Yu bergetar hebat, wajahnya dipenuhi kegilaan sukacita yang ekstrem.
Di dalam benaknya, sehelai energi bintang dan seutas kekuatan jiwa saling melilit bagai benda nyata. Padahal masalah terbesar Qin Yu selama ini adalah kekuatan jiwa dan energi bintang sama sekali tidak bisa membentuk kontak substansial.
Qin Yu menahan kegembiraannya, melanjutkan menunggu dengan penuh antisipasi.
Waktu berlalu detik demi detik, energi bintang dan kekuatan jiwa yang saling terbelit mulai menyatu satu sama lain. Entah berapa lama telah berlalu, akhirnya energi bintang dan kekuatan jiwa berhasil menyatu sempurna tanpa bisa dibedakan lagi.
Mata Qin Yu tiba-tiba terbuka lebar, sorot tajam memancar dari kedua bola matanya.
Berhasil!
Ditambah masa-masa diburu sebelumnya, Qin Yu telah melatih ilmu bela diri selama lebih dari tiga tahun. Akhirnya berhasil! Untaian pertama energi gabungan antara energi bintang dan kekuatan jiwa telah terbentuk. Tiga tahun! Setiap hari mencoba, hingga ini menjadi semacam kebiasaan baginya.
"Energi gabungan dari energi bintang dan kekuatan jiwa ini, kuberi nama... 'Kekuatan Jiwa'." Nafas Qin Yu terdengar sedikit tersengal.
Kekuatan Jiwa ini berbeda baik dari energi bintang maupun kekuatan jiwa biasa, meski jumlahnya masih sangat sedikit—hanya seutas tipis. Namun seutas inilah kunci untuk menggunakan teknik 'Bei Ming'.
Qin Yu menutup matanya, mengikuti teknik rahasia ‘Utara Laut’, seberkas ‘kekuatan jiwa’ itu mulai berubah. Sesuai gerakan simbolis yang aneh, terbentuklah sebuah simbol aksara magis dari ‘kekuatan jiwa’ tersebut, lalu sebuah sensasi misterius menyelimuti dadanya.
Qin Yu merasakan bahwa hanya dengan menggerakkan hatinya, ia bisa sepenuhnya menyembunyikan auranya. Semua ini terwujud melalui simbol aksara magis yang terbentuk dari ‘kekuatan jiwa’. Bahkan daya tariknya bisa diperkuat hingga menyerap aura sekeliling, membuatnya terlihat seperti lubang hitam bagi orang luar.
Setelah sedikit mengendalikan kekuatan simbol aksara magis, seluruh tubuh Qin Yu mulai melahap aura di sekitarnya bagai lubang hitam berwujud manusia, memancarkan aura yang sangat aneh.
"Sukses."
Qin Yu menghentikan operasi simbol aksara magis, mengembalikan dirinya ke kondisi awal.
"Haha... Akhirnya berhasil." Mata Qin Yu berkilat-kilat, wajahnya dipenuhi semangat. Berapa lama telah ia tunggu hingga akhirnya sukses. Begitu teknik perubahan aura ini dikuasai, ditambah sedikit perubahan pakaian dan penampilan, bahkan Sang Mo pun takkan bisa mengenalinya.
Sekejap, senyuman di wajah Qin Yu menghilang.
"Sudah berhasil, artinya harus pergi. Haruskah aku pergi?" Tiba-tiba Qin Yu merasa agak kehilangan. Selama tiga tahun, alunan kecapi setiap hari telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupannya. Wujud sucinya Nona Li Er saat merawat orang lain terpatri selamanya di dadanya.
Paman Lan berjalan masuk dari luar sambil tersenyum: "Meteor, latihanmu kali ini sampai sembilan langit. Apakah teknikmu sudah berhasil?"
Sembilan langit?
Qin Yu terkejut, tak menyangka fusi sehelai energi bintang dan seutas kekuatan jiwa memakan waktu hingga sembilan hari. Tentang keberhasilan latihan? Tentu saja ia sudah sukses, kini bisa mengubah aura kapan saja.
“Sukses？Tidak, cuma ada kemajuan, masih butuh waktu untuk benar-benar sukses.” Qin Yu berkata pada Om Lan.
“Oh.” Om Lan tersenyum, “Ada kemajuan juga bagus, tiga tahun sebelumnya kau sama sekali tak berkembang. Kira-ku, kau juga ingin menjelajahi dunia kultivasi luar negeri yang luas untuk membangun reputasi bagus, kan?”
Qin Yu hanya bisa mengangguk.
“Baiklah, berusahalah keras.” Om Lan baru saja hendak berbalik pergi, tiba-tiba berhenti dan menoleh ke Qin Yu. Kali ini ekspresinya serius, “Liu Xing, ingat perkataanku tiga tahun lalu.”
Perkataan tiga tahun lalu?
Saat Qin Yu masih merenungkan, Om Lan sudah keluar dari pintu kamar.
Qin Yu membuka jendela gubuk bambu. Dari posisinya, dia bisa melihat gubuk bambu di belakang. Saat ini Nona Li'er kembali duduk di tepi jendela dengan guqin di depannya, mulai memainkan melodi dengan sepenuhnya fokus.
Dari sudut ini, hanya profil wajah Nona Li'er yang terlihat.
"Dulu saat Nona Li'er bermain kecapi, Qin Yu selalu mendengarkan sambil memejamkan mata. Belum pernah ia mengamati begitu detail penampilan Nona Li'er yang sedang asyik memetik senar. Gelombang nada indah mengalun dari dawai, sementara cahaya mempesona seolah memancar dari wajahnya."
Pada sekejap mata itu, Qin Yu terlihat sedikit terpana.
……
Ketenangan hidup seperti ini tak bertahan lama. Setelah setengah bulan, kedamaian lembah dalam akhirnya pecah. Pasalnya, sekelompok cultivator monster ditemukan sedang menyisir wilayah sekitar dengan gila-gilaan, seolah sedang memburu seseorang.
"Kakak Li'er, bahaya! Barusan saat aku sedang bersenang-senang di luar, seorang cultivator monster menanyaiku. Sekarang Istana Darah Merah sedang memburu seorang cultivator dewa!" Yan Zi yang mengenakan pakaian ungu bergegas masuk sambil berteriak.
Di dalam rumah, Qin Yu mengangkat alisnya.
Istana Darah Merah memburunya, tentu saja Qin Yu tahu. Namun awalnya Istana Darah Merah hanya mengirim pasukan besar untuk melakukan penyelidikan kesadaran spiritual secara umum. Setelah dua tahun, meski telah menyisir seluruh wilayah Istana Darah Merah dengan kesadaran spiritual, mereka tetap tidak menemukan apapun.
Qin Yu awalnya mengira Istana Darah Merah akan menyerah. Tak disangka, kini mereka malah memobilisasi cultivator monster dalam skala besar untuk melakukan pencarian teliti. Saat ini sudah mencapai tempat ini. Meski ilusi yang digunakan sangat misterius,
tapi siapa yang bisa menjamin tidak akan ada yang berhasil menembusnya!
Jika ketahuan, pasukan Istana Darah Merah yang masuk ke sini, maka...
"Yan Zi, jangan khawatir. Mereka tidak akan menemukan tempat ini." Nona Li Er tersenyum tenang, aura kewibawaannya terpancar jelas.
Paman Lan yang sedang menyeruput teh di halaman juga sama sekali tidak memperdulikan.
“Paman Lan, Nona Li’er, teknik kultivasiku 'Utara Laut' telah berhasil kukuasai. Aku hendak pergi.” Qin Yu tersenyum keluar dari pintu, sambil mulai mengendalikan simbol aksara magis dari energi spiritual di benaknya.
Seketika, tubuh Qin Yu bagai lubang hitam yang tidak hanya tak memancarkan aura sama sekali, malah menyerap energi sekeliling termasuk energi alam.
Wajah Qin Yu perlahan berubah. Meski perubahannya kecil, seluruh penampilannya menjadi lebih dingin - persis rupa pembunuh bayaran 'Meteor' dahulu. Sehelai jubah hitam hasil tempaan 'Lei Wei' dari Lei Shan Ju pun menyelimuti tubuhnya.
“Yakin sekarang takkan ada yang mengenaliku lagi.”
Memandang Nona Li’er, Paman Lan, dan gadis kecil Yan Zi, Qin Yu tersenyum berkata.
Rambut Qin Yu hanya sepanjang satu inci. Meski mengenakan jubah hitam, bagian atas tubuh yang berotot membuatnya terlihat sangat dingin. Ditambah aura penyerapan seperti lubang hitam di sekelilingnya, orang tak kuasa merasakan kedinginan yang membeku hingga ke tulang sumsum.
"Bagus, bagus!" Paman Lan menatap Qin Yu dengan sorot mata penuh apresiasi.
Qin Yu tersenyum tipis. Ia selalu merasa kedalaman Paman Lan tak tertembus, seolah semua pemikiran dalam hatinya bisa terbaca jelas.
Nona Li’er yang menyaksikan penampilan saat ini matanya berbinar memuji: "Teknik rahasia Tuan Meteor benar-benar misterius. Orang luar pasti takkan bisa menebak."
Pada saat itu, sebuah suara terdengar!
"Ah, Kakak Meteor, aku ingin ikut! Guru, izinkan aku pergi. Hei Yu yang kekuatannya lebih lemah saja boleh keluar, kenapa aku tidak?" Hou Fei masuk tergesa-gesa dengan wajah gusar, terus mengeluh.
Hou Fei kembali menatap Qin Yu dengan tatapannya terus-menerus mendesak, sambil menggunakan telepati spiritual: "Kakak Meteor, tolong dong bantu aku."
Qin Yu tersenyum, lalu berkata kepada Paman Lan: "Paman Lan, Fei Fei ini kan Dewa. Dengan kekuatannya di dunia cultivator monster bawah laut tidak akan ada bahaya. Apalagi kalau tidak melalui ujian dan latihan, dia tidak akan bisa berkembang. Biarkan saja dia pergi."
Sebutan "Fei Fei" ini baru digunakan Qin Yu setelah tiga tahun berinteraksi akrab dengan Hou Fei, barulah ia memanggilnya dengan sebutan karib seperti itu.
Hou Fei langsung memandang Paman Lan dengan wajah memelas.
Paman Lan menggelengkan kepala sambil tersenyum pasrah: "Baiklah, kalau Meteor sudah bilang begitu, kau boleh ikut Meteor. Tapi ingat, jika tidak dalam kondisi darurat, jangan masuk ke mode amuk untuk memulai pertempuran. Kau paham?" Paman Lan menatap Hou Fei dengan serius.
"Ah, tahu lah!" Hou Fei langsung melompat kegirangan.
Hou Fei langsung memeluk erat Qin Yu dengan penuh semangat: "Terima kasih Kakak Liu Xing, Kakak, ayo kita pergi, aku sudah tak tahan lagi di sini." Pikiran Hou Fei sudah melayang keluar lembah, saat ini dia sangat bersemangat.
Qin Yu mengangguk halus, tiba-tiba menatap Paman Lan dan Nona Li: "Nona Li, Paman Lan, sebelum pergi, aku harus memberitahukan sesuatu. Liu Xing hanyalah nama samaranku, nama asliku adalah - 'Qin Yu'."
"Fei Fei, ayo pergi!"
Qin Yu sama sekali tidak ingin berbicara lagi, langsung melangkah keluar dari rumah bambu.
"Haha, aku keluar! Siap-siap ya para monster, krek~~~" Hou Fei bersorak girang.
Qin Yu tidak putar balik untuk melihat sekalipun, karena dia memang tak ingin melihatnya lagi.
“Apakah aku akan kembali ke tempat ini lagi?” Qin Yu bertanya dalam hatinya, namun bahkan dirinya sendiri tak bisa menjawab. Tiba-tiba ia tersenyum, “Mungkin, aku memang seharusnya menjadi milik dunia pertumpahan darah, kehidupan penuh gejolak yang membara dengan gairah!”
Setelah keluar dari lembah dalam, tubuh Hou Fei tiba-tiba dipenuhi vitalitas. Sepasang mata apinya melirik ke sekeliling dengan penuh semangat. Seekor paus raksasa berenang di dasar laut, Hou Fei berteriak aneh sambil mengulurkan tangan, semburan cahaya langsung menyelubungi paus itu.
Tubuh paus itu mulai mengempis dengan gesit, dalam sekejap hanya tersisa lapisan kulitnya saja.
“Krek, darah murni yang melimpah! Di lembah dalam sangat menyebalkan, bahkan membunuh beberapa ikan saja dimarahi. Pihak luar memang benar-benar menyenangkan. Krek~~” Hou Fei menari-nari kegirangan sambil menggaruk telinganya. Sungguh pemandangan yang sangat riang.
Di dalam hati Qin Yu terkejut, kemampuan melahap darah murni ini merupakan teknik langka di kalangan monster. Pantas saja Hou Fei sebagai Dewa bisa menguasainya.
"Feifei, dunia bawah laut cultivator monster ini kejam sekali. Sedikit salah bicara bisa langsung berujung pertumpahan darah. Potensi Dewa sangat mengerikan, begitu ketahuan kau adalah Dewa, mungkin para ahli akan langsung membunuhmu untuk menghindari masalah di kemudian hari. Jadi..."
"Kakak, aku sudah paham, krek! Cuma menyembunyikan kemampuan kan, hehe." Mata api Hou Fei berkedip-kedip sambil menyeringai nakal.
Qin Yu yang sudah hidup bersama Hou Fei selama tiga tahun ini tahu betul kecerdasan luar biasa yang dimiliki siluman ini.
"Guru bilang aku tidak boleh lagi menggunakan postur pertempuran ganas. Aku juga akan menahan diri dan membatasi kekuatan sampai level tiga." Setelah berpikir sejenak, Hou Fei membuat keputusan.
"Status pertempuran ganas, Qin Yu juga pernah mendengar. Dalam kondisi itu, Hou Fei benar-benar mengerikan. Hou Fei yang tidak masuk ke kondisi itu sudah sangat hebat, begitu masuk ke kondisi tersebut, pondasi dasarnya langsung jadi menakutkan!"
"Terima."
Qin Yu melemparkan sebuah jade identitas ke Hou Fei. Qin Yu telah membunuh banyak cultivator monster, secara alami mendapatkan banyak jade identitas. Dia dengan acak mengambil satu. Bagaimanapun, dengan memiliki jade identitas, aktivitas di masa depan akan lebih mudah.
"Krek, benda apa ini?" Hou Fei menerima jade identitas itu, membolak-balikkannya ke atas bawah.
"Fei Fei, jade identitas ini untuk verifikasi identitas. Kau cukup meneteskan darah dan menyimpannya di dalam tubuh. Orang lain akan tahu kau dari faksi mana. Biasanya anggota faksi yang sama dilarang saling bunuh, anggota faksi berbeda boleh saling bunuh. Pemegang jade identitas 'Jiu Sha' juga tidak boleh dibunuh. Tapi..." Qin Yu tiba-tiba menambahkan, "...ini hanya berlaku untuk cultivator monster biasa."
"Bunuh lagi kenapa? Cuma bakal diburu penjaga hukum Istana Darah Merah. Tentu saja syarat utamanya mereka bisa ketahuan siapa pembunuhnya."
Selama melakukan dengan bersih, tidak tinggalkan jejak-jejak, siapa yang tidak bisa dibunuh?
"Itu aku ngerti, kan isinya saling jegal kekuatan gitu. Hmm, nanti aku juga mau ambil alih daerah kekayaan, rekrut pasukan dan beli kapal buat punya anak buah, jadi bos sendiri!" Hou Fei bersikap sangat arogan.
Qin Yu tertawa: "Jangan muluk-muluk. Ayo jalan, di perjalanan akan kujelaskan tentang kekuatan besar cultivator monster bawah laut. Mau jadi bos tidak semudah bayanganmu."
Keduanya berjalan sambil Qin Yu memaparkan pembagian kekuatan dunia cultivator monster bawah laut beserta pengetahuan dasar yang perlu diketahui. Tentu saja ini hasil dari teknik Pencarian Jiwa yang pernah dilakukannya.
"Hei, kalian berdua berhenti! Kami penjaga Istana Darah Merah."
Dengan teriakan keras, sebuah regu beranggota lima puluh orang muncul di depan Qin Yu dan Hou Fei. Kelima puluh cultivator monster ini tingkat kekuatannya cukup baik, meski yang tertinggi cuma pemimpinnya yang berada di tahap akhir Cinnabar. Bagi Qin Yu dan Hou Fei, mereka sama sekali tidak berarti.
"Krek-krek, ada perlu apa dengan Tuan Yang Mulia?" Hou Fei terkekek-kekek aneh, menatap tajam si kurus yang memimpin.
Cultivator monster pemimpin itu merinding seluruh tubuhnya ditatap Hou Fei, dalam hatinya gemetar: "Monyet ini bahkan tak gentar mendengar kami pasukan pengawal. Dari aura monyet ini, pasti dia ahli periode Nascent Soul. Yang di sampingnya..." Melihat Qin Yu, cultivator monster kurus itu semakin pucat pasi.
Dada yang kekar, rambut pendek satu inci yang langka, seluruh tubuh Qin Yu memancarkan aura kokoh. Namun jubah hitam panjang yang dikenakannya berkibar-kibar. Ditambah aura Qin Yu yang seperti lubang hitam menyedot semua energi sekitar, tapi tak memancarkan sedikit pun qi dari dirinya sendiri.
Si kurus cultivator monster itu melihat mata Qin Yu, hatinya bergetar.
"Berdarah dingin, kejam, dan tak kenal ampun!"
Seketika si kurus memberi label pada Qin Yu. Kemampuan bertahan hidupnya sebagai kompi regu pengawal membuktikan ia punya naluri tajam.
"Apa kau tak dengar Kakek kalian sedang bertanya?!" Suara aneh Hou Fei kembali bergema.
Si kurus segera menatap Hou Fei. Tatapan mata api itu membuat bulu kuduknya merinding. "Dua Senior, hamba diperintahkan Tuan Gua untuk mencari seorang cultivator dewa. Aura cultivator ini jernih, tanpa setitik aura monster. Kekuatannya menyala-nyala dan murni! Jika Senior tahu..."
Kali ini si kurus menunjukkan sikap hormat luar biasa, bahkan menyebutkan semua ciri khas cultivator dewa tanpa tedeng aling-aling.
Sudut bibir Qin Yu mengerut membentuk senyum tipis.
Jernih?
Awalnya, Qin Yu yang baru memasuki dasar laut memang memiliki aura yang sangat terbuka. Ditambah dengan kemurnian aura energi panasnya, ini memang mudah dikenali. Namun setelah sukses melatih teknik ‘Utara Laut’, aura keseluruhan Qin Yu justru berubah menjadi kebalikan total.
"Nah... kalian bisa pergi sekarang." Hou Fei melambaikan tangannya.
Si kurus cultivator monster langsung berseri-seri mendengarnya, tak peduli dengan nada meremehkan Hou Fei, ia membungkuk hormat: "Kalau begitu hamba berpamitan dulu." Setelah berkata demikian, ia segera berteriak ke anak buahnya: "Semua cari di zona selatan, cepat berangkat!" Ia lalu buru-buru pergi bersama anak buahnya.
Si kurus cultivator monster sangat paham, meski ada peraturan yang melarang sesama anggota kekuatan saling membunuh, tapi beberapa orang sama sekali tidak peduli dengan aturan ini.
Asalkan menghancurkan mayat dan menghapus jejak, tidak meninggalkan senjata rahasia apapun.
“Hehe, sekumpulan pengecut. Barusan masih ingin mencicipi daging.” Kilatan merah menyala di mata api Hou Fei. Di sampingnya, Qin Yu tersenyum. Dulu saat berbincang dengan Paman Lan, sang paman sudah berkata - kera air bermata api ini memang sejak lahir bersifat ugal-ugalan, sekaligus haus akan pertumpahan darah. Itu sudah menjadi watak dasarnya.
“Fei Fei, menurutmu kita harus pergi ke mana?”
Cahaya berkilat di mata api Hou Fei, “Masih perlu ditanya? Bukannya kau sudah bilang, di wilayah Istana Darah Merah, para cultivator monster biasanya berpencar. Hanya di wilayah Darah Merah jumlah mereka paling banyak. Ke sanalah kita pergi!”
Alis Qin Yu berkedut.
Wilayah Darah Merah? Markas besar Istana Darah Merah. Separuh dari 8 juta li wilayah kekuasaannya dipadati cultivator monster.
Mengetahui ada harimau di gunung, malah sengaja mendakinya!
“Baik, ke wilayah Darah Merah kita berangkat.”
Qin Yu mengibaskan jubah panjangnya, kilatan tajam berkedip di matanya. Hou Fei di sampingnya menjerit-jerit kegirangan. Kemudian Qin Yu dan Hou Fei berjalan berdampingan, melesat gesit ke arah wilayah Darah Merah. Jubah hitam berkibar-kibar, sorot mata dingin Qin Yu memancarkan kilatan tajam.
Wilayah Darah Merah?
Perkiraanku bahkan Sang Mo takkan mengenalinya di hadapannya, apalagi apa yang perlu ditakuti Qin Yu? Paling-paling mereka berdua bisa membunuh sepuasnya di wilayah Darah Merah. Dengan kekuatan sebesar ini, manusia harus berani berbuat semena-mena dengan bebas. Jika melanggar prinsip diri, lebih baik tidak usah menginjakkan kaki di jalan latihan ilmu silat yang berbahaya ini.
……
Kecepatan keduanya sangat luar biasa. Pedang Yan Chi milik Qin Yu awalnya ditempa dari 'Besi Yan Chi dari Batu'. Kemudian di Lei Shan Ju, Qin Yu menyatu dengan kristal berproperti kegelapan dan logam, sehingga terciptalah artefak spiritual kelas menengah Pedang Yan Chi.
Qin Yu hanya menggerakkan hati, warna Pedang Yan Chi langsung berubah menjadi hitam. Mengeluarkan aura kegelapan. Qin Yu sepenuhnya bisa mengubah Pedang Yan Chi menjadi merah, menyemburkan kobaran api. Juga bisa mengubahnya menjadi warna emas.
Menginjakkan kaki di Pedang Yan Chi hitam, dengan jubah hitam yang berkibar, Qin Yu terlihat sangat dingin dan misterius.
"Krek-krek, menarik, menarik!" Mata api Hou Fei memancarkan cahaya merah samar, menyorot ke kejauhan. Ini pertama kalinya Hou Fei keluar dari wilayah kekuasaan, bahkan banyak makhluk laut pun baru pertama kali dilihatnya, wajar jika dia begitu bersemangat.
Tiba-tiba——
"Kakak, berhenti!" Dalam sekejap itu, sorotan merah dari mata api Hou Fei tiba-tiba menjadi lebih tajam, langsung mengarah ke sebuah batu karang di dasar laut.
"Rencanakan apa?" Qin Yu berhenti sambil menatap Hou Fei. Si kera berekor ini memang punya beberapa kemampuan khusus, jika dia meminta berhenti pasti ada alasannya.
"Hmph!" Hou Fei menggeram dengan sombong. "Kau tak tahu, Kakak. Mata apiku punya kesaktian. Semakin tinggi kekuatanku, semakin hebat kemampuannya. Sekarang, aku bisa mendeteksi benda-benda langka bernilai tinggi."
Qin Yu kaget dalam hati.
Mata bisa menemukan harta karun?
"Krek, hancurkan!" teriak Hou Fei sambil mengeluarkan tongkat hitam yang tiba-tiba memanjang. Braak! Tongkat itu menghantam batu karang hingga pecah berantakan. Di tengah puing-puing, terlihat sebongkah batu oval memancarkan cahaya merah.
Qin Yu segera menyapu area itu dengan kesadaran spiritualnya.
"Ini permata pemanas kelas atas! Batu biasa mengandung giok, sungguh harta tak ternilai." Dalam sekejap ia mengenali ciri-cirinya: permata jenis ini bisa mengawetkan mayat secara sempurna.
"Dan jika dipakai di tubuh, dapat membuat pikiran tenang, sangat bermanfaat untuk latihan bela diri. Selain itu, batu giok hangat juga merupakan bahan berharga untuk menempa artefak spiritual."
"Kakak, bagaimana? Mata api-ku ini hebat kan?" Hou Fei berkata dengan penuh kesombongan.
"Benar-benar luar biasa." Qin Yu memujinya. Anehnya, Hou Fei sama sekali tidak menginginkan batu giok hangat itu dan langsung melemparkannya ke Qin Yu. Awalnya Qin Yu mengira Hou Fei tidak suka harta karun. Namun ketika perjalanan dilanjutkan, barulah ia menyadari kekeliruannya.
Jarak menuju wilayah Darah Merah tidak terlalu jauh, hanya sekitar 800 ribu li lebih. Sepanjang perjalanan, Hou Fei ternyata menemukan tujuh benda berharga. Lima diantaranya dilemparkan ke Qin Yu, sedangkan dua sisanya disimpannya sendiri.
Barulah Qin Yu menyadari bahwa Hou Fei lebih menyukai bijih mineral untuk perakitan senjata spiritual, namun tidak tertarik pada jamur lingzhi atau tanaman obat langka. Bahkan benda seperti batu giok hangat, kristal pecahan batu, maupun esensi cahaya bulan sama sekali tidak ia minati.
Ketika Qin Yu dan Hou Fei hampir tiba di wilayah Darah Merah, Penguasa Gua Istana Darah Merah sekali lagi keluar dari masa bertapa.
Auditorium Utama Istana Darah Merah.
Duduk tegak di kursi utama, wajah Zha Hong terlihat muram. Kotak giok hitam itu masih belum bisa dibuka, bahkan segel debu paling dasar telah menghabiskan waktu lebih dari 100 tahun. Baru saja dia keluar dari ruang rahasia dengan perasaan pasrah.
Membuka kotak giok hitam masih membutuhkan waktu satu hingga setengah tahun lagi.
Sebelumnya saat bertapa, dia tahu proses ini akan memakan waktu lama sehingga hatinya relatif tenang. Kini di tahap akhir, justru Zha Hong menjadi tidak menentu - kadang khawatir tiga kekuatan besar Kuil Sembilan Bencana, Istana Qinglong, dan Istana Biru Air akan mengetahuinya, kadang curiga ada anak buah yang mengetahui rahasia ini dan berkhianat.
"Hormat kepada Penguasa Gua!"
Tiga belas penjaga gua di bawah serentak membungkuk. Setiap dari 13 penjaga Istana Darah Merah ini adalah ahli, bahkan yang terlemah sekalipun meski level cinnabar akhir di permukaan, kekuatan serangan sebenarnya setara dengan periode Nascent Soul.
Sedangkan penjaga terkuat, kekuatannya bahkan hampir menyamai Zha Hong. Meskipun Zha Ge adalah Wakil Penguasa Gua, dia masih kalah dari penjaga terkuat.
"Apakah cultivator dewa itu sudah berhasil ditangkap?"
Suara Zha Hong bergema dari atas, apa lagi yang bisa dikatakan oleh ketiga belas penjaga dan wakil penguasa di bawah?
"Kakak, cultivator itu sangat licik. Kami sudah menyelidiki beberapa sekte cultivator di wilayah perairan seluas 8 juta li di atas, benar-benar tidak ada cultivator dengan energi menyala-nyala dan murni." Zha Po melangkah maju sambil membungkuk.
Sang Mo juga maju selangkah: "Penguasa, cultivator itu sangat licik. Selama tiga tahun terakhir bahkan tidak ada jejaknya sedikitpun. Aku curiga apakah dia sudah lari ke wilayah kekuasaan lain."
"Hmph!"
Pandangan membeku Zha Hong menyapu Sang Mo, membuatnya bergetar dalam hati.
“Pengejaran terhadap cultivator dewa itu sudah berlangsung tiga tahun. Dari delapan kekuatan besar di bawah komando Kuil Sembilan Bencana, bahkan aku telah meminta bantuan Penguasa Gua dari kekuatan lain untuk menangkapnya. Tapi sampai sekarang, tetap tidak ada kabar sedikitpun. Wilayah kekuasaan Kuil Sembilan Bencana sendiri mencapai 90 juta li. Menurutmu apakah cultivator dewa bisa menyeberangi 90 juta li hanya dalam tiga tahun?”
Zha Hong hanyalah salah satu dari delapan gua pertapaan di bawah Kuil Sembilan Bencana. Paling-paling dia hanya bisa meminta bantuan sesama Penguasa Gua. Sedangkan dua kekuatan super seperti Istana Qinglong dan Istana Biru Air, Zha Hong sama sekali tidak punya syarat untuk menyuruh mereka melakukan apapun.
“Sang Mo, aku ingat kau pernah menyebutkan seekor elang hitam?” tiba-tiba Zha Hong bertanya.
Sang Mo segera menjawab: “Melapor pada Penguasa Gua, saat kami menyerang cultivator dewa itu dulu, dia selalu bersama seekor elang hitam. Tampaknya ada ikatan emosi yang kuat antara mereka, saling melindungi untuk memberi kesempatan kabur.”
Proses pertempuran hari itu tentu masih jelas diingat Sang Mo, dia tahu Xiao Hei dan Qin Yu saling menciptakan kesempatan kabur untuk satu sama lain.
“Oh?”
Di Auditorium Utama, Zha Hong membalas dengan satu kata, lalu diam. Para hadirin menahan napar. Setelah lama, tiba-tiba Zha Hong berkata: “Perintahkan! Mulai hari ini, selain memburu si cultivator dewa, sekaligus kejar Elang Hitam itu. Ingat, tangkap hidup-hidup, jangan sampai terbunuh.”
“Siap!”
13 penjaga gua dan Wakil Penguasa Gua serentak menjawab.
Dengan kibasan lengan, Zha Hong menghilang dari Auditorium Utama. Para penjaga dan wakil penguasa paham betul—Zha Hong sering bertapa. Kadang muncul sebentar lalu lanjut bertapa lagi, apalagi dia sangat membenci gangguan saat bertapa.
“Tangkap Elang Hitam, si cultivator pasti datang. Bukankah ikatan mereka erat?” Sinar dingin berkilat di mata Zha Hong sebelum dia memasuki ruang rahasia.
Dendam Saudara, sepenting apapun tetap tidak bisa menandingi pentingnya kotak giok hitam miliknya. Saat ini, Qin Yu dan Hou Fei setelah menjelajahi berbagai harta karun, akhirnya tiba di markas besar Istana Darah Merah - wilayah Darah Merah.
Jilid Kelima Istana Darah Merah Bab Kedua Puluh Menjaga
Wilayah kekuasaan Istana Darah Merah membentang seluas 8 juta li, dengan wilayah Darah Merah sebagai inti zona intinya. Separuh dari cultivator monster berkumpul di sini, membuat tempat ini terlihat jauh lebih makmur dan indah dibandingkan area dasar laut lainnya.
Saat ini, Qin Yu dan Hou Fei telah memasuki wilayah Darah Merah.
Sekitar 100.000 cultivator monster tersebar di wilayah 8 juta li bawah kekuasaan Istana Darah Merah. Hanya satu dari seribu cultivator yang mencapai periode Nascent Soul. Artinya, seluruh wilayah ini memiliki sekitar seratus ahli periode Nascent Soul, namun kebanyakan dari mereka tersembunyi di gua pertapaan masing-masing.
Wilayah Darah Merah sebenarnya merupakan pegunungan bawah laut yang raksasa. Di banyak puncak gunungnya, dibangun istana gua pertapaan. Biasanya dalam satu istana terdapat selusin cultivator monster, sekaligus ribuan monster tingkat Xiantian yang siap menerima perintah.
Istana besar bahkan menampung lebih dari seratus cultivator monster, dengan monster tak terhitung jumlahnya.
"Krek, cultivator-cultivator ini sok mewah ya. Lihatlah gua-gua pertapaan itu... wuih, benar-benar megah." Hou Fei memandang istana-istana di puncak gunung jauh di seberang, tak kuasa menahan decak kagum.
Qin Yu menyapu pandangannya ke deretan istana di kejauhan tanpa terkejut: "Cultivator monster bukan Orang Biasa. Membangun gua pertapaan tentu mudah. Mereka juga bisa memerintah monster tingkat Xiantian untuk membantu. Batu seberat 10.000 kati sulit dipindahkan di dunia fana, tapi bagi cultivator monster ini hal sepele. Eh!"
Tiba-tiba pandangan Qin Yu tertuju ke sebuah gunung raksasa di sebelah utara.
"Hou Fei juga matanya berbinar, menatap ke arah gunung raksasa di kejauhan yang di puncaknya berdiri istana super megah, hampir setara dengan istana kekaisaran duniawi."
"Istana terbesar itu berdiri di puncak tertinggi wilayah Darah Merah. Bagian atas gunung tersebut dipotong rata, membentuk dataran seluas puluhan li. Di atas bidang raksasa inilah berdiri megah Istana Darah Merah - kediaman resmi Sang Penguasa."
"Bagai permata di mahkota rasi bintang, Istana Darah Merah menjulang di titik tertinggi."
"Kompleks Istana Darah Merah membentang puluhan li, dipenuhi halaman-halaman luas dan paviliun bertingkat. Di perimeter luar, pasukan cultivator monster berpatroli dengan disiplin. Sementara di dalam, para cultivator monster perempuan dengan pesona memikat bertugas sebagai pelayan hingga penari penghibur."
"Istana Darah Merah."
Qin Yu dari jauh sudah melihat beberapa karakter besar itu. Hou Fei juga memandang istana itu dengan keheranan, dia bahkan lebih takjub dibanding Qin Yu. Setidaknya Qin Yu pernah melihat istana di Benua Qianlong, dan kediaman pangeran tempatnya tinggal juga cukup luas. Tapi Hou Fei sebelumnya hanya pernah melihat pondok bambu.
"Sialan, benar-benar boros! Istana sebesar ini, cuma dihuni segelintir orang di Istana Darah Merah. Tapi kalau aku yang tinggal di sini... baru pantas untuk istana megah seluas ini!" kata Hou Fei sambil mengedipkan mata.
"Bego."
Tiga cultivator monster yang melintas mendengar ucapan Hou Fei itu menyeringai dengan ekspresi meremehkan.
Di wilayah Darah Merah, para cultivator monster berkumpul dalam kelompok kecil terbang dari satu puncak gunung ke lainnya. Qin Yu memperkirakan hampir seribu cultivator monster beterbangan di sekitar sini. Jumlah mereka jauh lebih banyak dibanding daerah lain.
"Hei, berhenti untuk Kakekmu!"
Hou Fei mendadak meneriakkan teriakan keras, mata apinya memancarkan kilatan cahaya mengerikan yang langsung menatap tajam ketiga cultivator monster itu. Ketiga cultivator monster tersebut malah terkejut, seolah terpana oleh teriakan Hou Fei barusan.
Bulu-bulu monyet di seluruh tubuh Hou Fei mulai meremang: "Dasar, kalian berani menghina kakek kalian! Dengarlah baik-baik, nama kakekmu adalah Hou Fei..." Sebelum Hou Fei selesai berbicara, tiga cultivator monster lainnya juga mulai berteriak.
"Monyet kecil ini berani arogan! Siapa di wilayah Darah Merah yang tidak mengenal kami bertiga? Hancurkan dia!" Usai berkata demikian, ketiga cultivator monster itu langsung mengeluarkan senjata masing-masing dan bersiap menyerang.
Kilatan cahaya merah darah melintas di mata Hou Fei.
"Braak!" "Braak!" "Braak!"
Hanya terlihat tiga bayangan tongkat hitam melesat, disusul suara retakan tulang yang mengerikan. Ketiga cultivator monster itu menjerit kesakitan sambil terlempar jauh akibat hantaman itu.
“Krek, melawan aku, bunuh diri.” Hou Fei dengan arogan mengayunkan tongkat hitamnya.
Qin Yu menyapu dengan kesadaran spiritualnya, menemukan ketiga cultivator monster itu hanya mengalami patah kedua kaki. Hou Fei tidak mengamuk sampai membunuh mereka semua, mengingat ini adalah markas besar Istana Darah Merah. Dia tahu betul skala prioritas dalam hal ini.
“Tenang, mereka belum mati.” Hou Fei dengan santai menggendong tongkat hitamnya. Tiba-tiba mata apinya menyala terang.
Membawa kedua tangan di belakang punggung, Zha Po terbang keluar dari pintu utama Istana Darah Merah. Di belakangnya mengikuti empat dari 13 penjaga gua: Bai Yin, Ran Lan, Mu Xu, dan Zhuang Zhong. Di antara mereka, Bai Yin yang paling senior.
“Ayo, ke Puncak Yan Lian.” Perintah Zha Po langsung tegas.
“Wakil Penguasa Gua, anggur di Puncak Yanlian benar-benar istimewa. Entah bagaimana si tua Yanlian itu menempa minuman tersebut.” Bai Yin tersenyum di samping Zha Po. Sosok Bai Yin yang mengenakan zirah tempur putih terlihat tampan dan anggun.
Ran Lan menyeringai dingin: “Yanlian itu masih menganggap diri sebagai siapa? Lebih baik kita paksa dia menyerahkan metode penemuannya, atau langsung bunuh saja.” Rambut Ran Lan separuh hijau separuh hitam, bahkan wajahnya pun terbelah dua warna.
Mu Xu tetap diam dengan gaya cool.
Zhuang Zhong berwajah pria baik-baik yang selalu tersenyum, namun para penjaga lain tahu betapa licik dan kejamnya lelaki ini.
Kelimanya terbang setengah jalan, tiba-tiba——
“Braak!”
Suara batu pecah bergema dari kejauhan. Zha Po dan rombongan segera menoleh ke arah sumber suara. Cahaya pelangi samar terlihat memancar, membuat mata mereka berbinar. Hampir sekejap, mereka semua melesat ke posisi itu.
“Krek～～Kakak, bagaimana bisa, begitu aku bertindak pasti langsung beres.” Hou Fei kembali mengeluarkan harta karun——Bunga Ungu Lima Malam. Bunga ini begitu matang dan mekar, jika selama lima malam tidak ada yang memetiknya, akan layu sendiri dan kehilangan khasiat ramuan.
Mata Qin Yu berbinar: “Bunga Ungu Lima Malam, ini harta karun untuk meracik pil, nilainya setara artefak spiritual kelas atas.” Namun Hou Fei tidak menyukai benda-benda alchemy, langsung melemparkannya ke Qin Yu yang menangkapnya dengan tangan.
“Berhenti!”
Seiring teriakan keras, lima sosok tiba-tiba muncul di depan Qin Yu. Mereka adalah Zha Po dan rombongannya yang menyaksikan langsung Hou Fei menggali harta itu. Salah satu penjaga bernama Ran Lan tanpa peduli langsung meraih untuk merebut.
Sinar dingin menyala di mata Qin Yu, “Pergi!” Dengan kecepatan kilat, tendangan mautnya melesat.
“Braak!”
Qin Yu dan Ran Lan sama-sama mundur cepat. Keduanya ternyata seimbang. Qin Yu segera menyadari melalui kesadaran spiritualnya bahwa lawannya telah mencapai periode awal Nascent Soul. Proses latihan Qin Yu selalu melibatkan tempering tubuh, membuat fisiknya jauh lebih kuat dari monster biasa. Meski Ran Lan berada di tahap awal Nascent Soul, tubuh jasmaninya masih kalah dari Qin Yu.
Qin Yu dan Ran Lan saling memandang, masing-masing merasakan bahwa lawannya tidak bisa dianggap remeh. Zha Po dan yang lain juga menyadari bahwa Qin Yu dan Hou Fei bukan tipe orang yang mudah ditindas.
Bai Yin malah melangkah maju.
"Bunga Ungu Lima Malam ini adalah milik Istana Darah Merah. Wakil Penguasa Gua kami sudah lama mengetahui keberadaannya di sini. Sayangnya bunga ini harus benar-benar matang sebelum dipetik, dan tidak boleh terlambat. Jika lewat lima malam, bunga ini akan menjadi tidak berguna. Kembalikanlah pada pemilik sah." Bai Yin berkata sambil tersenyum, menampilkan kesopanan sempurna.
"Omong kosong!" Hou Fei sudah marah hingga rambut monyetnya seluruh tubuh langsung berdiri tegak, berteriak dengan suara menggeram, "Apa maksudmu tuan gua kalian sudah tahu ada harta karun di sini? Kalau memang tahu, kenapa tidak ditransplantasikan ke gua pertapaan? Lagipula, bunga malam kelima ini terkubur di bawah batu karang, bagaimana mungkin kalian tahu?"
Mata berapi Hou Fei memancarkan kilatan cahaya, aura dari seluruh tubuhnya meledak, bahkan berhasil menekan beberapa lawannya.
Barang yang dipetik sendiri dengan susah payah, sekarang orang lain berani merebutnya. Bagaimana mungkin Hou Fei bisa tenang? Bagaimana mungkin tidak marah?
"Dasar, dengar baik-baik! Segera pergi dari sini, atau Houye akan menghantam kalian jadi bubur daging!" Hou Fei menatap tajam keempat orang itu sambil menggeram. Aura mengerikan yang dipancarkannya benar-benar menakutkan. Aura Dewa bukanlah candaan belaka.
Namun Zha Po dan kawan-kawan belum memiliki kemampuan untuk mengenali bahwa Hou Fei adalah Dewa.
Umumnya mengidentifikasi Dewa berdasarkan ciri fisik seperti penampilan. "Monyet Air Mata Api" Hou Fei ini terlalu langka. Menurut Paman Lan, hanya ada satu di seluruh dunia bawah laut cultivator monster. Orang lain belum pernah melihatnya, jadi wajar mereka tidak tahu latar belakang Hou Fei.
"Aku Wakil Penguasa Gua Istana Darah Merah, Zha Po. Benda ini milik Istana Darah Merah, kalian tuli?!" Suara Zha Po menggema, penuh kesewenang-wenangan mutlak.
"Zha Po? Istana Darah Merah?" Qin Yu di samping menyindir dingin.
Zha Po dan rombongannya adalah pucuk pimpinan Wilayah Darah Merah. Biasanya siapa berani melawan mereka? Kini dua orang di hadapan ini tampak meremehkan mereka. Seorang wakil penguasa gua bersama empat penjaga, mana mungkin mereka bisa menelan kehinaan ini.
"Serang!"
Zha Po tiba-tiba menghardik.
“Krek, datang bagus.” Bai Yin dan kawan-kawan belum sempat bertindak, Hou Fei sudah bersemangat mengaum khas sambil mengayunkan tongkat hitam menyerbu mereka. Siapa Hou Fei sebenarnya? Dewa periode tengah Nascent Soul! Sementara lawannya, yang terkuat hanya Zha Po dan Bai Yin di periode tengah Nascent Soul. Ran Lan dan Mu Xu bahkan cuma periode awal Nascent Soul. Zhuang Zhong malah masih cinnabar tahap akhir, meski sebenarnya kemampuan tempurnya sedikit lebih kuat dari Ran Lan dan Mu Xu.
Seorang dewa periode tengah Nascent Soul, setara ahli Dongxu, menerjang masuk begitu saja.
“Braak!”
Tongkat hitam membawa kekuatan setara 10.000 jun, membelah aliran air, menghantam langsung pisau ganda Bai Yin. Hantamannya begitu dahsyat sampai melengkungkan pisau itu dan menerobos tubuh Bai Yin. Bai Yin muntah darah dan terlempar jauh.
“Krek, mantap, mantap!”
“Krek krek, asyik banget!” Hou Fei berseru penuh semangat. Dulu saat bertarung melawan Qin Yu atau monster-monster di lembah dalam, ia tak pernah berani mengeluarkan seluruh kekuatannya karena khawatir melukai orang. Tapi sekarang, tanpa beban apapun, tongkat hitamnya baru saja diayunkan sepenuh hati.
Wajah Zha Po, Ran Lan, Mu Xu, dan Zhuang Zhong berubah pucat.
Satu gebokan saja bisa melayangkan Bai Yin yang setingkat periode tengah Nascent Soul? Bai Yin bahkan tak punya energi untuk melawan!
“Krek, ayo lagi!” Mata Hou Fei berbinar. Tongkat hitamnya sekejap berubah menjadi lima-enam bayangan yang menghantam. Zhuang Zhong berteriak keras, mengeluarkan perisai raksasa dengan satu tangan. Semua bayangan tongkat mendarat di perisai itu.
Dengan suara braak, tubuh Zhuang Zhong terhujam ke dalam batu karang.
“Parkir! Parkir! Salah paham! Ini salah paham!”
Zha Po berteriak kencang.
“Lanjutkan pukulan berikutnya.” Hou Fei tidak menghiraukan teriakan Zha Po, langsung menghantamkan tongkatnya lagi. Qin Yu terkejut melihat kecepatan tongkat hitam Hou Fei saat ini, seolah-olah begitu tenaga dikerahkan, tongkat itu langsung menyambar ke depan lawan. Baik kekuatan maupun kecepatannya telah mencapai tingkat yang mengerikan.
Tiba-tiba senyum jahat muncul di sudut bibir Hou Fei. Saat tongkatnya hendak menghantam, dia mengerahkan tenaga di pinggangnya dan menggetarkan tongkat hitam itu dengan keras.
Tongkat hitam itu langsung melengkung sedikit, lalu bergetar bolak-balik ke dua arah dengan hebat.
“Bang!” “Bang!” “Bang!” “Bang!”……
Tongkat itu tepat menyelip di antara Ran Lan dan Mu Xu. Getarannya yang bolak-balik menghantam tubuh kedua orang itu. Energi monster mereka sama sekali tidak bisa menahan serangan seberat itu, hingga keduanya terpental mundur.
“Rasakan pukulan Tuan Hou!”
Hou Fei tiba-tiba melompat dengan keras, menggunakan seluruh tenaganya mengayunkan tongkat hitam lalu menghantam ke arah kepala Zha Po. Dalam sekejap, Zha Po berubah menjadi ular air darah merah raksasa sepanjang seratus meter. Namun sebelum sempat bereaksi, tongkat hitam Hou Fei sudah menyambar kepala ular tersebut.
Tidak, lebih tepatnya, tongkat hitam itu berhenti tepat satu jari dari tubuh ular air darah merah.
"Huu... huu!"
Tiupan angin kencang akibat kecepatan ekstrem membuat air laut bergejolak. Dua mata merah menyala sang ular berkedip-kedip, menatap takjub ke arah tongkat hitam yang mengambang satu jari dari kepalanya. Baru kemudian ia terbangun dari keterpesonaannya dan segera kembali ke wujud manusia.
Zha Po menyadari Hou Fei memberinya kesempatan hidup. Andai tidak, pasti kepalanya sudah dihantam sampai mati.
“Saya Zha Po, sangat senang bertemu ahli sehebat Tuan. Tadi semua adalah kecerobohan saya.” Kecepatan Zha Po mengubah sikap sampai membuat Qin Yu yang dingin itu tak bisa menahan senyum tipis. Melihat Zha Po begini, keempat penjaga lainnya pun mulai menjilat.
Dalam hatinya, Qin Yu diam-diam memuji Hou Fei yang tahu batas.
Memukul sekali sudah cukup. Jika membunuh Zha Po, maka Zha Hong di belakangnya pasti akan bertindak. Zha Hong sudah mencapai Tahap Dongxu, apalagi sebagai ular air darah merah yang mencapai tahap itu, bahkan Hou Fei pun tidak punya keyakinan pasti menang.
Hou Fei terlihat sangat menikmati pujian mereka. Tak lama obrolan mereka sudah sampai ke pertukaran identitas, bahkan saling menyapa sebagai saudara.
“Saudara Hou Fei, apakah kalian punya tempat tinggal di wilayah Darah Merah ini?” Mata Zha Po berkilat, tiba-tiba bertanya.
Hou Fei tak acuh: "Tidak ada, kalau ada bukankah aku masih nganggur di sini? Aku cuma jalan-jalan dengan kakakku ke sini. Bener juga cultivator monster di wilayah Darah Merah ini banyak banget, jauh lebih banyak dibanding tempat lain. Tinggal di sini juga asyik sih."
Zha Po segera tersenyum: "Ah, kalau begitu, tinggallah di Istana Gua Darah Merah kami. Kekuatan Saudara Hou Fei sangat mumpuni, menjadi Penjaga Hukum istana kami pasti sangat layak. Begitu kamu menerima posisi ini, aku akan langsung serahkan komando seribu pengawal padamu, bagaimana?"
"Eh, Penjaga Hukum?" Mata Hou Fei berbinar seolah tertarik, tiba-tiba menatap Zha Po, "Hal ini harus kubicarakan dulu dengan kakakku Meteor. Kalau dia setuju, aku juga setuju."
Di dunia cultivator monster, kekuatanlah yang menentukan segalanya. Zha Po yang melihat kekuatan luar biasa Hou Fei tentu ingin merangkulnya. Mendengar ucapan Hou Fei, dia teringat pertarungan antara Qin Yu dan Ran Lan sebelumnya yang menunjukkan kekuatan setara Penjaga Hukum biasa, lalu segera menyusun strategi.
“Saudara Meteor, jika Anda menghargai Istana Darah Merah kami, sudikah Anda menjadi Penjaga di sini? Mari kita bersaudara hidup bebas bersama. Saya janji dalam radius 8 juta li tak ada yang berani mengganggu.” Zha Po menjamin dengan mantap.
“Oh, Penjaga?”
Qin Yu menatap Zha Po, senyum tipis mengembang di wajahnya.
Jilid Kelima: Istana Darah Merah - Bab 21: Sehalus Jarum
Dalam sekejap, berbagai pertimbangan berkelebat di benak Qin Yu. Masuk ke markas besar Istana Darah Merah sebagai Penjaga?
“Saudara Meteor...” Zha Po menatap penuh harap.
Setelah melirik Hou Fei, Qin Yu berkata datar, “Mengingat kesungguhan Wakil Penguasa, dan keinginan Fei Fei mencoba jadi Penjaga, saya takkan menghalangi. Baik, saya setuju.” Ucapnya singkat.
Zha Po selalu merasa agak gentar menghadapi Qin Yu.
Terutama aura Qin Yu yang seperti lubang hitam yang melahap segala energi, selalu membuat orang merasa gelisah dalam hati, menimbulkan getaran ketakutan. Dibandingkan berurusan dengan Qin Yu, Zha Po lebih bersedia berinteraksi dengan Hou Fei. Meskipun Hou Fei mudah marah, selama kita memanfaatkan kelemahannya, dia cukup mudah diajak bekerja sama.
"Haha, Saudara Hou Fei, Saudara Liu Xing, ikut aku!"
Zha Po membawa dua ahli ini terbang menuju Istana Darah Merah. Saat ini hati Zha Po dipenuhi sukacita. Kekuatan besar di dunia dasar laut bukanlah warisan leluhur, tapi direbut dengan kekuatan. Hanya dengan kemampuan yang lebih kuat seseorang bisa meraih status lebih tinggi.
Zha Po menilai, kekuatan Hou Fei sepenuhnya sebanding dengan Penjaga Utama pertama, Naga Qiu 'Teng Bi'.
Zha Po, Qin Yu, dan Hou Fei terbang di depan, sedangkan Bai Yin, Ran Lan, Mu Xu, dan Zhuang Zhong mengikuti dari belakang. Tiga belas penjaga gua juga membentuk kelompok-kelompok kecil. Keempat orang ini membentuk satu kelompok kecil. Dengan tambahan dua penjaga baru, mereka harus mempertimbangkan strategi untuk masa depan.
"Bai Yin, si Meteor itu masih bisa dihadapi, kekuatannya cuma setara denganku. Tapi si monyet itu..." Ran Lan berbicara pada Bai Yin.
Bai Yin mengusap dagunya, merenung sejenak: "Sementara jangan cari masalah dengan Hou Fei. Monyet ini kekuatannya terlalu hebat, perkiraan hanya Teng Bi yang bisa menandinginya. Soal Meteor, hmph, si bajingan itu."
Ucapan Bai Yin terhadap Qin Yu penuh dengan nada sangat meremehkan.
"Jangan terlalu meremehkan, lebih baik hati-hati. Meteor pasti melatih warisan ilmu spesial. Lihat saja aura tubuhnya tidak bocor sedikit pun. Kuserangannya pasti aneh luar biasa." Zhuang Zhong mengingatkan di samping.
Mu Xu menyeringit: "Ngapain mikirin mereka? Semua orang harus fokus pada perintah Wakil Penguasa Gua tadi. Seribu pengawal - total cuma lima ribu. Dari mana kita ambil seribu pengawal ini?"
Seketika, beberapa penjaga utama itu diam membeku.
Para Penjaga Gua sangat memperhatikan kendali nyata atas pasukan pengawal. Pertama, jumlah pengawal mencerminkan kekuatan seseorang. Kedua, semakin banyak orang kepercayaan di bawah komando, status mereka secara alami akan semakin tinggi.
Dari 13 Penjaga Gua, jumlah pengawal masing-masing berbeda. Contohnya Penjaga Gua pertama Naga Kecil 'Teng Bi', meski hanya sendiri, menguasai 1.000 dari 5.000 pengawal. Inilah bukti kekuatan! Dan merepresentasikan statusnya.
"Kakak, kakak! Ada urusan penting!"
Zha Po berdiri di luar ruang rahasia sambil berteriak, dalam hatinya kesal: "Kakak ini memang selalu sering bertapa. Saat bertapa pun melarang gangguan, bahkan token komando tidak dibawa."
Setiap meminta audiensi dengan Zha Hong, harus berteriak seperti ini di depan pintu.
Dentangan batu bersahutan, pintu batu terbuka. Zha Hong keluar dengan wajah dingin, melihat Zha Po langsung menyeruput: "Lao Er! Aku baru mulai bertapa, kau heran apa di luar? Cepat katakan hal penting apa ini!"
Meskipun Zha Hong kesal, tapi karena Zha Po datang mencarinya, pasti ini bukan urusan kecil.
"Kakak, aku telah merekrut dua penjaga." Zha Po berkata dengan ekspresi misterius, "Dan salah satunya sangat kuat."
Seketika mata Zha Hong berbinar.
Di dunia bawah laut cultivator monster, penjaga adalah aset yang semakin banyak semakin baik. Bagi kekuatan-kekuatan besar, merekrut satu penjaga berarti menambah kekuatan. Bagaimanapun, seorang penjaga minimal memiliki kekuatan serangan setara ahli periode Nascent Soul. Semakin banyak penjaga, semakin kuat kekuatan mereka.
"Sangat kuat? Sebenarnya seberapa kuat?" Zha Hong bersukacita dalam hatinya.
Dia telah mendapatkan kotak giok hitam, dan yakin suatu hari nanti harus berhadapan dengan tiga kekuatan besar. Tapi untuk itu, dia membutuhkan pasukan yang cukup dan ahli-ahli tingkat tinggi. Saat ini yang paling dia butuhkan adalah ahli super.
"Aku, Bai Yin dan kelompoknya yang berempat, total lima orang. Kau bilang ini tidak kuat? Tapi kami bekerja sama hanya bisa bertahan sejenak sebelum dihancurkan oleh si brengsek itu. Sama sekali tidak bisa melawan. Menurutku si brengsek itu tidak lebih lemah dari Teng Bi!"
Zha Po berkata dengan bangga, "Mendatangkan ahli sehebat ini sebagai Penjaga Hukum, tentu aku juga senang."
"Tidak lebih lemah dari Teng Bi?" Di wajah Zha Hong terbentuk senyuman tak terkendali. Dulu untuk merekrut Teng Bi sebagai Penjaga Hukumnya, dia telah menghabiskan banyak usaha. Kini hadir ahli setingkat Teng Bi lagi.
Zha Po tertawa, "Kakak, jangan berpikir panjang. Ikutlah denganku. Kau harus mempersiapkan upacara penganugerahan gelar Penjaga Hukum resmi dan menghadiahkan 'Lembaga Darah Merah'!"
Penganugerahan Lembaga Darah Merah hanya bisa dilakukan oleh Penguasa Gua. Sebagai Wakil Penguasa Gua, Zha Po tidak berwenang mengumumkan hal sepenting pengangkatan Penjaga Hukum. Urusan sebesar ini harus ditangani langsung oleh Penguasa Gua.
"Baik! Aku akan menyiapkan Lembaga Darah Merah. Kau segera kumpulkan semua Penjaga Hukum dan komandan regu pengawal di Auditorium Utama. Aku segera menyusul!" Zha Hong yang sedang penuh semangat ini langsung bergegas menuju Paviliun Harta di belakang istana.
Penunjukan Penjaga Hukum adalah urusan penting.
Tidak hanya 13 penjaga gua, bahkan beberapa komandan regu pengawal juga harus berkumpul di Auditorium Utama. Secara teori, setiap regu pengawal terdiri dari seratus orang, seharusnya ada limapuluh komandan pasukan pengawal, namun banyak personil pasukan pengawal sedang dalam misi pengejaran Qin Yu di luar.
Dua halaman berdampingan di Zona Timur Istana Darah Merah menjadi tempat tinggal Qin Yu dan Hou Fei. Setiap halaman memiliki tiga perempuan cultivator monster yang sangat menggoda sekaligus patuh dan penurut.
Lebih dari sepuluh halaman di Zona Timur berbagi satu taman. Qin Yu dan Hou Fei duduk di sekitar meja batu di taman, mengobrol santai.
"Selamat, saya Ba Ming. Ini adik kedua saya Ba Jian, dan adik ketiga Ba Shan. Kami bertiga juga penjaga gua Istana Darah Merah." Tiga pria besar berzirah tempur hijau tua yang nyaris identik mendekat sambil menyapa.
Hou Fei matanya berbinar, mengerkik aneh: "Kura-kura Xuan? Aku Hou Fei, itu kakakku Meteor. Pertahanan kalian bertiga pasti sangat tangguh, kapan kita bisa sparing bareng."
Wajah ketiga saudara itu berubah drastis. Ba Ming buru-buru tersenyum: "Saudara Hou Fei, kami sudah dengar kehebatanmu. Zhan Zhong dengan Zirah Qingtian-nya saja tak bisa menahan seranganmu, kami bertiga jelas tak sanggup. Tolong kau mengampuni kami."
Ba Ming bersaudara bertiga langsung menyerah tanpa basa-basi.
"Membosankan!" Hou Fei tampak sangat kecewa.
"Haha, Ba Ming, kalian bertiga yang biasanya keras kepala malah langsung menyerah? Sungguh langka. Tapi kekuatan Saudara Hou Fei memang luar biasa, bukan salah kalian." Bai Yin tersenyum ramah sambil mendekat dari kejauhan, ditemani Ran Lan, Mu Xu dan Zhuang Zhong.
Ba Ming bersaudara melirik Bai Yin dengan dengusan dingin, tak mau banyak bicara.
“Aduh, hari ini orang di sini benar-benar banyak ya, siapa pria tampan ini? Apakah dia penjaga baru?” Dua gadis cantik yang menggoda berjalan mendekat, salah satu mengenakan pakaian hijau sementara yang lain merah.
Gadis berbaju hijau tertawa hihi: "Hamba Yan Qing, salam untuk kalian berdua."
Gadis berbaju merah lainnya juga menggoda: "Hamba Xi Yan, salam untuk kalian berdua."
“Haha, kalian dua ular betina ini sedang merayu siapa lagi? Hahaha...” Disertai suara tawa keras, dua pria besar muncul berurutan. Qin Yu langsung menyapu dengan kesadarannya dan menemukan wujud asli mereka adalah dua hiu macan.
“Wu Tong.”
“Wu Feng.”
Kedua pria besar itu segera memperkenalkan diri.
“Kakakku Meteor, dan aku Hou Fei.” Hou Fei berkata sembarangan sambil menghitung dengan jari, “Hmm, Bai Yin dan kawanannya berempat, tiga kura-kura mistis, dua hiu macan, dua gadis cantik, total sudah sebelas orang. Masih ada dua siapa lagi?”
Saat itu, suara tawa keras bergema lagi.
“Kedua Tuan Wu Tong dan Wu Feng, kalian benar-benar tidak menunggu hamba. Haha, terlambat datang, saya Sang Mo, memberi hormat pada dua tuan.” Sang Mo yang mengenakan jubah merah tertawa terbahak sambil mendekat.
Qin Yu yang selama ini duduk di samping perlahan mengangkat kepala, pandangan dinginnya mengarah ke Sang Mo.
“Sang Mo, namaku Liu Xing.” Qin Yu yang jarang berdiri ini bangkit, tatapannya terpusat sepenuhnya pada Sang Mo. Senyuman samar di wajahnya membuat orang lain sama sekali tidak memahami alasan di balik senyuman itu.
Senyuman Sang Mo menjadi kaku.
Ketika orang-orang lain tadi datang, Qin Yu sama sekali tidak berbicara sepatah kata pun. Aura dingin yang terpancar darinya membuat mereka secara tidak sadar menghindari interaksi. Kini melihatnya berbicara dengan Sang Mo, rasa ingin tahu pun muncul.
“Penjaga Sang Mo?” Qin Yu melanjutkan panggilannya.
Sang Mo dengan keras tersentak sadar, namun menatap Qin Yu beberapa saat sebelum akhirnya tertawa: "Saudara Meteor, tadi saat melihatmu, aku seperti melihat seorang teman lama, jadi agak linglung." Sang Mo berbohong tanpa berkedip.
Qin Yu juga tersenyum, lalu kembali duduk sendirian menikmati tehnya.
Dalam benak Sang Mo, pikiran terus berputar. Saat pertama kali melihat Qin Yu, hatinya langsung merasa seharusnya dia mengenali orang ini. Tapi sekeras apapun dia berusaha mengingat, tak kunjung teringat kapan pernah bertemu sang Menjaga Meteor ini.
"Si Meteor ini sangat aneh. Jika pernah kutemui, pasti takkan kulupakan. Tapi, aku yakin pernah bertemu dengannya." Sang Mo yakin betul, ini adalah naluri dasar hatinya yang sama sekali tak diragukan.
Di saat itulah, seorang pria paruh baya berbaju hijau mendekat.
“Saudara Hou Fei, Saudara Liu Xing, ini adalah bos Teng Bi. Kekuatan bos Teng Bi sangat luar biasa, diperkirakan sudah hampir mencapai Tahap Dongxu.” Yan Qing berkata sambil tersenyum manis, bahkan melayangkan pandangan menggoda ke arah Teng Bi.
Seluruh tubuh Teng Bi memancarkan aura dingin yang mengerikan, membuat orang tanpa sadar gemetar dalam hati.
Teng Bi menatap Hou Fei, tiba-tiba matanya berbinar: “Teng Bi.” Aura di sekeliling Teng Bi langsung mulai membara, semangat bertarungnya muncul. Dalam sekali pandang, Teng Bi langsung menyadari keistimewaan Hou Fei, semangat bertarung dalam hatinya pun berkobar.
Akankah Hou Fei merasa takut?
“Krek, kau ini Teng Bi yang mereka bicarakan? Lumayan! Namaku Hou Fei.” Hou Fei tertawa aneh, sama sekali tidak menghiraukan aura Teng Bi. Bersamaan dengan itu, dari tubuh Hou Fei juga memancar aura mengerikan bak monster legendaris.
Merasakan aura yang dipancarkan Hou Fei dan Teng Bi, para penjaga lainnya saling melirik satu sama lain.
Selesai, mulai hari ini di antara para penjaga muncul lagi ahli tingkat lanjut. Mereka hanya bisa tersisihkan.
"Bagus, area di sini terlalu sempit. Setelah urusan ini selesai, kita cari tempat lain untuk bertarung," kata Teng Bi singkat.
Hou Fei menggelengkan kepala, mengayunkan tongkat hitamnya dua kali, dengan sikap angkuh berkata: "Krek, kapanpun kau mencariku, akan kuhadapi pertarunganmu, krek..." Sorot mata bersemangat Hou Fei sama sekali tak disembunyikan.
"Naga laut, bakat alamiah. Naga laut tingkat akhir Yuan Infant. Jika aku tidak masuk mode amuk, dia cukup layak untuk pertarungan serius. Sungguh dinantikan!" Pikir Hou Fei dalam hati. Lidah merahnya menjilat bibirnya, kilatan tajam berkedip di matanya.
Pada saat ini, Sang Mo yang terus merenung tiba-tiba membelalakkan matanya.
"Cultivator dewa, benar, itulah cultivator dewa itu." Sang Mo tiba-tiba menyadari, aura yang dipancarkan orang di hadapannya ini mirip dengan cultivator dewa yang pernah dihadapinya dulu. Meskipun perbedaan aura kedua orang ini sangat mencolok.
Sang Mo memandang Qin Yu saat ini, hatinya berdesir: "Metode kultivasi yang penuh keanehan, melahap segala jenis energi. Tak seorang pun bisa memastikan apakah dia cultivator dewa atau cultivator monster. Bagaimanapun, dia tidak memiliki ciri khas cultivator dewa maupun cultivator monster."
Berdasarkan firasat dalam hatinya, Sang Mo mulai curiga pada Qin Yu. Tanpa aura yang jelas, meski tak bisa dipastikan sebagai cultivator dewa, Qin Yu tetap berpotensi menjadi cultivator dewa yang dicari itu.
"Saudara Meteor." Sang Mo tersenyum sambil menghampiri Qin Yu.
Qin Yu mengangkat matanya perlahan, kemudian melanjutkan ritual minum tehnya, sama sekali mengabaikan kehadiran Sang Mo.
“Asal bertarung dengannya, pasti bisa dinilai. Meski seseorang berubah total, sifat energi yang dilatihnya selama puluhan hingga ratusan tahun tidak akan berubah.” Dalam hati Sang Mo yakin betul, jika orang di hadapannya ini benar si cultivator dewa itu, walau penampilan dan aura luarnya berubah, sifat energi internalnya pasti tetap sama.
Sang Mo tersenyum: "Saudara Meteor sebagai kakak dari Saudara Hou Fei, pastilah kekuatanmu luar biasa. Aku Sang Mo ingin bertukar ilmu, bolehkah?"
Qin Yu melirik Sang Mo: "Kau saja?"
Sang Mo tetap tersenyum menanggapinya.
Qin Yu tiba-tiba berdiri, berkata dingin: "Baik! Aku setuju!" Seketika semua penjaga yang hadir fokus menyaksikan. Sang Mo pun wajahnya berseri-seri: "Kalau begitu silakan Saudara Meteor bertindak."
Mata Qin Yu tiba-tiba berkilat. Sebuah pedang terbang hitam muncul di atas kepalanya. Melihat pedang terbang hitam itu, Sang Mo agak kecewa karena ingat target buruannya dulu bukan menggunakan pedang terbang hitam.
“Yan Huan Jian Jue Gerakan Ketiga——Bayangan Angin Gesit!”
Saat Qin Yu merapalkan mantra pedang, pedang terbang hitam segera bergerak gesit dan menghilang. Semua orang hanya melihat beberapa tiupan angin hitam yang menderu melintas. Sang Mo sama sekali tak sempat menghindar sebelum "ditiup" oleh angin hitam tersebut.
Saat ini seluruh pakaian Sang Mo terkoyak, membuatnya tampak telanjang. Rambutnya pun berantakan tak karuan.
"Haha... Sang Mo, bagian itu benar-benar putih ya!" Ran Lan tertawa terbahak.
Yan Qing menutupi mulutnya sambil berkata: "Bagian Sang Mo Penjaga itu kecil seperti jarum halus."
"Seperti jarum? Wahahaha~~~" Hou Fei terguling-guling menahan tawa. Yang lain pun ikut tertawa terpingkal-pingkal.
"Tak tahu kemampuan diri."
Setelah berkata demikian, Qin Yu kembali duduk dan asyik menyesap tehnya sendiri, sama sekali tak mempedulikan wajah muram Sang Mo.
Jilid Kelima Istana Darah Merah Bab 22 Surat Pemburuan
“Bukan? Bukan energi menyala-nyala, melainkan energi dingin yang korosif?” Sang Mo merasa sangat kecewa, namun ia tak bisa sepenuhnya percaya karena perasaan tak terungkap di hatinya membuatnya curiga pada Qin Yu.
Tapi cuma sekejap, Sang Mo langsung tersadar dari renungannya.
"Ah!" Melihat penampilannya yang memalukan dan mendengar tawa para penjaga lain, wajah Sang Mo langsung berubah. Energi monster-nya bergemuruh keluar, menyelubungi tubuhnya, lalu dengan kelincahan geraknya terkembang, ia langsung menerobos masuk ke halaman pribadinya.
Hou Fei menunjuk ke halaman Sang Mo sambil tertawa terbahak, "Haha... pria dewasa kok kulitnya putih sekali, lucu banget! Eh, tadi kalian bilang 'menyamai jarum halus', maksudnya apa sih?"
Semua orang kembali tertawa terbahak-bahak, Yan Qing dan Xi Yan pun menutup mulut sambil tertawa. Para pelayan yang menunggu perintah di kejauhan juga tertawa terkikik. Hanya Qin Yu yang tetap duduk tenang menyeruput tehnya, tanpa tertawa maupun bersuara.
Melirik sekilas ke arah halaman pribadi Sang Mo, sudut bibir Qin Yu sedikit terangkat.
Pikiran Sang Mo, bagaimana mungkin Qin Yu tidak memahami? Saat itu Qin Yu telah mempersiapkan penyamaran identitas, bahkan berbagai kemungkinan kebocoran informasi telah ia pertimbangkan.
Qin Yu memahami bahwa firasat manusia adalah hal paling abstrak. Seperti hubungannya dengan Xiao Hei, meski terpisah jarak jauh, mereka tetap bisa saling merasakan. Ia pernah khawatir Sang Mo mungkin mencurigai identitasnya.
Karena itu, Qin Yu telah lama mempersiapkan segalanya.
"Api Bintang Sejati" Qin Yu memiliki dua aspek yang tak terpisahkan. Melalui formasi, ia dapat diubah menjadi "api sejati matahari" maupun "api sejati bulan". Demikian pula energi bintang Qin Yu dapat diubah sifatnya melalui formasi. Pada Pedang Yan Chi, Qin Yu telah memasang segel larangan formasi dengan logam ungu-emas.
Energi bintang yang meresap dalam Pedang Yan Chi akan secara otomatis berubah menjadi energi bertipe Yin setelah melewati segel larangan formasi.
Tentu saja jika Qin Yu menghendaki, dengan menyusun formasi kebalikan, energi bintang juga dapat diubah menjadi energi bertipe Yang.
"Haha, semua Penjaga sudah berkumpul di sini rupanya. Perintah Penguasa Gua: semua harus berkumpul di Auditorium Utama. Pelantikan Penjaga akan segera dimulai. Saudara Hou Fei dan Liu Xing harap bersiap-siap. Eh, mana Penjaga Sang Mo?" tanya Zha Po dengan wajah penuh tanda tanya.
Yan Qing menyeringai nakal: "Penjaga Sang Mo baru saja bertarung dengan Penjaga Liu Xing. Mungkin sedang malu karena kalah kali ini."
“Kakak, bagaimana kalau kakak menghibur hati Sang Mo yang terluka?” Xi Yan berkata sambil tersenyum pada Yan Qing. Yan Qing menekan titik tengah dahi Xi Yan: “Kalau mau, kau saja yang pergi. Aku tidak tertarik pada Sang Mo.”
Setelah keributan ramai berdiskusi, 13 penjaga gua beserta Qin Yu dan Hou Fei memasuki Auditorium Utama pusat.
Saat melangkah ke dalam auditorium, Qin Yu tak bisa menahan decak kagum. Dari segi ukuran dan skala, Auditorium Utama Istana Darah Merah bahkan melampaui aula istana di Benua Qianlong. Cukup lihat tiang-tiang emas raksasa ini. Di istana juga ada tiang emas, tapi bagian dalamnya hanya besi berlapis daun emas.
Sedangkan tiang-tiang emas di sini adalah asli sepenuhnya.
Zha Hong dengan senyuman lebar melangkah gagah ke podium. Ia duduk dengan sikap angkuh sambil memandang sinis ke bawah pada para penjaga gua dan dua puluh lebih komandan regu pengawal.
“Bersujud menghadap Penguasa Gua.” Zha Po beserta 13 penjaga gua segera membungkuk, sedangkan Qin Yu dan Hou Fei meniru dengan sedikit membungkuk. Sementara 20-an kapten regu pengawal di belakang mereka berlutut satu kaki dengan penuh hormat.
Zha Hong melambaikan tangan secara acak: “Bangun semua.”
Para kapten regu pengawal itu segera berdiri. Sebenarnya ada 50 kapten regu pengawal, namun sebagian besar sedang dikirim ke luar untuk memburu Qin Yu.
“Di manakah Liu Xing dan Hou Fei? Majulah beberapa langkah.” Zha Hong tersenyum ramah. Meski sikapnya baik saat ini, 13 penjaga gua lain sangat tahu betapa berhati kejamnya pria ini.
Qin Yu dan Hou Fei melangkah maju.
“Penguasa Gua, saya adalah Hou Fei.” Hou Fei menatap Zha Hong dengan kepala tegak, sama sekali tidak menunjukkan rasa hormat.
Zha Hong memandang Hou Fei, kesadaran spiritualnya menyapu sekilas dan hatinya dipenuhi kepuasan. Ia tahu Hou Fei adalah ahli setara dengan Qiu Long 'Teng Bi'. Ketika memandang Qin Yu, jantungnya berdebar kaget. Keadaan Qin Yu yang melahap aura sekeliling memang terlihat mengerikan.
"Saya Meteor." Qin Yu berkata dengan sikap santun namun tegas.
"Meteor, ilmu apa yang kau pelajari hingga sama sekali tak memancarkan aura?" tanya Zha Hong.
Sebenarnya Zha Hong mulai curiga. Dalam hal keabstrakan metode kultivasi, cultivator monster memang kalah dari cultivator dewa dan iblis. Kehadiran teknik serumit ini pada seorang cultivator monster tentu menunjukkan asal-usul guru yang tidak biasa.
"Ini adalah teknik rahasia perguruan saya, tidak boleh disebarluaskan." Jawab Qin Yu langsung.
Dalam hati Qin Yu muncul kekhawatiran: "Kekuatan Zha Hong sangat tinggi. Saat ini aku tidak memiliki aura cultivator monster maupun dewa, sama sekali kosong. Jika dia meragukan identitasku, ini bisa jadi masalah."
Dari ekspresi Zha Hong, Qin Yu sama sekali tidak bisa menilai apa yang sebenarnya di hati penguasa gua ini.
"Oh, kalau begitu tidak apa-apa." Zha Hong masih tersenyum ramah, seolah tidak marah sama sekali. Hanya saja ia memandang Qin Yu dengan maksud tersembunyi, lalu melirik Sang Mo. Dalam hati Qin Yu sedikit cemas, tapi raut wajahnya tetap tenang.
"Apakah Zha Hong tahu kejadian tadi dan sudah menebak sesuatu?" Pikir Qin Yu dalam hati.
Tapi dia tidak terlalu panik. Jika tidak bisa menang, lebih baik kabur. Apalagi... dengan keberadaan Hou Fei sang Dewa, Zha Hong pasti kesulitan menyerang mereka.
"Istana Darah Merah sangat beruntung bisa mendapatkan kalian, Hou Fei dan Liu Xing, sebagai penjaga. Ini Token Darah Merah, simbol komando penjaga Istana. Dengan token ini, tidak ada yang berani mengganggu kalian dalam radius 8 juta li*." (*1 li ≈ 500 meter)
Zha Hong tersenyum mengeluarkan dua token komando dari dalam bajunya. Pelayan yang sedang melayaninya di samping segera menerima token tersebut dan turun menghampiri Qin Yu serta Hou Fei.
"Silakan kedua Penjaga menerima Token Darah Chi Xue ini. Mulai hari ini, kalian resmi menjadi Penjaga ke-14 dan ke-15 Istana Darah Merah kami." Kata Zha Hong sambil menjelaskan, "Nomor urut penjaga ditetapkan berdasarkan waktu pengangkatan, bukan tingkat kekuatan."
Qin Yu dan Hou Fei segera menerima Token Darah Chi Xue tersebut.
"Selamat, Sdr. Hou Fei dan Sdr. Liu Xing." Teng Bi justru yang pertama maju. Setelah melirik Qin Yu, pandangannya tertuju pada Hou Fei, "Sdr. Hou Fei, jangan sampai melupakan perjanjian kita tadi."
"Krek~~~ Tenang saja, Pangeran Hou siap kapan saja!" Hou Fei sama sekali tidak ambil pusing.
Tiga belas penjaga lainnya pun mulai mengucapkan selamat secara bergiliran. Meski beberapa hanya berpura-pura dengan ekspresi, formalitas tetap harus dijaga.
“Baiklah, mari kita bahas hal berikutnya. Peraturan Istana Darah Merah tentu sudah diketahui semua. Setiap penjaga gua memiliki pengawal langsung di bawah komandonya. Dengan penambahan dua penjaga gua baru yaitu Meteor dan Hou Fei, jumlah pasukan pengawal masing-masing penjaga perlu disesuaikan,” kata Zha Hong dengan suara lantang.
Seketika seluruh isi Auditorium Utama hening.
Ketiga belas penjaga gua saling berpandangan, satu per satu memilih diam. Inti dari pertemuan besar ini adalah masalah penyesuaian pasukan pengawal. Lencana Darah Merah itu hanya simbol status, sedangkan pengawal langsung adalah aset nyata.
Semua orang diam menunggu keputusan Zha Hong.
“Lao Er, umumkan distribusi pasukan pengawal masing-masing penjaga,” perintah Zha Hong dengan tenang.
Zha Po maju selangkah dan melapor: “Tiga bersaudara kura-kura Xuan milik Ba Ming bersama-sama memiliki 800 pengawal. Dua bersaudara Wu Tong dan Wu Fang menguasai 600 pasukan. Sang Mo 300. Yan Qing dan Xi Yan mengontrol total 600 pengawal. Bai Yin, Ran Lan, Mu Xu, Zhuang Zhong—empat orang ini mengomandoi 1.200 pasukan. Penjaga gua Teng Bi memimpin 1.000 orang. Sisanya 500 pengawal adalah pasukan langsung di bawah komandoku.”
Sebenarnya Wakil Penguasa Gua dan Penguasa Gua tidak membutuhkan pengawal, karena selama memiliki 'Lencana Hitam Darah Merah', mereka bisa memobilisasi pasukan pengawal kapan saja.
Meskipun para pengawal itu adalah milik penjaga gua, namun Wakil Penguasa Gua dan Penguasa Gua tetap memiliki hak mobilisasi.
"Kakak, menurutmu bagaimana sebaiknya kita mengalokasikan ini?" tanya Zha Po dengan suara penuh hormat.
Di Auditorium Utama, 13 penjaga gua menyimak perintah Zha Hong dengan saksama, sementara Qin Yu dan Hou Fei juga memperhatikan. Meski tak terlalu ambil pusing, jumlah pengawal akan menentukan status mereka di Istana Darah Merah.
Para pengawal ini kelak akan patuh pada perintahku, siap kugerakkan kapan saja.
"Zha Po sebelumnya bilang seribu, mari kita lihat bagaimana mereka mengerahkan seribu orang." Qin Yu menyapu pandangan kesadaran spiritualnya. Ekspresi semua orang di ruangan itu terpantau jelas. Selain Teng Bi yang tampak acuh, yang lain tegang bagai ditarik tali busur.
"Lao Er, kuingat setelah Lao San mati, 500 pengawalnya dibagikan ke para penjaga gua. Bagaimana pembagian waktu itu?" Zha Hong mulai bersuara.
Zha Po berpikir sejenak lalu berkata: "Setelah kematian adik ketiga, dari 500 pengawalnya, 100 diberikan kepada dua bersaudara Wu Tong dan Wu Feng. 100 lainnya diberikan kepada saudari Yan Qing. Sisa 300 pengawal diberikan kepada Bai Yin dan ketiga rekannya."
Mendengar ini, semua orang mulai memahami situasi.
Sepertinya kelebihan pengawal yang mereka dapatkan dulu harus dikembalikan.
Wajah saudari Yan Qing, Wu Feng, Wu Tong, serta Bai Yin berubah muram. Dulu untuk mendapatkan pengawal-pengawal ini, mereka harus melakukan banyak kompromi dan menanggung kerugian. Kini jika harus mengembalikan, semua pengorbanan mereka sia-sia.
Senyuman tipis mengembang di wajah Qin Yu. Dia telah menangkap maksud Zha Hong.
"Cukup! 500 pengawal itu akan ditarik kembali. Ditambah 500 pengawalmu Lao Er, genap menjadi 1000 pengawal. Pasukan ini akan berada di bawah komando bersama Hou Fei dan Meteor. Ada keberatan?" Sorot mata Zha Hong menyapu seluruh ruangan.
13 penjaga gua tentu saja tidak bisa berkata apa-apa, mereka mematuhi perintah.
"Bagus, 1000 pengawal itu akan diatur setelah kalian semua kembali ke markas." Zha Hong tersenyum.
Tiba-tiba, seorang komandan regu pengawal berlari masuk dari luar dengan wajah panik: "Penguasa Gua, bencana besar! Mereka... semuanya mati!"
"Jangan panik! Jelaskan dengan jelas!" Zha Hong menghardik, meski wajahnya pucat pasi. Ucapan 'semuanya mati' telah membangkitkan firasat buruknya, begitu juga dengan penjaga Yang Mulia lainnya.
Semua mata tertuju pada komandan regu pengawal itu.
Sang komandan menarik napas dalam: "Penguasa Gua, sesuai perintahmu kami memburu Elang Hitam. Dalam radius 8 juta li, para cultivator monster menjadi mata-mata kami. Tak lama kami menemukan target itu."
Mendengar ini, hati Qin Yu berdebar kencang.
Memburu Elang Hitam?
"Mereka ingin mengejar Xiao Hei?" Qin Yu merenung dengan cepat dalam hati. "Mengapa mereka mengejar Xiao Hei? Secara logika baik Sang Mo maupun Zha Hong seharusnya mengejar aku." Tiba-tiba pencerahan muncul di benaknya.
Qin Yu tersenyum getir dalam hati.
Pengejaran terhadap Xiao Hei pasti terkait urusannya sendiri. Sang Mo yang mengetahui hubungan antara dirinya dengan Xiao Hei pasti ingin menangkap sang elang untuk memancingnya keluar.
"Lanjutkan! Apa yang terjadi setelah menemukan Elang Hitam?" Zha Hong menghardik dengan wajah pucat.
Komandan regu pengawal itu menelan ludah sebelum melanjutkan: "Kemudian 50 anggota satuan kami ditambah puluhan cultivator monster di sekitar bekerja sama menangkap Elang Hitam itu. Tapi... tapi Elang Hitam itu terlalu mengerikan, benar-benar di luar dugaan."
“Tim berjumlah 50 orang itu dipimpin oleh Wakil Komandan regu saya. Sebelum mati, dia hanya sempat mengirim pesan kepada saya——‘Kilatan hitam, semuanya mati’. Setelah setengah hari berlalu, saya menerima laporan dari beberapa cultivator monster yang menemukan mayat mereka. Mereka mengabarkan bahwa seluruh anggota tim dan puluhan cultivator monster itu tewas, tak ada yang selamat!”
Komandan regu pengawal saat ini masih sulit mempercayai kejadian itu.
Seluruh Auditorium Utama langsung diliputi tekanan. Sudah bertahun-tahun di wilayah kekuasaan Istana Darah Merah, belum pernah ada yang berani begitu lancang membantai pasukan pengawal Istana secara terbuka. Para ahli periode Nascent Soul yang memiliki kekuatan pun tahu batasan-batasan ini.
Begitu membunuh seorang pengawal, itu berarti menantang murka Zha Hong. Akibatnya akan sangat mengerikan.
Dalam hati, Qin Yu menarik napas lega: "Syukurlah, Xiao Hei akhirnya selamat."
Zha Po maju selangkah dan berkata: "Kakak, Elang Hitam itu memiliki kekuatan serangan setara periode tengah Nascent Soul. Pasukan pengawal yang kemampuannya biasa saja memang tak berdaya melawannya. Untuk menghadapinya, kita harus mengerahkan para Penjaga Hukum."
Zha Hong juga menganggukkan kepala.
Memang, di saat seperti ini hanya bisa mengerahkan para penjaga. Keberadaan penjaga adalah untuk menyerang para ahli tersebut.
"Karena kerusakan beberapa pengawal kali ini, setelah hal selesai, kami akan merekrut 250 pengawal baru. Lima puluh orang untuk mengisi regu yang hancur, sedangkan 200 pengawal lainnya akan diberikan hadiah kepada penjaga yang berhasil menangkap Elang Hitam." Kilatan aura pembunuhan terlihat di mata Zha Hong.
Berani membunuh pengawalnya sendiri, dalam hati Zha Hong telah timbul niat untuk membunuh.
"Bawahan bersedia pergi." Bai Yin maju selangkah. Sebagai ahli periode tengah Nascent Soul dengan kekuatan setara Zha Po, dia yakin bisa mengalahkan Elang Hitam karena pernah menyaksikan Zha Po melakukannya. Apalagi, dia tidak bertindak sendirian.
Ran Lan, Mu Xu, dan Zhuang Zhong juga mengikuti: "Bawahan bersedia pergi."
Qin Yu dalam hati seketika mulai gugup. Bai Yin dan kawan-kawan memang tidak akan tahan serangan di hadapan Hou Fei, tapi kekuatan mereka sama sekali tidak bisa diremehkan. Berdasarkan pertarungan sebelumnya dengan Ran Lan, Qin Yu menilai kemampuan Ran Lan hampir setara dengannya sendiri.
Bai Yin bahkan telah mencapai periode tengah Nascent Soul. Apakah Xiao Hei yakin bisa mengalahkannya?
Dikepung oleh empat ahli, apakah masih ada peluang bagi Elang Hitam?
"Penguasa Gua." Sang Mo maju selangkah, "Tuan telah menyerahkan 1.000 pengawal kepada Penjaga Hou Fei dan Penjaga Liu Xing untuk dikelola bersama. Kemampuan Penjaga Hou Fei yang luar biasa tidak diragukan lagi oleh siapapun. Namun soal kemampuan Penjaga Liu Xing... sebenarnya masih perlu dibuktikan. Menurutku, kenapa Penjaga Liu Xing tidak memanfaatkan kesempatan ini untuk menangkap Elang Hitam dan menunjukkan kekuatannya yang sebenarnya?"
Sang Mo tersenyum sinis sambil menatap Qin Yu.
“Hmph, aku ingin melihat bagaimana kau menghadapi ini. Jika kau ingin menyelamatkan Elang Hitam itu, perkiraanku kau harus mengkhianati Penguasa Gua. Kalau begitu kau tinggal menunggu mati! Jika kau mematuhi perintah Penguasa Gua, kau akan menyaksikan Elang Hitam itu mati. Aku penasaran pilihan apa yang kau ambil! Kecuali... kau bukan cultivator dewa yang dimaksud.”
Memilih?
Masih adakah pilihan untuk Qin Yu?
“Sang Mo bajingan, kau bunuh diri!” Kilatan kemarahan menyala di mata Hou Fei. Aura mengerikan makhluk buas menyelimuti seluruh tubuhnya. Tongkat hitam di tangannya sudah teracung, seolah siap membunuh Sang Mo di tempat jika ada gesekan.
“Bawahan bersedia melaksanakan tugas!”
Namun Qin Yu justru melangkah maju sambil tersenyum, melirik tajam ke arah Sang Mo: “Seperti usulan Penjaga Sang Mo, aku akan menangkap Elang Hitam itu untuk membuktikan kekuatanku.”
Jilid Kelima Istana Darah Merah Bab 23 Mengikuti Diam-diam
Pupil iris Sang Mo berkontraksi halus.
"Jelas terlihat Sang Mo terkejut dengan kesigapan Qin Yu menerima misi ini. Namun setelah berpikir sejenak, dia telah membuat penilaian dalam hati: 'Meteor? Aku ingin lihat apakah kau benar-benar akan membunuh Elang Hitam.'"
"Ada dua kemungkinan hasil dari penerimaan misi ini oleh Qin Yu. Pertama, Qin Yu berhasil membunuh Elang Hitam - dalam kasus ini Sang Mo tak bisa berbuat apa-apa. Kedua, Qin Yu tiba-tiba membelot dan malah membunuh penjaga lain. Jika skenario kedua terjadi, meski Sang Mo tidak memiliki bukti untuk mengkonfirmasi bahwa Penjaga 'Meteor' ini adalah cultivator dewa tersebut, dia tetap bisa menggunakan tuduhan pengkhianatan untuk membuat Zha Hong menjatuhkan hukuman mati pada Qin Yu."
"Hèhè～～～"
"Hou Fei mengeluarkan suara geram dari kerongkongannya, seluruh tubuhnya memancarkan aura binatang buas. Matanya menatap tajam ke arah Sang Mo sebelum tiba-tiba berpaling ke Qin Yu: "Kakak, kau nurut saja begitu Sang Mo menyuruhmu pergi? Brengsek! Apa sih Sang Mo ini? Houye akan menghantam rata dia dengan satu pukulan tongkat!"
Kemudian Hou Fei menatap Zha Hong, mengangkat kepala dengan angkuh: "Penguasa Gua, Hou Ye mau menjadi Penjaga Hukum hanya karena menghormati Saudara Zha Po. Apa artinya seribu pengawal? Dengan kemampuan Hou Ye sendiri, sudah memenuhi syarat untuk memilikinya. Mengapa aku dan Kakak tidak bisa bersama-sama menguasai seribu pengawal? Buang-buang waktu menunjukkan kekuatan. Jika Penguasa menganggap Kakakku tidak layak, heh, lebih baik kami berdua minggat dari sini. Jabatan Penjaga Hukum ini tidak kuhargai!"
Hou Fei sama sekali tidak peduli. Ia memalingkan muka tanpa melihat Zha Hong, lalu menatap Zha Po dengan ekspresi tulus seolah mencurahkan isi hati: "Saudara Zha Po, bukan Hou Fei tidak menghormatimu, tapi aku tidak tahan dipermalukan seperti ini."
Zha Po buru-buru menengahi: "Saudara Hou Fei, tenang dan jangan terburu nafsu. Aku tahu kau orangnya blak-blakan. Bukankah Kakak belum mengatakan apa-apa?"
Alis Zha Hong berkerut tipis, pandangannya beralih ke Qin Yu.
Qin Yu pertama-tama menatap Hou Fei: "Fei Fei, jangan cemas. Bukankah ini hanya mengejar Elang Hitam? Sejak kami menjadi Penjaga Hukum Istana Darah Merah, kita harus melakukan tugas nyata. Aku tidak tega menjadi penjaga hukum yang hanya duduk-duduk tanpa bekerja."
Sambil berkata, Qin Yu melirik ke arah Sang Mo.
Sang Mo justru tersenyum pada Qin Yu: "Semangat Penjaga Hukum Meteor dalam mengabdi pada Tuan Gua patut kami teladani kesetiaannya."
"Diam! Tak ada yang menyuruhmu bicara. Bangsat, aku muak melihat wajahmu." Kilau jahat di mata api Hou Fei menyala-nyala, tongkat hitam di tangannya seolah siap menghantam kapan saja. Wajah Sang Mo langsung berubah pucat, tapi ia tak berani membantah.
Qin Yu kemudian menghadap Zha Hong: "Tuan Gua, biarlah urusan ini selesai di sini. Bawahan pasti akan menangkap Elang Hitam itu untuk Tuan."
Hou Fei melotot ke arah Sang Mo, lalu menghentikan protesnya.
“Haha… Baik, Penjaga Hukum Meteor menunjukkan kesetiaan seperti ini, sungguh membuat hatiku gembira. Bai Yin, Ran Lan, Mu Xu, Zhuang Zhong, Meteor—lima penjaga hukum, dengarkan perintah!” Suara Zha Hong tiba-tiba berubah berwibawa dan lantang.
Bai Yin dan tiga lainnya serta Qin Yu segera membungkuk mendengarkan perintah.
“Aku perintahkan kalian berlima untuk berangkat bersama setengah hari kemudian. Pastikan menangkap Elang Hitam itu. Dalam situasi genting, membunuhnya juga takkan disesali.” Zha Hong berseru keras, aura pembunuhan terasa jelas. Pembunuhan lima puluh pengawal telah membuat amarahnya memuncak.
Qin Yu, Bai Yin, Ran Lan, Mu Xu, Zhuang Zhong membungkuk serempak: “Bawahan mematuhi perintah!”
Zha Hong memberi waktu setengah hari untuk persiapan. Qin Yu dan Hou Fei langsung kembali ke tempat tinggal mereka. Sementara Bai Yin dan kawan-kawan juga pulang, namun mereka tidak ke halaman masing-masing melainkan berkumpul di halaman Bai Yin.
Di zona timur Istana Darah Merah, di luar setiap halaman pribadi terlihat para pelayan cantik sibuk membawa berbagai makanan yang hilir mudik di koridor. Sang Mo yang mengenakan jubah merah dengan aura dingin tidak kembali ke halamannya sendiri, justru menuju ke halaman pribadi Bai Yin.
Seorang pelayan berbaju hijau yang melihat Sang Mo segera berdiri di pinggir koridor dan berkata dengan hormat: "Penjaga Hukum."
"Hn." Sang Mo mendengus tanpa sekalipun memandang si pelayan, langsung berjalan menuju halaman pribadi Bai Yin.
Di dalam halaman pribadi Bai Yin, Bai Yin, Ran Lan dan ketiga lainnya sedang berkumpul sambil tertawa riang membahas sesuatu. Ketika melihat Sang Mo masuk, Mu Xu yang merupakan salah satu dari empat orang itu mendengus dingin, raut wajahnya menunjukkan ketidaksenangan.
"Sang Mo memberikan salam kepada semuanya." Sang Mo menangkupkan tangan memberi hormat kepada keempat orang tersebut.
Bai Yin tetap tersenyum, Ran Lan dan Zhuang Zhong tampak tak peduli, sementara Mu Xu menyeringing dingin: "Kepala Suku Sang Mo, hari apa yang istimewa ini, kau malah datang ke tempat kami. Benar-benar membuatku gelisah setengah mati."
Di antara 13 penjaga gua, Mu Xu dan Sang Mo sama-sama berwujud asli gurita delapan lengan. Namun Sang Mo berasal dari Klan Sang sementara Mu Xu dari Klan Mu. Permusuhan antara dua klan ini untuk memperebutkan posisi tertinggi di antara gurita delapan lengan telah berlangsung turun-temurun.
Amarah terpendam menyembur di dada Sang Mo, tapi segera ia paksa untuk menahannya.
"Kepala Suku Mu Xu, aku datang ke sini justru untuk menyelamatkan nyawa kalian. Jika kau tak peduli dengan hidup-mati dirimu sendiri maupun tiga penjaga gua lainnya, lebih baik aku pergi saja." Sang Mo mengalihkan pandangannya ke penjaga gua yang lain.
Mu Xu menyeringai sinis: "Oh, hidup-mati? Dari perkataanmu seolah kau ingin menolong kami, menyelamatkan nyawa kami. Sejak kapan Sang Mo menjadi baik hati seperti ini? Dalam ingatanku, kau justru berharap diam-diam kami mati."
"Diam! Aku memang berharap kau mati, bukan ketiga penjaga lainnya." Mata Sang Mo memancarkan sinar dingin, "Jika bukan karena ketiga penjaga ini juga ikut dalam misi kali ini, mana mungkin aku mau memberitahumu rahasia besar ini."
"Rahasia besar? Hmph."
Mu Xu menyeringai dingin.
Bai Yin mengerutkan alisnya. Kalimat Sang Mo 'jika bukan karena ketiga penjaga ini juga ikut' membuatnya menyimpulkan bahwa Sang Mo pasti datang terkait misi penangkapan Elang Hitam. Jika bicara soal siapa yang paling mengenal cultivator dewa dan Elang Hitam itu, tak diragukan lagi itu adalah Sang Mo.
"Bisa jadi Sang Mo memang tahu sesuatu." Bai Yin berbisik dalam hati, lalu bersuara lantang: "Mu Xu, kita harus tetap menjaga sopan santun karena Penjaga Sang Mo telah datang ke sini."
"Begitu Bai Yin berkata, Mu Xu langsung mendengus dingin dan mundur ke samping, tak lagi berbicara dengan Sang Mo. Bai Yin adalah pemimpin sekaligus anggota terkuat di antara mereka berempat. Kecerdikannya juga membuat yang lain kagum."
Bai Yin menatap Sang Mo sambil tersenyum, "Penjaga Sang Mo, maksudmu apa dengan 'rahasia' yang konon menyangkut hidup-mati kami?"
"Masuklah ke dalam."
Sang Mo langsung melangkah masuk ke sebuah ruangan. Bai Yin ragu sejenak sebelum menyusul. Dengan sigap, dia membentuk segel larangan untuk menghalangi penyelidikan orang luar.
"Sang Mo, apa sebenarnya rahasia itu? Katakanlah."
Sang Mo berdiri tepat di tengah ruangan, membelakangi Bai Yin.
Merasakan segel larangan Bai Yin telah aktif, barulah dia memutar badan dengan puas. Perlahan dia bersuara, "Penjaga Meteor yang baru datang itu... meski tak yakin sepenuhnya, besar kemungkinan dia adalah cultivator dewa itu. Kau paham implikasi kata-kataku ini."
Wajah Bai Yin berubah drastis.
Reaksi pertama setelah mendengar perkataan ini adalah Sang Mo menipunya. Tapi sejenak kemudian, untuk apa Sang Mo menipunya? Setelah merenung lebih dalam, ditambah aura Meteor yang sama sekali tidak terpancar, mungkin saja dia memang seorang cultivator dewa.
Jika yang dikatakan Sang Mo benar!
Maka...
Keringat dingin mengucur di punggung Bai Yin. Cultivator dewa itu satu kelompok dengan Elang Hitam. Jika di saat terakhir lima penjaga mengepung Elang Hitam, Qin Yu tiba-tiba menyerang mereka, dengan kewaspadaan yang minim, diperkirakan dua orang akan tewas dalam sekejap.
Dengan kekuatan Elang Hitam ditambah Qin Yu, sangat mungkin keempat mereka akan tewas semua.
"Penjaga Bai Yin, ini hanya peringatan dariku. Aku sendiri tidak yakin sepenuhnya, pasti kau punya pertimbangan sendiri." Sang Mo tersenyum sambil mengucapkan itu, lalu mencabut segel larangan dan berjalan melewati Bai Yin keluar ruangan.
Sang Mo sangat memahami karakter Bai Yin. Selama ada sedikit kecurigaan atau bahaya, Bai Yin pasti akan membuat persiapan sempurna.
Wajah Bai Yin muram, ekspresinya berubah beberapa kali dalam sekejap. Kemudian ia berbalik memandang Sang Mo yang telah menghilang di pintu masuk halaman. Sudut bibir Bai Yin mengembang senyum tipis—ia telah mengambil keputusan.
Arus bawah laut bergejolak. Qin Yu menginjak pedang terbang hitam, jubah hitamnya melesat gesit. Bai Yin, Ran Lan, Mu Xu, Zhuang Zhong juga masing-masing menggunakan taktik mereka, bergerak cepat di dasar laut. Lima ahli ini berjalan berdampingan, membuat para cultivator monster lain langsung menghindar begitu melihatnya.
Kali ini Istana Darah Merah memerintahkan bangsa Ikan Mata Hijau untuk membantu memantau jejak Elang Hitam. Berbeda dengan Sang Mo yang harus membayar 30 anggota bangsa ikan itu, Istana Darah Merah cukup memberi perintah—ratusan anggota bangsa ikan langsung mulai berpatroli.
Ratusan anggota yang berjaga bersama mampu menutupi area seluas jutaan li.
“Pelindung Meteor, kau bilang jika kami bertemu Elang Hitam, bagaimana harus bertindak? Soalnya kami ada lima orang, sebaiknya membuat rencana yang matang.” Bai Yin terbang berdekatan dengan Qin Yu sambil tersenyum berkata.
Ran Lan, Mu Xu, serta Zhuang Zhong bertiga juga sedikit mendekat mendengar penjelasan Qin Yu.
Qin Yu melirik Bai Yin, pandangannya seolah menembus jiwa Bai Yin. Hati Bai Yin bergetar tak tertahan, tanpa sadar kewaspadaannya terhadap Qin Yu semakin meningkat.
Bai Yin tak tahu, Qin Yu telah melatih teknik rahasia iblis. Penggunaan kekuatan jiwanya sama sekali tidak bisa dibandingkan dengan kultivator biasa yang hanya menggunakan kekuatan jiwa secara primitif. Dari teknik rahasia iblis yang memanfaatkan kekuatan jiwa itu, beberapa di antaranya memang harus diaktifkan melalui mata.
Sekejap Qin Yu menarik pandangannya, berkata dengan tenang: "Wakil Pelindung Bai Yin sudah punya rencana, buat apa bertanya padaku. Dari kami berlima, kekuatan Bai Yin yang tertinggi. Untuk penumpasan cepat ini, Bai Yin sebagai pemimpin. Cukup perintahkan, aku akan patuh."
Bai Yin tersenyum: "Kalau begitu, aku akan jelaskan."
Qin Yu memandang Bai Yin, dia ingin melihat bagaimana Bai Yin sebenarnya akan menyerang Xiao Hei.
"Begitu Elang Hitam ketahuan, Wakil Pelindung Meteor bersama Ran Lan dan Mu Xu langsung serang bersama. Tiga orang bekerja sama pasti bisa melawan elang itu. Aku yang terkuat akan menyergap untuk serangan pamungkas - tangkap hidup kalau bisa, kalau tidak langsung bunuh. Zhuang Zhong sebagai cadangan, selalu bersiap untuk pencegahan situasi tak terduga."
Bai Yin memandang sekeliling sambil tersenyum, "Semuanya, apakah kalian setuju dengan rencana ini? Silakan bicara."
Mu Xu dan Ran Lan saling pandang, lalu menganggukkan kepala. Mereka juga pernah mendengar Zha Ge berbicara tentang kekuatan Elang Hitam. Jangan katakan tiga orang bekerja sama, bahkan hanya berdua saja, meskipun Elang Hitam ingin membunuh mereka, itu tidak akan mudah.
Zhuang Zhong bahkan tidak memiliki keberatan. Dia tidak perlu bertindak tentu senang bisa hidup bebas.
"Bagaimana dengan Penjaga Meteor?" Bai Yin menatap Qin Yu.
Qin Yu juga menganggukkan kepala.
Sejak saat itu, rencana ini resmi disetujui.
Di belakang kerumunan, Zhuang Zhong melirik Qin Yu dan Bai Yin. Seberkas dingin melintas di matanya, namun menghilang dalam sekejap. Wajahnya kembali menjadi berwajah jujur seperti orang baik-baik.
……
Tak lama setelah lima orang termasuk Qin Yu meninggalkan Istana Darah Merah, Sang Mo juga pergi sendirian dari gua pertapaan, langsung mengikuti jejak lima orang tersebut.
“Meteor, aku ingin melihat wajah aslimu. Orang dengan warisan ilmu aneh sepertimu sebelumnya sama sekali tidak terkenal. Kebetulan sekali, cultivator dewa itu sekarang menghilang lagi.” Sang Mo tidak akan menyerah sebelum melakukan penyelidikan menyeluruh.
“Bajingan Bai Yin itu, jika dia menemukan identitas sebenarnya Meteor, berikan aku kesempatan untuk melempar batu ke dalam sumur.” Sang Mo tersenyum sinis sambil berubah menjadi cahaya merah yang langsung mengejar. Dia telah memberikan manfaat kepada Bangsa Ikan Mata Hijau.
Bangsa Ikan Mata Hijau tersebut, saat memberitahu Bai Yin dan lainnya tentang jejak Elang Hitam, juga memberi tahu Sang Mo.
……
Qin Yu terus terbang. Dia bisa merasakan bahwa semua orang semakin mendekati Xiao Hei.
“Bangsa Ikan Mata Hijau memang sialan! Xiao Hei tidak bisa berubah wujud menjadi manusia. Jika bisa, dia akan mirip dengan cultivator monster lainnya. Mereka pasti sulit menemukannya. Tapi penampakan Elang Hitam-nya terlalu mudah dikenali. Di dasar laut ini, sangat sulit menemukan elang hitam.”
Qin Yu dalam hati merasa sangat pasrah. Kali ini seluruh bangsa Ikan Mata Hijau mengawasi, Xiao Hei sama sekali mustahil lolos dari pengawasan ikan-ikan itu.
Tiba-tiba, ekspresi wajah Qin Yu sedikit berubah.
"Bahaya, Xiao Hei malah terbang ke arahku!" Qin Yu jelas merasakan Xiao Hei sedang mendekatinya dengan gesit. Seharusnya Xiao Hei juga merasakan Qin Yu yang mendatanginya, mungkin mengira Qin Yu datang untuk menemuinya, makanya dia pun terbang mendekat.
Dengan begini, pertemuan dengan Xiao Hei akan semakin dipercepat.
Setelah beberapa saat, Bai Yin berseru dengan suara menggema: "Bangsa Ikan Mata Hijau mengirim informasi, Elang Hitam itu ternyata terbang ke arah kita. Haha, neraka tak berpintu dia malah nekat masuk! Para Penjaga, bersiaplah baik-baik, Elang Hitam ini bukan sembarang buruan!"
"Kita hendak membunuhnya, dia malah tak sabar. Kita tak perlu lagi berbelas kasih." Ran Lan yang separuh wajah hitam separuh putih menyeringai sinis.
Bai Yin, Zhuang Zhong, Mu Xu juga tertawa lebar, seolah mereka sama sekali tidak khawatir bisa membunuh Xiao Hei. Bai Yin menyipitkan matanya sambil melirik Qin Yu, lalu melihat tiga saudara seperguruannya yang lain.
Jilid Kelima Istana Darah Merah Bab Kedua Puluh Empat Melancarkan Serangan
Seiring lima penjaga hukum terbang, jarak antara mereka dengan Elang Hitam semakin mendekat. Jarak antara Elang Hitam dan kelompok Qin Yu hanya bisa diperkirakan oleh Bai Yin dkk melalui informasi dari Bangsa Ikan Mata Hijau, sama sekali tidak akurat.
Sedangkan Qin Yu jelas-jelas merasakan posisi Xiao Hei.
"Saat ini hanya bisa mengandalkan jangkauan kesadaranku yang lebih luas dari mereka untuk memberi peringatan dini pada Xiao Hei." Qin Yu menyebarkan kesadarannya. Setelah tiga tahun berlatih di lembah, jiwa Qin Yu terus dipelihara oleh Air Mata Meteor, kini telah mencapai puncak tahap akhir Yuan Infant.
“Anehnya, saat Qin Yu berada di lembah dalam, AIR MATA METEOR melepaskan aliran panas dua hingga tiga kali lipat lebih besar dibandingkan di luar. Kini setelah Qin Yu keluar dari lembah, kecepatan pelepasan aliran panas oleh AIR MATA METEOR kembali melambat. Qin Yu sama sekali tidak mengerti apa penyebabnya.”
“Di tengah aliran air yang deras dan gerombolan ikan yang berenang berombongan, Lima Penjaga Utama justru berubah menjadi lima pelangi cahaya yang melesat dengan gesit menembus kerumunan itu.”
“Menurut informasi dari Bangsa Ikan Mata Hijau, Elang Hitam itu hanya berjarak seribu kilometer dari kita. Saat ini kita bisa bertemu dengannya kapan saja. Semua berhenti! Kita akan menunggu dengan tenang di sini dan bersiap memberikan serangan mematikan kapan pun Elang Hitam itu muncul.”
“Suara Bai Yin menggema, membuat keempat Penjaga Utama lainnya segera menghentikan langkah mereka.”
“Tempat dimana Qin Yu dan yang lainnya berhenti sekarang adalah hamparan laut lepas tanpa penghalang sama sekali. Perlu diketahui bahwa kedalaman normal di lautan tak bertepi ini mencapai lebih dari 10.000 meter. Umumnya istana cultivator monster dibangun di pegunungan bawah laut karena sulitnya mendirikan bangunan di area yang terlalu dalam.”
“Namun kedalaman 10.000 meter pun tidak berarti apa-apa.”
"Lautan tak berujung ini, di beberapa jurang dasar laut, kedalamannya bahkan mencapai 100.000 meter atau lebih. Pada kedalaman seperti itu, tekanan air saja sudah mencapai tingkat yang mengerikan. Qin Yu belum memiliki kekuatan yang cukup untuk turun ke sana."
"Tentu saja, semakin dalam, semakin banyak harta karun yang ada. Tapi untuk mengumpulkan harta karun tersebut, harus memiliki kekuatan yang memadai untuk turun ke sana."
"Penjaga Meteor, Ran Lan, dan Mu Xu, kalian bertiga bersiaplah. Tugas kalian adalah melawan langsung Elang Hitam di depan. Aku akan menyiapkan serangan menyergap untuk memberikan pukulan mematikan." Bai Yin langsung memberi perintah kepada Qin Yu dan yang lain.
Dalam hati, Qin Yu sedang merenungkan rencana penyergapannya sendiri.
"Dari keempat orang ini, Bai Yin yang paling kuat. Lebih baik membunuhnya dulu. Ran Lan licik dan kejam, Mu Xu terlalu arogan tapi tidak perlu dikhawatirkan. Tentang Zhuang Zhong..." Qin Yu melirik Zhuang Zhong. Sebenarnya, Qin Yu selalu waspada terhadap orang yang terlihat jujur ini.
Zhuang Zhong kekuatannya baru mencapai tahap akhir Cinnabar, namun ia bisa menjadi Penjaga Hukum. Dalam hal kekuatan serangan, bahkan Ran Lan dan Mu Xu pun tidak yakin bisa mengalahkannya.
"Bai Yin di tahap tengah Nascent Soul, Ran Lan dan Mu Xu baru tahap awal. Menyergap yang terkuat lebih baik. Habisi yang berbahaya dulu, baru bekerja sama dengan Xiao Hei akan lebih mudah." Qin Yu melirik Bai Yin, lalu langsung terbang mendekat.
Bai Yin yang melihat Qin Yu mendatanginya, dalam hatinya langsung waspada.
Kilatan cahaya perak tiba-tiba menyelimuti tubuh Bai Yin, zirah perang berkilau perak muncul di tubuhnya. Aliran energi monster bergelora di sekujur tubuhnya sambil berteriak: "Meski kita berlima menyerang satu musuh, tetap harus berhati-hati! Pastikan keamanan diri masing-masing dulu!"
Bai Yin tersenyum sinis ke arah Qin Yu: "Penjaga Hukum Liu Xing, apa kau begitu yakin sampai tak butuh perlindungan tubuh?"
Dalam hati Qin Yu bergolak kebencian.
Entah apakah Bai Yin ini memiliki agenda tertentu atau tidak, namun dengan begini, upaya untuk menyergap dan membunuhnya akan menjadi jauh lebih sulit.
"Apakah Bai Yin curiga padaku?" Hati Qin Yu bergetar hebat. Jika benar demikian, situasinya akan kacau. Paling tidak, Bai Yin pasti akan terus mengawasinya dengan waspada. Tingkat kesulitan untuk menyergap membunuh Bai Yin ini akan meningkat drastis.
Dalam hati, Qin Yu merenungkan. Akhirnya dengan nada dingin ia berkata, "Pelindung tubuh? Masalah itu tidak perlu Bapak Bai Yin khawatirkan."
Qin Yu mengamati ketiga orang lainnya dengan sekilas.
Di punggung Zhuang Zhong terpasang zirah raksasa, sedangkan Ran Lan dan Mu Xu sama sekali tidak memakai baju perang. Setelah berpikir sejenak, Qin Yu sepenuhnya memahami. Zhuang Zhong adalah manifestasi 'Kepiting Raksasa', sementara Bai Yin berwujud asli 'Udang Perak Berzirah'. Zirah perang yang mereka kenakan merupakan bagian alami dari tubuh mereka.
Perlu diketahui, artefak pertahanan spiritual membutuhkan dua hal: pertama, beragam jenis bijih mineral dalam jumlah besar untuk ditempa; kedua, tingkat kesulitan yang tinggi. Bagi cultivator monster, menempa zirah tempur memang sangat sulit. Umumnya zirah yang dimiliki cultivator monster adalah bawaan lahir.
Ran Lan adalah ular air lingkaran hitam, Mu Xu adalah gurita delapan lengan yang secara alami tidak memiliki zirah. Jadi saat ini mereka paling hanya bisa melindungi tubuh dengan energi monster.
"Baik, pertama-tama bunuh Ran Lan dan Mu Xu. Empat menjadi dua. Meskipun Bai Yin sulit diatasi, dengan bekerjasama dengan Xiao Hei, mengatasi dua yang tersisa seharusnya bukan masalah." Qin Yu merencanakan dalam hati, sementara di permukaan berpura-pura bersiap bersama Ran Lan dan Mu Xu.
Qin Yu, Ran Lan, dan Mu Xu berdiri berdampingan. Begitu melihat Elang Hitam, ketiganya akan menyerbu sekaligus untuk mengepung.
……
"Bai Yin, apa kau sengaja mengirim si brengsek Mu Xu ke kematian?" Ran Lan berkomunikasi melalui telepati spiritual kepada Bai Yin.
Bai Yin tidak menunjukkan perubahan ekspresi, namun berkomunikasi melalui telepati spiritual: "Mu Xu itu arogan dan tidak banyak akal. Jika kita beri tahu dia kabar ini, pasti akan bocor. Kau Ran Lan berbeda, sejak awal sudah licik dan kejam. Sikapmu terhadap siapapun memang tidak pernah baik. Bahkan jika kau bersikap buruk pada Liu Xing, dia tidak akan curiga."
Ran Lan justru merasa senang mendengar Bai Yin menyebutnya 'licik dan kejam' melalui telepati.
"Hmph, mari kita lihat apakah Liu Xing benar-benar cultivator dewa atau bukan. Kasihan si Mu Xu." Ran Lan berkomunikasi melalui telepati spiritual, meski berkata demikian, sebenarnya dia sama sekali tidak peduli dengan nasib Mu Xu.
……
Xiao Hei melaju dengan kecepatan tinggi menuju arah barat laut. Sudah lama dia tidak bertemu Qin Yu. Saat ini dia merasakan dengan jelas keberadaan Qin Yu, bahkan hanya tersisa ratusan li jaraknya. Persis ketika semangat Xiao Hei sedang membara,
"Xiao Hei, berhenti."
Suara kesadaran spiritual Qin Yu bergema dalam benak Xiao Hei. Mendengar suara yang familiar, Xiao Hei sama sekali tidak ragu dan segera berhenti. Namun saat ini, jarak antara Qin Yu dan Xiao Hei hampir seratus li. Qin Yu bisa mengirim pesan spiritual ke Xiao Hei, tapi Xiao Hei tidak bisa membalasnya.
"Xiao Hei, saat ini ada empat penjaga dari Istana Darah Merah yang hendak membunuhmu di sini, dan aku menyamar di antara mereka. Ingat, segera terjang sekuat tenaga ke area 10 meter di sebelah baratku. Jika melihat orang berbaju zirah tempur putih, bunuh seketika! Ingat, serang dengan penuh kekuatan, buat mereka kaget tak berkutik!"
Setelah Qin Yu selesai berbicara, Xiao Hei sepenuhnya memahami situasi.
Terlihat energi internal Xiao Hei bergelora. Kilat merah darah mengalir di bulu sayapnya. Dengan sekali kepakan sayap, Xiao Hei berubah menjadi kilat merah yang melesat menghilang ke arah barat laut. Kecepatannya begitu mengerikan sampai membuat bulu kuduk berdiri.
……
Kelima penjaga itu masing-masing menyebarkan kesadaran spiritual mereka seluas mungkin, siap bertindak kapan saja.
Qin Yu, Ran Lan, dan Mu Xu berada di barisan terdepan. Bai Yin berada sekitar belasan meter sebelah barat mereka, sedangkan Zhuang Zhong di posisi paling belakang. Lima Penjaga Utama sama sekali tidak bersuara karena semua tahu, saat ini, Elang Hitam bisa muncul kapan saja!
"Datang!"
Suara telepati Bai Yin bergema di benak mereka. Dengan level Yuan Infant tengah, kesadarannya lebih tinggi. Namun Bai Yin tak menyadari betapa hebatnya kesadaran spiritual Qin Yu.
Begitu pesan itu terekam, kilatan merah darah langsung menyambar ke arah mereka dengan kecepatan mengerikan, membuat hati mereka berdesir. Kecepatan itu menjadi indikator kekuatan yang mengkhawatirkan.
Qin Yu, Ran Lan, dan Mu Xu nyaris serempak melesat menuju kilatan merah itu.
Bai Yin melihat kejadian ini, senyuman tipis muncul di sudut bibirnya. Namun sekejap kemudian, ekspresinya membeku karena kilatan cahaya merah darah itu, yang awalnya menghadang tiga bayangan manusia yang menyerbu, tiba-tiba membelok tajam dan justru menyerang ke arahnya.
"Kepung!"
Telepati spiritual Bai Yin bergema dalam benak mereka secara bersamaan. Ran Lan, Qin Yu, dan Mu Xu yang semula mengejar kilatan merah darah itu kini telah dilepaskan olehnya. Kecepatan Elang Hitam terlalu tinggi, ketiganya tak mampu menghalangi. Mereka segera berbelok dan kembali menyerbu ke arah elang itu.
Pada momen ini!
Qin Yu, Mu Xu, dan Ran Lan berdiri berjejer menyerbu ke arah Elang Hitam yang sedang melesat ke Bai Yin. Sementara Zhuang Zhong masih berada di belakang Bai Yin. Dalam situasi seperti ini, secara logika seharusnya kelima penjaga itu bersama-sama mengepung Elang Hitam.
Namun di detik ini, situasi berubah karena Qin Yu akhirnya bertindak!
"Brak!"
Sarung Tinju Yan Chi hampir sekejap muncul di tangan-tangan Qin Yu. Tangan kiri Qin Yu langsung menusuk ke dada Mu Xu di sampingnya, menghancurkan jantung Mu Xu dalam satu genggaman. Tanpa persiapan, pertahanan energi monster Mu Xu yang minim sama sekali tak mampu menahan Sarung Tinju Yan Chi Qin Yu.
Sementara tangan kanannya bagaikan anak panah yang menembus punggung Ran Lan.
"Braak!"
Tangan Ran Lan seolah meramal dan berhasil memblokir. Namun kekuatan mengerikan Qin Yu ditambah daya hancur sarung tinju melampaui perkiraannya. Tangan Ran Lan berderak, tulangnya remuk dan langsung patah. Tapi Ran Lan memanfaatkan momentum untuk terlempar mundur.
"Sial!" Raut wajah Qin Yu berubah drastis.
Mu Xu yang jantungnya hancur diremas justru menatap kosong ke arah Qin Yu, wajahnya penuh ketidakpercayaan: "Kau, kau, kau..." Sebelum sempat menyelesaikan kalimat, jiwa Mu Xu mulai tersedot ke dalam siklus reinkarnasi. Sayangnya Mu Xu belum mencapai periode Hollow Void dimana jiwa dapat menyatu dengan yuan infant.
"Meteor adalah cultivator dewa itu!"
Ran Lan yang tangannya putus menjerit histeris, saat ini matanya dipenuhi dengki jahat. Lengan putus dengan tulang remuk total, sama sekali tidak dapat diperbarui. Kecuali Ran Lan mampu melewati Tribulasi Sembilan Sembilan Langit dan asensi ke dunia atas.
Serangan penuh Bai Yin yang telah dipersiapkan lama awalnya ditujukan untuk serangan mematikan terakhir pada Elang Hitam. Menghadapi serangan Elang Hitam kini, dia terpaksa melakukan serangan frontal. Cakar tajam Elang Hitam bertabrakan dengan dua pisau tajamnya.
Braak! Benturan keras terjadi. Elang Hitam sama sekali tidak terluka, sementara Bai Yin justru terpental mundur.
“Bunuh Meteor!”
Bai Yin berteriak keras, sementara Zhuang Zhong yang berada di posisi belakang menghardik marah: "Meteor, ternyata kau adalah cultivator dewa itu! Penjaga Ran Lan, mari kita bekerja sama membunuhnya. Penjaga Bai Yin, tahan serangan Elang Hitam itu."
Bai Yin yang mengetahui kekuatan Qin Yu, juga menyadari kemampuan Zhuang Zhong dan Ran Lan, segera menyetujui usulan ini. Namun di detik yang sama, tangan Bai Yin yang tersembunyi di belakang menggenggam token komando, yang hampir seketika menghilang kembali.
"Sang Mo itu paling membenci cultivator dewa, serahkan saja padanya." Senyum sinis mengembang di wajah Bai Yin. Gerakannya sangat cepat, tangan yang menyembunyikan token komando tak diperhatikan Qin Yu dan Elang Hitam. Tapi Zhuang Zhong melihatnya.
Tubuh Bai Yin memancarkan kilatan cahaya, dalam sekejap berubah menjadi udang perak raksasa sepanjang lebih dari sepuluh meter. Cangkang udang itu terlihat seperti batu karang, aura mengerikan yang bergelora menyembur dari tubuhnya. Dengan sekali kibasan ekor perak, udang raksasa itu sudah berada di samping Elang Hitam.
Dua capit raksasa menusuk ke arah Elang Hitam dengan gesit.
Bai Yin menyerang Elang Hitam, sementara Zhuang Zhong dan Ran Lan hampir seketika sekaligus memburu Qin Yu. Pedang Yan Chi langsung muncul di tangan Qin Yu. Begitu mantra pedangnya terbentuk, ia hendak menggunakan 'Yan Huan Jian Jue'. Namun pada detik itu, dua adegan yang membuat Qin Yu terkejut dan tercengang terjadi hampir bersamaan.
ADEGAN PERTAMA!
"Braak!"
Terdengar suara ledakan keras. Tinju kanan Zhuang Zhong ternyata menghantam kepala Ran Lan di sampingnya. Seketika kepala itu meledak seperti semangka, merah dan putih beterbangan. Zhuang Zhong tersenyum pada Qin Yu: "Penjaga Meteor, ini hadiah tanda bergabung dengan pihakmu."
Adegan kedua!
Cakar udang perak berlapis zirah di fase tengah Nascent Soul itu sangat mematikan dan gesit. Namun menghadapi serangannya, Xiao Hei mengibaskan sayapnya dan menghindar. Udang perak itu segera menyerang lagi.
Namun—
Suara lengkingan menusuk terdengar dari paruh Xiao Hei. Qin Yu jelas merasakan aura burung itu tiba-tiba membesar drastis.
Menghadapi dua cakar raksasa yang menyerang, Xiao Hei berubah menjadi kilatan hitam yang langsung menerjang udang perak. Kedua cakar hitamnya yang membeku tiba-tiba membesar sepuluh kali lipat, berubah menjadi sepasang cakar merah darah.
"Brak!""Brak!"
Seolah-olah merobek tahu, kepala udang perak berlapis zirah di tahap tengah Nascent Soul langsung hancur dicengkeram Xiao Hei, tewas di tempat.
Dua adegan ini terjadi hampir bersamaan, membuat Qin Yu tertegun sejenak.
"Xiao Hei, sejak kapan kau sehebat ini?" Qin Yu tak percaya memandangi elang hitam itu. Cakar merah darah yang membesar sepuluh kali lipat tadi memancarkan aura yang mengerikan, ketajamannya mencapai tingkat yang mencengangkan. Langsung merobek pertahanan udang perak berlapis zirah di tahap tengah Nascent Soul.
Setelah menyapu dengan kesadaran spiritual, barulah Qin Yu menyadari Xiao Hei telah mencapai periode awal Nascent Soul.
"Tiga tahun lalu aku sudah di puncak tahap cinnabar. Waktu kembali ke lembah sebelumnya, aku sudah di ambang batas. Baru-baru ini akhirnya bisa menembus. Banyak teknik rahasia dalam ingatanku yang kini bisa kupelajari. Jurus tadi juga baru saja kukuasai." Xiao Hei terkekeh.
Memiliki memori warisan dan melewati teknik terlarang, meskipun baru mencapai periode awal Nascent Soul, namun kekuatan serangan sebenarnya sungguh mengerikan.
Jilid Kelima: Istana Darah Merah BAB 25 Rahasia Zhuang Zhong!
Sang Mo yang sedang terbang tiba-tiba berhenti, langsung mengeluarkan token komando. Begitu kesadaran spiritualnya menyapu, ekspresi wajahnya menjadi kaku seketika. Namun sejenak kemudian, otot wajah Sang Mo berkedut dengan sinar jahat berkilauan di matanya.
"Haha～～～" Sang Mo tertawa jahat dengan histeris, suaranya melengking seperti teriakan burung gagak yang gila.
Sang Mo menghentikan tawanya, matanya dipenuhi aura pembunuhan dan kegembiraan ekstrem: "Meteor, tepat seperti dugaanku, kau adalah cultivator dewa itu. Haha, Tolonganku datang dari langit! Kau membunuh putraku, membantai bangsaku, dan mempermalukanku di depan para penjaga. Kini aku tahu kau mengkhianati Penguasa Gua. Hmph, jika tidak membuat jiwamu tercerai-berai, apa muka ini masih pantas hidup?"
Dengan tertawa licik, jubah merah Sang Mo berkibar, seluruh tubuhnya berubah menjadi semburan cahaya merah, mengubah arah langsung menuju Istana Darah Merah.
Sejak kemunculan Elang Hitam hingga kematian Bai Yin, semuanya terjadi dalam sekejap. Dalam rentang waktu itu, Bai Yin, Ran Lan, Mu Xu terbunuh, sementara Zhuang Zhong justru membelot di medan perang dan malah membunuh Ran Lan. Sungguh membuat orang terkejut.
"Kakak, setelah mencapai periode Nascent Soul, kekuatanku meningkat berkali-kali lipat. Membunuh si kecil periode tengah Nascent Soul itu hal sepele yang mudah dilakukan. Bahkan ahli tahap awal Dongxu pun aku punya keyakinan bisa menghadapinya." Hei Yu mengipaskan sayapnya dengan penuh kesombongan.
Qin Yu terdiam sejenak dalam hati penuh keterkejutan.
"Haha, Xiao Hei, kau bilang bisa lawan tahap awal Dongxu? Jangan mengada-ada. Kau pikir kau ini Dewa?" Qin Yu tertawa.
Hei Yu malah mengeluarkan amarah terpendam, geram berkata: "Kau tahu apa?! Ini rahasia pribadiku! Lihat saja, seiring peningkatanku dalam kekuatan, transformasiku akan semakin dramatis. Dulu menjalani teknik terlarang itu, penderitaan begitu hebat, mana mungkin aku mengalaminya tanpa hasil?"
Qin Yu sepenuhnya memahami situasi ini.
Sesuai penuturannya dulu, Xiao Hei membutuhkan Tribulasi Sembilan Sembilan Langit untuk sepenuhnya berubah wujud manusia. Umumnya hanya Dewa yang membutuhkan proses seperti ini.
Tapi jika Xiao Hei adalah Dewa, mengapa tiga tahun lalu ketika mencapai tahap akhir cinnabar, bahkan setelah menjalani teknik terlarang, kekuatannya masih sedikit lebih lemah dibanding Zha Ge yang berada di periode tengah Nascent Soul? Ini tidak masuk akal bagi Qin Yu, selalu terasa seperti Xiao Hei memiliki kelemahan dibanding Dewa.
Qin Yu dan Xiao Hei saling berkomunikasi melalui kesadaran spiritual, sementara Zhuang Zhong tetap tak bergerak sama sekali.
"Xiao Hei, bagaimana kita menghukum bajingan ini?" Qin Yu sengaja mengucapkannya keras-keras sambil menatap Zhuang Zhong. Hei Yu juga berbalik memandangnya, kilatan hijau di matanya berkedip-kedip, aura jahat menekan Zhuang Zhong.
Zhong Zhuang segera berkata: "Penjaga Meteor, aku sadar dengan kehadiran Senior Elang Hitam dan kerjasamamu, bahkan jika Bai Yin dan yang lain ditambah aku sekalipun pasti takkan menang. Karena sudah pasti kalah, aku tak ingin mati begitu saja. Kuharap Penjaga Meteor mau menerimaku. Bahkan jika kelak Penjaga Meteor ingin menggantikan posisi Zha Hong, aku pasti akan berdiri di belakangmu."
"Oh?"
Qin Yu melihat Zhong Zhuang namun tidak berkata apa-apa. Ia mengibaskan lengan baju, semburan energi bintang menggulung dan menyedot langsung inti yuan Ying Ran Lan, Mu Xu, serta Bai Yin. Bersamaan itu, gelang penyimpanan dan artefak spiritual ketiganya juga disita.
"Ketiganya, sampai akhir ternyata tidak melakukan ledakan yuan infant." Qin Yu teringat adegan Xiang Yang meledak sendiri dulu, tak kuasa tertawa.
Seandainya ketiganya meledak, setidaknya inti yuan Ying mereka takkan bisa didapat Qin Yu.
Zhong Zhuang menyela: "Penjaga Meteor, yuan infant meledak sendiri itu cuma dilakukan orang bego."
"Seperti apa kebegoannya?" Qin Yu membalas bertanya.
Zhuang Zhong langsung menjelaskan: "Ketika seorang cultivator monster dibunuh, jiwa mereka masih memiliki waktu sekejap sebelum benar-benar menghilang. Waktu itu cukup untuk meledakkan diri. Memenuhi syarat untuk meledak adalah satu hal, keberanian untuk melakukannya adalah hal lain."
"Pertama, begitu yuan infant mulai meledak, musuh di sekitarnya akan merasakan getaran energi dan langsung menghindar. Bahkan jika ledakan itu melukai musuh, takkan bisa membunuhnya. Alasan kedua dan terpenting adalah, begitu yuan infant meledak, jiwa mereka sendiri juga akan tercerai-berai!" Senyum tipis mengembang di wajah Zhuang Zhong.
"Pertama tak bisa membunuh musuh, kedua malah menghancurkan jiwa sendiri. Berapa banyak praktisi bela diri yang berani? Mereka semua paham betul betapa mengerikannya jiwa tercerai-berai. Begitu itu terjadi, mereka akan benar-benar menghilang selamanya dari alam semesta." Ekspresi Zhuang Zhong kembali serius.
Qin Yu dan Hei Yu saling bertatapan.
"Penjelasan Zhuang Zhong memang benar. Yuan infant meledak sendiri umumnya sulit membunuh musuh. Meski ada mekanisme peledakan, musuh punya cukup waktu untuk menjauh. Bahkan jika terluka parah, mereka tidak akan mati. Siapa yang mau jiwa tercerai-berai kalau tidak bisa membunuh lawan?"
"Tapi fungsi utama yuan infant meledak sendiri adalah mencegah musuh mendapatkan inti energi kita." Zhuang Zhong tersenyum.
Qin Yu langsung tersenyum tipis.
Dalam pertempuran ini, dia mendapatkan tiga yuan infant sekaligus - inti energi para cultivator monster. Setelah pulang nanti, latihan intensif pasti akan meningkatkan levelnya signifikan.
"Kenapa Bai Yin dan kawanannya tidak meledakkan diri? Bukankah itu bisa menghalangi aku mendapatkan yuan infant mereka? Ternyata tetap ketakutan ya." Qin Yu berkomentar.
Zhuang Zhong menyindir: "Meledak sendiri? Berani mereka? Lagipula, Ran Lan dan Bai Yin sama sekali tidak punya kesempatan untuk meledak. Tinjuku langsung menghancurkan kepala Ran Lan sekaligus memusnahkan jiwanya. Senior Elang Hitam juga menghancurkan kepala Bai Yin sambil melenyapkan jiwanya. Tanpa jiwa, mau meledak pun tidak bisa! Adapun Mu Xu, sejak dia sudah mati, buat apa bayi Yuan-nya? Orang egois seperti itu tidak punya nyali untuk membuat jiwanya sendiri tercerai-berai!"
Zhuang Zhong memandang Qin Yu yang tampak bingung: "Pelindung Meteor, apa kau tidak tahu? Jiwa itu sangat rapuh. Cukup serangan kemampuan langsung, sudah bisa melenyapkannya seketika."
Qin Yu terkejut.
Di bidang ini Qin Yu belum mendalaminya. Tapi setelah dipikir-pikir memang benar. Saat membunuh Mu Xu tadi, dia hanya menghancurkan jantung. Kalau langsung menghancurkan kepala dan meremukkan jiwa, itu cara paling efektif.
"Menghabisi nyawa musuh, dan membuat jiwa mereka tercerai-berai, takkan pernah bangkit lagi!"
"Tak hanya jiwa, bahkan yuan infant yang menyatu dengan jiwa saat terlepas dari tubuh pun sangat rentan. Lihatlah para ahli tingkat lanjut yang kehilangan tubuh, mengapa mereka memilih menjadi sanxian? Karena meskipun yuan infant memiliki banyak energi, pertahanannya terlalu lemah sehingga sama sekali tidak berani bertarung langsung dengan musuh."
Qin Yu langsung memahami.
Bahkan ahli yang mencapai tahap Dongxu sekalipun tidak akan mengeluarkan yuan infant yang menyatu dengan jiwa untuk bertarung.
Pertama, pertahanan yuan infant tidak cukup kuat. Kedua, jika yuan infant yang menyatu dengan jiwa terluka, akan mudah merusak jiwa itu sendiri - itu mematikan. Kehilangan tubuh memaksa para ahli tingkat lanjut itu menjadi sanxian, mengumpulkan tubuh sanxian untuk melindungi inti yuan infant.
Saat ini Qin Yu justru mulai merasakan secercah simpati pada Zhuang Zhong ini.
“Zhuang Zhong, kali ini aku mengkhianati Penguasa Gua itu. Jika kau tidak mati dan melaporkan ke Penguasa Gua, bagaimana? Memotong rumput tapi tidak mencabut akarnya, ini bukan cara yang baik. Tidak ada alasan bagiku untuk membebaskanmu.” Qin Yu bergumam pelan.
Mendengar perkataan Qin Yu, wajah Zhuang Zhong langsung berubah serius.
Zhuang Zhong mengangkat telapak tangannya dengan khidmat: “Aku Zhuang Zhong bersumpah kepada Langit, jika mengkhianati Penjaga Meteor dan membocorkan rahasianya, biarlah petir langit menghancurkanku, jiwa tercerai-berai, abadi tanpa reinkarnasi.” Suaranya lantang penuh kesungguhan.
Qin Yu dan Hei Yu sama-sama merasakan getaran khusus yang hanya bisa ditangkap oleh indra keenam.
Getaran harmonis antara langit dan bumi!
“Baik.” Qin Yu tersenyum tipis.
Sebagai kultivator, Qin Yu sangat paham dengan sumpah-sumpah seperti ini. Pelanggaran akan langsung menuai karma. Mungkin hanya orang biasa di dunia mortal yang sembarangan bersumpah, tapi para kultivator seperti mereka tidak berani main-main dengan sumpah.
“Namun untuk saat ini, kau dan adik kedua ku Hei Yu bersembunyi dahulu. Saat semua sudah aman, aku akan memberi kabar melalui token komando.” Qin Yu sudah merencanakan langkahnya, langsung memberi perintah pada Zhuang Zhong.
Zhuang Zhong tersenyum: "Bawahan mengerti maksud Penjaga Hukum. Pasti Penjaga Meteor ingin mengalihkan tanggung jawab ini padaku."
Qin Yu tersenyum tipis. Memiliki bawahan yang pintar, apalagi yang sama sekali tidak mungkin berkhianat, memang memberikan perasaan nyaman.
"Penjaga Meteor, ada hal penting yang harus kusampaikan. Jika gagal, rencanamu mungkin akan sulit terlaksana." Ekspresi Zhuang Zhong berubah serius. Qin Yu memandangnya siap mendengar.
"Penjaga Meteor, sebelum mati Bai Yin sempat mengirim kabar via token komando tentang pengkhianatanmu."
Wajah Qin Yu langsung berubah pucat.
Sial!
Qin Yu seketika itu juga mengucurkan keringat dingin di seluruh punggungnya. Begitu kabar pengkhianatannya tersebar, Penguasa Gua Istana Darah Merah pasti takkan membiarkannya lolos. Ular air darah merah itu sendiri adalah monster yang sangat berbahaya, bahkan telah mencapai tahap awal Dongxu.
Sebenarnya seberapa kuat kekuatan sebenarnya Zha Hong, benar-benar sulit dipastikan.
"Penjaga Meteor tidak perlu khawatir." Zhuang Zhong tampak penuh keyakinan.
Qin Yu menatap Zhuang Zhong yang saat ini terlihat sangat percaya diri. Secara tak sadar timbul sedikit harapan dalam hatinya. Ia segera bertanya: "Apa metode yang Zhuang Zhong miliki? Silakan katakan!"
Zhuang Zhong mengangguk: "Penjaga Meteor, para penjaga di bawah komando Istana Darah Merah masing-masing memiliki agenda tersendiri. Siapa yang benar-benar loyal? Bahkan jika Bai Yin memberitahu penjaga lain, berani-kah mereka angkat bicara? Kekuatan Penjaga Hou Fei bukanlah main-main."
Mendengar ini, Qin Yu merasa lega sejenak.
Dengan kehadiran Hou Fei, berani-kah mereka melawan Qin Yu?
“Lagi pula, apakah yang dikatakan Penjaga Bai Yin itu benar?” Zhuang Zhong tertawa aneh.
Qin Yu tertegun, lalu juga tersenyum tipis.
Benar juga, apakah kabar yang disampaikan Penjaga Bai Yin pasti benar? Bisa saja ini jebakannya Bai Yin, toh semua saksi di lokasi sudah mati. Tanpa bukti, kalau sampai Qin Yu tidak tahu harus berbuat apa, itu namanya benar-benar bego.
“Bai Yin menuduhku berkhianat, masa aku tidak bisa balik menuduhnya? Lagipula aku punya saksi.”
Menyadari hal ini, rencana Qin Yu berubah lagi. Yang awalnya ingin menahan Zhuang Zhong di luar sementara waktu, kini justru harus memulangkannya sebagai saksi kunci. Terutama mengingat reputasi Zhuang Zhong yang selama ini dianggap sangat patuh.
Zhuang Zhong juga mengangguk.
“Tapi Penjaga Hukum Meteor harus membunuh satu orang, yaitu Sang Mo. Dia punya permusuhan denganmu, jika tahu kabar ini pasti akan berusaha menghasut Penguasa Gua. Aku tahu sifat Penguasa Gua, meskipun pahlawan sejati tapi terlalu mudah curiga. Begitu hasutan Sang Mo berhasil, maka...”
Qin Yu mendengar penjelasan Zhuang Zhong, dalam hatinya sudah paham.
Orang luar mungkin takut pada kekuatan Hou Fei, jadi tidak berani mengganggumu. Lagipula melaporkanmu tidak memberi manfaat bagi mereka, malah bisa menyinggungmu. Tapi Sang Mo berbeda, dia pasti akan mencari segala cara untuk menyerangmu.
“Bahaya! Dia sekarang berada di gua pertapaan. Sekalipun aku buru-buru kembali, tetap butuh waktu setengah hari.” Wajah Qin Yu berubah pucat.
Zhuang Zhong tersenyum: "Jika perkiraan bawahan tidak salah, Sang Mo pasti mengikuti kita keluar. Sekarang, Hu Fa Meteor hanya perlu mengirim pesan ke Hu Fei Hu Fei, memintanya melakukan penyelidikan. Jika Hou Fei berada di gua pertapaan, langsung bunuh. Jika tidak ada di istana, suruh Hou Fei Hu Fa bersiap menghadang dan membunuh Sang Mo di luar Istana Darah Merah."
Qin Yu teringat suatu hal.
Jika Sang Mo mengetahui kabar ini dan langsung memberitahu Dongzhu melalui token komando, itu akan sangat berbahaya.
Zhuang Zhong sepertinya membaca pikiran Qin Yu: "Hu Fa tidak perlu khawatir. Pasti Dongzhu tidak tahu. Sejak 100 tahun lalu, Dongzhu sering mulai bertapa. Saat bertapa, dia paling membenci gangguan. Bahkan token komando pun tidak dibawa. Ini hal yang hampir diketahui semua Hu Fa."
Qin Yu tersenyum.
Dia dan Hou Fei baru tiba di Istana Darah Merah, jadi hal ini justru tidak mereka ketahui.
"Fei Fei, segera lakukan penyelidikan. Periksa apakah Sang Mo ada di Istana Darah Merah. Jika ada, langsung bunuh. Jika tidak, bersiaplah untuk mencegat dan membunuhnya di pintu masuk gua. Bagaimanapun caranya, jangan sampai Sang Mo bertemu Penguasa Gua."
Melalui token komando, Qin Yu mengirim pesan ini kepada Hou Fei.
Hou Fei yang berani bak langit ini sangat ahli dalam urusan semacam ini. Qin Yu pun merasa tenang.
"Penjaga Meteor, bawahan punya rahasia lain untuk dilaporkan." Zhuang Zhong kali ini benar-benar ingin menunjukkan loyalitas. Sebenarnya dia juga paham, jika menyembunyikan rahasia dan suatu hari Qin Yu mengetahuinya, itu akan jadi bencana.
Zhuang Zhong melihat dengan jelas: Qin Yu sekarang didukung Hou Fei dan Hei Yu - dua ahli tingkat lanjut. Menurut penilaiannya, setidaknya mereka berada di tahap akhir Yuanying, mungkin lebih kuat. Dengan kekuatan pendukung seperti ini, tak masalah baginya untuk bergabung.
Senyuman mengembang di wajah Qin Yu: "Oh, rahasia apa lagi?"
Saat ini, Qin Yu sangat puas dengan Zhuang Zhong.
Zhuang Zhong berkata dengan serius, "Seorang yang rajin berlatih, tidak mungkin selama 100 tahun hampir terus-menerus bertapa. Menurut penyelidikan bawahan, Zha Hong juga tidak sebegitu rajin seratus tahun lalu. Dan seabad yang lalu, Istana Darah Merah memiliki lebih dari 20 penjaga, tapi entah kejadian apa yang membuat jumlah mereka tiba-tiba berkurang drastis."
"Berdasarkan kebiasaannya yang sering bertapa selama seabad ini, saya yakin Zha Hong terus-menerus bertapa pasti untuk suatu hal penting. Dan hal ini pasti terkait dengan hilangnya sebagian besar penjaga kala itu." Kilatan determinasi terpancar di mata Zhuang Zhong.
Jilid Kelima: Istana Darah Merah - BAB 26 Kemarahan Dahsyat Hou Fei
Di dalam Istana Darah Merah.
"Biarkan hamba memijat bahu Yang Mulia." Seorang pelayan jelita di samping Hou Fei berkata merayu, siap memijat bahunya. Pelayan lain menyodorkan piring buah sambil mengupas kulitnya untuk Hou Fei.
Hou Fei mengedipkan mata apinya dua kali, seluruh tubuhnya seolah membatu. Namun hanya sekejap mata, teriakan kemarahan langsung menggema.
"Keluar, keluar!"
Mata berapi Hou Fei melotot dengan amarah, seluruh aura tubuhnya memancarkan kegusaran. Dengan kasar ia melemparkan kedua pelayan itu keluar. Sambil menatap tajam ke arah mereka, hidungnya mengeluarkan napas berat: "Sialan, perempuan memang bagaikan bencana alam."
Hingga saat ini, ia masih merasakan bulu kuduk meremang di area yang sempat disentuh para pelayan tadi.
"Zha Po itu benar-benar tidak tahu diri. Untuk apa merekrut pelayan perempuan?" gerutu Hou Fei. Tiba-tiba ia mengerutkan kening, "Eh, siapa yang mengirim pesan sekarang?" Dengan gerakan cepat, sebuah token komando muncul di telapak tangannya.
Begitu resmi menjadi Penjaga, Istana Darah Merah memberikan dua buah token komando masing-masing kepada Qin Yu dan Hou Fei.
“Sang Mo?” Lidah merah darah Hou Fei menjilat bibirnya, sinar jahat memancar dari matanya. Ia tertawa ganjil, “Akhirnya kakak sadar juga. Krek, Tuan Hou sejak lama sudah tak suka kelakuan Sang Mo itu.”
Usai berbicara, Hou Fei langsung menyebarkan kesadaran spiritualnya dan memulai pencarian menyeluruh.
Meskipun luas wilayah Istana Darah Merah, kesadaran spiritual Hou Fei menutupinya sepenuhnya. Sungguh arogan perbuatannya mencari orang secara terbuka seperti ini. Di istana ini, hanya dua yang kesadaran spiritualnya melampaui Hou Fei: Teng Bi dan Zha Hong.
Di ruangannya yang duduk bersila, Teng Bi membuka mata. Bergumam, “Untuk apa Hou Fei menyapu dengan kesadarannya?” Setelah berpikir sejenak, ia tersenyum. Ia tak tertarik pada urusan orang lain - yang ia nantikan hanyalah pertarungan yang akan datang dengan Hou Fei.
Sementara Zha Hong yang sedang berusaha membuka segel kotak giok hitam itu, sama sekali tidak memiliki pikiran untuk mempedulikan maksud Hou Fei.
“Tidak ada di sini!”
Hou Fei menghembuskan napas dari hidung monyetnya, sinar jahat berkilauan di matanya, "Beruntunglah kamu, untuk sementara masih bisa hidup. Tapi begitu Hou Ye bertindak, tak ada harapan bagimu untuk selamat." Monster kera itu tertawa aneh, seluruh tubuhnya berubah menjadi bayangan samar yang langsung menerobos keluar dari halaman pribadinya.
Dua pelayan yang terdorong keluar masih menggerutu tentang kera mati itu yang tak paham budaya, tiba-tiba deru angin 'Huu' menerobos keluar dari pintu besar halaman.
"Yan'er, apakah Yang Mulia sudah pergi?" Pelayan berwajah oval itu berkedip dengan mata besar.
Pelayan lain berwajah telur angsa mengangguk, "Tapi kami juga terkejut dengan kecepatan Yang Mulia. Meski kami para pelayan ini sudah mencapai tingkat Golden Core, bahkan cultivator monster selevel kami tak bisa melihat postur tubuhnya."
……
Seketika itu juga, postur tubuh Hou Fei telah muncul di depan pintu gua Istana Darah Merah.
"Yang Mulia!"
Penjaga gerbang Istana Darah Merah langsung menghormat saat melihat Hou Fei. Salah satu dari mereka buru-buru berkata dengan sopan, "Tidak tahu urusan apa yang dimiliki Yang Mulia, apakah kami para bawahan bisa membantu?" Para penjaga ini semua tahu betapa dahsyatnya penjaga berwujud kera yang baru datang ini.
Hou Fei melirik para penjaga di kedua sisinya sambil tertawa krekkrek: "Houye juga tidak ada urusan, hanya menunggu seseorang. Ngomong-ngomong, sudah berapa lama Penjaga Sang Mo pergi?"
Salah satu penjaga segera menjawab: "Lapor, Yang Mulia! Penjaga Sang Mo sudah pergi lebih dari setengah hari."
Mendengar ini, Hou Fei langsung mengeluarkan sebuah token komando dari balik tangannya dan mengirimkan informasi ke Qin Yu. Setelah itu menyimpan token komandonya, Hou Fei bersandar di pintu gua sementara sepasang mata apinya menatap tajam ke luar gua pertapaan, menanti kedatangan Sang Mo.
“Kakak, Sang Mo itu tidak berada di dalam gua pertapaan, sudah keluar lebih dari setengah hari. Tapi kakak tenang saja, aku sudah menunggu di pintu gua ini. Begitu Sang Mo terlihat, saat itulah dia akan berubah menjadi bubur daging, krek～～” Melihat pesan ini, Qin Yu memandang Zhuang Zhong dengan ekspresi kagum.
Prediksi Zhuang Zhong sangat akurat.
“Menurut kabar, Sang Mo sudah keluar lebih dari setengah hari. Tampaknya dia memang membuntuti kita sejak awal.” Qin Yu tersenyum.
Mata Zhuang Zhong berbinar, buru-buru bertanya, “Penjaga Meteor, soal kecepatan, antara kau dan Sang Mo, siapa yang lebih cepat?”
Soal kecepatan?
Tiga tahun lalu, bahkan jika Sang Mo terbang dengan wujud aslinya, takkan bisa mengejar kecepatan Qin Yu. Setelah tiga tahun, kecepatan Qin Yu semakin tak tertandingi.
“Bahkan jika Sang Mo menggunakan wujud asli untuk terbang, tetap takkan menyamai kecepatanku.” Qin Yu tersenyum sambil berkata.
Zhuang Zhong buru-buru berkata: "Mengingat Sang Mo sudah mengikuti kami sejak lama, kemungkinan posisinya sekarang tidak terlalu jauh. Jika kita langsung mengejar sekarang, masih ada harapan untuk menyusulnya sebelum mencapai gua pertapaan. Jika kita berhasil membunuhnya sebelum sampai ke sana, masalah ini akan lebih mudah diselesaikan."
Hei Yu berkomunikasi melalui telepati spiritual: "Dalam hal kecepatan, bahkan Kakak pun tidak bisa menyaingiku. Biar aku yang pergi."
Berkata demikian, Hei Yu langsung bersiap mengejar.
"Xiao Hei, kau masih dalam daftar buruan. Kau sama sekali tidak boleh memasuki wilayah Darah Merah. Begini saja - kau boleh mengejar, tapi jika sudah mencapai separuh lebih jarak dan belum berhasil menangkapnya, langsung lepaskan pengejaran. Jangan diteruskan!" Qin Yu menekankan dengan serius.
Kepala elang Hei Yu mengangguk.
Dia tentu mengerti maksud baik Qin Yu - saat ini memang belum saatnya untuk berkonfrontasi langsung dengan Zha Hong.
“Baik Kakak, terlepas apakah aku berhasil menangkapnya atau tidak, setelah ini aku akan langsung pergi. Setelah Kau selesai menangani urusan Istana Darah Merah ini, hubungi aku melalui komunikasi. Kami bersaudara juga membutuhkan wilayah kekuasaan di dunia bawah laut cultivator monster, menurutku Istana Darah Merah cukup cocok.” Kilatan sinar dingin yang mengerikan berkedip di mata Elang Hitam.
Qin Yu tersenyum tipis.
Wilayah kekuasaan?
Kalau bukan untuk memperebutkan wilayah Istana Darah Merah ini, untuk apa dia bermain sandiwara dengan Zha Hong? Lagipula dengan adanya Hou Fei dan Xiao Hei, Zha Hong akan kesulitan melawannya. Tapi merebut Istana Darah Merah memang cukup rumit.
Pertama: 5000 pengawal itu meski kemampuan individualnya biasa, tapi jumlah mereka banyak. Qin Yu curiga mereka pasti menguasai formasi serangan gabungan - dengan jumlah sebanyak itu, saat mereka menyerang bersama, kekuatannya pasti mengerikan.
Kedua: Para Penjaga Hukum juga bukan lawan mudah. Jika melawan secara frontal, pasti akan memicu pertempuran sengit dengan mereka juga.
Jadi lebih baik menyelesaikan masalah dari dalam.
"Tenang. Zhuang Zhong, kau lambat, ikut di belakang saja. Aku dan Xiao Hei duluan." Qin Yu langsung memberi perintah.
Hei Yu mengeluarkan lengkingan tajam. Kilatan listrik merah darah mulai menyelimuti sayap-sayapnya. Dengan hentakan sayap, Xiao Hei berubah menjadi semburat cahaya merah yang langsung meninggalkan Qin Yu jauh di belakang. Qin Yu pun segera mengendarai pedang terbangnya, menyatu dengan senjata dalam kecepatan ekstrim untuk mengejar.
Sang Mo melesat gesit menembus aliran air.
"Sungguh tak sabar melihat si Meteor itu lari tunggang-langgang diburu sampai mati. Kali ini dia pasti tak bisa lolos. Haha~~" Suara tertawa jahat yang menusuk keluar dari tenggorokan Sang Mo sebelum tubuhnya berubah menjadi gurita delapan lengan raksasa.
Setelah berubah ke wujud asli, kecepatan Sang Mo langsung meningkat drastis.
Sejak awal memantau Lima Penjaga, Sang Mo sudah menjaga jarak aman. Setelah menerima kabar dari Bai Yin, dia langsung memacu perjalanan. Sementara Qin Yu dan kawanan menghabiskan waktu untuk membunuh Bai Yin beserta anak buahnya, lalu berdiskusi.
Artinya, Sang Mo sudah sejak awal mulai menuju ke Istana Darah Merah.
Saat berangkat, Sang Mo terbang dengan santai. Tapi saat pulang, dia menggunakan wujud aslinya untuk melesat cepat. Kedua kecepatan ini sama sekali berbeda, tentu waktu tempuh pulang pun jauh lebih singkat.
Sebilah cahaya merah melesat, meninggalkan arus bawah tanah yang bergejolak di belakangnya. Tiba-tiba cahaya itu berhenti.
"Ternyata tidak berhasil mengejar." Mata elang Hei Yu menatap ke depan, akhirnya memutuskan untuk berhenti. Sebenarnya demi tidak membuat Qin Yu khawatir, dia hanya mengejar setengah jalan saja. Jika menggunakan kecepatan penuh, pasti bisa menyusul Sang Mo.
Tapi saat ini Hei Yu sedang diburu oleh Istana Darah Merah, lebih baik menjauhi wilayah kekuasaan mereka.
"Dengan kekuatan si bajingan Fei Fei, Sang Mo bahkan tidak akan bertahan satu jurus. Percuma aku mengejar, lebih baik serahkan pada Fei Fei." Hei Yu langsung mengirim pesan pada Qin Yu, lalu terbang menuju arah lain.
Di mata Hei Yu, dengan kehadiran Hou Fei, Sang Mo sudah pasti akan menemui ajal.
Hanya beberapa saat kemudian, Qin Yu juga terbang ke posisi tempat Hei Yu berada sebelumnya.
"Entah dari posisi mana Sang Mo mulai kembali, dan dia sudah berangkat lebih dulu dariku." Kecepatan Qin Yu tidak berkurang, langsung melesat menuju Istana Darah Merah dengan kecepatan maksimal. Dia hanya berusaha mengejar sebisanya, jika gagal pun bukan masalah besar.
"Huu!"
Gurita delapan lengan raksasa berubah menjadi bola cahaya merah besar, melesat melintasi wilayah Darah Merah. Para cultivator monster di wilayah itu merasakan aura dahsyatnya, langsung menjauh dengan panik. Sang Mo telah tiba di wilayah Darah Merah.
Tak lama kemudian, mata merah darah Sang Mo telah melihat bayangan Istana Darah Merah di kejauhan.
Saat ini, Hou Fei yang sedang bersandar di pintu besar Istana Darah Merah tiba-tiba membuka kedua mata apinya. Kilatan cahaya menyilaukan melesat dari pupilnya langsung ke arah Sang Mo. Seketika itu juga, tubuhnya melesat ke langit.
"Krek～～Sang Mo si bajingan!"
Entah mengapa, mata Hou Fei menyala bagai api. Seluruh bulu monyetnya langsung berdiri seolah kemarahan membara. Tongkat hitam di tangannya memancarkan aura kematian yang mencekam.
Sang Mo yang baru kembali setelah melalui perjuangan berat langsung bergetar ketakutan mendengar teriakan itu. Kekuatan Hou Fei sudah termasyhur - Bai Yin, Zha Po dan kawan-kawan bisa hancur lebur hanya dalam sekejap!
"Hou Fei, apa yang kau rencanakan?" Sang Mo berubah wujud menjadi manusia sambil berteriak dari kejauhan.
Sementara itu, di tangan Sang Mo yang disembunyikan di belakang punggungnya, tiba-tiba muncul token komando. Hanya sekejap kemudian token itu menghilang lagi. Senyum tipis mengembang di sudut bibir Sang Mo. Menghadapi Hou Fei, dia tak bisa menggunakan kekerasan, hanya bisa menggunakan tipu muslihat.
"Kau masih berani bertanya apa yang kulakukan? Kau masih punya muka untuk menanyakan itu padaku?" Seluruh tubuh Hou Fei gemetar marah, aura kerusuhan yang liar menyebar tak terkendali.
Para penghuni Istana Darah Merah yang menyaksikan dua penjaga gua saling berhadapan itu, tentu tak berani ikut campur.
"Mengapa Penjaga Hou Fei bisa marah sampai seperti ini?"
"Tak perlu ditanya lagi, pasti Penjaga Sang Mo telah menyinggung orang. Kau juga tahu, reputasi Sang Mo sangat buruk di antara 13 penjaga gua. Sepertinya semua punya sekutu kecuali Sang Mo dan Teng Bi. Teng Bi itu kuat sehingga bisa meremehkan orang, tapi Sang Mo? Sikapnya sangat buruk!"
"Benar juga, yang lain takut pada kewibawaan Penguasa Gua, tidak berani berbuat apa-apa pada Sang Mo. Tapi Penjaga Hou Fei ini tampaknya benar-benar temperamental. Sepertinya kali ini Sang Mo menabrak batu keras."
……
Para pengawal itu juga berkomentar. Mereka sangat memahami setiap Penjaga Gua. Tapi ucapan mereka benar - dari 13 Penjaga, hanya Teng Bi dan Sang Mo yang bertindak sendiri. Teng Bi dengan kekuatan luar biasa, sedangkan Sang Mo lebih mengandalkan kelicikan dan kekejaman yang aneh, membuatnya tidak disukai.
Sang Mo bingung tidak bisa dipahami oleh hardikan Hou Fei.
"Apa kesalahanku padanya?" Sang Mo tak mengerti. Melihat bulu Hou Fei berdiri kesal, bahkan Sang Mo sendiri mulai yakin pasti ada alasan tertentu yang membuatnya bersalah. Tapi setelah dipikir-pikir, tetap tak menemukan jawaban.
"Apakah karena Penjaga Meteor? Tidak mungkin. Di Auditorium Utama aku hanya menyuruhnya membunuh Elang Hitam. Itu tidak sepadan sampai membuat Penjaga Hou Fei marah seperti ini."
Sang Mo tetap tak menemukan alasan.
Hou Fei yang dilanda "kemarahan yang membara dan menggelegak" mendongak ke langit sambil meneriakkan amarahnya, menghardik: "Dengar baik-baik Sang Mo! Mulai hari ini, hanya satu yang akan bertahan di antara kita! Awas pukul!" Dengan mengayunkan tongkat hitamnya, tubuhnya berubah menjadi kilatan cahaya, bagai meteor yang menghantam ke arah Sang Mo.
Mendengar teriakan "Awas pukul!", seluruh tubuh Sang Mo bergetar. Baru saat itulah ia menyadari Hou Fei berniat membunuhnya!
Hou Fei ingin membunuhnya!
Sosok yang sama sekali tak mampu ia lawan itu hendak mencabut nyawanya!
"Graaaww!!!"
Menghadapi kematian, Sang Mo seketika berubah wujud menjadi gurita merah delapan lengan raksasa. Dengusan kemarahan bercampur ketakutan menggema hingga radius ratusan li, menyedot perhatian para cultivator monster di sekitar.
Tongkat hitam itu tiba-tiba memanjang dari ukuran biasa menjadi lebih dari sepuluh meter.
"Braak!!!"
Pada saat genting, ketakutan akan kematian membuat Sang Mo menunjukkan performa di luar batas. Delapan tentakel merahnya bergetar keras, mencoba kabur secepat mungkin. Namun meski sudah overperform, tetap tak ada apa-apinya dibanding Dewa di periode tengah Nascent Soul!
“Braak!”
Seperti ledakan, darah muncrat membasuh area ratusan meter. Potongan tentakel beterbangan kemana-mana, mengubah sekeliling menjadi lautan merah.
Hou Fei dalam hati merasa terkejut.
Serangan tongkatnya ternyata gagal membunuh Sang Mo. Ancaman maut justru membuat kecepatan Sang Mo meningkat drastis. Meski tiga tentakelnya hancur dihantam tongkat Hou Fei, kepala utamanya luput dari pukulan.
Perlu diketahui, target utama Hou Fei sebenarnya adalah kepala Sang Mo.
“Sang Mo, kau berani kabur lagi, kau masih punya muka kabur, hantam!!!” Di permukaan, Hou Fei tampak semakin marah, meneriakkan suara keras sementara seluruh tubuhnya melesat bersama tongkat hitam untuk menyerang lagi. Bayangan hitam tongkat itu bagaikan pilar raksasa menyapu dengan kecepatan ekstrim.
“Berhenti!” Teriakan keras Zha Po yang baru keluar dari gua pertapaan menggema.
Mendengar teriakan Zha Po, sudut bibir Hou Fei menyunggingkan senyum kejam. Kecepatan tongkat hitamnya tiba-tiba meningkat lagi. Gerakannya begitu cepat sampai aliran air laut tak sempat bereaksi, seolah waktu diam membeku, air laut sama sekali tak bergerak.
“Apa?!”
Memandang tongkat hitam raksasa yang muncul seketika di hadapannya, mata Sang Mo membelalak lebar.
“Braak!”
Air laut yang awalnya seperti waktu diam membeku tiba-tiba meledak, bersamaan dengan mayat gurita delapan lengan raksasa yang turut meledak. Jasad gurita tersebut hancur berkeping-keping, melesat ke segala penjuru. Darah mengotori area sekeliling sejauh beberapa kilometer.
Postur tubuh Hou Fei berkelebat, kembali ke depan pintu Istana Darah Merah.
"Hou Fei, kenapa kau tidak berhenti?!" Zha Po menghardik marah. Saat ini dia masih memegang token komando yang berisi informasi dari Sang Mo yang baru saja dikirim padanya.
Jilid Kelima Istana Darah Merah BAB KEDUA PULUH TUJUH Zha Hong dan Hou Fei
PS: Di bab sebelumnya beberapa pembaca punya pertanyaan: Pertanyaan 1: Mengapa Bangsa Ikan Mata Hijau tidak mengetahui proses pertempuran Lima Penjaga dengan Elang Hitam? Jika mereka tahu, bukankah bisa menemukan siapa pengkhianat dan melaporkan hal ini ke Istana Darah Merah?
Jawaban: Harus diketahui bahwa cuma ada satu ikan yang mengawasi di area ratusan li. Apa artinya ratusan li? Seperti jarak dari Yangzhou ke Suzhou. Begitu jauhnya, apakah kebetulan ada ikan pengawas di titik yang dipilih? Jika benar sebegitu kebetulannya, itu baru aneh!
Qin Yu dan kawan-kawan memilih satu posisi. Tapi area ratusan li itu sangat luas. Analoginya seperti temanmu berada di suatu titik antara Yangzhou-Suzhou, apakah kau bisa bertemu dia di titik acak? Perkiraan: bahkan jika memilih ratusan kali pun tidak akan ketemu.
Pertanyaan Kedua: Mengapa Sang Mo awalnya tidak menyadari bahwa Hou Fei ingin melakukan pembungkaman?
Jawaban: 1. Pelacakan Sang Mo ini dilakukan secara diam-diam. Dia tidak menyangka Qin Yu bisa menebak bahwa dia mengikuti.
2. Mereka sudah tiba di Istana Darah Merah. Istana ini merupakan markas besar Zha Hong. Sang Mo sendiri adalah salah satu penjaga. Perlu diketahui, peraturan jelas menyatakan dilarang membunuh sesama anggota. Berani membunuh penjaga lain di markas sendiri? Sang Mo tidak pernah membayangkan keberanian Hou Fei sebegitu besarnya.
……
Saat ini ribuan pengawal di sekitar Istana Darah Merah sedang mengawasi. Peraturan Kuil Sembilan Bencana menyatakan anggota satu kekuatan dilarang saling membunuh. Istana Darah Merah ini merupakan markas besar Zha Hong. Di depan gerbang istana, seorang perwira membunuh perwira lain adalah hal luar biasa.
Zha Po juga dilanda kemarahan membara. Bagaimana mungkin dia menyangka Hou Fei benar-benar berani membunuh Sang Mo.
"Jelaskan, mengapa tidak berhenti saat mendengar perintahku!" hardik Zha Po lagi.
Hou Fei sama sekali tidak memandang Zha Po. Matanya api itu menatap tajam ke dalam gua pertapaan. Tiba-tiba dia mengusap hidungnya, lidah merah menjilat bibir sambil menolehkan kepala ke arah Zha Po. Sorot mata berapi itu memancarkan kilau sanggup menembus logam!
"Kau ulangi lagi?"
Hou Fei menatap tajam mata Zha Po, berbicara perlahan.
Zha Po tertegun sejenak, tak bisa mengeluarkan kata-kata. Hou Fei terus menatap tajam ke arahnya, aura besar yang memancar darinya menekan Zha Po hingga dalam sekejap keringat mengucur deras di dahinya, punggungnya pun basah kuyup. Baru saat ini Zha Po tersadar.
"Ah, dengan siapa aku bicara ini? Monyet ini dulu demi bunga ungu lima malam, bahkan setelah tahu aku Wakil Penguasa Gua Istana Darah Merah, tetap berani menyerang!" Zha Po teringat momen pertama kali berinteraksi dengan Hou Fei.
Zha Po mulai agak menyesal. Seharusnya dia menyerahkan urusan monyet ini pada kakaknya. Jelas dia bukan tandingan Hou Fei.
"Dengarkan baik-baik, aku tak peduli peraturan macam apa. Tapi siapa pun yang berani cari masalah, jangan salahkan aku nanti. Hmph! Tak peduli dia Penjaga Hukum atau siapapun. Tongkatku tak kenal ampun! Ingat: Tak kuganggu jika tak diganggu, tapi jika ada yang berani macam-macam, bersiaplah jadi remukan daging di bawah tongkatku!"
Hou Fei menatap tajam Zha Po sambil tersenyum sinis, kemudian berdiri tepat di pusat pintu gua Istana Darah Merah.
Mendengar ucapan Hou Fei dan melihat tubuh gurita delapan lengan yang meledak berkeping-keping lalu hanyut di dasar laut, Zha Po menarik napas dingin. Saat ini dia semakin menyadari: monyet Hou Fei ini benar-benar tidak takut langit maupun bumi.
"Pelindung Hukum Hou Fei, atas nama Wakil Penguasa Gua, aku bertanya: mengapa kau membunuh Sang Mo?" Suara Zha Po kini lebih lembut.
Hou Fei mengeluarkan suara krek krek sambil tertawa aneh. Matanya yang berapi menatap Zha Po: "Kau tanya kenapa kubunuh dia? Demi Hou Ye, aku malas menjelaskannya." Sikapnya yang arogan dan sombong membuat para pengawal di sekeliling terkejut.
Wajah Zha Po berubah suram.
Hou Fei sama sekali tidak memberi muka padanya.
Hou Fei tiba-tiba menyeringai nakal dan berkata: "Wakil Penguasa Gua Zha Po, sebenarnya untuk pertanyaan ini kau masih perlu bertanya? Jawabannya terlalu sederhana. Dia telah membangkitkan amarahku, kau mengerti? Kau membuatku marah. Kalau dia tidak menyinggungku, untuk apa aku membunuhnya?"
Alis Zha Po mengkerut. Ini jawaban macam apa? Bukankah sama saja dengan tidak menjawab?
Segera Zha Po membuka mulut untuk melanjutkan pertanyaan tentang bagaimana sebenarnya Sang Mo menyinggung Hou Fei.
Melihat Zha Po hendak berbicara, Hou Fei segera berkomunikasi melalui telepati spiritual: "Hei nak Zha Po, di hadapan umum ini aku masih memberimu muka. Mari kita bermusyawarah dengan damai. Kalau tidak, jika kau membuatku marah sampai merobek muka, itu tidak akan baik."
Mendengar telepati spiritual itu, Zha Po menelan kembali kata-kata yang sudah di ujung tenggorokannya.
Di saat yang sama——
"Fei Fei!"
Disertai suara yang familiar, bayangan samar hitam meluncur dengan gesit. Setelah berhenti, semua orang baru menyadari itu adalah Qin Yu yang menginjak pedang terbang hitam. Tapi begitu melihat penampilan Qin Yu saat ini, semua orang terkagum-kagum.
Qin Yu memiliki luka mengerikan di perutnya, lukanya terlihat sangat mengerikan. Wajaknya pucat pasi, bibirnya membiru.
"Kakak, ada apa denganmu?" Hou Fei langsung panik, seluruh bulu di tubuhnya berdiri.
Zha Po yang melihat kondisi luka Qin Yu ini langsung menarik napas dalam. Sebagai ahli periode tengah Nascent Soul, dia langsung menilai bahwa luka ini pasti disebabkan senjata tajam yang langsung menusuk perut hingga ke dalam rongga tubuh.
Sungguh ajaib Qin Yu masih bisa hidup kembali dengan luka seberat ini.
"Kakak, siapa yang melukaimu?" Hou Fei gugup menyangga tubuh Qin Yu. Keberhasilannya kembali dengan mengendarai pedang benar-benar mukjizat. Sorot mata Hou Fei memancarkan keganasan, "Siapapun yang berani menyakiti kakak, aku akan menghancurkannya sampai ke akar-akarnya!"
Aura mengerikan Hou Fei meledak tak terkendali.
“Fei Fei, sudahlah.” Qin Yu mengerahkan tenaga untuk menunjukkan senyuman tipis.
“Penjaga Meteor, silakan sebutkan siapa pelakunya. Siapapun yang berani mencari masalah dengan penjaga Istana Darah Merah, pasti akan kami tuntut!” Zha Po kini maju ke depan, namun di dasar hatinya teringat pesan Sang Mo.
Dengan menahan sakit, Qin Yu berkata: “Wakil Penguasa, saat ini kami menjalankan perintah Penguasa untuk membunuh Elang Hitam. Tapi siapa sangka, Penjaga Bai Yin dan Ran Lan malah bersekutu dengan Elang Hitam dan menyerang kami. Pada awalnya, Penjaga Mu Xu langsung disergap oleh Bai Yin dan tewas mengenaskan di tempat.”
Mendengar ucapan Qin Yu, alis Zha Po berkerut.
“Kau bilang hanya Penjaga Meteor sendiri, ditambah Penjaga Zhuang Zhong saja sudah bisa mengalahkan Bai Yin, Ran Lan, dan Elang Hitam?” Zha Po membalas bertanya.
Qin Yu menggelengkan kepala: "Untungnya Penjaga Zhuang Zhong waspada. Saat Penjaga Mu Xu dibunuh, dia langsung menyerang Ran Lan. Sementara aku mengejar Bai Yin. Berkat Guru yang memberiku 'Jimat Petir Langit' saat aku pergi, benda ini bisa digunakan dalam krisis nyawa. Aku langsung menggunakannya untuk membunuh Penjaga Bai Yin. Cedera ini akibat serangan Elang Hitam, tapi aku juga punya jurus pamungkas yang melukainya. Sepertinya dia tak ingin bertarung habis-habisan. Bayangan yuan Penjaga Bai Yin dan Mu Xu direbut Elang Hitam, sedangkan Penjaga Zhuang Zhong berhasil merebut yuan Ran Lan. Karena kecepatanku, aku segera kembali untuk melapor ke Penguasa Gua."
Di telapak tangannya muncul bayangan yuan ungu yang berkilauan.
"Mohon Wakil Penguasa Gua menyimpan yuan ini untuk Penguasa. Bawahan saat ini sangat perlu memulihkan cedera." Wajahnya semakin pucat.
Setelah mendengar penjelasan Qin Yu, Zha Po melihat yuan infant di hadapannya. Dalam hatinya teringat pesan Sang Mo, ditambah luka mengerikan di tubuh Qin Yu, pikirannya menjadi sedikit kacau.
"Kakak, jangan bicara lagi. Cepat pulihkan luka."
Hou Fei tidak mengizinkan Qin Yu berbicara lebih lanjut, langsung membawanya menyerbu ke tempat tinggal. Namun Zha Po tidak mengambil yuan infant Mu Xu, melainkan meletakkannya di depan Qin Yu.
Zha Po mengatupkan gigi, langsung menyimpan yuan infant ini dan memasuki gua pertapaannya. Tak lama kemudian, Zhuang Zhong yang juga terluka ringan baru kembali, langsung menuju tempat tinggalnya di Istana Darah Merah.
Di luar ruang rahasia tempat Zha Hong bertapa.
Zha Po berdiri cemas di depan pintu rahasia, berteriak: "Kakak, keluarlah! Ada urusan besar. Berhentilah bertapa. Cepat keluar!" Zha Po benar-benar tak sabar, kegelisahan memenuhi hatinya saat mengingat semua yang terjadi.
Hanya beberapa saat kemudian, pintu besar ruang rahasia terbuka.
“Buat apa terburu-buru? Beberapa hari ini bahkan bertapa pun tak bisa tenang. Cepat katakan, hal apa sebenarnya? Aku tak punya waktu untuk membuang-buang waktu denganmu.” Zha Hong menghardik dengan dingin.
Zha Hong saat ini berada di tahap akhir proses pencabutan segel larangan.
Zha Po membentak: "Tak ada waktu untuk dibuang! Kakak, kau tahu betapa besar masalah yang terjadi? Penjaga Bai Yin mati, Mu Xu mati, Ran Lan mati. Selain tiga penjaga itu, bahkan Penjaga Sang Mo pun dibunuh."
Wajah Zha Hong berubah kaku.
Ekspresi wajah Zha Hong berganti beberapa kali sebelum akhirnya kembali tenang. Dengan suara datar ia berkata: "Ceritakan padaku kronologi kejadiannya."
Zha Po melihat sang kakak tetap tenang, dirinya pun terpengaruh dan perlahan mereda kegelisahannya. Segera ia menjelaskan: "Hal ini agak kacau. Akan kuringkas saja. Mengenai kematian Bai Yin dan tiga penjaga utama, menurut penjelasan Pelindung Meteor - Bai Yin dan Ran Lan berkolusi dengan Elang Hitam untuk menjebak Pelindung Meteor, Zhuang Zhong, serta Mu Xu. Dengan menggunakan 'Jimat Petir Langit' peninggalan guru, Pelindung Meteor berhasil membunuh Bai Yin, lalu menandingi Elang Hitam hingga membuatnya kabur terburu-buru."
“Guru Liu Xing? Jimat Petir Langit?” Zha Hong mengerutkan alisnya.
Dulu ketika melihat metode pelatihan unik Qin Yu, dia pernah menanyakan tentang perguruan Qin Yu, tapi Qin Yu tidak memberikan penjelasan.
“Namun Penjaga Sang Mo mengirim pesan padaku, mengatakan bahwa Penjaga Liu Xing sebenarnya adalah... cultivator dewa itu!” Zha Po membuat jeda sejenak, lalu melanjutkan dengan cepat, “Kemudian, Hou Fei Hu Fa tiba-tiba menjadi gila dan membunuh Penjaga Sang Mo!”
Zha Po memandangi kakaknya, mengamati respons yang mungkin timbul.
Zha Hong memicingkan matanya sedikit, sinar dingin menyembul dari dalam.
"Lanjutkan," Zha Hong kembali menunjukkan ketenangan.
Zha Po menambahkan, "Tapi tadi, saat Penjaga Liu Xing kembali, tubuhnya terluka parah. Lukanya terkoyak dari perut hingga menembus organ dalam. Seandainya serangan itu sedikit lebih berat, mungkin Penjaga Liu Xing sudah tewas di tempat. Meski begitu, butuh waktu satu tahun lebih baginya untuk pulih total."
"Kakak... Aku awalnya curiga kalau Penjaga Liu Xing sengaja menyakiti dirinya sendiri. Tapi lukanya terlalu mengerikan. Sedikit saja salah, itu bisa jadi bunuh diri. Menurutku tak ada orang yang berani melakukan hal seperti itu. Selain itu, dia menyerahkan yuan infant Mu Xu. Tapi ada pesan terakhir Penjaga Sang Mo sebelum tewas..."
Zha Po mengerutkan alis.
Zha Hong menatap tajam Zha Po dan menghardik, "Lao Er, dengarkan baik-baik! Jangan sebarkan hal ini. Tutup mulut rapat-rapat. Jangan ikut campur lagi. Serahkan semua urusan ini padaku. Segera kumpulkan semua penjaga di Auditorium Utama!"
“Siap!” Zha Po mengangguk lalu berbalik pergi.
Zha Hong bergumam pelan: "Guru, Tian Lei Fu? Entah asli atau palsu. Sang Penjaga Meteor sembilan puluh persen adalah cultivator dewa. Cultivator dewa tentu tak butuh yuan infant. Ah, waktu, yang kuperlukan sekarang adalah waktu. Jika hal ini terjadi setahun kemudian, aku bisa bertindak tegas."
Di Auditorium Utama, sebelas penjaga tersisa telah berkumpul. Peristiwa kali ini sangat besar—empat penjaga sekaligus tewas: Bai Yin, Ran Lan, Mu Xu, dan Sang Mo. Bahkan Sang Mo dibunuh Hou Fei secara terbuka di Istana Darah Merah.
Tiga bersaudara Kura-kura Mistis, saudara Hiu Macan, dua wanita ular, Qiu Long Teng Bi, Zhuang Zhong, Qin Yu, dan Hou Fei berdiri di bawah auditorium. Zha Po juga tiba. Semua menanti Penguasa Gua Chi Xue, Zha Hong.
Beberapa saat kemudian, Zha Hong naik ke singgasana. Dengan melambaikan jubahnya, ia langsung duduk.
Zha Hong menyapu pandangannya ke para Penjaga di bawah, lalu berkata dengan berat: "Semuanya, kali ini Istana Darah Merah kita mengalami bencana yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam 100 tahun. Empat Penjaga termasuk Bai Yin tewas, bahkan Sang Mo dibunuh oleh Penjaga Hou Fei tepat di depan pintu Istana Darah Merah."
"Hou Fei!" Zha Hong menghardik marah.
Hou Fei melangkah maju, menatap tajam ke arah Zha Hong dengan sudut bibirnya menyunggingkan senyum jahat.
"Kuil Sembilan Bencana telah menetapkan peraturan, delapan istana besar termasuk Istana Darah Merah semuanya mematuhinya. Anggota dari kekuatan yang sama dilarang keras saling membunuh. Kau, sebagai Penjaga Istana Darah Merah, berani membunuh Sang Mo terang-terangan di hadapan cultivator monster! Di mana posisi Istana Darah Merah? Di mana posisi Kuil Sembilan Bencana? Di mana posisiku, Zha Hong, di matamu?" bentak Zha Hong dengan kemarahan meluap.
Aura mengerikan memancar dari Zha Hong yang sedang murka.
Seperti datangnya kiamat, aura mengerikan yang dahsyat seketika menyelimuti seluruh Auditorium Utama, sepenuhnya menekan Hou Fei hingga terkungkung. Banyak yang meragukan kekuatan Zha Hong yang sudah lama tidak bertarung.
Namun hanya dengan meledaknya aura ini, para penjaga di bawah langsung tidak punya keraguan lagi.
Hou Fei menjilat bibirnya dengan lidah merah darah, malah mengangkat kepala lebih tinggi, menatap tajam Zha Hong. Mata menyala dengan hasrat bertarung yang mengejutkan, belum pernah dia begitu bergairah untuk sebuah pertempuran. Bertarung melawan ahli tingkat tinggi.
"Fei Fei, ada yakin?" Qin Yu berkomunikasi melalui telepati spiritual.
Hou Fei masih fokus ke Zha Hong, sambil membalas telepati: "Tanpa masuk mode amuk, tidak ada keyakinan. Masuk mode amuk, lima puluh persen yakin. Zha Hong ini sangat kuat, luar biasa kuat. Tapi... aku suka!"
Sorot mata Hou Fei semakin berapi-api, hasrat bertarungnya semakin liar!
Jilid Kelima Istana Darah Merah Bab Kedua Puluh Delapan Kematian Zha Po
Saat ini, suasana di Auditorium Utama sangat mencekam. Hou Fei dan Zha Hong saling berhadapan bak kucing dengan tikus, olah-olah setiap saat bisa menyerang.
Zha Hong dalam hati terkejut: "Kekuatan kera ini ternyata sehebat ini, hampir menyamai ahli tahap awal Dongxu pada umumnya. Tapi jika benar-benar melawanku, dia sama sekali tidak punya harapan." Hatinya penuh keyakinan.
"Penguasa Gua, Tuan Hou datang ke sini sebagai penjaga, bukan untuk direndahkan. Sang Mo yang memprovokasiku itu jelas bunuh diri. Kalau dia tidak mengganggu, mana mungkin kubunuh?"
Suara Hou Fei menggema di auditorium.
"Hmm, dia memprovokasimu?" Zha Hong merenung sejenak, "Penjaga Hou Fei, peraturan ini memang ada masalah. Jika dia memang menghina dan memprovokasimu, sementara kau menahan diri karena peraturan, itu jelas mempermalukanmu."
Ucapan ini seketika meredakan ketegangan di auditorium.
Qin Yu yang mendengar penjelasan Zha Hong mulai sedikit lega.
“Baik, hal ini sementara ditangguhkan, setelahnya aku akan melakukan investigasi menyeluruh.” Setelah berkata, Zha Hong menatap Qin Yu, “Hufa Meteor, kematian Bai Yin, Ran Lan, dan Mu Xu, kau malah bilang mereka bersekongkol dengan Elang Hitam?”
“Hah, memang begitu, Tuan Gua.”
Wajah Qin Yu pucat, tapi dia tetap menjawab.
Zha Hong menyapu kesadaran spiritualnya ke arah cedera Qin Yu dan tertegun. Dari laporan Zha Po, dia sudah tahu luka Qin Yu parah, tapi melihat langsung hari ini ternyata lebih parah. Zha Hong bahkan meragukan bagaimana Qin Yu masih bisa berdiri dengan cedera seberat ini?
Dalam hati, Qin Yu merasa pasrah.
“Air Mata Meteor, kemampuan pemulihanmu terlalu kuat. Hanya beristirahat sebentar di halaman sudah membaik sebagian besar, memaksaku harus melukai diri sendiri lagi.” Cedera Qin Yu memang sengaja dibuatnya sendiri.
Berkat Air Mata Meteor, luka Qin Yu memang terlihat mengerikan.
Namun kemampuan pemulihan AIR MATA METEOR terlalu kuat. Setelah kembali ke halaman pribadi untuk beristirahat sebentar, lukanya ternyata sudah pulih sebagian besar. Qin Yu pun kembali merobek lukanya sendiri.
"Luka Penjaga Meteor memang parah. Bukan aku tidak percaya, tapi Penjaga Bai Yin dan yang lain sudah bertahun-tahun di Istana Darah Merah tanpa pernah berkhianat. Kali ini... sungguh sulit kupercaya." Zha Hong berbicara penuh pertimbangan, "Begini saja, ulangi kembali proses pertempuran itu."
Qin Yu terengah-engah sebentar: "Tuan Gua, saat itu bawahan bersama Penjaga Bai Yin dan tiga lainnya memburu Elang Hitam. Ketika menemukannya, kami mulai memburu sesuai rencana. Tapi tiba-tiba Bai Yin menyergap Penjaga Mu Xu tanpa peringatan."
Orang-orang yang hadir di lokasi tak bisa menahan degup jantung mereka mendengarnya.
Bai Yin di periode tengah Nascent Soul menyergap Mu Xu yang tak bertahan sama sekali. Hasilnya bisa ditebak.
"Penjaga Mu Xu langsung dibunuh. Penjaga Zhuang Zhong yang sangat waspada, melihat kejadian ini menyadari Penjaga Ran Lan juga menyerangnya. Penjaga Zhuang Zhong segera bertarung dengan Ran Lan, akhirnya justru membunuh Ran Lan. Sedangkan bawahan ini langsung menyerang Penjaga Bai Yin, menggunakan 'Talisman Petir Langit' pemberian Guru, langsung membunuh Bai Yin."
Qin Yu berbohong tanpa mengedipkan mata.
'Talisman Petir Langit' ini bukanlah talisman biasa. Talisman memiliki tingkatan berbeda, Talisman Petir Langit umumnya hanya bisa diproduksi oleh ahli talisman dengan kekuatan diri yang sangat tinggi.
"Talisman Petir Langit!"
Teng Bi yang selama ini memejamkan mata di samping tiba-tiba membuka matanya dengan keras, pandangannya penuh keterkejutan.
Dalam hati Qin Yu tertawa geli. Sebenarnya dia tidak memiliki Talisman Petir Langit. Pengetahuannya berasal dari buku-buku kultivasi yang menjelaskan produksi dan kekuatan talisman ini. Namun talisman sehebat ini sangat sulit diproduksi, bahannya juga sangat langka.
"Guru Penjaga Hukum Meteor benar-benar memiliki kekuatan yang luar biasa." Zha Hong memuji, lalu melanjutkan, "Pasti di bawah ini Penjaga Hukum Qin Yu bertarung sengit dengan Elang Hitam itu. Meski terluka parah berhasil mengusir elang itu."
Qin Yu mengangguk.
Dari awal sampai akhir, Penjaga Hukum Zhuang Zhong sama sekali tidak berbicara, hanya raut wajahnya agak muram.
Semua penjaga hukum mengetahui sifat baik Zhuang Zhong. Ia memperlakukan setiap penjaga hukum dengan ramah, sangat disukai banyak orang.
"Penjaga Hukum Zhuang Zhong, apakah prosesnya sesuai dengan penuturan Penjaga Hukum Meteor?" Tanya Zha Hong kepada Zhuang Zhong. Qin Yu dan yang lain juga menatapnya. Pernyataan sepihak Qin Yu belum bisa dipastikan kebenarannya, keterangan Zhuang Zhong sangat penting.
Zhuang Zhong menghela napas: "Ah, Tuan Gua, dalam hati bawahan ini sangat sedih."
Orang-orang yang hadir membayangkan, bagaimana jadinya jika Zhuang Zhong membantah ucapan Qin Yu?
“Semua orang tahu, Bai Yin, Ran Lan, Mu Xu serta bawahan ini memiliki ikatan emosi yang sangat baik.” Zhuang Zhong menjawab di luar pertanyaan. Para Penjaga lain mengangguk setuju. Kelompok empat orang Bai Yin memang dikenal luas. Zhuang Zhong melanjutkan, “Meski Bai Yin sedikit munafik, dia cukup baik pada kami. Walau Ran Lan menyimpan dendam jahat, masih tersisa sedikit jiwa kesatriaan.”
Para Penjaga lain dalam hati mengumpat.
Jiwa kesatriaan?
Siapa yang tidak tahu kelicikan dan kelicinan Ran Lan? Bai Yin bahkan lebih pandai menjilat, kemunafikannya memuakkan. Begitu Qin Yu menyebut Bai Yin dan Ran Lan bersekongkol dengan Elang Hitam, beberapa Penjaga di auditorium langsung percaya.
“Tapi, aku sama sekali tidak menyangka mereka berdua tega bersekongkol dengan Elang Hitam untuk membunuhku, Mu Xu, dan Penjaga Meteor. Menurutku, motif mereka entah untuk cinnabar dan yuan infant kami, atau mengincar artefak spiritual kelas atas milik Penjaga Meteor.”
Zhuang Zhong menghela, “Tak kusangka keserakahan mereka sampai sejauh ini. Bahkan dari awal sampai akhir tidak pernah membicarakannya denganku.”
Tiga Saudara Kura-kura Misterius, Duo Wanita Ular, dan lainnya diam-diam mengejek.
Bicara dengan orang jujur sepertimu?
Para penjaga lain terkejut memandang Qin Yu. Mereka tak menyangka Qin Yu memiliki artefak spiritual kelas menengah. Meski sebelumnya Qin Yu pernah menggunakan pedang terbang hitam melawan Sang Mo, penampilan luar pedang terbang sulit dinilai.
Zha Hong menghela nafas: "Jangan bersedih, Penjaga Zhuang Zhong. Tak sepadan meratapi mereka."
"Cukup. Situasinya sudah jelas. Bai Yin dan Ran Lan serakah akan yuan infant dan artefak spiritual rekan-rekannya. Berkolusi dengan Elang Hitam untuk bertindak diam-diam. Layak mati. Zha Po, serahkan yuan infant Mu Xu kepada Penjaga Meteor. Dengan luka parahnya, peleburan yuan infant ini akan memulihkan kekuatannya sebagai kompensasi."
Mendengar perintah Zha Hong, Zha Po mengulurkan satu tangan. Yuan infant Mu Xu muncul di telapaknya.
Penjaga lainnya sama sekali tak peduli.
“Melahap yuan infant, cultivator monster yang melakukan hal seperti ini sebenarnya tidak banyak. Pertama, energi yuan infant orang lain berbeda dengan energi sendiri. Menyerap energi orang lain akan membuat energi dalam tubuh mereka sendiri menjadi kacau, yang justru merugikan masa depan mereka.”
“Sedangkan proses peleburan dan penyerapan sebenarnya hanya bisa menyerap sepersepuluh saja.”
“Cultivator monster lain umumnya berada di periode awal Nascent Soul. Menyerap yuan infant setara level, meski hanya mengambil esensinya, hanya akan meningkatkan sepersepuluh energi. Bagi mereka, ini bukan hal yang terlalu dipedulikan.”
“Cultivator Meteor, terimalah! Ini adalah kebaikan hati kakakku.” Zha Po menyodorkan yuan infant itu, dalam hatinya curiga: “Hmph, melahap yuan infant? Akan kulihat beranikah kau meleburnya. Katanya cultivator dewa tidak bisa melebur yuan infant. Beberapa waktu lagi, lihat saja apakah kau benar-benar meleburnya. Semua akan terbukti nanti.”
“Terima kasih, Penguasa Gua!”
Qin Yu langsung menerima yuan infant Mu Xu.
Di dalam ruang rahasia Istana Darah Merah, terdapat Zha Hong dan Zha Po.
“Kakak, kenapa tidak meminta Guardian Meteor melebur yuan infant di Auditorium Utama? Biar kami menyaksikan langsung! Hmph, kalau dia tidak berani melebur atau jatuh ke dalam kegilaan setelah melebur, itu membuktikan dialah cultivator dewa itu!”
Zha Po terus mencurigai identitas Qin Yu.
Zha Hong tersenyum santai, saat ini dia belum ingin berkonfrontasi dengan Qin Yu.
Karena kotak giok hitam ini berpotensi terbuka dalam beberapa bulan ke depan. Dibandingkan dengan 'kotak giok hitam', semua hal lain bukanlah tingkat yang sama.
“Lao Er, dengarkan baik-baik! Dalam setengah tahun ini, jangan cari masalah dengan Hou Fei. Beraktinglah seolah mempercayai dan bersikap baik pada mereka. Tunda semua urusan sampai setengah tahun lagi. Yang kubutuhkan sekarang adalah stabilitas Istana Darah Merah!” Zha Hong berbicara dengan nada serius.
Zha Po mengangguk patuh mendengar instruksi tegas kakaknya.
“Cukup, Lao Er. Pergilah. Jangan ganggu latihanku lagi. Aku harus fokus menyempurnakan kultivasiku.” Zha Hong tersenyum ramah.
Zha Po matanya berbinar: "Kakak, apakah dalam setengah tahun ini kakak akan mencapai terobosan?" Zha Po sama sekali tidak mengetahui urusan kotak giok hitam. Mendengar Zha Hong mengatakan tentang larangan insiden apapun dalam setengah tahun, ia mengira kakaknya akan mencapai terobosan dalam waktu tersebut.
Zha Hong tersenyum, lalu menganggukkan kepala.
Kekuatan dirinya memang berada di ambang terobosan, namun bukan setengah tahun, melainkan dalam dua hingga tiga tahun.
Meski terus mengkonsumsi energi untuk melemahkan segel debu pada kotak giok hitam, di saat yang sama ia juga tak henti menyerap energi alam untuk melatih diri. Bayangan spiritualnya perlahan bertumbuh. Selama seratus tahun, Zha Hong telah mencapai puncak Tahap awal Dongxu.
Kurang dari setengah hari, cedera Qin Yu telah pulih sepenuhnya.
"Fei Fei, selama periode ini aku akan bertapa. Jangan biarkan siapapun mengganggu, kecuali terjadi hal besar." Qin Yu berpesan pada Hou Fei yang berada di sampingnya.
Hou Fei tersenyum. "Tenang, Kakak. Kali ini kita punya yuan infant dari Bai Yin, Ran Lan, Mu Xu, dan Sang Mo. Tapi aku sudah mencapai periode tengah Nascent Soul, melebur pondasi dasar sama sekali tak berguna. Untuk Xiao Hei juga efeknya kecil. Lebih baik diberikan padamu."
Senyuman muncul di wajah Qin Yu.
"Untuk apa terburu-buru melebur? Dari empat yuan infant ini, aku hanya butuh yuan infant Bai Yin saja. Yang lain bisa disimpan sementara." Melebur yuan infant tidak selalu semakin banyak semakin baik, selama kekuatan sudah mencapai tingkat tertentu itu cukup.
Saat ini Qin Yu paling ingin mencapai tahap kedua dari enam tingkatan besar dalam《Xing Chen Bian》, yaitu 'Tahap Meteor'.
"Baik, Kakak! Aku akan menjaga di luar, pasti takkan kubiarkan satu orang pun mengganggumu." Hou Fei pergi sambil tersenyum nakal. Qin Yu langsung masuk ke kamar tidurnya, duduk bersila di atas tempat tidur. Dalam benaknya mulai mengulang konten《Xing Chen Bian》.
《Xing Chen Bian》 terbagi dalam enam tingkatan besar: 'Nebula, Meteor, Inti Bintang, Planet, Tribulasi, Bintang Induk'. Tingkat 'Nebula' menjadi milik fondasi konsolidasi, tidak terlalu kuat dalam aspek serangan. Namun setelah mencapai tingkat 'Meteor', kekuatan serangan mulai naik drastis.
Lei Wei yang saat itu berada di tahap pertengahan tribulasi, sendirian membunuh praktisi periode Kesempurnaan, beberapa sanxian, puluhan kultivator tahap Tribulasi dan Kongming. Kemudian Lei Wei menghadapi Tribulasi Sembilan Sembilan Langit, berhasil melewati delapan Bencana Langit besar, baru menyerah di tribulasi terakhir.
Kekuatan yang dicapainya mencapai tingkat yang mengerikan.
Mutlak menjadi Dewa berubah wujud menjadi manusia, bahkan lebih kuat. Namun Qin Yu saat ini tidak terlalu hebat, karena dia baru mencapai tingkat 'Nebula' yang merupakan fondasi konsolidasi.
"Tingkat Meteor, menyatukan puluhan ribu bintang perak, menempa setetes esensi emas sebagai inti dalam tubuh - Meteor." Senyuman muncul di wajah Qin Yu. Jarak antara tahap awal Meteor dan tahap akhir Nebula benar-benar terlalu besar.
“Meteor, fokus pada kecepatan, konsentrasi, dan ledakan seketika!”
Energi bintang saat ini hanyalah yang paling biasa. Namun setelah mencapai tingkat meteor, ribuan bintang perak ditempa menjadi satu titik esensi emas 'meteor'. Energi keemasan yang dipancarkan dari meteor ini setipis sehelai sinar.
Tipis, namun merepresentasikan konsentrasi energi.
Kekuatan serangan terkonsentrasi penuh pada satu titik, daya hancurnya luar biasa dahsyat. Bersamaan dengan energi bintang keemasan yang menyatu dengan tubuh, kecepatan Qin Yu minimal sepuluh kali lebih cepat dari sekarang, bahkan mungkin lebih.
“Praktisi 《Xing Chen Bian》 di periode Nebula seharusnya berlatih diam-diam di tempat tersembunyi. Baru di tingkat meteor-lah seseorang layak menjelajah dan bertarung dengan kultivator lain!”
Begitu teringat deskripsi tentang tingkat meteor dan tahap selanjutnya dalam 《Xing Chen Bian》, darah Qin Yu langsung mendidih. Saat ini kekuatannya masih di bawah Xiao Hei dan Hou Fei, tapi setelah mencapai tingkat awal meteor, situasi akan berbeda.
“Baik, mulailah latihan.”
Qin Yu duduk bersila dengan mata tertutup.
Namun tepat pada saat ini, suara ledakan menggema dari dalam Istana Darah Merah, diikuti kekacauan. Para pengawal cultivator monster berlarian ke segala arah.
"Penjaga Hou Fei, Wakil Penguasa Gua dibunuh oleh orang misterius. Pelakunya menghilang, cepat kejar dia!"
Seorang pengawal menghampiri Hou Fei dengan hormat. Raut wajahnya berubah drastis, "Kau pergi dulu!" Hou Fei langsung berlari ke ruangan Qin Yu. Saat itu juga, Qin Yu keluar dari kamarnya. Ucapan pengawal tadi terdengar jelas olehnya.
"Kakak?" Hou Fei menatap Qin Yu.
Qin Yu merasakan ada yang tidak beres. Zha Po sebagai wakil penguasa tewas di saat krusial ini. Namun cedera perutnya telah pulih total - ini tak boleh ketahuan orang lain.
“Fei Fei, jangan campuri hal ini. Jika ada yang datang, katakan aku sedang bertapa dan tidak boleh diganggu. Aku rasa situasi sudah mulai kacau, aku harus secepatnya meningkatkan kekuatan.” Qin Yu segera memberi perintah pada Hou Fei.
Hou Fei menganggukkan kepala, langsung duduk di halaman rumah Qin Yu untuk memastikan tidak ada yang mengganggu.
Tanpa peduli hal lain, Qin Yu langsung masuk ke ruangan.
Saat genting ini, meningkatkan kemampuan diri adalah prioritas utama! Begitu mencapai tingkat meteor, Qin Yu tak perlu lagi dibelenggu.
Bersamaan, suara menggelegar penuh amarah menggema di Istana Darah Merah.
“5.000 pengawal dan 11 penjaga hukum, dengarkan perintah! Mulai hari ini awasi ketat semua area. Siapapun dilarang masuk/keluar Istana Darah Merah. Pelanggar akan dieksekusi!” Semua penjaga dan pengawal langsung meningkatkan kewaspadaan, tatapan mata mereka semakin tajam.
Jilid Kelima: Istana Darah Merah - Bab 29: Tingkat Meteor
Di Istana Darah Merah, pasukan-pasukan pengawal terus berpatroli di berbagai area. Bahkan para pelayan cantik pun berjalan di koridor dengan hati-hati, tidak berani bercanda mesra dengan para pengawal seperti sebelumnya. Suasana di seluruh istana terasa sangat mencekam.
Dua saudari Yan Qing, tiga bersaudara Kura-Kura Hitam, dua bersaudara Hiu Macan, Teng Bi, Qin Yu, Hou Fei, Zhuang Zhong - semua penjaga utama berada di tempat tinggal masing-masing, tak seorang pun yang berkeliaran di luar.
Hari-hari berlalu dalam kewaspadaan dan tekanan tinggi...
Di dalam Auditorium Utama Kuil Sembilan Bencana.
Di bagian atas aula terdapat sebuah kursi singgasana, sementara di kiri dan kanan bawah tersusun empat kursi singgasana masing-masing. Saat ini delapan pria berjubah ungu duduk di kursi-kursi tersebut, kecuali kursi kedua di sisi kiri bawah yang masih kosong.
Pria besar di posisi paling atas dengan alis tebal dan mata besar memancarkan aura berdarah dingin secara alami.
Saat ini, pria besar berjubah ungu itu sedang mengamati pedang giok sepanjang tiga inci di tangannya, memeriksanya berulang kali dari atas ke bawah: "Sembilan Pedang legenda, inilah yang keenam. Tepat! Bagus sekali, pedang yang luar biasa." Pria berjubah ungu itu terus memuji, matanya memancarkan kilatan energi spiritual.
Pria berjubah ungu pertama di sebelah kanan bawah auditorium bergumam kesal: "Kakak, apa yang istimewa? Bukankah ini cuma artefak spiritual kelas atas? Meskipun artefak spiritual kelas atas cukup langka, tidak sepadan diperlakukan seperti ini. Selain fungsi khususnya, apa kelebihan pedang giok ini?"
"Kau tidak mengerti apa-apa," pria berjubah ungu di atas tertawa.
Sembilan bersaudara Kuil Sembilan Bencana berwujud asli naga ungu-zirah Jiusha. Meski bukan Dewa, mereka hampir menyamai. Seekor naga ungu-zirah bisa mengalahkan lima hingga enam cultivator dewa setingkat. Gabungan sembilan naga ini menjadikan mereka salah satu dari tiga kekuatan besar di dasar laut.
Pria berjubah ungu di atas merupakan pemimpin sembilan bersaudara - Di Long!
Di Long matanya berbinar melihat pedang giok ini: "Fungsi khususnya, semua Saudara sudah tahu. Tapi pedang giok ini sendiri juga luar biasa. Kuberi tahu kalian, bahan untuk menempa pedang giok ini hanyalah sepotong Yubi Bingyu."
"Bagaimana mungkin?"
Tujuh saudara di bawah panggung tertegun.
Yubi Bingyu hanya bahan untuk artefak spiritual kelas menengah. Sehebat apa pun penempaannya, mustahil bisa jadi artefak kelas atas, apalagi kelas tertinggi.
Di Long tersenyum tipis di sudut bibir: "Jangan ragu, pedang giok ini hanyalah kunci untuk membuka Immortal Manor. Tingkat kemampuan dewa yang menempa pedang ini sudah jauh melampaui imajinasimu. Dia telah menguasai kemampuan mengubah yang biasa menjadi luar biasa."
"Menggunakan bahan perlengkapan spiritual kelas menengah untuk menempa artefak spiritual kelas tertinggi, ini mencerminkan kekuatan sang dewa. Sebenarnya apa isi kediaman dewa itu? Kuncinya saja sudah sembilan bilah artefak spiritual kelas atas, apa yang tersembunyi di dalamnya?" Mata Di Long memancarkan kilauan.
Tujuh saudara lainnya sepertinya juga membayangkan harta karun dalam kediaman dewa, mata mereka satu per satu bersinar-sinar.
Lao San Di Xu berkata: "Kakak, menurut intelijen kita, saat ini tujuh dari sembilan bilah Pedang Giok telah ditemukan. Cultivator dewa dari wilayah suci Penglai mendapatkan satu. Kelompok cultivator iblis Purple Flame Demon Prison beruntung mendapatkan dua. Naga Qinglong dari Istana Qinglong mendapat satu, kita satu, monster bermata tiga dari Istana Biru Air juga mendapat satu. Sepertinya Naga Qinglong sedang bersaing dengan monster bermata tiga untuk memperebutkan pedang giok ketujuh."
Kekuatan cultivator monster bawah laut sangat besar, jumlah pedang giok yang diperoleh juga mencerminkan kekuatan masing-masing pihak dari sisi lain.
"Bos Di Long mengangguk halus sambil tersenyum: \"Penglai memang memiliki banyak sekte cultivator dewa, mereka hanya punya satu pedang giok. Perkiraan internal mereka akan kacau sebentar. Untuk pedang giok ketujuh yang baru muncul ini, kami tidak akan ikut campur. Biarkan Qinglong dan si mata tiga itu bertarung perlahan.\""
"Qinglong dari Istana Qinglong, San Yan Bi Jing Chan dari Istana Biru Air—dua dewa ini benar-benar kuat. Kuil Sembilan Bencana perlu mengerahkan semua pasukan untuk bisa melawan."
"\"Kakak, saat ini baru tujuh pedang giok yang muncul. Di mana dua pedang giok sisanya?\" tanya Di Ao, anggota termuda."
Di Long menjawab penuh keyakinan: \"Yang kesembilan masih belum jelas, tapi... yang kedelapan aku tahu. Kali ini Lao Ba turun langsung demi pedang giok kedelapan. Jika perkiraanku benar, dia pasti bisa mudah menaklukkannya.\""
Lao San Di Xu tertawa: "Lao Jiu, hal ini juga kuketahui. Kakak memintaku mengirim orang untuk mengumpulkan informasi dari berbagai pihak sambil mencari keberadaan Pedang Giok. Kabar tentang Pedang Giok kedelapan ini juga kudapat secara kebetulan."
Mencari Pedang Giok.
Bukan hanya Kuil Sembilan Bencana yang mencari, lima kekuatan utama yaitu Penglai, Purple Flame Demon Prison, Istana Qinglong, Kuil Sembilan Bencana, dan Istana Biru Air semuanya mengirim ahli-ahli mereka untuk menyisir berbagai tempat. Tidak hanya mencari di pulau dan dasar laut, tapi juga menyisir Benua Qianlong.
Hanya saja para cultivator monster, dewa, dan iblis yang memasuki Benua Qianlong hanya untuk mencari Pedang Giok, tidak campur tangan dalam urusan internal benua. Jika tidak, mustahil tiga dinasti besar di Benua Qianlong bisa stabil seperti ini.
"Semakin banyak Pedang Giok semakin baik. Makin banyak Pedang Giok yang didapat, makin besar hak suara kita saat lima kekuatan membuka Kediaman Dewa nanti, dan makin banyak harta karun yang bisa diraih. Pedang Giok kedelapan ini harus kita dapatkan! Sekarang kita harus fokus menyelidiki di mana sebenarnya Pedang Giok kesembilan itu!"
Di Long berdiri, memandangi semua saudara di bawahnya dan berkata, "Saudara-saudara, sekarang kita semua harus fokus mencari informasi Pedang Giok kesembilan!"
"Siap, Kakak!"
Tujuh pria besar berjubah ungu juga serentak berdiri dan menjawab.
Tiga bulan telah berlalu, Istana Darah Merah masih dalam keadaan tenang.
Saat ini di dalam ruang rahasia.
Zha Hong duduk bersila, kotak giok hitam di depannya mengambang. Kotak giok hitam terus memancarkan semburan cahaya, energi monster yang masif terus menggerus energi 'segel debu' pada kotak giok hitam. Hingga kini, Zha Hong mulai merasakan gelora semangat.
Dia menarik kembali tangannya, menghentikan aliran energi monster. Butiran keringat mengucur di dahi Zha Hong.
"Huu."
Bulu mata Zha Hong basah oleh keringat. Sudah 100 tahun dia berusaha membuka kotak giok hitam ini. Kini dia yakin segel itu akan segera hancur. Saat harta karun itu terbuka, ambisinya akan memiliki fondasi untuk berkembang.
Wilayah suci cultivator dewa Penglai, penjara iblis cultivator iblis Purple Flame Demon Prison, Istana Qinglong di dasar laut, Kuil Sembilan Bencana, Istana Biru Air. Lima kekuatan utama ini mutlak merupakan lima kekuatan terkuat para kultivator laut lepas.
Istana Darah Merah hanyalah salah satu dari delapan gua pertapaan di bawah komando Kuil Sembilan Bencana. Dibandingkan dengan lima raksasa itu, sama sekali bukan tingkat yang sama. Inilah yang membuat Zha Hong selalu bersikap rendah hati dan penuh kewaspadaan. Setelah mendapatkan kotak giok hitam, dia semakin merendahkan profil.
"Aku Zha Hong telah menunggu 100 tahun, akhirnya segel larangan hantu ini akan hancur. Ah, cultivator dewa yang memasang segel ini benar-benar... segel debu biasa saja, pakai sedikit energi sudah cukup. Kok sampai menggunakan energi sebesar ini?" Zha Hong menghela napas sambil tertawa.
Saat ini Zha Hong sedang dalam suasana hati yang baik.
Namun begitu teringat kematian mendadak adik keduanya Zha Po, Zha Hong merasakan firasat buruk.
“Semoga tidak ada masalah di saat-saat terakhir ini. Tapi... siapapun itu, aku takkan membiarkan siapa pun merebut hartaku.” Mata Zha Hong memancarkan sinar dingin, kemudian dia beristirahat sejenak untuk mengembalikan energi monster sebelum mulai mengkonsumsi energi dalam 'segel debu' lagi.
Di Istana Darah Merah, tepatnya di halaman pribadi zona timur tempat Qin Yu berada.
Hou Fei duduk bersila dengan mata tertutup di tengah halaman. Di sampingnya tertancap tongkat hitam. Begitulah Hou Fei melatih diri selama tiga bulan penuh, meski tidak sepenuhnya fokus karena tetap menyisakan kesadaran spiritual untuk memantau area pinggiran.
Siapapun itu, sama sekali tidak diperbolehkan mengganggu proses latihan Qin Yu.
Di dalam ruangan yang dilindungi Hou Fei, Qin Yu memancarkan cahaya bintang samar. Energi bintang membentuk nebula raksasa yang menyelubunginya. Qin Yu duduk bersila di atas ranjang.
Saat ini, Qin Yu sedang duduk di udara.
Tiba-tiba!
Nebula berputar semakin cepat, sementara matahari di atas lautan tiba-tiba menembakkan energi panas yang menyala-nyala langsung menembus air laut, menyusup ke kedalaman dasar laut dan mengarah ke rumah Qin Yu di Istana Darah Merah. Energi membara itu langsung menyatu dengan nebula.
Seketika, warna nebula berubah menjadi kilatan emas, Qin Yu sepenuhnya terselimuti cahaya keemasan.
Deretan suara halus terdengar dari seluruh tubuh Qin Yu. Dahi Qin Yu dipenuhi butiran keringat besar. Rasa sakit menusuk membuat tubuhnya bahkan kejang-kejang, tapi dia tetap bertahan karena saat ini telah mencapai momen kunci.
Di dalam tubuh Qin Yu.
Kepadatan bintang perak di dantian ternyata dua kali lebih padat dari sebelumnya. Ratusan bintang berputar cepat sementara semburan energi panas dari luar terus memasuki tubuh. Tulang-otot seluruh tubuhnya mengalami perubahan drastis seperti langit dan bumi.
Tulang dan otot, bahkan setiap sel Qin Yu mengalami perubahan drastis. Tingkat ketangguhan tubuh meningkat bertahap.
Panas!
Seperti terbakar api, Api Bintang Sejati dalam tubuh Qin Yu berkobar. Di alam semesta dantian, bintang perak tak terhitung berputar liar membentuk lingkaran-lingkaran yang terus berkumpul ke pusat.
"Cicit～～"
Api Bintang Sejati yang ditopang daya tembak api matahari purba, kekuatan mematikannya makin dahsyat. Bintang perak terus menerus ditempa dan dilebur, kecepatan rotasinya kian meningkat seiring waktu.
Dan bintang perak berkumpul ke pusat dalam lingkaran dari dalam ke luar.
Jumlah bintang perak di lingkaran luar secara alami semakin banyak. Semakin ke belakang, semakin banyak bintang perak yang berkumpul ke pusat. Di seluruh ruang luas dantian, semua bintang perak seolah-olah gila menuju pusat.
Daya tembak api sejati matahari yang besar dan paling murni, selama membantu proses api bintang sejati, juga terus-menerus menempa tubuh.
Secara simultan, aliran-aliran jernih dari AIR MATA METEOR mengalir ke seluruh bagian tubuh Qin Yu. Hal ini membuat kecepatan pemulihan tubuh Qin Yu sangat cepat, namun di saat yang sama, bagian yang baru pulih langsung dihancurkan kembali oleh daya tembak tersebut.
Perbaikan dan penghancuran berulang oleh AIR MATA METEOR dan daya tembak ini meningkatkan tingkat ketangguhan tubuh Qin Yu dengan pesat.
Lei Wei menciptakan metode latihan dengan memanfaatkan kekuatan api sejati matahari primordial, namun ia hanya bisa mengandalkan pemulihan alami tubuh yang tak bisa menyaingi kecepatan pemulihan AIR MATA METEOR. Semakin cepat pemulihan, berarti semakin banyak proses penempaan.
……
Di luar rumah, mata Hou Fei tiba-tiba membuka, berdiri cepat sambil menatap tajam ke arah rumah tempat Qin Yu berada.
Saat ini getaran energi yang kuat juga membuat Hou Fei tertegun.
"Penjaga Hou Fei, ada hal apa yang terjadi?" Penjaga Zhuang Zhong berlari mendekat sambil bertanya, dia juga merasakan getaran energi di tempat ini. Bersamaan itu dua saudari ular perempuan juga datang, terkejut dengan energi besar yang terpancar.
Bahkan saat latihan, energi tidak akan sebesar ini.
"Pergilah dari sini!"
Hou Fei tiba-tiba melotot sambil mengaum, ekspresi garangnya mengerikan. Sinar jahat di matanya membuat Zhuang Zhong dan saudari Yan Qing gemetar dalam hati. Mereka langsung diam, mengetahui Hou Fei pernah membunuh Sang Mo di pintu masuk Istana Darah Merah.
Hou Fei kembali berbalik dan menatap ke arah dalam rumah.
“Bagaimana mungkin daya tembak murni tadi bisa jatuh dari langit?” Ada sedikit keraguan di dasar hati Hou Fei. Sebenarnya di sekitar rumah Qin Yu ada segel larangan, bahkan jika energi terlepas seharusnya tidak mengganggu penjaga lain. Namun daya tembak tadi dengan mudah menghancurkan segel larangan.
Cuma sudah membuat Qin Yu di saat genting paling penting, energi yang bergelora menarik perhatian penjaga lain.
Satu per satu penjaga mulailah berkumpul.
“Hei, Yan si gadis cantik, ada apa di dalam?” Wu Tong penjaga dari dua bersaudara hiu macan bertanya pada Yan Qing. Wu Tong yang melihat Hou Fei berjaga di luar rumah, tidak berani masuk sembarangan. Sikap lancang dan keras kepala Hou Fei sudah diketahui semua orang.
Yan Qing menggelengkan kepala: “Tidak tahu, mungkin penjaga meteor sedang latihan.”
“Melatih ilmu bela diri? Kenapa dia tidak memasang segel larangan, getaran energinya bisa kami rasakan semua. Apa dia tidak tahu Istana Darah Merah sedang dalam kondisi panik tingkat tinggi saat ini?” Ba Ming dari tiga bersaudara Kura-kura Xuan mengerutkan alis penuh curiga.
Tepat saat beberapa Penjaga besar ini saling berdiskusi.
Energi di dalam ruangan tiba-tiba ditarik dengan keras.
Di dalam kamar.
Qin Yu yang sedang bermeditasi melayang di udara menunjukkan senyum tipis di wajahnya. Dengan mata terbuka lebar, dia membuka mulut sedikit dan menghirup dalam-dalam. Sepertiga bayangan spiritual yang belum sempat dilebur langsung tertelan masuk ke dalam mulutnya.
Nebula itu pun seketika menghilang.
Di dantian Qin Yu.
Di tengah dahsyat dantian terdapat gumpalan Api Bintang Sejati berwarna hijau. Di dalam api ini, terdapat pancaran emas menyilaukan. Jika diamati seksama, terlihat sebiji partikel emas yang sangat kecil - inilah yang disebut 'meteor'. Benda langit ini terus-menerus dibakar oleh Api Bintang Sejati. Di sekeliling titik emas ini, tersebar bintang-bintang perak yang jarang.
Meskipun lebih jarang dibanding sebelumnya, area yang ditempatinya di ruang tak terbatas dantian justru meluas berkali-kali lipat.
Yuan infant itu langsung ditelan Qin Yu.
Gemeretak api terdengar bergema. Di bawah sengatan Api Bintang Sejati, sepertiga yuan infant yang tersisa langsung melebur sempurna. Bintang-bintang perak berputar kencang, ukurannya pun membesar sedikit.
“Ribuan bintang, dengan bantuan api sejati matahari primordial, akhirnya berhasil memurnikan seberkas sinar emas. Kekuatan api sejati matahari primordial benar-benar luar biasa, sisa sepertiga yuan infant itu bahkan habis terbakar sempurna hanya dalam satu tarikan napas!” gumam Qin Yu dalam hati.
Tiba-tiba senyum tipis mengembang di sudut bibir Qin Yu: “Mari uji seberapa besar peningkatan kecepatanku.” Secara tiba-tiba, seberkas cahaya emas melesat dari ‘meteor’ di dantiannya, langsung menyatu dengan seluruh meridian tubuh.
Syuut!
Tubuh Qin Yu bagai kilatan benang emas menghilang dari kamar, kecepatannya melampaui sepuluh kali lipat dari sebelumnya, sungguh mencapai tingkat yang mengerikan. Di luar, Hou Fei mengedip-ngedipkan mata apinya yang penuh ketidakpercayaan, merasakan aura Qin Yu tiba-tiba lenyap.
“Fei Fei.”
Qin Yu tiba-tiba muncul di depan Hou Fei, tersenyum menyaksikan raut wajah terkejut kera air itu.
Jilid Kelima: Istana Darah Merah Bab Tiga Puluh: Belalang Memangsa Capung
Melihat Qin Yu muncul di hadapannya, kilatan cahaya di mata api Hou Fei tiba-tiba menyala terang, bahkan memancarkan dua sinar kasat mata yang menyelimuti Qin Yu. Hanya sekejap, ekspresi keheranan di wajah Hou Fei semakin jelas, tampak sangat kaget.
"Kakak, apa kau memakan pil dewa?"
Hou Fei menatap Qin Yu yang saat ini bertanya, dalam hatinya penasaran: Bagaimana mungkin seseorang bisa berkembang sehebat ini hanya dengan sekali terobosan? Bahkan Hou Fei merasakan bahwa Qin Yu saat ini bisa menyainginya, setidaknya menjadi ancaman baginya.
"Apa yang kalian lihat? Pergi!"
Hou Fei menoleh ke arah para penjaga sambil menghardik. Penjaga Zhuang Zhong tersenyum pada Qin Yu: "Selamat untuk Penjaga Meteor. Tampaknya Penjaga Meteor telah menyerap yuan infant Penjaga Mu Xu yang diberikan Penguasa Gua, sehingga kekuatanmu meningkat drastis. Apakah sudah mencapai periode tengah Nascent Soul?"
Yan Qing mengerutkan alis tipis seperti daun willow: "Tidak mungkin, Mu Xu sendiri cuma di tahap awal Nascent Soul. Menyerapnya bisa tambah berapa banyak kekuatan? Apa Penjaga Meteor sebelumnya sudah mencapai puncak tahap awal Nascent Soul? Aku rasa energi Penjaga Meteor sendiri tidak terlalu kuat."
Qin Yu tersenyum.
Setelah mencapai tingkat meteor, energi Qin Yu justru lebih terkontrol. Baru mencapai tingkat ini membuat energinya meledak. Sekarang sebagian besar energi terkumpul di inti dantian, titik cahaya meteor.
Apalagi dengan teknik rahasia iblis 'Utara Laut', sama sekali tidak mengeluarkan aura. Orang lain sulit mendeteksi kekuatan Qin Yu.
"Kekuatan Tuan-tuan Penjaga tidak jauh berbeda denganku. Saudaraku Fei Fei sudah melampauiku sejak lama. Sebagai kakak, aku harus bekerja keras. Tuan-tuan Penjaga, Fei Fei dan aku masih ada urusan. Silakan kembali dulu." Qin Yu sengaja tidak menjelaskan tingkat kekuatannya.
Misterius.
Inilah yang dibutuhkan Qin Yu.
Yan Qing dan Xi Yan memberikan sedikit penghormatan kepada Qin Yu: "Kami saudari pamit undur diri dulu, Penjaga Hukum Meteor kelak datanglah ke tempat kami main-main?" Dua saudari menggoda ini memberikan Qin Yu sebuah pandangan genit sebelum langsung pergi。
"Selamat atas peningkatan drastis kekuatan Penjaga Hukum Meteor, kami tiga bersaudara juga pamit undur diri." Tiga bersaudara Kura-kura Xuan pergi dengan wajah penuh senyuman。
Satu per satu Penjaga Hukum berpamitan, semua bersikap sangat baik kepada Qin Yu. Dulu meski karena hubungan Hou Fei, para Penjaga Hukum cukup baik padanya. Tapi kekuatan pribadi seseorang tetaplah yang terpenting. Kekuatan yang besar secara alami memenangkan rasa hormat orang lain。
Berdasarkan penjelasan sebelumnya, Qin Yu yang terluka parah berhasil melukai Elang Hitam, menunjukkan kekuatan serangannya mendekati periode tengah Nascent Soul. Kini dengan peningkatan latihan, para Penjaga Hukum sebenarnya sangat memahami kemampuan Qin Yu yang sebenarnya。
Sebenarnya, kekuatan Qin Yu saat ini bahkan melebihi perkiraan mereka。
Naga Kecil 'Teng Bi' matanya berbinar memandang Qin Yu, berkomentar dengan kagum: "Awalnya kupikir selain Penguasa Gua, hanya Hou Fei Hu Fa yang bisa bertarung denganku. Saat ini, kekuatan Pelindung Meteor yang telah meningkat drastis jelas sudah setara denganku." Tutur kata Teng Bi sangat langsung.
Qin Yu membalas dengan senyuman serupa.
"Pelindung Meteor, aku juga pamit undur diri. Lain kali pasti akan kuhadapi dalam pertempuran." Teng Bi segera pamit dan pergi.
Saat ini di dalam pekarangan hanya tersisa Qin Yu dan Hou Fei berdua.
Hou Fei seenaknya memasang segel larangan, lalu menatap Qin Yu: "Kakak, jujur ngomong, sebenarnya bagaimana caramu melatih diri? Suku 'Kera Air Bermata Api' kami memang sejak awal menggunakan kombinasi api dan air untuk tempering, sangat menghargai tubuh. Makanya kekuatan fisikku luar biasa. Tapi tadi aku pakai 'Mata Api' untuk melihat, kekuatan fisik tubuhmu ternyata hampir sekuat aku."
Dewa Hou Fei di periode tengah Nascent Soul, Qin Yu di tahap awal Meteor, tapi kekuatan fisik tubuh mereka justru berdekatan.
"Ini adalah alasan aku mempelajari metode kultivasiku. Metode kultivasiku bernama 《Xing Chen Bian》, tempering tubuh pada dasarnya adalah fondasi pelatihan. Semakin kuat tubuh, semakin cepat kultivasinya. Terobosan kali ini mencapai tahap Bintang Pengembara, karena alasan khusus ketangguhan tubuhku baru bisa meningkat pesat, melampaui yang tercatat dalam 《Xing Chen Bian》." Qin Yu tidak menyembunyikan metode 《Xing Chen Bian》 dari Hou Fei.
Sebenarnya, nama 《Xing Chen Bian》 sama sekali tidak terkenal di DUNIA XIUZHEN.
Sebelumnya tidak pernah ada, baru diciptakan oleh Lei Wei. Ketika Lei Wei pertama kali datang ke dunia kultivasi ini, dia juga tidak melakukan propaganda apapun tentang metodenya.
"《Xing Chen Bian》? Aku belum pernah dengar. Memori warisanku sepertinya tidak mencatatnya. Mungkin bukan metode pelatihan yang luar biasa ya?" Hou Fei berkedip dua kali sambil berkata.
Qin Yu tertegun.
Memori warisan?
Kembali memori warisan! Hei Yu punya memori warisan, Hou Fei ini juga punya memori warisan. Apakah semua Dewa memiliki memori warisan? Namun Qin Yu terlalu sedikit bertemu dengan Dewa, dia tentu tak bisa menilai. Kalau bukan karena berinteraksi dengan Dewa, bagaimana mungkin dia tahu tentang memori warisan.
"Tubuh kuat sangat menguntungkan untuk serangan jarak dekat, Kakak. Aku merasa kecepatanmu tadi juga sangat tinggi. Cuma dengan kekuatan fisik saja, kau sudah bisa mengalahkan ahli periode Nascent Soul biasa." Hou Fei berkata dengan penuh keyakinan.
Dalam hati Qin Yu sangat paham. Menurut kitab 《Xing Chen Bian》, saat ini bahkan melawan tahap awal Dongxu pun dia seharusnya bisa bertarung. Dan karena pengaruh AIR MATA METEOR yang memungkinkannya menggunakan api sejati matahari asli untuk tempering tubuh selama latihan, tubuh Qin Yu jauh lebih kuat dari penilaian dalam 《Xing Chen Bian》.
Pada periode Bintang Mengalir, energi yang terkonsentrasi jauh lebih padat dibanding periode Nebula. Energi bintang yang dipancarkan telah berubah menjadi sinar emas, dengan kemurnian dan konsentrasi energi yang luar biasa, memiliki daya penghancur yang sangat dahsyat.
"Fei Fei, beberapa hari ke depan aku perlu mengkonsolidasi tingkat kultivasiku saat ini. Untuk sementara tidak perlu kau membantu menjaga." Qin Yu mengangguk sambil bertanya, "Masalah kematian Zha Po kemarin, sudah ada hasil penyelidikan?" Ia selalu merasa kematian Zha Po itu sangat mencurigakan.
Saat itu Qin Yu terlalu sibuk berlatih sehingga tidak memperhatikan detailnya.
Hou Fei menggelengkan kepala: "Tidak ada temuan khusus. Menurut kesaksian penjaga lain, ada orang misterius yang menyerang Zha Po. Tampaknya hanya dengan satu gerakan langsung membunuhnya, tanpa sempat melakukan perlawanan sama sekali. Ketika yang lain mendengar ledakan dan datang melihat, bayangan si penyerang pun sudah hilang."
"Fei Fei, maksudmu dari awal sampai akhir, sebenarnya tidak ada yang melihat langsung si penyerang itu?"
"Benar. Menurut penuturan penjaga lain, memang seperti itu kejadiannya." Hou Fei mengangguk mantap.
“Di mana Zha Po tewas?” Mata Qin Yu berbinar saat bertanya.
“Di luar ruang rahasia tempat Zha Hong sering bertapa.” Hou Fei mengerutkan kening, “Yang aneh, saat kejadian Zha Hong sedang berada di dalam ruangan. Sang pembunuh bisa membunuh Zha Po di depan pintu tanpa tertangkap oleh Zha Hong. Pasti si pembunuh itu sangat kuat.”
“Di luar ruang rahasia?” Qin Yu merenung sejenak, tiba-tiba matanya berkilau.
Ia kemudian mengangguk sambil tersenyum, “Sudah, Fei Fei. Kau boleh pulang dulu beristirahat. Kau pasti lelah menjagaku selama ini.” Hou Fei menggeliat, “Hmm, memang agak capek juga. Krek, aku pamit dulu.”
Semangat Hou Fei kembali menggebu.
Beberapa waktu berikutnya Qin Yu mengkonsolidasi kemampuannya dan mempelajari metode serangan di tingkat meteor. Berdasarkan deskripsi dalam 《Xing Chen Bian》, tingkat meteor termasuk tipe karakter yang mengandalkan kecepatan untuk menemukan kelemahan musuh, lalu memberikan serangan mematikan. Jika kalah, strateginya adalah melarikan diri.
Tentu saja juga bisa bertabrakan langsung, tapi bertabrakan langsung berarti menyia-nyiakan andalan kecepatan sendiri.
Beberapa hari kemudian.
"Aku akan bertapa. Kalian semua dengarkan, jangan biarkan siapa pun masuk. Fei Fei, kau berjaga di luar sambil membantu. Tak seorang pun boleh mengganggu. Misi bertapa kali ini sangat penting. Siapapun yang mendekat, halau mereka!" kata Qin Yu kepada Hou Fei. Para pelayan yang ditugaskan di halaman pribadinya juga mendengarkan perintah itu.
"Mematuhi perintah!" Para pelayan langsung menyahut setelah mendengar nada serius Qin Yu.
Hou Fei mengedipkan matanya dua kali ke arah Qin Yu, lalu berkata lantang: "Kakak, tenang saja. Siapa yang berani mengganggu, langsung kuhantam kepalanya sampai remuk!"
Qin Yu juga tersenyum pada Hou Fei, kemudian berbalik dan masuk ke dalam rumah.
Begitu masuk ke kamar, Qin Yu langsung menggunakan teknik dasar earth escape () yang tercatat dalam buku rahasia kultivasi dewa. Tubuhnya menyusup ke dalam tanah, lalu meninggalkan halamannya secara diam-diam. Begitu keluar dari area halaman, dia segera muncul ke permukaan.
“Aku ingin melihat rahasia apa yang tersembunyi di dalam ruang rahasia itu!”
Di sudut bibir Qin Yu tersirat senyuman tipis. Ia segera mengatur kecepatan operasi talisman 'Beiming' dalam benaknya, melakukan penyesuaian halus. Qin Yu berhenti melahap aura sekeliling, hanya menahan pancaran energinya. Ini benar-benar metode terbaik untuk mengendalikan aura.
Untuk berjaga-jaga, Qin Yu bahkan tidak menggunakan energi internalnya, melainkan mengandalkan kekuatan otot murni.
Tubuhnya melesat bagikan kilatan hitam menuju Zona Utara Istana Darah Merah. Tanpa meninggalkan jejak aura, para penjaga di halaman tak menyadari kepergiannya. Di luar Zona Timur, penjaga terkuat hanya berkekuatan cinnabar tahap akhir - dengan mudah Qin Yu menghindari mereka.
Memasuki Zona Utara, Qin Yu mengambil rute memutar mendekati batu karang tiruan yang menjadi pintu masuk rahasia ke dalam ruang rahasia.
“Zha Po dibunuh di luar ruang rahasia, pasti ada yang mendekati ruang itu. Untuk apa mendekati ruang rahasia? Tidak mungkin sengaja ke pintu masuk rahasia hanya untuk membunuh Zha Po.” Senyuman tipis muncul di wajah Qin Yu. Ia masih ingat perkataan Zhuang Zhong bahwa Zha Hong sering bertapa di ruang rahasia selama 100 tahun terakhir.
Pasti ada rahasia!
Menyambungkan kasus pembunuhan Zha Po oleh orang misterius di ruang rahasia, Qin Yu memutuskan untuk menyelidiki tempat ini diam-diam. Ia tidak berani mendekati batu karang tiruan yang menjadi pintu masuk rahasia, sehingga berputar jauh dan mendekat dari arah lain dengan gesit seperti angin. Dari awal sampai akhir, Qin Yu sama sekali tidak menggunakan energi bintang.
Namun saat mendekati batu karang tiruan itu, Qin Yu merasakan bahaya. Perasaan merinding yang tidak mengenakkan membuatnya segera menghentikan gerakan. Ia langsung menembus ke dalam tanah di sudut batu karang tiruan dan diam tak bergerak. Qin Yu yakin pasti ada yang bersembunyi di sekelilingnya.
"Dan orang itu kekuatannya sangat kuat." Qin Yu tidak berani menggunakan kesadaran spiritual, Utara Laut sepenuhnya menyembunyikan aura apapun. Dia sepenuhnya mengandalkan pendengaran untuk merasakan segala suara.
Waktu terus berlalu. Hati Qin Yu terus diliputi perasaan bahaya itu. Dia tetap diam tak bergerak di bawah batu karang tiruan. Saat seperti ini membutuhkan kesabaran.
Di dalam ruang rahasia Istana Darah Merah.
Zha Hong duduk bersila di atas batu giok. Semburan energi monster terus-menerus menggerus 'segel debu'. Kilatan cahaya di permukaan kotak giok hitam semakin memudar. Mata Zha Hong menyala-nyala, dengan semburat merah darah samar. Jelas bahwa saat ini dia berada dalam kondisi sangat gembira.
"Braak!"
Suara lembut itu bergema bagai petir langit bagi Zha Hong. Seluruh tubuhnya bergetar. Secara refleks dia menarik semua energi monster. Sorot mata Zha Hong yang tajam seperti pisau menembus kotak giok hitam itu.
"Akhirnya sukses!" Tangan Zha Hong yang gemetar membuka kotak giok hitam.
Kotak giok hitam ini tidak memerlukan teknik khusus untuk dibuka. Setelah dibalik, terlihat di dalamnya terdapat pedang giok sepanjang tiga inci yang seluruhnya transparan dan kristalin. Pada gagang pedang terdapat karakter kuno 'Delapan'. Di atas pedang giok tersebut terdapat sebuah jade slip. Zha Hong langsung mengambil jade slip itu dan menyapunya dengan kesadaran spiritual. Seketika, wajahnya dipenuhi kegilaan sukacita.
"Haha, tepat! Persis seperti legenda! Vila Sembilan Pedang Dewa, kediaman yang ditinggalkan immortal! Ini benar-benar pedang giok kedelapan!"
Seluruh tubuh Zha Hong gemetar tak tertahan akibat kegembiraan.
Siapapun yang menghabiskan waktu 100 tahun, terus-menerus mengkonsumsi energi untuk mengikis segel debu - melakukan hal yang sama setiap hari selama seabad baru berhasil - pasti akan merasa sangat gembira. Apalagi pedang giok ini memberi secercah kemungkinan untuk mewujudkan mimpi Zha Hong.
Bahkan pedang giok itu sendiri sudah merupakan harta yang sangat berharga bagi Zha Hong. Karena pedang ini adalah 'artefak spiritual kelas atas'.
Artefak spiritual kelas tertinggi bagi lima kekuatan utama seperti Penglai, Purple Flame Demon Prison, Istana Qinglong, Kuil Sembilan Bencana, dan Istana Biru Air—meskipun tergolong benda berharga, bukan berarti tidak memilikinya. Namun bagi Zha Hong, ini adalah harta karun kelas tertinggi. Artefak spiritual milik Zha Hong sendiri hanyalah artefak spiritual kelas menengah.
“Braak!”
Dengan suara lengkingan keras, sosok manusia muncul tiba-tiba di ruang rahasia. Pertahanan ruangan sama sekali tak berpengaruh pada penyusup ini. Tamu itu adalah pria besar berpakaian ungu yang menatap tajam Zha Hong dengan mata penuh canda.
Zha Hong membalikkan badan keras-keras ke arah pria berbaju ungu itu, wajahnya seketika berubah pucat.
“Di Tong!”
Wajah Zha Hong langsung muram saat melihat adik kedelapan Kuil Sembilan Bencana ini, sementara hatinya mulai diliputi kecemasan. Di antara sembilan bersaudara Kuil Sembilan Bencana, tingkat kekuatan mereka tidaklah sama. Sang kakak tertua Di Long adalah yang terkuat, sedangkan Di Tong ini pasti menempati peringkat ketiga di antara mereka.
"Zha Hong, selama 100 tahun kau membantu Kuil Sembilan Bencana membuka segel larangan kotak giok hitam ini, aku harus berterima kasih." Di Tong tersenyum, "Oh ya, jangan harapkan penjagamu datang. Pertama, kedatangan mereka hanya akan berakhir mati. Kedua, tadi saat turun aku sudah memasang segel larangan di sekitar batu karang tiruan."
Zha Hong langsung menenangkan diri, "Yang Mulia, hamba Zha Hong yakin tak ada satu pun orang hidup yang tahu tentang harta Sembilan Pedang ini. Bagaimana Yang Mulia bisa tahu?"
Di Tong terkekeh, "Memang tak ada yang hidup tahu. Tapi apakah catatan orang-orang yang kau bunuh tidak berbicara?" Mendengar ini Zha Hong tak bisa menahan senyum getir. Dulu dia sudah memprediksi kemungkinan adanya catatan, sehingga semua barang milik mereka telah dihancurkan.
Tapi apakah catatan yang dibuat oleh orang-orang itu pasti disimpan di dekat mereka? Mungkinkah semua dihancurkan? Ini sudah di luar kemampuan tenaga manusia biasa.
"Baik, Di Tong, katanya kau telah mencapai tahap pertengahan Dongxu. Sepertinya aku takkan bisa mengalahkanmu!" Zha Hong pura-pura lemah di permukaan, namun seketika setetes darah menyusup masuk ke pedang giok. Dalam sekejap, Zha Hong telah menyelesaikan ritual tetes darah untuk mengikat artefak spiritual kelas atas ini, meningkatkan kekuatannya secara signifikan.
Di Tong yang melihat ini tidak panik. Senyum meremehkan mengembang di sudut bibirnya.
Di luar ruang rahasia, seseorang berdiri di sudut gelap menyimak diam-diam - Qin Yu.
Saat Di Tong memasang segel larangan, ia hanya meliputi seluruh batu karang tiruan. Tapi ia tak tahu bahwa jauh di bawah batu itu telah lama bersembunyi seseorang. Qin Yu yang mendengar ledakan pintu ruang rahasia langsung menyusup masuk diam-diam.
Jilid Kelima: Istana Darah Merah BAB 31: Pertempuran Berdarah Bawah Tanah
Kompleks batu karang tiruan di zona utara Istana Darah Merah menempati area yang sangat luas. Di bawahnya, kompleks ruang rahasia bawah tanah tersusun rapi secara bertingkat, satu demi satu bagai labirin. Tata letak keseluruhan memiliki panjang dan lebar minimal sekitar kilometer.
Qin Yu menempelkan punggungnya di sudut tertentu.
"Kotak giok hitam, salah satu dari Sembilan Pedang? Yang Mulia ke-8, Di Tong?" Qin Yu yang mendengar percakapan internal Zha Hong secara garis besar telah memahami Hal ini.
Tampaknya kotak giok hitam tersebut sulit dibuka. Zha Hong menghabiskan waktu 100 tahun baru berhasil membukanya, di dalamnya tersimpan salah satu dari Sembilan Pedang. Kini Yang Mulia ke-8 dari Kuil Sembilan Bencana datang untuk merebut salah satu pedang tersebut.
"Bahkan Zha Hong perlu waktu seratus tahun untuk membuka kotak itu, dan selama itu ia selalu berhati-hati. Pada akhirnya, Yang Mulia ke-8 Kuil Sembilan Bencana terpaksa sendiri datang merampas." Qin Yu merasakan detak jantungnya sedikit meningkat. Jika bahkan Kuil Sembilan Bencana sampai panik seperti ini, seberapa berharganya harta karun itu sebenarnya?
Qin Yu sepenuhnya berada dalam keadaan pernapasan janin, teknik rahasia iblis 'Utara Laut' bahkan membuatnya tidak memancarkan sedikitpun aura.
"Tidak boleh menggunakan penglihatan. Zha Hong dan Di Tong sama-sama ahli periode Hollow Void dengan bakat alamiah. Jika aku menatap mereka, bahkan pandangan mataku bisa menarik perhatian mereka." Pada saat kritis ini, Qin Yu sama sekali tidak boleh melakukan kesalahan sekecil apapun.
Qin Yu menempel erat di dinding, seluruh konsentrasinya terfokus pada indra pendengaran. Saat ini dia hanya bisa mengandalkan suara percakapan dan pertempuran kedua orang itu untuk menilai situasi internal.
Di dalam ruang rahasia.
Di Tong tidak sombong maupun terburu-buru, sama sekali tidak menunjukkan kekhawatiran. Dia memandang Zha Hong dengan santai. Dalam pandangannya, Zha Hong tidak memiliki kemampuan melawan sedikitpun. Asalkan dia bertindak, kemenangan pasti mudah diraih. Bahkan ketika Zha Hong meneteskan darah untuk pengikatan kepemilikan pada pedang giok itu, Di Tong tetap tenang.
“Pedang Giok telah menyatu ke dalam tubuhmu, sudah siap?” Di Tong tersenyum sinis menatap Zha Hong, meski aura-nya tidak terkesan mengancam namun terpancar kesan kemenangan yang pasti.
Berhadapan dengan Di Tong, Zha Hong yang telah melakukan ritual penetesan darah untuk pengikatan kepemilikan pedang itu sama sekali tidak menunjukkan ketakutan.
“Di Tong, apakah kau yang membunuh adik keduaku?” tanya Zha Hong.
Di Tong tersenyum sambil mengangguk.
“Mengapa? Adikku hanya berada di periode tengah Nascent Soul, sama sekali tidak menjadi ancaman bagimu. Mengapa kau harus membunuhnya?” Wajah Zha Hong mulai berubah pucat, namun Di Tong justru tertawa dingin.
“Haha, sungguh mengharukan persaudaraan kalian ini, haha... benar-benar membuatku mati ketawa.” Tawa menggila Di Tong dipenuhi nada sangat meremehkan.
Kemudian Di Tong menatap Zha Hong dengan suara dingin: "Jangan kau berakting seolah punya ikatan persaudaraan di sini. Kau baru saja meneteskan darah untuk mengikat pedang giok itu, tapi kau sama sekali tidak menggunakan api sejatimu untuk meleburnya. Perkiraanku, saat ini kau sedang memproses pedang giok itu dengan Api Arwah Monster di dalam tubuhmu."
"Hmph, percakapanmu denganku ini hanyalah siasat mengulur waktu agar proses peleburan pedang giok semakin mudah dikendalikan." Di Tong langsung menembus maksud Zha Hong.
Ekspresi wajah Zha Hong tetap tenang, tidak menyangkal maupun mengakui.
"Sudah selesai? Aku bisa menunggumu." Di Tong menyilangkan tangan di dada, dagunya sedikit terangkat, memandang dingin ke arah Zha Hong. Ia sengaja memberi waktu Zha Hong menyelesaikan proses peleburan pedang giok. Terhadap pertempuran ini, Di Tong yakin seratus persen akan menang.
Dari segi wujud asli, Naga Ungu-Zirah Jiusha jelas jauh lebih unggul dibanding Ular Air Darah Merah.
Dalam hal tingkat kultivasi, Di Tong yang berada di Tahap Menengah Dongxu juga melampaui Zha Hong yang masih di Tahap Awal Dongxu.
"Dari segi artefak spiritual, Di Tong juga memiliki artefak spiritual kelas atas, dan itu adalah senjata yang paling ia kuasai. Sedangkan Zha Hong tidak punya pilihan lain, hanya bisa menggunakan satu-satunya artefak spiritual kelas atas miliknya, pedang giok itu."
"Tingkat keunggulan warisan ilmu yang dilatih, tentu saja Yang Mulia ke-8 dari Kuil Sembilan Bencana lebih unggul daripada Zha Hong!"
"Bisa dikatakan, apapun aspek yang dibandingkan, Zha Hong tetap kalah dari Di Tong."
"Di Tong, kalian sembilan bersaudara cuma bisa arogan karena terlahir sebagai naga ungu-zirah Jiusha dan bekerja sama. Sekarang kau sendirian, aku Zha Hong ingin lihat seberapa kuat dirimu!" Suara dingin Zha Hong menusuk, tatapannya tajam bagai bisa menembus logam.
Zha Hong tahu dirinya berada dalam posisi lemah, karena itu ia hanya bisa mengandalkan keberanian dan semangat tempur!
Serang!
Dalam situasi yang tidak menguntungkan, Zha Hong cuma bisa bertarung sekuat tenaga. Bagaimanapun juga dia tidak boleh kalah. Begitu kalah, dia akan kehilangan segalanya. Bukan hanya ambisi dan Pedang Giok, bahkan nyawanya sendiri akan melayang.
Setelah bersembunyi begitu lama, mungkinkah harus pasrah menerima kekalahan?
Memandang Di Tong, mata Zha Hong penuh kesombongan. Yang penting bertarung habis-habisan dulu. Di dunia kultivator, yang punya kekuatan militer besar yang punya hak suara.
"Bagus, rupanya masih punya nyali. Tapi untuk punya ambisi, tidak cuma perlu kecerdikan, yang terpenting adalah kekuatan sebenarnya!" Suara Di Tong tiba-tiba menggelegar, sinar dingin memancar dari matanya. "Yang paling menentukan adalah kepalan tangan siapa yang lebih keras!"
Di Tong dan Zha Hong saling menatap tajam.
Suasana mencekam di ruang rahasia itu menakutkan. Keduanya saling mengawasi gerakan lawan dengan saksama. Begitu ada kelalaian sedikit saja, serangan tak henti-henti akan langsung menghantam.
Qin Yu meski berada di luar ruang rahasia, tetap merasakan sebuah aura yang menekan.
Tiba-tiba——
Seperti pedang menembus udara, dalam sekejap merobek ruang yang mencekam. Dentuman bersahutan logam bersentuhan bergema, disertai suara terkoyaknya udara yang berat. Qin Yu sama sekali tidak berani membuka mata, hanya bisa bersembunyi di sudut bayang-bayang mengandalkan pendengarannya.
Di dalam ruang rahasia.
Di Tong yang mengenakan setelan ungu ketat memegang sebatang pedang panjang. Pedang itu hidup sepenuhnya di tangan Di Tong. Dibandingkan Xiang Yang sebelumnya, teknik jarak dekat Di Tong tidak kalah, sementara serangan jarak jauh menggunakan pedang malah lebih berbahaya.
Pedang itu sesekali terlepas, berubah menjadi kilat menghujam titik vital Zha Po. Sesekali di tangan Di Tong bagai naga mengamuk. Seketika Zha Hong terkepung sepenuhnya, sama sekali tidak bisa melarikan diri.
Menghadapi jurus ini, Zha Hong hanya bisa bertarung mati-matian!
"Aaaaa～～～Hancur!"
Zha Hong yang terkepung bayangan tombak dalam posisi inferior itu melotot marah, meneriakkan hardikan dengan amarah. Tiba-tiba Pedang Giok itu membesar volumenya menjadi pedang raksasa. Zha Hong mengayunkan pedang raksasa itu dengan sapuan lebar, mengandalkan kekuatan mutlak untuk menghancurkan segala teknik lawan.
Bayangan-bayangan tombak punah satu per satu. Tapi Di Tong hanya tersenyum sinis, lalu mengguncangkan tombaknya dengan keras.
Mata tombak langsung bergetar hebat, menabrak pedang raksasa itu ratusan kali dalam sekejap. Dengan mudah kekuatan pedang itu dinetralkan. Di Tong merentangkan tangan, tombaknya tiba-tiba meliuk seperti ular menyusuri bilah pedang.
"Sial!"
Wajah Zha Hong berubah drastis. Bagaimanapun dia menggerakkan pedangnya, mata tombak Di Tong tetap menempel. Hampir seketika, mata tombak itu seperti ular piton yang menyemburkan lidah, menyusuri bilah pedang dengan gesit menusuk ke arah tubuh Zha Hong.
“Yang Mulia Di Tong, seni pertempuran jarak dekatmu sungguh luar biasa!”
Zha Hong berseru keras, sementara pedang raksasa itu seketika menyusut menjadi tiga inci. Tubuhnya mundur hingga ke sudut ruang rahasia. Di Tong tidak mengejar, melainkan menarik kembali tombaknya sambil berdiri tegak. Kilatan cahaya ungu mulai mengepul dari tubuhnya.
“Zha Hong, berani sekali kau melawanku hanya dalam wujud manusia! Kau benar-benar mencari kematian. Kalau sudah begini, aku takkan ragu lagi. Rasakanlah kemampuan terhebat Naga Ungu-Zirah Jiusha milikku!” Aura Di Tong yang dikelilingi sinar ungu itu meningkat dengan kecepatan yang mencengangkan.
Wajah Zha Hong berubah pucat: “Sial! Sepertinya harus kugunakan jurus itu lebih cepat dari rencana.” Ia segera meneriakkan mantra, lalu tubuhnya lenyap dari tempat semula.
Bayangan samar!
Seketika, beberapa bayangan samar muncul di sekeliling Di Tong. Hanya dalam sekejap, area di sekitar Di Tong dipenuhi bayangan-bayangan ini, sementara semburan cahaya pedang melesat dengan gesit. Di Tong berdiri tegak di tengah, mengayunkan pedang panjangnya hingga membentuk jejaring bayangan tombak yang rapat, sama sekali tidak menyisakan celah. Bahkan daerah yang tercakup oleh jangkauan pedangnya membentuk ruang hampa udara.
“Raaawrr～～”
Suara desisan mengerikan yang dalam bergema. Secara tiba-tiba, kepala ular piton raksasa muncul di hadapan Di Tong. Mulut ular itu menganga lebar, langsung menyambar untuk menelan Di Tong bulat-bulat, seolah ingin melahapnya hidup-hidup.
“Tipuan kecil!”
Di Tong sama sekali tidak menghiraukan. Pedang panjangnya diayunkan seperti cambuk menghantam kepala ular piton itu. Namun tepat di detik itu——
“Syuut!”
Seberkas cahaya hijau meluncur seperti kilat dari mulut ular piton, dalam sekejap sudah sampai di depan Di Tong. Di Tong sama sekali tak sempat menangkis, hanya bisa menggeser tubuhnya sekuat tenaga. Namun pedang giok itu tetap menembus bagian tulang belikatnya.
Wajah Di Tong langsung berubah pucat.
Di Tong yang sejak awal menganggap pertarungan ini sebagai permainan akhirnya meledak amarahnya. Saat Zha Hong menggunakan wujud aslinya, ular air darah merah, untuk menelannya tadi, dia tak menghiraukan. Siapa sangka aksi menelan itu cuma tipuan, serangan sebenarnya adalah pedang giok yang melesat dari mulut ular.
Di Tong terluka, sekaligus murka!
"Zha Hong, kau, bunuh diri!!!"
Ekspresi Di Tong yang semula terlihat tenang kini benar-benar berubah. Kilatan merah muncul di matanya, urat-urat di wajahnya mencuat jelas, membuatnya terlihat mengerikan. Tiba-tiba Di Tong membuka mulut lebar, sementara tubuhnya berubah cepat menjadi seekor naga mengerikan.
"Raaawrrr~~"
Suara menggelegar itu menggema.
“Braak～～～” Dinding ruang bawah tanah remuk dihantam tubuh raksasa naga ungu-zirah Jiusha. Dentuman dahsyat bergema tak henti, tubuh ungu besar berguncang menghantam dinding demi dinding. Kompleks Ruang Rahasia Bawah Tanah mengalami kerusakan belum pernah ada sebelumnya.
Qin Yu yang semula menguping di luar langsung tahu situasi genting saat melihat ekor ular air darah merah menyelinap di pintu masuk ruang rahasia.
"Dua bajingan ini berubah wujud!" Qin Yu segera berlari gesit ke luar.
Ia tak berani berlama-lama di luar ruang rahasia. Jika tetap di situ, perubahan wujud Di Tong pasti akan menghancurkan ruangan dan mengungkap keberadaannya. Tertangkap oleh dua sosok murka itu berarti bahaya maut bagi Qin Yu.
Meski telah mencapai tahap meteor awal, Qin Yu tetap tak yakin bisa menandingi Di Tong dan Zha Hong.
Qin Yu baru saja gesit menjauh dari dinding itu. Di Tong yang telah bertransformasi menjadi naga ungu-zirah Jiusha, menghentakkan ekornya hingga dinding bergetar hebat. Batu-batu beterbangan. Tubuh raksasa nan mengamuk itu terus meronta, menghancurkan setiap penghalang. Dentuman hancurnya dinding batu menggema di mana-mana.
"Braak~~~"
Qin Yu tak berani menggunakan energi bintang untuk berlari. Meskipun dengan energi bintang, Di Tong dan Zha Hong yang sedang mengamuk mungkin tak menyadarinya. Tapi Qin Yu tak mau mengambil risiko. Hanya mengandalkan kekuatan fisik, tubuhnya melesat bak semburan asap di antara reruntuhan batu.
Sekejap, Qin Yu sudah mencapai mulut gua kompleks ruang bawah tanah. Dengan menempel di tepi lubang, matanya menyapu pandang ke dalam ruangan.
Kehancuran masih berlanjut, naga ungu-zirah Jiusha dan ular air darah merah berenang dengan gila-gilaan saling mengitari. Ruang demi ruang rahasia hancur tertabrak. Untungnya di sekitar batu karang tiruan telah dipasang segel larangan, suara sekeras apapun di dalam tak terdengar sama sekali di luar.
Hanya sejenak, suara ledakan dan pecahan bawah tanah berhenti.
Saat ini Kompleks Ruang Rahasia Bawah Tanah telah hancur separuhnya. Di tengah kompleks muncul ruang raksasa berukuran enam hingga tujuh ratus meter persegi, di mana dua monster ular raksasa saling berhadapan di ruang bawah tanah yang baru terbentuk ini.
Postur tubuh Qin Yu seperti angin, melayang ke samping tumpukan puing. Melalui celah-celah reruntuhan, ia mengintip diam-diam.
Begitu melihat, Qin Yu langsung menarik napas tajam.
Di lahan kosong seluas 600-700 meter ini, di sebelah kanan terdapat ular air raksasa berwarna merah darah yang sedang bergerak - yaitu Chi Xue Shui Mang (ular air darah merah). Secara visual, ular ini memiliki panjang lebih dari 100 meter dengan ketebalan sebesar mulut tong air besar, sisik-sisiknya memancarkan sinar dingin.
Di sebelah kiri, seekor naga ungu mistis meliuk-liuk di udara sepanjang 70-80 meter dengan ketebalan serupa. Dibandingkan naga sejati, makhluk ini hanya memiliki satu tanduk di kepala dan deretan duri ungu tegak di sepanjang punggungnya, setiap duri berukuran sebesar pedang panjang yang pernah digunakan Di Long.
"Di kanan ular air darah merah, di kiri naga ungu-zirah Jiusha."
Qin Yu merasakan aura besar kedua monster ini hingga tertegun dalam hati.
Jika menghadapi Zha Hong sebelum transformasi, Qin Yu masih yakin bisa melawan. Namun setelah transformasi, Qin Yu hanya bisa mengandalkan keberadaan Air Mata Meteor untuk bertarung dengan hasil tak terduga. Apalagi Di Long yang lebih kuat!
"Mata ungu naga ungu-zirah Jiusha menatap tajam ular air darah merah Chi Xue, penuh dengan kemarahan seganas ombak besar."
"Mata merah darah ular air darah merah itu juga membalas tatapan naga ungu-zirah Jiusha dengan aura yang bersedia mundur sedikit pun, lidah bercabangnya terus-menerus menjulur dan menarik, setiap saat siap menyerang."
"Qin Yu yang bersembunyi di tumpukan puing batu tetap tak bergerak. Sama sekali tidak berani mengamati kedua raksasa itu dengan fokus penuh, dia hanya bisa sesekali melirik dengan sudut matanya. Namun bahkan jika Qin Yu menatap langsung, saat ini ular air darah merah dan naga ungu-zirah Jiusha tidak akan memperhatikan."
"Karena mereka tidak berani mengalihkan sedikit perhatian pun."
"Mengaum～～～"
Karena Naga Ungu-Zirah Jiusha yang baru saja tertusuk tiba-tiba meneriakkan amarah, menyapu ekornya. Seluruh tubuh naga ungu itu bergulung-gulung seperti gelombang ganas menuju Ular Air Darah Merah. Pada saat kritis ini, ular raksasa itu pun menggeram rendah, kepala ularnya melesat dengan gesit. Mulut lebar seperti gua langsung menganga hendak menggigit Naga Ungu-Zirah Jiusha.
Jilid Kelima: Istana Darah Merah Bab Ketiga Puluh Dua: Serangan Tiga Kali Hidup-Mati!
Dari mulut menganga kedua monster itu nyaris bersamaan menyemburkan cahaya. Naga Ungu-Zirah Jiusha memuntahkan tombak panjang, meski kini panjang senjata itu sudah jauh berkurang. Sementara dari mulut Ular Air Darah Merah muncul pedang giok.
"Braak!"
Tombak panjang dan pedang giok saling bertabrakan, kemudian kembali berputar-putar dan saling menyerang berkali-kali.
Sementara Naga Ungu-Zirah Jiusha dan Ular Air Darah Merah menguasai artefak spiritual mereka untuk menyerang, mereka juga menggunakan wujud asli mereka dalam pertempuran. Tubuh asli cultivator monster adalah yang terkuat! Tanduk hitam Naga Jiusha menembus udara dengan lengkingan menusuk, langsung menghujam ke kepala ular tersebut.
Tanduk hitam yang diayunkan Naga Jiusha memancarkan kekuatan yang mengerikan, mampu dengan mudah menghancurkan pertahanan ular itu. Ekor merah Ular Air Darah Merah bergerak mencapai kecepatan mengejutkan, menyambar seperti kilat ke arah tubuh naga.
Dua bayangan raksasa—ungu dan merah darah—saling membuntuti dan melilit dengan gesit. Meski berukuran kolosal, kecepatan gerak naga dan ular ini sungguh di luar nalar.
"Brak!"
Naga Ungu-Zirah Jiusha mencengkeram tubuh Ular Air Darah Merah dengan cakar naga. Sisik ular yang kokoh pun retak dan hancur di bawah cakar naga itu. Kulit ular terkoyak, darah menyembur, daging dan darah menyembul keluar.
Ular Air Darah Merah langsung meraung kesakitan. Sementara itu, bayangan samar merah juga menyambar tubuh Naga Ungu-Zirah Jiusha.
Naga Ungu-Zirah Jiusha tak kuasa menahan kekuatan ekor Ular Air Darah Merah, hingga terpental. Namun meski terlempar, naga itu mengibaskan ekornya dan kembali menyerang Ular Air Darah Merah.
Di Long dan Zha Hong terus mengendalikan tombak panjang dan pedang giok saling serang. Tak satu pun berani mengendurkan kewaspadaan. Artefak Spiritual Kelas Atas tetap menjadi ancaman mematikan bagi mereka.
"Brak!"
"Bentuk asli Zha Hong, ular air darah merah, membuka mulut dan menyemburkan sinar kuning yang langsung menuju ke tombak panjang. Tombak itu mencoba menghindar, namun sinar kuning itu berbelok mengikuti dan menempel pada tombak. Seketika kecepatan tombak itu melambat drastis."
"Tombak yang terkontaminasi racun kuning itu kehilangan kekuatan spiritualnya hingga tingkat yang mengejutkan, hampir tak bisa dikendalikan lagi."
"Racun mematikan, racun ular air darah merah!"
Qin Yu yang mengintip dari balik puing-puing segera mengenali racun kuning itu. Dulu saat bertempur dengan Zha Ge, sang Wakil Penguasa juga pernah menggunakan trik ini. Racun yang kini dilepaskan Zha Hong yang telah mencapai Tahap Dongxu tentu memiliki toksisitas yang jauh lebih mematikan.
"Haaa～～"
"Zha Hong menggeram rendah penuh semangat, sambil mengirimkan telepati spiritual ke benak Di Long, "Kau Naga Ungu-Zirah Jiusha ini, menunggu mati saja!" Pedang giok berubah menjadi semburan cahaya hijau yang langsung menusuk kepala Naga Ungu-Zirah Jiusha.
Naga Ungu-Zirah Jiusha menyemburkan kobaran api dari mulutnya ke arah pedang panjang, namun saat itu pedang giok telah datang menghujam.
"Brak!""Brak!""Brak!""Brak!""Brak!"...
Gemeretak suara duri tajam menembus udara terdengar. Duri-duri sepanjang tombak di punggung naga itu terlepas dari tubuhnya, melesat bagai tombak-tombak yang menyobek angin.
Dentang logam nyaring bergema. Pedang giok berturut-turut dihantam tiga duri pedang panjang, hingga terpental ke samping.
Ular air darah merah segera meregangkan badan, ekornya dengan gesit menghantam deretan duri tajam itu. Namun duri seukuran tombak yang jumlahnya begitu banyak, dengan kekuatan serangan yang mengerikan. Ular air darah merah berhasil menghindari sebagian besar, namun masih ada 20-30 batang yang melesat ke tubuhnya.
Ekor ular air darah merah bergetar bagai kilat, tapi kecepatan duri ini terlalu ekstrim. Meski ekornya berhasil memukul jatuh belasan batang, sisa duri yang hampir sepuluh batang langsung menusuk ke dalam rongga tubuh ular air darah merah.
Sisik reptil itu remuk, duri-duri tajam itu menembus sepenuhnya tubuh ular air darah merah. Rangkaian hampir sepuluh tusukan menusuknya, menerima luka sedemikian parah, bahkan ular air darah merah pun tak sanggup bertahan.
Kilatan cahaya berkerlip sejenak, ular air darah merah seketika berubah wujud menjadi Zha Hong.
Tubuh Zha Hong penuh noda darah, lubang-lubang tembus kecil muncul di sekujur badannya, jelas menunjukkan kondisi terluka parah.
“Ah～～～～Langit, aku Zha Hong yang berbakat alamiah, bahkan mencapai Tahap Dongxu, apa mungkin tidak memiliki nasib untuk mendapatkan salah satu dari Sembilan Pedang? Aku sudah memperhitungkan segalanya, tapi akhirnya rahasia ini ketahuan. Ini Langit yang ingin menghancurkanku, bukan kesalahan manusia!”
Zha Hong tertawa terbahak-bahak ke langit, pada saat ini, dia sudah tahu dirinya hancur total.
Kilatan cahaya menyilaukan, Naga Ungu-Zirah Jiusha pun berubah kembali ke wujud asli Di Tong. Wajah Di Tong saat ini terlihat pucat, duri tajam di punggung Naga Ungu-Zirah Jiusha biasanya tidak akan ditembakkan kecuali dalam situasi paling berbahaya. Begitu ditembakkan, dampaknya sangat merusak tubuh.
“Masih ingin kabur?”
Bentuk tubuh Di Tong bergerak, cakarnya menghancurkan permukaan tanah. Seberkas energi monster menyusup ke bawah tanah. Hanya beberapa saat, energi itu menembus tanah dan keluar sambil menggulung bayi Yuan berwarna ungu. Dari wajahnya terlihat jelas itu adalah bayangan spiritual Zha Hong.
“Hmph, Zha Hong, kau sengaja berpidato dramatis untuk mengalihkan perhatianku, ternyata ingin kabur dengan yuan infant!”
Di Tong meraih yuan infant Zha Hong dengan tangan kirinya sambil tersenyum sinis.
Yuan infant berwarna ungu itu menunjukkan ekspresi ketakutan, bersuara melengking: "Di Tong, dagingku sudah kau tusuk di beberapa titik vital, sama sekali tidak bisa digunakan lagi. Aku hanya bisa melatih tubuh sanxian. Apa salahnya kau memberiku kesempatan?"
Tepat pada saat itu!
Sinar hijau tiba-tiba memancar dari yuan infant ungu - Pedang Giok Kelas Tertinggi! Di Tong langsung merasakan sakit tajam di tangan kirinya. Zha Hong menggerakkan pedang giok itu sekuat tenaga, dalam sekejap tulang tangan kiri Di Tong remuk dan daging berhamburan.
Zha Hong segera berubah menjadi bayangan cahaya ungu yang meluncur keluar dengan gesit!
Ini adalah langkah terakhirnya!
“Mati!”
Di Tong yang dilanda amarah membara melepaskan semburan energi monster yang mengerikan. Energi monster itu dalam seketika menyapu yuan infant Zha Hong yang mencoba kabur. Serangan dahsyat energi monster langsung menghantam yuan infant tersebut, menyebabkan getaran hebat yang seketika menghancurkan jiwa yang terkandung di dalamnya.
Dendam tangan terpotong membuat Di Tong tidak menunjukkan belas kasihan sedikit pun.
Zha Hong yang baru mencapai Tahap Dongxu ini masih sangat rentan. Jiwa yang baru saja menyatu dengan yuan infant-nya tak berdaya menghadapi serangan energi monster. Dengan tangan kanannya, Di Tong mencengkeram erat yuan infant yang kini hanya berupa kristal energi tanpa jiwa, lalu menyimpannya ke dalam cincin ruang miliknya.
"Zha Hong, berani-nya kau memotong tanganku!" desis Di Tong dengan dada dipenuhi gelora amarah.
"Jika tidak melakukan asensi, sama sekali tidak mungkin melakukan regenerasi anggota tubuh. Namun Zha Hong sudah dibunuhnya, bagaimana lagi Di Tong bisa melakukan serangan balasan?"
Dengan mengibaskan lengan, pedang giok kelas tertinggi dan gelang penyimpanan milik Zha Hong berpindah ke tangan Di Tong. Melihat pedang giok ini, barulah amarahnya sedikit mereda. Ia menoleh memandang mayat Zha Hong, kobaran api kembali menyala di matanya.
Mulutnya membuka, menyemburkan kobaran api ke arah Zha Hong.
Meski harus membuat jiwa tercerai-berai, Di Tong tetap akan menghancurkan jasad Zha Hong untuk melampiaskan kebencian atas tangannya yang terpotong.
"Tidak baik!"
Saat baru saja mengeluarkan api sejati, wajah Di Tong berubah pucat. Di detik terakhir ia baru merasakan energi terkonsentrasi yang sangat tajam tiba-tiba muncul di belakangnya. Kesadaran spiritualnya langsung mengenali wajah musuh - seorang pemuda berjubah hitam dengan aura dingin.
Orang itu tak lain adalah Qin Yu.
Benang emas menembus meridian seluruh tubuh Qin Yu. Qin Yu yang terlihat seperti sinar emas berkelebat, dari tumpukan puing ratusan meter jauhnya mengikuti pola misterius langsung muncul di belakang Di Tong dengan kecepatan yang mengerikan.
Qin Yu menggigit giginya erat-erat, urat-urat mencuat jelas, mata dipenuhi aura pembunuhan!
“Hancur!”
Tangan kiri Qin Yu mengenakan Sarung Tinju Yan Chi, sementara energi bintang emas terkonsentrasi penuh di lima jarinya bagai jari-jari keemasan.
Jari pedang tangan kiri Qin Yu menusuk kilat ke punggung Di Tong. Qin Yu berniat menusuk tubuhnya langsung merebut yuan infant. Tapi Di Tong ahli tingkat tinggi! Sekejap ia merasakan kehadiran Qin Yu, namun kecepatan Qin Yu terlalu dahsyat.
Malangnya tangan kiri Di Tong telah dipotong. Pengalaman yang kaya membuat Di Tong mengambil keputusan terbaik.
"Pedang giok kelas tertinggi di tangan kanan serta gelang penyimpanan milik Zha Hong langsung dilepas, dibiarkan jatuh ke daratan. Tanpa menolehkan kepala, Di Tong langsung mengulurkan tangan kanannya ke belakang. Sekejap tombak pendek muncul di tangannya, persis tombak panjang kelas artefak spiritual kelas atas itu."
"Tombak ini bisa berubah ukuran sesuka hati. Saat ini sepanjang pisau belati. Memegang senjata ini, Di Tong langsung menusuk ke area dantian Qin Yu. Ia berniat menghancurkan yuan infant di dantian Qin Yu!"
"Kau ingin nyawaku? Aku juga ingin nyawamu!"
"Di Tong dalam hatinya membara. Seraya menyerang, sebagai naga ungu-zirah Jiusha, 'Pelindung Zirah Ungu' yang melekat padanya langsung menyelimuti permukaan tubuhnya. Pelindung ini berasal dari sisik naga, pertahanannya sungguh mengagumkan."
"Satu untuk menyerang, satu untuk bertahan. Inilah respons kilat Di Tong."
"Melihat tusukan ini datang, Qin Yu terkejut."
Meskipun tidak memiliki yuan infant, bintik-bintik cahaya bintang di dalam tubuhnya merupakan inti energi Qin Yu. Jika tertusuk seperti ini, bagaimana jika kekuatannya terkuras? Namun saat ini Qin Yu tidak menghindar, tangan kanannya langsung mencengkeram pedang panjang itu.
Tangan kanan yang terbungkus Sarung Tinju Yan Chi meraih pedang panjang. Hampir bersamaan dengan gerakan tangan itu, Pedang Yan Chi secara otomatis muncul di tangan kanannya.
"Criiiing!"
Pedang Yan Chi bertubrukan dengan pedang panjang. Dalam kondisi sekuat tenaga, tusukan Di Tong ini mengandung kekuatan mengerikan. Pedang panjang sebagai artefak spiritual kelas tertinggi menghancurkan Pedang Yan Chi yang hanya artefak spiritual kelas menengah. Hampir sekejap, Pedang Yan Chi pecah bagai kaca menjadi berkeping-keping!
Tusukan jari pedang tangan kiri Qin Yu, terbungkus Sarung Tinju Yan Chi dan terkonsentrasi energi bintang emas, menyambar seperti meteor keemasan menuju pelindung ungu-keji!
"Braak!"
Pelat Pelindung Ungu milik Di Tong bergetar hebat, namun hanya muncul retakan halus dan tidak pecah. Senyuman tak terbendung muncul di wajah Di Tong, sementara tombak panjangnya kembali menghantam Sarung Tinju Yan Chi di tangan kanan Qin Yu.
Setelah serangan tusukan jari pedang dengan tangan kiri, Qin Yu segera mengubah posisinya lagi!
Jari yang membentuk tusukan pedang mengepal, berubah menjadi serangan buku-buku jari tinju - teknik dengan daya tembus terkuat!
"Braak!"
Bagian Pelat Pelindung Ungu yang diserang benar-benar hancur. Sarung Tinju Yan Chi di tangan kanan Qin Yu juga remuk dihujam tombak. Seolah tak merasakan sakit di tangan kanan, Qin Yu mengubah bentuk serangan tangan kirinya sekali lagi!
Buku-buku jari tiba-tiba mengembang menjadi cakar tajam yang langsung menerobos masuk ke dalam tubuh Di Tong. Hampir bersamaan dengan penetrasi tangan kiri Qin Yu, yuan infant-nya segera merayap turun melalui kaki dan menyusup ke tanah.
"Braak!"
Telapak tangan kanan Qin Yu tertusuk pedang panjang, namun seluruh tubuhnya bergerak. Seutas benang emas melesat dari tangan kiri langsung menembus tanah. Sekejap, tanah di area lain retak. Seutas benang sedang menggulung yuan infant yang terbang keluar.
Benang emas itu langsung menusuk ke dalam yuan infant, menghancurkan jiwa Di Tong dalam seketika.
Tangan kiri menggapai dan mencengkeram yuan infant itu. Seluruh punggung Qin Yu basah oleh keringat dingin. Pedang panjang yang menembus telapak tangannya pun diam tak bergerak.
Terlalu kuat, Naga Ungu-Zirah Jiusha benar-benar terlalu kuat.
Setelah pertempuran dengan Ular Air Darah Merah, Naga Ungu-Zirah Jiusha bahkan berubah wujud menjadi manusia. Perlu diketahui bahwa kekuatan Di Long dalam wujud manusia lebih lemah daripada wujud aslinya. Bahkan dalam kondisi seperti ini, serangan mendadak Qin Yu tetap sangat berisiko.
“Jika bukan karena dia terluka dalam pertempuran sebelumnya dan kehilangan satu tangan, sehingga tak bisa menyerangku dengan kedua tangan sekaligus, perkiraannya aku juga sulit membunuhnya.” Qin Yu merasakan ketakutan belakangan sejenak. Ahli fase meteor biasanya mengandalkan kecepatan untuk menghindar serangan, tindakannya yang memaksakan penyergapan seperti ini benar-benar berbahaya.
Terutama saat pelindung ungu itu muncul, Qin Yu sempat terkejut. Pertahanan baju zirah ungu itu sungguh mengejutkan, untungnya dia bereaksi cepat dan menggunakan tiga serangan berturut-turut.
Pertama tusukan jari pedang, lalu serangan tusukan jari kepalan, terakhir serangan cakar tajam. Tangan kiri Qin Yu sama sekali tak berhenti, terus-menerus menyerang tiga kali baru bisa menembus ke dalam tubuhnya.
Meski begitu, tangan kanannya tetap tertusuk, berlumuran darah.
“Dalam kondisi menyergap, Pedang Yan Chi hancur, satu Sarung Tinju Yan Chi rusak, tangan kanan tertembus.” Qin Yu menghela nafas panjang, namun melihat hasil buruannya, wajahnya tak bisa menyembunyikan kegembiraan.
Sebuah pedang giok, benda yang membuat Zha Hong mengalami malapetaka. Ini adalah salah satu dari legenda 'Sembilan Pedang'.
Sebuah tombak panjang, artefak spiritual kelas atas.
Gelang penyimpanan milik Zha Hong. Sebagai Penguasa Gua Istana Darah Merah, bagaimana mungkin gelangnya tidak berisi harta karun?
Cincin dimensi milik Di Tong. Sekadar kemampuan menyimpan barang sudah membuktikan status tingginya. Cincin ruang di dunia kultivasi luar negeri sangat langka. Apa isinya?
Selain itu, ada yuan infant Di Tong di tahap menengah Dongxu dan yuan infant Zha Hong di tahap awal Dongxu. Bagi Qin Yu, dua yuan infant ini lebih berharga dari semua barang di atas. Dibanding harta, kekuatan diri sendiri yang paling penting.
Qin Yu langsung memasukkan semua barang ke dalam cincin ruangnya.
"Mayat ini..." Qin Yu melihat jenazah Zha Hong dan Di Tong. Setelah berpikir sejenak, dia juga menyimpannya ke cincin ruang. Menghancurkan mayat dan menghapus jejak. Mungkin yang lain akan bingung melihat tempat ini kosong, sulit membayangkan apa yang terjadi.
Meskipun Kompleks Ruang Rahasia Bawah Tanah hancur hampir separuh, pihak luar tidak tahu karena segel larangan. Qin Yu keluar dari kompleks itu tanpa peduli apa yang akan dipikirkan orang jika menemukan tempat ini. Dengan mudah ia menghancurkan segel larangan lalu langsung menggunakan kelincahan geraknya.
Energi bintang emas menyelimuti seluruh tubuhnya. Qin Yu berubah menjadi sinar emas yang langsung menuju halamannya di zona timur.
Jilid Kelima: Istana Darah Merah Bab 33: Sembilan Penjaga
Di halaman milik Qin Yu di zona timur Istana Darah Merah, Hou Fei duduk bersila sambil menjaga 'Qin Yu' di rumah belakang. Meski dalam hati tahu Qin Yu sudah kabur sejak pertama masuk rumah - sesuai rencana yang telah mereka nego sebelumnya - Hou Fei tetap melakukan tindakan simbolis.
Tiba-tiba, mata Hou Fei terbuka menatap siluet samar yang muncul di hadapannya.
"Kakak!" Ekspresi wajahnya langsung berseri.
Tapi begitu melihat tangan kanan Qin Yu, raut wajah Hou Fei berubah drastis. Luka mengerakan di telapak tangan yang tertembus itu membuat Qin Yu terlihat pucat. "Fei Fei, jangan banyak tanya. Ikut aku masuk!" ujarnya tergesa.
Usai berkata, postur tubuh Qin Yu berkelebat masuk ke dalam kamar. Keraguan di hati Hou Fei tak menghalanginya untuk segera menyusul sambil melambaikan tangan membuat segel larangan di luar—mencegah orang luar mengetahui hal yang sebenarnya terjadi di dalam.
Begitu masuk, Qin Yu langsung duduk bersila di ranjang. Barulah ia menghela nafas panjang. Saat ini, ia sama sekali tak mempedulikan luka di tangan kanannya. Pertarungan hidup-mati dengan Di Tong tadi baru benar-benar bisa ia renungkan setelah kembali ke kamarnya.
"Kakak, sebenarnya apa yang terjadi?" tanya Hou Fei tak sabar.
Qin Yu teringat akan hasil kali ini, senyuman spontan muncul di wajahnya: "Fei Fei, kita harus bertindak saat diperlukan, jangan ragu-ragu. Kesempatan tak akan menunggu. Untuk meraih manfaat, harus berani menanggung risiko."
Hou Fei mengedipkan mata penuh kebingungan: "Kak, maksudmu apa?"
"Mantap, benar-benar mantap!"
Tanpa menjawab, Qin Yu mengayunkan tangan. Dua yuan infant segera terhanyut di udara. Tanpa kendali jiwa, keduanya kini hanya menjadi kristal energi yang masih memancarkan kilatan cahaya ungu samar.
Mata api Hou Fei langsung berpendar, menyorotkan dua sinar padat ke arah kedua yuan infant itu.
"Energi dahsyat!" seru Hou Fei terkagum-kagum, "Setidaknya tingkat Dongxu! Kak, kapan kau dapatkan ini? Dengan dua yuan infant ini, bantuan untukmu akan sangat besar!"
Qin Yu memandang Hou Fei: "Kau salah. Ini tidak hanya membantuku, tapi juga kau dan Xiao Hei." Qin Yu sama sekali tidak berpikir untuk memonopoli.
"Dua Nascent Soul ini, satu milik naga ungu Jiusha di tahap tengah Dongxu. Satunya lagi milik ular air darah merah di tahap awal Dongxu. Energi Nascent Soul mereka jauh lebih besar dibandingkan cultivator dewa setara level. Nascent Soul Zha Hong sudah cukup untukku, sedangkan milik Di Tong, Fei Fei dan Xiao Hei bisa melebur bersama."
Hou Fei menggelengkan kepala: "Tidak bisa. Nascent Soul naga ungu Jiusha tahap tengah Dongxu ini energinya terlalu besar. Aku tidak mampu menyerapnya. Belakangan ini aku sering keluar dari Lembah Dalam untuk menjagamu, baru sedikit terobosan dalam pemahaman spiritual. Jiwaku baru mencapai level yang setara dengan periode akhir Nascent Soul. Kakak, kau mengerti maksudku?"
Saat ini, kemampuan asli Hou Fei berada di periode tengah Nascent Soul, sedangkan tingkat jiwanya menyamai periode akhir Nascent Soul.
Hou Fei melanjutkan: "Aku maksimal bisa mencapai akhir periode Nascent Soul dan tidak bisa menyerap energi lagi. Jika terlalu banyak melebur dan menyerap, begitu energi internal melebihi tingkat jiwa, sangat mudah menyebabkan energi dalam tubuh tidak terkendali. Bahkan bisa muncul kekacauan energi, yang parah bisa membuat jatuh ke dalam kegilaan hingga jiwa tercerai-berai!"
Qin Yu juga sangat memahami prinsip ini.
Jiwa adalah pondasi dasar. Kemampuan kontrol kesadaranku terbatas. Jika energi melebihi kapasitas kontrolku: Pertama, saat pertempuran akan sulit dikendalikan, malah lebih buruk daripada saat energi sedikit. Kedua, mungkin menyebabkan kekacauan energi.
"Aku mengerti ini. Tapi Fei Fei, kemampuanmu sendiri sudah mencapai pertengahan Nascent Soul sejak lama. Untuk mencapai akhir Nascent Soul, kau hanya perlu melebur sebagian yuan infant. Xiao Hei..." Qin Yu langsung mengeluarkan token komando.
Melihat Qin Yu mengeluarkan token komando, Hou Fei tahu itu untuk berkomunikasi dengan Xiao Hei.
“Xiao Hei, beberapa waktu lagi setelah urusan Istana Darah Merah stabil, aku akan memanggilmu. Oh ya, aku punya yuan infant tahap Dongxu. Berapa banyak yang bisa kau serap?” Qin Yu juga curiga akan kemampuan penyerapan Xiao Hei.
Hanya sejenak kemudian, balasan Hei Yu datang.
“Dongxu? Kak, kau membunuh orang penting siapa? Jangan-jangan si Zha Hong itu. Soal penyerapan, meski tubuhku sudah dimodifikasi dengan teknik terlarang dan mengalami perubahan drastis, kecepatan kultivasiku termasuk peningkatan tingkat jiwa jauh lebih cepat dari dulu... Tapi waktu latihanku terlalu singkat. Sekarang tingkat jiwaku baru sekitar periode awal Nascent Soul. Aku tidak berani menyerap lagi.” Jawaban Xiao Hei membuat Qin Yu pasrah.
Di dunia cultivator monster seberang, meskipun ada yang melebur cinnabar dan yuan infant.
Namun para ahli sejati tidak berani membiarkan kekuatan kultivasi mereka melampaui tingkat jiwa. Baik Hou Fei maupun Hei Yu, meskipun tahu ada yuan infant di sekitar Qin Yu yang bisa mereka lebur dan serap, tetap tidak berani menyerap secara berlebihan.
Lei Wei di masa lalu juga mengalami keterlambatan peningkatan tingkat jiwa. Meski mampu membunuh musuh di level lebih tinggi, dia tidak sembarangan melakukan peleburan.
Untuk meningkatkan kekuatan sendiri, ada dua metode: Pertama, mengumpulkan berbagai tanaman obat dan meleburnya menjadi pil peningkat energi. Metode ini terkendala oleh sulitnya menemukan bahan herbal langka dan proses peleburan yang rumit.
Kedua, melebur yuan infant atau cinnabar kultivator lain.
Tapi meningkatkan jiwa secara drastis sangatlah sulit. Setidaknya hingga kini belum ditemukan metode untuk menaikkan tingkat jiwa secara tiba-tiba. Karena itu, kultivator yang melahap dan melebur cinnabar/yuan infant tidak banyak, karena syaratnya tingkat jiwa harus cukup tinggi agar berani melakukan penyerapan.
“Tapi Kakak, saat aku mendengar alunan kecapi Nona Li'er di Lembah Dalam, perasaanku meningkat sangat cepat. Aku perkirakan tidak butuh waktu lama lagi tingkat jiwaku akan mencapai periode tengah Nascent Soul. Saat itu tiba, aku akan mencarimu.” Hei Yu kembali mengirim pesan.
“Baik, di Istana Darah Merah juga ada banyak hal yang harus kutatami.”
Setelah itu, Qin Yu memutus kontak dengan Xiao Hei.
“Fei Fei, ini adalah Nascent Soul dari tahap tengah Dongxu. Kekuatanmu lebih tinggi dariku, lebur sebagian dulu sampai mencapai periode akhir Nascent Soul.” Qin Yu tidak terburu-buru, malah menyuruh Hou Fei memulai peleburan terlebih dahulu. Hou Fei pun tidak menolak, langsung duduk bersila.
Hou Fei membuka mulutnya, menyemburkan gumpalan api sejati yang menyelubungi Nascent Soul Di Tong.
Di bawah kobaran api sejati, Nascent Soul itu perlahan meleleh. Semburan cairan ungu mengalir dari Nascent Soul, lalu menyatu langsung ke dalam tubuh Hou Fei. Kecepatan peningkatannya sepuluh kali lipat lebih cepat dibanding proses peleburan Qin Yu. Qin Yu berdiri menjaga di sampingnya dengan tenang.
Setengah hari kemudian.
Yuan infant itu sudah melebur sekitar 20%, Hou Fei yang semula duduk bersila tiba-tiba membuka mata api-nya yang memancarkan sinar yang menyala-nyala.
Kesadaran spiritual Qin Yu sudah mendeteksi Hou Fei mencapai tingkat akhir yuan infant. Ia segera tertawa: "Selamat, Fei Fei. Sekarang kau mencapai tingkat akhir yuan infant, bahkan mungkin bisa menyaingi naga ungu-zirah Jiusha Di Tong."
Hou Fei bersemangat, menggeretak dengan suara Krek: "Di Tong? Meski dia tahap tengah Dongxu, tapi wujud aslinya naga ungu-zirah. Kekuatannya jauh melebihi cultivator dewa setara level. Dulu pasti kalah, sekarang? Krek ~~~"
Ekspresi puas diri terpancar di wajah Hou Fei.
"Kakak, cepatlah berlatih. Aku tak mengerti bagaimana jiwamu bisa berkembang begitu cepat. Andai tingkat jiwa-ku setaramu, pasti kuhabiskan sekaligus yuan infant ini!" desah Hou Fei sambil memandang Qin Yu.
Qin Yu tersenyum.
AIR MATA METEOR, bahkan hingga saat ini Qin Yu masih sama sekali tidak memahami tentangnya. Bahkan dia sama sekali tidak bisa mengontrol AIR MATA METEOR untuk melakukan apapun, semuanya adalah energi yang dilepaskan secara mandiri oleh AIR MATA METEOR. Mendapatkan harta karun seperti ini benar-benar keberuntungan, tapi juga bisa disebut sebagai 'jodoh'.
"Baik, Fei Fei, kau jaga di luar sementara aku fokus menyerap yuan infant ini!"
Yuan infant Di Tong yang telah kehilangan 20% energinya kembali dilebur dan diserap oleh Qin Yu. Dalam hal tingkat jiwa, Qin Yu saat ini telah mencapai tahap awal Dongxu. Sebenarnya Qin Yu sendiri juga merasa heran dengan peningkatan kecepatan tingkat jiwanya yang begitu drastis.
Namun...
Apakah peningkatan tingkat jiwa Qin Yu bisa disebut cepat?
Lihat saja Xiao Hei, setelah menggunakan teknik terlarang, kecepatan peningkatan jiwanya juga luar biasa cepat. Hanya dalam beberapa tahun langsung melesat dari fase inti awal mencapai periode awal Nascent Soul seperti sekarang. Bagi kultivator, peningkatan tajam tingkat jiwa karena sekilas pencerahan adalah hal yang sangat normal.
Pencerahan tiba-tiba tidak bisa dipaksakan, namun peningkatan stabil Qin Yu terus berlangsung setiap saat.
Sejak itu, Qin Yu dengan tenang melebur yuan infant di kamarnya, tak peduli apa yang terjadi di luar. Hou Fei juga menjaga dengan fokus di luar kamar Qin Yu, siapapun takkan bisa memasuki kamarnya.
Area Utara Istana Darah Merah.
Meskipun Kompleks Ruang Rahasia Bawah Tanah di bawah batu karang tiruan hancur hampir separuh, karena berada di bawah tanah, permukaan seperti batu karang tiruan di atasnya hampir tak berubah. Perubahan yang ada hanyalah lubang masuk ke kompleks ruang rahasia yang hancur.
Tapi lubang itu berada di dalam batu karang tiruan, tak terlihat kecuali diamati seksama.
Kompleks ruang bawah tanah ini bahkan membuat Pasukan Pengawal Istana Darah Merah harus berputar setiap kali patroli sampai di sini. Ini adalah perintah Penguasa Gua Zha Hong yang dulu sedang melebur kotak giok hitam di ruang rahasia, tentu tak ingin ada yang mendekat.
Qin Yu berhasil membuka segel larangan dan kembali ke kamarnya, sudah lebih dari setengah hari berlalu. Selama periode ini telah terjadi puluhan kali patroli. Namun karena setiap kali patroli berkeliling mengitari batu karang tiruan, para pengawal sama sekali tidak menyadari bahwa pintu masuk Kompleks Ruang Rahasia Bawah Tanah telah hancur.
Sebuah regu patroli lain tiba di lokasi ini. Pemimpinnya bertubuh besar dengan matanya bulat seperti genta tembaga. Saat ini dia sedang mengawasi sekeliling dengan tatapan tajam, namun tiba-tiba berhenti di tengah perjalanan.
"Komandan Xuan Kui, ada apa? Kenapa berhenti?" tanya seorang pria bertubuh pendek dan gemuk.
Komandan Xuan Kui memandang ke arah batu karang tiruan dengan ekspresi tak percaya. Sebenarnya, karena semua regu patroli mengambil rute memutar, dan pintu masuk kompleks ruang rahasia itu berada di dalam batu karang, hanya dari sudut tempat Komandan Xuan Kui berdiri saat ini yang bisa melihat sebagian kecil pintu masuk tersebut secara miring. Setelah melewati titik ini, pintu sama sekali tak terlihat.
"Ikut aku!"
Komandan Xuan Kui membentak, sambil meluncur dengan gesit ke arah batu karang tiruan.
"Komandan, rute patroli dilarang melewati area itu!" si gemuk berteriak panik. Tapi Komandan Xuan Kui yang sudah mendekati batu karang tiba-tiba membentak, "Ada masalah besar! Pintu masuk Kompleks Ruang Rahasia Bawah Tanah hancur! Cepat panggil Yang Mulia Hufa!"
Pintu masuk kompleks ruang rahasia bawah tanah hancur?
Semua pengawal yang hadir di lokasi langsung gempar. Mereka paham betul keseriusan hal ini. Jika memang ada izin masuk resmi, mana mungkin pintu masuk sampai dihancurkan? Seketika para pengawal berlarian memberi tahu semua Hufa.
Komandan Xuan Kui menggenggam kapak besar, membelalakkan mata seperti sapi ke dalam pintu masuk. Di jalur yang terhubung dengan pintu itu, bertebaran tak terhitung batu pecah.
"Xuan Kui, apa yang terjadi?" Zhuang Zhong yang pertama tiba langsung menghardik Komandan Xuan Kui. Komandan Xuan Kui yang merupakan bawahan langsung Zhuang Zhong ini segera membungkuk dan menjawab, "Bawahan juga tidak tahu. Baru saja menemukan kejadian di tempat ini, lalu segera memberi tahu semua Penjaga Hukum."
Sejenak kemudian, tiga bersaudara kura-kura Xuan, dua bersaudara hiu macan, dua saudari wanita ular, Zhuang Zhong, dan Teng Bi pun tiba.
"Bagaimana dengan Hou Fei dan Pelindung Meteor?" Yan Qing bertanya dengan curiga.
Zhuang Zhong tertawa: "Saudari Yan Qing, tampaknya Pelindung Meteor telah kembali bertapa setengah bulan yang lalu. Pelindung Hou Fei sedang berjaga di luar. Perkiraan saat ini Pelindung Meteor belum keluar dari masa tapanya." Sembilan Penjaga Hukum itu pun mulai memasuki lubang gua sambil berbicara.
Melihat puing-puing batu di mulut gua, Sembilan Penjaga Hukum langsung merasakan firasat buruk.
Menyusuri jalur yang menurun miring, mereka langsung memasuki kompleks ruang rahasia bawah tanah. Begitu tiba di dalam, Sembilan Penjaga Hukum itu terpaku seperti patung menyaksikan pemandangan di hadapan mereka.
Ruangan-ruangan rahasia yang semula terpisah kini hancur total. Seluruh puing batu telah disapu ke pinggiran area. Di kompleks ruang bawah tanah ini terdapat lahan kosong raksasa yang telah dibersihkan, dengan panjang dan lebar sekitar 600-700 meter. Dinding-dinding reruntuhan kamar terkumpul rapi di tepian.
"Lihat, itu noda darah!" teriak Xi Yan sang perempuan ular sambil menunjuk suatu titik di lahan kosong.
Delapan penjaga hukum lainnya mengikuti arah jari itu. Tepat! Terlihat genangan darah besar hasil pertempuran sengit antara Ular Air Darah Merah dan Naga Ungu-Zirah Jiusha.
"Perhatikan lekukan dalam di daratan itu," kata Teng Bi dengan tenang sambil menunjuk jejak berbentuk memanjang, "Pasti bekasan ekor ular raksasa yang menghantam tanah."
Setelah menganalisis TKP secara detail, kesembilan penjaga hukum - tiga bersaudara Kura-kura Xuan Ba Ming, duo hiu macan Wu Tong & Wu Feng, pasangan perempuan ular Yan Qing-Xi Yan, Zhuang Zhong, dan Teng Bi - telah memastikan: Tempat ini menjadi saksi pertempuran besar.
"Dan salah satu tokoh utama yang terlibat kemungkinan besar adalah Zha Hong yang sedang bertapa di sini."
Sembilan Penjaga Hukum saling memandang. Tempat ini telah mengalami pertempuran sengit, namun mereka sama sekali tidak mengetahuinya. Saat ini, apakah Zha Hong masih hidup atau sudah mati, mereka juga tak tahu. Mengingat kematian Zha Po beberapa waktu lalu, para Penjaga Hukum ini mulai merasakan firasat buruk.
"Ayo, periksa apakah jade slip jiwa Sang Penguasa Gua sudah pecah!"
Teng Bi yang memiliki kekuatan tertinggi menghardik perintah. Sembilan Penjaga Hukum segera meninggalkan Kompleks Ruang Rahasia Bawah Tanah, menuju gedung tempat jade slip jiwa setiap anggota disimpan. Ruangan penyimpanan jade slip jiwa ini diperiksa setiap hari oleh penjaga khusus.
Dua penjaga yang berdiri di luar tertegun melihat kedatangan Sembilan Penjaga Hukum secara bersamaan.
"Hormat kepada Yang Mulia." Kedua penjaga itu berlutut satu kaki dengan khidmat.
Teng Bi menatap tajam ke arah penjaga, sementara Yan Qing tak sabar berteriak dengan suara melengking: "Kalian berdua, segera buka pintu!" Pintu ruangan ini dikunci dengan segel larangan. Yan Qing dan yang lain tak ingin merusaknya secara paksa, sehingga memerintahkan penjaga untuk membukanya.
“Ya, Yang Mulia.”
Seorang pengawal bangkit, satu tangan menembakkan beberapa aliran energi monster ke pintu. Kilatan cahaya hijau terlihat, pintu terbuka perlahan secara otomatis.
Saat pintu terbuka, sembilan pengawal di luar juga melihat deretan jade slip jiwa di konter kayu kuno tepat di tengah ruangan. Saat ini, jade slip jiwa di posisi paling atas telah pecah – itu adalah milik Penguasa Gua Chi Xue, Zha Hong!
Wajah sembilan pengawal berubah serentak.
Zha Hong mati!
Jilid Kelima Istana Darah Merah BAB 34 Penguasa Gua Baru
Melihat jade slip jiwa milik Zha Hong pecah, semua segera memahami maknanya!
Penguasa Gua Chi Xue Zha Hong tewas!
Istana Darah Merah kini tanpa pemimpin. Saat ini tidak perlu mempersoalkan siapa pembunuh Zha Hong. Meski dilacak, mustahil menemukan petunjuk. Siapa pun yang mampu membunuh Zha Hong pasti berada di luar jangkauan para pengawal ini. Yang diperlukan sekarang adalah... memilih penguasa gua baru!
Ekspresi sembilan pengawal mulai berubah-ubah.
Tiga bersaudara kura-kura Xuan, Ba Ming dan kedua rekannya saling memandang. Wu Feng dan Wu Tong sebagai dua saudara, Yan Qing dan Xi Yan sebagai saudari, Teng Bi serta Zhuang Zhong masing-masing memiliki niat sendiri.
"Semuanya, kini Penguasa Gua telah mati, sama sekali tidak ada informasi tentang si pembunuh. Tapi dengan mengamati TKP pertempuran sengit di Kompleks Ruang Rahasia Bawah Tanah, bisa disimpulkan si pembunuh pasti bertarung frontal dengan almarhum Penguasa Gua, bahkan sampai menampilkan wujud asli mereka," ujar Ba Ming, pemimpin trio kura-kura Xuan.
Wu Feng mengangguk setuju: "Benar, untuk bisa membunuh Penguasa Gua secara frontal, kekuatan si pelaku minimal harus mencapai periode Hollow Void!"
"Wah, periode Hollow Void? Gampang sekali ngomong! Di wilayah Kuil Sembilan Bencana ini cuma ada berapa ahli periode Hollow Void? Ahli level segitu ngapain membunuh Penguasa Gua kita?" sindir Yan Qing dengan nada sarkastik. "Penguasa Gua saja sudah terbunuh, solusi apa yang bisa kami para Penjaga Hukum lakukan?"
Teng Bi dengan nada dingin menyatakan: "Tidak mencoba langsung menyerah, itu sikap pengecut yang tidak pantas."
Zhuang Zhong tersenyum: "Bos Teng, kekuatanmu sangat hebat, hampir mencapai Tahap Dongxu. Kau mungkin bisa melawan si pembunuh. Sedangkan kami, cuma tidak punya harapan sama sekali. Yang terpenting sekarang bukan membalas dendam, tapi memilih pemimpin baru, yaitu Penguasa Gua yang baru."
Begitu kata-katanya keluar, mata para Penjaga Hukum lainnya langsung berbinar.
Ucapan sebelumnya hanyalah bicara sembarangan, memilih pemimpin baru inilah yang paling penting.
"Untuk memilih Penguasa Gua baru, setidaknya kekuatan militernya harus membuat semua orang tunduk. Menurutku, jika Bos Teng menjadi Penguasa Gua, kami pasti setuju. Kekuatan Bos Teng, perkiraanku cuma Pemimpin yang bisa mengalahkannya." Ba Ming tersenyum ramah.
Xi Yan si ular betina memamerkan senyum menggoda: "Kekuatan Bos Teng tak perlu diragukan. Jika Bos Teng jadi Penguasa Gua, kami saudari pasti hanya patuh pada perintah Bos Teng."
Wu Tong juga berkata, "Kami tidak punya pendapat buruk. Siapa yang kekuatannya paling kuat, dialah yang menjadi Penguasa Gua. Ini adalah peraturan lama. Kekuatan Bos Teng lebih kuat daripada kami saudara-saudara, tentu kami tidak akan menghalangi Bos Teng menjadi Penguasa Gua." Kedua saudara Wu Tong dan Wu Feng juga menyatakan pendirian mereka.
“Hah, Hah.” Zhuang Zhong batuk dua kali, lalu tertawa sarkastik, "Semua orang tahu peraturan, penguasa kuat yang menjadi Penguasa Gua. Kekuatan Bos Teng jelas lebih unggul daripada kami. Kami tidak ada keberatan jika dia menjadi Penguasa Gua. Tapi ketiadaan keberatan dari kami bukan berarti Penjaga Hukum lain setuju. Jangan lupa, masih ada dua Penjaga Hukum yang belum hadir."
Mengenai jabatan Penguasa Gua, Teng Bi tidak menunjukkan antusiasme, sekaligus juga tidak menolak.
"Menjadi Pemimpin, dengan angkuh memerintah bawahan untuk mengerjakan hal, perasaan ini tentu lebih baik daripada hanya menjadi Penjaga Hukum. Teng Bi yang bergairah pada kekuatan militer, bahkan jika tidak menjadi Penguasa Gua pun dia tidak peduli. Tapi siapapun yang ingin merebut posisinya, harus mengalahkannya terlebih dahulu."
“Benar, masih ada dua Penjaga Hukum. Waktu itu di Auditorium Utama, Hou Fei Hu Fa hampir bertarung dengan Penguasa Gua. Seberapa kuat sebenarnya kekuatan Hou Fei Hu Fa masih belum pasti. Belum lagi kakaknya yang misterius itu, pasti tidak sesederhana penampilan luarnya.” Yan Qing juga menyampaikan pendapatnya.
Saat ini para Penjaga Hukum ini hanya memikirkan siapa yang akan menjadi Penguasa Gua. Siapa peduli dengan kematian Zha Hong? Zha Hong yang sudah mati, bersama Zha Po dan Zha Ge, ketiga bersaudara itu kini sudah menjadi masa lalu. Tak ada yang akan peduli lagi. Apalagi membalas dendam untuk mereka - yang terpenting para Penjaga Hukum ini pun tidak berani melakukan pembalasan.
Teng Bi dengan wajah membeku berkata: "Ngapain dipikir-pikir rumit? Langsung saja ke tempat tinggal Pelindung Meteor. Kumpulkan semua Penjaga Hukum. Entah itu duel atau cara lain, langsung tetapkan saja siapa Penguasa Guanya. Bukankah itu selesai?"
"Ide bagus! Ayo kita semua pergi bersama." Yan Qing tertawa merdu seperti gemerincing lonceng perak.
Segera, sembilan Penjaga Hukum langsung terbang menuju halaman pribadi Qin Yu di zona timur. Seberapa besarkah Istana Darah Merah ini? Dengan kecepatan sembilan Penjaga Hukum, hanya sekejap mata mereka sudah tiba di luar halaman Qin Yu di zona timur.
Tiga pelayan sedang mengobrol santai di luar halaman. Melihat sembilan Penjaga Hukum mendarat, mereka segera bersikap hormat.
"Semuanya Yang Mulia, majikan kami sedang bertapa sekarang. Beliau sudah memerintahkan sejak awal, siapapun dilarang masuk," kata salah satu pelayan berbusana hijau buru-buru menjelaskan. Perintah Qin Yu itu masih jelas diingatan para pelayan.
Alis Penjaga Teng Bi mengkerut. Penjaga Hukum lainnya juga tampak merasakan kegelisahan dalam hati.
Masalah penentuan Penguasa Gua baru sudah di depan mata, tapi Pelindung Meteor malah sedang bertapa dan melarang semua orang masuk.
“Kalian minggir! Kedatangan kami para Hu Fa bersama-sama tentu ada urusan penting.” Wu Feng menghardik ketiga pelayan. Melihat rupa garang Wu Feng, ketiga pelayan itu langsung ketakutan dan minggir ke samping. Mereka cuma pelayan biasa, mana berani menghalangi para Hu Fa ini.
Sembilan Hu Fa berjalan berurutan melewati pintu halaman, memasuki area dalam kediaman pribadi.
Di depan pintu utama ruang tengah, Hou Fei sedang duduk bersila. Jelas-jelas menghalangi jalan masuk ke dalam kamar. Bahkan ketika sembilan Hu Fa sudah masuk sekalipun, Hou Fei tetap duduk bermeditasi dengan mata terpejam, sama sekali tak bergerak.
Sembilan Hu Fa berbaris lurus, melihat pemandangan di hadapan ini, saling pandang tak tahu harus berbuat apa.
"Hu Fa Hou Fei, Penguasa Gua Zha Hong sudah mati. Para Hu Fa sedang berdiskusi tentang siapa yang pantas mengisi posisi Penguasa Gua baru. Karena itu kami datang kemari untuk menemui kalian berdua. Hanya dengan persetujuan semua Hu Fa, pengangkatan Penguasa Gua baru bisa dianggap sah."
Zhuang Zhong berseru dengan lantang.
Mendengar ucapan Zhuang Zhong, Hou Fei membuka matanya. Seketika dua sorotan tajam memancar, perlahan menyapu setiap penjaga hukum. Hanya pandangan itu saja sudah membuat beberapa penjaga hukum merasakan beban yang luar biasa besar dan menakutkan.
Teng Bi yang merasakan tekanan dari pandangan itu pun wajah berubah pucat.
"Selamat, Penjaga Hukum Hou Fei." Teng Bi berkata. Saat ini dia merasakan, jika dulu saat bertarung masih ada sedikit harapan, kini perkiraannya sama sekali tidak ada. Namun... dia tetap ingin bertarung lagi.
Persis seperti dulu ketika Teng Bi ingin bertarung dengan Zha Hong.
"Wah, Tuan Hou Fei Hu Fa malah menembus level! Pertempuran kali ini pasti lebih spektakuler. Mungkin penguasa gua baru adalah Hou Fei Hu Fa yang kekuatannya meningkat pesat." Yan Qing menyeringai nakal, tapi Hou Fei hanya tersenyum.
"Aku bukan penguasa gua yang baru." Hou Fei akhirnya bersuara.
Semua orang tertegun.
Sang pemimpin tiga bersaudara Kura-kura Xuan, Ba Ming, langsung berkomentar: "Hou Fei sepertinya sedang merendah, atau mungkin tidak yakin bisa mengalahkan Bos Teng? Tidak mungkin! Dulu bahkan tidak takut pada , sekarang kekuatannya sudah meningkat, malah jadi tidak yakin?"
Para lain juga menyebut sikap Hou Fei terlalu rendah hati.
"Aku adalah yang baru!" Inilah kalimat kedua yang diucapkan Hou Fei.
Sekali lagi, semua yang hadir .
Setelah mencerna ucapan Hou Fei, sembilan akhirnya mengerti maksudnya. Biasanya hanya saudara seperguruan yang bisa menjadi . Siapakah saudara Hou Fei? Tentu saja misterius itu.
", ucapanmu ini tidak tepat. Meski kekuatanmu sehebat apapun, bahkan jika kau yang terkuat di antara para , kau boleh saja menjadi , tapi itu tak berarti layak jadi . Jabatan ini ditentukan oleh kekuatan, bukan karena dikasihkan!" protes Yan Qing dengan nada tidak puas.
Wajah kera Hou Fei hanya tersenyum licik tanpa membalas.
“Kekuatan Pelindung Meteor memang bagus, tapi untuk menjadi Penguasa Gua, setidaknya harus melewati ujian dariku,” kata Teng Bi dengan suara dingin.
Teng Bi paling menghormati yang kuat. Seseorang yang lemah, jika hanya naik ke posisi Penguasa Gua karena saudara sendiri yang kuat, dia sama sekali tidak akan tunduk atau mematuhi perintah. Bukan hanya Teng Bi, yang lain juga punya pikiran yang sama.
Di DUNIA XIUZHEN, yang dilihat adalah kekuatan!
“Yo, sepertinya kau ingin bertarung dengan kakakku?” Hou Fei tersenyum aneh. “Jangan buru-buru. Kakakku sedang dalam meditasi sekarang. Tunggu satu atau dua shichen saja, dia akan segera keluar. Waktu satu dua shichen ini bisa kau gunakan untuk mempersiapkan diri.”
Teng Bi menatap Hou Fei, berkata dingin: “Persiapan? Dia bukan ancaman besar bagiku. Aku ingin menantangmu dulu!”
“Menantang aku?” Hou Fei tertegun.
Para Penjaga Hukum lain tertawa. Ba Ming yang suka keributan berkata: “Setujui saja, Hou Fei Hu Fa. Kekuatan Bos Teng sangat hebat. Kalian berdua adalah yang terkuat di antara kami. Pertarungan kalian pasti akan sangat spektakuler.”
Yan Qing, Xi Yan, Wu Tong, Wu Feng dan para penjaga hukum lainnya semuanya menatap Hou Fei dan Teng Bi.
Hou Fei memandangi semua orang, merenungkan sejenak, akhirnya pasrah berkata: "Baiklah, kau duluan." Hou Fei menggenggam tongkat hitamnya, berdiri tanpa sikap pengawasan sama sekali, memandang Ten Bi di hadapannya dengan santai.
Teng Bi mengembangkan kedua tinjunya, semburan cahaya perak bermunculan dari kepalan tangannya.
"Baik, perhatikan jurusku!" Teng Bi saat ini dipenuhi semangat tempur. Ia bisa merasakan beban yang diberikan Hou Fei, namun justru semakin bersemangat, bola matanya perlahan memerah, kedua tinju tiba-tiba terkembang membentuk cakar pencabik.
Tiba-tiba postur tubuh Teng Bi bergerak, berubah menjadi bayangan samar yang dalam sekejap sudah berada di depan Hou Fei.
Lengan kanan Hou Fei bergerak. Tongkat hitam yang awalnya diam membeku tiba-tiba berubah menjadi kilatan listrik hitam, kecepatannya mencapai tingkat mengerikan, langsung menghantam bayangan Teng Bi. Hanya terdengar suara "Braak", tubuh Teng Bi terlempar.
Tak ada kemampuan menandingi sama sekali!
Para Penjaga Hukum lainnya terpaku. Selama ini dalam hati mereka, Teng Bi adalah ahli yang sangat kuat bahkan hampir mencapai level Tahap Dongxu. Tapi mereka sama sekali tidak tahu bahwa Hou Fei yang telah mencapai akhir tahap Yuanying setara dengan tahap akhir Dongxu.
Kesenjangan antara mereka terlalu besar!
Tubuhnya terlempar puluhan meter. Setelah itu, tubuh Teng Bi mengeras dan kembali terbang mendarat di samping Penjaga Hukum lainnya.
"Kekuatan Pelindung Hou Fei memang luar biasa. Aku mengaku kalah." Teng Bi sama sekali tidak menunjukkan kekecewaan, namun melanjutkan, "Berdasarkan perasaanku, kekuatan Pelindung Hou Fei bahkan melebihi mantan Penguasa Gua Zha Hong. Jika Pelindung Hou Fei ingin menjadi Penguasa Gua, aku tidak akan keberatan. Tapi untuk Pelindung Meteor, jika kemampuannya sendiri tidak cukup untuk membuat orang tunduk, aku sama sekali tidak akan mengakuinya."
Hou Fei tertawa krek: "Dasar bodoh, kau mau merasakan kekuatan Kakak? Baik, nanti kau akan merasakannya. Sudahlah, jangan buang waktu di situ. Pukulan tombak tadi sudah membuatmu terluka, cepatlah pulihkan cedera. Saat lukamu sembuh, Kakak pasti sudah keluar dari retret."
Teng Bi mengangguk, langsung duduk bersila dan mulai berlatih.
Para penjaga hukum lain tertegun menyaksikan kekuatan Hou Fei, namun melihat keyakinannya pada Qin Yu, mereka mulai penasaran seberapa kuat sebenarnya Qin Yu. Di mata mereka, Qin Yu memang terlihat sangat misterius.
Dalam hati, Hou Fei tertawa geli: "Meremehkan Kakak? Waktu sekarang masih terlalu singkat, Kakak baru bisa mencapai level Meteor Pertengahan. Jika diberi beberapa hari sampai ke level Meteor Akhir, bahkan aku harus masuk status pertempuran ganas untuk mengalahkannya. Tapi Kakak di level Meteor Pertengahan pun seharusnya sudah melebihi Zha Hong!"
Ucapan Hou Fei tentang menjadi Wakil Penguasa Gua tadi sebenarnya adalah perintah Qin Yu yang langsung dikirim via telepati setelah mendengar suara Penjaga Hukum kesembilan.
"Untuk menjadi Penguasa Gua, secara alami harus menunjukkan wibawa sendiri!"
Di dalam rumah, Qin Yu duduk bersila diselubungi semburan cahaya emas. Bayangan spiritual ungu berhenti melebur. Kini ia berada di ambang terobosan, dari tahap meteor awal menuju meteor tengah.
Di dalam dantian.
Gugusan bintang perak berputar dengan gesit membentuk nebula samar di ruang tak bertepi. Sebutir butiran emas seukuran telur puyuh berdiam di pusatnya, terus memancarkan sinar keemasan.
"Kraak!"
Butiran emas itu terbelah tiga, kembali menjadi partikel-partikel emas yang berputar dalam orbit melingkar. Di antara tiga partikel ini, Api Bintang Sejati berkilauan menyala.
Bersamaan dengan pecahnya butiran emas, partikel perak tak terhitung jumlahnya terbelah dua, melipatgandakan jumlahnya secara eksponensial.
Beberapa saat kemudian, ketenangan kembali di dantian Qin Yu.
Qin Yu membuka mata lebar-lebar dengan senyum tipis di sudut bibir, berseru lantang: "Penjaga Teng Bi bersiaplah, aku akan menyerang!"
Di dalam halaman.
Suara Qin Yu bergema jelas di angkasa atas halaman. Semua penjaga mendengar dengan jelas. Kura-kura Xuan Ba Ming dan dua saudaranya, dua perempuan ular, Wu Tong dan pasangannya, Zhuang Zhong segera memantau dengan saksama. Teng Bi yang sudah pulih dari luka ringan pun mengumpulkan seluruh kekuatannya.
Aura mengerikan memancar dari tubuh Teng Bi. Kekuatan internalnya naik drastis hingga puncak, siap memberikan serangan terkuat kapan saja pada Qin Yu.
Tiba-tiba——
Seberkas sinar emas melesat dari dalam rumah dengan kecepatan yang mengerikan. Teng Bi jelas merasakan aura Qin Yu. Dengan refleks ia menghantamkan tinju, namun sebelum tinjunya sempat mengarah sempurna, tubuhnya sudah terlempar.
Seperti kantung pasir, tubuhnya terlempar sejauh seratus meter. Darah menyembur deras dari mulutnya.
Saat ini barulah semua orang melihat dengan jelas, Qin Yu sedang berdiri di posisi sebelumnya Teng Bi.
"Kecepatan yang mengejutkan!" Semua Penjaga Hukum terkejut dan tercengang, bahkan Hou Fei pun merasa kaget dalam hati. Ketika Qin Yu mencapai tingkat meteor awal, kecepatannya sudah membuat Hou Fei terperangah. Kini kecepatan Qin Yu semakin mengerikan.
Mencapai tingkat meteor, pertempuran bergantung pada kecepatan, serta kemampuan ekstrim energi bintang emas mereka sendiri dalam pengumpulan energi.
"Para Penjaga Hukum, apakah masih ada keberatan dengan kakakku sebagai Penguasa Gua dan aku sebagai Wakil Penguasa Gua?" Hou Fei berkata sambil tersenyum kepada para Penjaga Hukum yang tertegun, serta Teng Bi yang baru saja terbang kembali dalam kondisi terluka parah dengan wajah penuh ketidakpercayaan.
Qin Yu yang mengenakan jubah hitam mengarahkan pandangannya ke para Penjaga Hukum. Melihat reaksi mereka, sudut bibir Qin Yu sedikit terangkat. Ia sudah tahu apa yang ada dalam pikiran para Penjaga Hukum.
……
Kuil Sembilan Bencana, tempat penyimpanan jade slip jiwa.
"Setiap hari petugas khusus datang ke ruang penyimpanan jade slip jiwa untuk memeriksa apakah ada anggota Kuil Sembilan Bencana yang tewas. Saat ini tiba waktunya inspeksi harian, seorang komandan pengawal membuka segel larangan dan memasuki ruangan."
"Di lapisan konter yang bertingkat-tingkat itu, di rak paling atas tergeletak sembilan jade slip yang merepresentasikan sembilan Yang Mulia dari Kuil Sembilan Bencana."
"Sesuai kebiasaan, komandan pengawal itu melirik sekilas ke tingkat tertinggi yang berisi jade slip jiwa para Yang Mulia. Tiba-tiba... pupil irisnya membesar, wajahnya tertegun menatap tajam ke rak paling atas itu."
"Terlihat jelas jade slip jiwa kedelapan di rak tertinggi itu telah pecah berkeping-keping."
"Yang Mulia Kedelapan tewas!"
Wajah komandan pengawal pucat pasi, kemudian tersentak sadar. Seketika tubuhnya berubah menjadi kilatan cahaya, melesat dengan kecepatan tertinggi menuju lokasi Yang Mulia Pertama Di Long. Komandan pengawal itu tidak tahu siapa yang membunuh Pangeran Kedelapan, tapi ia sudah bisa membayangkan amarah para pangeran Kuil Sembilan Bencana, serta nasib mengerikan yang akan menimpa si pembunuh!
