Di lantai dua rumah makan, semua tamu lain telah diusir turun. Hanya Qin Yu, Yi Da, dan rombongan yang tetap berada di atasan.
"Saudara Yi Da, taktikmu agak terlalu keras. Tidakkah kau tahu cara menggunakan uang?" Qin Yu menatap batu karang raksasa yang berfungsi sebagai dekorasi rumah makan. Saat ini batu tersebut telah berubah menjadi kristal es yang menyerupai cairan tubuh. Barusan Yi Da meletakkan tangannya di atas batu itu, dan sekejap batu itu meleleh. Namun beberapa saat kemudian, cairan itu membeku menjadi es.
Setelah itu Yi Da menyapu sekeliling dengan pandangan tajam. Para tamu yang ada di sekitarnya pun segera patuh turun tanpa protes.
"Uang?" Yi Da tertawa dingin, lalu langsung memilih posisi duduk. Ia menunjuk kursi di seberangnya sambil berkata pada Qin Yu: "Duduk." Qin Yu pun mematuhi perintah dan duduk berseberangan dengan Yi Da. Sementara Li'er memilih meja lain di samping mereka.
“Sudah sekitar sepuluh hari di Benua Qianlong, apakah Saudara Yi Da sudah mendapat hasil?” Qin Yu mengambil gelas anggur, lalu menuang dan meminumnya sendiri, sama sekali tidak mempedulikan Yi Da.
Yi Da menggerakkan tangannya, sebuah teko anggur di samping terbang mendekat. Yi Da juga menuang dan meminum sendiri, “Hasil? Pengikut Pavilion Bintangmu adalah yang kedua tiba setelah wilayah Penglai, dengan jumlah terbanyak. Kau saja belum dapat hasil, apalagi aku?”
“Siapa bilang aku tidak punya hasil?” Qin Yu tersenyum.
“Oh?” Yi Da menatap Qin Yu, “Kau dapat Pedang Giok kesembilan itu?”
Qin Yu menggelengkan kepala, “Tidak, hanya sebuah kotak giok hitam.” Perhatian Yi Da langsung terpusat, namun Qin Yu menghela nafas, “Sayangnya, kotak giok hitam itu bukan wadah penyimpanan Pedang Giok kesembilan.”
“Apakah di Hutan Belantara Tak Bertepi sangat banyak kotak giok hitam?” Yi Da sedikit mengerutkan alisnya.
Dalam pandangan Yi Da, di Hutan Belantara Tak Bertepi yang luas mungkin banyak terdapat bahan alami untuk merakit senjata, namun benda seperti kotak giok hitam mustahil terbentuk secara alami. Bagaimana mungkin benda semacam ini banyak di Hutan Belantara, kecuali ada orang iseng membuat beberapa kotak giok hitam dan menaruhnya di sana.
Yi Da tidak tahu, ternyata benar-benar ada yang seiseng itu.
"Tentu tidak banyak." Qin Yu menjawab wajar, namun dalam hatinya berkata, "Hanya tujuh delapan buah saja."
Yi Da yang jarang tersenyum kali ini menunjukkan senyum tipis: "Itu karena nasibmu kurang baik. Jika orang-orangku yang mendapatkan kotak giok hitam, pasti itu berisi Pedang Giok kesembilan. Kau percaya atau tidak?"
"Tidak percaya." Qin Yu menatap mata Yi Da.
"Tunggu sebentar, orang-orangku akan segera tiba." Yi Da tersenyum. Ia telah menerima pesan dari anak buahnya yang melaporkan telah mendapatkan kotak giok hitam dengan segel larangan, membuatnya gembira. Ia tidak takut Qin Yu merebut karena soal kekuatan, Qin Yu sendiri masih takkan menyamainya.
“Oh, Kakak Yi Da begitu penuh keyakinan.” Qin Yu menyeruput teh pelan-pelan sambil menanti.
“Raja Penjara.”
Seorang anak buah melesat ke lantai dua, langsung berlutut satu kaki. Namun melihat kehadiran Qin Yu, si bawahan itu ragu sebentar.
“Pemimpin Paviliun Qin Yu bukan orang luar. Segera serahkan barang itu!” Yi Da berkata dingin. Anak buah itu segera mengulurkan tangannya, sebuah kotak giok hitam langsung meluncur dari gelang penyimpanannya. Kesadaran spiritual Qin Yu menyapu objek itu dan sepenuhnya yakin—kotak giok hitam ini adalah... buatannya sendiri.
Adapun segel larangan pada kotak giok hitam itu, memang dipasang oleh Yan Rui yang dikirim Qin Yu.
Yi Da menembakkan seberkas cahaya dari tangannya ke arah kotak giok hitam. Namun segel itu sama sekali tak sulit ditembus. Wajahnya langsung berubah pucat—pernah mendapatkan kotak giok asli, ia sangat tahu betapa rumitnya segel debu itu untuk dihilangkan.
"Saudara Yi Da, bukankah kau bilang jika anak buahmu mendapatkan kotak giok hitam, pasti berisi Pedang Giok kesembilan? Buka dan lihatlah." Qin Yu tersenyum di samping.
Yi Da mendengus dingin, langsung melemparkan kotak giok hitam itu ke lantai. "Braak!" Kotak giok hitam itu pecah berkeping-keping.
Giok hitam memang material biasa. Segel larangan Yan Rui sudah dihancurkan Yi Da. Dengan amarah, lemparan Yi Da langsung menghancurkannya. Dari pecahan kotak itu muncul selembar kertas bertuliskan: 'Kotak Giok Hitam, diproduksi dari giok hitam kualitas tinggi, nilai 100 tael perak'.
"Saudara Yi Da, ini..." Qin Yu berpura-pura terkejut.
Yi Da tertawa sinis, "Entah bajingan mana yang iseng mempermainkan kami. Dari kebiasaan semua, kemungkinan besar Qinglong si brengsek itu. Dia memang suka merepotkan."
"Pemimpin Istana Qinglong? Tidak mungkin..." Qin Yu membela.
"Tidak akan." Yi Da dalam hatinya marah kepada orang yang menipunya dengan kotak giok hitam palsu, "Kau belum lama mengenal Qinglong. Makhluk itu paling suka kerumunan, senang melihat orang lain dipermalukan, sering menggoda orang, dan paling hobi mengacau." Yi Da sendiri sudah berkali-kali menjadi korban ulahnya.
Qin Yu mengingat-ingat, memang Qinglong memang hobi ikut-ikutan keributan dan mengacau. Kasihan Qinglong, tanpa sadar telah menjadi kambing hitam untuk Qin Yu.
Hutan Belantara Tak Bertepi terlalu luas, ditambah harus mencari kotak giok hitam kecil, tentu membutuhkan pemeriksaan perlahan dan cermat. Meski memiliki kesadaran spiritual, waktu yang dibutuhkan tetap sangat lama.
Sementara itu, hidup Qin Yu berjalan nyaman. Ia bermeditasi khidmat, sesekali bermain catur dengan Li'er - atau lebih tepatnya dihancurkan dalam permainan catur oleh Li'er. Kadang menemani keluarga mengobrol. Lebih sering, Qin Yu mengikuti Li'er berkeliling ke berbagai kota di Benua Qianlong, menikmati pemandangan di setiap tempat.
Waktu berlalu bulan demi bulan, tahun demi tahun...
Hubungan Qin Yu dan Li'er semakin erat. Keduanya belum pernah mengalami hubungan asmara sebelumnya, agak setengah sadar. Candaan keluarga di sekitar mereka tidak lagi dipedulikan. Tapi... para pangeran sebagai generasi muda mulai mengejar-ngejar gadis.
Sepuluh tahun.
Genap satu dekade. Enam kekuatan telah memobilisasi lebih dari 10.000 pasukan untuk menyisir Hutan Belantara secara perlahan. Pencarian mendalam memperlambat kecepatan. Namun dalam sepuluh tahun, area pencarian telah mencapai kedalaman juta li* (≈500.000 km).
Sesuai perintah Qin Yu, pasukan Pavilion Bintang tidak melanggar batas 100.000 li* (≈50.000 km) ke dalam wilayah berbahaya.
Monster-monster di Hutan Belantara sangat kuat, luar biasa kuat.
Dalam proses pendalaman, lima pihak lainnya mengalami beberapa kerugian. Meski Pavilion Bintang tidak masuk lebih dalam, mereka hampir tidak mengalami kerugian. Namun yang paling aneh adalah, tiga tahun lalu semua monster yang telah mencapai tingkat kultivasi tiba-tiba menghilang sama sekali. Semua pihak tidak bisa menemukan satu pun monster tingkat Golden Core.
Sungguh aneh.
Sangat tidak biasa. Di Hutan Belantara seharusnya masih banyak monster. Tapi mengapa semua monster Golden Core menghilang? Ke mana mereka pergi sebenarnya?
Masalah ini membuat lima pihak lain pusing tujuh keliling. Adapun Qin Yu, dia sama sekali tidak peduli. Malah mulai belajar memainkan seruling bambu, terkadang berduet dengan Li'er memadukan suara seruling dan kecapi. Sayangnya meski sudah belajar bertahun-tahun, kemampuan bermain serulingnya masih jauh kalah dari keterampilan Li'er bermain kecapi.
Kemampuan bermain catur kalah dari Li'er, keahlian serulingnya tidak sebanding dengan permainan kecapi Li'er. Tapi Qin Yu sama sekali tidak merasa risau. Masih tetap bermain catur dengan Li'er, tetap berduet seruling dan kecapi.
Di Kediaman Pangeran Yu, Qin Yu sedang duduk berhadapan dengan seorang pemuda.
“Aku bilang Paman Ketiga, kamu dan Bibi Li'er sudah sepuluh tahun begini-begini saja. Keponakanmu aku saja sudah mau menikahi putri mahkota.” Putra Mahkota Dinasti Qin, Qin Guan mendesak.
Qin Yu tertegun.
Lalu tertawa: “Kau ini anak kecil, baru berapa umur? Urusan pamamu tak perlu kau campuri.” Sebenarnya Qin Guan juga sudah cukup dewasa, delapan belas tahun. Menurut upacara kedewasaan Benua Qianlong yang dimulai enam belas tahun, menikah di usia delapan belas tahun sama sekali bukan hal aneh.
“Bukan aku yang masih kecil, Paman sudah terlalu tua. Sudah sepantar belum menikah.” Qin Guan menggerutu dengan kesal.
Tiba-tiba Li'er datang dari kejauhan membawa baskom kecil berisi rangkaian anggur. Dengan senyum ia meletakkannya di meja: “Qin Yu, makanlah anggur ini. Kupilih yang terbaik dan sudah dicuci bersih.”
Qin Yu langsung menyantapnya dengan lahap.
“Kakak.” Hei Yu juga terbang mendekat.
"Hei Yu, ada hal apa? Jangan merebut, ini Li'er yang kasih ke aku." Hei Yu langsung membuka mulutnya dan menelan bulat-bulat tujuh delapan buah anggur, membuat Qin Yu panik.
Hei Yu tersenyum: "Kakak, ada kabar gembira besar untukmu."
"Oh, kabar gembira? Apa itu?" Qin Yu penasaran menatap Hei Yu yang dengan bangga berkata, "Aku... setengah tahun lagi akan menjalani Bencana Langit Enam Sembilan!"
"Benarkah?" Qin Yu terkagum-kagum.
"Tentu benar. Tapi Kakak, Hou Fei sudah melewati Bencana Langit Enam Sembilan beberapa tahun lalu. Kekutanku sebenarnya lebih lemah darimu, tapi sekarang malah lebih cepat menghadapi tribulasi. Kenapa prosesmu lambat sekali?" Hei Yu bertanya dengan curiga.
Di Pavilion Bintang, saat ini yang memiliki kekuatan tertinggi adalah Hou Fei. Qin Yu justru belum juga merasakan kedatangan Bencana Langit Enam Sembilan.
Qin Yu tersenyum tenang: "Siapa yang tahu? Secara logika sepuluh tahun lalu aku sudah mencapai puncak level Meteor Akhir, tapi indra keenamku tak kunjung merasakan kedatangan Bencana Langit Enam Sembilan. Namun... hal ini memang tak bisa dipaksakan."
Selama sepuluh tahun di Benua Qianlong, Paman Lan pernah datang sekali. Qin Yu pernah bertanya mengapa dirinya belum merasakan kedatangan Bencana Langit Enam Sembilan, mengingat bahkan Hou Fei pun sudah melewatinya. Namun Paman Lan hanya menyuruh Qin Yu tetap tenang, jangan terburu-buru, dan jangan terlalu dipikirkan.
Meski belum melewati Bencana Langit Enam Sembilan, kemampuan bela diri jiwa Qin Yu justru mengalami kemajuan pesat.
Selama sepuluh tahun bersama Li'er, tingkat jiwa Qin Yu kini hampir mencapai tahap awal Kongming. Perlu diketahui, semakin tinggi level perkembangan spiritual, kesulitannya akan meningkat secara eksponensial. Pencapaian level ini dalam sepuluh tahun bukan hanya karena pengaruh Air Mata Meteor, tetapi juga berkat alunan kecapi Li'er.
Li'er tersenyum: "Hal ini memang tak bisa dipaksakan. Bencana Langit Enam Sembilan yang datang lambat pasti punya alasan tersendiri. Kekuatanmu sudah lama mencapai level, bahkan kemampuan jiwamu jauh melampaui tingkat kultivasimu. Secara logika seharusnya sudah datang."
"Sudahlah, terburu-buru juga tak ada gunanya." Qin Yu berkata dengan santai.
Tiba-tiba hati Qin Yu berdebar. Tangannya mengeluarkan token komando. Begitu kesadarannya menyentuh benda itu, wajahnya langsung berubah pucat.
"Kakak, ada apa?" Xiao Hei segera bertanya.
Qin Yu mengerutkan alisnya: "Pasukan Qinglong yang lebih dari 10.000 orang... hancur total." Mengingat pesan dari Qinglong itu, ia merasakan firasat bahwa kehidupan damainya takkan bisa berlanjut.
