Sepi, seluruh dunia sunyi sepi, sunyi yang mengerikan!
Tidak ada bayangan kejutan di wajah Qin Yu, Mang Qian, Zong Jue dan yang lain. Yang ada hanya kewaspadaan, setiap orang mengamati segala penjuru dengan hati-hati.
Daratan tak berujung berwarna kuning ini tak memiliki tumbuhan maupun bebatuan. Hanya tiga tiang batu menyembul ke awan dengan tiga karakter raksasa 'Ni'-'Yang'-'Jing' yang memberikan tekanan tak terperi.
“Saudara Qin Yu, kau bilang ini Negeri Niuyang? Tempat yang menyembunyikan harta karun tak terhitung?” Suara Zong Jue menggema, matanya menyapu sekitar dengan cermat, “Di tempat ini tidak ada apa-apa, mana mirip lokasi penyimpanan harta karun.”
Hanya suara Zong Jue yang membuat semua orang kaget. Karena sebelumnya terlalu sunyi, suara yang tiba-tiba muncul sungguh menakutkan.
“Haha... Zong Jue.” Mang Qian tiba-tiba tertawa terbahak, “Kupikir kita semua terlalu panik. Kau ingat tidak, untuk memasuki Negeri Niuyang harus mengandalkan Pedang Qi Potian. Sedangkan kita belum menggunakannya, berarti kita masih di luar wilayah Niuyang.”
Qin Yu dan yang lain segera sadar.
“Saudara Qin Yu, tadi kau juga tertekan oleh aura besar itu?” Mang Qian bertanya sambil tersenyum.
Qin Yu mengangguk malu-malu: "Barusan memang benar-benar terpaku. Melihat tiga karakter besar 'Ni' 'Yang' 'Jing', aku sempat mengira kita sudah sampai di Negeri Niuyang. Baru teringat kalau untuk memasuki Negeri Niuyang harus menggunakan Pedang Qi Potian. Jadi saat ini kita masih berada di luar Negeri Niuyang."
"Wajar kalau terpaku, tadi aku juga kaget," Mang Qian tertawa hehe.
Daratan luas tak bertepi, tiga tiang batu yang kesepian, serta aura intimidasi dari tiga karakter besar itu memang mampu membuat orang terpaku.
Qin Yu mengamati tiga tiang batu dengan seksama lalu mengangguk: "Menurutku sekarang kita sudah sampai di gerbang Negeri Niuyang. Perkiraanku, cukup dengan menyelimuti diri kita dengan Pedang Qi Potian, kita akan bisa masuk ke dalam Negeri Niuyang."
Mang Qian, Zong Jue dan yang lain memandang sekeliling, akhirnya semua mengangguk setuju.
Karena semua orang telah menyadari satu hal: sekarang sudah tidak ada arah lagi untuk bergerak maju. Dan... peta menuju Negeri Niuyang yang Qin Yu dapatkan dari Cincin Heiyanjun, titik akhirnya ada di sini.
"Kak, bagaimana dengan kelompok suku Long, Sanmo, dan Sanxian itu? Kenapa mereka belum muncul juga? Jangan-jangan peta mereka palsu?" Hou Fei tiba-tiba bersuara.
Termasuk Qin Yu, semua orang tertegun sejenak, kemudian teringat pasukan kelompok suku Long.
Pasukan Qin Yu berpisah dengan kelompok suku Long di luar Jurang Kematian. Secara logika, kelompok suku Long seharusnya sudah tiba di sini juga.
"Peta kita asli, peta mereka pasti palsu. Masih perlu dijelaskan lagi?" Shi Bian si Dewa Fosil tertawa, "Aku malah berharap mereka semua mati di Jurang Kematian."
Zong Jue mengernyitkan kening.
"Menurutku kedua peta itu asli. Peta mereka berasal dari tiga Peta Potian, seharusnya tidak mungkin palsu." Nada suara Zong Jue terdengar meyakinkan.
Qin Yu juga mengangguk setuju.
“Jangan pedulikan apakah mereka hidup atau mati, Saudara Qin Yu. Semakin cepat kita memasuki Negeri Niuyang saat ini, semakin besar manfaat bagi kita. Segera gunakan Pedang Qi Potian untuk membawa kita masuk ke dalam Niuyang.” Mang Qian mengingatkan.
Semua orang lainnya juga memandangi Qin Yu.
Benar-benar terburu-buru.
Dalam hati Qin Yu merasa pasrah, ia mengangguk: "Karena semua ingin segera masuk, baiklah. Aku akan menggunakan Pedang Qi Potian sekarang. Mari berdekatan denganku, bentuk lingkaran dengan aku sebagai pusat."
Qin Yu mulai memimpin pasukan.
Seketika Mang Qian, Yu Liang, Kong Cao, Zong Jue, Shi Bian, Shi Hua, serta Hou Fei dan Hei Yu mengelilingi Qin Yu. Kesadaran spiritual Qin Yu memasuki Cincin Heiyanjun, bersiap mengaktifkan Pedang Qi Potian yang tersimpan di dalamnya.
Tepat pada saat itu, hampir semua orang seketika menoleh ke arah kanan.
Dari sebelah kanan, suara langkah kaki terdengar.
“Hah, akhirnya aman, huu.” Suara teriakan keras terdengar, yang pertama kali muncul justru adalah Wu Hei si Blok dari faksi sanmo.
Hanya sejenak.
Ao Feng, Fang Tian, Du Zhongjun, Hua Yan, Zhenren Lanbing, Sesepuh Mingshan, Ao Xu... satu per satu ahli muncul di hadapan semua orang dengan wajah berdebu dan penuh luka.
Saat ini, dari ketiga belas orang tersebut hampir semuanya terlihat mengerikan - luka berdarah, pakaian robek, wajah kotor... bagaikan sekumpulan pengemis. Hanya Ao Feng, Du Zhongjun dan beberapa ahli lain yang terlihat sedikit lebih baik.
“Aduh, Kawan Ao Feng, Hua Yan, apa yang terjadi dengan kalian?” Mang Qian berpura-pura kaget, “Bukankah kalian mengambil jalur yang tepat? Pasukan kami semuanya utuh, kenapa kalian bisa sekacau ini?”
Ao Feng, Fang Tian, Du Zhongjun, Hua Yan dan rombongan mereka memandangi kelompok Qin Yu, mata mereka tak percaya. Mereka yang bisa sampai di sini tentu menganggap peta mereka asli dan peta Qin Yu palsu. Siapa sangka pihak Qin Yu justru tiba lebih dulu dalam keadaan utuh.
Zong Jue tertawa: "Jelas terlihat, kedua peta itu asli. Hanya saja peta kami lebih aman, sedangkan peta kalian penuh bahaya. Hm... Lihat anggota kalian, syukurlah, meski turun dari Jurang Kematian tak ada korban jiwa."
Ao Feng, Hua Yan, Du Zhongjun dan rombongan mulai menggunakan energi internal untuk merapikan penampilan. Pakaian yang rusak langsung dibentuk ulang dengan energi. Hanya beberapa saat, rombongan 'pengemis' itu berubah total.
"Inikah Negeri Niuyang?" Hua Yan melihat tiga tiang batu raksasa yang bertuliskan huruf besar, matanya berkilau tak terbendung.
Ao Feng, Du Zhongjun dan yang lain juga memiliki pandangan mata yang menyala-nyala penuh hasrat.
“Saudara Qin Yu, jangan lihat gerombolan orang bodoh itu. Mari kita masuk ke Negeri Niuyang dan ambil harta karunnya. Biarkan mereka termangu di sini.” Mang Qian menggodai dengan suara menggoda.
Qin Yu tersenyum dalam hati. Ia tahu Mang Qian sengaja memancing emosi pasukan Ao Feng. Dengan penuh kerja sama ia berkata: “Baik! Berdirilah mengelilingiku. Akan kugunakan sekarang.”
Di sekitar tubuh Qin Yu, semburan Pedang Qi Potian yang menggetarkan mulai memancar membentuk kubah pelindung sinar pedang raksasa yang menyelimuti seluruh area sekitarnya.
Melihat ini, Hua Yan segera menghardik: “Ming Shan, Lanbing, Chiyang, dan Xueyu Yang! Segera berkumpul di sekelilingku!” Empat sesepuh itu langsung bergerak mengitari Hua Yan.
Hua Yan tak berani membuang waktu. Ia segera mengaktifkan Pedang Qi Potian dari Peta Potian-nya. Kubah sinar pedang pun terbentuk di sekeliling mereka.
Tak ada yang berlambat-lambat.
Bukan hanya Hua Yan, Ao Feng dan Du Zhongjun juga segera mengumpulkan anak buah mereka di sekeliling, lalu langsung memicu sinar pedang dari Peta Potian.
Terlihat empat kubah sinar pedang menyelubungi orang-orang dari empat penjuru, namun kubah sinar pedang milik Qin Yu ini yang terbesar.
“Bzz～～～”
Di hamparan daratan luas, tiga tiang batu yang tegak menjulang tiba-tiba bergetar hebat. Dengan tiga pilar tinggi itu sebagai pusat, gelombang suara memancar ke segala arah membawa daya penghancur yang mengerikan.
Daratan berguling-guling di bawah gelombang suara...
Udara bergetar oleh gelombang suara...
Kobaran api menyembur dari dasar tanah...
Hawa dingin mengepung dari segala penjuru...
……
Hanya seketika, daratan yang awalnya tenang berubah menjadi dunia bagaikan neraka.
"Api Langit Lansi" dan "Hawa Dingin Xuanjin" beterbangan ke segala arah. Mang Qian dan rombongannya yang menyaksikan pemandangan ini gemetar ketakutan dalam hati. Anehnya, keempat kelompok yang terlindungi oleh empat lapisan aura pedang sama sekali tidak terluka. Seolah-olah serangan di sekeliling secara otomatis menghindar saat bersentuhan dengan Pedang Qi Potian.
Seberapapun dahsyatnya getaran yang mengguncang dunia ini, ketiga pilar batu itu tetap berdiri tegak. Tiba-tiba—
"Terang sekali!"
Tiga kilatan cahaya putih menyilaukan melesat dari pilar-pilar batu itu ke langit, lalu menyebar ke segala penjuru. Kilauan putih yang menyakitkan mata itu membuat hampir semua yang hadir di ruangan itu buta seketika.
Qin Yu merasa matanya mendadak buta, baru pulih setelah beberapa saat. Saat penglihatannya kembali, yang terlihat hanyalah hamparan cahaya putih tak berujung yang menyelimuti langit dan bumi.
Qin Yu hanya bisa melihat samar-samar sosok orang-orang di sekitarnya. Adapun kesadaran spiritual sama sekali tidak bisa menyelidiki ruang ini.
"Kakak, kau dengar suaraku?" Hou Fei bersuara.
"Aku mendengar." Hati Qin Yu lega sejenak, "Kilatan putih ini muncul dengan cara unik, sepertinya tidak melukai kita. Hanya visibilitas turun ke tingkat mengerikan. Kau ada di sampingku, tapi aku cuma bisa melihat bayanganmu samar-samar."
Suara Mang Qian terdengar: "Jangan khawatir. Immortal Terbalik Niyang pasti punya maksud tertentu dengan pengaturannya ini. Tidakkah kau rasakan energi kacau di luar tidak melukai kita sedikitpun? Mungkin karena Pedang Qi Potian ini."
"Benar." Yu Liang tersenyum, "Sekarang kita hanya bisa menunggu."
Hanya bisa menunggu.
Senyuman pasrah muncul di wajah Qin Yu. Ia pun terdiam menanti...
Mungkin sejenak, mungkin setengah hari, mungkin sebulan.
Di dunia kilatan putih ini, sulit merasakan perjalanan waktu. Tiba-tiba kilatan putih mulai menipis secara perlahan... Qin Yu dan rombongannya tak terbendung memandang sekeliling dengan seksama.
Kilatan putih berangsur menghilang, bersamaan dengan lenyapnya perisai sinar pedang.
Aliran sungai kecil yang gemericik, daun-daun berguguran menari di udara.
Jembatan kayu di atas aliran air, sebuah dunia layaknya surga duniawi terpampang di depan mata semua orang.
"Dunia yang indahnya luar biasa," desah Qin Yu tak kuasa menahan kekaguman.
Langit membentang biru jernih, awan tipis mengambang lembut bagai sutra. Air jernih memperlihatkan corak permukaan kerikil di dasarnya. Pohon-pohon purba menjulang setinggi ratusan meter, kulit batangnya penuh guratan zaman.
Keindahan dunia ini bagaikan lukisan hidup atau mimpi yang nyata.
Saat memandang sekeliling, hampir bersamaan mereka melihat beberapa kelompok lain.
Lima anggota suku Long, lima cultivator faksi sanxian, dan tiga iblis dari faksi sanmo.
“Ini adalah permulaan Negeri Niuyang yang legendaris - Mingxin Realm. Karena ini adalah Mingxin Realm dari Negeri Niuyang, haha... Inilah Negeri Niuyang, akhirnya kami sampai di Negeri Niuyang.” Suara tawa Du Zhongjun menggema di dunia yang sunyi ini, dan tepat saat itu -
Sebuah petir menyambar keras kepala Du Zhongjun.
"Dilarang berisik di wilayah Mingxin Realm." Suara gaung bergema di antara langit dan bumi.
Senyuman di wajah Du Zhongjun membeku, sekaligus wajahnya memerah sementara tenggorokannya bergerak-gerak. Segumpal darah tak tertahan menyembur dari mulutnya, lalu Du Zhongjun segera mengeluarkan satu pil obat dan menelannya.
"Sudah tahu ini adalah gerbang pertama Negeri Niuyang - Mingxin Realm, tapi tidak tahu peraturan di sini. Sungguh mencari masalah sendiri ya." Hua Yan di samping berkata sambil tertawa ringan.
Sebagai utusan dari dunia atas, mereka secara alami mengetahui beberapa hal tentang markas Immortal Terbalik Niyang - Negeri Niuyang.
Pasalnya dulu saat Immortal Terbalik Niyang masih beroperasi selama puluhan tahun di dunia xiān, iblis, dan siluman, dia pernah mengundang beberapa pemimpin besar dari berbagai kalangan untuk membahas hal penting. Lokasi pertemuan biasanya di markas utamanya.
Jadi mereka semua tahu bahwa gerbang pertama Negeri Niuyang adalah —— Dunia Hati Terang.
Mereka juga paham bahwa Dunia Hati Terang adalah dunia yang sangat damai, sama sekali tidak boleh berisik, apalagi melakukan pertempuran sengit.
"Saudara Qin Yu, kalian harus ingat satu hal. Suara di Dunia Hati Terang tidak boleh keras. Lihatlah akibat yang dialami Du Zhongjun barusan. Untungnya formasi besar warisan Immortal Terbalik Niyang hanya berfungsi menghukum. Kekuatan petir disesuaikan dengan tingkat suara pelakunya. Jika tidak, Du Zhongjun tidak cuma sekadar cedera." Mang Qian tersenyum sambil menjelaskan, meski suaranya masih lebih pelan dibandingkan biasanya.
Hou Fei langsung menutup mulutnya dengan tangan.
Tadi dia hampir saja meneriakkan sesuatu, tapi beruntung ada contoh dari Du Zhongjun yang menjadi pelajaran.
“Di dalam Negeri Niuyang, apalagi melakukan serangan fisik. Kalau tidak, konsekuensinya akan lebih parah.” Mang Qian kembali mengingatkan.
Qin Yu menanamkan hal ini dalam-dalam di dasar hatinya.
"Untung dulu memutuskan ikut utusan Dunia Atas. Kalau aku datang lebih awal sendirian tanpa tahu berbagai tabu di sini, mungkin tanpa sengaja melanggar aturan dan kehilangan nyawa." Qin Yu diam-diam merasa bersyukur.
Sebenarnya Qin Yu sudah memperhitungkan: markas Immortal Terbalik Niyang mana mungkin bisa dihancurkan hanya dengan kekuatan barbar? Meski punya boneka Swordsman Immortal, menerobos sembarangan pasti mati. Berbeda dengan utusan Dunia Atas yang sudah mempersiapkan segalanya.
Dengan mengikuti utusan Dunia Atas, dia bisa menghindari banyak jebakan. Saat menemukan harta karun yang diinginkan, Qin Yu tetap bisa menggunakan boneka Swordsman Immortal-nya untuk kilat merebutnya.
"Akulah Immortal Terbalik Niyang, menyambut baik kedatangan kalian semua di Negeri Niuyang." Suara tenang bergema di seluruh penjuru langit dan bumi.
Seketika, semua orang terdiam serentak.
"Ini adalah pesan yang ditinggalkan Immortal Terbalik Niyang, tidak ada yang berani melanggarnya."
"Tampaknya yang masuk ke Negeri Niuyang ada dari dunia dewa, dunia iblis, mungkin juga dunia siluman. Hehe... Markas orang yang hendak mati seperti aku masih bisa menarik begitu banyak pengunjung, sungguh membanggakan."
Qin Yu merasakan sejenak curiga dalam hatinya.
Saat di Vila Sembilan Pedang Dewa dulu, suara Immortal Terbalik Niyang penuh nada menggodai. Namun di Negeri Niuyang ini, suaranya terasa lebih tenang dan sederhana.
"Kalian yang bisa masuk ke sini pasti telah melalui banyak kesulitan. Sebagai tuan rumah Negeri Niuyang, aku Immortal Terbalik Niyang tentu harus menyiapkan hadiah untuk kalian." Suaranya tetap tenang, "Lewati Ujian Hati, kalian akan menemukan Batu Penyebar Harta. Di sana ada banyak harta karun yang bisa kalian ambil sesuka hati. Anggap saja ini hadiah perkenalanku."
