Auditorium gunung yang kosong hanya menyisakan Qin Yu seorang yang hidup. Hatinya masih bergetar mengingat bagaimana Pengawal Hijau baru saja dibunuh oleh Yang Mulia dari Warisan Area Terlarang. Meski tak memahami metode yang digunakan, kekejaman itu membuatnya menggigil.
"Pengawal Merah, kumpulkan mayat Pengawal Hijau."
"Suara Sang Yang Mulia kembali bergema di Auditorium Utama. Bayangan samar merah melesat - seorang pria berjubah merah dengan penampakan mirip Pengawal Hijau muncul. Pengawal Merah itu membungkuk mengangkat mayat Pengawal Hijau, matanya memancarkan... kepedihan."
"Bangsamu sudah boleh pergi. Masih betah berdiri di sini?"
Kalimat itu membuat Qin Yu tersentak sadar dari lamunannya.
"Karakter penuh keanehan Sang Penguasa Area Terlarang ini. Lebih baik jangan buang waktu." Mengingat saudara seperjuangannya, Qin Yu segera memindahkan Hou Fei keluar dari Jiang Lan Jie.
Siluet Hou Fei muncul tiba-tiba di aula bagai ilusi.
"Kakak!" Suara Hou Fei bergetar, matanya berkaca-kaca.
Dada Qin Yu berdesir kencang. Menahan gejolak perasaan, ia berseru: "Jangan buang waktu! Segera ke zona aman!" Satu-satunya tempat aman di area terlarang itu hanyalah platform batu terbuka.
Hou Fei juga segera sadar: "Benar, cepat pergi!" Dengan gerakan membalikkan telapak tangan, tongkat hitam yang terjatuh di lantai langsung berpindah ke genggamannya. Bersama Qin Yu, mereka segera meninggalkan Auditorium Utama dengan gesit, melewati jalur dan tiba di platform batu terbuka.
Platform batu terbuka itu terpencil di tepi tubuh gunung yang mengambang, di bawahnya membentang ruang hampa tak berujung disertai tiupan angin kencang yang terus menerpa.
Qin Yu dan Hou Fei berdiri di atas platform batu terbuka, saling memandang.
Saat ini, kenangan masa lalu masih jelas terukir dalam benak mereka: Pertemuan pertama di kediaman Paman Lan di dasar laut, petualangan mereka bertiga bersama Hei Yu di dunia kultivasi bawah laut, hingga kejayaan mendirikan Pavilion Bintang... Juga perpisahan pasrah di depan Jalan Qingyun di Negeri Niuyang, semua terbayang jelas seolah baru kemarin.
Di antara tiga saudara, Hou Fei dan Hei Yu terpaksa melakukan asensi lebih dulu, memasuki dunia dewa, iblis, dan siluman.
Sementara Qin Yu harus berlatih keras selama seratus tahun lebih di dunia dewa, baru mencapai pencerahan tingkat Bintang Gelap yang memungkinkannya untuk asensi.
Perpisahan ratusan tahun, akhirnya bersatu kembali.
Terakhir kali bertemu, mereka baru mencapai periode Kesempurnaan. Kini, kedua saudara ini telah menjadi ahli tingkat Kaisar. Satu adalah Dewa Super dari klan kera yang akan menjadi Raja Kera Besar di masa depan. Satunya lagi adalah Qin Yu yang kini Ketenaran Menyebar dan mampu menekan Kaisar Yu.
Pergeseran waktu yang besar, hanya janji yang tetap sama.
Hou Fei menatap Qin Yu, seluruh tubuhnya gemetar halus. Sejak tiba di dunia immortal, iblis, dan siluman, tidak pernah berhenti memikirkan pertemuan dengan Qin Yu dan Hei Yu. Tentang Qin Yu, sama sekali tidak ada informasi. Sedangkan Hei Yu... Sesuai perintah Raja Kera Besar, yang belum mencapai tingkat Kaisar dilarang memasuki zona suku burung.
Berlatih keras! Latihan keras yang gila-gilaan!
Selama ratusan tahun ini, Hou Fei hanya berlatih tanpa henti. Termasuk melalui pertempuran hidup-mati berulang di warisan area terlarang. Untuk apa semua ini? Bukankah demi bisa menemui saudaranya dan memenuhi syarat untuk melindungi mereka?
Akhirnya...
Kakak datang!
"Kakak!"
Hou Fei rongga mata dipenuhi air mata, pelukan kuatnya merengkuh Qin Yu, butiran air mata sebesar kacang akhirnya jatuh dari matanya.
"Fei Fei." Qin Yu juga memeluk erat adik keduanya ini. Sejak tiba di dunia immortal, iblis, dan siluman, hati Qin Yu selalu diliputi kesepian. Ia terus berusaha untuk bersatu dengan saudara-saudaranya, berjuang tanpa henti. Bahkan ketika diburu oleh Kaisar Yu, Módì Darah, dan lainnya, Qin Yu tak pernah mundur.
Sekarang akhirnya berhasil.
Setelah waktu yang cukup lama, kedua saudara itu berpisah.
"Kakak, bagaimana caranya kau menemukanku? Bagaimana kabarmu selama ini? Oh ya, apakah kau sudah menciptakan tingkat lanjut dari [Xing Chen Bian]? Apa kau tahu kabar Burung Jorok sekarang? Kau..."
Hou Fei melontarkan tujuh pertanyaan sekaligus, tiba-tiba terhenti. Ia melihat Qin Yu membuka mulit tapi bingung memulai dari mana.
"Hehe, Kakak... Aku terlalu bersemangat." Hou Fei menggaruk-garuk kepala sambil menyunggingkan senyum lebar.
“Tak apa, aku juga sangat gembira.” Qin Yu merasakan kehangatan menyelimuti seluruh tubuhnya, sensasi hangat itu berasal dari lubuk hati. Kemudian bertanya, "Fei Fei, bagaimana kabarmu selama ini?"
Hou Fei berkata dengan penuh kesombongan: "Selama bertahun-tahun ini, aku melakukan dua hal. Pertama mencari Burung Jorok, kedua berlatih. Aku juga pernah ingin mencarimu, tapi tidak tahu di mana lokasi asensimu, bahkan tidak tahu kapan kau akan naik level. Aku juga sempat khawatir, apakah kau berhasil menciptakan tingkat lanjutan dari 《Xing Chen Bian》?"
Qin Yu mengangguk: "Benar. Saat itu aku terus berpikir, seandainya gagal menciptakan bagaimana? Aku belum bertemu kalian, juga belum melihat Li'er. Jadi aku terus memaksa diri untuk tidak boleh gagal. Syukurlah... akhirnya sukses."
"Kakak, menurutku kekuatanmu sekarang sangat hebat. Awalnya kupikir pasti aku yang terkuat di antara tiga saudara kita. Tak kusangka Kakak juga sekuat ini. Apakah Kakak terus berlatih keras sejak tiba di dunia immortal-iblis-siluman?" Hou Fei bertanya dengan bingung.
Qin Yu menarik napas dalam-dalam, berkata perlahan: "Kalau bicara soal ini, harus menyebut permusuhanku dengan Kaisar Yu."
"Kaisar Yu? Apa si bangsat itu cari masalah denganmu?" Mata Hou Fei mulai melotot.
Qin Yu menepuk bahu Hou Fei, lalu perlahan menceritakan serangkaian peristiwa sejak tiba di dunia immortal-iblis-siluman: kematian murid di Bintang Fengyue, permusuhan dengan Kaisar Yu, pertempuran sengit di Planet Api Biru, pertarungan dengan putra Módì Darah di Planet Xiandi... sampai dikepung dalam Formasi Pengunci Yuan dan Api Pemurnian di Planet Langit Salju.
Sepanjang cerita itu, Hou Fei terus-menerus merasa khawatir untuk keselamatan Qin Yu.
Meski melihat Qin Yu kini baik-baik saja, telinganya masih berdesir mendengar kisah pertempuran-pertempuran mematikan itu.
"Sejak aku membuka lapisan ketiga Buku Katalog Binatang Buas, menghancurkan 26 Xiāndì sekaligus, sampai memaksa Kaisar Yu kabur. Tak ada yang berani menggangguku lagi, akhirnya aku bisa datang ke sini dengan santai." Qin Yu menghela napas lega setelah selesai berbicara.
Mata Hou Fei berkedip-kedip, kilatan amarah terlihat jelas.
"Brengseknya Kaisar Yu dan Módì Darah itu, berani-beraninya memperlakukan orang seperti ini!" Hou Fei mengamuk, lalu menatap Qin Yu, "Kakak, muridmu Liu Hanshu sampai dipaksa mati oleh mereka. Brengsek semua!"
Qin Yu mengangkat tangan, "Jangan gugup. Suatu hari mereka akan membayar semuanya." Nada suaranya datar, tapi mata memancarkan kilatan kekejaman.
"Omong-omong, tadi aku tiba-tiba menghilang dari auditorium ke suatu dunia. Itu apa?" Hou Fei penasaran menatap Qin Yu. Tadi di Jiang Lan Jie dia terlalu khawatir, tapi sekarang rasa ingin tahunya muncul.
Qin Yu tersenyum: "Ini adalah senjata dewa 'Jiang Lan Jie' yang diberikan Paman Lan padaku."
"Paman Lan?" Hou Fei tersadar, "Paman Lan memang luar biasa. Memberimu Jiang Lan Jie seperti ini, tongkat hitam yang dia berikan padaku juga sama hebatnya."
"Apa istimewanya tongkat hitam itu?" tanya Qin Yu penasaran.
Sepengetahuan Qin Yu, tongkat hitam itu hanya memiliki kekerasan setara senjata dewa, sepertinya tidak ada keistimewaan lain.
Hou Fei tertawa licik: "Kakak, tahukah kau... Sebelum mencapai Warisan Terlarang, aku sudah mencapai level enam Raja Siluman. Dari Yao Langit level satu sampai level enam Raja Siluman, hanya butuh dua ratus tahun lebih sedikit. Menurutmu ini tidak terlalu cepat?"
Qin Yu merenung, memang benar demikian.
Bahkan Jun Luo Yu si Xiandi Jenius, membutuhkan ratusan tahun bahkan hampir seribu tahun untuk mencapai Xiāndì dua tingkat. Perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai level enam Golden Immortal mungkin sekitar dua tiga ratus tahun. Kecepatan Hou Fei... sungguh mengejutkan.
"Alasanku bisa cepat meningkat karena tongkat hitam ini," kata Hou Fei dengan bangga.
“Oh？” Qin Yu terkejut melihat tongkat hitam di tangan Hou Fei.
Hou Fei menggeretakkan gigi dua kali: “Soal tongkat hitam ini, entah kenapa, saat aku memegangnya, seolah seluruh diriku mendekati alam semesta alami. Tingkat jiwa juga naik drastis. Tapi kalau tidak memegangnya, perasaan mistis itu hilang.”
“Benarkah?” Qin Yu menunjukkan keheranan.
Jika memang demikian, pastilah ini karena alasan Paman Lan, mengingat tongkat hitam ini adalah hadiah darinya untuk Hou Fei.
Membahas Paman Lan, baik Qin Yu maupun Hou Fei sama-sama penuh perut keheranan. Namun tentang sosok Paman Lan sendiri, kedua saudara ini hampir tidak tahu apa-apa.
“Fei Fei, kau ada kabar tentang Xiao Hei?” tiba-tiba Qin Yu bertanya, “Aku ingat dulu kau pernah pergi mencari dia.”
Hou Fei menganggukkan kepala: "Benar, aku pernah mencari si Burung Jorok. Dengan bantuan Singa Es Xuanbing yang memiliki hubungan jiwa dengannya, aku baru saja memastikan bahwa dia berada di wilayah Suku Burung. Tapi sebelum sempat menyelidiki lebih dalam, Sang Raja Kera Besar sudah memaksa membawaku kembali."
Tiba-tiba ekspresi Hou Fei menjadi serius: "Kakak, ada satu hal yang terus mengganggu pikiranku."
"Bicaralah." Qin Yu merasakan kelopak matanya berkedut.
Hou Fei dengan wajah khidmat berkata: "Menurut Shi Zhan si Singa Es Xuanbing, si Burung Jorok sempat kabur-kemana di wilayah Suku Burung. Aku curiga... dia sedang diburu seseorang."
Wajah Qin Yu langsung berubah pucat.
Dia pernah curiga, tapi dia tidak mau mempercayainya. Qin Yu segera membantah: "Mustahil! Kau juga tahu Xiao Hei setidaknya adalah Dewa Tingkat Atas. Tapi berdasarkan intelijen yang kudapat, selama periode dia asensi, tidak ada Dewa Tingkat Atas sepertinya yang naik level. Jadi Xiao Hei termasuk Dewa Mutasi yang tak dikenal. Dewa Mutasi... di dunia immortal, iblis, dan siluman sama sekali tidak ada yang mengenalnya. Kalau tak ada yang mengenal, siapa yang akan memburunya tanpa alasan?"
Qin Yu masih ingat semua yang dijelaskan Ao Wu Ming.
Hou Fei mengangguk: "Kakak, pendapatmu juga masuk akal. Di suku elang memang ada Dewa Tingkat Atas, tapi bukan elang hitam. Si Burung Jorok memang Dewa Mutasi yang tak dikenal. Tapi ini bukan berarti tak ada yang memburunya. Mungkin dia cari masalah dengan seseorang setelah asensi."
"Kakak." Hou Fei menatap Qin Yu dengan kesungguhan. "Kau harus pahami, waktu asensi kita semua belum lama. Aku bisa mencapai level sekarang berkat tongkat hitam dan latihan di Area Terlarang Warisan. Tapi bagaimana dengan si Burung Jorok?"
"Xiao Hei memiliki tombak menembus awan." Qin Yu segera menambahkan.
Tombak menembus awan ini memiliki bahan yang sama dengan 'tongkat hitam' Hou Fei, keduanya merupakan hadiah dari Paman Lan. Mungkin tombak itu juga memiliki fungsi membantu latihan.
"Benar." Hou Fei mengangguk, "Tapi Kakak harus paham, meski dia punya tombak itu, apa yang bisa dicapainya dalam waktu singkat hanya 300 tahun? Aku bisa melonjak dari Raja Siluman tingkat enam ke tingkat hampir Yāodì tiga dalam 60 tahun, semua berkat warisan wilayah terlarang. Tanpa itu, hanya mengandalkan tongkat hitam, paling sekarang aku baru Raja Siluman tingkat delapan atau sembilan."
"Kakak pasti tahu seberapa besar kesenjangan antara di bawah tingkat Kaisar dan tingkat Kaisar." Perkataan Hou Fei membuat hati Qin Yu bergetar hebat.
Memang...
Hou Fei butuh warisan wilayah terlarang untuk mencapai kekuatan hampir Yāodì tingkat tiga. Bagaimana dengan Xiao Hei?
Pasti masih di bawah tingkat Kaisar.
Dulu di Bintang Fengyue, aku mengandalkan boneka Swordsman Immortal dengan tubuh abadi pun tak bisa melukai Yu Qingzi. 'Domain' tingkat Kaisar adalah andalan terbesar untuk mengalahkan mereka yang di bawah tingkat Kaisar.
"Kakak, kau juga jangan khawatir. Itu hanya prediksinya saja," kata Hou Fei melihat Qin Yu tampak khawatir, lalu buru-buru menambahkan.
Qin Yu menganggukkan kepala: "Aku paham semua yang kau katakan. Logikamu sangat masuk akal. Saat ini di suku burung memang banyak yang punya kekuatan untuk memburu Xiao Hei, tapi setidaknya sampai sekarang dia masih hidup dengan aman."
Jika Xiao Hei mati, binatang rohnya Shi Zhan pasti akan mengetahuinya.
"Jadi apapun kondisi Xiao Hei sekarang, aman atau dalam bahaya, kita harus mempercepat waktu untuk segera mencarinya di wilayah suku burung!" kata Qin Yu dengan tegas.
"Jika dia aman, anggap saja sebagai reuni dini tiga saudara kita." Qin Yu tersenyum, tapi seketika matanya berkilat dingin. "Jika benar ada yang berani memburunya, kita akan menghancurkan brengsek itu sampai ke akar-akarnya."
“Benar.” Hou Fei juga bersemangat, “Kami tiga saudara dulu berkuasa di dunia kultivasi bawah laut, siapa yang berani cari masalah? Sekarang pun sama, bahkan di dunia dewa, iblis, atau siluman—siapa yang berani mengusik satu dari kami bertiga, berarti dia menantang kami semua.”
Hou Fei memang individu kejam, matanya langsung memerah bagai kesurupan saat berbicara.
“Fei Fei, apa kita segera meninggalkan tempat ini?” tanya Qin Yu mencoba memastikan.
Bagaimanapun, Hou Fei hanya punya tiga kesempatan masuk ke area terlarang warisan. Membuang satu berarti berkurang satu.
“Ngapain ditunda?” Hou Fei terkekeh krek, “Aku sudah tidak sabar. Lagipula, kalau kali ini gagal, masih ada dua kesempatan... Kau pikir aku sebodoh Raja Kera Besar itu? Kalau aku serius berlatih, sekali masuk saja sudah bisa kuasai tingkat 'Tongkat Penggetar Langit'.”
Qin Yu melihat sikap arogan Hou Fei, hanya bisa menggeleng antara ingin tertawa dan menangis.
Jurus Tongkat Penggetar Langit terbagi dalam enam set. Saat ini, Hou Fei bahkan belum menguasai set kedua. Semakin tinggi levelnya, latihan semakin sulit. Bagi Hou Fei untuk menguasai set keenam, tantangannya benar-benar luar biasa besar.
“Baik, Fei Fei kau sendiri tak peduli dengan peluang ini, aku juga takkan membuang waktu. Kami segera pergi, setelah keluar nanti bawa Shi Zhan itu, lalu langsung berangkat ke zona suku burung.” Qin Yu juga penuh semangat.
Hou Fei berseru dengan antusias.
Kedua saudara itu langsung menginjakkan kaki di batu pualam permukaan licin di tepi platform. Batu itu berkedip samar-samar, Qin Yu dan Hou Fei pun langsung dipindahkan keluar dari area terlarang warisan ini. Namun tak lama setelah kepergian mereka, suara gumaman rendah yang tak jelas terdengar dari dalam area warisan.
Volume 13: Tiga Saudara | Bab 12: Lokasi Penyergapan
Di inti kosong cakram tak berujung yang terbentuk dari Aliran Puing Emas Kosmik, di depan gunung terapung, Raja Kera Besar dan Raja Iblis Sapi sedang mengobrol. Tepat saat pembicaraan mereka memanas—
Qin Yu dan Hou Fei tiba-tiba muncul di hadapan kedua raja tersebut.
"Qin Yu, kau berhasil menopangnya?" Wajah Raja Kera Besar dan Raja Iblis Sapi sama-sama penuh keheranan.
Qin Yu menatap Raja Kera Besar, dalam hati merasa amarah tersamar. Ia kesal karena senior ini tidak menjelaskan poin terpenting - di area terlarang pewarisan, Baju Perang Tingkat Senjata Dewa dilarang digunakan.
Andalan terbesarnya saat memasuki area itu sebelumnya memang pertahanan kuat dari Baju Perang Tingkat Senjata Dewa.
"Mengapa Raja Kera Besar tidak memberitahu? Jika ingin mencelakai aku, tak perlu menggunakan taktik seperti ini..." Keraguan muncul di dasar hatinya, apakah ini musuh atau kawan, Qin Yu tak bisa segera menilainya.
"Senior Raja Kera Besar, aku ingin bertanya sesuatu." Qin Yu menatap langsung ke arahnya.
"Saudara Qin Yu, silakan bertanya." Raja Kera Besar tersenyum ramah.
Ekspresi Qin Yu menjadi serius: "Saat memasuki area terlarang pewarisan, baru kuketahui... penggunaan Baju Perang Tingkat Senjata Dewa dilarang di sana. Mengapa sebelumnya Anda tidak memberitahuku ini? Bisakah Anda menjelaskan alasannya?"
Hou Fei juga memandangi Raja Kera Besar, alisnya berkerut sambil memperlihatkan amarah tersamar: "Yang Mulia, kakakku ini manusia luar. Masuk ke warisan terlarang sangat berisiko. Kenapa kau izinkan dia masuk? Bahkan soal larangan membawa Baju Perang Tingkat Senjata Dewa pun tidak kau beri tahu?"
Meski Sun Yuan adalah Raja Kera Besar, Hou Fei tetap tak tertahankan melihat perlakuannya pada kakaknya.
“Fei Fei, masuk ke warisan terlarang adalah keinginanku sendiri.” Qin Yu mengakui hal ini secara terbuka.
Raja Kera Besar tersipu malu: “Saudara Qin Yu, waktu itu kau terburu-buru ingin masuk ke area terlarang. Aku yang sedang sibuk hanya sempat memberitahumu hal-hal penting yang perlu diingat, dan tak sengaja melewatkan penjelasan tentang ini.” Tangannya menggaruk-garuk kepala penuh rasa bersalah, “Apakah kau percaya atau tidak, aku tak bisa berbuat apa-apa. Yang pasti, aku tahu ini kesalahanku yang membuatmu dalam bahaya. Sungguh aku minta maaf.”
Mendengar penjelasan itu, Qin Yu pun memaafkannya.
Pertama, lawan tidak perlu menggunakan taktik kecil seperti ini untuk menyerangnya. Kedua... Dengan status Yang Mulia sebagai Raja Kera Besar yang meminta maaf padanya. Ketiga, Qin Yu juga merasa Raja Kera Besar bukan tipe yang menggunakan konspirasi picik.
"Senior Raja Kera Besar, saat itu Yang Mulia sudah menjelaskan banyak hal yang perlu diperhatikan. Wajar saja jika ada satu yang terlewat." Qin Yu mencoba meredakan situasi.
Tatapan Raja Kera Besar pada Qin Yu kini jelas berbeda. Sebagai pejuang sejati yang lebih suka pertarungan langsung, dia memang malas menggunakan taktik licik. Ditambah... sifatnya yang cenderung ceroboh.
……
Kota Kerajaan Bintang Cuiyun.
Qin Yu, Hou Fei, Mang Qian, Raja Kera Besar, dan Raja Iblis Sapi berkumpul di sini. Kehadiran Raja Kera Besar sebelumnya di dekat area terlarang adalah untuk menjaga Hou Fei. Kini setelah Hou Fei keluar, secara alami dia ikut ke tempat ini.
Hou Fei mengusap hidungnya dengan santai, "Yang Mulia, Anda sudah memverifikasi bahwa aku benar-benar menguasai set jurus tongkat kedua. Seharusnya aku boleh pergi ke zona suku burung sekarang kan?"
Mendengar ini, Raja Kera Besar tersenyum tipis.
Saat Qin Yu tiba, Hou Fei hanya tersisa jurus terakhir dari set tongkat kedua ini yaitu '36 Lapis Ombak' yang belum sepenuhnya dikuasai, tapi sudah bisa memaksakan serangan prototipenya.
Ketika Qin Yu terkena serangan ini, dalam hatinya dia khawatir. Hou Fei yang sedang meledak amarahnya saat itu juga menggunakan '36 Lapis Ombak' untuk menahan. Sebenarnya saat itu Hou Fei sudah memahami esensi jurus ini.
Meskipun saat itu dia tidak sepenuhnya berhasil menahan, terutama karena serangan Penjaga Hijau sudah bertumpuk - setiap pukulan semakin berat, sehingga Hou Fei gagal menahan. Saat itu Hou Fei masih setengah sadar. Baru setelah kembali ke Cuiyunxing dan berlatih lagi, dia menyadari sudah bisa menggunakan jurus ini dalam sekali hentakan.
"Hou Fei, set tongkat keduamu sudah selesai dipelajari, kekuatanmu juga hampir mencapai level Yāodì tiga. Memang sudah memenuhi syarat untuk menjelajah wilayah suku burung," kata Sun Yuan, Raja Kera Besar sambil tersenyum.
Hou Fei sangat gembira, tertawa hihi: "Kak, sepertinya besok kita bisa berangkat ke zona suku burung."
"Besok?" Raja Kera Besar Sun Yuan, Raja Iblis Sapi Mang Quan, dan Mang Qian tertegun.
Qin Yu mengangguk sambil tersenyum: "Kami benar-benar khawatir tentang adik ketiga kami, sudah tidak tahan menunggu lagi."
Mendengar perkataan Qin Yu, semua orang paham keputusan ini sudah final. Raja Kera Besar Sun Yuan menggelengkan kepala sambil tersenyum, permukaan tubuhnya memancarkan zirah tempur berwarna emas - Baju Perang Tingkat Senjata Dewa miliknya.
"Pamer ya?" Hou Fei bergumam pelan.
Baju Perang Tingkat Senjata Dewa sangat langka dan sulit ditemukan, di seluruh dunia immortal-iblis-siluman hanya ada beberapa saja.
Namun yang dilakukan Sun Yuan berikutnya membuat semua terkejut - mencabut kontrak darah, ia menyodorkan zirah itu dengan satu tangan ke hadapan Hou Fei, berkata sungguh-sungguh: "Hou Fei, terima 'Jin Yuan'. Mulai hari ini, 'Jin Yuan' menjadi milikmu."
Hou Fei tertegun.
Setelah waktu yang cukup lama baru terbata-bata berkata: "Ya... Yang Mulia, kau... kau ini merencanakan apa?"
Raja Kera Besar berkata dengan tenang: "Kau adalah calon Raja Kera Besar klan kami. Keamananmu sangat penting. Meski sudah mencapai tingkat Kaisar, di wilayah suku burung masih banyak Yāodì yang bisa membunuhmu. Dengan 'Jin Yuan' ini, ancaman terhadap nyawamu akan berkurang drastis."
"Sisa ancaman itu pun aku kenal baik. Mereka paham betapa vitalnya posisimu bagi klan kera. Tahu batas, takkan berani menyentuhmu." Senyum lebar mengembang di wajah Raja Kera Besar, "Sudah, terima saja."
Hou Fei sebenarnya sangat menyukai Baju Perang Tingkat Senjata Dewa ini. Tadi saat melihat Raja Kera Besar memamerkannya di permukaan bulu, masih sempat bergumam 'sok pamer'. Tapi siapa sangka kejadian ini yang terjadi.
"Bagaimana denganmu?" Hou Fei menatap Raja Kera Besar.
Raja Kera Besar berkata dengan semangat heroik: "Di seluruh dunia immortal, iblis, dan siluman, dengan kekuatan Sun Yuan-ku, bahkan tanpa memakai Baju Perang Tingkat Senjata Dewa, siapa yang bisa melukaiku? Dan jangan kau lupa, selama bertahun-tahun aku berlatih di Area Terlarang Warisan, ini bukan sekadar candaan!"
Hou Fei segera menerima Baju Perang Tingkat Senjata Dewa itu dengan wajah berseri-seri.
Orang lain tidak tahu kekuatan sebenarnya Raja Kera Besar, tapi Hou Fei tahu.
Raja Kera Besar telah menguasai seluruh Tiga Jurus Guntur. Menurut perkiraan Hou Fei, saat menggunakan 'Sembilan Jurus Guntur' dari set keempat, bahkan Xiāndì level sembilan biasa pun bukanlah lawannya.
Jika menggunakan Tiga Jurus Guntur... bahkan Pengmo Huang dan Kaisar Naga yang memiliki harta warisan pun perkiraannya tidak jauh lebih kuat darinya.
"Tentu saja... Jika suatu hari Raja Kera Besar dapat memahami tingkat tertinggi 'Gentingkan Satu Tongkat', mungkin dia akan benar-benar tak terkalahkan di dunia immortal, iblis, dan siluman. Sayangnya tingkat kesulitannya sangat tinggi. Selama ribuan tahun, dari semua Raja Kera Besar di generasi-generasi sebelumnya, hanya satu yang berhasil mempelajari Gentingkan Satu Tongkat. Sebagian besar hanya sampai ke tingkat Gentingkan Tiga Tongkat."
"Gentingkan Satu Tongkat... Jika suatu hari aku memahaminya, masih adakah yang berani melawan di dunia immortal, iblis, dan siluman ini?" gumam Hou Fei dalam hati.
Tindakan dan perkataan Raja Kera Besar ini justru menghilangkan semua prasangka Qin Yu terhadapnya.
……
Hari kedua.
Qin Yu dan Hou Fei berdiri di depan pintu gerbang kota kerajaan, bersiap berangkat ke wilayah suku burung untuk mencari saudara mereka Hei Yu. Pencarian ini tentu membutuhkan Shi Zhan yang saat ini berada di dalam Jiang Lan Jie.
"Shi Zhan kekuatannya terlalu lemah, lebih baik dia tetap di Jiang Lan Jie agar aku tenang." Ini penjelasan Qin Yu saat menarik Shi Zhan ke dalam Jiang Lan Jie kepada Hou Fei.
Setelah berpamitan dengan Raja Kera Besar, Raja Iblis Sapi, Mang Qian dan lainnya, Qin Yu serta Hou Fei memulai perjalanan mereka.
Di luar formasi teleportasi Bintang Cuiyun.
"Kakak, dulu di dunia mortal burung jorok itu selalu arogan padaku. Hehe, sekarang kekuatannya pasti tak bisa menyaingiku. Akan kuhancurkan lebur dia kali ini, Krek~~" Hou Fei bersemangat.
Qin Yu terkikik: "Fei Fei, jangan terlalu yakin. Bisa saja Xiao Hei dapat pengalaman tak terduga hingga lebih kuat darimu?"
"Sepertinya tidak mungkin."
Hou Fei mengusap dagunya, berpura-pura curiga.
"Baiklah, giliran kita." Qin Yu mengingatkan. Keduanya melangkah masuk ke formasi teleportasi antarbintang. Cahaya samar-samar berkelap-kelip, dan mereka pun menghilang.
Saat itu, seorang Golden Immortal menggenggam permata transmisi pesan di tangannya: "Yang Mulia, Qin Yu dan Hou Fei telah berangkat melalui formasi teleportasi nomor tiga di Planet Cuiyun."
Di dunia siluman, terdapat banyak dewa dan ahli dari dunia iblis. Keberadaan formasi teleportasi antarbintang memungkinkan para cultivator berlevel Golden Immortal ke atas untuk berpindah antar dimensi.
……
Xiandi Mu Yan melesat di antara lapisan awan, menuju pulau tak bernama yang kini menjadi kediaman Kaisar Yu dan Kaisar Xuan. Sebagai Xiandi level 7, ia sebenarnya bisa melakukan lompatan ruang. Namun... ia lebih menikmati sensasi terbang sambil merancang laporan untuk kedua penguasa tersebut.
Sejak penyatuan kekuatan Kaisar Yu dan Kaisar Xuan,
posisi Mu Yan justru semakin strategis. Meskipun Kaisar Xuan memiliki dua Xiandi level 7 di bawahnya, kemampuan manajerial mereka jauh di bawah Mu Yan. Alhasil, sang penasihat senior ini pun menjelma menjadi Nomor Satu dalam hierarki gabungan kedua kekaisaran.
"Terakhir kali Qin Yu dan Raja Iblis Sapi menghilang tanpa jejak, tak ada yang bisa memantau kemana mereka pergi. Apa ini salahku?" Xiandi Mu Yan pasrah dalam hati.
Kaisar Yu dan Kaisar Xuan yang hendak membunuh Qin Yu tentu mengerahkan seluruh pasukan intelijen mereka untuk memantau setiap gerakan Qin Yu. Dengan kekuatan gabungan kedua pihak, hal ini seharusnya merupakan hal sepele yang mudah dilakukan.
Saat Qin Yu dan Raja Iblis Sapi pergi ke area warisan terlarang, apalagi saat mereka terbang masuk ke ruang angkasa, bagaimana mungkin para pengawas bisa melacak? Mu Yan pernah disalahkan karena hal ini.
"Yang Mulia telah berubah." Xiandi Mu Yan menghela napas, "Jika ini Yang Mulia yang dulu, takkan pernah menyalahkanku untuk hal seperti ini. Sekarang langsung menegurku. Ah, Yang Mulia terlalu menghargai Qin Yu itu."
Saat ini, pulau tak bernama itu telah terlihat di bawahnya.
Xiandi Mu Yan berubah menjadi kilatan cahaya dan mendarat di pulau tersebut. Tidak ada pelayan atau pengawas di sana, hanya Kaisar Yu dan Kaisar Xuan yang berdiam. Hanya segelintir orang kepercayaan yang mengetahui keberadaan pulau ini.
"Mu Yan, kau datang." Xuan Xi menyapa Mu Yan dengan senyuman.
Xiandi Mu Yan langsung membungkuk hormat: "Hamba menghadap Yang Mulia Kaisar Xuan. Yang Mulia, hamba membawa kabar mengenai Qin Yu."
"Qin Yu?" Xuan Xi mengangkat alisnya yang indah.
"Mu Yan, katakan apa kabar tentang Qin Yu!" Tiba-tiba Kaisar Yu muncul dari balik bayangan, tatapannya yang menusuk membuat Mu Yan merasa tertekan.
Mu Yan segera melapor: "Yang Mulia, setelah terakhir kali Raja Iblis Sapi dan Qin Yu pergi, mereka kembali ke Bintang Cuiyun bersama dua orang - Raja Kera Besar dan Hou Fei."
"Mereka berdua?" Xuan Xi berdecak keheranan.
Raja Kera Besar Sun Yuan dan calon penerusnya Hou Fei selalu menjadi fokus pengawasan agen intelijen.
"Apa yang direncanakan Qin Yu setelah itu?" desak Kaisar Yu dengan nada dingin.
Xuan Xi melirik suaminya dengan senyum getir. Saat ini, mungkin hanya niat membunuh Qin Yu yang tersisa di hati suaminya. "Godaan iblis hati ini memang sangat berat." Di dalam hati, tekad Xuan Xi semakin menguat untuk membantu suaminya membunuh Qin Yu.
Xiandi Mu Yan berkata dengan hormat: "Dua Yang Mulia, hari ini, Qin Yu baru saja meninggalkan Bintang Cuiyun bersama Hou Fei. Hanya mereka berdua."
"Mereka pergi?" Kaisar Yu mengerutkan kening.
Kaisar Xuan juga mulai curiga.
Tiba-tiba Kaisar Yu menyipitkan matanya, sinar dingin berkilat: "Dulu, Hua Yan yang pergi ke dunia mortal pernah memberitahuku bahwa Qin Yu memiliki dua saudara, satu Hou Fei, satu lagi Hei Yu."
Senyum sinis muncul di wajah Kaisar Yu: "Jika tebakanku benar, segala upaya Qin Yu pergi ke dunia siluman adalah untuk mencari saudaranya. Keberangkatannya bersama Raja Iblis Sapi pasti untuk mencari Hou Fei, dan sekarang setelah menemukan Hou Fei, pasti mereka pergi mencari Hei Yu."
"Sangat masuk akal." Xuan Xi mengangguk setuju.
“Xi'er, waktunya peluang tiba.” Kaisar Yu memandangi Xuan Xi.
Xuan Xi mengerutkan alis, lalu melambaikan tangan ke Xiandi Mu Yan: “Mu Yan, kau pulang dulu.”
Xiandi Mu Yan tahu ada hal-hal di antara dua Yang Mulia yang tak pantas didengarnya, segera membungkuk: “Bawahan berpamitan.” Usai bicara, Xiandi Mu Yan mengubah diri menjadi kilatan cahaya dan menghilang di cakrawala.
Xuan Xi menatap Kaisar Yu: “Feng Yu Ge, rencana membunuh Qin Yu aku setuju, tapi Hou Fei itu agak bermasalah.”
“Masalah apa? Cuma monyet kecil!” Kaisar Yu tersenyum sinis.
Xuan Xi menggeleng: “Kekuatannya bisa diabaikan, tapi... di belakangnya ada sosok—Raja Kera Besar Sun Yuan!”
Mendengar nama 'Sun Yuan', alis Kaisar Yu langsung berkerut. Orang sekelas Kaisar Yu tentu tahu tiga kaisar sepanjang sejarah dunia siluman sangat mengerikan—Kaisar Naga dan Pengmo Huang punya harta karun warisan, sementara Raja Kera Besar berlatih di area terlarang warisan.
“Kaisar Yu kini telah mencapai level sembilan Xiāndì, namun Sun Yuan sebagai Dewa Super Yāodì level delapan. Jika bicara murni kekuatan energi, mereka setara. Tapi begitu Sun Yuan menggunakan teknik tongkat dalam pertarungan, Kaisar Yu sama sekali takkan bisa menandingi.”
“Sun Yuan, memang merepotkan.” Kaisar Yu mengangguk, lalu tersenyum, “Langsung bunuh Qin Yu, tak usah pedulikan Hou Fei.”
Xuan Xi bertanya ragu, “Jika kami membunuh Qin Yu, apakah Hou Fei tidak akan membalas dendam?”
“Membalas dendam? Menunggu Hou Fei punya kekuatan untuk balas dendam, kami sudah lama melampaui Shen Jie.” Kaisar Yu tersenyum dingin, “Kau pikir Sun Yuan akan membuat masalah bagi kami hanya karena kami membunuh Qin Yu? Lagipula jika kami berdua bekerja sama, siapa yang lebih kuat antara kami dengan Sun Yuan masih belum jelas.”
Xuan Xi berpikir sejenak lalu menganggukkan kepala.
Membunuh Hou Fei, Sun Yuan mungkin akan datang membuat masalah. Membunuh Qin Yu... Sun Yuan seharusnya tidak akan.
“Suku Long memiliki hubungan dengan Qin Yu, wilayah kekuasaan suku Long tidak cocok untuk penyergapan Qin Yu.” Xuan Xi berhenti sejenak, “Suku burung dan suku binatang melata tidak akur, kita akan menyergap Qin Yu di perbatasan wilayah suku burung!”
Kilatan dingin muncul di mata Kaisar Yu: “Benar! Saat mereka baru saja melewati wilayah suku Long dan memasuki zona suku burung, kita langsung bunuh Qin Yu!”
Jilid 13 Tiga Saudara - Bab 13 Mengumpulkan Kekuatan
Di bawah Pohon Linhua, Xuan Xi sedang berdiskusi dengan Kaisar Yu.
“Kakak Feng Yu, kau pasti masih ingat Istana Hijau Yu milik Qin Yu.” Sorot mata Xuan Xi memancarkan kewaspadaan, “Bahkan dengan gabungan kekuatan kita sebelumnya, kita tidak bisa melukai istana itu sedikitpun.”
Mendengar sebutan 'Istana Hijau Yu', kelopak mata Kaisar Yu berkedut.
"Terakhir kali, 28 Xiāndì mengepung 'Istana Hijau Yu' selama 20 tahun penuh. Bahkan saat kami (Yu dan Xuan Xi) menggunakan serangan terkuat kami, Istana Hijau Yu tetap tak tergoyahkan. Karena terkepung begitu lama, Qin Yu akhirnya membuka lapisan ketiga Buku Katalog Binatang Buas dan melepaskan Naga Darah Ao Wuxu."
Satu pertempuran, pasukan elit di bawah komandonya hampir musnah total, reputasinya hancur berantakan.
"Xi'er, Istana Hijau Yu ini benar-benar misterius. Waktu itu meskipun aku sudah level delapan Xiāndì, dengan kekuatan gabungan kita plus Pedang Pemandangan Tak Tertandingi...Bahkan senjata dewa biasa pun takkan bisa menahan! Aku kadang curiga, jangan-jangan partikel hijau itu..." Kaisar Yu menggarisbawahi dengan nada berat.
"Maksudmu?" Xuan Xi mengernyit,"Ada istana immortal yang bisa bertahan dari serangan gabungan kita?"
Kaisar Yu merenung cukup lama, lalu menggelengkan kepala dan menghela napas: "Sudahlah, aku juga tidak mengerti. Hanya saja pertahanan Istana Hijau Yu itu benar-benar mengerikan. Bahkan sekarang setelah mencapai level sembilan Xiāndì, kurasa jika kita berdua bekerja sama pun sulit untuk menembus pertahanan Istana Hijau Yu itu."
Xuan Xi mengangguk.
Kejutan yang diberikan partikel hijau itu masih terasa jelas dalam ingatan mereka.
"Jika Qin Yu bersembunyi di dalam Istana Hijau Yu, memang akan sulit bagi kita untuk membunuhnya," kata Xuan Xi dengan sungguh-sungguh.
Kaisar Yu tersenyum dingin: "Karena itu, untuk membunuh Qin Yu kali ini, aku memutuskan... serangan satu pukulan pasti mematikan." Matanya berkilat tajam, "Kita hanya punya satu kesempatan. Jika gagal, tidak akan ada serangan lanjutan. Serangan ini harus mencapai kekuatan maksimal, harus berhasil menghabisi Qin Yu."
Xuan Xi tersenyum tipis mendengar ini.
Dengan serangan gabungan terkuat mereka, selama Qin Yu tidak bersembunyi di Istana Hijau Yu, dia yakin tidak mungkin Qin Yu bisa bertahan hidup.
"Kali ini pasti berhasil," Kaisar Yu mendongak, memandang bunga salju putih pucat di pepohonan.
Tak peduli dengan pasangan Kaisar Yu yang sedang bernegosiasi cara menyerang Qin Yu di pulau tak bernama itu, Qin Yu dan Hou Fei justru dengan gesit melintasi wilayah kekuasaan suku binatang melata, memasuki zona suku Long.
"Kak, kita sudah melakukan perjalanan jauh, istirahat sehari di planet ini saja." Begitu keluar dari formasi teleportasi antarbintang, Hou Fei langsung mengusulkan pada Qin Yu.
Qin Yu menganggukkan kepala: "Sudah enam hari kita terus melanjutkan perjalanan sejak meninggalkan Bintang Cuiyun. Memang sudah saatnya beristirahat."
Biasanya, setelah keluar dari satu formasi teleportasi antarbintang, mereka langsung antre untuk menggunakan formasi lain. Proses berpindah-pindah formasi yang monoton ini selama enam hari benar-benar melelahkan.
Di planet tersebut, kedua saudara ini menyantap hidangan di sebuah rumah makan, lalu menginap di salah satu halaman belakang yang relatif tenang.
Malam itu.
Seluruh planet hanya memiliki gemerlap bintang tak berujung di malam hari. Qin Yu dan Hou Fei dengan santai bersandar pada dua kursi batu, sambil menyeruput minuman sambil mengobrol.
Obrolan mereka tiba-tiba tegang saat Hou Fei melotot dan bertanya: "Kakak, kalau menurutmu begitu, sekarang ilmu lubang hitammu sudah mencapai tingkat akhir. Bukankah tingkatan selanjutnya harus diciptakan lagi?"
Qin Yu mendongak menatap taburan bintang di angkasa.
Warisan ilmu 《Xing Chen Bian》 untuk tingkat ketujuh dan kedelapan memang sudah ia temukan. Namun jalan setelah tingkat lubang hitam, sama sekali belum ada gambaran jelas dalam benaknya.
"Benar, harus terus berinovasi." Qin Yu menghela napas berat.
Raut wajah Hou Fei berubah drastis. Dengan kesungguhan luar biasa ia menatap: "Kakak, bagaimana jika proses penciptaan itu gagal?"
"Sulit diprediksi. Jika berhenti berlatih, kekuatanku akan mandek di level ini selamanya. Tapi jika melanjutkan, kesalahan dalam merumuskan tingkatan baru bisa berakibat..."
Qin Yu membayangkan adegan itu——di dunia bubur kental di ujung terowongan lubang hitam dantiannya, energi ruang seluas dua tiga meter miliknya bergelora dahsyat, lubang hitamnya runtuh, jiwa langsung tercerai-berai.
Meskipun ini hanya imajinasi, tapi tetap mungkin terjadi.
Walau Qin Yu tak menyebutkan seperti apa kegagalan kreasi itu, ekspresi wajahnya membuat Hou Fei bisa menyimpulkan.
"Kakak, kalau belum yakin bisa menciptakan tingkat berikutnya, kau sama sekali tak boleh berpikir untuk menembusnya." Hou Fei menggenggam tangan Qin Yu, mata cerdasnya menatap tajam, "Kakak, jawab aku!"
Qin Yu tertegun, rasa haru membanjiri hatinya.
Tiba-tiba——Qin Yu tersenyum tipis: "Baiklah, Fei Fei, tenang saja. Aku tak akan nekat. Tanpa keyakinan penuh aku takkan sembarangan mencipta. Lagipula... tingkat berikutnya punya banyak cabang. Ada beberapa konsep tapi belum sepenuhnya kutetapkan."
"Sebuah warisan ilmu baru, dalam proses penciptaannya, jalan yang cocok tidak hanya satu, mungkin ada beberapa. Hanya saja di antara beberapa jalan ini, ada satu yang terbaik, sisanya mungkin lebih buruk."
"Tingkat lubang hitam, apa tingkat berikutnya?"
"Qin Yu bisa memilih beberapa jalan, tapi setiap jalan ini berbeda. Jika dilanjutkan, pencapaian tingkat yang akan diraih Qin Yu di masa depan juga berbeda. Tentu saja, jalan yang dipilih Qin Yu mungkin juga jalan mematikan!"
"Kakak, ah, tidak bisakah kau berhenti melatih warisan ilmu 《Xing Chen Bian》 itu? Menciptakan teknik bela diri terlalu berbahaya. Lebih aman mengikuti jalan para pendahulu!" Suara Hou Fei terdengar kesal, kendi arak di tangannya mengeluarkan suara "kraak" dan hancur diremas.
Qin Yu menggelengkan kepala.
"Fei Fei, kau tahu warisan ilmuku ini. Tidak seperti teknik kultivasimu yang bisa diganti, ilmuku berbeda. Tanpa warisan ilmu yang cocok, aku hanya bisa mengandalkan diriku sendiri."
Qin Yu tertawa santai: "Sudahlah, kakamu ini bukan bodoh. Ayo, minum. Besok kita masih harus melanjutkan perjalanan."
Hou Fei menatap Qin Yu, akhirnya hanya bisa menganggukkan kepala.
Dalam pandangan Hou Fei, Qin Yu terlalu meremehkan hidup dan mati, selalu bersikap masa bodoh. Sebagai saudara, dia sudah panik, tapi Qin Yu sendiri sama sekali tidak terburu-buru. Tingkat akhir lubang hitam... ini saat terbaik untuk menciptakan tingkat berikutnya.
Planet inti suku Long - Bintang Kristal Hijau.
Bintang Kristal Hijau dianggap sebagai planet unik di seluruh dunia immortal, iblis, dan siluman. Volume planet ini kecil, hanya sepersepuluh ukuran planet biasa. Namun 50% struktur internalnya terbuat dari kristal hijau, 30% merupakan aliran sungai lebar, sementara 20% sisanya adalah batu, tanah kuning, dll.
Dari sudut pandang kosmik, seluruh planet memancarkan kilau hijau kebiruan yang memesona.
Hanya dewa kelas atas suku Long, Dewa Super, ahli tingkat Kaisar, dan keluarga mereka yang boleh tinggal di Bintang Kristal Hijau. Populasi planet ini sangat sedikit, mereka berkumpul di sebuah sub-zona kecil layaknya sebuah desa.
Kediaman Kaisar Naga sangat sederhana, berupa halaman bergaya siheyuan. Saat ini hanya ada dua orang di dalamnya - Kaisar Naga Ao Fang dan pangeran Ao Wu Ming. Ao Wu Ming telah kembali ke klan naga selama beberapa hari.
"Wu Ming, mari kita minum." Ekspresi wajah Kaisar Naga penuh kelembutan.
Ao Wu Ming mengangguk dan mengangkat gelasnya. Ini pertama kali sejak kepulangannya ke Planet Hijau Kristal sang Kaisar minum bersama dengannya.
"Wu Ming, kau sudah pulang beberapa hari. Aku sengaja tidak mencarimu karena... aku terus berpikir bagaimana sebaiknya mengatakannya padamu." Wajah Kaisar Naga menunjukkan campuran kekesalan dan kepasrahan.
"Ayahanda, silakan bicara. Aku menyimak." Wu Ming menjawab datar.
Hubungan antara Kaisar Naga dan Ao Wu Ming sebagai ayah-anak memang sangat tegang.
Kaisar Naga memandangi putranya sambil menghela napas: "Wu Ming, aku tahu... kau masih marah padaku. Tapi sekarang kau sudah menikah dengan Lian Zhu itu. Keberatanku sudah tak berguna, bukan?"
Ao Wuming menatap Kaisar Naga dengan kepala tegak: "Aku mencintai Lian Zhu. Tak ada yang bisa memisahkan kami, termasuk Ayahanda Kaisar." Pandangannya memancarkan tekad baja dan keteguhan yang tak tergoyahkan.
Kaisar Naga tersenyum getir: "Cukup, jangan tatap aku dengan pandangan seperti itu. Hari ini aku memanggilmu untuk membicarakan rencana lengser kedudukanku."
"Lengser kedudukan?" Ekspresi terkejut muncul di wajah Ao Wuming.
Kaisar Naga mengangguk: "Kau tentu tahu, level delapan Yāodì ini telah kujalani terlalu lama. Sekarang kau telah mencapai level tujuh Yāodì, dan sepertinya... jarakmu ke level delapan pun tak lagi jauh."
"Hm." Ao Wuming mengangguk singkat.
Ia memang tahu ayahandanya telah berada di level delapan Yāodì sejak zaman baheula. Dua putra: satu di level delapan, satu di level tujuh, sementara sang ayah tetap di level delapan. Hitung saja berapa ribu tahun telah berlalu.
“Tingkat jiwaku sudah lama mencapai level Sembilan Kaisar Siluman, tapi demi suku Long, aku selalu menggunakan harta karun warisan untuk menekan kekuatanku agar tidak mencapai level Sembilan Kaisar Siluman.” Wajah Wu Ming memperlihatkan keterkejutan, namun Kaisar Naga melanjutkan, “Sekarang situasinya sudah baik, kau dan Wuxu sudah meningkat kekuatannya, ditambah beberapa tetua suku kita yang akan membantumu. Asalkan kau menyatu dengan harta warisan, itu cukup untuk membuat gentar berbagai kekuatan luar.”
“Ayahanda...” Wu Ming membuka mulut hendak bicara.
Kaisar Naga mengibaskan tangan sambil tersenyum: “Dengarkan dulu. Begitu aku berhenti menekan kekuatanku dan mencapai level Sembilan Kaisar Siluman... Waktu kedatangan Shen Jie sulit diprediksi. Mungkin 1.000 tahun, mungkin 10.000 tahun. Menurut peraturan turun-temurun suku Long, setelah aku berhenti membelenggu kekuatan dan mencapai level Sembilan Kaisar Siluman, begitu berhasil melewati Shen Jie dengan bantuan harta warisan, kaulah yang akan menjadi Kaisar Naga baru. Wu Ming, kau tidak akan menolak, bukan?”
Wu Ming menarik napas dalam-dalam, menatap ayahandanya, lalu tetap menganggukkan kepala.
Sebagai anggota suku Long, tentu harus mempertimbangkan kepentingan klan.
"Bagus." Ekspresi pahit muncul di wajah Kaisar Naga, "Wu Ming, aku tahu kau dan kakakmu selalu menyimpan dendam terhadapku. Kau masih lumayan... tapi kebencian kakakmu padaku terlalu dalam, bahkan meluas ke seluruh suku Long."
"Wu Ming, setelah aku berhenti menekan kekuatan dan mencapai level Sembilan Yāodì... Waktu kedatangan tribulasi ilahi sulit diprediksi. Meski kau keras kepala, setidaknya masih mengakuiku sebagai ayahanda. Loyalitasmu pada suku Long tak kuragu, tapi mengenai kakakmu... Memang seluruh klan telah berhutang padanya."
Kaisar Naga menatap Wu Ming: "Hanya kau yang masih memiliki ikatan baik dengan kakakmu di seluruh suku Long. Bisakah kau memberi ayahandamu kesempatan untuk menemui Wu Xu?"
Wu Ming bingung mencari jawaban.
Masih terbayang jelas di ingatan Wu Ming sorot mata merah darah kakaknya yang penuh amarah saat meninggalkan klan, dendam yang terkandung di dalamnya bahkan air sungai sepenuh bumi pun takkan bisa membersihkannya.
“Sudahlah, sudahlah.”
Kaisar Naga tersenyum, "Wu Ming, kau tidak perlu merasa tertekan. Tapi kau juga harus memanfaatkan waktu untuk berlatih. Setelah mencapai level Sembilan Kaisar Siluman, waktu kedatangan Shen Jie sangat tidak bisa diprediksi. Di masa depan, tanggung jawab suku Long akan kau pikul."
"Aku tahu." Wu Ming mengangguk.
Kali ini hubungan ayah-anak mereka sedikit membaik. Mungkin Wu Ming tahu Ayahanda Kaisar-nya akan mencapai level Sembilan Kaisar Siluman, dan sewaktu-waktu bisa menghadapi tribulasi untuk asensi, sehingga hubungan mereka agak lebih dekat.
Hari kedua.
Di kediamannya, Lian Zhu sebagai istrinya juga tinggal di sini.
Saat Wu Ming sedang berbicara dengan Lian Zhu, tiba-tiba ia merasakan getaran dari permata transmisi pesan. Ia segera mengeluarkannya dan menyapu dengan _demon sense_-nya: "Kakak Wu Ming, aku sudah memasuki zona suku Long."
Wu Ming langsung tersenyum lebar: "Haha, Qin Yu! Aku sekarang di Bintang Hijau Kristal. Kapan kau tiba?"
"Kakak Wu Ming, aku dan Fei Fei akan menuju suku burung untuk mencari adik ketiga kami. Hal ini terus menghantui kami berdua, jadi untuk sementara kami tidak akan ke sana. Setelah menemukan adik ketiga, kami akan mengunjungimu," lanjut Qin Yu melalui pesan spiritual. "Kakak Wu Ming, aku yakin dengan kekuatan suku Long, kau pasti bisa melacak lokasiku saat ini. Jika kau ingin bertemu kakakmu Wuxu, kau bisa menyusul ke sini."
"Kakak?" Wu Ming tertegun sejenak.
Qin Yu melanjutkan pesannya: "Ini adalah rute perjalananku dan Hou Fei di wilayah suku Long. Jika kau benar-benar ingin bertemu kakakmu, datanglah... Aku sudah membicarakan hal ini dengan Wuxu, dan dia tidak keberatan."
"Baik, aku pasti datang!" Wu Ming tersadar dan buru-buru menjawab. Sudah bertahun-tahun lamanya ia tak berjumpa dengan kakak tirinya, Ao Wuxu.
Tiba-tiba Qin Yu menambahkan: "Oh ya, kakakmu Ao Wuxu berpesan: Jangan sampai Ayahmu, Senior Kaisar Naga, ikut serta."
Wu Ming terkesiap. Ia teringat percakapannya dengan Kaisar Naga kemarin.
“Baiklah, Kakak Wu Ming, kami dan Fei Fei akan melanjutkan perjalanan.” Setelah itu, Qin Yu memutuskan transmisi spiritual.
Wu Ming masih terduduk lesu di kursi, alisnya berkerut dalam. Di dasar hatinya bergolak pertanyaan—"Haruskah kuberitahu Ayahanda Kaisar tentang hal ini?"
Di pegunungan tandus, Qin Yu dan Hou Fei berdiri di atas daratan. Sebuah Formasi Transmisi Rahasia tergeletak di tanah.
"Dengan membawa formasi transmisi rahasia ke mana-mana, sungguh memudahkan." Qin Yu melambaikan tangan, menyimpan formasi itu ke dalam Jiang Lan Jie. Keberadaan formasi ini memungkinkannya berkomunikasi kapan saja.
"Fei Fei, kita harus segera langsung menuju wilayah suku burung. Sepanjang jalan ini sebaiknya jangan istirahat dulu, baru berhenti setelah sampai di daerah mereka." Pandangan Qin Yu beralih ke Hou Fei.
"Aku tahu. Sesampainya di wilayah suku burung, kita memang perlu beristirahat. Selain itu, di sana kita harus memastikan posisi si burung jorok melalui Shi Zhan." Hou Fei tertawa sambil berkata.
Segera kedua saudara itu kembali berangkat, dengan perjalanan yang melelahkan. Rute yang mereka tentukan adalah melintasi seluruh wilayah klan Naga, menuju planet perbatasan zona suku burung——Bintang Burung Kuning. Namun Qin Yu dan Hou Fei tidak tahu, setiap kali mereka menggunakan formasi teleportasi antarbintang, ada orang yang mengirimkan kabar. Seluruh perjalanan mereka sepenuhnya berada dalam pengawasan Kaisar Yu dan Kaisar Xuan.
Jilid Ketiga Belas Tiga Saudara Bab Keempat Belas Senjata Dewa Hancur
Di halaman yang sunyi, Ao Wu Ming duduk di samping meja, sementara Lian Zhu menghampiri sambil membawa secangkir teh.
"Wu Ming, apa yang membuatmu kesal?" Lian Zhu meletakkan teh di depan Ao Wu Ming.
Ao Wu Ming menarik napas dalam-dalam, lalu menghembuskannya perlahan sambil memandangi Lian Zhu: "Nyonya, menurutmu haruskah aku mengizinkan Ayahanda Kaisar menemui kakak sulung? Kakak tidak mau menemui Ayahanda, tapi Ayahanda ingin bertemu dengannya. Apa yang harus kulakukan?"
"Hanya untuk ini kau berpikir begitu lama?" Lian Zhu tersenyum tipis.
"Bagaimana? Kau punya solusi?" Ao Wu Ming sudah gelisah karena hal ini selama tiga empat hari.
Lian Zhu tertawa mengumpat: "Kau benar-benar bodoh, hal ini mengapa harus kau putuskan sendiri? Langsung saja laporkan pada Ayahanda Kaisarmu, lalu antarkan beliau ke tempat Kakakmu."
"Kakak pasti akan marah..."
"Jangan buru-buru." Lian Zhu memotongnya, "Saat menemui Kakakmu, jangan biarkan Kaisar Naga muncul dulu. Temui sendiri kakakmu, tanya apakah ia bersedia menemui Kaisar Naga. Apapun jawabannya, sampaikan pada Ayahandamu."
"Jika Kakak menolak, bukankah Ayahanda akan datang sia-sia..." Ao Wu Ming tiba-tiba tersenyum, "Ah, kau memang licik! Sungguh pintar! Bahkan jika Kakakku menolak, setelah kusampaikan pada Ayahanda, beliau pasti akan muncul juga. Akhirnya mereka tetap bertemu, dan Kakak tak bisa menyalahkanku."
Lian Zhu hihi tertawa.
Mengusap hidung Lian Zhu, Ao Wu Ming segera bergegas keluar halaman: "Aku akan memberi tahu Ayahanda!"
Di salah satu planet di dekat zona suku burung yang berbatasan dengan wilayah suku Long. Kaisar Yu dan Kaisar Xuan telah tiba di sini, kini mereka telah berubah wujud dan sedang menganalisis intelijen di sebuah tempat tinggal di planet ini.
Seluruh dinding tergantung gulungan peta galaksi yang sangat besar. Peta ini khusus menampilkan wilayah suku Long saja, karena meski tulisannya kecil, memenuhi seluruh dinding hanya bisa dipaksakan untuk menggambarkan zona suku Long.
"Kakak Feng Yu, sekarang Qin Yu dan Hou Fei sudah sampai di sini." Xuan Xi menunjuk salah satu planet suku Long.
Kaisar Yu memandangi peta di dinding lalu mengangguk: "Mereka sudah menempuh setengah perjalanan. Saat ini kita masih belum tahu planet batas mana yang menjadi tujuan mereka."
Antara wilayah suku Long dan suku burung terdapat enam planet batas. Keenam planet ini masing-masing terhubung ke planet berbeda. Meskipun Kaisar Yu dan Xuan Xi berencana membunuh mereka saat baru memasuki zona suku burung, namun... mereka belum bisa memastikan ke planet batas mana Qin Yu akan pergi.
“Berdasarkan rute yang mereka tempuh saat ini, kemungkinan besar menuju ke salah satu dari dua planet perbatasan ini. Tapi untuk menentukan planet mana yang dituju, kita harus terus menunggu kabar lebih lanjut.” kata Xuan Xi sambil mengerutkan kening.
……
Seiring laporan informasi dari pasukan di bawah komando Kaisar Yu dan Xuan Di, rute perjalanan Qin Yu dan Hou Fei semakin jelas terpetakan.
“Lapor kepada kedua Yang Mulia, Qin Yu dan Hou Fei kini telah tiba di Planet Lianyu.” seorang immortal kaisar berkata dengan hormat di luar pintu.
“Lianyu Xing!”
Mata Kaisar Yu dan Xuan Xi sama-sama berbinar. Mereka serentak berbalik memandangi peta galaksi raksasa itu. Xuan Xi mengacungkan tangannya: “Kakak Feng Yu, pijakan mereka di Lianyu Xing jelas menunjukkan tujuan akhir mereka adalah planet perbatasan ini. Dari sini... mereka akan transit ke Huangniao Xing di wilayah suku burung!”
Jari Xuan Xi menunjuk sebuah planet di tepi peta galaksi raksasa - Huangniao Xing. Seluruh peta ini hanya mencakup wilayah suku Long, dengan beberapa planet perbatasan di tepiannya.
"Begitu Qin Yu dan Hou Fei menginjakkan kaki di Planet Lianyu, mereka sudah dengan gamblang memberitahu Kaisar Yu dan Kaisar Xuan tentang rute mereka."
"Planet Huangniao!"
Kaisar Yu menatap Planet Huangniao di peta, matanya berkilauan: "Baik, Xi'er, kita harus segera berangkat menuju Planet Huangniao. Lebih cepat kita menunggu Qin Yu di sana."
"Setuju, segera berangkat."
Kaisar Xuan langsung bertindak tegas. Keduanya segera menggunakan Lompatan Besar ke planet lain untuk mulai menggunakan formasi teleportasi antarbintang, bergerak gesit menuju Planet Huangniao. Sebenarnya posisi awal mereka sudah dekat dengan wilayah suku burung, sehingga dalam waktu kurang dari satu hari sudah tiba.
Planet Huangniao.
Sebagai planet transit penting antara klan Naga dan suku burung, tempat ini sangat makmur. Kaisar Yu dan Xuan memang sudah menempatkan banyak pasukan di sini, kini semakin banyak ahli dari berbagai wilayah mulai berkumpul secara sporadis di Planet Huangniao.
Di suatu daerah terpencil Planet Huangniao, tak terlihat jejak kehidupan.
Namun di pedalaman hutan tempat ini, terdapat sebuah halaman yang hening mencekam. Kompleks ini merupakan kediaman yang baru saja dibangun oleh anak buah Kaisar Yu dan Kaisar Xuan di Planet Kuning, khusus menunggu kedatangan kedua penguasa tersebut.
Sejak Kaisar Yu dan Xuan Xi memutuskan untuk membunuh Qin Yu begitu ia menginjakkan kaki di wilayah suku burung, mereka telah memerintahkan pembangunan tempat tinggal di enam planet batas termasuk Planet Kuning sebagai basis operasi.
Di dalam halaman.
Pasangan Kaisar Yu dan Xuan Xi berdiri tenang menanti kabar dari bawahan mereka.
"Yang Mulia, berdasarkan kecepatan Qin Yu dan Hou Fei, jika mereka terus-menerus tanpa berhenti beristirahat... dalam dua hari mereka akan mencapai Planet Kuning," lapor seorang Golden Immortal tingkat sembilan dengan hormat.
Xuan Xi mengangguk dingin. "Baik, kau boleh mundur."
Bawahan itu segera membungkuk hormat sebelum menarik diri.
“Kakak Feng Yu, setidaknya butuh dua hari lagi sebelum Qin Yu tiba di sini. Selama dua hari ini, lebih baik kami beristirahat sebentar. Setelah mereka datang, baru kami serang juga tidak terlambat.” Xuan Xi memandangi Kaisar Yu, “Kakak Feng Yu, akhir-akhir ini kau terlalu tegang.”
Kaisar Yu tertegun sejenak.
“Benar, mungkin karena aku terlalu menganggap penting Qin Yu.” Kaisar Yu tersenyum dingin, “Xi'er, saat ini aku tidak ingin beristirahat. Jika kau mau, silakan beristirahat sendiri.”
“Aku...” Xuan Xi melihat ekspresi Kaisar Yu sekarang, akhirnya pasrah, “Baiklah, aku akan menemani mu di sini.”
“Semoga Qin Yu dan rekannya tidak berhenti dalam perjalanan, cepat sampai ke Planet Huang Niao.” Kaisar Yu bergumam dalam hati, tatapannya membeku.
“Tidakkah kedua orang ini bisa berhenti sebentar? Ah...”
Kaisar Naga menghela nafas pasrah, sementara Ao Wu Ming di sampingnya hanya terdiam.
Sejak Ao Wu Ming memberitahu Kaisar Naga tentang hal ini, sang Kaisar Naga langsung bersemangat ingin segera berangkat menemui Qin Yu. Namun saat itu Qin Yu sudah lari sangat jauh, sehingga Kaisar Naga dan Ao Wu Ming hanya bisa mengejar perlahan.
Sebenarnya mereka bisa mengirim pesan agar Qin Yu menunggu. Tapi Kaisar Naga tahu Qin Yu sedang buru-buru mencari saudaranya. Ia tak ingin membuang waktu Qin Yu, jadi memilih memaksakan diri untuk memotong jalur dari arah lain.
Lokasi Planet Hijau Kristal awalnya sangat jauh dari rute Qin Yu.
Saat ini Kaisar Naga dan Ao Wu Ming sedang menyusuri jalur alternatif menuju wilayah internal suku burung. Mereka harus mencapai planet perbatasan di wilayah suku burung terlebih dahulu sebelum bisa melakukan dua kali teleportasi ke Planet Burung Kuning.
"Ayahanda, berdasarkan kecepatan, perkiraan Qin Yu masih butuh dua hari untuk mencapai Planet Burung Kuning. Jika kita percepat, kita juga bisa tiba dalam dua hari," kata Ao Wu Ming sambil membuat perhitungan.
Kaisar Naga mengangguk.
Mereka melaju lebih cepat daripada Qin Yu karena... keduanya tidak perlu mengantre.
Dengan menunjukkan token komando keluarga kerajaan Naga, mereka bisa langsung masuk ke formasi teleportasi antarbintang berikutnya setelah keluar dari satu portal. Dengan cara ini... kecepatan mereka jelas jauh lebih unggul.
Waktu berlalu sangat lambat di bawah pantauan berbagai pihak.
……
"Yang Mulia, Qin Yu dan rekannya telah tiba di Planet Lin Yue. Jarak ke Huang Quan Xing tersisa satu hari perjalanan."
……
"Yang Mulia, jarak Qin Yu ke Huang Quan Xing tinggal setengah hari lagi."
……
Di bawah hujan intelijen ini, Kaisar Yu dan Kaisar Xuan sama sekali tidak berani teralih perhatian.
"Yang Mulia, Qin Yu dan Hou Fei telah mencapai planet batas klan Naga. Setelah antrean selesai, mereka akan berpindah ke planet batas suku Burung - Huang Quan Xing."
Mendengar kabar ini, Kaisar Yu dan Kaisar Xuan serentak berdiri dari tempat duduk.
“Qin Yu, akan datang.” Mata Kaisar Yu bersinar, sementara Kaisar Xuan menggenggam erat tangan suaminya: “Kakak Feng Yu, jangan panik. Dalam kondisi normal, Qin Yu ini sama sekali takkan bisa menahan satu tebasan pedang bersama kita.”
Kaisar Yu mengangguk.
Namun tinju Kaisar Yu tetap mengepal tanpa disadari. Masih jelas dalam ingatannya bagaimana setelah melebur seluruh Planet Terumbu Karang, Qin Yu justru mengurung diri dalam partikel hijau dan akhirnya membantai habis seluruh pasukan di bawah komandonya.
“Hari ini, aku pasti akan membunuhmu!” Dentuman amarah menggema di dasar hati Kaisar Yu.
Hou Fei dan Qin Yu sedang mengantre di barisan.
“Kakak, planet batas ini memang ramai. Antreannya sampai seratus lebih orang. Perkiraanku masih lama baru tiba giliran kita,” keluh Hou Fei pasrah. Qin Yu hanya tersenyum.
Planet biasa mana bisa menyaingi volume perpindahan di planet batas jenis ini?
Seratus lebih orang itu setelah mengantre sebentar akhirnya semua melewati formasi teleportasi antarbintang menuju Planet Burung Kuning di seberang.
"Selanjutnya." Pria yang khusus menangani Batu Yuanling itu berkata dingin. Setelah menerima Batu Yuanling dari Qin Yu dan Hou Fei, dia mengizinkan keduanya memasuki formasi teleportasi antarbintang lalu mengaktifkannya.
Planet berikutnya sudah menjadi wilayah suku burung.
Kilatan cahaya samar berkedip. Saat cahaya menghilang, Qin Yu dan Hou Fei mendapati diri mereka telah tiba di Planet Burung Kuning.
"Kita sampai di Planet Burung Kuning." Sukacita terpancar di wajah Qin Yu.
"Kak, kita sudah terlalu lama melakukan perjalanan. Sesuai rencana, mari beristirahat dulu di planet ini." Hou Fei keluar dari formasi teleportasi sambil menggeliat.
Qin Yu tersenyum: "Jangan buru-buru. Biarkan Shi Zhan memastikan lokasi Xiao Hei dulu, baru kita tentukan rute teleportasi berikutnya."
Hou Fei mengangguk setuju.
Keamanan Shi Zhan sangat vital. Hanya dengan adanya dia, pencarian Hei Yu bisa lebih mudah.
"Tempat ini campuran kompleks, lebih baik cari tempat sepi tak berpenghuni baru keluarkan Shi Zhan." Qin Yu menarik lengan Hou Fei, keduanya segera berubah menjadi kilatan cahaya terbang ke timur.
Saat itu, seorang dewa mengeluarkan permata transmisi pesan: "Yang Mulia, Qin Yu dan Hou Fei telah tiba. Mereka tidak langsung melanjutkan perjalanan, melainkan berhenti di Planet Huangniao. Setelah keluar dari formasi teleportasi antarbintang, mereka terbang ke arah timur."
Setelah terbang ratusan li, Qin Yu dan Hou Fei mendarat di padang rumput tandus yang sama sekali tak berpenghuni.
Qin Yu langsung mengeluarkan Shi Zhan dari Jiang Lan Jie.
Begitu keluar, Shi Zhan langsung membungkuk hormat: "Shi Zhan memberi salam kepada Tuan Qin Yu dan Tuan Hou Fei."
"Cukup!" Hou Fei berseru kasar, "Kau segera rasakan di mana kira-kira posisi tuanmu Hei Yu sekarang. Peta suku burung sudah kami berikan, tentukan zona perkiraannya!"
"Mematuhi perintah."
Shi Zhan membungkuk lagi, kemudian berdiri di samping mulai berkonsentrasi merasakan posisi Hei Yu.
Qin Yu tiba-tiba mengerutkan alisnya.
"Kakak, ada apa?" tanya Hou Fei dengan curiga.
Qin Yu mengerutkan kening: "Tadi ada kesadaran immortal yang menyapu sekeliling."
Hou Fei tertawa tak peduli: "Oh, cuma hal begini. Praktisi bela diri sering memindai sekeliling dengan kesadaran immortal atau _demon sense_ mereka. Tak perlu dipermasalahkan."
"Bukan. Kesadaran immortal tadi levelnya sangat tinggi," alis Qin Yu semakin mengkerut, "Tapi pemindaiannya hanya sebentar. Aku tidak sempat mengamati dengan cermat, tapi setidaknya Xiāndì level 6 ke atas."
……
"Posisi Qin Yu sudah ditentukan."
Xuan Xi mengangguk pada Kaisar Yu yang matanya berkilat: "Akhirnya tiba saatnya. Xi'er, segera bersiap bekerja sama. Kekuatanku lebih tinggi, serangan pertama akan kukendalikan. Mengerti?"
Xuan Xi mengangguk patuh.
Kemudian keduanya saling memandang, dengan sinkronisasi sempurna mereka sekaligus mengambang di udara. Kedua tangan mereka mulai membentuk serangkaian segel tangan yang identik, sementara mulut mereka mengalunkan suku kata mistis nan asing.
Dua pedang suci mengambang di samping masing-masing figur—tak lain adalah Pedang Jinghuang dan Pedang Aliran Pemandangan.
Satu memancarkan kilau keemasan, satunya lagi hijau giok.
Tiba-tiba—
Siluet Xuan Xi dan Kaisar Yu mulai berganti-ganti bagai dipindahkan melalui ruang. Kedua pedang Jinghuang dan Aliran Pemandangan bergetar mengeluarkan dengung, perlahan mulai bersentuhan dan menyatu.
Kilatan cahaya menyilaukan menyembur, semburan sinar pedang tiba-tiba melesat ke angkasa. Dua pedang itu telah menyatu menjadi Pedang Dewa kelas atas—Pedang Pemandangan Tak Tertandingi.
Kaisar Yu dan Xuan Xi bertukar pandang. Tubuh mereka kembali berpindah tempat secara ajaib. Kali ini segel tangan yang mereka bentuk sama sekali berbeda, sela jari Kaisar Yu memancarkan semburan sinar emas beruntun.
Dengan mengacungkan satu tangan ke arah Pedang Pemandangan Tak Tertandingi, kilatan kekejaman terlihat di mata Kaisar Yu.
Huu!
Kesadaran immortal Kaisar Yu tiba-tiba menyelimuti seluruh Planet Huangniao. Qin Yu yang sedang menanti jawaban Shi Zhan langsung terdeteksi. Wajah Qin Yu berubah saat merasakan jangkauan kesadaran immortal tersebut.
"Tidak!" Seluruh tubuh Qin Yu segera waspada. Ia segera berusupaya membentangkan kesadarannya.
Namun tepat saat kesadaran itu menyentuhnya, seluruh Langit dan Bumi Planet Huangniao bergetar hebat. Kilatan cahaya mengerikan melesat menusuk udara, bahkan sampai membuat retakan halus di struktur ruang.
Cepat, terlalu cepat! Baru saja kesadaran Qin Yu mulai menyebar, pedang suci itu sudah tiba.
Brak!
Kecepatannya melampaui apapun serangan yang pernah dihadapi Qin Yu, setidaknya sepuluh kali lebih cepat daripada serangan Pedang Darah Hijau dulu. Qin Yu bahkan tidak punya kemampuan untuk bereaksi atau menghindar. Ia hanya merasakan guncangan di postur tubuhnya, gaya dorong mengerikan yang membuat seluruh tubuhnya terlontar ke belakang tertusuk.
Gaya dorong itu berasal dari Baju Perang Tingkat Senjata Dewa.
Baju Perang Salju Beku Hitam hanya terhenti sejenak, menahan pedang dewa kurang dari sekejap mata. Pedang itu kemudian menembus baju perang senjata dewa bagaikan menusuk kain kasa, sementara daging Qin Yu tertembus mudah seperti tahu.
Pedang suci itu menembus langsung dari dantian perut Qin Yu, darah segar memancur deras!
"Qin Yu, matilah."
Kaisar Yu dan Kaisar Xuan langsung melakukan lompatan ruang ke depan Qin Yu.
Hou Fei menyaksikan adegan yang terjadi secepat kilat ini, terutama ketika melihat pedang suci itu menembus baju perang tingkat senjata dewa dan menusuk titik vital dantian di tubuh Qin Yu, seluruh tubuhnya langsung terpaku.
"KAKAK!!!" Mata Hou Fei memerah, suaranya serak membahana.
Tubuh Hou Fei memancarkan kilatan cahaya, bayangan kera raksasa setinggi ratusan zhang muncul sesaat di belakangnya. Seluruh tubuhnya ditutupi bulu perak, bola mata emas, dengan bibir ungu yang mengerikan.
"Auuung~~" Raungan binatang yang keluar dari jiwa menggema. Mata emas Hou Fei tiba-tiba berubah merah darah, sudut mata hampir robek: "GANTI NYAWAMU!" Dengan amukan, tongkat hitam di tangannya bergetar keras. Bayangan tongkat tak terhitung bagai ombak tak berujung langsung menyelimuti Kaisar Yu dan Kaisar Xuan.
Saat ini, Qin Yu berlutut dengan kedua lutut, tangan juga menempel di tanah, mulutnya masih menyemburkan darah segar.
“Brak!” Qin Yu mulutnya masih mengeluarkan darah.
Di bawah serangan Pedang Pemandangan Tak Tertandingi tadi, ruang sampai menghasilkan retakan. Baju Perang Tingkat Senjata Dewa 'Salju Beku Hitam' milik Qin Yu langsung ditembus dan hancur. Saat Pedang Pemandangan Tak Tertandingi menghujam dantian Qin Yu, banyak sinar pedang mengerikan dari pedang itu menyebar ke segala penjuru.
Seandainya yang ada di dantian Qin Yu adalah yuan infant, kali ini pasti mati tanpa ampun. Soalnya daya tahan yuan infant terlalu lemah.
Ruang dantian bisa dibilang luas tak terhitung jumlahnya, tapi sebenarnya cuma bagian kecil dalam tubuh. Lubang hitam di dantian Qin Yu diserang oleh dua sinar pedang.
Lubang hitam Qin Yu langsung melahap dua sinar pedang itu. Sejumlah besar sinar pedang yang meledak di dalam tubuhnya sebenarnya hanya tambahan kecil dari Kaisar Yu untuk memastikan pembunuhan, kekuatan serangan sebenarnya tidak terlalu kuat. Mungkin menjadi bencana bagi yuan infant, tapi tidak banyak berpengaruh pada lubang hitam dantian Qin Yu.
Hanya ketika Pedang Pemandangan Tak Tertandingi menembus dantian, getaran kecil terjadi pada lubang hitam dantiannya. Untungnya pedang itu tidak tepat menusuk posisi 'lubang hitam dantian'. Jika tertusuk frontal, 90% kemungkinan lubang hitam akan runtuh.
Nyawa Kekal dengan gesit memperbaiki cedera di dalam tubuh Qin Yu.
"Seandainya yang ada di dantianku adalah yuan infant, kali ini aku benar-benar mati." Qin Yu yang terbaring di lantai mengangkat kepala, matanya memerah memandang ke depan dimana Hou Fei sedang menyerang Kaisar Yu dan Kaisar Xuan seperti orang gila.
Bagai orang gila, Hou Fei mengeluarkan kekuatan tempur terkuatnya, 36 Jurus Gada Langit Mengguncang telah dioperasikan hingga kesempurnaan. Bayangan gada tak terhitung menyerang gila-gilaan ke arah Kaisar Yu dan Kaisar Xuan.
"Kak Feng Yu, si Hou Fei ini seperti orang gila yang menghalangi kita, apa yang harus kita lakukan?" Xuan Xi berkomunikasi melalui telepati.
Kaisar Yu juga mengerutkan alisnya, menahan serangan Hou Fei. Meskipun Hou Fei menunjukkan performa luar biasa, baik kekuatan, teknik, maupun pemahaman akan Langit dan Bumi masih jauh di bawah Kaisar Yu.
"Jangan hiraukan dia. Tampaknya Qin Yu sudah tidak bernyawa sekarang." Sedikit sukacita muncul di wajah Kaisar Yu. "Kekuatan tusukan pedang tadi, bahkan aku sendiri takkan bisa menahannya. Pasti dia sudah mati."
Kaisar Yu tidak tahu bahwa saat ini Qin Yu hanya menyembunyikan aura hidupnya.
"Hm, sepertinya memang sudah tidak ada nafas hidup. Tapi lukanya sedang diperbaiki dengan sangat cepat, sungguh aneh." Xuan Xi memperhatikan proses penyembuhan luka Qin Yu.
"Oh?"
Kaisar Yu terkejut, "Apakah Qin Yu ini tidak mati?"
Kaisar Yu benar-benar tidak percaya, kekuatan gabungan mereka berdua bahkan melebihi Xiāndì level sembilan. Dengan ditambah Pedang Pemandangan Tak Tertandingi kelas atas, kekuatan serangannya bahkan mampu mengoyak ruang. Dengan daya penghancur seperti ini masih tidak bisa membunuh Qin Yu?
Ia jelas melihat dengan kesadaran immortal bagaimana pedang suci itu menghujam perut Qin Yu.
Hou Fei bertingkah bak orang gila.
"Fei Fei, aku tidak mati!" Suara itu bergema dalam benak Hou Fei, membuatnya tersadar tiba-tiba, "Cepat menjauhlah dari mereka berdua! Aku akan memasukkamu ke Jiang Lan Jie, cepat!"
Hou Fei paham situasi saat ini. Ia segera mulai mundur cepat. Kaisar Yu dan Kaisar Xuan memang tidak berniat membunuhnya. Melihat Hou Fei mundur, mereka pun tidak mengejar.
"Kakak Feng Yu, dia masih hidup! Aku merasakan aura Qin Yu!" Wajah Xuan Xi berubah drastis.
Saat Qin Yu berkomunikasi dengan Hou Fei melalui telepati tadi, aura spiritualnya sempat terpancar sebelum segera disembunyikan. Tak disangka masih ketahuan oleh Xuan Xi.
Dengan menggerakkan hatinya, Qin Yu langsung memasukkan Hou Fei dan Shi Zhan yang bersembunyi ke dalam Jiang Lan Jie. Setelah memastikan keselamatan mereka, semua kekhawatiran dalam hatinya pun sirna.
Sekarang... Qin Yu bisa langsung memasuki Jiang Lan Jie kapan saja.
"Kaisar Yu, aku benar-benar tak menyangka... Setelah peristiwa di Planet Terumbu Karang, kau masih berani bertindak keterlaluan dengan mengejarku hingga ke sini untuk membunuhku." Sorot mata Qin Yu memancarkan amarah tersamar saat menatap Kaisar Yu.
Baju Perang Tingkat Senjata Dewa 'Salju Beku Hitam' telah hancur. Meski pertahanannya kuat, sekali tertusuk maka benar-benar rusak. Hanya pandai besi tingkat dewa yang bisa memperbaikinya. Di dunia immortal, iblis, dan siluman... sepertinya tak ada orang misterius yang mampu.
“Bagaimana mungkin...” Kaisar Yu menatap Qin Yu yang tiba-tiba bangkit bicara, wajahnya terlihat seperti tersambar petir yang membuatnya menjadi bego, penuh ketidakpercayaan.
“Qin Yu, kau tidak mati? Tidak mungkin sama sekali.” Mata Kaisar Yu memancarkan sinar dingin, seluruh energi Qi-nya bergelora. Di sampingnya, Xuan Xi juga tertegun, sama-sama tak percaya Qin Yu masih hidup.
Qin Yu menatap Kaisar Yu: “Dengarlah Kaisar Yu! Di dunia mortal, Hua Yan mengancam keluargaku. Di Bintang Fengyue, kau kirim orang untuk memburuku. Di Planet Langit Salju, kau kejar aku lagi. Di Planet Terumbu Karang, kau bahkan melebur seluruh planet untuk membunuhku! Sekarang kau datang lagi! Terus-menerus kau kejar aku, tak pernah sekalipun aku yang memulai!”
Amarah Qin Yu menyembur ke langit.
Dengan satu tangan menunjuk marah ke arah Kaisar Yu: "Kaisar Yu, kau kira aku Qin Yu ini apa? Awalnya aku tak ingin bermusuhan mati denganmu, tapi kau terus memburuku untuk membunuh dan merampas hartaku! Patung tanah pun punya batas kesabaran! Baik, baik! Ini semua kau yang memaksaku!"
"Aku Qin Yu bersumpah di sini, suatu hari nanti pasti akan membunuhmu! Aku dan kau, Kaisar Yu, takkan berhenti sampai salah satu mati!"
Qin Yu menuding marah ke arah Kaisar Yu, suara bergemuruh menggelegar di antara langit dan bumi——"Aku dan kau, Kaisar Yu, takkan berhenti sampai salah satu mati!" Gema suaranya terus bergema dan menyebar.
"Takkan berhenti sampai mati? Hmph, kalau begitu kau yang harus mati." Postur tubuh Kaisar Yu berubah menjadi kilat.
"Berhenti!"
Tiba-tiba dua suara keras mengguntur, energi yang terkandung dalam teriakan itu membuat wajah Kaisar Yu berubah drastis. Kedua orang ini mengenakan jubah emas, salah satunya adalah pria muda berambut pirang, satunya lagi lelaki tua berambut putih.
"Kaisar Naga." Wajah Kaisar Yu pucat pasi, raut Kaisar Xuan juga berubah.
Kaisar Naga melirik baju perang tingkat senjata dewa di tubuh Qin Yu yang tertusuk, serta noda darah di sudut bibirnya. Ia memandangi Kaisar Yu, matanya memancarkan kedinginan: "Feng Yu, kau mengejar tanpa henti seperti ini, bukankah keterlaluan?"
Kaisar Yu menyeringai dingin: "Kaisar Naga, tidakkah kau dengar ucapan Qin Yu barusan? Dia bilang akan bertarung mati-matian denganku."
"Qin Yu, kau tidak apa-apa?" Ao Wu Ming menghampiri Qin Yu.
"Tidak apa, cuma baju perang tingkat senjata dewanya yang hancur." Qin Yu langsung melepas baju perang rusak itu, lalu menyimpannya ke dalam Cincin Yan Xuan. Dengan kekuatan lubang hitam, ia membentuk jubah panjang baru.
"Hahaha..." Kaisar Naga tertawa getir, "Feng Yu, aku tak pernah menyangka kau bisa sebego ini. Aku juga dengar ucapan Qin Yu tadi. Kau yang berkali-kali memburunya, selalu kau yang memulai serangan. Baik! Karena kau hancurkan satu set baju perang dewa Qin Yu, aku juga akan membuatmu membayar harganya!"
Aura Kaisar Naga mulai bergelora.
Kaisar Naga bersiap menyerang!
Melihat adegan ini, Ao Wu Ming justru menunjukkan ekspresi sukacita, berkata pada Qin Yu: "Qin Yu, Ayahanda akan bertindak. Tenang, Kaisar Yu pasti takkan sanggup melawannya." Qin Yu mengangguk halus. Ia tahu tiga kaisar suku Naga sangat kuat. Kaisar Naga ini memiliki harta pusaka warisan yang menurut Raja Iblis Sapi dan lainnya, kekuatannya melebihi senjata dewa biasa.
Qin Yu dan Ao Wu Ming berbahagia, namun wajah Kaisar Yu dan Kaisar Xuan berubah pucat mendengar ancaman Kaisar Naga.
"Kaisar Naga, kau benar-benar berani menantang kami demi Qin Yu ini?" Suara dingin Kaisar Xuan Xuan Xi menggema. Meski perempuan, karisma kepemimpinan selama memegang takhta kekaisaran tetap terpancar kuat.
Kaisar Yu pun menatap tajam ke arah Kaisar Naga.
"Berapa tahun sudah aku tidak bertarung," Kaisar Naga tersenyum dingin, "Tampaknya sudah banyak yang lupa akan kekuatan Kaisar Naga. Kalian pikir bisa melawanku hanya dengan Pedang Pemandangan Tak Tertandingi? Sungguh konyol."
Kaisar Yu dan Kaisar Xuan menunggu dengan siaga.
"Braak!"
Cahaya emas menyilaukan tiba-tiba memancar dari tubuh Kaisar Naga, melesat ke langit. Langit dan bumi berguncang. Kaisar Naga yang terendam cahaya emas bagaikan dewa perang yang membuat semua orang menunduk.
"Untuk menyerang kalian, hanya perlu satu pukulan tinju!"
Kaisar Naga berkata dengan tenang, namun suara itu memancarkan keangkuhan mutlak.
Cairan emas yang terlihat oleh mata telanjang mengalir dari seluruh tubuh Kaisar Naga, kemudian membentuk armor perang yang menutupi seluruh tubuhnya, termasuk kedua kepalan tinju.
"Hati-hati," Kaisar Yu berkomunikasi melalui telepati kepada istrinya.
Qin Yu dan Ao Wu Ming mengamati dengan fokus.
"Kakak Wu Ming, apakah Kaisar Naga benar-benar yakin?" Qin Yu berbicara melalui telepati.
Ao Wu Ming dengan percaya diri berkata: "Tenang, meskipun Kaisar Yu telah mencapai level sembilan Xiāndì, tapi kekuatannya sama dengan Ayahanda Kaisar. Sedangkan Ayahanda memiliki harta pusaka warisan suku Long. Menyerang mereka adalah hal sepele yang mudah dilakukan."
Melihat keyakinan Ao Wu Ming, Qin Yu pun tenang dan mulai mengamati pertarungan dengan cermat.
Suara Kaisar Naga yang sedang berendam dalam cahaya emas terdengar dengan senyuman tipis: "Hati-hati!" Kekuatan Kaisar Yu dan Xuan Xi telah terkonsentrasi maksimal, dua pedang dewa di depan mereka bergetar, siap bertindak kapan saja.
Tiba-tiba—
Kilatan emas menyambar, tubuh Kaisar Naga tiba-tiba sudah berada di depan Kaisar Yu dan Xuan Xi. Keduanya hampir bersamaan mengeluarkan pedang, sementara tinju kanan Kaisar Naga menghantam. Hanya terdengar—
"Kraak～～～"
Satu pukulan melesat!
Tinju berlapis emas itu menghantam baju perang tingkat senjata dewa di tubuh Xuan Xi. Baju perang itu langsung retak-retak, sementara wajah Xuan Xi seketika memucat pasi.
"Xi'er!"
Wajah Kaisar Yu berubah pucat. Dengan panik ia segera memeluk Xuan Xi, lalu mundur cepat membawa tubuhnya.
"Xi'er, Xi'er, kau tidak apa-apa kan?" Kaisar Yu berkata dengan panik kepada Xuan Xi yang berada ratusan meter jauhnya. Xuan Xi yang wajahnya pucat memandang Kaisar Yu, mengerahkan tenaga untuk menyunggingkan senyuman tipis, "Tidak apa. Si Kaisar Naga tidak berniat membunuhku. Hanya saja tak kusangka, Kaisar Naga bisa menghancurkan Baju Perang Senjataku dengan begitu mudah."
Baju Perang Tingkat Senjata Dewa yang dikenakan Xiāndì level delapan seharusnya memiliki daya tahan yang sangat kuat.
Namun di bawah pukulan tinju Kaisar Naga, tetap retak-retak dan hancur.
Baru saat itu Kaisar Yu tersadar. Ia segera menggerakkan hati untuk menarik kembali Pedang Jinghuang, sementara seberkas energi immortal juga membungkus Pedang Aliran Pemandangan untuk ditarik kembali. Seluruh proses ini sama sekali tidak dihalangi oleh Kaisar Naga.
"Feng Yu, dengarkan baik-baik." Kaisar Naga berdiri tegak bagai tombak, matanya menatap Kaisar Yu yang setengah berlutut memeluk istrinya. "Hari ini kau menghancurkan baju perang tingkat senjata dewa Qin Yu dan melukainya parah. Kini giliranku menghancurkan satu baju perang tingkat senjata dewa kalian dan melukai Kaisar Xuan sebagai balasan."
Kaisar Yu menggigit giginya hingga berbunyi, tapi tak mengeluarkan sepatah kata pun.
Bagaimanapun juga, kesenjangan kekuatan antara dirinya dengan Kaisar Naga terlalu besar.
Kalah dalam hal kemampuan, terpaksa menelan semua kehinaan ini. Kaisar Yu mendengus dingin, lalu melontarkan tatapan penuh kebencian ke arah Qin Yu sebelum membawa istrinya berubah menjadi kilatan cahaya yang lenyap dari pandangan.
……
Sebagai Xiāndì level delapan, proses penyembuhan cedera Xuan Xi berlangsung cukup cepat.
"Kakak Feng Yu, jangan terlalu dipikirkan." Xuan Xi menghibur Kaisar Yu.
Melihat ekspresi suaminya saat ini, Xuan Xi merasa khawatir berat dalam hati.
Kaisar Yu yang sangat angkuh, pukulan kali ini benar-benar terlalu berat. Semua persiapan begitu sempurna, bahkan serangan terakhir pun sangat sempurna, tapi... akhirnya tetap gagal. Bahkan Kaisar Naga pun muncul.
Kaisar Yu menggelengkan kepala: "Xi'er, menurut perkataan Qin Yu tentang beberapa kali aku menyerangnya... Hasil pertama adalah kematian Hua Yan. Kedua, banyak Golden Immortal terbunuh di Bintang Fengyue. Ketiga di Planet Langit Salju, aku mengawasi begitu lama tapi tak menemukan jejaknya. Keempat... di Planet Terumbu Karang, dia mengirim Ao Wuxu yang membunuh 26 immortal."
"Xi'er, kau pikir aku bisa bertahan?" Nafas Kaisar Yu tersengal-sengal, mata memancarkan sinar dingin, "Penghinaan berulang, kali ini bahkan bersumpah 'tak kenal lelah sampai hancur'. Ha... Di titik ini, mana mungkin aku mundur? Dengan segala penghinaan ini, aku tidak akan bisa mati dengan tenang jika tidak membunuhnya."
Melihat kondisi suaminya seperti ini, Xuan Xi tahu godaan iblis hati Kaisar Yu benar-benar parah.
"Kaisar Naga, si tua itu." Begitu mengingat Kaisar Naga, perasaan Kaisar Yu dipenuhi kemarahan dan kepasrahan. Saat bertarung tadi, sebenarnya Pedang Jinghuang-nya benar-benar menghujam tubuh lawan.
Sayangnya, tusukan Pedang Jinghuang pada baju perang emas sang naga sama sekali tak meninggalkan goresan.
Kesenjangan!
Bahkan setelah mencapai level sembilan Xiāndì, jurang kekuatan dengan Kaisar Naga tetap begitu lebar.
"Kuat sekali." Qin Yu hanya bisa mengucap dua kata ini saat melihat Kaisar Naga yang bersinar keemasan. Pukulan tadi yang terlihat biasa saja ternyata membuat retakan hitam di ruang sekeliling kepalan tangannya.
Bobot kepalan bagai gunung.
Kekuatan mematikannya tak perlu diragukan lagi.
Baju perang tingkat senjata dewa milik Xiāndì level delapan pun remuk dengan satu pukulan.
Terlihat baju zirah emas di tubuh Kaisar Naga seketika berubah menjadi cairan emas, kemudian mengalir masuk ke dalam tubuhnya dan menghilang. Cahaya emas yang menyelimuti sekeliling tubuh Kaisar Naga pun lenyap.
"Qin Yu, apa kau baik-baik saja sekarang?" Kaisar Naga berjalan mendekat sambil tersenyum, berkata dengan ramah pada Qin Yu.
"Aku tidak apa-apa, terima kasih atas bantuan Paman." Qin Yu mengucapkan terima kasih.
"Urusan kecil. Kaisar Yu bajingan itu selalu merasa dirinya luar biasa, mengira bisa terus menerus menyerang orang lain. Kali ini aku hanya memberinya pelajaran." Tiba-tiba Kaisar Naga bertanya pada Qin Yu, "Ngomong-ngomong, dia menghancurkan satu set Baju Perang Tingkat Senjata Dewa milikmu. Aku hanya menghancurkan satu set milik mereka, apakah ini terlalu lunak menurutmu?"
Mendengar perkataan Kaisar Naga yang seolah ingin meminta pendapatnya, Qin Yu justru sangat paham dalam hati - semua ini adalah cara Kaisar Naga untuk membuatnya berhutang budi.
Setelah mendapat hutang budi ini, tentu harus membalas jasa.
"Seandainya hari ini bukan karena Paman, meski aku bisa mempertahankan nyawa, tetap harus menampung kerugian ini. Paman bisa membantuku menghukum Kaisar Yu dengan keras, aku sungguh bersyukur. Silakan Paman berikan perintah apapun." Qin Yu dengan cerdik mengungkapkannya.
Kaisar Naga tersenyum terkejut, kemudian berkata: "Qin Yu, kau pasti tahu hubunganku dengan Wu Xu kan?"
"Tahu sedikit." Qin Yu mengangguk.
Kaisar Naga berpesan: "Nanti saat kau mempertemukan Wu Ming dengan Wu Xu, aku akan menjauh. Wu Ming mungkin ingin Wu Xu menemuiku... Aku khawatir Wu Xu tidak setuju, jadi harap kau membujuknya saat itu."
Melihat ekspresi penuh harap Kaisar Naga, Qin Yu hanya bisa pasrah.
"Qin Yu, tolong bantu sedikit." Wu Ming yang berada di samping ikut membujuk.
Qin Yu mengangguk sambil tersenyum: "Bukan tidak mau membantu, hanya belum yakin bisa mengatasi. Tenang... nanti akan kucoba sekuat tenaga membujuk."
Senyuman mekar seketika di wajah Kaisar Naga: "Kalau begitu terima kasih banyak!"
Kaisar Naga melirik sekeliling, lalu mengangguk: "Baik, aku akan mundur dulu. Qin Yu, kau biarkan Wu Ming dan saudaranya berdiskusi baik-baik... Tentang apakah Wuxu mau menemuiku, kabari aku nanti lewat pesan."
Usai berkata, tubuh Kaisar Naga langsung menghilang dalam lompatan ruang.
Di rerumputan yang baru saja dilanda pertempuran itu, hanya tersisa Qin Yu dan Ao Wu Ming.
"Kakak Wu Ming, tunggu sebentar. Aku akan bicara dulu dengan Wuxu." Setelah berkata pada Ao Wu Ming, tubuh Qin Yu seketika lenyap memasuki Jiang Lan Jie.
Ao Wu Ming menyaksikan Qin Yu lenyap tanpa bekas, hati kecilnya mulai curiga: "Apa Kakak ada di Istana Hijau Yu? Kenapa Qin Yu bisa masuk ke sana?" Sampai saat ini, Ao Wu Ming masih belum tahu tentang keberadaan Jiang Lan Jie.
Di dalam Jiang Lan Jie.
Qin Yu tidak langsung menuju tempat tinggal Ao Wuxu, melainkan mendatangi lokasi Hou Fei dan Shi Zhan saat ini. Ia tahu Hou Fei pasti masih khawatir menunggu kabar.
“Kakak kenapa belum muncul juga?” Hou Fei terus memandang ke sekeliling dengan wajah penuh kecemasan. Shi Zhan di sampingnya berusaha menenangkan, “Tuan Hou Fei, pasti ada hal yang menahan Tuan Qin Yu. Jika Beliau bisa memasukkan kita ke sini, pastinya Beliau juga bisa masuk kapan saja.”
Hou Fei tahu perkataan Shi Zhan benar, tapi tanpa melihat langsung sosok itu, hatinya tak bisa tenang.
Tiba-tiba, sosok Qin Yu muncul bak dari udara di depan mereka.
“Kakak!” Ekspresi cemas di wajah Hou Fei langsung berganti menjadi sukacita. Ia bergegas menghampiri, “Kakak, kau baik-baik saja kan?”
Qin Yu tersenyum licik, “Lihatlah, apakah aku terlihat terluka? Cuma baju perang dewa-ku yang hancur kali ini.” Dalam hati ia menghela napas, lalu tertawa ringan, “Sudahlah, yang lama tak pergi, yang baru takkan datang.”
“Satu baju perang tingkat senjata dewa, Kakak, siapa sebenarnya kedua orang itu?” Hou Fei dan Kaisar Yu sempat bertarung sebentar sebelum Qin Yu memasukkan mereka ke Jiang Lan Jie, sehingga tidak tahu bahwa mereka adalah Kaisar Yu dan Kaisar Xuan.
“Mereka Kaisar Yu dan istrinya Kaisar Xuan.” Wajah Qin Yu secara alami memancarkan hawa dingin.
Terhadap Kaisar Yu, Qin Yu sudah tidak bisa menahan diri lagi.
Orang yang begitu nekad memburuku ini termasuk kategori yang wajib dibunuh.
“Yang brengsek itu Kaisar Yu?” Mata Hou Fei berkilat penuh tekad, tangannya langsung mencengkeram tongkat hitam dan mengayunkannya keras-keras, “Kekuatan mereka sekarang terlalu tinggi, kuharap dia jangan cepat melewati tribulasi dewa. Biarlah sampai kekuatanku menyamainya, baru akan kuhujam tongkat ini membuat beberapa lubang di tubuhnya!”
Melihat tingkah Hou Fei, Qin Yu tak bisa menahan senyum. Tapi teringat urusan Kaisar Naga dan yang lain, dia segera berkata: “Fei Fei, aku masih ada hal penting. Istirahatlah dulu di sini, nanti aku kembali.”
“Baik, Kakak, kau boleh sibuk dulu.” Hou Fei melambaikan tangan dengan gesit.
Qin Yu mengangguk, postur tubuhnya langsung menghilang.
……
Di Jiang Lan Jie tak banyak penghuni. Hanya saja ruang di dalamnya hampir tak terhitung. Tempat tinggal yang dipilih Ao Wuxu sendiri terpisah dari yang lain. Dia tak mau tinggal di istana buatan Qin Yu, melainkan membangun pondok kayu dengan tangannya sendiri.
Sebuah gubuk dengan kolam dingin di depannya.
Kini Ao Wuxu duduk bersila di tepi kolam. Qin Yu muncul tiba-tiba di sampingnya. Dalam persepsi Qin Yu - aura dingin dari tubuh Ao Wuxu lebih menusuk daripada kolam itu sendiri.
“Apa maumu?” Ao Wuxu bertanya kejam.
“Ada hal.”
“Bilang.” Ao Wuxu bahkan tak membuka matanya.
"Wuxu, saudaramu Wu Ming datang." Begitu kata Qin Yu selesai, Ao Wuxu langsung membuka matanya dan menoleh ke arahnya, "Qin Yu, kau bilang adikku Wu Ming datang? Benarkah ini?" Di balik sorot mata beku Ao Wuxu, seberkas cahaya bintang seperti berkedip-kedip.
Qin Yu mengangguk: "Dia ada di luar, mau kau temui?"
Ao Wuxu bangkit berdiri, menarik napas pendek lalu berkata datar: "Bawa aku keluar."
"Kupikir kau tetap jadi pribadi yang tak peduli segalanya. Ternyata ada juga yang kau perhatikan." Qin Yu bercanda. Ao Wuxu hanya bergetar kelopak matanya tanpa berkomentar.
Seketika itu juga, Qin Yu dan Ao Wuxu lenyap dari Jiang Lan Jie.
……
Di hamparan rerumputan Planet Burung Kuning.
Ao Wu Ming berdiri dengan tangan-tangan terlipat di punggungnya, tenang. Tiba-tiba Qin Yu dan Ao Wuxu muncul di situ. Ao Wu Ming berbalik dengan naluri tajam. Begitu melihat sosok yang mirip 70% dengannya - sang kakak Ao Wuxu, wajahnya langsung dipenuhi kejutan.
"Adik Kedua." Sorot mata Ao Wuxu memancarkan getaran kegembiraan yang tak bisa disembunyikan.
"Kakak." Ao Wu Ming melangkah mendekat. Dua bersaudara itu pun saling berpelukan erat ala beruang.
Qin Yu dengan inisiatif sendiri menjauh ke tepi padang rumput, lalu duduk di atas hamparan hijau itu.
Memandang ke arah Ao Wuxu dan Ao Wu Ming yang asyik mengobrol di kejauhan, tak tersisa sedikit pun kesan dingin pada diri sang kakak. Senyum pecahnya yang sebelumnya beku itu seperti cahaya mentari pagi - sungguh menyentuh relung hati.
Kabut pagi yang masih menggantung di atas rumput menusuk dingin, justru membuat pikiran Qin Yu semakin jernih.
“Ah!” Qin Yu menghela napas panjang, wajahnya memperlihatkan senyuman tenang.
Entah mengapa, saat ini Qin Yu teringat kampung halamannya di dunia mortal Zixuanxing, Gunung Donglan di Benua Qianlong. Dulu ia sering memeluk Xiao Hei sambil memandang taburan bintang di puncak gunung.
Pernah juga di atap Villa Kabut, menatap langit malam.
Sekejap bintang-bintang berputar, yang dulu masih di puncak gunung dunia mortal, kini telah sampai di Bintang Huangniao wilayah suku burung dunia siluman. Bahkan di tanah ini sebelumnya, ia sempat menerima serangan dari Kaisar Yu.
“Ayah Raja, Kakak pertama, Kakak kedua, apakah mereka baik-baik saja?” Qin Yu menatap langit, seolah bisa menembus ruang melihat dunia mortal.
Di ruang lain, mungkin sang ayah dan kedua kakaknya juga merindukannya.
“Dengan kecepatan peningkatan kemampuan Ayah Raja dan yang lain, mungkin masih perlu ratusan tahun, bahkan lebih dari seribu tahun baru bisa naik ke sini.” Qin Yu sangat paham, kecepatan latihan praktisi bela diri di dunia mortal jauh lebih lambat sepuluh kali lipat dibanding praktisi di dunia immortal, iblis, dan siluman.
Senyum dingin.
Qin Yu merebahkan diri, punggungnya menempel pada rerumputan lembut.
Dibandingkan dengan Zixuanxing di dunia mortal, jumlah planet berpenghuni di dunia immortal, iblis, dan siluman jauh lebih banyak. Meski setiap planet memiliki populasi yang cukup, luas tanahnya sangat besar sehingga banyak area yang masih perawan. Berbaring di tanah, Qin Yu merasakan suasana hening mencekam.
Selain percakapan saudara Ao Wuxu dan Ao Wu Ming yang tak jauh, dalam radius ribuan li bahkan tak ada manusia lain.
"Tidak tahu di mana Li'er sekarang?" Qin Yu berbaring di tanah, pandangan menatap tajam ke arah luar angkasa, memandang taburan bintang-bintang,"Paman Lan pernah berkata, ketika aku berhasil membuka penuh tiga lapis Jiang Lan Jie, barulah aku memenuhi syarat untuk bertemu Li'er. Tapi sekarang bahkan lapis kedua pun tak bisa kubuka."
Dalam benak Qin Yu terus-menerus bermunculan pikiran.
Ada ayah dan saudara, ada kekasih, juga Paman Lan yang baik padanya... Bayang-bayang orang-orang itu timbul tenggelam dalam pikirannya. Dengan tenang Qin Yu menutup mata:"Jangan dipikirkan, jangan dipikirkan. Kereta sampai di kaki gunung pasti ada jalannya. Segala hal harus tetap melihat ke depan."
Dada Qin Yu dipenuhi ketenangan.
Sunyi menyelimuti...
Hingga ketenangan mencapai puncak kesempurnaan.
Kondisi Qin Yu saat ini sangat aneh. Meski bayangan keluarga dan saudara terus bermunculan di benaknya, namun hatinya tetap tenang seolah tak memikirkan apapun. Keadaan tenang nan dingin itu justru membuatnya merasa nyaman.
Pada momen ini Qin Yu tiba-tiba merasakan ruang hampa tak terbatas, keheningan alam semesta juga tampak sunyi senyap. Qin Yu sama sekali tidak melihat AIR MATA METEOR dalam jiwanya yang sedang memancarkan semburan cahaya hijau, menyebar ke seluruh penjuru kosmos.
Tanpa disadari, jiwa Qin Yu mengalami beberapa transformasi.
Namun di detik-detik ini, dada Qin Yu terasa hangat. Dia sama sekali tidak memikirkan apapun, seolah sedang tertidur lelap.
Tiba-tiba——
Qin Yu mendengar suara perdebatan. Tubuhnya gemetar: "Apa yang terjadi?" Begitu sadar kembali, AIR MATA METEOR dalam jiwanya kembali normal, dan dirinya pun keluar dari kondisi mistis tersebut.
"Aku kenapa?" Qin Yu mengusap sudut matanya yang basah oleh tetesan air mata.
"Tingkat jiwaku!" Wajah Qin Yu dipenuhi keterkejutan.
Jiwa Qin Yu yang awalnya baru mencapai tingkat pertama Jiwa Langit, namun setelah 'tidur' singkat tadi, kini malah memasuki tingkat kedua Jiwa Langit. Qin Yu sangat memahami, jika dilatih secara normal, setidaknya butuh ratusan tahun baginya untuk mencapai tingkat kedua Jiwa Langit.
Qin Yu menghitung dalam hati.
"Cuma sebentar, bahkan belum setengah shichen. Bagaimana caranya perkembanganku bisa sejauh ini?" Qin Yu tertegun.
"Mungkinkah ini Pencerahan tiba-tiba?" Tiba-tiba—— Qin Yu tersadar. Konsep 'pencerahan batin' ini pernah didengarnya. Beberapa praktisi yang biasa-biasa saja tiba-tiba memasuki kondisi spesial, tingkat jiwa mereka naik drastis dengan kecepatan mengerikan. Bahkan ada yang langsung mencapai puncak.
Namun begitu pencerahan itu terpotong, akan sangat sulit untuk kembali memasuki kondisi tersebut.
“Apa kondisi yang kualami tadi?” Qin Yu berusaha keras merenungkan, namun sekeras apapun ia mencoba mengingat, tetap sulit merekam jelas kondisi yang baru saja dialaminya. Ia hanya tahu saat itu aku sama sekali tidak memikirkan apa pun, merasa sangat nyaman, bahkan secara alami air mata mengalir.
“Adik Kedua, kau jangan bicara lagi.” Suara dari kejauhan terdengar.
Qin Yu menoleh ke arah suara itu.
Saat ini Ao Wuxu sedang berdebat sengit dengan Ao Wu Ming. Qin Yu hanya bisa pasrah memandangi keduanya. Andai saja suara pertengkaran mereka tidak membuatnya keluar dari kondisi transenden tadi, mungkin tingkat jiwanya sudah langsung mencapai tingkat ketiga Jiwa Langit. Bahkan bukan tidak mungkin langsung menembus Jiwa Langit menuju tingkat kesempurnaan.
Menggelengkan kepala sambil tertawa, Qin Yu berjalan mendekati Ao Wuxu dan Ao Wu Ming.
Pencerahan tiba-tiba adalah hal yang sulit dicari dan tidak bisa dipaksakan. Bisa mengalami sekali saja sudah patut disyukuri. Karena sudah terpotong, mungkin Langit telah menentukan bahwa aku hanya bisa mencapai lantai kedua jiwa langit melalui pencerahan. Untuk selanjutnya tetap harus berlatih pelan-pelan sendiri.
"Kakak, Ayahanda Kaisar selama bertahun-tahun terus-menerus menyesali perbuatannya di masa lampau. Dia selalu berusaha meminta pengampunanmu. Saat ini dia tidak meminta kau memaafkannya, tetapi apakah kau bahkan tidak mau menemuinya sekali saja?" Ao Wu Ming terus membujuk.
"Jangan lanjutkan!" Ao Wuxu mulai menunjukkan amarah terpendam.
Saat itulah Qin Yu mendekat.
"Ao Wuxu, bagaimanapun juga Paman adalah ayah kandungmu. Apakah kau bahkan tidak mau bertemu sekali? Kau tidak mau memberi kesempatan pada ayah kandungmu sendiri untuk bertemu?" Qin Yu menatap Ao Wuxu dengan wajah penuh harapan.
Ao Wuxu memandang adiknya Ao Wu Ming, lalu menoleh ke Qin Yu.
"Qin Yu, kau tak mengerti." Ao Wuxu memandangi adiknya, "Adik Kedua, bahkan kau pun tak paham? Dulu selama bertahun-tahun aku tinggal di klan Naga, selama itu pula aku terus berusaha keras melatih diri. Meski kecepatan peningkatanku bisa menyaingi milikmu, Ayahanda Kaisar dan bangsaku selalu menganggapku si Naga Merah ini memiliki potensi yang terlalu rendah. Bahkan jika aku mencapai level Sembilan Kaisar Siluman, tetap takkan bisa menandingi level delapan Yāodì-mu."
"Sangat meremehkan." Tatapan Ao Wuxu menancap pada Ao Wu Ming, "Adik Kedua, lupa berapa lama aku berlutut di gunung salju itu? Tiga tahun penuh! Aku bersujud di sana, berdoa agar mereka mengizinkanku tinggal di Planet Hijau Kristal - satu-satunya rumahku! Tapi mereka? Menganggap naga merah sepertiku tak layak berdiam di sana. Meski sebagai putra Kaisar Naga, tetap saja aku diusir. Saat itu di mana Kaisar Naga? Tak sekalipun membelaku, malah menyuruhku pergi dari Planet Hijau Kristal ke planet lain."
"Bintang Hijau Kristal, umumnya hanya membutuhkan Dewa Tingkat Atas, Dewa Super, serta ahli tingkat Kaisar beserta anggota keluarganya."
"Yang dimaksud anggota keluarga di sini adalah perempuan dan beberapa bocah kecil. Namun setelah bocah-bocah itu dewasa, mereka tetap harus menjalani jalan hidup masing-masing. Di masa lampau, ketika Ao Wuxu mencapai tingkat Yao Langit level satu, ia tak boleh lagi hidup dalam naungan Kaisar Naga dan harus meninggalkan Bintang Hijau Kristal."
"Tiga tahun penuh!" Tubuh Ao Wuxu gemetar, "Saat masih kecil aku sempat berharap pada Kaisar Naga. Hingga tiga tahun berlutut di gunung salju itu, selama tiga tahun itulah harapanku padanya perlahan pupus sampai akhirnya benar-benar putus asa!"
"Sejak meninggalkan gunung salju itu, aku sudah bersumpah... Ao Wuxu ini bukan lagi anggota keluarga Long! Ao Fang itu, jangan harap bisa membuatku kembali mengakuinya sebagai ayah!" Mata Ao Wuxu berkedip-kedip sembari mengucapkan kata demi kata dengan getir.
Qin Yu sejenak tak bisa berkata-kata.
Di benaknya muncul gambaran seorang pemuda berlutut di atas gunung salju, berdoa kepada Ayahanda Kaisar dan bangsanya selama tiga tahun penuh. Pemuda itu berubah dari penuh harapan menjadi putus asa, sebelum akhirnya pergi dengan tegas.
"Apa yang diberikan suku Long dan Ao Fang padaku? Para anggota keluarga naga itu hanya meremehkan dan menghinaku. Selain Adik Kedua yang mau menemaniku mengobrol, siapa lagi?" Kilatan kebencian terlihat di mata Ao Wuxu.
Ao Wu Ming juga terdiam cukup lama sebelum akhirnya menghela napas: "Kakak, kau tahu karakter Ayahanda. Sebagai Kaisar Naga, dia mutlak mematuhi peraturan klan tanpa toleransi. Begitu kau mencapai tingkat Yao Langit, dia pasti akan mengusirmu dari Planet Hijau."
Ao Wuxu tersenyum.
Senyumannya terlihat histeris sebelum ia menatap Qin Yu dan Ao Wu Ming: "Di masa kecilku, Ao Fang selalu menampilkan wajah dingin dan berhidung bengkok padaku. Dendam terus menggerogoti hatiku. Adik Kedua, tahukah kau..."
“Pertama kali aku melewati Tribulasi Sembilan Langit, saat itu aku sudah tahu diriku memiliki memori warisan.” Ao Wuxu berkata sampai di sini, tubuh Ao Wu Ming bergetar hebat.
Qin Yu juga terkejut.
Benar, setelah melewati Tribulasi Sembilan Langit, Ao Wuxu akan memiliki memori warisan. Memiliki memori warisan adalah ciri khas Dewa Tingkat Atas dan Dewa Super. Dengan ini seharusnya membuktikan Ao Wuxu bukanlah Naga Merah kelas bawah.
"Adik Kedua, masih ingat reaksi Ayahanda Kaisar ketika aku bilang punya memori warisan?" Ao Wuxu menatap Ao Wu Ming.
Ao Wu Ming tak bisa berkata-kata sejenak.
Qin Yu justru bingung, reaksi apa yang akan ditunjukkan Kaisar Naga?
"Satu tamparan!" Wajah Ao Wuxu menjadi mengerikan, "Ketika aku berlari penuh semangat menghadap Ayahanda Kaisar Ao Fang, mengatakan bahwa aku memiliki memori warisan dan bukan Naga Merah, dia Ao Fang menamparku dengan keras sampai aku muntah darah."
"Aku akan selalu mengingat ekspresi dan kata-kata Ao Fang saat itu!" Seluruh tubuh Ao Wuxu bergetar halus, "Dia menunjukiku dengan marah sambil membentak, 'Sebagai putra Kaisar Nagaku, seberapa pun terjatuhnya kau, tak pantas sampai ke tingkat tak tahu malu! Memori warisan? Memori warisan tersimpan di relung jiwa. Kau bilang punya memori warisan, siapa yang bisa memverifikasi? Karena kau bilang punya, lantas dianggap ada? Wuxu, andai kau benar-benar memiliki memori warisan, berarti kau adalah Dewa Mutasi. Kau kira Dewa Mutasi mudah muncul? Wuxu, bahkan jika kau ingin lepas dari statusmu sekarang, kecuali kau bisa mencapai tingkat Kaisar... lebih baik jangan main kecerdikan kecil ini, takkan ada yang percaya!'"
Wajah Ao Wuxu dipenuhi kepahitan: "Adik Kedua, waktu itu kau ada di situ, kan? Kau pasti mendengar jelas."
Ao Wu Ming membuka mulutnya lalu menutupnya lagi, tak tahu harus berkata apa.
"Benar, memori warisan hanya bisa dipastikan olehku sendiri. Bagaimana orang lain bisa tahu? Saat kugunakan metode serangan kuat dari 'memori warisan', anggota klan Long malah bilang itu diajarkan olehmu. Haha..." Ao Wuxu tertawa getir.
"Sejak tamparan itu, aku berhenti memberi tahu Ao Fang bahwa aku Dewa Mutasi. Aku terus berlatih gila-gilaan, ingin membuktikan diri dengan penampilan nyata... Tapi bahkan setelah mencapai tingkat Yao Langit, perlakuan Ao Fang tetap sama. Aku berlutut di gunung salju selama tiga tahun, tapi Ao Fang tak sekalipun menoleh."
Ao Wuxu menyeringai: "Sekarang dia mau melihatku? Hmph, cuma karena tahu aku Naga Darah, bukan Naga Merah. Andai aku benar-benar Naga Merah, apakah dia masih mau mencariku?"
Keheningan.
Ao Wu Ming terdiam. Qin Yu pun ikut membisu.
"Ao Wuxu." Setelah lama, Qin Yu bersuara. "Mendengar ceritamu, aku teringat diriku sendiri. Dibandingkanmu, mungkin aku sedikit lebih baik. Meski sejak usia enam tahun, Ayahanda Kaisar sering tidak menemuiku selama satu dua tahun, bahkan kesempatan untuk diberi pelajaran oleh Ayahanda pun tak kudapat. Saat itu tubuhku tidak cocok untuk melatih ilmu bela diri maupun mempelajari pengelolaan kerajaan."
Ao Wuxu memandangi Qin Yu.
"Aku sering kesepian. Sepertimu, aku juga berusaha membuktikan diri lewat prestasi. Karena tidak bisa melatih energi internal, setiap hari aku gila-gilaan melatih tubuh... Di dunia mortal kami, belum pernah ada yang mencapai tingkat Xiantian melalui seni bela diri eksternal. Aku sukses menjadi yang pertama dalam sejarah."
Qin Yu menatap Ao Wuxu: "Tahukah kau, Ao Wuxu? Dulu kupikir Ayahanda Kaisar tidak menyayangiku. Bagaimana mungkin seorang ayah tidak menemui anaknya selama bertahun-tahun? Baru belakangan aku memahami semua kebenarannya."
"Ao Wuxu, kau tidak bisa sepenuhnya menyangkal Ayahanda Kaisar hanya karena kejadian masa lalu. Bagaimanapun juga, dialah ayah kandungmu. Dalam isi perutmu mengalir darahnya sendiri. Aku tidak memintamu berdamai dengannya, tapi setidaknya beri dia satu kesempatan untuk menjelaskan... Ao Wuxu, jangan menolak. Perasaanmu aku pahami karena pernah mengalami hal serupa. Di dasar hati, aku tahu masih ada secercah harapan dalam dirimu. Jangan tutup semua jalan, beri kesempatan untuk Ayahandamu... dan juga untuk dirimu sendiri." Qin Yu menatap Ao Wuxu, matanya memancarkan dorongan dan harapan.
Ao Wuxu terdiam dalam waktu yang cukup lama.
Akhirnya dia menganggukkan kepala perlahan: "Qin Yu, mungkin kau benar. Tapi karakter Ao Fang... akan mengecewakanmu."
"Tidak, aku tidak berpikir begitu." Qin Yu menggelengkan kepala.
Ao Wuxu tidak membantah, memandangi Ao Wu Ming: "Adik Kedua, panggilkan Ao Fang kemari. Akan kulihat bagaimana dia memberi penjelasan."
"Baik, Kakak." Ao Wu Ming mengangguk. Saat itu, Ao Wu Ming melirik Qin Yu dengan penuh rasa terima kasih, kemudian _demon sense_-nya memancar. Hanya sejenak, di hamparan rerumputan itu muncul seorang berambut putih - Sang Kaisar Naga.
Kaisar Naga Ao Fang melirik Qin Yu dengan penuh syukur, lalu melangkah menuju Ao Wuxu.
"Jangan mendekat lagi, bicaralah dari situ." Ao Wuxu tiba-tiba bersuara. Saat itu, jarak antara Ao Fang dan Ao Wuxu sekitar belasan meter.
Ao Fang pun menghentikan langkahnya.
"Wuxu." Ao Fang menatap Ao Wuxu, "Sejak kau meninggalkan suku Long, ini pertemuan kedua kita, bukan?"
Ao Wuxu hanya menganggukkan kepala dengan dingin, tanpa sepatah kata pun.
Ao Fang mengangguk: "Wuxu, dendammu kupahami. Terhadap semua yang kau alami di suku Long dulu, aku tak bisa berdalih. Saat itu, sikapku memang keterlaluan kejam dan kaku."
"Hanya kejam dan kaku?" Ao Wuxu menyunggingkan senyum sinis.
Ao Fang menghela napas: "Mungkin kau menganggapku terlalu kejam, tapi cara mendidik anak-anakku memang hanya segitu. Bahkan adikmu Wuxu akhirnya memberontak dan menikahi wanita dari suku lain. Sebagai seorang ayah, aku memang gagal."
"Kau memang gagal." Ao Wuxu berkata dingin.
"Wuxu, tahukah kau? Saat aku mendengar kau dikurung Immortal Terbalik Niyang di Buku Katalog Binatang Buas, kemarahan dan penyesalanku meluap." Sorot mata Ao Fang membara kemarahan, "Aku bahkan ingin membunuh Niyang saat itu juga! Karena yang dikurungnya adalah putraku!"
Qin Yu yang berdiri di samping melihat otot wajah Ao Wuxu berkedut saat mendengar frasa 'putraku'.
"Sejak percakapan kita dulu dimana kau bahkan tak peduli dengan perhatianku, aku mulai tersadar. Sejak saat itu, sikapku terhadap pernikahan adikmu Wu Ming dengan wanita luar suku pun perlahan berubah." Ao Fang kembali menghela napas.
Ao Wu Ming terkejut.
Dia sama sekali tidak tahu bahwa Ayahanda Kaisarnya akan mengalami perubahan karena hal ini. Setelah dipikir-pikir, memang benar. Ketika dia baru bersama wanita dari suku asing, Ao Fang hampir menjadi gila karena marah, bahkan melarang Ao Wu Ming pulang ke rumah satu langkah pun.
Sejak kejadian itu, meskipun Ao Fang tidak menyetujui hubungan ini, sikapnya tidak lagi sekeras dulu. Bahkan dia mengizinkan Ao Wu Ming kembali ke Planet Hijau Kristal.
"Wu Xu, aku sudah mencapai tingkat Sembilan Kaisar Siluman. Waktu kedatangan Shen Jie tidak bisa diprediksi. Aku tidak berharap kau bisa memaafkanku. Dengan kau bersedia menemuiku kali ini, aku sudah merasa cukup." Ao Fang berkata dengan senyuman tipis.
Ao Wu Xu terdiam sejenak.
Setelah beberapa saat—
"Ao Fang, aku bertanya padamu." Ao Wu Xu menatap tajam sang Kaisar Naga, "Jika aku masih seekor Naga Merah, apakah kau akan tetap ingin menemuiku dan mengakuiku sebagai putramu?"
Qin Yu dan Ao Wu Ming turut merasa panik.
Dalam pandangan Qin Yu...
Kebaikan Kaisar Naga terhadapnya di Teluk Bulan Sabit sebenarnya ditujukan untuk Ao Wuxu. Alasan yang sama juga berlaku ketika memukul mundur Kaisar Yu dan lainnya. Bagi Kaisar Naga yang akan segera melakukan asensi, seberapa kuat kemampuan putra mereka sebenarnya tidak terlalu penting. Meski demikian, dia tetap membantu Qin Yu beberapa kali, menunjukkan perhatiannya yang besar pada Ao Wuxu.
"Jika ini adalah diriku sebelum kau dimasukkan ke dalam Buku Katalog Binatang Buas, saat itu aku mungkin tidak akan mengakui. Tapi setelah tersadar, aku pasti akan mengakui. Wuxu, bisakah kau memberi ayahmu satu kesempatan?" Ao Fang menatap tajam Ao Wuxu.
Ao Wuxu juga menatap Ao Fang dengan intens selama waktu yang cukup lama.
"Qin Yu, biarkan aku kembali." Ao Wuxu tiba-tiba berkata pada Qin Yu, membuatnya tertegun.
Sedikit kekecewaan terpancar di wajah Ao Fang.
"Kakak." Ao Wu Ming juga bersuara.
Ao Wuxu tidak menunjukkan respons apapun, hanya menatap Qin Yu. Setelah lama, Qin Yu akhirnya menganggukkan kepala dan langsung memindahkan Ao Wuxu ke dalam Jiang Lan Jie. Begitu Ao Wuxu masuk, Qin Yu langsung menerima pesan telepati.
Kaisar Naga menatap Qin Yu: "Qin Yu, terima kasih kali ini. Wu Ming, mari kita pulang."
Setelah bergegas menempuh perjalanan dari Planet Hijau Kristal, hasilnya ternyata seperti ini.
Ao Wu Ming mengangguk, lalu berpamitan pada Qin Yu dengan anggukan. Tepat ketika keduanya hendak pergi, Qin Yu bersuara: "Paman, tadi Wuxu mengirim pesan telepati padaku untuk menyampaikan satu kalimat padamu."
Kaisar Naga dan Ao Wu Ming serentak menoleh ke Qin Yu, sorot mata mereka membara.
Senyuman mengembang di wajah Qin Yu: "Wuxu bilang, jika kelak ada kesempatan bertemu di Alam Dewa, maka itu artinya hubungan ayah-anak kalian masih ada."
Wajah Kaisar Naga memperlihatkan ekspresi kegilaan sukacita.
"Terima kasih, terima kasih." Bahkan orang seangker Kaisar Naga pun tak kuasa mengucapkan dua kali terima kasih pada Qin Yu.
Qin Yu juga tersenyum tipis.
Qin Yu memahami... Bagi karakter seperti Ao Wuxu yang keras kepala, sikap ini sudah sangat luar biasa. Tentang apakah mereka berdua bisa melewati Shen Jie dan bertemu di alam dewa yang luas, itu masih belum pasti.
Melihat kepergian Kaisar Naga dan Ao Wu Ming, dada Qin Yu terasa lega.
Di sebuah rumah makan Huang Niao Xing yang juga menyediakan penginapan, Qin Yu dan Hou Fei menetap. Setelah beristirahat satu hari, mereka akan melanjutkan perjalanan. Namun sebelum berangkat, mereka harus memastikan posisi Hei Yu saat ini.
Sebelumnya Shi Zhan belum sempat mengkonfirmasi lokasi pasti karena diganggu Kaisar Yu. Kini Shi Zhan sedang melakukan verifikasi rinci dengan normal.
"Shi Zhan, peta sudah kami berikan. Beri tahu kami zona perkiraan dimana tuanmu berada sekarang." Baik Hou Fei maupun Qin Yu menatap Shi Zhan.
Shi Zhan menutup matanya sambil merasakan posisi perkiraan Hei Yu saat ini.
Setelah waktu yang cukup lama, Shi Zhan membuka mata dan berkata kepada Qin Yu dan Hou Fei: "Yang Mulia Qin Yu, Yang Mulia Hou Fei, berdasarkan konfirmasi saya tadi, posisi tuan saya saat ini berada di beberapa galaksi besar di wilayah utara 'Nanshan Xingyu' yang terletak di wilayah galaksi paling utara."
"Nanshan Xingyu." Peta galaksi langsung muncul di benak Qin Yu.
Dari Bintang Huangniao menuju ke Nanshan Xingyu, memang hampir membentuk garis lurus ke utara.
"Yang Mulia, ketika saya tiba di Nanshan Xingyu, seharusnya bisa lebih memastikan posisi tuan saya," kata Shi Zhan dengan hormat. Semakin jauh jaraknya, penentuan posisi semakin kabar. Saat berada di zona suku binatang melata dulu, Shi Zhan hanya bisa menentukan secara kasar bahwa posisinya berada di wilayah suku burung.
"Baik." Qin Yu menganggukkan kepala, "Terus ke utara, kita berangkat." Qin Yu langsung memasukkan Shi Zhan ke dalam Jiang Lan Jie.
"Ayo berangkat! Aku penasaran bagaimana kabar si Burung jorok sekarang?" Hou Fei juga bersemangat.
Qin Yu dan Hou Fei langsung berangkat dari Bintang Huangniao, menuju ke utara dengan kecepatan tinggi ke Wilayah Bintang Nanshan. Sepanjang perjalanan, mereka sama sekali tidak berhenti. Terutama karena memikirkan akan segera bertemu Xiao Hei, semangat keduanya semakin membara.
Hanya dua hari.
Qin Yu dan Hou Fei tak kenal lelah berganti formasi teleportasi antarbintang, dari Bintang Huangniao di pinggiran hingga mencapai Wilayah Bintang Nanshan yang terletak di sudut barat laut wilayah kekuasaan suku burung.
Wilayah Bintang Nanshan merupakan wilayah paling utara di dunia immortal, iblis, dan siluman. Jika terus ke utara dari sini, akan ditemui wilayah terkumpulnya energi mengerikan seperti Aliran Puing Emas Kosmik. Melewati daerah mengerikan ini berarti mencapai Kutub Utara dunia immortal, iblis, dan siluman.
Begitu tiba di Wilayah Bintang Nanshan, Qin Yu dan Hou Fei langsung terbang menuju dataran pegunungan tandus.
"Kakak, cepat keluarkan Shi Zhan itu." Hou Fei mendesak.
"Aku tahu, aku juga gugup ingin bertemu Xiao Hei." Qin Yu tersenyum sambil berkata. Seketika itu Shi Zhan muncul di depan mereka. Qin Yu segera memerintahkan, "Shi Zhan, kami sudah sampai di Wilayah Bintang Nan Shan. Segera periksa di galaksi mana penguasa barumu berada sekarang, kira-kira di area mana dalam galaksi itu."
"Mematuhi perintah, mohon kedua Yang Mulia menunggu sebentar."
Shi Zhan kali ini bertindak sangat tegas. Langsung menutup matanya untuk berkonsentrasi menggunakan indra keenamnya guna merasakan posisi Hei Yu saat ini. Qin Yu dan Hou Fei sama-sama menatap tajam ke arah Shi Zhan, menanti jawaban.
Membuka mata lebar-lebar.
Shi Zhan memandang kedua pria itu dengan hormat: "Yang Mulia, berdasarkan indraku, saat ini penguasa baru kita berada di area utara Galaksi 'Bing Xian Xing Xi' di Wilayah Bintang Nan Shan. Mengenai planet spesifiknya, Yang Mulia cukup membawa hamba ke planet di utara galaksi tersebut untuk melakukan pengecekan ulang, pasti bisa dipastikan."
Wajah Qin Yu dan Hou Fei sama-sama menunjukkan pancaran sukacita.
“Baik, jangan buang waktu. Segera berangkat.” Begitu perintah Qin Yu, ia segera memindahkan Shi Zhan kembali ke Jiang Lan Jie. Qin Yu dan Hou Fei bergerak gesit menuju sistem bintang Garis Es di wilayah galaksi Nan Shan. Dengan kecepatan mereka, setelah melakukan lebih dari sepuluh kali teleportasi berturut-turut, akhirnya tiba di sebuah planet di utara sistem bintang Garis Es.
Di planet ini, Qin Yu kembali mengeluarkan Shi Zhan untuk melakukan penyelidikan.
"Kakak." Hou Fei menatap Qin Yu, "Wilayah galaksi Nan Shan sendiri sudah termasuk wilayah paling utara di seluruh dunia immortal, iblis, dan siluman. Sistem bintang Garis Es bahkan terletak di bagian tengah-utara wilayah galaksi Nan Shan. Sekarang si Burung jorok ini malah bersembunyi di planet bagian utara sistem bintang Garis Es. Dasar burung jorok, kenapa sampai lari ke sini?"
Qin Yu juga tersenyum tipis.
Siapa yang tahu mengapa Xiao Hei sampai melarikan diri ke sini?
"Ketemu!" Shi Zhan membuka mata lebar-lebar dan menatap kedua orang itu, "Berdasarkan penyelidikanku, aku yakin saat ini Tuan pasti berada di planet 'Bimu' yang tidak jauh dari sini."
Qin Yu dan Hou Fei saling pandang, lalu tertawa.
“Berangkat!” Qin Yu bersemangat memerintahkan.
Di seluruh dunia immortal, iblis, dan siluman, di antara planet-planet berpenghuni yang paling dekat dengan kutub utara dimensi ini, Planet Bimu menempati peringkat 100 teratas. Di seluruh wilayah galaksi Nanshan, hanya dua planet yang masih berada di utaranya. Di wilayah 'Dunia Bintang Gelap' bagian timur suku burung, ada satu wilayah galaksi lain yang sedikit lebih dekat ke kutub utara dunia immortal-iblis-siluman dibandingkan wilayah galaksi Nanshan.
Bimu adalah planet yang sangat biasa, mencapai tingkat kesederhanaan tertinggi.
Di sini, yang menguasai seluruh planet adalah dua keluarga besar. Ahli terkuat dari kedua keluarga ini hanya setingkat Raja Siluman level lima. Raja Siluman level lima hanya bisa mendominasi di planet kecil seperti ini. Planet Bimu juga memiliki dua kota besar.
Salah satu kotanya bernama 'Kota Muyue'. Di dalam Kota Muyue terdapat sebuah kediaman bernama 'Kediaman Xingling'.
Meskipun Kediaman Xingling terlihat seperti kediaman biasa, kedua keluarga besar di Bimu tidak berani mengusiknya. Pasalnya, kekuatan pasangan suami-istri pemilik kediaman ini sungguh luar biasa.
Tuan rumah - Tuan Meteor.
Nyonya rumah - Nyonya Pedang Roh.
Di kediaman tidak ada pelayan sama sekali, hanya pasangan suami istri ini.
Di taman belakang kediaman.
Tuan Meteor dan Nyonya Pedang Roh berada di sini. Keduanya menyukai warna putih, mengenakan pakaian putih sepenuhnya.
Sebuah tombak panjang hitam di genggaman Tuan Meteor. Perlahan ia menggoreskan ujung tombak itu di sudut taman yang berpasir, menggambar serangkaian gambar yang terus berganti setiap beberapa saat.
Mata Tuan Meteor berkilauan bak bintang, namun bibirnya yang sedikit terkunci menyiratkan ketegaran dan kekuatan dingin. Bekas luka di pipi kirinya sengaja dipertahankan meski kekuatannya mampu menghilangkannya.
Terus berulang.
Penggunaan tombak panjang Tuan Meteor terlihat lambat, namun dedaunan dan tumbuhan di sekelilingnya mulai naik turun tanpa bisa dihindari, mengikuti gerakan tombaknya dengan frekuensi khusus.
Di sampingnya, Nyonya Lingjian yang juga mengenakan pakaian putih sedang memperhatikan Tuan Meteor.
Memandang dengan tenang!
Dari wajah dan postur tubuhnya, Tuan Meteor terlihat seperti pemuda berusia enam belas atau tujuh belas tahun. Sementara Nyonya Lingjian yang diamati lebih dekat juga tampak seperti gadis remaja seumuran, hanya aura halus yang terpancar menunjukkan dirinya juga seorang ahli.
Tumbuhan berhenti bergoyang, kembali ke posisi tegak.
Ternyata saat ini Tuan Meteor telah menyimpan tombak panjang hitamnya, berdiri tegak bagai sebilah tombak yang kokoh.
"Ling'er, sudah berapa lama kita berada di Planet Bimu ini?" Tuan Meteor mengangkat kepala bertanya, dua helai rambut panjangnya mengapit tepi wajahnya yang separuh tertutup, hanya menyisakan sebagian mata yang terlihat.
Nyonya Lingjian mengangguk: "Hampir tiga tahun."
"Tiga tahun, tiga tahun... Ini seharusnya menjadi tempat kita tinggal terlama sejak mulai diburu." Tuan Meteor berkata dengan senyuman tipis, meski tersenyum, aura dingin tetap terpancar darinya.
Nyonya Lingjian mendekat dan menyandang lengan kiri Tuan Liu: "Benar, Kak Yu, apa kita harus pindah lagi?"
"Benar, saatnya pindah." Tuan Meteor mengangguk.
Nyonya Lingjian memandang penuh harap: "Kak Yu, bisakah kita tinggal lebih lama? Mereka belum menemukan kita, buktinya penyamaran kita kali ini cukup baik. Melarikan diri... hidup seperti itu terlalu melelahkan."
Tuan Meteor memeluk erat Nyonya Lingjian: "Ling'er, semua salahku. Karena aku, keluargamu terlibat. Seluruh klanmu binasa karenaku, bahkan kakakmu pun ditahan."
“Kak Yu, tidak salahmu, orang-orang itu mau dengar penjelasan. Kau dari asensi sampai sekarang, belum pernah meninggalkan kampung halaman, bagaimana bisa menyinggung mereka? Mereka itu cuma mau bunuh kau karena pondasi dasar sifat keras kepala.” Nyonya Lingjian memeluk erat Tuan Meteor dengan kedua tangan.
Tuan Meteor menegakkan kepala, setetes air mata mengalir dari sudut mata.
Tuan Meteor dan Nyonya Lingjian masih berpelukan ketika tiba-tiba raut wajah Tuan Meteor berubah drastis. Dengan membalikkan telapak tangan, sebatang pedang panjang muncul di genggamannya: “Ling’er, ada ahli datang.” Nyonya Lingjian juga membalikkan tangan dan memunculkan sebilah pedang panjang.
“Haha... Xiao Hei, kau benar-benar lihai kabur sampai ke pelosok ini. Tapi bagus, kali ini aku bisa mencatat jasa besar di hadapan Yang Mulia.” Disertai gelak tawa nyaring, puluhan siluet samar melesat dari ufuk langit dengan gesit, lalu terbang melayang di angkasa atas Kekaisaran Xingling.
Tuan Meteor ini dipanggil 'Kak Yu' oleh Nyonya Lingjian, namun para pemburu justru menyebutnya 'Xiao Hei', seolah ada konflik penamaan.
"Tiga ahli tingkat Kaisar." Mata Tuan Meteor bergetar.
Dari puluhan siluet samar ini, tiga orang terdepan mengenakan jubah perang emas, sementara puluhan di belakangnya memakai jubah hitam.
"Xiao Hei, kau luar biasa. Hanya dalam tiga tahun, dari tingkat Raja Siluman sembilan langsung mencapai Yāodì satu tingkat. Seingatku kau baru 300 tahun asensi ke dunia immortal, iblis, dan siluman. Benar-benar jenius dunia siluman kita!" Pemuda berjubah emas itu tersenyum, "Sayang, kali ini aku sebagai Yāodì empat tingkat yang memimpin, dengan dua saudara Yāodì dua tingkat. Kau pasti mati."
Tuan Meteor melindungi istrinya sambil berkomunikasi telepati: "Ling'er, sebentar kau kabur dulu. Aku akan menyusul segera."
“Kak Yu, kali ini masih bisa lolos?” Nyonya Lingjian merasa putus asa, “Kak Yu, aku tidak mau kabur. Kalau harus mati, biarlah kita mati bersama.”
Tuan Meteor menggigit giginya hingga urat darah mengalir dari sudut bibir.
“Kalian, mengapa terus memburu kami?” Tuan Meteor menahan amarah terpendam.
Pemuda berjubah emas terdepan tersenyum tipis: “Mengapa memburumu? Siapa yang tahu alasannya. Ini perintah langsung Yang Mulia, untuk membunuhmu dengan segala cara. Perintah Yang Mulia... Di seluruh dunia immortal, iblis, dan siluman, hampir tak ada yang berani melawan.”
Dari balik struktur rambut yang menutupi matanya, Tuan Meteor memancarkan kemarahan: “Pengmo Huang, benar? Sejak asensiku, aku tak pernah membunuh siapapun, hanya tinggal di keluarga Bai. Tapi kalian menghancurkan seluruh keluarga Bai dan masih memburuku. Apa kesalahanku? Sekalipun mati, beri tahulah alasannya!”
Pemuda Berjubah Emas tertawa: "Aku ingin memberitahumu, sayangnya... bahkan aku sendiri tidak tahu, bagaimana mungkin aku memberitahumu?"
"Siapa yang tahu." kata Tuan Meteor.
"Yang Mulia tahu, dan beberapa pejabat tinggi di sekitarnya pasti juga tahu. Sayangnya kau tak punya kesempatan menyelidiki." Pemuda Berjubah Emas melambaikan tangan, "Baiklah, tak perlu membuang waktu lagi. Hai kalian semua, serang!"
"Tunggu sebentar!" Nyonya Pedang Roh tiba-tiba berseru menghalangi.
"Eh?" Pemuda Berjubah Emas memberi isyarat menghentikan anak buahnya, lalu memandangi Nyonya Pedang Roh dengan senyum menggodai, "Xiao Bailing, ada yang ingin kau katakan?"
"Apa kakak perempuanku baik-baik saja? Kalian tidak menyakitinya kan?" Bai Ling bertanya.
Nyonya Pedang Roh yang bernama asli Bai Ling ini, sebutan 'Nyonya Pedang Roh' hanyalah nama samaran yang digunakan di Planet Bimu.
Pemuda berbaju emas tersenyum tipis: "Kau tanya tentang kakakmu? Sejujurnya, awalnya nyawa kakakmu hampir tak tertolong. Tapi siapa sangka dia beruntung bisa lolos dari maut, Tuan Zong Jue kami ternyata tertarik padanya. Nyawanya dijamin aman sekarang."
"Zong Jue!" Mata Tuan Meteor menyempit, sinar dingin terpancar darinya. "Informasi lokasiku di keluarga Bai, apakah Zong Jue yang bocorkan ke Pengmo Huang? Brengsek itu!"
"Diam! Tak pantas kau menghina Tuan Zong Jue." Wajah pemuda emas berubah dingin. "Yāodì ini tak punya waktu membuang waktu denganmu. Kalian semua, menyerang!"
Gerakan tangan!
Tiga pria berbaju emas hampir bersamaan bergerak ke arah Tuan Meteor untuk membunuhnya.
"Kriiieeekkk～" Suara melengking tinggi keluar dari tenggorokan Tuan Meteor. Permukaan tubuhnya ditumbuhi bulu hitam tajam nan ampuh. Setiap helai bulu berkilauan seperti logam baja, tingkat kekerasannya tak perlu diragukan lagi.
“Saudara-saudara hati-hati, Xiao Hei ini telah memasuki bentuk pertempuran.” Pemuda berbaju emas berkomunikasi melalui telepati.
Tuan Meteor memegang tombak panjang hitam di genggamannya, dengan sisik bulu hitam di tengah dahinya. Rambut panjangnya menutupi sorot matanya, namun tak mampu menyembunyikan kilauan haus darah dan hasrat bertarung gila di matanya. Postur tubuhnya melesat bagai kilat.
Tombak itu seperti naga panjang, menggulung bayangan tombak tak terhitung, langsung menghalangi tiga Yāodì Agung.
“Bunuh!”
Tiga Yāodì ini tak menahan diri mulai melakukan serangan gila-gilaan ke Tuan Meteor, sementara puluhan pria berbaju hitam lainnya bergerak ke arah Bai Ling untuk membunuhnya.
Seorang Yāodì empat tingkat dan dua Yāodì dua tingkat, hanya mengeroyok satu Yāodì satu tingkat.
“Criiiing!” Sebilah pedang menghujam sisik hitam, mengeluarkan dentuman logam. Yang menikamkan pedang ini adalah seorang Yāodì dua tingkat.
Pemuda berbaju emas itu segera berkomunikasi melalui telepati sambil menghardik: "Kau bego, tak dengarkah zirah pelindung tubuh Xiao Hei ini sekeras itu? Hampir menyamai senjata immortal kelas tertinggi! Kalian berdua harus maksimal, mustahil bisa membunuhnya tanpa usaha total!"
"Siap." Dua Raja Siluman itu segera menjawab.
Sinar pedang menguasai medan tempur, bayangan tombak melayang di udara.
Rambut panjang Tuan Meteor berkibar-kibar, bekas luka di pipi kirinya terlihat semakin mengerikan. Mata yang memerah memancarkan kegilaan histeris.
"Kak Yu."
Jerit kesakitan yang menyayat hati terdengar. Saat itu, Bai Ling dihantam tinju keras seorang pria berbaju hitam di punggungnya hingga terlempar ke udara, darah mengucur deras. Sebenarnya Bai Ling sudah mencapai level Raja Siluman tingkat sembilan, namun dari puluhan pria hitam itu ada lima Raja Siluman tingkat sembilan dan sisanya level delapan.
"Pergi!" Tuan Meteor menjadi gila-gilaan.
Tombak panjang digetarkan, dengan keras menghempas mundur dua Yāodì tingkat dua, tanpa peduli serangan pemuda berbaju emas, menyerbu ke arah Bai Ling.
"Mati kau!" Pemuda berbaju emas juga menghujamkan tombaknya.
Namun saat tombak panjang ini hampir mengenai Tuan Meteor, postur tubuhnya secara aneh bagaikan melakukan lompatan ruang ke kanan bawah sejauh 20 sentimeter. Tusukan yang seharusnya menembus perut, hanya mengenai dada.
"Kelincahan gerak lompatan ruang!" Wajah pemuda ini berubah drastis, "Bukankah ini teknik khusus suku Peng Dewa Super?"
Menahan tusukan ini, gerakan tombak Tuan Meteor semakin gila-gilaan. Bayangan tombak tiba-tiba berubah menjadi puluhan tusukan yang menyerang enam orang, membunuh enam Raja Siluman di tempat.
"Ling'er." Tuan Meteor memeluk erat Bai Ling.
"Tidak apa, bukan titik vital." Bai Ling mengerahkan senyuman tipis.
Pada saat ini ketiga pemuda berbaju emas telah mengelilingi Tuan Meteor: "Xiao Hei, melihat kekuatanmu, sepertinya kau adalah Dewa Mutasi dari suku elang. Dewa Mutasi... memang sangat langka. Tadi kau bahkan bisa menggunakan kelincahan gerak lompatan ruang. Sayang, kau tetap akan mati."
Tuan Meteor melihat sekeliling. Tadi ia telah menggunakan semua taktiknya, namun sayangnya pemuda berbaju emas sebenarnya adalah Dewa Tingkat Atas yang juga merupakan Yāodì empat tingkat. Kesenjangan benar-benar besar.
"Kakak, monyet, sepertinya kami tidak akan bertemu lagi." Sebutir air mata mengalir dari mata Tuan Meteor.
"Ling'er, kau benar. Jika harus mati, kita akan mati bersama." Tuan Meteor memeluk erat Bai Ling, lalu menatap tajam ke arah Tiga Yāodì Agung di sekelilingnya, "Tapi meski mati, kami akan menyeret beberapa mayat pengganti!"
"Xiao Hei!"
"Burung jorok!"
Dua suara familiar tiba-tiba berkumandang. Seluruh tubuh Tuan Meteor bergetar seolah tersambar petir, matanya langsung menatap ke langit. Dua siluet samar itu melesat dengan gesit dari udara.
"Kakak, monyet." Suara Tuan Meteor bergetar seperti dialiri listrik, air mata mengalir deras.
Bertahun-tahun berlalu dalam pelarian. Hei Yu terus berganti nama samaran - sebagian besar nama itu terkait kenangannya bersama Qin Yu. Kali ini, nama samarannya adalah Tuan Meteor.
Kerinduannya pada reuni dengan saudara nyaris menjadi keputusasaan. Tapi ketika Kakak dan Kakak Kedua muncul, aliran panas tiba-tiba mengalir di tubuh Hei Yu. Kekuatan tubuhnya langsung mencapai puncak!
"Kakak, monyet, tunggu aku!"
Hei Yu menggoyangkan pedang panjang di tangannya, tubuhnya berubah menjadi naga yang melesat disertai bayangan samar. Seluruh tubuhnya langsung menyerang seorang dua tingkat Yāodì di sebelah kiri. Dua siluet di langit—satu menerjang empat tingkat Yāodì, satunya lagi menghantam dua tingkat Yāodì.
Tiga Yāodì berjubah emas menghadapi masing-masing rival mereka.
Hou Fei menggeram dengan ekspresi liar, mata merahnya yang mengerikan menatap tajam. Tongkat hitam panjangnya menghantam pedang dua tingkat Yāodì, tapi kemudian tongkat itu seolah memanfaatkan tenaga untuk menghantam lagi, terus-menerus seperti ombak!
Jurus pamungkas terkuat dari 36 Jurus Menggemparkan Langit — 36 Lapis Ombak Bertumpuk.
Bahkan Qin Yu pun tak bisa menahan jurus pamungkas ini. Di bawah serangan gila-gilaan Hou Fei, pedang immortal kelas tertinggi itu hanya bertahan tiga hantaman tongkat sebelum remuk berkeping-keping. Tiga puluh tiga hantaman berikutnya bahkan tak sempat dilancarkan sepenuhnya. Hanya tiga pukulan lagi yang mendarat di tubuh lawannya. Sebenarnya satu hantaman saja cukup untuk membunuh orang itu, tapi kecepatan Hou Fei begitu dahsyat sehingga tiga hantaman baru——
"Braak!" Darah menyembur membasahi tanah, remukan daging dan tulang berserakan. Yuan infant-nya bahkan sudah tercerai-berai oleh energi tongkat itu.
Tombak panjang hitam ini bernama Tombak Menembus Awan!
Satu tombak berubah menjadi sembilan bayangan tombak.
Seorang level dua lainnya membuka matanya lebar-lebar mencoba menangkap bayangan tombak itu. Begitu ia menyadarinya, Tombak Menembus Awan itu sudah menembus perutnya meninggalkan lubang besar, yuan infant-nya tertembus langsung.
Satu jari, jurus pamungkas terkuat dari Meteor Finger Technique, teknik unik yang muncul saat melatih warisan ilmu 《Xing Chen Bian》 hingga mencapai tingkat Lubang Hitam——Jurus Penembus Langit!
"Bang!" Suara jernih bergema, bayangan samar berwarna emas melesat tepat di depan Yāodì empat tingkat.
Kemudian, sosok Qin Yu turun dari langit. Yāodì empat tingkat itu masih berdiri terpaku, di dahinya terdapat lubang tembus. Di bawah serangan terkuat Qin Yu "Jurus Penembus Langit", Yāodì empat tingkat langsung tewas di tempat, bahkan tanpa sempat melawan.
Tiga saudara hampir bersamaan bertindak. Ketiga Yāodì itu pun dibunuh hanya dengan satu jurus.
Ketiga saudara berdiri tegak, saling memandang. Mata mereka dipenuhi kegembiraan.
Puluhan pria berbaju hitam itu panik mendapati tiga Yāodì Agung pemimpin mereka tewas seketika. Setelah terdiam sejenak, mereka mulai melesat kabur secara serempak sambil meneriakkan: "Cepat lari, cepat lari, ya!" Teriakan itu bergema saat mereka berlarian ke segala penjuru. Mereka paham, jika lari ke satu arah mungkin akan dihabisi sekaligus.
Qin Yu memandangi kerumunan orang itu, matanya menjadi dingin. Dengan tenang dia berkata: "Jangan tinggalkan satu pun!"
Seketika ratusan sosok manusia muncul tiba-tiba, langsung mengepung puluhan orang itu. Hanya sekejap mata, puluhan pria berbaju hitam semuanya terbunuh, tanah berlumuran darah merah. Ratusan sosok itu serempak berlutut satu kaki dengan hormat: "Penguasa baru."
Yang memimpin tak lain adalah Yāodì level lima Yun Ming.
Empat Yāodì bersama kelompok Raja Siluman level sembilan, delapan, dan tujuh serentak bertindak. Mungkinkah puluhan orang itu selamat?
Qin Yu menggerakkan hatinya, seluruh kelompok ini masuk ke dalam Jiang Lan Jie. Sejak sebelumnya dia sudah memindahkan semua monster dari Buku Katalog Binatang Buas ke Jiang Lan Jie. Hanya binatang roh level Yao Langit dan Raja Siluman yang ditempatkan terpisah jauh di dua area berbeda.
……
Melihat sekelompok besar orang tiba-tiba muncul dan membunuh puluhan Raja Siluman, Hei Yu dan Bai Ling sama-sama terkejut. Kehilangan tiba-tiba mereka yang terakhir kali membuat mereka semakin kaget. Pertempuran tadi masih meninggalkan getaran di ruang, dalam kondisi seperti ini melakukan lompatan ruang sangat berbahaya.
"Meskipun kekuatan anak buah itu tidak bisa dianggap kuat, tapi cukup efektif untuk menyerang sekelompok orang seperti itu. Seandainya aku sendiri yang harus membunuh puluhan orang, perkiraan tidak bisa secepat ini menghabisi mereka." Qin Yu merasa sangat puas dalam hatinya.
"Kakak!" Hei Yu menatap Qin Yu.
Qin Yu menoleh, menatap tajam Xiao Hei, matanya berkilauan kegembiraan: "Xiao Hei, akhirnya aku menemukanmu."
Hei Yu mengangguk berat, air mata berkilauan di pelupuk matanya.
“Burung jorok.” Hou Fei mendekat, dengan keras menepuk bahu Hei Yu, "Tak kusangka, baju putihmu lumayan rapi. Sayangnya, kekuatanmu cuma Yāodì satu tingkat. Meski sedikit lebih tinggi dari perkiraanku, tapi masih jauh di bawahku." Ekspresi kesombongan terpancar di wajah Hou Fei.
“Monyet.” Hei Yu tak tersinggung, hanya memandang Hou Fei dengan mata berbinar.
Qin Yu menoleh ke Bai Ling di sampingnya, lalu tersenyum pada Hei Yu: "Hei, kapan kau mau perkenalkan nona ini pada kami?"
Wajah Hei Yu langka memerah, segera bergegas menghampiri Bai Ling.
Melihat adegan ini, Qin Yu dalam hati tak kuasa berdecak: "Dibandingkan masa di dunia mortal, Xiao Hei benar-benar berubah. Setidaknya tak lagi seekstrem dulu. Bahkan bajunya pun tak lagi serbahitam seperti dulu."
"Ling'er, izinkan aku memperkenalkan..." Hei Yu menggenggam tangan Bai Ling.
"Wajah Bai Ling masih terlihat sedikit pucat, bersandar pada Hei Yu. Namun kedua matanya yang lincah tetap memandang penasaran ke arah Qin Yu dan Hou Fei." Hei Yu berkata dengan suara lembut, "Ling'er, mereka berdua adalah Kakak dan Kakak kedua yang sering kuceritakan padamu."
"Ini Hou Fei, Kakak keduaku." Jari Hei Yu menunjuk ke arah Hou Fei. Bai Ling segera memanggil dengan patuh, "Kakak kedua."
Hou Fei tak bisa menyembunyikan kegembiraannya, mengangguk berulang kali.
Hei Yu kemudian memandang Qin Yu, "Ling'er, inilah Kakak yang selalu kubicarakan. Aku dan Kakak tumbuh besar bersama. Meskipun Kakak manusia, tapi dalam segala hal dialah yang paling kukagumi."
"Kakak." Bai Ling membuka matanya lebar-lebar sambil memandang Qin Yu.
Dari panggilan Bai Ling ini, Qin Yu langsung menebak hubungan antara mereka berdua.
"Kakak, Hou Fei." Wajah tampan Hei Yu memerah sedikit, "Ini Bai Ling, gadis yang kusukai sejak asensi ke dunia immortal, iblis, dan siluman. Sekarang dia sudah menjadi istriku."
"Wah, istri——" Hou Fei berseru dengan nada nakal, matanya memandangi Hei Yu dari atas ke bawah dengan tatapan 'aneh', "Burung jorok, tak kusangka. Cuma berapa tahun saja, kau sudah punya istri. Itu pun Nona Bai Ling yang begitu patuh. Aku benar-benar tak mengerti bagaimana Nona Bai Ling bisa menyukai balok es tak berperasaan sepertimu. Nona Bai Ling, katakan padaku—jangan-jangan burung jorok ini memaksamu? Kalau benar, meski dia saudaraku, aku bisa berlagak mulia menghancurkannya!" Seraya berkata demikian, Hou Fei mengayunkan tongkat hitamnya dua kali.
"Ti-Tidak, aku relawan." Bai Ling menjawab tergagap sebelum wajahnya memerah.
Seketika Qin Yu, Hou Fei, bahkan Hei Yu pun tertawa.
"Sudahlah, Fei Fei." Qin Yu memotong, "Hei Yu, kita bertiga sudah lama tak bertemu. Sudah saatnya kita berbincang. Tapi tempat ini kurang aman. Musuh mungkin akan menyerbu ke sini lagi. Lebih baik kita cari tempat aman dulu."
Hei Yu dan Bai Ling seketika raut mereka berubah drastis. Hei Yu berkata serius, "Kakak benar, kita harus segera pergi dari sini."
"Tapi ke mana kita akan pergi?" Bai Ling bertanya dengan curiga.
"Kalian jangan melawan. Aku akan membawa kalian ke suatu tempat." Qin Yu tersenyum. Hei Yu menebak, "Kakak, apakah itu Istana Hijau Yu?" Di dunia mortal, Qin Yu pernah menggunakan Istana Hijau Yu beberapa kali. Mendengar pertanyaan Hei Yu, Qin Yu hanya tersenyum misterius sambil menggelengkan kepala.
Mengabaikan kebingungan dalam hati Hei Yu, Qin Yu langsung membawa mereka masuk ke dalam Jiang Lan Jie.
Sementara itu, Jiang Lan Jie berubah menjadi butiran pasir yang menyatu dengan tanah di hamparan bunga 'Xing Ling Fu'. Qin Yu yakin...bahkan jika musuh mengirim pasukan lagi, mustahil mereka bisa menemukan mereka. Keamanan Jiang Lan Jie tidak perlu diragukan lagi.
……
Di dalam Jiang Lan Jie.
Hei Yu dan Bai Ling memandang sekeliling dengan terkejut, bingung bertanya-tanya di mana sebenarnya dunia tak berbatas ini.
"Burung jorok, bodoh kali kau! Ini harta karun terakhir yang Kakak dapat di Negeri Niuyang, hadiah dari Paman Lan. Namanya Jiang Lan Jie!" Hou Fei berkata dengan penuh kesombongan, "Di dalam Jiang Lan Jie, Kakak adalah Dewa yang bisa menciptakan apa saja yang diinginkan."
Qin Yu mengangguk penuh kesesuaian: "Xiao Hei, masih ingat Villa Kabut?"
Usai bicara, permukaan tanah di depan Qin Yu mulai berubah. Sebuah Villa Kabut yang megah muncul secara tiba-tiba dari dalam tanah. Di tengah keterkejutan dan ketidakpercayaan Hei Yu serta Bai Ling, seluruh isi villa itu pun terwujud.
"Kakak, ini..." Hei Yu benar-benar tertegun.
"Inilah Jiang Lan Jie." Suara terdengar dari samping. Seorang pria berpostur mirip Hei Yu, namun dengan sorot mata yang lebih dalam berjalan mendekat. Dialah Wu Lan. Dengan senyum ia menjelaskan, "Jiang Lan Jie, meski tak bisa disebut dunia sejati, perbedaannya tipis."
Tempat tinggal Wu Lan yang berdekatan dengan Qin Yu itu kemudian menjadi tempatnya menyeruput teh dengan tenang.
Qin Yu tersenyum tipis: "Jiang Lan Jie ini memiliki tiga lapisan dunia. Sayangnya dengan kekuatanku saat ini, aku hanya bisa membuka dunia tingkat pertama. Tapi hanya di lapisan pertama ini saja, konsentrasi Qi Yuan Ling sudah sepuluh kali lipat dari luar. Rasio waktu juga berbeda - sepuluh tahun di dalam sini setara dengan satu tahun di luar."
"Sepuluh tahun di dalam, satu tahun di luar?" Bai Ling terkejut hingga bicara tanpa berpikir.
"Benar. Tidak hanya itu, pertahanan Jiang Lan Jie sangat kuat. Dari semua jenis serangan yang kuketahui, belum ada yang bisa menembus pertahanannya." Kata Qin Yu penuh keyakinan. Bahkan serangan gabungan Kaisar Yu dan Kaisar Xuan tidak bisa meninggalkan goresan sekalipun - betapa kokohnya pertahanannya.
"Ngomong-ngomong soal ini, kita harus ceritakan tentang kejadian saat Kaisar Yu memburuku dulu..." Qin Yu baru saja memulai, Hou Fei sudah bersemangat menyela: "Burung jorok, biar aku yang ceritain! Waktu itu, Da Ge baru saja naik ke dunia immortal, iblis, dan siluman, tiba di Bintang Fengyue..."
Hou Fei menceritakan rangkaian peristiwa mulai dari Pertempuran Bintang Fengyue, Pertempuran Planet Api Biru, pertarungan di Planet Xiandi, pertempuran di Planet Langit Salju, peleburan Planet Terumbu Karang, pembunuhan 26 immortal, hingga insiden penyergapan Qin Yu di Bintang Huangniao.
Narasi ini berlangsung hampir setengah hari penuh.
Hei Yu dan Bai Ling terus-menerus tertegun mendengarkan. Setelah waktu yang cukup lama, Hei Yu baru menatap Qin Yu: "Kakak, tak kusangka kehidupanmu selama ini juga begitu berat. Nasibmu tak jauh lebih baik dariku."
"Xiao Hei, ceritakan nasibmu. Bagaimana bisa kau diburu sampai mati? Siapa sebenarnya yang ingin menghabisimu?" tanya Qin Yu penuh curiga. Masalah ini terus mengganggu pikirannya. Menurut analisisnya, seharusnya tak ada yang berniat memburu Hei Yu. Namun nyatanya, tiga Yāodì muncul - hanya segelintir kekuatan di dunia immortal, iblis, dan siluman yang mampu mengirim tiga Yāodì sekaligus.
Hei Yu dan Bai Ling saling memandang. Hei Yu menghela napas, "Mengenai hal ini, aku sendiri merasa sangat terhina. Sejak asensi ke dunia immortal, iblis, dan siluman, aku paling hanya berkeliaran di galaksi tempatku naik level. Sama sekali tidak pernah mencari masalah dengan siapapun. Tapi meski tidak mengganggu orang, orang lain malah menyerangku. Bencana datang dari langit. Seluruh klan Bai tempatku tinggal dibantai. Hanya aku dan Ling'er yang berhasil kabur. Kakak perempuan Ling'er juga ditangkap."
"Bencana datang dari langit?" Alis Qin Yu dan Hou Fei sama-sama berkerut. Bagaimana mungkin ada hal seperti ini?
Kilau dingin muncul di mata Hei Yu, "Tapi jika prediksiku benar, malapetaka ini dibawa oleh Zong Jue."
"Zong Jue?" Qin Yu menatap Hei Yu, "Xiao Hei, hubungan kita dengan Zong Jue cukup baik. Di dunia mortal dia pernah membantu kita. Lagipula dia pernah menerima manfaat dari Paman Lan. Seharusnya dia tidak akan melakukan ini padamu." Qin Yu agak sulit mempercayai Zong Jue akan menyerang Hei Yu.
Hei Yu tersenyum sinis.
"Kakak, setelah aku asensi ke dunia immortal, iblis, dan siluman, tinggal di keluarga Bai selama lebih dari seratus tahun tanpa ada yang mengganggu. Tapi kemudian aku secara tak sengaja bertemu Zong Jue. Saat itu aku sangat senang mengobrol lama dengannya. Tepat tiga bulan setelah pertemuan itu, pembunuhan massal tiba-tiba menghampiri keluarga Bai."
Tubuh Hei Yu bergetar halus: "Aku tak punya banyak kenalan di dunia ini - hanya saudara-saudara baik di keluarga Bai, plus Ling'er dan saudarinya. Tapi dalam peristiwa itu... hampir semua teman baikku mati. Kakak, kalau bukan karena Zong Jue, menurutmu siapa lagi yang bertanggung jawab?"
Mendengar penjelasan Hei Yu, Qin Yu terpaksa mengakui kebenarannya.
Hal ini sepertinya memang terkait dengan Zong Jue.
Hei Yu melanjutkan: "Dan kemudian aku juga tahu, yang memburuku adalah penguasa tertinggi suku burung — Pengmo Huang. Mengapa Pengmo Huang yang agung mau membunuhku? Aku hanya orang kecil dari dunia mortal yang tidak pernah menyinggungnya. Selain Zong Jue, Dewa Super Burung Roc Bersayap Emas yang berstatus mulia, siapa lagi yang bisa menyuruh Pengmo Huang memburuku?"
"Mengapa Zong Jue ingin membunuhmu?" Qin Yu bertanya dengan curiga.
Saat ini, Qin Yu pun terpaksa mengakui, bahkan jika bukan karena Zong Jue, pasti masih ada hubungannya dengannya.
"Aku tidak tahu." Hei Yu menggelengkan kepala.
Bai Ling di samping tiba-tiba bersuara: "Jika harus mencari alasan, aku punya satu dugaan. Mungkin karena identitas Kak Yu sebagai Dewa Mutasi — lebih tepatnya Dewa Super Mutasi. Zong Jue takut di masa depan Kak Yu akan menjadi ancaman baginya."
Keraguan masih menggelayut di hati Qin Yu.
Berdasarkan pengetahuannya tentang Zong Jue, karakter seperti Zong Jue seharusnya termasuk tipe orang yang bermartabat. Bahkan jika dia tahu Xiao Hei akan menjadi ancaman, Zong Jue mungkin akan bersaing secara adil daripada menggunakan taktik kotor seperti ini.
Tapi jika bukan karena Zong Jue, lalu mengapa Pengmo Huang terus memburu Hei Yu?
"Hei, Bai Ling, tadi kau bilang Burung Jorok ini Dewa Super Mutasi. Bagaimana bisa kau begitu yakin?" suara Hou Fei tiba-tiba menyela.
JILID 13 TIGA SAUDARA BAB 20 WARISAN JURUS DINOSAURUS
Qin Yu juga memandang ke arah itu. Tingkatan sebenarnya Xiao Hei sebagai dewa masih menjadi teka-teki baginya. Namun kekuatan serangan yang ditunjukkan Xiao Hei memang luar biasa, membuat prediksi sebagai Dewa Super Mutasi terasa sangat masuk akal.
Bai Ling mengangguk penuh keyakinan: "Saat Kak Yu diburu di masa lalu, ada satu kali dia menghadapi belasan orang yang mengejarnya. Mereka semua adalah Raja Siluman level delapan, sementara Kak Yu saat itu baru mencapai tingkat Raja Siluman level tujuh. Tapi dia sendiri bisa membunuh semua orang itu."
"Ini tidak masuk hitungan." Hou Fei melambaikan tangan membantah, "Dengan kelincahan gerak si burung jorok, meski belasan orang mengejarnya, dia cuma perlu berhadapan satu lawan satu."
"Lalu pertarungan tadi tidak dihitung?" Bai Ling membalas bertanya.
"Seharusnya dihitung." Qin Yu tersenyum mengangguk, "Tiga Yāodì tadi, satu berlevel empat dan dua lainnya level dua. Yang level empat itu Dewa Tingkat Atas. Xiao Hei bisa bertahan sekian lama dikepung tiga orang ini, apalagi di akhir dia cuma butuh satu tembakan untuk membunuh Dewa Menengah level dua. Memang menunjukkan kekuatan Dewa Super."
Kesimpulan Qin Yu sangat masuk akal.
Jika Hei Yu adalah Dewa Tingkat Atas, kekuatan Dewa Tingkat Atas Yāodì satu tingkat setara dengan Dewa Menengah Yāodì dua tingkat. Bahkan jika Dewa Tingkat Atas Yāodì satu tingkat bisa membunuh lawannya, mustahil bisa semudah Hei Yu.
Hei Yu tersenyum dingin: "Sebagai Dewa Mutasi, aku sendiri sulit menentukan jenjangku. Sudahlah, tak ada gunanya memikirkan ini."
……
Tiga saudara bersama Bai Ling duduk bersila di tepi danau, mengobrol panjang hingga puas.
"Kakak, apa yang harus kami lakukan selanjutnya?" tiba-tiba Hou Fei bertanya.
Qin Yu merenung sejenak lalu mengangguk: "Menurut Paman Lan, untuk menemui Li'er harus membuka Jiang Lan Jie sepenuhnya. Saat ini baru satu lantai terbuka, masih jauh dari syarat Paman. Tapi kini kalian sudah kutetap, hatiku tenang. Aku memutuskan... akan bermeditasi di Jiang Lan Jie sampai bisa membuka lantai ketiga."
"Terus di sini saja berlatih?" alis Hei Yu mengkerut.
“Aku sih gak peduli. Enam set teknik tongkat di area terlarang sudah ku hapal. Meski di Jiang Lan Jie pemahamannya lebih lambat daripada di sana, tapi di sini sepuluh tahun cuma setahun di luar. Lagian aku bisa minta teman latihan.” Hou Fei berkata santai.
“Xiao Hei, ada apa?” Qin Yu melihat ekspresi Hei Yu yang seperti menyimpan sesuatu.
Hei Yu dan Bai Ling saling pandang. Akhirnya Bai Ling yang berbicara: “Kak, kami masih terus memikirkan kakakku. Dia ditangkap Pengmo Huang. Meski katanya sekarang bersama Zong Jue, kami tetap khawatir.”
“Hah!” Hou Fei melotot. “Jangan nekat kalian berdua! Zong Jue itu Dewa Super Burung Roc Bersayap Emas, tinggal di kota kerajaan suku burung yang bersebelahan dengan istana Pengmo Huang. Mau nyasar ke sana? Kekuatan Pengmo Huang setara Kaisar Naga, bahkan level sembilan Xiāndì pun bukan lawannya!”
Qin Yu saat itu teringat adegan di mana Kaisar Naga mengalahkan Kaisar Yu dan Kaisar Xuan dengan satu tinjunya.
Pengmo Huang setara dengan Kaisar Naga. Bahkan jika Naga Darah Ao Wuxu bertindak, tetap bukan lawannya.
"Menurut informasi yang kukumpulkan, di bawah komando Pengmo Huang masih ada Tiga Yāodì Agung," kata Hou Fei yang justru banyak tahu tentang hal ini. "Burung jorok, kau harus pahami bahwa kekuatan suku burung setara dengan seluruh dunia dewa. Menyelamatkan kakak perempuannya mustahil."
Hou Fei sama sekali tidak menyisakan harapan.
"Aku mengerti," Hei Yu mengerutkan alisnya, "tapi bagaimana mungkin aku membiarkan kakak tertahan di tangan musuh selamanya?"
Hou Fei hanya bisa menggelengkan kepala pasrah.
Qin Yu yang telah lama diam menepuk bahu Hei Yu: "Xiao Hei, aku memahami perasaanmu dan Bai Ling. Tapi kau juga tahu, bahkan menghadapi Kaisar Yu pun kami masih dalam bahaya. Melawan Pengmo Huang? Tidak ada secuil harapan pun."
Hei Yu mengangguk patuh.
Qin Yu melanjutkan: "Tentu saja, aku tidak memintamu menyerah. Sudah cukup lama sejak keluarga Bai dihancurkan hingga sekarang, bukan?"
"Lebih dari seratus tahun." Hei Yu menjawab.
"Sudah seabad." Qin Yu tersenyum, "Jika kakak Bai Ling sudah mati, tentu sudah lama meninggal. Jika belum mati, selama seratus tahun ini dia bertahan, berarti satu dua abad lagi tidak perlu terlalu dikuatirkan. Tapi satu dua abad sangat penting bagi kami. Hei Yu, ini adalah Jiang Lan Jie. Di luar Jiang Lan Jie satu dua abad, di dalamnya sama dengan satu dua ribu tahun. Menurutmu... dengan satu dua ribu tahun, sampai sejauh apa kemampuan kita bisa meningkat?"
Mata Hei Yu dan Hou Fei sama-sama berbinar.
Mereka baru melakukan asensi selama hampir 300 tahun, tapi dalam waktu itu mereka sudah mencapai tingkat Kaisar. Jika diberi satu dua ribu tahun lagi, prestasi seperti apa yang bisa mereka raih? Hanya membayangkannya saja sudah membuat bersemangat.
“Jadi, menurutku kita harus melakukan retret selama satu dua ribu tahun ini. Saat itu, kekuatan tiga saudara kita sudah meningkat. Bahkan terhadap Pengmo Huang, kami tetap bisa menghadapi anak buahnya. Dengan Jiang Lan Jie ini, kami memenuhi syarat untuk menyerbu kota kerajaan suku burung. Tapi dengan kekuatan kami saat ini, perkiraanku bahkan jika ada Yāodì level tujuh-delapan yang keluar dari kota kerajaan, kami sudah dalam bahaya.” Qin Yu tersenyum tipis.
Bahkan dengan kekuatan Qin Yu saat ini, hanya mampu menyerang Yāodì level lima-enam.
Jika setelah satu dua ribu tahun, sampai level apa Qin Yu akan mencapai? Qin Yu sendiri tak berani memastikan.
Hei Yu dan Bai Ling saling memandang, bertukar tatapan. Akhirnya Hei Yu menoleh ke Qin Yu sambil tersenyum lebar: "Baik, ikuti saran kakak. Sekarang kami akan fokus retret. Setelah kekuatan kami meningkat pesat, baru menyerbu kota kerajaan suku burung."
"Aku pasti setuju." Hou Fei terkekeh.
Memandangi Hei Yu dan Hou Fei, Qin Yu tertawa. Segera berseru: "Mulai besok, kita mulai retret!"
Di dalam Jiang Lan Jie, di sebelah tempat tinggal Qin Yu saat ini telah ditambahkan dua halaman lagi, masing-masing merupakan tempat tinggal Hou Fei serta Hei Yu dan Bai Ling. Hou Fei meningkatkan dirinya melalui pemahaman dalam pertempuran, sementara Qin Yu tidak menyangka bahwa Xiao Hei juga berkembang dengan cara yang sama melalui pertempuran.
Dalam hari-hari hidup diburu, Hei Yu terus meningkat melalui pencerahan dalam pertempuran. Kini Hou Fei sering bertempuran sengit dengan Xiao Hei, dengan Hou Fei hanya menekan kekuatannya pada level Yāodì satu tingkat. Adapun Qin Yu... memilih untuk bertapa dalam meditasi.
Ruang rahasia pertapaan Qin Yu.
Qin Yu duduk bersila dengan tenang, tak ada yang tahu sampai kapan ia akan tetap dalam posisi ini.
Ruang dantian.
Di hamparan luas ruang dantian yang tak bertepi, terdapat sebuah lubang hitam yang menjadi gerbang menuju 'ruang paste' ajaib lainnya. Saat ini, kesadaran Qin Yu berada di ujung lain lubang hitam tersebut.
“Hanya menyerap selama setengah hari, sudah mencapai puncak tingkat akhir lubang hitam. Saat ini apa yang harus kulakukan?” Qin Yu menatap ruang seluas dua tiga meter persegi yang menjadi satu-satunya miliknya di 'ruang paste', hatinya dipenuhi kepasrahan.
Di ruang dua tiga meter itu, kekuatan lubang hitam berwarna emas sangat melimpah, jauh melebihi energi tiga lingkaran emas.
Namun sekarang, meski menyerap Qi Yuan Ling untuk diubah menjadi kekuatan lubang hitam, energi Qin Yu tak bisa lagi dimurnikan seujung rambut. Bisa dikatakan... Qin Yu telah mencapai kebuntuan. Jika terus menyerap, kekuatan serangannya pun takkan meningkat.
"Tingkat ketujuh adalah tingkat Bintang Gelap, tingkat kedelapan adalah tingkat Lubang Hitam. Lalu apa tingkat kesembilan?" Kesadaran Qin Yu merenungkan dengan seksama di terowongan lubang hitam.
Sebenarnya ada dua pemikiran utama dalam hati Qin Yu.
Pertama, sepenuhnya memanfaatkan energi dalam ruang seluas dua tiga meter itu. Bagaimanapun, saat ini energi lubang hitam yang digunakan untuk menyerang berasal dari tiga cincin emas. Meskipun energi dalam ruang dua tiga meter persegi itu jauh lebih banyak, Qin Yu tak bisa menggunakannya sekaligus, hanya bisa dijadikan cadangan. Jika memurnikannya kembali, kekuatan serangannya pasti akan meningkat drastis. Namun masalahnya adalah bagaimana cara memurnikannya.
Kedua, memampatkan seluruh energi sebanyak ruang dua tiga meter itu! Terus-menerus dipadatkan!
Menurut Qin Yu, pengecilan volume berarti energi akan mengalami perubahan kualitatif. Tapi... energi lubang hitam yang diubah dari tak terhitung Qi Yuan Ling ini sudah sangat murni. Untuk memampatkannya lebih lanjut, Qin Yu tak tahu metode apa yang harus digunakan.
"Sebenarnya apa yang harus dilakukan?" Qin Yu terus berpikir dalam hati.
Berbagai ide tidak realistis melintas di benaknya, seperti berevolusi menjadi galaksi, bahkan alam semesta. Bahkan dengan nekad Qin Yu berpikir untuk membuat lubang hitam kedua, ingin melihat apa yang terjadi jika ada dua lubang hitam di dantian.
Akankah menyatu? Atau keduanya runtuh karena pengaruh satu sama lain?
Tapi ide-ide gila ini tak berani Qin Yu coba sembarangan.
Ide-ide yang terlalu ngawur itu, 90% kemungkinan akan membuat lubang hitam dalam tubuhnya runtuh, bahkan energinya bisa meledak, berujung pada penghancuran nyawa dalam sekejap.
Menciptakan warisan ilmu bukanlah khayalan belaka, hanya boleh dilakukan jika ada keyakinan penuh.
Seperti saat Qin Yu di dunia mortal dulu, saat menyaksikan evolusi bintang induk dan tersadar dengan keras, pada momen itu dasar hatinya memastikan sepenuhnya: transformasi dari tingkat bintang induk ke tingkat lubang hitam pasti sukses dan layak dijalani.
Sedangkan Qin Yu sekarang, sama sekali tidak bisa merasakan pencerahan seperti itu.
"Setelah tingkat lubang hitam, tingkat apa berikutnya?"
……
Hari-hari meditasi terasa membosankan. Qin Yu pernah mengenang berbagai perubahan bintang-bintang di alam semesta, bahkan sempat meninggalkan Jiang Lan Jie sendirian ke angkasa untuk memandang luasnya luar angkasa, tapi akhirnya dengan pasrah kembali ke Jiang Lan Jie.
Di Jiang Lan Jie, sepuluh tahun lamanya merenung membuat Qin Yu yakin satu hal - untuk sementara mereka sendiri tidak bisa menembus level.
"Ah, dengan agenda tertentu justru takkan sukses. Hanya bisa tak memikirkannya dulu. Mungkin tiba-tiba akan bertanya sekilas." Qin Yu menghibur diri. Sepuluh tahun ini dia merancang berbagai metode, tapi solusi yang bisa sukses hanya beberapa. Namun itu terlalu konvensional. Dia yakin, dengan jalan itu, pondasi dasarnya takkan naik drastis.
Menurut pemahaman Qin Yu, setiap tingkat evolusi 《Xing Chen Bian》 pasti mengalami perubahan wujud yang mengejutkan.
"Warisan ilmu 《Xing Chen Bian》 sudah sulit ditembus. Untuk meningkatkan kekuatan, lebih baik latih tubuh." Dalam hati Qin Yu membuat keputusan: Bagaimanapun dia tak bisa membuang waktu latihan. Saudara-saudaranya sedang naik drastis, dia pun harus berusaha keras.
Sambil merenungkan hal itu, Qin Yu pun berjalan menuju kediaman Wu Lan.
"Qin Yu, bagaimana caranya kau datang ke sini?" Wu Lan tersenyum pada Qin Yu.
Begitu melihat Wu Lan, mata Qin Yu berbinar: "Tuan Wu Lan, sepertinya Anda... menembus level?"
Wu Lan hari ini penuh senyuman: "Benar, setelah sekian lama, akhirnya aku berhasil naik dari Yāodì level 7 ke tingkat Yāodì level delapan. Hehe... Untungnya kita berlatih di Jiang Lan Jie. Kalau masih di dunia immortal, iblis, dan siluman dengan konsentrasi Qi Yuan Ling yang rendah, entah kapan bisa mencapainya."
"Tapi kalau dibandingkan dengan Dewa, kondisi di Jiang Lan Jie masih jauh tertinggal ya?" Qin Yu tersenyum.
Wu Lan mengangguk polos: "Jauh sekali. Tapi di alam Dewa, kecepatan latihanku justru lebih lambat daripada di dunia immortal."
"Oh?" Qin Yu terkejut. Mengapa di alam dengan kondisi lebih baik justru latihan lebih lambat?
“Jangan bahas Dewa lagi.” Wu Lan tersenyum tipis sambil menggelengkan kepala. Qin Yu pun tak bertanya lebih lanjut. Tiba-tiba Qin Yu teringat masalahnya, lalu bertanya: “Tuan Wu Lan, apakah kau punya kitab latihan ilmu bela diri yang bagus untuk tubuh? Aku ingin melatih fisikku.”
“Kitab latihan fisik? Hmm...” Wu Lan merenung sejenak, “Sepengetahuanku di dunia immortal, iblis, dan siluman, yang terkuat dalam latihan tubuh pastilah kaum dari Dunia Bintang Gelap.”
“Dunia Bintang Gelap?” Qin Yu tersenyum pasrah, “Apakah Tuan Wu Lan benar-benar tahu teknik latihan orang Dunia Bintang Gelap?”
“Tidak tahu.” Wu Lan tertawa. Qin Yu pun ikut tertawa, menyadari dirinya baru saja diperdaya Wu Lan.
“Haha, tadi aku cuma bilang yang terkuat di dunia immortal-iblis-siluman. Ye Qu bukan berasal dari sini, teknik latihan tubuhnya takkan kalah dari orang Dunia Bintang Gelap.” Wu Lan menyipitkan mata sambil tersenyum. Qin Yu seketika tersadar—Ye Qu adalah Tyrannosaurus Rex yang berasal dari ruang angkasa semesta berbeda.
Metode latihan tubuh Tyrannosaurus Rex, dia juga tahu, bahkan Ye Qu yang berstatus Yāodì level 7, kekuatannya tak kalah dari Ao Wuxu yang juga Yāodì level 7. Ini membuktikan keunggulan warisan ilmu tubuh Ye Qu.
"Apakah Ye Qu mau memberitahuku?" Qin Yu mulai ragu.
Wu Lan mengangkat bahu: "Aku tidak tahu. Apakah Ye Qu bersedia mengajarkan warisan ilmu tubuh klan dinosaurus padamu, itu tergantung kemampuanmu."
Qin Yu menggerakkan hatinya, dalam sekejap telah mengetahui posisi Ye Qu saat ini.
"Hm, benar-benar membosankan!" Ye Qu sedang mengangkat gunung setinggi ribuan zhang, terus-menerus melemparnya ke langit lalu menangkapnya kembali. Saat melempar, dia mengeluh: "Sungguh membosankan!" Sebuah gunung besar dilempar-lempar begitu saja.
Bagaimana cara membuat Ye Qu mau mengajarkan warisan ilmu dinosaurus padaku?
Setelah lama merenung, Qin Yu tak menemui satu pun solusi yang memberi keyakinan seratus persen: "Hm, seandainya benar-benar tak ada cara... mungkin harus mengorbankan diri."
“Tuan Wu Lan, aku pamit dulu.” Qin Yu berpamitan.
“Semoga sukses ya.” Wu Lan tersenyum ramah. Qin Yu hanya bisa tersenyum getir. Sukses? Itu hal yang sangat sulit. Seketika postur tubuh Qin Yu lenyap tanpa bekas, langsung muncul di lokasi Ye Qu.
Pegunungan ribuan zhang terus-menerus dilempar ke atas. Yang melempar gunung layaknya melempar kerikil ini tak lain adalah Ye Qu yang sedang dilanda kebosanan.
“Ah, Ao Wuxu si brengsek itu sudah mencapai level delapan Yāodì. Sekarang bahkan bos Wu Lan juga mencapai level delapan Yāodì. Dari kami bertiga hanya aku yang masih terjebak di level tujuh Yāodì. Kapan ya aku bisa mencapai tingkat 'Perak'?” Ye Qu bergumam pelan, kedua tangannya secara mekanis terus melakukan gerakan melempar.
“Ye Qu.” Sebuah suara terdengar.
"Ye Qu mendengar seseorang memanggilnya, lalu menoleh ke arah sumber suara. Tampak Qin Yu sedang berjalan mendekat sambil tersenyum. Ye Qu mengeluarkan suara,"Oh, kau toh, Qin Yu. Ada urusan apa kau datang ke sini?"
"Ada satu hal yang cukup penting." Qin Yu berhenti tepat di samping Ye Qu.
"Cukup penting?" Ye Qu mengangkat alisnya, sorot mata harimau menatap tajam ke arah Qin Yu."Qin Yu, kau mau membicarakan hal penting denganku? Aku Ye Qu masih punya kesadaran diri. Dalam hal kecerdasan, aku jauh kalah dari kalian. Soal kekuatan, Ao Wuxu dan Bos Wu Lan lebih hebat. Ada apa kau mencariku?"
Setelah berpikir sejenak, Qin Yu tersenyum:"Ye Qu, aku takkan bertele-tele."
"Nah! Aku paling suka orang yang langsung ke inti. Kalau bisa membantu, pasti kubantu!" jawab Ye Qu dengan semangat.
Qin Yu mengangguk: "Kalau begitu aku akan bicara terus terang, Ye Qu. Saat ini latihan ilmu bela diriku mengalami kebuntuan, tidak bisa maju lagi. Padahal tingkat jiwaku sudah sangat tinggi. Aku tidak rela stagnan dalam waktu lama, jadi ingin melatih seni bela diri eksternal, yaitu melatih tubuh. Karena itu... aku datang mencarimu."
"Kau mau latih tubuh, cari aku untuk apa?" Ye Qu berkata dengan suara keras. Baru saja mengucapkan itu, matanya tiba-tiba melotot, "Jangan-jangan kau menginginkan warisan ilmu latihan klan naga (dinosaur) kami?"
"Benar." Qin Yu mengangguk, "Ye Qu, apakah kau bersedia untuk mengajarkan..."
"Tidak boleh!" Belum selesai Qin Yu bicara, perkataannya sudah diputuskan oleh Ye Qu yang bersikap tegas tanpa keraguan. Matanya kembali melotot sambil berkata, "Qin Yu, warisan ilmu latihan klan naga kami sama sekali tidak boleh diajarkan ke orang luar!"
Dalam hati Qin Yu merasa pasrah.
Pusing sekali!
"Yang paling ia khawatirkan adalah menghadapi situasi seperti ini, tak disangka tetap terhantam olehnya. Ia juga tahu beberapa ras memiliki tingkat penghargaan terhadap warisan ilmu mereka sendiri yang mencapai tingkat mengejutkan, sekarang terlihat klan naga (dinosaur) pun demikian."
"Tenang, tenang." Qin Yu berusaha menenangkan perasaannya, memaksakan senyum tipis sambil memandang Ye Qu, "Ye Qu..."
"Jangan kau lanjutkan! Tak peduli bagaimana kau berargumentasi, aku takkan pernah mengajarkan warisan ilmu klan naga (dinosaur) kepadamu." Ye Qu berbicara dengan nada serius, lalu kembali berlari ke sisi pegunungan tinggi itu, mulai mengangkat dan melempar-lemparkan gunung itu berulang kali tanpa mempedulikan Qin Yu.
Gunung setinggi ribuan zhang terus-menerus terlempar ke angkasa.
Qin Yu tersenyum: "Baiklah, Ye Qu, aku tidak akan memaksamu untuk mengajarkan warisan ilmu klan naga (dinosaur) kepadaku. Sekedar mengobrol bersamamu, boleh kan?"
"Itu bagus, aku sedang kesal sekarang." Ye Qu langsung tersenyum lebar, lalu menghela nafas pada Qin Yu, "Qin Yu, kau tidak tahu, dulu aku, Ao Wuxu, dan bos Wu Lan sama-sama Yāodì level 7. Kemudian Ao Wuxu mencapai level 8, baru-baru ini bos Wu Lan juga mencapai level 8. Tinggal aku yang masih di level 7. Benar-benar membuatku jengkel! Tapi latihan tidak bisa dipaksakan. Hah."
Qin Yu segera memahami perasaan Ye Qu saat ini.
"Mungkin warisan ilmu klan dinosaurusmu membutuhkan waktu lebih lama untuk dilatih, jadi kau lebih lambat dari mereka berdua." Qin Yu tersenyum sambil berkata.
"Omong kosong."
Ye Qu langsung menyangkal pernyataan Qin Yu, "Warisan ilmu klan dinosaurus kami adalah hasil rumusan tak terhitung leluhur dari berbagai klan spesial selama ribuan tahun. Kelambatanku dalam latihan mungkin karena masalah bakatku sendiri."
“Ngomong-ngomong Ye Qu, mengapa kau tidak mau mengajarkan warisan ilmu klan dinasaurusmu padaku?” Qin Yu bertanya.
Ye Qu berkata dengan sungguh-sungguh: “Klan dinosaurus terbagi menjadi banyak kelompok. Keturunan Tyrannosaurus Rex kami adalah salah satu klan spesial yang sangat kuat dalam keluarga dinosaurus. Para leluhur di klan kami telah memperingatkan sejak kami kecil: Bagaimanapun keadaannya, warisan ilmu dinosaurus tidak boleh diajarkan kepada praktisi bela diri manusia.”
Qin Yu mengangguk.
Dia tahu bahwa di kampung halaman Ye Qu, konflik utama di ruang angkasa itu adalah antara klan dinosaurus dan praktisi bela diri manusia.
“Ye Qu, coba pikirkan. Mengapa para leluhurmu mengeluarkan perintah tegas untuk melarang pengajaran ilmu dinosaurus kepada praktisi bela diri manusia? Dan manusia dari mana yang dimaksud oleh para leluhurmu itu?” Qin Yu memancing jawaban.
Ye Qu tersenyum penuh kesombongan: "Tentu saja aku tahu. Di ruang angkasa asalku dulu, terjadi perseteruan antara klan naga (dinosaur) dengan praktisi bela diri manusia. Jika warisan ilmu kami diajarkan, kekuatan praktisi bela diri manusia akan meningkat drastis. Adapun 'praktisi bela diri manusia' yang dimaksud tentu saja berasal dari dimensi asalku. Sepanjang sejarah, ras kami perkirakan belum pernah ada anggota kedua yang mencapai dunia immortal, iblis, dan siluman."
Perpindahan dari satu dimensi ke dimensi lain, terutama yang setara level, memiliki probabilitas yang sangat rendah.
Contohnya seperti Lei Wei, guru Qin Yu, yang tanpa sengaja melewati lubang hitam dan berpindah dari ruang angkasa tempat Bumi berada menuju ke dimensi kampung halaman Qin Yu di Planet Zixuanxing.
"Nah, itu baru benar." Qin Yu tersenyum. "Ye Qu, kau juga paham, leluhurmu ingin mencegah peningkatan kekuatan praktisi bela diri manusia. Sedangkan aku, Qin Yu, berasal dari dunia immortal, iblis, dan siluman. Bahkan jika aku mempelajari warisan klan Dinosaur, tidak akan ada pengaruh bagi sukumu. Apalagi... di dunia ini, hanya kau satu-satunya anggota klan Dinosaur. Jika kau mengajarkan warisan itu padaku, siapa yang akan menegurmu?"
Ye Qu tertegun sebentar.
Segera tersadar, tertawa terbahak: "Haha, kau benar. Saat ini aku adalah satu-satunya anggota suku dinosaurus di dunia immortal-iblis-siluman. Peraturan klan tidak bisa membelengguku lagi. Tapi Qin Yu..." Ye Qu memandang Qin Yu dengan tatapan licik, "Mengingat aku satu-satunya perwakilan suku dinosaurus di sini, itu berarti hanya aku yang bisa mengajarkan warisan ilmu dinosaurus padamu. Sesuai prinsip 'Barang langka lebih berharga', tentu warisan ini nilainya melambung tinggi. Mana mungkin aku memberikannya padamu dengan mudah?" Ucapnya sambil berkedip penuh kesombongan.
Qin Yu hanya bisa pasrah.
Ye Qu ini benar-benar licik bagai iblis. Setelah menyadari statusnya sebagai satu-satunya dinosaurus di dunia ini yang bebas dari aturan klan, dia malah main akal-akalan seperti ini.
"Sebutkan syaratmu. Selagi bisa kupenuhi, akan kucoba," kata Qin Yu sambil tersenyum pasrah.
Ye Qu menggeleng-gelengkan kepala sambil merenungkan beberapa saat: "Warisan ilmu dinosaur, seluruh dunia immortal, iblis, dan siluman cuma aku yang tahu. Untuk mengajarkannya padamu bukan mustahil, tapi kau harus punya niat serius, niat yang sangat-sangat serius!"
"Senjata immortal kelas tertinggi?" Qin Yu berhati-hati mengajukan satu kata.
Ye Qu menggeleng.
"Senjata dewa?" Alis Qin Yu berkerut.
Ye Qu tetap menggeleng, wajahnya menunjukkan ketidakpedulian.
"Lalu kau mau apa?" Qin Yu mulai panik.
Ye Qu tersenyum lebar: "Permintaanku tidak tinggi. Di Jiang Lan Jie ini sangat membosankan. Klan dinosaur kami paling suka pembunuhan..."
Qin Yu tersenyum tipis: "Bagus! Bukankah kau suka bunuh-bunuhan? Nanti kalau ada musuh, langsung kulepaskan kau untuk beraksi, setuju?"
menggelengkan kepala: "Bos Wu Lan bilang cuma boleh bantu kau sekali. Perkataan bos Wu Lan harus ditaati. Jadi nggak ada kesempatan buat pembunuhan. Tapi aku juga suka bertarung. Gimana kalau kau temani aku main 100 tahun, baru aku ajarkan jurus tubuh dinosaurus?"
"Temani kau main 100 tahun?" Qin Yu merasa hatinya bergetar. Kalau berkelahi dengan Ye Qu, pasti dirinya yang akan dihancurkan lebur.
Tiba-tiba Qin Yu mendapat ide. Ia berkata pada Ye Qu: "Ye Qu, bukannya kau bosan dan pengen ada yang nemenin berkelahi? Gampang! Di Buku Katalog Binatang Buas ada banyak binatang roh. Aku kirim ratusan nemenin kau main gimana?"
"Hmm..." Ye Qu diam sejenak, lalu menepuk meja: "Gini aja. Kau kirim 100 binatang roh, empat iblis itu harus ikut. Suruh mereka nemenin aku main. Tambah lagi kau harus berkelahi sama aku 100 tahun. Udah, itu syaratnya. Kalau setuju ya setuju, nggak ya kita berpisah jalan!"
Qin Yu melotot.
Tak disangka Ye Qu malah semakin keterlaluan.
"Kau tak mau setuju hal ini juga tak apa." Ye Qu berkata sambil berbalik.
Qin Yu mengatupkan gigi, bahkan jika giginya remuk harus ditelan sendiri: "Baik, Ye Qu, aku setuju!"
Ye Qu segera berbalik sambil tersenyum: "Nah baru benar! Hehe..." Ye Qu seolah membayangkan wujud aslinya yang sedang menghancurkan lebur Qin Yu. Melihat ekspresi itu, Qin Yu gemetar dalam hati, tapi seketika senyuman tipis mengembang di wajahnya.
"Qin Yu, aku percaya integritasmu." Ye Qu membalikkan telapak tangan dan mengeluarkan cakram giok putih bulan: "Ini cakram giok berisi warisan ilmu klan naga kami. Kulihat tubuhmu cukup elastis, sudah mencapai tingkat Yāodì level dua atau tiga. Langsung latih bagian terakhir dari tiga warisan ilmu yaitu 《Sembilan Transformasi Tubuh Gelap》, dua bagian awal cuma untuk Yao Langit dan level Raja Siluman, kau bisa lewati."
Qin Yu tanpa ragu langsung menyambar cakram giok putih bulan itu.
"Membeku." Tangan kanan Qin Yu yang memegang cakram gemetar, benda ini dinginnya seperti es, suhunya mengerikan. Segera ia menyimpannya ke Cincin Yan Xuan untuk dipelajari di tempat tinggalnya nanti.
Ye Qu tersenyum-senyum: "Qin Yu, mari kuhajar kau dengan puas. Menghancurkan binatang roh tak seramai menghancurkan sang 'penguasa' nominal seperti dirimu."
"Boleh saja." Qin Yu juga menyunggingkan senyum lebar.
……
Setengah shichen kemudian.
"Cukup! Tak perlu 100 tahun, setengah shichen ini sudah lebih dari cukup. Pergilah!" Suara Ye Qu terdengar lemas tak bertenaga seolah terluka parah.
"Tidak boleh. Apakah aku Qin Yu dikenal sebagai pengingkar janji?"
Gemuruh dahsyat bergema.
"Bukan kau yang ingkar janji, Kakak Qin Yu, Bos Qin Yu, ampunilah aku." Kemudian jerit kesakitan Ye Qu terdengar, "Bos Qin Yu, ini salahku, kumohon padamu."
Setelah beberapa saat.
"Hm, kalau memang permintaanmu, aku pergi saja." Qin Yu tersenyum sumringah, badannya masih rapi tanpa noda meninggalkan tempat itu, menyisakan Ye Qu yang babak belur tergeletak menyedihkan di lantai. Wajah Ye Qu dipenuhi kepasrahan: "Ah, Ya Tuhan, bagaimana bisa aku lupa kalau di Jiang Lan Jie, Qin Yu itu mahakuasa?"
Bertarung dengan Qin Yu di wilayah Jiang Lan Jie, Ye Qu jelas mencari kehancuran lebur.
Di ruang rahasia tempat tinggal Qin Yu sendiri.
Qin Yu duduk bersila, tanpa sengaja teringat adegan saat menghancurkan Ye Qu tadi. Senyum tipis mengembang di wajahnya: "Perasaan bisa menguasai segalanya seperti ini benar-benar mantap."
Segera Qin Yu mengulurkan satu tangan, piring giok putih bulan muncul di tangannya. Kesadaran immortal Qin Yu langsung menyatu dengan piring giok itu, banjiran informasi langsung mengalir ke benaknya. Hanya sekejap, Qin Yu telah sepenuhnya menguasai warisan ilmu bela diri klan naga (dinosaur) dari alam semesta paralel.
"《Sembilan Transformasi Tubuh Gelap Emas》, terdengar agak hiperbolis." Dalam benak Qin Yu terpampang semua informasi tentang warisan ilmu tertinggi klan dinosaur——《Sembilan Transformasi Tubuh Gelap Emas》.
Warisan ilmu klan dinosaur berfokus pada pelatihan seluruh tulang dengan otot sebagai pendukung. Baik manusia maupun dinosaur, tulang bawaan lahir memang lebih keras daripada otot. Proses melatih tulang membuatnya semakin mengeras. Ahli tingkat Kaisar yang berhasil mencapai tahap akhir, bahkan seluruh tulang tubuhnya memiliki kekerasan yang mampu menyaingi senjata dewa!
“Wuih, berdasarkan keterangan di sini, begitu berhasil mencapai level Yāodì 7 dan 8, kekerasannya benar-benar mengerikan. Apalagi tulang tubuh memang lebih mudah digunakan dibanding senjata dewa.” Qin Yu memuji, “Melatih Nine Transformations Dark Golden Body, sembilan dari sepuluh yang menghadapi tribulasi dewa berhasil. Yang gagal pun karena faktor ujian hati, benar-benar luar biasa.”
Singkatnya, jade disc ini menggambarkan 《Nine Transformations Dark Golden Body》 sebagai sesuatu yang sempurna. Tapi Qin Yu tahu Ye Qu yang berstatus Yāodì level 7 saja kekuatannya hampir menyamai Kaisar Yu yang pernah mencapai level Xiāndì 8. Ini membuktikan betapa dahsyatnya warisan ilmu klan naga.
“Tak heran aku tak pernah melihat Ye Qu bertapa. Rupanya ilmu klan dinosaur ini bisa dilatih sambil bergerak.” Qin Yu langsung berdiri dan berjalan menuju pintu ruang rahasia.
Jarak dari tempat duduk bersila Qin Yu ke pintu ruang rahasia hanya tujuh langkah.
Baru melangkah ketiga, seluruh tubuhnya sudah memancarkan cahaya merah.
Langkah keempat, cahaya merah itu menghilang.
Langkah kelima, kilatan cahaya oranye muncul di permukaan tubuh Qin Yu.
Langkah keenam, kilatan cahaya oranye menghilang.
Langkah ketujuh, Qin Yu sepenuhnya keluar dari ruang rahasia.
Sampai di tepi danau di depan tempat tinggalnya, kilatan cahaya di tubuh Qin Yu telah lenyap. Dengan gerakan membalikkan telapak tangan, dia mengeluarkan kail pancing dan duduk di tepi danau mulai memancing ikan.
"Dengan ketangguhan tubuh asliku, seharusnya langsung bisa memasuki《Sembilan Transformasi Tubuh Gelap》Tingkat Ketiga. Entah berapa lama yang dibutuhkan untuk mencapai Tingkat Kesembilan." Qin Yu bergumam pelan, tiba-tiba wajahnya berseri-seri, "Oh, ikan menyambar umpannya."
Zaman berlalu dengan lambat, dalam kurun waktu yang tak terbatas, Qin Yu memulai periode kehidupan paling tenang yang pernah dialaminya sejak kelahiran.
Jilid 13 Tiga Saudara Bab 22 Ribuan Tahun Berlatih Keras
《Warisan Sembilan Revolusi Emas Gelap》 terbagi menjadi sembilan tingkatan besar: merah, jingga, kuning, hijau, biru muda, biru, ungu, perak, dan emas gelap. Begitu mengaktifkan teknik ini, perubahan mengejutkan akan terjadi pada tulang di seluruh tubuh. Dengan setiap mutasi berturut-turut, kilatan cahaya dari tulang dalam tubuh juga akan berubah sesuai tingkatannya.
Ketika seluruh tulang memancarkan warna emas gelap, maka dianggap telah meraih kesuksesan.
《Warisan Sembilan Revolusi Emas Gelap》 berfokus pada pelatihan tulang dan otot di seluruh tubuh, dengan otot sebagai pendukung. Tubuh Qin Yu yang memang sudah sangat kuat memungkinkannya langsung memasuki tingkat ketiga, di mana tulang dalam tubuhnya memancarkan kilau keemasan samar. Perwujudan cahaya keluar ini terjadi karena lonjakan kemajuan pesat Qin Yu yang langsung mencapai tingkat ketiga.
Dalam kondisi normal, cahaya dari tulang hanya samar-samar di permukaan, sama sekali tidak terlihat dari luar. Kecuali praktisi sengaja menunjukkannya.
……
Qin Yu duduk di tepi danau, memancing dengan tenang.
Di bagian internal tubuh Qin Yu, setiap tulang di seluruh tubuhnya samar-samar menampilkan beberapa simbol aksara magis. Tak hanya tulang, saat sedang melatih diri, permukaan kulitnya juga muncul berbagai simbol aksara magis yang rapat dan padat.
"Jadi begitu, 27.000 simbol aksara magis ini pasti hasil uji coba berkali-kali oleh para leluhur klan naga (dinosaur) sebelum akhirnya merumuskan kombinasi terbaik," ujar Qin Yu sambil tersenyum.
Jika diamati menggunakan kesadaran immortal, akan terlihat otot dan tulang Qin Yu dipenuhi ular-ular listrik di area simbol aksara magis. Ular listrik ini terus menyusup ke berbagai bagian tubuhnya, sementara tulang dan otot di seluruh tubuhnya mengalami perubahan drastis.
Selain ular listrik tersebut, cahaya hijau juga terus menyusup ke seluruh bagian tubuh Qin Yu.
Tulang-otot dan jaringan otot pada dasarnya tidak dapat langsung menyerap energi Langit dan Bumi untuk transformasi. Namun melalui konversi simbol aksara magis, 'ular listrik' yang terbentuk justru dapat menyatu dengan tulang-otot, menyebabkan jaringan muskuloskeletal internal terus-menerus pecah dan beregenerasi. Tiap 3.000 simbol aksara magis membentuk satu kelompok yang dapat mencakup seluruh tubuh. Pada tubuh Qin Yu terdapat sembilan kelompok simbol aksara magis yang saling bertumpuk, namun tiap lapisan warisan ilmu yang dilatih menggunakan kelompok simbol utama yang berbeda.
Setelah mengamati tubuhnya dengan cermat cukup lama, Qin Yu akhirnya memahami sepenuhnya.
"Bahkan jika aku tidak berlatih, Nyawa Kekal tetap mampu membuat tubuhku semakin kuat." Qin Yu menyadari hal ini dengan jelas.
Saat ini, ribuan ular listrik mikro terus memodifikasi tubuhnya. Namun bersamaan, semburan cahaya hijau juga menyatu dengan tubuhnya - itu adalah manifestasi Nyawa Kekal. Tanpa disadari Qin Yu, tubuhnya terus mengalami peningkatan secara bertahap.
“Haha...” Qin Yu tiba-tiba tertawa, “Anggota klan naga (dinosaur) saat berlatih, mereka justru khawatir menyerap terlalu banyak ‘ular listrik’ yang bisa membuat tulang mereka patah. Mereka harus berlatih perlahan sesuai prosedur. Tapi aku yang memiliki Nyawa Kekal tidak perlu berhati-hati seperti itu.”
Qin Yu menggerakkan hatinya. 27.000 simbol aksara magis memancarkan kilatan cahaya samar. Jumlah ular listrik tiba-tiba meningkat drastis. Suara berderak-derak mulai terdengar dari dalam tubuhnya. Bahkan seluruh otot tubuhnya mulai bergetar tak terkendali.
Zaman bergulir, tiga abad pun berlalu dalam sekejap.
Saat ini Qin Yu sedang bermain Go dengan Wu Lan. Aturan permainan Go ini sendiri dulunya diajarkan Qin Yu kepada Wu Lan yang sama sekali belum pernah belajar. Meski skill Qin Yu tidak terlalu tinggi, mengalahkan pemula seperti Wu Lan masih hal sepele. Dalam 300 tahun terakhir, Wu Lan lebih banyak kalah daripada menang saat melawan Qin Yu.
“Kakak! Kakak!” Terdengar teriakan gusar dari kejauhan.
“Adik ketiga memanggilmu, kau sibuk saja. Permainan ini kita batalkan.” Wu Lan segera melambaikan tangan untuk mengacaukan buah catur.
“Eh, berhenti.” Qin Yu menggerakkan hatinya, lapisan energi tak kasatmata langsung melindungi papan catur. Dengan tersenyum dia berkata, “Kakak Wu Lan, di pertandingan ini kakak hampir kalah. Sekarang mau merusak papan? Tidak boleh.”
“Dasar kau nak.” Ekspresi Wu Lan dipenuhi senyum pasrah.
“Kakak.” Hei Yu tiba di samping Qin Yu, wajahnya penuh kegembiraan. “Kakak, Ling’er dia... Ling’er dia...” Gemetar karena terlalu bersemangat, ucapan terakhirnya tak bisa keluar.
“Ling’er kenapa?” Qin Yu memandangi Hei Yu dengan curiga.
Hei Yu menggerakkan lehernya, baru berkata: “Ling’er hamil!”
“Hamil?!” Qin Yu dan Wu Lan serentak membelalakkan mata.
“Burung jorok, kau bilang apa?!” Dari kejauhan melesat sosok kilat. Hou Fei melototi Hei Yu.
Hei Yu berkata dengan penuh kegembiraan: "Benar, Ling'er hamil. Aku akan menjadi ayah, haha, aku akan menjadi ayah!" Saat itu, wajah Qin Yu, Hou Fei, dan Wu Lan semuanya memancarkan sukacita.
……
Sejak Bai Ling hamil, seluruh penghuni Jiang Lan Jie diliputi kegembiraan.
Mengingat praktisi bela diri memiliki umur panjang dengan sedikit aktivitas, kabar kehamilan Bai Lang secara alami membuat semua orang bergerak. Tak hanya tiga saudara Qin Yu, Ye Qu dan Wu Lan, bahkan Shi Zhan, Yun Ming dari empat Yāodì, bahkan Ao Wuxu yang biasanya membeku pun datang.
"Kalian semua tetap di luar, jangan masuk."
Dong Xue Yāodì – satu-satunya perempuan di antara empat Yāodì Yun Ming – mengurung kerumunan orang di luar pintu besar sementara dirinya sendiri memasuki halaman.
Di luar pintu besar.
"Xiao Hei, jangan panik. Bai Ling kan Raja Siluman tingkat sembilan, melahirkan anak tak akan masalah besar. Paling-paling kehilangan nyali saja." Qin Yu menghibur. Tentang proses melahirkan di dunia siluman, Qin Yu pernah dengar—semakin kuat Dewa-nya, semakin sulit proses kelahiran.
Tapi kasus mati karena melahirkan belum pernah kudengar.
"Aku tahu." Hei Yu mengangguk, "Ah, entah wujud asli anakku dengan Bai Ling nanti seperti apa."
"Urusan level apa pun itu, setidaknya pasti Dewa lah." Hou Fei bergumam pelan di samping, "Kau kan Dewa Superior atau Super, Bai Ling juga Dewa Tingkat Bawah. 90% kemungkinan anak kalian Dewa, cuma belum tahu levelnya."
Di sebelah, Ao Wuxu yang biasanya dingin menyela: "Bukan suku elang, ya suku burung bulbul."
“Tidak pasti.” Wu Lan tersenyum, “Mungkin juga Dewa Mutasi, meskipun probabilitasnya sangat rendah. Tapi ayah anak ini adalah Dewa Mutasi, percaya dia tidak akan biasa.” Dewa Mutasi sendiri sudah langka, keturunannya seperti apa, semua orang sulit memastikan. Contoh kasusnya terlalu sedikit.
Sekelompok orang yang membosankan ini mulai menebak-nebak di luar halaman, hanya Hei Yu yang sesekali melirik ke dalam halaman dengan wajah cemas.
“Lahir!”
Dari dalam terdengar suara penuh kejutan, kemudian terlihat Bai Ling yang wajahnya agak pucat dan Dong Xue keluar. Saat ini Bai Ling sedang menggendong seekor anak burung, seketika semua orang berkerumun untuk melihat wujud aslinya.
“Bentuknya burung bulbul, tapi kenapa warnanya hitam?” Hou Fei terkejut.
Suku burung bulbul memiliki banyak jenis, ada yang berbulu kuning, putih, bahkan warna-warni. Tapi tidak ada yang berbulu hitam. Seluruh tubuh anak burung ini justru berbulu hitam.
“Warna hitam itu bagus, mirip aku.” Ekspresi sukacita memenuhi wajah Hei Yu saat mendekati Bai Ling, "Ling'er, kau sudah bersusah payah."
Bai Ling tersenyum menggelengkan kepala, lalu menunduk memandangi burung kecil berbulu hitam yang menggemaskan itu.
"Terlihat persis seperti Xiao Hei waktu masih kecil." Qin Yu yang berdiri di samping tersenyum berkata. Ia teringat kenangan masa kecil saat pertama kali menemukan Xiao Hei, yang memang sangat mirip dengan burung muda ini - meski satu adalah burung elang muda, satunya burung lark.
"Kakak..." Hei Yu agak tersipu mendengar ucapan Qin Yu.
Qin Yu tertawa ringan: "Baiklah, aku tak akan menggodamu lagi. Xiao Hei, sudahkah kau pikirkan nama untuk anak ini?"
"Sudah. Jika laki-laki akan kuberi nama Hei Tong, jika perempuan Hei Tong." Jawab Hei Yu tegas. Sekeliling mereka tertegun. Bai Ling memandangnya dengan tatapan curiga, "Kak Yu, kenapa namanya sama bunyinya?"
"Oh, bunyi sama tapi karakter berbeda." Hei Yu segera menuliskannya di udara. Barulah semua orang akhirnya paham.
“Hei, Xiao Bailing, anaknya laki-laki atau perempuan?” Hou Fei buru-buru bertanya. Bai Ling tersenyum cerah: "Perempuan."
……
Setelah kelahiran Hei Tong, ia menjadi buah hati dan mutiara seluruh penghuni Jiang Lan Jie. Setelah melewati Tribulasi Sembilan Langit, barulah Qin Yu dan yang lain tahu bahwa Hei Tong tidak memiliki memori warisan. Jelas terlihat, Hei Tong bukan termasuk Dewa Tingkat Atas maupun Dewa Super.
Sebenarnya saat melihat wujud asli Hei Tong adalah burung lark, semua orang sudah mulai paham. Pasalnya, suku burung lark termasuk golongan lemah di antara suku burung, dengan dewa terkuat cuma mencapai tingkat menengah. Meskipun Hei Tong punya keunikan tertentu, tapi wujud aslinya sebagai burung lark membatasi potensi kekuatannya.
Di dalam Jiang Lan Jie yang dipenuhi Qi Yuan Ling, sekitar 100 tahun kemudian Hei Tong berhasil melewati Tribulasi Sembilan Sembilan Langit.
Dengan hadiah senjata immortal bertahan kelas tertinggi dan senjata immortal serangan kelas tertinggi dari pamannya Qin Yu, proses melewati tribulasi pun berjalan santai. Setelah itu Hei Tong langsung berubah wujud menjadi gadis muda yang menggemaskan.
……
“Apa?!《Jiu Zhuan An Jin Shen》 kau sudah latih sampai lapis kelima? Baru berapa tahun ini, cuma lima ratus tahun lebih?” Ye Qu memandangi Qin Yu dengan ekspresi tak percaya, “Latihan tubuh harus paling hati-hati. Kalau tulang sampai patah, perbaikan akan menghabiskan energi dan tenaga yang besar.”
Semakin keras struktur tulang, semakin sulit perbaikannya jika retak. Karena itu anggota klan dinosaurus selalu berhati-hati saat berlatih. Lebih baik pelan-pelan daripada tulangnya cedera.
Soalnya saat mencapai level tujuh Yāodì, tulang manusia sudah setara dengan senjata dewa. Coba bayangkan tingkat kesulitan memperbaiki senjata dewa yang rusak, itu sama dengan kesulitan memperbaiki tulang yang patah.
“Cepat?” Qin Yu membalas bertanya, dalam hati bergumam, “Menurutku justru lambat. Lebih dari lima ratus tahun baru sampai lapis kelima.”
“Tidak cepat, aku belum pernah melihat orang yang melatih 《Sembilan Putaran Tubuh Gelap》 lebih cepat darimu. Aku sudah mandek di lantai tujuh selama bertahun-tahun tanpa terobosan. Kau harus tahu, tingkat jiwaku sudah mencapai Yāodì level delapan. Ini semua karena latihan fisik harus sangat hati-hati.”
“Paman, temani aku bermain.” Seorang gadis kecil imut berbaju hitam berlari mendekat, “Ayah dan Paman Kedua selalu sibuk bertarung dan berlatih, tidak mau menemaniku.”
“Baik, aku temani kau.” Qin Yu tersenyum pasrah.
Sekilas, tiga bersaudara Qin Yu telah berlatih di Jiang Lan Jie selama 1.000 tahun.
Qin Yu, Hou Fei, Hei Yu, dan Bai Ling sedang duduk melingkar.
“Cepat sekali, 1.000 tahun sudah berlalu.” Hou Fei menghela nafas, lalu menatap Hei Yu, “Burung jorok, kecepatan latihanmu benar-benar luar biasa. Dalam 1.000 tahun langsung naik dari Yāodì satu tingkat ke level lima. Sekarang aku yakin, kau pasti Dewa Super Mutasi!”
“Fei Fei, kenapa kau begitu yakin?” tanya Qin Yu yang di samping dengan curiga.
Hou Fei pasrah berkata: "|Kakak, sekarang aku sudah mencapai level enam Yāodì. Tapi meski sudah level enam, jika hanya menggunakan '|18 Tongkat', aku cuma bisa imbang melawan bajingan ini. Kecuali aku menggunakan '|9 Tongkat' yang belum sepenuhnya kupahami, baru bisa mengalahkannya."
"Benarkah?" |Qin Yu terkejut.
Hou Fei kan |Dewa Super, meski hanya menggunakan |18 Tongkat tetap sangat kuat, cukup untuk mengalahkan |Yāodì level 7 biasa.
"Ini bukan bohong," desah Hou Fei. |Hei Yu dan |Bai Ling saling pandang sambil tertawa kecil. Hou Fei melanjutkan ke Qin Yu: "|Kakak, kau tidak tahu kan? |suku peng yang merupakan |Dewa Super memang punya kecepatan luar biasa, tapi pertahanan mereka payah."
|Qin Yu mengangguk, dia memang tahu hal itu.
Hou Fei kemudian menunjuk Hei Yu dengan geram: "Tapi Hei Yu si orang aneh ini, soal kecepatan dan kelincahan gerak jauh melampauiku. Itu saja sudah cukup, zirah tempur Hei Yu yang terbentuk dari bulu-bulu di tubuhnya, kini daya tahannya bahkan hampir menyamai senjata dewa. Serangan biasa dariku tak mampu menembus pertahanannya. Lagipula zirah tempur Hei Yu terdiri dari lapisan bulu yang bisa menetralkan kekuatan serangan lapis demi lapis, pertahanannya benar-benar di luar nalar."
Qin Yu terkejut memandangi Hei Yu.
Ia tahu kelincahan gerak Hei Yu luar biasa. Saat masih di dunia mortal, bahkan teknik gerak Zong Jue pun dikuasainya. Sejak kecil, bulu-bulu di tubuh Hei Yu sudah sedemikian kerasnya hingga mengerikan, tak disangka kini pertahanannya nyaris setara dengan Baju Perang Tingkat Senjata Dewa.
“Bertahan orang aneh, kecepatan kelincahan gerak mengerikan. Ditambah tombak menembus awan yang diberikan Paman Lan padanya, selama bertahun-tahun bertempur sengit denganku, mencapai pencerahan melalui pertempuran, serangannya tidak perlu diragukan lagi, benar-benar sempurna! Pasti Dewa Super Mutasi, lebih menakutkan daripada Dewa Super biasa, sama sekali tidak punya kelemahan!” Ucap penuh keiri-an Hou Fei memancarkan rasa dengki yang pekat.
Dalam hati Qin Yu dipenuhi kegembiraan.
Semakin kuat Xiao Hei, semakin bahagia Qin Yu.
“Kak, sampai tingkat apa ilmu bela dirimu sekarang? Tingkat jiwamu sudah naik drastis, sampai aku tak bisa kukurasi.” Hou Fei dan Hei Yu memandangi Qin Yu, Bai Ling juga menatapnya.
Qin Yu berkata dengan tenang: “Tingkat jiwa sudah mencapai jiwa langit tingkat ketiga, wajar kalian tak bisa mengukurku. Mengenai 《Jiu Zhuan An Jin Shen》, lebih dari 200 tahun lalu mencapai level enam, sekarang jarak ke level tujuh juga tidak jauh.” Qin Yu sangat percaya diri, bahkan dalam level enam pun kemampuannya sudah mampu menyaingi Ye Qu si Yāodì level 7.
Karena memiliki Nyawa Kekal, meski tulangnya patah bisa segera diperbaiki. Lagi pula saat ini tingkat kekerasan tulang dalam tubuhnya hampir menyamai senjata dewa, tidak mudah patah.
"Kakak, Monyet, apa kita sudah bisa keluar sekarang." Hei Yu tiba-tiba berkata.
Keluar?
Qin Yu dan Hou Fei sempat tertegun. Ketenangan selama seribu tahun telah membentuk kebiasaan mereka. Tiba-tiba disebutkan soal keluar, hati keduanya langsung terguncang.
"Kakak, Kakak kedua." Bai Ling menatap dengan wajah penuh penyesalan, "Aku dan Kak Yu selama ini terus khawatir dengan kakak perempuanku. Menurutku dengan kekuatan kita sekarang, selama tidak bertemu Pengmo Huang, seharusnya tidak ada bahaya. Bahkan jika bertemu Pengmo Huang pun, kita bisa jamin nyawa pakai Jiang Lan Jie."
Hei Yu juga memandangi Qin Yu dan Hou Fei.
"Kakak, kau yang putuskan." Hou Fei menatap Qin Yu, menyerahkan hak keputusan padanya.
Qin Yu dalam hati sedikit merenung.
"Fei Fei sekarang adalah Yāodì level enam, tapi sebagai Dewa Super, setara dengan Yāodì level tujuh. Jika ditambah teknik tongkat terkuatnya, menghadapi Yāodì level delapan umum pun tidak akan berada di posisi inferior." Qin Yu membuat penilaian dalam hati, "Xiao Hei level lima Yāodì, sebagai Dewa Super Mutasi, baik pertahanan, serangan, kelincahan gerak dan lainnya sempurna, seharusnya bisa menyaingi Yāodì level tujuh. Sedangkan aku... Sembilan Transformasi Tubuh Gelap telah mencapai lapisan keenam, ditambah Nyawa Kekal, cukup untuk menghadapi Yāodì level delapan biasa."
Hou Fei, Hei Yu, Bai Ling semuanya menatap Qin Yu, menunggu keputusan sang kakak. Di antara tiga saudara, Qin Yu tetaplah yang tertua.
"Baik, kita keluar." Senyum tipis muncul di wajah Qin Yu.
"Haha, bagus! Sudah lama tidak keluar, jalan-jalan pasti mantap!" Hou Fei justru yang pertama bersukacita.
Hei Yu dan Bai Ling juga memandangi Qin Yu dengan penuh rasa terima kasih. Mereka tahu... bagi Qin Yu, dunia luar sama sekali tidak menarik. Menurut kehendak hatinya sendiri, seharusnya dia terus berlatih keras di dalam Jiang Lan Jie, berusaha mencapai tingkat ketiga Jiang Lan Jie dalam sekali tarikan napas.
"Kakak, terima kasih." Hei Yu berkata dengan sungguh-sungguh.
"Hehe, sebenarnya aku juga ingin jalan-jalan keluar." Qin Yu tersenyum tipis.
Hei Yu tidak banyak bicara, dia mengingat semuanya dalam hati. Tiba-tiba Bai Ling teringat sesuatu: "Kakak, aku ingat dulu kau bilang ingin membuka tiga tingkat Jiang Lan Jie. Kekuatanmu sekarang jauh lebih tinggi dibanding seribu tahun lalu. Apakah kau sudah bisa membuka lantai kedua sekarang?"
“Jiu Zhuan An Jin Shen utamanya melatih fisik. Meskipun di dalam tubuh juga terdapat 'Jiu Zhuan Jin Li' yang telah dilatih hingga level enam, kekuatan ini tidak terlalu mematikan, hanya setara dengan Yāodì level lima. Untuk membuka Jiang Lan Jie dengan ini...” Qin Yu menggelengkan kepala sambil tersenyum tipis, tangan kanannya terangkat dengan lima sinar biru berkedip di ujung jari.
Dibandingkan dengan tubuhnya sendiri, kekuatan Jiu Zhuan Jin Li memang tidak signifikan. Namun tetap lebih kuat daripada kekuatan lubang hitam yang belum mengalami kemajuan.
“TINGKAT LUBANG HITAM...” Qin Yu menghela dalam hati. Teknik kultivasi Xing Chen Bian adalah simpul di hatinya. Kapan bisa menciptakan tingkatan berikutnya, bahkan dia sendiri tak tahu. Dari segi tingkat jiwa, selama ribuan tahun Qin Yu bahkan tidak secara khusus berlatih, namun AIR MATA METEOR memaksa jiwanya mencapai Tianhun level tiga.
Tentu saja, ini baru permulaan. Masih diperlukan waktu lama untuk sepenuhnya mengkonsolidasi tingkat ketiga Tianhun.
“Saat ini, kekuatan Jiu Zhuan tidak bisa membuka Jiang Lan Jie lantai kedua.” Qin Yu menghela napas pasrah, “Jiang Lan Jie lantai pertama saja membutuhkan kekuatan Golden Immortal lima-enam tingkat. Sedangkan untuk lantai kedua, aku benar-benar tidak tahu level apa yang diperlukan untuk membukanya.”
Hou Fei, Hei Yu, dan Bai Ling sama-sama merasa terkejut di dalam hati.
Kekuatan Qin Yu saat ini sudah sangat tinggi, tapi bahkan Jiang Lan Jie lantai kedua saja tidak bisa dibuka. Lantas kekuatan sebesar apa yang dibutuhkan untuk membuka lantai ketiga Jiang Lan Jie? Setidaknya berdasarkan perkiraan, mungkin sudah mencapai level asensi ke Negeri Dewa.
“Kak, apa Paman Lan berasal dari Negeri Dewa?” Tiba-tiba Hou Fei berbisik pelan.
Hei Yu dan Bai Ling juga menatap Qin Yu. Hei Yu ikut bersuara, “Kak, dulu Paman Lan mengajak aku dan monyet ke tempat misteri untuk berlatih. Di luar cuma setahun, tapi di dalam ternyata 100 tahun. Perbandingan waktu ini sama persis dengan Jiang Lan Jie lantai kedua. Kesaktian seperti ini tidak mungkin dimiliki penghuni dunia dewa, iblis, atau siluman. Bahkan Kaisar Naga maupun Raja Kera Besar pun tak mampu melakukannya.”
"Bukan cuma yang disebut si Burung jorok tadi. Ada juga tongkat hitamku ini, dan tombak menembus awan miliknya. Senjata ini memang aneh. Saat masih di dunia mortal, kami sudah bisa menggunakannya tanpa melihat keistimewaannya. Tapi... sampai sekarang pun kekuatan kami tetap bisa mengoperasikannya. Tongkat hitam dan tombak ini tetap kokoh tak tertandingi. Sampai saat ini belum kudapatkan benda yang lebih keras darinya." Hou Fei mengerutkan alis.
Hei Yu mengangguk: "Dengan memegang tombak menembus awan, sepertinya aku lebih mudah menyatu dengan Langit dan Bumi. Kemajuan pesatku ini bukan hanya karena bakat atau memori warisan. Tombak pemberian Paman Lan juga memainkan peran penting. Harta karun seperti ini... belum pernah kudengar sebelumnya."
Saat masih di dunia mortal dulu, Hou Fei dan Hei Yu hanya mengira Paman Lan adalah sanxian yang kuat.
Ketika Hou Fei dan Hei Yu mencapai periode Kesempurnaan, mereka mulai menduga Paman Lan adalah ahli super kuat dari dunia dewa.
Tapi kini mereka sendiri sudah menjadi ahli tingkat Kaisar di dunia dewa. Saat merenungkan kembali, sosok Paman Lan terasa semakin mengerikan.
Semakin kekuatan naik drastis, semakin terasa kedalaman yang tak tertembus dari Paman Lan.
"Benar, apa yang kalian katakan juga kupikirkan. Contohnya avatar Paman Lan yang tersisa di Negeri Niuyang, bahkan Wu Lan tak menyadarinya. Lalu Jiang Lan Jie... aku bahkan curiga artefak ini melampaui kategori senjata dewa biasa." Qin Yu tersenyum tipis.
Setiap kali berada di Jiang Lan Jie, merasakan sensasi mahakuasa yang menguasai segalanya, Qin Yu semakin menyadari kedalaman kemampuan Paman Lan sebagai pencipta dimensi ini.
"Tingkat ketiga Jiang Lan Jie, menurut perhitungan, baru akan terbuka saat aku mencapai Dewa. Kalian benar - Paman Lan dan Li'er kemungkinan besar berasal dari alam Dewa." Ekspresi Qin Yu tetap tenang, karena ini sudah menjadi kesimpulan dalam hatinya.
Jalan di depan masih panjang, namun langkah kaki harus tetap kokoh menapaki setiap mil hingga akhir.
Hei Yu, Hou Fei, dan Bai Ling hanya menarik napas dalam-dalam, tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
“Baiklah, semua orang bersiap sedikit, besok kami akan berangkat menuju planet inti suku burung——Bintang Heiwu.” Qin Yu berdiri sambil berkata.
Bintang Heiwu, planet inti suku burung di dunia siluman.
Di Bintang Heiwu ini terdapat dua kota, masing-masing Kota Heiwu dan kota kerajaan. Dari segi luas area, Kota Heiwu sepuluh kali lipat lebih besar dari kota kerajaan. Di dalamnya hidup banyak ahli suku burung serta pasukan yang ditugaskan untuk dari dunia lain. Tempat ini...bisa dimasuki siapapun.
Kota kerajaan berbeda. Selain pengawal pribadi, pelayan, hanya Dewa Super, Dewa Tingkat Atas, serta ahli tingkat Kaisar beserta keluarga yang boleh tinggal.
Tentu saja, mereka yang diundang oleh kota kerajaan juga bisa masuk.
Di dalam kota kerajaan.
Kedalaman kota kerajaan adalah istana, tempat tinggal setiap generasi Pengmo Huang. Berdasarkan perintah Pengmo Huang di generasi ini, seluruh istana direnovasi. Warna emas yang semula menyeluruh diganti menjadi ungu tua, warna ungu tua yang hampir hitam.
Di bawah komando Pengmo Huang terdapat tiga Yāodì Agung terkuat. Ketiganya telah mencapai level delapan Yāodì, sekaligus merupakan Dewa Tingkat Atas. Salah satunya bahkan merupakan Dewa Tingkat Atas Mutasi yang sangat berbahaya. Dewa Super Mutasi sangat langka, sementara Dewa Tingkat Atas Mutasi di seluruh dunia siluman masih ada beberapa, meski jumlahnya sedikit - setidaknya ada enam atau tujuh.
Seorang wanita berbaju sederhana dengan kecantikan luar biasa duduk bersandar di tempat tidur dengan tenang.
Inilah satu-satunya perempuan di antara tiga ahli terkuat di bawah Pengmo Huang - Bai Feng si Yāodì level delapan! Dia juga merupakan otak strategi Pengmo Huang. Hampir seluruh urusan operasional diputuskan dan diperintahkan oleh Bai Feng, kecuali rencana besar yang memerlukan campur tangan langsung Pengmo Huang.
Kelambu yang hampir transparan berkibar-kibar, menampakkan siluet putih nan mempesona di baliknya. Di luar kelambu, berdiri dengan hormat seorang pemuda berbaju hitam.
"Yang Mulia." Pemuda hitam itu sama sekali tidak berani menatap ke arah tempat tidur.
Bai Feng mengangkat alisnya, berkata dengan tenang: "Sudah menemukan Xiao Hei?"
Pemuda berbaju hitam menjawab hormat: "Yang Mulia, sejak terakhir terdeteksi di Bimu Xing seratus tahun lalu, Xiao Hei seolah lenyap tanpa bekas. Meski telah melakukan berbagai penyelidikan, kami tak menemukan jejaknya sama sekali."
"Apakah semua ahli tingkat Kaisar sudah diperiksa identitasnya?" Bai Feng bertanya lebih lanjut.
"Benar, semua ahli tingkat Kaisar yang kami temukan memiliki data yang dapat dilacak." Pemuda itu membungkuk lebih dalam.
Suara Bai Feng memancarkan kemarahan: "Sudah ratusan tahun tak bisa melacak Xiao Hei! Padahal ini perintah langsung Yang Mulia yang sangat dihargai. Ambang batas kesabarannya telah tercapai. Kalian tahu akibatnya jika dia murka!"
Seluruh tubuh pemuda hitam bergetar, matanya menyiratkan kepanikan.
Pengmo Huang, membunuh seperti minum air.
Tingkat kekejamannya, bahkan tiga ahli di bawah komandonya pun panik, apalagi kelompok pemuda berbaju hitam ini dan orang-orang lainnya.
"Baiklah, pergilah!" Bai Feng tak bisa menyembunyikan amarahnya. Wanita yang biasanya sangat terkendali ini justru mengeluarkan umpatan.
"Siap." Pemuda berbaju hitam itu buru-buru mundur.
Setelah pemuda berbaju hitam pergi, Bai Feng bangkit dari tempat tidur. Dengan menyapu kelambu, terlihatlah wajahnya yang luar biasa cantik. Alisnya yang indah berkerut perlahan, bergumam: "Ke mana si Hei Yu ini bersembunyi? Ah, apakah Yang Mulia kali ini terlalu berlebihan dalam pengawasannya? Meskipun bakat Hei Yu sempurna, mana mungkin bisa menandingi Yang Mulia yang memiliki harta pusaka warisan?"
Hanya beberapa orang kepercayaan Pengmo Huang yang tahu identitas asli Hei Yu. Para pemburu lainnya masih mengira target mereka adalah Xiao Hei.
Bintang Heiwu, Kota Heiwu.
Qin Yu, Hou Fei, dan Hei Yu—tiga saudara—sedikit mengubah penampilan wajah mereka, bahkan warna baju juga diubah. Setelah menenangkan Bai Ling dan Hei Tong di Jiang Lan Jie, ketiganya keluar dari dimensi itu dan langsung menuju Kota Hei Wu.
"Kota Hei Wu ini benar-benar luas, jauh lebih besar daripada kota di planet kecil tempatku bersembunyi dulu," ujar Hei Yu sambil memandang sekitar dengan kagum.
"Lha wong ini kan kota inti suku burung, mana mungkin jelek?" Qin Yu tersenyum tipis.
Suara tiba-tiba bergema di benak Qin Yu: _"Kak, kita sudah sampai di Kota Hei Wu. Tapi bagaimana cara masuk ke kota kerajaan?"_ Itu adalah komunikasi _demon sense_ Hou Fei. Qin Yu melirik Hou Fei di sampingnya, merenung sejenak sebelum membalas: _"Aku akan utus orang uji coba dulu, lihat apakah bisa masuk."_
Qin Yu tak ingin bertindak gegabah. Dengan menggerakkan hati, ia memanggil Mingzheng Yāodì—sosok terlemah dari lapisan ketiga Buku Katalog Binatang Buas—keluar dari Jiang Lan Jie.
Ming Zheng segera membungkuk begitu melihat Qin Yu, berkomunikasi melalui telepati: "Menghadap penguasa."
Qin Yu mengangguk puas. Ming Zheng paham situasi di jalanan ini tidak memungkinkan untuk bicara langsung. Dengan suara tegas ia memerintah: "Ming Zheng, ini adalah planet inti suku burung, Planet Hei Wu. Tugasmu sekarang menyusup ke kota kerajaan. Jika tidak memungkinkan, segera kembali. Jangan sampai mengacaukan situasi."
"Mematuhi perintah." Ming Zheng membungkuk, lalu berubah menjadi kilatan cahaya yang melesat ke langit.
Qin Yu tersenyum tipis pada Hou Fei dan Hei Yu: "Ayo, cari tempat menginap dulu." Menyelamatkan Bai Xin, kakak Bai Ling, bukan perkara mudah. Terburu-buru menyerbu kota kerajaan hanya akan membuat kami dikepung dan dibunuh.
"Tidak perlu terburu-buru. Cari rumah makan dulu, makan-minum mewah!" Mata Hou Fei berkilau. "Seribu tahun ini hampir tak pernah menikmati barang bagus."
Meskipun di Jiang Lan Jie telah tumbuh beberapa ikan, dalam hal kemampuan memasak, bagaimana mungkin Qin Yu dan kawan-kawannya bisa setara dengan koki-koki handal di rumah makan itu? Tiga saudara itu kemudian serentak menyerbu ke sebuah rumah makan mewah tak jauh, memesan puluhan hidangan sekaligus, lalu mulai menyantapnya.
Setelah perut kenyang dan mulut puas, tiga orang itu baru mencari tempat tinggal untuk beristirahat.
"Kakak, kenapa anak buahmu itu belum kembali?" tanya Hou Fei dengan sedikit gusar.
Qin Yu sebenarnya sudah merasakan posisi Ming Zheng saat ini: "Tenang, Ming Zheng sedang dalam perjalanan pulang." Tak lama kemudian, kilatan cahaya menyapu dari cakrawala langsung masuk ke halaman tempat tinggal tiga saudara Qin Yu.
Tiga saudara Qin Yu keluar dari aula, memandang Ming Zheng yang sedang berlutut satu kaki di tengah halaman.
"Ming Zheng, bagaimana hasilnya?" Qin Yu bertanya.
Ming Zheng menjawab dengan hormat: "Peraturan yang ditetapkan Pengmo Huang sangat ketat. Orang luar pondasi dasar tidak diperbolehkan masuk ke kota kerajaan. Bahkan terhadap ahli tingkat Kaisar dari suku burung, perlu melalui pemeriksaan istana terlebih dahulu untuk memenuhi syarat memiliki token komando kota kerajaan, baru boleh memasuki kota kerajaan. Bawahan belum menemukan solusi apa pun yang bisa digunakan untuk masuk."
Alis Qin Yu mengkerut.
Situasinya tampak cukup sial.
"Kau istirahat dulu." Qin Yu langsung memasukkan Ming Zheng ke dalam Jiang Lan Jie, kemudian menundukkan kepala merenung. Kakak Bai Ling seharusnya tinggal di tempat Zong Jue dalam kota kerajaan jika tidak ada masalah, tetapi ketiganya tidak bisa mengirim pesan ke Zong Jue.
Hou Fei dan Hei Yu juga merenung dalam-dalam.
"Lompatan ruang tidak mungkin, menyusup pun semakin sulit, apa yang harus kami lakukan?" Hou Fei bergumam pelan.
Tiba-tiba wajah Qin Yu yang sedang merenung menunjukkan sukacita. Ia memandangi kedua saudaranya: "Fei Fei, Xiao Hei, aku punya solusi!"
“Apa solusinya?” Hou Fei dan Hei Yu secara serempak memandang Qin Yu.
Qin Yu tersenyum: “Kita semua terjebak dalam jalan buntu. Apakah kita harus masuk ke kota kerajaan? Jangan lupa, tujuan kita hanya menyelamatkan Bai Xin.”
“Terjebak dalam jalan buntu?” Hou Fei dan Hei Yu saling memandang dengan ekspresi curiga.
Qin Yu menjelaskan: “Target kita adalah menyelamatkan Bai Xin, bukan menyerbu kota kerajaan. Meski Bai Xin berada di sana, kita bisa menyelamatkannya tanpa masuk. Biarkan dia yang keluar dari kota kerajaan!”
“Bai Xin keluar, bagaimana caranya?” Hou Fei menatap Qin Yu.
Pandangan Qin Yu tertuju ke timur: “Bukankah Bai Xin bersama Zong Jue? Pertama kita hubungi Zong Jue ke Kota Hitam, bernegosiasi dengannya, lalu minta dia menyerahkan Bai Xin.”
“Kakak, Zong Jue mungkin adalah si pembunuh yang ingin menghabisiku.” Hei Yu mengerutkan alis.
Qin Yu menggelengkan kepala sambil berpikir: "Menurut perasaanku, Zong Jue bukanlah orang yang ingin membunuhmu. Pertama, tidak ada permusuhan antara kalian. Kedua, jika dia memang ingin membunuhmu, mengapa tidak langsung bertindak saat pertama kali bertemu di dunia immortal, iblis, dan siluman?"
Hei Yu tertegun, bergumam pelan: "Benar... Saat pertemuan pertama kami di dunia immortal, iblis, dan siluman, mengapa dia tidak bertindak?"
"Selain itu, berdasarkan pengetahuanku tentang Zong Jue, dia bukan tipe orang seperti itu. Lagipula dia menyelamatkan Bai Xin!" Qin Yu berkata tenang, "Jangan bilang Zong Jue tertarik pada Bai Xin, aku sama sekali tidak percaya omong kosong itu. Dan keyakinan terbesarku adalah... Zong Jue ini tahu betul kehebatan Paman Lan!"
Ekspresi Hei Yu dan Hou Fei berubah drastis.
Hou Fei tiba-tiba tersadar: "Benar! Pedang perangnya itu kan hadiah dari Paman Lan. Bahannya sama persis dengan tongkat hitamku dan tombak menembus awan-nya Hei Yu. Pasti dia tahu tingkat kekuatan Paman Lan." Matanya berbinar, "Selama Zong Jue ini tidak nekat, dia pasti tidak akan berani menyerang kita."
Hei Yu mengangguk: “Dan dengan kekuatan kami saat ini, kami benar-benar tidak takut pada siapa pun.”
Tiga saudara bekerja sama, kecuali sekelompok orang seperti Kaisar Naga, Pengmo Huang, Raja Kera Besar, Kaisar Hijau, Ni Huang, dan lainnya—termasuk Módì Darah di dalamnya—Qin Yu dan dua saudaranya sama sekali tidak peduli.
“Tapi kami tidak punya cara untuk menghubungi Zong Jue,” kata Hou Fei tiba-tiba.
“Ini sederhana.” Hei Yu kini tersenyum, suasana hatinya membaik setelah memiliki metode menyelamatkan Bai Xin. “Bukankah kakak dekat dengan pangeran suku Long? Cukup kirim pesan ke pangeran naga untuk minta bantuan. Dengan pasukan tak terhitung milik klan naga, mengirim pesan ke Zong Jue pasti mudah.”
“Benar.”
Qin Yu mengangguk sambil tersenyum, lalu melambaikan tangan. Formasi Transmisi Rahasia langsung muncul di tengah halaman. Tanpa basa-basi, Qin Yu masuk ke dalam formasi, membalikkan telapak tangan untuk mengeluarkan permata transmisi pesan, dan segera mulai menghubungi Ao Wu Ming.
“Kakak Wu Ming, aku Qin Yu. Ada satu hal yang kuharap Kakak bisa bantu.” Qin Yu mengirim pesan, sementara Hou Fei dan Hei Yu memperhatikan dari samping.
Beberapa saat kemudian——
“Qin Yu ya? Sudah 100 tahun tidak ada kabarmu. Ada apa yang perlu kubantu? Asal aku sanggup, pasti akan kutolong.” Ao Wu Ming bersikap mantap. Qin Yu segera membalas: “Kakak Wu Ming, apakah di antara pasukan Long Zujiao di Kota Hitam, ada yang bisa menghubungi Zong Jue?”
“Zong Jue? Yang kau maksud Zong Jue si Dewa Super Burung Roc Bersayap Emas itu?” Ao Wu Ming memastikan.
Banyak orang bernama Zong Jue, tapi yang merupakan Dewa Super hanya satu.
“Benar.” Qin Yu mengangguk.
“Tanpa perlu cek pun aku yakin pasti ada. Untuk sosok penting dari berbagai kekuatan, klan Long pasti punya cara menghubungi.”
Mendapat kabar ini, senyuman segera muncul di wajah Qin Yu. Hou Fei dan Hei Yu yang melihatnya dari samping sudah bisa menebak hasilnya.
"Qin Yu, kalian sekarang tinggal di mana di Kota Hitam Burung? Aku akan segera mengirim anggota suku Long ke tempatmu. Apapun permintaanmu untuk menghubungi Zong Jue, silakan sampaikan padanya. Semuanya sudah kusiapkan sebelumnya." Ao Wu Ming bersemangat.
Setelah itu Qin Yu menyebutkan alamat tempat tinggal beserta nama samaran yang digunakannya. Setelah berbincang sebentar, keduanya mengakhiri komunikasi. Qin Yu melambaikan tangan, menyimpan Formasi Transmisi Rahasia ke dalam Cincin Yan Xuan.
"Kak, bagaimana hasilnya?" Meski sudah menebak, Hou Fei dan Hei Yu tetap ingin konfirmasi langsung dari Qin Yu.
Qin Yu tersenyum dan mengangguk: "Semua lancar. Yang harus kita lakukan sekarang... adalah menunggu ahli dari suku Long di sini." Wajah Hou Fei dan Hei Yu langsung berseri. Ketiga saudara itu pun mulai menikmati minuman alkohol dengan riang di tempat tinggal mereka.
Sambil minum dan mengobrol, mereka menanti kedatangan utusan suku Long.
Sekitar waktu yang diperlukan untuk menghabiskan secangkir teh.
"Bolehkah saya bertanya, apakah ini tempat tinggal Putra Xi Shuang?" Suara terdengar dari luar kompleks. Qin Yu dan kedua rekannya saling memandang lalu tersenyum. Saat menginap, Qin Yu memang menggunakan nama samaran Xi Shuang. Dengan tingkat kekuatan mereka bertiga, mereka bisa merasakan bahwa orang di luar itu telah mencapai level Yāodì empat tingkat dan berasal dari klan Naga.
Qin Yu sendiri yang bangkit dan membuka pintu besar.
Pemuda dari klan Naga ini tertegun melihat trio di halaman. Ia segera menangkupkan tangan: "Hamba Yu Pan dari klan Naga, menghadap tiga Senior."
Dengan gerakan tangan, Qin Yu menutup pintu sambil tersenyum ramah: "Apakah Kakak Wu Ming yang mengutusmu?"
"Benar." Yu Pan tak lagi ragu. "Menurut pesan Yang Mulia, tiga Senior ingin menghubungi Zong Jue. Permata transmisi pesan hamba bisa menghubunginya. Pesan apa yang ingin disampaikan?"
Hei Yu dan Hou Fei mendekat.
Hei Yu bersuara: "Katakan pada Zong Jue, jika masih ingat Paman Lan, suruh dia datang ke Kota Hitam dan bertemu kami. Saudara Yu Pan, nanti antarkan Zong Jue langsung ke sini." Qin Yu dan Hou Fei mengangguk. Pesan Hei Yu ini cukup untuk membangunkan Zong Jue.
"Baik." Meski Kaisar Monster Yu Pan tidak tahu siapa Paman Lan, dia tidak bertanya lebih lanjut. Memegang Permata Transmisi Pesan, Kaisar Monster Yu Pan segera mengirim pesan tersebut ke Zong Jue.
Hanya sebentar, Kaisar Monster Yu Pan mengangkat kepala memandangi trio Qin Yu sambil tersenyum: "Tiga Senior, Zong Jue sudah membalas pesan. Dia akan segera datang ke Kota Hitam."
Disebarkan hanya sebentar, namun sebenarnya memakan waktu hampir setengah shichen. Setelah Kaisar Monster Yu Pan mengirim kabar, barulah Zong Jue tiba di tempat tinggal tiga saudara Qin Yu.
"Braak! Braak!" Pintu gerbang berdentum.
Yāodì Yu Pan memandangi Qin Yu. Qin Yu mengangguk halus. Yāodì Yu Pan pun berjalan membuka pintu halaman. Di luar hanya ada Zong Jue seorang. Kali ini Zong Jue tidak membawa apapun pelayan atau anak buah. Begitu masuk dan melihat tiga wajah Qin Yu, raut curiga muncul di wajahnya.
"Yāodì Yu Pan, terima kasih atas bantuanmu. Saat ini kami tidak perlu meminta bantuanmu lagi." Qin Yu tersenyum.
"Tiga Senior, saya pamit undur diri." Yāodì Yu Pan segera berbalik dan pergi. Saat berjalan melewati Zong Jue, ia tersenyum dan mengangguk halus.
Zong Jue menatap ketiga pria itu dengan curiga: "Tuan-tuan adalah...?" Qin Yu bertiga tiba di Bintang Heiwu dengan mengubah penampilan dan wajah mereka. Kekuatan mereka kini melampaui Zong Jue, dan Zong Jue tidak bisa merasakan aura mereka. Tentu saja ia tidak mengenali.
Penampilan wajah Qin Yu bertiga berubah seketika, kembali ke wujud asli mereka.
“Haha, Tepat! Qin Yu dan kalian bertiga.” Zong Jue langsung tersenyum tipis begitu melihat mereka, “Qin Yu, ketika melihat tulisan ‘Paman Lan’, aku langsung menebak 90% kemungkinan kalian bertiga. Awalnya kukira hanya satu atau dua dari kalian, tak disangka bertiga lengkap.” Saat ini Zong Jue tampak sangat gembira dan bersemangat.
“Tak kusangka.” Zong Jue menghela nafas, “Kalian bertiga hanya dalam hitungan ratusan tahun sudah mencapai tingkat sehebat ini. Saat masih di dunia mortal, sudah kurasakan keistimewaan kalian, tapi prestasi kalian tetap membuatku tertegun.”
Di wajah Hei Yu tak terlihat sedikitpun senyum, matanya menatap tajam ke arah Zong Jue: “Zong Jue, kutanya padamu, mengapa Pengmo Huang memburuku!”
Qin Yu dan Hou Fei juga memandang Zong Jue dengan ekspresi serupa.
Zong Jue melirik Hei Yu sejenak, lalu menghela nafas pasrah: “Hei Yu, jujur saja, pemburuan Yang Mulia padamu... ada hubungannya denganku.”
Alis Qin Yu mengkerut, ia tak menyangka Zong Jue terlibat dalam masalah ini.
“Zong Jue, sebelumnya Pengmo Huang tidak memburuku. Baru setelah kita bertemu, dia mulai memburuku bahkan menghancurkan seluruh keluarga Bai. Aku ingin kau ceritakan semua detail hal ini dari awal sampai akhir.” Wajah Hei Yu terlihat serius.
Zong Jue menghela napas lega, “Hei Yu, saat pertama kali kita bertemu di dunia immortal, iblis, dan siluman dulu, kekuatanmu sudah cukup hebat. Bahkan aku sempat sparing denganmu. Setelah kembali ke kota kerajaan, tanpa sengaja aku membahasmu dengan Yang Mulia. Saat itu aku memujimu, menyebut semua kelebihanmu di hadapannya. Kukatakan padanya bahwa kau adalah calon elit masa depan suku burung kita.”
“Sepertinya kau bermaksud baik untuk adik ketigaku ini?” Kali ini Hou Fei menggunakan sebutan 'adik ketiga'.
“Aku memang berpikir begitu. Senior Lan pernah berjasa padaku. Sekalipun aku melihat potensi besar dalam dirimu, takkan kulakukan hal kotor seperti itu. Tapi yang tak kusangka... Setelah mendengar semua pujianku, Yang Mulia malah mengeluarkan perintah eksekusi untukmu.” Zong Jue menggelengkan kepala dengan wajah penuh kebingungan.
Qin Yu mengamati dengan cermat tatapan dan ekspresi Zong Jue dari awal sampai akhir. Dia yakin, Zong Jue memang tidak berbohong. Seandainya Zong Jue berpura-pura dengan penyamaran tatapan, ekspresi, dan aura yang sempurna sampai seperti ini, Qin Yu sendiri tak bisa berkata-kata lagi.
"Kau bilang kau juga tidak tahu mengapa Pengmo Huang memburuku?" Hei Yu mengerutkan alis sambil menatap Zong Jue.
Zong Jue mengangguk: "Benar, aku memang tidak tahu. Tapi yang kusadari, justru karena laporanku kepada Yang Mulia tentang semua ini, membuatnya berniat membunuhmu. Meski sampai sekarang aku tak paham mengapa penjelasanku bisa memicu niat itu."
"Ceritakan reaksi Pengmo Huang saat itu secara detail, ekspresinya, termasuk setiap kata yang diucapkan." Qin Yu tiba-tiba menyela.
Zong Jue tertegun sejenak.
"Ini memang tidak kuingat jelas, akan kusampaikan yang masih kuingat." Zong Jue tersenyum tipis. Qin Yu menganggukkan kepala, lalu Zong Jue melanjutkan, "Kepada Yang Mulia pernah kukatakan, berdasarkan kekuatan Hei Yu, menurut penilaianku sendiri Hei Yu seharusnya adalah Dewa Super Mutasi. Saat memberitahukan penilaian ini, wajah Yang Mulia berubah pucat, bahkan balik bertanya padaku, apakah benar yakin itu Dewa Super Mutasi?"
Qin Yu menyimak dengan cermat, diam seribu bahasa.
"Selain itu, kukatakan bahwa Hei Yu memiliki memori warisan, dan banyak teknik gerak dalam memori warisan itu adalah teknik khusus Dewa Super Suku Peng. Saat aku menyatakan keraguan tentang hal ini, Yang Mulia mengucapkan satu kalimat." Zong Jue mengingat-ingat dengan seksama.
"Apa katanya?" Hei Yu menyela.
“Hei Yu ini tak ada hubungannya denganmu, tak perlu kau tahu.” Zong Jue menirukan suara Pengmo Huang saat itu, “Adapun ekspresi lain Yang Mulia, sejujurnya, saat berbicara dengan Beliau di bawah aura dan tatapan mata-Nya yang menggentarkan, aku jarang berani menatap langsung. Hanya sesekali melirik, jadi sebagian besar ekspresi Beliau sudah tak kuingat jelas.”
Qin Yu menganggukkan kepala.
Segera Qin Yu tersenyum tipis: “Saat Pengmo Huang berkata ‘Hei Yu ini tak ada hubungannya denganmu, tak perlu kau tahu’, maksud tersiratnya adalah Hei Yu memiliki hubungan dengannya. Fakta bahwa dia berani mengucapkan ini menunjukkan satu hal: Pengetahuan Pengmo Huang tentang Hei Yu... lebih banyak daripada Senior Zong Jue!” Ucapan Qin Yu ini penuh keyakinan.
“Qin Yu, jangan panggil aku senior. Ini malah membuatku malu.” Zong Jue buru-buru menyela.
Di dunia immortal-iblis-siluman, sebutan senior/junior ditentukan oleh kekuatan masing-masing. Saat ini, kekuatan tiga saudara Qin Yu semuanya telah melampaui Zong Jue.
“Kalau begitu... aku akan memanggilmu Saudara Zong Jue.” Qin Yu terpaksa mundur selangkah. Mendengar ini, Zong Jue hanya bisa menyetujui.
“Kakak, mengapa wajah Pengmo Huang berubah saat mendengar Saudara Zong Jue menyebut Hei Yu sebagai Dewa Super Mutasi? Apa mungkin dia iri dengan dewa super mutasi yang kekuatannya jauh di bawahnya?” Tanya Hou Fei penuh curiga, “Dia kan punya alat komunikasi spiritual, masih takut pada orang?”
“Oh benar!” Zong Jue tiba-tiba tersadar, “Aku ingat, Yang Mulia pernah menanyakan wujud asli Hei Yu. Setelah kujawab, Yang Mulia tidak menunjukkan reaksi apapun.”
Qin Yu menganggukkan kepala.
Dalam hatinya, Qin Yu telah membuat penilaian sendiri.
“Hal ini kita bicarakan nanti saja.” Qin Yu tersenyum, “Saudara Zong Jue, tujuan kami datang adalah untuk menyelamatkan Bai Xin. Kami tahu dia sekarang di tempatmu, bisakah kau menyerahkannya pada kami?” Tatapan Hou Fei dan Hei Yu juga tertuju pada Zong Jue.
“Oh.”
Zong Jue akhirnya mengangguk paham, "Kalian datang untuk hal ini. Dulu saat Keluarga Bai dihancurkan, meskipun bukan aku yang menyerang, akar masalahnya tetap terkait denganku. Saat itu aku hanya bisa menyelamatkan Bai Xin. Karena kalian sudah datang, aku akan segera membawanya keluar."
Di wajah Hei Yu seketika muncul senyuman.
Qin Yu bersyukur, "Kalau begitu kami serahkan pada Saudara Zong Jue."
"Tak perlu berterima kasih. Ini satu-satunya yang bisa kulakukan." Zong Jue tersenyum tipis, "Sekarang tidak ada urusan lain. Aku akan segera pulang untuk membawa Bai Xin langsung ke sini. Kalian harus ingat - setelah menerima Bai Xin, segera tinggalkan tempat ini!" Ekspresi Zong Jue sangat serius.
"Kami mengerti." Qin Yu mengangguk, "Kami bertiga akan menunggu di sini untuk Saudara Zong Jue."
Zong Jue mengangguk, lalu seluruh tubuhnya berubah menjadi kilatan cahaya yang melesat ke cakrawala timur.
Dari ketinggian, planet Hei Wu yang megah hanya memiliki dua kota: satu sangat besar bernama Kota Hei Wu, dan satu kecil bernama Kota Kerajaan.
Sebuah sosok manusia terbang keluar dari Kota Hei Wu, lalu langsung melakukan lompatan ruang ke pinggiran kota kecil - Kota Kerajaan. Para pengawal kerajaan segera membuka pintu gerbang dengan hormat saat mengenali Zong Jue, menyambutnya masuk sebelum menutup kembali gerbang.
Tempat tinggal tiga saudara Qin Yu di Kota Hei Wu.
Saat ini di halaman tak hanya ada trio bersaudara itu, tapi juga Bai Ling dan Xiao Hei Tong.
"Kak, Kakak kedua, benarkah kakak perempuanku akan segera datang?" Bai Ling memancarkan kejutan di wajahnya, masih sulit mempercayainya. Hei Yu menggenggam lembut tangannya: "Ling Er, tenanglah. Segera kau akan bertemu Kakak Bai Xin."
Qin Yu dan Hou Fei di samping turut merasakan kegembiraan ini.
“Xiao Hei dan Bai Ling ini, selama seribu tahun di Jiang Lan Jie, perkiraan dalam hati terus tidak tenang.” Qin Yu menghela napas dalam hati. Setelah lama berinteraksi dengan Bai Ling, ia memahami karakter istri Xiao Hei ini dan mampu menebak kegelisahan yang terus menghantui hati sang rubah putih.
“Paman, Paman Kedua, apakah aku bisa segera bertemu Bibi Besar?” Hei Tong yang licik seperti hantu itu menarik lengan Qin Yu dan Hou Fei dengan diam-diam, berbisik bertanya.
Hou Fei yang paling suka menggoda Hei Tong pun tersenyum nakal: “Tentu! Tunggu saja di sini. Sejak lahir sampai sekarang kau belum pernah bertemu bibimu kan? Sebentar lagi kau akan melihatnya. Ini semua berkat jasamu Paman Kedua ini!” Hou Fei mendekatkan wajahnya ke Hei Tong. “Ayo, Tongtong sayang, cium Paman Kedua sekali dong.”
“Tidak.”
Hei Tong memalingkan wajah, lalu tiba-tiba menempelkan mulut kecilnya ke pipi Qin Yu dengan suara "chu" keras.
Qin Yu tertegun.
“Kau minta aku menciummu, aku justru tidak mau. Aku akan cium Paman!” Hei Tong berkata dengan penuh kesombongan sambil mendongakkan kepala. Wujud Hei Tong yang masih seperti gadis remaja ini, ditambah dimanja oleh para senior seperti Qin Yu dkk, membuat karakternya semakin nakal seperti anak kecil. Hei Yu dan Bai Ling pun harus meminta persetujuan Qin Yu, Hou Fei, bahkan Wu Lan dan Ye Qu dulu sebelum bisa memberikan pelajaran pada Hei Tong.
Bagaimanapun, Xiao Hei Tong ini tumbuh besar di depan mata Wu Lan, Ye Qu, Qin Yu dan lainnya.
“Xiao Tong, kemarilah ke pelukan ibu.” Bai Ling mengulurkan tangan sambil tersenyum. Hei Tong melompat-lompat lalu duduk di pangkuan Bai Ling, kemudian memandang Hei Yu dengan wajah memelas. “Ayah, aku ingin main keluar.”
“Tidak boleh!” Jawab Hei Yu tegas.
Mata hitam legam Hei Tong membelalak: “Ayah, bertahun-tahun ini aku terus-terusan di Jiang Lan Jie, bosan mati! Aku mau jalan-jalan ke kota. Ayah, jabatanku sudah mencapai Yao Langit, selama ini belum sekalipun keluar!”
Hei Wu yang sebaik aku, tetap menunjukkan wujud membeku.
"Paman?" Hei Tong memandangi Qin Yu dengan memelas-melas. Dia sangat paham, baik ayahnya maupun Paman Kedua selalu mematuhi perintah Paman. Asal bisa mendapat persetujuannya, segalanya akan beres.
Qin Yu menatap Xiao Hei Tong.
Sebelum menghadapi Tribulasi Sembilan Sembilan Langit, aku sendiri sudah menjelajahi Benua Qianlong, bahkan membantai di dunia kultivasi bawah laut, menerobos Vila Sembilan Pedang Dewa, bahkan membakar habis Benua Tenglong dengan Api Langit. Dibandingkan dengan pengalamanku, perjalanan Xiao Hei Tong memang masih sangat minim.
"Xiao Hei, saat kekuatan kita mencapai level Xiao Hei Tong dulu, sudah tak terhitung pengalaman yang kita lalui. Pengalamannya memang terlalu sedikit. Setelah menjemput Bai Xin, kita akan menemani dia menjelajahi Kota Hei Wu sepuasnya," Qin Yu mulai berbicara.
Hei Tong segera menoleh ke ayahnya, Hei Yu.
“Hm, Kakak benar. Memang tidak boleh terus membiarkan Xiao Ting hidup di bawah perlindungan kami.” Hei Yu menganggukkan kepala dengan ekspresi penuh pertimbangan, “Xiao Ting, setelah kita menjemput Bibi Besarmu, kami akan mengajakmu jalan-jalan di Kota Hitam ini.”
“Yey!”
Hei Yu seketika berseri-seri, lalu bergumam pelan, “Bibi, Bibi, cepatlah datang. Kalau Bibi sudah datang, aku bisa jalan-jalan keliling Kota Hitam.”
Sementara Qin Yu dan yang lain menemani Xiao Hei Ting bermain di halaman, saat ini Zong Jue telah kembali ke kediamannya. Sebagai Dewa Super Burung Roc Bersayap Emas, status Zong Jue sangat tinggi, hanya berada di bawah Pengmo Huang dan tiga Yāodì level delapan.
Taman di kediaman Zong Jue.
Seorang wanita berjubah putih yang mirip dengan Bai Ling duduk di tepi kolam, menatap air yang tenang seperti cermin sambil termangu. Sesekali dia menghela napas panjang, lalu kembali menatap permukaan air.
"Xiao Yu, saudari, kalian harus tetap hidup." Bisikan keluar dari mulut perempuan berbaju putih itu, setetes air mata mengalir dari sudut matanya. Selama ratusan tahun ini, Bai Xin terus tinggal di kediaman Zong Jue. Zong Jue memperlakukannya dengan sangat baik, tidak pernah menyulitkannya.
Namun setiap teringat saudara kandung, orang tua, dan senior keluarga yang telah mati, hati Bai Xin langsung sesak. Kini keluarga Bai hanya tersisa dia dan Bai Ling.
"Bai Xin." Zong Jue masuk melalui pintu besar taman, melangkah di jalan setapak batu putih yang mengarah langsung ke tempat Bai Xin berdiri.
Bai Xin segera mengusap air matanya dan berdiri dengan menunjukkan kesan hormat begitu mendengar suara itu. Rasa hormat ini bukan hanya karena status tinggi Zong Jue yang bisa menguasai hidup-matinya. Alasan terpenting adalah... dia yakin Zong Jue orang baik, setidaknya sangat memperhatikannya.
"Putra Tuan Zong Jue." Bai Xin memanggilnya seperti para pelayan biasa.
Zong Jue mengangguk halus pada Bai Xin, kemudian berbicara melalui telepati: "Bai Xin, bukankah kau ingin menemui adikmu dan Hei Yu?"
Bai Xin menatap Zong Jue dengan ekspresi tak percaya. Melihat pandangan tegas di mata Zong Jue, kegilaan sukacita meluap dalam hatinya. Tapi dia tahu hal ini tak boleh diucapkan keras-keras, segera berkomunikasi lewat telepati: "Putra Tuan Zong, benarkah Tuan mengizinkanku bertemu adik dan Xiao Yu?"
Zong Jue mengangguk tipis.
"Di mana mereka sekarang?" tanya Bai Xin buru-buru melalui telepati.
Zong Jue tersenyum: "Mereka sedang berada di Kota Hei Wu. Akan kuantar kesana, tak lama lagi kita sampai."
"Kota Hei Wu?" Bai Xin terkejut. Saat ini hatinya dipenuhi bukan hanya kejutan, tapi juga kekhawatiran. Dengan tatapan cemas dia berbisik lewat telepati: "Putra Tuan, bukankah ini tempat inti suku burung? Bagaimana mungkin Xiao Yu bisa berada di sini?"
Zong Jue menyungging senyum tipis: "Bai Xin, bukankah kau tahu Hei Yu memiliki dua saudara?"
Bai Xin mengangguk, kemudian berkata melalui telepati dengan ekspresi akhirnya paham: "Mungkinkah..."
"Tak perlu banyak bicara. Setelah bertemu mereka, kau akan mengerti segalanya." Zong Jue langsung berkata melalui telepati, "Sekarang bersiaplah, kita akan segera meninggalkan kota kerajaan."
"Baik." Bai Xin bahkan tak bisa menahan kegembiraannya hingga berbicara keras.
……
Gerbang barat kota kerajaan.
"Buka gerbang." Zong Jue memerintahkan dengan tenang.
"Siap, Putra Tuan Zong Jue." Pengawal gerbang yang melihatnya segera memberi hormat, lalu menekan katup mekanisme. Gemuruh dahsyat menggema saat pintu gerbang setebal satu li itu terbuka.
Dengan santai, Zong Jue keluar membawa seorang pelayan - tak lain adalah Bai Xin yang menyamar.
"Ada apa dengan Putra Tuan Zong Jue? Hari ini sudah kedua kalinya beliau keluar kota. Baru tadi pagi beliau kembali."
"Siapa tahu? Kali ini membawa pelayan, mungkin hendak membeli sesuatu."
"Para pengawal pintu gerbang itu mulai mengobrol." Sebenarnya hidup mereka sangat membosankan, urusan besar tidak bisa mereka ikut campur, hanya mengurusi hal-hal kecil seperti ini. Saat itu, seorang pria berjubah hitam sedang berdiri di pintu gerbang kota, menyaksikan Zong Jue dan Bai Xin meninggalkan kota.
"Lapor Yang Mulia, Tuan Zong Jue dan Bai Xin sudah keluar pintu gerbang." Pria berjubah hitam ini menggenggam permata transmisi pesan, mengirimkan kabar ini melalui alat tersebut.
Masih dengan kelambu yang berkibar-kibar, di dalamnya terbaring seorang kecantikan yang sensual, satu-satunya perempuan di antara tiga ahli besar di bawah komando Pengmo Huang, Yāodì level delapan Bai Feng.
Di luar kelambu masih berdiri pemuda berbaju hitam itu.
"Baik, kau bisa keluar." Suara lembut Bai Feng menembus kelambu. Pemuda hitam itu segera membungkuk, kemudian diam-diam meninggalkan tempat tinggal Bai Feng. Seketika seluruh wujud Bai Feng menghilang dari ranjang.
Di angkasa atas istana.
Bai Feng yang mengenakan jubah putih melayang di udara, membuka bibir merahnya dengan lembut dan berkata: "Ao Ku, masih belum mau keluar?"
"Bai Feng, kau tak perlu khawatir tentangku." Suara rendah dan parau terdengar, sementara siluet seorang pria muncul di samping Bai Feng. Tubuhnya sangat tinggi, bahkan dua kepala lebih tinggi dari Bai Feng, dengan sorot mata yang tajam. Meski bertubuh besar, pria ini tidak terkesan kurus, justru memancarkan aura yang sangat menekan.
Tiga ahli di bawah komando Pengmo Huang: pertama 'Fengwei He' Bai Feng dari klan He (Dewa Tingkat Atas berekor phoenix), kedua 'Qinghuo Ying' Liu Tu dari suku elang (Dewa Tingkat Atas api biru), dan ketiga yang terkuat - 'Shuangshou Longjiu' Ao Ku, Dewa Tingkat Atas mutasi berkepala dua.
Ibu Ao Ku berasal dari suku burung nasar botak, sementara ayahnya adalah anggota suku naga. Menurut legenda, Ao Ku sendiri memiliki hubungan darah dengan Kaisar Naga saat ini, Ao Fang. Tentu ini masih sebatas kabar angin tanpa konfirmasi resmi.
Namun kekuatan Ao Ku yang tak terbantahkan membuatnya tak diragukan lagi sebagai yang terkuat di antara trio ahli ini!
“Ao Ku, Yang Mulia dan Liu Tu saat ini tidak hadir di kota kerajaan, kau seharusnya tahu semua hal……”
“Kau yang pegang kendali gambaran besar, aku, tahu.” Ao Ku berkata dingin, “Baiklah, _demon sense_-ku sudah ketahuan Zong Jue dan wanita itu mulai menggunakan lompatan ruang, kalau tidak segera pergi ini akan jadi masalah.”
Bai Feng mendengus dingin.
Segera Ao Ku dan Bai Feng berubah menjadi dua kilatan cahaya langsung terbang ke arah pintu gerbang.
……
Wilayah Kota Hitam Wu sangat luas, panjang temboknya saja penuh 1 miliar li, hanya praktisi bela diri yang bisa membangun kota mengerikan seperti ini. Jika diserahkan ke Orang Biasa, seumur hidup pun mungkin tidak bisa menempuh 1 miliar li. Saat ini Ao Ku dan Bai Feng sudah terbang masuk ke Kota Hitam Wu dari ketinggian ekstrem.
“_Demon sense_-mu sedikit lebih kuat dariku, jangan sampai gagal melacak mereka.” Bai Feng tertawa.
“Tenang.” Ao Ku menjawab dengan kejam.
Bai Feng berkata dengan tenang: "Yang Mulia benar-benar hebat. Dulu awalnya ingin membunuh Bai Xin, tapi Yang Mulia tetap memberikannya pada Zong Jue. Malah memerintahkan anak buah kami untuk mengawasi Bai Xin diam-diam. Tak disangka... Setelah gagal memburu Hei Yu, taktik ini akhirnya akan berhasil."
Bai Feng sangat paham, Zong Jue membawa Bai Xin pasti ingin menyatukannya dengan Hei Yu dan Bai Ling. Lagipula untuk urusan penting, bukankah ada banyak pelayan yang bisa dibawa? Mengapa harus membawa Bai Xin?
"Bai Feng, sudahkah kau laporkan hal ini pada Yang Mulia?" tiba-tiba Ao Ku bertanya.
"Urusanku, tak perlu kau khawatirkan." Bai Feng mengangkat alisnya.
Sambil berbincang, mereka terus terbang di atas Kota Hei Wu. Tiba-tiba Ao Ku berseru: "Zong Jue sudah mendarat di luar sebuah halaman. Di dalam ada beberapa orang. Aku hanya sempat mengamati satu orang - itu Yāodì level enam. Tak berani kulanjutkan pelacakan, takut ketahuan."
Ao Ku sangat cerdik, _demon sense_-nya hanya menemukan Hou Fei lalu tak melanjutkan penyelidikan.
"Yāodì level enam?" Mata Bai Feng berkilau.
"Orang itu Kera Air Bermata Api, harusnya Hou Fei yang disebut Yang Mulia sebagai saudara lain Hei Yu." Ao Ku tiba-tiba berubah intonasi, "Bisa bertindak."
Di halaman, tiga saudara Qin Yu bersama Bai Ling dan Hei Tong sedang mengobrol santai.
“Kakak, jangan-jangan Zong Jue menipu kita?” Hou Fei mengerutkan alis, “Seandainya dia bohong dan membawa pasukan untuk penumpasan cepat, situasinya benar-benar sial.”
Qin Yu menggelengkan kepala: “Tidak akan. Seandainya dia benar-benar ingin menghabisi kami semua, kemampuan berbohongnya terlalu berlebihan. Eh, kesadaran immortalku sudah menemukan jejaknya.” Kesadaran immortal Qin Yu jelas mendeteksi di angkasa atas Kota Hitam Burung, Zong Jue sedang terbang membawa Bai Xin.
“Dia saat ini sedang membawa seorang wanita dengan kekuatan level tujuh Raja Siluman.” Qin Yu berkata dengan jelas.
“Benar, itu kakak perempuanku. Saat ditangkap dulu, kakakku memang berada di level tujuh tingkat Raja Siluman.” Wajah Bai Ling berseri-seri penuh kegembiraan.
Sejenak kemudian, Zong Jue dan Bai Xin mendarat di luar halaman. Qin Yu berkata pada Xiao Hei Tong: “Hei Tong, bukakan pintu. Sambut bibimu dengan baik.” Seketika wajah Hei Tong bersinar gembira, berlari riang menuju pintu. Namun tiba-tiba—
“Zong Jue, beraninya kau sungguh di luar batas!” Suara dingin menggelegar dari langit.
Sosok manusia muncul tiba-tiba di atas halaman. Bai Feng! Dia dan Ao Ku telah terus-menerus _mengawasi_ pergerakan Zong Jue dan Bai Xin menggunakan _demon sense_. Begitu Zong Jue hendak mengetuk pintu halaman, mereka langsung melakukan lompatan ruang ke lokasi ini.
Suasana seketika mencekam. Baik Zong Jue dan Bai Xin di luar pintu, maupun Qin Yu serta yang lain di dalam halaman, semuanya membeku ketakutan.
Dan di saat itulah.
“Xiao Tong, Ling'er, masuk ke Jiang Lan Jie!”
Komunikasi telepati Qin Yu hampir bersamaan menggema di benak Hei Tong dan Bai Ling. Keduanya langsung menatap Qin Yu yang segera memindahkan mereka ke Jiang Lan Jie dengan kekuatan pikiran. Secara paralel, pesan telepatinya terdengar di benak Hou Fei dan Hei Yu: "Perempuan di atas itu adalah Yāodì level delapan, Hati-hati!"
Sambil terus mengirim pesan telepati, tubuh Qin Yu berubah menjadi kilatan cahaya. Ia bergegas menyelamatkan Bai Xin.
Bai Xin?
"Kau pasti si sulung dari tiga saudara, Qin Yu." Pintu halaman meledak menjadi serpihan, diiringi suara serak dari luar.
Zhi Bai dengan ekspresi dingin mencengkeram leher Bai Xin, matanya menatap tajam ke arah Qin Yu. Bai Feng telah berpindah ke udara, sementara Zhi Bai sengaja menempatkan diri di samping Bai Xin karena tahu betapa pentingnya sandera ini bagi lawan.
Jilid 13 Tiga Saudara - Bab 26 Pertempuran Pertama
Qin Yu tiba-tiba berhenti di tempat, pandangannya membeku pada Zhi Bai di balik puing pintu.
Melihat sekilas Ao Ku, lalu menyapu pandangan ke Bai Feng di udara, dalam hati Qin Yu tiba-tiba muncul sebuah niat: Jangan-jangan Zong Jue sengaja membawa orang untuk menyerangku?
"Putra Tuan Zong Jue, bukankah engkau adalah pilar masa depan suku burung kami? Sebagai Burung Roc Bersayap Emas kedua dari suku Peng saat ini, bagaimana mungkin kau berani... melanggar perintah Yang Mulia? Berani-beraninya hendak menyerahkan Bai Xin kepada Hei Yu dan kawanannya?" Bai Feng di udara berbicara dengan nada dingin.
Wajah Zong Jue saat ini terlihat agak suram.
"Yang Mulia Bai Feng, Yang Mulia Ao Ku." Punggung Zong Jue tegak, pandangannya tertuju pada keduanya, "Yang Mulia ingin membunuh Hei Yu, kalian berdua saat itu mendukung keputusan itu. Padahal sejak awal sudah kukatakan... di belakang tiga bersaudara Hei Yu ini ada seorang ahli misterius. Jangan bunuh Hei Yu! Tapi kalian tak percaya. Baiklah... nanti kalian menyesal, jangan salahkan aku."
Zong Jue langsung berbalik badan sambil berkata.
"Putra Tuan Zong Jue, apa kau pikir bisa pergi semudah ini?" suara dingin Bai Feng menggema.
Zong Jue，，："Bai Feng, ？" Suara Zong Jue menggema, aura-nya secara tiba-tiba menekan Bai Feng. Zong Jue，"Kalian berani membunuh, silakan saja!"
Setelah berkata demikian, Zong Jue sama sekali tidak mempedulikan keduanya. Langsung mengubah diri menjadi kilatan cahaya terbang menuju cakrawala.
Bai Feng dan Ao Ku hanya melihat kepergian Zong Jue tanpa berusaha menghalangi.
Dewa Super Burung Roc Bersayap Emas merupakan makhluk yang sangat langka bagi seluruh suku burung, dengan status yang amat berharga. Terlebih Zong Jue bukanlah Phoenix atau Merak Pelangi - melainkan Dewa Super dari klan terkuat di suku burung, yaitu Suku Peng.
Bahkan jika Pengmo Huang hendak membunuh Zong Jue, harus memberikan alasan yang jelas.
Adapun Bai Feng dan Ao Ku, paling-paling hanya bisa memarahi Zong Jue. Membunuh? Keduanya tidak memiliki keberanian maupun hak untuk itu.
“Hmph.” Bai Feng mendengus dingin. Sikap tidak hormat Zong Jue padanya sekarang membuatnya sangat kesal.
Segera perhatian Bai Feng dan Ao Ku beralih ke Qin Yu, Hou Fei, dan Hei Yu. Meski tak berani membunuh Zong Jue, mereka masih berani membunuh Qin Yu dan Hei Yu. Adapun Hou Fei... mengetahui latar belakangnya, mereka pun tak seenaknya membunuh. Mereka pahami di belakang Hou Fei ada Raja Kera Besar yang bahkan Pengmo Huang harus berhati-hati.
……
Qin Yu merasakan seluruh tubuhnya bergejolak. Seribu tahun! Selama ini ia belum pernah benar-benar bertempur. Sejak kecil melalui pertempuran demi pertempuran, darahnya sendiri menyimpan haus darah.
“Fei Fei, Xiao Hei, dua Yāodì level delapan ini cukup untuk menguji kekuatan kita sekarang.” Suara Qin Yu terdengar bersemangat.
"Hou Fei menjilat bibirnya, matanya berbinar-binar melirik Ao Ku lalu Bai Feng. Sedangkan Hei Yu memandang Ao Ku dengan aura pembunuhan, karena saat itu Ao Ku masih mencengkeram Bai Xin di tangannya."
"Kakak, aku sudah tak sabar menunggu." Hou Fei memegang tongkat hitam di tangan kanan, sementara kepalan tangan kirinya terus-menerus mengepal dan melepas. Sorot mata apinya menatap tajam lawannya.
"Oh, cukup berani juga rupanya." Bai Feng menyeringai dingin.
Ao Ku menggeser postur tubuhnya mendekati Bai Feng, tangan yang masih menggenggam Bai Xin. Semua orang paham, dengan kekuatan Ao Ku cukup satu niat saja untuk membunuh Bai Xin saat ini. Pandangan Bai Xin tak lepas dari Hei Yu: "Xiao Yu."
"Kakak Bai Xin, aku pasti akan menyelamatkanmu." Seluruh otot tubuh Hei Yu bergetar, ucapnya penuh tekad.
"Nak, kau sedang bermimpi." Suara parau Ao Ku menggema.
Pada saat itu, tiga saudara Qin Yu merasakan udara bergetar. Beberapa saat kemudian, lebih dari belasan orang terbang ke atas halaman. Mereka serentak berkata dengan hormat: "Kami menghadap kedua atasan kita."
"Bawalah Bai Xin kembali ke kota kerajaan."
Ao Ku melemparkan Bai Xin kepada pemimpin kelompok yang baru datang. Sang pemimpin segera menangkap Bai Xin. Saat ini, Bai Xin seolah tubuhnya diberi segel larangan, tak bergerak sama sekali. Suara parau Ao Ku kembali bergema: "Tempat ini tak membutuhkan kalian lagi. Pergilah."
"Ya, Yang Mulia."
Belasan orang itu segera menghilang dari pandangan mata tiga pria Qin Yu.
"Kakak," Hei Yu berkomunikasi melalui telepati pada Qin Yu, "Aku akan mengejar mereka dan menyelamatkan Kakak Bai Xin."
"Jangan gegabah." Qin Yu segera menahannya. Qin Yu sangat paham—dua ahli di hadapan mereka yang berani menyerahkan Bai Xin ke kelompok lain pasti punya keyakinan penuh... bahwa trio mereka takkan bisa menyelamatkan Bai Xin dengan mudah.
“Qin Yu, Hou Fei, Hei Yu, benar?” Bai Feng berkata dengan senyuman tipis, “Kalian tidak perlu melihat lagi. Bai Xin tidak bisa kalian selamatkan. Aku tahu karakter Ao Ku, dia pasti menyimpan cadangan. Saat ini pasti ada energi Ao Ku dalam tubuh Bai Xin. Bahkan jika kalian menyelamatkannya, Ao Ku akan membuatnya meledak sendiri seketika.”
Ao Ku mengangguk halus.
Wajah Hei Yu berubah sedikit, persis seperti dugaannya.
“Qin Yu, yang pernah membersihkan ratusan Xiāndì di bawah komando Kaisar Yu sampai habis. Tapi aku tidak percaya seorang nak yang baru asensi 100 tahun ini punya kekuatan sehebat itu.” Ao Ku terus menatap tajam Qin Yu, “Berani datang ke Bintang Hitam, harus punya kesadaran untuk mati.”
Setelah berkata, aura di seluruh tubuh Ao Ku mulai meningkat.
“Fei Fei, Xiao Hei. Si suara serak ini jadi urusanku. Perempuan itu serahkan pada kalian berdua.” Qin Yu bersuara lantang, “Kita adu, lihat siapa yang lebih dulu sukses mengalahkan musuh.”
“Baik!”
Hou Fei dan Hei Yu serentak bersuara. Di belakang tubuh Hou Fei tiba-tiba muncul bayangan kera raksasa setinggi ratusan zhang. Kera itu seolah-olah meneriakkan suara panjang ke langit, lalu bayangan itu menghilang seketika. Bulu-bulu emas mulai tumbuh di tubuh Hou Fei, sementara bibirnya berubah ungu.
Di permukaan tubuh Hei Yu tiba-tiba muncul bulu-bulu hitam yang membeku. Setiap helai bulu berkilau seperti logam hitam, dengan sisik bulu hitam terlihat jelas di tengah dahinya.
Bentuk pertempuran!
Hou Fei dan Hei Yu sekaligus memasuki bentuk pertempuran. Yang satu menggenggam tongkat panjang hitam, yang lain memegang tombak panjang hitam.
"Haha, beberapa bocah." Suara serak Ao Ku penuh dengan sikap meremehkan. Bai Feng di udara juga tetap tenang, sama sekali tidak menganggap Hou Fei dan Hei Yu sebagai ancaman. Mereka tahu Hou Fei hanya Yāodì level enam, sedangkan Hei Yu baru level lima. Meski sebagai Dewa Super, masih ada kesenjangan kekuatan dibandingkan dirinya.
Di kaki Qin Yu terdapat celana panjang biru, di tubuhnya terdapat kaos ketat berwarna biru yang seluruhnya terbentuk dari energi Nine Transformations Jin Li yang telah mencapai tingkat keenam. Bagi Qin Yu saat ini, jubah zirah immortal kelas tertinggi sama sekali tidak berguna, apalagi baju perang tingkat senjata dewa... dia tidak memilikinya.
"Bocah bermulut serak, berhenti mengoceh." Pandangan Qin Yu menatap tajam ke arah Ao Ku.
Alis Ao Ku berkerut, bibir keringnya bergetar pelan: "Aku benci disebut bermulut serak." Begitu bicara, sebuah pentungan bergigi raksasa tiba-tiba muncul di tangan Ao Ku. Dengan gerakan melengkung yang hampir seperti lompatan ruang, dia langsung berada di hadapan Qin Yu.
Serangan dimulai!
"Majuuu!" Hou Fei melesat membentuk garis lurus ke udara sambil mengayunkan tongkat hitamnya dengan garang ke arah Bai Feng yang melayang. Sementara Hei Yu bergerak dalam pola aneh, dengan kecepatan lebih tinggi dari Hou Fei, berputar ke belakang Bai Feng dan memulai serangan.
Qin Yu melawan Ao Ku,
Hou Fei dan Hei Yu menghadapi Bai Feng.
Pertempuran dimulai!
Pentungan bergigi milik Ao Ku ini memiliki tenaga yang dahsyat, dan senjata ini sendiri adalah sebuah senjata dewa. Meskipun hanya senjata dewa kelas rendah, karena bobotnya yang luar biasa berat, Ao Ku sejak awal memilih pentungan bergigi yang sangat berat ini, sementara pedang kelas menengah senjata dewa diberikan kepada Bai Feng.
Menghadapi serangan pentungan bergigi ini, Qin Yu sama sekali tidak bergerak, pandangannya menatap tajam ke arah pentungan tersebut.
"Bunuh diri," Ao Ku menyeringai dingin dalam hati, energi monster dalam tubuhnya semakin deras disalurkan ke pentungan bergigi. Dia berniat mengakhiri Qin Yu dengan satu pukulan telak.
Qin Yu sedikit menggeser posturnya beberapa sentimeter. Pentungan yang seharusnya menghantam dadanya kini mengenai lengan kiri. Dengan gerakan cepat, Qin Yu menggunakan lengan kirinya untuk menjepit dengan keras, mengapit senjata dewa pentungan bergigi di antara lengannya dan tubuh.
"Ha?!" Wajah Ao Ku dipenuhi keheranan yang tak tersembunyikan.
Pukulan pentungan bergigi yang begitu kuat itu, mengapa bisa dengan mudah terjepit? Secara logika, Qin Yu seharusnya hancur berkeping-keping.
"Hmph, tanpa masuk bentuk pertempuran, kau bahkan tak memenuhi syarat untuk mematahkan tulang dan ototku." Dalam hati Qin Yu menyeringai, tangan kanannya telah menghantam dengan kekuatan tak terbatas. Pentungan bergigi Ao Ku masih terjepit, sama sekali tak sempat menghindar. Tinju Qin Yu langsung menghantam dadanya.
Suara retakan tulang terdengar, darah segar berceceran di udara.
Ao Ku terpental mundur, sementara luka di tubuhnya dengan cepat pulih. Bersamaan itu, pentungan bergigi itu menyusut tiba-tiba dan kembali ke genggamannya.
"Braak!"
“Tampak bayangan tongkat yang samar-samar, seolah muncul dari neraka, tiba-tiba menghantam pinggang Bai Feng. Bai Feng terhempas jatuh dengan kecepatan tinggi, menghantam tanah dengan keras. Seluruh permukaan tanah retak-retak membentuk puluhan celah raksasa, sementara tubuh Bai Feng telah terbenam ke dalam bawah tanah.”
“Haha, wanita bodoh! Tanpa masuk status pertempuran, untuk menghancurkanmu, aku sendiri sudah cukup.” Hou Fei bertolak pinggang, berteriak dengan penuh kesombongan.
Bai Feng si Yāodì level delapan, jika tidak memasuki status pertempuran, bukanlah tandingan Hou Fei yang menggunakan Sembilan Jurus Guntur! Bagaimanapun, Hou Fei sebagai Yāodì level enam yang menggunakan jurus ini, sepenuhnya mampu menyaingi Yāodì level delapan dalam status pertempuran.
Pada pertarungan pertama, tiga saudara Qin Yu langsung menunjukkan keunggulan mutlak.
“Braak!” Sebuah bayangan putih melesat dari bawah tanah, langsung berada di samping Ao Ku. Bayangan putih itu berubah menjadi seorang perempuan dengan tubuh tertutupi bulu putih, hanya bagian atas kepala yang dihiasi bulu merah. Bai Feng... telah masuk ke bentuk pertempuran.
Ao Ku terus menatap tajam Qin Yu, suara seraknya bergema: "Tak kusangka kau benar-benar sehebat ini."
"Senjata dewa kelas rendah ingin menghancurkan tubuhku? Kekuatan segitu mana mungkin cukup?" Qin Yu tersenyum tipis. Tulang dan ototnya memiliki ketangguhan yang hampir menyamai senjata dewa. Senjata dewa kelas rendah sulit merusak tubuhnya.
《Sembilan Transformasi Tubuh Gelap Emas》 pada lapis keenam belum berarti apa-apa. Di lapis ketujuh, tulang dan ototnya sudah setara dengan senjata dewa kelas rendah. Jika mencapai lapis kedelapan, bahkan serangan senjata dewa kelas rendah takkan mampu merusak tubuhnya, bahkan mungkin senjata itu sendiri yang akan patah.
“Cicit～～～” Seluruh tubuh Ao Ku mengeluarkan lapisan sisik naga hitam, dahi nya muncul sebuah tanduk hitam. Di punggungnya tiba-tiba tumbuh dua sayap raksasa, sementara di tulang kemaluannya muncul ekor naga.
Qin Yu, Hou Fei, Hei Yu sejenak terdiam.
“Bentuk pertempuran apa ini?” Ketiganya terkejut. Bahkan klan Naga saat bertransformasi tidak memiliki ekor naga. Sementara anggota suku burung yang bertransformasi umumnya tidak memiliki sayap.
Lihat Hou Fei, bahkan Bai Feng sekalipun, bentuk pertempuran mereka tidak memiliki sayap.
Tubuh tinggi Ao Ku tegak lurus, lengan bersisik naga menggenggam pentungan bergigi. Sayap raksasanya mengibas perlahan, ekor naganya terus bergoyang. Aura kuatnya membuat Qin Yu waspada.
“Ao Ku, ketiga bocah ini masih punya kemampuan. Ayo kita selesaikan dengan kekuatan penuh,” bisik Bai Feng.
“Tahu.” Ao Ku mengangguk.
Tiba-tiba——
Bai Feng dan Ao Ku yang telah masuk ke bentuk pertempuran langsung menyerbu Qin Yu bertiga. Seperti biasa, Ao Ku menyerang Qin Yu sementara Bai Feng menyergap Hou Fei.
……
“Braak!” “Braak!” “Braak!” “Braak!”……
Dengan dua sayapnya, Ao Ku bergerak kilat. Pentungan bergiginya berubah menjadi bayangan-bayangan samar. Qin Yu yang terus menghindar dengan gesit berulang kali menghantam dengan dahsyat, membuat Ao Ku berkali-kali memuntahkan darah dari mulut, matanya semakin memerah.
“Sialan, bocah ini tidak takut mati!”
Sekali lagi Qin Yu menghantam dantian Ao Ku dengan tinjunya. Meski kekuatan pukulan itu berkurang oleh sisik naga, cukup untuk mematahkan tulang. Energi padat Ao Ku telah berhasil menetralkan serangan itu di area dantian.
“Braak!” “Braak!”
Qin Yu baru saja menghindari pentungan bergigi itu, ekor naga langsung menghantam tubuhnya. Ia terpaksa mundur beberapa meter.
"Pentungan bergigi dengan kekuatan penuh bisa menghancurkan tulang dan ototku. Meski ekor naga ini tak bisa mematahkan tulangku, tapi daya hantamnya cukup besar." Ekspresi kejam muncul di wajah Qin Yu, "Sudah cukup menipunya. Saatnya menggunakan senjata dewa."
Pedang Dewa 'Penghancur Langit'!
Dengan kekuatan Qin Yu saat ini mengayunkan Pedang Penghancur Langit, daya hancurnya tetap luar biasa.
"Braak!" Qin Yu menahan pentungan bergigi dengan satu lengan. Dengan suara retakan, tulang lengan kirinya patah.
"Braak!" Tinju kanan Qin Yu menghantam perut Ao Ku pada saat bersamaan.
Tiba-tiba, Pedang Dewa 'Penghancur Langit' muncul tiba-tiba! Qin Yu menggenggam Pedang Dewa tersebut, kekuatan naga mengejutkan dari latihan "Sembilan Transformasi Raga Gelap" level enam memancar. Pedangnya langsung menghujam sisik naga, dan siap menusuk dantian!
Tapi tusukan Qin Yu terhenti.
Ekor naga Ao Ku sedang melilit lengan kanan Qin Yu, membuatnya tak bisa bergerak seinci pun.
Ao Ku menatapnya dengan geram, berkomunikasi melalui telepati: "Sudah kuketahui kau bersaudara dengan Hou Fei dan Hei Yu. Tidakkah kau sadar sejak masuk Negeri Niuyang di dunia mortal, kau menyimpan senjata dewa ini? Sudah lama kutunggu jurus tersembunyimu. Lagipula...yuan infantku tidak berada di dantian. Percuma kau menusuk sana."
JILID 13 TIGA SAUDARA BAB KEDUA PULUH TUJUH MENGULUR WAKTU
Persis saat Qin Yu terkejut dalam hati——
"Matilah!" Wajah Ao Ku penuh kebencian, pentungan bergigi yang dipegang kedua tangannya kembali menambah tenaga, menghantam kepala Qin Yu dengan ganas. Ruang di sekitar pentungan itu terdistorsi sepenuhnya.
"Braak!"
Lengan Qin Yu memaksakan diri menahan serangan ini. Hantaman pentungan yang dipenuhi energi siluman tak terbatas Ao Ku seketika membuat retakan halus di tulang lengannya. Dalam hati Qin Yu tahu ini buruk, seluruh tubuhnya mundur cepat.
Keduanya kembali terpisah.
Ao Ku justru tak mengejar secara aneh, hanya berdiri memandangi Qin Yu. Mata ikan matinya menatap tajam ke arah pemuda itu, suara parau terdengar: "Qin Yu, aku benar-benar tak menyangka tubuhmu seelastis ini. Menurut kabar dari Zong Jue, kau baru asensi ke dunia dewa-iblis-siluman ratusan tahun lalu. Siapa sangka... dalam ratusan tahun kau sudah mencapai tingkat ini. Bakatmu memang yang terbaik yang pernah kulihat."
Qin Yu menatap Ao Ku yang ada di hadapannya, dalam hati terus merenungkan dengan gesit.
Membunuh Ao Ku benar-benar sangat sulit.
Energi monster Ao Ku terlalu kuat. Banyak serangan tinjunya dinetralisir oleh energi monster internalnya. Belum lagi kekuatan mematikan pentungan bergigi miliknya yang harus diwaspadai.
"Sepertinya hanya bisa mengandalkan Pedang Dewa 'Penghancur Langit' dan Jurus Penembus Langit!" Mata Qin Yu menyala dingin. "Dengan kekuatan Ninefold Stellar Force lapis enam yang dipercepat melalui lubang hitam, daya hancur jurus ini pasti bisa melukai Ao Ku."
Tepat saat Qin Yu hendak menyerang——
Braak!
Bai Feng terhempas keras ke daratan. Tanah retak-retak membentuk jurang puluhan li, tapi seketika itu juga Bai Feng sudah melesat kembali ke udara.
"Guk Guk! Makan lagi pentungan kakek!" Teriak Hou Fei yang arogan menggema. Bayangan tongkatnya tiba-tiba menutupi langit, menyerang Bai Feng dari segala penjuru.
Bai Feng merasa pusing tak tertahankan.
Sebenarnya dia memiliki jurus pamungkas. Mengingat wujud aslinya adalah Phoenix berekor panjang, dalam memori warisannya tersimpan jurus legendaris - Feng Wei Zhen (Jarum Ekor Phoenix). Kekuatan mematikannya bahkan membuat Ao Ku harus ekstra waspada. Namun Bai Feng yang mengetahui identitas Hou Fei tak berani menggunakan jurus ini.
Tanpa jurus pamungkas, menghadapi lautan bayangan tongkat Hou Fei yang memenuhi langit dan bumi, dia hanya bisa dipermalukan dan dihancurkan lebur seperti ini.
"Brak!"
Ruang seolah tertusuk, tombak panjang hitam itu tiba-tiba sudah berada di hadapan Bai Feng.
"Hmph, Hei Yu? Baik, kau akan jadi sasaran pelampiasanku." Pandangan Bai Feng yang terus-menerus dihancurkan Hou Fei tiba-tiba beralih ke Hei Yu yang selama ini berada di pinggiran dan sesekali melakukan serangan mendadak.
Seberkas cahaya merah menyala menyala keluar dari tubuh Bai Feng, langsung menghujam ke perut Hei Yu!
Jurus pamungkas Bai Feng - Feng Wei Zhen (Jarum Ekor Phoenix)!
Hei Yu wajah berubah pucat, postur tubuhnya memaksakan diri turun sekitar sepuluh sentimeter. "Cicit~~" Cahaya merah menyala itu menghantam armor bulu hitam di tubuhnya.
Armor Sisik Hitam terbentuk dari lapis demi lapis bulu yang bertumpuk. Cahaya merah itu terasa ekstrem panas, lapisan bulu pada armor Hei Yu langsung terbakar tiga hingga empat lapis.
"Brak!" Cahaya merah itu telah menyusup ke dalam tubuh Hei Yu.
"Xiao Hei." Qin Yu yang memperhatikan kejadian ini terkejut dalam hati.
"Burung jorok!" Hou Fei juga kaget. Ia sama sekali tak menyangka Bai Feng yang selama ini dihancurkannya ternyata memiliki serangan seberbahaya ini, bahkan mampu menembus armor Hei Yu yang pertahanannya hampir setara senjata dewa.
"Kau si rambut putih, kalau mumpuni menyeranglah aku!" Hou Fei seperti mengamuk, seluruh tubuhnya memancarkan cahaya emas menyilaukan. Tongkat hitam panjang di tangannya tiba-tiba memanjang dua kali lipat.
“Jin Yuan!” Wajah Bai Feng berubah drastis, Baju Perang Tingkat Senjata Dewa 'Jin Yuan' ini adalah harta karun milik Raja Kera Besar. Tak disangka Raja Kera Besar malah memberikannya kepada Qin Yu.
Dengan Jin Yuan melindungi tubuh, meski Bai Feng menggunakan Jarum Ekor Phoenix untuk menyerang Hou Fei, tetap mustahil berhasil. Bagaimanapun, Hou Fei adalah Dewa Super Yāodì level 6, kekuatannya hanya selisih satu tingkat dari Bai Feng.
Tongkat panjang hitam itu gila-gilaan menghantam, setiap pukulannya sampai ke puncak kesempurnaan.
Adapun pertahanan?
Hou Fei sama sekali tidak peduli, dia hanya tahu menyerang.
"Serangan dari garis keturunan Raja Kera Besar memang gila-gilaan! Pertahanannya pun ada Baju Perang Senjata Dewa Jin Yuan. Aku juga tidak bisa benar-benar membunuh Hou Fei. Pertarungan ini benar-benar memalukan dan menyiksa!" Bai Feng merasa pasrah yang luar biasa di hatinya.
……
“Wilayah Kota Hitam dan Hitam sangat luas. Namun saat ini, dengan tempat tinggal tiga saudara Qin Yu sebagai pusat, radius ratus li sekitarnya telah menjadi Zona Kematian. Baru saja ribuan orang tewas terkena imbas pertempuran, puluhan ribu lainnya terluka parah, sementara yang lain telah mengungsi lebih awal.”
“Saat ini jutaan orang mengawasi dari langit dan bumi dari kejauhan.”
“Tampak bayangan-bayangan tongkat bagaikan naga terbang mengudara, dentuman keras seperti tabrakan antarplanet terus bergema—suara itu berasal dari benturan langsung antara Qin Yu dan Ao Ku.”
“Braak!”
“Sisa energi serangan yang tak diketahui asalnya menghantam tanah, membuat seluruh daratan bergetar seperti gempa. Retakan-retakan besar menjalar ke segala penjuru.”
“Sosok manusia yang rapat dan padat mengawasi sambil berbisik dari kejauhan.”
“Yang Mulia Yang, siapakah yang berkelahi sampai berani menyerang di Bintang Hitam dan Hitam?” tanya pria besar kepada sesepuh berbaju hitam di sampingnya.
Tua berbaju hitam ini adalah dua tingkat Yāodì, di Bintang Hitam Wu dia termasuk sosok yang memiliki status.
Tua berbaju hitam memandang ke arah TKP pertempuran: "Setiap orang? Lihat aliran energi Qi itu, kau tak bisa merasakan? Pertempuran tingkat ini, andai aku mendekat pun, perkiraan akan dibunuh dengan satu jurus."
Para praktisi bela diri di sekeliling berteriak kaget.
"Yang Mulia, aku dengar dari Guru bahwa kali ini dua dari Tiga Orang Besar di kota kerajaan sedang bertempur sengit." Seorang pemuda menghela nafas.
"Dua dari Tiga Orang Besar?" Tua berbaju hitam membelalakkan mata, bahkan orang-orang sekitar terdiam sejenak.
Tiga Orang Besar di bawah komando Pengmo Huang, masing-masing adalah Yāodì level delapan, semuanya Dewa Tingkat Atas. Kekuatan mereka setara dengan Kaisar Yu yang pernah mencapai level delapan Xiāndì. Tentu saja, ketiganya masih sedikit di bawah Kaisar Yu yang saat ini mencapai level sembilan Xiāndì.
"Kriiieeekkk!"
Suara melengking dan nyaring terdengar, bayangan tongkat yang seolah memanjang puluhan li tiba-tiba menghantam pusat medan perang dari langit.
Seketika dua sosok manusia melesat ke langit dari tengah medan perang.
Selama terbang, kedua sosok ini terus-menerus saling bertabrakan. Dentuman benturan mereka bahkan membuat telinga para pengawas yang berada ratusan li jauhnya berdenging.
……
"Qin Yu, kemampuan pemulihanmu benar-benar mengerikan," Ao Ku tak kuasa berkomentar.
Keduanya terkadang berjarak beberapa li, lalu tiba-tiba melintasi ruang beberapa li untuk saling menghantam dengan tubuh mereka secara langsung.
Di dunia Xianmoyao, serangan umumnya terbagi dua: pengendalian pedang terbang atau jurus/segel larangan untuk serangan jarak jauh, serta pertarungan jarak dekat.
Serangan jarak jauh mungkin terlihat spektakuler, namun sulit untuk membunuh. Bagaimanapun, kekuatan serangan pedang terbang yang digerakkan energi tak bisa menandingi serangan habis-habisan dengan senjata di tangan.
Sedangkan pertarungan jarak dekat...
Sedikit saja tidak hati-hati, mungkin nyawa bisa melayang.
Sementara Qin Yu, mengandalkan pertahanan tubuh yang kuat, terus melakukan pertempuran jarak dekat. Ao Ku juga memanfaatkan kecepatan dan pertahanan luar biasa dari wujud pertempuran 'Naga Elang Berkepala Dua' untuk terus bertarung jarak dekat.
Setiap kali bertempur jarak dekat, keduanya bertarung gila-gilaan untuk mengincar nyawa lawan.
Sekali lagi, dari jarak beberapa li, tubuh mereka bertabrakan keras. Seketika kilat-kilatan serangan gila dilancarkan ke arah satu sama lain.
Pentungan bergigi menyasar kepala Qin Yu. Kali ini, tidak seperti biasanya, Qin Yu tidak menahan dengan lengan.
"Kali ini, kau pasti mati!" Tatapan Qin Yu menyala bagai kilat.
"Braak!" Dengan sedikit penghindaran kepala, pentungan itu menghantam bahu Qin Yu. Suara 'krak' tulang remuk membuat bulu kuduk berdiri, namun Qin Yu hanya mengerutkan alisnya. Kilatan di matanya semakin dingin.
Hampir bersamaan—
Jari telunjuk kiri Qin Yu menusuk keras perut Ao Ku.
Jurus Jari Meteor - Jurus Penembus Langit!
Kekuatan sembilan putaran biru tingkat enam yang termurni, lubang hitam berputar terbalik. Kecepatan kekuatan biru ini mencapai ambang mengerikan.
Saat jari kiri menyerang, tangan kanan Qin Yu mencabik dada Ao Ku dengan Pedang Dewa Penghancur Langit. Ekor naga Ao Ku yang sudah mengantisipasi, segera melilit lengan Qin Yu.
Tanpa akselerasi kekuatan lengan, mustahil Pedang Dewa ini menembus pertahanan sisik naganya.
Senyuman tipis mengembang di wajah Ao Ku, tapi seketika berubah!
"Brak!"
Jurus Penembus Langit!
Ao Ku tak menyangka jari biasa itu bisa melesat dengan daya tembus dahsyat, menembus lapisan demi lapisan sisik naga. Energi monster-nya yang padat hanya mampu mengurangi 80% kekuatan jari biru, gagal menghalangi sisa 20%.
“Tidak ada yuan infant?” Qin Yu merasakan jelas kekuatan Jurus Penembus Langit-nya menembus tubuh Ao Ku, namun tidak mengenai yuan infant lawannya.
“Aaaa～～”
Kilatan cahaya menyilaukan muncul di mata ikan mati Ao Ku, kemudian seluruh otot tubuhnya mulai berubah dan bergerak-gerak. Hanya terdengar "Sss..." suara otot terkoyak terus terdengar.
Dalam pandangan Qin Yu, tubuh Ao Ku secara mengerikan terbelah menjadi dua bagian. Kedua bagian itu mulai tumbuh dan berubah, dalam sekejap berubah menjadi dua sosok. Dua Ao Ku sekarang berdiri di hadapannya, memandang dingin.
Teknik kloning？
Bukan!
“Apa yang terjadi? Warisan ilmu macam apa ini? Kekuatan kedua Ao Ku ini benar-benar setara, sama-sama berada pada puncak kekuatan Ao Ku sebelumnya.” Qin Yu tertegun.
Kedua Ao Ku saling pandang, lalu memandangi Qin Yu. Ao Ku di sebelah kanan berkata dengan senyuman tipis: “Qin Yu, jangan heran. Kuberi tahu, keduanya adalah wujud asliku.”
“Di antara tiga bawahan Yang Mulia, aku yang peringkat pertama. Bahkan Bai Feng punya jurus pamungkas ‚Jarum Ekor Phoenix‘. Kau pikir kemampuanku cuma segitu tadi?” Dua Ao Ku menatap Qin Yu tanpa menyerang.
“Dua wujud asli sekaligus?” Qin Yu bertanya.
Kedua Ao Ku tampak sabar. Yang di kiri mengejek, „Wujud asliku adalah ‚Shuang Shou Long Jiu‘ (Elang Naga Berkepala Dua), Dewa Tingkat Atas mutasi. Membelah diri menjadi dua adalah kesaktian bawaan dari memori warisan. Tadi kau bisa bertarung seimbang dengan satu wujudku, itu sudah cukup baik. Tapi jika kami berdua menyerang bersamaan, kau takkan sanggup.“
Qin Yu mendengar penjelasan Ao Ku dalam diam. Tiba-tiba matanya menyipit.
„Fei Fei, Xiao Hei, hentikan pertempuran! Segera ke sini!“ Qin Yu berkomunikasi melalui telepati.
Saat ini Hou Fei dan Hei Yu yang sedang bertempur sengit dengan Bai Feng mendengar telepati Qin Yu. Mereka sangat percaya pada Qin Yu, langsung meninggalkan Bai Feng dan terbang gesit ke arah Qin Yu. Qin Yu menggerakkan hatinya, langsung memasukkan Hou Fei dan Hei Yu ke dalam Jiang Lan Jie.
"Fei Fei, Xiao Hei, kalian masuk dulu ke Jiang Lan Jie. Aku akan segera menyusul." Suara telepati Qin Yu bergema dalam benak Hou Fei dan Hei Yu.
"Swoosh!"
Bayangan Bai Feng tiba-tiba muncul di samping dua sosok Ao Ku, bertanya curiga: "Ao Ku, Hei Yu dan Hou Fei menghilang."
Kedua Ao Ku mengerutkan alisnya, lalu memandang dingin ke arah Qin Yu. Kedua pasang mata itu bagaikan ular berbisa yang menatap tajam Qin Yu.
"Ao Ku, siasat licik dalam hatimu sudah kuketahui. Kau tak perlu menyamar lagi." Senyum tipis mengembang di sudut bibir Qin Yu.
"Siasat? Siasat apa?" Ao Ku masih berpura-pura.
Qin Yu berkata dengan tenang: "Sejak awal, saat kalian berdua muncul, aku sudah curiga... Untuk membunuh atau menangkap kami, mengapa Pengmo Huang dan Yāodì level delapan lainnya tidak muncul?"
"Untuk menyerang kalian, kami berdua sudah cukup," Bai Feng menyahut.
Qin Yu menggelengkan kepala: "Ao Ku, Bai Feng, awalnya bisa dianggap kalian sombong, mengira dua orang cukup untuk melawan kami. Tapi setelah bertarung begitu lama, kalian seharusnya sudah tahu kalian tidak mampu membunuh kami. Jika Pengmo Huang dan 'Yang Mulia' lainnya ada di Bintang Hitam, pasti sudah muncul. Tapi pertempuran sengit ini sudah berlangsung lama, Pengmo Huang tetap belum muncul."
“Jadi, aku menilai pondasi dasar Pengmo Huang tidak berada di Bintang Hitam Wu.” Qin Yu berkata penuh percaya diri, “Sedangkan kalian berdua yang bertarung dengan kami, misalnya Bai Feng, awalnya sama sekali tidak mengerahkan kekuatan penuh. Baru setelah dihancurkan lebur, baru menggunakan Jarum Ekor Phoenix. Adapun Ao Ku... setelah bertarung lama denganku, jika bukan karena merasakan Jurus Penembus Langit-ku dan senjata dewa yang cukup untuk membunuhnya, dia pasti tidak akan mengeluarkan seluruh kekuatan dengan berubah menjadi dua wujud asli.”
Qin Yu menatap tajam kedua orang ini: “Semua ini menunjukkan apa? Menunjukkan kalian sedang mengulur waktu. Pasti Pengmo Huang sedang dalam perjalanan pulang, bahkan mungkin segera tiba di Bintang Hitam Wu.”
Saat ini kesadaran immortal Qin Yu menyelimuti seluruh Bintang Hitam Wu. Dengan tingkat jiwa Langit ketiganya yang telah mencapai tingkat ketiga Jiwa Langit, ditambah bantuan Air Mata Meteor, bahkan level Sembilan Kaisar Siluman sekalipun tidak akan bisa lolos dari penyelidikannya.
Ao Ku dan rekannya menyatu menjadi satu, lalu menatap Qin Yu: "Qin Yu, kau memang pintar. Apa yang kau katakan benar. Begitu bertarung denganmu, aku langsung tahu: Bahkan jika aku membelah diri menjadi dua wujud asli sekalipun, paling-paling hanya bisa mengalahkanmu. Tapi begitu kau kabur, aku takkan bisa menangkapmu. Jadi aku cuma mengulur waktu..."
"Kau masih mengulur waktu... Pengmo Huang sudah sampai." Qin Yu tersenyum manis, seluruh tubuhnya berubah menjadi aliran cahaya yang melesat gesit ke kerumunan penari di Kota Hitam.
Ao Ku dan Bai Feng terkejut, baru hendak mengejar, tapi _demon sense_ mereka mendeteksi aura Qin Yu telah menghilang sama sekali.
"Qin Yu ini memang licin. Eh, dia bilang Yang Mulia sudah datang tadi bagaimana ceritanya? Apakah Benar Yang Mulia sudah tiba?" Bai Feng bertanya curiga. Ekspresi serupa terpancar di wajah Ao Ku.
Namun sekejap kemudian—
Keduanya menyunggingkan senyum getir, karena dalam benak mereka telah bergema telepati Pengmo Huang: "Hei Yu dan kedua saudaranya mana?"
Jilid 13 Tiga Saudara Bab Kedua Puluh Delapan Panggilan Resmi ke Seluruh Dunia
Baru saja melewati pertempuran sengit antar ahli tingkat Kaisar, wilayah hampir seratus li itu telah berubah menjadi reruntuhan. Di angkasa atas medan perang, dua sosok sedang mengambang. Hanya sejenak, dua orang lagi muncul tiba-tiba di samping mereka.
‘Fenwei He’ Bai Feng, ‘Qinghuo Ying’ Liu Tu, ‘Shuangshou Longjiu’ Ao Ku.
Ketiganya merupakan tiga ahli terkuat di bawah komando Pengmo Huang, dengan status yang hanya berada di bawah sang Kaisar. Saat ini, penguasa tertinggi suku burung beserta ketiga ahli ini sekaligus berkumpul di angkasa atas Kota Heiwu.
"Yang Mulia."
Ao Ku dan Bai Feng membungkuk dengan hormat. Sifat angkuh mereka yang biasa telah lenyap, yang tersisa hanya sikap khidmat dengan bayangan kecemasan dan ketakutan di wajah.
Di samping Pengmo Huang berdiri 'Green Flame Eagle' Yāodì Liu Tu, yang mengenakan zirah perang hijau. Meski matanya sesekali berkedip menampilkan hasrat bertarung yang meledak-ledak, di dekat sang penguasa aura-nya sepenuhnya tersembunyi.
Tepat di tengah berdiri penguasa tertinggi suku burung - Pengmo Huang sendiri!
Pengmo Huang Zong Yan, wujud aslinya adalah Burung Roc Bersayap Emas dengan kekuatan setara Yāodì level delapan. Dengan harta pusaka warisan, sang kaisar mampu mengalahkan tiga ahli bawahannya sendiri dengan mudah.
Dari ujung rambut hingga kaki, Pengmo Huang memancarkan kilau emas: jubah panjang keemasan, sepatu perang berwarna emas, mahkota kemilau. Namun sorot mata dinginnya yang tidak mengandung secercah emosi menyapu kedua bawahan, Bai Feng dan Ao Ku.
“Yang Mulia, aku dan Ao Ku tidak menyangka kekuatan tiga saudara Hei Yu begitu hebat. Kami terus-menerus mengulur waktu, namun Qin Yu akhirnya ketahuan niat kami. Ketiga mereka pun kabur. Yang Mulia, kali ini aku dan Ao Ku gagal menjalankan tugas. Mohon hukuman dari Yang Mulia.” Bai Feng berkata dengan hormat.
“Mohon Yang Mulia menghukum kami.” Ao Ku juga mengikuti.
Ao Ku dan Bai Feng sangat paham, Pengmo Huang sangat membenci orang yang cuci tangan. Lebih baik mengakui kesalahan daripada mencoba cuci tangan. Bahkan jika sebenarnya tidak bersalah... Pengmo Huang mungkin tetap akan bunuh mereka.
“Oh, kekuatan tiga saudara mereka sehebat itu? Bahkan kalian berdua tak mampu melukai mereka?” Untuk pertama kalinya Pengmo Huang bersuara. Suaranya bernada melengking namun menusuk jiwa, dengan aura wibawa kaisar yang terpancar natural. Tak seorang pun berani tidak patuh.
"Yang Mulia." Bai Feng berkata dengan hormat, "Kekuatan Qin Yu bertiga memang luar biasa. Bawahan ini bertarung sendirian melawan Hou Fei dan Hei Yu, hanya bisa bertahan dengan susah payah. Sedangkan Qin Yu yang bertarung melawan Ao Ku, bahkan sampai memaksa Ao Ku mengeluarkan dua wujud aslinya."
Ao Ku menambahkan, "Yang Mulia, Hou Fei adalah Yāodì level enam, Hei Yu level lima. Adapun Qin Yu... bawahan agak sulit menilainya. Tingkat jiwanya hampir menyamai bawahan. Tubuhnya sangat tangguh, bahkan bawahan harus menggunakan kekuatan penuh dan mengandalkan senjata dewa untuk melukainya."
Pengmo Huang mengangkat kelopak matanya, bagaikan dua pancaran emas nyata menembus Ao Ku: "Benarkah Qin Yu sekuat itu? Ketangguhan tubuhnya mendekati senjata dewa kelas rendah?"
“Benar, dan kemampuan pemulihan Qin Yu ini sungguh luar biasa. Tulangnya yang baru saja kuhantam hingga patah, langsung diperbaiki dalam sekejap.” Ao Ku menambahkan, “Dia juga memiliki Pedang Dewa dan Jurus Jari yang mematikan. Jika aku tidak menggunakan kedua wujud asli, mungkin aku bahkan bisa kalah.”
Pengmo Huang mengangguk.
Dengan pandangan dingin yang menyapu kedua orang itu, Pengmo Huang berkata tenang: “Aku paham. Sekarang kembali ke istana.”
“Mematuhi perintah, Yang Mulia.” Bai Feng, Ao Ku, dan Liu Tu membungkuk hormat. Keempat orang itu kemudian berubah menjadi kilatan cahaya melesat ke arah kota kerajaan.
Di dalam Jiang Lan Jie.
Qin Yu, Hou Fei, Hei Yu, serta Bai Ling berkumpul.
“Kak Yu, sekarang apa yang harus kita lakukan? Kakak perempuanku lagi-lagi ditangkap anak buah Pengmo Huang. Bagaimana cara menyelamatkannya?” Bai Ling terlihat panik sampai-sampai hampir menangis.
Hei Yu hanya bisa menggenggam tangan Bai Ling, menghibur: "Ling'er, jangan cemas, kakak dan aku pasti akan mencari solusi." Dalam hati Hei Yu juga dilanda kecemasan. Saat pertama kali melakukan asensi ke dunia immortal-iblis-siluman, kakak perempuan Bai Ling, Bai Xin, juga sangat menyayanginya.
Hou Fei menggeretakkan gigi: "Sekarang kita sudah mengacaukan situasi. Jalur melalui Zong Jue 90% kemungkinan sudah tertutup. Menyelamatkan Bai Xin itu akan sangat sulit."
"Lalu apa yang harus kami lakukan?" Bai Ling bertanya dengan panik.
Qin Yu dan Hei Yu sama-sama mengernyitkan alis. Keduanya sedang merenungkan strategi. Namun syarat untuk menyelamatkan Bai Xin sekarang jauh lebih sulit dibanding saat tiga saudara baru tiba di Black Flame Star. Bahkan mungkin pasukan Pengmo Huang sudah kembali.
"Eh, Kakak, tadi kenapa kau tiba-tiba menyuruh kami masuk ke Jiang Lan Jie?" tiba-tiba Hou Fei teringat kejadian sebelumnya. Hei Yu juga memandangi Qin Yu penuh tanya.
Qin Yu tersenyum: "Tadi Ao Ku dan Bai Feng sengaja menunda waktu dengan kami. Aku menyimpulkan bahwa Pengmo Huang sementara tidak berada di Bintang Hitam Wu. Tapi penundaan dari Ao Ku pasti untuk menunggu Pengmo Huang kembali menangkap kita. Makanya aku menyuruh kalian masuk ke Jiang Lan Jie dulu."
"Menunda waktu?" Hou Fei dan Hei Yu terkejut, baru mulai memahami alur pertempuran tadi setelah berpikir.
"Selain itu, sejak aku mulai curiga, kesadaran immortal-ku sudah menutupi seluruh Bintang Hitam Wu. Di detik terakhir, aku merasakan dua Yāodì level delapan tiba-tiba muncul di formasi teleportasi antarbintang. Keduanya kemungkinan adalah Pengmo Huang dan salah satu dari tiga Yang Mulia lainnya," kata Qin Yu yakin.
Yāodì level delapan jumlahnya sangat langka. Sekaligus muncul dua, apalagi aura khas Burung Roc Bersayap Emas yang kurasakan dari Pengmo Huang mirip dengan Zong Jue.
"Pengmo Huang sudah kembali?" teriak Hou Fei kaget.
Qin Yu mengangguk.
Hei Yu juga mengerutkan alis: "Seandainya Pengmo Huang benar-benar kembali, hal ini akan menjadi sangat kompleks. Dia memiliki harta pusaka warisan yang membuat kekuatannya hampir menyamai Kaisar Naga dan Raja Kera Besar. Dengan kekuatan kami bertiga... bertemu dengannya, kami sama sekali tidak punya kemampuan untuk bersaing."
"Bukan cuma itu," keluh Hou Fei dengan pasrah, "Berdasarkan informasi dari Raja Kera Besar, harta warisan Kaisar Naga bisa meningkatkan pertahanannya secara signifikan sekaligus memperkuat serangan. Sedangkan harta warisan Pengmo Huang sebenarnya adalah mahkota di kepalanya itu. Mahkota itu bisa meningkatkan kecepatannya menjadi tiga kali lipat, sekaligus membuat kekuatan serangannya menjadi sangat tajam."
"Tiga kali lipat?" Qin Yu dan Hei Yu tertegun dalam hati.
Hou Fei mengangguk: "Benar. Pengmo Huang sejak awal sudah menguasai kecepatan di dunia. Dengan tambahan harta warisan ini, di seluruh dunia immortal, iblis, dan siluman, tak ada yang bisa menyaingi kecepatannya. Jika kami menghadapinya, mungkin bayangannya saja tidak sempat kami lihat sebelum kami dikalahkan."
Pengmo Huang yang mengandalkan kecepatan, bahkan tanpa peningkatan pun sudah hampir tak tertandingi di dunia immortal, iblis, dan siluman. Begitu kecepatannya meningkat tiga kali lipat, hanya dia yang bisa menyerang, sementara musuh jangan harap bisa menyentuhnya.
"Dan... kecepatan itu sendiri adalah kekuatan serangan. Ketika kecepatan mencapai ambang batas, daya hancurnya juga luar biasa. Menurut Raja Kera Besar, Kaisar Naga unggul dalam pertahanan dan serangan, tapi kecepatannya biasa saja. Sedangkan Pengmo Huang ini cepat, serangannya cukup mematikan, tapi pertahanannya lemah." Hou Fei berbicara dengan lancar.
Setelah lama membuntuti Raja Kera Besar Sun Yuan, Hou Fei mengetahui banyak hal rahasia.
"Kalau pertahanannya lemah, seharusnya dia memiliki baju perang tingkat senjata dewa." Qin Yu menyela.
Hou Fei mengangguk: "Benar, dia punya satu set baju perang senjata dewa kelas rendah." Namun sejauh ini Qin Yu belum pernah mendengar ada yang memiliki baju perang senjata dewa kelas menengah, mengingat kelangkaan baju perang tingkat senjata dewa.
“Baju perang senjata dewa kelas rendah yang dipakai Dewa Super level delapan Yāodì, biar diserang juga siapa yang bisa tembus?” Hei Yu bersuara.
Qin Yu juga mengangguk.
Dewa Super level delapan Yāodì memakai baju perang senjata dewa kelas rendah. Di mulut Raja Kera Besar masih dianggap lemah pertahanannya? Sekalipun tiga saudara Qin Yu yang menyerang, perkiraan takkan mampu menembus.
“Aku juga nggak tau, yang jelas Raja Kera Besar bilang begitu. Katanya kelemahan Pengmo Huang ada di pertahanan, kelemahan Kaisar Naga di kecepatan.” Hou Fei menjawab polos.
“Lalu kelemahan Raja Kera Besar sendiri apa?” Qin Yu bertanya lebih lanjut.
Hou Fei tersenyum: "Menurut Raja Kera Besar sendiri, dia tidak punya kelemahan. Begitu teknik tongkatnya terurai, bahkan serangan Pengmo Huang sulit menembus pertahanannya. Soal serangan... Tiga Jurus Guntur yang dia keluarkan, Pengmo Huang pun tak berani melawan langsung. Kecepatan? Pemahaman Raja Kera Besar tentang Juru Tongkat sudah sangat tinggi. Meski tubuhnya tak bisa mengimbangi, kecepatan tongkatnya bisa menyamai lawan."
Hou Fei kembali tertawa: "Katanya sih tak ada kelemahan, tapi menurutku Raja Kera Besar punya titik lemah di setiap aspek. Pertahanannya kalah dari Kaisar Naga, kecepatannya kalah dari Pengmo Huang. Hanya serangannya yang benar-benar mematikan!"
Qin Yu menggelengkan kepala sambil tersenyum: "Lupakan ketiganya. Dengan kekuatan mereka, satu saja sudah cukup menghancurkan kita. 'Kelemahan' mereka masih lebih kuat dari 'kelebihan' kita."
Wajah Hou Fei dan Hei Yu juga menampilkan senyum pasrah.
Fakta memang demikian.
"Kakak." Bai Ling menatap Qin Yu, "Apa yang harus kita lakukan untuk menyelamatkan kakak perempuanku?"
“Ling'er.” Hei Yu mengerutkan alis sambil memarahi. Dia tak rela memaksa kakaknya Qin Yu melakukan apapun, terlebih setelah Pengmo Huang kembali, menyelamatkan Bai Xin jelas semakin sulit.
Bai Ling terdiam setelah dibentak.
“Baiklah.” Qin Yu tersenyum tipis. “Kalian tunggu di sini dulu. Aku akan pergi ke Kota Hitam Burung Hantu untuk mencari kabar. Jangan protes. Aku bisa mengendalikan aura, takkan ketahuan. Dan jika situasi memburuk, aku bisa bersembunyi di Jiang Lan Jie. Aku yakin Pengmo Huang takkan bisa menemukannya.”
Hou Fei ikut tertawa: “Benar! Kecuali dia berani seperti Kaisar Yu yang membakar seluruh Planet Hitam Burung Hantu, pondasi dasarnya sama sekali tidak bisa melacak Jiang Lan Jie.”
“Bahkan jika ketemu, takkan bisa dihancurkan.” Hei Yu juga tersenyum.
“Hm, aku berangkat dulu.” Begitu kata Qin Yu, tubuhnya langsung lenyap dari Jiang Lan Jie.
Planet Hitam Burung Hantu, dalam istana kerajaan.
Pengmo Huang kembali membawa tiga ahli, sekaligus memerintahkan Zong Jue ke istana. Saat menerima perintah, Zong Jue merasa agak gugup dalam hati.
"Hmph, aku tidak percaya Pengmo Huang benar-benar berani membunuhku." Zong Jue mengatupkan gigi, langkah-langkahnya semakin tegas menuju 'Auditorium Persembahan Laporan' di istana.
Pengmo Huang mengenakan mahkota emas, jubah emas, dan sepatu perang emas, duduk dengan angkuh di atas singgasana. Di bawah auditorium, Ao Ku, Liu Tu, dan Bai Fen duduk bersila secara berurutan di kedua sisi. Di depan mereka terpajang meja rendah berhiaskan hidangan lezat.
Ao Ku, Liu Tu, dan Bai Fen serentak menoleh ke pintu besar. Zong Jue memasuki auditorium dengan sikap tenang, lalu berkata penuh hormat: "Menghadap Yang Mulia."
"Duduk." Pengmo Huang berkata dengan tenang.
"Terima kasih Yang Mulia." Zong Jue berjalan ke samping dan duduk, melengkapi formasi empat orang yang duduk di kiri-kanan bawah auditorium.
"Zong Jue." Suara melengking Pengmo Huang bergema, "Kudengar kau kali ini membawa Bai Xin secara diam-diam dan berencana menyerahkan mereka ke Hei Yu dkk?"
Zong Jue membungkuk halus, "Benar." Sofistikasi sama sekali tak berguna.
"Ada yang ingin kau sampaikan?" Sorot mata Pengmo Huang menatap tajam ke arah Zong Jue.
Zong Jue mengangguk sambil tersenyum, "Yang Mulia, Yang Mulia tentu tahu hubunganku dengan tiga saudara Qin Yu. Aku pernah berutang budi pada senior sekte mereka. Saat mereka minta bantuan, mana mungkin aku menolak? Kali ini kuanggap sebagai pelunasan hutang budi. Lagipula Bai Xin hanya siluman level Raja kecil, tak berarti jika diberikan pada mereka."
"Bai Xin memang tak penting, TAPI!"
Suara Pengmo Huang tiba-tiba membeku, aura mengerikan menekan hati Zong Jue hingga sesak, "TAPI Hei Yu itu sangat krusial. Aku HARUS memastikan kematiannya. HARUS! Kau mengerti?!"
Dentuman geretan gigi itu membuat jiwa Zong Jue bergetar.
Suara Pengmo Huang melunak: "Zong Jue, kau harus tahu aku sangat menghargaimu. Selain diriku, kaulah satu-satunya Raja Sayap Emas di suku Peng. Aku tak ingin posisi Pengmo Huang berikutnya jatuh ke tangan 'Raja Sayap Petir Gelap'."
Suku burung memiliki empat jenis Dewa Super: Phoenix, merak pelangi, serta dua Dewa Super dari suku Peng——Raja Sayap Emas dan Raja Sayap Petir Gelap. Setiap Pengmo Huang pasti berasal dari salah satu dari dua jenis ini.
"Karena aku adalah Raja Sayap Emas, aku memberimu perhatian khusus. Tapi jangan kira aku takkan membunuhmu! Ini peringatan terakhir. Jika kau melanggar keinginanku lagi, lebih memilih kubuat Raja Sayap Petir Gelap jadi Pengmo Huang berikutnya daripada membiarkanmu hidup. Mengerti?" Sorot mata Pengmo Huang tetap tak berperasaan.
"Patuhipun perintah, Yang Mulia."
Hati Zong Jue bergetar ketakutan. Dia sangat memahami karakter Pengmo Huang masa jabatan ini. Begitu melanggar keinginannya, pasti akan dibunuh. Kali ini, karena Zong Jue adalah Dewa Super Roc Bersayap Emas (Burung Roc Bersayap Emas) yang berstatus mulia, ditambah wujud aslinya persis sama dengan Pengmo Huang, barulah sang Kaisar hanya memberi peringatan sekali.
"Bai Feng." Pengmo Huang memandangi Bai Feng.
"Bawahan hadir." Bai Feng menjawab dengan hormat.
Pengmo Huang memerintahkan: "Trio Qin Yu sangat menghargai Bai Xin. Aku perintahkan kau mengeluarkan panggilan resmi ke seluruh dunia: Enam bulan kemudian, Bai Xin akan dieksekusi di 'Gunung Singa Kuning' di Planet Hitam."
Hati Zong Jue bergetar hebat.
Mengeksekusi Bai Xin? Bahkan mengumumkannya ke seluruh dunia? Bukankah ini jelas ingin menarik Qin Yu dan yang lain datang?
Pengmo Huang melanjutkan: "Dalam enam bulan ini, kekuatan Bai Xin harus disegel dan diikat di puncak Gunung Huang Shi. Ao Ku, kau harus membawa tiga Yāodì dan satu kelompok pengawal pribadi untuk berjaga di sekitarnya. Di sekitar tempat Bai Xin diikat, pasanglah 'Formasi Ilusi Liu Yuan'."
"Bai Xin bertanggung jawab menyebarkan kabar ini, pastikan semua orang mengetahuinya. Ao Ku mengurus pemasangan 'Formasi Ilusi Liu Yuan' dan penjagaan di sekitar Bai Xin. Begitu trio Hei Yu muncul, segera beri tahu aku." Pengmo Huang menggeser pandangannya.
Bai Feng dan Ao Ku serentak membungkuk: "Bawahan menerima perintah!"
Di sebuah jalan di zona timur Kota Hei Wu.
Seorang pemuda berambut pendek dengan aura berseri-seri berjalan di jalanan, senyum tipis selalu mengembang di wajahnya. Namun orang-orang di jalan itu secara sukarela membuka jalur, karena tak seorang pun bisa merasakan aura pemuda tersebut.
Pemuda ini adalah wujud asli Qin Yu setelah berubah bentuk.
"Tak kusangka setelah melatih 《Nine Transformations Dark Golden Body》, mengendalikan aura menjadi lebih sulit." Dalam hati Qin Yu merasa antara ingin tertawa dan menangis. Latihan ini memang memperkuat tulang dan otot, tapi itu bukan masalah utama.
Tapi ketika tubuh mencapai tingkat tertentu, pasti akan muncul energi internal.
Di dalam tubuh Qin Yu terdapat energi sembilan putaran yang menyatu di setiap sudut tubuhnya. Penyebaran energi seluas ini sangat mudah terdeteksi.
Karena itu Qin Yu menyerap semua energi sembilan putaran ke dalam 'lubang hitam', sekaligus menghentikan operasi teknik kultivasi 《Nine Transformations Dark Golden Body》. Hanya dengan cara ini, tidak ada satupun aura yang terpancar.
“Lubang hitam ini memang aneh, setiap yang masuk ke dalamnya, kesadaran immortal orang luar sama sekali tak bisa menyelidikinya.” Senyum mengembang di sudut bibir Qin Yu. Sebenarnya lubang hitam ini bisa dianggap sebagai jalur ruang, tidak sepenuhnya berada di dunia immortal, iblis, dan siluman, sehingga wajar jika orang luar sulit mendeteksinya.
Langkah Qin Yu tidak cepat, namun tujuannya jelas—kediaman ahli Suku Long 'Yu Pan'. Mengandalkan penyelidikan sendiri, siapa tahu harus menunggu sampai kapan. Dengan mengandalkan pasukan Suku Long tentu lebih mudah, mereka toh memiliki sistem intelijen sendiri di Bintang Heiwu.
Berjalan di sela kerumunan, setelah dua shichen lebih berjalan kaki, Qin Yu telah menempuh hampir separuh perjalanan.
"Tuan-tuan, perintah Yang Mulia! Enam bulan lagi di puncak Gunung Huangshi akan dilakukan eksekusi publik terhadap Bai Xin. Detailnya silakan lihat pengumuman ini." Seorang pemimpin pasukan pengawal kerajaan yang terbang di udara berseru keras. Begitu suaranya terdengar, kerumunan penari di jalanan segera berhamburan mendekat.
Eksekusi publik terhadap seseorang?
“Ini sangat langka di Bintang Hitam, kecuali untuk mereka yang benar-benar jahat dan terkutuk. Namun Bai Xin ini, hampir tak ada yang pernah mendengarnya di Bintang Hitam.”
“Bai Xin?” Postur tubuh Qin Yu berubah menjadi bayangan samar, dalam dua tiga langkah sudah berada di posisi paling dekat dengan para pengawal pribadi.
Terlihat sebuah papan kristal hitam menempel di dinding tinggi tepi jalan. Di atasnya terdapat dua baris tulisan jelas berwarna emas yang terus memancarkan kilatan keemasan. Saat ini siang hari, kilatan emas itu tak terlalu mencolok. Jika malam tiba, mungkin dari jarak jauh pun sudah bisa terlihat.
Qin Yu memandangi kedua baris tulisan itu dengan cermat.
“Bai Xin, anggota suku burung Bulbul, tidak mematuhi perintah Yang Mulia, melanggar status operasi terbalik. Saat ini diikat di puncak Gunung Singa Kuning selama enam bulan. Enam bulan kemudian, tepatnya tanggal 3 November, akan dieksekusi di puncak Gunung Singa Kuning.”
Kelopak mata Qin Yu berkedut.
“Enam bulan, eksekusi publik, bahkan mengumumkannya ke seluruh dunia.” Qin Yu berhenti sejenak, dalam hatinya sudah mulai menebak-nebak apa sebenarnya yang direncanakan lawan, “Pengmo Huang benar-benar menggunakan solusi seperti ini.”
Di dada Qin Yu muncul sedikit amarah tersamar.
Jelas terlihat, Pengmo Huang sengaja ingin menarik tiga saudara Qin Yu untuk menyelamatkan Bai Xin. Puncak Gunung Singa Kuning itu pasti sudah dipenuhi lautan api. Bahkan jika tidak, Pengmo Huang pasti telah menempatkan jaring-jaring langit untuk menunggu tiga saudara mereka.
Jika Qin Yu dan saudara-saudaranya pergi... sangat mungkin mereka akan ditangkap, bahkan mungkin dibunuh.
Tapi jika tidak pergi, Bai Xin pasti akan dibunuh!
“Gunung Singa Kuning, Gunung Singa Kuning.” Bibir Qin Yu bergumam menyebut nama itu. Qin Yu kemudian menghilang dari tengah keramaian jalanan, dia telah memasuki Jiang Lan Jie.
"Eh, ke mana pemuda di sebelah itu? Apa dia berani menggunakan lompatan ruang di tengah kerumunan orang? Padahal tadi pengawal pribadi sudah menempelkan pengumuman di dinding dengan energi getaran, meski halus, tetap saja dia bisa terjebak di celah ruang dan terkoyak hidup-hidup."
Para praktisi bela diri yang menyaksikan kejadian itu terkejut.
"Kakak, jangan hiraukan orang nekat macam itu. Menurutmu siapa sebenarnya Bai Ling ini sampai bisa dijatuhi hukuman eksekusi publik?"
Orang-orang di sekeliling kembali berdiskusi.
……
Di dalam Jiang Lan Jie.
Hei Yu dan Bai Ling yang sudah menikah sedang berdebat tentang rencana penyelamatan kakak perempuan Bai Ling. Tanpa menyelamatkannya, hati mereka takkan tenang.
"Kak Yu, bagaimana kalau kita menyusup sekarang? Cari kesempatan untuk menyelamatkan kakak, lalu langsung kembali ke Jiang Lan Jie. Pasti aman." Bai Ling gelisah hingga pikirannya hampir kacau.
Hei Yu menggelengkan kepala: "Kau keliru, Ling'er. Kau bilang menyusup, tapi bagaimana caranya kami menyusup ke kota kerajaan? Kau mau menyelamatkan, tapi dalam kondisi penjagaan berlapis seperti saat ini, bagaimana mungkin?"
"Ah…" Mata Bai Ling memerah. Untuk urusan ini, dia sudah menangis beberapa kali.
Hei Yu menghela napas lalu memeluk Bai Ling erat.
Tiba-tiba langkah kaki terdengar dari luar. Bai Lang langsung duduk tegak. Hei Yu juga menoleh ke pintu. Saat melihat siapa yang datang, wajahnya berseri: "Kakak, apa kau dapat kabar tentang Kakak Bai Xin?"
Qin Yu menganggukkan kepala lalu duduk di kursi.
"Benarkah? Kakak, kapan kita berangkat menyelamatkan kakak?" Bai Ling buru-buru bertanya.
Qin Yu menggeleng, wajahnya menunjukkan kekhawatiran: "Barusan aku keluar, belum sempat bertemu Yu Pan, sudah ketahuan Pengmo Huang mengumumkan ke seluruh dunia satu hal!"
"Kakak, hal apa? Apa ada hubungannya dengan Bai Xin itu?" Hou Fei masuk dari pintu sambil bertanya.
Tempat tinggal tiga saudara ini berdekatan. Baru saja Qin Yu kembali dari luar, Hou Fei sudah tahu dan langsung mendatangi. Mendengar pertanyaan Hou Fei, Qin Yu mengangguk: "Benar, terkait Bai Xin. Pengmo Huang mengumumkan ke seluruh dunia, enam bulan lagi akan mengeksekusi Bai Xin di Puncak Gunung Singa Kuning!"
"Eksekusi?" Bai Ling terkejut, Hei Yu juga memandang Qin Yu dengan tatapan tertegun.
Qin Yu mengangguk membenarkan.
Bai Ling buru-buru menyela: "Kakak, kita harus menyelamatkan kakak Bai Xin! Harus berhasil sebelum enam bulan, kalau tidak dia akan dihukum mati."
"Eksekusi terbuka?" Hei Yu berhenti sejenak merenung, "Bai Xin bukanlah penjahat kelas kakap. Jika Pengmo Huang ingin membunuhnya, langsung saja. Mengapa harus mengumumkan eksekusi enam bulan kemudian? Pasti ada rencana tersembunyi."
Qin Yu mengangguk lagi: "Ya. Sebelum eksekusi, Bai Xin akan diikat di Puncak Gunung Singa Kuning selama enam bulan. Baru setelah itu dieksekusi."
“Sial, mengikat selama enam bulan di puncak Gunung Singa Kuning, jelas-jelas memancing kita masuk perangkap!” Hou Fei marah, sedangkan Qin Yu dalam hati hanya bisa pasrah.
Hei Yu dan Bai Ling saling memandang.
Hei Yu berdiri, menghadap Qin Yu dan Hou Fei: "Kakak, Monyet, aku tahu kali ini Pengmo Huang pasti sudah menempatkan jaring-jaring langit untuk menunggu kita. Semua ini terjadi karena upaya kita menyelamatkan Kakak Bai Xin yang sebenarnya tidak ada hubungannya dengan kalian. Kakak... Biar aku saja yang pergi menyelamatkannya."
"Omong kosong!" alis Qin Yu berkerut, matanya membeku memandang Hei Yu, "Xiao Hei, katakan... Jika aku dalam posisimu, apa kau akan tinggal diam?"
Hei Yu tercekat.
"Dasar burung jorok bodoh, Krek!" Hou Fei menyeringai nakal di samping.
"Baiklah." Qin Yu menghela napas perlahan, "Karena jangka waktunya enam bulan, maka pengawasan akan semakin ketat mendekati akhir. Aku memperkirakan paruh pertama perjalanan juga akan sangat intensif. Aku memutuskan untuk menyelamatkan Bai Xin satu setengah bulan kemudian."
Hei Yu, Bai Ling, dan Hou Fei menatap Qin Yu.
"Pengmo Huang berani melakukan ini pasti karena yakin bisa menangkap kita. Andalan terbesar kita untuk menyelamatkan Bai Xin adalah Jiang Lan Jie!" Qin Yu memandang saudara-saudaranya, "Setelah menyelamatkan Bai Xin kali ini, jika tidak bisa kabur, langsung masuk ke Jiang Lan Jie."
"Kita tak perlu ikut campur urusan luar. Fokus saja berlatih di Jiang Lan Jie. Bagaimanapun dunia luar tak menarik bagi kita. Latih kekuatan sampai puncak, bahkan menghadapi Shen Jie dan asensi ke Negeri Dewa. Dengan begitu, Pengmo Huang takkan bisa berbuat apa-apa." Senyuman tipis mengembang di bibir Qin Yu.
Qin Yu telah mempersiapkan segalanya. Jika gagal melarikan diri, masuk ke Jiang Lan Jie dan berlatih non-stop sampai mencapai tingkat tertinggi.
Dengan keberadaan Jiang Lan Jie, Qin Yu tidak khawatir Pengmo Huang bisa berbuat apa-apa terhadap mereka bertiga saudara.
"Benar! Setelah menyelamatkan Bai Ling, kalau tidak bisa kabur langsung masuk ke Jiang Lan Jie. Dasar bangsat Pengmo Huang ini! Di dunia dewa-iblis-siluman kita nggak bisa cari masalah, tapi nanti di alam Dewa kita bakal memainkannya sampai mati. Begitu sampai sana tanpa harta pusaka warisan, lihat dia masih bisa arogan apa!" geram Hou Fei.
Mendengar ucapan Hou Fei, Qin Yu, Hei Yu, dan Bai Ling pun tersenyum tipis.
"Setuju! Di alam Dewa kita akan menghabisi permainannya," kata Qin Yu sambil tertawa.
Di permukaan Bintang Hei Wu hanya ada dua kota besar: Hei Wu Cheng dan kota kerajaan. Area lainnya sebagian besar berupa dataran, pedalaman hutan, rawa-rawa, atau lautan. Beberapa wilayah terpencil mungkin ada penghuninya, tapi populasi sangat jarang.
Puncak Gunung Huang Shi.
Gunung Huangshi selama bertahun-tahun menjadi lokasi eksekusi setiap generasi Pengmo Huang terhadap beberapa Orang Biasa yang jahat dan terkutuk. Di puncak Gunung Huangshi, berdiri tegak sebuah pilar hitam. Banyak terdakwa sebelum dieksekusi diikat pada pilar ini.
Dan saat ini Bai Xin telah diikat di pilar ini. Sudah hampir sebulan dia tidak makan dan minum. Pada tingkat kekuatannya, seharusnya tidak ada kebutuhan untuk makan-minum. Namun yuan infant Bai Xin sama sekali disegel larangan, takkan bisa menggunakan sehelai energi pun.
Tanpa energi dalam isi perutnya, Bai Xin terus-menerus berada dalam kelaparan.
Namun tubuh fisiknya sebagai Raja Siluman level tujuh, bukanlah Orang Biasa. Sekalipun terus-menerus lapar, paling-paling tubuhnya pelan-pelan mengering. Mustahil mati, toh jiwanya sanggup terlepas dari tubuh fisik. Sayangnya saat ini bahkan jiwanya pun terikat.
Bai Xin dengan rambutnya kusut menutupi wajah, mirip pengemis. Sudah sebulan terkena angin dan terik matahari di puncak gunung, kondisi sangat kewalahan.
"Mati?" Bai Xin menghela napas panjang dalam hati, "Seandainya bisa mati lebih cepat, tentu lebih baik."
Bai Xin ingin mati, namun kini hidup-matinya tak lagi dikendalikannya sendiri. Dia hanya bisa bertahan menahan hari-hari seperti ini, terkurung di puncak gunung diterpa angin dan matahari, disaksikan oleh tak terhitung orang.
Benar, disaksikan.
Di kaki Gunung Huangshi, sejumlah besar orang sedang menyaksikan Bai Xin ini. Orang yang dijatuhi eksekusi publik umumnya adalah sosok yang luar biasa. Melihat orang penting dieksekusi di depan umum, tetap menarik perhatian banyak penonton.
Bai Xin yang tak terkenal pun menyedot perhatian banyak pihak.
"Bai Xin ini apa orang pentingnya sampai sekelilingnya dipasang formasi besar berbahaya? Bahkan _demon sense_ tak bisa menembusnya!" umpat seorang penonton di kaki gunung dengan pasrah.
"Siapa yang tahu... Tapi mampu dieksekusi di puncak Gunung Huangshi, setidaknya namanya tercatat dalam sejarah dunia immortal, iblis, dan siluman. Masih lebih baik daripada orang biasa yang hidupnya hampa," ujar seorang pria paruh baya sambil menghela nafas.
“Para praktisi bela diri, banyak yang mencari ketenaran namun tidak peduli dengan hidup-mati. Setelah tindakan Pengmo Huang ini, reputasi Bai Xin justru tersebar luas, bahkan banyak yang mengaguminya.”
“Di sebuah sudut tersembunyi di pinggang Gunung Singa Kuning, bersembunyi seseorang dalam kegelapan - Qin Yu yang telah melakukan investigasi selama tiga hari penuh. Dengan mengandalkan pengamatan visual dan taktik berinteraksi dengan orang-orang, kini ia hampir sepenuhnya memahami seluruh kondisi Gunung Singa Kuning.”
“Dipimpin oleh Yāodì Ao Ku, di bawah komandonya ada tiga yāodì kelas rendah. Penjaga sehari-hari sebenarnya adalah 30 pengawal pribadi yang menyedihkan. Sementara di puncak gunung, Bai Xin dikurung dalam formasi besar.”
“Dalam hati Qin Yu telah matang sebuah rencana mengambil risiko.”
“Ini adalah satu-satunya cara yang terpikir oleh Qin Yu.”
……
“Ah, Saudara Wang, hidup ini benar-benar membosankan. Yang Mulia Ao Ku dan tiga yāodì lainnya beristirahat dengan nyaman, sementara kami para saudara harus berganti jaga setiap satu shichen.”
"Jangan bergumam pelan, kalau ketahuan sial."
Dua pengawal pribadi sedang mengobrol bosan sambil berjaga-jaga. Setiap lima orang dihitung sebagai satu kelompok pengawal, total ada enam kelompok. Enam kelompok ini berganti regu setiap satu shichen.
"Raja Siluman tingkat sembilan, menyamar sebagai Raja Siluman tingkat sembilan. Dengan kekuatanku sekarang... kalau Ao Ku menggunakan _immortal sense_ untuk memeriksa mungkin akan ketahuan. Hm, hanya bisa bertaruh."
Tak jauh dari sana, seseorang sedang mengawasi kedua pengawal ini.
Qin Yu telah menghitung jadwal pergantian regu setiap kelompok pengawal selama hari-hari ini. Sebentar lagi akan tiba giliran kedua orang ini. Namun sampai sekarang Qin Yu belum menemukan pengawal yang sendirian, kebanyakan berkelompok dua atau tiga.
"Aku tak percaya Ao Ku terus-menerus menggunakan _demon sense_ untuk menyelidik." Dengan menggerakkan hatinya, Hei Yu tiba-tiba muncul di sampingnya.
"Xiao Hei, segera kita bunuh masing-masing satu orang. Gunakan Teknik Pencarian Jiwa untuk mendapatkan ingatan mereka, lalu segera berganti regu dan masuk ke bagian dalam formasi besar." Qin Yu berkomunikasi melalui telepati spiritual.
Hei Yu menganggukkan kepala.
“Di puncak Gunung Singa Kuning ini, hanya Ao Ku yang tingkat jiwanya lebih tinggi dari kami. Tiga Yāodì lainnya biasa saja. Selama Ao Ku tidak melakukan investigasi, takkan ada yang tahu kami palsu. Jika dia menyadari, kami harus main kasar.”
“Tahu.”
Hei Yu menganggukkan kepala. Qin Yu dan Hou Fei melesat seperti kilat menuju dua pengawal di dekatnya. Kedua pengawal tingkat sembilan Raja Siluman itu tak berdaya di tangan mereka. Qin Yu langsung menyimpan mayat mereka ke Jiang Lan Jie untuk ‘menghancurkan mayat dan menghapus jejak’.
Wajah dan postur tubuh Qin Yu serta Hei Yu berubah, meniru persis penampilan kedua korban.
“Li Yan, waktunya ganti regu, cepat!” teriak suara dari kejauhan.
“Siap, datang! Saudara Wang, ayo berangkat, waktunya giliran jaga.” Qin Yu membalas sambil menepuk punggung Hei Yu palsu di sampingnya. Kedua penipu itu bergegas menuju titik pengumpulan.
Malam perlahan tiba, lima pengawal pribadi berbaris menuju 'Formasi Ilusi Liuyuan'. Di antara lima pengawal ini terdapat Qin Yu dan Hei Yu.
Formasi Ilusi Liuyuan merupakan formasi ilusi tingkat tinggi yang diatur langsung oleh Yāodì level delapan Ao Ku. Dengan kekuatan Qin Yu saat ini, mustahil untuk membobolnya secara paksa. Satu-satunya cara menyelamatkan Bai Xin adalah dengan menyusup menggunakan metode penyamaran sebagai pengawal.
Pandangan Hei Yu tertuju pada pilar hitam di pusat Formasi Ilusi Liuyuan. Di pilar itu terikat seseorang.
"Kakak Bai Xin." Dada Hei Yu bergetar.
Meski rambut acak-acakan menutupi wajahnya, meski debu membuat Bai Xin terlihat seperti pengemis, dari kejauhan Hei Yu langsung mengenali siluet samar itu sebagai kakak yang selalu menyayanginya.
"Xiao Hei, jaga ekspresimu tetap natural. Lagi melihat apa dengan panik itu?" Suara Qin Yu bergema dalam benak Hei Yu.
Hei Yu tersadar dengan keras.
"Xiao Hei, ekspresi melamunmu tadi sangat mudah mencurigakan." Qin Yu berkomunikasi melalui telepati. Ia sepenuhnya mampu memahami kondisi Xiao Hei, namun saat ini tak boleh ada sedikit pun kesalahan. Begitu ketahuan... hanya bisa berkonfrontasi langsung.
Tapi bahkan untuk berkonfrontasi langsung, setidaknya harus memasuki formasi besar dulu. Bagaimana caranya menyelamatkan orang jika tidak masuk?
"Perhatikan baik-baik, Saudara-saudara." Pemimpin kelompok itu bersuara lantang, "Kita akan segera memasuki Formasi Illusi Liu Yuan. Formasi ini berubah setiap satu shichen, jalurnya selalu berbeda. Meski kita sudah sering berjaga di sini, tetaplah waspada saat masuk. Jika ceroboh terperangkap dalam formasi, konsekuensinya sudah kalian pahami."
Seketika terdengar seruan persetujuan dari mereka.
Formasi ilusi Liu Yuan menempati area yang cukup luas. Di pusat formasi besar ini terdapat tempat Bai Xin diikat. Di sekitar tiang batu hitam tempat pengikatan, lima pengawal pribadi berjaga dalam formasi lingkaran.
Qin Yu yang melihat pemandangan ini merasa sedikit bimbang: "Mengapa harus memposisikan pengawal pribadi di dalam formasi besar untuk menjaga Bai Xin? Apakah mereka khawatir ada yang bisa membuka formasi ini dan tiba-tiba muncul di dalam?"
Prediksi Qin Yu memang merupakan salah satu alasan penempatan ini. Di alam semesta banyak ahli tak terduga, siapa tahu tiga saudara Qin Yu ahli dalam formasi? Namun Qin Yu belum mengetahui ada alasan lebih penting di balik pengaturan ini.
"Baiklah, waktunya tiba." Sang pemimpin berkata kepada empat orang termasuk Qin Yu. "Akan kusampaikan jalur formasi untuk shichen ini dan berikutnya melalui _demon sense_. Jangan sampai salah langkah."
Kemudian pemimpin tersebut menyampaikan jalur 'Formasi Ilusi Liu Yuan' kepada beberapa orang.
Qin Yu dan Hei Yu saling pandang, mata mereka berbinar senang. Kemudian di bawah pimpinan pemimpin, kelima orang ini dengan sangat hati-hati menyusuri jalur aman formasi ilusi Liu Yuan menuju inti. Kelima penjaga yang sedang berjaga tersenyum melihat kedatangan mereka.
"Xiao Hei, kita cukup beruntung. Ao Ku sampai sekarang belum menggunakan _demon sense_ untuk melakukan penyelidikan."
Dalam hati Qin Yu merasa sangat mengendur.
Saat ini, bahkan jika ketahuan oleh Ao Ku, Qin Yu yakin bisa menyelamatkan Bai Xin dalam sekejap lalu kabur melalui jalur dengan gesit. Meski dikepung Pengmo Huang dan yang lain, dia bisa masuk ke Jiang Lan Jie untuk berlatih dengan tenang.
Terhadap dunia immortal, iblis, dan siluman, meski ada keinginan untuk menjelajahi, Qin Yu lebih ingin meningkatkan kekuatan secepat mungkin agar segera bisa bertemu Li'er.
“Ao Ku itu takkan sebegitu rajin.” Hei Yu berkomunikasi melalui telepati, pandangannya tak terbendung sesekali melirik Bai Xin yang berada di kejauhan. Melihat sikap Hei Yu, Qin Yu dalam hati merasa sedikit pasrah, namun tak terlalu peduli.
Tiga pengawal pribadi—dua di antaranya palsu—itu perlahan bergerak menuju inti zona aman.
Kelima orang Qin Yu akhirnya berhasil menembus ‘Formasi Ilusi Liu Yuan’ dan tiba di pusat zona aman.
“Hah, akhirnya kalian datang juga. Baiklah, kami para saudara ini akan istirahat dulu.” Ujar pemimpin dari lima penjaga yang sedang bertugas sambil tersenyum. Kelimanya kemudian pergi dengan riang menyusuri Formasi Ilusi Liu Yuan sesuai urutan.
Kelima orang Qin Yu dengan santai berbaris melingkar mengelilingi pilar hitam itu membentuk formasi besar.
Bai Xin menatap dengan mata berkaca-kaca.
“Xiao Yu, adik perempuan, ini saja yang bisa kulakukan untuk kalian.” Bai Xin berbisik dalam hati, dalam benaknya muncul kembali kenangan hari itu ketika ditangkap Ao Ku dan dibawa ke kota kerajaan, lalu dipanggil menghadap Pengmo Huang Zong Yan.
Sebuah auditorium luas, di atas podium tubuh Pengmo Huang Zong Yan seluruhnya diselimuti cahaya emas. Di bawahnya, Bai Xin bersujud dengan patuh sementara Ao Ku berdiri tegak di sampingnya dengan penuh hormat.
Suara melengking yang menusuk jiwanya membuat seluruh tubuh Bai Xin bergetar. "Kau adalah Bai Xin?"
Bai Xin yang bersujud di tanah mendongakkan kepala. Ia tak melihat wujud asli Pengmo Huang, hanya sepasang mata yang dingin tak berperasaan yang menyiratkan kematian.
"Kutanya kau, tapi kau diam saja?" Nada suara Pengmo Huang agak meningkat kali ini.
"Saya Bai Xin." Suaranya rendah dan serak, seolah terkikis oleh rasa takut yang mencekam.
Pengmo Huang yang terselimuti emas berkata dengan dingin: "Bai Xin, kau juga harus tahu keadaanmu saat ini. Jiwa dan yuan infantmu telah disegel larangan sepenuhnya, bahkan bunuh diri pun mustahil. Aku telah memutuskan untuk mengikatmu di puncak Gunung Singa Kuning, di atas tiang batu hitam, untuk memancing tiga saudara Hei Yu datang."
"Kau... Kotor!" Bai Xin memandang penuh amarah ke arah Pengmo Huang, namun ia merasa seolah Pengmo Huang berada 10.000 li jauhnya, jarak di antara mereka terlalu besar.
"Saat ini aku ingin membuat transaksi denganmu." Suara Pengmo Huang terdengar datar, seolah tidak menunjukkan kemarahan.
Bai Xin dengan benci memalingkan kepala ke arah lain, sama sekali tidak memandang Pengmo Huang sekalipun.
“Bai Ling, meski kau tidak bekerja sama, tetap tidak bisa bunuh diri atau melarikan diri. Aku tetap bisa mengikatmu di tiang batu puncak Gunung Singa Kuning. Kau pasti bisa menebak, tiga saudara Hei Yu akan datang menyelamatkanmu. Saat itu aku tetap bisa membunuh mereka. Transaksi yang kuajukan ini memberimu sedikit manfaat.” Suara Pengmo Huang terdengar menyimpan senyum.
“Manfaat?” Hati Bai Ling berdesir, matanya menatap Pengmo Huang.
Hidup-matinya Bai Ling kini sepenuhnya dikuasai lawan. Masih adakah syarat baginya untuk bertransaksi?
“Aku hanya mau kau menjadi binatang rohku. Sebagai imbalan, aku berjanji takkan membunuh Hei Yu dan Bai Ling. Bagaimana?” Suara Pengmo Huang penuh bujukan.
Hati Bai Ling bergetar hebat.
Menjadi binatang roh Pengmo Huang? Bisakah ini menyelamatkan adik perempuannya dan Xiao Yu?
Bai Xin mengangkat kepalanya, pandangan jernihnya menatap Pengmo Huang. Meski memicingkan mata, ia tak bisa melihat jelas wajah sang kaisar: "Pengmo Huang, kau pikir gadis kecil seperti aku mudah ditipu? Kau sudah menghabiskan begitu banyak tenaga untuk membunuh Xiao Yu, kenapa sekarang malah bilang tidak akan membunuh? Aku juga tak merasa menjadi binatang rohku akan memberi banyak manfaat padamu."
"Tidak, aku hanya bilang tidak akan membunuh Hei Yu dan Bai Ling. Tapi Qin Yu, kakak tertua di antara saudara Hei Yu, tetap akan kubunuh. Dialah target sebenarnya... Alasan aku terus memburu Hei Yu selama ini juga karena hubungannya dengan Qin Yu," kata Pengmo Huang dengan tenang.
Bai Xin akhirnya tersadar saat ini.
Keluarganya, termasuk Hei Yu, selalu bingung mengapa Pengmo Huang terus memburu Hei Yu yang tak memiliki permusuhan dengannya. Sekarang ia baru mengerti, ternyata Pengmo Huang ingin membunuh Hei Yu karena kakaknya 'Qin Yu'.
“Bai Ling, apakah kau setuju?” Pengmo Huang berkata dengan dingin.
Bai Ling sedang merenung.
Pengmo Huang melanjutkan, “Bahkan jika kau menolak, kau tetap akan terikat di puncak Gunung Singa Kuning. Tetap tak bisa menyelamatkan Qin Yu dan yang lain. Tapi jika kau menjadi binatang rohku, kau bisa selamatkan Hei Yu dan Bai Ling. Aku juga bisa membunuh Qin Yu. Bukankah ini win-win? Atau... kau takut jadi binatang rohku dan kuhabisi dengan cara paling kejam?”
“Matilah, mana mungkin aku takut mati?”
Bai Ling menengadahkan kepala ke arah Pengmo Huang di atas Auditorium Utama, “Pengmo Huang, aku setuju jadi binatang rohmu. Tapi kau harus bersumpah secara resmi untuk tidak membunuh Hei Yu dan Bai Ling.”
Bai Ling sudah memutuskan. Meski menolak, dirinya tak punya nilai guna. Jika menerima... setidaknya bisa menjamin nyawa Hei Yu dan Bai Ling. Meski tak paham mengapa Pengmo Huang bersikeras menjadikannya binatang roh, Bai Ling yang bahkan tak takut jiwa tercerai-berai, masih peduli apa lagi?
Mengenai target pembunuhan sebenarnya yang dimaksud Pengmo Huang - Kakak Hei Yu 'Qin Yu'... Bai Xin hanya merasa sedikit rasa bersalah dalam hati.
"Baik, aku setuju."
Pengmo Huang menyetujui tanpa ragu.
"Aku Pengmo Huang Zongyan bersumpah di sini, selama Bai Xin menjadi binatang rohku, aku Pengmo Huang Zongyan takkan membunuh Hei Yu dan Bai Ling! Jika melanggar sumpah ini, jiwa tercerai-berai!" Suara Pengmo Huang sangat tegas, setiap kata membuat senyuman muncul di wajah Bai Xin.
"Mulailah." Bai Xin melepaskan kewaspadaan, menutup matanya.
Sebuah Ling Shou Quan melayang dari tangan Pengmo Huang, menyelimuti kepala Bai Xin, kemudian menyusup ke dalam otaknya, akhirnya menyatu dengan jiwa Bai Xin menjadi entitas tunggal.
Transaksi antara Bai Xin dan Pengmo Huang berhasil sukses.
Bai Xin dibawa keluar, di Auditorium Utama hanya tersisa Ao Ku dan Pengmo Huang. Ao Ku memandangi Pengmo Huang dengan curiga, lalu bertanya dengan hormat: "Yang Mulia, bukankah tujuan sebenarnya Baginda adalah membunuh Hei Yu? Qin Yu itu tidak ada hubungannya dengan Baginda kan."
"Cuma tipu daya untuk Bai Xin saja," kata Pengmo Huang dengan tenang.
"Lalu sumpah Yang Mulia tadi..." Ao Ku menatap Pengmo Huang.
Pengmo Huang berbalik dan meninggalkan auditorium, suara dinginnya bergema di ruangan: "Aku cuma bersumpah tidak akan membunuh Hei Yu dan Bai Ling. Tapi apakah jika aku tidak membunuh, kalian juga dilarang membunuh?"
Ao Ku akhirnya tersadar.
……
Bai Xin berada dalam kondisi setengah sadar yang kabur.
"Kematian, kapan aku akan mati?" hati Bai Xin merintih. "Andai saja aku bisa bertemu Xiao Yu sekali lagi sebelum mati."
Saat itu, Hei Yu baru saja memasuki keluarga Bai. Bai Xin dan Bai Ling—dua saudari ini—sama-sama memiliki kesukaan pada generasi penerus bernama Hei Yu ini. Terutama setelah Hei Yu menunjukkan bakat yang mengejutkan, kekuatannya pun naik drastis dengan kecepatan yang mengagetkan. Keduanya sama-sama jatuh hati pada Xiao Hei.
Hanya saja, ketika Bai Xin melihat Bai Ling bersama Hei Yu, dia menyimpan niatnya tersimpan di dasar hati. Sejak itu tak pernah diungkapkannya lagi.
"Kakak Bai Xin!"
Suara samar tiba-tiba menggema dalam benak Bai Xin. Suara itu terasa sangat familiar—di masa lalu saat masih di keluarga Bai, tak terhitung berapa kali dia mendengar suara itu.
"Apa aku sedang bermimpi?" Sudut bibir Bai Xin mengembang senyum getir.
"Kakak, ini aku, Xiao Yu. Aku datang menyelamatkanmu." Suara itu kembali terdengar dalam benaknya. Bai Xin langsung tersentak bangun, matanya berbinar menatap ke depan. Di hadapannya hanya ada seorang pengawal biasa, namun mata pria itu... terasa sangat familiar.
"Xiao Hei, apakah itu kau?" Bai Xin mulai gemetar. Ia ingin berkomunikasi melalui telepati, namun jiwanya diikat oleh segel larangan. Ia tak bisa berkomunikasi secara spiritual, bahkan untuk berbicara pun harus menggunakan suara.
Qin Yu di samping memperhatikan adegan ini dan tersenyum tipis. Secara telepati ia berpesan: "Xiao Hei, jangan terlalu banyak bicara. Penundaan bisa menimbulkan masalah. Segera selamatkan dia." Dalam hati, Qin Yu bersyukur karena hingga saat ini belum mendeteksi pemeriksaan _demon sense_ dari Ao Ku.
"Mengerti, Kakak." Hei Yu kali ini terlihat bersemangat.
"Kakak Bai Xin, Kakak dan aku datang bersama untuk menyelamatkanmu. Tunggu sebentar." Setelah berkata demikian, Hei Yu dan Qin Yu saling memandang. Keduanya bersiap menghabisi tiga pengawal lainnya dalam sekejap.
Saat mendengar ucapan pertama Hei Yu, Bai Xin masih diliputi kegembiraan dan belum menyadari bahaya yang mengintai.
Namun pada detik ini, ia tersadar.
"Huu!"
Deru angin kencang terdengar. Tangan kiri dan kanan Qin Yu bagai pisau tajam menusuk perut kedua lawan, langsung menghancurkan yuan infant mereka dalam genggaman. Hei Yu juga menunjukkan kecepatan mengejutkan, hanya dengan satu jurus membunuh pengawal pribadi terakhir.
Kekuatan terikat segel larangan, jiwa terkunci. Kini Bai Xin hanya bisa bersuara lewat leher.
"Xiao Yu..." Suara serak terdengar.
Setelah sekian lama tanpa makan-minum, meski belum mati, tenggorokan Bai Xin sudah kering kerontang. Tapi saat ini ia berusaha keras bicara, leher keringnya mengeluarkan suara parau.
Qin Yu dan Hei Yu secara serempak menoleh ke sumber suara.
"Cepat pergi! Cep... at!" Bai Xin berseru sekuat tenaga.
"Tenang." Tubuh Hei Yu secepat kilat, tangan bagai pisau langsung memotong tali pengikat Bai Xin. Matanya berbinar, "Kakak Bai Xin, kau tak akan menderita lagi. Ini janji kami!"
Di wajah Bai Xin terlihat cemas: "Pengmo Huang, dia... akan datang." Suara seraknya bergema.
Orang lain tak tahu, tapi Bai Xin sendiri sangat paham. Sebagai binatang roh Pengmo Huang, setiap pikiran dalam hatinya pasti diketahui sang kaisar. Begitu Hei Yu mulai berkomunikasi melalui telepati tadi, Pengmo Huang pasti sudah mengetahuinya.
"Tak apa, mereka belum menyadari." Hei Yu berbicara melalui telepati, "Kakak Bai Xin, jangan bersuara."
"Kita pergi." Qin Yu melirik Hei Yu, "Cepat!"
Keduanya melesat bagai kilat menuju jalur aman yang sudah familiar. Tiba-tiba——bintang-bintang berputar, seluruh Formasi Ilusi Liuyuan berputar kencang, ilusi-ilusinya terus berubah-ubah.
"Hei Yu, kali ini kau pasti mati."
Beberapa siluet muncul tiba-tiba di udara, memandang dingin ke arah Qin Yu dan Hei Yu. Yang paling depan adalah Pengmo Huang Zong Yan.
Qin Yu tertegun melihat pemandangan ini. Formasi ilusi Liu Yuan telah beroperasi pada ambang batasnya, sama sekali bukan kondisi seperti tadi. Jalur aman itu pasti sudah tidak bisa dilalui. Yang paling penting... kehadiran sekelompok ahli Pengmo Huang di luar membuat dadanya dibebani beban berat.
"Bagaimana mungkin? Bagaimana Pengmo Huang bisa ketahuan?" Qin Yu tidak bisa memahami logika di balik ini.
"Jangan-jangan jade slip jiwa pengawal pribadi yang dibunuh tadi pecah berkeping-keping sehingga ketahuan?" Qin Yu membuat prediksi dalam hati. "Tapi tidak mungkin, proses memeriksa apakah jade slip jiwa pecah tidak dilakukan terus-menerus. Biasanya hanya diperiksa sekali sehari, mana mungkin secepat ini terdeteksi?"
Hingga saat ini, Qin Yu masih belum bisa menemukan kelemahan dalam rencananya.
"Kakak." Hei Yu berdiri di samping Qin Yu, alisnya berkerut. "Bagaimana kelompok Pengmo Huang bisa sampai secepat ini? Jika Ao Ku menggunakan _demon sense_ untuk melacak kita, seharusnya kakak bisa mendeteksinya."
Qin Yu mengangguk.
Memang, kalau lawan pakai _demon sense_ untuk menyelidik, pasti aku akan ketahuan.
"Lagipula Pengmo Huang dan Bai Feng bertiga ada di sini. Jelas mereka sudah siap siaga." Dalam hati Qin Yu tetap tenang. Kesuksesannya sudah tercapai dengan menyelamatkan Bai Xin. Kalaupun tak bisa kabur dari formasi ilusi Liu Yuan, apa masalahnya?
Tiga saudara ini bisa langsung bersembunyi di Jiang Lan Jie. Apa yang bisa Pengmo Huang lakukan pada mereka?
"Kak, setelah nyiumet Bai Xin jie, aku udah puas. Sekalipun hari ini kita gagal kabur, langsung masuk ke Jiang Lan Jie aja buat latihan. Biarkan Pengmo Huang ngamuk di luar... Nanti pas kita naik ke level Dewa, baru kita hancurkan dia." Hei Yu berbisik lewat telepati.
"Bagus, haha..."
Qin Yu tiba-tiba mendongak tertawa terbahak. Hei Yu pun ikut tertawa lepas. Gelak tawa mereka bergema dari puncak Gunung Singa Kuning ke segala penjuru.
"Masih berani ketawa?" Bai Feng si Yāodì level delapan di luar formasi menyeringai dingin.
Qin Yu dan Hei Yu sama-sama tersenyum. Dunia immortal, iblis, dan siluman sebenarnya tidak begitu menarik bagi tiga saudara mereka. Meski dalam hati mereka masih ingin menjelajahi tempat-tempat ajaib, namun bahkan jika tidak bisa pergi sekalipun, mereka tetap tidak peduli.
"Yang pakai baju emas, kau pasti Pengmo Huang," ujar Qin Yu sambil tersenyum ke arah Pengmo Huang di luar formasi.
"Kurang ajar!"
Ao Ku, Bai Feng, Liu Tu, serta beberapa yāodì di belakang Pengmo Huang hampir bersamaan menghardik.
"Tutup mulut kalian," kata Qin Yu dengan dingin. "Aku sedang bicara dengan Pengmo Huang. Urusan apa kalian ikut campur?" Ekspresinya masih tetap santai. Ia penasaran ingin tahu tipu muslihat apa lagi yang akan dimainkan si licik ini.
"Kau..." Para yāodì itu seketika berang.
Pengmo Huang mengangkat tangan. Segera semua yāodì terdiam, meski pandangan penuh amarah mereka masih tertancap pada Qin Yu.
Mata Pengmo Huang yang membeku tanpa emosi menatap Qin Yu: "Kau Qin Yu? Nak beruntung yang mendapat Buku Katalog Binatang Buas dan Gulungan Dewa Tersembunyi, juga membunuh sekelompok Xiāndì di bawah komando Kaisar Yu menggunakan Buku Katalog Binatang Buas itu?"
"Benar." Qin Yu menatap langsung ke mata Pengmo Huang.
Dengan tingkat jiwa Qin Yu sekarang yang didukung Air Mata Meteor, wajah Pengmo Huang tetap terlihat benar-benar jelas. Yang paling menarik perhatiannya adalah... dua alis Pengmo Huang seperti pedang terhunus, tatapan membeku itu membuat Qin Yu mulai membentuk penilaian.
Biasanya tipe karakter seperti ini sangat kejam dan tak berperasaan, menjadi milik jenis "Lebih baik aku mengkhianati dunia daripada dunia mengkhianatiku".
"Pengmo Huang, sepertinya kau cukup mempelajariku. Apa kau juga menginginkan Buku Katalog Binatang Buas dan Gulungan Dewa Tersembunyi?" Qin Yu tersenyum.
“Gulungan Dewa Tersembunyi.” Pengmo Huang mencemooh, “Kuil Misteri tidak menarik bagiku. Bagaimana mungkin harta karun di dalamnya bisa menyaingi warisan pusaka dariku, Pengmo Huang? Adapun Buku Katalog Binatang Buas... haha, aku tahu ada tiga Kaisar Siluman di dalamnya. Tapi di seluruh dunia immortal, iblis, dan siluman, bahkan ahli level Sembilan Kaisar Siluman sekalipun—selain Long Huang dan Raja Kera Besar—siapa yang berani mengklaim bisa menandingiku?”
“Benarkah?” Qin Yu membalas bertanya.
“Tentu saja.” Pengmo Huang menjawab dengan yakin.
“Bagaimana dengan Ni Huang? Kaisar Hijau?” Qin Yu tersenyum tipis. Wajah Pengmo Huang berubah sedikit. Qin Yu melanjutkan, “Dan bagaimana dengan tiga raja agung dari Dunia Bintang Gelap yang legendaris itu?”
Mata Pengmo Huang menyala bagai kilat, menatap tajam Qin Yu: "Tak kusangka kau tahu banyak hal. Ni Huang adalah Burung Phoenix yang terlahir dari elemen api Langit dan Bumi. Kini dia telah mencapai level Sembilan Kaisar Siluman. Bahkan dalam situasi genting, dia bisa berubah menjadi kobaran api. Memang sulit untuk membunuhnya. Tapi... aku bisa melukainya parah. Mengenai Kaisar Hijau, aku memang tak bisa melihat niat sejatinya. Untuk Tiga Raja Dunia Bintang Gelap, biasanya aku tidak mempertimbangkan mereka."
"Tidak mempertimbangkan mereka?" Alis Qin Yu mengkerut.
Pengmo Huang berkata dingin: "Kaum dari Dunia Bintang Gelap jarang ikut campur urusan luar. Apa yang harus kutakutkan? Bahkan jika mereka menyerang... Tiga Raja mereka setara dengan Tiga Kaisar Dunia Siluman kami."
Dada Qin Yu berdebar kencang. Ternyata Tiga Raja Dunia Bintang Gelap memang sosok-sosok yang luar biasa.
"Qin Yu, ngomong panjang lebar buat apa? Di Buku Katalog Binatang Buas-mu ada Ni Huang? Ada Kaisar Hijau? Ada tiga raja agung Dunia Bintang Gelap? Haha... Kau tidak punya, jadi hari ini kau pasti mati! Kalau mau, silakan sembunyi di Istana Hijau Yu itu. Kaisar Yu si bodoh saja gagal menghancurkan istana kecil, mana mungkin aku tidak bisa?" Suara Pengmo Huang penuh keyakinan.
Senyuman sumringah mengembang di wajah Qin Yu.
Istana Hijau Yu?
Sampai sekarang para penghuni dunia immortal-siluman masih mengira tempat persembunyiannya adalah Istana Hijau Yu. Mana mereka tahu bahwa tempat persembunyian sebenarnya adalah 'senjata ruang' Jiang Lan Jie yang belum pernah ada sebelumnya! Bahkan Kaisar Yu dan Kaisar Xuan yang menggunakan Pedang Pemandangan Tak Tertandingi pun tidak berpengaruh sedikit pun pada Jiang Lan Jie. Sekalipun kekuatan Pengmo Huang ditingkatkan sepuluh kali lipat, mustahil bisa menggoyahkan Jiang Lan Jie.
“Hei Pengmo Huang, aku bingung, bagaimana kau ketahuan aku di sini? Lihat pasukanmu berkumpul semua, sepertinya sudah dipersiapkan ya?” Qin Yu bertanya.
Bahkan terhadap keperluan memasuki Jiang Lan Jie untuk latihan, setidaknya masalah ini harus dipahami dulu.
“Kau bingung ya?”
Pengmo Huang tersenyum, Ao Ku, Bai Feng, Liu Tu ikut tertawa. Sekaligus pandangan Pengmo Huang beralih ke Bai Xin, berkata dengan tenang, “Qin Yu, lihatlah. Gadis kecil Bai Xin ini sedang tidak mau berpisah dengan Hei Yu.”
Qin Yu menoleh.
Saat ini Bai Xin sedang berbicara dengan Hei Yu. Hei Yu memandangi Qin Yu sambil tersenyum, “Kakak, segel larangan dalam tubuh Nona Bai Xin sudah kubuka.”
“Bai Xin, kau masih punya 10 nafas. Manfaatkan waktu untuk mengobrol dengan adik kesayanganmu. Kalau terlambat, seumur hidupmu tak akan ada kesempatan lagi.” Pengmo Huang berkata dengan senyuman tipis, suaranya seperti angin dingin yang mengucur ke dalam tubuh membuat hati Qin Yu dan Hei Yu bergetar.
Hei Yu seketika tertawa getir, menatap Pengmo Huang: “Pengmo Huang, 10 nafas? Mimpi! Kau pikir ada peluang untuk membunuh?”
Pengmo Huang tersenyum tanpa menjawab.
“Xiao Yu.” Bai Xin memutar wajah Hei Yu menghadap dirinya, tersenyum bahagia: “Biarkan kakak memandangmu.”
“Kakak Bai Xin.” Hei Yu merasa ada yang tak beres, hatinya mulai panik.
Qin Yu dalam hati juga sejenak merasa sesak, seolah ada Hal yang luput dari pikirannya.
Energi monster meresap ke seluruh tubuh Bai Xin. Kulitnya kembali lembut seperti dulu, wajahnya pun kembali cantik. Mata indahnya menatap Hei Yu tak henti, senyum tipis selalu menghiasi bibirnya. Dia tampak sangat bahagia, bahagia sekali.
"Kakak Bai Xin, apa yang terjadi? Sebenarnya apa yang terjadi? Katakan padaku!" Hei Yu berbicara dengan gusar.
Hei Yu dan Qin Yu sama sekali tidak menyangka bahwa Bai Xin akan menjadi binatang roh Pengmo Huang. Sebab untuk menjadi binatang roh, harus ada kerelaan hati. Mereka tak percaya Bai Xin akan rela menjadi milik musuh.
"Jangan tanya." Bai Xin menggelengkan kepala sambil tersenyum. Matanya tak lepas memandangi Hei Yu, seolah ingin mengukir wajah itu di dasar hati, di relung jiwa, agar tak pernah terlupakan.
"Setidaknya ada waktu 10 nafas. Selama 10 nafas ini, Xiao Yu sepenuhnya menjadi milikku." Hati Bai Xin terasa lega sejenak.
"Waktunya habis." Suara Pengmo Huang bergema.
Qin Yu dan Hei Yu sama-sama merasakan pertanda buruk. Saat ini, tubuh Bai Xin yang berada dalam pelukan Hei Yu bergetar halus, pupilnya mulai memudar. Namun di wajahnya tetap tersirat senyuman tenang dan bahagia, seolah sedang tertidur.
Bahkan hingga mati, Bai Xin tidak memberitahu Hei Yu bahwa dirinya menyukainya.
"Kakak Bai Xin, Kakak Bai Xin..." Hei Yu panik berteriak berulang kali. Namun wujud Bai Xin yang seperti tertidur itu takkan pernah bangun lagi. _Demon sense_ Hei Yu sudah mendeteksi kematian Bai Xin, tapi dia enggan menerima kenyataan.
"KAKAK BAI XIN!!!"
Terdengar suara duka dan amarah Hei Yu. Qin Yu yang berdiri di samping pun merasakan sesak di hati. Qin Yu langsung memutar kepala memandang ke luar formasi. Di wajah Pengmo Huang terpancar senyuman somong: "Bagaimana mungkin Bai Xin menjadi binatang rohmu?"
Pada titik ini, jika Qin Yu masih belum bisa menebak, berarti dia benar-benar tolol. Dalam situasi seperti itu, Qin Yu sama sekali tidak bisa memikirkan kemungkinan lain di balik kematian Bai Xin.
"Akhirnya kau mengetahuinya." Pengmo Huang tersenyum tipis, "Seharusnya kau juga sudah paham, mengapa anak buahku bisa tiba di sini dengan begitu cepat."
Qin Yu menyeringai.
Bai Xin adalah binatang roh Pengmo Huang. Saat Hei Yu pertama kali berkomunikasi dengannya melalui _demon sense_, Pengmo Huang mungkin sudah mengetahuinya. Saat itu juga, Pengmo Huang langsung memerintahkan anak buahnya untuk melakukan lompatan ruang ke tempat ini. Semuanya telah menjadi jelas.
Hanya saja di dasar hati Qin Yu masih ada pertanyaan — mengapa Bai Xin rela menjadi binatang roh Pengmo Huang?
"Pengmo Huang, aku akan MEMBUNUHmu!!!" Hei Yu memandang penuh amarah ke arah Pengmo Huang, suaranya seolah dikeluarkan dari celah-celah gigi yang saling menggesek, dipenuhi aura tak berujung.
"Aku juga ingin kau mati, anak haram kecil!" Pengmo Huang memandang dingin Hei Yu, "Tapi jangan buru-buru. Kali ini tidak akan ada insiden apapun. Kalian semua akan jatuh ke tanganku, terutama kau Hei Yu, si anak haram ini."
"Yang Mulia, pasukan sudah berkumpul." Ao Ku tiba-tiba berkata dengan hormat. Sekelompok Yāodì terlihat terbang mendekat dari kejauhan ke sisi Pengmo Huang.
Di wajah Pengmo Huang muncul senyum tak kenal ampun: "Segera bagikan Formasi Pengunci Yuan dan Api Pemurnian! Tutup seluruh area Formasi Ilusi Liuyuan dengan penutup lengkap. Bagaimanapun mereka melarikan diri, pasti masih dalam jangkauan formasi ilusi ini."
Formasi Pengunci Yuan dan Api Pemurnian?
Mendengar nama ini, dada Qin Yu berdebar kencang.
“Qin Yu, Formasi Pengunci Yuan dan Api Pemurnian diaktifkan oleh 16 Yāodì yang bekerja sama. Empat di antaranya adalah Yāodì level 7. Untuk menghancurkan formasi ini, dibutuhkan kekuatan hampir setara Yāodì level Sembilan. Ya... Ao Wuxu dalam Buku Katalog Binatang Buas-mu pasti bisa memecahkannya.” Pengmo Huang berkata dengan tenang, “Silakan panggil dia keluar.”
Qin Yu perlahan mulai tenangkan diri.
“Xiao Hei, jangan bersedih. Kekuatan kami saat ini masih belum sebanding dengan Pengmo Huang. Dengan harta pusaka warisannya, hampir mustahil bagi kita untuk bunuh dia di dunia immortal, iblis, dan siluman ini.” Qin Yu berkomunikasi melalui telepati untuk menghibur, “Kita memiliki Jiang Lan Jie. Jangan pedulikan Formasi Pengunci Yuan dan Api Pemurnian itu. Langsung saja masuk ke Jiang Lan Jie untuk latihan intensif. Setelah sampai di alam Dewa, baru kita menghitung dendam dengan Pengmo Huang ini.”
Hei Yu memeluk mayat Bai Xin.
"Kakak, masukkan mayat Kakak Bai Xin ke dalam Jiang Lan Jie. Aku akan menguburkannya dengan layak setelah kembali ke sana." Suara Hei Yu yang parau dan berat menggema. Qin Yu merasakan sesuatu yang tidak beres. Dari suara serak Hei Yu, ia bisa merasakan kemarahan dan kesedihan Xiao Hei. Dengan menggerakkan hati, Qin Yu langsung menyimpan mayat Bai Xin ke dalam Jiang Lan Jie.
Hei Yu menatap dingin ke arah Pengmo Huang dan rombongannya sambil berkomunikasi melalui telepati: "Kakak, aku belum mau kembali ke Jiang Lan Jie untuk sementara. Hari ini aku harus membunuh setidaknya satu dari mereka."
"Jangan merepotkan!" Qin Yu juga membalas melalui telepati.
Hei Yu hanya menggelengkan kepala, tak memberi jawaban.
Dalam hati, Qin Yu pasrah. Dia tumbuh besar bersama Xiao Hei dan sangat memahami sifatnya. Jika sudah memutuskan sesuatu, pasti akan dilakukan - sifat ini mirip sekali dengan dirinya sendiri.
"Hei Yu, jangan lupa kau masih punya Bai Ling dan Hei Tong. Aku bisa mengalah sementara tidak akan memasukkamu ke Jiang Lan Jie. Tapi saat bahaya datang, apapun yang terjadi kau harus kembali ke Jiang Lan Jie." Qin Yu menatap tajam Hei Yu.
Untuk memasukkan seseorang ke Jiang Lan Jie, syaratnya lawan tidak boleh melawan. Seandainya tidak, Qin Yu sudah lama memasukkan Hei Yu ke dalamnya. Ini adalah solusi teraman.
"Baik." Hei Yu menjawab.
"Yang Mulia, Formasi Pengunci Yuan dan Api Pemurnian sudah siap." Seorang yāodì berkata dengan hormat.
Pengmo Huang mengangguk puas: "Bai Feng, Liu Tu, Ao Ku, kalian bertiga ikut aku masuk Formasi Pengunci Yuan dan Api Pemurnian. Dua bocah ini belum masuk ke Istana Hijau Yu, sepertinya masih ingin bertarung dengan kita. Mari kita penuhi hasrat mereka."
Lapisan cahaya khas Formasi Pengunci Yuan dan Api Pemurnian memotong sepertiga Gunung Singa Kuning, dengan puncak gunung sepenuhnya terkunci di dalamnya.
Lapisan cahaya Formasi Pengunci Yuan dan Api Pemurnian sementara menghilang. Dengan Pengmo Huang sebagai pemimpin, tiga Yāodì level delapan—Bai Feng, Liu Tu, dan Ao Ku—masuk dengan tenang. Kemudian lapisan cahaya kembali ke kondisi normal. Pengmo Huang berdiri tegak: "Ao Ku, kau yang mencabut Formasi Ilusi Liu Yuan. Ao Ku, Bai Feng, Liu Tu, kalian bertiga tangani Hei Yu. Sedangkan aku...akan main-main dengan Qin Yu ini."
Terikat sumpah, Pengmo Huang tak berani membunuh Hei Yu langsung. Tapi dengan mengerahkan tiga tangan kanannya sekaligus, mustahil Hei Yu bisa menahan serangan—itu hal yang sangat aneh.
JILID 13 TIGA SAUDARA BAB TIGA PULUH DUA ASAL USUL HEI YU
Dengan Formasi Pengunci Yuan dan Api Pemurnian aktif, Pengmo Huang dan kawanan tak khawatir Qin Yu serta Hei Yu kabur. Ao Ku segera melangkah mencabut 'Formasi Ilusi Liu Yuan'. Dengan mudah formasi besar itu pun dicabut. Melihat keempat orang Pengmo Huang masuk, Qin Yu hanya memandang Hei Yu di sampingnya.
"Masih bermimpi melawan?" Ao Ku, Bai Feng, Liu Tu ketiganya menyunggingkan senyum sinis.
Seketika ketiganya berubah menjadi tiga bayangan samar, langsung menerjang ke arah Hei Yu. Sesuai perintah Pengmo Huang, tiga orang ini berkolaborasi melawan Hei Yu sendirian, jelas-jelas bertujuan membunuh Hei Yu. Dalam kondisi seperti ini, ketiganya sama sekali tak menganggap diri mereka akan gagal.
"Xiao Hei, kau sama sekali tak punya kesempatan membunuh mereka, lepaskan dulu sementara." Qin Yu berkomunikasi melalui telepati sambil mengonsentrasikan kehendak untuk menarik Hei Yu masuk ke Jiang Lan Jie.
Hei Yu menoleh memandang Qin Yu, akhirnya melepaskan perlawanan.
"Hush!" Tiga bayangan samar itu menyambar udara kosong.
"Mana orangnya?" Ao Ku, Bai Feng, Liu Tu saling pandang bingung. Hei Yu yang tadi masih di hadapan mata kini lenyap begitu saja. Ketiganya serentak menatap Qin Yu yang tersenyum: "Jangan cari-cari, Hei Yu sudah masuk ke Istana Hijau Yu. Sedangkan aku..."
Qin Yu baru hendak masuk ke Jiang Lan Jie, tiba-tiba... di dadanya melintas kilatan inspirasi yang tak terduga.
“Mungkin, masih ada kemungkinan untuk keluar dengan selamat.” Qin Yu malah tidak memasuki Jiang Lan Jie.
“Istana Hijau Yu, Hmph, hanya menunda kematian sebentar saja.” Dari kejauhan, Pengmo Huang berjalan mendekat dengan tenang, sepertinya sangat yakin bisa menghancurkan Istana Hijau Yu.
Ao Ku, Bai Feng, dan Liu Tu secara kompak menyerang Qin Yu secepat kilat. Namun, tepat sebelum serangan mereka meluncur, Qin Yu sudah lebih dulu bergerak. Dengan kecepatan mencapai batas maksimal yang menyisakan bayangan samar, seluruh tubuh Qin Yu telah menyambar di depan Ao Ku.
“Teman lama, ini sudah kedua kalinya.” Wajah Qin Yu muncul di depan Ao Ku.
Ao Ku terkejut.
Dia sangat memahami kekuatan Qin Yu. Bahkan tanpa berubah menjadi dua wujud asli, hanya dengan satu tubuh - terlebih saat ini bahkan belum berubah ke bentuk pertempuran - Qin Yu masih memiliki kekuatan yang cukup untuk membunuhnya. Tubuh Ao Ku segera berubah kilat ke bentuk pertempuran, pentungan bergigi legendarisnya pun menghantam keras ke arah Qin Yu.
“Braak!”
Seperti dua meteor raksasa yang bertabrakan, gemuruh terus bergema ke segala penjuru. Qin Yu dan Ao Ku sama-sama terpisah setelah benturan.
"Eh, kenapa Qin Yu tidak menggunakan Jurus Jari yang tajam itu?" Ao Ku curiga. Dulu saat Qin Yu menggunakan Pedang Dewa 'Penghancur Langit' dan 'Jurus Penembus Langit', nyaris merenggut nyawanya. Pengalaman itu masih membekas dalam ingatannya.
Semakin keras benturannya, semakin kuat perlawanannya. Dengan memanfaatkan kekuatan pantulan, tubuh Qin Yu meliuk membentuk garis lengkung indah, tiba-tiba sudah berada di depan Bai Feng - Yāodì level delapan lainnya.
Dari tiga Yāodì level delapan, Bai Feng yang paling lemah kekuatannya!
"Hmph." Bai Feng mendengus dingin. Pedang senjata dewa kelas menengah di tangannya berubah menjadi pelangi cahaya yang langsung menghujam ke Qin Yu. Sepanjang jalur pedang itu, ruang-ruang terdistorsi. Qin Yu hanya sedikit menggeser postur tubuhnya, hampir tidak ada perubahan berarti.
“Ciiit～～” Pedang Dewa menusuk tubuh Qin Yu, seperti pedang besi biasa yang menembus kulit sapi tebal, seolah terjebak dan sulit masuk hingga dua fen.
Bai Feng tertegun dalam hati. Dia pernah mendengar tubuh Qin Yu sangat kuat, hampir menyamai senjata dewa, tapi saat merasakan langsung tetap harus mengakui keanehannya.
“Brak!”
“Brak!”
Qin Yu membiarkan Pedang Dewa Bai Feng menembus tubuhnya. Energi biru Jiu Zhuan yang dipercepat oleh lubang hitam mengalir melalui jurus Penembus Langit yang mengerikan, langsung menghancurkan pertahanan Bai Feng dan menembus dantiannya. Sementara Pedang Dewa Qin Yu sendiri sudah lebih dulu menusuk masuk.
“Braak!” Energi Jiu Zhuan yang terkandung dalam pedang meledak. Yuan infant Bai Feng yang sempat lolos dari serangan Penembus Langit, kini menghadapi energi Jiu Zhuan yang melesat ke segala penjuru dari pedang di dantiannya. Akhirnya menerima serangan langsung dan langsung runtuh di tempat karena pertahanan yuan infant yang lemah.
“Bagaimana mungkin?”
Bai Feng menunjukkan ekspresi tak percaya, sama sekali tidak menyangka sebagai sosok kedua terkuat di Suku Burung setelah Pengmo Huang, dirinya justru tewas di tempat ini. Mati dalam pertempuran yang awalnya diyakini pasti menang. Bahkan dia tak sempat menggunakan jurus pamungkas 'Jarum Ekor Phoenix'.
“Braak!”
Tubuh Bai Feng menghunjam ke tanah dengan keras.
Yāodì level delapan Bai Feng, tewas!
"Pedang Dewa kelas menengah ini akan kumiliki." Qin Yu langsung merampas pedang itu saat membunuh Bai Feng. Saat menggenggam senjata tersebut, kesadaran immortal-nya telah menyapu seluruh area sekitar. Setiap gerakan para petarung di lokasi, termasuk Pengmo Huang, tak luput dari pantauannya.
Terutama terhadap Pengmo Huang, Qin Yu terus menjaga kewaspadaan penuh.
Saat itu, Ao Ku dan Liu Tu yang berada di samping tertegun menyaksikan kejadian ini. Rekan mereka selama bertahun-tahun, Bai Feng, ternyata mati begitu saja. Bersamaan dengan jatuhnya mayat Bai Feng ke tanah, kilatan cahaya emas seolah melintasi ruang-waktu langsung menyambar ke depan Qin Yu.
"Kenapa bisa secepat ini?" Qin Yu yang sejak awal telah mengawasi Pengmo Huang dengan kesadaran immortal-nya, hanya sempat sedikit menggeser tubuhnya dari serangan yang tiba-tiba datang.
"Braak!"
Pukulan dahsyat menghantam dada Qin Yu yang tertegun.
Bagai kilatan cahaya, tubuh Qin Yu terlempar ke pilar hitam yang khusus digunakan untuk mengikat tawanan. Pilar hitam itu pun rubuh berantakan. Tanpa mengurangi kecepatan, tubuhnya menghantam daratan dengan keras hingga membuat puncak Gunung Singa Kuning berguncang.
"Tubuhmu memang sekeras itu, Tepat!" ujar Pengmo Huang sambil mengepalkan tangannya.
Seandainya tubuh Qin Yu lebih lemah, dia takkan dihantam jatuh ke daratan oleh satu pukulan, melainkan akan tertembus sepenuhnya.
"Ke mana dia?" Ao Ku dan Liu Tu terbang ke lubang tempat Qin Yu dihantam. Lubang itu dangkal, sekitar sedalam satu orang. Tapi begitu Qin Yu dihantam jatuh, tubuhnya tiba-tiba menghilang tanpa jejak.
Suara Pengmo Huang bergema.
"Jangan khawatir. Tadi saat Qin Yu jatuh ke tanah, dia langsung menghilang. Kurasa... Istana Hijau Yu pasti berubah menjadi partikel dan menyembunyikan diri di kepingan tanah tempatnya jatuh tadi." Pengmo Huang menunjuk lokasi jatuhnya Qin Yu.
"Yang Mulia bijaksana." Ao Ku dan Liu Tu serentak mengatakan.
Pengmo Huang berkata dingin: "Baiklah, dalam situasi seperti tadi Qin Yu masih bisa membunuh Bai Feng. Bai Feng benar-benar lengah, mati pun sudah nasibnya. Sekarang kita tinggalkan tempat ini, keluar dari Formasi Pengunci Yuan dan Api Pemurnian, biarkan mereka menggunakan Jijin Heavenly Fire untuk membakar."
"Mematuhi perintah." Jawab Ao Ku dan Liu Tu serentak.
Dengan Pengmo Huang memimpin, Ao Ku dan Liu Tu mengapit di kiri-kanannya langsung terbang keluar dari jangkauan Formasi Pengunci Yuan dan Api Pemurnian. Dibanding saat masuk, kini hanya berkurang Yāodì Bai Feng.
Di dalam Jiang Lan Jie.
"Bahaya sekali, kecepatannya benar-benar di luar dugaan." Qin Yu merenung sejenak, rasa ketakutan belakangan masih membekapinya.
Berpusat di dada Qin Yu, cekungan dalam terbentuk. Mayoritas tulang rusuknya telah hancur. Andai bukan karena Nyawa Kekal yang dengan gesit memulihkan, pasti tinjuan itu sudah menembus tubuhnya. Namun saat ini...tubuhnya telah pulih sepenuhnya.
“Apakah Pengmo Huang berniat menggunakan Formasi Pengunci Yuan dan Api Pemurnian untuk membakar?” Sudut bibir Qin Yu mengembang senyum tipis, “Hanya saja tidak tahu apakah kali ini kita cukup beruntung untuk bisa keluar.”
Qin Yu segera menggerakkan postur tubuhnya melesat ke kejauhan, tepat menuju tempat tinggal tiga saudara Qin Yu.
Di luar Formasi Pengunci Yuan dan Api Pemurnian, enam belas Yāodì sedang mengontrol formasi besar dari berbagai penjuru. Melihat kemunculan Pengmo Huang bertiga, mereka serentak membungkuk: “Menghadap Yang Mulia.”
Pengmo Huang mengangguk halus.
“Menyimak baik-baik! Istana Hijau Yu berada dalam Formasi Pengunci Yuan dan Api Pemurnian. Pertama, bakar bersih semua barang di dalam formasi itu, baru kemudian Aku akan perlahan-lahan menyerang Istana Hijau Yu.” Pengmo Huang menginstruksikan keenam belas Yāodì.
“Mematuhi perintah Yang Mulia.”
Enam belas Yāodì segera mulai memberikan segel tangan beruntun...
Pengmo Huang melirik sekilas, saat ini sedang menggunakan Blue Chi Heavenly Fire untuk membakar batu karang dan lainnya di dalam. Baru ketika menghadapi benda yang sulit dilebur, mereka akan menggunakan Jijin Heavenly Fire.
Pengmo Huang menoleh dan segera terbang menuju dataran di bawah Gunung Huang Shi. Liu Tu serta Ao Ku pun mengikuti turun. Ketiganya mendarat, Pengmo Huang duduk bersila dengan santai: "Kalian berdua juga duduklah. _Demon sense_-ku telah menyelimuti Formasi Pengunci Yuan dan Api Pemurnian. Jika ada hal penting, aku akan langsung mengetahuinya."
"Terima kasih, Yang Mulia."
Liu Tu dan Ao Ku pun duduk bersila.
"Yang Mulia, ada satu hal yang ragu kusampaikan atau tidak," bisik Ao Ku pelan.
"Bilang," ujar Pengmo Huang dingin.
Ao Ku mengangguk: "Yang Mulia, si Hei Yu itu sehebat apapun latihannya, selama Yang Mulia memiliki harta pusaka warisan, mana mungkin dia bisa menyaingi Yang Mulia? Mengapa harus bersusah payah seperti ini? Sekalipun nyawanya diampuni, apa artinya?"
“Pandangan picik.” Pengmo Huang berkata dengan tenang, “Liu Tu, Ao Ku, dulu aku dan Fang Chong memperebutkan posisi Pengmo Huang, alur kejadiannya kalian juga tahu kan.”
Liu Tu mengangguk: “Dulu Fang Chong dan Yang Mulia sama-sama Dewa Super, sama-sama Yāodì level 7. Yang satu Raja Peng Sayap Emas, satu lagi Raja Peng Petir Gelap. Sekaligus sebagai Dewa Super suku Peng... persaingan takhta kekaisaran itu kami para bawahan tentu ingat jelas.”
“Aku akui, jika bicara murni kekuatan, aku sedikit kalah dibanding Fang Chong itu. Meskipun Raja Peng Petir Gelap dan Raja Peng Sayap Emas sama-sama Dewa Super, tapi Raja Peng Petir Gelap bukan hanya kecepatannya, juga punya beberapa kesaktian aneh. Awalnya kesempatanku mendapatkan takhta tidak besar. Liu Tu, Fang Chong dulu menikahi seorang wanita dari sukumu, masih ingat kan?” Pengmo Huang tersenyum.
Liu Tu mengangguk.
“Wanita itu bisa dibilang fenomena langka di suku elang kami. Wujud aslinya cuma elang umum, bahkan bukan Dewa. Tapi kecepatan peningkatannya setara Dewa Tingkat Atas.” Liu Tu yang kini menjabat kepala suku elang, wujud aslinya adalah ‘Elang Api Biru Muda’ - Dewa Tingkat Atas terkuat di suku elang.
Pengmo Huang mengangguk: “Fang Chong itu memang jagoan. Seumur hidup aku bersaing dengannya. Dulu dia sama kejinya denganku. Tapi siapa sangka orang selevel itu malah jatuh cinta pada wanita dari sukumu. Cuma pakai taktik sederhana, aku berhasil melukai parah Fang Chong, akhirnya tewas di tanganku.”
“Kekalahan Fang Chong dari Yang Mulia membuktikan latihan mentalnya kurang.” Liu Tu berkata dengan penuh sanjungan.
Pengmo Huang mengangguk: “Hidup di dunia ini, mungkinkah terbelenggu orang lain? Jika aku ingin membunuh ya kubunuh, ingin melawan Langit ya kulawan. Baru mantap begini.” Sorot mata Pengmo Huang memancarkan kesombongan.
“Aku Zong Yan juga bisa dibilang tidak takut langit maupun bumi. Tapi siapa sangka, saat Fang Chong terluka parah dulu, dia nekat membuka ruang dan menghubungkan jalur antara dunia immortal, iblis, siluman dengan planet dunia mortal. Anak haram yang dia lempar itu, malah membuatku khawatir dan gentar.”
Bibirnya mengucapkan kata gentar, tapi ekspresi Pengmo Huang tetap datar. “Dari Zong Jue, aku tahu. Raja Peng Dark Lightning dan seekor burung elang yang bahkan bukan Dewa, ternyata bisa melahirkan keturunan yang begitu mengerikan. Tidak hanya kecepatannya menyamai aku, dia juga mewarisi semua kesaktian Raja Peng Dark Lightning. Sekaligus... Suku elang umumnya bertahan lumayan, tapi pertahanan Hei Yu ini lebih mengerikan lagi. Benar-benar Dewa Super Mutasi yang sempurna!”
“Hanya itu belum cukup membuatku takut. Yang paling membuatku khawatir adalah kecepatan peningkatan kemampuan-nya! Berapa tahun dia melatih ilmu bela diri? Sekarang sudah mencapai Yāodì level lima! Aku belum pernah dengar ada anggota suku burung yang punya kecepatan peningkatan mengerikan seperti ini!”
Pengmo Huang berkata dengan nada sinis, “Si brengsek kecil ini memang belum bisa mengancamku di dunia immortal, iblis, dan siluman. Tapi jika dibiarkan terus berkembang dengan kecepatan peningkatan kemampuan seperti ini, suatu hari di Negeri Dewa nanti dia mungkin akan melampauiku. Ao Ku, menurutmu apakah aku akan membiarkannya hidup?”
Ao Ku tersadar.
“Pandangan bawahan memang dangkal, tidak memikirkan hal setelah memasuki Negeri Dewa.” Para kaisar siluman seperti Ao Ku ini kebanyakan sibuk mengkhawatirkan Shen Jie. Mereka tidak yakin bisa melewati tribulasi itu, mana ada yang memikirkan urusan setelah asensi ke Negeri Dewa.
Sementara Pengmo Huang yang memiliki harta pusaka warisan dan bisa melewati Shen Jie dengan mudah, sudah lama memikirkan masa depan.
“Zong Jue membahas Hei Yu ini, aku hampir yakin dia adalah anak haram Fang Chong. Wujud aslinya elang, apakah suku elang punya Dewa sekuat ini? Apalagi dia menguasai banyak kesaktian Dewa Super suku Peng. Jika ayahnya bukan Fang Chong, mana mungkin dia punya kesaktian suku Peng? Fang Chong pasti sangat bangga punya anak seperti ini, sayang... hari ini anaknya juga akan mati.”
Pengmo Huang mengangkat kepala memandang ke angkasa, "Seharusnya proses peleburan sudah hampir selesai!"
Di dalam Jiang Lan Jie.
Qin Yu, Hou Fei, dan Hei Yu sedang berkumpul.
"Xiao Hei, jangan terlalu sedih." Qin Yu dan Hou Fei memandang Hei Yu.
Percakapan Pengmo Huang dengan Liu Tu dan Ao Ku sebelumnya, sebagai pemilik Jiang Lan Jie, Qin Yu bisa mendengar suara dari pihak luar di dekat mereka. Ketika mendengar tentang latar belakang Hei Yu, Qin Yu hanya menggerakkan hatinya untuk memperdengarkan suara Pengmo Huang di sekitar tiga saudara ini.
“Ternyata, Ayah dan Sialanku sudah mati.” Mata Hei Yu berkaca-kaca.
“Burung jorok, nasibku mirip denganmu. Sampai sekarang aku juga tak tahu siapa ayahku.” Hou Fei menghibur di samping.
“Xiao Hei, jangan bersedih.” Qin Yu tersenyum tipis sambil mengalihkan topik, “Hei, rencana dadakan yang kubicarakan dulu ternyata sukses. Kita tak perlu terus-menerus bersembunyi di Jiang Lan Jie mulai sekarang.”
“Bagaimana caranya?” Hou Fei memandangi Qin Yu. Hei Yu juga menguapkan air matanya sambil menatap Qin Yu.
Qin Yu menjelaskan: “Aku tahu Pengmo Huang akan mengira Jiang Lan Jie tersembunyi di lokasi pendaratanku. Tapi dia takkan menyangka... Saat benturan pertama dengan Ao Ku, Jiang Lan Jie sudah berubah menjadi partikel debu yang menempel di bajunya.”
Dengan kemampuan Jiang Lan Jie, bahkan dengan _demon sense_ sekalipun, Ao Ku sama sekali tak bisa mendeteksi partikel mikroskopis ini.
“Saat ini mereka berada di luar Formasi Pengunci Yuan dan Api Pemurnian, baru saja selesai berdiskusi, diperkirakan akan segera terbang ke atas.”
……
“Kita naik.” Pengmo Huang berkata dengan tenang.
Ao Ku dan Liu Tu segera mematuhi perintah, ketiganya dengan gesit terbang ke arah udara. Tak ada yang menyadari bahwa saat mereka naik, sebutir partikel terlepas dari tubuh Ao Ku, jatuh ke daratan dan menyatu dengan dataran, menjadi salah satu dari butiran pasir tak terhitung di tanah.
Jilid 13 Tiga Saudara BAB TIGA PULUH TIGA Latihan Ilmu Bela Diri di Atas Meteor
Enam belas Yāodì melayang sesuai posisi masing-masing sambil mengendalikan Jijin Heavenly Fire yang membakar cairan terakhir yang tersisa. Sementara Pengmo Huang Zongyan bersama Liu Tu dan Ao Ku langsung menuju area atas Formasi Pengunci Yuan dan Api Pemurnian.
“Yang Mulia.”
Enam belas Yāodì itu memberi hormat dengan khidmat saat mengetahui itu adalah Pengmo Huang.
“Tak disangka, peleburan setengah bukit singa kuning ini ternyata menghasilkan bahan untuk membuat senjata iblis kelas tertinggi.” Pengmo Huang Zongyan berkata dengan senyuman tipis, perasaannya saat ini sangat baik, “Liu Tu, Ao Ku, apakah kalian bisa mendeteksi Istana Hijau Yu?”
Ao Ku dan Liu Tu sama-sama mengembangkan _demon sense_ mereka menyusup ke dalam, membungkus cairan yang terus berguling-guling di bawah sengatan Jijin Heavenly Fire. Setelah beberapa lama, keduanya masih melakukan pengamatan lebih seksama terhadap cairan tersebut.
“Biarkan aku yang mencoba.” Pengmo Huang berkata dengan tenang.
“Bawahan tidak mampu.” Ao Ku dan Liu Tu serentak menjawab dengan hormat.
“Pasti Qin Yu mengubah Istana Hijau Yu menjadi tetesan air. Sayangnya tiruan tetaplah bohong, pasti ada celah.” Pengmo Huang juga memancarkan _demon sense_-nya, berubah menjadi gelombang bertubi-tubi yang seketika menyelubungi cairan itu.
Memisahkan setiap butiran air cair dari cairan tubuh adalah hal yang sangat sulit, Ao Ku dan Liu Tu di samping pun tak berani mengganggu.
Di bawah, bekas lokasi istirahat Pengmo Huang dan kedua anak buahnya.
Sebuah sosok manusia tiba-tiba muncul, tak lain adalah Qin Yu yang telah mengubah wujud aslinya.
Qin Yu melayangkan pandangannya ke atas, senyum tipis mengembang di sudut bibirnya: "Pengmo Huang, carilah dengan seksama. Jika kau bisa menemukanku, sungguh aku akan kagum padamu." Hanya bertahan sekejap mata, postur tubuhnya langsung menghilang dari dataran.
Lompatan ruang!
"Hm?" Ao Ku memutar badan ke arah bawah.
"Ada apa?" Liu Tu di sampingnya bertanya sambil ikut menoleh ke bawah. Permukaan dataran masih sama persis seperti sebelumnya, tak terlihat sesuatu apapun. "Apa yang kau lihat?"
“Tidak ada apa-apa.” Ao Ku kembali memalingkan kepala, tersenyum pada Liu Tu di sebelahnya. “Tadi otakku agak kacau.” Sebenarnya Ao Ku merasakan getaran energi yang sangat halus yang langsung menghilang sekejap mata, membuatnya mengira itu hanya halusinasinya sendiri.
Liu Tu tersenyum: “Kita tunggu saja Yang Mulia menemukan Istana Hijau Yu itu. Setelah urusan Qin Yu dan kawan-kawannya selesai, kita pasti bakal kembali menganggur.”
“Benar.” Ao Ku menghela napas.
Dengan status mereka, hal biasa apa lagi yang bisa membuat suku burung merepotkan mereka?
Sayangnya, Ao Ku dan Liu Tu sama sekali tidak tahu bahwa saat ini Qin Yu sudah tiba di formasi teleportasi antarbintang Bintang Hitam, dengan mudah melarikan diri jauh melalui formasi itu. Sementara Pengmo Huang Zongyan masih terus mencari tanpa menyerah.
“Tak disangka kemampuan bersembunyi Qin Yu luar biasa.” Ekspresi Pengmo Huang kehilangan senyumannya.
Begitu lama tidak bisa menemukan Istana Hijau Yu, dia mulai menggerutu dengan wajah memerah.
"Aku tetap tidak percaya!" Mata Pengmo Huang membeku, _demon sense_-nya terpecah menjadi ratus juta bagian. Setiap bagian menyelubungi satu butiran air cair. Dengan cermat dia mengamati perbedaan tiap bagian, namun sayang usaha kerasnya tetap tak membuahkan hasil.
Satu shichen penuh!
Pengmo Huang terpaksa mengakui kekalahannya. Orang yang begitu percaya diri ini akhirnya tak sanggup bertahan lebih lama.
"Kalian semua gunakan _demon sense_ untuk melacak di mana persembunyian Istana Hijau Yu." Suara dingin Pengmo Huang Zongyan menusuk, pandangannya menyapu enam belas Yāodì serta Ao Ku dan Liu Tu. "Siapa yang berhasil menemukannya, akan kuberi hadiah berat!"
"Siap, Yang Mulia."
Delapan belas orang - enam belas Yāodì ditambah Ao Ku dan Liu Tu - seketika memulai penyelidikan menyeluruh.
Hasilnya bisa ditebak: tetap gagal.
"Yang Mulia, bawahan punya solusi." Tiba-tiba seorang Yāodì memberi hormat.
"Bilang." Mata Pengmo Huang berbinar.
Yāodì itu menjawab dengan hormat: "Kami hanya perlu menguasai Jijin Heavenly Fire yang kadang membakar, kadang menjauh. Cairan tubuh itu akan berganti antara padat dan cair. Pasti Istana Hijau Yu yang kemampuan berubah-ubahnya luar biasa itu akan menunjukkan celah."
Metode ini hampir identik dengan teknik Kaisar Yu dulu menggunakan Formasi Pengunci Yuan dan Api Pemurnian untuk menemukan Qin Yu dalam gumpalan cairan tersebut.
"Baik!" Pengmo Huang langsung merasa metode ini layak dicoba setelah mendengarnya, "Kau yang akan menyatukan komando semua orang. Segera temukan Qin Yu Xian Fu untukku!"
"Mematuhi perintah, Yang Mulia."
Sorot sukacita muncul di mata sang Yāodì. Ia segera mengkoordinir semua pasukan - kadang mengerahkan Jijin Heavenly Fire untuk membakar, kadang menariknya kembali. Gumpalan cairan itu pun bergantian antara mengkristal dan meleleh. Seluruh Yāodì mengamati dengan cermat.
……
Gagal!
Gagal!
Lagi-lagi gagal!
Selama tiga shichen (6 jam), Pengmo Huang dan anak buahnya mencoba berbagai metode. Bahkan Pengmo Huang terpaksa sendiri memasuki Formasi Pengunci Yuan dan Api Pemurnian, menempa cairan tubuh itu menjadi senjata iblis kelas tertinggi, lalu meneteskan darah untuk pengikatan kepemilikan.
Setelah menjadi penguasa baru, Pengmo Huang dengan cermat mendeteksi, namun tetap tidak berhasil.
Bahkan di akhir, setelah melakukan pencabutan kontrak darah dari senjata iblis itu, Pengmo Huang langsung menghancurkan senjata iblis kelas tertinggi tersebut dengan cakar Peng-nya sendiri.
……
Akhirnya Pengmo Huang terpaksa mengakui bahwa Istana Hijau Yu 90% kemungkinan telah meninggalkan Formasi Pengunci Yuan dan Api Pemurnian. Pengmo Huang sama sekali tidak percaya Istana Hijau Yu masih bisa lolos dari begitu banyak taktik inspeksi.
"Bagaimana sebenarnya Qin Yu bisa melarikan diri?"
Masalah itu membuat Pengmo Huang kesal selama berhari-hari lamanya!
Saat Pengmo Huang akhirnya menyerah mencari Istana Hijau Yu, Qin Yu sudah jauh meninggalkan wilayah galaksi Bintang Hitam. Dengan kecepatan mengejutkan, dia terus melesat ke timur laut wilayah suku burung, terkadang menggunakan formasi teleportasi antarbintang, terkadang mengandalkan Lompatan Besar miliknya.
Hanya tiga hari, Qin Yu telah tiba di wilayah galaksi timur laut suku burung——‘Wilayah Bintang Hijau Api’.
Wilayah Bintang Hijau Api berbatasan dengan Kutub Utara dunia immortal-iblis-siluman. Di sebelah timurnya terbentang ‘Wilayah Galaksi Kacau’——area paling chaos di suku burung. Lebih ke timur lagi terletak legenda: Kuil Misteri! Tempat mistis ini berada di perbatasan suku burung dan Dunia Bintang Gelap.
Wilayah Galaksi Kacau benar-benar tak terkendali. Kekacauannya membuat Qin Yu pun tak rela melewatinya. Dia memilih menetap di Wilayah Bintang Hijau Api yang relatif lebih tenang.
“Wilayah Bintang Api Qing adalah markas besar suku elang. Suku elang merupakan salah satu klan terkuat di antara suku burung, dengan kekuatan klan yang hanya kalah dari suku peng. Kepala suku elang saat ini adalah Liu Tu, Yāodì level delapan, yang juga termasuk dalam tiga ahli di bawah komando Pengmo Huang. Tentu saja, sekarang setelah Bai Feng tewas, para ahli utama di bawah Pengmo Huang adalah Ao Ku dan Liu Tu.”
Wilayah Bintang Api Qing, Bintang Luan.
Di atas daratan luas Bintang Luan, seorang pria sedang melayang di udara, memandang sinis ke langit dan bumi sambil menyapu pandangannya ke delapan penjuru.
“Planet yang sangat indah dan damai.” Senyuman mengembang di wajah Qin Yu. “Hm, ini dia. Akan kujadikan planet ini sebagai tempat tinggal kami para saudara di kemudian hari.” Kemudian, Qin Yu langsung mendarat ke permukaan.
Dengan menggerakkan hatinya, Hou Fei, Hei Yu, Bai Ling, serta Hei Tong langsung muncul di daratan.
“Kakak, di mana ini? Kelihatannya cukup cantik ya.” Hei Yu tersenyum nakal.
Qin Yu mengangguk: "Ini adalah Bintang Liulan di Wilayah Bintang Api Qing. Bintang Liulan terletak di tepi Wilayah Bintang Api Qing. Menurut peta galaksi yang diberikan Kakak Wu Ming kepadaku, planet ini termasuk kategori biasa, mirip dengan Bintang Fengyue tempatku dulu. Di sini, yang terkuat diperkirakan hanya Raja Siluman level tujuh atau delapan."
"Kakak, apakah kau memilih tempat ini sebagai kediaman masa depan kita bertiga?" Hei Yu yang berbalut jubah putih dengan rambut panjang tertiup angin terlihat anggun.
Qin Yu mengangguk, lalu menatap Hei Tong: "Kami bertiga tidak masalah. Hanya Tongtong yang tidak boleh terus bersama kami tanpa memasuki kota. Karena itu kuputuskan tempat ini sebagai lokasi kediaman kita."
"Wah!" Mata Hei Tong berbinar, "Paman, benarkah aku boleh bermain ke luar?"
"Jangan terburu-buru. Kita tak bisa sembarangan memasuki inti planet ini. Siapa tahu ada orang Pengmo Huang di dalam?" ujar Qin Yu dengan tenang.
Bai Ling lalu berkata: “Kakak, meskipun kekuatan Pengmo Huang luas, pasukannya cuma bermarkas di planet-planet penting di beberapa galaksi besar. Untuk planet kecil seperti Liulangxing ini, orang pendatang relatif sedikit, mayoritas hanya melewati via formasi teleportasi.”
“Aku tahu itu, makanya aku pilih jenis planet biasa ini.” Qin Yu mengangguk, “Hanya, tidak takut 10.000 tetapi takut satu.”
Kemudian enam sosok manusia muncul tiba-tiba di daratan. Dari enam orang ini, satu adalah Yāodì empat tingkat Dong Xue, sisanya dua Raja Siluman tingkat sembilan dan tiga Raja Siluman level delapan. Semuanya adalah binatang roh yang menjadi bagian dari Buku Katalog Binatang Buas.
“Menghadap penguasa.” Enam orang termasuk Dong Xue menyatakan hormat.
“Kak, ini maksudmu...?” Hou Fei dan Hei Yu terlihat curiga.
Qin Yu tidak menjawab, langsung memberi perintah ke Dong Xue: “Dong Xue, planet ini bernama Liulangxing, sebuah planet biasa dengan penguasa terkuat cuma Raja Siluman level tujuh-delapan. Kuperintahkan kalian untuk menguasai planet ini sepenuhnya dalam 100 tahun.”
“Maksud Penguasa baru?” Dong Xue bertanya dengan bingung.
Qin Yu berkata dengan tenang: “Sederhana saja, kuasai sepenuhnya planet ini. Di setiap sudut, aku ingin mayoritas penduduk Liu Lan berada di bawah kendali kita. Bahkan jika ada orang luar menginjakkan kaki di sini, kau harus tahu. Capailah tingkat pengawasan seperti itu.”
“Kaisar lokal?” Hou Fei tertawa Krek, “Kakak maksud kita jadi penguasa lokal di sini?”
“Bukan kita, tapi Dong Xue!” Qin Yu tersenyum tipis, “Bahkan Dong Xue akan menjadi kekuatan di belakang layar. Secara resmi, lima Raja Siluman ini yang bertugas menguasai seluruh Liu Lan. Untuk hal yang sulit diselesaikan, baru Dong Xue turun tangan.”
“Penguasa baru, planet jenis ini bisa kami kuasai enam orang dalam setahun,” Dong Xue menjawab penuh keyakinan.
Bagi Dong Xue yang berstatus Yāodì empat tingkat, menguasai planet seperti Liu Lan memang mudah ditaklukkan. Bahkan untuk kontrol mutlak, setahun jelas cukup.
“Paman, kalau mereka yang menguasai Liu Lan, lalu kami akan melakukan apa?” Hei Tong mengerutkan alis.
Qin Yu tersenyum: "Kau harus tahu, identitasku, ayahmu, paman kedua, termasuk ibumu, semuanya tidak boleh bocor. Hal seperti ini tak perlu kami turun tangan. Kami hanya perlu bersembunyi di tempat tersembunyi, memastikan tak ada yang tahu."
Mata Hou Fei, Hei Yu dan yang lain langsung berbinar. Mereka sama sekali memahami maksud Qin Yu.
Pandangan Qin Yu menjadi tajam, menatap Dong Xue: "Dong Xue, kuberi kau waktu 100 tahun. Dalam 100 tahun, aku ingin kau mampu... bahkan jika Pengmo Huang mengirim seseorang ke Planet Luan Xing, seketika dia tiba, kau harus langsung menguasai kabarnya."
"Meskipun suku burung berada di bawah Pengmo Huang, tapi aku ingin Planet Luan Xing ini sepenuhnya berada dalam kendali kami. Utusan Pengmo Huang yang datang ke sini harus menjadi buta. Bahkan jika mereka melihat... itu hanya yang kami perlihatkan. Dong Xue, bisakah kau lakukan?" Qin Yu menatap Dong Xue.
Dong Xue menjawab penuh percaya diri: "Tuan tenang saja. 100 tahun? Bawahan pasti bisa melakukannya."
"Xiao Hei, Bai Ling, apakah kalian masih ingat hal yang kubicarakan sebelumnya?" Qin Yu tersenyum.
Hei Yu dan Bai Ling sama-sama mengangguk. Hei Yu mengelus kepala putrinya yang berdiri di samping: "Kakak benar, sudah saatnya anak ini melihat dunia."
"Ayah, Ibu, Paman, kalian..." Hei Tong menunjukkan wajah penuh curiga.
Qin Yu memandang Dong Xue: "Dong Xue, Xiao Tong kuserahkan padamu. Selama 100 tahun ini, biarkan dia tinggal di Liu Lan Xing. Berperanlah sebagai gurunya. Pengmo Huang dan yang lain tidak mengetahui keberadaannya, jadi tidak ada bahaya."
"Mematuhi perintah, Tuan." Dong Xue membungkuk hormat.
"Ayah, Ibu, Paman, Paman Kedua, tidakkah kalian ikut tinggal di Liu Lan Xing?" Hei Tong akhirnya tersadar.
"Belum saatnya. Tempat ini belum cukup aman." Qin Yu berkata dengan senyuman tipis.
Tinggal di Liu Lan Xing?
Paling tidak untuk saat ini tidak mungkin. Qin Yu telah lama memiliki rencana dalam hatinya. Dia akan menghabiskan 100 tahun di ruang angkasa untuk merenungi alam semesta. Mengenai langkah selanjutnya dari《Xing Chen Bian》, dia benar-benar ingin memahaminya sampai tuntas.
Dibandingkan dengan teknik《Sembilan Transformasi Tubuh Gelap》, Qin Yu lebih mementingkan《Xing Chen Bian》-nya sendiri.
Setelah perpisahan yang mengharukan, Hei Tong mengikuti enam orang ke dalam kota Liu Lan Xing bersama Dong Xue. Sementara Hei Yu, Hou Fei, Bai Ling dan yang lain memasuki 'Jiang Lan Jie'. Sesuai rencana, mereka akan menghabiskan 1.000 tahun di sana.
1.000 tahun di Jiang Lan Jie, 100 tahun di pihak luar.
Hou Fei dan Hei Yu melatih ilmu bela diri di Jiang Lan Jie, sedangkan Qin Yu berlatih di ruang angkasa.
……
Di hamparan luas luar angkasa, planet-planet besar berhenti di alam semesta. Saat ini, di sebelah sebuah planet biru yang indah, puluhan kelompok meteor raksasa melintas. Di antara meteor-meteor tersebut, ada satu meteor di pusatnya yang volumenya paling besar, dengan panjang dan lebar hampir 10.000 li. Ukuran seperti ini di alam semesta masih dianggap sebagai titik kecil.
Di permukaan tengah meteor ini, seseorang sedang duduk bersila - dialah Qin Yu.
Memandang Enam Kesatuan dan Delapan Penjuru, memahami alam semesta yang tak berujung - inilah latihan Qin Yu sekarang. Dengan menunggangi meteor ini, Qin Yu terus mengembara di ruang angkasa...
Jiwa telah menyatu sepenuhnya dengan alam semesta, merasakan nadi kosmik. Aura spiritual Qin Yu semakin memudar, hingga akhirnya bagaikan tak ada wujudnya sama sekali.
Bintang induk yang menyala-nyala bagaikan bola api yang mendidih, semburan api menyembur keluar dari bola ini, bahkan serangkaian kobaran api menerjang masuk ke dalam meteor.
Aliran meteor lain datang dari arah berlawanan, bersilangan dengan aliran meteor tempat Qin Yu berada. Mata Qin Yu memandang, jiwanya merasakan... perlahan penglihatan mata dan persepsi jiwa mulai menyatu.
Setiap saat dalam posisi duduk bersila di atas meteor, 《Sembilan Transformasi Tubuh Gelap》 beroperasi dengan kecepatan mencapai puncaknya.
27.000 tulisan mantra berkedip dengan kilatan cahaya biru, tulang-otot dan jaringan otot Qin Yu terus bermutasi. Sel-sel dalam struktur tulang pun terus bermutasi secara ekstrem. Bahkan jika kerangka tak mampu menahan kecepatan mutasi hingga retak, Nyawa Kekal dalam tubuhnya akan segera memperbaikinya.
Praktik kultivasi tanpa rasa khawatir seperti ini, bahkan di dalam klan naga (dinosaur) pun tak ada yang melakukannya.
Sekelip mata, puluhan tahun telah berlalu.
Qin Yu memisahkan diri dari keselarasan dengan alam semesta, senyuman tipis terpancar di wajahnya.
"Puluhan tahun hanyalah sekejap mata. Meskipun《Xing Chen Bian》yang diciptakan Guru baru mencapai periode Bencana, metode kultivasi yang meniru evolusi alam semesta ini adalah Jalan Sejati! Keabstrakannya jauh melampaui warisan ilmu dewa, iblis, atau siluman."
Semakin ia merenung, semakin jelas perasaan dalam hati Qin Yu.
"Fei Fei dan Xiao Hei berkembang cukup cepat. Aku harus terus bermeditasi." Qin Yu menyembunyikan pikiran sampah, kembali menyelaraskan jiwa dengan alam semesta dalam keadaan meditasi mistis nan abstrak...
Di dalam Jiang Lan Jie.
Sementara di luar hanya berlalu puluhan tahun, di dalam artefak dimensi ini telah berjalan ratusan tahun. Hou Fei dan Hei Yu menunjukkan kemajuan signifikan dalam kekuatan mereka.
Bulu-bulu perak menutupi tubuhnya, mata keemasan berkilauan, bibir ungu merekah. Hou Fei menggenggam erat tongkat panjang hitam itu, bersemangat mengeluarkan suara krek-krek sebelum akhirnya mengaum keras.
“Burung jorok, awas pukul!”
Tongkat panjang hitam bagaikan naga hitam terkoyak langit, langsung menyambar ke hadapan Hei Yu.
"Tipuan kecil." Hei Yu mengejek, postur tubuhnya berubah cepat dengan lincah membentuk sembilan bayangan samar, menghindar mudah dari serangan itu. Tiba-tiba tombak panjang hitam muncul di tangan kanannya, melesat seperti ular yang mengintai.
Tongkat hitam dan tombak hitam hanya sedikit bersentuhan lalu berpisah.
Pertarungan secepat kilat.
Teknik tongkat Hou Fei dan jurus tombak Hei Yu saling memamerkan keahlian. Keduanya tak mengandalkan kekuatan, tapi bersaing ketepatan teknik. Senjata mereka kadang muncul dan menghilang dalam proses penetrasi, seolah menyatu dengan ruang - sungguh luar biasa.
"Kak Yu, Kakak kedua, istirahatlah sebentar." Bai Ling tersenyum lembut muncul dari halaman.
Dua bayangan samar terpisah dan mendarat, sosok mereka baru perlahan-lahan menjadi jelas.
Hou Fei mengenakan zirah tempur emas, aura hasrat bertarungnya menyala-nyala. Sementara Hei Yu memakai jubah putih, memancarkan kesan dingin yang menusuk.
"Aduh, Burung Jorok, tak kusangka kau sudah mencapai level enam Yāodì, teknik tombakmu juga meningkat pesat. Hampir menyamai Sembilan Jurus Guntur-ku. Tapi jurus kedelapan dan kesembilanku belum kugunakan. Begitu kuperagakan, kau pasti kalah!" ujar Hou Fei penuh keyakinan.
Hei Yu tersenyum tipis: "Apa kau sudah sepenuhnya memahami Sembilan Jurus Guntur?"
"Sudah ratusan tahun berlalu? Kau saja bisa naik dari Yāodì level lima ke enam. Meski aku belum mencapai level tujuh Yāodì, pemahamanku tentang Sembilan Jurus Guntur sudah hampir sempurna. Hanya ada sedikit masalah pada jurus kesembilan." Wajah Hou Fei tak berubah merah. "Lihat saja, sebentar lagi aku akan mencapai level tujuh Yāodì!"
Hei Yu tidak membalas. Ia hanya menyimpan tombak panjangnya lalu duduk beristirahat di kursi batu. Bai Ling sudah duduk di sebelahnya.
Hou Fei juga menyimpan tongkat hitamnya dan ikut duduk di samping mereka.
“Monyet, Kakak bilang di luar 100 tahun, apakah tepat 100 tahun? Jika saat 100 tahun itu Kakak sedang dalam tahap krusial, bagaimana mungkin kita ganggu?” Hei Yu mengerutkan alis bertanya, “Tapi kalau begitu, kapan kita harus membangunkan Kakak?”
Hou Fei tersenyum licik: “Gampang, ngapain kita panggil Kakak? Nanti kalau Kakak merasa sudah cukup, dia pasti akan datang sendiri untuk mengeluarkan kita.”
Hou Fei tidak terburu-buru, Hei Yu pun mengangguk setuju.
Bai Ling di samping agak gusar: “Bagaimana kalau Kakak terus berkontemplasi? Apakah kita harus terus-terusan di Jiang Lan Jie? Aku sudah lama tidak bertemu Hei Tong, benar-benar ingin segera menjumpainya.”
“Ling'er!” Hei Yu memarahi dengan kerutan alis, “Menunda pertemuan dengan Hei Tong apa artinya? Latihan Kakak jauh lebih penting!”
“Oh.” Bai Ling hanya bisa menjawab patuh.
……
Ketenangan hidup terus berlanjut di kediaman Wu Lan dalam Jiang Lan Jie.
“Bos Wu Lan, Bos Wu Lan.”
Suara menggelegar bagai Langit dan Bumi mengaum membangunkan Wu Lan yang sedang istirahat di dalam rumah. Dengan wajah pasrah, Wu Lan keluar dari tempat tinggalnya dan melihat Ye Qu yang berlari mendekat dengan penuh semangat. "Ye Qu, mengapa kau berteriak sekeras itu?" tanyanya sambil tersenyum pasrah.
Ye Qu menunjukkan ekspresi penuh kesombongan: "Bos Wu Lan, lihatlah."
"Melihat apa?" Wu Lan mengernyitkan alis penuh kebingungan.
"Perhatikan baik-baik," kata Ye Qu sambil menyunggingkan senyum lebar. "Apa kau melihat perubahanku?"
Wu Lan mengamatinya beberapa saat sebelum akhirnya tersenyum: "Oh, akhirnya kau berhasil menembus level."
Ye Qu memukul dadanya dengan tinju sambil tertawa terbahak: "Benar! Setelah sekian lama, akhirnya aku berhasil! Haha... Ao Wuxu si bajingan berwatak dingin itu memang yang pertama mencapai level delapan Yāodì, selalu arogan di hadapanku. Kini giliranku yang akan menyombong!"
Sebenarnya Ao Wuxu tidak sengaja menunjukkan kesombongan, namun sikap dinginnya yang alami memang menimbulkan kesan arogan.
“Hehe, Yāodì level delapan, Hm... Kau dan Wuxu harus cepat latihan. Kecepatan latihan Qin Yu sekarang mungkin lebih cepat darimu mencapai tribulasi Shen Jie dan asensi ke Negeri Dewa. Jika benar begitu... Kami mungkin harus berpisah.” Wu Lan menasihati.
“Bos Wu Lan, maksudmu...?” Ye Qu juga mulai tenang.
Wu Lan berkata dengan sungguh-sungguh: “Saat Qin Yu asensi ke Negeri Dewa, jika kalian dan Ao Wuxu belum melewati tribulasi Shen Jie, kalian tidak bisa ikut asensi bersama kami. Hanya akan diusir turun oleh Negeri Dewa.”
“Aturan alam semesta memang begitu. Sama seperti dari dunia mortal ke dunia immortal-iblis-siluman, harus mencapai periode Kesempurnaan dulu. Contoh Qin Yu, meski menyimpan orang di Istana Hijau Yu, tetap akan diusir otomatis oleh dunia immortal-iblis-siluman. Jiang Lan Jie meski hebat... Tapi itu cuma ruang dalam senjata dimensi, bukan ruang sejati!” Wu Lan menjelaskan detail.
“Ruang sejati?” Ye Qu tampak bingung.
Wu Lan mengangguk sambil tersenyum: "Ruang sejati, tentu bisa memiliki energi seperti energi spiritual atau Qi Yuan Ling, serta kehidupan yang berkembang. Sedangkan Jiang Lan Jie adalah ruang dalam senjata dimensi. Qi Yuan Ling di dalamnya dihisap dari luar. Ia tidak bisa memproduksi energi sendiri."
"Oh bos, aku dan Wuxu harus melewati Shen Jie baru bisa ke Dewa. Bagaimana denganmu?" Ye Qu mulai membuat prediksi.
Wu Lan tersenyum dingin: "Aku asalnya dari Dewa. Kembali ke sana adalah hal alamiah. Meski sekarang aku tidak latihan dan tidak ada kemajuan, tetap bisa tinggal di Jiang Lan Jie mengikuti Qin Yu pulang ke Dewa. Kalian tidak bisa."
"Hm... Qin Yu itu latihannya terlalu cepat. Andai lebih lambat." Ye Qu menggerutu sambil berkata dengan pasrah, "Aku meski sudah mencapai Yāodì level delapan, tapi naik ke level Sembilan Kaisar Siluman sulit sekali."
Wu Lan hanya tersenyum dingin.
Ye Qu dan yang lain merasa terbeban, tapi Wu Lan sama sekali tidak merasakan tekanan.
Di dalam istana Kota Hitam Burung.
Pengmo Huang Zongyan, bersama dua Yāodì level delapan Liu Tu dan Ao Ku sedang duduk mengelilingi sebuah meja.
"Liu Tu, sudah delapan puluh tahun berlalu. Apakah ada kabar tentang Hei Yu dan kawan-kawannya selama ini?" tanya Pengmo Huang Zongyan dengan nada dingin. Setelah sekian lama, harapannya untuk menangkap Hei Yu sudah hampir pupus.
Liu Tu menjawab dengan hormat penuh kepasrahan: "Sama sekali tidak ada kabar."
"Yang Mulia," Ao Ku menyela, "Jika Hei Yu dan yang lain terus bersembunyi di Istana Hijau Yu tanpa keluar... Mustahil bagi kita untuk menemukan mereka."
Pengmo Huang Zongyan mengangguk. Prinsip ini sangat ia pahami, tapi keinginannya untuk membunuh Hei Yu tetap membara.
"Hm?"
Tiba-tiba alis Pengmo Huang berkerut. Ia membalikkan telapak tangan dan mengeluarkan sebuah permata transmisi pesan. Perlahan, senyuman mulai mengembang di wajahnya.
Liu Tu dan Ao Ku saling memandang, mata mereka penuh keheranan.
Urusan internal suku burung dulu biasanya ditangani Bai Feng, sedangkan saat ini biasanya Liu Tu yang bertanggung jawab. Hanya hal-hal sangat penting yang dilapor ke Pengmo Huang. Ternyata Pengmo Huang tersenyum... ini benar-benar kejadian langka.
Setelah beberapa saat, Pengmo Huang tersenyum sambil menyimpan permata transmisi pesan.
"Yang Mulia, sepertinya ada kabar baik?" tanya Liu Tu sambil tersenyum, sementara Ao Ku juga menatap Pengmo Huang.
Pengmo Huang tersenyum tipis: "Bukan kebahagiaan besar. Baru saja Kaisar Yu dan pasangan Kaisar Xuan dari dunia dewa berkomunikasi denganku. Mereka ingin memburu Qin Yu, sementara aku ingin menyerang Hei Yu - jadi kita saling membantu."
"Saat Yang Mulia memburu Hei Yu, selalu menggunakan nama samaran Xiao Hei. Nama aslinya tidak diketahui orang luar. Bagaimana Kaisar Yu bisa tahu?" Liu Tu bertanya dengan curiga.
“Bai Feng tewas di tangan Qin Yu, kabar ini meski tidak banyak diketahui orang, tapi kekuatan Kaisar Yu dan Kaisar Xuan cukup mumpuni. Mereka mungkin mendapat informasi ini dari sumber tertentu.” Pengmo Huang berkata dengan tenang.
Di hamparan alam semesta tak berujung, planet-planet tergantung diam di luar angkasa.
Sekelompok meteor melesat cepat di antara bintang-bintang. Di atas meteor terbesar di tengah kelompok itu, sosok manusia duduk bersila tanpa gerakan. Tak diketahui sudah berapa lama ia bermeditasi, atau kapan akan bangkit.
Kilatan cahaya hijau merambat perlahan dari kepala Qin Yu. Sudut bibirnya naik tipis, menyiratkan senyum kepuasan.
Matanya tetap terbuka lebar, memandang dengan tenang.
Tiba-tiba Qin Yu berdiri tegak, menjulang gagah di atas meteor yang meluncur kencang ini.
“Sembilan puluh tahun, meditasi kali ini sudah berlangsung sembilan puluh tahun.” Di hati Qin Yu terasa sangat tenang. Ia merasakan pemahaman spiritualnya seolah bergerak selaras dengan nadi alam semesta, sebuah perasaan yang ajaib. Namun Qin Yu tahu... selama sembilan puluh tahun ini jiwanya semakin menyatu dengan alam semesta, pemahaman spiritualnya semakin mendekati getaran kosmis.
Melalui sembilan puluh tahun latihan, tingkat jiwa Qin Yu secara alami mencapai level sembilan Xiāndì. Tingkat ketiga Jiwa Langit hanya tinggal selangkah lagi menuju kesempurnaan.
Perkembangan tingkat jiwa tidak terlalu diperhatikan Qin Yu, karena dalam pertempuran yang diandalkan tetap kekuatan fisik. Di Jiang Lan Jie selama ratusan tahun terakhir, ia terjebak di level enam 《Sembilan Transformasi Tubuh Gelap》. Kini akhirnya mencapai level ketujuh.
Energi Jiu Zhuan juga berubah dari biru menjadi ungu.
Kini, tulang dan otot Qin Yu setara dengan senjata dewa kelas rendah. Dengan bantuan Nyawa Kekal, bisa dianggap sebagai senjata ilahi yang bisa diperbaiki kapan saja. Kekuatannya jelas tak perlu diragukan.
"Sayangnya... warisan ilmu 《Xing Chen Bian》 ini perkembangannya tak signifikan." Tiba-tiba Qin Yu menghela dengan suara lengkingan.
Renungan bertahun-tahun ini sebenarnya bertujuan menciptakan tingkat kesembilan 《Xing Chen Bian》, sayang menciptakan tingkat baru tak semudah itu. Qin Yu berdiri di atas meteor, memandang alam semesta yang tak bertepi.
Tiba-tiba——
Sekumpulan nebula raksasa berpendar memesona muncul dalam pandangan Qin Yu. Nebula ini memancarkan kilauan seperti mimpi yang sangat memikat. Jelas Qin Yu terpikat. Volume nebula ini sangat besar... setara dengan ribuan bintang induk.
Dengan tenang nebula megah ini terus berputar di segala penjuru, setiap bagiannya bergerak dalam harmoni sempurna.
Pola pergerakan itu seolah tak memiliki aturan, namun Qin Yu yang sudah sadar kembali dari pesona nebula memperhatikan pola-pola ini. Melihat jejak-jejak ini, jiwanya seakan tersentuh, pemahaman spiritual yang tenang selama sembilan puluh tahun mulai bergejolak!
Sekejap mata ini!
Bagai kilat dan guruh yang menyambar di benak Qin Yu!
Qin Yu tiba-tiba tercerahkan!
"Begitu, ternyata begini caranya!" Qin Yu tersenyum, menutup mata, kedua tangannya perlahan terangkat sejajar. Gerakan tangannya sangat lambat, namun saat bergerak, seluruh ruang seakan bergetar, kilatan cahaya di sekelilingnya tampak terdistorsi.
Kedua tangan Qin Yu berhenti bergerak!
Kedua tangannya seolah memeluk bola hampa di depan dada. Qin Yu tetap tersenyum dengan mata tertutup, seolah menikmati sensasi indah nan mistis.
Pada detik kedua tangan Qin Yu berhenti!
Puluhan meteor yang terbang dengan gesit tiba-tiba membeku. Dari kecepatan ekstrem ke diam total, semuanya terjadi dalam sekejap. Meteor-meteor ini semuanya diam mengambang di luar angkasa tanpa bergerak.
"Huu!"
Kedua lengan Qin Yu bergetar tak sadar. Dengan Qin Yu sebagai pusat, gelombang spasial terlihat muncul di seluruh ruang. Meteor-meteor yang diam tadi tiba-tiba bergerak, mulai berotasi mengelilingi meteor tempat Qin Yu berpijak.
Ada meteor di atas Qin Yu, di sebelah kirinya, di depannya... bahkan di bawah kakinya.
Sebuah bola raksasa terbentuk, dengan Qin Yu sebagai intinya.
Puluhan meteor terus berputar dalam pola kompleks. Terkadang berputar ke atas, terkadang ke bawah. Jalur orbit mereka bukan lingkaran sempurna, bahkan sulit disebut elips - terlihat acak tanpa pola jelas.
Tapi——
Seandainya ada ahli di TKP, mereka akan menyadari bahwa pola pergerakan puluhan meteor ini saat ini sangat mirip dengan orbit rotasi nebula Mimpi Meng Huan yang megah di kejauhan.
Hanya saja setiap meteor merepresentasikan gumpalan energi besar di dalam nebula tersebut.
……
Puluhan meteor ini terus berputar demikian, sementara nebula di kejauhan juga berotasi tanpa henti.
Orbit yang sama, hanya berbeda dalam hal volume.
Namun... di ruang lain yang terhubung melalui lubang hitam dantian Qin Yu - area seluas dua tiga meter yang menjadi wilayah mutlaknya - kekuatan lubang hitam emas yang kuat itu juga mulai bergerak perlahan. Meskipun lambat, mereka akhirnya mulai bergerak.
……
Waktu terus berlalu, puluhan meteor ini tetap mempertahankan kondisi saat ini.
Tepat dua belas tahun.
Qin Yu yang selama dua belas tahun mempertahankan posisi mengangkat kedua tangan seperti memeluk bola, tiba-tiba membuka kedua matanya.
Pada detik mata Qin Yu terbuka ini.
Puluhan meteor yang beroperasi membentuk bola raksasa itu dengan keras berhenti.
"Haha... 100 tahun pencerahan akhirnya membuahkan hasil, begitulah rupanya, begitulah caranya!" Wajah Qin Yu dipenuhi senyum percaya diri, tangannya disilangkan di belakang punggung sambil tetap berdiri di atas meteor terbesar.
"Melanggar janji, melanggar janji. Dijanjikan 100 tahun, ternyata sudah mencapai 102 tahun." Qin Yu tertawa getir mengejek diri sendiri.
Kemudian Qin Yu memandang puluhan meteor yang masih melayang di udara, dengan seenaknya mengayunkan satu tangannya. Meteor-meteor itu segera melanjutkan pergerakan sesuai pola semula, sementara tubuhnya sendiri melayang di udara. Setelah beberapa saat, ia menggunakan Lompatan Besar dan menghilang dari luar angkasa.
Seketika, Qin Yu telah muncul di sebuah planet tak berpenghuni.
“Saat ini tingkat jiwaku juga telah mencapai level sembilan Xiāndì, dengan bantuan AIR MATA METEOR, dalam hal keselarasan dengan alam semesta, siapa yang bisa menyaingiku? Dengan jarak Lompatan Besar sekarang, sepertinya tidak perlu lagi menggunakan formasi teleportasi antarbintang.” Qin Yu segera menghilang lagi.
Saat ini jarak Lompatan Besar Qin Yu sepuluh kali lipat lebih jauh dibanding sebelumnya.
Dulu melakukan lompatan sepersepuluh jarak galaksi saja sudah luar biasa, tapi sekarang Qin Yu hampir bisa melintasi seluruh galaksi. Untuk apa lagi memakai formasi teleportasi antarbintang? Bahkan dari satu galaksi ke galaksi lain, Qin Yu bisa langsung melakukan Lompatan Besar dengan kekuatannya sendiri.
Hanya untuk berpindah dari satu wilayah galaksi ke wilayah lain yang jaraknya terlalu jauh, barulah Qin Yu perlu menggunakan formasi teleportasi antarbintang.
"TINGKAT LUBANG HITAM sebagai fase kedelapan, lalu apa sebenarnya tingkat kesembilan ini? Hehe... Aku sendiri tak perlu repot memikirkannya, biarkan berkembang secara alami sesuai proses." Sekarang Qin Yu merasa lega sejenak dalam hatinya.
Di dalam ruang dantian Qin Yu.
"Lubang hitam saat ini sudah berbeda dari masa lalu. Tak ada lagi tiga cincin emas yang jelas, kini ia telah berubah menjadi jalur keemasan. Di ujung jalur tersebut, di ruang paste yang sebelumnya hanya memiliki area 2-3 meter persegi milik Qin Yu."
"Kini, wilayah kepemilikan Qin Yu telah mencapai sekitar 10 meter dalam panjang, lebar, dan tinggi."
"Secara bersamaan... ruang ini terus bertambah besar dengan kecepatan yang hampir tak terdeteksi."
"'Di ruang paste ini, wilayah kecil milikku ini akan kusebut sebagai Ruang Bintang,' batin Qin Yu."
"Di Ruang Bintang, kekuatan lubang hitam emas yang sebelumnya diam mulai mengalami perubahan drastis. Kini terdapat gugusan awan raksasa yang terus berputar mirip nebula yang pernah dilihat Qin Yu. Energi lubang hitam emas yang lama kini berubah menjadi partikel-partikel emas melalui proses penggumpalan terus-menerus."
"Saat kesadaran Qin Yu memasuki Ruang Bintang ini, ia bisa melihat——"
Partikel-partikel emas yang tak terhitung jumlahnya berputar perlahan dengan pola ajaib yang teratur, membentuk sebuah bola nebula.
Dengan pengamatan lebih seksama, akan ketahuan... Di luar 'Ruang Bintang', helaian energi paste kacau-balau merembes melalui jarak tersebut. Kekuatan lubang hitam emas hanya bisa membentuk partikel emas setelah menyerap energi paste itu.
Partikel-partikel emas yang tak terhitung itu perlahan-lahan berubah menjadi partikel emas berkat 'energi paste'.
Energi paste dari pihak luar terus diserap. Semakin banyak yang diserap, area kosong di 'Ruang Paste' muncul, dan 'Ruang Bintang' pun secara alami meluas.
“Ruang paste ini memang misterius, energi berbentuk pasta itu sebenarnya apa ya?” Pikiran Qin Yu melayang, lalu ia tersenyum tipis, “Di ruang paste ini, energi berbentuk pasta itu memenuhi segala penjuru tanpa batas, ada di mana-mana. Semakin banyak ruang bintangku menyerap, semakin luas area yang bisa dikuasai ruang bintangku.”
Qin Yu tidak sepenuhnya memahami.
Tapi intuisi memberitahunya... energi berbentuk pasta ini adalah barang bagus, harus terus diserap, ruang bintangnya pun semakin besar semakin baik.
Saat ini, Qin Yu masih perlahan menyerap energi berbentuk pasta, membuat partikel emas yang membentuk nebula bulat di dalam tubuhnya semakin banyak. Qin Yu juga sadar... saat ini ia cuma sedang mengumpulkan kekuatan, belum benar-benar melangkah ke gerbang tingkat kesembilan.
Wilayah Galaksi Api Biru Muda, Bintang Liulan.
“Planet Liuluan masih sama indah dan tenang seperti dulu.” Qin Yu muncul di angkasa Planet Liuluan, dalam beberapa langkah telah tiba di Kota Haoyue - kota terbesar dari tiga kota utama planet ini.
Pintu gerbang Kota Haoyue terlihat megah.
Penjaga gerbang yang melihat Qin Yu mendekat langsung merasakan kesulitan bernapas, tak berani sedikitpun menghampiri untuk bertanya.
"Orang macam apa ini? Tidak, aku harus segera melaporkan pada Yang Mulia." Dalam hati, penjaga itu bertekad sambil memandang punggung Qin Yu yang menjauh.
……
Banyak praktisi bela diri di Kota Haoyue, namun mayoritas adalah Yao Langit tingkat satu. Ahli Raja Siluman sangat langka - selama perjalanannya, Qin Yu hanya menemui satu Raja Siluman tingkat satu sebagai yang terkuat.
Hal ini menunjukkan betapa minimnya ahli sejati di Planet Liuluan.
"Tuan."
Siluet Dong Xue tiba-tiba muncul di sampingnya, berbicara melalui telepati dengan penuh hormat.
Qin Yu melirik Dong Xue, mengangguk halus: "Sudahkah kau selesaikan misi yang kuperintahkan?"
“Telah selesai, saat ini seluruh planet Liulang sepenuhnya berada di bawah kendali kami. Siapapun yang memasuki Liulang mustahil lolos dari pengawasan kami.” Dong Xue berkata dengan hormat.
Qin Yu mengangguk dingin: "Baiklah, bawa aku ke tempatmu sekarang."
"Patuh."
Seketika Dong Xue berubah menjadi kilatan cahaya melesat ke langit. Qin Yu dengan santai mengikuti di belakangnya. Hanya sekejap, mereka telah tiba di depan istana di utara kota Haofan, planet Liulang.
"Tuan, inilah kediaman kami sekarang." Dong Xue bersikap hormat.
Qin Yu perlahan menoleh, matanya menyapu tiga karakter besar di gapura sambil merintih: "Istana Lima Liu, kenapa dinamai begitu?"
“Tuan, secara eksternal, hanya dikatakan ada lima Raja Siluman yang membangun istana di sini. Pemilik istana adalah kelima Raja Siluman tersebut. Mereka adalah lima binatang roh yang Tuan kirim - dua Raja Siluman tingkat sembilan dan tiga Raja Siluman level delapan. Bawahan ini hanya bersembunyi di balik layar.” Dong Xue berkata dengan hormat.
Qin Yu menganggukkan kepala.
“Apakah saat ini di Planet Liulan tidak ada orang dari Pengmo Huang?” Qin Yu bertanya.
Dong Xue mengangguk: “Benar. Untuk planet kecil seperti ini, Pengmo Huang tidak akan mengirim ahli. Bahkan jika mengirim orang, mereka takkan bisa mengenali identitas Tuan. Pengmo Huang hanya mengirim perintah seratus tahun lalu ke Wuliu Gong untuk mengawasi kemunculan tiga pria ahli. Begitu muncul harus segera dilaporkan.”
“Pengmo Huang ini memang luar biasa pintar.” Senyuman mengembang di wajah Qin Yu.
“Qin Yu, Hou Fei, Hei Yu. Dengan kekuatan tiga bersaudara ini, setidaknya Yāodì level delapan yang bisa mengetahui identitas mereka. Tapi berapa banyak Yāodì level delapan di seluruh suku burung?”
“Dengan pengaturan seperti sekarang ini, melaporkan setiap ada tiga ahli pria yang terlihat, kemungkinan suksesnya akan sangat besar.”
“Baiklah Dong Xue, kami biasa tinggal di mana?” Qin Yu bertanya.
Dong Xue menjawab dengan hormat: “Yang Mulia, ‘Taman Aliran Jernih’ di dalam Istana Lima Liu sudah hamba persiapkan untuk Paduka. Paduka dan para tuan lainnya bisa tinggal di sana, atau berkeliling di Bintang Liuluan sesuka hati. Hamba jamin, takkan ada yang bisa mengetahui identitas Paduka di seluruh Liuluan.”
“Hm.” Kesadaran immortal Qin Yu menyapu seluruh area.
“Xiao Tong sepertinya berganti pakaian.” Langkah kaki Qin Yu melesat ke dalam Istana Lima Liu.
Di taman Taman Aliran Jernih, selain Dong Xue dan Hei Tong, orang luar sama sekali tak diizinkan masuk.
Kini penampilan Hei Tong sudah seperti gadis dewasa. Dengan mengenakan kemeja kuning, matanya yang jernih dan gigi putihnya, ia terlihat sangat manis dan cantik. Saat ini Hei Tong sedang memainkan sekuntum bunga, sesekali memperlihatkan senyuman di wajahnya, seolah sedang memikirkan sesuatu.
"Hei Tong." Suara yang familiar terdengar.
Hei Tong yang sedang bingung langsung berbalik. Begitu melihat sosok itu, ia berseru girang: "Paman!" Sambil berteriak, tubuhnya langsung berlari dan memeluk erat Qin Yu.
Qin Yu menggerakkan hatinya.
Hei Yu, Hou Fei, Bai Ling, Ye Qu, dan Wu Lan tiba-tiba muncul di halaman.
Hei Yu, Hou Fei dan yang lain sempat terlihat bingung sejenak, matanya langsung menyapu ke segala penjuru. Namun seketika mereka tersadar, wajah mereka dipenuhi kegilaan sukacita.
"Ayah, Ibu, Paman Wu..." Mata Hei Tong berbinar-binar.
"Hei Tong." Bai Ling menahan haru hingga matanya memerah.
"Kakak." Hou Fei dan Hei Yu juga antusias menatap Qin Yu.
Baik Qin Yu dengan Hou Fei dan Hei Yu, maupun keluarga Xiao Hei, semuanya sudah lama tidak bertemu. Semua orang sangat bersemangat, dan pada hari itu juga mengadakan pesta pora mewah di 'Qingliu Yuan' Wuliu Gong.
Saling bersulang dengan cangkir anggur, semua orang tampak sangat bergembira, wajah dipenuhi senyuman.
Pandangan Qin Yu menyapu sekeliling. Kesadaran immortal level sembilan Xiāndì-nya dengan jelas melihat kekuatan semua orang. Tiba-tiba dia heran memandang Ye Qu: "Ye Qu, kau juga sudah mencapai Yāodì level delapan?"
Kemajuan Fei Fei dan Xiao Hei tidak membuat Qin Yu bingung. Dengan tongkat hitam dan tombak menembus awan pemberian Paman Lan, ditambah bakat Dewa Super mereka, wajar jika kemajuan mereka cepat. Tapi Ye Qu ini sepertinya sudah bertahun-tahun mandek di Yāodì level tujuh, bagaimana bisa menembus level dalam 1.000 tahun?
“Bagaimana? Hanya kau yang boleh berkembang cepat, aku tidak boleh?” Ye Qu berkata dengan penuh kesombongan, tiba-tiba dia memandang Qin Yu dengan bingung, “Qin Yu, apakah《Sembilan Transformasi Tubuh Gelap》mu sudah naik level lagi?”
Qin Yu tersenyum hendak berbicara.
“Jangan-jangan kau sudah mencapai lantai tujuh!” Ye Qu berserius.
“Oh?” Qin Yu terlihat sedikit bingung.
Kenapa Ye Qu melarangnya memberi tahu?
“Aku takut tidak tahan menerima pukulan,” Ye Qu bergumam penuh kebencian, “Di luar Jiang Lan Jie baru 100 tahun, dari lantai enam ke tujuh dalam seabad? Kalau benar, berarti kau bukan manusia.”
Qin Yu mulai paham.
“Hehe… Saat berlatih 1000 tahun di Jiang Lan Jie dulu, aku sudah terjebak di lantai enam ratusan tahun. Sekarang mencapai lantai tujuh juga tidak terlalu cepat.” Qin Yu tersenyum.
Ye Qu terbata-bata: “Kau benar-benar sudah mencapai lantai tujuh?”
Ye Qu tadi cuma menebak-nebak untuk bersenang-senang, tak menyangka Qin Yu benar-benar mencapai lantai tujuh.
"Bahkan jika aku mencapai lantai tujuh, mungkin masih sedikit lebih lemah darimu. Kau sudah di lantai delapan, Fei Fei... Kemajuanmu cukup cepat." Qin Yu memandang Hou Fei.
"Krek, tentu saja tidak perlu ditanya lagi." Wajah Hou Fei penuh kepuasan diri.
Kini Hou Fei sudah menjadi Yāodì level tujuh. Semakin tinggi level semakin sulit, meski dengan bakat Hou Fei dan tongkat hitamnya, butuh hampir seribu tahun untuk mencapai terobosan.
"Monyet itu baru mencapai level tujuh sepuluh tahun lalu. Jika Kakak membuka Jiang Lan Jie tepat 100 tahun di luar, monyet itu mungkin masih Yāodì level enam." Hei Yu sengaja membongkar rahasia di samping.
"Jangan iri padaku, Burung Jorok. Jika kau ingin mencapai level tujuh Yāodì, setidaknya butuh ribuan tahun lagi!" Hou Fei berkata dengan sombong.
Dalam hati, Qin Yu mulai merenungkan sesuatu.
"Latihan keras kali ini, kekuatan saudara-saudaraku sendiri telah meningkat banyak. Terutama Hou Fei... Dewa Super level tujuh Yāodì, sudah setara dengan Ao Wu Ming. Jika ditambah teknik tongkat ajaibnya, bahkan bisa menyaingi level sembilan Xiāndì."
Adapun Qin Yu... hampir setara. Paling tidak level delapan Xiāndì di hadapannya, itu hampir seperti dikirim ke kematian.
"Qin Yu." Wu Lan di samping tersenyum, "Melihat kekuatan tiga saudara kalian sekarang, bahkan jika tiga level sembilan Xiāndì menyerang, kalian tetap bisa kabur dengan selamat. Bantuan kami bersama Wuxu sudah tidak terlalu berarti lagi."
Wu Lan jelas menganggap kekuatan Qin Yu cukup untuk mempertahankan diri.
"Belum cukup." Qin Yu berkata pasrah, "Kekuatan kami saat ini sebenarnya tidak terlalu takut menghadapi Kaisar Yu dan Kaisar Xuan. Hanya Pengmo Huang yang sulit diatasi. Aku pernah menyaksikan sendiri kecepatannya yang setidaknya tiga atau empat kali lipat dariku. Dalam pertempuran nyata, aku akan sepenuhnya berada dalam posisi lemah. Dan... serangan Pengmo Huang sangat kuat. Bahkan dengan pertahananku saat ini, aku yakin satu pukulan penuh darinya bisa menghancurkan pertahananku."
"Pengmo Huang, Kaisar Naga, Raja Kera Besar. Ketiganya tidak bisa dibandingkan dengan Xiāndì level sembilan biasa." Qin Yu menghela napas lega sambil berkata.
Sekarang kekuatan Qin Yu sebenarnya sudah tidak takut menghadapi ahli biasa. Tapi musuh yang memiliki harta pusaka warisan masih terlalu kuat.
"Menghadapi Kaisar Naga, aku sama sekali bukan lawannya. Tapi... terhadap Pengmo Huang, di saat genting aku masih bisa memblokirnya dan menyelamatkan nyawamu." Wu Lan berkata dengan senyuman tipis.
Ye Qu yang berdiri di samping membuka mulut lebar-lebar sambil tertawa hehe: "Qin Yu, tenang saja. Dengan kekuatan Bos Wu Lan, meski Kaisar Naga tak terkalahkan, Pengmo Huang masih bisa dihadang. Bahkan aku... dengan 《Sembilan Transformasi Tubuh Gelap》 mencapai tingkat kesembilan, berani menyaingi Pengmo Huang."
Qin Yu terkejut memandangi Wu Lan.
Dalam hatinya bergelombang kelegaan. Dulu Kaisar Naga pernah menekan Immortal Terbalik Niyang dengan kekuatan militer, memaksanya membebaskan Ao Wuxu. Saat itu Wu Lan mengaku tak sebanding dengan Kaisar Naga.
Qin Yu selalu beranggapan... Wu Lan tak sebanding dengan Kaisar Naga, mungkin juga tak bisa menyaingi Pengmo Huang. Toh Pengmo Huang setara dengan Kaisar Naga. Tapi siapa sangka hari ini Wu Lan bicara demikian.
"Senior Wu Lan, bukankah kekuatan Pengmo Huang setara dengan Kaisar Naga?" Hei Yu di samping bertanya.
Qin Yu, Hou Fei, dan yang lainnya juga memandang Wu Lan. Ini juga merupakan keraguan mereka.
Wu Lan tersenyum tipis: "Begini... Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Meskipun Pengmo Huang dan Long (Naga) Huang hampir setara, kebetulan aku memiliki kelemahan Pengmo Huang. Jadi aku bisa menghalanginya. Tapi hanya menghalangi saja. Kecepatannya terlalu tinggi... Mustahil bagiku untuk mengalahkannya."
"Oh..." Qin Yu mulai memahami dalam hati.
"Paman Wu, kau luar biasa! Xiao Tong mengangkat gelas untuk Paman Wu." Hei Tong yang selama ini mendengarkan tiba-tiba berdiri sambil tersenyum sumringah.
Wu Lan menatap Hei Tong dengan tatapan penuh kasih sayang: "Baik, baik. Gelas dari Xiao Tong pasti kuminum."
Wu Lan, Ye Qu, termasuk Ao Wuxu, semuanya sangat menyayangi Hei Tong. Bagaimanapun juga mereka melihatnya tumbuh besar sejak kecil.
Setelah jamuan minum.
Qin Yu, Hou Fei, Hei Yu, dan Bai Ling tinggal di Qingliu Yuan. Wu Lan juga menetap di sana. Bagi Wu Lan, latihan ilmu silat tidak perlu terburu-buru. Sedangkan Ye Qu memasuki Jiang Lan Jie untuk berlatih.
Ye Qu juga ingin memanfaatkan Jiang Lan Jie untuk mencapai tingkat Sembilan Kaisar Siluman lebih cepat.
Hari-hari di Liu Lan Xing dijalani Qin Yu dan kawan-kawan dengan tenang dan bahagia. Sesekali ketiga saudara saling sparing, terkadang berpesta minum bersama, atau menjelajahi pemandangan alam di planet itu dengan penuh kebebasan.
Wu Lan pun berkeliaran bebas di tiga kota Liu Lan Xing sesuka hatinya, menikmati hari-hari yang menyenangkan.
Pada hari ini.
Ketiga saudara Qin Yu sedang minum di sebuah halaman. Tiba-tiba Qin Yu berhenti minum, memandang ke langit seolah merenungkan sesuatu.
"Kakak, sedang memikirkan apa?" Hou Fei dan Hei Yu saling pandang, kemudian Hou Fei menurunkan gelas anggur dan bertanya.
"Oh." Qin Yu tersadar dari lamunannya.
"Tadi aku berpikir... sejak kita tiba di dunia immortal, iblis, dan siluman, bahkan jika dihitung hanya berdasarkan waktu di sini, sudah ratusan tahun berlalu. Aku tidak tahu apakah Ayah Raja, kakak pertama dan keduaku sudah berhasil asensi ke dunia ini." Qin Yu menghela napas pelan.
"Dengan kecepatan pelatihan mereka, mungkin belum. Tapi kenyataannya sulit diprediksi. Siapa tahu mereka mengalami kemajuan pesat?" Senyum getir mengambang di wajah Qin Yu.
Hei Yu di sampingnya menghibur: "Kakak, jangan terlalu dipikirkan. Jalan praktisi bela diri ini, sekali diinjak, hanya bisa mengandalkan diri sendiri. Bantu semampumu, jika tidak bisa... jangan juga terlalu direnungkan."
Qin Yu mengangguk setuju.
“Hai Kakak, apakah Jiang Lan Jie lantai kedua sudah bisa kau buka sekarang?” tiba-tiba Hou Fei bertanya, “Kekuatanmu saat ini sudah sangat tinggi, seharusnya bisa kan.”
Qin Yu menggelengkan kepala.
Membuka Jiang Lan Jie lantai kedua?
Kekuatan dirinya memang cukup baik, Sembilan Transformasi Tubuh Gelap telah mencapai lantai ketujuh, energi Jiu Zhuan Jin Li juga cukup hebat. Tapi untuk membuka Jiang Lan Jie lantai kedua, masih belum cukup.
“Masih ada jarak cukup jauh sebelum bisa membuka Jiang Lan Jie lantai kedua. Hal ini tidak bisa dipaksakan.” kata Qin Yu sambil tiba-tiba menoleh ke arah pintu masuk. Hou Fei dan Hei Yu juga menoleh ke arah yang sama, melihat sosok Hei Tong berbaju kuning sedang tersenyum nakal.
“Hei Tong, ada apa?” suara Hei Yu terdengar dingin, mencoba menampilkan kesan ayah yang tegas.
Mata Hei Tong melirik ke arah Hei Yu, ia terkikik licik: “Ayah, hamba ingin jalan-jalan ke Planet Hijau-Biru.”
“Planet Hijau-Biru?” Hei Yu curiga, “Untuk apa kau ke sana? Planet Liu Lan ini cukup besar. Cukup jelajahi tiga kota di sini saja.”
Hei Tong mengeluarkan suara ‘Hmph’, lalu memalingkan pandangan ke Qin Yu. Matanya berkedip-kedip: “Paman, aku ingin ke Planet Hijau-Biru.”
“Planet Hijau-Biru adalah inti Galaksi Hijau-Biru tempat Liu Lan berada. Di sana ada campuran kompleks ikan dan naga, untuk apa kau ke sana?” Qin Yu bertanya.
“Aku cuma ingin pergi! Tahun lalu aku dan Guru juga jalan-jalan ke sana. Tak ada yang mengenaliku, aku takkan bahaya.” Hei Tong buru-buru menjelaskan. Qin Yu tersenyum: “Baik, kau boleh pergi.”
“Yey~~ Paman yang paling baik!” Hei Tong memeluk Qin Yu dengan manis.
“Kakak.” Hei Yu mengerutkan alis.
“Sudahlah, Burung Jorok. Cuma ke Planet Hijau-Biru, apa masalahnya?” Hou Fei berseru.
Qin Yu berkata: “Xiao Hei, tingkat jiwaku sekarang sudah mencapai level sembilan Xiāndì. Bahkan Pengmo Huang, tingkat jiwanya hanya Yāodì level delapan. Selama aku mengikuti Xiao Tong, dia tidak akan dalam bahaya sama sekali.”
Qin Yu sangat percaya diri.
Dengan tingkat jiwa yang sekarang sudah tinggi, seluruh dunia immortal, iblis, dan siluman hanya segelintir orang yang bisa mendeteksinya, sementara dia bisa melihat semua orang.
“Baiklah.” Hei Yu mengangguk, lalu menatap Hei Tong dengan suara keras: “Xiao Tong, kau harus patuh pada Paman!”
“Paman, kau juga ikut?” Hei Tong merengut.
“Ada masalah?” Qin Yu tersenyum membalas bertanya, merasakan... Xiao Tong sepertinya menyimpan rahasia kecil.
“Nggak, nggak ada apa-apa.” Hei Tong mengerahkan senyuman tipis.
Planet Hijau-Biru sebagai planet inti galaksi ini jelas memiliki lebih banyak ahli dibanding Planet Liu Lan. Banyak dewa dan ahli sihir di sini, campuran kompleks. Qin Yu dan Hei Tong sedang berada di sebuah rumah makan.
Di dalam telapak tangan Hei Tong yang berada di bawah meja terdapat sebuah permata transmisi pesan.
“Paman, aku ingin keluar ke kota bakat untuk menjelajahi.” kata Hei Tong sambil menatap tajam Qin Yu.
“Sendirian?” Qin Yu terlihat sedikit curiga.
Hei Tong mengangguk berkali-kali, lalu mengembungkan mulut kecilnya dan berbicara dengan manja, “Paman, biarkan aku pergi menjelajahi kota bakat, dong.”
“Aku ingin melihat tipu muslihat kecil apa yang kau lakukan.” Kesadaran immortal Qin Yu telah mendeteksi permata transmisi pesan di tangan Hei Tong. “Baiklah, tapi jangan merepotkan atau membuat masalah untukku.”
“Hehe, pasti, pasti.”
Hei Tong dengan gesit melesat keluar dari rumah makan, tubuhnya segera menghilang. Namun kesadaran immortal Qin Yu langsung menutupi seluruh Planet Hijau-Biru. Kecuali ahli dengan tingkat jiwa mencapai level sembilan Xiāndì, tak seorang pun bisa mendeteksi investigasinya.
"Ah, Yu Wei, kau dengar tidak di dunia dewa kita terjadi getaran besar?" Seorang dewa di rumah makan bersuara, "Terus-menerus berada dalam batas jangkauan dunia siluman, jadi kurang familiar dengan situasi dunia dewa."
Pemuda berjubah hijau lain mengangguk: "Benar, sekarang di dunia dewa memang terjadi gejolak besar. Ratusan tahun lalu kekuatan Kaisar Yu dan Kaisar Xuan bersatu. Baru-baru ini kelompok lain muncul, pemimpinnya konon bernama 'Kaisar Yan'. Dan beberapa hari lalu... Kaisar Hijau malah langsung lengser kedudukan, menyerahkan posisi pemimpinnya ke saudaranya."
"Kaisar Hijau baik-baik saja, mengapa lengser kedudukan?" tanya dewa itu.
Pemuda bernama Yu Wei ini menggelengkan kepala: "Siapa yang tahu? Dulu Kaisar Yu lengser karena serangan Senior Qin Yu. Kaisar Hijau yang reputasinya mendunia ini, bagaimana mungkin dia lengser?"
"Kaisar Hijau turun tahta?"
Qin Yu mengerutkan alisnya, mengangkat gelas anggur dan menghabiskannya dalam sekali teguk. Dalam hatinya terus berpikir, "Aku ingat, saat itu di Teluk Bulan Sabit, warisan ilmu Kaisar Hijau sepertinya sudah mencapai puncak kesempurnaan. Sekarang dia lengser kedudukan, jangan-jangan untuk...menghadapi tribulasi dewa?"
Jantung Qin Yu berdebar kencang.
"Lalu, kapan munculnya Kaisar Api di dunia immortal? Tidak pernah kudengar sebelumnya. Ah, sudahlah." Qin Yu tak lagi memikirkannya. Di rumah makan ini, kelompok demi kelompok terus mengobrol - ada yang membahas para tokoh penting di dunia dewa, iblis, dan siluman, ada juga yang membicarakan urusan remeh aliran-aliran.
Tiba-tiba mata Qin Yu berbinar: "Rupanya alasan Hei Tong si gadis kecil pergi ke Bintang Hijau-Biru adalah karena ini."
……
Di ruang VIP rumah makan lainnya.
Hei Tong sedang berbincang dengan seorang pemuda Yao Langit level satu yang berwajah jujur. Senyuman tulus selalu menghiasi wajah pemuda ini.
“Si Besar, tak sabar menunggu ya? Aku terlambat sebulan baru bisa keluar.” Hei Tong menyeringai nakal, matanya yang lincah itu berputar-putar memperhatikan pemuda berwajah jujur ini.
Si pemuda yang jujur itu menggelengkan kepala berkali-kali: “Tidak, aku juga tak ada urusan. Biasanya cuma latihan di sebuah bukit di luar kota.”
“Si Besar, ini.” Hei Tong mengulurkan tangan, sepuluh keping Batu Yuanling kelas atas muncul di atas meja. “Kulihat kekuatanmu masih rendah dan kau sangat kekurangan. Bawa pulang batu ini untuk latihan. Barang seperti ini aku punya banyak.”
Si pemuda itu kembali menggelengkan kepala: “Tidak, tidak bisa. Aku tak boleh menerimanya.”
“Kalau tak mau, aku pergi saja.” Hei Tong berpura-pura marah dan bergegas hendak keluar.
Si pemuda yang jujur itu panik, bingung antara menghentikan Hei Tong atau mengambil kesepuluh Batu Yuanling itu. Sementara itu, matanya Hei Tong berkedip penuh arti.
“Gadis kecil nakal ini, rupanya sudah jatuh cinta.” Dari kejauhan di rumah makan lain, Qin Yu tersenyum sambil perlahan menyeruput araknya.
“Pemuda ini level yuan infant-nya hanya setara Yao Langit level satu, tapi tingkat jiwanya sudah mencapai Yao Langit level tiga. Ini sungguh aneh.” Keraguan muncul di hati Qin Yu. Dengan kekuatan saat ini, latar belakang pemuda itu langsung tertembus pandangannya.
Wujud asli pemuda itu sepertinya hanya monster biasa dari keluarga Fei Xiong, bahkan bukan termasuk Dewa.
Sambil berpikir, kesadaran immortal Qin Yu mengamati dengan seksama interaksi Hei Tong dan pemuda itu di rumah makan.
“Aku terima, bagaimana?” Pemuda berwajah jujur itu buru-buru menyela.
Hei Tong cuma sudah puas duduk kembali: "Baru gitu dong." Hei Tong sepertinya sangat girang, "Si Gede, ketemu terakhir juga nggak sempat tau namamu, bisa kasih tahu nama kamu apa?"
Guo Fan yang berwajah jujur menarik napas dalam-dalam, memberanikan diri: "Aku Guo Fan!"
"Guo Fan, oh, Guo Fan." Hei Tong merintih pelan beberapa kali.
"Aku Hei Tong." Suara tiba-tiba terdengar, volume sangat kecil sampai Guo Fan pun tak menangkap. Guo Fan tertegun: "Nona, barusan bilang apa?"
"Nggak dengar ya udah."
Hei Tong langsung berdiri dan bergegas ke arah pintu ruang VIP, "Guo Fan, temenin aku jalan-jalan keluar."
"Namanya Hei Tong ya? Hei Tong, Hei Tong, nama yang bagus." Guo Fan bergumam dua kali, kemudian buru-buru berdiri, "Siap."
Guo Fan.
Bentuk aslinya hanyalah monster biasa dari Klan Beruang Terbang. Ibunya sudah lama dibunuh musuh, hanya tersisa seorang ayah. Namun tingkat bela diri ayahnya bahkan tidak bisa menandinginya. Tapi Guo Fan sendiri sangat berambisi. Setelah mencapai tingkat Yao Langit, dia meninggalkan kampung halaman menuju planet besar—Planet Hijau-Biru.
Dia tidak mampu tinggal di pusat kota Planet Hijau-Biru, terpaksa menetap di daerah tandus di luar. Biasanya dia mengatupkan gigi dan berlatih keras. Targetnya adalah berusaha mati-matian, menjadi orang teratas, agar ayahnya bangga, dan dirinya tak lagi berada di dasar masyarakat.
Berwajah jujur?
Mayoritas orang yang mengenalnya berpikir demikian. Tapi keramahan itu hanya cara Guo Fan berperilaku. Sebenarnya dia sangat pintar, memahami segala hal.
"Guo Fan, lihat! Patung-patung di toko ini sangat detail!" Hei Tong bersemangat berdiri di tepi jalan di depan sebuah toko, mengamati dengan cermat boneka-boneka patung kecil di dalam. Kebanyakan patung di toko itu berpasangan.
Hei Tong masuk ke dalam, dan langsung tertarik pada sepasang patung.
"Guo Fan, lihat, boneka gemuk ini mirip denganmu kan? Sama-sama menggemaskan." Hei Tong tiba-tiba berbalik arah, menengadahkan kepala ke arah Guo Fan sambil berkata. Saat ini wajah Hei Tong penuh senyum bahagia.
Guo Fan melihat Hei Tong yang sedang tertawa bahagia dengan kepala tertengadah, tiba-tiba hatinya berdebar kencang. Namun rasa rendah diri menggelora di dasar hatinya, kedua tinjunya tanpa sadar terkepal erat.
Dia menyukai Hei Tong. Tapi sejak Hei Tong pertama kali dengan seenaknya memberinya permata transmisi pesan hanya untuk berkomunikasi, Guo Fan langsung tahu status Hei Tong pasti jauh di atasnya.
Guo Fan pernah berniat pergi. Namun di lubuk hatinya masih tersisa secercah harapan.
"Yang ini aku, yang ini kamu." Hei Tong memilih lagi boneka perempuan sambil tersenyum riang, "Guo Fan, boneka ini kita beli ya?"
"Pak Pemilik Tokang, dua ukiran ini saya beli." Guo Fan langsung berpaling ke arah pedagang tua itu.
"Tiga keping yuanlingshi kelas rendah." Si pria tua itu berkata datar.
Tiga keping Yuanlingshi kelas rendah, terdengar sangat murah, tapi sebenarnya cuma dua ukiran biasa. Jika di hari biasa, Guo Fan mustahil rela menghabiskan tiga yuanlingshi rendah untuk membeli ukiran yang tak berguna.
"Ini tiga keping Yuanlingshi kelas rendah." Guo Fan dengan sigap membayar tanpa ragu sedikit pun.
Guo Fan memandang Hei Tong, pipinya tiba-tiba memerah samar: "Tong... Bolehkah aku memanggilmu Tongtong?"
"Hah..." Hei Tong membelalakkan mata menatap Guo Fan, baru tersadar setelah beberapa saat. "Tongtong? Panggil saja sesukamu! Mulut itu ada di wajahmu sendiri, aku tak bisa menguasainya." Gumamnya tak karuan sambil memerah wajah, lalu buru-buru keluar membawa dua patung.
"Yey!"
Guo Fan mengepalkan tangan, kegembiraan tak terbendung mengalir dari dasar hatinya.
……
“Sungguh polos, tapi masih lebih baik daripada masa laluku.” Qin Yu mengamati adegan ini dari awal hingga akhir, “Setidaknya Guo Fan ini berani melangkah maju, sedangkan dulu aku bersama Li'er begitu lama tanpa bisa mengucapkan sepatah kata pun.”
Hanya dengan melihat performa Guo Fan tadi, Qin Yu langsung menyukai pemuda berwajah jujur ini.
Seandainya Guo Fan ingin menjadikan Hei Tong sebagai pasangan dao-nya, setidaknya Qin Yu berpendapat... dirinya akan memberikan dukungan mutlak.
……
Guo Fan saat ini belum menyadari ada ahli tingkat lanjut yang memperhatikannya, hatinya masih dipenuhi kegembiraan dan semangat, wajahnya terasa hangat. Sedangkan Hei Tong berada dalam kondisi yang lebih parah, wajahnya merah seperti apel.
Guo Fan dan Hei Tong berjalan berdampingan di jalan, untuk sementara tak tahu harus berbicara apa.
“Guo Fan, bilang sesuatu dong.” Hei Tong tiba-tiba bersuara.
“Aku... aku tak tahu harus bicara apa.” Guo Fan masih merasakan dirinya seperti melayang-layang.
Hei Tong tiba-tiba bertanya: "Guo Fan, kita sekarang ada di jalan mana? Sudah berapa kali belok?"
Guo Fan melirik sekeliling, tiba-tiba ia menyadari... dirinya sepertinya tersesat. Guo Fan yang tadi masih bersemangat itu melayang-layang pikirannya, sama sekali tidak memperhatikan jalan. Belok sana-sini asal saja.
"Oh, benar! Aku ingat sekarang." Guo Fan tiba-tiba melihat sebuah bangunan raksasa lebih dari seratus lantai. Melihat bangunan ikonik itu, ingatannya langsung pulih. Bagaimanapun dia pernah tinggal di Planet Hijau-Biru beberapa waktu. "Nama jalan ini aku tidak tahu persis, tapi arah-arah utamanya masih kuingat."
Hei Tong sepertinya sudah kembali ceria seperti dulu: "Guo Fan, kau bisa cerita tentang orang tuamu?"
"Ayahku? Dia cuma pelayan di rumah makan sebuah planet kecil di Galaksi Hijau-Biru. Keinginan terbesarnya adalah melihatku mencapai level Raja Siluman. Dengan begitu, di planet kami aku akan termasuk orang penting terbaik."
Guo Fan memandang samar-samar sambil menggelengkan kepala, "Tapi aku tak rela membatasi diri di sebuah planet kecil. Karena itu aku datang ke Planet Hijau-Biru. Aku terus-menerus berlatih keras, sangat bersungguh-sungguh... Aku percaya, suatu hari nanti, aku akan meraih prestasi." Tanpa sadar tangan kanannya terkepal erat.
Hei Tong mendongak melihat Guo Fan. Tiba-tiba ia merasa sosok Guo Fan saat ini sama sekali berbeda dengan wujud aslinya yang biasa berwajah jujur. Namun justru di momen ini, Guo Fan terasa lebih menarik minatnya.
“Guo Fan, kau punya target?” Hei Tong tiba-tiba bertanya.
“Target, tidak ada target spesifik. Aku hanya ingin tidak ada yang bisa menekan aku, menekan keluargaku. Aku cuma ingin hidup nyaman dan bahagia bersama keluarga. Tapi aku tahu di dunia immortal, iblis, dan siluman seperti ini, harus memiliki kekuatan cukup. Jadi aku harus berusaha,” Guo Fan berkata dengan tegas.
……
“Si nak.”
Qin Yu tersenyum tipis, lalu mendongak dan menyeruput segelas anggur. "Hidup nyaman dan bahagia tanpa ancaman atau tekanan. Bahkan jika mencapai tingkat Kaisar, tetap masih ada ancaman. Target ini terlihat dekat, tapi sebenarnya... mencapai level Xiāndì pun belum cukup."
Melihat Guo Fan, Qin Yu teringat dirinya sendiri di dunia mortal dulu. Bukankah dulu dia juga ingin melindungi keluarganya dari segala ancaman?
Sepanjang perjalanannya, kekuatannya kini hampir menyamai Xiāndì level sembilan biasa. Tapi dia masih harus terus berusaha.
"Nak, semoga kau hidup lebih santai dariku."
……
Setiap orang punya Jalan masing-masing. Guo Fan juga memiliki jalannya sendiri.
Guo Fan dan Hei Tong mengobrol sambil berbagi kisah masa lalu, cerita tentang teman dan keluarga. Tanpa terasa... sudah setengah hari berlalu.
“Guo Fan, aku mungkin cuma bisa tinggal beberapa hari di Bintang Lülan. Kalau bukan karena pamanku kali ini... mungkin aku bahkan tak punya kesempatan datang ke sini.” Hei Tong menyembulkan bibir kecilnya, berkata dengan sedikit pasrah.
Guo Fan penuh curiga bertanya, “Apa orang tuamu sampai melarangmu datang ke Bintang Lülan?”
“Hmm... Orang tuaku punya musuh. Kekuatan musuh itu sangat kuat, sedangkan orang tuaku masih sedikit kalah.” Hei Tong menghela pasrah, “Tapi aku tahu, paman dan keluarganya sekarang sudah sangat kuat. Tak lama lagi kami tak perlu takut lagi pada musuh itu.”
“Aku yakin pamanmu pasti akan sukses.” Guo Fan mengangguk mantap.
“Eh, nona, kau juga dari suku elang kami?” Tiba-tiba suara terdengar dari kejauhan.
Guo Fan dan Hei Tong serentak menengadah. Seorang pemuda berbaju hitam dengan dua pria paruh baya mendekat sambil tersenyum. Pemuda itu memandang teliti Hei Tong: “Elang, dan itu elang dewa legendaris. Paman, yang satu ini sudah memenuhi syarat kan?”
Kedua pria paruh baya itu memandangi Hei Tong dengan tatapan seperti sedang memeriksa barang, kemudian salah seorang dari mereka mengangguk: "Wanita ini memenuhi peraturan."
"Ah! Akhirnya setelah sekian lama, kami menemukan yang memenuhi kriteria," kata pemuda berbaju hitam itu dengan bersemangat.
"Kalian mau apa?!" Hei Tong membelalakkan matanya sambil berteriak marah.
Guo Fan di sampingnya juga merasakan keanehan, namun tetap berdiri di sisi Hei Tong. Bagaimanapun keadaan, dia takkan menghindar.
Pemuda itu tersenyum licik: "Nona, saya Liu Tu dari Suku Elang. Wujud asli saya adalah Qinghuo Ying - Dewa Tingkat Atas dari suku kami. Menurut peraturan klan, sebagai Dewa Tingkat Atas, pasangan dao saya harus berasal dari suku yang sama dan juga merupakan Dewa. Dengan begitu, keturunan kami memiliki kemungkinan besar mewarisi darah Qinghuo Ying."
"Mimpi kau!"
Wajah Hei Tong memerah seperti singa kecil yang marah. "Brengsek! Berani-beraninya kau memperlakukan nona seperti ini! Aku akan membuatmu menyesal!"
“Gadis kecil.” Pria paruh baya di belakang pemuda berbaju hitam berkata dengan dingin,〝Putra Tuan Liu Qu adalah calon pemimpin generasi berikutnya suku elang kami. Sebagai anggota suku elang, kau punya kewajiban berkorban untuk klan kami. Dipilih oleh Putra Tuan Liu Qu adalah kehormatanmu. Jika kau melawan... konsekuensinya tak akan sanggup kau tanggung.〞
Hei Tong mengumpat:〝Omong kosong!〞
〝Betapa garangnya. Ekspresi marahmu sangat menggemaskan.〞 Pemuda berbaju hitam itu tampak bersemangat.
Memang ekspresi marah Hei Tong terlihat lucu. Qin Yu dan Hou Fei pernah mengatakannya, dan biasanya hal ini membuatnya senang. Tapi saat ini kemarahannya sungguhan.
〝Tongtong, minggirlah kau dulu.〞
Guo Fan tiba-tiba berdiri di depan Tongtong, pandangannya mantap seperti air yang tenang:〝Tongtong sudah menjadi pasangan dao-ku. Jika kalian ingin merebutnya, harus melalui tubuhku dulu.〞 Pada saat ini, Guo Fan sama sekali tidak mempedulikan hidup atau mati. Ia yakin inilah saatnya bertindak.
"Lewat kau? Nak." Pemuda berbaju hitam seolah mendengar lelucon, "Kau tidak waras ya? Kau cuma Yao Langit level satu, nona ini saja lebih kuat darimu. Kau tahu levelku? Yāodì satu tingkat! Kau tahu kekuatan dua pamanku? Mereka jauh lebih kuat dariku!"
Dada Guo Fan bergetar.
Tiga ahli tingkat Kaisar. Dulu, tingkat Kaisar adalah sesuatu yang tak terjangkau dalam pikirannya.
Tapi saat ini, Guo Fan yang sudah bulat tekad mati sama sekali tidak mundur.
Hei Tong tidak terlihat gugup, hanya memandang ekspresi Guo Fan saat ini. Ia mengamati raut wajahnya dengan cermat, seolah ingin mengukirnya selamanya dalam hati: "Kakak Guo Fan, kau takkan bisa menahan mereka. Mengapa masih nekat melawan?"
"Jika aku bertahan hidup hari ini, akan kusesali seumur hidup." Guo Fan menaikkan sedikit kepalanya, menatap tajam tiga ahli tingkat Kaisar di hadapannya, "Mereka bisa membunuhku, tapi takkan bisa menundukkan hatiku. Akan kurendahkan mereka dalam hatiku, bahkan sampai mati."
"Cahaya tak terucap berkilat di mata Guo Fan."
Saat ini, bayangan ayahnya yang sedang berpesan muncul dalam benak Guo Fan. Harapan sang ayah... namun hari ini... Guo Fan mengatupkan gigi, pandangan matanya semakin tegas.
"Bagus, kau berani sekali." Pemuda berbaju hitam tersenyum tipis, "Kau meremehkanku ya sudah. Aku akan membunuhmu sekarang, lalu merebut gadis kesukaanmu. Apa yang bisa kau lakukan?" Kilatan meremehkan terpancar dari matanya.
"Paman! Kalau terus menonton pertunjukan dan tidak segera muncul, mulai sekarang aku tidak akan peduli lagi padamu!" Hei Tong tiba-tiba berteriak keras.
Di rumah makan, Qin Yu yang sedang menonton pertunjukan tertegun.
Huu!
Tiba-tiba muncul pria dingin di depan Hei Tong dan Guo Fan. Wajah pria itu saat ini terlihat sedikit canggung.
"Paman, akhirnya kau muncul juga." Hei Tong mengembungkan pipinya, "Ketiga orang ini sangat menjengkelkan."
Qin Yu menatap Guo Fan: "Kau Guo Fan? Hm, bagus, pria tampan yang baik." Guo Fan merasakan tatapan ramah Qin Yu yang membuat hatinya hangat, seketika itu ia sama sekali tidak takut pada tiga ahli tingkat Kaisar itu.
"Kau siapa? Urusan suku elang mau kau ikut campur?" pemuda berbaju hitam menghardik, aura penguasa terpancar dari tubuhnya.
"Suku elang, bahkan kepala suku Liu Tu pun tak kupedulikan, apalagi kalian tiga anak kecil?" Qin Yu berkata dengan senyuman tipis.
Guo Fan tiba-tiba menyaksikan pemandangan yang membuatnya terpana.
Tiga bayangan samar muncul tiba-tiba di depan ketiganya, lalu tiga bayangan samar itu menghilang. Qin Yu tetap berdiri di tempatnya semula, seolah tak pernah bergerak sama sekali.
"Braak!" "Braak!" "Braak!"
Ketiganya rubuh ke tanah dengan suara gemuruh.
"Aku paling benci paksaan, terutama terhadap keluargaku." Qin Yu sekali kibas lengan, mayat ketiganya berubah menjadi abu beterbangan lenyap tak berbekas.
《Sembilan Transformasi Tubuh Gelap》 mencapai lantai tujuh, tulang dan otot seluruh tubuhnya setara dengan senjata dewa kelas rendah. Seluruh tubuh Qin Yu, baik tinju, kaki, maupun jari semuanya bisa dianggap sebagai senjata dewa yang bisa diperbaiki seketika. Dengan kekuatan serangannya, tiga Yāodì yang paling kuat cuma level lima, mungkinkah bisa bertahan hidup?
"Hei Tong, yang lain itu mati. Kami tinggal di sini akan ada masalah. Mari pulang," kata Qin Yu sambil tersenyum.
"Pulang? Tidak bisa menunggu beberapa hari lagi?" Hei Tong tiba-tiba putar balik memandangi Guo Fan, matanya dipenuhi keengganan.
Guo Fan juga merasa enggan berpisah.
"Tidak boleh terus tinggal." Qin Yu tidak takut dengan Yāodì level delapan Liu Tu, tapi dia benci masalah. Mendengar ketegasan Qin Yu, sorot mata Hei Tong dan Guo Fan sama-sama menunjukkan kekecewaan.
Tiba-tiba Qin Yu menunjuk Guo Fan: "Tapi nak ini boleh ikut kami. Jika dia tinggal, saat suku elang menyelidiki pasti mati tanpa ampun."
“Yey, aku tahu Paman yang terbaik.” Hei Tong bersemangat langsung memeluk Qin Yu.
Qin Yu tersenyum: "Entah siapa yang tadi bilang, nggak mau ngobrol sama aku lagi."
"Paman—" pipi Hei Tong memerah, tapi diam-diam ia melirik Guo Fan di samping. Wajah Guo Fan juga menunjukkan sukacita, meski diam-diam ia melihat Qin Yu. Tiga ahli tingkat Kaisar yang tadi terlihat tak terjangkau di matanya ternyata mati sekejap: "Kapan ya aku bisa sehebat Paman Tongtong?" Kepalan tangan Guo Fan tanpa sadar terkepal erat.
Pinggiran kota Planet Hijau-Biru.
"Kakak Guo Fan, Paman akan segera menggunakan Lompatan Besar. Kamu diam saja ya." Hei Tong berbisik ke Guo Fan.
Guo Fan terkejut: "Apa kita tidak lewat formasi teleportasi antarbintang?"
Bahkan Yāodì pada umumnya jarang menggunakan Lompatan Besar untuk bepergian, mengingat jarak yang ditempuh Lompatan Besar sangat jauh berbeda dibandingkan dengan formasi teleportasi antarbintang.
"Jika menggunakan formasi teleportasi antarbintang, waktu antrian saja sudah cukup untukku membawa kalian berdua pulang." Qin Yu menggenggam kedua orang itu, langsung mengaktifkan Lompatan Besar. Seketika tubuhnya menghilang.
Qin Yu yang membawa dua orang tidak mungkin langsung tiba di Planet Liulan. Ia berhenti sebentar di sebuah planet tandus sebelum menggunakan Lompatan Besar lagi untuk membawa Hei Tong dan Guo Fan ke Liulan Xing.
Ruang tamu Aliran Jernih, Istana Lima Liu di Planet Liulan.
Hou Fei, Hei Yu, Bai Ling, Wu Lan termasuk Dong Xue - semuanya mengamati Guo Fan dengan cermat.
"Wuih, tak kusangka Xiao Tong. Baru sebentar pergi, langsung bawa pacar pulang. Paman Keduamu ini sampai sekarang belum punya kekasih sama sekali." Hou Fei mengulurkan lehernya menatap bolak-balik Guo Fan dan Hei Tong, sambil melontarkan sindiran halus.
Hei Tong mengembungkan pipi, sesekali melirik para senior di hadapannya, lalu kembali menundukkan kepala malu-malu. Sementara Guo Fan terlihat agak kikuk, ia bisa merasakan... setiap orang dalam kelompok ini adalah ahli yang luar biasa.
"Kak Guo Fan, biar aku perkenalkan." Hei Tong menarik lengan Guo Fan, pertama-tama menatap Wu Lan, "Kak Guo Fan, ini Paman Wu Lan. Paman Wu Lan paling menyayangiku, kau juga boleh memanggilnya seperti itu."
Wu Lan mengangguk sambil tersenyum.
"Guo Fan memberi salam kepada Paman Wu Lan." Guo Fan sangat kaku. Meski berusaha tampil natural, namun kenyataannya sekelompok ahli yang hanya berdiri santai ini memberinya tekanan psikologis yang mencekam. Bagaimanapun ini adalah sekumpulan ahli tingkat Kaisar, itupun yang tergolong paling mumpuni.
Hei Tong kembali menoleh ke Qin Yu: "Ini pamanku, kau sudah kenal. Beliau sangat baik, dan perkataannya sangat berpengaruh lho."
“Guo Fan menghadap Paman.” Guo Fan mendengar ucapan Hei Tong, langsung paham bahwa paman ini memiliki pengaruh besar dalam kelompok mereka.
Qin Yu tersenyum tipis, hanya mengangguk.
“Ini Paman Kedua-ku, sudah tua tapi tidak pantas dihormati, selalu menggodaku.” Hei Tong mengerutkan hidungnya. Hou Fei langsung melotot. Semua orang di ruang tamu tertawa hehe, bahkan Hei Yu yang sejak awal wajahnya muram pun menunjukkan senyuman tipis.
Hou Fei langsung membuka mulut hendak berkata.
“Tapi... Paman Kedua ini yang paling akrab denganku. Sebenarnya, dia sangat memperhatikanku.” Hei Tong berkata manis. Barulah Hou Fei mengangguk puas sambil tertawa, “Gadis kecil ini akhirnya mengerti isi hatiku.”
“Guo Fan menghadap Paman Kedua.” Guo Fan juga menyapa dengan hormat.
“Hm.” Hou Fei mengangguk dengan angkuh, lalu melotot, “Nak, dengarkan baik-baik. Seandainya kau berani-beraninya menyakiti Hei Tong lain kali, aku akan mencincangmu delapan keping!” Sorot mata Hou Fei memancarkan kobaran api nyata, membuat Guo Fan terkejut dalam hati.
Guo Fan hanya mengangguk, sambil melirik ke arah Hei Tong di sampingnya.
“Ini guruku. Di Bintang Liu Lan, kalian sudah kenal waktu itu.” Hei Tong memperkenalkan Dong Xue. Guo Fan segera memberikan hormat. Dulu Hei Tong pergi ke Bintang Lv Lan bersama Dong Xue, jadi saat bertemu Hei Tong, Guo Fan juga sudah mengenal gurunya.
Hei Tong menarik tangan Guo Fan mendekati Hei Yu dan Bai Ling, berkata dengan kesungguhan luar biasa: “Ini ayah ibuku.”
Guo Fan membuka mulut tapi bingung bagaimana memanggil mereka.
Alis Hei Yu mengkerut disertai dengusan dingin, membuat jantung Guo Fan bergetar.
Hei Yu sangat menghargai kekuatan, sedangkan Guo Fan ini hanyalah monster biasa. Hei Yu bahkan khawatir... Begitu tiga saudara mereka asensi ke Negeri Dewa nanti, dengan kemampuan apa Guo Fan bisa menjaga putrinya? Melihat sikap kaku Guo Fan saat ini, amarahnya semakin membara.
"Guo Fan, panggil saja Paman dan Ibu," kata Qin Yu yang berdiri di samping sambil tersenyum.
Guo Fan melirik Qin Yu dengan penuh syukur, lalu berkata penuh hormat: "Guo Fan menghadap Paman dan Ibu."
"Baik, baik," Bai Ling tersenyum gembira, sementara Hei Yu hanya mengangguk dingin.
……
Pada hari itu juga, pesta pora mewah digelar di Qingliu Garden. Sejak saat itu, Guo Fan resmi menjadi anggota Istana Lima Liu - penguasa absolut Bintang Liulan. Meskipun Suku Elang memiliki pengaruh luas, jaringan intelijen mereka tak mampu melacak identitas Guo Fan di wilayah ini.
Di tengah pesta,
Qin Yu, Hei Yu, dan Hou Fei berjalan keluar dari ruang tamu.
"Xiao Hei, sepertinya kau tidak begitu menyukai Guo Fan ini." Qin Yu sudah melihat ketidaksukaan Hei Yu terhadap Guo Fan.
Hei Yu berkata dengan tenang: "Hei Tong menyukai si bodoh ini, aku tak bisa berbuat apa. Tapi bakat Guo Fan benar-benar biasa saja. Dari segi kecepatan peningkatan kemampuan, mana ada dari kami bertiga yang tidak hebat? Tapi Guo Fan ini... Aku tak pernah membayangkan dia bisa melindungi Hei Tong di masa depan."
"Jangan terlalu dipikirkan. Setiap orang punya jalan hidup masing-masing. Bakat memang penting, tapi usaha individu lebih penting lagi. Bagaimana kau bisa tahu prestasi Guo Fan di masa depan? Lagipula, yang terpenting adalah Hei Tong menyukainya." Qin Yu mencoba menenangkan.
Melihat ekspresi wajah Hei Yu, Qin Yu tahu saudaranya itu tidak sepenuhnya setuju. Ia pun mengalihkan topik: "Xiao Hei, di Bintang Hijau-Biru sebelumnya, aku membunuh tiga Yāodì dari suku elang. Salah satunya adalah 'Dewa Tingkat Atas' Qinghuo Ying. Kuperkirakan suku elang takkan tinggal diam."
"Suku elang?" Hei Yu dan Hou Fei terkejut sejenak, namun tak ada sedikit pun kekhawatiran di wajah mereka.
Kini di suku burung, hanya Pengmo Huang yang bisa membuat tiga saudara ini berhati-hati.
"Aku menyebutkan ini hanya agar kalian sedikit lebih waspada. Segera akan kusuruh Dong Xue memperhatikan orang pendatang di Planet Liu Lan Xing. Lagipula, lebih baik menghindari masalah daripada menambahnya." Qin Yu juga tak terlalu memikirkannya.
Di dalam istana Planet Inti Bintang Hitam milik suku burung.
Pengmo Huang Zong Yan bersama dua Yāodì level delapan bawahannya, Ao Ku dan Liu Tu, sedang menyeruput anggur sambil berdiskusi.
Tiba-tiba Liu Tu mengeluarkan permata transmisi pesan. Setelah beberapa saat, alisnya berkerut. Ia segera berdiri dan menghormat pada Pengmo Huang: "Yang Mulia, ada beberapa hal terjadi di klan bawahan. Saat ini hamba ingin pulang untuk menyelesaikannya."
"Ada urusan sebesar apa? Habiskan dulu anggurnu baru pergi juga tidak terlambat." Ao Ku tertawa.
Sorot mata Pengmo Huang menyapu Liu Tu: "Apakah terjadi hal besar?"
Liu Tu segera menjawab dengan hormat, “Belum lama ini, penerus berikutnya kepala suku kami beserta dua Yāodì tewas dibunuh oleh seorang ahli misterius di Planet Hijau-Biru.”
“Ahli misterius?” Pengmo Huang berkata dengan nada meremehkan, “Penerusmu itu sepertinya sudah mencapai level Yāodì satu tingkat, ditambah dua Yāodì lainnya. Seberapa kuat sih lawannya? Perkiraanku sih pembunuhnya cuma orang biasa.”
Liu Tu membalas penuh takzim, “Bagi Yang Mulia, tentu dia biasa saja. Namun karena dia membunuh penerus suku kami, sebagai kepala suku saat ini, ahli misterius ini harus dihabisi.”
“Habiskan dulu minumanmu baru pergi,” ucap Pengmo Huang dengan nada datar yang tak terbantahkan.
“Daulat!” Liu Tu tak berani melanjutkan protes.
Jamuan minum ini jelas tak bisa dilanjutkan dengan tenang. Baru dua cawan diminum, Pengmo Huang tiba-tiba mengeluarkan permata transmisi pesan dari sakunya.
“Zong Yan, sudah lama tidak berhubungan.” Pesan itu membuat Pengmo Huang langsung sadar sepenuhnya dari mabuknya, karena pengirimnya adalah ahli yang bahkan dirinya tak mampu menembus levelnya——Kaisar Hijau yang dijuluki 'Keabadian'.
“Saudara Chi Qing, ada keperluan apa gerangan?” Pengmo Huang tetap menunjukkan sikap hormat pada Kaisar Hijau.
Kaisar Hijau mengirim pesan: “Aku memang ada urusan denganmu... Terus terang, sekitar setahun lagi, aku akan melewati tribulasi Shen Jie.”
“Melewati tribulasi Shen Jie?” Jantung Pengmo Huang berdebar keras.
“Ya, untuk tribulasi Shen Jie kali ini, aku memutuskan mengundang teman-teman dari seluruh penjuru dunia immortal, iblis, dan siluman untuk menyaksikan. Sekarang aku memberitahumu——apakah Zong Yan berminat menyaksikan prosesku melewati tribulasi Shen Jie?” Nada pesan Kaisar Hijau terdengar santai.
Mata Pengmo Huang memancarkan kilatan cahaya: "Tentu saja aku tertarik. Saudara Chi Qing akan melewati tribulasi, karena kamu sudah mengundangku, mungkinkah aku tidak datang?"
Umumnya orang yang melewati tribulasi, untuk mencegah gangguan dari orang luar, biasanya tidak akan memberitahu orang lain. Tapi Kaisar Hijau malah mengundang orang lain. Ini hal yang cukup membingungkan. Hanya bagi kalangan seperti Pengmo Huang, melihat tribulasi lebih dulu akan membantu persiapannya kelak. Dia tentu takkan melewatkannya.
"Baik. Perkiraan tribulasi akan datang setahun lagi. Waktu pasti masih belum bisa kutetapkan sekarang. Lokasi tribulasi sudah kupilih, yaitu di Planet Tak Berpenghuni Feng Luan di Galaksi Bai Zhi, Wilayah Panluan, Dunia Dewa. Kau hanya perlu tiba di Bintang Bi Bo. Nanti para bawahanku akan memimpinmu ke Feng Luan." Kaisar Hijau menjelaskan detail lokasi dan waktu.
Pengmo Huang membalas pesan: "Baik, saat itu pasti aku akan tiba."
“Zongyan, kau juga bisa menyebarkan kabar ini. Selama bisa sampai ke Bintang Feng Luan tepat waktu, semua diperbolehkan menyaksikan.” Kaisar Hijau kembali berpesan. Setelah itu, komunikasi antara Pengmo Huang dan Kaisar Hijau terputus. Namun kali ini, Pengmo Huang merasa heran.
Di dalam istana klan burung.
Pengmo Huang merenung dengan alis berkerut.
"Yang Mulia..." Ao Ku memanggil pelan. Baik Ao Ku maupun Liu Tu sama-sama bingung dengan apa yang dipikirkan Pengmo Huang.
Pengmo Huang mengangkat kepala, menatap Liu Tu dan Ao Ku: "Liu Tu, Ao Ku, aku bertanya padamu. Mengapa Kaisar Hijau yang akan melewati tribulasi dewa ini mengundang seluruh penghuni dunia immortal, iblis, dan siluman? Melewati tribulasi dewa adalah hal besar, takkan dia takut ada yang mengacau?"
"Yang Mulia, maksudmu Kaisar Hijau akan menghadapi tribulasi dewa?" Ao Ku dan Liu Tu serentak terkejut.
Dalam benak mereka, Kaisar Hijau yang misterius itu masih berada di tingkat Xiāndì level delapan. Siapa sangka dia tiba-tiba akan menghadapi tribulasi dewa.
“Benar, Chi Qing akan melewati tribulasi dewa. Dia bahkan mengundang tak terhitung orang dari dunia immortal, iblis, dan siluman untuk menghadiri upacara. Menurutmu, rencana apa yang disembunyikannya ini?” Pengmo Huang mengerutkan alis sambil berpikir.
Liu Tu tiba-tiba berkata: "Dengan berani Kaisar Hijau melakukan ini, artinya... dia sangat yakin bisa melewati tribulasi dan tak takut gangguan." Ao Ku mengangguk setuju: "Rubah tua itu menyimpan banyak trik. Setelah berlatih selama ribuan tahun, pasti punya taktik khusus."
Pengmo Huang mengangguk dengan senyum sinis: "Sejak aku masih kecil, Chi Qing sudah jadi salah satu penguasa terkuat di dunia immortal. Tapi sekarang popularitasnya meredup. Tiba-tiba mengundang banyak orang untuk menyaksikan tribulasinya. Kali ini aku ingin lihat, taktik khusus apa yang dimilikinya sampai begitu yakin bisa lolos dari Shen Jie."
Tidak hanya Pengmo Huang, dalam satu hari, Kaisar Yu, Kaisar Xuan dari dunia dewa, serta Kaisar Api yang baru-baru ini bangkit, Módì Darah, Kaisar Kegelapan, Kaisar Asura dari dunia iblis, serta para pemuka suku burung, klan naga, dan suku binatang melata di dunia siluman—semua menerima pesan dari Kaisar Hijau.
Isi pesannya sangat sederhana: mengundang kelompok ini untuk menghadiri upacara.
Bahkan saat mengirim pesan, Kaisar Hijau juga berpesan...mereka boleh menyebarkan kabar tentang Shen Jie-nya ke mana-mana, mengajak lebih banyak orang untuk menyaksikan. Siapa pun yang bisa mencapai Planet Feng Luan pada waktunya, berhak menyaksikan.
Operasi besar-besaran seperti ini—mengundang tak terhitung ahli dari tiga dunia untuk menonton—sangat langka dalam sejarah Xianmo Yaojie.
Tentu, dalam sejarah pernah ada yang melakukan hal serupa, tapi mayoritas adalah salah satu dari Tiga Kaisar Siluman. Di dunia dewa, belum pernah ada Xiāndì yang berani seperti ini.
……
Qin Yu yang berada di Planet Liu Lan juga menerima pesan dari Kaisar Hijau.
"Dalam pesannya, Kaisar Hijau juga memuji Qin Yu, mengagumi kemampuannya yang bisa sendirian membunuh Bai Feng si Yāodì level delapan. Ini membuktikan bahwa Qin Yu setidaknya telah mencapai tingkat tertinggi di antara ahli-ahli terkemuka di dunia immortal, iblis, dan siluman. Hanya segelintir orang yang bisa sedikit menekannya."
Di Bintang Liulan, Taman Aliran Jernih Istana Lima Liu.
"Fei Fei, Xiao Hei, bersiaplah. Dua hari lagi kita berangkat. Tribulasi Shen Jie sang Kaisar Hijau ini juga merupakan kesempatan emas bagi kita. Dengan melihat prosesnya, kita bisa lebih siap saat menghadapi tribulasi kita nanti," kata Qin Yu langsung.
"Tribulasi dewa? Pasti harus disaksikan!" seru Hou Fei dengan bersemangat.
Hei Yu berhenti sejenak: "Kak, berapa orang yang kita bawa kali ini? Jarak dari Bintang Liulan ke dunia immortal cukup jauh. Jika pergi, butuh waktu lama untuk kembali."
“Kami bertiga, biarkan Wu Lan dan Bai Ling ikut bersama. Sedangkan Guo Fan dan Xiao Tong, tinggalkan di Istana Lima Pohon Willow. Dengan Dong Xue yang merawat, ditambah status Liuluanxing sebagai wilayah kekuasaan kami, mustahil pihak lain bisa melacak. Sangat aman.” Qin Yu berpikir sejenak lalu berkata.
Hei Yu dan Hou Fei mengangguk setuju.
Tiba-tiba Qin Yu membalikkan telapak tangan dan mengeluarkan Permata Transmisi Pesan.
"Qin Yu, kau juga menerima pesan dari Kaisar Hijau ya?" Pesan ini dikirim oleh Pangeran Ao Wu Ming dari Suku Naga.
"Sudah." Qin Yu membalas.
"Qin Yu, kali ini kau wajib datang! Tribulasi Dewa yang terbuka untuk umum pasti akan menarik banyak ahli. Bukan cuma Lao Lao dan Ni Huang, bahkan para pertapa sejati yang tidak peduli reputasi tapi sangat memerhatikan Shen Jie pasti akan muncul. Pasti spektakuler!" Ao Wu Ming terdengar bersemangat.
"Ahli-ahli pertapa sejati?" Dalam hati Qin Yu mulai merasa penasaran.
Di dunia immortal, iblis, dan siluman ini, sebenarnya ada berapa banyak ahli-ahli pertapaan? Tanpa bertemu langsung, tak ada yang tahu.
Jilid 13 Tiga Saudara BAB 39 Berkumpul di Bintang Feng Luan
Dua hari kemudian.
"Dong Xue, selama kami pergi, Hei Tong dan Guo Fan dilarang meninggalkan Bintang Liu Lan. Mereka harus tetap berlatih di Istana Lima Liu." Qin Yu berpesan.
"Ya, Penguasa." Dong Xue menjawab dengan hormat.
Hei Tong dan Guo Fan yang melihat keseriusan Qin Yu sampai tak berani bernapas keras. Hei Tong sudah tahu meski paman besar ini biasanya baik, saat serius bisa menjadi sangat tegas.
"Fei Fei, Xiao Hei, masuklah dulu ke Jiang Lan Jie. Setelah kita tiba di wilayah dunia dewa, baru kalian kukeluarkan. Zona siluman ini masih belum cukup aman." Qin Yu memerintahkan sambil memutar badan.
Qin Yu yakin, Pengmo Huang tidak pernah mengendurkan pencarian terhadap tiga saudara mereka. Dengan kemampuan bawahan Pengmo Huang yang tak mampu menembus identitas Qin Yu dkk, 90% kemungkinan Pengmo Huang memerintahkan anak buahnya untuk memperhatikan keberadaan tiga pria dengan kekuatan yang sangat hebat.
Berangkat bertiga memiliki risiko ketahuan. Tapi Qin Yu sendiri bisa dibilang 100% aman. Bagaimanapun, dengan tingkat jiwanya saat ini, bahkan jika Pengmo Huang berdiri di hadapannya pun takkan bisa mendeteksi kekuatannya.
"Kakak, kami mengerti. Lagipula si Burung Jorok itu diam-diam berharap bisa menemani Bai Ling," ujar Hou Fei dengan senyum nakal.
Hei Yu hanya bisa tersenyum pasrah.
Kemudian Hei Yu dan Hou Fei memasuki Jiang Lan Jie. Qin Yu yang sendirian langsung menggunakan Lompatan Besar, mulai melesat ke arah dunia dewa dengan kecepatan yang mengerikan.
Wilayah dunia dewa sangat luas. Suku binatang melata, suku Long, dan suku burung dari dunia siluman semuanya memiliki area yang berbatasan dengan dunia dewa. Dari ketiganya, wilayah suku binatang melata memiliki garis batas terbanyak, sedangkan suku burung paling sedikit.
Dari wilayah suku burung menuju dunia dewa, terdapat dua jalur.
Jalur pertama sangat dekat - yaitu dengan melintasi Dunia Bintang Gelap lalu memasuki dunia dewa.
Saat ini Qin Yu belum berpikir untuk memasuki Dunia Bintang Gelap. Dia memilih jalur kedua - melanjutkan perjalanan ke ujung tenggara wilayah suku burung, menyusuri perbatasan yang berdekatan dengan dunia dewa, dan menggunakan formasi teleportasi antarbintang untuk berpindah.
Menghabiskan sepuluh hari, Qin Yu bersenang-senang dengan santai sepanjang perjalanan hingga tiba di area perbatasan.
"Banyak sekali ahli tingkat tinggi." Baru saja tiba di planet batas, kesadaran immortal Qin Yu langsung memancar. Dia terkejut menemukan bahwa satu-satunya planet perbatasan penghubung suku burung ke dunia dewa ini dijaga hampir sepuluh ahli tingkat Kaisar - jumlah yang fantastis. Namun para ahli ini tampaknya berasal dari kelompok yang sama, sedang bersiap menggunakan formasi teleportasi antarbintang bersama-sama.
“Perkiraan juga pergi menyaksikan Kaisar Hijau melewati Shen Jie.” Kaki Qin Yu bergerak, langsung tiba di samping formasi teleportasi antarbintang.
Jumlah pasti kelompok ahli Yāodì itu—delapan, delapan ahli Yāodì sedang saling mengobrol santai.
"Kekuatan suku elang memang luar biasa." Qin Yu menghela nafas dalam hati. Delapan ahli Yāodì di hadapannya ini saja berasal dari suku elang, siapa tahu berapa total ahli Yāodì yang dimiliki suku elang. Kekuatan kedua terbesar di suku burung, memang pantas menyandang reputasinya.
Sebenarnya Qin Yu tidak terlalu memahami seluk-beluk suku burung.
Di suku burung, meskipun suku peng adalah kekuatan nomor satu, jumlah mereka jauh kalah dibanding suku elang. Hanya saja suku peng memiliki dua jenis Dewa Super, ditambah banyaknya ahli bela diri tingkat tinggi, membuat mereka bisa mendominasi suku elang. Sementara kekuatan terkuat suku elang hanyalah Dewa Tingkat Atas, namun jumlah mereka sangat besar.
"Kakak, pria di belakang itu sepertinya sangat kuat. Aku tidak bisa menembus levelnya, bagaimana denganmu?"
"Hm? Ahli dari mana ini? Aku juga tidak bisa menembus levelnya."
"Kalau begitu setidaknya dia Yāodì level 7! Perkiraanku ini adalah salah satu ahli pertapaan dari suku burung kita. Sang Kepala Suku pernah mengatakan, kabar tribulasi Kaisar Hijau kali ini pasti akan menarik banyak ahli pertapaan. Jenis ahli pertapaan seperti ini... biasanya takkan terlihat satu pun, tapi melihat orang lain melewati Shen Jie yang merupakan kesempatan emas, kelompok ini semua muncul tiba-tiba."
"Jangan asal melihat ke orang itu, siapa tahu kekuatannya seperti apa. Kalau sampai membuat dia marah, kami saudara mungkin akan ketahuan di tempat ini."
Kedelapan Yāodì itu berkomunikasi melalui _demon sense_ sambil akhirnya mencapai konsensus untuk pura-pura tidak menemukan Qin Yu. Kedelapannya dengan patuh memasuki formasi teleportasi antarbintang, lalu dipindahkan pergi.
Setelah itu Qin Yu membayar biaya, lalu juga melangkah masuk ke formasi teleportasi antarbintang.
Hanya dengan kilatan cahaya sesaat, Qin Yu langsung berpindah dari zona suku burung menuju planet batas di dunia dewa.
Qin Yu, Hou Fei, dan Hei Yu bertiga berdiri sejajar sambil terbang di udara, memandang daratan luas nan tak berujung.
“Dunia dewa, ini benar-benar dunia dewa, aku belum pernah ke sini sebelumnya.” Hei Yu menghela nafas sambil berkata. Hou Fei juga menarik napas dalam-dalam lalu mengangguk, “Aku juga belum pernah.”
Qin Yu mengenang masa lalu: “Masih ingat terakhir kali masuk ke dunia siluman dari dunia dewa? Saat itu aku diburu Kaisar Yu sampai harus bersembunyi di Jiang Lan Jie. Setelah berlatih keras, akhirnya bisa membuka lapisan ketiga Buku Katalog Binatang Buas, baru bisa menghancurkan pasukan Kaisar Yu. Kalau sekarang, meski duel satu lawan satu dengan Kaisar Yu, aku tidak akan takut.” Qin Yu memancarkan aura percaya diri.
《Sembilan Transformasi Tubuh Gelap》mencapai level tujuh.
Kekuatan Qin Yu saat ini sudah bisa menyaingi Kaisar Yu di level delapan Xiāndì dulu. Ditambah kemampuan pemulihan tubuhnya yang menakjubkan, bahkan Kaisar Yu yang kini telah mencapai level sembilan Xiāndì pun bisa ia lawan.
“Krek, Kakak! Kalau ketemu Kaisar Yu dan anak buahnya lagi, kami bertiga akan menghajar mereka sampai hancur berkeping-keping!” Suara Hou Fei mengandung aroma kekejaman.
Qin Yu tersenyum tipis, "Sekarang dengan tiga saudara bekerja sama, kami sama sekali tidak takut pada Kaisar Yu dan pasukannya."
Pedang Pemandangan Tak Tertandingi memang bisa menusuk tubuhnya, tapi tidak akan semudah dulu saat pertama kali masuk ke zona suku burung, ketika tubuhnya dengan mudah tertembus.
"Selain itu, lubang hitam sekarang lebih kokoh. Ingin meruntuhkannya pasti cukup sulit." Qin Yu sangat percaya diri pada warisan ilmunya.
Yuan infant orang lain rapuh, tapi lubang hitamku bahkan bisa melahap sinar pedang musuh dengan mudah, kokohnya luar biasa.
"Ayo, kita bertiga jelajahi dunia dewa. Semoga Kaisar Yu dan Kaisar Xuan tidak ketahuan. Kalau sampai ketahuan... kita bertiga akan menghancurkan lebur mereka!" Qin Yu tertawa terbahak.
Mata Hou Fei dan Hei Yu langsung berbinar.
Kemudian ketiga saudara dengan arogan menjelajahi dunia dewa. Mereka tidak terburu-buru menuju Bintang Feng Luan di Galaksi Bai Zhi. Meskipun hari tribulasi tidak pasti, sekitar setahun. Tiga saudara ini bermain selama setengah tahun baru berangkat, pasti tidak terlambat.
Tiga saudara menyembunyikan kekuatan sambil menjelajahi dunia dewa. Sering bertemu orang yang tidak tahu diri. Tiga saudara dengan mudah mengalahkan lawan. Menghadapi tipe berbeda: memberi hukuman kecil atau menggodai, membatasi kekuatan sebagai hukuman. Untuk bajingan keterlaluan, langsung dibunuh.
Hari-hari hidup bebas bahkan terasa seperti petualangan membela keadilan.
Tiga saudara makan-minum sepuasnya di berbagai tempat di dunia dewa, menikmati pemandangan unik beberapa planet. Meski hanya setengah tahun, masa ini lebih mantap dan berkesan daripada ribuan tahun (jumlah sebenarnya) sebelumnya.
Galaksi Bai Zhi, Bintang Bi Bo.
Dengan sejenak kilatan cahaya, Qin Yu dan tiga orang langsung tiba di sini. Dibandingkan masa lalu, tiga saudara yang telah mengalami petualangan setengah tahun ini terlihat jauh lebih ceria.
"Bintang Bi Bo." Qin Yu menyapu pandangannya ke sekeliling, dalam hatinya teringat momen ketika dulu keluar dari Bintang Bi Bo langsung dikepung dan dibunuh oleh Kaisar Yu, "Penyerbuan waktu itu pasti ada hubungannya dengan Kaisar Hijau." Qin Yu sebenarnya memahami betul, hanya saja tak ingin menambah musuh. Lagipula selama bergaul dengannya, perasaannya mengatakan Kaisar Hijau masih termasuk orang yang cukup baik.
"Tiga Senior, berani saya tanya apakah Tuan-tuan datang untuk menonton Yang Mulia melewati tribulasi?" Seorang pria berbaju zirah tempur standar mendekat.
"Benar." Qin Yu mengangguk, "Boleh tahu di mana letak Bintang Feng Luan?"
Pria berbaju zirah tempur itu tersenyum: "Yang Mulia sudah mengatur sebelumnya. Di sana ada tiga formasi teleportasi yang baru dibangun, tepat menuju ke Bintang Feng Luan. Tiga Senior bisa langsung masuk. Untuk biayanya, cukup satu keping Yuanlingshi kelas rendah."
"Satu keping?" Qin Yu terlihat tertegun sejenak.
Bahkan untuk jarak yang sangat dekat, setidaknya biayanya dua keping Yuanlingshi kelas rendah. Satu keping untuk pasokan formasi teleportasi, sementara keping lainnya merupakan keuntungan yang diambil oleh penguasa planet.
"Benar, Yang Mulia menetapkan biaya satu Yuanlingshi kelas rendah hanya sebagai formalitas belaka. Yang Mulia takkan peduli dengan biaya kecil seperti ini." Kilatan rasa hormat terlihat di mata pria berbaju zirah itu.
Reputasi Kaisar Hijau di dunia dewa sangatlah tinggi. Waktu telah membuktikan kelanggengan kekuasaannya. Kaisar yang telah berkuasa begitu lama ini tidak perlu diragukan lagi kekuatan dan statusnya, sehingga banyak yang memujanya.
"Kaisar Hijau ini benar-benar sosok luar biasa. Aku sungguh kagum!" Hou Fei mengangguk-angguk, kekaguman pada kaisar yang belum pernah ia temui ini muncul hanya dari kebijakan tarif satu Yuanlingshi.
Dia menyerahkan satu batu Yuanlingshi kelas rendah.
Tiga saudara Qin Yu memasuki salah satu formasi teleportasi antarbintang. Kilatan cahaya menyapu, dan mereka telah berpindah dari Bintang Bi Bo ke Bintang Feng Luan.
Bintang Feng Luan.
Planet ini awalnya adalah planet tak bernama yang tandus, nama 'Feng Luan' juga baru diberikan oleh Kaisar Hijau. Namun sejak Kaisar Hijau memutuskan untuk menjadikan tempat ini sebagai Lokasi Tribulasi, nasib planet Feng Luan telah ditetapkan dan takkan lagi menjadi tempat yang biasa-biasa saja.
Alasan penamaan 'Feng Luan' (Puncak Bergelombang) untuk planet ini adalah karena dominasi pegunungan tinggi dengan tiga warna utama: merah darah, putih, dan abu-abu.
"Tiga Senior." Begitu tiga saudara Qin Yu muncul, seorang wanita langsung menyapa dengan hormat, "Sebagai ahli tingkat Kaisar, Tuan-tuan bisa mengikuti hamba ke Zona Pertama untuk menyaksikan Yang Mulia menghadapi Tribulasi Dewa."
Qin Yu, Hou Fei, dan Hei Yu saling pandang lalu tertawa.
Pengaturan Kaisar Hijau memang sangat matang.
"Pimpin jalannya." Qin Yu tersenyum. Ketiga saudara itu segera membuntuti wanita tersebut, melesat cepat ke arah utara.
Planet Bintang Feng Luan ini dipenuhi banyak orang. Saat Qin Yu menyebarkan kesadaran immortalnya di udara, hanya sebagian area yang tercakup, namun dia sudah menemukan tak kurang dari jutaan praktisi bela diri. Hampir semua praktisi ini adalah dewa, sementara penduduk dari dunia iblis dan siluman sangat sedikit.
"Dalam setahun, melakukan perjalanan dari dunia siluman dan iblis ke Planet Feng Luan di dunia dewa, bagaimana mungkin dilakukan oleh masyarakat biasa?" Qin Yu memahami dalam hati, alasan banyaknya penduduk dunia dewa di sini adalah karena keuntungan geografis.
Qin Yu merasakan dengan jelas bahwa seluruh Planet Feng Luan telah dipasangi segel larangan yang sangat luas. Lapisan terluar merupakan zona para ahli berlevel Dewa Langit, lapisan tengah adalah wilayah para Golden Immortal, sedangkan lapisan terdalam—yang disebut 'Zona Pertama'—merupakan lokasi para ahli tingkat Kaisar.
Di lapisan terluar dan tengah, Kaisar Hijau tidak mengirim orang untuk membangun pekarangan. Bangunan-bangunan tersebut didirikan sendiri oleh para dewa. Namun di Zona Pertama, terdapat deretan halaman yang dibangun khusus oleh pasukan Kaisar Hijau.
"Para Senior bisa masuk, di dalam ada yang akan mengatur tempat tinggal Senior." Ketiga orang Qin Yu mengikuti wanita itu dan mendarat di pintu masuk zona pertama.
Tiga pria Qin Yu menganggukkan kepala, kemudian melangkah masuk ke pintu masuk zona pertama.
Di pintu masuk, terlihat empat Xiāndì berdiam. Pemimpinnya adalah kenalan lama Qin Yu - murid keempat Kaisar Hijau 'Song Shi' Xiāndì, pemuda yang pernah Qin Yu temui di Teluk Bulan Sabit.
"Saudara Songshi!" teriak Qin Yu sambil tersenyum.
Song Shi Xiāndì yang sedang berbicara dengan orang lain menoleh. Wajah asli Qin Yu yang sudah dipulihkan membuatnya terkejut: "Qin Yu, kau datang? Apakah kedua orang ini adalah saudara yang kau cari?"
"Benar, ini adik kedua ku Hou Fei, dan ini adik ketiga ku Hei Yu." Jawab Qin Yu dengan jernih tanpa pretensi.
"Oh... Hou Fei, Hei Yu, kisah tiga saudara kalian sudah sering kudengar. Calon Raja Kera Besar masa depan, plus target buruan Pengmo Huang. Sungguh luar biasa trio kalian. Bahkan Phoenix Putih Yāodì pun kalian bunuh." Song Shi Xiāndì tertawa.
Hou Fei menyela, "Hei, apa Kaisar Yu dan Kaisar Xuan sudah datang?"
"Belum. Bahkan Pengmo Huang pun belum muncul. Perkiraanku mereka akan tiba beberapa hari lagi. Tapi di Zona Pertama sekarang sudah ada ratusan ahli tingkat Kaisar. Bahkan beberapa pertapa sakti yang sangat kuat." Song Shi Xiāndì menghela napas.
Tiga saudara Qin Yu saling pandang terkejut.
Ratusan ahli tingkat Kaisar? Sungguh angka yang mencengangkan. Sebelumnya mereka paling hanya pernah melihat puluhan ahli tingkat Kaisar.
"Qin Yu, kemarilah. Sudah kusiapkan tempat tinggalmu di dekat area Lao Lao dan rombongannya." Song Shi Xiāndì tersenyum.
“Lao Lao Yinhua juga datang?” Qin Yu dan Song Shi berdiskusi.
“Benar, Ni Huang juga datang. Qin Yu, baru sekarang aku tahu... Rupanya yang paling jago di dunia iblis bukan Xue Modì, Hei Modì, dan Xiu Luo Modì. Masih ada ahli yang lebih hebat, aku sudah bertemu dua orang.” Song Shi berbisik misterius.
“Oh?” Qin Yu sebenarnya sudah menduga akan bertemu banyak pertapa ahli kali ini.
“Yindi serta Kaisar Hitam-Putih juga datang, termasuk cucu perempuan Yindi.” Song Shi tersenyum, “Senior Yindi sangat memperhatikan proses tribulasi guruku ini.”
Qin Yu ikut tersenyum.
Masak tidak diperhatikan? Yindi sendiri juga sebentar lagi akan menghadapi Shen Jie.
“Sayangnya, si bocah Kaisar Yu belum muncul.” Hou Fei menggerutu kesal. Qin Yu tertawa geli, sebelumnya Hou Fei sudah berkoar akan memberi pelajaran berat pada Kaisar Yu.
"Di depan adalah tempat tinggal Lao Lao Yin Hua..." Ucap Song Shi Xiandi baru setengah selesai, alisnya tiba-tiba mengkerut saat mengeluarkan sepotong permata transmisi pesan. Ia menatap Qin Yu sambil tersenyum, "Kalian datang di saat yang tepat. Tadi pengawal Bintang Bi Bo mengabarkan Kaisar Yu dan Kaisar Xuan telah tiba. Aku harus pergi menjemput mereka sendiri."
"Kaisar Yu dan Kaisar Xuan datang?"
Kilatan tajam melintas di mata tiga saudara Qin Yu, Hou Fei, dan Hei Yu.
Planet tak bernama 'Feng Luan' yang tandus kini mendadak termasyhur. Tempat ini dipadati para ahli kelas kakap - Xiāndì, Yāodì, Módì dalam jumlah yang mengerikan. Para Xiāndì tingkat dua-tiga yang biasa berkuasa di galaksi-galaksi, kini berbaris patuh tanpa berani menunjukkan sedikit pun arogansi.
Zona pertama merupakan area hunian para ahli tingkat Kaisar.
Saat ini tiga saudara Qin Yu sedang bersama Song Shi Xiāndì. Melihat ekspresi ketiganya, Song Shi Xiāndì menghela napas pasrah lalu membujuk: "Saudara Qin Yu, tolong bantu kami. Guru akan menghadapi Shen Jie kali ini. Beliau tak ingin ada masalah di tempat ini. Aku tahu kalian memiliki permusuhan dengan Kaisar Yu dan Kaisar Xuan. Selesaikan urusan itu setelah Guru menyelesaikan tribulasinya, setuju?"
Qin Yu, Hou Fei, dan Hei Yu saling pandang, ketiga saudara itu telah memiliki keputusan dalam hati.
"Menyerang di tempat ini akan menimbulkan kegaduhan terlalu besar, lain kali dibahas." Qin Yu mengambil keputusan.
Qin Yu sendiri paham kapan harus mundur. Tempat ini mengumpulkan ratusan ahli, setidaknya sepuluh lebih ahli level sembilan Xiāndì dengan tingkatan ini. Menyerang di sini akan menimbulkan masalah tidak kecil.
“Sungguh terima kasih banyak Saudara Qin Yu. Lao Lao Yinhua sudah keluar, sedang bersama Ni Huang. Saudara Qin Yu bisa langsung menemui Lao Lao Yinhua dan mereka. Tempat tinggal kalian ada di halaman sebelah kanan kediaman Lao Lao Yinhua, sudah kusiapkan dari tadi. Baik... Saya akan menjemput Kaisar Yu dan Kaisar Xuan dulu.” Sennin Song Shi mengatupkan tangan penuh syukur, lalu membungkuk hormat sebelum pergi.
Orang penting seperti Kaisar Yu, Kaisar Yan, Módì Darah dan sejenisnya, semuanya dijemput langsung oleh Sennin Song Shi sendiri.
Song Shi sebagai murid langsung Kaisar Hijau sekaligus ahli Xiāndì level 7, tindakannya menjemput secara pribadi sudah cukup memberi muka bagi Kaisar Yu dan yang lain.
“Hei.” Hou Fei menyeringai, bergumam rendah, “Padahal mau pakai kesempatan ini untuk memberi pelajaran pada Kaisar Yu berdua. Kalau mereka sudah berkumpul dengan Pengmo Huang, peluang bagus seperti ini takkan ada lagi.”
Hei Yu juga mengangguk setuju.
Qin Yu tersenyum tipis: "Tidak peduli apakah kedua pihak itu bersekutu atau tidak, ahli-ahli di tempat ini berasal dari seluruh penjuru dunia immortal, iblis, dan siluman. Bahkan Raja Kera Besar pun akan datang. Meskipun Pengmo Huang ingin menyerang, dia tak berani melakukannya di sini."
"Tunggu sampai mereka berpisah... Kecepatan Pengmo Huang terlalu tinggi, sulit dihadapi. Jika bertemu langsung kabur saja. Sedangkan untuk Kaisar Yu dan Kaisar Xuan, kita bisa beraksi habis-habisan dengan mereka." Kini Qin Yu telah memiliki cukup percaya diri.
Peningkatan kekuatan ketiga orang Qin Yu yang telah mencapai level saat ini memungkinkan mereka melarikan diri meskipun tidak mampu mengalahkan lawan. Qin Yu tidak menganggap pelarian sebagai ketidakmampuan, sebaliknya... dia sangat menikmati amarah dan frustrasi lawan yang gagal menangkapnya.
"Lao Lao sedang melihat ke sini, mari kita menyapa." Qin Yu berbicara melalui telepati.
Segera tiga saudara Qin Yu menyusuri jalan batu pualam itu, berjalan lurus ke arah Lao Lao Yin Hua dan Ni Huang yang tak jauh, "Dengan kekuatan Qin Yu sekarang, bahkan Xiāndì level sembilan pun bisa kulihat batasnya."
Namun, bagaimanapun dia tak bisa menembus rahasia Lao Lao Yin Hua.
Lao Lao Yin Hua berwajah ramah dan menyejukkan. Sementara Ni Huang, Kaisar Siluman level Sembilan, memiliki penampilan wajah menggoda yang memikat, sekaligus memancarkan aura bangsawan yang berasal dari dalam tulang.
"Kakak Yin Hua, kecepatan peningkatan kemampuan Qin Yu benar-benar luar biasa. Kini bahkan aku dengan dipaksakan baru bisa merasakan kekuatannya," puji Ni Huang.
Lao Lao Yin Hua tersenyum sambil menyipitkan mata, mengangguk: "Cukup baik, tapi nak ini masih perlu berusaha lebih keras."
"Lao Lao, Senior Ni Huang." Qin Yu akhirnya tiba di hadapan Lao Lao Yin Hua, berkata dengan hormat.
Lao Lao tersenyum sumringah, pandangannya menyapu Hou Fei dan Hei Yu, lalu berkata dengan penuh kelembutan: "Qin Yu, dua pria tampan di sampingmu ini pasti dua saudara yang kau cari itu ya?"
"Benar, Lao Lao. Ini adik kedua Hou Fei, dan ini adik ketiga Hei Yu." Qin Yu menoleh ke Hou Fei dan Hei Yu, "Fei Fei, Xiao Hei, sampaikan salam pada Lao Lao."
Hou Fei menyeringai nakal sambil menangkupkan tangan dengan santai: "Hmm,，."
"，." Hei Yu justru bersikap kaku, wajahnya tetap membeku dalam ekspresi dingin.
Ni Huang yang mengenakan jubah merah, sekilas terlihat seperti seluruh tubuhnya terbakar api. Sorot matanya berkilat saat melihat Hou Fei dan Hei Yu: "Qin Yu, kedua saudaramu ini juga tidak lemah. Kera Air Bermata Api, Yāodì level 7, ditambah teknik tongkat khas klan kera, kekuatannya mungkin melebihi Xiāndì level sembilan. Hei Yu ini, diburu habis-habisan oleh Pengmo Huang, pasti juga bukan orang sembarangan."
"Biasa saja, ranking ketiga di antara tiga saudara." Hou Fei terkekeh krek sambil melipat tangannya.
"Kau monyet licik ini benar-benar pintar bersilat lidah." Lao Lao menunjuk sambil tertawa.
Qin Yu tiba-tiba menoleh karena merasakan sesuatu——
Kaisar Yu dan pasangan suami istri Kaisar Xuan berjalan berdiri sejajar ke arah sini, sementara Xuan Xi sang Kaisar Xuan masih mengobrol santai dengan Song Shi Xiandi di sampingnya. Tiba-tiba pandangan kedua kaisar itu tertumbuk pada tiga saudara Qin Yu, mata Kaisar Yu memancarkan kilau dingin yang tajam.
Qin Yu menggerakkan hatinya: "Rupanya dendam Kaisar Yu padaku masih membara, bahkan hingga ke sumsum tulang."
"Fei Fei, Xiao Hei, mari kita sambut teman baik kita." Qin Yu tersenyum berkata. Mendengar ini, senyuman jahat segera merekah di wajah Hou Fei dan Hei Yu.
Tiga saudara Qin Yu pun berjalan berdiri sejajar mendekati Kaisar Yu.
Jalan batu pualam yang hanya selebar 3 meter sekitar itu langsung sepenuhnya dikuasai saat tiga pria berjalan berdampingan.
Kaisar Yu dan Kaisar Xuan pun berhenti.
Di pihak tiga saudara Qin Yu dan pihak Kaisar Yu serta Kaisar Xuan, kedua belah pihak hanya berjarak sekitar 10 meter. Bagi mereka, jarak 10 meter ini bisa diabaikan sama sekali. Di antara kedua pasukan ini memancarkan aliran energi Qi yang tajam, saling berhadapan.
"Qin Yu, kau sudah mencapai level sembilan Xiāndì?" Wajah Kaisar Yu tiba-tiba berubah sedikit. Ia menyadari hanya bisa merasakan samar-samar kekuatan Qin Yu, sepertinya tingkat jiwanya sudah setara dengannya.
"Xiāndì level sembilan, bisa dibilang begitu." Qin Yu menatap Kaisar Yu sambil berkata.
Jika Kaisar Yu ingin berpikir seperti itu, Qin Yu pun tidak akan menyangkal.
"Bagaimana mungkin? Saat Pertempuran Planet Terumbu Karang dulu, kau baru mencapai Xiāndì tingkat satu, baru saja membuka lapisan ketiga Buku Katalog Binatang Buas. Tapi sekarang... baru beberapa ratus tahun? Kau..." Wajah Kaisar Yu mulai memucat.
Tidak sampai seribu tahun sudah mencapai Xiāndì level sembilan, ini benar-benar hal yang mengerikan.
Qin Yu hanya tersenyum manis.
Qin Yu sendiri juga tidak menjelaskan, membiarkan Kaisar Yu ini terus melamun. Tingkat jiwa Kaisar Yu setara dengan Qin Yu, sehingga tidak bisa melihat niat sejatinya dengan jelas, yang memunculkan serangkaian dugaan ini.
"Hei, kau ini Kaisar Yu?" Hou Fei menatap tajam ke arah Kaisar Yu dengan geram.
"Kera Air Bermata Api, kau adalah 'Hou Fei' adik kedua Qin Yu? Hou Fei yang asensi kurang dari seribu tahun? Bagaimana mungkin!" Pupil mata Kaisar Yu menyempit sejenak. Saat ini, hatinya mulai kacau, "Apa yang sebenarnya terjadi? Berapa tahun sejak Hou Fei asensi? Kok bisa mencapai Yāodì level 7? Dewa Super level 7 Yāodì, ditambah filosofi klan kera 'mencapai pencerahan melalui pertempuran'! Perkiraanku tidak jauh berbeda dibandingkanku!"
Kaisar Yu lalu memandang Hei Yu: "Kau adik ketiga Qin Yu, Hei Yu?"
"Benar. Aku sedikit lebih lemah dibanding Kakak dan monyet itu," jawab Hei Yu dengan nada dingin.
Lemah, Yāodì level enam Dewa Super Mutasi, sepertinya tidak terlalu kuat. Tapi... Hei Yu baru naik level kurang dari seribu tahun. Bagaimana Kaisar Yu bisa menyangka adanya senjata dewa abnormal seperti 'Jiang Lan Jie'?
Kaisar Yu akhirnya tersadar.
Pada detik ini, Kaisar Yu memahami satu hal - tiga saudara Qin Yu sama sekali tidak akan takut melihat mereka berdua, malah akan menyambut untuk beraksi habis-habisan.
"Waktu itu karena perlindungan Kaisar Naga, aku tidak membunuh Qin Yu. Siapa sangka dia sudah mencapai level ini. Kedepannya akan sulit untuk membunuhnya." Alis Kaisar Yu berkerut membentuk pola ''.
"Kakak Feng Yu, kalau kita sulit membunuh mereka, mereka juga sama sulitnya melawan kita." Xuan Xi menghibur sambil berkata.
"Kaisar Xuan, kau ternyata sudah mencapai tingkat sembilan Xiāndì. Kecepatannya benar-benar luar biasa." Qin Yu memuji dengan ekspresi kagum.
Xuan Xi memang mencapai level sembilan Xiāndì. Bersama Kaisar Yu melakukan kultivasi ganda, melalui kondisi spesial dari praktik ganda ini, dia merasakan secara jelas pemahaman Kaisar Yu tentang hukum alam semesta. Hal ini membuat Xuan Xi lebih cepat menembus level delapan Xiāndì dan mencapai level sembilan Xiāndì.
Dua Xiāndì level sembilan pun bagaimana?
Qin Yu dan Hou Fei masing-masing menangani satu, sementara Hei Yu menyergap? Tetap bisa diatasi dengan santai.
"Cepat mencapai level sembilan Xiāndì? Secepat apa pun takkan bisa menyaingimu." Xuan Xi tersenyum manis, seolah sama sekali tidak membawa aura pembunuhan.
Xiandi Song Shi di samping Kaisar Yu dan Xuan Xi merasa pahit di mulut. Dia sama sekali tak ingin tiga saudara Qin Yu berhadapan dengan Kaisar Yu dan Xuan Xi. Jika kedua kelompok ini berhadapan, besar kemungkinan akan terjadi serangan.
"Saudara Qin Yu." Xiandi Song Shi membuka suara.
Qin Yu tersenyum tipis: "Kaisar Yu, apakah kau masih ingat... perkataan yang kusampaikan saat kau dan istrimu menyergapku dulu?"
Wajah Kaisar Yu dan Xuan Xi berubah samar.
“Aku Qin Yu bersumpah di sini, suatu hari nanti pasti akan membunuhmu! Aku Qin Yu dan kau Kaisar Yu tak akan berhenti sampai salah satu dari kita mati!” Sumpah masa lalu itu seakan masih bergema di telinga, sementara senyuman Qin Yu di hadapan terasa dingin.
Qin Yu menyeringai sinis: "Segala yang kalian berdua lakukan padaku di masa lalu, pasti akan kukembalikan berlipat ganda! Jangan coba membuang omong kosong, Kaisar Yu, Kaisar Xuan. Kalian mumpuni? Coba segera hadapi Tribulasi Dewa, cepatlah asensi ke Negeri Dewa. Mungkin kalian bisa hidup lebih lama di sana. Jika tidak... dengan kecepatan peningkatanku, aku pasti akan melampaui kalian dengan mudah. Saat itu, hmm..."
Qin Yu sama sekali tidak menghargai muka Kaisar Yu dan Kaisar Xuan.
Dia memang malas menjaga kesopanan. Sudah sampai tahap ini, masih adakah ruang untuk berdamai? Jika Qin Yu masih bisa bertahan sekarang, itu sama saja kehilangan harga diri sepenuhnya.
"Keponakan Song Shi, kau dengar sendiri kan? Bukan aku yang tidak memberi muka padamu." Kaisar Yu menoleh ke Kaisar Immortal Song Shi.
Kaisar Immortal Song Shi hanya merasa sejenak pusing.
“Ciiit～～” Ruang terdistorsi sepenuhnya, sebuah aliran energi tajam merobek angkasa. Qin Yu hanya melihat sepasang mata penuh aura pembunuhan yang tiba-tiba muncul di hadapannya!
Qin Yu seolah telah bersiap, mengangkat jari telunjuk tangan kanannya.
"Bang!"
Ruang kembali tenang. Siluet Kaisar Yu yang tadi berbicara dengan Immortal Kaisar Song Shi berangsur menghilang. Sosok Kaisar Yu yang sebenarnya kini berdiri di depan Qin Yu.
Jari telunjuk Kaisar Yu bertubrukan dengan jari Qin Yu. Bersamaan—
Pedang Jinghuang di tangan Kaisar Yu terkunci oleh Pedang Penghancur Langit milik Qin Yu. Keduanya membeku dalam tatapan sengit, sementara daratan di bawah telah berubah menjadi serbuk halus.
"Tak kira Jurus Jari Kaisar Yu mengandung Kekuatan Petir terkuat yang pernah kusaksikan." Qin Yu tersenyum.
Sekejap yang lalu.
Kaisar Yu sudah melesat cepat seperti kilat, pedang dewa yang memancarkan energi immortal luar biasa berusaha menusuk dantian perut Qin Yu. Sementara jari telunjuk kirinya menggunakan ilmu rahasia lain, berusaha menghancurkan kepala Qin Yu.
"Jari yang keras sekali." Kaisar Yu hanya mengerahkan dua kata ini dari mulutnya. Bentuk tubuhnya menyamar, lalu kembali ke sisi Kaisar Xuan.
Pada saat itu juga, suara luas tak bertepi bergema di langit.
"Feng Yu, Qin Yu, kali ini aku yang akan menjalani tribulasi. Harap kalian berdua jagain keributan. Untuk sekarang biarlah. Jika ada yang memulai serangan lagi next time... Aku Chi Qing yang akan turun tangan menghukum."
Telepati berdarah dingin Kaisar Hijau ini tidak hanya didengar Qin Yu dan kawan-kawan, tapi juga ahli-ahli tingkat Kaisar lain di Puncak Bintang Fengluan dengan jelas.
"Menghukum, hmph." Kaisar Yu mendengus dingin. Wajah Kaisar Xuan juga tampak muram.
Secara nominal, status Kaisar Hijau setara dengan Kaisar Yu dan lainnya. Namun dari perkataannya jelas terlihat... ia sama sekali tidak menganggap penting keberadaan Kaisar Yu, seolah bisa memberikan hukuman kapan saja sesuka hati.
"Akhirnya Kaisar Hijau tak lagi menyembunyikan kekuatannya?" Qin Yu justru tidak kehilangan kesabaran.
Saat itu di Teluk Bulan Sabit, dari perkataan Lao Lao dan lainnya, kekuatan Kaisar Hijau sebenarnya tidak kalah dari Kaisar Naga. Sang Kaisar Misterius... yang terbuka menggelar tribulasi ini, kini kembali mengancam Kaisar Yu dan diriku dengan komunikasi telepati yang berdarah dingin. Tampaknya ia tak ingin lagi menyembunyikan kemampuan sejatinya.
"Saudara Qin Yu." Suara familiar terdengar dari belakang.
Qin Yu berbalik melihat Yindi, Kaisar Hitam-Putih, serta cucu perempuan Yindi 'Lin Lin' yang sedang mendekat. Sedangkan Lao Lao dan Ni Huang telah kembali ke penginapan masing-masing.
"Lin Lin juga masuk ke sini?" Qin Yu terkejut. Ini kan zona pertama. Sebenarnya Kaisar Hijau hanya memberi muka kepada Yindi saja.
Melihat Lin Lin, Qin Yu teringat pada muridnya Liu Hanshu. Pemuda sederhana dan gigih itu sayangnya... satu-satunya muridku sudah mati.
"Senior Yindi." Qin Yu tersenyum menyambut, "Lebih baik kita mengobrol di tempat tinggalku, di sini terlalu ramai."
"Setuju." Yindi Lin Yin menganggukkan kepala.
Lin Lin juga menatap Qin Yu yang membalas dengan senyuman.
Hou Fei dan Hei Yu bergumam pelan, Kakak mereka ini kenalannya terlalu banyak. Seolah semua ahli di dunia ini pernah dijamahnya.
Seiring tribulasi semakin dekat, para ahli terus berdatangan: Módì Darah, Kaisar Kegelapan, Kaisar Asura, bahkan Kaisar Api yang baru naik jabatan, ditambah beberapa pertapa sakti.
Pada hari itu.
Tiga saudara Qin Yu tetap tenang di tempat tinggal mereka, tidak keluar untuk mengobrol dengan para ahli.
Qin Yu membalikkan telapak tangan dan mengeluarkan sebuah permata transmisi pesan: "Saudara Qin Yu, Ayahanda Kaisar dan aku sudah sampai di Bintang Bi Bo, segera menuju Bintang Feng Luan. Senior Raja Kera Besar juga ikut bersama kami. Oh ya... Pengmo Huang juga mengikuti rombongan kami." Ini adalah pesan dari Ao Wu Ming.
"Pengmo Huang datang?" Kendali yang tegang di hati Qin Yu langsung mengencang, kemudian dia berkata pada Hou Fei dan Hei Yu di sampingnya: "Fei Fei, Xiao Hei, ikut aku keluar melihat. Kaisar Naga, Ao Wu Ming, Raja Kera Besar, mereka semua sudah datang."
"Raja Kera Besar juga datang?" Hou Fei langsung melompat berdiri.
Hei Yu tampak tidak terlalu peduli.
“Tidak hanya mereka, ada satu orang lagi… Pengmo Huang, Pengmo Huang datang bersama rombongan Kaisar Naga dan yang lain.” Qin Yu merenung, “Ini agak rumit, Pengmo Huang ini sangat tertutup. Bisa saja dia mengabaikan muka Kaisar Naga dan langsung menyerang kita. Dengan kecepatan Pengmo Huang, yang lain takkan sempat menahan.”
“Kakak benar. Mengingat karakter Pengmo Huang, sangat mungkin dia langsung bertindak. Burung jorok, lebih baik kau jangan bertemu dengannya dulu. Dia paling ingin membunuhmu.” Hou Fei mengingatkan.
Hei Yu dengan wajah membeku: “Aku ikut keluar bersama kalian.”
Qin Yu memandang Xiao Hei.
Karakter Xiao Hei sangat dia pahami, sulit untuk dibujuk. Tapi prediksi tadi belum tentu terjadi… Lagipula dengan kecepatannya sendiri, seharusnya masih sempat memasukkan Xiao Hei ke dalam Jiang Lan Jie.
Selain itu… di Zona Pertama ini juga ada Nenek Yinhua yang bahkan sekarang tak bisa ditembus penglihatan Qin Yu.
"Bergerak, kami akan keluar bersama untuk menyambut Kaisar Naga mereka." Qin Yu membuat keputusan.
Raja Kera Besar, Kaisar Naga dan lainnya pasti harus disambut. Tiga saudara keluar dari halaman, menyusuri jalan batu pualam menuju pintu masuk zona pertama.
Hanya sejenak.
Qin Yu melihat beberapa siluet familiar - Pengmo Huang Zongyan yang seluruh tubuhnya keemasan, Yāodì level delapan Ao Ku, Yāodì level delapan Liu Tu. Ketiganya memimpin sekelompok besar yāodì dari suku burung.
Kesadaran immortal Qin Yu langsung mendeteksi tiga kelompok yang masuk berurutan: kelompok pertama suku burung, kelompok kedua suku Long yang dipimpin Kaisar Naga, kelompok ketiga suku binatang melata yang dipimpin Raja Iblis Sapi dan Raja Kera Besar.
"Hei Yu!" Begitu melihat siluet hitam itu, aura pembunuhan langsung terpancar dari mata Pengmo Huang. Tangannya sudah mengumpulkan energi untuk menyerang.
Song Shi Xiandi yang memimpin di barisan terdepan langsung merasa tidak beres saat melihat Hei Yu, segera berseru: "Sesepuh Pengmo Huang, guruku berkata, kali ini beliau akan melewati tribulasi dewa. Setiap orang yang datang untuk menghadiri upacara dilarang saling menyerang. Pelanggar akan dihadapi oleh guru kami sendiri."
"Benarkah Chi Qing berkata begitu?" Pengmo Huang menatap Song Shi Xiandi dengan pandangan membeku.
"Benar." Song Shi Xiandi menengadah, menatap balik Pengmo Huang tanpa sedikitpun mundur.
Sementara Qin Yu terus memantau dengan kesadaran immortalnya, matanya tak lepas dari Pengmo Huang: "Pengmo Huang Zongyan belum pernah peduli pada siapa pun. Bisa saja dia benar-benar menyerang." Qin Yu berhati-hati.
"Bahaya!" Tubuh Qin Yu yang terus berada dalam posisi siap siaga tiba-tiba bergerak seperti pegas, langsung berpindah di depan Hei Yu.
Tapi meski hanya bergerak sejauh itu, kilatan cahaya emas hasil transformasi Pengmo Huang tiba-tiba sudah berada di depan Qin Yu, kecepatannya memicu ketakutan.
"Braak."
Sebatang tongkat bertabrakan dengan cakar emas Pengmo Huang.
Kilatan emas itu mundur cepat, Pengmo Huang kembali ke posisi semula. Pupil mata Zongyan menyempit, menatap tajam nenek tua di depan Qin Yu—Lao Lao.
"Kau ini Lao Lao," ucap Pengmo Huang yang sudah sering mendengar reputasinya. Saat pertemuan sebelumnya, Lao Lao hanya menggunakan teknik rahasia merekam dan mengirimkan citra. Ini pertama kalinya Pengmo Huang bertatap muka langsung.
Wajah Lao Lao penuh kelembutan, ia batuk ringan. "Tua sudah, tak berguna lagi."
Qin Yu nyaris tertawa.
Tepat seperti yang diduga, kekuatan Lao Lao benar-benar mengerikan. Saat Pengmo Huang menyerang, jarak antara Lao Lao dan Qin Yu masih cukup jauh. Meskipun Pengmo Huang yang lebih dulu bergerak, namun Lao Lao berhasil membalas serangannya. Dalam hal kecepatan murni... Lao Lao bahkan lebih cepat dari Pengmo Huang!
Dengan harta pusaka warisan yang dimilikinya, kecepatan adalah senjata utama Pengmo Huang. Namun Lao Lao lebih cepat darinya. Fakta ini saja sudah membuat Pengmo Huang merinding.
"Chi Qing juga memanggilku kakak. Aku tidak bisa mempermalukannya. Jika dia melarang pertempuran di sini, aku harus membantu mencegahnya. Zong Yan, kau setuju, benar kan?" Lao Lao berkata sambil tersenyum sumringah.
Pada saat itu, tak seorang pun berani meremehkan nenek tua ini.
Pengmo Huang hanya menatap tajam ke arah Lao Lao, perasaan di dadanya tak tergambarkan.
Hanya terdengar beberapa getaran udara, Kaisar Naga, Ao Wu Ming, Raja Iblis Sapi, Raja Kera Besar dan lainnya langsung terbang melintasi sekelompok Yāodì dari suku burung, lalu mendarat di samping Pengmo Huang.
"Zong Yan, kau merencanakan apa?" Raja Kera Besar Sun Yuan tersenyum, "Jangan-jangan mau berbuat sesuatu pada calon kepala suku kami dari klan kera?"
"Tidak," Pengmo Huang langsung menyangkal, "Aku tadi cuma ingin menangkap orang saja."
Benar, menangkap orang.
Pengmo Huang tadi hanya ingin melumpuhkan kekuatan Hei Yu seketika dan menangkapnya. Dia sama sekali tak berani membunuh Hei Yu... karena dia pernah bersumpah di depan Bai Xin untuk tidak membunuhnya.
"Menangkap orang? Kulihat kau benar-benar tak menghormati Chi Qing, Zong Yan. Ini kan saatnya Chi Qing melewati tribulasi dewa," Kaisar Naga juga menyelundukkan sindiran halus.
Pengmo Huang melirik ke arah Raja Kera Besar dan Kaisar Naga, mengeluarkan dengusan dari hidungnya. Dia paham, dengan kehadiran Raja Kera Besar dan Kaisar Naga ini, bahkan jika ingin menyerang sekalipun akan sangat merepotkan.
Tiga saudara Qin Yu, Pengmo Huang, Kaisar Naga dan rombongan mereka yang berkumpul di tempat ini seketika menyedot perhatian banyak ahli tingkat Kaisar di kejauhan, meski para ahli itu tak berani mendekat.
"Huu!"
Siluet samar berbaju hijau muncul tiba-tiba di udara, lalu mendarat di daratan tepat di antara tiga saudara Qin Yu dan kelompok Pengmo Huang. Orang ini tak lain adalah Kaisar Hijau yang akan menjalani tribulasi dewa!
Seluruh tubuh Chi Qing memancarkan aura yang menenangkan. Dengan senyuman tipis ke kedua pihak, dia berkata pada Pengmo Huang: "Saudara Zong Yan, kuharap kau menghormati undanganku untuk menyaksikan tribulasiku. Aku tidak ingin ada yang berani menyerang di sini."
"Baik, aku berikan kau muka ini. Bergerak!"
Pengmo Huang berkata dingin, kemudian ia segera melesat ke langit. Ao Ku, Liu Tu, dan sekelompok besar Yāodì di belakangnya juga langsung melayang di udara. Kelompok Yāodì ini kemudian terbang menuju halaman mereka masing-masing.
Kaisar Hijau hanya melirik Pengmo Huang yang terbang menjauh, tersenyum tipis. Lalu ia menatap Qin Yu sambil terkekeh, "Saudara Qin Yu, kau benar-benar membawa banyak masalah untukku."
Qin Yu hanya bisa tersenyum kecut.
Tiba-tiba Qin Yu menoleh ke kejauhan. Di angkasa sana, Kaisar Yu dan Kaisar Xuan tengah menjemput rombongan Pengmo Huang sambil mengobrol santai, dengan sekumpulan Xiāndì di bawah komando mereka.
"Dua kelompok ini benar-benar bersatu." Bukan hanya Qin Yu, Hou Fei, Hei Yu, serta Kaisar Naga dan yang lain juga memperhatikan hal ini.
"Tuan-tuan dipersilakan beristirahat. Tribulasi saya diperkirakan akan dimulai sebulan kemudian. Selama sebulan ini saya perlu mempersiapkan diri dengan baik, jadi mohon maaf tidak bisa menemani." Kaisar Hijau berkata kepada semua orang di sekelilingnya.
"Kau masih perlu persiapan?" Kaisar Naga menyindir halus.
Kaisar Hijau tak bisa menahan tawa: "Haha..."
"Haha..." Kaisar Naga pun tertawa terbahak. Hubungan Kaisar Naga, Ni Huang, Kaisar Hijau, dan mantan Raja Hukuman Emas dulu sangat akrab, saling memahami satu sama lain.
Qin Yu mengamati sambil berdecak dalam hati: "Ternyata Kaisar Hijau benar-benar yakin bisa melewati tribulasi ini. Pantasan berani mengundang banyak orang untuk menyaksikan Shen Jie, tak takut diganggu."
Hari-hari penantian tak membosankan karena banyak teman di sini. Di zona pertama ini, banyak Xiāndì, Yāodì, bahkan Módì yang mengunjungi Qin Yu.
Tiga saudara Qin Yu, kewibawaan mereka tersebar luas.
“Dan belum lama ini, Kaisar Yu menyergap Qin Yu, tapi hanya mendapat hasil setara. Kekuatan Qin Yu jelas terlihat. Pertarungan singkat ini juga tersebar luas... Jika tiga saudara Qin Yu digabungkan, trio mereka hampir setara dengan kombinasi Yindi dan Kaisar Hitam-Putih dalam hal daya gentar. Banyak yang berusaha menjalin hubungan dengan mereka.”
Di halaman Qin Yu.
“Saudara Qin Yu tak perlu mengantar jauh, pamit undur diri.” Pemuda tampan berbaju emas itu berpamitan.
Tiga saudara Qin Yu menyaksikan pemuda itu pergi, lalu segera menutup pintu.
“Hei Kakak, menurutku Kaisar Yan ini kekuatannya biasa saja. Cuma level delapan Xiāndì. Bagaimana bisa dia membangkitkan kembali kekuatan sampai statusnya sejajar dengan Kaisar Yu dan Xuan?” ujar Hou Fei.
Pemuda berbaju emas tadi adalah Kaisar Yan yang baru bangkit di dunia immortal.
“Jangan remehkan Kaisar Yan itu.” Qin Yu berkata dengan serius, “Aku merasa Kaisar Yan ini bukan sekadar tampilan luarnya saja… Bahkan, menurutku dia lebih hebat dari Kaisar Yu. Tentu ini hanya perasaanku saja.”
“Sampai segitu kuatnya?” Hou Fei terkejut.
Hei Yu juga memandangi Qin Yu dengan curiga, seharusnya seorang Xiāndì level delapan tidak sebegitu hebat.
Tiga saudara Qin Yu saat ini belum yakin. Di kemudian hari ketika status Qin Yu naik drastis dan bertemu dengan para pemimpin besar, barulah ia benar-benar tahu alasan mengapa Kaisar Yan dianggap sebagai ancaman. Tapi itu urusan nanti.
Sudah sebulan sejak aksi terakhir Pengmo Huang. Secara logika, hari tribulasi Kaisar Hijau seharusnya sudah tiba, namun… Saat ini belum ada kabar apapun.
Qin Yu, Hou Fei, Hei Yu, Bai Ling, Ye Qu, dan Ao Wuxu semuanya berada di halaman. Bai Ling, Ye Qu, dan Ao Wuxu belum pernah melihat orang lain melewati tribulasi dewa sebelumnya, jadi ingin menyaksikan. Namun Wu Lan tidak keluar dari Jiang Lan Jie. Menurut perkataan Wu Lan: "Malas lihat."
Di tengah obrolan, tiba-tiba suara bergema di langit.
"Tuan-tuan, besok adalah hari aku Chi Qing menghadapi tribulasi dewa. Mohon para hadirin menyaksikan dari zona masing-masing, jangan sampai memasuki zona inti tribulasi saya." Ini adalah suara Kaisar Hijau.
Suara itu segera menghilang.
Seluruh Planet Peak mulai bergetar dan riuh dengan kabar ini. Tak terhitung orang mulai berdiskusi tentang informasi ini. Qin Yu dan yang lain pun bergembira, akhirnya tak perlu menunggu lebih lama.
Saat hari tribulasi tiba, di Zona Pertama, jumlah ahli tingkat Kaisar telah melampaui seribu!
Di seluruh dunia dewa, iblis, dan siluman, diperkirakan setidaknya delapan puluh persen ahli tingkat Kaisar telah datang ke Planet Feng Luan. Menonton proses tribulasi Shen Jie memang memiliki daya tarik bagi hampir semua ahli tingkat Kaisar. Sebagian besar bahkan tidak memahami bagaimana wujud sesungguhnya dari tribulasi ini.
Qin Yu, Hou Fei, dan yang lain juga sama sekali tidak memahami seluk-beluk Shen Jie.
……
Hari tribulasi tiba.
Seluruh Planet Feng Luan dipadati oleh lebih dari 100 juta praktisi bela diri. Zona pertama dihuni oleh ribuan ahli tingkat Kaisar, zona kedua diisi oleh lebih dari 100 juta ahli level Golden Immortal, sedangkan zona ketiga mayoritas dihuni oleh Dewa Langit. Hanya sedikit iblis dan siluman yang terlihat.
Raut wajah manusia yang tak terhitung jumlahnya melayang di udara, masing-masing mengambang dengan anggun sambil memandang ke zona inti di kejauhan.
Di zona pertama.
Hampir semua orang melayang untuk menyaksikan. Kelompok Qin Yu tidak terkecuali. Dengan sekilas pandang, Qin Yu melihat Kaisar Naga, Ao Wu Ming, Raja Kera Besar, Raja Iblis Sapi, Pengmo Huang, Kaisar Yu, Kaisar Xuan, Kaisar Api, Módì Darah... serta sekelompok ahli lain yang berkerumun di angkasa.
Zona inti, wilayah sekitar 10 li, di sinilah Kaisar Hijau mempersiapkan tribulasi.
"Saudara Qin Yu." Song Shi Xiandi terbang mendekati Qin Yu, "Biarkan aku menonton bersama kalian."
"Baguslah. Song Shi, mengapa kau tidak bersama saudara seperguruamu?" Qin Yu bertanya. Song Shi Xiandi adalah murid keempat Kaisar Hijau yang memiliki lima murid berlevel Kaisar. Murid kelima bahkan mencapai level delapan Xiāndì.
"Senior dan adik kelima tidak akur. Aku tak nyaman di sana." Song Shi menggelengkan kepala pasrah.
Qin Yu tertawa.
"Ngomong-ngomong, ke mana Nenek Yin Hua?" tanya Qin Yu. Tempat tinggal Nenek Yin Hua bersebelahan dengan Qin Yu, seharusnya mudah terlihat jika ada.
"Oh, Nenek Yin Hua? Dia tampaknya ada hal penting yang harus dikerjakan lebih dulu," jelas Song Shi.
Qin Yu menganggukkan kepala. Lao Lao ini mungkin tidak peduli dengan Shen Jie, toh kekuatannya sudah jelas.
"Kak, Shen Jie sudah mulai." Hou Fei mengingatkan.
Qin Yu segera memandang ke zona inti.
Di wilayah inti seluas sepuluh li itu hanya ada Kaisar Hijau seorang. Beliau berdiri dengan tangan terkepal di belakang, tanpa menggunakan segel larangan atau formasi apapun, juga tidak melakukan persiapan apapun—hanya berdiri di atas tanah.
Langit cerah tiba-tiba menjadi gelap gulita!
Seluruh Planet Feng Luan masuk dalam kegelapan. Suasana hening yang mencekam menyelimuti, semua penonton Shen Jie mengamati dengan seksama tanpa suara.
Di langit gelap, muncul pusaran raksasa berwarna merah tua berdiameter ribuan li. Pusaran yang berputar tak henti ini memancarkan energi mengerikan yang membuat seluruh ruang bergetar.
"Ciiit ～～～～"
Seluruh ruang Planet Feng Luan dipenuhi aliran listrik tipis, ruang telah terionisasi. Untungnya arus listrik yang terlepas tidak banyak berpengaruh pada para ahli.
Qin Yu, Hou Fei, Hei Yu, Ye Qu, Pengmo Huang, Kaisar Yu, Yindi... serta tak terhitung ahli lainnya menengadah, menatap tajam pusaran raksasa berwarna merah tua itu.
Pusaran merah tua itu samar-samar memancarkan kilatan listrik biru, sambil mulai berputar dengan kecepatan tidak cepat namun mengikuti pola aneh yang misterius.
"Hm, apa yang terjadi?"
Semua orang tertegun menyaksikan adegan di mana rotasi pusaran merah tua itu menyebabkan distorsi ruang selebar radius sekitar satu li di sekitar Kaisar Hijau. Siluet samar sang Kaisar terlihat samar-samar dalam ruang terdistorsi itu.
"Kakak, pusaran merah tua itu memperlihatkan formasi besar," Hei Yu berkomunikasi melalui telepati.
Qin Yu juga menengadah ke atas. Tepat! Kilat biru tua yang awalnya tersembunyi di kedalaman pusaran merah tua mulai bermunculan. Setelah muncul ke permukaan pusaran, kilat-kilat itu membentuk formasi lingkaran besar berwarna biru tua. Formasi itu berbentuk cincin dengan pola-pola unik di bagian dalamnya, sementara kilat biru tua terus berkeliaran di sepanjang kabel formasi.
Formasi macam apa ini?
"Shen Jie tiga tingkat, ini pasti tingkat pertamanya," bergumam Song Shi yang berdiri di samping.
JILID 13 TIGA SAUDARA BAB 42 TIGA TINGKAT SHEN JIE
Langit gelap gulita dipenuhi awan hitam yang bergulung-gulung. Pusaran raksasa merah selebar beberapa ribu li di tengah awan terus berputar, membuat ruang sejauh satu li di sekitar Kaisar Hijau di bawahnya terdistorsi sempurna.
Qin Yu, Kaisar Naga, Pengmo Huang, dan seribu lebih ahli tingkat Kaisar sama sekali tak bisa menembus ruang terdistorsi itu. Mereka hanya bisa samar-samar melihat sosok tunggal di dalamnya—Kaisar Hijau.
“Tribulasi Tiga Lapis？” Qin Yu mendengar gumaman Song Shi Xiandi di sampingnya, matanya berkerut penuh tanda tanya. Terkait tribulasi dewa, Qin Yu benar-benar tak memahami, segera berbisik bertanya: “Kakak Song Shi, tadi kau bilang Tribulasi Tiga Lapis, sebenarnya apa maksudnya?”
Langit dan bumi bergemuruh, suara Qin Yu dan Song Shi sama sekali tenggelam.
Song Shi Xiandi juga berbisik: “Qin Yu, ini hamba dengar dari Guru. Tribulasi dewa ini terdiri dari tiga lapis. Lapis pertama dibentuk dari petir langit. Petir biru tua adalah kekuatan listrik terkuat yang bisa dikuasai ahli tingkat Kaisar. Tribulasi ini terdiri dari susunan formasi kuno petir biru tua yang menghujam bersamaan, kekuatan mematikannya... bahkan Xiandi tingkat sembilan biasa pun sulit bertahan.”
Qin Yu terkesima dalam hati.
“Pantas saja legenda menyebut tribulasi dewa mustahil dilalui. Hampir semua Xiandi tingkat sembilan gagal melewatinya. Lapis pertama saja sudah seganas ini, dua lapis berikutnya pasti lebih dahsyat.”
Song Shi Xiandi berbisik: "Qin Yu, lihat... petir biru tua di udara terus beredar dalam formasi kuno itu. Formasi itu diciptakan Langit dan Bumi, pasti kekuatannya dahsyat. Petir biru tua sendiri sudah merupakan listrik terkuat yang dikuasai ahli tingkat Kaisar, apalagi diperkuat melalui formasi kuno ini, kekuatan mematikannya..." Suara Song Shi Xiandi terus bergumam, "Ini belum seberapa, ini baru lapis pertama. Tribulasi kedua Shen Jie lebih mengerikan lagi. Kau pasti tahu, ahli yang menghadapi Shen Jie biasanya sudah mempersiapkan diri matang. Lapis pertama umumnya bisa diatasi, tapi lapis kedua ini... Sungguh sulit!"
"Oh?" Keraguan muncul dalam hati Qin Yu, "Seperti apa sebenarnya bentuk Tribulasi Kedua Shen Jie ini?"
“Dan menurut penjelasan Sang Guru, saat tribulasi dewa baru dimulai, wilayah seluas satu li sekitar lokasi tribulasi akan terpisah dari dunia luar. Di dalam ruang seluas satu li tempat Sang Guru berada, penuh dengan ilusi dan gangguan godaan iblis hati yang terus-menerus menyusup. Selama proses tribulasi, kondisi ini akan terus berlangsung. Jika sedikit saja perhatiannya teralih, mungkin akan dihancurkan oleh tribulasi hingga jiwa tercerai-berai.” Suara Song Shi Xiandi juga terdengar tegang, “Tribulasi Shen Jie pertama akan segera datang.”
Qin Yu juga mengangkat kepala mengamati dengan cermat.
Formasi kuno berbentuk lingkaran yang terbentuk dari petir biru tua, sekilas tampak seperti batu penggiling. Batu penggiling biru tua itu kini telah sepenuhnya muncul dari pusaran merah raksasa, sambil terus berputar perlahan.
“Sembilan petir biru tua.” Mata Qin Yu dengan jelas melihat sembilan kilatan petir biru tua yang terus berputar mengikuti pola formasi kuno.
“Braak～～～”
Roda gilingan raksasa yang terbentuk dari petir biru tua ini berputar perlahan, sambil turun dari langit dengan kecepatan yang sangat lambat. Meski gerakannya pelan, ia menimbulkan tekanan mengerikan bagaikan kiamat.
"Kecepatannya selambat ini?" Qin Yu merasa curiga di dadanya.
Sebagian besar petir tribulasi biasanya menyambar langsung dengan cepat. Namun, sembilan petir biru tua yang membentuk roda gilingan kuno ini turun secara perlahan. Meski jarak dari pusaran merah raksasa ke posisi Kaisar Hijau hanya 10.000 meter, roda itu membutuhkan sepuluh siklus napas penuh untuk mencapainya.
Di balik ruang terdistorsi, lebih dari seribu ahli tingkat Kaisar dapat melihat samar-samar Kaisar Hijau yang mengangkat tangan kanannya tinggi-tinggi bagai menyangga langit, sambil meneriakkan dengan suara mengguntur: "Hancur!"
"Braak——" Roda gilingan raksasa yang terbentuk dari petir biru tua itu jatuh perlahan, membentuk kontras mencolok dengan siluet kecil Kaisar Hijau. Telapak tangan mungilnya bertabrakan dengan roda gilingan petir raksasa.
Hasilnya adalah——
Roda gilingan raksasa itu langsung retak-retak, formasi kuno benar-benar runtuh. Sembilan petir biru tua penyusun formasi itu menggeliat tak beraturan seperti naga. Setiap kali menghantam tubuh Kaisar Hijau, energi itu langsung menghilang.
"Tepat! Kekuatan Kaisar Hijau memang luar biasa."
"Selama ini Kaisar Hijau menyembunyikan kemampuannya. Tribulasi Shen Jie tingkat pertama bisa dihancurkan dengan mudah, kekuatannya jauh melampaui kita semua."
……
Yindi, Kaisar Yu, dan kelompoknya mulai berdiskusi. Mereka yang cukup memahami tentang Shen Jie ini menyadari kekuatan tribulasi tingkat pertama. Melihat Kaisar Hijau menghancurkannya dengan mudah, mereka mulai mengukur kedalaman kekuatannya.
"Kak, ini tribulasi Shen Jie pertama? Kelihatannya biasa saja," ujar Hou Fei di samping Qin Yu dengan nada meremehkan.
Song Shi Xiāndì melotot: "Itu karena kekuatan Guruku yang luar biasa. Seandainya diganti dengan Xiāndì level sembilan biasa, perkiraanku gerbang pertama ini akan membuatnya terluka parah." Qin Yu melihat sikap Hou Fei, hanya bisa tersenyum pasrah.
"Petir ini sudah mencapai level warna biru tua. Teknik Sembilan Transformasi Tubuh Gelap baru bisa dilawan langsung jika berhasil dilatih sampai lantai delapan. Di lantai tujuh pun pasti akan cedera." Ye Qu di samping menjelaskan.
Ao Wuxu juga menunjukkan ekspresi serius.
Melihat situasi ini, Hou Fei tak lagi banyak bicara. Qin Yu tersenyum tipis: "Baiklah, persiapan gerbang kedua sudah dimulai. Perhatikan baik-baik, lain kali takkan ada kesempatan emas seperti ini."
Bukan hanya kelompok Qin Yu, orang-orang lain juga berdiskusi tentang pertama tadi. Hanya beberapa saat berlalu, Planet Fengluan kembali tenang. Semua orang menengadah melanjutkan pengamatan, ingin mengetahui wujud asli gerbang kedua ini sebenarnya.
Awan hitam bergulung-gulung, pusaran raksasa berwarna merah mulai berubah arah rotasi. Rotasi luar tetap sama, sementara rotasi dalam berlawanan arah. Di perbatasan kedua pusaran, semburan bunga api listrik bermunculan.
Helai-helai api hitam menyembur dari zona perbatasan kedua pusaran. Pusaran merah ini mencakup wilayah ribuan li. Meski setiap titik hanya mengeluarkan sejumput api hitam, akumulasi seluruhnya membentuk kekuatan yang mengerikan.
Api hitam?
"Api Langit Lán Shǐ berwarna biru, Api Jìjìn memiliki inti emas dengan nyala luar biru. Lalu api hitam ini jenis apa?" bisik Qin Yu sambil bertanya.
"Api Dewa!" jawab Song Shi Xiāndì dengan wajah serius. "Api sejati para immortal adalah 'Api Jìjìn'. Konon, ini adalah api primordial dari tubuh para dewa, kekuatannya luar biasa dahsyat."
"Api dari para dewa? Ini... siapa yang bisa bertahan?" Qin Yu terkejut bukan main.
Hou Fei di samping berkata: "Api dewa ini aku tahu, bukan hanya dewa yang punya, di dunia immortal, iblis, dan siluman... ada Dewa Super 'Phoenix' dan 'Qilin Api' yang terlahir dari elemen api. Begitu mencapai tingkat Kaisar, api sejati dalam tubuh mereka adalah api dewa."
"Api dewa, katanya bisa digunakan untuk menempa senjata dewa. Umumnya yang memiliki senjata dewa, ditambah konsumsi energi yang cukup megah, baru bisa menahan api dewa." Xiāndì Song Shi menjelaskan, "Api dewa ini hanya serangan sekali, asalkan kau bisa menahannya, ia akan menghilang sendiri. Kalau pakai api dewa untuk membakar orang, lama-lama bahkan senjata dewa biasa akan meleleh, praktisi bela diri sehebat apa pun takkan bertahan."
"Bisa jadi tidak." Ye Qu di samping bersuara.
Teknik Sembilan Transformasi Tubuh Gelap yang dilatih sampai kesempurnaan, seluruh tulang dan otot tubuh akan setara senjata kelas atas. Api dewa hanya bisa melelehkan senjata dewa yang relatif biasa, serta beberapa bahan pembuatan senjata dewa. Sedangkan senjata kelas atas, bukan sekadar api dewa yang bisa melelehkannya.
“Api ilahi mulai turun.” Hei Yu yang selama ini diam akhirnya bersuara.
Qin Yu dan yang lain juga melihat jelas, helai-helai api hitam yang akhirnya berkumpul membentuk kobaran api berbentuk naga sepanjang puluhan meter. Naga api hitam itu langsung menyambar ke bawah.
Tiba-tiba—
Semua orang berteriak kaget, Kaisar Hijau tiba-tiba melesat ke udara untuk menyambut naga api ilahi tersebut.
Biasanya tribulasi dilakukan di daratan karena serangan di udara lebih dahsyat. Tindakan Kaisar Hijau ini, jika bukan tindakan bego, pasti didasari keyakinan kuat. Apakah Kaisar Hijau bego? Tentu tidak ada yang menganggap demikian.
“Kenapa Kaisar Hijau tidak menggunakan senjata dewa?” Hou Fei bertanya curiga.
Saat Kaisar Hijau melayang di udara, semua orang bisa melihat jelas ekspresinya dan pakaian yang dikenakan—masih berupa jubah hijau biasa, paling banter setingkat senjata immortal kelas tertinggi.
Mungkinkah Kaisar Hijau tidak memiliki Baju Perang Tingkat Senjata Dewa? Tentu tidak. Tapi beliau sengaja tidak menggunakannya.
“Dengusan～～～” Semburan api berbentuk naga hitam itu tiba-tiba mengeluarkan suara geraman, kemudian membuka mulut naga lebar-lebar dan menelan Kaisar Hijau. Kobaran api hitam itu sepenuhnya menyelubungi Kaisar Hijau.
Semburan api berbentuk naga hitam sepanjang puluhan meter terus meluncur ke bawah. Penyelubungan Kaisar Hijau oleh kobaran api hitam hanya berlangsung selama satu tarikan napas. Secara logika, bahkan Xiāndì level sembilan sekalipun—jika tidak memiliki senjata dewa—pasti akan terbakar menjadi abu. Bagaimanapun juga, itu adalah api ilahi!
Satu tarikan napas berlalu, lalu kobaran api hitam itu tiba-tiba lenyap tanpa bekas.
Shen Jie (Tribulasi Dewa) ini benar-benar terbentuk dari alam semesta, sungguh ajaib tiada tara.
Kedua mata Qin Yu memancarkan kilatan cahaya.
Dengan jelas Qin Yu melihat, saat api ilahi hitam melepaskan diri dari tubuh Kaisar Hijau, muncul riak-riak cahaya hijau di tubuhnya. Di bawah perlindungan riak hijau itu, Kaisar Hijau sama sekali tidak terluka.
"Pasti riak hijau itulah yang melindungi Kaisar Hijau. Apa sebenarnya riak itu?" Qin Yu dalam hati sangat yakin dengan penilaiannya sendiri.
Namun setelah Api Langit Hitam menghilang, Kaisar Hijau masih mengenakan jubah hijau-nya dengan senyuman tipis di wajah.
Percaya diri!
Melayang di udara dengan tenang menghadapi Shen Jie, aura kemegahan seperti ini tak tertandingi oleh siapa pun. Kaisar Hijau yang selama ini tercatat dalam legenda sebagai Xiāndì level delapan yang mengerikan, benar-benar menyembunyikan kekuatannya dengan sangat dalam.
"Aku tak bisa menandingi Kaisar Hijau." Suara ini masih bisa ditangkap oleh pendengaran lincah Qin Yu sebagai ucapan Ni Huang.
"Hehe... Ni Huang, jangan terlalu dipikirkan. Prestasi Kaisar Hijau saat ini terutama karena keberuntungan masa lalu. Keberuntungan... itu hal yang tak bisa dipaksakan." Long Huang tertawa ramah.
Ni Huang yang berwujud asli Phoenix, Kaisar Siluman level sembilan ini biasa menggunakan Jijin Heavenly Fire untuk menyerang musuh. Bahkan Yindi 'Lin Yin' pun tak bisa bertahan di bawah serangan api pemusnah ini, terpaksa melarikan diri saat berhadapan dengannya.
"Sedangkan jurus pamungkas sebenarnya Ni Huang adalah mengubah seluruh tubuhnya menjadi serangan api suci. Lahir dari api, berubah menjadi kobaran api tentu memungkinkan. Namun transformasi Ni Huang ini memiliki batasan. Saat ini, melihat api sucinya tak mampu melukai Kaisar Hijau dalam waktu singkat, Ni Huang terpaksa mengakui bahwa dirinya tak bisa menandingi Kaisar Hijau."
"Song Shi, tadi Senior Kaisar Hijau menggunakan warisan ilmu apa? Riak cahaya hijau giok itu apa?" Qin Yu bertanya pada Song Shi Xiandi.
Song Shi mengernyitkan dahi: "Aku juga tidak paham. Sejak puluhan juta tahun lalu ketika Guru mulai melatih ilmu spesial tertentu, aku tak pernah melihat Guru bertarung lagi. Tapi kekuatan Guru memang luar biasa, itu sudah pasti. Saat memberikan hukuman pada kami murid-muridnya, selalu berhasil menaklukkan kami cuma dengan satu jurus."
Qin Yu mengangguk dalam hati.
Lima murid seperguruan Song Shi, yang terkuat saat ini sudah mencapai level delapan Xiandi. Tapi tetap bisa ditaklukkan Kaisar Hijau dalam satu gerakan. Kedalaman kekuatan Kaisar Hijau yang tak terukur ini bisa kita bayangkan.
“Tribulasi Tiga Lapis telah mencapai lapisan terakhir.” Song Shi Xiāndì menatap tajam pusaran raksasa merah tua di langit, “Qin Yu, lapisan ketiga ini yang paling mematikan. Dalam sejarah, banyak ahli tingkat Kaisar hebat tewas di tangan tribulasi lapis ini.”
Dalam hati Qin Yu paham lapisan terakhir pasti lebih dahsyat. Ia pun fokus mengamati dengan seksama.
Mungkin suatu hari nanti, dirinya juga harus menyambut Shen Jie ini.
Pusaran raksasa merah tua itu mulai mengeluarkan kabut hitam dari celah-celah pusaran. Asap hitam itu merembes keluar, lalu mulai terkumpul di bagian tengah.
Sekumpulan kabut hitam berdiameter ratusan meter perlahan-lahan turun ke arah bawah.
“Kabut hitam? Benda apa ini?” Qin Yu mengamati dengan cermat. Bukan tak ingin menggunakan kesadaran immortal-nya, namun ruang terdistorsi itu sama sekali tidak bisa ditembus oleh sensor spiritualnya.
Seiring kabut hitam turun, mata tajam Qin Yu akhirnya melihat jelas 'rahasia' di dalam kabut hitam.
"Petir, petir abu-abu." Mata Qin Yu berkilau penuh antusiasme.
Di dalam gumpalan kabut berukuran ratusan meter itu, terlihat ular-ular listrik abu-abu yang tipis berkelok-kelok. Pada pandangan sekilas mirip kabut biasa, Qin Yu harus mengamati dengan cermat untuk membedakannya.
"Belum pernah melihat petir abu-abu seperti ini, pasti sangat mengerikan." Qin Yu mengamati dengan seksama cara Kaisar Hijau menghadapinya.
Kabut hitam selebar ratusan meter memenuhi sebagian besar area seluas satu li. Saat menghampiri Kaisar Hijau, kabut itu langsung menyelubungi tubuhnya sepenuhnya.
"Ciiit～～～"
Suara sengit bergema, bahkan seribu lebih ahli tingkat Kaisar di posisi terdekat bisa mendengarnya dengan jelas. Jika ruang yang baik, mereka bahkan bisa melihat ular listrik abu-abu terus-menerus menghujam tubuh Kaisar Hijau.
“Shen Jie（Tribulasi Dewa）, memang luar biasa bahayanya, haha...”
Suara tawa keras tiba-tiba keluar dari mulut Kaisar Hijau. Sosok yang selama ini diam membiarkan serangan ular listrik abu-abu itu tiba-tiba merentangkan kedua lengannya. Layar air hijau giok menyebar dari tubuhnya ke segala penjuru.
Di mana pun lapisan air hijau itu melintas, segala sesuatu berubah menjadi kehampaan—termasuk kabut hitam dan petir abu-abu.
Kemudian layar hijau itu berkumpul kembali ke tubuh Kaisar Hijau dengan kecepatan yang lebih tinggi sebelum menghilang. Sang Kaisar tetap tersenyum melayang di udara, seolah tak melakukan apa-apa. Hanya sisa-sisa kabut hitam dan ular listrik abu-abu yang lenyap tak berbekas.
"Luar biasa kuat," gumam Pengmo Huang, Kaisar Naga, Raja Kera Besar, dan para ahli selevel mereka dengan wajah tertegun.
Bahkan sekutu dekat Kaisar Hijau seperti Kaisar Naga pun belum pernah menyaksikan kekuatan sejatinya. Layar air hijau yang baru saja ditunjukkan itu... daya hancurnya sama sekali melampaui Api Suci.
“Cahaya hijau yang tadi menetralisir api suci, apakah itu energi yang sama dengan tirai air hijau ini?” Qin Yu masih menatap Kaisar Hijau yang tersenyum dingin di kejauhan.
JILID 13 TIGA SAUDARA BAB 43 PENGHUKUMAN KAISAR HIJAU
Pusaran raksasa merah tua itu perlahan naik, kemudian menyatu dengan awan gelap yang bergulung-gulung dan menghilang. Hanya dalam sekejap mata, awan gelap yang bergolak itu langsung berhamburan, langit kembali cerah.
Ruang terdistorsi itu telah kembali normal, siluet Kaisar Hijau yang tadi masih samar-samar kini tampak semakin jelas.
"Tribulasi Dewa telah berakhir." Qin Yu menghela napas panjang.
Seluruh penghuni Planet Feng Luan yang tak terhitung jumlahnya mulai pulih dari kondisi panik tadi. Sebagian besar dari mereka baru pertama kali menyaksikan proses menghadapi Tribulasi Dewa, betapa mengejutkannya pengalaman ini bisa dibayangkan.
“Tuan-tuan.” Sang protagonis Shen Jie 'Kaisar Hijau' berdiri di udara, berbicara lantang, “Shen Jie telah berakhir, aku Chi Qing juga beruntung berhasil melewatinya. Di Bintang Bi Bo, telah kusiapkan pesta pora mewah, semua orang boleh hadir.”
“Wah, semua boleh ikut? Di sini ada lebih dari ratus juta orang lho.” Hou Fei berkomentar terkesima.
Suara berat Ye Qu bergema: “Yindi itu terlalu rendah hati, bilangnya cuma 'beruntung' lolos Shen Jie. Kalau ini disebut beruntung, lalu apa sebutan untuk orang lain yang lolos?”
Ao Wuxu mengangguk setuju: “Tanpa formasi dan segel larangan, tanpa senjata dewa, cuma mengandalkan kekuatan sendiri dengan mudah melewati tiga Shen Jie. Bahun jubah hijaunya pun tak ada yang sobek. Memang luar biasa cara dia melintasi tribulasi ini.”
Qin Yu tersenyum dan berkata: "Jika Kaisar Hijau tidak yakin akan kemenangan, bagaimana mungkin dia mengundang ribuan orang dari dunia immortal, iblis, dan siluman untuk menghadiri upacara? Lagipula dia sudah mengirim orang untuk mempersiapkan jamuan besar di Bintang Bi Bo sebelumnya. Tapi... kelas yang dimiliki Kaisar Hijau memang patut dikagumi."
"Qin Yu, tribulasi dewa sudah kita tonton, izinkan aku kembali." Ao Wuxu berkata datar.
Bai Ling menggenggam tangan Hei Yu, kini ikut berbicara: "Aku juga mau pulang. Keberadaanku di samping kalian hanya akan menyusahkan." Hei Yu segera menghibur Bai Ling di sampingnya.
Kemudian Ye Qu, Ao Wuxu, dan Bai Ling bertiga memasuki Jiang Lan Jie.
"Qin Yu, kemana ketiga orang tadi mengatakan akan kembali?" Xiandi Song Shi yang berdiri di sebelah Qin Yu bertanya curiga, "Jangan-jangan ke 'Istana Hijau Yu' legenda yang terkenal dengan pertahanan super tangguh itu?"
Istana Hijau Yu? Itu pertahanan super tangguh?
Qin Yu hanya bisa tertawa geli dalam hati, di permukaan terpaksa menjawab: "Benar, mereka kembali ke Istana Hijau Yu."
“Oh, Guru pernah berkata padaku, dahulu dia sangat mengagumi satu hal tentang Immortal Terbalik Niyang. Kini, ada dua hal yang membuatnya kagum,” ujar Song Shi Xiandi sambil menghela napas.
Qin Yu penasaran, segera bertanya: “Song Shi, ceritakanlah.”
“Kekaguman? Mengagumi apa?” Hou Fei dan Hei Yu juga menoleh ke arahnya.
Song Shi Xiandi tersenyum: “Dulu Guru mengagumi kemampuan pergaulan Immortal Terbalik Niyang. Bagaimana mungkin dia bisa berteman baik dengan Heiyanjun dari Dunia Bintang Gelap dan Junjung Putih? Orang luar yang masuk ke Dunia Bintang Gelap biasanya akan mendapat perlakuan buruk, bahkan diserang. Tiga Raja Agung di sana memang berwatak aneh. Guru hanya dekat dengan mantan Raja Hukuman Emas, tapi tidak punya hubungan dengan Heiyanjun dan Junjung Putih. Keduanya sangat sulit diajak bersahabat. Niyang bisa punya hubungan baik dengan mereka, hebat bukan?”
“Memang luar biasa.” Qin Yu memandang Cincin Yan Xuan di jarinya.
Cincin Yan Xuan, terbentuk dari peleburan Cincin Heiyanjun dan Cincin Bai Xuanjun. Dari sini, jelas terlihat betapa eratnya hubungan Heiyanjun, Bai Xuanjun dengan Immortal Terbalik Niyang.
"Ini hanya poin pertama, bagaimana dengan poin kedua?" Hou Fei bertanya.
Song Shi tersenyum: "Dulu Guru hanya mengagumi kemampuan diplomasinya, tapi sekarang... Guru justru mengagumi pencapaian Immortal Terbalik Niyang dalam pertahanan segel larangan! Istana Hijau Yu dengan daya tahan luar biasa, bahkan Kaisar Yu dan Kaisar Xuan yang bekerja sama pun tak bisa menembusnya. Ini benar-benar luar biasa, dalam hal ini... di seluruh dunia immortal, iblis, dan siluman, mungkin tak ada yang bisa menyaingi."
"Hmm..."
Qin Yu, Hou Fei, dan Hei Yu tertegun, tak bisa berkata-kata.
Tak disangka kabar angin yang menyamarkan 'Jiang Lan Jie' sebagai 'Istana Hijau Yu' justru membuat nama Immortal Terbalik Niyang yang telah tiada semakin termasyhur.
"Ada apa, tidak terduga? Apakah prestasi Immortal Terbalik Niyang dalam pertahanan segel larangan tidak layak dikagumi?" Song Shi Xiandi membalas bertanya.
"Layak, layak." Tiga saudara Qin Yu serentak menjawab.
Hou Fei menghela napas: "Song Shi, kau benar. Jika bukan karena Immortal Terbalik menyempurnakan Istana Hijau Yu, pasti Kakakku di Planet Terumbu Karang sudah dihancurkan Kaisar Yu. Kita harus berterima kasih padanya. Benar kan, Kakak?"
"Benar, benar." Qin Yu tersenyum getir dalam hati.
Seketika Qin Yu menyapu pandangannya ke sekeliling.
Mayoritas dari seribu lebih ahli tingkat Kaisar di Zona Pertama telah menggunakan Lompatan Besar untuk pergi. Mengingat Bintang Bi Bo dan Bintang Puncak berada dalam galaksi yang sama dengan jarak relatif dekat, mereka cukup melakukan dua-tiga kali lompatan. Jika mengantre di formasi teleportasi antarbintang untuk ratus juta orang, siapa tahu sampai kapan harus menunggu.
"Waktu berangkat, semua orang tidak tahu alamat Bintang Feng Luan, semuanya harus mengandalkan formasi teleportasi antarbintang. Sekarang saat pulang, tak sampai diperlukan lagi."
"Semua orang sudah pergi, kami juga sebaiknya Bergerak." Qin Yu berkata sambil tersenyum.
"Saudara Qin Yu, jangan buru-buru pulang. Kalian bertiga datanglah ke Bintang Bi Bo untuk merayakan. Kali ini guruku telah menyiapkan pesta pora mewah. Di seluruh penjuru Bintang Bi Bo ada perjamuan... Para Golden Immortal dan Dewa Langit level biasa merayakan di kota-kota biasa, sementara ahli tingkat Kaisar bisa datang ke Teluk Bulan Sabit." Immortal Kaisar Song Shi mengundang tiga saudara Qin Yu.
Qin Yu memandangi Hou Fei dan Hei Yu.
Teluk Bulan Sabit pasti mengumpulkan banyak ahli tingkat Kaisar. Perkumpulan besar ahli-ahli kelas itu sangat langka. Melihat ekspresi Hou Fei dan Hei Yu, Qin Yu paham kedua saudaranya ini juga ingin melihat.
"Baiklah, mari kita Bergerak sekali ini." Qin Yu menjawab sambil tersenyum.
……
Ketika tiga saudara Qin Yu sedang berbicara dengan Song Shi, Kaisar Hijau sendiri terbang mendekati sekelompok orang yang terdiri dari Kaisar Naga, Raja Kera Besar, Raja Iblis Sapi, Ni Huang, dan Ao Wu Ming.
"Saudara Chi Qing tidak menunjukkan kekuatan biasanya, tapi begitu bertindak langsung mengejutkan!" kata Kaisar Naga sambil tertawa. Ao Wu Ming di sampingnya menambahkan, "Cara Senior Qing menghadapi Tribulasi Dewa begitu santai namun mengagumkan."
Raja Kera Besar, Raja Iblis Sapi, dan yang lainnya semuanya memuji.
Kaisar Hijau tersenyum manis, "Tuan-tuan jangan bicara begitu. Pencapaianku hari ini pasti kalian tahu alasannya. Hanya keberuntungan semata."
"Apa maksudmu? Keberuntungan hanyalah satu faktor. Juga ada kebijaksanaanmu. Jika di Kuil Misteri dulu, bukan karena kearifanmu memilih benda tak berarti itu, mana mungkin ada pencapaian hari ini?" Kaisar Naga berseru.
Mendengar ini, Ao Wu Ming yang selama ini curiga akhirnya paham. Ternyata kesuksesan Qing berkaitan dengan Kuil Misteri.
“Baiklah, Tuan-tuan ikuti aku ke Teluk Bulan Sabit di Bintang Bi Bo untuk merayakan. Kini setelah melampaui Shen Jie, masa tinggalku di dunia immortal, iblis, dan siluman takkan lama lagi. Sebentar lagi aku akan asensi ke Negeri Dewa. Saat bersua kembali, mungkin kita sudah di alam dewa.” Chi Qing menghela nafas.
Ucapan ini membuat semua orang di sekelilingnya berpikir panjang dalam hati.
Bagaimana adegan pertemuan di Negeri Dewa nanti?
“Hehe, ayo! Sudah lama aku mengenalmu Chi Qing. Hari-hari reuni kita di dunia immortal, iblis, dan siluman tinggal sedikit. Hari ini kita akan makan-minum mewah sepuasnya!” Long (Naga) tertawa terbahak.
Segera rombongan ini terus-menerus menggunakan Lompatan Besar menuju Bintang Bi Bo.
……
Saat Chi Qing mengundang Kaisar Naga dan rombongan Raja Kera Besar, Kaisar Yu, Kaisar Xuan, serta Pengmo Huang, Ao Ku, Liu Tu justru berkumpul di tempat lain. Sesekali mereka melirik Qin Yu yang berada jauh, sambil memasang segel larangan di sekitar mereka agar suara tak bocor.
“Saudara Zongyan, jika kita masih ragu-ragu, perkiraanku peluang untuk membunuh Qin Yu takkan datang lagi.” Kaisar Yu membujuk.
Kaisar Xuan Xi juga menambahkan: “Saudara tentu paham, kini kekuatan tiga bersaudara Qin Yu sudah sangat berbahaya. Membunuh mereka membutuhkan usaha ekstra. Jika kali ini kita tidak bertindak... pertama, dengan kemampuan menyembunyikan diri mereka, akan sulit melacak ketiganya di masa depan. Kedua, melihat kecepatan peningkatan kemampuan mereka, bahkan jika kita bertemu lagi, mungkin sudah terlambat untuk membunuh!”
“Teknik latihan fisik yang dipelajari Qin Yu itu, saat ini kekuatan tubuhnya sudah setara dengan senjata dewa. Saudara tentu sudah tahu.” Kaisar Yu menekankan lagi.
Saat ini Ao Ku dan Liu Tu tetap diam. Alis Pengmo Huang Zongyan berkerut halus. Matanya menatap Qin Yu yang sedang mengobrol dengan Song Shi Xiandi di kejauhan. Dalam hati, bukankah dirinya juga ingin sekali membunuh Qin Yu?
Cuma Kaisar Hijau sudah menyatakan dengan jelas dilarang saling menyerang. Serangan berarti tidak menghormati muka Kaisar Hijau. Kekuatan Kaisar Hijau sudah terbukti dalam proses tribulasi tadi.
Bukan hanya Kaisar Hijau, sosok yang paling ditakuti Pengmo Huang Zongyan sebenarnya adalah Lao Lao Yinhua.
Dia masih ingat aksi Lao Lao Yinhua menghalangi serangannya dulu. Jelas, kecepatan Lao Lao lebih tinggi darinya.
"Serang atau tidak?" Pengmo Huang mengerutkan alis, bimbang dalam hati.
"Qin Yu pergi." Ao Ku tiba-tiba bersuara.
Pengmo Huang, Kaisar Yu dan Xuan melihat ke arah itu. Tepat...tiga saudara Qin Yu dan Song Shi Xiandi sudah menggunakan Lompatan Besar meninggalkan Bintang Feng Luan. Kaisar Yu dan Xuan mulai panik. Bahkan dengan kekuatan mereka sekarang pun tak bisa membunuh Qin Yu. Hanya bisa mengandalkan Pengmo Huang.
"Saudara Feng Yu, apa kau yakin Lao Lao Yinhua tidak ada di Bintang Bi Bo?" Pengmo Huang tiba-tiba bertanya.
“Yakin, Lao Lao sudah pergi sebelum menjalani tribulasi. Saat ini, 90% kemungkinannya tidak berada di Bintang Bi Bo.” Kaisar Yu berkata.
Kilau dingin melintas di mata Pengmo Huang: “Baik. Begini, kita segera menuju Bintang Bi Bo. Setelah itu langsung lacak posisi tiga saudara Qin Yu. Aku yang akan menyerang Qin Yu. Ao Ku dan Liu Tu mengikat gerakan Hou Fei. Kalian berdua bunuh Hei Yu. Bagaimana?”
Sorot sukacita muncul di mata Kaisar Yu dan Kaisar Xuan: “Setuju.”
Ketiganya menyepakati perjanjian itu, lalu segera menggunakan Lompatan Besar meninggalkan Bintang Feng Luan.
Di angkasa atas lautan Bintang Bi Bo.
Tiga saudara Qin Yu dan Xiāndì Song Shi berdiri sejajar sambil mengobrol santai, perlahan menuju Teluk Bulan Sabit. Tiba-tiba, kesadaran immortal menyelimuti mereka dari kejauhan.
“Ini kesadaran Kaisar Yu.” Alis Qin Yu mengkerut. “Xiao Hei, Fei Fei, waspada. Kaisar Yu mungkin akan bertindak.”
“Saudara Qin Yu, jangan khawatir. Guruku sukses melewati tribulasi dan sedang dirayakan. Berani juga Kaisar Yu mengacau?” Song Shi Xiandi tidak percaya Kaisar Yu berani menyerang, namun Qin Yu seketika menyebarkan kesadaran immortalnya ke seluruh Bintang Bi Bo.
Dengan jelas ia mendeteksi, Kaisar Pengmo dan rombongan sedang bersama Kaisar Yu serta Xuan Di di suatu lokasi berjarak jutaan li.
Tiba-tiba—
“Bahaya!” Qin Yu menyadari Kaisar Pengmo tiba-tiba menghilang. Jelas ia menggunakan Lompatan Besar. Hanya sejenak, di suatu tempat satu li jauhnya, Kaisar Pengmo muncul kembali dengan kecepatan mengerikan menyapu mendekat.
Satu li?
Dengan kecepatan Kaisar Pengmo, pondasi dasar hanya sekejap sudah sampai.
“Jangan melawan!” Refleks pertama Qin Yu adalah langsung menarik kedua saudaranya Hou Fei dan Hei Yu masuk ke dalam Jiang Lan Jie. Adapun Song Shi Xiandi, Qin Yu tak yakin Kaisar Pengmo akan menyerang orang lain.
Pada saat Qin Yu baru saja memasukkan kedua saudaranya ke dalam Jiang Lan Jie, Pengmo Huang tiba. Kaisar Yu, Kaisar Xuan, Yāodì level delapan Ao Ku, dan Liu Tu juga melakukan Lompatan Besar ke lokasi satu li di luar.
"Hei Yu menghilang?" Saat hendak membunuh Qin Yu, Pengmo Huang tertegun menyadari... Hei Yu telah lenyap.
Target sebenarnya adalah memaksa Kaisar Yu dan yang lain membunuh Hei Yu. Saat ini Hei Yu menghilang, hati Pengmo Huang diguncang getar keraguan, membuat aksinya sedikit melambat.
"Pengmo Huang, hari ini adalah hari tribulasi Kaisar Hijau sekaligus perayaan. Kau berani mengacau?" Qin Yu mundur cepat sambil berkomunikasi melalui telepati.
"Istana Hijau Yu? Hmph, setelah kubunuh kau Qin Yu, istana itu akan muncul. Saat itu si anak haram Hei Yu pun takkan bisa lolos!" Pengmo Huang berbicara melalui telepati sambil memacu kecepatan maksimum, kembali menerjang Qin Yu.
“Pengmo Huang!” Song Shi Xiandi di sampingnya justru marah, dia tidak menyangka ada yang benar-benar tidak menghargai muka gurunya.
Saat ini, Kaisar Yu, Kaisar Xuan, Ao Ku, dan Liu Tu juga telah tiba di lokasi.
“Berhenti!”
Suara penuh amarah menggema di langit dan bumi, bersamaan dengan cahaya hijau yang menyelip di antara Qin Yu dan Pengmo Huang. Cahaya emas Pengmo Huang bertabrakan keras dengan cahaya hijau tersebut, memaksa postur tubuh Pengmo Huang mundur.
Cahaya hijau itu berubah menjadi sosok Kaisar Hijau.
Kaisar Yu, Kaisar Xuan, Ao Ku, dan Liu Tu terbang mendekati Pengmo Huang. Kelima orang itu menatap Kaisar Hijau.
“Zong Yan, Feng Yu, Xuan Xi, hari ini aku menjalani tribulasi dan mengundang para ahli dari seluruh dunia immortal, iblis, dan siluman untuk pesta. Kalian sama sekali tidak menghiraukan ucapanku, bahkan kini menyerang orang lain...” Kemarahan terpancar di wajah Kaisar Hijau.
Qin Yu yang berada di samping menggosok-gosokkan kepalan tangannya. Tadi dia sengaja tidak masuk ke Jiang Lan Jie demi mencoba bertarung dengan Pengmo Huang.
“Sepertinya baru bisa bertahan puluhan jurus melawan Pengmo Huang setelah mencapai level Yāodì delapan,” gumam Qin Yu dalam hati. Matanya melirik ke arah Kaisar Hijau yang sedang kehilangan kesabaran.
Kaisar Hijau memang kehilangan kesabaran.
Undangannya kepada para ahli seantero dunia Xianmo Yao untuk menghadiri upacara ini semata-mata demi gengsi. Pesta megah yang digelar di seluruh Bintang Bi Bo pun bertujuan memperkuat reputasinya.
Seorang yang akan segera asensi ke Negeri Dewa, apa lagi yang ia pedulikan? Dengan susah payah bertahan selama puluhan juta tahun, hari ini akhirnya ia bisa bersinar dengan penuh kemegahan.
“Chi Qing, aku memang berniat membunuh Qin Yu. Apa yang bisa kau lakukan terhadapku?” Pengmo Huang menyombongkan diri.
Dari segi kecepatan, hanya Lao Lao yang ia takuti.
“Lawan aku? Haha... Sudah kukatakan, siapa pun yang berani bertindak, aku sendiri yang akan menghukum... Kalian semua takkan kubunuh, tapi harus... dihukum!” Suara Kaisar Hijau semakin dingin.
Qin Yu dan rombongannya tiba-tiba merasakan getaran di ruang sekeliling.
Sembilan sosok Kaisar Hijau muncul secara tiba-tiba mengelilingi Pengmo Huang, Kaisar Yu, dan lainnya. Sembilan sosok ini membentuk formasi pengepungan rapat. Wajah Pengmo Huang dkk berubah pucat karena menyadari kesembilan sosok ini memiliki kekuatan setara wujud asli. Semburan tirai air giok menyala dari sembilan titik, membelenggu gerakan Pengmo Huang dan kawan-kawan. Mereka tertegun menyadari... tubuh mereka tak bisa bergerak.
Lima dari sembilan sosok Kaisar Hijau bergerak menghadap langsung ke Pengmo Huang, Kaisar Yu, Kaisar Xuan, Ao Ku, dan Liu Tu.
"Braak!"
Kelima Kaisar Hijau itu mengulurkan tangan kanan mereka, menghantam dengan ganas wajah kelima orang ini. Tanpa bisa menghindar, mereka hanya bisa menatap kosong saat tinju itu menyambar.
"Braak!"
Lima kepalan tangan menghantam muka, suara tulang hidung patah hampir bersamaan. Darah berceceran membentuk pola bunga di wajah Pengmo Huang, Kaisar Yu, Xuan Xi, Ao Ku, dan Liu Tu.
Sembilan sosok Kaisar Hijau menyatu menjadi satu entitas.
Dengan senyuman tipis, Kaisar Hijau memandangi mereka: "Zong Yan, Feng Yu, Xuan Xi, hukuman ini sebagai peringatan. Pahamilah batas, atau... tinjuku tadi bisa kutambahkan beratnya."
Tirai air cahaya hijau itu sepenuhnya masuk ke dalam tubuh Kaisar Hijau. Meskipun para Pengmo Huang telah terbebas dari belenggu, tak seorang pun meragukan bahwa Kaisar Hijau bisa langsung membelenggu mereka kembali kapan saja.
Qin Yu, Xiandi Song Shi, serta rombongan besar yang datang kemudian termasuk Kaisar Naga, Ao Wuxu, Raja Kera Besar, semuanya menyaksikan lima Pengmo Huang yang baru saja dipermalukan.
Hampir seketika, lima Pengmo Huang itu memperbaiki cedera di wajah mereka. Namun adegan tadi takkan pernah mereka lupakan seumur hidup.
"Huu!"
Dada Pengmo Huang bergerak seperti balok api yang menyedot udara dengan keras. Wajahnya seketika berubah menjadi ungu, tatapannya bagai hendak melahap manusia hidup-hidup. Amarahnya begitu kuat sampai semua yang hadir bisa merasakannya - penghinaan yang belum pernah dialaminya sebelumnya. Sungguh, Pengmo Huang telah mencapai batas kesabarannya.
“Kaisar Hijau, kau memang hebat.” Pengmo Huang perlahan menghela napas, wajah pucat keunguan itu mulai memudar.
Wajah Kaisar Yu dan pasangan Kaisar Xuan juga tampak suram, hanya saja mereka tidak bertindak. Mereka sudah merasakan kesenjangan dengan Kaisar Hijau tadi. Jika nekat menyerang, itu sama saja mencari malu sendiri. Adapun Ao Ku dan Liu Tu, mereka hanya berdiri di belakang Pengmo Huang tanpa sepatah kata.
“Qin Yu!” Kaisar Yu menatap tajam ke arah Qin Yu, “Kalau memang mumpuni... mengawallah di sisi Kaisar Hijau seumur hidup.”
Dengan nada dingin, Kaisar Yu melanjutkan, “Saudara Chi Qing, latihan kerasmu selama ini memang membuahkan hasil. Di hadapanmu, aku bahkan tak bisa bergerak. Feng Yu mengakui kekalahannya. Atas pukulan 'hadiah spesial'-mu ini, aku tak pantas lagi menghadiri pestamu. Aku pamit...”
Sebelum kalimatnya selesai, Pengmo Huang menyela.
Pengmo Huang memandangi Kaisar Hijau: "Kaisar Hijau, setelah berlatih selama bertahun-tahun, kekuatanmu ternyata mencapai tingkat ini. Sekarang aku menyadari... ada satu hal yang kupahami salah, salah besar." Mata Pengmo Huang memancarkan aura jahat, melirik Qin Yu di sampingnya.
Mata Qin Yu refleks menyempit.
"Zongyan, apa yang ingin kau katakan?" Kaisar Hijau bertanya dengan dingin.
Pengmo Huang Zongyan justru menatap Kaisar Naga dan Raja Kera Besar: "Ao Fang, Sun Yuan, kami Tiga Kaisar Siluman, dulu mengira bisa mengungguli dunia Xianmo Yao hanya dengan mengandalkan harta pusaka warisan. Aku selalu sangat meremehkan Kuil Misteri, tapi tak kusangka benda yang dulu diperoleh Chi Qing dari sana bisa meningkatkan kekuatannya hingga level ini. Ternyata selama ini, sikap kami yang meremehkan senjata dewa dari Kuil Misteri adalah keliru."
Qin Yu, Immortal Song Shi, serta semakin banyak ahli tingkat Kaisar yang berkumpul di sekitar mereka berteriak kaget.
Rupanya kemampuan luar biasa Kaisar Hijau berasal dari senjata dewa Kuil Misteri.
"Apa? Kaisar Hijau pernah ke Kuil Misteri?" Kaisar Yu tertegun, sementara Kaisar Xuan juga menunjukkan wajah tak percaya. Dalam ingatan mereka berdua, Kaisar Hijau tak pernah mengunjungi Kuil Misteri, bahkan tak pernah memperebutkan Gulungan Dewa Tersembunyi.
"Benar, aku memang pernah ke sana, tapi itu sudah puluhan juta tahun lalu. Saat itu aku pergi bersama tiga ahli Xiāndì lainnya. Pada masa itu, Feng Yu dan Xuan Xi hanyalah orang picik di dunia immortal," kata Kaisar Hijau dengan nada dingin.
Kaisar Yu dan Kaisar Xuan saling pandang, dalam hati mereka bergolak rasa malu dan amarah.
Mereka merasa seperti bayi yang baru lahir di hadapan orang dewasa. Kesenjangan yang terpaut puluhan juta tahun lalu itu... hingga kini tetap lebar bagai jurang. Padahal keduanya sudah mencapai level sembilan Xiāndì.
"Prestasi Kaisar Hijau yang luar biasa ini semua berasal dari Kuil Misteri. Sedangkan harta karun terpenting dalam eksplorasi Kuil Misteri yaitu 'Gulungan Dewa Tersembunyi' sekarang berada di tubuh Qin Yu. Qin Yu... kuharap kau menyembunyikan Gulungan Dewa Tersembunyimu dengan baik. Kuperkirakan akan banyak yang ingin merebut gulungan itu darimu." Pengmo Huang berpura-pura berbaik hati menasihati.
Wajah Qin Yu langsung berubah masam.
"Brengsek licik ini." Pandangan Qin Yu menyapu segala penjuru. Saat ini lebih dari seratus ahli tingkat Kaisar yang berkumpul di sekitarnya, sebagian besar memandanginya dengan niat terselubung. "Dengan ucapan Pengmo Huang ini, pasti semakin banyak yang mengincar Gulungan Dewa Tersembunyiku."
Dan tepat pada momen itu——
"Pengmo Huang, benarkah Gulungan Dewa Tersembunyi ada pada Qin Yu ini?" Seorang tua berbaju hitam di antara penonton tiba-tiba bersuara. Wajah tua ini samar-samar, dengan kilatan dingin alami memancar di sekelilingnya. Para ahli tingkat Kaisar lainnya serentak menjaga jarak. Tua ini adalah ahli pertapaan dari dunia iblis yang kekuatannya mencapai tingkat sembilan Módì! Tak ada yang tahu pasti kekuatan sebenarnya. Mengingat contoh Lao Lao sebelumnya, para pertapa ini memang sulit ditebak.
Pengmo Huang menoleh. Melihat tua hitam itu, matanya berbinar: "Tentu saja. Jika Qin Yu tidak membawa Gulungan Dewa Tersembunyi, mengapa dulu Kaisar Yu mengerahkan begitu banyak tenaga untuk memburunya? Saudara Feng Yu, benar kan?"
Kaisar Yu dan Pengmo Huang saling bertatapan. Dengan senyum tipis dia berkata: "Benar. Sekarang aku takkan menyembunyikan rahasia ini lagi. Gulungan Dewa Tersembunyi memang ada pada Qin Yu. Tak hanya itu, Buku Katalog Binatang Buas juga ada padanya."
Semua mata tertuju!
Lebih dari seratus ahli tingkat Kaisar serentak memandang ke arah Qin Yu, sorot mata mereka menyembunyikan gelora yang menyala-nyala.
Kekuatan Kaisar Hijau telah terpamer, bahkan Pengmo Huang pun takluk di hadapannya. Sumber kekuatan Kaisar Hijau berasal dari Kuil Misteri. Bukan hanya para Xiāndì, bahkan Long Huang, Ao Wuxu, Raja Iblis Sapi pun tak luput dari gejolak keserakahan dalam hati. Beruntung para penguasa ini masing-masing memiliki andalan, sehingga nafsu terhadap Kuil Misteri tidak terlalu besar.
"Pengmo Huang, Kaisar Yu, kalian benar-benar licik!" Qin Yu merasakan situasi mulai memburuk, namun saat ini dia tak punya solusi.
Sekelilingnya semakin banyak ahli tingkat Kaisar yang berkumpul. Banyak sorot mata penuh keserakahan dan aura pembunuhan yang tertuju padanya, membuat amarah dalam hati Qin Yu semakin membara. Dengan pandangan membeku, Qin Yu menyapu kerumunan itu dengan sorotan tajam sambil bergumam dalam hati:
"Kalian para bajingan serakah, lebih baik jangan cari masalah denganku. Jika berani membuatku marah, aku akan menyepi di Jiang Lan Jie selama ribuan tahun, langsung melatih Sembilan Transformasi Tubuh Gelap sampai lantai sembilan. Saat itu... siapa pun yang bermusuhan denganku, semuanya dieksekusi tanpa ampun."
Mata penuh aura pembunuhan Qin Yu membuat para ahli tingkat Kaisar itu terkejut.
Mereka teringat bahwa Qin Yu ini seimbang kekuatannya dengan Kaisar Yu. Para immortal dan siluman tingkat dua atau tiga, bahkan level lima enam, yang ingin merebut Gulungan Dewa Tersembunyi Qin Yu jelas dikirim ke kematian. Para ahli tingkat Kaisar yang lebih lemah itu pun menyembunyikan keserakahan dalam hati, meski mereka tetap bersiap - begitu sang harimau terpojok, mereka akan langsung bertindak merebut.
"Hmph!" Qin Yu mendengus dingin.
Di dunia immortal, iblis, dan siluman ini, kadang kita harus tegas. Jika tidak diganggu, biarlah. Tapi jika ada yang berani datang untuk membunuh dan merampas harta, aku pun tak boleh terlalu lemah hati.
“Tuan-tuan。” Kaisar Hijau berkata dengan tenang，“Prestasi yang kucapai sekarang memang ada hubungannya dengan Kuil Misteri itu。”
Perkataan Kaisar Hijau ini membuat orang-orang di sekelilingnya menatapnya, sementara Qin Yu mengerutkan alisnya。
“Hanya saja harta karun yang kudapat itu sebenarnya bukan senjata dewa. Bahkan membuatku bertahan di level delapan Xiāndì, berlatih keras puluhan juta tahun baru mencapai puncak kesempurnaan. Andai bukan karena harta itu, aku pasti sudah sampai di alam Dewa. Ada keuntungan pasti ada kerugian。”
Kaisar Hijau bersuara lantang，“Baiklah Tuan-tuan, pesta sudah siap, lebih baik kalian ikut aku ke Teluk Bulan Sabit dulu。”
“Baik, mari kita menikmati pesta。” Xiāndì Song Shi juga tersenyum ramah。
“Kami tidak ikut, pamit undur diri。” Kaisar Yu tiba-tiba berkata, sementara Kaisar Xuan berdiri di sampingnya。
Kaisar Hijau hanya mengangguk sambil tersenyum。
“Chi Qing, aku juga pamit。” Pengmo Huang menangkupkan tangan, kemudian bersama Kaisar Yu dan rombongan langsung terbang menjauh dengan gesit。
Di Teluk Bulan Sabit, sebuah halaman yang kosong dipenuhi lebih dari seratus meja. Tiga saudara Qin Yu duduk melingkar di meja pojok.
Qin Yu, Hou Fei, dan Hei Yu berada di satu meja. Hanya mereka bertiga yang menempati meja ini. Sekelilingnya telah dipasang segel larangan oleh Qin Yu sehingga suara tak bocor keluar. Meski Hou Fei dan Hei Yu sempat dimasukkan ke Jiang Lan Jie, mereka telah mengetahui kejadian tadi.
"Situasinya seperti ini. Hidup kita mungkin akan semakin sulit. Menurut kalian, bagaimana kita harus menangani ini?" Qin Yu menjelaskan detail peristiwa tadi beserta posisi tiga saudara mereka.
"Sialan! Siapa berani merebut Gulungan Dewa Tersembunyi, langsung kita bunuh! Kalau tak sanggup lawan, sembunyi saja. Apa yang kita takuti?" wajah Hou Fei penuh amarah.
Hei Yu juga berwajah penuh teka-teki: "Kakak, terhadap orang yang ingin membunuh kita, jangan ada belas kasihan."
Qin Yu mengangguk.
Qin Yu paham, sejak Pengmo Huang membocorkan semua informasi itu dan begitu banyak ahli tingkat Kaisar yang mengetahuinya, diperkirakan sebagian besar ahli tingkat Kaisar di seluruh dunia immortal, iblis, dan siluman akan mengetahui seluruh peristiwa ini. Mereka kemungkinan besar akan menghadapi pengepungan dan pembunuhan.
"Hehe..." Qin Yu tiba-tiba tertawa, mengangkat gelas dan menghabiskan minumannya, "Xiao Hei, Fei Fei, tak perlu terlalu memusingkan ini. Kita harus berlatih dengan tekun dan menikmati kehidupan dengan tenang. Jika mereka mematuhi peraturan, biarkan saja. Tapi jika mereka ingin membunuh kita untuk merebut Gulungan Dewa Tersembunyi, kita tak mungkin diam saja membiarkan diri dibunuh."
Maksud Qin Yu sangat jelas.
"Baiklah, mari kita pergi dulu." Qin Yu tiba-tiba berdiri.
Begitu tiga saudara itu berdiri, semua ahli tingkat Kaisar yang sedang mengobrol langsung serempak memandang ke arah mereka. Qin Yu menyapu pandangannya dengan dingin, lalu ketiganya langsung berjalan menuju meja paling depan tempat duduk Kaisar Hijau, Kaisar Naga, Ni Huang, Raja Kera Besar, dan para penguasa lainnya.
“Senior Kaisar Hijau, Tuan-tuan, kami bertiga masih ada hal yang harus dikerjakan, jadi kami pamit duluan.” Qin Yu menangkupkan tangan.
Kaisar Hijau menatap ketiga saudara Qin Yu, lalu mengangguk sambil tersenyum: “Kalau begitu tidak perlu diantar sampai jauh. Qin Yu, aku akan tetap berada di Teluk Bulan Sabit selama setengah tahun. Jika kau ingin menemuiku, datanglah dalam periode ini. Setelah setengah tahun... jika ingin bertemu, mungkin harus menunggu sampai di alam Dewa.”
Kemudian ketiga saudara Qin Yu meninggalkan Teluk Bulan Sabit di bawah pengawasan sekelompok ahli tingkat Kaisar.
Di sebuah planet tandus, tiba-tiba muncul satu-satunya sosok manusia, tak lain adalah Qin Yu.
Qin Yu sedang sendirian menggunakan teknik Lompatan Besar dengan kecepatan maksimum menuju Bintang Liulan di Wilayah Bintang Api Qing. Jika bertiga bergerak bersama, target akan lebih mudah terdeteksi identitasnya. Lebih aman Qin Yu bergerak sendirian.
Sekitar setengah bulan kemudian, Qin Yu tiba di Bintang Liulan, Wilayah Bintang Api Qing dari Teluk Bulan Sabit.
Di dalam Istana Lima Liu, Bintang Liulan.
Qin Yu, Hou Fei, Hei Yu, Bai Ling, dan beberapa orang lainnya sedang berkumpul bersama.
“Fei Fei、Xiao Hei.” Qin Yu berpesan, “Bintang Liulan ini masih tergolong aman. Hei Tong dan Guo Fan bisa tetap di sini dengan tenang. Aku hendak memasuki Jiang Lan Jie untuk mulai melatih《Sembilan Transformasi Tubuh Gelap》, apa rencana kalian?”
Qin Yu merasa kekuatannya masih belum cukup. Seandainya kekuatannya benar-benar luar biasa, siapa berani mencari masalah dengannya? Malah mungkin mereka justru takut kalau-kalau Qin Yu yang akan mengusik mereka.
“Kakak, kamu saja sudah mulai latihan, mana mungkin kami berani bermalas-malasan?” Hou Fei tersenyum nakal. Hei Yu juga mengangguk sambil memandangi Qin Yu.
Qin Yu tak bisa menahan senyum.
“Ling'er, maafkan aku.” Hei Yu menatap Bai Ling di sampingnya. Bai Ling hanya menggelengkan kepala pelan sambil tersenyum. Ia tahu kecepatan peningkatan ilmunya takkan bisa menyamai Hei Yu. Saat Hei Yu asensi ke Negeri Dewa, dirinya mustahil ikut serta.
Karena itu Bai Ling memilih untuk tetap bersama putrinya Hei Tong.
Tiga saudara Qin Yu kembali memasuki Jiang Lan Jie untuk memulai meditasi. Bai Ling, Hei Tong, dan yang lain menjalani kehidupan tenang di Bintang Liulan. Mengenai kapan mereka akan keluar dari retret, bahkan dalam hati ketiganya belum memiliki kepastian.
……
Planet inti suku burung, Bintang Hitam. Kota Kerajaan.
"Pergi!"
Sekali kibas lengan, dua pelayan terlempar. Darah mengotori anak tangga di luar istana pribadi.
Pengmo Huang dengan mahkota emas, sepatu emas, dan jubah emas masih berdiri di dalam istana: "Tanpa perintahku, kalian tak perlu kembali ke tempat ini."
"Mematuhi perintah, Yang Mulia."
Kedua pelayan menjawab gemetar ketakutan sebelum buru-buru pergi. Di kejauhan, empat sosok—Ao Ku, Liu Tu, Kaisar Yu, dan Kaisar Xuan—mengawasi istana dari jarak jauh.
"Ao Ku, Liu Tu. Bagaimana keadaan Zong Yan?" tanya Kaisar Yu.
“Ao Ku dan Liu Tu sama-sama tersenyum pasrah. Ao Ku kemudian menjelaskan, ”Yang Mulia selama ini belum pernah mengalami penghinaan sebesar ini. Kali ini dipermalukan oleh Kaisar Hijau, api kemarahan terus membara dalam hati Yang Mulia.”
“Saudara Feng Yu, jika kalian ingin masuk silakan, jangan berdiri di luar.” Tiba-tiba Pengmo Huang berbalik, sorot mata membeku menatap ke arah mereka.
Kaisar Yu dan yang lain saling pandang, lalu berjalan menuju istana pribadi Pengmo Huang.
Istana pribadi terasa dingin dan sepi tanpa seorang pelayan pun, menciptakan atmosfer yang menggelisahkan. Satu-satunya penghuni ruangan—Pengmo Huang—berdiri kaku dengan tangan terlipat. Kaisar Yu, Kaisar Xuan, Ao Ku, dan Liu Tu memasuki istana dengan langkah penuh curiga, tak tahu rencana apa yang disimpan Pengmo Huang dengan memanggil mereka ke sini.
“Saudara Feng Yu, kalian juga merasakan beban yang dibawa tiga saudara Qin Yu untuk kalian, bukan?” Pengmo Huang membelakangi keempat Kaisar Yu, namun tiba-tiba bertanya.
Kaisar Yu terdiam sejenak, tetap menjawab: “Saudara Zong Yan benar, kecepatan peningkatan kemampuan tiga saudara Qin Yu benar-benar mengerikan. Setiap hari mereka tetap hidup, hatiku semakin gelisah... Dengan kecepatan latihan mereka, bahkan jika aku bisa beruntung melewati Shen Jie dan asensi ke Negeri Dewa. Setibanya di sana, tetap takkan bisa menyaingi mereka.”
Xuan Xi, istri Kaisar Yu, dalam hati juga merasa pasrah. Mengikuti suaminya bermusuhan dengan tiga saudara Qin Yu, kini dia pun merasakan beban raksasa. Bahkan sekarang, mereka berdua sama sekali tidak memiliki keyakinan untuk membunuh Qin Yu.
"Benar." Pengmo Huang tiba-tiba berbalik, memandangi Kaisar Yu dengan pandangan mata tajam. "Saudara Feng Yu, jika kau merasakan ini, apalagi aku? Qin Yu punya adik ketiga Hei Yu yang ternyata adalah Dewa Super Mutasi. Berdasarkan investigasiku, kecepatannya menyamai Burung Roc Bersayap Emas, teknik serangannya setara klan kera, sementara pertahanannya tak tertandingi di antara suku burung. Bisa dikatakan... makhluk mutasi seperti Hei Yu ini sama sekali tak memiliki kelemahan."
"Sekuat itu?" Kaisar Yu tertegun mendengarnya.
"Kau terlalu fokus membunuh Qin Yu hingga mengabaikan Hei Yu, jadi tak punya pengetahuan tentangnya." Mata Pengmo Huang menyipit, memancarkan sinar dingin. "Hanya dalam ratusan tahun, dia sudah mencapai level enam Kaisar Siluman. Jika dibiarkan berkembang, mungkin dalam 10.000 tahun dia akan mencapai level sembilan. Saat itu, pertahanannya saja sudah tak bisa kuhancurkan."
Dalam hati Pengmo Huang pasrah.
Harta pusaka warisan suku Peng memang sangat hebat, membuat kecepatan bisa meningkat ke tingkat yang mengerikan. Namun dalam hal serangan... meskipun kekuatan serangannya mendekati senjata kelas atas, dibandingkan dengan kecepatannya, serangan ini justru menjadi kelemahan.
"Saudara Feng Yu, apakah kau bisa tetap tenang membiarkan mereka terus berlatih dan meningkatkan diri?" Pengmo Huang Zongyan menatap Kaisar Yu.
Kaisar Yu menggelengkan kepala, gemetar dalam hati: "Aku selalu ingin membunuh Qin Yu ini, tapi... saat ini kami bahkan tidak tahu di mana mereka tinggal, bagaimana cara membunuhnya? Tidak ada solusi!"
"Tidak."
Pengmo Huang menyeringai dingin sambil menggeleng, "Meski sementara belum bisa menemukan ketiga saudara Hei Yu, kita bisa memperbanyak pasukan pencarian. Ini satu cara. Sekaligus kita juga bisa membatasi peningkatan kekuatan serangan mereka."
"Membatasi?" Kaisar Xuan di samping bertanya bingung, "Bagaimana caranya kita membatasi peningkatan kekuatan mereka?"
Pengmo Huang berkata dengan tenang, "Cara tercepat meningkatkan kekuatan serangan bukanlah melalui peningkatan kekuatan diri sendiri, melainkan dengan mendapatkan senjata hebat. Jika Qin Yu mendapatkan senjata dewa yang setara dengan harta pusaka warisan suku Peng, saat itu tiba... bahkan aku mungkin tidak akan mampu membunuhnya."
Wajah Kaisar Yu dan Kaisar Xuan langsung berubah drastis.
Benar.
Cara paling efektif meningkatkan kekuatan adalah dengan mendapatkan senjata dewa seperti zirah dewa.
"Kalian sudah melihat kekuatan Kaisar Hijau. Dulu di Kuil Misteri, dia mendapatkan harta karun yang disebut 'Sembilan Tetes Air Abadi'. Barang itulah yang membuatnya mencapai kekuatan seperti sekarang, bahkan melebihiku. Sedangkan Qin Yu memiliki Gulungan Dewa Tersembunyi. Kekuatannya sekarang lebih kuat dari Kaisar Hijau saat menjelajahi Kuil Misteri dulu. Ditambah dengan gulungan itu, siapa tahu mungkin dia akan mendapatkan harta setara 'Sembilan Tetes Air Abadi'." Pengmo Huang mendengus dingin, "Jika benar dia mendapatkannya, bersiaplah untuk menyerah begitu saja dan langsung dibunuh olehnya!"
Kaisar Yu dan Kaisar Xuan saling pandang, merasa ucapan Pengmo Huang memang beralasan.
"Apa Qin Yu... sudah menuju Kuil Misteri?" tiba-tiba raut wajah Xuan Xi sang Kaisar Xuan berubah drastis.
"Tenanglah Yang Mulia," Ao Ku di samping menyela dengan penuh keyakinan, "Baginda sudah mengantisipasi ini. Kami telah mengirimkan 72 Yāodì dari suku burung ke Kuil Misteri. Mereka telah menyiapkan 'Formasi Delapan Sembilan Pengunci Langit' di pintu masuk. Sekuat apa pun Qin Yu, jangan harap bisa masuk."
"Tujuh puluh dua Yāodì?!" Kaisar Yu dan Xuan Xi menarik napas tajam kaget.
Hanya tiga raksasa dunia siluman yang mampu mengerahkan ahli tingkat Kaisar sebanyak itu. Jumlah ahli di bawah komando Kaisar Hijau atau Kaisar Yu-Xuan mungkin hanya sepertiga, bahkan seperempat dari pasukan Pengmo Huang.
Kemudian Kaisar Yu menghela napas lega sambil tersenyum, "Tepat seperti perkiraan Saudara Zong Yan. Dengan 'Formasi Delapan Sembilan Kunci Langit' yang disusun, dan jalur masuk ke Kuil Misteri yang sempit itu. Semakin kecil ruang yang dipertahankan, semakin kuat daya tahannya. Bahkan aku sendiri pun tidak akan bisa menembusnya."
"Hmph, dari dua pintu masuk Kuil Misteri, yang berada di zona siluman hanya bisa dimasuki lima enam orang berdiri sejajar. Dengan lubang sekecil itu namun dijaga oleh 72 siluman bersatu, daya tahan yang begitu kuat—bukan cuma satu Kaisar Yu, bahkan tiga Kaisar Yu sekalipun mungkin takkan sanggup menghancurkannya," kata Pengmo Huang dengan percaya diri.
Kaisar Yu tersenyum tanpa banyak bicara.
Kaisar Xuan Xuan Xi tersenyum: "Saudara Zong Yan benar-benar jitu. Kuil Misteri hanya punya dua jalur. Satu jalur di zona siluman kita, satunya lagi di wilayah Bintang Gelap. Orang dari dunia dewa, iblis, dan siluman sama sekali tidak diizinkan masuk ke jalur Bintang Gelap. Jalur di pihak kita sudah diblokade. Qin Yu punya Gulungan Dewa Tersembunyi pun jangan harap bisa masuk."
Kedua jalur utama itu, khusus jalur di wilayah Bintang Gelap memang hanya bisa dimasuki penduduk Bintang Gelap.
Bahkan Immortal Terbalik Niyang yang dulu punya hubungan baik dengan Heiyanjun dan Junjung Putih tetap tak bisa masuk lewat jalur Bintang Gelap. Seandainya dia bisa lewat sana, buat apa dulu sampai diancam bersama oleh Kaisar Yu dan Kaisar Xuan.
"Cuma urusan pembentukan formasi ini agak merepotkan." Pengmo Huang mengerutkan alis.
"Benar, memang ada masalah." Kaisar Yu juga tersadar. "Kuil Misteri ini adalah milik bersama dunia immortal, iblis, dan siluman. Tindakanmu yang sewenang-wenang memblokir salah satu jalur ini, Zong Yan xiong, tentu akan membuat marah ahli tingkat Kaisar dari dunia immortal, iblis, bahkan suku binatang melata dan klan naga."
Ini sudah sewajarnya.
Bayangkan harta karun besar yang pintunya dikunci oleh Pengmo Huang, mungkinkah kekuatan lain bisa diam saja?
"Karena itu, aku berencana mengundang semua pemimpin dari dunia immortal, iblis, dan siluman ke Bintang Hitamku untuk bernegosiasi." Pengmo Huang berkata dengan tenang.
"Oh?" Kaisar Yu dan Xuan Di terlihat agak terkejut.
Kuil Misteri memiliki dua pintu masuk utama. Salah satunya telah diblokade oleh 72 ahli siluman di bawah komando Pengmo Huang. Saat ini pengaruhnya belum signifikan, mengingat blokade ini baru berlangsung kurang dari 100 tahun. Dalam rentang waktu 100 tahun, berapa banyak ahli tingkat Kaisar yang akan masuk? Jadi keluhan masih belum besar. Jika blokade ini berlangsung 100.000 atau jutaan tahun, diperkirakan berbagai kekuatan luar akan mulai mencari masalah dengan suku burung.
Teluk Bulan Sabit di dunia dewa.
Kaisar Naga dan Ao Wu Ming masih berada di Teluk Bulan Sabit. Mengingat hanya tersisa beberapa bulan sebelum Kaisar Hijau melakukan asensi, mereka memutuskan untuk menunggu hingga proses asensi tersebut selesai sebelum kembali ke dunia siluman.
Kaisar Naga, Ao Wu Ming, dan Kaisar Hijau sedang menyeruput teh sambil mengobrol santai. Tiba-tiba Kaisar Naga mengeluarkan permata transmisi pesan. Dengan tenang ia berkomunikasi melalui alat tersebut, membuat Ao Wu Ming dan Kaisar Hijau saling bertukar pandang penuh kecurigaan.
"Ayahanda Kaisar, Siapa?" Setelah Kaisar Naga menyimpan permata transmisi pesan, Ao Wu Ming segera bertanya.
"Itu Zong Yan." Kaisar Naga berkata sambil tersenyum.
“Pengmo Huang Zongyan, kau cari Ayahanda Kaisar untuk apa? Apa bajingan ini tidak bisa melacak Saudara Qin Yu mereka, masih ingin suku Long kami membantu memburu Saudara Qin Yu?” Ao Wu Ming mengejek. Karena hubungan dengan Qin Yu, Ao Wu Ming sangat membenci Pengmo Huang Zongyan.
“Bukan.” Long Huang menggelengkan kepala sambil tersenyum, “Bukan untuk hal ini, tapi urusan Kuil Misteri.”
“Kuil Misteri? Aku ingat 20 tahun lalu, ada seorang Yāodì dari suku kami yang melapor bahwa Pengmo Huang mengirim 72 Yāodì menggunakan 'Formasi 89 Pengunci Langit'. Kami belum sempat menegurnya, dia malah ingin membahas urusan Kuil Misteri. Ayahanda, apa yang dia katakan?” Ao Wu Ming bertanya.
“Ini karena Saudara Chi Qing.” Long Huang melirik ke arah Kaisar Hijau.
“Apa hubunganku dengan ini?” Kaisar Hijau berkata dengan tenang. Kini setelah berhasil melewati tribulasi, hatinya terasa ringan. Sebagai calon yang akan segera melakukan asensi ke Negeri Dewa, ia tak lagi terlalu mempedulikan urusan dunia immortal, iblis, dan siluman.
Kaisar Naga menjelaskan: "Zong Yan menyatakan bahwa kekuatan yang ditunjukkan oleh Saudara Chi Qing kali ini telah menjadi ancaman bagi Tiga Kaisar Dunia Siluman. Sumbernya adalah senjata dewa dari Kuil Misteri. Karena itu, ia ingin kami Tiga Kaisar bersatu untuk menghapus ancaman ini."
"Perkataan Pengmo Huang memang mengandung logika. Kejadian seperti ini tak boleh terulang lagi." Ao Wu Ming mengangguk setuju, lalu tiba-tiba tersadar. Ia menoleh ke Kaisar Hijau: "Senior Kaisar Hijau..."
"Tak perlu penjelasan panjang. Aku yang akan segera asensi ini sudah tak punya hubungan dengan dunia immortal, iblis, dan siluman. Urusan kalian tak perlu melibatkanku." Senyum dingin mengembang di wajah Kaisar Hijau. Bagi yang akan meninggalkan dunia fana, tak ada lagi yang layak diperhatikan.
Ao Wu Ming memandangi Kaisar Naga: "Ayahanda Kaisar, dia bilang menghapus ancaman, bagaimana cara menghapus ancaman ini?"
Sebagai calon penerus Kaisar Naga suku Long, dalam hati Ao Wu Ming tak ingin muncul lagi sosok yang bisa mengancam Tiga Kaisar Dunia Siluman.
"Blokade jalur ke Kuil Misteri. Waktu pembukaannya kita yang tentukan. Jika orang lain tak punya kesempatan masuk, mana mungkin mereka dapat harta karun berbahaya?" Kaisar Naga tersenyum tipis, "Saran Pengmo Huang ini memang ada logikanya."
Kaisar Hijau tiba-tiba berkata: "Ao Fang, urusan blokade Kuil Misteri tak bisa hanya diputuskan tiga pihak Dunia Siluman. Dunia Dewa dan Dunia Iblis juga harus dilibatkan."
Perkataan Kaisar Hijau ini membuat Kaisar Naga Ao Fang tertegun.
"Jika Dunia Dewa dan Iblis bersatu, kesenjangan dengan Dunia Siluman tak besar. Jika benar-benar bertempur... Dunia Siluman pun akan sulit stabil." Kaisar Hijau tersenyum.
Kaisar Naga juga menganggukkan kepala.
Memang, jika dunia dewa dan iblis dikesampingkan sementara tiga raksasa dunia siluman bekerja sama memblokade, pasti akan muncul ketidakpuasan bahkan mungkin memicu perang. Kekuatan gabungan dunia dewa dan iblis tidak jauh lebih lemah daripada dunia siluman. Lagipula, seberapa kuatkah para ahli-ahli pertapaan dari kedua dunia itu? Siapa yang tahu?
Usulan Kaisar Hijau terbukti efektif. Berita tentang blokade pintu masuk Kuil Misteri cepat menyebar ke seluruh pemimpin besar dunia dewa dan iblis. Módì Darah, Kaisar Asura, Kaisar Kegelapan, Kaisar Api... dan berbagai pemimpin lainnya bergegas menuju Bintang Hitam milik suku burung, sementara Kaisar Naga dan yang lain justru tetap berada di Teluk Bulan Sabit.
Waktu pertemuan ini dijadwalkan sekitar sebulan setelah waktu asensi Kaisar Hijau.
Teluk Bulan Sabit.
Sekelompok besar orang berkumpul di tepi pantai Teluk Bulan Sabit. Mereka berada di sini untuk melepas kepergian Kaisar Hijau yang akan segera naik ke dunia dewa!
Sedangkan Lao Lao yang misterius menghilang sebelum menghadapi tribulasi dewa, kini juga tiba di Teluk Bulan Sabit. Bersama mereka yang mengantar Kaisar Hijau, terdapat sekelompok besar termasuk Kaisar Naga, Ni Huang, Kaisar Liu, dan lainnya. Kaisar Liu ini merupakan pemimpin baru wilayah kekuasaan Kaisar Hijau setelah ia lengser kedudukan.
"Kakak." Kaisar Liu menatap Kaisar Hijau, matanya penuh dengan keengganan untuk berpisah.
Kaisar Hijau tersenyum: "Adik Kedua, aku akan asensi ke Negeri Dewa. Semua kuwariskan padamu... hehe, sebenarnya selama puluhan juta tahun terakhir, wilayah kekuasaanku selalu kau yang mengelola."
Kaisar Liu mengangguk.
"Latihlah ilmu bela diri dengan tekun. Aku akan menantimu di Negeri Dewa." Kaisar Hijau tersenyum, lalu memandangi Ni Huang dan Kaisar Naga, "Adik Ni Xue, Ao Fang, kalian berdua sudah mencapai level Sembilan Kaisar Siluman. Segeralah hadapi tribulasi dewa. Aku tak sabar menunggu reuni kita disana."
Kaisar Naga dan Ni Huang sama-sama tertawa.
Mereka dengan Kaisar Hijau, serta mantan Raja Hukuman Emas dari Dunia Bintang Gelap. Keempat orang ini sangat akrab, Raja Hukuman Emas telah melakukan asensi, kini Kaisar Hijau juga telah terbang ke alam dewa. Ni Huang dan Kaisar Naga keduanya sudah mencapai level Sembilan Kaisar Siluman, sebentar lagi akan menyusul.
Hari reuni keempat orang ini di alam dewa, takkan lama lagi.
"Kakak Yin Hua." Kaisar Hijau memandangi Lao Lao, pada detik ini ekspresi Kaisar Hijau terlihat bingung, seolah membuat muka konyol, "Kapan kau akan asensi? Kapan kita bisa bertemu di alam dewa?"
Lao Lao tersenyum tipis: "Kau ini nak, hari pertemuan kita di alam dewa sudah hampir. Kau si licik ini, setelah sampai di sana harus rajin melatih ilmu bela diri. Kalau kemampuannya payah, jangan salahkan hukuman dariku."
"Baik, baik."
Kaisar Hijau tersenyum tipis, kemudian menatap istrinya yang telah menemaninya hampir seratus juta tahun. Masa terakhir sebelum asensi, adalah waktu reuni untuk pasangan suami istri ini.
Setelah waktu yang cukup lama...
“Nyonya, waktunya tiba.” Kaisar Hijau berkata lembut, kemudian perlahan melepas sang istri dari pelukannya.
Istri Kaisar Hijau menganggukkan kepala pelan.
“Tuan-tuan, sampai jumpa di Negeri Dewa.” Postur tubuh Kaisar Hijau perlahan melayang tak terkendali ke udara, sementara seluruh tubuhnya memancarkan cahaya samar-samar. Saat cahaya itu menghilang, Kaisar Hijau pun lenyap tak berbekas.
Di bawah, Kaisar Naga, Ni Huang, dan rombongan mendongak memandang.
“Wu Ming, suatu hari kau juga akan asensi ke Negeri Dewa. Jangan berdiri di sana melamun, kita masih punya hal penting untuk diselesaikan.” Kaisar Naga berbicara pada Ao Wu Ming. Saat itu, Kaisar Liu juga menambahkan: “Saudara Ao Fang, aku akan berangkat bersama kalian.”
Kaisar Naga dan rombongan akan menuju Bintang Hitam untuk menghadiri pertemuan para pemimpin dunia immortal, iblis, dan siluman. Pertemuan ini membahas blokade terhadap Kuil Misteri.
Sedangkan Qin Yu, sumber masalah ini, masih terus berlatih di Jiang Lan Jie...
Jilid 13 Tiga Saudara BAB 46 《Xing Chen Bian》 Tingkat Kesembilan
Di dalam sebuah istana di kota kerajaan Bintang Hitam.
Para pemimpin dan anak buah penting dari berbagai faksi di dunia dewa, dunia iblis, dan dunia siluman berkumpul di sini, total lebih dari 20 orang. Namun beberapa di antaranya hanya hadir sebagai penonton dan tidak bisa berperan banyak.
Yang benar-benar memiliki hak suara hanyalah lima pihak: Kaisar Naga, Pengmo Huang, Raja Iblis Sapi, perwakilan dunia dewa, dan perwakilan dunia iblis.
Kaisar Api, Kaisar Liu, Kaisar Yu bersama Xuan Di mewakili dunia dewa. Sementara Módì Darah, Kaisar Asura, Kaisar Kegelapan, serta dua ahli pertapaan dari dunia iblis mewakili pihak iblis.
Di dalam istana duduk lebih dari 20 orang yang terbagi menjadi lima formasi persegi. Di sisi Pengmo Huang duduk tiga orang: Pengmo Huang sendiri, Ao Ku, dan Liu Tu.
"Tuan-tuan,"
“Pengmo Huang Zongyan, sebagai pengusul hal ini, pertama kali berdiri. Penampilan Pengmo Huang Zongyan masih seluruhnya berwarna emas dari ujung rambut hingga kaki, dengan ekspresi dingin yang tetap terpancar di wajahnya.”
“Tuan-tuan semuanya adalah pemimpin dari berbagai kekuatan di dunia dewa, dunia iblis, dan dunia siluman. Saya percaya kalian juga tidak ingin wilayah kekuasaan kalian terkontaminasi faktor ketidakstabilan. Sumber ketidakstabilan ini adalah Kuil Misteri. Saudara Chi Qing baru saja mencapai asensi, namun kekuatannya telah kalian ketahui... Bayangkan konsekuensinya jika musuh atau anak buah kalian suatu hari mendapatkan harta karun setara milik Chi Qing.” Ucap Pengmo Huang dengan nada datar.
Seorang tua berbaju hitam yang memimpin pihak dunia iblis berkata dingin: “Saudara Zongyan, lebih baik langsung ke inti permasalahan.”
“Perkataan Saudara Moro tepat.” Pengmo Huang mengangguk halus.
Sejak Kaisar Hijau menghadapi tribulasi dan mengundang pasukan dari berbagai pihak untuk berkumpul di Bintang Feng Luan. Módì Darah dan kawan-kawan menemukan ternyata masih ada dua ahli hebat di dunia iblis, segera menjalin hubungan. Kali ini mereka mengundang kedua ahli tersebut untuk membantu menjaga markas dunia iblis.
Keduanya adalah Mo Luo dan Mo Kong. Keduanya ahli Módì tingkat sembilan. Mengenai kekuatan sebenarnya mereka, tak ada yang tahu sebelum bertarung.
"Saya akan langsung ke inti. Saya mengundang Tuan-tuan untuk menyetujui blokade pintu masuk Kuil Misteri." Pengmo Huang Zongyan mengumumkan tujuannya dengan suara lantang.
"Blokade pintu Kuil Misteri?" Suara itu berasal dari pemuda berbaju emas yang tampan, sinarnya menyilaukan bagai matahari dengan aura yang memancar dari gerak-geriknya, "Tuan Zongyan tentu tahu Kuil Misteri punya dua pintu masuk. Bagaimana cara memblokir pintu di Dunia Bintang Gelap?"
Pengmo Huang berkata dengan tenang: "Kami hanya perlu memblokade pintu masuk yang berada di dunia siluman. Aku tidak berpikir... ada siapa pun dari dunia dewa, dunia iblis, atau dunia siluman yang bisa memasuki Kuil Misteri melalui pintu masuk di Dunia Bintang Gelap."
Semua orang diam.
Permusuhan Dunia Bintang Gelap terhadap tiga dunia lain, mana ada pemimpin besar yang tidak tahu? Jika orang dari tiga dunia ini masuk ke sana, sudah bagus kalau tidak diserang dan dibunuh, apalagi dilepaskan ke pintu masuk Kuil Misteri.
"Silakan Tuan-tuan menyatakan persetujuan. Aku mewakili suku burung menyatakan setuju," kata Pengmo Huang langsung.
"Suku binatang melata juga setuju," Raja Iblis Sapi mengangguk.
"Suku Long setuju," Kaisar Naga juga menyampaikan pandangannya.
Seketika tiga dari lima pihak menyetujui. Beberapa Xiāndì dari pihak dunia dewa sedang berdiskusi satu sama lain. Sementara itu, Moro dan Mokong sama sekali tidak terlihat gugup. Mereka menunggu hasil diskusi dari Módì Darah, Kaisar Asura, dan Kaisar Kegelapan. Alasan kedatangan Moro dan Mokong adalah karena ketiga Módì tersebut telah menyetujui permintaan khusus mereka. Jika tidak, mana mungkin mereka mau datang.
Kaisar Api, Kaisar Yu, dan Kaisar Liu berdiskusi beberapa saat. Kaisar Liu sebagai perwakilan berkata: "Kami dari dunia dewa menyetujui hal ini. Hanya saja setelah blokade Kuil Misteri, jangka waktu pembukaan gerbang dan kuota masuk per pihak masih perlu dibahas lebih lanjut."
"Tentu saja," wajah Pengmo Huang mulai menampakkan senyum tipis.
Moro yang menerima pesan telepati dari Kaisar Asura mengangguk: "Dunia iblis juga menyetujui. Namun sama seperti pihak dewa, kami ingin menegaskan kembali: Jadwal pembukaan gerbang dan alokasi kuota masuk per pihak harus menjadi bahan diskusi lebih mendalam."
"Pengmo Huang, Kaisar Naga, dan Raja Kera Besar sebenarnya ingin terus-menerus menutup Kuil Misteri di dasar hati mereka.
Jika terus ditutup, andalan mereka tidak akan pernah bisa dikejar oleh kekuatan lain selamanya.
Namun Long (Naga) dan yang lainnya memahami bahwa pondasi dasar mustahil untuk menutup Kuil Misteri selamanya. Pertama, dunia dewa dan iblis akan menentang. Kedua, di internal dunia siluman, makhluk seperti Burung Phoenix, merak pelangi, Banteng Ungu dengan bola mata ungu, Qílín Api—semua Dewa Super ini akan menentang. Berbagai klan spesial di dunia siluman juga akan menentang karena mereka takkan melepas peluang untuk memperkuat diri.
"Baik, karena Tuan-tuan semua setuju, maka blokade Kuil Misteri menjadi keputusan tetap. Saat ini kita akan membahas—berapa tahun sekali dibuka, dan berapa orang yang boleh masuk setiap pembukaan." Pengmo Huang berkata dengan tenang.
Kemudian, berbagai kekuatan luar mulai berdiskusi.
Menurut pandangan Pengmo Huang dan Long Huang, semakin lama durasi penutupan semakin baik, semakin sedikit orang yang masuk semakin baik. Namun pihak Dunia Dewa, Dunia Iblis, bahkan Raja Iblis Sapi pun tidak terlalu setuju dengan hal ini.
……
Tiga hari penuh.
Melalui berbagai taktik, kelima pihak ini akhirnya merumuskan skema yang secara dipaksakan bisa diterima oleh semua pihak.
"Baik, karena semua telah setuju, mulai hari ini kelima pihak harus konsisten menjalankan skema ini. Jika ada pihak yang melanggar, empat pihak lain akan bersama-sama merobek-robeknya." Kata Pengmo Huang dengan nada dingin.
Long Huang dan yang lain mengangguk.
Perjanjian yang dirumuskan oleh lima pemimpin ini, bahkan yang akan berlaku selama tak terhitung tahun, akhirnya ditetapkan.
Isi skema: Blokade pintu masuk Kuil Misteri di dunia siluman, biasanya tak mengizinkan siapapun masuk. Setiap 10.000 tahun, pintu masuk Kuil Misteri akan dibuka sekali, dimana kelima pihak masing-masing mendapat satu kuota masuk.
Dunia dewa dan dunia iblis, kekuatan-kekuatan yang berantakan, bukan cuma satu kekuatan. Kuota masuk yang satu itu, ditentukan melalui diskusi internal beberapa kekuatan besar di dunia dewa dan iblis.
Cuma dibuka sekali setiap 10.000 tahun, dan lima pihak cuma dapat satu kuota. Kelihatannya memang sedikit. Tapi ini sudah hasil negosiasi maksimal dari dunia dewa dan iblis.
Menurut perkataan awal Pengmo Huang, dibuka sekali setiap 10 juta tahun!
Usulan awal Pengmo Huang memang mengejutkan, tindakannya ini jelas tak ingin dunia dewa dan iblis mendapat harta karun apa pun. Setelah negosiasi terus-menerus, waktunya terus dikurangi sampai akhirnya turun jadi dibuka sekali setiap 10.000 tahun.
Sebenarnya Pengmo Huang sendiri tahu proposal waktunya yang awal mustahil, cuma dia paham dengan mengajukan durasi lebih panjang, ruang negosiasi jadi lebih besar.
“Pembukaan gerbang sekali setiap 10.000 tahun. Dari lima faksi kami, masing-masing hanya boleh mengirim satu orang ke Kuil Misteri. Masalah ini sudah diputuskan. Sekarang kita perlu membahas metode blokade pintu masuk Kuil Misteri.” Suara Pengmo Huang menggema.
Kaisar Naga tersenyum: “Bukankah Formasi Delapan Sembilan Pengunci Langit sudah cukup baik? Aku tak percaya ada yang bisa membobolnya.”
“Benar, biarkan 72 iblismu terus berjaga di sana.” Raja Iblis Sapi terkekeh.
Alis Pengmo Huang berkerut. Membiarkan 72 iblisnya membuang waktu berdiam di sana? Empat faksi lain jelas sedang menghitung keuntungan sendiri.
Tiba-tiba Pengmo Huang tersenyum sinis: “Jika 72 iblis ini menyusun ‘Formasi Delapan Sembilan Pengunci Langit’, di mana mereka harus berdiam? Jika di luar pintu masuk, aku khawatir ada yang membunuh penyusun formasi. Bila penyusun formasi mati, formasi itu akan hancur dengan sendirinya. Jadi, 72 iblis ini harus berdiam di dalam pintu masuk.”
“Beralasan, memang tidak aman jika berdiam di luar pintu masuk.” Kaisar Yu mengangguk.
“Kalau kalian ingin orang-orangku terus menjaga pintu masuk Kuil Misteri, aku tidak keberatan. Biarkan mereka terus bertugas di sana.” Pengmo Huang tiba-tiba tersenyum.
Long Huang, Raja Iblis Sapi, Módì Darah, Kaisar Kegelapan, dan lainnya tersadar.
Berdiam di dalam pintu masuk berarti bisa kapan saja memasuki Kuil Misteri untuk mengumpulkan senjata dewa. Dengan 72 ahli iblis dari suku burung terus berada di sana, siapa yang tahu berapa banyak senjata yang akan mereka dapatkan.
“Ini tidak bisa.” Raja Iblis Sapi tertawa, “Pertama, kami tak ingin kau dirugikan. Kedua, cara ini terlalu mudah untuk mencuri sendiri.”
“Benar.” Long Huang mengangguk, “Bagaimana jika kita lima pihak masing-masing mengirimkan beberapa ahli tingkat Kaisar, lalu bersama-sama menyusun Formasi Delapan Sembilan Pengunci Langit? Dengan saling mengawasi, masalah pencurian mandiri tak akan terjadi.”
Módì Darah menyeringai dingin: "Ini sulit dipastikan, mereka mungkin membuat kesepakatan diam-diam. Jadi kita harus mengeluarkan perintah tegas: Siapapun yang mencari senjata dewa di Kuil Misteri selama masa penjagaan, akan diburu bersama oleh tiga alam."
"Benar." Pengmo Huang juga mengangguk.
Kemudian usulan ini juga mendapat persetujuan dari semua pihak.
"Eh, energi para ahli tingkat Kaisar yang kita kirim berbeda-beda - ada energi immortal, Mo Yuanli, energi monster. Apakah pencampuran ini akan menyebabkan reaksi balik dan meruntuhkan formasi?" Liu Di bertanya dengan bingung.
Pengmo Huang tersenyum: "Saudara Liu kurang memahami 'Formasi Delapan Sembilan Pengunci Langit'. Justru semakin beragam energi para penjaga formasi, semakin besar kekuatan mematikan formasi ini."
"Oh, seunik ini?" Módì Kegelapan dari dunia iblis juga terkejut.
“Bahkan demikian, saat uji coba nanti kalian akan paham.” Pengmo Huang berkata dengan percaya diri. Formasi Delapan Sembilan Pengunci Langit ini merupakan formasi besar suku burung, dia tentu sangat familiar.
Pengmo Huang melanjutkan: “Sekarang mari kita bahas lagi, dari lima pihak kita ini, berapa orang yang masing-masing akan dikirim. Angka '72' ini agak sulit dialokasikan.”
……
Setelah kembali melalui proses negosiasi.
Akhirnya lima pihak mencapai kesepakatan: Suku burung, klan Long, dan suku binatang melata masing-masing mengirim 14 ahli tingkat Kaisar. Sementara dunia dewa dan dunia iblis masing-masing mengirim 15 ahli tingkat Kaisar, total persis 72 ahli tingkat Kaisar.
Bagaimanapun, jika dunia dewa dan dunia iblis bersatu, tetap lebih kuat daripada klan Long tunggal atau suku burung tunggal.
Blokade diberlakukan selama 10.000 tahun, dibuka sekali setiap periode dengan durasi pembukaan selama setahun. Jika dalam setahun belum keluar, akan dihancurkan oleh gabungan lima pihak.
Tahun ini, ketika kesepakatan bersama antara dunia dewa, dunia iblis, dan dunia siluman baru saja ditetapkan, masing-masing pihak mengirim satu orang untuk menjelajahi domain luar Kuil Misteri terlebih dahulu. Pembukaan berikutnya baru akan terjadi 10.000 tahun kemudian.
……
Setahun kemudian.
Kelima orang yang masuk ke domain luar Kuil Misteri untuk mencari keberuntungan telah keluar. Mereka adalah: Ao Ku dari suku burung, Ao Lan dari klan naga, Raja Iblis Sapi sendiri dari suku binatang melata, Moro dari dunia iblis, dan Kaisar Liu dari dunia dewa.
Kekuatan kelima orang ini setara.
Di planet terdekat di luar Kuil Misteri.
Saat ini, Kaisar Pengmo dan Kaisar Naga sedang berada di sini.
"Domain luar Kuil Misteri ini memang sangat misterius. Harus keluar dalam setahun, aku hanya bisa mencari dalam batas kemampuanku. Setahun... cukup beruntung, setidaknya dapat satu senjata dewa kelas rendah." Raja Iblis Sapi berkata santai.
Kaisar Naga terkekeh: "Kau hebat. Dari lima orang yang masuk, hanya kau yang mendapat senjata dewa. Yang lain pulang tangan kosong."
Senjata dewa sangat sulit diperoleh.
Dulu saat Kuil Misteri belum diblokade, sering ada ahli tingkat Kaisar yang mencoba peruntungan. Namun di domain luar Kuil Misteri, dari 100 ahli tingkat Kaisar yang berusaha mencari rezeki sesuai kemampuan mereka, mungkin cuma satu yang bisa mendapatkan senjata dewa.
Di dunia immortal-iblis-siluman, setelah urusan blokade Kuil Misteri selesai, segalanya kembali normal seperti biasa. Sesekali ada sosok baru yang muncul mendadak, tapi tak ada yang bisa menyaingi tiga saudara Qin Yu.
Dalam ratusan tahun singkat, kekuatan Qin Yu dan Hou Fei sudah setara dengan Xiāndì level sembilan, sementara Hei Yu hampir mencapai level delapan Xiāndì.
Tiga saudara Qin Yu bahkan disejajarkan dengan trio Yindi, dianggap sebagai figur puncak di dunia immortal-iblis-siluman. Tapi hal ajaib seperti ini hampir mustahil terulang kedua kali.
Di dalam Jiang Lan Jie.
Tiga saudara ini berkumpul. Qin Yu sendiri berdiri di samping menyaksikan sementara Hou Fei dan Hei Yu saling sparing.
"Braak!" Satu tusukan menghancurleburkan, seolah menembus ruang, tiba-tiba muncul di hadapan Hou Fei. Dengan paksa menghantam tubuh Hou Fei yang sedang terkejut hingga terjatuh ke tanah yang langsung retak-retak.
Qin Yu menepuk tangan sambil tertawa: "Bagus, Fei Fei. Karma datang juga? Lihatlah kau yang dulu selalu berani-beraninya menggertak Xiao Hei."
"Burung jorok yang aneh ini," geram Hou Fei sambil berdiri. "Saat bertarung denganku, dia malah mempelajari teknik tongkatku. Setelah sedikit modifikasi, tongkatnya dipakai sebagai tombak!"
Perbedaan antara tongkat dan tombak sebenarnya tipis. Jurus tongkat bisa digunakan untuk teknik tombak.
"Jangan bilang begitu," Qin Yu tersenyum. "Kemenangan Xiao Hei bukan cuma soal teknik. Utamanya karena kecepatannya melebihi kau, kelincahan geraknya lebih baik. Dan... pertahanan tubuhnya lebih kuat. Tak perlu khawatir bertahan, dia bisa fokus menyerang. Wajar kau kalah."
Hou Fei mendengus pelan, tak lagi berkata-kata.
Hei Yu tetap berdiri dengan dingin, satu tangan memegang tombak menembus awan. Suaranya menusuk: "Monyet, kau sudah menghancurkan leburku ratusan tahun. Hari ini aku baru menembakmu sekali. Utangmu belum lunas!"
Ekspresi wajah Hou Fei membeku seketika.
Qin Yu tersenyum. Dua saudaranya ini memang selalu menghibur.
"Hm?" Tiba-tiba wajah Qin Yu berseri, "Setelah ratusan tahun menyerap energi 'bubur kental' di tubuhku, akhirnya bisa memasuki tingkat kesembilan 《Xing Chen Bian》."
"Kakak, ada apa?" Hei Yu bertanya curiga melihat ekspresi anekdot Qin Yu. Hou Fei yang juga menoleh terlihat terkejut.
Kegembiraan yang tergambar di wajah Qin Yu tak bisa disembunyikan.
Qin Yu memandangi kedua saudaranya: "Fei Fei, Xiao Hei, kalian tahu, selama ini aku terhenti di tingkat kedelapan 《Xing Chen Bian》 kan? Sekarang akhirnya aku bisa memasuki tingkat kesembilan."
"Benarkah?" Hou Fei dan Hei Yu hendak berkata sesuatu.
Qin Yu menganggukkan kepala berulang kali dengan penuh semangat: "Benar, aku harus segera melatih. Hmm, di sini saja. Selama proses latihan, jangan ganggu aku. Saat ini aku sudah mencapai ambang batas itu, perkiraanku tidak butuh waktu lama lagi."
Tanpa pikir panjang, Qin Yu langsung duduk bersila di atas rerumputan. Kemudian dengan menggerakkan hatinya, ia mengisolasi area tiga meter di sekelilingnya dari dunia luar. Di dalam Jiang Lan Jie, Qin Yu adalah sosok yang tak tertandingi. Bahkan Kaisar Hijau sekalipun takkan bisa melancarkan serangan padanya.
……
"Fei Fei, kita menunggu di samping." Hei Yu juga duduk bersila, memandang Qin Yu dari kejauhan dengan tenang. Hou Fei mengangguk dan ikut duduk bersila, mengamati kakak mereka.
Qin Yu tampak tenang.
Secara lahiriah tenang, namun kesadaran Qin Yu telah memasuki 'ruang bintang' miliknya yang relatif kecil di dalam 'ruang paste' melalui lubang hitam di dantian.
Ruang paste masih dipenuhi 'bubur kental' tak berujung, namun Qin Yu jelas merasakan aura 'kuno dan abadi' yang menyebar di sekitarnya.
"Ruang Bintangku telah membesar lebih dari sepuluh kali lipat sejak terakhir kulihat." Qin Yu memandang ke sekeliling ruang itu.
Ruang Bintang akan terus meluas seiring penyerapan 'energi paste' dari luar. Kini... ruang berbentuk hampir bulat dengan diameter hampir satu kilometer itu...
...dipenuhi oleh partikel emas yang terus berotasi membentuk formasi 'nebula' raksasa di dalam ruang selebar kilometer tersebut.
"Setiap partikel energiku telah melalui transformasi dengan menyerap energi paste. Saatnya melangkah ke tahap berikutnya." Tanpa tahu alasannya, hati Qin Yu penuh keyakinan.
Seiring kontrol kehendak hati Qin Yu, partikel-partikel emas yang tak terhitung jumlahnya mulai berputar semakin cepat.
"Braak～～～～"
Seluruh Ruang Bintang bergetar hebat hingga mengeluarkan suara gemuruh dahsyat, seakan-akan dimensi ini akan hancur. Partikel emas berputar dengan kecepatan yang mengerikan sementara volume nebula mulai menyusut perlahan.
"Ini saatnya!"
Di bawah kendali Qin Yu, laju penyusutan nebula tiba-tiba melesat sepuluh ribu kali lipat!
"Brak!" Seolah ada lubang di inti nebula, semua partikel emas berputar spiral menuju pusat. Proses ini terasa seperti sekejap mata namun sekaligus seperti waktu yang terasa lama.
Semua partikel emas telah lenyap.
Di Ruang Bintang kini hanya tersisa bola emas berukuran kepalan tangan. Dalam ruang berdiameter ribuan meter, bola kecil ini tampak semakin kontras.
Bola emas itu terus berputar-putar lincah, dikelilingi kobaran api hitam yang membakarnya.
Kobaran api hitam!
"Api hitam, api suci!" Qin Yu merasakan kejutan dalam hati, tepat seperti dugaan sebelumnya. Dulu saat mencapai tingkat Bintang Gelap, Api Bintang Sejatiku adalah Blue Chi Heavenly Fire. Setelah masuk tingkat Lubang Hitam, berubah menjadi Jijin Heavenly Fire. Kini telah menjadi api suci berwarna hitam!
"Menurut penjelasan Song Shi, api sejati dalam tubuh Burung Phoenix tingkat Kaisar juga berupa api suci hitam. Phoenix bisa dengan bebas menggunakan Jijin Heavenly Fire dalam jumlah besar untuk menyerang. Bisakah aku?" Qin Yu bertanya pada dirinya sendiri.
Sayangnya, Qin Yu benar-benar tidak mahir dalam mengendalikan api.
Dulunya ia hanya mengandalkan Cincin Yan Xuan untuk melancarkan serangan api. Namun kekuatan api maksimal yang bisa dikeluarkan cincin itu hanyalah 'Blue Chi Heavenly Fire' - yang sama sekali tidak menjadi ancaman bagi Kaisar Yu.
“Tampaknya suatu saat nanti harus mempelajari cara menggunakan api.” Dalam hati Qin Yu memahami, Api Bintang Sejati sebagai 'Api Dewa', secara logika seharusnya bisa menggunakan serangan Api Langit Jijin dalam jangkauan luas.
Bola emas itu terus berputar-putar lincah.
"Huu～～～" Suara jelas bergema, dari segala penjuru, energi paste di 'ruang paste' berubah menjadi aliran-aliran yang mengucur masuk ke Ruang Bintang, berkumpul menuju bola emas yang dengan mudah menyerapnya.
Qin Yu melihat ribuan aliran abu-abu terus berkumpul di permukaan bola emas.
"Eh, apa sekarang tidak butuh Qi Yuan Ling lagi?" Qin Yu mencoba menyerap Qi Yuan Ling dari luar, namun energi murni hasil pemurnian sama sekali tidak diserap oleh bola emasnya.
Qin Yu langsung paham.
Sejak tingkat kesembilan dimulai, transformasi bola emas hanya bisa dilakukan dengan menyerap energi dari 'ruang paste'.
Qin Yu menggerakkan hati, kesadarannya seketika keluar dari Ruang Bintang.
Membuka mata lebar-lebar, Qin Yu mengulurkan jari telunjuknya. Sinar jari keemasan terus-menerus menyembur dan menyusut di ujung jarinya. Qin Yu merasakan kekuatan sinar jari keemasan ini: "Tampaknya daya hancurnya tidak terlalu besar, tidak sebanding dengan kekuatan tubuhku saat ini."
"Namun masih sesuai perkiraanku. Dari tingkat akhir lubang hitam hingga mencapai tingkat awal lantai kesembilan ini, kekuatan energi meningkat sekitar sepuluh kali lipat." Qin Yu cukup puas dengan peningkatan ini.
"Apa nama yang cocok untuk tingkat kesembilan ini?" Qin Yu merenungkan beberapa saat.
Tiba-tiba Qin Yu teringat spekulasi dalam peradaban teknologi yang ditinggalkan gurunya Lei Wei tentang pembentukan alam semesta, yang pernah menyebutkan alam semesta terbentuk dari singularitas.
"Singularitas? Kalau begitu...untuk sementara kita sebut 'Yuan Dian' (Titik Awal) saja. Tingkat kesembilan 《Xing Chen Bian》—— Tingkat Yuan Dian (Titik Awal)." Dalam hati Qin Yu telah memutuskan. Ia tidak terlalu menyukai istilah "singularitas", jadi tidak menggunakannya.
"Saat ini Qin Yu masih berada di tahap awal Origin Point. Kekuatan Origin Point-nya hanya setara dengan Xiāndì level 5-6. Ini belum banyak membantu Qin Yu, baru ketika mencapai tahap menengah Origin Point-lah akan memberikan bantuan signifikan."
"Setelah memasuki tingkat kesembilan, latihan selanjutnya akan mengalir secara alami. 《Xing Chen Bian》 memiliki potensi besar, tapi yang benar-benar meningkatkan kekuatan seranganku saat ini adalah teknik 《Sembilan Transformasi Tubuh Gelap》." Qin Yu memahami hal ini dalam hatinya.
"Diperkirakan dalam waktu lama atau setelah memasuki Dewa, andalan utamaku tetaplah 《Xing Chen Bian》."
Dengan menggerakkan hati, Qin Yu mencabut pembatasan ruang di sekelilingnya.
"Kakak, bagaimana bisa?" tanya Hou Fei dan Hei Yu hampir bersamaan.
Qin Yu berdiri sambil menggeliat, tersenyum berkata: "Cukup baik, tapi aku baru saja memasuki tingkat kesembilan. Kekuatan sementara masih belum bisa menandingi Sembilan Transformasi Tubuh Gelap. Untuk sekarang tetap harus melatih Sembilan Transformasi Tubuh Gelap."
Hou Fei dan Hei Yu sama-sama mengangguk.
Ini sesuai dengan perkiraan mereka, tingkat akhir lubang hitam hanya setara kekuatan Xiāndì tingkat tiga. Bahkan jika Qin Yu mengalami terobosan, energi《Xing Chen Bian》mustahil langsung mencapai level delapan atau sembilan Xiāndì.
"Kakak, sampai sejauh mana latihan Sembilan Transformasi Tubuh Gelapmu?" tanya Hou Fei.
"Akhir lantai tujuh, jarak terobosan sudah dekat." Qin Yu tersenyum. Kekuatan lantai tujuh hanya setara dengan Kaisar Yu. Jika mencapai lantai delapan, ditambah kekuatan perbaikan Nyawa Kekal, pasti bisa mengalahkannya.
Tiba-tiba Qin Yu melihat seseorang - Ye Qu yang sedang mengamatinya dari kejauhan.
"Kau sudah mencapai akhir lantai tujuh?" Ye Qu bertanya sekali lagi.
Qin Yu mengangguk. Ia tahu... Ye Qu pasti akan merasa sedih dan kecewa lagi.
Ye Qu mengepal tinju, sorot mata harimau-nya menatap tajam Qin Yu: "Berapa lama aku melatih ilmu bela diri, menderita melalui proses dari level tujuh mencapai level delapan? Kau baru mencapai level tujuh cuma beberapa ratus tahun, belum mencapai seribu tahun. Mungkinkah kau bisa mencapai level delapan dari tujuh dalam cuma seribu tahun?"
“Ye Qu, tak perlu begitu sedih. Kecepatan latihanmu sebenarnya cukup cepat, cuma sedikit lebih lambat daripadaku.” Qin Yu berkata dengan serius.
“Kau...” Ye Qu sesaat tak bisa berkata-kata.
Sementara Hou Fei dan Hei Yu sama-sama tertawa.
“Brengsek nak, sudah-sudah tak usah dibahas lagi.” Ye Qu berkata pasrah. Qin Yu hanya tersenyum tipis.
Sejak bertemu tiga saudara Qin Yu di Bintang Feng Luan, Pengmo Huang dan yang lainnya sudah genap 100 tahun tidak mendapat kabar tentang ketiganya. Seiring waktu berlalu, kecemasan Pengmo Huang dan Kaisar Yu semakin bertambah.
Semakin lama waktu berjalan, kekuatan yang ditingkatkan oleh tiga saudara Qin Yu akan menjadi semakin mengerikan.
Di sebuah istana di Bintang Hitam, Pengmo Huang sedang minum bersama Kaisar Yu sambil mengobrol.
"Dulu ketika Qin Yu baru memasuki wilayah suku burung, aku ingin membunuhnya tapi dihalangi oleh Kaisar Naga. Saat itu Qin Yu sama sekali tidak mampu melawanku. Setelah seratus tahun, dia baru muncul lagi dengan kekuatan yang sudah mampu membunuh Bai Feng, berkekuatan sekitar level delapan Xiāndì."
"Seratus tahun kemudian saat muncul kembali, kekuatannya sudah setara denganku, mencapai level sembilan Xiāndì." Wajah Kaisar Yu terlihat pasrah. "Kini setelah seratus tahun lagi, kekuatan Qin Yu saat ini... mungkin sudah melampauiku."
Di sampingnya, Pengmo Huang berkata dengan tenang: "Saudara Feng Yu, tidak perlu terlalu khawatir. Kekuatan semakin sulit ditingkatkan di tahap akhir. Serangannya bisa meningkat dari level delapan ke sembilan Xiāndì dalam 100 tahun, tapi sekarang setelah 100 tahun, kemungkinan tidak ada kemajuan signifikan. Kuil Misteri sudah kita blokade, dia tidak bisa masuk. Seharusnya tidak ada kejutan."
"Sudah bertahun-tahun tidak bisa melacak tiga saudara Qin Yu, apakah mereka terus bersembunyi di Istana Hijau Yu?" Kaisar Yu menggelengkan kepala pasrah.
Pengmo Huang juga diam.
Sebenarnya bersembunyi di mana?
Tiba-tiba Kaisar Yu mengangkat kepala, matanya berbinar: "Saudara Zong Yan, saya menemukan celah dalam metode kita selama ini memburu tiga saudara Qin Yu... Saya pikir, mungkin kita bisa memburu Qin Yu sekarang!"
