“Biarkan Yāodì level delapan itu jadi urusanku!” Kaisar Yu berkata dengan senyuman tipis.
Begitu kata-katanya selesai, Pengmo Huang, Kaisar Yu, Kaisar Xuan, Ao Ku, dan Liu Tu secara serempak berubah menjadi lima kilatan cahaya, melesat dengan gesit ke arah Qingliu Yuan di bawah. Kaisar Yu khusus menyerang Wu Lan.
Postur tubuh Wu Lan tegak bagai tombak panjang, memandang dengan tenang ke arah Kaisar Yu yang mendekat dari kejauhan.
"Sudah lama tidak bertindak." Senyuman tipis mengembang di sudut bibir Wu Lan.
Tangan kanannya terkepal di pinggang, perlahan seluruh tubuh Wu Lan mulai memancarkan aura hitam pekat. Sekilas, seolah lapisan cairan hitam menyelubungi tubuhnya.
"Yāodì level delapan berani menghadapiku langsung? Bunuh diri!" Amarah membara dalam dada Kaisar Yu menyaksikan sikap itu. Pedang Jinghuang di tangannya bergetar menyemburkan sinar, merobek angkasa, hampir menyentuh wajah Wu Lan dalam sekejap.
Wu Lan tetap berdiri tak bergerak, tangan kanan masih terkepal di pinggang. Tiba-tiba—
Waktu seakan membeku, ruang bagai terbekukan. Tangan kanan itu bergerak dengan jelas, seolah melesat dalam kecepatan yang sangat lambat, menembus dimensi, menghantam tubuh Pedang Jinghuang.
Kepalan Wu Lan terlihat biasa, hanya permukaannya yang diselimuti aliran materi hitam. Dengan demikian, ia tak lagi menjadi sekadar kepalan biasa.
Pedang Jinghuang dan kepalan Wu Lan bertubrukan frontal.
"Kraak～～～" Pedang Jinghuang remuk bagai lempengan besi rapuh, pecah menjadi tujuh delapan bagian. Puing-puingnya beterbangan lambat ke segala penjuru, sementara kepalan Wu Lan terus melaju.
"Braak!"
Kepalan itu menghujam menembus perut Kaisar Yu.
……
Senyap. Detak jantung semua yang hadir bergemuruh bagai guntur. Seluruh mata tertancap pada Wu Lan, termasuk Sang Pengmo Huang yang semula hendak menangkap Bai Ling.
Kaisar Yu yang merupakan Xiāndì level sembilan, ternyata tidak bisa bertahan satu jurus di tangan Yāodì level delapan. Bahkan... senjata dewa kelas menengah 'Pedang Jinghuang' pun hancur berkeping-keping oleh pukulan Yāodì ini. Tinju macam apa yang dimiliki Yāodì ini?
"Apakah ini Kaisar Naga, atau setara dengan Kaisar Naga?" Pengmo Huang menatap kosong.
Kaisar Yu sendiri memandang tak percaya pada lubang besar di perutnya. Saat ini, Wu Lan sedang menggenggam erat yuan infant yang sudah tertembus kilatan hitam dari tangannya.
"Kau... kau..." Kaisar Yu sama sekali tak bisa berkata-kata.
Saat ini, dalam benak Kaisar Yu muncul serangkaian kilas balik dengan cepat: masa latihan keras di awal perjalanan kultivasinya, masa kejeniusan dan semangat ketika diakui sebagai jenius, masa petualangan bebas di dunia dewa, masa saling mencinta dengan Xuan Xi, masa menjadi ahli tingkat Kaisar yang penuh kesombongan, hingga masa menjadi 'Kaisar Yu' di dunia dewa yang cahaya keagungannya sejajar dengan Kaisar Hijau dan lainnya.
Namun semua itu telah lenyap tanpa bekas.
Apapun ambisi besar, apapun impian akan Dewa di alam spiritual, semuanya hancur bersama satu pukulan ini. Di detik-detik terakhir sebelum kematian, pandangan Kaisar Yu tertuju pada Kaisar Xuan di kejauhan - Xuan Xi, istrinya!
"Tidak!!!" Teriakan menyayat hati meledak dari mulut Xuan Xi, disertai tetesan air mata merah yang mengalir deras. Kaisar Yu merasakan jiwanya terselubungi kilatan hitam, berangsur menghilang.
Sebelum kesadarannya pudar, Kaisar Yu seolah melihat siluet seseorang.
Sosok yang menjatuhkannya dari puncak kejayaan, yang berkali-kali menjadi mimpi buruknya, yang kecepatan peningkatan kemampuan beladirinya layak disebut mukjizat.
"Qin... Yu..." Dua suku kata terakhir mengambang dalam kesadaran Kaisar Yu sebelum seluruhnya menghilang.
"Braak!"
"Tubuh Kaisar Yu jatuh dengan berat ke tanah, suara hantaman itu seakan menghantam jantung semua orang. Baru setelah beberapa saat semua orang tersadar, namun saat ini... Guo Fan, Bai Ling, Hei Tong, dan yang lainnya telah dimasukkan ke dalam Jiang Lan Jie."
Qin Yu berdiri di samping Wu Lan.
"Wu Lan memang kuat sekali." Pandangan Qin Yu bergetar saat menatap Wu Lan di sebelahnya. Makhluk dari alam Dewa ini yang tingkat jiwanya cuma setara Yāodì level delapan, bagaimana mungkin bisa menghancurkan senjata dewa kelas menengah dengan satu pukulan? Seberapa keras kepalan tangannya sebenarnya?
Qin Yu yakin, pukulan Wu Lan pasti bisa meremukkan tubuhnya.
Meski setahun yang lalu di Jiang Lan Jie, 《Sembilan Transformasi Tubuh Gelap》-nya telah mencapai lantai delapan. Kini kekerasan seluruh tubuhnya setara senjata dewa kelas menengah, tapi Pedang Jinghuang yang dihancurkan Wu Lan dengan mudah itu juga senjata dewa kelas menengah.
"Luar biasa kuat!" Napas Qin Yu terasa mulai tersengal.
Di antara orang-orang yang kukenal, sepertinya hanya Kaisar Hijau dan Kaisar Naga yang memiliki kekuatan mengerikan seperti ini. Oh ya, juga ada Lao Lao Yin Hua yang selalu diselimuti misteri. Sedangkan Raja Kera Besar dan Pengmo Huang, apakah mereka bisa menjadi rival Wu Lan, masih belum pasti.
"Qin Yu, dulu aku pernah bilang, kau punya satu kesempatan untuk memintaku bertindak. Kali ini..."
"Potong!" Qin Yu langsung berseru, memotong ucapan Wu Lan.
Dalam hatinya, Qin Yu tertawa geli. Bahkan tanpa mendengar kelanjutannya, dia sudah tahu maksud Wu Lan. Jelas-jelas si orang aneh ini ingin menggunakan kesempatan bertindak kali ini sebagai permintaan khusus, agar Qin Yu kehilangan peluang untuk mengajukan syarat.
Sialan! Mana mungkin melepaskan begitu saja seorang freak yang bisa meremukkan senjata dewa kelas menengah dengan satu pukulan?
"Wu Lan, ingat baik-baik. Permintaanku... Apakah pembunuhan Kaisar Yu itu permintaanku? Aku tidak pernah memintanya. Kau membunuh atas kemauanmu sendiri. Jadi... tentu ini tidak bisa dianggap sebagai permintaanku. Aku masih mempertahankan satu permintaan itu." Qin Yu tersenyum sambil berbicara, seolah sama sekali mengabaikan kehadiran Pengmo Huang dan tiga lainnya di kejauhan.
Wu Lan antara ingin tertawa dan menangis: "Lalu, apakah Kaisar Yu ini mati sia-sia?"
"Mati sia-sia?" Qin Yu tertekan sejenak, lalu tersadar. Dengan wajah sewajarnya ia mengangguk, "Hm, memang mati sia-sia."
"Qin Yu!"
Xuan Xi sang Kaisar Xuan yang berbaju merah, matanya yang masih basah oleh air mata menatap penuh kebencian ke arah Qin Yu, "Orangmu membunuh suamiku, kau masih berpura-pura di sini! Baiklah, aku akan..."
Pengmo Huang melambaikan tangan, berdiri menghalangi Xuan Xi untuk mencegahnya melanjutkan.
Pengmo Huang memandangi Qin Yu, lalu lagi-lagi memandangi Wu Lan: "Kau ini siapa?" Pengmo Huang merasakan ancaman. Wu Lan memang menimbulkan ancaman baginya. Tadi Pengmo Huang menyadari... kecepatan titik serangan Wu Lan ini sangat tinggi.
Benar, memang cepat.
Tapi yang aneh, saat Wu Lan menyerang, lawan bisa melihat polanya dengan jelas. Namun aliran waktu seolah melambat, hampir diam membeku. Dari segi tertentu, Wu Lan... serangannya memang cepat.
Cepat yang mengerikan.
"Apakah kecepatanku mampu menghindari tinju orang ini?" Tiba-tiba Pengmo Huang merasa dirinya tidak yakin.
"Kau ini siapa sebenarnya?" Pengmo Huang melihat Wu Lan sama sekali tidak menjawab.
Wu Lan akhirnya melirik Pengmo Huang, berkata: "Pengmo Huang Zongyan, kecepatanmu memang luar biasa... sayangnya kekuatan seranganmu tidak cukup kuat untuk melukaiku. Kau ingin membunuh Qin Yu di dekatku? Sama sekali mustahil."
Jantung Qin Yu berdebar kencang.
Astaga! Serangan Pengmo Huang yang hampir menyamai kekuatan senjata kelas atas, ternyata dinilai Wu Lan sebagai 'tidak cukup kuat' dan tidak mampu melukainya. Ini sungguh mengerikan.
Saat itu juga, Qin Yu teringat suatu hal.
Dulu Fei Fei pernah mengatakan, ketika Raja Kera Besar mengevaluasi Tiga Kaisar Dunia Siluman: "Serangan dan pertahanan Long Huang sangat mengerikan, hanya kecepatannya biasa saja. Sedangkan Pengmo Huang cepat, pertahanan biasa, dan kekuatan serangan juga tidak istimewa."
Tepat! Penilaian para ahli level tertinggi memang selalu sejalan.
“Bukan hanya kekuatan seranganmu yang kurang, pertahananmu pun tergolong biasa. Jika kau menjaga jarak mungkin aku tak bisa membunuhmu, tapi jika kau mendekat... harta warisan sukumu Peng mungkin hari ini akan beralih kepemilikan.” Wu Lan melanjutkan.
Butiran keringat bermunculan di dahi Pengmo Huang.
Pengmo Huang Zongyan teringat pada satu hal, perkataan Wu Lan padanya tak jauh berbeda dengan ucapan Long Huang dahulu.
“Yang Mulia?” Ao Ku dan Liu Tu menatap Pengmo Huang, menanti keputusan sang kaisar.
Kesombongan yang terpendam selama puluhan tahun di diri Pengmo Huang mulai berkobar. Melihat orang di hadapannya begitu meremehkannya, Pengmo Huang mengepal tinju, seluruh tubuhnya memancarkan cahaya emas. Bersamaan dengan itu...
Titik-titik merah darah mulai mengambang di permukaan tubuh Pengmo Huang. Mahkota emas di kepalanya berubah seketika menjadi mahkota merah darah.
“Dalam hal kelincahan gerak, belum ada yang berani menandingiku. Bahkan dalam pertarungan jarak dekat, aku tak percaya kau bisa menyentuhku.” Mata Pengmo Huang memancarkan cahaya merah darah samar.
Wajah Wu Lan berubah, bergumam pelan: “Senior dari suku Peng ini benar-benar menginvestasikan modal besar. Kali ini butuh usaha ekstra.”
Melihat kesungguhan Wu Lan, justru hati Pengmo Huang merasa lega. Dia paham lawannya tak punya keyakinan menghadapinya. Pengmo Huang segera memberi perintah: “Xuan Xi, Ao Ku, Liu Tu, kalian bertiga kepung Qin Yu. Aku yang urusi bajingan ini.”
“Siap!” Ao Ku dan Liu Tu menjawab, sementara Xuan Xi yang diliputi kebencian sudah lebih dulu menyerang.
Menghadapi pengepungan tiga orang, Qin Yu sama sekali tidak panik.
“Sembilan Transformasi Tubuh Gelap ini telah mencapai lantai delapan. Hari ini kita lihat hasilnya.” Senyum tipis mengembang di sudut bibir Qin Yu, seluruh tubuhnya setangguh senjata dewa kelas menengah ditambah kemampuan regenerasi Nyawa Kekal.
Qin Yu memiliki kepercayaan diri yang cukup untuk melawan tiga lawan sekaligus.
"Qin Yu, mati kau!" Pedang Aliran Pemandangan yang memancarkan kebencian tak terbatas Kaisar Xuan tiba pertama di depan Qin Yu. Qin Yu hanya sedikit menghindar dengan tubuhnya, lalu langsung menyambar dengan satu tangan.
Menggenggam senjata dewa dengan satu tangan!
Cahaya perak samar-samar berdenyut di permukaan bulu Qin Yu. Tangan kiri Qin Yu menggenggam senjata dewa, sementara tangan kanannya menghantam tubuh Xuan Xi secepat kilat. Xuan Xi nekat menahan pukulan Qin Yu, tangan kirinya berubah menjadi bayangan tak terhitung yang menyerang kepala Qin Yu.
"Braak!" Qin Yu menghantam tubuh Xuan Xi, sementara jurus jarinya masih berhasil mengenai tulang dahi Qin Yu meski sudah dihindari. Xuan Xi hanya gemetar ringan tanpa cedera, Qin Yu pun sama sekali tidak terluka.
Qin Yu mundur selangkah.
“Bersiaplah mati.” Ao Ku dan Liu Tu menyerang Qin Yu dari dua arah. Pentungan bergigi Ao Ku dan pedang melengkung Liu Tu masing-masing melancarkan serangan, sementara Qin Yu hanya menggunakan kedua tangannya untuk menangkis.
"Kaisar Yu benar-benar baik padamu." Qin Yu terus-menerus menahan puluhan serangan Ao Ku dan Liu Tu, sambil berkata pada Xuan Xi, "Dia sampai rela memberikan Baju Perang Tingkat Senjata Dewa ini padamu."
Kaisar Yu memiliki baju perang tingkat senjata dewa.
Tapi saat Kaisar Yu dibunuh Wu Lan tadi, baju perang itu sama sekali tidak muncul. Seandainya ada baju perang itu... hasilnya mungkin tetap sama. Bagaimana pun juga, Pedang Jinghuang kelas menengah saja bisa dihancurkan menjadi serpihan dengan mudah. Bayangkan kekuatan serangan Wu Lan.
"Karena itu, aku harus membunuhmu." Mata Xuan Xi memancarkan kilatan kekejaman. Posturnya berubah menjadi pelangi panjang, kembali menerjang Qin Yu.
"Tak boleh membuang waktu lagi. Setelah terus dikejar-kejar, saatnya mereka tahu... mengejarku terkadang membutuhkan harga yang mahal." Dada Qin Yu dipenuhi keinginan membunuh.
Ao Ku, Liu Tu, dan Kaisar Xuan hampir bersamaan menyerang ke arah Qin Yu. Ao Ku dari kiri, Liu Tu dari kanan, sementara Kaisar Xuan menyerang dari belakang. Ao Ku dan Liu Tu saat ini telah memasuki status pertempuran.
Pentungan bergigi Ao Ku mengarahkan pukulan ke lengan kiri Qin Yu, sedangkan pedang melengkung Liu Tu menyambar lengan kanannya.
Tidak bertahan, hanya menyerang!
Dengan teknik Sembilan Transformasi Tubuh Gelap mencapai tingkat kedelapan, kecepatan Qin Yu menjadi semakin mengerikan. Ao Ku dan Liu Tu hanya melihat bayangan samar tinju yang tiba-tiba menghantam area dada mereka.
Dada mereka cekung, tulang-tulang remuk.
"Ledakkan!" Teriakan Qin Yu disertai puluhan sinar cakar yang menyembur dari kedua tangannya yang masih tertancap di dada duo lawan. Sinar tajam itu dengan mudah menembus yuan infant Ao Ku dan Liu Tu.
Sementara itu, tebasan pedang Kaisar Xuan meninggalkan goresan darah di punggung Qin Yu, memaksanya melesat ke depan.
"Eh?" Qin Yu memandangi Ao Ku dengan curiga.
Liu Tu langsung tewas dengan satu serangan, tapi Ao Ku... ternyata di detik-detik terakhir berpisah menjadi dua tubuh. Aku hanya berhasil membunuh salah satunya, sementara yang lainnya masih tetap hidup utuh.
"Yang Mulia, Qin Yu terlalu kuat." Ao Ku berbicara melalui telepati. Setelah itu, tanpa peduli tanggapan Pengmo Huang, dia langsung berubah menjadi kilatan cahaya dan mulai melarikan diri.
Ao Ku bisa membelah diri menjadi dua, sebenarnya kedua-duanya adalah wujud asli. Ini adalah kesaktian yang dimiliki oleh Dewa Tingkat Atas Mutasi. Tapi karena salah satu wujud aslinya sudah dibunuh Qin Yu... untuk melatih kembali wujud asli yang baru, tingkat kesulitannya luar biasa besar.
"Qin Yu terlalu kuat?" Mendengar pesan itu, Pengmo Huang tak bisa menahan diri untuk melirik ke arah mereka.
Hanya dengan sekali pandang, dia langsung melihat mayat Liu Tu tergeletak di tanah. Sementara Ao Ku sudah kabur terbang, dan Xuan Xi sang Kaisar Xuan yang sempat menebaskan pedangnya ke Qin Yu tapi gagal melukainya itu juga sudah mengendalikan Pedang Dewa dan melarikan diri.
"Mereka semua pada kabur, padahal di hadapanku ini ada Yāodì level delapan yang juga sangat kuat." Begitu bertarung dengan Wu Lan, Pengmo Huang langsung menyadari satu hal.
Pertahanan Wu Lan sangat kuat, bahkan mengerikan.
Serangannya sangat kuat, sampai bisa membuatnya terluka parah. Pengmo Huang paham, jika bukan karena penggunaan fungsi terakhir warisan pusaka yang meningkatkan pertahanan secara drastis, dia takkan bisa menahan satu pukulan Wu Lan.
Pengmo Huang berubah menjadi bayangan samar, muncul di ketinggian ekstrem sambil memandang jauh ke arah Wu Lan.
"Kau memang kuat. Kecepatan serangan tinjumu cepat, tapi kelincahan gerak tak sepertiku... Pertahananmu juga solid. Kurasa kau mirip Kaisar Naga, tapi siapa yang lebih unggul dalam pertahanan dan serangan? Hanya saja kecepatan pukulan Kaisar Naga memang jauh di bawahmu." Ucap Pengmo Huang dengan dingin.
Wu Lan menarik tangan dan berdiri dengan tangan di belakang, tersenyum: "Kaisar Naga punya warisan pusaka, ditambah darah Naga Emas Berkaki Lima yang memang kuat. Pertahanan dan serangannya lebih unggul setingkat dariku. Tapi soal kecepatan serangan... Dia memang jauh tertinggal."
"Qin Yu, selamat atas sekutu hebat yang kau dapatkan."
Setelah berkata demikian, tubuh Pengmo Huang langsung berubah menjadi bayangan samar dan menghilang. Dalam hatinya, Pengmo Huang menyadari... mulai hari ini, hampir mustahil baginya untuk membunuh Hei Yu.
