Di dalam Jiang Lan Jie.
Hei Yu, Bai Ling beserta putri mereka Hei Tong, menantu laki-laki Guo Fan dan lainnya sedang berkumpul makan bersama. Selain keluarga mereka, ada juga guru Guo Fan yaitu 'Wu Lan', tentu saja Hou Fei juga pasti hadir.
Sekumpulan besar orang ini tertawa riang sambil makan minum, sementara Hou Fei sedang berbicara dengan sombong kepada Hei Tong.
"Xiao Tong, Paman Kedua memberitahumu. Di dunia dewa, dunia iblis, dan dunia siluman digabungkan, yang bisa menjadi rivalku tidak sampai hitungan jari. Tiga Jurus Guntur-ku ini jika dihantamkan, siapa yang berani menahan keras?" kata Hou Fei dengan penuh kesombongan sambil mengedipkan mata.
Tiga Jurus Guntur Hou Fei memang luar biasa, terutama dengan bantuan 'tongkat hitam' yang diberikan Paman Lan. Kekuatan serangannya begitu dahsyat sampai-sampai sisik pertahanan Hei Yu pun tak berani menahannya, betapa mematikannya kekuatan itu.
"Kau punya Tiga Jurus Guntur, ayahku juga punya," kata Hei Tong.
"Ayahmu? Ayahmu itu belajar dariku," kata Hou Fei sambil mendongakkan kepala.
Hei Yu di samping hanya tersenyum, saat ini dia tidak berani bicara banyak. 'Teknik tombak' nya memang 80% dipelajari dari teknik tongkat Hou Fei, sedangkan 20% lainnya merupakan hasil kreasinya sendiri.
Hei Tong tersenyum nakal: "Paman Kedua benar-benar hebat, tapi bisakah Tiga Jurus Guntur itu kau ajarkan pada Kakak Guo Fan ku?"
"Xiao Tong!" Bai Ling memarahi dengan kesal.
Hei Tong selalu meminta orang lain mengajarkan jurus pamungkas mereka pada suaminya ketika melihat seseorang kuat. Guo Fan tersenyum menjawab: "Xiao Tong, ini karena pemahamanku kurang. Menurutku teknik tinju yang diajarkan Guru sudah cukup kupelajari."
"Fokus pada penguasaan satu bidang saja sudah cukup. Xiao Tong, kamu harus banyak belajar dari Guo Fan." Wu Lan menasihati.
Awalnya Wu Lan hanya memberikan bimbingan dasar pada Guo Fan. Namun seiring waktu, dia menyadari di balik penampilan polos Guo Fan tersembunyi kepekaan luar biasa dan pemahaman mendalam, membuatnya cepat menguasai teknik tinju yang diajarkan.
“Paman Ye Qu? Apa hari ini dia tidak datang?” Hei Tong mengerutkan alisnya.
Wu Lan tersenyum menjawab: “Ye Qu, ayahmu dan Paman Keduamu saat ini bisa kapan saja memasuki tingkat Sembilan Kaisar Siluman. Mereka sengaja menguasai kekuatan mereka hanya untuk menunggu Pamanmu. Sedangkan Paman Ye Qu masih di tingkat Delapan Kaisar Siluman, tentu dia harus berusaha keras.”
“Haha... Usaha keras tidak perlu dilakukan dalam waktu sesingkat ini.” Suara bergemuruh terdengar saat postur tubuhnya kokoh bagai gunung, Ye Qu melangkah mendekat lalu langsung duduk, “Masih adik Tong yang baik, masih ingat padaku.”
Hei Tong mengangguk patuh, lalu menoleh ke sekeliling: “Guru sedang bertapa jadi tidak datang masih bisa dimaklumi. Paman Wuxu kan baru mencapai tingkat Sembilan Kaisar Siluman beberapa tahun lalu? Kenapa dia juga tidak datang?”
“Dia tidak terbiasa dengan keributan,” Ye Qu memberikan penjelasan.
“Oh, Paman Wuxu memang tidak suka keramaian.” Hei Tong mengangguk, tiba-tiba matanya berbinar, “Ah, Paman sudah datang!”
“Bagaimana mungkin, karakter Wuxu mana mungkin aku tidak tahu?” Ye Qu berkata penuh keyakinan.
Sementara Hei Yu, Hou Fei, dan yang lain memandang ke kejauhan: "Kakak, akhirnya kau kembali."
Ye Qu baru tertegun memandang: "Qin Yu?"
Bukan siapa lagi? Yang datang tak lain adalah Qin Yu.
Qin Yu mendekat sambil berkata: "Aku minta maaf, latihan kali ini memakan waktu 3.000 tahun, membuat kalian menunggu lama." Kemudian ia menatap Hou Fei dan Hei Yu: "Fei Fei, Xiao Hei, tingkat jiwa kalian sudah mencapai level sembilan Kaisar Siluman. Bagus! Bahkan kekuatan fisik juga mencapai ambang batas level delapan. Untungnya kalian belum melewati tribulasi untuk asensi ke Dewa."
Hou Fei berdai sambil mencibir: "Untung apanya? Aku dan si Burung Jorok sudah mencapai level ini sejak lama. Kalau bukan karena kami menahan kekuatan, pasti sudah mencapai level sembilan Kaisar Siluman. Mungkin sekarang kami sudah ada di Alam Dewa!"
“Monyet.” Hei Yu mengerutkan alis, ucapan Hou Fei membuatnya jengkel, “Kami bisa melatih diri secepat ini berkat Kakak yang mengizinkan kami berada di Jiang Lan Jie. Jika di luar, mungkin kami belum mencapai tingkat ini.”
Hou Fei segera tersenyum kecut: “Burung jorok, ini cuma candaan.”
“Baiklah, jangan berulah.” Qin Yu tersenyum menghentikan keduanya, “Tingkat jiwa kalian sudah mencapai level Sembilan Kaisar Siluman selama beberapa waktu. Tampaknya perkembangan kalian cukup cepat, bagaimana kekuatan sebenarnya?”
Hou Fei dengan percaya diri berkata: “Kekuatan? Sekarang aku sudah sepenuhnya menguasai Tiga Jurus Guntur. Kekuatanku sekarang pasti tidak kalah dari Raja Kera Besar. Bagaimana, Kakak? Sekarang kau merasa inferior kan?”
Qin Yu tersenyum, kemudian memandangi Hei Yu.
Hei Yu kali ini tampak percaya diri: "Zirah tempur dari buluku 'Hei Yu Zhanjia', daya tahannya seharusnya mendekati Baju Pertahanan Tingkat Senjata Dewa kelas atas. Dengan kelincahan gerak dan tombak Chuan Yun, aku rasa... di dunia immortal-iblis-siluman ini yang bisa mengalahkanku bisa dihitung jari." Meski tak secara gamblang mengatakannya, nada bicaranya jelas menunjukkan keyakinan bisa mengalahkan Qin Yu.
"Semuanya tampak sangat percaya diri ya." Qin Yu tersenyum manis.
"Paman, Paman Kedua dan Ayah sudah lama berlatih di Jiang Lan Jie. Waktu latihanmu lebih singkat, kalah pun wajar." Hei Tong berusaha menghibur dengan polos.
Qin Yu hanya bisa tersenyum pasrah.
"Xiao Hei, Fei Fei. Biarkan aku merasakan kemajuan kalian selama ini. Ayo, serang aku!" Qin Yu memberi perintah.
"Kakak, kau menyuruh kami, dua lawan satu?" Hou Fei membelalakkan mata. Hei Yu juga memandang Qin Yu dengan tak percaya. Keduanya adalah petarung ulung. Mengalahkan satu saja sudah luar biasa, apalagi dua?
"Qin Yu, tiga jurus guntur Fei Fei memiliki kekuatan mematikan yang bahkan senjata kelas atas pun takkan bertahan. Inilah alasan mengapa Raja Kera Besar mampu sejajar dengan Pengmo Huang dan Kaisar Naga." Wu Lan mengingatkan.
Wu Lan mengetahui semua pemahaman Qin Yu, namun ia tak yakin 3.000 tahun latihan akan membuat peningkatan signifikan.
Bagaimanapun di alam Dewa, para ahli sering menghabiskan ratusan ribu tahun hanya untuk bertapa dan memahami.
Namun Wu Lan tak tahu, Qin Yu tidak berjuang tanpa arah. Ia langsung mempelajari warisan 'Zuo Qiumei' tentang hukum alam semesta.
Ini seperti mengumpulkan berlian: orang lain mencari ke seluruh dunia satu per satu. Qin Yu? Tumpukan berlian sudah menanti, tinggal diambil dengan tangan. Kecepatannya berbeda kelas.
Tiga ribu tahun latihan Qin Yu mungkin lebih efektif dibanding tiga puluh juta tahun para ahli di alam Dewa.
“Jangan khawatir, serang saja.” Tubuh Qin Yu memancarkan cahaya keemasan redup, “Aku sudah mencapai tingkat kesembilan Sembilan Transformasi Tubuh Gelap, seluruh tubuhku setara dengan senjata kelas atas. Kalian akan kesulitan melukaiku.”
Hou Fei dan Hei Yu saling memandang, lalu menganggukkan kepala.
“Kakak, kalau begitu kami tidak sungkan lagi!” Hou Fei menjilat bibirnya dengan bersemangat.
Bukan berarti Hou Fei belum pernah bertarung dengan Qin Yu sebelumnya, tapi hampir selalu dia yang dikalahkan. Sekarang Hou Fei ingin membalasnya.
“Kakak, kau yang minta diperlakukan buruk, jangan salahkan aku.” Senyum bersemangat merekah di wajah Hou Fei sementara Hei Yu memegang tombak menembus awan dengan satu tangan, pandangannya menancap pada Qin Yu dengan sorot mata berbinar.
Pertarungan sparring pertama tiga bersaudara setelah 3.000 tahun.
Akankah Hou Fei dan Hei Yu berbalik menguasai Qin Yu, atau tetap berada di bawah tekanan sang kakak?
“Semangat Paman, Semangat Paman, aku mendukungmu!” Hei Tong bertepuk tangan menyemangati Qin Yu sambil menghibur, “Tak apa kalau kalah Paman, mereka berdua melawanmu.”
Qin Yu hanya bisa tersenyum.
Kemudian postur tubuh Qin Yu bergerak ke angkasa, sementara Hou Fei dan Hei Yu langsung melakukan lompatan ruang ke angkasa.
“Ayo mulai!” kata Qin Yu.
“Berhenti!” Hou Fei menghardik tiba-tiba.
“Ada apa?” Qin Yu menatap Hou Fei yang berkata: “Kakak, ini adalah Jiang Lan Jie, wilayah kekuasaanmu. Kau bisa sepenuhnya menguasai segalanya di sini. Jadi kuminta, jangan menguasai Jiang Lan Jie untuk menyerang kami, hanya gunakan kemampuanmu sendiri.”
Hei Yu juga menatap Qin Yu, mereka akhirnya tersadar.
“Baik, aku janji tidak akan menguasai Jiang Lan Jie.” Qin Yu patuh, dalam hatinya pasrah.
Tidak menguasai Jiang Lan Jie?
Bahkan jika aku benar-benar tidak mengendalikan Jiang Lan Jie, begitu menggunakan distorsi ruang berdasarkan pemahaman hukum ruang, mungkin kedua saudaraku akan mengira aku memakai Jiang Lan Jie.
"Kakak, terima jurus tongkatku!" teriak Hou Fei.
Bayangan tongkat hitam berkelebat dua kali, menembus ruang langsung ke hadapan Qin Yu. Menghadapi serangan ini, Qin Yu hanya sedikit menggeser posturnya lalu dengan mudah menghindar.
"Hah? Mustahil!" Raut wajah Hou Fei berubah drastis. Dia sangat percaya diri dengan teknik tongkatnya. Jika Qin Yu melawan langsung mungkin masih bisa dimengerti, tapi bagaimana mungkin dia menghindar dengan mudah?
"Ciiit!"
Mata tombak hitam tiba-tiba muncul di depan mata Qin Yu.
"Pemanfaatan hukum ruang dalam tusukan ini cukup baik. Tapi sepertinya Xiao Hei hanya memahami kulitnya saja, belum mengerti esensinya." Tubuh Qin Yu bergerak lagi, menghindari tusakan itu.
Pemahaman terhadap ruang memungkinkan Qin Yu mengaplikasikan prinsip ini ke semua jenis jurus tempur.
Kelincahan gerak, jurus tombak, jurus jari, jurus kaki, jurus tinju... Satu jalan melahirkan sepuluh ribu jalan. Hou Fei dan Hei Yu hanya memahami jurus tombak, tahu bahwa serangan tombak memiliki daya hancur besar, namun mereka tak mengerti mengapa kekuatan tombak bisa sehebat ini!
"Tidak mungkin!" Mata Hou Fei dipenuhi keterkejutan, Hei Yu juga menatap tajam Qin Yu dengan ekspresi terpana.
Kemudian Hou Fei dan Hei Yu saling pandang, mengangguk halus.
Tongkat hitam dan tombak penembus awan nyaris bersamaan menyerang Qin Yu. Bayangan tongkat dan tombak terus menerus menghujam ke arahnya, namun Qin Yu dengan mudah menghindar bagai sedang bermain.
Wu Lan, Hei Tong dan yang lain di bawah tertegun menyaksikan pemandangan ini.
"Mustahil, Kakak. Kau pasti memanipulasi posisi tubuhmu dengan Jiang Lan Jie!" Hou Fei menggenggam tongkat hitam sambil melayang, menatap Qin Yu. "Kakak, ini tidak fair."
Hei Yu juga memegang erat tombaknya sambil memandang Qin Yu.
"Sudah kukatakan takkan menggunakan Jiang Lan Jie," Qin Yu menghela napas dalam hati.
Tepat seperti yang diperkirakan, Hou Fei dan Hei Yu akan menebak seperti ini.
"Tapi kau... cara menghindarmu terlalu aneh!" ujar Hou Fei yang tampak sulit menerima.
Qin Yu tersenyum berkata: "Bukan caraku yang aneh, tapi teknik tongkatmu masih biasa. 72 Tongkat, 36 Tongkat, 18 Tongkat, 9 Tongkat, 3 Tongkat, hingga Tongkat Penggetar Langit. Aku sudah melihat semuanya dengan jelas di warisan terlarang."
Qin Yu mengulurkan satu tangan, sebatang besi biasa muncul di genggamannya.
Prinsip ruang yang terkandung dalam Tongkat Penggetar Langit masih sangat minim. Jauh lebih sedikit daripada yang telah kupahami sekarang. Dulu tak mengerti, kini setelah memahami sebagian hukum ruang, mengingat kembali teknik itu, tiba-tiba semuanya menjadi jelas.
"Kakak, apa rencanamu?" tanya Hou Fei sambil memandang tongkat di tangan Qin Yu, hatinya telah membuat prediksi gila yang bahkan ia sendiri ragu.
Qin Yu memegang tongkat panjang dengan satu tangan, lalu tongkat di tangannya bergetar.
"Ini adalah 72 Jurus Menggemparkan Langit!"
Postur tubuh Qin Yu bergerak sangat cepat, bayangan tongkat memenuhi langit terlihat terus-menerus muncul. Jurus 72 Tongkat Menggemparkan Langit ini mengalir lancar bagai air mengalir. Saat menggunakan jurus ini, Qin Yu tidak memiliki aura sekuat Hou Fei, namun Hou Fei tahu... Ini pertanda pemahaman Qin Yu terhadap teknik tongkat telah mencapai tahap 'kembali ke kesederhanaan asli' setelah menyempurnakannya.
"Ini adalah 36 Jurus Menggemparkan Langit!"
Setiap jurus Qin Yu ditampilkan dengan jelas, terutama 36 lapis gelombang bertumpuk di akhir yang memancarkan aliran energi Qi yang menakjubkan.
Hou Fei bergumam pelan: "Ini gila-gilaan, hentikan! Aku sudah tidak berani melihat lagi."
……
"Ini adalah Tiga Jurus Guntur!"
Qin Yu telah mencapai set jurus kelima 'Tiga Jurus Guntur'. Dia hanya menggunakan kekuatan emas untuk melindungi batang besi ini, karena tongkat besi biasa tidak mampu menahan jurus selevel ini.
Hanya terdengar tiga ledakan udara, seluruh ruang muncul retakan.
"Monyet, Tiga Jurus Guntur yang digunakan Kakak lebih santai dibanding milikmu, tapi kekuatan mematikan-nya jauh lebih dahsyat." Hei Yu memandang Hou Fei yang justru menatap tajam Qin Yu: "Jangan bilang Jurus Tongkat Penggetar Langit pun sudah dikuasai?"
Setelah menyelesaikan 'Tiga Jurus Guntur', Qin Yu menatap Hou Fei dan Hei Yu sambil tersenyum: "Ini Jurus Tongkat Penggetar Langit."
Tangan kanan Qin Yu menggenggam tongkat panjang, lalu langsung menghujam ke depan!
Saat tongkat itu dihujamkan, semua yang menyaksikan merasa postur tubuh QinYu tiba-tiba samar, bahkan tongkatnya pun berbayang-bayang. Tercipta 7-8 bayangan samar.
Saat bayangan samar itu menyatu kembali, tongkat Qin Yu pun berhenti.
"Braak!"
Guncangan ruang dari hujaman tongkat itu merambat jauh, langsung mencapai sebuah pegunungan tinggi di kejauhan. Gunung itu hanya bergetar sebentar sebelum berubah jadi serbuk halus.
Tongkat panjang yang ditunjuk, semuanya berubah menjadi serbuk halus!
"Sudah kau lihat dengan jelas?" Tongkat besi di tangan Qin Yu berubah menjadi kehampaan, sambil tersenyum memandang kedua saudaranya.
Hou Fei dan Hei Yu saling memandang, kedua mata mereka sama-sama memancarkan ketidakpercayaan.
Sungguh kakak yang aneh. Hou Fei merasa pahit di hati, mendongak memandang Qin Yu dengan pasrah berkata: "Kakak, aku sudah berlatih tiga puluh ribu tahun di sini baru bisa menguasai Tiga Jurus Guntur. Kau bahkan tidak pernah benar-benar berlatih, hanya di luar selama tiga ribu tahun, tapi sudah menguasai Tongkat Penggetar Langit."
Hei Yu memandang siluet Qin Yu, dalam hati bergumam: "Kakak tetap sekuat dulu, sepertinya aku harus lebih perlu berusaha."
“Sebenarnya teknik tongkat kalian sudah memasuki Jalan. Satu Jalan bagaikan sepuluh ribu Jalan. Asalkan pemahaman terhadap ruang angkasa cukup mendalam, teknik tongkat, pistol, maupun tinju akan dikuasai. Kelincahan gerak yang kugunakan tadi hanya mengandalkan pemahaman terhadap ruang semata. Saat pemahaman ruangku sudah cukup, bahkan bisa kuhancurkan ruang di suatu lokasi. Orang yang berada di situ secara alami akan terkoyak. Inilah kekuatan mematikan Jalan Agung.” Qin Yu memberikan penjelasan.
