Zixuanxing!
Tiga kata itu menyambar kesadarannya bagai disambar petir. Kilasan gambar melintas dalam benaknya: masa kecil penuh latihan keras, canda tawa dengan kakak-kakak di pemandian air panas, momen kebersamaan dengan sang Ayah Raja...
Pulang!
Qin Yu merasakan seluruh jiwanya berdebar kencang, dorongan untuk pulang tiba-tiba menghempas lautan ketenangan dalam hatinya dengan gelombang dahsyat tak berujung, Qin Yu sama sekali tidak bisa meredakan impulsif itu.
"Fu Bo, kau bilang masuk ke sini bisa langsung tiba di ruang angkasa itu?" Qin Yu bertanya.
"Benar, kenapa? Kau mau masuk?" Fu Bo melihat ekspresi Qin Yu lalu balik bertanya.
Qin Yu menghela napas panjang: "Zixuanxing adalah tempat aku dibesarkan. Bahkan dengan kekuatanku saat ini yang bisa mengoyak ruang, membuat jalur yang memungkinkanku memasuki dunia mortal... sulit, aku belum sanggup."
"Untunglah Senior Che Hou sudah menempa jalur ruang ini." Sukacita memenuhi hati Qin Yu.
"Kau boleh masuk, tapi Qin Yu, jangan lupa—begitu kau punya kemampuan membuka pintu besar 'Balai Artefak', pastikan kau kembali." Fu Bo berpesan.
Qin Yu menganggukkan kepala.
“Tenang, aku akan kembali.” Setelah berkata demikian, pandangan Qin Yu beralih ke pilar di hadapannya.
Mengambil satu langkah, seluruh tubuh Qin Yu langsung menyatu ke dalam pilar dan menghilang.
Sekejap, bintang-bintang berputar.
Qin Yu hanya merasakan tubuhnya melesat dengan gesit. Matanya hanya menangkap arus kacau di ruang angkasa - pemandangan yang sering dia lihat saat mengoyak dimensi. Sekitar tujuh kali napas kemudian, pemandangan di hadapannya pun berubah.
Arus kacau telah menghilang, yang terhampar di hadapannya kini adalah luar angkasa tak berujung.
“Gaya gravitasi di sini benar-benar lemah,” ujar Qin Yu sambil menoleh ke belakang. Di belakangnya terdapat lubang hisap yang tidak mencolok, yang sekilas mirip lubang hitam, hanya saja gaya gravitasinya terlalu kecil.
Qin Yu paham, selama memasuki lubang hitam ini, dia pasti bisa kembali ke Kuil Misteri.
Qin Yu mengingat posisi ini dalam-dalam di dasar hatinya.
“Planet Zixuan seharusnya tidak jauh dari sini.” Qin Yu menatap hamparan ruang angkasa tak berujung, kesadaran spiritualnya segera menyebar ke segala penjuru. Saat menyebarkannya, barulah ia sadar jangkauan kesadarannya ternyata jauh melampaui batas yang bisa dicapai di alam dewa, iblis, dan siluman.
Qin Yu merasakan sensasi yang sangat jelas: hanya dengan memancarkan sedikit energi saja, ia bisa membuat ruang angkasa alam mortal ini terkoyak.
“Ternyata tingkatannya memang satu tingkat lebih rendah dibanding ruang alam dewa, iblis, dan siluman.” Qin Yu melambaikan tangannya.
Seketika terbentuk jurang dimensi raksasa sepanjang 10.000 meter di hadapannya. Dari celah dimensi ini terus memancar kekuatan melahap, namun pengaruhnya tak sampai pada Qin Yu. Beberapa saat kemudian, celah itu pun otomatis diperbaiki oleh ruang angkasa.
“Ternyata metode yang dulu digunakan Zhou Xian tidak sehebat itu,” desah Qin Yu dengan kagum.
"Dulu Zhou Xian bisa merobek ruang angkasa dengan lambaian tangan di hadapanku, bahkan dengan mudah menghancurkan suatu area ruang. Saat itu aku benar-benar terpaku."
"Kini jelas bahwa ruang yang dirobek dan dihancurkan Zhou Xian itu hanyalah ruang di dunia mortal. Ruang dimensi mortal termasuk tingkat terendah. Merusak ruang jenis ini tidak terlalu hebat, dan sekarang Qin Yu pun bisa melakukannya dengan mudah."
"Zixuanxing benar-benar tidak jauh dari sini." Kesadaran spiritual Qin Yu telah mendeteksi keberadaan Zixuanxing yang berjarak hampir setengah galaksi.
Dengan satu Lompatan Besar, tubuh Qin Yu langsung menghilang dari ruang angkasa ini.
……
Qin Yu berdiri di Huang Shi Xing, memandang planet raksasa di kejauhan - Zixuanxing. Dulu di planet kuning inilah ia berlatih keras hingga akhirnya memahami konsep 'tingkat Bintang Gelap'.
Dari arah Planet Huang Shi, kobaran api menggila dan kilau putih di Planet Zixuan terlihat jelas di kejauhan. Itu jelas adalah dua wilayah kutub ekstrem di Zixuanxing. Qin Yu melesat dengan gesit menuju planet tersebut.
Semakin dekat, Qin Yu mulai melihat hamparan lautan luas di Zixuanxing beserta Lautan Bintang Kerusuhan di bagian tengahnya. Di utara zona laut tersebut terdapat sepetak daratan kecil: Benua Qianlong. Sementara daratan besar di selatan adalah Benua Tenglong.
Memandangi setiap sudut Zixuanxing, serangkaian adegan bermunculan dalam benak Qin Yu.
Pelatihan ilmu bela diri di Benua Qianlong.
Pertempuran sengit di dunia kultivasi bawah laut.
Kegilaan kobaran Api Langit yang membakar Benua Tenglong.
……
Qin Yu berdiri di ambang Zixuanxing, namun ragu memasuki atmosfernya. Setelah lama termangu, ia akhirnya meredakan gejolak hatinya sambil menggelengkan kepala dan tersenyum getir: "Perasaan semakin gentar saat mendekati kampung halaman."
Kemudian, sosok Qin Yu lenyap tanpa bekas, telah memasuki Zixuanxing.
Benua Qianlong.
Sudah sekitar empat ribu tahun sejak Qin Yu terbang ke dunia immortal, iblis, dan siluman. Dalam kurun waktu tersebut, Benua Qianlong telah mengalami pergantian dinasti berkali-kali, tak satu pun kerajaan yang mampu bertahan gemilang selamanya.
Dinasti Qin di masa lalu, Dinasti Han di masa lampau, Dinasti Song di era silam—semuanya kini hanya tinggal kenangan.
Di zona permukiman Orang Biasa di Benua Qianlong saat ini, muncul persatuan langka yang sulit terulang.
Kekaisaran Tang!
Kaisar pendiri Kekaisaran Tang, Li Shi, berjuang mati-matian separuh hidupnya, akhirnya berhasil menyatukan hampir seluruh wilayah Benua Qianlong. Kecuali... wilayah terlarang umat manusia "Hutan Belantara Tak Bertepi" yang menjadi wilayah kekuasaan monster.
Kekaisaran Tang telah berdiri selama lebih dari dua abad, kini makmur tiada tara. Namun karena tak memiliki musuh yang berarti, strata bangsawan di seluruh kekaisaran tampak mulai merosot—sibuk mengejar kenikmatan, memperebutkan wanita cantik, dan memburu umur panjang...
Ini juga membuat kultivator semakin diagungkan.
……
Kekaisaran Tang, Kota Guangling.
Kota Guangling termasuk salah satu kota besar di Kekaisaran Tang. Yang paling terkenal di sini adalah gadis-gadis cantik dan makanan enak. Gadis cantik menarik banyak sastrawan berbakat, sementara makanan lezat memikat strata bangsawan. Kemakmuran kota ini sudah tak perlu diragukan lagi.
Menjelang senja, lentera-lentera mulai digantungkan di jalan-jalan Kota Guangling. Malam hari adalah saat paling ramai di seluruh kota. Orang-orang lalu lalang di jalanan, banyak yang mengenakan jubah sutra mewah dengan pelayan kecil mengikuti di belakang.
"Tuanku, hari ini kita ke mana?" tanya seorang pelayan dengan hormat.
Sang tuan mengelus perut buncitnya, jari kelingkingnya membetulkan kumis melintang sambil berkata tenang: "Hari ini, kita ke 'Yuehua Fang'."
"Siap, Tuanku." Pelayan itu membungkuk hormat.
Namun tepat di saat itu——
Seberkas kilatan cahaya gemilang menyambar dari langit, sebuah pedang tajam!
“Tuanku yang berperut buncit itu tiba-tiba berubah raut wajahnya, menarik napas dalam-dalam. Perutnya yang besar itu menyusut drastis. Tangan kanan tuanku memerah, disertai tiupan angin kencang yang menderu, lalu dengan keras ia menghantamkan tinjunya.”
“Satu pukulan keluar, menghasilkan dentuman udara yang memekakkan telinga.”
“Braak!”
“Pedang panjang itu remuk berkeping-keping. Si pembunuh itu muntah darah, lalu segera melarikan diri.”
“Bocah pelayan itu matanya menyala dingin, hendak mengejar. Sang tuan berdehem, berkata dengan kejam: 'Jangan kejar. Orang itu cuma pembunuh tembaga dari Tian Wang. Mengejar pun tak ada gunanya.'”
“‘Orang Tian Wang?’ Bocah pelayan itu juga berubah pucat. ‘Tuanku, kalau begitu...’”
“‘Pulang dulu. Orang yang ingin membunuhku ternyata cuma menyewa pembunuh tembaga. Sungguh meremehkanku!’ Wajah sang tuan berkerut dingin, lalu ia berbalik pergi.”
“Adegan di jalanan itu disaksikan oleh banyak pengunjung rumah makan di tepi jalan.”
“Tian Wang? Tian Wang masih ada?” seorang pemuda berbaju hitam yang duduk di rumah makan bergumam pelan.
Ini adalah Qin Yu yang baru tiba di Benua Qianlong. Kembali ke kampung halaman, Qin Yu tidak langsung pulang. Ia lebih dulu mengenali kembali tanah kelahirannya yang telah berubah selama empat ribu tahun. Dengan kesadaran spiritualnya yang menutupi seluruh Zixuanxing, di planet ini hanya tersisa kakak keduanya 'Qin Zheng'.
Sedangkan ayahanda kaisar Qin De, kakak pertama Qin Feng, serta Feng Yuzi dan lainnya, sudah tidak ada di Zixuanxing. Termasuk adik perempuan Xiao Lu dari masa kecil juga telah pergi.
Qin Yu tahu, kakak-kakaknya memiliki kecepatan peningkatan kemampuan yang relatif cepat. Ditambah harta karun yang ia tinggalkan, empat ribu tahun cukup bagi mereka untuk mencapai asensi ke dunia dewa. Adapun kakak kedua 'Qin Zheng' yang masih berada di dunia mortal sampai sekarang, hal ini memang telah Qin Yu perkirakan. Bagaimanapun, Qin Zheng adalah yang paling lambat dalam peningkatan kemampuan di antara tiga saudara.
“Orang tadi itu pembunuh tembaga Tian Wang, tak disangka Bos Wang yang biasa menyimpan banyak trik ternyata punya kekuatan sehebat itu.” Beberapa putra bangsawan di rumah makan mulai berdiskusi.
“Cuma menyewa pembunuh tembaga, sepertinya orang yang ingin membunuh Bos Wang terlalu pelit. Kalau menyewa 'pembunuh Gu Hui' dari Tian Wang, siapa yang bisa kabur?” Ucap putra bangsawan lain.
Qin Yu terdiam sejenak mendengar itu.
Pembunuh Gu Hui?
Di masa lampau saat dirinya masih di dunia mortal, sepertinya tidak ada level 'Gu Hui' dalam hierarki pembunuh bayaran.
“4.000 tahun, perubahan yang benar-benar drastis.” Qin Yu menghela napas perlahan sambil meneguk habis anggur di gelas. Selama ini, teknologi pembuatan minuman di Benua Qianlong memang meningkat pesat.
“Saudara Li, kabarnya Nona Qin Yutong, putri sulung keluarga besar Qin—keluarga nomor satu di dunia persilatan—akan segera tiba di Kota Guangling. Kalian sudah tahu?” Salah seorang putra bangsawan bertanya.
“Saudara Guo, ini sudah lama kuketahui. Kalau tidak, buat apa aku datang ke Kota Guangling? Dan aku tahu, Nona Qin Yutong seharusnya tiba di Guangling besok,” kata Saudara Li itu.
“Nona Qin Yutong adalah gadis tercantik di dunia persilatan. Jika ada yang bisa menikahinya, bukan hanya mendapatkan sang kecantikan, bahkan bisa melatih ilmu rahasia tertinggi Keluarga Qin.”
“Siapa yang tidak setuju? Keluarga Qin telah mewariskan garis keturunan hampir 3.000 tahun. Kekuatan mereka tak perlu diragukan lagi.”
……
Seketika, sekelompok orang mulai berdiskusi tentang ‘Qin Yutong’ ini.
Qin Yu justru merasa curiga.
“Keluarga Qin ini bisa bertahan 3.000 tahun, mungkin ada hubungannya dengan Kakak Kedua,” batin Qin Yu. Tapi menurutnya, keluarga sendiri seharusnya bukan sekadar klan persilatan kecil.
Selain itu, hanya dengan mengamati kesadaran spiritualnya.
Di markas besar keluarga Qin di Kota Yanjing, di sekitar kakak kedua Qin Yu 'Qin Zheng', terdapat sejumlah ahli tahap Penyeberangan Tribulasi. Bahkan tidak sedikit ahli sanxian. Kekuatan keluarga Qin ini setara dengan beberapa aliran kultivasi di Benua Tenglong.
Qin Yutong yang disebutkan itu, keesokan harinya juga diamati sekilas oleh Qin Yu. Memang parasnya luar biasa cantik. Namun Qin Yu tidak terlalu memperhatikan. Kemudian Qin Yu menjelajahi beberapa kota di Benua Qianlong.
Tiga hari kemudian.
Qin Yu tiba di Kota Yanjing.
Kota Yanjing tetap menjadi markas besar keluarga Qin, bahkan setelah bertahun-tahun berlalu!
Meskipun terjadi pergantian dinasti di Benua Qianlong, setiap generasi penguasa tahu satu hal... Ada keluarga besar tersembunyi 'Qin' yang memiliki kemampuan menghancurkan pondasi dasar suatu dinasti dalam sekejap.
Jadi selama bertahun-tahun ini, Kota Yanjing selalu menjadi milik Keluarga Qin. Kediaman Raja Zhen Dong di masa lalu kini telah berganti nama menjadi 'De Yuan'. Selama 4000 tahun, pemilik De Yuan selalu berasal dari garis keturunan Keluarga Qin.
Qin Yu berdiri sendirian di depan gerbang kediaman De Yuan.
"Aku... sudah kembali." Bisik Qin Yu pelan.
Di depan pintu masuk De Yuan, tak ada seorang pun berani mendekat selain Qin Yu. Setiap kali ada yang mencoba mendekat, pengawal De Yuan akan memandang dingin. Tapi saat Qin Yu berdiri di sana, para pengawal itu berpura-pura tidak melihatnya.
Bahkan orang-orang yang lewat di sekitarnya pun mengabaikan kehadirannya. Sinar yang menyinari area tempat Qin Yu berdiri secara otomatis terdistorsi.
Pemahaman tentang hukum ruang memungkinkan Qin Yu mendistorsi ruang sehingga tak terlihat oleh sekeliling. Mungkin di dunia immortal, iblis, dan siluman ini tidak semudah itu, tapi di dunia mortal, Qin Yu bisa mengendalikan ruang dengan sangat mudah dan santai.
Saat ini, sepasang ayah dan anak perempuan berjalan mendekat. Sang wanita mengenakan cadar, sementara sang ayah memakai pakaian sederhana.
Meski wanita itu bercadar, Qin Yu mampu menembus wajahnya. Wanita ini ternyata adalah 'Qin Yutong' yang pernah ia temui sebelumnya, yang dijuluki sebagai Kecantikan Nomor Satu Dunia Persilatan.
"Ayah, untuk apa kepala keluarga memanggil seluruh cabang marga kita kali ini?" tanya seorang gadis cantik berusia sekitar dua puluh tahun kepada pria paruh baya berbaju hijau di sampingnya melalui telepati.
Pria berbaju hijau itu menjawab dengan dingin melalui telepati: "Jangan banyak tanya. Sejak tiga hari lalu kepala keluarga mengeluarkan panggilan darurat, pasti ada hal penting."
Percakapan ayah-anak ini menggunakan teknik telepati yang dikuasai ahli seni bela diri internal. Dengan kemampuan Qin Yu, percakapan itu terdengar jelas bagainya.
Pengawal Kediaman De menghentikan pasangan ini. Sang ayah hanya menunjukkan selembar undangan, dan seketika itu juga pengawal mengizinkan mereka masuk.
……
“Cabang samping? Tak kira Kakak kedua sudah memecah keluarga menjadi tersebar, mungkin ini lebih baik.” Qin Yu berdiri tenang di pintu masuk kediaman, hanya dalam satu hari sudah banyak orang memegang undangan memasuki kompleks 'Deyuan'. Mereka datang sendiri atau hanya membawa satu atau dua pengikut.
“Tuan, mengapa kau tak masuk?” Sebuah suara terdengar dalam hati Qin Yu.
Telepati - ini adalah Mò Qílín, binatang roh yang memiliki hubungan jiwa dengan Qin Yu. Hanya dia yang bisa merasakan kedatangan tuannya.
“Mò Qílín, kau sudah memberi tahu Kakak kedua Qin Zheng tentang kepulanganku, ya?” Qin Yu bertanya melalui telepati.
