Penjaga Tetua melihat ekspresi tertegun dan pandangan menyala-nyala Qin Yu, Liu Lan, dan Wen Feng. Senyum puas mengembang di wajahnya.
Dia sangat menyukai pemandangan ahli tingkat tertinggi dari aliran Jinxingzong bersikap seperti ini di hadapannya.
Hal yang sama telah dilakukannya tiga kali selama menjabat sebagai Penjaga Tetua. Setiap kali melihat ahli tingkat lanjut berstatus tinggi mengetahui rahasia ini dan bertingkah bego, dia selalu merasa puas sejenak.
"Terlalu, terlalu kuat." Dasar hati Liu Lan dipenuhi kegembiraan.
Meski sudah membayangkan 'Jinxing Lingzhu' sangat berbahaya, tapi dia sama sekali tidak menyangka akan mencapai level ini. Pantas saja setiap generasi Raja Jinxing tak ada yang berani melawan. Pantas proses melewati tribulasi dewa tak pernah kalah.
"Harus dapatkan, harus!" Liu Lan mengepal tinju erat-erat, kedua tangannya bergetar karena kegembiraan. Belum pernah sebelumnya dia berambisi sekuat ini.
Di dasar hati Wen Feng juga terdapat kerinduan.
Kerinduannya terhadap 'Permata Jin Xing' itu begitu besar, namun saat melihat Qin Yu dan Liu Lan di sisinya, dia sangat sadar bahwa dirinya sama sekali bukan rival bagi Qin Yu maupun Liu Lan.
"Meteor juga seperti ini, sepertinya dia sangat menginginkan Permata Jin Xing," Wen Feng berhela napas dalam hati.
Baik Wen Feng, Liu Lan, maupun Penjaga Tetua itu... mereka semua tak tahu... yang membuat Qin Yu bergembira bukanlah kehebatan Permata Jin Xing, melainkan Kuil Misteri!
Asalkan menyatu dengan Permata Jin Xing, Qin Yu akan mampu membuka pintu 'Ruang Artifak', yang berarti dia bisa mendapatkan seluruh Kuil Misteri!
"Permata Jin Xing adalah milikku," kilatan tajam tiba-tiba memancar dari mata Qin Yu.
Ini adalah pertama kalinya sejak tiba di Dunia Bintang Gelap, Qin Yu bersikap begitu tegas. Matanya menyapu Liu Lan di sampingnya, melihat pandangan membeku itu, Qin Yu hanya tersenyum tipis dalam hati.
Apakah ada yang bisa menghalangiku mendapatkan Bola Roh Jin Xing?
"Ketiga kalian tentu telah memahami betapa berharganya harta warisan 'Bola Roh Jin Xing'. Dan saat ini, kalian semua memiliki syarat untuk memperoleh Bola Roh Jin Xing dan menjadi Raja Hukuman Emas yang baru. Jika ingin mendapatkan 'Bola Roh Jin Xing', bersiaplah dengan baik. Setelah Yang Mulia Xing Yuan melewati tribulasi, akan diadakan pertandingan antara kalian bertiga. Pemenangnya akan menjadi Raja Hukuman Emas yang baru." Penjaga Tetua tersenyum menjelaskan.
Wakil Ketua Aliran Liu Lan pertama kali berdiri, dengan senyum percaya diri berkata: "Penerus berikutnya sebagai Raja Hukuman Emas, pasti adalah aku. Anggota Dewan Meteor dan Komandan Batalyon Wen Feng, kekuatan mereka jauh lebih lemah daripadaku."
"Sepertinya sangat yakin diri ya?" Wen Feng mengerutkan alisnya, menyindir.
"Apakah kau juga ingin bertanding denganku?" Wakil Ketua Aliran Liu Lan membalas, wajahnya memancarkan hawa dingin. "Jangan lupa. Dalam pertandingan ini, jika nyawa melayang karena kecerobohan, jangan salahkan aku."
Ancaman tanpa tedeng aling-aling.
Wen Feng tersenyum dingin: "Percaya diri? Aku tidak bernafsu akan posisi Raja Hukuman Emas, percaya diri apa? Tapi melihat kesombonganmu, aku merasa kasihan. Apakah kau benar-benar yakin bisa menjadi Raja Hukuman Emas yang baru?"
Liu Lan mengangkat dagu dengan percaya diri, berkata dengan nada dingin: "Posisi Raja Hukuman Emas berikutnya, selain aku siapa lagi yang lebih layak? Apakah kalian berdua tingkat Kaisar 15 bintang berani menantangku?"
"Asumsi orang-orang."
Suara membeku menggema, disertai aura perkasa yang menekan tubuh Liu Lan. Napasnya tercekat, bahkan dadanya terasa sakit karena tekanan itu.
Liu Lan menatap ke arah sumber aura - Qin Yu yang berdiri dengan pandangan dingin mengarah padanya.
"Liu Lan, apa kau pikir menerima 'token tingkat Kaisar 15 bintang' berarti kekuatanmu setara?" Qin Yu menyeringai dingin.
"Kau... menyembunyikan kekuatan?" Wakil Ketua Aliran Liu Lan melotot.
Qin Yu tersenyum sinis, lalu berkata pada Wen Feng: "Saudara Wen Feng, mari kita pergi." Wen Feng yang senang melihat Wakil Ketua Aliran Liu Lan dipermalukan, segera mengikuti Qin Yu sambil tertawa riang.
Wakil Ketua Aliran Liu Lan menatap punggung Qin Yu dan Wen Feng yang pergi, matanya memancarkan kilatan dengki jahat. Dalam hati ia mendengus: "Menyembunyikan kekuatan? Sehebat apa lagi yang bisa disembunyikan? Aura kuat belum tentu kekuatan sebenarnya. Kalian ingin merebut posisi raja? Mimpi!"
Tak lama kemudian, Wakil Ketua Aliran Liu Lan juga meninggalkan Kuil Warisan.
Di dalam Kuil Warisan, hanya tersisa 'Penjaga Tetua' yang masih duduk bersila di atas bantal meditasi. Sang tetua menyaksikan ketiga orang itu pergi secara berurutan, senyum tipis mengembang di sudut bibirnya: "Oh, lumayan. Sepertinya pertarungan kali ini akan lebih sengit. Si Meteor itu, kedalamannya tak tertembus."
……
Qin Yu, Wen Feng, dan Liu Lan telah berada di tempat tinggal masing-masing dengan tenang, sesekali mengobrol dengan beberapa teman sejak bertemu Penjaga Tetua dan mengetahui rahasia itu. Mereka semua menunggu satu hari - saat Xing Yuan, Raja Hukuman Emas, menghadapi tribulasinya beberapa bulan kemudian.
Di Bintang Hukuman Emas, jumlah ahli yang berkumpul semakin bertambah banyak.
Seiring waktu, jumlah ahli tingkat Kaisar yang tiba di Bintang Hukuman Emas telah mencapai angka mengerikan 3.000!
Ahli-ahli tingkat Kaisar ini berasal dari aliran Jinxingzong, Heiyanzong, maupun Bai Xuanzong. Mayoritas dari mereka telah menghentikan pelatihan keras di Bintang Gelap, datang ke sini hanya untuk menyaksikan sang Raja Hukuman Emas menghadapi tribulasi.
Tribulasi tiga raja agung tidak memiliki bahaya sama sekali, sementara probabilitas keberhasilan bagi kaum Bintang Gelap biasa relatif lebih rendah. Para ahli tingkat Kaisar ini tentu ingin mengamati proses orang lain melewati tribulasi untuk mengumpulkan pengalaman guna mempersiapkan tribulasi mereka sendiri di masa depan.
Qin Yu tinggal di istana yang sama dengan Wen Feng.
Tapi biasanya keduanya lebih banyak bermeditasi. Sesekali baru berkumpul. Hari-hari ini, sejumlah besar ahli tingkat Kaisar dari aliran Jinxingzong juga datang mengunjungi dua ahli besar ini.
Qin Yu dan Wen Feng duduk di kedua sisi meja panjang. Di atas meja ini tersususun belasan hidangan lezat. Terhadap masakan khas Dunia Bintang Gelap, Qin Yu cukup menyukainya.
Bagi praktisi bela diri, makan-minum dan sejenisnya hanyalah bentuk relaksasi di tengah perjalanan keras latihan.
"Saudara Wen Feng, sebelumnya tak kusangka Gunung Suci bisa seramai ini," ujar Qin Yu sambil menyeruput anggur dengan senyuman.
Wen Feng mengangguk sambil tersenyum: "Di Gunung Suci sebelumnya ahli tingkat Kaisar paling banyak puluhan. Tak disangka sekarang malah melampaui seribu. Sementara di seluruh kota, jumlahnya lebih dari tiga ribu."
Di Gunung Suci, ahli-ahli tingkat Kaisar hampir semuanya berasal dari aliran Jinxingzong. Sementara ahli dari Sekte Api Gelap dan Sekte Putih Misterius, mayoritas tinggal di kota-kota. Hanya mereka yang berstatus tinggi yang mungkin diizinkan naik ke Gunung Suci.
Saat Qin Yu dan Wen Feng sedang asyik berbincang, seorang pengawal mendekat.
"Yang Mulia Wen Feng, Yang Mulia Meteor, ada sembilan ahli tingkat Kaisar dari luar yang ingin mengunjungi Yang Mulia berdua," lapor pengawal itu dengan hormat.
Qin Yu dan Wen Feng saling pandang dengan senyum getir.
"Ini rombongan kedua yang datang hari ini, bukan?" ujar Qin Yu sambil tersenyum.
"Sudah beberapa puluh hari terakhir ini, hampir setiap hari ada satu atau dua kelompok yang berkunjung," Wen Feng menggeleng pasrah.
Keduanya - Qin Yu sebagai Komandan Batalyon Pasukan Penegak Hukum dan Wen Feng sebagai satu-satunya anggota dewan - memiliki status setara dengan Wakil Ketua Aliran. Ditambah posisi mereka sebagai dua dari tiga penerus Raja Hukuman Emas, wajar saja banyak pihak yang berusaha menjalin hubungan.
“Suruh mereka masuk.” Wen Feng berkata.
“Siap.” Pengawal itu segera mundur.
Qin Yu dan Wen Feng sama-sama paham bahwa orang-orang ini jarang berkunjung, jika ditolak tentu terkesan kurang pertimbangan.
……
Setelah gelombang tamu terus berdatangan, Qin Yu akhirnya mencapai ambang batas kesabarannya. Langsung dia umumkan akan melakukan latihan bertapa tertutup hingga sehari sebelum tribulasi.
Sebenarnya, saat ini jarak hari tribulasi Raja Hukuman Emas hanya tersisa sekitar sebulan.
Tapi semakin mendekati hari H, semakin banyak orang yang mengunjungi Qin Yu dan Wen Feng. Sehari setelah Qin Yu bertapa, Wen Feng pun terpaksa ‘menutup diri’. Hanya dengan cara ini mereka bisa menolak tamu.
……
Di dalam ruangan, cahaya matahari menyelinap masuk.
Qin Yu duduk bersila tenang di atas tempat tidur, kedua matanya terpejam.
Tiba-tiba, sosok Qin Yu menghilang tanpa jejak.
Pada saat yang sama, di sebuah hamparan rerumputan di ruang lantai kedua Jiang Lan Jie, sosok Qin Yu telah tiba-tiba muncul dalam posisi duduk bersila dengan mata terpejam. Qin Yu berencana melatih diri selama tiga puluh hari, namun di ruang dimensi lantai kedua Jiang Lan Jie ini, waktu yang tersedia baginya untuk berlatih mencapai hampir 3.000 hari.
Dalam benak Qin Yu, bola jiwa cinnabar-nya memancarkan kilatan cahaya pelangi samar, sementara kesadarannya terus-menerus merenungkan pemahaman tentang hukum ruang yang ditinggalkan oleh Zuo Qiumei.
Mengurai, menganalisis, menyatukan, menghubungkan...
Kesadaran Qin Yu tak henti-hentinya menjalani proses ini untuk setiap pencerahan yang diperoleh. Dalam kondisi seperti ini, sang pemuda sepenuhnya melupakan waktu dan segala hal di sekitarnya. Waktu terus mengalir, sementara setiap helai pemahaman baru membuatnya penuh kegembiraan.
Perasaan itu sungguh ajaib.
Seiring penelitian, misteri ruang angkasa di hadapannya semakin berkurang, pemahaman terhadap hakikat alam semesta semakin mendalam. Penelitian ini terus berlanjut, Qin Yu bahkan merasakan suatu perasaan... jika terus seperti ini, suatu hari dirinya akan sepenuhnya memahami seluruh ruang angkasa dan menguasainya sepenuhnya.
Qin Yu yakin, saat itulah dirinya akan menguasai hukum ruang.
Dalam kondisi kultivasi seperti ini...
Tiba-tiba, suatu Perasaan Ajaib menyusup ke dalam kesadaran jiwanya. Proses kultivasinya terhenti total. Pada detik ini, Qin Yu akhirnya memahami segalanya.
"Shen Jie? Tribulasi dewaku memang datang lebih awal." Qin Yu membuka mata, senyum tipis mengembang di wajahnya.
Mengenai tribulasi-nya sendiri, Qin Yu sudah mempersiapkan diri. Dia memperkirakan tribulasi akan datang dalam hitungan ratusan tahun. Saat dia sedang melatih diri tadi, dia merasakan dengan jelas... tribulasi-nya akan datang '108 tahun' kemudian.
"Lebih cepat dari yang kuduga," gumam Qin Yu dalam hati.
108 tahun kemudian, dirinya akan menghadapi tribulasi. Setelah melewatinya, tak lama kemudian dia akan asensi ke Negeri Dewa. Qin Yu sangat memahami: Begitu tribulasi terlampaui, umumnya dalam setahun seseorang akan langsung asensi. Waktunya sangat singkat.
"108 tahun cukup untukku menyelesaikan banyak hal," Qin Yu bergumam pada diri sendiri. "Segera Raja Hukuman Emas Xing Yuan akan menghadapi tribulasi. Setelah aku merebut posisi raja baru dan menyatu dengan Permata Hukuman Emas, aku akan pergi ke Kuil Misteri untuk membuka Ruang Artifak..."
Dalam benak Qin Yu langsung terangkai serangkaian rencana.
"Dewa. Bagi Qin Yu, ini bukan sekadar dunia yang lebih tinggi. Yang lebih penting... Dewa adalah medan perang sejatinya, arena akhir perjuangan bertahun-tahunnya."
Di sana, dia harus mengalahkan semua saingan cinta.
"Paman Lan, Lao Lao dengan kekuatan mengejutkan mereka. Jelas keluarga Li'er berasal dari keluarga terpandang di Dewa. Untuk mengalahkan banyak ahli dan menghancurkan hambatan berbagai kekuatan, aku harus memiliki kekuatan lebih dan kemampuan tambahan."
Pupil iris Qin Yu sedikit menyempit.
Catatan merakit senjata spiritual dari ahli pandai besi nomor satu Dewa - 'Sang Dewa Tukang' Che Houyuan, harus direbut Qin Yu. Dia paham betul status ahli merakit nomor satu di dunia yang menjunjung kekuatan!
"Kuil Misteri harus menjadi milikku, tapi sebelumnya, Kristal Jinxing wajib kudapatkan." Gumam Qin Yu dalam hati.
Segera mata Qin Yu kembali menutup.
“Percepat latihan, masih ada waktu sebelum Raja Hukuman Emas Xing Yuan menjalani tribulasi.” Kesadaran Qin Yu kembali terbenam dalam pemahaman ruang warisan Zuo Qiumei.
Mengurai, menganalisis...
Waktu berlalu tanpa terasa. Di ruang lantai kedua Jiang Lan Jie yang memiliki seratus kali lipat waktu pihak luar, Qin Yu semakin mendalami ilmunya.
Pada suatu saat——
“Hm?” Debaran aneh dalam kesadarannya membuat Qin Yu tersentak bangun seketika.
Qin Yu yang duduk di rerumputan membuka matanya, senyum tipis mengembang: “Ternyata sudah 3.000 hari.” Kemudian tubuhnya menghilang dari Jiang Lan Jie lantai kedua.
Pada levelnya saat ini, jika Qin Yu menentukan waktu bangun sebelumnya, bahkan saat kesadarannya tenggelam dalam pencerahan, dia pasti akan tersadar tepat pada saat yang telah ditentukan.
……
“Kreek!”
Qin Yu yang telah selesai berlatih dalam bertapa akhirnya keluar dari ruangan. Ia mendongak melihat langit, tak kuasa menarik napas dalam-dalam menghirup udara segar yang dingin.
"Banyak sekali orang."
Kesadaran spiritual Qin Yu langsung mendeteksi, di seluruh Gunung Suci setidaknya ada 10.000 cultivator monster beterbangan rapat di udara menciptakan keributan. Besok adalah hari tribulasi Raja Hukuman Emas, wajar jika hari ini ramai seperti ini.
Pemuda yang tak diketahui sudah berapa lama duduk di bangku batu di halaman, langsung berdiri penuh kejutan melihat Qin Yu keluar: "Yang Mulia Meteor, akhirnya kau selesai bertapa! Yang Mulia berpesan agar kau menghadap setelah keluar dari ruangan."
"Besok Yang Mulia akan menghadapi tribulasi? Kau tahu lokasinya?" tanya Qin Yu sambil santai.
Pemuda itu segera menjawab dengan hormat: "Yang Mulia Meteor, Yang Mulia akan menghadapi tribulasi besok. Lokasi Yang Mulia menghadapi Shen Jie telah diumumkan, yaitu di sebuah planet indah yang tidak berpenghuni tidak jauh dari Bintang Hukuman Emas, bernama 'Bintang Bunga'. Saat ini sudah puluhan ribu ahli berkumpul di Bintang Bunga tersebut."
"Bintang Bunga ya?" Qin Yu mengangguk sambil tersenyum, "Baiklah, kau boleh pergi. Aku akan segera menghadap Yang Mulia."
"Siap, Yang Mulia Meteor." Pemuda itu mundur dengan penuh hormat.
