Saat Qin Yu melihat Xing Yuan, hatinya dipenuhi keheranan.
Begitu banyak desa di luar Kota Weichi, tak disangka mereka justru ditempatkan di lokasi yang sama. Selama 300 tahun ini, tak sekalipun mereka bertemu di desa. Qin Yu paham, ini karena dirinya jarang keluar, sebagian besar waktunya dihabiskan di ruang lantai kedua Jiang Lan Jie untuk meneliti "Jalan Formasi".
"Xing Yuan, kau juga kenal Qin Yu dan dua saudaranya?" Liliao terkejut.
Qin Yu bertiga sudah mengenal Liliao yang terkenal mudah akrab, bisa mengobrol panjang lebar dengan siapa saja.
"Qin Yu?" Xing Yuan sedikit terperanjat.
Qin Yu tersenyum dan berkata: "Saudara Xing Yuan, sebenarnya aku punya dua nama. Saat berada di dunia dewa, iblis, dan siluman, aku menyebut diri 'Qin Yu'. Sedangkan di Dunia Bintang Gelap, aku dipanggil Meteor. Kau bisa memanggilku Qin Yu mulai sekarang."
"Oh begitu rupanya." Xing Yuan mengangguk.
Hingga saat ini Xing Yuan sama sekali tidak curiga dengan identitas Qin Yu. Dia mengira Qin Yu menggunakan nama berbeda karena sering berpetualang di dunia dewa dan iblis.
"Saudara Xing Yuan, izinkan aku memperkenalkan adik kedua Hou Fei dan adik ketiga Hei Yu." Qin Yu yang sedang gembira melihat Xing Yuan tersenyum, sementara Hou Fei dan Hei Yu memberikan hormat dengan sopan.
Xing Yuan juga mengerahkan senyuman tipis dan memberikan hormat.
Sejak awal melihat Xing Yuan, Qin Yu sudah merasakan ada beban pikiran pada dirinya. Kini perasaan itu semakin kuat, membuatnya bertanya: "Saudara Xing Yuan, kulihat ada sesuatu yang mengganjal di hatimu."
"Xing Yuan, lihat!" tiba-tiba Liao Li berseru sambil menunjuk ke kejauhan.
Di kejauhan terlihat sepasang suami istri paruh baya membawa seorang wanita berbaju ungu berjalan menuju rumah kepala desa. Pandangan Xing Yuan langsung terkunci pada wanita berbaju ungu itu, tak bisa dilepaskan dalam waktu lama.
"Kak, Xing Yuan ini tertarik sama gadis itu," bisik Hou Fei sambil menyeringai nakal di samping Qin Yu.
Senyuman samar muncul di wajah Qin Yu dan Hei Yu.
"Xing Yuan, baru sebentar asensi ke Negeri Dewa, tapi Raja Hukuman Emas Dunia Bintang Gelap kita sudah punya wanita idaman. Harus kita rayakan nih, hehe..." canda Qin Yu.
Berkebalikan dengan dugaan Qin Yu, Xing Yuan malah menghela napas panjang: "Raja Hukuman Emas? Di sini, semua status dari dunia bawah tak ada artinya."
Qin Yu mengangguk paham: "Ahli-ahli di Negeri Dewa ada yang tumbuh besar di sini, ada juga yang naik dari dunia bawah. Ruang semesta seperti dunia dewa-iblis-siluman jumlahnya lebih dari 10.000. Status dari bawah memang tak berarti."
“Tapi Xing Yuan, kenapa kau menghela napas kalau memang menyukai wanita itu?” Qin Yu penasaran bertanya.
Liao di samping menggelengkan kepala, Xing Yuan menghela napas dan berkata: "Memalukan, ceritanya bermula di hari pertamaku di Desa Fu Jue, saat itu aku bertemu..."
……
"Aku dan Zi Yun saling mencintai, tapi permintaan orang tuanya... kau pasti mengerti kesulitanku." Wajah Xing Yuan dipenuhi kepahitan.
Qin Yu, Hou Fei, dan Hei Yu saling memandang.
Seorang Raja Hukuman Emas Dunia Bintang Gelap yang terhormat, kini dibuat kesal hanya karena 2 juta spirit stone kelas rendah.
"Xing Yuan, serahkan hal ini padaku." Qin Yu langsung berkomunikasi melalui telepati.
Xing Yuan terkejut mendengar suara dalam benaknya, matanya menatap takjub ke arah Qin Yu. Di Divine Realm, komunikasi telepati hanya mungkin dilakukan oleh dewa kelas menengah yang mampu melepaskan kesadaran spiritual dari tubuh.
"Qin Yu bahkan terlambat asensi dibandingkannya, cuma sudah seribu tahun lebih, bagaimana caranya dia bisa mencapai tingkat dewa kelas menengah?"
Xing Yuan tidak tahu, tingkat jiwa Qin Yu bukanlah dewa kelas menengah melainkan atasan Dewa.
"Xing Yuan, jangan terkejut. Soal rumah di Kota Weichi, baiklah. Setelah urusan pajak selesai, aku akan menemanimu ke sana untuk membelikan satu rumah. Bagaimana?" Lanjut Qin Yu melalui komunikasi telepati.
Xing Yuan tidak bisa berkomunikasi telepati, hanya bisa menganggukkan kepala penuh rasa syukur.
Tapi di dasar hati Xing Yuan tetap ada kecurigaan: Mengapa Meteor (Qin Yu) bisa mengeluarkan 2 juta spirit stone kelas rendah yang merupakan jumlah fantastis?
Di luar halaman rumah kepala Desa Fojue, saat ini sudah berkumpul tidak kurang dari 10.000 orang. Siapa yang berani tidak datang saat pasukan Naga Hitam menarik pajak?
Ketika Qin Yu dan rombongan tiba, mereka melihat 30 pria berbaju zirah berdiri di barisan depan. Pemuda yang memimpin itu memandang sekeliling dengan sorot mata membeku.
“Tuan-tuan, sama seperti sebelumnya, semua yang telah melampaui Shen Jie wajib membayar pajak. Satu orang 1500 keping spirit stone kelas rendah per seribu tahun, silakan maju satu per satu.” Pria muda itu berseru lantang.
Seketika warga Desa Fu Jue berbaris maju satu persatu. Setiap kali seseorang membayar, pria muda itu langsung membalikkan telapak tangannya untuk menyimpan.
"Senjata penyimpanan." Qin Yu yang menyaksikan ini terkagum dalam hati, "Bahkan anak buah Naga Hitam memiliki 'senjata penyimpanan', sungguh hebat Naga Hitam."
Qin Yu tidak tahu, meskipun kekuatan Naga Hitam sangat besar, jumlah senjata penyimpanan mereka terbatas. Hanya petugas pajak yang berhak menggunakannya sementara selama masa pungutan, dan harus dikembalikan setelahnya.
"Kakak, lihat itu." Hou Fei menarik bahu Qin Yu. Mengikuti arah jari Hou Fei, Qin Yu melihat Zi Yun dan Xing Yuan sedang berdekatan dengan mesra. Senyum pun mengembang di wajahnya.
Satu per satu mereka maju membayar pajak.
Zi Yun dan Xing Yuan pun maju berurutan menyelesaikan kewajiban mereka.
“Adik Zi Yun.” Pria muda itu langsung tersenyum saat melihat Zi Yun. "Jangan lupakan Kakak Qi Yan ya."
Zi Yun mengenakan gaun ungu tipis, rambut hitam legamnya terjuntai seperti tinta. Memang seorang gadis cantik beraura. Zi Yun tersenyum tipis: "Mana mungkin melupakan Kakak Qi Yan. Tak kusangka dalam jutaan tahun singkat, Kakak sudah mencapai posisi ini di Naga Hitam."
"Xiao Yun, kau tak perlu bayar pajak." Liu Qi Yan tersenyum lebar.
Alis Xing Yuan di samping Zi Yun mengerut. Liu Qi Yan menyapu pandangannya ke Xing Yuan: "Xiao Yun, siapa dewa bawahan ini? Pelayan baru di rumahmu?"
Pelayan?
Wajah Xing Yuan dan Zi Yun berubah sedikit.
“Xiao Yun, kedatanganku ke Desa Fujue kali ini selain untuk urusan pajak, juga ingin melamar ke orang tuamu. Kita yang tumbuh bersama sejak kecil di dunia Dewa, kini aku sudah mencapai beberapa prestasi. Kurasa kau tidak akan menolak, bukan?”
Liu Qiyan berbicara tanpa sama sekali menganggap keberadaan Xing Yuan.
Orang tua Zi Yun dari belakang mendekat. Di wajah mereka terpancar senyuman yang ramah, memandangi putri mereka dengan penuh kasih sayang.
“Qiyan, membiarkan Zi Yun ikut menderita di Kolam Naga Hitam bersamamu – itu tidak mungkin!” kata ibu Zi Yun.
Liu Qiyan segera menyahut: “Dàniáng, bukankah Ibu melihatku tumbuh besar? Perasaan hatiku terhadap Xiao Yun sudah Ibu ketahui. Mana mungkin aku tega menyusahkannya? Selama bertahun-tahun di Kolam Naga Hitam, akhirnya aku berhasil membeli sebuah rumah di Zona Timur Kota Weichi. Nanti Xiao Yun bisa hidup nyaman di sana.”
Ibu Ziyun seketika matanya berbinar, Ayah Ziyun juga mengangguk halus.
Liu Qiyan segera memalingkan pandangannya ke Ziyun.
"Tidak boleh!" Ziyun buru-buru menyahut.
Liu Qiyan sama sekali tidak berbicara, melainkan memandang ibu Ziyun. Tepat! Alis ibu Ziyun mengerut sambil memarahi: "Xiao Yun, Kakak Qiyan sudah tumbuh bersamamu, masakan ikatan emosi selama bertahun-tahun takkan menyamai hubunganmu dengan Xing Yuan ini? Baru saja melakukan asensi dari dunia manusia, tidak berusaha keras berlatih, malah asyik bercinta. Prestasi apa lagi yang bisa diharapkan dari orang seperti ini di masa depan?"
Xing Yuan tercekat oleh omongan itu.
"Da niang, mungkin Xiao Yun baru saja tertipu oleh bujuk rayu orang. Baru naik ke dunia dewa sudah bisa menipu Xiao Yun sedemikian rupa, teknik merayu pria pemalas jenis ini memang terlalu hebat. Bukan salah Xiao Yun," kata Liu Qiyan dengan ekspresi tulus.
Ziyun sampai wajahnya pucat pasi karena marah, sementara Xing Yuan tetap memandang dingin Liu Qiyan.
“Xiao Yun, pria ini cuma bawahan Dewa, bagaimana bisa melindungimu? Di alam Dewa, setiap orang bisa dengan mudah menghancurkan lebur dirinya. Pria seperti ini tidak sepadan untuk kau pertahankan.” Liu Qiyan membujuk.
“Aku baru saja mencapai tingkat dewa superior. Meski atasan Dewa di Divine Realm bukanlah hal istimewa, setidaknya sudah punya kemampuan mempertahankan diri. Lagipula di belakangku ada ahli Dewa dari Kolam Naga Hitam. Paling tidak dalam batas Kota Weichi, tak ada yang berani menghina orang dari Kolam Naga Hitam kami.”
Tutur kata Liu Qiyan lembut, namun nada meremehkan terhadap 'Xing Yuan' terasa jelas oleh semua yang mendengar.
Warga sipil Desa Fu Jue mulai berdiskusi. Mayoritas malah mendukung Liu Qiyan, berpendapat Zi Yun seharusnya mengikuti Liu Qiyan. Yang mendukung Xing Yuan sangat sedikit. Tiga saudara Qin Yu berada di samping melihat.
Tangan Xing Yuan terkepal erat, buku jari memutih.
“Tapi bisakah dia memberontak? Lawannya adalah atasan Dewa, ditambah satu regu anak buah yang mayoritas dewa kelas menengah. Seorang dewa bawahan yang baru saja melakukan asensi seperti dirinya, apa lagi yang bisa dilakukan?”
“Seorang perampok di Kolam Naga Hitam berbicara panjang lebar, seolah menjadi penjahat itu sesuatu yang mulia.”
“Siapa!” Wajah Liu Qiyan berubah drastis, langsung menatap ke arah sumber suara.
Qin Yu tersenyum, Hou Fei dan Hei Yu mengikuti di sampingnya. Ketiganya melangkah mendekat: “Apa? Apakah ucapanku salah? Kau cuma bawahan rendahan dari Kolam Naga Hitam tapi berani begitu arogan, sungguh...” Qin Yu menggelengkan kepala dan menghela napas beberapa kali.
Liu Qiyan mengerutkan alis memandang Qin Yu: “Kau siapa? Aku besar di Desa Fojue, hampir semua penduduk di sini kukenal. Dari mana asalmu?”
Liu Qiyan bisa merasakan kekuatan Qin Yu yang tidak kalah darinya, sehingga bersikap lebih waspada dibanding sikap meremehkannya terhadap Xing Yuan sebelumnya.
“Calon dewa.” Qin Yu tersenyum, “Dewa yang baru saja asensi seribu tahun lebih, ada masalah?”
“Xiaoyun, ikut aku pulang ke rumah.” Ibu Zi Yun tiba-tiba mengerutkan alis.
Qin Yu segera sedikit membungkuk kepada ibu Zi Yun: “Ibu, aku teman baik Xing Yuan. Beberapa hari lalu di zona tandus, Xing Yuan menemukan tanaman obat langka bernama 'Xu Bai Cao'. Aku punya saluran di Kota Weichi. Baru saja menjual tanaman ini seharga 3 juta batu spirit kelas rendah. Uang ini belum sempat diberikan kepada Xing Yuan.”
Dengan gerakan cepat, Qin Yu mengeluarkan sebuah kantong dari udara kosong.
“Penyimpanan senjata dewa?” Melihat ini, mata orang tua Zi Yun, Liu Qiyan dan yang lain melebar.
Liu Qiyan tertegun dalam hati: “Asensi 1000 tahun, atasan Dewa? Penyimpanan senjata dewa? Saluran jual-beli obat di Weichi? Bajingan ini sebenarnya punya pengaruh apa?”
"Liu Qiyan di Kolam Naga Hitam hanyalah bawahan tingkat rendah. Dia tahu Yang Mulia Naga Hitam takkan menyerang orang-orang berpengaruh hanya untuk membela seorang antek seperti dirinya."
"Saudara Xing Yuan, apa kau termenung? Kau memberiku Xu Bai Cao, setelah dijual tentu harus kubayar. Di sini ada 300 keping batu spirit kelas atas, hitung baik-baik." Desak Qin Yu.
Xing Yuan tersadar kembali, "Saudara Qin Yu, terima kasih banyak. Aku hanya terkejut Xu Bai Cao ini bisa terjual dengan harga setinggi ini." Tangannya gemetar halus saat menerima kantong itu, meski berusaha tenang.
"Kakak Xing Yuan, biar kulihat!" Zi Yun bersemangat membuka kantong. Alasan orang tuanya melarang hubungan mereka tak lain adalah persoalan rumah.
Xing Yuan menatap tiga saudara Qin Yu dengan sedikit kegembiraan, namun hanya melihat mereka mengedipkan mata ke arahnya.
