Daratan tak berujung membentang, langit 10.000 li tanpa setitik awan.
Sepi, sunyi senyap.
Dewa Bagian Atas Qiu Zhongfu, tujuh Dewa Bagian Tengah termasuk Tan Jiu dan Yi Gongshu, serta 74 Dewa Bagian Bawah tersisa - total 82 dewa. Mereka berdiri di atas daratan luas ini, memandang sekeliling dengan ngeri terpateri di wajah.
Jin Kong mengaktifkan domain ruang-nya, namun dalam jangkauan kekuatannya, daratan tetap tak berubah. Tak hanya dia, Jin Long, Tan Jiu dan lainnya juga terbang ke segala penjuru sambil memindai setiap sudut dengan domain ruang mereka.
"Yang Mulia, tempat ini bukan ilusi!" seru Jin Kong panik setelah cukup lama terbang mendekati Qiu Zhongfu.
"Bukan ilusi!"
Tujuh Dewa Bagian Tengah - Tan Jiu, Yi Gongshu, Jin Kong, Jin Long, Le Yuyao, Le Yaorao, Liu Bing - terpaku tak percaya. Tujuh puluh empat Dewa Bagian Bawah pun terlihat ngeri dan bingung.
Semua mata tertuju pada Qiu Zhongfu, sang 'Tuan Qiu Zhong' yang merupakan pemimpin tertinggi kekuatan perampok di wilayah timur Dewa.
"Mustahil! Sama sekali mustahil!"
Qiu Zhongfu menoleh keras ke belakang, lalu ke kiri, ke kanan. Tangannya mengayunkan tangan dengan liar, menghancurkan zona-zona ruang...
Bzz! Bzz! Bzz!... Ruang terkoyak tak henti. Qiu Zhongfu bagai orang gila menghancurkan lebih dari seribu zona. Konsumsi kekuatan jiwanya yang drastis membuat wajahnya pucat pasi.
Tiba-tiba Qiu Zhongfu berhenti.
Karena dia melihat, zona ruang yang dihancurkannya telah pulih dalam sekejap mata. Semua usahanya sia-sia belaka.
"Membentuk ruang independen? Bagaimana mungkin! Bukankah ini hanya bisa dilakukan oleh Raja Dewa yang telah memahami hukum ruang? Lalu bagaimana caranya Qin Yu melakukannya..." Gumam Qiu Zhongfu dengan ketidakpercayaan, matanya memancarkan keterkejutan, kegelisahan, dan kepanikan!
Setelah menyusun formasi 'Qian Kun', tubuh Qin Yu membeku bagai patung. Di dalam benaknya, berputar berbagai pikiran dan ingatan.
"Menurutku, di atas formasi level delapan seharusnya ada formasi level sembilan, bahkan level sepuluh. Tapi sekarang, aku tak bisa lagi membuat terobosan. Pewarisku, Kuil Misteri kuserahkan padamu. Aku juga berharap gelar 'Dewa Tukang'-ku bisa kau wariskan. Berjuanglah, pewarisku!"
Pesan Dewa Tukang Che Houyuan masih jelas terekam di ingatan Qin Yu.
Di atas formasi level delapan, masih ada level yang lebih tinggi!
Hanya ‘Dewa Tukang’ Che Houyuan yang telah meneliti selama bertahun-tahun namun tak mampu memahami tingkat yang lebih tinggi, dia hanya menguasai formasi level delapan. Namun saat ini, Qin Yu tiba-tiba tersadar.
"Ternyata begini, ribuan Jalan Agung pada akhirnya bermuara pada 'Jalan' yang sama. Puncak Jalan Formasi juga terletak pada pemahaman hukum ruang, sehingga bisa membuat ruang sendiri!" Qin Yu merasa lega sejenak di dalam hati.
Di dunia Dewa, selama 1,2 triliun tahun terakhir, banyak jenius formasi berusaha keras meneliti. Namun meski mereka terus berupaya, bahkan Dewa Tukang Che Houyuan pun hanya menciptakan formasi level delapan.
"Pantasan formasi level delapan terasa familiar, prinsipnya hanya sedikit lebih sederhana dibanding hukum ruang di 'dunia Qian Kun'. Percayalah, satu terobosan lagi ke formasi level sembilan akan mencapai tingkat hukum ruang."
Qin Yu tersipu malu saat menyadari semua ini.
Dewa Tukang 'Che Houyuan' menghabiskan seluruh keringatnya baru bisa menciptakan formasi level delapan.
Sedangkan aku, justru langsung mengandalkan hukum ruang 'dunia Qian Kun', dalam satu gerakan menciptakan ruang formasi yang sempurna. Formasi 'Qian Kun' yang diciptakan Qin Yu ini sudah tidak bisa dianggap sebagai formasi biasa, melainkan sebuah ruang formasi.
Jika ingin menentukan level untuk formasi ini, maka inilah formasi level sembilan!
Formasi level delapan karya Che Houyuan hanyalah prototipe awal ruang formasi, belum mencapai pemahaman akan hukum ruang.
Formasi 'Qian Kun' milik Qin Yu justru memancarkan hukum ruang dari 'dunia Qian Kun'. Sebuah prinsip ruang yang sempurna, secara alami mampu menciptakan ruang formasi yang tak bercacat.
"Ini memang cara pintasku, namun hukum ruang dunia Qian Kun sama sekali berbeda dengan hukum ruang Dewa." Qin Yu tersenyum tipis, memandangi ruang formasi seluas ribuan meter di hadapannya, lalu melangkah masuk.
Begitu kakinya menginjak ruang itu, seluruh isi formasi langsung tercerna dalam hatinya. Tapi saat ini, Qin Yu justru merasakan keanehan.
Di dalam ruang formasi ini, ternyata dipengaruhi oleh dua prinsip hukum ruang yang berbeda.
Salah satunya adalah hukum ruang dunia Qian Kun yang membentuk formasi besar ini, satunya lagi adalah hukum ruang yang melekat secara alami di Dewa. Selama berada dalam batas jangkauan Dewa, pasti akan terkena pengaruh hukum ini.
"Eh? Ternyata hukum ruang Dewa mempengaruhi segala penjuru, ini..." Qin Yu mengerutkan alis sambil merenungkan.
Tiba-tiba Qin Yu teringat bahwa Lv Shui, Hong Yu, Wu Lan dan yang lain di dunia Qian Kun tidak bisa merasakan kedatangan Shen Jie. Menggabungkan semua fakta ini, sebuah alasan mulai terbentuk dalam hatinya.
"Jangan-jangan..." Sebuah pemikiran mengejutkan terlintas di benak Qin Yu.
"Dunia mortal memiliki tak terhitung ruang angkasa, alam semesta tingkat seperti dunia immortal-iblis-siluman juga sangat banyak, yang tertinggi adalah Dewa. Di ketiga tingkat alam semesta ini, di manapun harus menerima tribulasi langit dan tunduk pada hukum ruang."
Dalam hati Qin Yu masih mengingat jelas prinsip ini.
"Dulu, Paman Lan, Li'er, Zhou Xian, dan lainnya di dunia mortal bisa dengan mudah membelah ruang. Itu bukan karena kekuatan, tapi pemahaman tentang hukum ruang."
"Dua hukum ruang mewakili dua jalan yang berbeda."
"Apakah mungkin semua ruang termasuk dunia mortal, dunia immortal-iblis-siluman, dan Dewa adalah satu kesatuan? Dalam kesatuan ini, semua harus tunduk pada 'hukum ruang' yang dimilikinya, juga terkena dampak Bencana Langit?"
Dalam hati Qin Yu semakin jernih.
Seandainya pemikiran Qin Yu ini diketahui Delapan Raja Suci, mereka pasti akan terkejut.
Memang, semua sesuai dengan yang dipikirkan Qin Yu.
Ruang kosmos tingkat dunia mortal, banyak ruang paralel tingkat dunia immortal-iblis-siluman, ditambah ruang Dewa yang paling tinggi. Bergabung, ini disebut satu alam semesta!
Di dalam alam semesta ini, semua harus tunduk pada hukum ruang yang sama, hukum waktu yang sama!
Sebuah alam semesta utuh hanya memiliki satu hukum ruang dan satu hukum waktu.
“Jika dipikir seperti ini, dunia Qian Kun milikku memiliki hukum ruang yang independen. Maka hasil perkembangan langkah selanjutnya dari dunia Qian Kun-ku adalah…” Qin Yu merasakan kilat pencerahan menyambar dalam benaknya.
《Xing Chen Bian》 tingkat kesepuluh disebut ‘Alam Qian Kun’, tetapi apakah ini merupakan puncak tertinggi?
Pada detik ini, Qin Yu benar-benar yakin—ini bukanlah akhir perjalanan!
“Haha…《Xing Chen Bian》, Guru, akhirnya aku memahami Jalan Agung perkembangan sejati. Rupanya begini, rupanya begini!” Qin Yu melayang di udara, wajahnya dipenuhi kegembiraan.
Sensasi memahami segala prinsip terasa begitu memesona.
Tiba-tiba—
“Haha, Jalan yang kutempuh tak sendiri lagi!”
Secara tiba-tiba, suara bergemuruh nan agung menggema di seluruh ruang Dewa—menerobos lautan, lembah, rawa-rawa, laut kabut, gurun pasir, dan segala penjuru.
“Jalan yang kutempuh tak sendiri lagi!”
“Jalan yang kutempuh tak sendiri lagi!”
“Jalan hikmatku tak kesepian!”
……
Suara ini terus bergema di seluruh penjuru alam dewa, menggema hingga ke enam kesatuan kosmik. Baik di dunia luar maupun dalam benak dan hati, suara ini menembus sepenuhnya.
Pada detik ini.
Gunung Xuanjin Timur, Kota Salju Melayang Utara, Kota Cermin Bercahaya Selatan, Gunung Api Barat, Kota Hukuman Guntur Barat Laut, Kota Hutan Laut Timur Laut, Kota Bawah Tanah Tenggara, Danau Jernih Barat Daya.
Laut Xiu Luo, Gunung Xue Yao, Pulau Shuang Yu.
Seluruh Raja Dewa dari sebelas kekuatan besar ini terbangun dari meditasi. Baik yang sedang bersemedi, bersenang-senang, maupun mengajar murid - semua berhenti seketika.
Para Raja Dewa dari sebelas kekuatan besar serentak mendongak memandang langit.
……
Di Istana Maharaja Utara.
"Paman..." Zhou Xian masih berbicara ketika suara yang menggema di seluruh alam dewa itu memenuhi Kota Salju Melayang Utara dan bergema di Istana Maharaja Utara.
Perlu diketahui, Istana Maharaja Utara dilengkapi segel larangan kuno, umumnya suara dari pihak luar sama sekali takkan bisa masuk.
Maharaja Utara ‘Jiang Fan’ langsung mengangkat tangan menghentikan ucapan Zhou Xian. Seluruh tubuhnya bergerak, seketika telah berada di angkasa Kota Salju Melayang Utara. Jubah kerajaan berwarna hitam dengan hiasan pinggiran emas melekat sempurna di tubuhnya.
Seketika, seorang pemuda berbaju jubah ungu juga muncul, berdiri di samping Jiang Fan. Dia tak lain adalah Raja Dewa Pikiran Langit dari Kota Salju Melayang Utara, ‘Jiang Xing’.
Selain kedua orang itu, Jiang Lan yang mengenakan jubah hijau muda juga muncul di sisi mereka.
Tiga Raja Dewa itu berdiri di angkasa Kota Salju Melayang Utara, memandang langit.
"Gangguan sebesar ini sebenarnya apa yang terjadi? Siapa gerangan yang mengucapkan ‘Jalan-Ku Tidak Sendiri’ ini?" Jiang Fan berbisik dengan raut penuh tanda tanya.
Jiang Xing yang mengenakan jubah ungu berspekulasi: "Kepala Suku, saya ingat, saat Mahadewa baru terpilih sebelumnya, juga terjadi suara yang menggema di mana-mana termasuk dalam benak ini."
"Mahadewa baru terpilih?" Jiang Fan menggelengkan kepala, "Tapi saat ini tidak ada Mahadewa baru. Adik Kedua, kau tahu apa yang terjadi?"
Jiang Lan tersenyum dingin: "Hal ini mungkin diketahui oleh Tiga Mahadewa. Namun hubungan mereka dengan keluarga Jiang tidak cukup dekat. Meski tahu, belum tentu memberi tahu kita."
"Apalagi status Delapan Keluarga Dewa sudah mapan. Bahkan Mahadewa pun tak bisa mengguncangnya. Khawatir apa? Kakak, tak perlu dipikirkan lagi. Mari kita pulang."
Jiang Lan tersenyum tipis, lalu seluruh tubuhnya lenyap tanpa bekas.
"Adik Kedua memang bijak." Jiang Fan tertawa ringan, mengibaskan jubah kerajaannya lalu menghilang.
……
‘Keberadaan’ yang mengeluarkan suara itu mungkin sengaja ingin memicu hujan darah dan angin berbau amis di Dewa. Suara ini benar-benar membangunkan semua Raja Dewa di seluruh alam Dewa.
Di ruang formasi ‘Qian Kun’, Qin Yu melayang di udara.
"Jalan-Ku tidak sepi?" Qin Yu bergumam pelan dengan curiga, "Siapa ahli super yang bicara ini? Jangan-jangan Mahadewa legenda?"
Ini hanyalah prediksi Qin Yu.
Bagaimanapun, bagi Qin Yu saat ini, Mahadewa masih sesuatu yang sangat jauh.
"Menyusun Formasi Besar Qian Kun dan memahami jalur perkembangan tingkat berikutnya dari Alam Qian Kun, membuat tingkat jiwaku naik drastis."
Qin Yu jelas merasakan transformasi jiwanya. Bola jiwa emas yang awalnya kini telah pecah menjadi cairan emas, lalu membentuk sosok bayi.
Jiwa Berubah Menjadi Bayi!
“Awalnya kupikir hanya mencapai tingkat Dewa Bagian Bawah secara dasar, tak disangka kali ini bisa membawaku ke puncak Dewa Bagian Bawah.” Qin Yu tak bisa menahan keterkejutannya. Mengaplikasikan prinsip ruang dunia Qian Kun dan mengubahnya menjadi formasi ruang ternyata memberikan kemajuan pesat baginya.
“AIR MATA METEOR!” Merasakan perubahan pada Air Mata Meteor, Qin Yu segera menutup matanya dan mulai mengamati dengan cermat benda itu.
Sebutir Air Mata Meteor berbentuk tetesan air mata memancarkan cahaya hijau tak terhingga, kembali menyelimuti seluruh benaknya. Bagai mentari terbit di ufuk timur, Air Mata Meteor bersinar mempesona dalam benak Qin Yu, lalu mulai menyatu dengan Yuan Ying Jiwa-nya hingga akhirnya benar-benar melebur.
“Anakku, saat kau berhasil melebur sempurna tetes Air Mata Kehidupan warisanku ini, seharusnya kau telah mencapai tingkat Dewa.” Suara yang familiar itu bergema dalam benak Qin Yu.
Suara Zuo Qiumei!
Qin Yu langsung terbangun. Untuk melebur sepenuhnya AIR MATA METEOR, memang membutuhkan pencapaian tingkat Dewa Bagian Bawah.
"Saat pertama kali kau melebur Air Mata Kehidupan ini, aku tidak memberitahukan identitasku karena khawatir kekuatanmu belum cukup. Kini kuberitahu, aku Zuo Qiumei adalah Shenghuo Shenwang dari alam dewa. Di detik kematianku dulu, seluruh energiku dan pencerahan batin terkonsentrasi dalam dua tetes air mata ini. Satu ada padamu, satunya lagi pada Li'er. Li'er kubesarkan sejak kecil. Jika suatu hari kau bisa bertemu dengannya, kuharap kau bisa memperlakukannya sedikit lebih baik."
"Ingat, jangan berpikir untuk membalas dendamku. Aku hanya berharap kalian berdua bisa hidup bahagia..."
Suara lembut dan damai Zuo Qiumei perlahan menghilang.
Hati Qin Yu dipenuhi rasa kehilangan.
Setelah Peleburan Sempurna AIR MATA METEOR, Qin Yu telah memahami semua kemampuan istimewanya. AIR MATA METEOR yang juga disebut 'Air Mata Kehidupan' ini mengandung setengah energi warisan Shenghuo Shenwang, sekaligus prinsip ruang yang tertanam di dalamnya oleh Shenghuo Shenwang.
Namun prinsip ruang yang terkandung dalam AIR MATA METEOR ini tidak utuh, hanya sebagian saja.
Bagian lainnya berada dalam setetes Air Mata Kehidupan yang dimiliki Li'er.
"Selama kesadaran tidak tercerai-berai, betapa pun beratnya cedera, bisa disembuhkan seketika. Selain itu dengan prinsip ruang dari Shenghuo Shenwang, jiwa akan semakin selaras dengan dimensi." Qin Yu mengangguk pelan, mulai memahami.
"Sekarang aku telah mencapai tingkat Dewa Bagian Bawah. Setelah energi divine-ku sepenuhnya bertransformasi menjadi 'Kekuatan Dewa', perkiraanku Jiang Lan Jie level tiga pasti bisa dibuka."
Qin Yu merasakan energi divine berwarna emas gelap dalam tubuhnya terus mengalir ke benak, berproses transformasi. Secara bertahap, setiap helai energi itu berubah menjadi aliran hijau giok dari Kekuatan Dewa.
“Untuk transformasi lengkap dan konsentrasi menjadi Giok Darah Merah, mungkin membutuhkan waktu beberapa hari.” Qin Yu hanya bisa nekat, setelah menunggu bertahun-tahun, tidak terburu-buru dengan waktu sebentar ini.
Saat ini, tingkat jiwa berada di puncak Dewa Bagian Bawah. Dengan bantuan Air Mata Meteor, tingkat jiwa setara dengan Dewa Bagian Tengah umum.
Semakin kuat kekuatan Qin Yu, efek pendukung Air Mata Meteor semakin melemah. Ketika suatu hari Qin Yu mencapai tingkat Dewa Bagian Atas, Air Mata Meteor tidak akan lagi meningkatkan tingkat jiwanya.
“Kedelapan puluh dua Dewa ini pasti sudah panik, saatnya menyiksa mereka!” Perhatian Qin Yu tiba-tiba beralih ke 82 Dewa tersebut.
Di dalam Formasi Qian Kun.
Kedelapan puluh dua Dewa itu duduk lesu di lantai. Formasi Qian Kun hanya berupa daratan luas tak bertepi yang gundul, mereka tidak bisa keluar, apa lagi yang bisa dilakukan?
“Braak!”
Tiba-tiba, puluhan ribu kilat menyambar dari udara, tepat menghujani zona yang menutupi 82 dewa. Semua petir ini adalah petir suci hitam. Qin Yu sebenarnya masih berhati lembut, karena dalam ruang formasi ini, dia bisa menggunakan 'Petir Pemakan Jiwa' yang satu tingkat lebih tinggi.
Tujuan Qin Yu bukanlah membunuh mereka, melainkan menyiksa sebelum akhirnya menangkap.
Kilat menyambar-nyambar, angin kencang dan hujan deras. Tiba-tiba tumbuh ribuan tumbuhan hijau dari tanah yang gila-gilaan membelenggu para dewa. Di zona pertempuran, serangan demi serangan datang terus-menerus seperti hujan lebat.
Dalam terpaan angin merah darah, setiap helai angin seperti belati yang mengiris daging para Dewa Bagian Bawah. Potongan daging berterbangan disertai genangan darah.
Hanya tujuh Dewa Bagian Tengah dan satu Dewa Bagian Atas yang mampu bertahan dengan domain ruang mereka.
"Bunuh saja kalau mau, pakai taktik kotor begini!" Qiu Zhongfu meneriakkan amarahnya di tengah desiran Angin Kencang.
"Aaaaa——" Rintihan kesakitan para Dewa Bagian Bawah yang tersiksa oleh serangan tak beraturan bergema. Mereka berlari sekuat tenaga menuju zona aman di kejauhan, namun ke mana pun melarikan diri, serangan itu terus membuntuti.
Jin Kong dan Jin Long mengerahkan domain ruang mereka untuk bertahan.
"Yang Mulia, kami tak bisa kabur! Apa yang harus kami lakukan?" teriak Jin Kong panik.
Qiu Zhongfu melotot menghardik, "Diam! Dia bisa mengurung kita di sini, tapi belum tentu bisa membunuhku. Selama aku tak mati, akan kuhabisi waktunya—100 juta tahun, 1 miliar tahun, bahkan 100 miliar tahun sekalipun!"
Qiu Zhongfu adalah pribadi yang keras kepala, takkan pernah mengakui kekalahan dengan mudah.
Di ujung lain, Tan Jiu mengepal tinju hingga putih. Tatapannya menyala-nyala menatap angkasa. Rencana awalnya untuk membunuh Qin Yu justru berbalik menjeratnya dalam perangkap sang target.
"Qin Yu, selain pedang panjang itu, selain kesaktian efek ruang-waktu, ternyata masih punya kesaktian domain ruang ini!" Tan Jiu mengucapkan kata-kata pahit.
"Braak!"
Sebuah petir suci berwarna hijau menghujam dari langit.
"Petir Penghisap Jiwa!" teriak beberapa dewa dengan panik.
"Huuuu~~" Api putih murni mengalir deras bagai banjir dari udara.
"Api putih murni!" Melihat pemandangan ini, para Dewa Bagian Bawah langsung memucat. Tanpa domain ruang, mustahil mereka bisa menahan api putih ini.
Serangan petir dan api ini bahkan membuat Dewa Bagian Tengah hanya bisa bertahan setengah hari sebelum domain ruang mereka ambruk.
Para Dewa Bagian Bawah berlarian menghindar. Anehnya, api putih dan petir penghisap jiwa itu seolah sengaja menggiring mereka ke satu titik.
Tujuh puluh empat Dewa Bagian Bawah terkumpul dalam formasi melayang di udara, dikepung oleh lingkaran api dan petir yang menderu.
Langit, bumi, depan belakang kiri kanan, semuanya dipenuhi api putih murni tak berujung, mereka tak punya tempat melarikan diri.
"Mundur mati, majupun mati." Dewa Bagian Bawah 'Li Jiang' menghela napas. Li Jiang yang ikut menyerang ini awalnya ingin mengandalkan keberuntungan mencari harta karun, tapi malah bertemu Tuan Qiu Zhong.
Berhadapan dengan perintah langsung Tuan Qiu Zhong, berani dia kabur sendirian?
Tak berani. Bahkan Tan Jiu dan kawan-kawannya pun tak berani melepas, apalagi orang-orang ini.
"Kami mundur mati, ikut Tuan Qiu Zhong menyerang awalnya hanya ingin setidaknya selamat jika tak dapat harta. Tak disangka Tuan Qiu Zhong ternyata tak sanggup melawan Qin Yu itu." Perasaan pasrah menyergap hati Li Jiang.
Lautan api putih murni yang memenuhi langit telah menyapu, dia tak punya tempat lari. Semua Dewa Bagian Bawah yang bersamanya terjebak sama.
"Mati..." Untuk sesaat Li Jiang menyerah.
Tapi anehnya, api putih murni itu tiba-tiba membelok saat mendekati Li Jiang, sama sekali tak menyentuhnya.
“Hm, apa yang terjadi?” Li Jiang curiga membelalakkan mata, lalu melihat ke sekeliling, “Api putih murni itu, juga petir pemakan jiwa, kenapa sama sekali tidak menyerang kami?”
Bukan hanya dia, 73 Dewa Bagian Bawah lainnya juga tidak mengalami serangan.
Tujuh puluh empat Dewa Bagian Bawah itu saling memandang, mata mereka dipenuhi kebingungan. Tapi beberapa saat kemudian, sorot mata mereka mulai menunjukkan kelegaan 'selamat dari tribulasi'.
“Haha, Kakak, kami masih hidup, benar-benar masih hidup!” Seorang Dewa Bagian Bawah yang tadinya sudah pasrah, mengalami proses dari kematian menuju kehidupan, tak kuasa menahan ekspresi bego-nya.
Tiba-tiba, ke-74 Dewa Bagian Bawah itu membeku dalam keheningan. Di depan mereka, seorang pemuda berbaju hitam muncul tiba-tiba tanpa tanda-tanda.
“Aku Qin Yu. Kalian punya dua pilihan: mati, atau... masuk ke Menara Pengunci Dewa!” Pemuda berbaju hitam itu mengangkat tangannya, sebuah menara batu terbang keluar dan membesar hingga lebih dari 10 meter.
Semua Dewa Bagian Bawah terkejut.
Mati, atau masuk Menara Pengunci Dewa?
Semua orang tidak bisa tidak ragu-ragu. Tepat saat keraguan itu muncul, serangan jiwa Menara Pengunci Dewa pun tiba. Tingkat jiwa Qin Yu saat ini sudah mencapai puncak Dewa Bagian Bawah, sehingga menangkap para Dewa Bagian Bawah ini masih sangat mudah. Terutama karena kemauan para Dewa Bagian Bawah ini belum mantap.
Terlihat, satu demi satu orang tersedot masuk ke dalam Menara Pengunci Dewa.
Tujuh puluh empat Dewa Bagian Bawah semuanya masuk ke dalamnya.
"Cukup. Sekarang tinggal delapan ini saja." Qin Yu memandangi ketujuh Dewa Bagian Tengah dan satu Dewa Bagian Atas yang masih bertahan menggunakan domain ruang untuk melawan api putih murni, petir penghisap jiwa, serta serangan gila-gilaan dari hujan badai dan angin kencang.
Domain ruang ditopang oleh kekuatan jiwa.
Semakin lama ditopang, konsumsi kekuatan jiwa akan semakin besar. Terutama ketika proses penopangan ini terus menerus mendapat serangan, konsumsi kekuatan jiwa menjadi benar-benar mengerikan.
Le Yuyao, Le Yurao, Liu Bing, Jin Kong, Jin Long - kelima orang ini merasa Yuan Ying Jiwa mereka seolah mengering.
"Kenapa semua serangan ini terkonsentrasi pada kami?" Le Yuyao dan yang lain dilanda kecemasan. Serangan seperti ini sangat menguras jiwa mereka.
Le Yuyao bersaudari, Liu Bing, serta Jin Kong dan saudaranya tiba-tiba merasa pusing, lalu tak sadarkan diri.
Qin Yu memegang Menara Pengunci Dewa, tersenyum tipis melihat trio di kejauhan yang masih bertahan di domain ruang mereka.
"Mengonsumsi kekuatan jiwa mereka sampai lemah lalu menangkapnya dengan Menara Pengunci Dewa, memang solusi yang bagus. Tapi ketiganya agak terlalu kuat." Qin Yu menggerakkan hatinya.
Angin kencang, hujan deras, petir, dan api suci lenyap seketika.
Seluruh ruang kembali tenang, langit cerah dengan angin sepoi-sepoi.
"Tan Jiu si Naga Sembilan Kepala", Yi Gongshu, dan Qiu Zhongfu bertiga merasa bingung dengan serangan dalam skala masif yang tiba-tiba menghilang. Saat ini, mereka menatap tajam ke arah Qin Yu.
"Qin Yu, awalnya kupikir aku sudah melebih-lebihkan kemampuanmu. Ternyata kau lebih berbahaya dari perkiraanku," suara berat Tan Jiu terdengar. Yi Gongshu hanya memandang tenang ke arah Qin Yu.
Qiu Zhongfu memandang dingin ke arah Qin Yu, aura pembunuhan samar terpancar dari matanya.
"Tuan Qiu Zhong, benar kan?" Qin Yu berkata dengan senyuman tipis, "Kalian pasti sudah menyadari di mana kita berada. Ya, ini adalah ruang dimensi. Di sini, kecuali mencapai tingkat Raja Dewa, pondasi dasarmu takkan bisa kabur."
Wajah Qiu Zhongfu berubah sedikit.
Qin Yu melanjutkan: "Di ruang ini, aku sebagai penyusun formasi bahkan bisa mengatur kehancuran instan, membuat kalian semua masuk ke retakan ruang."
Qiu Zhongfu, Tan Jiu, dan Yi Gongshu merasakan hatinya bergetar.
Benar, seseorang yang mampu menyusun sebuah ruang memang bisa melakukan hal ini.
"Tapi, aku tidak akan membiarkan kalian mati." Qin Yu tersenyum kecil, gerakan tangan mengeluarkan ribuan retakan ruang yang seperti belati, menyerbu ke arah ketiganya.
Menggunakan retakan ruang sebagai senjata.
Bahkan Dewa Bagian Atas pun mustahil menciptakan lebih dari 10.000 retakan ruang dalam sekejap seperti Qin Yu. Di dalam formasi ruang ini, para Dewa senior pun harus menyerah pada kekuatan penghancur lebur darinya.
Memang sangat sulit menahan retakan ruang.
Tan Jiu dan Yi Gongshu bahkan tidak sanggup sepenuhnya menahan gelombang pertama retakan ruang yang datang dalam skala masif. Andai Qin Yu tidak memerintahkan retakan itu mengelilingi mereka, pasti mereka sudah menjadi mayat.
Meski belum mati, tapi...
"Tarik!" Qin Yu langsung memasukkan keduanya ke dalam Menara Pengunci Dewa.
Qin Yu melirik Qiu Zhongfu yang masih berusaha menahan retakan ruang, berkata dengan tertawa rendah: "Kekuatanmu memang tak terduga, bisa bertahan dari gelombang pertama retakan ruang. Bagaimana dengan gelombang kedua?"
Sekumpulan retakan ruang dalam skala masif langsung menerjang ke arah Qiu Zhongfu.
"Masih ada lagi?" Wajah Qiu Zhongfu langsung memucat seketika.
Dari serangan kali ini, dia hanya bertahan sepertiga sebelum akhirnya tak sanggup. Dengan mudah, Qin Yu menyimpan Dewa Bagian Atas yang mulai limbung ini ke dalam Menara Pengunci Dewa.
"Kali ini berhasil menangkap 82 dewa, ditambah 31 dewa sebelumnya, total 113 dewa. Terdiri dari 1 Dewa Bagian Atas, 10 Dewa Bagian Tengah, dan 102 Dewa Bagian Bawah. Cukup lah."
Qin Yu melakukan kalkulasi cepat dalam hati.
Namun saat ini Qin Yu belum tahu bahwa informasi tentang formasi ruang yang dia ciptakan telah sampai ke hadapan Dongji Shenghuang.
Dongji Shenghuang yang memiliki keunggulan geografis menjadi pihak pertama yang mengetahui informasi ini.
Sementara itu, Maharaja Utara, Maharaja Selatan, serta para Maharaja Suci lainnya termasuk bawahan dari Laut Xiu Luo, Gunung Xue Yao, dan Pulau Shuang Yu juga telah menerima kabar ini. Para bawahan tersebut sedang bergegas menyampaikan pesan kepada para pemimpin mereka.
Seorang master formasi yang mampu menyusun formasi ruang tetap menjadi daya tarik besar bagi berbagai kekuatan.
