Qin Yu berjalan sambil merenungkan proses peleburan avatar Teratai Emas dan butiran emas. Tanpa sadar ia telah berjalan cukup lama, tiba-tiba mendengar suara tawa riang gadis-gadis dari depan.
"Hm?" Qin Yu menghentikan perenungannya, memandang ke arah sumber suara.
Terlihat di kejauhan jalanan muncul sekelompok wanita cantik mencolok, mereka tanpa rasa khawatir saling mengobrol santai dan bercanda. Sama sekali tidak peduli pada orang sekitar, lebih dari sepuluh wanita ini berjalan sejajar di jalan, menguasai sebagian besar ruas jalan. Bahkan para dewa yang sedang berjalan terpaksa menepi ke pinggir jalan untuk menghindar. Jelas terlihat, mayoritas orang sekitar merasa agak takut pada kelompok wanita ini.
"Putri Jing, siapa sebenarnya mereka itu?" Qin Yu bertanya dengan curiga.
Huangfu Jing sejenak terkejut, mengapa Qin Yu hanya memanggilnya 'Putri Jing'? Di Istana Maharaja Suci Dongji, ia masih sangat tertib dipanggil 'Putri Huangfu Jing'.
Tapi Huangfu Jing tidak mempermasalahkan. Setelah melihat ke depan, alisnya berkerut sambil berkata: "Kelompok perempuan itu adalah murid Kediaman Pangeran Baihua. Bibiku meskipun berstatus Raja Dewa, tapi sangat memanjakan murid-muridnya. Ini membuat mereka tidak tahu tingkah. Perkiraanku, selain Raja Dewa dan tiga kepala kuil, bahkan aku sebagai putri pun mereka takkan peduli."
Huangfu Ling juga mengerutkan hidung mungilnya dengan kesal: "Mereka hanya mengandalkan kasih sayang bibi. Sungguh sekumpulan perempuan jahat yang tak tahu diri. Dari semua murid bibi, hanya angkatan pertama yang masih lumayan."
Qin Yu dan Hei Yu saling pandang, tidak banyak berkomentar.
Mereka baru saja tiba di Gunung Xuanjin. Tak mungkin langsung membuat banyak musuh.
"Wahai, Putri Jing, Putri Ling. Apa gerangan yang membawa kalian berdua ke Kota Barat?" Suara manis yang mengguncang hati terdengar. Seorang perempuan berbaju merah dengan aura menggoda berjalan mendekat.
"Bagian Barat Kota, lokasi Kediaman Pangeran Bunga Seratus. Di wilayah ini, murid-murid Kediaman Bunga Seratus bisa bertindak sewenang-wenang tanpa ada yang berani menegur. Sifat protektif Sang Raja Dewa Bunga terhadap anak buahnya sudah menjadi rahasia umum."
Sebelum Huangfu Jing sempat membuka mulut, seorang gadis berbaju hijau menyela: "Oh, Putri Jing menemani pria-pria ini? Apakah mereka kelompok 'Qin Yu' ahli formasi legendaris yang sedang ramai diperbincangkan itu? Mana sih Grandmaster Formasi (Ahli Formasi Tertinggi) Qin Yu?" Tatapannya yang memancarkan daya listrik mengitari Qin Yu dan Hei Yu.
"Saya, Qin Yu! Para Nona, kami memiliki urusan penting yang harus segera ditangani di kediaman. Mohon beri kami jalan." Qin Yu menjawab dengan sikap dingin sambil menangkupkan tangan.
"Memberi jalan? Kami tidak menghalangi kalian," kata perempuan berbaju merah yang memimpin dengan senyum manis, melirik Qin Yu. "Jalan samping itu masih bisa dilewati, bukan?"
Ratusan perempuan itu berdiri berdampingan menyisakan jalan selebar 2-3 meter di kedua sisinya.
Membiarkan dua putri, dan 'master formasi' yang diundang secara pribadi oleh Dongji Shenghuang berjalan di pinggir jalan. Sungguh murid-murid Istana Bunga Teratai ini sangat lancang.
Huangfu Ling seketika mendengus dingin hendak protes, bagaimanapun dia tetap seorang putri.
"Putri Ling, tak perlu berdebat dengan mereka." Qin Yu tersenyum kecil, lalu langsung berjalan ke sisi jalan.
Para murid Istana Bunga Teratai yang sedang menertawakan dan menunggu kemarahan kelompok Qin Yu, terkejut melihat mereka tak melawan. Senyuman sirna dari wajah mereka, gadis berbaju hijau itu bahkan bersikap kasar: "Kalian berhenti!"
Seketika kelompok Qin Yu membeku di tempat, bahkan alis Qin Yu pun mengkerut. Qiu Zhongfu yang selama ini diam pupil matanya menyempit, memandangi para wanita lancang ini.
"Diam!"
Huangfu Ling dengan cepat berbalik, matanya yang kecil membelalak lebar, "Kau cuma seorang murid berani arogan apa? Qin Yu adalah master formasi yang diundang langsung oleh Ayahanda Kaisar! Kalian para murid lancang sekali, hmph, baiklah! Hari ini aku akan memberikan pelajaran untuk perempuan jahat sepertimu, lihat bagaimana bibiku bisa melindungi kalian!"
Huangfu Ling mengacungkan cambuk panjang hijau di tangannya, seluruh tubuhnya berubah menjadi bayangan samar. Cambuk hijau itu melesat menjangkau ruang puluhan meter.
Gadis berbaju hijau itu yang paling lemah di antara para murid, baru tingkat Dewa Bagian Bawah. Sedangkan Huangfu Ling sudah mencapai tingkat Dewa Bagian Tengah. Namun karena gadis itu biasa mendapat kasih sayang yang dalam dari Dewi Baihua, barulah dia berani bersikap semena-mena.
"Berhenti!" Terdengar teriakan tegas. Seorang wanita berambut panjang berbaju putih mencoba menghentikan dengan pedangnya. Pedang itu memang berhasil menahan cambuk, tapi—
"Plak!"
Cambuk itu melilit pedang, ujungnya tiba-tiba memanjang dan tetap mencambuk wajah gadis berbaju hijau dengan keras. Gadis itu sendiri tak bergerak sedikitpun, membiarkan cambukan menghantam wajahnya. Bukan ia tak ingin bergerak, melainkan... tak bisa! Huangfu Ling telah mengaktifkan 'domain ruang' saat bertindak, membelenggu seluruh gerakannya.
Suara cambukan bergema nyaring. Di pipi lembut gadis itu muncul bekas luka cambuk, noda darah mulai mengucur keluar.
"Kau... kau..." gadis berbaju hijau itu menunjuk Huangfu Ling dengan gemetar, air mata berputar-putar di pelupuk matanya seolah hendak tumpah.
"Aku apa aku, salahku kenapa?" Huangfu Ling kini telah menunjukkan sifat lancangnya, dagu sedikit terangkat memandang angkuh gadis berbaju hijau itu, "Dulu meski kalian semena-mena, belum sampai segini. Hari ini aku bersama kakak perempuanku dan Qin Yu, kalian masih berani bersikap seperti ini. Siapa lagi yang mau kupukul kalau bukan kau? Bahkan jika Bibi ada di sini, dia takkan bisa membelamu!"
Perempuan cantik berbaju merah menarik tangan gadis hijau sambil berkomunikasi melalui telepati: "Xiao Shuang, Huangfu Ling dan Huangfu Jing tetap keponakan Yang Mulia. Tahan diri."
Gadis berbaju hijau hanya bisa mengangguk halus, tak berkata sepatah kata pun.
Di antara kelompok mereka, siapa berani mengusik dua putri ini? Meski biasanya tak terlalu menghormati, tak ada yang berani memaksa sejauh ini.
Sebenarnya hari ini mereka sengaja menghadang dengan tujuan memberi pelajaran pada Qin Yu untuk kakak mereka Xue Yu. Karena itulah mereka terus-menerus memprovokasi.
"Putri Jing, Putri Ling, kami tetap menghormati kedua putri. Hanya saja melihat Qin Yu ini, saya sangat curiga... Jika tebakan saya benar, Qin Yu ini seharusnya masih Dewa Bagian Bawah yang kekuatan divine-nya belum sepenuhnya bertransformasi? Mungkinkah seorang Dewa Bagian Bawah menjadi master formasi?" Wanita berjubah merah itu berkata dengan senyum manis.
Senyuman di sudut bibir Qin Yu akhirnya mengembang.
Akhirnya dia memahami sepenuhnya bahwa gerombolan wanita ini datang khusus untuk mencari masalah dengannya.
Kemungkinan besar ada hubungannya dengan 'Xue Yu', murid Dewa Bunga Shenwang.
"Katanya dia bahkan ingin menjadi Ketua Kuil Lanxuan. Betapa mulianya posisi empat ketua kuil itu! Lihatlah Ketua Kuil Angin Hitam, Ketua Kuil Tianhuang, Ketua Kuil Liejun - mana ada yang tidak memiliki kekuatan luar biasa dan jasa perang gemilang? Seorang Dewa Bagian Bawah seperti dia berani bercita-cita jadi ketua kuil?" Wanita berjubah merah itu mendengus sinis.
Seorang perempuan berjubah ungu di samping juga mendengus:〝Katanya ahli formasi, tapi buat apa ahli formasi kalau kekuatan begitu lemah, bagaimana bisa mempertahankan wibawa?〞
〝Seorang Dewa Bagian Bawah, bahkan energi divine-nya belum sepenuhnya bertransformasi. Mungkin bahkan Xiao Shuang bisa mengalahkannya dengan mudah.〞
……
Melihat keributan yang dibuat sekumpulan perempuan ini, alis Qin Yu mulai mengerut.
〝Putri Jing, Putri Ling, ayo kita pergi. Jangan hiraukan gerombolan wanita gila ini.〞 Qin Yu memberi isyarat lalu langsung melangkah mantap ke depan.
Melihat Qin Yu tidak bereaksi meski dihina begitu, sekelompok perempuan ini mulai panik.
〝Qin Yu, kau berani ingin menjadi Pangeran Kuil Lanxuan, tapi nyali...〞
Di tengah langkahnya, Qin Yu tiba-tiba menoleh. Matanya menyala bagai kilat sambil bersuara keras dengan nada dingin:〝Diam!〞 Suaranya menggema bagai gemuruh petir suci, membuat para perempuan itu terdiam kaku.
"Sebelas dua belas wanita ini sebenarnya cukup kuat, bahkan salah satunya adalah Dewa Bagian Atas, mayoritas Dewa Bagian Tengah. Hanya saja mereka tak menyangka seorang Dewa Bagian Bawah berani begitu arogan."
Qin Yu memandang dingin sekelompok wanita ini. Awalnya dia tak ingin menghiraukan mereka, hanya karena mereka terlalu banyak bicara sembarangan.
"Apakah aku Qin Yu layak menjadi Pangeran Kuil Lanxuan, bukanlah urusan kalian, melainkan keputusan Yang Mulia Kaisar Suci Dongji. Dan... level kekuatanku juga bukan wilayah penilaian kalian. Jika berani membuatku marah, jangan harap aku akan tahu menghargai wanita!" Suara Qin Yu penuh hawa dingin.
Qiu Zhongfu segera berdiri di samping Qin Yu, pandangan membekunya menyapu seluruh kelompok wanita itu. Dia sudah siap bertindak.
"Kau berani memberikan pelajaran pada kami?" Perempuan berbaju merah itu langsung membentak malu.
"Aku diundang oleh Dongji Shenghuang, bukan hanya dia. Tujuh Maharaja Suci lainnya termasuk Laut Xiu Luo, Pulau Shuang Yu, dan Gunung Xue Yao juga pernah mengundangku. Ingat, kedatanganku ke Gunung Xuanjin Timur murni karena kemampuanku sendiri. Aku tak ingin cari masalah, tapi juga tak mau diganggu. Paham?" Qin Yu berkata dingin.
Segera ia melirik Hei Yu di sampingnya: "Xiao Hei, kita pergi."
Huangfu Jing dan Huangfu Ling memandang Qin Yu dengan sorot mata berbinar. Seandainya Qin Yu benar-benar menghajar gerombolan perempuan ini, meskipun Dewi Bunga sangat memanjakan mereka, sang dewi pasti akan bersikap profesional dan takkan menyulitkan Qin Yu. Bagaimanapun, Qin Yu adalah bakat yang diperebutkan berbagai kekuatan luar!
"Dewa bagian bawah kok arogan!" Gerombolan perempuan itu meledak amarahnya. Mereka sama sekali tak melupakan tujuan utama menghadang Qin Yu kali ini!
Menghina Qin Yu!
Wanita anggun berbaju merah yang memimpin bahkan menyipitkan matanya, lalu tiba-tiba meloncat. Di tangannya muncul tombak perak yang langsung diarahkan ke Qin Yu.
"Braak!"
Suara lengkingan naga terdengar dari tombak itu. Ruang di sekitar senjata seolah bergelombang.
"Kurang ajar!" Teriak Huangfu Jing, Huangfu Ling, Qiu Zhongfu, Hei Yu dan lainnya yang melihat bayangan tombak itu. Hanya Qin Yu yang tetap membelakangi tombak perak itu seolah tak melihat apa-apa.
Dalam jangkauan kekuatan ruang dunia Qian Kun, tak ada yang luput dari pengamatan Qin Yu.
"Seorang Dewa Bagian Tengah berani menyerangku?" Dalam hati Qin Yu menggeleng.
Mata Huangfu Jing menyipit dingin. Ia segera bertindak pertama! Qiu Zhongfu sebagai pengawal Qin Yu mengibaskan kipasnya dengan lihai.
Sementara Hei Yu melemparkan tombak hitamnya bagaikan naga hitam yang menerjang.
Wanita berbaju merah itu wajah berubah pucat, seluruh perhatiannya langsung tertuju pada Huangfu Jing dan Qiu Zhongfu yang kekuatannya luar biasa.
Tapi——
"Braak!"
Sebuah tombak panjang hitam seolah melintasi ruang-waktu, justru mendahului Huangfu Jing dan Qiu Zhongfu untuk mengalihkan tombak perak. Seketika tombak hitam itu telah menusuk ke hadapan wanita berbaju merah.
"Ah, mustahil!"
Wanita itu hanya sempat melihat gerakan aneh tombak hitam di hadapannya. Yuan Ying Jiwa dan Giok Darah Merah-nya menyembur keluar dari tubuh, sementara tubuh fisiknya tertembus belasan lubang tembus.
Menarik kembali tombak hitamnya, Hei Yu tetap berdiri di sisi Qin Yu.
Yuan Ying dan Giok Darah Merah wanita itu kembali ke tubuhnya. Dengan menghabiskan banyak kekuatan Dewa, tubuhnya akhirnya diperbaiki.
"Kau... kau ini Dewa Bagian Bawah?" Wanita itu bergumam dengan wajah tak percaya.
Meskipun tadi dia tidak menggunakan domain ruang, energi dan kecepatan Dewa Bagian Tengah umumnya jauh lebih kuat daripada Dewa Bagian Bawah. Dia tidak menyangka akan kalah di tangan seorang Dewa Bagian Bawah.
Alasan tidak menggunakan domain ruang adalah karena Huangfu Jing dan Qiu Zhongfu berada di sisi Qin Yu.
"Qin Yu, dia saudaramu? Cuma seorang Dewa Bagian Bawah?" Huangfu Jing tertegun memandangi Hei Yu, sambil bertanya kepada Qin Yu. Bahkan Qiu Zhongfu juga terkejut melihat Hei Yu.
Tombak tadi itu terlalu aneh gerakannya.
Saat mengayunkan tombak, Hei Yu masih lebih lambat dari Huangfu Jing dan Qiu Zhongfu. Tapi ketika mereka kembali mengamati 'Tombak Menembus Awan'-nya, tombak itu ternyata sudah berhasil membelokkan tombak perak sekaligus melukai parah Dewa Bagian Tengah itu.
"Xiao Hei, Jalan Tombak Kilat Cahaya (Radiant Spear Path)?" Qin Yu menatap Hei Yu.
Hei Yu mengangguk halus: "Ini cuma penerapan dasar dari Jalan Tombak Kilat Cahaya."
Jika berbicara tentang adegan sebelumnya, yang mengamati dengan paling jelas pastilah Qin Yu! Qin Yu dengan jelas mengamati bahwa area kecil di sekitar tombak menembus awan Hei Yu tadi seolah terisolasi dari ruang sekitarnya, sehingga kecepatan tombak yang seharusnya sudah di ambang batas justru secara aneh meningkat puluhan kali lipat!
Sungguh pemandangan yang aneh.
"Apa yang kalian lakukan di sini!" Suara lembut namun berwibawa terdengar, terlihat seorang wanita berjubah kunang-kunung melayang mendekat.
Wanita berjubah merah yang jelita itu buru-buru berkata: "Kakak Xueyu, kami dengar ada orang yang bersaing denganmu untuk posisi Pemimpin Kuil Lan Xuan, jadi kami ingin melihat apakah dia punya kemampuan..."
"Cukup." 'Xueyu' mengerutkan alisnya, seketika belasan wanita itu terdiam.
Qin Yu memandangi 'Xueyu' itu, inikah wanita yang bersaing dengannya untuk posisi Pemimpin Kuil Lan Xuan? Kelihatannya orang yang cukup ramah.
“Putri Jing, Putri Ling, ini pastilah master formasi 'Qin Yu' yang sudah kudengar dari majikan saya. Reputasi Tuan Qin Yu dalam bidang formasi sungguh luar biasa, Xue Yu benar-benar kagum!” Xue Yu tersenyum memandang Qin Yu, dari sekilas pandang saja dia sudah bisa mengenalinya.
“Qin Yu menghormati Nona Xue Yu.” Qin Yu mengangguk halus.
“Hari ini saudari-saudariku bersikap tidak pantas, mohon Tuan Qin Yu tidak terlalu memikirkannya.” Sikap Xue Yu penuh kerendahan hati.
“Tidak apa-apa, hanya urusan kecil.” Qin Yu tersenyum menjawab.
Xue Yu memberikan senyum kecil kepada Qin Yu sebelum memutar badan ke arah puluhan perempuan itu: “Kalian hanya bisa membuat masalah. Ayo segera pulang, lain kali jangan lagi bersikap tidak sopan pada Tuan Qin Yu.” Namun di balik kata-katanya, kilau dingin di matanya menyiratkan ancaman yang membekukan hati.
Posisi Xue Yu membelakangi Qin Yu, secara logika seharusnya Qin Yu tidak bisa melihatnya.
Tapi di sekeliling Qin Yu, kekuatan ruang dunia Qian Kun menutupi segalanya. Perubahan tatapan Xue Yu, semuanya benar-benar jelas bagi Qin Yu.
"Tuan Qin Yu, Putri Jing, Putri Ling, kami pamit undur diri." Xue Yu tersenyum lagi ke arah Qin Yu, lalu membawa para saudarinya pergi.
"Xue Yu?" Qin Yu menatap jauh ke punggung Xue Yu.
Huangfu Ling di samping berkata: "Kualitas nyawa jelas berbeda. Kakak Xue Yu sudah lama mengikuti Bibi, jauh lebih baik daripada gerombolan perempuan jahat yang sombong itu."
"Memang Kakak Xue Yu adalah orang yang sangat baik." Huangfu Jing juga menyetujui.
Tapi Qin Yu tidak berkomentar. Ia hanya merasa pertarungan merebut posisi pangeran setahun kemudian tidak akan mudah. Baik Xue Yu yang baru saja dilihat, maupun Dong Hou yang belum ditemui, bukanlah orang yang mudah dihadapi.
"Putri Jing, Putri Ling, tolong antarkan aku ke kediaman. Sampai saat ini aku masih belum tahu di mana letak kediamanku." Qin Yu tersenyum sambil berkata.
Huangfu Jing mengeluarkan suara 'A', lalu tersenyum: "Ayo, sekarang jarak ke kediamanmu sudah tidak jauh lagi."
Berjalan berdampingan dengan Huangfu Jing, benar seperti yang dikatakannya—tidak lama kemudian, Qin Yu telah melihat sebuah kediaman bergaya kuno: Liu Yun Fu!
Liu Yun Fu menempati area yang sangat luas. Di depan pintu masuknya, orang-orang umumnya memilih berjalan memutar menghindari.
"Liu Yun Fu ini adalah tempat Ayahanda Kaisar sesekali beristirahat di luar istana. Tentu saja, nama 'Liu Yun Fu' juga diberikan oleh Beliau. Setelah menempati, Kau boleh mengganti namanya." Huangfu Jing menunjuk kediaman itu menjelaskan, "Di dalamnya ada belasan pelayan. Menurut peraturan, mereka adalah milik Ayahanda. Setelah kau menerima kediaman ini, seharusnya mereka pergi. Tapi melihat awakmu yang sedikit, jika kau ingin mempertahankan pelayan-pelayan ini, aku bisa berbicara dengan Ayahanda. Sama sekali tidak akan ada masalah."
Qin Yu menggelengkan kepala: "Tidak perlu. Aku masih memiliki beberapa awak."
Bahkan Huangfu Jing pun tidak tahu bahwa di Jiang Lan Jie milik Qin Yu terdapat begitu banyak pelayan Dewa.
"Kau punya?" Huangfu Ling justru terkejut.
"Aku memiliki senjata ruang, para pelayanku sementara tinggal di dalamnya." Qin Yu tidak menyembunyikannya, lagipula mereka akan mengetahuinya nanti.
"Senjata ruang?" Huangfu Ling dan Huangfu Jing sama-sama terperanjat.
Tanpa banyak bicara lagi, Qin Yu langsung berjalan menuju Liu Yun Fu. Para pelayan istana itu melihat kedatangan mereka dan menghardik, "Ini adalah milik Shenghuang Dongji..."
"Atas perintah Ayahanda Kaisarku, mulai hari ini Liu Yun Fu diserahkan kepada Tuan Qin Yu." Suara Huangfu Jing berwibawa.
Dua pengawal penjaga gerbang itu tertegun sejenak, lalu segera memberi hormat kepada Qin Yu dan kedua putri. Mereka yakin para putri tak mungkin berani memalsukan perintah Shenghuang.
Huangfu Jing menyuruh belasan pelayan itu meninggalkan Istana Liuyun. Setelah berpamitan dengan Qin Yu, di istana itu kini hanya tersisa rombongan Qin Yu. Qin Yu langsung memanggil seluruh 100 lebih pelayan dewa sekaligus.
"Fu Bo, kau yang atur tugas mereka. Qiu Zhongfu, kau bantu Fu Bo." Perintah Qin Yu tegas.
"Siap, Tuan."
Fu Bo dan Qiu Zhongfu menjawab dengan penuh hormat.
Seketika seluruh Istana Liuyun dipenuhi keributan. Kehadiran 100 orang sekaligus memang menambah semarak. Para pelayan dewa itu juga terkejut, mereka ternyata sudah berada di Gunung Xuanjin.
……
Di sebuah pekarangan Istana Liuyun yang menjadi tempat tinggal Qin Yu, saat ini Qin Yu dan Hei Yu berada di sana.
"Xiao Hei, aku hendak melebur avatar Teratai Emas. Bagaimana denganmu?" Qin Yu menatap Hei Yu.
Hei Yu berkata: "Aku bersiap memasuki Jiang Lan Jie untuk melanjutkan latihan. Kurasa 'Jurus Tombak Kilat'-ku baru tahap awal, masih perlu dilatih keras."
"Xiao Hei, prinsip Jurus Tombak Kilat-mu apa sebenarnya?" tanya Qin Yu penasaran.
Hei Yu berhenti sejenak, mengedipkan mata sebelum menjawab: "Bagaimana menjelaskannya? Saat Kakak menciptakan dunia Qian Kun dulu, aku asal mengayunkan tombak di Jiang Lan Jie. Tiba-tiba aku masuk kondisi aneh, seolah menyentuh sesuatu. Sejak itu aku terbenam dalam kondisi itu, terus mengeluarkan tombak, terus merasakan kondisi itu."
"Seiring waktu, aku mulai familiar dengan kondisi itu. Aku juga merasakan aturan aneh," Hei Yu merenung, "Aturan itu terikat dengan kekuatan ruang. Lambat laun aku bisa sedikit mengendalikannya. Dari situlah 'Jurus Tombak Kilat' tercipta."
“Aturan?” Qin Yu memandang Hei Yu dengan curiga, “Sejauh yang kuketahui, selain berbagai aturan energi, ada hukum ruang dan yang tertinggi adalah hukum waktu.”
“Jalan Pedang Kilatmu sangat aneh, jangan-jangan ini hukum wak... tidak, mustahil.” Qin Yu menggelengkan kepala berkali-kali.
Qin Yu sangat memahami bahwa hukum waktu yang paling sakti itu hanya bisa dipahami setelah mencapai tingkat Raja Dewa. Tanpa menguasai hukum ruang, pondasi dasarnya sama sekali tidak ada untuk memahami hukum waktu.
Dalam sejarah Dewa, hanya Raja Dewa yang bisa memahami lebih dalam hukum waktu. Ini adalah hukum besi.
“Sebenarnya,” Hei Yu diam cukup lama sebelum berkata, “Aku juga merasakan... bisa sedikit mengubah aliran waktu di sekitar pedang panjangku.”
“Aliran waktu?” Qin Yu tertegun memandang Hei Yu.
Monster!
Mengubah aliran waktu, bukankah itu berarti sudah menyentuh sedikit prinsip hukum waktu? Tapi bagaimana mungkin? Bahkan Dewa Bagian Atas pun takkan bisa memahami sedikitpun hukum waktu.
Hei Yu tersenyum getir pasrah: "Aku juga tidak tahu kenapa 'Aliran Cahaya Qiangdao' ku seperti ini. Aku pun tidak percaya bisa memahami 'Hukum Waktu', soalnya pemahamanku tentang Hukum Ruang baru sebatas bisa terbang. Tapi, memang benar aku bisa mengubah aliran waktu di sekitar pedang panjangku."
Qin Yu mengangguk halus.
"Baiklah, Xiao Hei. Mulai hari ini, telitilah 'Aliran Cahaya Qiangdao'-mu. Tapi jangan digunakan kecuali dalam keadaan darurat. Dewa Bagian Atas mungkin belum bisa menangkap keunikan jurus pedangmu, tapi ahli level Raja Dewa pasti akan tahu. Nanti malah jadi masalah." Alis Qin Yu berkerut.
Para Raja Dewa, setelah sepenuhnya memahami Hukum Ruang, akan fokus mempelajari Hukum Waktu.
Hei Yu juga mengangguk: "Tenang saja, Kakak. Aku tidak akan sembarangan menggunakan Aliran Cahaya Qiangdao."
Qin Yu menepuk bahu Hei Yu sambil tertawa terbahak: "Tapi kalau mau pakai ya pakai saja, bukan masalah besar. Kalau benar-benar ada Raja Dewa yang ingin menelitimu, aku langsung masukkan kau ke dunia Qian Kun. Mana mungkin mereka bisa menemukanmu? Setelah aku berhasil melatih avatar Teratai Emas, bahkan di bawah tangan Raja Dewa pun aku bisa kabur dengan mudah."
Qin Yu tampak penuh percaya diri.
Kemudian, Qin Yu mengeluarkan Jiang Lan Jie dan meletakkannya di lantai kamar pekarangan itu. Artefak itu kini berubah menjadi partikel-partikel kecil.
"Xiao Hei, kau masuk dulu ke Jiang Lan Jie untuk berlatih. Lebih baik artefak ini tetap berada di Dewa. Kalau ditaruh di dunia Qian Kun, Wu Lan dan yang lain tidak bisa merasakan Tribulasi Dewa," ujar Qin Yu sambil tersenyum. "Setahun kemudian di lantai kedua Jiang Lan Jie sudah 100 tahun berlalu. Waktu tribulasi mereka pun sudah semakin dekat."
Hei Yu menganggukkan kepala.
"Oh ya, Xiao Hei. Aku masih punya empat senjata langit kelas atas, termasuk Pedang Darah Merahku. Yang mana yang kau mau?"
Qin Yu membalikkan telapak tangan, empat senjata langit kelas atas segera mengambang di hadapannya. Salah satunya berbentuk tombak.
Hei Yu tak ambil pusing, tersenyum: "Sementara tidak perlu. Tombak Menembus Awan sangat cocok untukku. Sampai sekarang aku masih belum tahu bahan apa yang digunakan untuk menempa tombak ini. Kekerasannya luar biasa, setara senjata langit kelas menengah. Hanya saja sama sekali tidak ada efek amplifikasi."
Baik senjata dewa biasa maupun senjata langit, umumnya memiliki fungsi amplifikasi kekuatan.
Namun Tombak Menembus Awan milik Hei Yu ini, termasuk 'Tongkat Hitam' Hou Fei, sudah mereka miliki sejak di dunia mortal. Kedua senjata ini hanya punya satu ciri khas - keras.
"Baiklah. Beri tahu aku saat kau membutuhkannya." Qin Yu mengangguk halus, lalu mengirim Hei Yu ke Jiang Lan Jie lantai kedua. Sementara dirinya sendiri memasuki dunia Qian Kun.
Di dalam dunia Qian Kun.
Qin Yu berdiri di udara, di depannya mengambang Bunga Teratai Sembilan Daun. Seluruh permukaan Bunga Teratai Sembilan Daun memancarkan kilau hitam, terutama pada biji teratai hitam yang bersinar paling menyilaukan.
Di samping Bunga Teratai Sembilan Daun, tergantung sebuah butiran emas bulat.
Antara butiran emas dan biji teratai hitam, terjadi aliran energi yang saling terkoneksi dengan cara yang sungguh unik.
"Pernah butiran emas ini hampir membuat jiwaku membeku. Kali ini seharusnya lebih terkendali." Kesadaran spiritual Qin Yu merambat menyelimuti Bunga Teratai Sembilan Daun dan butiran emas.
Dingin, dingin yang menusuk hingga jiwa!
Yuan Ying Jiwa Qin Yu bergetar. Untung hanya rasa beku biasa, belum sampai tahap pembekuan instan seperti sebelumnya. Yuan Ying masih bisa menahan.
"Eh?" Qin Yu heran memandang biji teratai hitam.
Tidak hanya butiran emas yang sedemikian dingin, bahkan biji teratai hitam juga sangat membekukan. Hanya dari segi tingkat kedinginannya, biji teratai hitam sedikit lebih lemah. Namun biji teratai hitam menyimpan aura spiritual.
Itu adalah 'entitas jiwa' yang terbentuk dari biji teratai hitam.
"Dunia ini benar-benar penuh keajaiban, bahkan sebatang tumbuhan pun bisa melahirkan entitas jiwa tanpa kesadaran," Qin Yu menghela nafas.
Segera, dua tetes darah terbang dari ujung jari Qin Yu. Sepuluh jari menyatu dengan hati, darah dari ujung jari adalah darah jantung. Kedua tetes darah itu masing-masing jatuh pada butiran emas dan biji teratai hitam. Keduanya pun menyerap tetesan darah tersebut.
Braak～～～
Biji teratai hitam langsung berguling jatuh dari kelopak bunga. Kemudian, biji teratai hitam dan butiran emas saling memperkuat cahaya, berputar mengelilingi satu sama lain.
“Mungkinkah?” Qin Yu memiliki sebuah pemikiran, lalu menggelengkan kepala, "Sudahlah, coba dulu serap aura bubur kental."
Seluruh tubuh Qin Yu beserta biji teratai hitam dan butiran emas tiba-tiba menghilang, sementara Bunga Teratai Sembilan Daun yang kehilangan biji teratai hitam ditempatkan di lokasi rahasia dunia Qian Kun - tempat khusus Qin Yu menyimpan barang.
……
Alasan dunia Qian Kun terus membesar adalah karena terus-menerus menyerap 'aura bubur kental' sehingga berkembang. Saat ini Qin Yu berada di perbatasan dunia Qian Kun.
Seberapa besarkah dunia Qian Kun saat ini?
Sebagai perbandingan: 100.000 dunia immortal, iblis, dan siluman digabungkan pun tak akan menyamai luasnya. Dari sini terlihat betapa tak terbatasnya dunia Qian Kun.
Perbatasan dunia Qian Kun.
Qin Yu berdiri di tepi tanah, di hadapannya terdapat lapisan jarak. Di luar sana adalah ruang paste yang tak berbatas. Lapisan jarak ini, selain Qin Yu, mustahil dihancurkan oleh siapapun meski kekuatannya sehebat apapun.
"Baik aura bubur kental maupun energi Xuan Huang sama-sama aneh. Energi Xuan Huang tak bisa meninggalkan dunia Qian Kun, aura bubur kental juga demikian." Qin Yu pasrah.
Jika tidak, dia pasti sudah memindahkan energi Xuan Huang dan aura bubur kental ke dalam Jiang Lan Jie.
Tapi itu mustahil.
Aura bubur kental berasal dari ruang paste, sementara energi Xuan Huang tampaknya terkait erat dengan perubahan drastis dunia Qian Kun.
Biji teratai hitam dan butiran emas yang terus berputar bagai Taichi, Qin Yu mengendalikan seberkas aura bubur kental mendekat. Seketika, aura itu tersedot masuk ke dalam formasi Taichi tersebut.
"Ciiit～～～"
Sangat mengejutkan kecepatannya, satu aliran aura bubur kental hanya menghabiskan sekitar satu hari untuk sepenuhnya dilahap oleh biji teratai hitam dan mutiara emas.
"Secepat ini?" Qin Yu tertegun.
Dulu saat menempa 'Cincin Api Tempa' dan lainnya, melahap sedikit aura bubur kental saja membutuhkan belasan tahun.
Aura bubur kental bisa dibilang tak terhitung jumlahnya. Kini dunia Qian Kun yang luasnya mencapai tingkat mengejutkan, setiap sekejap mata menyerap aura bubur kental dalam jumlah yang mengerikan. Tentu saja Qin Yu tidak akan pelit.
"Satu aliran aura bubur kental langsung membuat progres peleburanku mencapai 50%. Tambah satu aliran lagi." Meski tidak memahami alasan, Qin Yu juga tidak meneliti lebih lanjut.
Sebuah aliran aura bubur kental lainnya segera menyambar mendekat.
Pada saat ini, Tai Chi yang terbentuk dari rotasi biji teratai hitam dan butiran emas mulai memperlambat kecepatan penyerapannya. Setelah menghabiskan waktu hampir sebulan, ketika aura bubur kental ini telah diserap sebagian besar dan proses peleburan Qin Yu mencapai delapan puluh persen, 'Tai Chi' ini berhenti menyerap.
"Tidak menyerap aura bubur kental lagi?" Perasaan muncul dalam hati Qin Yu.
Biji teratai hitam dan butiran emas ini tampaknya telah jenuh, tidak bisa lagi melahap aura bubur kental. Hanya saja kedua benda ini belum sepenuhnya melebur.
Bersamaan dengan itu, kecepatan saling menukar energi antara biji teratai hitam dan butiran emas semakin cepat.
Biji teratai hitam mulai memperlihatkan sedikit corak emas.
Butiran emas mulai memperlihatkan sedikit corak hitam.
Perubahan seperti ini terus berlanjut.
"Biji teratai hitam bukan lagi biji teratai hitam asli, butiran emas ini pun telah berubah sifat. Lalu, apakah avatar Teratai Emas yang akan kulebur nanti masih sesuai dengan catatan dalam gulungan emas?" Qin Yu seketika merasa pusing.
Segala yang tak diketahui, paling membuat khawatir.
Qin Yu pun khawatir, avatar Teratai Emas yang ia idamkan—seandainya ditempa menggunakan 'biji teratai hitam' bermutasi ini—akan berubah menjadi wujud seperti apa?
