Dengan satu tangan memegang menara hijau kecil, mata Qin Yu dipenuhi sukacita, kegembiraan, bahkan rasa takut yang samar. Setelah bertahun-tahun usaha dan penantian, ketika impian akhirnya terwujud, hati sekuat Qin Yu pun tetap menyimpan secarik keraguan.
"Akhirnya terbuka?"
Meski Lapisan Ketiga Jiang Lan Jie telah dibuka, Qin Yu masih merasa seperti sedang bermimpi.
Ia menengadah melihat langit melalui pintu aula.
Di langit, awan putih yang lembut seperti sutra melayang-lambat.
Angin sepoi-sepoi menerbangkan rambut panjangnya. Qin Yu menoleh mengikuti arah angin, memandang pekarangan melalui pintu. Pandangannya tertambat pada pohon willow Mi di halaman yang ribuan rantingnya berkibar-kibar. Tepat pada saat ini——
Di bawah ribuan ranting itu, tiba-tiba muncul sosok manusia, seolah-olah orang ini sudah ada di sini sejak awal.
Tatapan yang familiar, senyuman yang familiar, wajah yang familiar—semuanya terasa begitu familiar.
"Lan, Paman Lan!"
Qin Yu merasa seluruh tubuhnya seakan ditembus petir, kepalanya tersentak. Meski tahu semua ini nyata, entah bagaimana sejak membuka Lapisan Ketiga Jiang Lan ini, Qin Yu seperti masuk dalam kondisi 'mimpi berjalan'.
Seluruh tubuhnya terasa 'melayang-layang', semuanya terasa tak nyata.
Qin Yu mengambil napas dalam-dalam beberapa kali berturut-turut. Kepalanya yang memanas perlahan mendingin. Angin sejuk yang berhembus di wajahnya membuat pipinya yang kemerahan juga berangsur dingin.
"Xiao Yu." Senyuman penuh kasih sayang mengembang di wajah Jiang Lan. "Tak kusangka dalam waktu hampir 10.000 tahun, kau sudah mencapai tingkat yang begitu tinggi, bahkan menjadi Pemimpin Kuil Lanxuan di Gunung Xuanjin Timur."
Begitu Paman Lan berbicara, hati Qin Yu yang 'gelisah' langsung tenang. Keadaan Qin Yu pun sepenuhnya pulih normal.
Tiba-tiba Qin Yu tersentak, buru-buru bertanya: "Paman, kalau Paman datang ke sini, apakah Dongji Shenghuang dan yang lain akan mengetahu..."
Paman Lan tersenyum dingin: "Tenang saja. Huangfu Yu, Huangfu Lei, dan Huangfu Liuxiang paling-paling hanya memantau kediaman mereka sendiri. Bahkan jika sengaja mengawasi, sulit bagi mereka untuk mendeteksi keberadaanku."
Baru setelah itu Qin Yu menghela napas lega dalam hati.
Qin Yu masih belum sepenuhnya paham taktik antar Raja Dewa. Tapi jika Paman Lan sudah berkata begitu, pasti ada andalannya.
"Paman, masuklah dulu." Qin Yu segera mengajak Jiang Lan masuk ke aula sambil berkomunikasi telepati dengan Fu Bo: "Fu Bo, siapapun yang datang, tolong jangan diganggu."
Sebagai tuan Fu Bo, perintah Qin Yu tentu dipatuhi dengan ketat oleh Fu Bo.
Di dalam aula.
Jiang Lan duduk, namun Qin Yu tidak.
"Kau juga duduklah." Jiang Lan tersenyum kecil pada Qin Yu, "Jangan seperti anak-anak."
Qin Yu sebenarnya sudah mengalami banyak formasi tempur. Bahkan di hadapan Dongji Shenghuang dan Dewi Bunga-Bunga sekalipun, ia tak pernah merasa kaku. Di dasar hatinya, selalu ada kesombongan meski berhadapan dengan para Maharaja Suci.
Namun di hadapan Paman Lan, Qin Yu menyadari dirinya bagai anak kecil yang kembali ke pangkuan orang tua. Sifat dingin, kesombongan masa lalu sama sekali hilang, yang tersisa hanyalah kekikuan seperti anak-anak.
Di bawah desakan Jiang Lan, Qin Yu akhirnya duduk di sebelah Paman Lan.
Saat ini, di wajah Jiang Lan terpancar senyuman lega. Matanya menatap Qin Yu semakin lama semakin penuh kesukaan. Segera setelah menyeruput teh dari cangkir di sampingnya, dia tersenyum dan berkata, "Xiao Yu, tahukah kau? Hari ini adalah hari paling membahagiakan bagiku selama bertahun-tahun."
Qin Yu di samping seperti anak penurut yang menyimak dengan cermat.
"Sejak Li'er kembali ke Dewa bersamaku, aku terus memperhatikan urusanmu. Bahkan saat kau melebur Kuil Misteri, aku diam-diam menggunakan taktik khusus agar para Raja Dewa tidak mendeteksinya." Paman Lan tersenyum lebar.
Qin Yu merasa kesadarannya spiritual bergetar.
Benar.
Raja Dewa menguasai 'hukum ruang'. Meski kesadaran spiritual mereka tak bisa menembus membran ruang untuk menyelidiki secara langsung, mereka tetap bisa mengetahui hal-hal di dunia manusia jika menghendaki. Aku selalu bingung - bagaimana mungkin tak ada satu pun Raja Dewa yang memperhatikan proses peleburan Kuil Misteri yang kubuat? Mengapa tak ada yang menggangguku?
Sekarang jelas, Paman Lan-lah yang diam-diam membantuku.
"Tentu aku tak bisa terus-menerus mengawasimu. Hanya meninggalkan guratan di tubuhmu agar bisa mengetahui ketika kau dalam bahaya." Paman Lan menjelaskan semuanya secara terbuka.
"Guratan?" Qin Yu tertegun, "Paman Lan, kau menaruh guratan di tubuhku? Mustahil, sama sekali mustahil!"
Keyakinan Qin Yu bukan tanpa dasar. Kepercayaan dirinya berasal dari 'kekuatan ruang alam semesta baru'. Di bawah pengamatan kekuatan ruang yang sepenuhnya ia kuasai, tak ada yang bisa lolos dari pantauannya.
Jiang Lan tersenyum kecil: "Sebenarnya sederhana. Aku menaruh guratan di 'Jiang Lan Jie'. Karena kau melebur Jiang Lan Jie, otomatis terhitung sebagai guratan di tubuhmu."
"Jiang Lan Jie!" Baru kini Qin Yu tersadar.
"Jiang Lan Jie lantai pertama, lantai kedua, lantai ketiga, semuanya ada guratan yang kutinggalkan. Asalkan kau membuka satu lapisan, aku akan langsung tahu. Dulu saat kau membuka lapisan pertama dan kedua, aku muncul karena alasan ini. Di Jiang Lan Jie lantai ketiga juga ada guratanku, karena kau belum membuka lapisan ketiga, secara alami belum tahu. Ketika kau membuka lapisan ketiga, guratan itu akan menghilang dengan sendirinya." Jiang Lan menjelaskan dengan detail.
Qin Yu akhirnya mengerti sepenuhnya.
Ternyata kekuatan ruangnya tidak bisa melacak karena guratan itu berada di Jiang Lan Jie lapisan ketiga yang belum pernah dibukanya. Begitu lapisan itu terbuka, guratan itu akan berhamburan. Dan tentu tidak akan terdeteksi olehnya.
"Hehe, lupakan hal itu. Xiao Yu, saat aku mengetahui kau berhasil melebur Kuil Misteri, benar-benar menarik napas lega. Jika kau gagal melebur Kuil Misteri, hanya mengandalkan bantuanku, ingin menikahi Li'er akan sangat sulit." Jiang Lan menghela nafas penuh perasaan.
Qin Yu juga bukan lagi pemuda nekat dari dunia mortal. Setelah sekian lama di Dewa, dia sudah memahami gambaran besar situasi di sana.
Li'er memiliki setetes Soul of Life's Tear. Tetesan itu menyimpan setengah esensi energi kehidupan dan pemahaman hukum ruang dari Shenghuo Shenwang 'Zuo Qiumei'. Bagi para Dewa Bagian Atas, ini memang batu loncatan untuk mencapai tingkat Raja Dewa.
Bagaimanapun, cukup banyak orang di Dewa yang sudah mencapai puncak tingkat Dewa Bagian Atas.
Mereka semua hanya terpisah satu langkah dari menjadi Raja Dewa.
Namun satu langkah ini justru menjebak banyak jenius. Begitu mereka bisa melakukan kultivasi ganda dengan Li'er dan memahami sebagian pencerahan Shenghuo Shenwang, mungkin akan ada terobosan yang langsung mengantar mereka ke tingkat Raja Dewa.
“Xiao Yu, kau juga telah melebur Air Mata Jiwa Kehidupan itu, seharusnya sudah tahu rahasianya. Shenghuo Shenwang telah gugur, meninggalkan dua tetes air mata ini - satu menyatu dengan tubuh Li'er, sementara yang lain membuka ruang dan memasuki celah ruang.” Paman Lan berkata sambil tersenyum.
Qin Yu seketika memperhatikan, dia tahu 'AIR MATA METEOR'-nya tepat merupakan satu tetes air mata Shenghuo Shenwang.
“Paman Lan, kalian...” Qin Yu tiba-tiba mulai memahami sesuatu.
Jiang Lan mengangguk halus: "Benar, Li'er mendapatkan satu tetes Air Mata Jiwa Kehidupan. Untuk tetes lainnya, masih ada sedikit indra keenam. Tapi tetes air mata kehidupan yang satunya terus terombang-ambing dalam arus kacau celah ruang, aku tidak pernah bisa menemukannya dengan tepat. Soalnya Li'er hanya punya orientasi arah kasar. Lama kemudian, aku dan Li'er baru sadar tetes air mata kehidupan lainnya sudah menetap di suatu ruang, jadi kami pergi ke sana, dan sampailah di kampung halamanmu, Planet Zixuan."
"Paman Lan, saat pertama kali bertemu denganku, apakah kau sudah tahu?" Hati Qin Yu dipenuhi rasa malu.
Dulu, Qin Yu bahkan menganggap Air Mata Meteor sebagai rahasia pentingnya, mengira Paman Lan dan yang lain belum tentu mengetahuinya.
“Benar, ketika Li'er pertama kali menemukanmu, dia sudah yakin kau memiliki satu lagi AIR MATA JIWA KEHIDUPAN. Bagaimanapun, saat itu kau terlalu lemah, sama sekali belum bisa melebur AIR MATA JIWA KEHIDUPAN dengan baik, cuma bisa menggunakan beberapa energi paling dasar secara dangkal saja.” Jiang Lan berkata dengan senyuman tipis.
Qin Yu hanya bisa tersenyum.
Diri nya saat itu, dalam menggunakan energi AIR MATA METEOR, awalnya cuma bisa menunggu saat terluka untuk pasif menerima perawatan darinya. Baru di tahap akhir, dia bisa mulai menggunakan NYAWA KEKAL.
"Ah, dulu di lembah dasar laut itu, ketika bersama Li'er, aku memang merasa tingkat jiwaku naik drastis. Rupanya ini karena Li'er dan aku sama-sama memiliki AIR MATA JIWA KEHIDUPAN." Akhirnya Qin Yu sepenuhnya memahami situasi ini.
Qin Yu menatap Jiang Lan: "Paman Lan, ada satu masalah... tidak tahu pantaskah ditanyakan?"
"Bilang saja." Jiang Lan terus tersenyum ramah.
“Awalnya, aku sama sekali tidak memurnikan Air Mata Jiwa Kehidupan. Di saat awal, Paman Lan dan kalian belum mengenalku, mengapa tidak membunuhku dan merebut Air Mata Jiwa Kehidupan yang satunya?” Qin Yu mengutarakan pertanyaannya.
Pertanyaan semacam ini cukup menyentuh ikatan emosi. Namun karena Qin Yu telah menganggap Paman Lan sebagai keluarga seniornya sendiri, ia pun tidak terlalu berhati-hati.
Jiang Lan menghela napas pelan: "Air Mata Jiwa Kehidupan mengandung spiritualitas. Pemilihanmu oleh Air Mata Jiwa Kehidupan itu berarti Sang Raja Dewa Kehidupan sendiri yang memilihmu. Jika Beliau telah memilihmu, tentu aku tidak akan melanggar kehendak terakhirnya. Apalagi... Air Mata Jiwa Kehidupan tidak bisa dimurnikan begitu saja oleh sembarang orang."
Qin Yu mengangguk halus.
Setelah membahas begitu banyak hal, tekanan dalam hati Qin Yu tentang berbagai persoalan terkait Li'er akhirnya tak tertahankan. Kini, ia pun bersiap untuk bertanya.
"Paman Lan."
"Ada apa?" Jiang Lan menatap Qin Yu yang terlihat ragu-ragu.
Qin Yu merenung sejenak sebelum akhirnya berkata: "Paman Lan, bagaimana kabar Li'er sekarang?"
Jiang Lan langsung tersenyum.
"Akhirnya kau ingat juga Li'er. Kukira kau sudah melupakannya." Candanya membuat Qin Yu panik. Jiang Lan buru-buru menambahkan: "Haha, cuma bercanda. Jangan diambil hati. Tapi soal Li'er..." Senyumnya berangsur memudar.
Qin Yu merasa gelisah dalam hati.
Jiang Lan bersuara khidmat: "Situasi Li'er agak rumit. Terutama karena ayahnya, Sang Maharaja Utara. Kau pasti sudah tahu statusnya kan?" Menurutnya, meski tak pernah memberi tahu identitas Jiang Li, dengan status Qin Yu sekarang, mudah saja melacak latar belakangnya.
Qin Yu mengangguk halus.
Jiang Lan melanjutkan: "Masalah terbesar adalah, Ayahanda Li'er sudah sejak lama mengumumkan ke para pria berbakat di alam dewa tentang rencana mengadakan sayembara perjodohan terbuka. Hal ini diucapkan langsung oleh Maharaja Utara sendiri, mustahil untuk dibatalkan."
"Sayembara perjodohan terbuka? Bagaimana mungkin aku tidak tahu?" Qin Yu memang tidak pernah mendengar hal ini.
Jiang Lan menjelaskan: "Waktumu di alam dewa masih terlalu singkat, wajar jika belum tahu. Lagipula tidak banyak yang mengetahui informasi ini."
Qin Yu mulai panik. Jika Maharaja Suci sudah mengumumkan sayembara terbuka yang sifatnya mutlak tidak bisa ditawar, lalu bagaimana keadaan Li'er saat ini?
"Paman Lan, jika Maharaja Utara memaksa sayembara perjodohan, apa yang harus dilakukan Li'er?" tanya Qin Yu dengan gugup.
"Jangan khawatir. Meskipun Maharaja Utara mengatakan akan mengadakan sayembara terbuka, tanggalnya belum ditentukan. Aku terus membantu Li'er menunda... Qin Yu, kecuali kau sudah memiliki bulu sayap yang sempurna dan kekuatan cukup untuk bersaing dengan para saingan cinta itu, aku akan terus membantu kalian berdua menunda." Paman Lan menghibur.
Qin Yu langsung merasakan kehangatan di hatinya.
Bagaimana mungkin dia membalas perhatian yang diberikan Paman Lan padanya?
"Terima kasih, Paman Lan." Mata Qin Yu sedikit memerah.
Paman Lan mengelus kepala Qin Yu sambil tersenyum lebar: "Jangan buru-buru berterima kasih. Situasimu sekarang juga genting. Saat ini, para saingan cintamu untuk memperebutkan Li'er semuanya luar biasa."
"Luar biasa? Apakah aku tidak bisa menang?" Kali ini Qin Yu mulai menunjukkan keyakinan.
Dia, Qin Yu, adalah salah satu dari Empat Pemimpin Kuil Gunung Xuanjin Timur, Master Formasi, orang pertama di bawah Raja Dewa. Apakah ini belum memenuhi syarat?
“Bukan tidak bisa menandingi, tapi hanya mengandalkan kekuatan dan latar belakangmu saat ini. Harapannya sangat tipis.” Jiang Lan menggelengkan kepala, “Ruang formasi-mu memang hebat, tapi bagi Delapan Keluarga Dewa, selama bukan Raja Dewa, itu tidak berarti apa-apa. Sedangkan beberapa saingan cintamu, tidaklah biasa.”
Qin Yu menatap Jiang Lan: “Paman Lan, beri tahu aku, siapa saja yang bisa menjadi ancaman bagi hubunganku dengan Li'er?”
Jiang Lan berhenti sejenak lalu berkata: “Statusmu sekarang sudah cukup tinggi, kekuatanmu juga cukup mumpuni. Saingan biasa memang tidak sebanding denganmu, tapi ada empat orang yang kekuatannya hampir setara. Dari segi pengaruh latar belakang, mereka bahkan lebih kuat darimu.”
“Empat saingan?” Alis Qin Yu mengkerut.
Meski belum mendengar nama dan identitas keempat orang ini, Qin Yu sudah menganggap mereka sebagai musuh.
