Qin Yu bersandar pada pohon Gutiemu, sementara Li'er berbaring di pelukannya. Keduanya memiliki ribuan kata yang ingin diungkapkan, mereka terus bercerita tentang berbagai hal yang dialami masing-masing selama ini.
Kisah Qin Yu sangat panjang dan berliku-liku.
Meskipun tidak banyak cerita setelah Li'er kembali ke Dewa, dia kembali menceritakan berbagai peristiwa sejak masa kanak-kanaknya kepada Qin Yu.
Mereka berbincang selama sepuluh hari penuh, baru bisa dianggap agak puas.
Qin Yu tidak menyembunyikan apapun dari Li'er, termasuk warisan ilmu 《Xing Chen Bian》, dunia Qian Kun yang dia ciptakan sendiri, hingga evolusinya menjadi alam semesta. Semua diungkapkan Qin Yu.
Justru karena ini, di dasar hati Li'er tumbuh rasa kagum dan kerinduan yang mendalam pada Qin Yu.
"Ah, sudah sepuluh hari?" Li'er tiba-tiba berteriak kaget.
Li'er saat ini, dibandingkan dengan masa di dunia mortal, telah kehilangan dua bagian kesungguhan dan bertambah dua bagian kelincahan. Bagaimanapun juga, di dunia mortal dulu, dia jauh lebih kuat dari Qin Yu, benar-benar bukan setingkat. Kesenjangan kekuatan yang besar juga membuat Li'er sulit berbicara dengan manja di depan Qin Yu.
Namun saat ini, Li'er justru terlihat tanpa beban.
"Sudah sepuluh hari ya." Qin Yu juga tampak sedikit terkejut. Waktu bertapa mungkin terasa cepat, tapi dia tidak menyangka percakapan bisa berlangsung terus-menerus selama sepuluh hari.
"Paman Lan pasti marah." Alis tipis seperti daun willow Li'er berkerut halus, "Kita sama sekali tidak menghiraukan Paman Lan selama sepuluh hari ini, bukankah ini terlalu..."
Qin Yu memeluk Li'er sambil berkata dengan lembut, "Tenang, Paman Lan pasti memahami kita."
Li'er berhenti sejenak merenung, lalu mengangguk halus, "Kalau begitu, kita akan menunggu satu, eh, dua shichen lagi. Setelah dua shichen baru kita temui Paman Lan." Sambil berkata demikian, kepala Li'er kembali menempel di dada Qin Yu.
Qin Yu mengelus rambut indah Li'er dengan penuh kasih sayang.
……
Dua shichen kemudian, Qin Yu dan Li'er keluar dari halaman itu. Ketika mereka melangkah keluar, sosok Jiang Lan telah berdiri di tepi kolam.
"Akhirnya kalian berdua ingat si tua ini." Jiang Lan tertawa hehe.
Sejak kematian Zuo Qiumei, hanya Qin Yu dan Li'er yang menjadi sandaran hati Jiang Lan. Kebahagiaan kedua pemuda ini memberi rasa lega di hatinya.
Qin Yu dan Li'er saling memandang dengan tawa kecil mereka.
"Baiklah, mari kita duduk di sana." Jiang Lan menunjuk meja batu di bawah pohon willow Mi yang tumbuh di tepi kolam, di sekelilingnya terdapat tiga bangku batu berbentuk lingkaran.
Qin Yu, Li'er, dan Jiang Lan pun duduk bersama.
"Meski membicarakan hal ini sekarang agak merusak suasana. Tapi aku tetap harus memberitahukan kalian... Bagaimana rencana kalian untuk menyelesaikan masalah pernikahan ini?" Jiang Lan menatap Qin Yu dan Li'er.
Ekspresi Qin Yu dan Li'er langsung berubah serius.
"Ada dua metode. Pertama, kalian kabur bersama. Kedua, Qin Yu ikut seleksi dan mengalahkan semua orang untuk menikahi Li'er secara terang-terangan. Mana yang kalian pilih?" Jiang Lan terus mendesak.
Li'er menggigit bibirnya.
Setelah berbicara selama sepuluh hari penuh, Qin Yu telah memahami sebagian besar kisah hidup Li'er sejak kecil. Saat ini, dia benar-benar mengerti apa yang dipikirkan Li'er.
Li'er sangat menyayangi ibunya.
Juga adik kandungnya Jiang Yan, serta Yin Hua Lao Lao yang merawatnya sejak kecil. Masih ada banyak orang yang telah dikenalnya sejak masa kanak-kanak. Keluarga Jiang adalah rumah Li'er!
Qin Yu sepenuhnya menyadari hal ini.
Kabur, aku dan Li'er sepenuhnya bisa bersembunyi di alam semesta milikku sendiri, atau bersembunyi di Jiang Lan Jie. Singkatnya, kabur adalah hal yang sangat sederhana.
Setidaknya membuat Qin Yu tidak memiliki beban sama sekali.
Tapi bagi Li'er ini sangat menyakitkan. Li'er harus meninggalkan keluarga, meninggalkan teman-teman baiknya. Meninggalkan rumahnya. Bahkan, pertemuan di masa depan mungkin akan membuat hubungan ayah-anak mereka semakin memburuk.
"Li'er, jangan khawatir. Aku pasti akan menikahimu secara terang-terangan." Qin Yu menggenggam tangan Li'er, sepuluh jari saling terkait, hati mereka menyatu, sambil tersenyum memandang Li'er.
"Hati Li'er tiba-tiba tersentuh: 'Kakak Qin Yu, aku tidak masalah. Aku tahu mereka yang ingin menikahiku punya andalan besar, dan aku paham betul cara berpikir mereka. Kakak, untuk mengalahkan mereka secara terang-terangan akan sangat sulit. Ayo kita kabur bersama... Tidak apa, Ayahanda Kaisar dan Ibu Ratu punya banyak anak, kehilangan satu pun tak berarti.' Meskipun kata-katanya tegas, matanya perlahan memerah."
"'Baiklah, Li'er. Percayalah padaku, aku pasti berhasil.' Qin Yu menggenggam erat tangan Li'er, seolah ingin menularkan keyakinannya melalui sentuhan."
"Li'er memandang Qin Yu beberapa saat sebelum akhirnya mengangguk: 'Kakak, jangan terlalu memaksakan diri.'"
"'Tidak akan.' Senyum Qin Yu merekah cerah."
"Jiang Lan yang berdiri di samping batuk-batuk kecil, baru kemudian menarik perhatian kedua pasangan itu ke dirinya."
"Xiao Yu juga bukan tidak punya peluang sama sekali. Dia memiliki Kuil Misteri, sebagai penerus Kuil Misteri, seharusnya dia telah mewarisi metode penempaan Che Houyuan." Jiang Lan tersenyum memandang Qin Yu.
Qin Yu mengangguk halus.
Jiang Lan melanjutkan: "Nah begitu. Terus berusaha. Saat ini pemahaman Xiao Yu tentang formasi sudah mencapai tingkat tinggi. Dengan kerja keras di bidang penempaan, mencapai level Che Houyuan bukanlah hal mustahil. Begitu dia menjadi Dewa Tukang baru... harapan untuk menjemputmu secara terang-terangan pasti semakin besar." Jiang Lan menyelipkan senyum ke arah Li'er.
"Dewa Tukang Che Houyuan? Dewa Tukang baru?" Li'er mengkhawatirkan, "Apakah ini tidak terlalu sulit?"
"Tidak sulit, tidak sulit." Qin Yu langsung menyela.
Di hadapan Li'er, Qin Yu selalu menunjukkan keyakinan penuh dan penuh semangat tak terbatas dalam setiap tindakannya.
"Paman Lan, aku memutuskan untuk sementara tinggal di sini dan fokus meneliti Jalan Merakit Senjata Spiritual. Jika ada hal mendesak di Kuil Lanxuan, para pelayanku akan mengirim pesan padaku."
Qiu Zhongfu dan banyak pengikutnya telah memiliki jiwa mereka dibelenggu. Sebagai penguasa baru mereka, Qin Yu bisa menerima telepati dari Qiu Zhongfu meski terpisah jarak yang jauh.
Telepati.
Ini hanya bisa dilakukan antara penguasa dengan mereka yang jiwanya terikat.
Orang lain sama sekali mustahil melakukannya.
"Bagus juga kau di sini. Jika ada situasi darurat, aku bisa langsung membawamu pulang dengan lompatan ruang." Jiang Lan memahami perasaan Qin Yu yang tidak rela berpisah dari Li'er.
Jiang Lan juga tidak khawatir. Sejak Li'er mengungkapkan kunjungan Maharaja Suci Utara, dia telah memasang segel ruang yang memblokade seluruh Istana Kayu. Kecuali seorang Mahadewa, atau mereka yang mendapat izin khusus darinya, mustahil memasuki area tersebut.
“Paman Lan, Jiang Lan Jie ini akan kukembalikan padamu.” Qin Yu membalikkan telapak tangan dan mengeluarkan Jiang Lan Jie.
Dengan menggerakkan hati, Hei Yu pun keluar dari Jiang Lan Jie. Hei Yu terus-menerus bermeditasi dalam Jiang Lan Jie, saat ini Qin Yu terpaksa mengganggunya.
Hei Yu melirik Qin Yu dengan tatapan curiga, lalu melihat Paman Lan. Saat ini Qin Yu sedang berdiskusi dengan Paman Lan, Hei Yu hanya bisa diam.
“Aku tak membutuhkannya, pakai saja dulu.” Jiang Lan segera berkata, dalam hatinya ia menganggap meskipun Jiang Lan Jie adalah pusaka spiritual yang sangat berbahaya, benda ini sangat penting bagi Qin Yu.
Qin Yu terpaksa menjelaskan: “Paman Lan, sebenarnya aku sendiri telah membuka sebuah ruang dimensi, jadi tanpa Jiang Lan Jie pun keamananku terjamin.”
Mengatakan telah membuka sebuah alam semesta terdengar terlalu mengejutkan, bahkan bagi Qin Yu sendiri, struktur tiga tingkat alam semesta masih berada dalam tahap tebakan.
"Membuka ruang?" Jiang Lan tak percaya, "Yang kau maksud ruang ciptaan, adalah ruang yang stabil?"
Raja Dewa memang bisa menyusun ruang menggunakan 'hukum ruang', tapi ruang itu tidak bisa stabil.
Jiang Lan juga menggunakan banyak harta karun untuk menempa Jiang Lan Jie, menstabilkan tiga ruang dimensi.
"Benar, ruang yang stabil." Qin Yu menganggukkan kepala.
"Xiao Hei, Jiang Lan Jie telah kuberikan pada Paman Lan. Mulai hari ini, latihlah ilmunya di ruang alam semesta yang kubuka ini." Qin Yu tersenyum lebar.
Hei Yu mengangguk, lalu memberi hormat pada Jiang Lan: "Hei Yu menghadap Paman Lan."
"Xiao Hei, kudengar elang hitam kecil ini sudah menikahi istri dan punya putri." Jiang Lan tertawa, membuat wajah dingin Hei Yu seketika memerah.
"Baiklah, lebih baik kita lihat ruang yang dibuka Qin Yu." Jiang Lan segera mengalihkan topik.
Qin Yu mengangguk halus: "Paman Lan, jangan melawan." Qin Yu berpesan. Jiang Lan yang sangat mempercayai Qin Yu, membiarkan dirinya disedot oleh kekuatan asing itu.
Seketika.
Qin Yu, Li'er, Paman Lan, dan Hei Yu semuanya telah berpindah ke alam semesta yang diciptakan Qin Yu.
Di alam semesta baru, atas Zixuanxing baru.
"Zixuanxing, ini Zixuanxing!" Hei Yu terkejut dan tercengang, lalu menatap Qin Yu dengan tertegun, "Kakak, bagaimana kau melakukannya? Bagaimana kita tiba-tiba sampai di Zixuanxing? Bukankah Zixuanxing berada di dunia mortal?"
Jiang Lan yang berdiri di samping menunjukkan ekspresi serius: "Tidak, ini bukan Zixuanxing."
Jiang Lan memandang Qin Yu dengan tak percaya, lama tak mampu mengucapkan sepatah kata pun.
"Ada apa, Paman Lan?" Qin Yu buru-buru bertanya.
Jiang Lan menghela nafas: "Ruang yang dibuka Xiao Yu ini benar-benar luar biasa. Di dalam ruang ini, hukum ruang yang kupahami dan sebagian hukum waktu sama sekali tak bisa kugunakan. Di sini, bahkan untuk terbang pun harus mengandalkan energi internal."
Qin Yu mendengarnya, dalam hati sangat paham.
Ini jelas alam semesta yang sama sekali baru. Semua yang dipahami Jiang Lan di alam semesta asal, tentu tak berlaku di sini.
"Dengan adanya ruang ini, aku jadi tenang." Baru kemudian Jiang Lan menarik kembali Jiang Lan Jie.
Jiang Lan bisa melihat bahwa ruang yang diciptakan Qin Yu ini jauh lebih aman daripada Jiang Lan Jie. Di sini, bahkan jika Raja Dewa atau Mahadewa datang, tak bisa menyerang menggunakan hukum. Hanya bisa mengandalkan energi internal.
Hanya mengandalkan energi, mana mungkin bisa menjadi lawan sang pencipta ruang 'Qin Yu'?
Di sini, Qin Yu adalah yang tak terkalahkan.
"Aneh, sangat aneh." Hei Yu tiba-tiba berkomentar, "Kakak, tempat ini aneh. Aku sampai di sini malah tak bisa melatih 'Jalan Tombak Kilat'."
Qin Yu tak bisa menahan keterkejutannya: "Jalan Tombak Kilat itu kan bagian dari hukum waktu? Di sini juga bisa dilakukan percepatan waktu, mengapa kau tidak bisa berlatih?"
"Percepatan waktu?" Jiang Lan sekali lagi terperangah.
Percepatan waktu termasuk dalam level pertama hukum waktu. Tapi untuk memahami hukum waktu, seseorang harus mencapai tingkat Raja Dewa terlebih dahulu.
"Dulu di Jiang Lan Jie aku masih bisa berlatih, tapi di sini, aku bahkan tidak bisa merasakan aturan ajaib itu lagi," keluh Hei Yu dengan pasrah.
Qin Yu merenung sejenak.
"Kita pulang dulu. Kurasa aku tahu alasan di balik ini," ujar Qin Yu langsung.
Jiang Lan dan yang lain saling pandang, tak mengerti maksud Qin Yu, namun mereka tetap mengangguk. Dalam sekejap mata, rombongan itu telah kembali ke Istana Kayu.
Qin Yu menatap Hei Yu: "Xiao Hei, sekarang kau sudah bisa menggunakan Jalan Tombak Kilat lagi kan?"
“Sudah bisa, aku merasakan aturan ajaib itu.” Hei Yu memperlihatkan senyuman di wajahnya, lalu tombak menembus awan di genggamannya mulai menari-nari.
Teknik tombak Hei Yu sungguh aneh.
Menurut perkiraan mata, tombak panjangnya mungkin takkan menyentuhmu. Tapi saat kau berpikir demikian, tombak itu sudah menusuk tubuhmu.
Aliran waktu yang aneh berubah drastis di sekeliling tombaknya.
“Percepatan waktu, kau benar-benar bisa menguasai percepatan waktu?” Paman Lan tak bisa menahan teriakan terkejutnya.
Mendengar ucapan Paman Lan, Qin Yu dalam hati mengkonfirmasi bahwa ‘Jalan Tombak Kilat’ Xiao Hei adalah penerapan awal hukum waktu.
“Kurasa ‘Jalan Tombak Kilat’ Xiao Hei pasti berkaitan dengan Jiang Lan Jie. Paman Lan, saat kau menempa Jiang Lan Jie yang memiliki perbedaan aliran waktu dengan dunia luar, apakah itu karena hukum waktu?” Qin Yu tersenyum.
Paman Lan mengangguk: “Tentu saja. Tiga ruang dimensi memiliki aliran waktu berbeda. Hanya saja semakin besar perbedaan alirannya, semakin sulit menjaga stabilitas ruang.”
“Kurasa, Xiao Hei cuma merasakan sedikit prinsip waktu awal yang terkandung dalam ‘Jiang Lan Jie’, hingga bisa menciptakan ‘Jalan Tombak Kilat’.” Qin Yu mengutarakan prediksinya.
Jiang Lan menggelengkan kepala: “Tidak, mustahil. Yang belum mencapai tingkat Raja Dewa, sama sekali takkan bisa meneliti hukum waktu.”
Paman Lan menganggap hal itu mustahil, tapi Qin Yu justru tahu ini mungkin.
Karena aturan "yang belum jadi Raja Dewa tak boleh meneliti hukum waktu" adalah ketetapan alam semesta bernama Dewa ini. Sedangkan dunia Qian Kun yang dulu diciptakan Qin Yu, tidak memiliki batasan seperti itu.
Inilah yang memungkinkan Hei Yu - saat itu bahkan belum mencapai tingkat Dewa - bisa memasuki wilayah hukum waktu.
“Keberadaan itu sendiri sudah sangat masuk akal, Paman. Jangan dipikirkan terlalu jauh.” Qin Yu membujuk.
Alam semesta miliknya sendiri, dan alam semesta tempat dunia Dewa serta dunia immortal-iblis-siluman berada, adalah dua kosmos berbeda. Sulit bagi Qin Yu menjelaskan hal ini kepada Paman Lan. Lagipula, pemikiran semacam ini masih sebatas prediksi belaka.
Hei Yu memandangi Jiang Lan: "Paman Lan, sepertinya aku masih harus tinggal di Jiang Lan Jie-mu untuk berlatih."
"Kalau begitu, berlatihlah." Jiang Lan tersenyum.
Jiang Lan adalah pencipta 'Jiang Lan Jie', tiga ruang dimensi di dalamnya juga disusun olehnya. Sekarang, proses peleburan ulang 'Jiang Lan Jie' olehnya jauh lebih mudah dibandingkan Qin Yu.
Qin Yu berkata: "Xiao Hei, kamu bisa berlatih perlahan di Jiang Lan Jie. Aku akan kembali ke ruang alam semesta-ku sendiri untuk meneliti metode merakit senjata spiritual."
Qin Yu telah mengambil tekad bulat.
Ia harus fokus total pada seni merakit senjata hingga mencapai tingkat Dewa Tukang Che Houyuan.
