Butiran keringat mengalir dari dahinya, namun pandangan Qin Yu masih menatap tajam ke atas - anak tangga ke-99 Menara Langit.
Saat ini sudah mencapai lantai 95.
Kali ini sejak awal memanjat Menara Langit, Qin Yu langsung menggunakan kekuatan ruang. Kemampuannya dalam menguasai kekuatan ruang semakin terlatih, pengalaman dalam menghadapi tekanan ruang juga semakin matang.
Kekuatan ruang di sekitar Qin Yu terkadang bergetar seperti ombak, berputar membentuk pusaran, atau berbentuk kerucut...
Singkatnya, dengan harga yang dibayar minimal, menetralkan berbagai tekanan ruang, penguncian, belenggu, dan sebagainya.
"Kali ini, seharusnya sedikit lebih baik daripada pertama kali." Qin Yu melangkah keras ke atas.
Lapis ke-96!
"Sebelumnya di lapis 96 sudah mencapai batasku, langsung terlempar saat baru naik ke 97. Kali ini... agak lebih baik." Sukacita yang tak bisa disembunyikan menggelora di dada Qin Yu.
Qin Yu tidak terburu-buru naik ke lapis 97, melainkan berlatih mengenali pola serangan ruang tingkat lebih tinggi di lapis 96.
Semua orang di bawah menahan napas.
Rekor tertinggi sebelumnya hanya lapis 95. Qin Yu sudah melampauinya. Sekalipun gagal, mereka tetap akan mengaguminya.
"Untuk apa Saudara Qin Yu berhenti di lapis 96?" tanya Shen Tu Fan dengan bingung.
Duanmu Yu dan Kui Yin Hou menggelengkan kepala, mengisyaratkan ketidaktahuan.
Dalam pandangan mereka, setiap anak tangga ini menguji pemahaman akan hukum ruang. Berlama-lama di suatu tingkat tidak memberikan manfaat apa pun.
Tapi mereka tidak tahu.
Qin Yu sedang mengumpulkan pengalaman - pengalaman menggunakan 'kekuatan ruang' untuk menetralisir berbagai serangan spasial. Semakin lama waktu, semakin kaya pengalamannya.
Di tingkat 96 ini, Qin Yu berdiam selama setengah shichen penuh.
"Terakhir kali, baru saja menginjak tingkat 97, dia langsung dihantam jatuh. Entah kali ini..." gumam Kui Yin Hou pelan.
"Qin Yu bergerak." Suara Jun Hao tiba-tiba terdengar.
Saat ini cukup banyak orang yang tertarik menyaksikan Qin Yu menapaki Tangga Langit. Mereka semua mendongak mengikuti gerakannya. Saat mendengar 'Qin Yu bergerak', mata semua orang berbinar, pandangan terpusat sepenuhnya pada sosok itu.
Satu langkah!
Qin Yu telah berada di tingkat 97.
Di bawah sorotan mata semua orang, tubuh Qin Yu bergoyang halus di lantai 97, namun tetap bertahan tanpa terjatuh.
"Dia berhasil berhenti!" Kui Yin Hou, Duanmu Yu, Shen Tu Fan dan lainnya tertegun.
Sebelumnya, Qin Yu langsung terlempar begitu menginjak lantai 97. Ini membuktikan serangan ruang di lantai 97 sama sekali tidak bisa ditahannya.
Tapi mengapa cuma beberapa saat kemudian, dia sudah bisa bertahan di lantai 97?
Perkembangan ini terlalu besar!
"Apa pemahaman hukum ruang bisa meningkat secepat ini?" Zhou Xian bergumam tak percaya.
Para penonton di bawah tak menyadari: jarak waktu antara pendakian pertama dan kedua yang begitu singkat tentu tidak meningkatkan pemahaman ruang. Yang meningkat adalah pengalaman Qin Yu dalam memanfaatkan kekuatan ruang untuk menetralisir serangan.
Bagaimana menggunakan sejumlah kecil kekuatan ruang untuk lebih efektif menahan serangan dahsyat itu.
"Tahan, terus bertahan."
Di lantai 97, Qin Yu menggunakan strategi yang sama seperti di lantai 96. Dia tidak terburu-buru melangkah lebih jauh, melainkan beradaptasi dengan serangan ruang yang semakin intensif.
Postur tubuh Qin Yu sesekali bergoyang, namun dia dengan gesit mengendalikan kekuatan ruang tersebut.
Saat ini, kekuatan ruang itu telah dipadatkan hingga radius satu meter di sekelilingnya. Qin Yu gila-gilaan melakukan penyesuaian metode pertahanan terhadap tekanan ruang.
"Aku merasa seperti perahu kecil di tengah lautan mengamuk yang setiap saat bisa terbalik." Qin Yu merasakan kelelahan yang luar biasa.
Setiap upaya menetralisir serangan ruang terasa seperti mencapai ambang batas kemampuannya.
Berulang kali menantang batas maksimal tubuhnya.
Qin Yu berusaha bertahan sekuat tenaga.
"Braak!" Sebuah kesalahan kecil membuat seluruh tubuhnya terlempar dari anak tangga. Tekanan ruang yang mengerikan itu meremukkan tulang dadanya hingga rongga dada benar-benar ambruk.
Jatuh tak berdaya di bawah.
“Saudara Qin Yu.” Duanmu Yu dan Kui Yin Hou segera menyangga, cedera Qin Yu pulih dalam sekejap. Sekeliling tubuhnya bergetar sebentar, noda darah pun menghilang tanpa jejak.
“Kau baik-baik saja?” Duanmu Yu menatap Qin Yu. Saat ini wajahnya tetap tenang tanpa perubahan sedikit pun. Ini membuat Duanmu Yu khawatir akan kondisi mentalnya.
“Tak apa.”
Qin Yu berkata singkat, namun pandangannya masih menatap tanpa berkedip ke lantai 99 tangga langit.
“Mengumpulkan pengalaman, mengumpulkan pengalaman... Begitu aku bisa berdiri tegak di lantai 97, lalu bertahan sejenak di lantai 98, aku akan segera menginjakkan kaki ke lantai 99. Bahkan jika aku langsung terhempas turun, setidaknya... aku sudah mencapai puncak.” Pikir Qin Yu dalam hati.
Rencana Qin Yu terdengar masuk akal.
Menurut perhitungannya, masih ada secercah harapan.
“Saudara Qin Yu, kau rencanakan apa?” Kui Yin Hou tertegun.
Saat ini, orang-orang di sekeliling tertegun karena Qin Yu kembali mencoba mendaki! Gagal dua kali, masih berani mencoba lagi? Semua orang tidak memahami cara berpikir Qin Yu.
"Apakah Qin Yu ini mengira dengan mendaki Tangga Langit bisa meningkatkan pemahamannya tentang hukum ruang?" Zhou Xian mengerutkan alisnya.
Tak seorang pun yang mengerti bagaimana cara Qin Yu berpikir, namun dia tetap melanjutkan pendakiannya.
……
Kembali, Qin Yu mencapai Lantai 97.
Di Lantai 97 ini, Qin Yu kembali berhenti, terus-menerus berlatih menghadapi berbagai serangan ruang.
"Jika aku bahkan tidak bisa berdiri stabil di Lantai 97, mungkin langsung dihantam turun begitu menginjak Lantai 98." Qin Yu sangat memahami kesenjangan kemampuan antar tingkat.
Menutup matanya, Qin Yu bahkan bisa membayangkan berbagai serangan ruang aneh dalam benaknya, berusaha keras menjaga keseimbangan di tengah hujaman serangan itu.
Sekitar waktu secangkir teh, Qin Yu sekali lagi dihantam jatuh.
……
Qin Yu menopang tanah dengan satu tangan, langsung berdiri, menatap puncak tangga langit: "Saat ini aku seperti berjalan di atas tali, setiap saat mungkin terjatuh, belum bisa benar-benar stabil."
Tanpa peduli ucapan orang sekitar, Qin Yu kembali memanjat.
Duanmu Yu, Kui Yin Hou, Shen Tu Fan saling memandang, lalu duduk bersila dengan tenang di samping, tak lagi berbicara. Yang lain pun berhamburan.
"Qin Yu itu, biarlah tersiksa pelan-pelan." Zhou Xian bergumam dengan senyum dingin, lalu pergi tak mau ikut campur.
"Braak!"
Qin Yu kembali terjatuh. Duanmu Yu yang sedang meditasi di samping terkejut membuka mata - sudah tak terhitung berapa kali dia melihat QinYu jatuh.
Sudah setengah tahun!
Selama setengah tahun penuh, Qin Yu terus mencoba berulang kali, jatuh berkali-kali. Dalam setengah tahun ini, dia ternyata tetap berada di Lantai Kesembilan Puluh Tujuh tanpa kemajuan lebih lanjut.
"Qin Yu..." Duanmu Yu merasakan getaran dalam hatinya, "Seandainya dulu aku gigih seperti dia, mungkin akhirnya akan berbeda."
Mata Duanmu Yu tiba-tiba berkilat kesakitan, wajahnya memucat: "Tidak, kegigihan? Setelah diperlakukan seperti itu, apa artinya memaksakan diri terus bertahan untuk mendapatkannya?"
Di mata Qin Yu, seolah tak ada hal yang bisa mengguncang emosi Duanmu Yu.
Sosok sempurna ini kini menggigil lemah dalam kesakitan. Hanya beberapa saat, Duanmu Yu sudah berhasil menenangkan hatinya sepenuhnya.
"Saatnya melepas, maka lepaskanlah!"
Duanmu Yu segera menutup matanya kembali.
……
Masih bertahan di Lantai Kesembilan Puluh Tujuh.
Saat ini Qin Yu telah berdiri di lantai 97 selama hampir setengah shichen. Kekuatan ruang di sekeliling tubuhnya berubah dengan sangat lancar, dengan cerdik menetralisir setiap serangan.
"Hampir siap, waktunya untuk menyerang!"
Pandangan Qin Yu tiba-tiba menjadi tajam.
Langkahkan satu langkah!
Saat ini tak satu pun orang memperhatikannya. Selama setengah tahun Qin Yu terus mencoba, membuat mereka menjadi kebal. Bahkan beberapa menyebutnya orang obsesif kompulsif dalam hati.
Adegan Qin Yu menginjakkan kaki di lantai 98 kali ini tentu luput dari perhatian.
Begitu menginjak lantai 98, tubuhnya langsung kaget setengah mati. Mata Qin Yu memerah, dengan histeris mengendalikan kekuatan ruang untuk menetralisir.
"Sebentar lagi, tinggal selangkah lagi!"
Di lantai 98, Qin Yu merasa tubuhnya seperti akan ambruk, setiap saat bisa dijatuhkan. Tak peduli lagi, langsung melangkah lagi.
Lantai 99!
Baru saja Qin Yu menginjak lantai ke-99, ia langsung merasakan tekanan ruang yang tak tertahankan. Tanpa perlawanan sama sekali, tubuhnya terlempar ke bawah.
“Braak!”
Tubuhnya menghantam tanah dengan keras. Beberapa tulangnya retak akibat tekanan, darah segar mengotori tanah dengan warna merah. Tapi...
Qin Yu tersenyum!
"Meski waktunya singkat, setidaknya aku sudah mencapai lantai ke-99." Detak jantung Qin Yu semakin kencang, "Jika para Mahadewa menepati janji, mereka harusnya muncul sekarang."
Kedua tinjunya terkepal erat, tubuhnya mulai bergetar halus.
Dalam benaknya, Air Mata Meteor memancarkan cahaya hijau. Dalam sekejap, semua lukanya sembuh total. Qin Yu berdiri, pandangannya menyapu tiga paviliun samping.
Tiba-tiba—
Hao Jun muncul di depan gerbang Paviliun Xiaoyao.
“Qin Yu dengan ketekunan luar biasa akhirnya berhasil menaiki 99 anak tangga Menara Langit. Mahadewa Xiaoyao baru saja mengeluarkan dekret kerajaan, memerintahkan Qin Yu memasuki 'Balai Xiaoyao'.” Suara lantang Hao Jun menggema di seluruh Pulau Melayang.
“Ah!”
Semua yang mendengar suara itu tertegun, bahkan Duanmu Yu yang sedang duduk bersila dengan mata terpejam pun membuka matanya dengan terkejut, memandangi Qin Yu.
“Apa? Dia berhasil menapak lantai ke-99?!” Zhou Xian yang sedang mengobrol santai dengan Yao Lin berbalik kasar ke arah Qin Yu, matanya memancarkan ketidakpercayaan!
Duanmu Yu, Kui Yin Hou, Shen Tu Fan... dan lainnya berduyun-duyun mendekati lokasi ini.
Seluruh mata tertuju pada Qin Yu dengan takjub.
Di saat ini, senyum tipis menghias wajah Qin Yu.
Duanmu Yu berjalan mendekati Qin Yu, matanya memancarkan keterkejutan, kekaguman, pengalaman, dan penghormatan. Lalu ia baru tersenyum dan menghela nafas: "Qin Yu, aku benar-benar tidak menyangka, kau benar-benar bisa mencapai lantai 99 ini. Aku, Duanmu, benar-benar mengagumimu!"
Kui Yin Hou juga melangkah maju, sorot matanya mengandung sukacita: "Qin Yu, kau ternyata berhasil naik ke lantai 99, aku pun mengagumimu."
"Dan aku juga." Shen Tu Fan ikut mendekat.
Berbeda dengan Zhou Xian yang langsung menyerah, Qin Yu terus berusaha memanjat tanpa henti. Selama setengah tahun ini, berapa kali sebenarnya Qin Yu gagal? Orang-orang di sekitarnya sama sekali tidak tahu. Tapi mereka paham... Setiap hari Qin Yu pasti mengalami kegagalan berkali-kali.
Seluruh upaya tak kenal lelah selama setengah tahun.
Qin Yu sukses!
Meski belum mencapai tingkat Raja Dewa, ia berhasil menaklukkan tangga langit!
Ini adalah rekor baru di alam Dewa!
"Saudara Qin Yu, Mahadewa masih menantimu di Balai Kebebasan." Suara Hao Jun terdengar dari atas. Qin Yu mengangguk halus, lalu menangkupkan tangan menghadap Duanmu Yu, Shen Tu Fan dan yang lain: "Tuan-tuan, aku akan naik terlebih dahulu."
Duanmu Yu dan yang lain juga mengangguk sambil tersenyum.
Di bawah pandangan semua orang, Qin Yu langsung menaiki anak tangga di depan Balai Kebebasan. Dari sorot mata mereka, sebagian besar penuh kekaguman. Sementara Zhou Xian yang sudah mendapat anugerah Mahadewa sebelumnya, hatinya terasa tidak enak.
Qin Yu juga akan mendapatkan anugerah dari Mahadewa.
Nanti, hanya dia dan Qin Yu yang mendapat anugerah Mahadewa. Tapi Qin Yu berhasil mencapai lantai 99 tangga langit, sementara dia?
……
"Saudara Hao Jun." Setelah menaiki tangga, Qin Yu memberikan hormat kepada Hao Jun.
"Mahadewa berada di taman di belakang Balai Kebebasan." Hao Jun menunjukkan jalan kepada Qin Yu yang mengangguk dan tersenyum penuh syukur sebelum memasuki balai tersebut.
……
"Akhirnya berhasil." Sepanjang perjalanan di jalur taman, Qin Yu hanya merasakan kegembiraan. Namun saat mendekati gerbang taman, sedikit kegugupan mulai menyelimutinya.
Mahadewa!
Dia akan menghadap Mahadewa!
Legenda mengatakan Mahadewa yang seperti naga suci yang hanya terlihat kepalanya tak nampak ekornya, bahkan Che Houyuan sang Dewa Tukang pun tak pernah sekalipun bertatap muka dengan Mahadewa. Namun Qin Yu ini, sebentar lagi akan bertemu langsung dengan Mahadewa.
Satu langkah, memasuki pintu taman.
Hati Qin Yu tiba-tiba menjadi hening, lebih tepatnya, suasana kuno yang tenang di dalam taman mempengaruhinya. Saat masuk ke dalam taman, pandangan Qin Yu menyapu sekeliling.
Siluet kurus yang angkuh berdiri dengan tangan terkunci di belakang punggung, membelakangi Qin Yu.
Qin Yu seketika mengunci sosok kurus berbaju jubah ungu ini. Dari punggungnya saja, terlihat jelas ini seorang pria. Dasar hati Qin Yu bergetar: Apakah ini sang legenda... Mahadewa Xiaoyao?
Pria berjubah ungu ini berbalik bersamaan saat Qin Yu menatapnya.
"Seperti apa rupa Mahadewa Xiaoyao ya?" Qin Yu menatap tajam pria itu tanpa berkedip. Saat wajah pria itu menghadap ke arahnya, seluruh perhatiannya terkunci pada sepasang mata itu.
Mata itu ternyata berwarna merah tua!
