“Huu!”
Raja-Raja Dewa dari pihak Delapan Keluarga Dewa pun segera berpencar ke segala penjuru dengan gesit. Beberapa Raja Dewa penyendiri yang semula hendak mencari keuntungan dalam kekacauan dengan mengikuti pihak Delapan Keluarga Dewa, melihat baik pihak calon dewa maupun Raja-Raja Dewa Delapan Keluarga Dewa telah melarikan diri, ditambah siluet samar Jiang Lan yang menyerbu ke sini dengan garang, akhirnya ikut menghilang ke berbagai arah.
Sekelip mata, di sekeliling Jiang Lan tak tersisa satupun Raja Dewa yang berani berada di dekatnya.
“Seharusnya sudah begini dari dulu.” Wajah Zhou Huo menunjukkan sedikit kegembiraan, seketika mengayunkan tiga sinar pedang yang memancarkan tiga kekuatan fundamental secara berturut-turut ke arah Jiang Lan.
Pemimpin Lima Maharaja Suci yang membentuk formasi lima elemen, Huangfu Yu, wajahnya seolah tertutup lapisan embun beku. Pandangannya menatap erat ke arah Jiang Lan di kejauhan: "Jiang Lan, aku akan mematikanmu!"
Saat ini, hati Huangfu Yu dipenuhi niat membunuh, mengingat Jiang Lan baru saja membunuh adik perempuannya.
Huangfu Yu dengan dingin melambaikan tangan—
Sekaliigus mengeluarkan tiga kilau pisau berwarna-warni, serangan pamungkas Lima Maharaja Suci. Tiga kilau pisau itu melesat gesit menuju Jiang Lan.
Tiga sinar pedang dan tiga kilau pisau berwarna-warni menyerang Jiang Lan dari dua arah, kecepatannya jauh melampaui kecepatan terbang Jiang Lan. Kini para Raja Dewa itu telah menjauh dari Jiang Lan, membuatnya tak sempat menyerang Raja Dewa lainnya.
“Ada yang mengkhawatirkan.”
Melihat adegan ini, alis Qin Yu berkerut halus. "Di dasar hati, Paman Lan masih menyimpan sifat angkuh. Lebih baik kita tunggu sampai dia benar-benar tak bisa menahan serangan baru bertindak." Dengan nekat Qin Yu menahan impuls untuk segera turun tangan.
Jiang Lan menghadapi tiga sinar pedang dan tiga bilah energi berwarna-warni yang menyerang bersamaan.
"Percepatan waktu!"
Alih-alih menghindar, Jiang Lan justru memberi akselerasi temporal berbeda pada setiap serangan. Dari enam serangan - tiga sinar pedang dan tiga bilah energi - masing-masing memiliki parameter percepatan waktu yang unik.
Hasilnya, enam serangan yang seharusnya mengenai secara bersamaan kini datang berurutan. Saat bilah energi pertama mendekati tubuh Jiang Lan—
"Braak!"
Waktu diam membeku!
Jiang Lan kembali mengaktifkan teknik 'pembekuan waktu', lalu dengan gesit mengarahkan Pedang Luoyu untuk menangkis bilah energi itu. Kilau warna-warni pecah berkeping. Meski Jiang Lan berhasil menghindar, ledakan kekuatan fundamental itu menghancurkan medan temporal yang dibekukan.
“Braak!”“Braak!”“Braak!”……
Lima ledakan dahsyat berturut-turut terdengar. Dalam sekejap, Jiang Lan berhasil menghancurkan lima serangan berturut-turut menggunakan Pedang Luoyu.
"Brak!"
Jiang Lan tiba-tiba memuntahkan semburan darah besar dari mulutnya, wajahnya pucat bagai kertas putih.
Lima serangan ini - karena Jiang Lan menggunakan 'percepatan waktu' - memiliki interval serangan yang terpisah. Ini memungkinkannya tidak menghadapi semua serangan sekaligus. Tapi meski hanya menghadapi lima serangan beruntun secara terpisah, Jiang Lan tetap mengalami luka parah.
Apakah mudah menahan kekuatan fundamental?
Bahkan dengan pusaka Hong Meng kelas satu, bahkan dengan pusaka Hong Meng kelas dua sebagai perlindungan tubuh, Jiang Lan tetap harus terluka parah saat menghadapi serangan sekaligus dari Delapan Raja Suci.
"Kekuatan Delapan Raja Suci memang luar biasa. Tanpa pusaka Hong Meng kelas satu, bahkan Raja Dewa yang telah memahami teknik waktu diam membeku pun bukanlah rival mereka," gumam Qin Yu dalam hati dengan penuh kekaguman.
Zhou Huo, Huangfu Yu, dan yang lainnya terus melancarkan serangan bertubi-tubi.
Lagi-lagi beberapa kilau pedang pelangi dan sinar pedang melesat keluar. Getaran mengerikan dari kekuatan fundamental di dalamnya, bahkan sebelum menyentuh, Jiang Lan sudah bisa merasakannya. Kekuatan serangannya terlalu dahsyat.
“Paman Lan, perlukah aku membantu?” Qin Yu tidak tahan berkomunikasi melalui telepati.
“Tidak perlu.” Jiang Lan menjawab dengan tegas.
Qin Yu cemas sampai mengepal erat tinjunya. Saat ini, para Raja Dewa biasa itu telah kabur ke kejauhan, mengamati pertempuran dari jarak jauh dengan kesadaran spiritual.
Tanpa beban mereka, Delapan Raja Suci bisa menyerang tanpa sedikitpun kehati-hatian.
Dan Jiang Lan pun tak bisa lagi membunuh para Dewa.
“Braak!” “Braak!” “Braak!”
Jiang Lan menggunakan Pedang Luoyu untuk memblokir tiga serangan berturut-turut. Setiap kali menahan serangan, wajahnya semakin pucat. Saat berhasil menahan ketiga serangan, raut wajahnya terlihat suram dan keabu-abuan seperti belum pernah terjadi sebelumnya. Namun dari total enam serangan, Jiang Lan baru berhasil menahan tiga.
Senyuman kejam muncul di wajah Huangfu Yu dan yang lainnya, sementara perasaan Jiang Fan sangat kompleks.
Siapa pun...
Jiang Lan ini tetaplah adik kandungnya Jiang Fan!
"Huu!"
Qin Yu tidak sempat memikirkan perasaan Paman Lan. Langsung menggunakan kekuatan ruang alam semesta baru untuk memindahkan Jiang Lan ke sampingnya dengan lompatan ruang.
"Orangnya mana?"
Zhou Huo, Duanmu Yun, Huangfu Yu, dan yang lainnya yang awalnya menyaksikan Jiang Lan hampir tewas, kini tercengang melihatnya menghilang. Mereka segera melirik ke segala penjuru.
Delapan Raja Suci itu akhirnya melihat Jiang Lan berdiri di sebelah Qin Yu.
“Xiao Yu, terima kasih.” Jiang Lan tersenyum kecil pada Qin Yu, lalu dengan sekali putaran tangannya mengeluarkan sebuah pil spiritual dan menelannya. Luka di tubuh Jiang Lan mulai pulih dengan kecepatan luar biasa.
Di udara sekitar Kota Kabut, kabut tebal bergulung-gulung. Di balik kabut tak berujung itu, samar-samar terlihat Delapan Raja Suci melayang di udara dengan jubah mereka berkibar-kibar. Kedelapannya berdiri sejajar, memandang dingin ke arah Qin Yu dan Jiang Lan.
“Jiang Lan, serahkan Houtu Yin!” teriak Zhou Huo dari antara Delapan Raja Suci dengan suara penuh amarah.
Wajah Qin Yu tak menunjukkan secercah senyuman, membeku bagai es. Sorot matanya tajam bagai pisau es menyapu tubuh kedelapan raja suci: “Serahkan Houtu Yin? Zhou Huo, apakah kalian terlalu percaya diri? Benarkah Delapan Raja Suci ini tak tertandingi?”
Kedelapan raja suci ini memang membuat Qin Yu sakit kepala.
Pusaka spiritual keluarga Delapan Keluarga Dewa itu bisa digunakan untuk menyerang maupun bertahan, tidak hanya melindungi tubuh tapi juga menjaga jiwa. Qin Yu pernah menggunakan Tombak Sisa Salju untuk menyerang Maharaja Suci, namun bahkan dengan senjata itu pun sulit membunuh Maharaja Suci dalam satu pukulan.
Dengan Tombak Sisa Salju, jurus pertama membuat Maharaja Suci terluka parah, baru jurus kedua bisa membunuhnya.
Tapi sekarang yang dihadapi bukan cuma satu Maharaja Suci, melainkan delapan sekaligus. Bagi Qin Yu, menghadapi kedelapan Maharaja Suci yang bersatu ini benar-benar tantangan berat.
"Qin Yu, kau sanggup menahan serangan kami?" Zhou Huo menyeringai dingin. Tiga dewa lain dari Kota Hukuman Guntur tewas di tangan Qin Yu, membuat kebencian Zhou Huo padanya sedalam lautan.
"Menggelikan."
Qin Yu menyapu pandangan acuh tak acuh ke arah kedelapan Maharaja Suci. "Aku bisa lompatan ruang, dengan mudah menghindari serangan kalian. Tapi kalian? Hadapi seranganku, walau takkan mati juga pasti terluka parah."
“Delapan Raja Suci membentuk formasi besar, pertahanan mana mungkin bisa kau hancurkan?” Zhou Huo yang memimpin memancarkan keyakinan penuh di wajahnya.
Qin Yu tertegun sebentar.
Tiba-tiba Qin Yu memahami: Begitu Delapan Raja Suci bekerja sama, delapan kekuatan fundamental saling melengkapi. Bukan hanya daya serang yang meningkat drastis, pertahanan mereka pun bertambah berkali-kali lipat. Perkiraannya, bahkan jika Delapan Raja Suci hanya berdiri diam dalam formasi itu, Qin Yu sendiri mungkin sulit melukai mereka.
“Oh, pantas disebut Delapan Raja Suci, ada sedikit kemampuan,” kata Qin Yu dengan senyum sindiran.
Duanmu Yun bersuara: “Qin Yu, kau mengerti itu lebih baik. Segera perintahkan Jiang Lan menyerahkan Houtu Yin, maka urusan hari ini akan kami maafkan. Jika tidak... kami akan——”
“Akan melakukan apa? Katakan, aku sangat ingin tahu.” Qin Yu menatap Delapan Raja Suci dengan sikap tak gentar.
Delapan Raja Suci tercekat.
Mereka semua tahu, dalam kondisi 'membekukan ruang', Qin Yu bisa melakukan lompatan ruang! Tapi mereka sendiri tak bisa, jadi meski kekuatan serangan mereka dahsyat, bagaimana mungkin melukai Qin Yu?
"Qin Yu!" Zhou Huo maju dengan wajah merah marah, "Jika kau tidak menyerahkan Houtu Yin, 'Satu Qi Delapan Yuan' dari Delapan Raja Suci akan menghujam Kota Kabut, mengubah Puri Ungu Misteri dan seluruh wilayahmu menjadi abu!"
Mata Qin Yu menyipit, dari celah kelopaknya memancar sinar dingin yang mengerikan.
"Braak!"
Kekuatan ruang alam semesta baru yang tak terbatas tiba-tiba membelenggu kedelapan Raja Suci. Mereka merasakan tubuhnya seolah diikat tali berkali-kali, sama sekali tak bisa bergerak.
"Kalian yang cari mati." kata Qin Yu dengan suara membeku.
Wajah Delapan Raja Suci berubah pucat. Merasa tak bisa bergerak, tanpa ragu mereka sekaligus mengaktifkan jurus pamungkas spesial dari pusaka spiritual keluarga masing-masing.
"Bzz～～～"
Qin Yu hanya merasakan seluruh langit dan bumi Dewa bergetar sejenak, sebuah kekuatan mengerikan memancar dari tubuh Delapan Raja Suci. Kekuatan ruang alam semesta baru yang membelenggu mereka ternyata terpental.
Delapan Bintang Gelap yang melayang di atas kepala Delapan Raja Suci berputar cepat, kekuatan fundamental yang menakutkan menembus langit dan bumi.
Delapan Bintang Gelap ini ternyata terhubung sempurna dengan Fundamental Alam Semesta ini. Kekuatan alam semesta baru Qin Yu tak punya cukup tenaga untuk menekan fundamental alam semesta asli ini.
"Eh, Delapan Raja Suci memang pantas disebut Delapan Raja Suci, ada sedikit kemampuan." Mata Qin Yu berbinar, lalu seluruh tubuhnya lenyap tanpa bekas.
"Tunggu!"
Huangfu Yu tiba-tiba berteriak keras.
Siluet Qin Yu muncul kembali tepat di samping Delapan Raja Suci. Ia memegang Tombak Sisa Salju sambil menatap Huangfu Yu: "Huangfu Yu, aku berutang satu jasa padamu. Katakan, ada hal apa?"
Huangfu Yu memaksakan senyuman tipis kepada Qin Yu: "Qin Yu, kita mundur selangkah masing-masing, bagaimana?"
"Mundur selangkah masing-masing?" Qin Yu curiga dalam hati, "Bagaimana cara mundurnya?"
Huangfu Yu bertukar tatapan dengan Duanmu Yun dan lainnya, lalu tersenyum pada Qin Yu: "Begini, 'Houtu Yin' yang ada pada Jiang Lan tidak kami ambil. Tapi Jiang Lan harus setuju untuk tidak merebut 'Wanmin Yin', setuju?"
Qin Yu merasa geram di dadanya.
"Paling-paling seperti Dewa Xiu Luo, Paman Lan berjanji pada kalian, mulai hari ini sampai terpilihnya Mahadewa baru, tidak akan masuk ke Gunung Mahadewa bagian dalam." Qin Yu berkata dingin.
Huangfu Yu dan lainnya menggelengkan kepala.
Mereka tak bisa menerima. Jika demikian, meski salah satu mereka dapat Wanmin Yin, Jiang Lan tetap bisa menunggu di luar jalur relief untuk merebut.
"Memperlakukan Dewa Xiu Luo berbeda dengan Paman Lan? Meremehkanku, meremehkan pamanku?" Aura pembunuh mengelilingi tubuh Qin Yu.
"Xiao Yu, terima saja syarat mereka."
Suara Jiang Lan terdengar.
"Setuju?" Qin Yu memandangi Paman Lan, ada yang tak dipahaminya. Mengapa harus mengalah? Ia sama sekali tidak gentar menghadapi Delapan Raja Suci ini. Jika ingin bertarung, biarlah! Siapa takut siapa?
Jika Delapan Raja Suci ingin menghancurkan Kota Kabut miliknya, mungkinkah ia tak bisa membalas dengan menenggelamkan Kota Hukuman Guntur, Gunung Api, Danau Jernih dan tanah suci lainnya?
Jiang Lan tersenyum tipis pada Qin Yu sebelum memandangi para Raja Suci. Pandangannya menyapu audiens: "Aku, Jiang Lan, bersumpah di hadapan Langit dan Bumi. Selama Tuan-tuan Maharaja tak lagi mengganggu kami penduduk Kota Kabut, aku takkan merebut Wanmin Yin."
Zhou Huo dan yang lain saling pandang. Akhirnya mereka diam-diam terbang pergi satu per satu. Melalui kontak kali ini dengan Qin Yu, para Raja Dewa itu telah memahami satu hal—
Kota Kabut, tak boleh dilanggar!
“Kota Kabut memiliki Qin Yu dan Jiang Lan, keduanya adalah ahli tingkat lanjut. Bahkan Delapan Raja Suci tak mampu melukai. Semua orang memahami, tempat dengan kekuatan terkuat di alam Dewa bukan lagi Laut Xiu Luo, bukan Delapan Tanah Suci, melainkan Kota Kabut!”
Pertempuran ini telah mengkonsolidasi status Kota Kabut!
Qin Yu dan Jiang Lan hanya memandangi Delapan Raja Suci beserta para Dewa di kejauhan satu per satu meninggalkan lokasi.
“Akhirnya pergi,” ujar Qin Yu sambil tersenyum.
“Masih ada yang belum pergi,” kata Jiang Lan sambil menatap dua sosok di sampingnya - Raja Dewa Xiu Luo 'Luo Fan' dan Ratu Laut Darah 'Xue Yun' yang tetap bertahan.
Raja Dewa Xiu Luo 'Luo Fan' menatap dalam-dalam ke arah Jiang Lan, tatapannya memancarkan aura pembunuhan, namun akhirnya Luo Fan berpaling dan pergi dengan anggun. Sementara Ratu Laut Darah 'Xue Yun' justru terbang mendekati Qin Yu.
“Qin Yu.” Ratu Laut Darah menatap Qin Yu, “Wanmin Yin, harap kau tidak merebutnya dariku.”
Dalam hati Ratu Laut Darah, jika Jiang Lan dan Dewa Xiu Luo tidak memasuki Gunung Mahadewa, bukankah Wanmin Yin pasti menjadi miliknya? Hanya saja dia masih merasa dibenci oleh Qin Yu.
“Atas dasar apa?” Qin Yu tersenyum tipis.
Ratu Laut Darah berkata dingin: “Berdasarkan perjanjian kita dulu. Aku mengampuni nyawa Hong Yun dan Zi Xia, maka kau tak boleh menggangguku merebut Wanmin Yin.”
“Baik, aku takkan mengganggumu memperebutkan Wanmin Yin. Tapi jika kau tak mampu merebutnya, aku akan bertindak.” Qin Yu tertawa.
Ratu Laut Darah mendengus dingin, namun dalam hati dia puas dengan jawaban Qin Yu.
Menurut Ratu Laut Darah, dengan Dewa Xiu Luo, Jiang Lan, dan Qin Yu yang tidak ikut bersaing, mustahil dia gagal mendapatkan Wanmin Yin.
“Ratu Laut Darah, aku setuju dengan permintaanmu ini. Aku juga ingin bertanya... terakhir kali, kau awalnya mengancam nyawa Zi Xia dan Hong Yun untuk memeras pusaka Hong Meng kelas satu dariku, tapi mengapa tiba-tiba mengurungkan niat?” Qin Yu terus-menerus bingung dengan masalah ini.
