Meski terdengar lambat, sebenarnya gerakan Qin Yu sangat cepat. Begitu muncul, ia langsung merampas Wanmin Yin dari tangan Jiang Fan secepat kilat.
"Qin Yu!!!"
Zhou Huo dan Zhou Xian kedua matanya membelalak lebar, di dalamnya terlihat kemarahan serta ketakutan. Saat ini mereka sama sekali tak bisa bergerak.
"Qin Yu, akhirnya kau datang." Mata Mahadewa Hukuman Guntur memancarkan kegembiraan dan semangat saat melihat kehadiran Qin Yu. Sesuai aturan yang berlaku sebelumnya, dia hanya bisa bertindak sekali ini. Jika dalam kesempatan ini dia berhasil membunuh Qin Yu, itu tidak dianggap melanggar peraturan.
"Teknik waktu diam membeku hanyalah permainan anak-anak." Mahadewa Hukuman Guntur yang sangat menguasai hukum waktu segera menggerakkan hatinya untuk mencabut efek statis temporal itu.
"Hm?"
Di tengah jerat 'waktu diam membeku', Mahadewa Hukuman Guntur terkejut, "Teknik macam apa ini? Kenapa tidak bisa kukendalikan?" Dadanya mulai dipenuhi kepanikan.
Waktu diam membeku ini berasal dari kekuatan waktu alam semesta baru yang menghentikan aliran temporal.
Apakah kekuatan waktu alam semesta baru bisa dikendalikan oleh Mahadewa Hukuman Guntur?
Pencabutan waktu diam membeku hanya memiliki dua solusi: satu dengan pemahaman terhadap hukum waktu diam, satunya lagi dengan kekerasan untuk meretas paksa. Namun metode kekerasan biasanya membutuhkan konsumsi waktu tertentu.
"Bahaya, bahaya!" Mahadewa Hukuman Guntur langsung panik dalam hatinya.
"Mahadewa Hukuman Guntur, maafkan aku."
Suara membeku Qin Yu bergema dalam benak Mahadewa Hukuman Guntur. Terlihat Qin Yu yang baru saja merebut Wanmin Yin dari tangan Jiang Fan, kini memegang tombak panjang hitam kuno dengan bintik Xuan Huang di gagangnya.
Persis Tombak Sisa Salju legendaris.
"Syuut!"
Postur tubuh Qin Yu melesat deras bagai anak panah, ujung Tombak Sisa Salju di tangannya mengarah tepat ke Zhou Huo yang paling dekat dengan Jiang Fan. Jarak beberapa meter itu terlalu singkat.
"Tidaaaak——"
Di dalam tubuh Mahadewa Hukuman Guntur, kekuatan fundamental telah terpicu bergelora. Bahkan energi dari pusaka Mahadewa 'Pedang Dosa Asli' juga bergejolak dahsyat. Aliran waktu bagai kendali yang telah ditarik hingga ambang batas, setiap saat bisa putus.
Namun sekuat apapun Mahadewa Hukuman Guntur, untuk menghancurkan teknik 'waktu diam membeku' yang berasal dari 'alam semesta baru' ini tetap membutuhkan sedikit waktu. Sedetik itu cukup bagi Qin Yu untuk membunuh Zhou Huo.
"Tidaaaak——" Zhou Huo menatap tajam ujung tombak yang semakin membesar di hadapannya, hatinya dipenuhi rasa tidak rela.
Pada detik ini, ia teringat kematian Maharaja Selatan Duanmu Yun sebelumnya yang juga ditusuk kepalanya. Nasib Zhou Huo pun akan sama persis.
"Ayah!"
"Brak!"
Sebelum ajalnya, Zhou Huo masih berharap ayahnya Mahadewa Hukuman Guntur bisa menyelamatkannya. Tapi semuanya sudah terlambat.
Tombak Sisa Salju yang membeku itu tanpa ampun menghujam ke kepala Zhou Huo. Gelombang energi mengerikan dari tombak sakti itu dengan mudah mengoyak pertahanan kekuatan fundamental di permukaan jiwa Zhou Huo.
"Braak!"
'Kesadaran' Zhou Huo langsung menghilang.
Kekuatan serangan 'Garpu Darah' Ratu Laut Darah bahkan takkan menyamai pusaka Hong Meng kelas satu. Apalagi jika dibandingkan dengan 'Tombak Sisa Salju' Qin Yu. Dengan kombinasi teknik 'Waktu Diam Membeku', membunuh Maharaja Suci adalah hal sepele bagi tombak ini.
"Syuut!"
Saat menembus tubuh Zhou Huo, kecepatan Tombak Sisa Salju sama sekali tidak berkurang. Tombak itu terus menghujam dengan kecepatan luar biasa.
"Braak!" Fungsi Penghancuran Tubuh bawaan tombak itu aktif. Seluruh tubuh Zhou Huo meledak berubah menjadi genangan darah tak berujung, remukan daging, dan tulang yang remuk. Qin Yu yang berjubah hitam itu bagaikan Dewa Kematian, terus melesatkan Tombak Sisa Salju dengan gesit.
Tombak Sisa Salju hanya sedikit mengubah arah.
"Syuut!"
Tombak Sisa Salju langsung menusuk ke arah Zhou Xian yang berada tak jauh di samping. Kecepatan tombak masih sama gesitnya, tangan Qin Yu mantap tanpa keraguan. Sorot matanya menatap tajam bola mata Zhou Xian.
"Tidak, jangan!" Zhou Xian memandang tombak yang menyambar cepat, dalam hatinya dipenuhi kepanikan.
Sebelumnya, Ayahnya Maharaja Barat Laut Zhou Huo telah berubah menjadi remukan daging dengan kesadaran yang terpencar. Sementara kekuatan Zhou Xian sendiri, jauh lebih rendah dibanding Maharaja Barat Laut.
Tidak perlu diragukan, akibat yang akan terjadi jika tombak sakti ini menusuk kepala.
"Tidaak--" Dasar hati Zhou Xian dipenuhi ketidakrelaan.
Memandangi sosok Qin Yu berbalut jubah hitam yang dingin tanpa belas kasihan di hadapannya, Zhou Xian merasa Langit sedang mengoloknya. Dulu, si anak dari dunia mortal itu pertama kali ia temui, Zhou Xian hanya menganggap Qin Yu tak lebih dari semut yang bisa dihabisi dengan sekali balik tangan.
Tapi belum mencapai dua puluh ribu tahun.
Qin Yu ini telah menjelma menjadi Dewa Tukang generasi baru di alam dewa, sosok berpengaruh. Dalam beberapa tahun berikutnya, kekuatannya meningkat dengan kecepatan yang mengejutkan. Bahkan sebelum menjadi Raja Dewa, ia sudah bisa mengalahkan Zhou Tong. Setelah mencapai tingkat Raja Dewa, Qin Yu bahkan membunuh Zhou Wulian, Zhou Tong, dan lainnya.
Kekuatannya bahkan melampaui Dewa Xiu Luo.
Kini, di hadapan kakeknya 'Mahadewa Hukuman Guntur', ia berani berusaha membunuhku!
"Kakek!"
Saat ujung Tombak Sisa Salju hanya berjarak puluhan sentimeter dari matanya, Zhou Xian mengaum penuh ketidakrelaan di dasar hatinya.
"Braak!"
Kekuatan waktu alam semesta baru yang membatasi aliran waktu tiba-tiba runtuh. Waktu kembali ke kondisi normal. 'Waktu diam membeku' telah dihancurkan. Wajah Qin Yu berubah drastis: "Mahadewa Hukuman Guntur ini kekuatannya luar biasa, lebih cepat dari perkiraanku." Qin Yu segera mempercepat hujaman Tombak Sisa Salju-nya.
Tapi—
Qin Yu tak bisa lagi menghujam.
"Waktu mundur!"
Suara yang terdengar datar namun memancarkan amarah tak terbatas bergema dalam benak Qin Yu bagaikan gemuruh petir di langit kesembilan. Seluruh kepalanya berdengung keras.
Bersamaan dengan itu, Qin Yu merasakan keanehan yang luar biasa. Waktu di sekelilingnya berubah-ubah, Tombak Sisa Salju-nya yang semula hampir mengenai Zhou Xian justru semakin menjauh.
Dirinya sendiri terlempar mundur!
Bukan mundur biasa. Ini adalah kembali ke masa lalu!
"Qin Yu!"
“Pandangan tajam Mahadewa Hukuman Guntur menatap erat Qin Yu. Keterkejutannya tak terucapkan, keraguan-keraguan memenuhi pikirannya saat ini. Misalnya——mengapa Qin Yu bisa langsung memasuki Gunung Mahadewa tanpa melalui jalur relief?”
“Bahkan para Mahadewa pun harus melewati jalur relief.”
“Kekuatan ruang di alam dewa terbelenggu di Gunung Mahadewa. Siapapun tak bisa melakukan lompatan ruang ke dalamnya.”
“Selain itu, dia juga bingung——mengapa teknik 'waktu diam membeku' Qin Yu berbeda dari versi normal? Mengapa dia tak bisa meretasnya dan hanya bisa membukanya dengan kekerasan?”
“Namun semua keraguan itu takkan mampu menahan dendam membara dan amarah tak terhingga Mahadewa Hukuman Guntur terhadap Qin Yu!”
“MATILAH——”
“Sebilah pedang raksasa berbilah tebal muncul di tangan Mahadewa Hukuman Guntur. Inilah Pedang Dosa Asli——pusaka legendaris tertinggi para Mahadewa. Begitu pedang itu digerakkan, sinar pedang langsung melesat menembus Qin Yu.”
Sinar pedang dari Pedang Dosa Asli memiliki kecepatan yang luar biasa. Qin Yu yang masih berada dalam kondisi 'waktu mundur' langsung terkena sinar tersebut.
……
Saat pertempuran Qin Yu melawan Empat Raja Dewa Kota Hukuman Guntur dulu, dimana dia berhasil membunuh Zhou Wulian dan Zhou Tong, Mahadewa Hukuman Guntur melakukan dua serangan. Pertama menggunakan teknik 'Satu Qi Delapan Yuan' yang gagal menghancurkan 'ruang yang membeku'. Serangan kedua adalah sinar pedang dari Pedang Dosa Asli yang mampu memotong ruang beku dengan mudah layaknya pisau mengiris kertas.
Kekuatan serangan sinar pedang ini bahkan jauh lebih mengerikan dibandingkan teknik 'Satu Qi Delapan Yuan'.
……
"Mematikan!" Mahadewa Hukuman Guntur mencabut efek 'waktu mundur' dengan keyakinan penuh. Bahkan seorang Mahadewa sekalipun akan terluka parah jika terkena serangan Pedang Dosa Asli, apalagi seorang Raja Dewa yang pasti langsung tewas.
"Brak!"
Saat sinar pedang menembus tubuhnya, Qin Yu gemetar hebat seperti orang biasa yang disambar petir, seluruh tubuhnya kejang-kejang tak terkendali.
“Brak——”Seperti air murah, Qin Yu terus-menerus memuntahkan darah dari mulutnya. Seluruh tubuhnya gemetar dan kejang-kejang di udara. Darah mengucur dari hidung dan matanya, wajahnya pucat bagai kertas emas, tampak mengerikan.
Tertembak sinar pedang Dosa Asli, pasti mati!
“Huu!”
Qin Yu yang berdarah dari tujuh lubang itu tiba-tiba lenyap tanpa bekas. Di depan mata Mahadewa Hukuman Guntur, para Maharaja Suci, dan Raja-Raja Dewa, ia menghilang dari Gunung Mahadewa.
……
“Kakek, kejar! Ayo kita buru dan bunuh Qin Yu ini!” Mata Zhou Xian dipenuhi amarah dan kepedihan.
Mahadewa Hukuman Guntur mengangguk, suaranya membeku. “Qin Yu memang punya kesaktian yang luar biasa. Dia bisa meninggalkan Gunung Mahadewa tanpa melalui jalur relief, langsung menggunakan lompatan ruang.”
Untuk keluar dari Gunung Mahadewa, harus melewati jalur relief.
Ini hampir menjadi sebuah teorema. Tapi Qin Yu tadi justru dua kali berturut-turut menghancurkan teorema ini. Yang disebut 'teorema' sebenarnya diciptakan untuk dilanggar oleh sosok-sosok jenius.
"Syuut!"
Bintang Sumber Guntur yang dikelilingi petir tiba-tiba melesat dari daging dan darah yang tercerai-berai, langsung menuju Zhou Xian. Pusaka spiritual keluarga Zhou ini, 'Bintang Sumber Guntur', kini hanya akan jatuh ke tangan Zhou Xian - satu-satunya Raja Dewa yang tersisa di keluarga Zhou.
"Xian'er, lakukan pengikatan darah dulu," perintah Mahadewa Hukuman Guntur.
Zhou Xian segera mengeluarkan setetes darah dari ujung jarinya yang langsung menyatu dengan Bintang Sumber Guntur. Pusaka itu kemudian mengambang di atas kepalanya.
Maharaja Barat Laut yang baru, Zhou Xian.
"Senior Mahadewa Hukuman Guntur, Wanmin Yin ada di tangan Qin Yu. Mari segera kejar!" seru Jiang Fan dengan gusar. Segel Rakyat itu bagai daging di dadanya. Setelah mengorbankan segalanya, tentu ia ingin merebutnya kembali dari Qin Yu.
Mahadewa Hukuman Guntur mengangguk dingin: "Tenang. Qin Yu terkena tebasan Pedang Dosa Asli. Jiwa dan kesadarannya pasti sudah tercerai-berai. Takkan selamat. Ia cuma sempat kabur dengan lompatan ruang sebelum mati. Sekarang mungkin sudah jadi debu... Oh, aku akan—"
"Adik seperguruan!"
Suara membeku tiba-tiba bergema dalam benak Mahadewa Hukuman Guntur.
"Misi yang Jiang Lan percayakan sudah kau laksanakan. Setelah bertindak sekali, tak boleh lagi kedua kali. Sekarang kau dilarang ikut campur dalam perebutan antar Raja Dewa. Segera kembali!" Suara Mahadewa Piao Yu tak memberi ruang negosiasi.
Wajah Mahadewa Hukuman Guntur langsung berkerut kaku.
"Mematuhi perintah, Saudara Senior." Jawabnya segera melalui telepati.
Mahadewa Hukuman Guntur sama sekali tidak berani melanggar perintah Mahadewa Piao Yu. Seandainya dilanggar, meskipun Mahadewa Piao Yu tidak menyebutkan konsekuensinya, Mahadewa Hukuman Guntur bisa membayangkan akibatnya.
Tiba-tiba Mahadewa Hukuman Guntur memandangi para Maharaja Suci dan Dewa-Dewa di sekelilingnya, lalu berkata dengan dingin: "Qin Yu pasti mati. Kalian cukup pergi ke Kota Kabut dan rebut Wanmin Yin. Saat ini di Kota Kabut, ahli sejati hanya Jiang Lan. Dewa Xiu Luo dan gadis kecil itu adalah dua ahli yang telah memahami teknik 'waktu diam membeku'. Dengan kerja sama mereka berdua, Jiang Lan bisa dikalahkan dengan mudah. Dengan jumlah pasukan kalian yang banyak, merebut Wanmin Yin sudah pasti berhasil. Saya tidak perlu ikut campur."
Setelah bicara, Mahadewa Hukuman Guntur mengangguk halus kepada Zhou Xian, lalu langsung terbang menuju jalur relief. Melalui jalur itu, dia keluar dari Gunung Mahadewa.
"Senior Mahadewa Hukuman Guntur." Dewa Xiu Luo segera memberikan hormat dengan khidmat.
Saat ini belenggu para Raja Dewa telah dicabut, sementara ucapan terakhir Mahadewa Hukuman Guntur tadi bahkan jelas terdengar oleh Dewa Xiu Luo dan Ratu Laut Darah di luar.
Qin Yu sudah mati, ancaman hanya tersisa Jiang Lan. Masih takut apa?
"Huu." Mahadewa Hukuman Guntur langsung menghilang dengan lompatan ruang di hadapan semua orang.
Kedelapan Raja Suci, Dewa Xiu Luo, dan Ratu Laut Darah memancarkan kilau dingin di mata. Dengan kematian Qin Yu, Wanmin Yin pasti mudah ditaklukkan.
……
Di luar Kota Kabut.
Qin Yu muncul tiba-tiba di sini. Ia tidak segera melompat kembali ke Purple Mystic Mansion karena takut mengkhawatirkan keluarganya.
"Brak!"
Sekali lagi darah memancur dari mulut Qin Yu.
“Serangan dari Pusaka Mahadewa ini, kekuatan mematikannya benar-benar mengerikan.” Qin Yu menghela nafas. Tubuh yang terluka bisa pulih hanya dalam sekejap. Yang paling melukai Qin Yu adalah kerusakan pada jiwanya!
Di dalam benak Qin Yu.
Yuan Ying Jiwa yang samar-samar memancarkan delapan kilatan cahaya berkedip itu, saat ini aura-nya terus berputar. Ketika terkena serangan sinar pedang dari Pedang Dosa Asli, Yuan Ying Jiwa itu seolah-olah terpotong oleh belati hingga menimbulkan luka besar. Saat itu, Qin Yu benar-benar merasakan dirinya hampir mati.
Berkat penyatuan sempurna delapan kekuatan fundamental dengan Yuan Ying Jiwa, kemampuan pemulihannya mencapai tingkat yang belum pernah ada sebelumnya. Selain itu, jiwa Qin Yu telah menyatu sepenuhnya dengan alam semesta baru, membuat Fundamental Alam Semesta terus-menerus mengalirkan kekuatan fundamental untuk menyembuhkan jiwanya.
"Huu."
Mengusap urat darah di sudut bibir, Qin Yu menunjukkan senyum tipis, "Serangan Mahadewa Hukuman Guntur ini cukup mematikan. Mereka mungkin mengira aku sudah pasti mati."
"Oh, para Raja Dewa semua akan datang? Memang sudah seharusnya kita menyambut mereka dengan layak."
Dengan sekali putaran tangan, Wanmin Yin yang menjadi rebutan semua orang langsung berada di telapak tangan Qin Yu. Lalu sambil tersenyum, siluet samarnya langsung menghilang dan kembali ke dalam Purple Mystic Mansion.
