Setelah berpamitan dengan Dewa Xiu Luo, Qin Yu kembali ke Purple Mystic Mansion dengan ekspresi penuh pertimbangan. Kini Qin Yu sudah menebak bahwa Mahadewa Xiaoyao pasti memiliki hubungan dengan Hou Fei.
"Siapa pun yang terlibat dan apa pun hubungan sebenarnya antara Mahadewa Xiaoyao dengan Hou Fei, percuma saja aku melamun di sini. Hanya dengan mempertemukan mereka berdua, baru bisa memahami semuanya."
Alis Qin Yu sedikit berkerut.
“Mahadewa Xiaoyao ini bukan Raja Dewa, dia bersembunyi di mana, aku ingin cari pun sulit.” Qin Yu menggerakkan hatinya, kekuatan ruang alam semesta baru langsung menyelimuti seluruh Dewa seperti lautan. Segala sesuatu di alam dewa terpantau jelas olehnya.
“Tiga Mahadewa, satu pun tak bisa kutemukan.” Dada Qin Yu dipenuhi rasa pasrah.
Tiba-tiba Qin Yu tersenyum tipis.
Meski tidak menemukan para Mahadewa, Qin Yu justru mendeteksi para pelayan Raja Dewa di Purple Mystic Mansion yang sedang membentangkan kesadaran spiritual mereka, berkomunikasi dengan beberapa ahli dari keluarga masing-masing.
“Dari Delapan Raja Suci Dewa, hanya ayah mertuaku yang ingin jadi Mahadewa dan Huangfu Yu yang sudah pulang. Zhou Xian sudah mati. Dari lima Raja Suci tersisa, Shen Tu Yan dan Duanmu Rufeng harus tinggal di sini selama 100 juta tahun. Sedangkan tiga lainnya bahkan harus menetap selama 6.000 triliun tahun.” Qin Yu tak kuasa menahan senyum.
Dulu saat membawa sekelompok Raja Dewa masuk ke alam semesta baru, Qin Yu sempat pusing tujuh keliling memikirkan cara menghukum mereka.
Tapi kemudian terpikir...
"Membunuh Dewa Raja hanya memberikan kepuasan sesaat. Lebih baik menjadikan mereka sebagai pelayan istana. Kini lima dari Delapan Raja Suci yang paling dihormati di Dewa menjadi hamba kita. Kejayaan seperti ini, siapa yang pernah memilikinya?"
"Zhou Xian sudah mati. Kota Hukuman Guntur kini tak memiliki satupun Dewa Raja. Keluarga Zhou masih punya beberapa Dewa Bagian Atas. Kepada siapa harus kuberikan Bintang Sumber Guntur ini?" Gumam Qin Yu sambil berjalan.
Kota Cermin Bercahaya.
Saat ini, hanya Duanmu Yu seorang Dewa Raja yang menetap di Kota Cermin Bercahaya. Namun dibandingkan tujuh Tanah Suci lainnya, kota ini masih tergolong baik.
"Tak kusangka dari Delapan Tanah Suci, hanya Kota Salju Melayang, Gunung Xuanjin, dan Kota Cermin Bercahaya yang masih memiliki satu Dewa Raja. Lima kota lainnya, meski Dewa Rajanya masih hidup, kini menjadi pelayan di Purple Mystic Mansion. Bahkan Kota Hukuman Guntur kehilangan semua Dewa Rajanya." Duanmu Yu menghela napas dengan senyum getir.
Saat ini, Duanmu Rufeng sedang berkomunikasi melalui telepati dengan Duanmu Yu.
Duanmu Rufeng tidak menyembunyikan kejadian di alam semesta baru dari Duanmu Yu. Tentu saja Duanmu Rufeng juga tidak tahu bahwa tempat mereka dimasukkan oleh Qin Yu adalah alam semesta baru. Duanmu Rufeng hanya mengatakan kepada Duanmu Yu bahwa itu adalah dunia Qin Yu.
"Duanmu Yu, Bibi masih bisa dianggap beruntung. Karena kau punya ikatan dengan Qin Yu, dia hanya menyuruh Bibi menjadi pelayan selama 100 juta tahun. Sedangkan tiga Maharaja Suci seperti Tang Lan, Mu Qin, dan Putai Hong harus tinggal penuh selama 6.000 triliun tahun." Duanmu Rufeng berbicara melalui telepati.
Meskipun para Raja Dewa itu terpaksa berada di Purple Mystic Mansion, kesadaran spiritual mereka bisa menjangkau seluruh alam dewa. Tanpa meninggalkan Purple Mystic Mansion, mereka tetap bisa berkomunikasi secara telepati dengan anggota keluarga mereka.
"Duanmu Yu, Bibi ada di sini. Urusan Kota Cermin Bercahaya kuserahkan padamu." Duanmu Rufeng melanjutkan, "Duanmu Yu, hubunganmu dengan Qin Yu cukup baik. Pertahankan persahabatan itu... Kekuatan Qin Yu sungguh menakutkan. Bahkan kecepatan peningkatan kekuatannya lebih mengejutkan lagi. Di masa depan Dewa, takkan ada yang bisa melawannya. Selama kita menjaga hubungan baik dengan Qin Yu, pondasi dasar Kota Cermin Bercahaya akan semakin kokoh."
"Aku memahami, Bibi."
……
Bukan hanya Duanmu Rufeng, Shen Tu Yan, Tang Lan, Mu Qin, dan Putai Hong—keempat Maharaja Suci ini juga berkomunikasi via telepati dengan pasukan mereka. Namun target komunikasi mereka hanyalah para pangeran kuil di wilayah masing-masing dan beberapa Dewa Bagian Atas.
Bagaimanapun, di tanah suci mereka, sudah tak ada lagi seorang Raja Dewa pun yang tersisa.
"Fan'er, Ayahanda Kaisar perlu bertapa selama 100 juta tahun. Selama periode ini, urusan Gunung Api kuserahkan padamu dan beberapa paman. Fan'er... untuk urusan besar maupun kecil, sering-seringlah berdiskusi dengan paman dan om."
“Ya, Ayah.” Shen Tu Fan juga menerima komunikasi telepati dari ayahnya di Gunung Api.
Shen Tu Fan tidak tahu bahwa saat ini ayahnya justru merasa bersyukur padanya. Jika bukan karena ikatan Shen Tu Fan dengan Qin Yu, bagaimana mungkin Shen Tu Yan hanya perlu tinggal di Purple Mystic Mansion selama 100 juta tahun?
Seratus juta tahun vs 6.000 triliun tahun. Perbedaannya mencapai hampir 6.000 kali lipat!
……
Delapan Tanah Suci di alam Dewa memasuki era ketenangan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Tiga kekuatan besar calon dewa - Laut Xiu Luo, Gunung Xue Yao, dan Pulau Shuang Yu - juga berada dalam keadaan damai tanpa konflik.
Karena baik Delapan Tanah Suci maupun tiga kekuatan besar calon dewa sama-sama memahami satu hal:
Inti dari alam Dewa saat ini terletak di Kota Kabut.
Tak ada yang berani melanggar kewibawaan Kota Kabut.
……
Di Kota Bawah Tanah Tenggara...
"Ayahanda Kaisar dan Paman bagaimana ini? Sama sekali tidak mengurus urusan lagi, bahkan mengatakan mulai sekarang selama 6.000 triliun tahun hanya akan sesekali muncul. Urusan Kota Bawah Tanah malah diserahkan pada kami."
Pu Tai Fen Yan mengerutkan alis berkata.
"Kakak, yang paling aneh adalah Ayahanda Kaisar dan Paman bahkan tidak kembali ke Kota Bawah Tanah lagi." Seorang pria besar di samping mengerutkan alis menambahkan.
"Kami juga tidak tahu dimana Ayahanda Kaisar dan Paman sekarang."
……
Dunia Dewa terjerumus dalam keadaan dimana Raja Dewa menjadi sangat langka. Dari Delapan Tanah Suci hanya tersisa tiga Raja Dewa, Laut Xiu Luo satu, Gunung Xue Yao satu, hanya Pulau Shuang Yu yang punya dua. Seluruh Raja Dewa di dunia Dewa, belasan orang, berada di Purple Mystic Mansion.
Dibandingkan sebelum kedatangan Gunung Mahadewa yang dulu memiliki lebih dari 40 Raja Dewa, kesenjangan kekuatannya terlalu besar.
Kelangkaan Raja Dewa menyebabkan para Dewa Bagian Atas menguasai kekuasaan yang lebih besar. Perlahan-lahan... di alam dewa, semakin sulit bagi para Dewa biasa untuk bertemu Raja Dewa. Ketidakhadiran Raja Dewa juga membuat mereka semakin misterius di mata para Dewa biasa.
Di dalam Purple Mystic Mansion.
Lebih dari selusin Raja Dewa semuanya sangat patuh pada aturan. Mereka sering membimbing anggota keluarga Qin dalam latihan bela diri, sementara di waktu biasa mereka berdiam diri di Taman Liu Shui untuk berlatih atau mengobrol sporadis.
"Hehe, para Dewa dari Delapan Tanah Suci itu bingung mencari ke mana perginya Raja-Raja Dewa. Haha, semua Raja Dewa ada di sini!" Hou Fei melangkah masuk ke Taman Liu Shui sambil memperlihatkan senyuman penuh kesombongan melihat para Raja Dewa yang berkumpul sporadis.
Di manakah di seluruh alam dewa bisa ditemukan Raja Dewa sebanyak ini?
Qin Zheng yang saat ini juga berada di Taman Liu Shui sedang bertanya pada seorang Raja Dewa: "Senior, ilmu yang Anda ajarkan padaku beberapa hari lalu ini..."
"Ini adalah ilmu yang harus dipahami sendiri, tak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Latihlah perlahan dan jangan menggangguku lagi."
Saat ini, Putai Hong sedang bermain catur dengan Shen Tu Yan. Tak menunggu Qin Zheng selesai bicara, dia langsung berkata dengan nada tak sabar.
“Baik, Senior.” Melihat sikap Putai Hong, Qin Zheng berdiri di samping. Bersiap menunggu hingga Putai Hong selesai bermain catur sebelum melanjutkan pertanyaannya.
Hou Fei yang baru saja memasuki Taman Liu Shui langsung menyaksikan kejadian ini. Matanya membelalak marah. Dalam dua tiga langkah, dia langsung mendekati Putai Hong dan menepuk papan catur itu dengan keras.
“Braak!” Papan catur itu pecah berkeping-keping.
Putai Hong dan Shen Tu Yan terkagum-kagum.
Putai Hong tak bisa menahan amarah tersamar saat menatap pendatang itu. Sementara Hou Fei langsung menunjuk hidung Putai Hong sambil memaki, “Hei Putai Hong, kau pikir kakakku benar-benar mengundangmu sebagai konsultan keluarga? Sial! Diberi sedikit wajah, kau langsung merasa diri siapa?”
Hou Fei mengulurkan satu tangannya, dan Xuan Qing Yi Qi Gun langsung muncul di genggamannya.
Putai Hong dan Shen Tu Yan segera mundur cepat.
"Hou Fei, kau mau apa?" Putai Hong membentak.
"Hou Fei, kepada Senior harus tetap sopan." Qin Zheng di samping menasihati Hou Fei.
Hou Fei langsung meradang, membelalakkan mata ke arah Putai Hong: "Putai Hong, dengarkan baik-baik. Datang ke sini, kau cuma pelayan Purple Mystic Mansion. Sebagai pelayan, harus punya kesadaran diri! Kakakku masih menjaga muka kalian, jangan dikira dia lemah. Sialan, dari dulu harusnya langsung kubunuh!"
Seketika seluruh Raja Dewa di Taman Liu Shui hening.
Mereka semua paham status mereka sebagai pelayan. Namun Qin Yu memberi tahu penghuni Purple Mystic Mansion bahwa para Raja Dewa ini adalah tamu undangan. Karena itu Qin Zheng dll tetap bersikap sopan.
Tapi kesopanan yang terus-menerus ini membuat Putai Hong perlahan bersikap seperti saat masih jadi Maharaja Suci dulu.
"Pelayan?" Qin Zheng kini memandangi Hou Fei dengan curiga.
Hou Fei menyapu pandangannya ke para Raja Dewa di tempat itu, mendengus dingin. "Kakakku memuji kalian sedikit, langsung jadi besar kepala. Ingat baik-baik! Meski Kakak masih memberi sedikit muka, kalian harus tahu diri. Jangan sok masih jadi Maharaja Suci yang hebat-hebat!"
"Putai Hong, kemari! Jelaskan dengan baik kepada Qin Zheng, kakak kedua." Sorot mata Hou Fei membeku ke arah Putai Hong.
Alis Putai Hong berkerut. Mu Qin di sampingnya segera menangkupkan tangan: "Hou Fei, hari-hari ini kami memang keterlaluan. Mulai hari ini takkan terulang. Putai Hong—" Pandangan Mu Qin beralih ke Putai Hong.
Semua Raja Dewa di tempat itu sangat paham, kekuatan Qin Yu jauh melampaui mereka.
"Hou Fei, maafkan sikapku yang berlebihan tadi." Putai Hong akhirnya mengeluarkan kata-kata lembut.
“Seperti ini baru benar.” Hou Fei mendengus dingin, “Yang tahu 'kalian adalah pelayan' di Purple Mystic Mansion sangat sedikit. Tapi kalau kalian tidak bisa secara sukarela, masih berlagak sok penting, nanti bukan cuma seluruh penghuni Purple Mystic Mansion yang akan tahu - bahkan seluruh dunia dewa pun akan mengetahuinya!”
Wajah para Raja Dewa itu berubah pucat.
Seandainya hal ini tersebar ke seluruh penjuru dunia dewa, para Raja Dewa ini akan lebih sengsara daripada mati.
“Kejadian seperti ini tidak akan terulang lagi.” Putai Hong segera menyatakan.
……
Saat Hou Fei sedang menghukum para Raja Dewa, Qin Yu sendiri telah berada di Kota Hukuman Guntur. Saat ini Qin Yu mengenakan jubah panjang biru, tersenyum tipis berjalan di jalanan Kota Hukuman Guntur.
“Qin Yu, terima kasih.”
“Tidak perlu. Sebenarnya dengan membunuh Raja Dewa terakhir keluarga Zhou, aku justru merepotkanmu, Kakak kedua. Maaf telah memberimu masalah.”
Sambil terus berjalan, Qin Yu sedang asyik berkomunikasi melalui telepati dengan Lin Meng.
“Kau bunuh ya sudah, bukan masalah besar. Bahkan jika Delapan Raja Suci kau bunuh seluruh, pewarisnya tetap ada. Kedelapan Bintang Gelap itu mengandung 'prinsip ruang'. Kau hanya perlu memberikan Bintang Sumber Guntur kepada siapapun yang memiliki darah keluarga Zhou, mereka bisa memahami hukum ruang dalam waktu singkat. Jadilah Maharaja Suci baru Kota Hukuman Guntur.”
“Lalu menurut Kakak kedua, siapa yang harus kuberi Bintang Sumber Guntur ini?” Qin Yu berkomunikasi melalui telepati sambil berjalan mendekati gerbang kota kerajaan. Tapi istana kerajaan tidak mengizinkan orang luar masuk.
“Siapa? Saat ini dalam jarak seratus langkah darimu ada seorang bocah kecil, menurutku dia calon yang bagus.” Lin Meng membalas melalui telepati.
“Oh?”
Qin Yu memandang ke segala penjuru. Di tepi jalan tak jauh, terlihat seorang anak lelaki yang sedang meringkuk. Dengan sekilas pandang, Qin Yu tahu kemampuan anak itu sangat rendah, hanya kelas menengah dewa biasa.
“Seharusnya dia anggota keluarga Zhou, kalau tidak, dewa mustahil bisa memasuki Kota Hukuman Guntur.” Qin Yu bergumam dalam hati.
Qin Yu pun tersenyum dan berjalan ke arah bocah kecil itu.
Bocah yang meringkuk di pinggir jalan ini membuka mata lebar penuh curiga saat melihat seseorang mendekat.
“Kenapa kau di sini? Tidak takut dimarahi orang tuamu?” Qin Yu bertanya sambil tersenyum.
“Siapa kau?” Bocah itu tampak waspada.
“Tidakkah kau seharusnya menyebutkan namamu dulu sebelum menanyakan nama orang lain?” Qin Yu berkata penuh minat.
Bocah itu diam beberapa saat sebelum akhirnya menjawab, “Namaku Zhou Qing!”
“Oh, Zhou Qing. Lalu kenapa kau di sini meringkuk seperti ini?” Qin Yu tersenyum sambil bertanya.
“Karena aku akan meninggalkan Kota Hukuman Guntur. Jadi sebelum pergi, aku ingin mengakrabkan diri dengan tanah kota ini.” Jawaban Zhou Qing ini membuat Qin Yu terkejut.
“Mengapa kau meninggalkan Kota Hukuman Guntur?” Qin Yu tersenyum sambil bertanya.
“Aku anggota keluarga Zhou dengan latihan ilmu bela diri terlambat di generasi ini. Secara alami harus diasingkan ke wilayah bawahan.” Zhou Qing menjawab dengan sangat wajar.
Dalam hati Qin Yu akhirnya paham, Delapan Keluarga Dewa memang memiliki peraturan seperti ini untuk mendorong anggota klan berlatih lebih cepat, meningkatkan persaingan internal.
“Zhou Qing, kita berjodoh. Aku akan memberimu sebuah barang.” Qin Yu tersenyum sambil berkata.
“Memberiku hadiah?” Zhou Qing curiga memandangi Qin Yu.
Qin Yu membalikkan telapak tangan, Bintang Sumber Guntur segera mengambang di telapak tangannya. Dengan menggerakkan hatinya, jari Zhou Qing terluka. Setetes darah terbang menyatu ke Bintang Sumber Guntur yang langsung meresap ke dalam tubuh Zhou Qing.
“Zhou Qing kecil, pamit undur diri.” Qin Yu mengusap kepala Zhou Qing, kemudian berbalik pergi.
"Zhou Qing saat ini sedang menerima informasi yang terus mengalir dari Thunder Origin Spirit Pearl. Dengan susah payah ia membuka matanya, melihat ke segala penjuru. Namun Qin Yu sudah menghilang. Zhou Qing berteriak, "Kau belum memberitahuku, siapa namamu?!""
"Namaku Qin Yu!"
Suara Qin Yu bergema dalam benak Zhou Qing.
