Karena adanya Golden Suzerain, reputasi Kitab Suci langsung melambung. Karya baru ini memiliki 16 Suzerain di hari pertama peluncuran, ditambah dengan sebelumnya total 18 - ini benar-benar sesuatu yang sangat mencolok.
Semua ini membuktikan bahwa Kitab Suci akan bangkit.
Komunitas penulis akhirnya menunggu pembaruan daftar peringkat. Di chart langganan buku baru bulan ini selama 24 jam, Kitab Suci menduduki posisi pertama dengan lebih dari 7.000 langganan pertama. Langganan pertama merujuk pada jumlah langganan dalam 24 jam pertama peluncuran.
"Sebelumnya, seorang Dewa pun saat rilis baru mencapai 3.000 langganan perdana. Esensi kedewataannya baru stabil setelah menerima rekomendasi satu per satu. Dari kurva pertumbuhan langganan, rilis hanyalah awal kenaikan. Jalan di depan masih panjang, potensi Kitab Suci tak terukur. 7.000 langganan perdana saat rilis, sangat mungkin mencapai rata-rata 40.000 langganan saat tamat."
"Bukan mungkin, tapi PASTI! Dia masih punya banyak rekomendasi yang belum dialami," seorang penulis menghitung. Kitab Suci minimal akan mengalami dua kali promosi besar-besaran dan beberapa kali rekomendasi pilihan terlaris. Sangat mungkin bulan depan, Kitab Suci sudah mencapai rata-rata lebih dari 10.000 langganan...
"Hanya aku yang memperhatikan rasio koleksi dan langganannya? 41.000 koleksi saat rilis, 7.000 rata-rata langganan. Rasio koleksi-langganan mendekati 1:5. Apa artinya ini?"
"Dari setiap 6 orang yang membaca, 1 berlangganan. Biasanya rasio 1:10 saja sudah dianggap bagus. Bisa dikatakan, potensi Kitab Suci mungkin melebihi perkiraan kita. Seorang Dewa baru akan menyulut Api Dewa dan memadatkan Esensi Kedewataan."
Komunitas penulis tiba-tiba diliputi atmosfer iblis yang ekstrem. Kelahiran penulis baru memang hal biasa, namun kini sebuah buku yang pernah mereka ejek sebagai karya penulis SD tanpa substansi, tiba-tiba bangkit dengan momentum yang dahsyat.
Mereka sempat berharap meski novel semacam ini memuaskan pembaca, belum tentu mendapat reputasi dan performa bagus. Tapi sekarang, mereka sadar segala kekhawatiran itu terlalu naif.
Sebuah novel putih tentang latihan dan peningkatan level tanpa logika, secara tak terduga menabrak masuk ke dunia sastra web - tidak hanya bertahan, tapi bahkan berkembang subur.
Para penulis yang cenderung ke gaya sastra fisik tiba-tiba merasakan: "Langit akan berubah!"
Inilah sinyal terkuat yang dikirim Kitab Suci ke dunia nyata: Gaya sastra web mungkin akan mengalami transformasi besar!
Ren He memandang performa bukunya, akhirnya melepaskan semua kekhawatiran.
Ya, sekarang tidak perlu khawatir tentang apapun lagi.
Tiba-tiba ia merasa bosan. Sejak melakukan perjalanan waktu ke dunia paralel, ancaman terhadap kehidupannya terus membayangi. Langsung dihukum oleh misi hukuman langit dengan melaju melewati gedung sekolah, dan setelah menyelesaikan lompatan gedung sekolah, dihadapkan lagi pada aktivitas bungee jumping yang berbahaya.
Sejujurnya, saat melompat dari ketinggian, ketika suara retakan besi terdengar di kepalanya sendiri, hampir saja ia mengira nyawanya akan segera melayang.
Tapi saat kembali ke permukaan, perasaan kegembiraan setelah mendapatkan rangsangan tersebut ternyata cukup membuat ketagihan.
Bus yang kembali dari gunung awan akhirnya tiba di Terminal Bus Luocheng. Duan Xiaolou tiba-tiba mengusulkan: "Mari kita masing-masing pulang ke rumah. Ren He, rumah kita berdekatan, bagaimana kalau kita berdua naik taksi bersama?"
Xu Nuo tertegun mendengar Duan Xiaolou mengatakan ini, lalu bergumam pelan di samping Ren He: "Ini kesempatan bagus. Dulu kenapa tidak pernah kuketahui kalau rumah kalian berdua dekat? Jangan-jangan kalian berdua tinggal di Paviliun Barat Pemerintah Kota? Kerahasiaanmu bagus sekali," Xu Nuo menyeringai ke arah Duan Xiaolou: "Ketua kelas, tinggal sedekat ini, pasti lebih mudah ya sehari-hari."
Yang dimaksud "lebih mudah" tentu saja lebih mudah untuk berkencan atau janji temu...
Duan Xiaolou tiba-tiba diam.
Ren He melirik Xu Nuo, lalu menjawab Duan Xiaolou: "Baik, kita bersama-sama saja."
Saat itu, teman sekelas pria tiba-tiba merasa sedikit cemburu pada Ren He. Bagaimana bisa dia tinggal sedekat itu dengan Duan Xiaolou? Bukankah itu berarti mereka bisa pulang bersama sepulang sekolah? Meski tidak bersama, pasti sering bertemu juga?
Sebelumnya, surat cinta yang ditulis Ren He untuk Duan Xiaolou dilihat oleh teman sebangku Duan Xiaolou, sehingga seluruh kelas mengetahuinya. Tak disangka, setelah kejadian itu, mereka masih bisa pulang bersama?
Tiba-tiba semua orang teringat, saat itu Duan Xiaolou hanya mengembalikan surat cinta kepada Ren He dalam kepasrahan, tapi tidak menyatakan penolakan tegas. Mungkinkah…
Namun saat ini, kedua pihak yang bersangkutan telah menahan taksi dan pulang ke rumah. Hasrat Bagua semua orang terpaksa mereda. Mereka yakin Ren He dan Duan Xiaolou mustahil bersatu, karena keduanya terlihat tidak layak.
Di dalam taksi, Duan Xiaolou berbicara dengan suara rendah dan tenang: "Aku minta maaf untuk kejadian waktu itu. Karena kecerobohanku, teman sebangku sampai melihatnya."
Ren He berpikir sejenak lalu menjawab: "Tidak apa, bukankah itu sudah lama berlalu?" Dia sama sekali tidak ambil pusing, lagipula dari kenyataannya, bahkan dirinya pun tak merasa ada hubungan dengan peristiwa itu— toh itu terjadi sebelum perjalanan waktu…
Duan Xiaolou menatap keluar jendela taksi: "Saat ini aku hanya ingin belajar, tidak ingin bersalah."
Ren He tersenyum: "Santai saja, tak ada yang memaksamu bersalah." Meski Duan Xiaolou cantik dan bertubuh indah, Ren He benar-benar tak punya pikiran macam-macam. Lagipula, sebagai orang yang bermain dengan nyawa, jalan depannya masih gelap, siapa tahu suatu saat ia malah terjebak.
Suatu hari nanti ia akan berhenti untuk menikmati ketenangan - seperti hidup berumah tangga, menikah dan melahirkan anak. Semua itu pasti akan terjadi, cepat atau lambat ia akan puas bermain, tapi jelas bukan sekarang.
Ia paham karakter gadis seperti Duan Xiaolou. Sebagian terikat hukum tak berani melangkah, sebagian lagi punya target tak ingin tergoda pemandangan di jalan. Duan Xiaolou jelas tipe kedua. Sekarang saja sudah banyak pria mendekatinya, pasti akan terus bertambah. Pada akhirnya mungkin ia akan pilih yang terbaik?
Tak ada yang tahu jawabannya. Hanya waktu yang bisa menjawab.
Saat lari malam itu, Ren He mengira Duan Xiaolou tak akan datang. Namun di luar dugaan, baru turun tangga sudah melihat Duan Xiaolou dengan earphone menungu di bawah.
Kali ini saat lari malam, kedua orang itu tidak bercakap. Duan Xiaolou fokus mendengarkan musik, Ren He fokus berlari. Mereka bagai dua orang asing yang hanya berlari berdampingan. Sepertinya kejadian siang tiba-tiba menjauhkan jarak yang sebelumnya sudah mulai menunjukkan tanda-tanda kedekatan.
Ren He merasa ini juga lumayan: ada teman tapi tak perlu memusatkan perhatian. Dia perlu melatih tubuhnya secara konsisten, karena tak tahu kapan Sistem Hukuman Langit akan menurunkan misi hukuman berkesulitan tinggi. Dia harus bersiap. Meski ada hadiah fisik versi 1.0 dari Sistem Hukuman Langit, dan mungkin akan ada lagi di masa depan, tetapi kesempatan selalu datang pada yang siap.
Sekarang dia adalah siswa SMP yang membawa lebih dari 40.000 yuan, orangtua sibuk tak sempat mengurusnya. Kapan lagi menikmati hidup kalau bukan sekarang? Ren He memperkirakan dirinya bisa tertawa sampai terbangun dari mimpi. Dulu mana berani dia bayangkan, di usia SMP sudah punya uang jajan yang tak habis-habis?
Sungguh terlalu bahagia!
