Saat Ren He tiba di rumah dan hendak mandi, tubuhnya tiba-tiba kaku. Ketika membuka pintu, ia melihat ayahnya sedang duduk di sofa ruang tamu menonton berita malam. Ia tahu peristiwa di sekolah pasti sudah dilaporkan Paman Huang kepada ayahnya. Dalam ingatannya, seharusnya ayahnya sedang inspeksi kerja di kabupaten saat ini - kenapa tiba-tiba pulang?
Dalam dua dunia paralel ini, lintasan sejarah orangtua Ren He tidak banyak berubah. Karena itu, pada momen ini ia seolah kembali ke masa kecil saat menunggu vonis setelah berbuat kesalahan. Perasaan ini begitu luar biasa - sudah bertahun-tahun tak pernah ia rasakan lagi.
Ayah Ren memalingkan wajah ke arahnya: "Saat pulang, tetangga bilang kau baru-baru ini sedang menguatkan tubuh? Lari di lantai bawah setiap hari?"
"Iya, untuk memperkuat fisik..." Ren He menjawab sekadarnya. Ia tahu ini baru pembuka percakapan, bagian inti akan segera menyusul.
「Jangan lakukan lagi tindakan berbahaya. Saat sekolah ya harus serius belajar, saat bekerja ya harus fokus bekerja. Setiap fase punya tugasnya masing-masing, baru kehidupan bisa berjalan tanpa kesalahan dan penyesalan,」 kata Ayah Ren dengan datar.
「Iya iya, paham,」 Ren He tahu saat ini sama sekali tidak boleh membantah. Semua yang ingin dilakukannya harus dilakukan diam-diam. Kalau tidak, yang menunggunya adalah situasi blood collapse... Tidak ada gunanya berdebat dengan sosok seperti ini.
「Sudah, mandi dan tidurlah. Olahraga itu bagus, tapi tetap harus perhatikan batas,」 Ayah Ren menutup percakapan hari ini.
Ren He buru-buru kembali ke kamar sambil mengeluarkan gas keruh. Tak disangka meski sudah hidup kedua kali, saat menghadapi Lao Ren masih merasa sangat tegang. Sejak awal dia sudah tahu, misi hukuman dan kegiatan menulis novel ini harus tetap low profile. Setidaknya jangan sampai Lao Ren tahu, karena bagi orangtua seperti Lao Ren, menyimpang dari norma adalah hal yang tak bisa ditoleransi.
Di saat langka tanpa tekanan misi, Ren He menikmati ketenangan singkat ini. Paling lambat saat pembayaran royalti akhir bulan ini tiba, kemungkinan besar misi akan muncul lagi.
Namun tepat ketika Ren He mulai relaks, Sistem Hukuman Langit tiba-tiba bersuara dalam pikirannya: "Rilis misi: Ciptakan karya baru dalam 3 hari, inang boleh memilih sendiri, hadiah 0.5 poin kebugaran fisik."
Ren He tertegun, lalu dalam hati mengumpat sialan. Apa sistem ini tidak tahan melihatnya menganggur? Jadi tebakanku benar - Sistem Hukuman Langit sebenarnya mendorong masuknya budaya dunia paralel. Mungkin perkembangan hiburan di dunia ini menyimpang, seperti kata Zhou Wumeng, Tiongkok di dunia ini mengalami terlalu banyak peristiwa pembakaran buku dan penindasan literatur, sehingga kemajuan hiburan terhambat sampai sistem ini ingin memperbaikinya perlahan?
Tapi masalahnya, setiap karya baru yang diciptakan pasti akan diikuti misi hukuman baru!
Ren He bertanya, "Apakah ada hukuman untuk karya yang dibuat sebagai bagian dari misi? Seharusnya tidak ada, kan? Lagipula ini permintaanmu sendiri."
"Ada hukuman!"
"Sialan! Benar-benar tidak tahu malu!" Ren He kembali bertanya, "Lalu bagaimana jika aku menolak misi kreatif ini?"
"Penghapusan!"
"Kau menang," Ren He langsung merebahkan diri di tempat tidur sambil pikirannya berputar kencang. Rupanya di masa depan, misi-misi akan datang sambung menyambung. Untuk misi kreatif yang langsung dikeluarkan seperti ini, sistem akan memberitahukan hadiahnya secara langsung - berbeda dengan misi hukuman.
0.5 peningkatan kekuatan tubuh. Artinya jika misi ini berhasil, mungkin aku akan mencapai kekuatan tubuh versi dewasaku lebih cepat.
Baiklah, mengingat ini lagi-lagi misi penghapusan, tak ada pilihan lain. Sekarang yang harus dipikirkan adalah karya apa yang bisa diselesaikan dalam 3 hari - pastinya harus cerita pendek.
Mau menyalin karya klasik serupa San Zi Jing? Lupakan. Karya klasik seperti ini jika hanya satu mungkin tidak mencurigakan, tapi jika banyak pasti tidak akan bisa. Berbeda dengan menulis lagu atau novel putih, menciptakan karya klasik membutuhkan dasar yang kuat.
Hah, bisa juga menulis lagu. Meski Ren He sama sekali tidak berencana meniti jalan sebagai penyanyi atau masuk ke lingkaran itu, ia bisa menjual lagu. Penghasilan dari menjual lagu sebenarnya cukup besar. Alasan Ren He enggan masuk ke dunia hiburan adalah karena di kehidupan sebelumnya ia terlalu banyak mendengar kabar buruk seputar industri ini. Teman dekatnya pernah menjadi wakil sutradara untuk sutradara ternama bermarga Zhang di Tiongkok, sehingga tahu banyak rahasia dalam.
Dunia hiburan kacau balau, penderita depresi bertebaran bagai jamur di musim hujan. Hal sepele pun bisa memicu perpecahan yang sensitif. Hari-hari seperti itu bukanlah yang ia inginkan.
Tentu, ada tipe orang yang sejak lahir memang nonkonformis, sama sekali tak pernah mempedulikan gosip, juga tak ingin ikut kegiatan sosial, hanya ingin bernyanyi. Tapi itu semua dibangun di atas dasar karya-karya bagus yang terus mengalir. Namun, siapa yang berani menjamin bahwa sumber inspirasi dan sumber kreativitas mereka tak akan pernah habis?
Jika tak bisa memenuhi itu, paling-paling hanya bergulat di pinggiran dunia hiburan, bahkan belum bisa disebut masuk ke dalam lingkaran itu. Lalu apa artinya?
Ren He mempertimbangkan, untuk misi kali ini lebih baik diselesaikan dengan menulis lagu. Lagipula menulis lagu cepat, apalagi dia baru saja mendapat hadiah misi pengetahuan teori musik.
Ia mengambil kertas naskah dari meja, langsung menggambar paranada dengan tangan kosong. Kemudian mulai menulis partitur lengkap sesuai ingatannya tentang lagu klasik itu. Setelah partitur selesai, barulah mengisi lirik. Hal seperti ini bagi Ren He sekarang bisa ditaklukkan dengan mudah.
Setelah semua selesai, barulah di bagian paling atas kertas itu dituliskan judul: 《Bintang Tercerah di Langit Malam》.
Meski Ren He hidup dua generasi dengan suara serak seperti bebek, ia cukup menyukai mendengarkan lagu. Semua jenis lagu ia dengarkan, asalkan enak didengar semuanya didengarkan, yang paling disukai tetap folk dan rock.
Namun walau lagu sudah selesai dibuat, ia tidak berencana langsung mengirimkannya. Bagaimanapun ia belum memahami dunia hiburan di dunia ini, juga tidak tahu kepada siapa harus dikirim. Untuk sementara disimpan dulu, Ren He langsung melemparkan naskah ke laci.
Setelah mencipta, ia terus menanti Sistem Hukuman Langit merilis hadiah, beserta misi hukuman yang sesuai...
Ternyata, Sistem Hukuman Langit datang sesuai janji: "Selamat menyelesaikan misi penciptaan, hadiah 0.5 poin fisik."
Lalu diikuti perintah misi: "Misi hukuman: Selesaikan 90 push-up dalam satu menit, batas waktu 20 hari, gagal dihapuskan."
Hah, kali ini misi ternyata tidak ada bahaya nyawa. Agak menarik, rupanya setelah Sistem Hukuman Langit aktif merilis misi kreatif, masih ada sedikit hati nurani. Tingkat kesulitan berkurang cukup banyak.
Tapi masalahnya, Ren He pernah mendengar bahwa rekor dunia Guinness untuk push-up dalam satu menit adalah 110 kali. Meski tugasnya berkurang 20 kali, tetap tidak mudah diselesaikan. Setelah menerima hadiah, kemampuan fisiknya yang kini 3.11 masih dalam rentang orang dewasa normal. Para pemegang rekor dunia itu jelas makhluk luar biasa! Ia mencoba push-up selama satu menit dengan timer: 76 kali.
Ia sadar sedang memanfaatkan keuntungan: meski kekuatannya setara dewasa, berat badannya masih remaja. Jadi meski belum pernah latihan, tetap bisa mencapai 76 kali. Logikanya sederhana - kekuatan dewasa memang besar (ledakan energi 480 jin), tapi berat badan mereka juga lebih besar sehingga konsumsi energi lebih tinggi. Berat Ren He paling-paling 100 jin, dengan kekuatan sama tentu lebih ringan.
Tampaknya selisih 14 kali inilah yang harus ditgejar dalam 20 hari ke depan.
