“Nak, cepat bangun! Aku tahu tubuhmu kokoh, bukan suruh push-up...” Pemilik warung sarapan kebingungan, anak muda zaman sekarang kenapa begini?
Ren He tak tahu, aksinya ini meninggalkan bayangan psikologis bagi pemilik warung. Seumur hidupnya, si pemilik tak pernah berani memuji kekokohan tubuh siapapun lagi...
1、2、3……56！
Saat push-up ke-56, otot Ren He mulai pegal. Ini pertanda daya ledak mencapai batas! Selanjutnya hanya mengandalkan kehendak!
Beberapa pelanggan mulai berhenti menyumpit sambil menyaksikan aksi push-up Ren He. Mereka heran dengan kecepatannya, namun sama seperti pemilik warung: tak paham maksud di balik ini...
Ren He sama sekali tidak menghiraukan pandangan orang lain, menyelesaikan misi saat ini jauh lebih penting baginya daripada hal apapun.
Darah mulai mendidih, saat mencapai push-up ke-80, setiap gerakan setelahnya terasa seperti siksaan.
Setiap kali tubuhnya menghempas bagai menyelesaikan satu siklus reinkarnasi!
Keringatnya belum juga keluar, terkadang olahraga memang aneh - tak berkeringat saat bergerak, malah mengucur deras usai berhenti.
Di kehidupan sebelumnya, Ren He tak pernah menyangka bisa melakukan push-up sebanyak ini, dulu sepuluh kali saja sudah tak sanggup.
Kesempatan hidup kedua ini ia nikmati prosesnya yang seperti membakar darah!
Orang yang menyaksikannya semakin banyak, tapi tiba-tiba ia tenggelam dalam dunianya sendiri, fokus hanya pada setiap push-up yang diselesaikan!
Tulang punggung harus lurus, tarikan napas harus berirama!
89！90！
Saat push-up terakhir usai, Ren He bahkan merasakan sensasi melampaui diri seolah-olah menantang batas maksimal tubuh hanyalah hal biasa!
Saat berdiri, barulah ia sadar begitu banyak orang sedang mengerumuninya, bahkan ada yang merekam video...
"Ahem, kalian semua boleh bubar," kata Ren He dengan santai seolah tak terjadi apa-apa.
Seorang penonton bertanya: "Dek, kenapa tiba-tiba push-up?"
"Terpaksa karena hidup..." Ren He langsung pergi setelah berkata begitu. Kini ia tak sempat menghiraukan yang lain karena pesan Sistem Hukuman Langit datang!
"Selamat, Inang berhasil menyelesaikan misi 90 push-up dalam 1 menit. Hadiah: 'Ramuan Muntah', dapat digunakan 3 kali, diaktifkan dengan kehendak."
Waduh, hadiah macam apa ini?! Gue mati-matian push-up segitu banyak, dikira dapet hadiah keren, taunya cuma benda beginian?!
Lo becanda ya?!
Kedengarannya nggak serius banget sih?!
Terus cara pakenya gimana? Katanya dikasih ramuan, tapi ramuannya aja nggak keliatan!
Saat Ren He bingung bagaimana menggunakan benda ini, tiba-tiba seorang pria paruh baya menepuk bahu Ren He: "Halo teman sekelas, saya wartawan bagian hiburan Koran Malam Luocheng yang tadi kebetulan sarapan di toko itu. Saya ingin mewawancaraimu... huaaak!"
Melihat sang wartawan tiba-tiba muntah di tengah kalimat, menghamburkan semua sarapannya, Ren He segera menghindar dengan raut wajah yang sangat aneh, seolah ingin tertawa namun menahan diri.
Ia perlahan melangkah pergi sambil bergumam dalam hati: Maaf-maaf, salah sasaran-salah sasaran-salah sasaran, ini pasti benar-benar tidak disengaja...
Saat ia telah menjauh seratus atau dua ratus meter, sang wartawan masih terus muntah-muntah hingga mungkin empedu-nya keluar semua!
Hal ini membuat Ren He agak malu, tapi memang tidak bisa dihindari. Saat itu ia sedang mempelajari cara menggunakan ramuan ini, siapa sangka tiba-tiba bawah sadarnya...
"Ramuan ini cukup manjur ya," Ren He menggaruk-garuk dagunya sambil berpikir. Ini sedikit menghapus ketidakpuasannya saat pertama kali melihat hadiah tersebut. Barangkali benda ini bisa memiliki kegunaan besar di saat-saat kritis.
Paling tidak lumayan menarik, ya kan?
Tiba-tiba ia merasakan bahwa Sistem Hukuman Langit ini mungkin tidak se-formal yang dibayangkan...
Di sekolah, rutinitas belajar berjalan seperti biasa. Pada fase ini tidak ada misi hukuman maupun tekanan hidup. Ini adalah masa paling santai, hanya perlu menuliskan Kitab Suci yang sudah terbentuk di pikirannya. Sisa waktu bisa ia nikmati dengan tenang.
Matanya melirik ke samping dan melihat si kecil gemuk Xu Nuo sedang membaca buku tebal. Penasaran, Ren He bertanya: "Lagi baca apa?"
"Hadiah dari sepupuku, Pemikiran Pemrograman. Kelihatannya cukup menarik," jawab Xu Nuo.
Ren He teringat, sebelumnya Xu Nuo pernah menyebut kemampuan dan minatnya di bidang pemrograman. Ia bertanya: "Apa itu Pemikiran Pemrograman?"
“Apa itu pemikiran pemrograman? Jawabannya mungkin sangat kompleks, tetapi juga bisa sederhana. Secara singkat, ini adalah pola pikir menggunakan komputer untuk memecahkan masalah praktis manusia, itulah pemikiran pemrograman,” Begitu membahas hal-hal terkait pemrograman, mata Xu Nuo langsung berbinar-binar.
Namun Ren He sama sekali tidak mengerti perbandingan ini, yang ia perhatikan justru hal lain: “Apa kamu pernah berkecimpung di bidang pembangunan situs web? Atau game?”
Saat ini masih tahun 2005, selain hal-hal di bidang hiburan dan budaya, segala sesuatu di sini mungkin masih berada di jalur normal. Bahkan beberapa merek bertumpuk dengan kehidupan sebelumnya.
Keterlambatan perkembangan hiburan spiritual di sini sebagian disebabkan oleh masalah warisan sejarah yang berkembang secara, sebagian lagi dampaknya tidak terlalu parah, hanya tertunda beberapa hal.
Setelah mengamati cukup lama, Ren He menemukan bahwa bagian yang tertinggal ini justru adalah kategori hiburan online dan game!
"Game paling populer saat ini masih bertahan di era yang mirip dengan Red Alert, Pedang Immortal, dan Legendary Age dari kehidupan sebelumnya, jadi Ren He juga punya beberapa ide tentang ini."
"Dia hanya merasa, dunia akan terlalu membosankan tanpa beberapa game! Di kehidupan sebelumnya dia memang seorang otaku yang tidak bisa lepas dari game setiap hari."
"Game? Yang seperti apa maksudmu?"
"Strategi 5v5, di mana 10 orang dibagi menjadi dua kelompok lalu bertarung..." Ren He menjelaskan dengan ragu.
Si Gemuk bingung, "Ini apaan sih? Bisa jelasin lebih spesifik nggak?"
Tapi menjelaskan konsep game seperti ini memang sulit dilakukan Ren He dalam waktu singkat...
Xu Nuo berpikir sejenak lalu berkata: "Pembangunan situs web berarti menggunakan bahasa markup, melalui serangkaian proses desain, pemodelan, dan eksekusi untuk mentransmisikan informasi format elektronik lewat internet, akhirnya ditampilkan dalam bentuk antarmuka pengguna grafis. Saya pernah membantu sepupu dalam hal pemodelan. Jika ada desain situs web lengkap, saya mungkin bisa mencoba. Tapi untuk bagian game, saya masih blank."
"Sepotong blank……" Ren He berpikir sejenak, beberapa hal harus dilakukan bersama orang yang layak dipercaya. Perlu memberikan arahan pada si pria gemuk Xu Nuo!
"Saat belajar, fokuslah pada dua arah ini. Nanti jika ada kesempatan kita bisa membuat sesuatu," kata Ren He dengan riang.
Xu Nuo selalu serius ketika menyebut hal-hal terkait komputer. Ia mengangguk setuju: "Baik!"
Entah mengapa, Ren He merasa beberapa idenya mungkin akan terwujud melalui tangan Xu Nuo.
