Misi dari Sistem Hukuman Langit adalah memanjat sampai lantai tiga. Di titik ini bisa dibilang sudah mendekati akhir. Kedua tangan Ren He sudah mencengkeram pinggiran jendela, kaki sedikit menekan kisi-kisi pengaman di bawahnya, lalu seluruh tubuhnya melompat masuk ke kelas di lantai tiga!
Seluruh guru dan siswa yang menyaksikan di bawah lega serentak menghela napas. Akhirnya dia selamat sampai atas...
Banyak siswa yang belum mengenalnya buru-buru bertanya: "Ini siapa sih?"
"Itu yang kemarin lompat dari atas..."
"Wah, nggak mungkin deh, main lompat lagi?"
"Saya hanya peduli apa lagi yang akan ia lakukan di masa depan?"
Banyak siswa merasa Ren He sebagai siswa bermasalah ini memang suka membuat ulah, namun perlahan-lahan, sebagian siswa mulai merasakan di dasar kalbu bahwa gerakan-gerakan Ren He ini benar-benar luar biasa keren!
Banyak guru menyimpan amarah, ada apa dengan murid ini? Dulu tidak kena sanksi disiplin secara tak jelas, sekarang malah mengulangi lagi! Namun yang paling geli di selangkangan adalah Kepala Liu dan wali kelas Xie Miaohan...
Kepala Liu menyalakan sebatang rokok di kantor Xie Miaohan, wajahnya penuh kecemasan: "Lao Xie, menurutmu apakah masa depan kita akan hancur di tangannya? Aku sangat panik..."
"Kasih aku satu juga... Aku harus melakukan pendekatan persuasif setiap hari dengannya!" Xie Miaohan menunjukkan ekspresi jiwa yang masih terguncang.
"Benar, benar! Harus benar-benar dilakukan pendekatan persuasif!" Kali ini Kepala Liu menunjukkan persetujuan mutlak.
Mengenai hal memberi sanksi disiplin pada Ren He, dalam masyarakat yang penuh hutang budi ini, dua orang ini benar-benar tak berani. Apa mungkin mereka menghadap langsung Sekretaris Ren dan bilang, "Kami berencana memberi anak Bapak hukuman berat, apakah ini pantas?" Ini jelas omong kosong! Tentu saja tidak pantas!
Xie Miaohan mematikan puntung rokoknya dan berjalan ke kelas. Sampai di pintu, ia memanggil Ren He dengan tenang: "Bukannya kau bilang..." Xie Miaohan bingung melanjutkan, iya juga, si anak memang sudah berhenti melompat dari atas, dia malah pindah 'proyek'!
Tentu Ren He tidak bisa berdebat dengan guru. Ia segera menundukkan kepala mengakui kesalahan: "Saat itu keblinger, benar-benar keblinger!"
"Keblinger lagi? Sengaja ya, brengsek?"
Xie Miaohan kini merasa sama sekali tidak bisa mempercayai Ren He lagi. Ia memutuskan akan lebih banyak mengawasi si anak. Cuma setahun, gue pasti bisa! Asal bisa mengantarkan 'bom waktu' ini masuk SMA dengan selamat, nanti biar orang lain yang pusing!
“Sudah, kamu boleh kembali,” Xie Miaohan geli di selangkangan berkata.
Entah mengapa, Ren He menatap punggung Xie Miaohan yang pergi dengan seberkas kesedihan...
Saat ia kembali ke kursinya, Xu Nuo buru-buru bertanya, “Apakah kali ini akan memberimu sanksi disiplin?”
“Mungkin tidak?” kata Ren He. Di kehidupan sebelumnya saat sekolah, karena bodoh dan kurang wawasan, mengira guru adalah yang paling jempolan. Tapi banyak orang setelah masuk masyarakat akan menyadari, guru sebenarnya juga tidak sehebat itu. Bukan berarti guru tidak layak dihormati, tapi guru tidak memiliki hak sebesar itu. Atau lebih tepatnya, guru juga hidup dalam sistem fisik dan lingkaran tertentu. Mereka harus mempertimbangkan hubungan sosial. Jadi selama Lao Ren belum mundur, takkan ada yang berani mengganggunya.
Ia menyuruh Sekretaris Huang menelepon itu benar-benar mempertimbangkan misi hukuman langit, berencana menggunakan metode pamungkas. Asal bisa bertahan melalui periode awal teguran orangtua, setelahnya akan terbuka luas seperti langit dan laut. Siapa lagi yang akan khusus melaporkan pada Lao Ren?
"Xu Nuo dengan wajah geli di selangkangan mengisap giginya bertanya: 'Ini buat apa sih? Menurutku latihan fisikmu tidak ada gunanya, malah bikin otakmu rusak.'"
"Lo ngerti apa? Baca buku biar bisa bicara tenang sama idiot, latihan fisik biar idiot yang bicara tenang sama lo. Ini penting, oke?!" Ren He berkata dengan serius.
"Penjelasanmu masuk akal sekali," Xu Nuo sejenak tak menemukan kata-kata untuk membantah.
Setelah itu Ren He tak lagi menghiraukan Xu Nuo karena Sistem Hukuman Langit telah mengeluarkan hadiah terbaru!
"Karena inang berhasil menyelesaikan misi memanjat gedung tanpa alat, hadiah 1.0 peningkatan kemampuan fisik!"
"Waduh, hadiah kemampuan fisik lagi?" Ren He jelas merasakan tenaga di tangannya bertambah besar, sementara kemampuan fisiknya telah berubah menjadi 4.12!
Harus diketahui, 1.0 ini mewakili daya ledak 160 jin! Di usia 15 tahun, fisikku sudah melampaui orang dewasa. Jika terus menyelesaikan misi, bukankah aku akan segera menjadi superman?
Brengsek, apa sih yang tidak bisa kulakukan nanti?
Selain itu, Ren He menyadari bahwa peningkatan fisik ini mencakup segala aspek: kekuatan otot, kepadatan tulang, efisiensi fungsi tubuh, penglihatan, pendengaran, pengecapan, indra penciuman, indra keenam, kemampuan pemulihan tubuh, dan kontrol fisik!
Benar-benar sangat komprehensif!
Meski awalnya Ren He sangat ingin mendapatkan hadiah aneh seperti ramuan muntah, tapi peningkatan fisik ini juga tidak buruk. Menjadi superman juga seru, dan tidak akan mengubahnya menjadi pria berotot kekar.
Entah apakah peningkatan fisik ini akan mempengaruhi umur? Secara logika seharusnya bisa memperpanjang, ya?
Tapi semakin tinggi kemampuan fisik, mungkin Sistem Hukuman Langit akan memberikan misi yang semakin mustahil.
Kebetulan malam ini adalah hari konser Jiang Siyao. Sepulang sekolah, Ren He buru-buru mampir ke supermarket membeli camilan dalam jumlah besar, lalu berempat naik taksi ke stadion sambil membawa camilan.
Konon kabarnya meski di kota kecil Luocheng, tiket konser Jiang Siyao pun ludes terjual. Di perjalanan, Yang Xi membagikan tiket ke semua orang - terbuka dengan jelas adalah tiket terbaik baris depan seharga 2005 yuan! Rupanya sepupunya ini cukup baik padanya.
Tiket kursi terbaik konser artis top biasanya berkisar 1680-1880 yuan, meski ada yang lebih mahal atau murah. Setelah tahun 2000, para pengusaha menemukan metode menaikkan harga tiket dengan menetapkan harga baris depan sesuai angka tahun tersebut. Tahun 2005 berarti 2005 yuan.
Sore tadi juga kudengar banyak teman sekelas membahas konser Jiang Siyao. Ada yang senang bisa mendapatkan tiket termurah, ada pula yang sedih karena orangtua tak mau membelikan tiket. Andai ini Ren He di kehidupan sebelumnya, mendengar kata "konser" pasti takkan bereaksi - nggak punya duit...
Pengendalian ekonomi di masa remaja benar-benar hal yang mengerikan...
Semakin mendekati stadion, semakin banyak kerumunan penonton konser di sepanjang jalan. Meski perkembangan budaya di dunia paralel ini tertinggal, kebiasaan konsumsi dan perlindungan hak cipta memang dilakukan dengan baik.
Ambil contoh novel web. Di era pembajakan merajalela, kitab suci Dewa Tertinggi biasanya hanya mendapat sekitar 40.000 berlangganan per bab. Tapi rekor tertinggi sekarang sudah 100.000!
Kitab Suci Ren He baru mencapai 7000 rata-rata berlangganan. Masih panjang jalan yang harus ditempuh.
Sudah akhir bulan. Bulan depan akan ada pertempuran besar tiket suara. Editor Dongfang Mobai sudah memberi tahu sebelumnya tentang promosi besar ‘Feng’ di homepage situs awal bulan depan. Dengan dukungan penuh seluruh situs, Ren He merasa ini saatnya mengangkat Kitab Suci ke level berikutnya!
Meski honorarium saat ini sudah cukup banyak bagi orang biasa, tapi masih banyak hal yang ingin dia lakukan! Beberapa peralatan olahraga ekstrem berharga selangit, juga harus membantu si pria gemuk Xu Nuo di bidang IT, serta mendukung Yang Xi berkarier di musik. Masih banyak kebutuhan yang harus dibiayai!
Cari duit cari duit!
