Saat SMP dulu aku ngapain aja ya? Jiang Siyao memandang Ren He tak bisa menahan pikiran, belajar rajin, tiap hari naik kelas, tiga tahun SMP, nggak pacaran?
Dulu Jiang Siyao sangat meremehkan konsep jenius. Dia pikir setiap orang bisa jadi jenius asal berusaha keras, jenius dicapai lewat kerja keras hasil transformasi. Tapi kini dia tiba-tiba paham, mungkin ada orang yang sejak kelahiran sudah unggul di garis start...
Tapi Jiang Siyao tak tahu, perhatian Ren He saat ini sama sekali tidak tertuju padanya dan Yang Xi, melainkan...
"Misi: Angkat meja sekolah sambil squat 60 kali dalam satu menit, batas waktu satu minggu."
"Misi: Push-up 100 kali dalam satu menit, batas waktu satu minggu."
"Misi: Panjat tangan kosong gedung keluarga inang dari lantai 1-5 dalam 5 menit, batas waktu satu minggu."
Waduh, kenapa tiga ini jadi misi terbatas waktu? Apa karena aku nulis terlalu banyak jadi Sistem Hukuman Langit tanpa sadar meningkatkan kesulitan? Sialan!
Ketiga misi ini bisa dipastikan semuanya ditetapkan oleh Sistem Hukuman Langit berdasarkan batas maksimal tubuhku. Artinya, aku harus mengorbankan nyawa untuk menyelesaikannya. Perlu diketahui, rekor tertinggi push-up di kehidupan sebelumnya hanyalah 110 kali dalam 1 menit. Ini berarti aku hampir menantang rekor dunia!
Ren He merenung, mungkin ke depannya ia harus lebih berhati-hati saat menjiplak lagu. Bagaimana jika tiba-tiba muncul misi terbatas waktu yang mustahil diselesaikan? Ia memperhitungkan bahwa memanjat gedung keluarga tanpa alat dalam 5 menit mungkin yang paling realistis. Meski disebut "paling mungkin", bukan berarti mudah. Masih ada celah yang bisa dimanfaatkan. Jika hadiah poin fisik diberikan setelah menyelesaikan misi ini, kesulitan dua misi berikutnya akan terpecahkan!
Tapi memikirkan harus menyelesaikan tiga misi sekaligus benar-benar bikin geli di selangkangan.
Jiang Siyao tiba-tiba membuka mulut: "Tiga lagu ini semuanya bagus, aku yakin. Tapi 800 ribu masih agak... terlalu tinggi."
Tinggi? Ren He memikirkan tiga misinya langsung tak terima, nyawanya sendiri tak sepadan dengan 800 ribu? Nggak mungkin! Harus 800 ribu, biar bisa beli mobil. Meski setelah beli langsung kolaps finansial... Tapi bukannya uang memang untuk dibuang? Manusia, yang penting bahagia.
"Nggak mahal, harga paten. Kalau bukan karena kamu sepupu Yang Xi, kita bahkan nggak akan duduk berunding," Ren He merasakan ketidakadilan psikologis saat memikirkan misinya... Menulis lagu untuk Yang Xi karena suka sama cewek itu, demi kebahagiaan seumur hidup, pengorbanan ini apa artinya.
Jiang Siyao tertegun, tak mengerti mengapa lawan bicaranya tiba-tiba berubah sikap... Ia menarik napas dalam: "Baik, 800 ribu ya 800 ribu. Semoga kamu pahami ketulusanku. Kalau ada karya lain yang cocok, aku tetap mau bayar mahal."
“Dalam waktu dekat tidak akan ada lagi,” Ren He langsung menolak, tapi kemudian berpikir bagaimana jika pihaknya membicarakan keburukannya di depan Yang Xi. Baru sekarang ia benar-benar menyadari bahwa ini adalah sepupu perempuan Yang Xi. Ia buru-buru menambahkan: “Kalau ada, akan kuberitahu Yang Xi!”
Terhadap watak tiba-tiba yang ditunjukkan Ren He, Jiang Siyao tidak mempermasalahkannya. Ia mengira ini adalah penyakit umum para kreator top...
Jiang Siyao pergi membawa tiga lagu. 2,4 juta yuan akan masuk besok sore. Kini Ren He bisa membeli mobil, tapi sebelum membeli mobil empat roda, ia berencana memesan kendaraan roda dua dulu...
Setelah menjalani berbagai misi di Sistem Hukuman Langit, Ren He punya firasat bahwa bersepeda gunung dengan kecepatan tinggi di pegunungan hanyalah masalah waktu. Sepeda-sepeda berkualitas tinggi itu kebanyakan membutuhkan pesanan khusus untuk menampilkan performa terbaik.
Begitu misi diterbitkan dengan batas waktu seminggu, dirinya bahkan tidak bisa membeli sepeda!
Kecepatan tertinggi downhill gunung bahkan bisa mencapai 150 km/jam. Apa maksudnya ini? Kebanyakan orang mengemudi mobil empat roda di jalan tol saja tidak berani mencapai 150 km/jam, apalagi sepeda yang merdeka jatuh dari lereng bukit!
Pada saat itu, rem pun tidak berani di-remas sembarangan, sekali meremas langsung terbalik!
Tidak hanya sepeda yang harus bagus, rangka wajib menggunakan aluminium alloy dan serat karbon. Dia juga harus membeli satu set lengkap perlengkapan proteksi: Baju zirah yang terhubung dengan pelindung bahu, pelindung lengan, pelindung siku, dan gelang; Sepasang pelindung lutut dari cangkang besi atau karet yang mencapai tulang kering; Sabuk pinggang. Tentu saja juga sarung tangan kulit yang lembut dengan grip baik. Selain itu, celana sepeda sangat spesial - area "vital" seperti paha dalam dan pantat membutuhkan bantalan kapas tebal.
Kalau tidak, setelah sekali downhill gunung, telurmu hancur separuh - mau protes ke mana?
Tentu saja ia juga tidak akan membeli sepeda harga selangit, itu cuma buang-buang uang. Ia mencari di internet dan menemukan situs resmi perusahaan yang fokus memproduksi sepeda di dunia paralel. Ada sebuah perusahaan bernama TK yang tampaknya menjadi yang terbaik dalam pembuatan sepeda gunung.
Ren He melihat-lihat, harga sepeda umumnya di atas puluhan juta. Ia langsung menghubungi customer service, memesan sepeda gunung khusus seharga 99.800, serta satu set lengkap perlengkapan pelindung. Kedepannya, setelah kendaraan roda dua dan roda empat lengkap, sepeda gunung mahal ini bisa dimasukkan ke bak pickup raksasa. Bagian belakang pickup itu seluruhnya tertutup bahkan bisa dimodifikasi jadi mobil kemping, jadi tidak perlu khawatir barang di dalamnya akan terpapar cuaca.
Sekali ini langsung keluar 140 ribu...
"Uang benar-benar tak ada harganya," Ren He menggerutu, "Di jaman brengsek ini, kalau mau mendalami sesuatu sampai level expert, pasti harus bakar uang."
Saat Ren He tiba di dealer Ford 4S, para sales disana benar-benar jeli. Melihat penampilannya yang tidak mewah dan masih terlihat seperti anak-anak, tak ada yang mau melayani. Buang-buang waktu saja, mungkin ini cuma anak orang kaya yang sedang jalan-jalan.
Ren He menggerutu, kapan pelayanan bisa mengikuti langkah perkembangan Sosialisme ini?
"Beli mobil, mana orang yang bisa melayani!" teriak Ren He keras-keras.
Manajer penjualan di toko saling pandang sejenak, beneran mau beli mobil?
Seorang staff mendekat: "Bisa lihat-lihat dulu, model terlaris ada di area pamer. Nilai bagus semua."
Ren He mendengarkan ini, tetap tak ada yang mau melayaninya. Sialan, harus tekan aura jahat seperti ini sekarang juga, kalau tidak Sosialisme mau berkembang bagaimana?
Dengan santai dia berkata: "Minggir kamu, ganti orang yang lebih paham sopan santun."
"Paham...? Sialan!" Manajer penjualan tertegun, merasa malu diperlakukan begitu oleh anak belasan tahun. Wajahnya memerah: "Tuan, jangan cari-cari masalah."
Di era setelah 2010 kehidupan sebelumnya, kalimat ini cukup untuk membuat klien melaporkannya dan memotong bonus bulanannya.
"Berapa harga Ford Raptor F750?" Ren He langsung bertanya.
Manajer penjualan tertawa terbahak-bahak: "Raptor cuma ada F650! Jangan bercanda! Belum dewasa sudah mau beli mobil!" Di hatinya ia sudah menganggap Ren He sebagai pengacau. Seorang gadis muda berpakaian rapi di sebelahnya menarik lengan bajunya berbisik: "Keterlaluan, jangan banyak bicara."
"Hah?" Ren He baru teringat, Ford baru merilis F750 pada 2013!
Ia menunjuk gadis itu: "Komisi untukmu. Saya beli F650, proses prosedurnya."
Di dunia paralel, SIM sepenuhnya bisa menggantikan kartu identitas. Oleh karena itu, sebelumnya ia buru-buru mengurus SIM demi kelancaran mengurus surat-surat kendaraan seperti STNK, dan juga agar lebih mudah melakukan berbagai urusan di kemudian hari.
Salesman itu menyeringai dengan sikap meremehkan: "Aktingmu cukup meyakinkan, cepat keluar, atau kuusir paksa."
