Saleswati itu tidak menggubris pria di sebelahnya dan menjelaskan pada Ren He: "Selamat siang, saya Jiang Zhouzi. Begini, mobil F650 ini tidak tersedia di seluruh Luocheng. Harga penawaran 1,68-2,58 juta yuan, terbagi menjadi versi standar, menengah, dan premium dengan kapasitas silinder berbeda. Versi mana yang Anda inginkan? Jika benar ingin membeli, mungkin harus menunggu sekitar 1 hari untuk pengiriman dari provinsi."
Ren He tak menghiraukannya. Dengan santai ia menoleh ke salesman pria sambil berkata: "Sudahlah, di era harmonis sosial ini aku malas berdebat panjang. Kalau semua orang seperti kau yang memperhitungan hal sepele, bagaimana Sosialisme bisa berkembang? Kita harus menjunjung solidaritas, bukan mementingkan diri sendiri..."
Saat Ren He sampai di bagian ini, ia tiba-tiba berhenti lalu menunggu dengan tenang apakah Sistem Hukuman Langit akan bereaksi... Pada akhirnya, tidak ada!
Bahaya sekali! Awalnya dia ingin iseng menyebutkan Delapan Kehormatan dan Delapan Aib, tapi teringat ada "benda" bernama Sistem Hukuman Langit. Langsung direm mendadak! Tapi dia juga bisa memastikan, kasus Kutipan Chairman Mao yang memberikan misi kemarin pasti ulah sengaja Sistem Hukuman Langit, karena waktu itu mantranya juga tidak diucapkan utuh!
Brengsek bener!
Manajer penjualan pria itu bingung, kok tiba-tiba mulai edukasi ideologi...?
"Versi tinggi, kapasitas mesin maksimal. Proses administrasinya, besok sore jam segini saya ambil mobil," kata Ren He tanpa berkedip. Kebetulan setelah terlahir kembali, dia sempat berpikir untuk membeli SUV biasa saja, bersikap rendah hati, jangan sampai terlihat seperti orang kaya baru.
Tapi setelah dipikir, buat apa rendah hati atau tidak. Yang penting bahagia. Ngapain peduli pandangan orang? Gue emang orang kaya baru, emang kenapa?
Mentalitas yang katanya bisa memandang segala sesuatu dengan biasa itu baru muncul setelah memiliki segalanya, diriku ini kan baru merintis dari nol. Justru ingin merasakan sensasi jadi orang kaya baru!
Lagipula... apa salahnya jadi orang kaya baru...
Jiang Zhouzi tidak berkomentar dan kembali mengambil kontrak sambil membawa mesin POS. Ia ragu sejenak, sepertinya agak meragukan kemampuan Ren He membeli mobil semahal itu.
Mobil lebih dari 2 juta yuan, ini termasuk kategori mobil mewah.
Ren He tersenyum: "Aku gesek kartu dulu baru tanda tangan kontrak, biar kamu tidak khawatir. Biaya pajak pembelian, asuransi wajib, asuransi komprehensif, sekalian digesek semua."
Ia menyerahkan kartu kepada Jiang Zhouzi. Jiang Zhouzi menggigit gigi dan mulai mengoperasikan mesin POS, akhirnya menyodorkannya kembali ke Ren He untuk memasukkan PIN sambil menjelaskan: "Anda mendapatkan diskon untuk pembelian mobil ini, total potongan 148 ribu RMB. Harga panduan sebelumnya yang kami sebutkan 2,58 juta hanya harga dasar. Biaya-biaya ini mencakup asuransi komprehensif mobil 56 ribu RMB, pajak pembelian 210 ribu RMB, pajak konsumsi 210 ribu RMB, serta beberapa biaya tambahan seperti registrasi plat nomor. Total harganya 2,84 juta RMB. Modifikasi tangki bensin dan rak penyangga di atas mobil kami berikan gratis."
Ren He menghirup napas dingin. Sialan, benar-benar mepet! Saldo di kartunya setelah membeli sepeda tadi persis 2,84 juta ditambah sedikit sisa. Brengsek, kalau saja mereka tidak memberi diskon, kebangkrutan palsunya pasti ketahuan! Sejak kecil hingga kehidupan sebelumnya, belum pernah ia membeli mobil mewah seperti ini. Tak tahu kalau pajak pembelian bisa setinggi itu! Hampir saja terjerumus dalam lubang sendiri. Seketika itu, kesan baik Ren He terhadap Jiang Zhouzi melonjak drastis!
Tapi dipikir-pikir tetap agak perih. Setelah membeli mobil ini, secara langsung ia kembali ke masa sebelum pembebasan dalam semalam...
Saat itu semua orang di bengkel 4S mulai berkerumun. Manajer penjualan pria itu mulai menceritakan kejadian sebelumnya sambil terus-terusan tertawa dingin: "Setelah proses pembayaran, ternyata saldonya tidak mencukupi."
Namun ketika Ren He memasukkan PIN-nya, mesin POS justru mencetak tanda terima!
Semua orang tertegun. Jika saldo tidak cukup, transaksi tidak mungkin bisa diproses. Ini berarti pemuda itu benar-benar mentransfer 2,84 juta yuan ke rekening bengkel 4S melalui mesin POS!
Kali ini giliran mereka yang terkesima. Seorang remaja biasa saja datang ke toko dan langsung membeli mobil mewah senilai lebih dari 2 juta yuan? Bahkan hampir membuat pelanggan pergi karena dipermalukan?!
Pandangan semua orang beralih ke manajer penjualan pria tadi. Pria itu sendiri terlihat blank, masih belum bisa mempercayai kenyataan yang terjadi...
Yang paling terkejut adalah Jiang Zhouzi. Awalnya dia hanya ingin membantu Ren He yang dipermalukan, tapi ternyata justru berhasil menutup transaksi besar?! Komisi dari satu mobil ini setara dengan pendapatannya selama dua bulan!
Namun Ren He tidak mengejar secara berlebihan manajer penjualan pria itu. Di dunia ini selalu ada orang yang memandang orang lain dengan kacamata kotor. Ia bukan yang pertama, juga bukan yang terakhir. Tak ada gunanya mempermasalahkannya lagi.
Keesokan harinya sore, Ren He langsung datang dan membawa pulang mobilnya. Sejujurnya, jika bukan karena latihan fisik selama dua bulan ini membuat tinggi badannya bertambah beberapa sentimeter, orang luar mungkin tidak akan melihatnya di dalam mobil - seolah itu mobil tanpa pengemudi...
Ren He memarkir mobil di bawah apartemennya. Sebenarnya ia belum sering menggunakannya, mengingat sekarang ia setiap hari berlatih lari. Juga tidak mungkin menyetir mobil mewah ini ke sekolah. Nanti setelah sepeda pesanannya dikirim, barulah bisa sering dipakai.
Saat mengunci mobil dan naik ke lantai atas, ia tidak menyadari bahwa Duan Xiaolou sedang mengamatinya dari kejauhan ketika turun dari mobil dan masuk ke gedung.
Duan Xiaolou sendiri tak tahu mengapa menunggu di situ. Awalnya ia penasaran melihat kendaraan raksasa ini - di kompleks ini belum pernah ada mobil seperti itu sebelumnya. Masih tanpa plat nomor, sepertinya baru saja dibeli.
Namun yang tak disangkannya sama sekali adalah orang yang turun dari mobil itu ternyata Ren He. Entah karena sikap mental apa, ia bersembunyi di balik bayangan jauh lampu jalan, seolah tak ingin Ren He tahu keberadaannya di sana. Persis seperti saat ia menemukan Zhou Wumeng datang dari ibukota untuk menemui Ren He dulu.
Ini bagai rahasia kecil miliknya sendiri. Tak ada yang tahu sisi Ren He sepulang sekolah, tapi ia tahu.
Setiap hari Ren He selalu mengagumi mobilnya saat berangkat sekolah, memang sifat khas orang kaya baru. Namun belum dua hari, tiba-tiba ayah dan ibu pulang bersamaan. Saat masuk pintu, Ren He mendengar ibu berkata dengan nada meremehkan pada Lao Ren: "Lihat mobil di lantai bawah itu? Terlalu norak. Entah keluarga siapa yang beli, benar-benar kelewatan."
Lao Ren menjawab dengan tenang: "Jangan ikut campur urusan rumah tangga orang lain. Yang penting kita tak beli mobil seperti itu."
Aduh, untung mereka tak tahu itu mobilku! Kalau sampai tahu, bisa-bisa pendidikan pemikirannya tak akan selesai dalam 24 jam!
"Bahaya bahaya!" Ren He berencana menyimpan rahasia ini di hatinya, brengsek! Bahkan ngomong dalam mimpi pun tak boleh bocor.
Kalau tidak, ini akan menjadi bencana!
Ren He bertanya seolah tak terjadi apa-apa: "Kenapa kalian berdua pulang bersamaan? Langka sekali."
"Kamu lupa hari ulang tahunmu sendiri?" Lao Ren menatapnya tenang dari balik kacamata: "Ayo, kita makan enak di luar untuk merayakan ulang tahunmu. Ibumu ini tidak becus, sibuk kerja terus sampai anaknya cuma makan makanan beku."
"Seolah kamu pernah urus dia?" Ibu Ren langsung tersulut: "Aku masih beliin makanan beku, kamu?"
Ren He buru-buru melerai: "Aduh, ayo kita pergi makan. Jangan bertengkar lagi karena ini."
Tak disangka meski sibuk, mereka masih ingat hari ulang tahunnya. Hati Ren He terasa hangat. Sejak dewasa di kehidupan sebelumnya, sudah bertahun-tahun tak merayakan ulang tahun sampai hampir lupa.
