Sebenarnya para pengunjung bar paham, banyak yang ingin menginjak reputasi Wang Quan untuk meraih posisi. Dunia hiburan memang begini sifatnya, sekalipun di lingkaran folk yang terkesan bebas dan penuh karya seni.
Ladang ketenaran, tak ada yang bisa lolos.
Tapi tak ada yang menyangka di hari Wang Quan akan merilis lagu baru, benar-benar ada yang berani menantang!?
Tantangan macam apa? Mayoritas di sini pendukung Wang Quan. Kalau tak bisa menampilkan karya yang memukau, siapa yang akan mengakui?
Dan... pihak yang menantang itu tampak sangat muda! Secara logika, bahkan untuk menantang, seharusnya muncul orang yang sudah punya nama kecil di lingkaran. Tidak mungkin tiba-tiba muncul dua orang yang sama sekali tak dikenal dan benar-benar di luar lingkaran!
Namun Ren He tidak peduli. Yang Xi terguncang dan memalingkan wajahnya ke arah Ren He. Topi baseball-nya membuat orang lain tak melihat ekspresinya.
Tiba-tiba ia sadar, sejak awal Ren He memang berencana membawanya melalui jalan debut yang berbeda, sejak awal memang ingin membuat semua orang terpukau!
Pantas saja sebelumnya saat membeli baju ia bercanda ingin ada aura pembunuh agar efeknya lebih jelas. Ini kan tantangan! Yang Xi teringat kabar beberapa hari lalu tentang penyanyi folk penulis lagu "Di Jalan" tahun lalu yang akan merilis lagu baru di bar Houhai hari ini. Ia sempat ingin datang tapi sayangnya dilarang bepergian oleh Su Ruqing.
Tapi maksudnya datang untuk mendengarkan lagu, bukan menantang!
Ren He tersenyum secara iblis padanya dan berbisik, "Tunjukkan performa terbaikmu. Jalan debut dimulai hari ini."
Tak ada yang mendengar ucapan Ren He. Mereka semua memandang Wang Quan, mengingat hari ini adalah panggung utamanya. Mustahil ia tak bereaksi saat ada penantang.
Wang Quan justru tersenyum tenang: "Adik kecil, apa kau datang membawa karya untuk menantang? Bagaimana kalau kau nyanyikan lagumu dulu? Jika aku mengakui kekalahanku, rilis lagu baruku akan kutunda setengah tahun! Jika lagumu tak memenuhi standarku, tak perlu kau berkorban apa pun. Duduklah di bawah, dengarkan baik-baik lagu baruku sambil menyesap arak. Begitu saja, setuju?"
Wuah, langsung bertaruh waktu rilis lagu baru! Semua tahu di dunia hiburan, jika eksposurmu berkurang dan perlahan menghilang dari pandangan publik, popularitasmu akan merosot. Bayaran tampil akan turun, segala tunjangan berkurang - ini semua soal uang!
Tentu saja, Wang Quan tampaknya memiliki kepercayaan diri yang mutlak!
“Dilihat dari penampilan mereka, ini cuma dua anak-anak, mungkin cuma main-main ya?”
“Cara Wang Quan menanganinya cukup baik, tak ada yang bisa bilang dia kurang sopan.”
“Haha, setelah mereka selesai nyanyi, baru kita dengar bagaimana lagu baru Wang Quan sebenarnya.”
Ren He tersenyum sambil menarik Yang Xi naik ke atas panggung. Diam-diam ia menggeser dua kursi, memberi isyarat pada Yang Xi untuk duduk, sementara dirinya sendiri menarik kursinya sedikit ke belakang kiri Yang Xi sebelum duduk.
Ia memeluk gitar, sedangkan Yang Xi bahkan tidak mengambil mikrofon—mereka benar-benar akan tampil tanpa pengeras suara. Bar itu mendadak hening, musik latar dimatikan, hanya suara napas yang terdengar di seluruh ruangan!
Namun semua orang yang melihat Ren He menarik kursinya sedikit ke belakang Yang Xi, sehingga menonjolkan posisi gadis itu, akhirnya sadar: Rupanya yang akan menyanyi adalah si gadis kecil itu!
Yang Xi sangat gugup. Ini pertama kalinya ia menyanyi di depan banyak orang, apalagi dengan cara menantang duel yang jatuh dari langit. Sang Kesatria-nya ini sepertinya memiliki aura pembunuh yang berlebihan...
Tapi hatinya dipenuhi kebahagiaan. Begitu teringat Ren He berada di sampingnya, bahkan memainkan gitar untuk mengiringinya, kegelisahannya pun perlahan mereda.
Lagu apa yang akan dinyanyikan? Biarkan Ren He yang memilih! Ia memalingkan wajah ke arah Ren He di bawah topi baseball-nya, mengangguk sambil tersenyum. Ren He pun ikut tersenyum, jemarinya menggesek senar kecapi. Keahlian gitarnya yang luar biasa—hadiah dari sistem teknik master—mulai memancarkan melodi memikat yang menyentuh relung jiwa.
Suara gitar itu sendiri sudah membuat semangat semua orang melambung!
"Suara gitarnya terdengar berbeda, seolah mengandung daya tarik khusus di dalamnya!"
"Rupanya ada keahlian khusus. Pantasan berani menantang duel. Meskipun lagu mereka tidak bagus, aku ingin mengajaknya bergabung sebagai gitaris di timku."
Namun senyum di bibir Ren He tak kunjung menghilang. Sebagian besar orang memandang kehidupan melalui kacamata prasangka - mereka menilai dari sudut pandang sempitnya, menganggap mustahil dua remaja bisa menciptakan karya berkualitas. "Tidak mungkin, tidak mungkin, tidak mungkin!" Begitu banyak 'ketidakmungkinan' dalam hidup mereka: mustahil menjadi populer, mustahil melompati gedung sekolah, mustahil mencoba wing suit terbang. Semua belenggu ini sesungguhnya mereka pasungkan sendiri.
Saat kau mulai terbiasa dengan belenggu ini, kau akan semakin tenggelam dalam kekerdilan.
Sampai muncul seseorang yang melompat dan berkata padamu: Semua ini bisa dilakukan! Saat itu kau baru sadar, waktu mudamu telah terkubur dalam kubangan 'ketidakmungkinan'.
Ren He menanti suara Yang Xi yang akan menghantam semua pandangan meremehkan di bar ini, memporak-porandakan segala prasangka!
"Apakah hidupmu tak memuaskan?"
"Sudah lama tak kau tertawa, entah mengapa..."
Suara Yang Xi jernih dan stabil, Ren He agak terkejut sekaligus senang. Dalam suaranya seolah ada tambahan kesan zaman. Selama ini dia khawatir Yang Xi tidak bisa menghayati lagu ini, tapi kini Yang Xi justru memberinya kejutan luar biasa!
Dua lirik pembuka ini tiba-tiba menghantam jantung banyak penyanyi senior yang duduk. Mereka telah merantau ke ibukota bertahun-tahun, bergumul dengan gigih di sana. Malam hari bernyanyi di bar hingga larut, kadang setelah selesai tak tahu harus ke mana. Menyalakan rokok dan berdiri di jalan lebar yang kosong tak berpenghuni.
Sementara diri mereka yang bertarung puluhan tahun ini, masih sendiri. Gadis yang dulu disukai, telah terhempas angin pergi. Konon dia menikah dengan pria berkehidupan stabil, punya anak laki-laki.
Tapi diri mereka? Masih di sini, hampir tak punya apa-apa.
Mereka mulai muak di sini, ingin melarikan diri.
Saat itu, ketika mendengar lagu *Dali* untuk pertama kalinya, hampir air mata mereka meleleh, bahkan tak tahu dengan perasaan apa mereka menyelesaikan lagu ini. Saat lagu berakhir, banyak yang terdiam.
Dua pemuda dan gadis yang pernah mereka remehkan ini, ternyata datang menantang kompetisi dengan membawa lagu sehebat ini!
Pikiran semua orang langsung melesat: Wang Quan... kemungkinan besar kalah!
Hampir setiap orang memberikan penilaian tinggi setelah mendengarnya. Lagu seperti ini di industri musik mungkin hanya satu atau dua lagu dalam setahun. Pihak lawan datang dengan persiapan matang!
Wang Quan terdiam. Ia tak tahu harus merespons bagaimana, karena sadar dirinya telah kalah!
Setelah menulis *Di Jalan*, ia terbuai pujian orang lain, hidup dalam kemewahan. Tapi hari ini, lagu sederhana nan tenang ini justru memberinya guncangan hebat, seakan mengingatkannya pada hati aslinya yang dulu.
Ia hendak membuka mulut untuk mengaku kalah. Wang Quan memutuskan membawa lagu barunya pulang, melepaskan segala urusan sosial, merenungkan karya-karyanya dengan kepala dingin - persis seperti yang dinyanyikan dalam lagu, ia ingin pergi ke Dali.
Namun di saat yang genting ini, suara gitar Ren He tiba-tiba bergema lagi dengan melodi lagu berbeda!
"Apakah masih ada lagu lain?" seseorang berbisik penuh keheranan.
