"Angin selatan berbisik, laut utara membentang."
"Di laut utara ada nisan."
Saat lirik terakhir selesai dinyanyikan, tepuk tangan pecah menggema di seluruh ruangan. Yang Xi duduk dalam kegelapan panggung menyaksikan begitu banyak orang bertepuk tulus untuk lagunya. Sepertinya, mimpinya hampir terwujud.
Dalam gelap, matanya terpaku menatap tajam ke arah Ren He di belakangnya, ia berbisik lembut: "Terima kasih."
"Sudah menyerahkan tubuhmu, ngapain bilang terima kasih," Ren He tersenyum lebar. Wajah Yang Xi langsung memerah. Lelaki ini memang tak bisa lepas dari sifat isengnya.
Ren He menggenggam tangan gadis itu, merasakan kelembapan hangat di telapak tangannya. Dari atas panggung ia berseru ke seluruh pendengar: "Sampai jumpa besok!"
Setelah berkata demikian, Ren He segera menarik Yang Xi menuju pintu belakang yang sudah disiapkan. Jika tidak segera lari, mungkin mereka akan ditahan kerumunan orang. Ren He sangat paham hal ini. Melalui perilisan lagu kemarin dan hari ini, Ren He bersama Yang Xi telah membuktikan dengan kemampuan mereka bahwa mereka sepenuhnya memenuhi kualifikasi untuk bernyanyi di sini, bahkan di tempat yang lebih tinggi dan luas.
Selain itu, jika mereka tampil dengan wajar dan bernyanyi secara normal, mungkin tidak akan menciptakan pengaruh sebesar ini. Semuanya karena sejak awal penampilan, mereka telah memilih cara yang paling mampu membangkitkan rasa ingin tahu semua orang!
Semakin tidak terungkap kebenarannya, pendengar justru semakin antusias mendukung. Rasa misterius dan jarak yang tercipta malah membuat reputasi mereka menyala bagai api musim gugur dalam berbagai teori berbeda, percikan bintang yang membakar padang ilalang!
Pemasaran kelaparan (hunger marketing) belum populer di era ini, tapi Ren He sudah terlalu sering "bermain" dengan ini di kehidupan sebelumnya! Sebut saja ini sebagai strategi hype atau gimmick, selama lagunya berkualitas, maka segalanya akan benar adanya.
Manajer Hua Ge Media, Li Yinglong, melihat Ren He dan rekannya berjalan ke belakang langsung merasa ada yang tidak beres. Kenapa mereka pergi lagi? Apakah benar seperti yang dikatakan Qiu Qingkong, dua remaja ini tidak mudah ditangkap?
Ia segera mengejar. Bagaimanapun dirinya hanya karyawan di Hua Ge. Jika gagal menyelesaikan tugas khusus dari Qiu Qingkong, pasti akan mengurangi nilai di mata bos.
Namun saat menerjang keluar dari pintu belakang, yang terlihat hanya sebuah pickup raksasa sedang melaju kejauhan. Li Yinglong ragu: "Mobil ini? Sepertinya bukan. Plat nomor luar kota. Lagi pula mereka cuma siswa SMP, mana mungkin mengemudi?"
Li Yinglong menggelengkan kepala dan pergi. Ia harus memikirkan cara memberi jawaban ke Qiu Qingkong. Untungnya mereka bilang besok bertemu.
Berarti pasti mereka akan muncul lagi besok.
Sebenarnya ini karena persiapan pekerjaannya kurang matang. Jika dia menyelidiki lebih detail, akan tahu bahwa kemarin Ren He bertemu dua penyanyi folk di area servis jalan tol. Dalam proses pertemuan itu, kedua penyanyi folk tahu Ren He menyetir dan sangat terkesan dengan pikap raksasa tersebut.
Xie Zexi tersenyum puas melihat barnya ramai dipenuhi orang. Jika bisnisnya bisa seramai ini setiap hari, apa lagi yang perlu dikhawatirkan?
Tapi dia tahu semua ini hanya sementara. Jika besok kedua tamu itu tidak datang lagi ke barnya, keramaian ini bisa dalam sekejap pindah ke bar lain.
Bagaimana caranya agar mereka terus bernyanyi di sini? Bayar biaya tampil? Tampaknya mereka "Tak Kekurangan Uang".
Di hati Xie Zexi muncul ide berani: Apa mungkin mengajak mereka jadi pemegang saham?
Dirinya sendiri sampai kaget, ini hal besar! Dia perlu mempertimbangkan lagi.
Tapi terkadang, kesempatan emas dalam kehidupan hanya datang sekali seumur hidup.
……
Pada malam itu, video lengkap Ren He dan Yang Xi bernyanyi mulai dibagikan ulang di berbagai forum besar. Kali ini semua orang bisa mendengar lagu utuh, salah satunya bahkan direkam dari depan dengan kebisingan yang minimal.
Pemilik postingan bahkan memuat pernyataan Ren He tentang membangun Sosialisme, membuat banyak netizen tertawa. Namun yang paling mengejutkan ada dua hal: pertama, ternyata mereka hanya siswa SMP (meski dilihat dari postur memang terlihat seperti remaja).
Ini sangat mengguncang! Seluruh industri hiburan dalam setahun hanya menghasilkan beberapa lagu bagus, tapi dua siswa SMP ini langsung menelurkan tiga lagu sekaligus, bahkan mengumumkan "sampai jumpa besok".
Artinya, besok akan ada lagu baru lagi?
Poin kedua: baik di video manapun, wajah mereka tidak terlihat jelas karena panggung yang gelap gulita - tidak ada cahaya yang menyoroti area tersebut.
Meski tahu mereka siswa SMP, orang-orang tidak tahu harus mulai mencari dari mana.
Saat pergi, Ren He melihat Li Yinglong yang mengejar melalui kaca spion. Untuk keamanan, besok dia bahkan tidak berencana mengendarai mobil ke Houhai.
“Keduanya bagaikan dua Kesatria yang tiba-tiba menyerbu dunia hiburan, langsung mengaduk permukaan laut yang tenang menjadi angin kencang dan awan bergulung-gulung, lalu menghilang tanpa jejak setelah selesai mengacau.”
“Topik akhirnya kembali ke lagu itu sendiri, tak diragukan lagi ketiga lagu ini adalah lagu bagus! Sungguh enak didengar!”
“Ketiga lagu ini menyebar ke seluruh penjuru Tiongkok dengan kecepatan mengerikan. Membagikan ulang video semacam ini di internet tidak melanggar hak cipta, tapi berbagai situs musik dan aplikasi agak geli di selangkangan karena masalah hak cipta mereka tetap tidak bisa memasukkan lagu-lagu ini secara resmi ke perpustakaan lagu, hanya bisa menyaksikan jumlah klik di situs video melonjak drastis.”
“Entah mengapa, tiba-tiba ingin mendengar pria itu bernyanyi juga...”
“Ingin dengar +1!”
“Selalu merasa nyanyiannya pasti bagus, soalnya permainan gitarnya benar-benar mantap. Kemarin aku dengar langsung, sebelumnya sepupuku berkoar-koar gitarnya nomor satu di sekolah mereka, tapi dibandingkan ini, sama sekali tidak layak didengar...”
Tanpa alasan yang jelas, hal yang awalnya ditujukan untuk mempromosikan Yang Xi akhirnya justru menambah banyak penggemar untuk Ren He sendiri...
Saat ini, selain Ren He dan Yang Xi, satu-satunya yang mengetahui kebenaran adalah Jiang Siyao. Karena dia pernah mendengar Yang Xi menyanyikan lagu baru untuknya, dia sangat jelas tahu siapa pencipta "Bintang Tercerah di Langit Malam".
Namun saat itu dia hanya mendengar tiga lagu: "Lagu Kekuatan Ajaib", "Bintang Tercerah di Langit Malam", dan "Gunung Nan".
Namun dalam proses perkembangan kejadian yang semakin intensif ini, dia menemukan bahwa sepupunya ternyata belum menyanyikan "Lagu Kekuatan Ajaib", malah muncul lagu baru "Pergi ke Dali".
Kali ini mereka memasuki dunia hiburan dengan cara yang aneh namun efektif - sebenarnya berapa banyak lagu yang mereka siapkan? Peluncuran lagu baru Jiang Siyao meraih kesuksesan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Tiga lagu ini mengkonsolidasi posisi ratu lagunya, penjualan album meledak lagi. Meski belum bisa menjadi ratu yang sah, peningkatan prestisenya sangat nyata.
Tiba-tiba dia berpikir, bagaimana jika，jika tidak bisa menghasilkan lagu seindah ini lagi?
Akankah Ren He？Jiang Siyao merasa perlu mempererat hubungan dengan sepupunya itu. Sebagai orang yang lebih berpengalaman, dia bisa melihat emosi yang menggelegak dalam tatapan Ren He pada Yang Xi.
Persis seperti Jiang Chen dulu.
Tidak, bahkan lebih menguat daripada Jiang Chen.
