Kontrak endorsement Ren He dengan perusahaan TK berjalan lancar, sesuai kesepakatan sebelumnya antara An Si dan Ren He. Hanya saja akhirnya ditandatangani perjanjian kerahasiaan dimana Ren He wajib merahasiakan nominal endorsement, sehingga perusahaan TK bisa lebih unggul dalam persaingan - tentu dengan syarat popularitas Ren He tetap terjaga di masa depan.
Sementara perusahaan TK harus merahasiakan identitas Ren He. Ren He sadar tidak mungkin selamanya menutupi wajah saat melakukan aktivitas ekstrem, tapi saat ini memang belum saatnya. Ia juga perlu waktu agar Lao Ren dan Ibu Ren bisa perlahan menerima hal seperti ini.
Kemudian mengenai pembuatan video berkualitas tinggi, TK dengan begitu cepat merekrut tim produksi komersial terbaik di Tiongkok saat ini untuk membuat video ini. Mereka benar-benar berlomba dengan waktu. Menurut pandangan Ren He, langkah yang diambil perusahaan TK sepenuhnya benar. Berdasarkan pengalamannya di zaman modern yang memiliki jaringan internet maju, popularitas setiap topik sebenarnya sangat terbatas. Jika tidak bisa memanfaatkannya, hanya akan tertinggal.
Yang perlu dilakukan Ren He adalah berkoordinasi dengan mereka untuk menyelesaikan video ini, membuat setiap gerakan dalam video menjadi sempurna tanpa cacat.
Saat ini, An Si dan timnya sudah mulai mengembangkan pekerjaan persiapan untuk membangun momentum sebelum peluncuran resmi video. Jadi dia membutuhkan sebutan yang bisa digunakan Ren He untuk promosi eksternal.
"Kesatria," Ren He berpikir sejenak lalu berkata: "Sebut saja Knight, dalam bahasa Inggris knight."
Saat memilih nama ini, Ren He juga merenungkan cukup lama. Dulu dia pernah berkata ingin menjadi kesatria Yang Xi, selain itu menggunakan nama "Kesatria" untuk olahraga bersepeda juga terasa cukup menarik!
“Kesatria...” An Si mengunyah nama itu lalu matanya berbinar: "Bagus, nama ini sangat sesuai dengan strategi promosi kita. Bahkan judul videonya sudah kupikirkan, akan dinamakan Nama Sang Kesatria!"
Tim syuting tiba di Luocheng pada malam hari kedua. Sebelum datang, perusahaan TK sudah menandatangani perjanjian kerahasiaan dengan mereka yang mencakup larangan kebocoran video sebelum waktunya, serta kerahasiaan identitas asli Ren He. Harga pembuatan video ini sangat tinggi. Dengan perjanjian kerahasiaan ini, TK memindahkan risikonya ke tim syuting. Bagaimana jika kebocoran terjadi dari tim syuting, merekalah yang harus mengganti kerugian.
Begitu bertemu dengan tim syuting, Ren He langsung menyadari tingkat profesionalisme mereka. Rencana awal syuting di siang hari diubah oleh tim ini menjadi malam hari, dengan lokasi tetap dipilih di tempat drift belokannya dalam video asli.
Alasan mereka adalah pencahayaan malam akan menciptakan efek mimpi ilusi yang lebih memukau. Selain itu, pengambilan gambar di lokasi yang sama juga meningkatkan rasa pengakuan bagi penonton yang pernah melihat video aslinya. Baik Ren He maupun perusahaan TK menerima saran ini.
Pemimpin tim syuting bernama Liu Erbao... Saat melihat profesionalisme tim ini, Ren He mengira nama mereka pasti keren ala Barat. Ternyata namanya sangat dekat dengan rakyat...
Inilah perwujudan awal semangat profesional syuting komersial. Menjelang subuh, Liu Erbao bahkan mengerahkan peralatan pembersih khusus untuk membersihkan jalanan. Debu tebal dan warna tanah kekuningan di lokasi syuting disikat habis dengan senapan semprot bertekanan tinggi, bahkan mencakup sabuk hijau di sekitarnya.
Pekerjaan ini dimulai pukul 11 malam dan baru selesai pukul 4 subuh. Ren He mengagumi dedikasi mereka yang rela menghabiskan 5 jam untuk urusan remeh-temeh seperti ini. Pantas saja mereka bisa menjadi tim syuting komersial top di Tiongkok.
Setelah mereka selesai membersihkan, seluruh jalan terasa seperti baru, segar bersih layaknya adegan film komersial besar!
Pukul empat, puluhan lampu sudah terpasang, banyak kamera dipasang, dua lensa kecil ditempel di sepeda. Tim syuting saja membawa dua truk khusus peralatan. Dari kejauhan Liu Erbao memberi isyarat ibu jari ke Ren He dan An Si: "Bisa mulai!"
Ini benar-benar memberi sensasi seperti syuting film pada Ren He. Tapi dia tak menunjukkan kegugupan, malah merasa antusias. Rasanya luar biasa memuaskan! Persiapan 5 jam oleh puluhan orang hanya untuk merekam video beberapa detik miliknya!
Dia mengendarai sepeda ke tanjakan sambil mengeluarkan scarf merah dari saku untuk menutupi wajah... Awalnya ingin pakai penutup lain, tapi setelah dipikir tak perlu. Scarf merah juga bagus, lagipula siapa yang bukan anggota Young Pioneer?
Di atas lereng, Ren He menarik napas dalam-dalam. Liu Erbao yang melihatnya tersenyum: "Jangan tegang, keselamatan pertama. Kalau satu take gagal, kita bisa syuting ulang. Ini bukan siaran langsung."
Tapi dia tak paham, tarikan napas dalam Ren He bukan karena khawatir akan keselamatan atau kegagalan syuting, melainkan keinginannya untuk melakukan sesuatu yang lebih ekstrem!
Saat itu, beberapa siswa SMA keluar dari warnet di belakangnya - merekalah yang sebelumnya mengunggah video Ren He ke internet. Mereka datang ke warnet sejak jam 10 malam sehingga sama sekali tak tahu kejadian di luar. Lokasi ini memang agak terpencil, dengan sedikit pengunjung warnet.
Ketika mereka melangkah keluar dan melihat jalanan yang terang benderang dengan Ren He berselimutkan syal merah menginjak sepeda gunung... seolah menyaksikan penampakan dewa!
Para siswa SMA baru saja mengeluarkan ponsel untuk merekam, namun sudah dicegah oleh tim Liu Erbao.
Dan saat ini, Ren He telah siap sepenuhnya. Saat seluruh pusat gravitasi tubuhnya tertumpu pada sepeda, tiba-tiba ia berdiri tegak. Sepeda gunung mulai berakselerasi secara drastis, meluncur menuruni lereng!
An Si berubah pucat: "Jangan!"
Sebagai profesional, saat melihat fragmen Ren He mempercepat sepeda secara gila-gilaan, ia langsung menyadari niat dibalik tindakan itu!
Dalam video asli, kecepatan Ren He tidak secepat ini. Bahkan saat itu tanpa akselerasi yang disengaja, kecepatan saat masuk tikungan hampir mencapai 50 km/jam!
Dengan kecepatan seperti ini, An Si sudah bisa membayangkan: Jika tidak segera mengurangi kecepatan sebelum masuk tikungan, kecepatat drift tinggi kali ini pasti melebihi 60 km/jam!
Ini melawan logika! Sepeda bukan mobil. Massanya terlalu ringan untuk menahan daya tumbukan seperti ini. Pasti akan terlempar akibat inersia dan membalik!
Namun di detik berikutnya, Ren He tidak mempertahankan pusat gravitasi seperti di video aslinya. Saat memasuki tikungan, seluruh tubuhnya miring menekan ke samping. Adegan ini mengingatkan semua orang pada aksi balap motor profesional saat menikung dengan kecepatan tinggi! Dia menggunakan kemiringan tubuh dan sepeda untuk membentuk gaya sentripetal guna menangkal gaya sentrifugal yang timbul!
Bahkan berhasil membuat sepeda terasa seperti motor! Anggota tim syuting pun ternganga tak percaya!
An Si mengaum, "Kau tidak peduli nyawa?!"
Tapi di hati Ren He tenang sekali. Sepeda TK memang bagus, terutama ban dengan daya cengkeram luar biasa!
Kekuatan fisiknya yang dahsyat benar-benar berperan besar saat ini. Ren He yakin, penguasaan keseimbangannya saat ini layak disebut: SEMPURNA!
Satu detik setelah tikungan, sepedanya telah sepenuhnya tegak. Seluruh tubuhnya melepaskan kekuatan dahsyat dan mulai berakselerasi lagi. Tikungan pertama, berhasil dilalui dengan sempurna!
Bukankah olahraga ekstrim justru harus menantang hal-hal yang tidak bisa dilakukan diri sendiri atau bahkan belum pernah tercapai umat manusia sampai saat ini? Ren He tahu sedikit saja kesalahan tadi pasti membuatnya dirawat dua bulan di rumah sakit, tapi lalu apa?
Apa gunanya main olahraga ekstrem kalau tidak bisa membuat diri sendiri merasa puas?!
Fakta membuktikan, ia berhasil melewati tikungan pertama dengan wujud paling sempurna!
Berhasil lewat... An Si berdiri membeku. Sebagai pembalap sepeda profesional, dia paham betapa mustahil adegan tadi. Motor memang bisa menikung secepat itu, tapi berat motor sendiri sudah ratusan jin!
