Kini Ren He bisa bolos seharian tanpa ditegur guru. Semua sudah menganggapnya biasa. Soal akademik, dia ibarat hantu tak kasat mata.
Sejujurnya, para guru pernah berdiskusi. Selain masalah tak terduga sebelumnya, siswa seperti Ren He justru termasuk yang paling kalem: tak gaduh di kelas, hanya asyik dengan ponselnya tanpa mengganggu siapa pun...
Secara umum, murid seperti ini meski tidak disukai guru, tapi juga tidak sampai ditolak.
Tapi mengapa sekarang semua orang menganggapnya sebagai sosok tak kasat mata?
Para guru juga bingung, mungkin ini karena aura alamiahnya...
Setelah bolos sehari, Ren He masuk ke kelas. Xu Nuo si pria gemuk langsung berseri: "Kemarin kamu ke mana?"
"Tidur seharian," jawab Ren He jujur.
Ucapan ini memicu gelombang iri di antara teman sekelas. Sialan, kami semua belajar mati-matian, tapi dia bisa tidur seharian! Tapi mereka cuma bisa menggerutu dalam hati.
Satu-satunya suara sumbang di kelas, Liu Yinghai, belakangan jadi lebih pendiam. Raut wajaknya pucat. Dia sering izin - kadang untuk cek kesehatan di rumah sakit, kadang ikut keluarga membakar dupa dan berdoa kepada Buddha untuk ritual pembersihan. Sepertinya bayangan psikologis masih tersisa. Setiap melihat papan tulis, rasanya ingin muntah...
Ada kabar yang beredar Liu Yinghai kemungkinan besar akan tinggal kelas tahun ini, Ren He sih santai saja. Prinsip "bukan urusanku, jangan ikut campur". Kalau dari awal tidak terus-terusan mencari bahaya, sekarang pasti tidak akan mati. Ngapain juga nyari-nyari masalah sama orang picik, setuju kan?
Sehari tidak bertemu, Xu Nuo rindu juga pada Ren He. Tapi begitu Ren He muncul, dia langsung geli di selangkangan. Yang menantinya hanyalah taktik lautan soal tak terhingga.
Namun dia menemukan keanehan. Xu Nuo menatap soal baru itu bertanya: "Soal ini kan sudah pernah kukerjakan!"
"Sudah pernah tetap harus dikerjakan. Jangan ngaco, cepat!" desak Ren He.
Sebenarnya ingatan orang biasa sangat tidak bisa diandalkan. Saat persiapan UN, banyak sekolah menyuruh siswa membuat buku koreksi kesalahan khusus. Maksudnya, catat semua soal yang pernah salah, lalu kerjakan ulang setelah beberapa waktu untuk memperkuat ingatan. Kalau tidak, mudah sekali lupa. Nanti ketemu tipe soal begini lagi, pasti mengulangi kesalahan yang sama.
Ren He saat ini mencampur semua soal asli dengan soal palsu dalam siklus tak henti untuk diulang-ulang oleh pria gemuk, memastikannya mengingat kuat semua materi ujian yang akan diujikan.
Metode siklus memori adalah teknik belajar paling efektif yang diketahui Ren He. Setelah melihat satu soal, dia mengulanginya setelah 3 hari, lalu 7 hari, dan akhirnya 21 hari kemudian - proses yang biasanya menghasilkan ingatan bertahan minimal setahun.
Karena itu Xu Nuo sering menemukan soal berulang saat review, tapi di bawah kombinasi paksaan dan bujukan Ren He, terpaksa mengerjakannya lagi.
Yang Xi melirik Ren He sembari diam-diam mengirim SMS: "Proses syuting lancar?"
"Lancar!" jawab Ren He. Hal seperti penandatanganan kontrak endorsement dengan perusahaan TK pasti langsung dia bagikan ke Yang Xi, sehingga hanya gadis ini yang tahu alasan bolosnya kemarin.
Kehidupan sekolah yang tenang, di sini tidak ada banyak tipu muslihat, juga tidak banyak intrik. Intrik masa pelajar yang disebut-sebut itu, begitu melihatnya di masyarakat, rasanya seperti dongeng belaka...
Demikianlah, setelah tiga hari berlalu, tiba-tiba muncul lagi sebuah video di internet yang membakar seluruh jaringan! Video promosi terbaru TK, Nama Kesatria!
Awalnya hanya ada yang mengklik karena nama TK, sekadar melihat-lihat. Tapi begitu dilihat langsung terpaku - pemandangan yang sama, siluet yang sama, sepeda yang sama!
Bukankah ini pemeran utama video drift kecepatan tinggi sepeda di tikungan yang sempat viral beberapa hari lalu? Masih di tanjakan itu, hanya saja kali ini versi HD!
Klik video ini kembali meningkat dengan kecepatan gila-gilaan. Ngomong-ngomong, format rekaman sembunyi-sembunyi kemarin bikin penonton nggak puas. Cuma tiga tikungan terus beres, banyak yang malah nonton berulang-ulang sampai dibuat jadi ekspresi wajah.
"Kali ini, mereka terbuka dengan jelas menyadari betapa banyaknya video sebelumnya yang sebenarnya hilang. Seluruh proses drift ini sebenarnya memiliki 12 tikungan!"
"Dalam video, Ren He mengikat syal merah di bawah mata, menyelam dari tanjakan, berakselerasi, lalu berakselerasi lagi. Kecepatannya bahkan lebih cepat beberapa tingkat dibanding video sebelumnya. Cara melewati tikungan pertama pun berbeda. Karena kecepatan semakin meningkat, Ren He dalam video menggunakan teknik yang biasa terlihat pada motor saat menikung, menggunakan gaya sentripetal untuk menetralkan gaya sentrifugal!"
"Ya ampun, kecepatan ini benar-benar meledak! Aku pikir dia sedang mengendarai motor!"
"Sang Juara Drift Sepeda Tikungan Pertama, jempolan!"
"Saat ini, para pembalap profesional yang terus memantau video ini pun angkat bicara. Mereka mengamati video ini dengan lebih detail dan lebih profesional."
"Fragmen tikungan pertama membuat mereka menemukan banyak hal yang menggugah: kemampuan keseimbangan tubuh yang luar biasa, daya ledak fisik yang super. Tanpa dua hal ini, mustahil menyelesaikan drift tikungan berkecepatan seperti ini, tanpa teka-teki sama sekali."
Para pembalap profesional sebenarnya kurang tertarik dengan gaya bersepeda akrobatik. Gaya berlari-lari kecil itu apa menariknya? Di hati mereka, bersepeda sejati tak hanya tentang kekuatan dan keseimbangan, tapi yang lebih penting adalah kecerdikan.
Balapan Tour de France sejauh 3.200 km merupakan ujian terbesar bagi kehendak manusia. Dari pagi hingga malam tanpa aktivitas lain, yang dipertaruhkan adalah kecerdikan dan daya tahan. Inilah sebabnya banyak pembalap sepeda mencapai puncak karier sekitar usia 30 tahun.
Namun manuver pertama Ren He saat menikung di video itu membuat mereka terpana. Tanpa kekuatan hati yang dahsyat, berani berapa orang bermain seperti ini?
Selain itu, drift secara esensial berbeda dengan atraksi sirkus sepeda gaya bebas, sehingga lebih mudah mendapat pengakuan mereka. Percepatan saat turun bukit itu bahkan memungkinkan mereka memahami daya ledak Ren He secara kasar.
Video yang baru diunggah kurang dari 1 jam lalu langsung membuat markas besar TK menerima telepon: Ada klub yang ingin membeli informasi pribadi Ren He, sayang sekali TK telah menandatangani perjanjian kerahasiaan dengan Ren He sehingga kebocoran data seperti ini mutlak tidak mungkin dilakukan.
Produksi video "Kesatria" ini sangat profesional, menunjukkan keahlian tim Liu Erbao. Seluruh video dibuat bak film komersial besar dengan pencahayaan spektakuler dan kemampuan menangkap gerakan dinamis yang dahsyat, membuat video semakin hidup. Harus diakui, keputusan TK mengikuti saran Liu Erbao untuk tetap memilih lokasi tersebut di malam hari merupakan pilihan bijaksana. Persiapan lokasi selama 5 jam sebelum syuting terbukti sangat berpengaruh pada hasil akhir.
Andai lokasi syuting masih dalam keadaan kotor, kemungkinan besar efek sinematik seperti ini tidak akan tercapai.
Di detik-detik terakhir video, Liu Erbao benar-benar merealisasikan konsep awalnya: Menampilkan tatapan tajam Ren He selama proses drift dalam bentuk close-up yang sempurna.
Jika video ini awalnya hanya sekadar tontonan olahraga ekstrem yang memamerkan skill, maka di detik-detik terakhir ini, tiba-tiba mengalami sublimasi karena tatapan tersebut.
Dalam tatapan itu tak ada kemengerikan, tak ada kesakitan, hanya ketenangan yang menyimpan kegigihan dan keseriusan. Ketangguhan dan ketegasan dalam sorot mata itu bagaikan keyakinan, seolah mewakili semangat eksplorasi manusia dalam olahraga ekstrem!
Hanya dalam sekejap detik itu, tak terhitung orang seakan mengalami guncangan batin yang dahsyat!
Itulah Kesatria sejati!
