Malam itu juga Ren He langsung pergi menyelesaikan misi. Sekarang dia seperti liburan dini, bolos sekolah pun tak ada yang mengawasi.
Dia tak memilih waktu khusus, hanya mengatur kecepatan untuk menyalip dengan tingkat kesulitan lebih tinggi. Lampu merah atau macet pun ditunggu dengan sabar, toh takkan lama.
Menyalip 100 kendaraan bermotor dalam 10 menit memang cukup mudah.
Hanya saja penilaian hadiah pasti tidak akan setinggi itu, hanya sebuah "Bagus".
Sepertinya sistem penilaian Sistem Hukuman Langit ini terdiri dari: secara sempurna, Bagus, Menengah, dan perbedaan.
"Inang menyelesaikan misi, hadiah teknik melukis tingkat ahli Larangan."
Waduh, Ren He menyadari sifat Sistem Hukuman Langit. Begitu dapat satu teknik langsung mau memaksamu jadi ahli! Buat apa teknik melukis tingkat ahli? Cukup untuk gambar setting game saja.
Tapi Ren He berpikir sejenak lalu lega. Bakat lebih tidak membebani tubuh, siapa tahu suatu saat akan berguna.
Lagipula...hadiah sudah diberikan, Sistem Hukuman Langit tidak menerima pengembalian...
Ini mungkin misi terakhir dalam waktu dekat. Sistem Hukuman Langit sebelumnya saat liburan musim dingin cukup manusiawi, meskipun memberi misi, batas waktunya satu bulan bukan seminggu.
Hati Ren He benar-benar tenang. Senang sekali Sistem Hukuman Langit mau memberinya liburan.
Sudah beberapa hari tidak masuk sekolah, telepon Xu Nuo langsung datang. Menanyakan kapan Ren He akan kembali. Menjelang ujian masuk SMA tiba-tiba jadi Dewa Mobil, ia agak panik...
Jawaban Ren He: Selama terus mengerjakan latihan soal yang ia berikan, pasti bisa dapat nilai bagus. Urusan ujian SMA sama sekali tidak perlu tegang.
Soal gelar Dewa Mobil, takkan ada yang benar-benar percaya berita di Koran Malam Luocheng itu. Lagipula Ren He punya video HD bergelar Kesatria.
Yang mengejutkan Ren He: Yang Xi ternyata juga membolos!
Di tengah persiapan ujian SMA dua minggu sebelumnya, murid teladan di mata guru ini tiba-tiba mangkir. Sebenarnya bukan mangkir, Yang Xi resmi mengajukan cuti tiga hari - berbeda secara esensi dengan tindakan Ren He...
Pagi ini Ren He sedang bersiap keluar, tiba-tiba melihat Yang Xi sudah menunggu di bawah rumahnya. Kemarin dia menelepon menyebutkan akan pergi pagi-pagi melihat gedung perkantoran, tak disangka gadis ini muncul tiba-tiba tanpa kabar sebelumnya memberi kejutan besar.
"Mungkin aku tidak bisa menemanimu hari ini, soalnya ada urusan penting," jelas Ren He sambil menggaruk kepala. Rencananya memang harus survey beberapa lokasi perkantoran.
"Gapapa, hari ini aku yang temani kamu," senyum Yang Xi. Bagi gadis berambut pendek ini, terkadang menemani saja sudah merupakan kebahagiaan tersendiri.
Awalnya Ren He berniat menyewa kantor berukuran sedang. Tapi ternyata dia salah hitung dalam memperkirakan harga properti sekarang...
Bukan harganya terlalu mahal, malah terlalu murah!
Penjualan gedung perkantoran baru justru sangat lesu. Bahkan ada yang dilego murah hanya 1.900 yuan per meter persegi, sungguh harga yang tak masuk akal! Tapi begitulah situasi di Luocheng tahun 2006 - kota kecil tanpa pembeli dan investor properti.
Tapi Ren He tidak menghamburkan uang besar-besaran untuk menimbun properti. Sejujurnya kalau mau investasi properti, lebih baik ke ibukota seperti kota metropolitan tier satu, rasio harga dan kualitas sama sekali berbeda level.
Lagipula dia sedang kekurangan dana untuk mengembangkan game. Lebih penting menyelesaikan Dota secepatnya, nanti kalau sukses mau beli rumah mewah pun mampu.
Andaikata dia benar-benar Tak Kekurangan Uang, mungkin akan beli dua tiga lantai sekaligus. Tapi kenyataannya, dana harus disisihkan untuk pengembangan game.
Bukan Ren He tidak paham betapa mengerikannya kenaikan harga properti. Tapi ketika mencapai tingkatan tertentu, baru sadar ada hal yang lebih mencengangkan daripada properti.
Kata "mengerikan" di sini bukan merujuk pada skala. Nyatanya orang terkaya di negeri ini kebanyakan developer properti. Yang dimaksud "mengerikan" adalah kecepatan pertumbuhannya!
Meski mungkin tidak menduduki puncak daftar orang terkaya, tapi kecepatan peningkatan kekayaannya pasti jauh lebih cepat.
Dan sejujurnya, masuk ke daftar kekayaan belum tentu baik. Benda semacam itu dijuluki "Daftar Pembunuhan Babi". Dalam kehidupan sebelumnya, lihatlah 100 nama teratas di daftar kekayaan tertentu - setelah sepuluh tahun, tingkat kelangsungan hidupnya bahkan tidak mencapai setengah...
Bekerja keras seumur hidup hanya untuk akhirnya makan nasi penjara, untuk apa semua ini?
Ren He akhirnya hanya membeli kantor seluas 210 meter persegi. Secara keseluruhan, ini pasti cukup untuk sementara.
Seluruh ruang kantor bekas yang sudah direnovasi dibeli dengan harga sedikit di atas 400 ribu yuan. Pihak penjual adalah perusahaan yang hampir bangkrut, jadi Ren He bisa dibilang mendapat barang bagus dengan harga murah.
Yang Xi merasa sangat penasaran. Saat semua orang masih sibuk belajar dengan serius, orang di sampingnya ini sudah mulai membeli kantor di gedung perkantoran...
Ren He hanya memberi tahu secara samar bahwa ini persiapan untuk membuat game. Yang Xi pun heran: Membuat game? Game apa yang sepadan dengan persiapan besar-besaran seperti ini dari Ren He?
Dan dari yang diketahui Yang Xi, saat ini Ren He sudah menulis lagu, menulis novel, bermain olahraga ekstrem, hari ini malah ingin membuat game.
Yang Xi sekarang sama sekali tidak penasaran apa lagi yang bisa Ren He lakukan, dia justru ingin tahu apa yang TIDAK bisa dilakukan Ren He.
Saat keluar dari gedung perkantoran, di lapangan ada seorang gadis sedang membuka papan gambar, mungkin menawarkan jasa lukisan sketsa berbayar. Banyak mahasiswa yang kerja paruh waktu seperti ini untuk biaya kuliah.
Gadis itu tampaknya mahasiswa, penampilannya biasa-biasa saja, berpakaian sederhana.
Yang Xi bertanya pada Ren He: "Ayo kita minta dia melukis kita berdua, anggap saja foto bersama."
"Baiklah," kata Ren He sambil tersenyum lebar. Permintaan sederhana pacar seperti ini harus dipenuhi.
Gadis pelukis sketsa itu tampak bingung. Tarif satu orang 10 yuan, kalau dua orang dalam satu lukusan, apa harus 20 yuan?
Ren He langsung menyetujui, "Lukis saja, 20 yuan tidak mahal."
Pihak lawan memang cukup terampil, hanya dalam belasan menit sketsa sederhana sudah selesai. Yang Xi dengan gembira menjeput dan menyerahkannya ke Ren He untuk dilihat, ternyata mereka berdua dilukiskan dengan cukup hidup.
Tapi sekarang kemampuan melukis Ren He sudah mencapai tingkat ahli Larangan, saat melihat lukisan ini secara bawah sadar dia langsung menemukan banyak kekurangan, dan jumlahnya benar-benar cukup banyak.
Namun Ren He tidak akan mengungkapkannya, tidak merendahkan hasil jerih payah orang lain adalah etika paling dasar. Si gadis yang bekerja sambil kuliah di sini juga tidak mudah.
Ren He tersenyum: "Bisa ku gambar satu? Aku akan bayar 10 yuan per lembar, aku hanya ingin melukisnya secara langsung untuknya."
Gadis itu tertegun mendengar perkataan Ren He. Sejujurnya dia sudah kuliah, sementara Ren He dan Yang Xi masih siswa SMP. Siswa SMP sekarang sudah jago merayu cewek sampai bisa bikin sketsa?
Tapi apa yang bisa kau gambar? Teknik melukis seperti ini butuh latihan berulang kali, mana mungkin siswa SMP bisa melukis dengan bagus.
Tapi urusan uang, tidak ada salahnya diambil kalau bisa. Dengan polos ia menyerahkan ruangnya. Soal seberapa jeleknya gambar si anak, bukan urusannya. Orang mau bayar buat menggoda cewek, dirinya dapat uang, tidak ada yang salah.
Yang Xi tertawa: "Sekarang kamu bisa melukis juga?"
"Jangan remehkan aku, ini jurus warisan leluhur rumah kita! Biasanya tidak akan kuberikan ke sembarang orang!" kata Ren He dengan brengsek. Padahal teknik melukis tingkat ahli itu baru didapatnya kemarin.
Ren He tersenyum: "Berdiri tegak jangan bergerak! Akan kuperlihatkan apa itu keajaiban! Saatnya menyaksikan keajaiban telah tiba!"
Awalnya mahasiswi itu merasa meski si bocah brengsek, tapi cukup lucu. Sebenarnya banyak cewek yang suka tipe seperti ini. Yang terlalu pemalu atau terlalu serius malah kurang laku.
Yang terlalu pemalu tidak cocok untuk pacaran, cocok untuk digodai...
Tapi saat Ren He baru mulai mengukir bayangan samar Yang Xi, mulut gadis itu perlahan membuka lebar—ternyata pria ini adalah Ahli sejati!
Setidaknya lebih baik dari dirinya sendiri!
