Di dunia ini banyak orang yang bisa melukis, dan sebenarnya sketsa selalu dianggap sebagai dasar pembelajaran seni lukis. Kecuali jika mempelajari lukisan tradisional Tiongkok, sketsa memang umumnya menjadi proyek dasar untuk memulai belajar melukis.
Tapi sekarang ada yang berhasil memainkan hal dasar ini dengan kreatif!
Mari bahas bagian dasar lukisan ini. Menggunakan satu pensil untuk menciptakan efek tiga dimensi yang nyata pada seluruh panggung hingga hampir membuat segala sesuatu terasa hadir di depan mata - hanya aspek ini saja sudah membuktikan bahwa tidak sembarang orang bisa melakukannya.
Pertama, orang tersebut harus memiliki gambaran jelas dalam pikiran, bagaimana mungkin menyusun komposisi tanpa itu? Sedikit keraguan dalam detail apa pun bisa membuat seluruh lukisan kehilangan harmoni - inilah perbedaan antara ahli Larangan dan orang biasa.
Lukisan master membuatmu nyaman melihatnya, sedangkan karya orang biasa akan memberimu rasa kikuk yang tak terungkap!
Namun yang tidak mereka ketahui adalah, memiliki gambaran dalam pikiran bukanlah apa-apa. Ren He memiliki memori super, sepanjang apapun detailnya sekarang bisa ia ingat...
Tentu saja, gambaran mental sejati sebenarnya berada di tingkat lebih tinggi dari ini, hanya saja ketika digunakan untuk real-time drawing, memori super ini nyaris tak terkalahkan.
Tapi alasan lukisan ini menarik perhatian bukan hanya karena cukup nyata, namun akhirnya karena gadis di pusat lukisan.
Tak ada yang menyadari ini adalah Yang Xi, bahkan teman-temannya pun tidak membuat spekulasi liar tentang Yang Xi.
Gadis itu tanpa ciri wajah pasti, bahkan fitur wajahnya sederhana. Tapi ruang kosong ini membuat mereka yang tak membuat spekulasi liar tentang Yang Xi dan tak mengenalnya seakan mengingat zaman terindah mereka.
Pernah merendahkan diri, bertindak impulsif, dan berkorban untuk seseorang.
Dan orang itu adalah hal yang paling dianggap sebagai harta karun oleh diri sendiri, mungkin cinta pertama, mungkin istri sekarang, mungkin pacar saat ini.
Ia mewakili segala sesuatu yang mungkin indah.
Ketika sebuah lukisan terlepas dari bagus tidaknya teknik melukisnya, namun bisa secara sempurna membangkitkan resonansi dan kenangan, maka ia sendiri telah lama eksis sebagai karya yang berhasil.
Maka lukisan ini menjadi terkenal, Sang Pengejar Mimpi, ya, itulah mimpi indah di tengah musim semi yang baik.
Postingan ini akhirnya berubah menjadi alur aneh yang tak terduga, seolah semua orang menjadi bernuansa sastra dan mulai bercerita tentang kisah mereka sendiri...
Tapi akhirnya semua tersadar, segala sesuatu ini adalah daya pikat magis dari lukisan itu!
Siapakah pelukisnya? TS tidak memberitahu, setelah mengirim postingan TS seolah lupa akan hal ini dan tidak muncul lagi.
Ren He sendiri tidak menyangka, hanya karena asal menggambar satu lukisan bisa menimbulkan gelombang sebesar ini, juga tidak menduga bahwa justru karena gerakannya, mahasiswi itu benar-benar fokus mulai mendalami seni lukis.
Siapakah gadis dalam lukisan itu? Tidak ada yang tahu.
Meski fenomena viral ini ajaib, tapi hanya bertahan beberapa hari. Bagaimanapun, sketsa di mata publik masih dianggap sesuatu yang dasar. Bagi yang tak paham, mungkin hanya lukisan sketsa yang bisa beresonansi saja.
Ditonton, terharu, lalu terlupakan.
Memang ini adalah zaman yang mudah melupakan dan berpamitan.
Sepertinya benar begitu. Di masa kuno, bertemu kenalan saja sangat sulit, jadi semua orang menghargainya.
Tapi sekarang? Cukup menelepon, siapapun bisa ditemukan asal tahu nomornya.
Justru di era seperti ini, saling tak menghubungi.
Lukisan ini perlahan akan memudar dari ingatan orang. Nilai komersialnya tak bisa menyaingi posisi Ren He dalam drift di industri sepeda. Rantai industri karya seni juga tidak begitu sempurna.
Namun Ren He duduk di depan komputer dengan senyum mengembang di bibir. Teknik melukis tingkat ahli sebenarnya sama seperti gitar, keberadaannya sendiri memiliki daya pikat magis yang melampaui sekadar keterampilan. Meski kini mungkin terlupakan, suatu hari nanti, dengan kemampuannya sendiri ia akan membuatnya menyala kembali.
Dalam waktu dekat.
Waktu berlalu begitu cepat. Sekilas waktu bergoyang, jarak ujian masuk SMA tinggal tersisa 1 minggu.
Selama periode ini, Ren He kembali membantu Xu Nuo si pria gemuk mempersiapkan materi ujian sebanyak dua putaran. Baru setelah memastikan pria itu telah menguasai semua poin yang harus diraih, ia bisa lega.
Kini performa si pria gemuk ini berkaitan langsung dengan rencananya: Jika nilai buruk, larangan bepergian akan diberlakukan. Jika dihukum demikian, peluncuran proyek Dota pasti terkendala... Jadi ujian si pria gemuk ini harus lulus!
Persiapan yang sudah ia lakukan begitu matang, bahkan para desainer grafis pun sudah berhasil direkrut belasan orang dengan gaji tinggi untuk mulai bekerja. Jika Xu Nuo mengecewakan di saat kritis seperti ini, Ren He merasa harus setiap hari memberinya ramuan air mata agar bisa merasakan kembali rasa sakit hati yang mendalam...
Perlu diketahui, saat mendaftarkan perusahaan ini, PT (Perseroan Terbatas) minimal harus memiliki dua pemegang saham. Jadi saat ini ia memegang 60%, sedangkan Xu Nuo 40%!
Modal dasar persis sesuai ambang batas - 5 juta yuan.
Proses merekrut beberapa desainer grafis ini benar-benar membuat Ren He bersusah payah. Ia khusus mencukur bulu halus di bibirnya, membeli baju yang lebih matang, hanya agar terlihat lebih dewasa.
Orang-orang zaman sekarang tidak bodoh. Siapa yang akan menganggap siswa SMP bisa diandalkan?
Jika dunia yang dijalani Xu Nuo bergantung pada teknik, maka alam yang akan Ren He masuki jauh lebih kompleks.
Untungnya sekarang karena rajin berolahraga, tinggi badannya melonjak drastis, tatapannya juga terlihat lebih matang. Dengan mengenakan baju yang agak dewasa dan bercanda bilang wajahnya yang muda, masih bisa lolos.
Akhirnya untuk meningkatkan tingkat kepercayaan, Ren He langsung mengeluarkan pikap besar senilai lebih dari 2 juta untuk pamer gengsi. Mobilnya tidak dibawa pulang, langsung diparkir di bawah gedung perkantoran.
Setiap hari para desainer grafis ini datang dan pulang kerja melihat pikap super gagah itu, bangga sekali! Bos mereka muda, tajir, dan punya masa depan! Di Luocheng tahun 2006, mobil mewah masih jarang ditemui.
Saat ngobrol dengan teman selalu bilang: "Wocao, perusahaan tempat gue baru kerja keren banget! Bosnya keliatan muda tapi kaya raya, mobilnya minimal segini!" Sambil misterius mengulurkan dua jari suruh nebak...
Dunia ini sebenarnya tetap mengutamakan kemampuan. Kalau Ren He tidak punya skill, takkan ada yang mau kerja untuknya.
Sebaliknya, kalau para desainer grafis ini tidak kompeten, Ren He juga takkan mempekerjakan mereka. Mereka akan segera tahu betapa ketatnya permintaan Ren He.
Meskipun hal-hal seperti pengolahan visual bisa diperbaiki melalui patch di tahap akhir, Ren He ingin membuat Dota sebaik mungkin sekarang juga.
Ia percaya para desainer grafis ini pasti akan mengalami kesusahan seperti mengelupas kulit setelah mengerjakan proyek ini, namun bagi mereka yang secara teknis belum tentu top, ini merupakan ujian latihan yang bagus.
Bisa dibilang tumbuh bersama, ini industri pertama Ren He yang akan mewakili apakah ia bisa terus "bermain" tanpa beban ke depannya. Jika sukses, perusahaan ini akan menjadi akar kehidupannya kelak, karenanya ia akan mengerahkan sepenuhnya tenaga.
Yang mengejutkan, setelah pencapaian tingkat ahli dalam teknik melukis, bahkan kemajuan artwork Dota menjadi lebih cepat!
Tidak hanya cepat, tapi juga ada kejutan tak terduga!
Setiap hero yang tergambar belakangan ini seolah nyaris terkuak dari kertas, seakan benar-benar ada dimensi paralel di dunia ini dimana para hero tersebut hidup dengan paksa di sana.
Para desainer grafis terkejut melihat konsep karakter ini: Berapa banyak uang yang dihabiskan bos muda tajir ini untuk mempekerjakan ahli dalam mendesain karakter game?!
Para desainer ini adalah lulusan seni formal, sehingga mereka lebih memahami kandungan teknis dalam karya-karya konsep tersebut!
Menggambarnya tidak sulit, tetapi meniupkan jiwa hanya melalui sebatang pensil? Itu mustahil!
