Bisa! Tentu saja bisa! Ia bahkan bermimpi ingin mendengar duet mereka lagi.
Perlu diketahui, status "Kesatria" di balik Ren He saja punya balabantuan penggemar. Bagaimana mungkin lima lagu baru yang mereka rilis sekaligus ini tidak memilikinya? Dan Xie Zexi adalah ketua balabantuan tersebut.
Semua orang juga tahu identitas asli Xie Zexi sebagai bos bar tempat Ren He dan Yang Xi sering manggung dulu. Dialah saksi mata yang pernah kontak langsung dengan mereka. Prestisenya di kalangan balabantuan melambung tinggi, menjadikannya ketua yang paling pantas.
Xie Zexi dengan wajah penuh kegembiraan liar berlari keluar dari bar. Dengan sedikit gugup di depan dua orang itu dia berkata, "Akhirnya kalian kembali! Mau menyanyi hari ini?"
Ren He tertawa, "Kalau tidak menyanyi ngapain kami datang? Lima lagu baru, selesai dalam dua hari, mulai malam ini. Cepat promosikan, Bos Xie! Tempatmu pasti ramai hari ini. Besok mungkin kau perlu sewa satpam sementara untuk menjaga keteraturan!"
Ucapannya penuh kepercayaan diri. Bahkan penyanyi sekelas Wang Quan di masa jayanya pun takkan menarik kerumunan sebanyak itu, kecuali selebriti papan atas sejati.
Kini Xie Zexi tak perlu berteriak di jalanan. Cukup kirim satu pesan perlahan di belasan grup besar, berita tentang konser Ren He dan Yang Xi akan menyebar ke seluruh pelosok kota melalui 10.000 anggota grup dalam sekejap!
“Malam ini kedua mereka akan kembali bernyanyi di bar, dikonfirmasi langsung oleh yang bersangkutan! Masih 5 lagu baru, dinyanyikan dalam dua hari. Teman-teman yang ingin datang buruan, tinggal 20 menit lagi!” Inilah pesan yang dikirim Xie Zexi!
“Waduh, ketua grup keren banget! Akhirnya mereka muncul lagi, pilihannya tetap bar milik ketua. Jempolan!”
“Aku udah mau tidur! Tapi! Ketemu lagi 20 menit lagi!”
“Aku sudah di jalan, jangan sampai ada yang bubar duluan!”
“Aku di luar kota, besok buru-buru balik untuk dengar sesi kedua. Tolong rekam video lengkap malam ini dan kirim ke aku! Terima kasih, bakal ku kasih bingkai merah gede!”
“Hahaha, aku ada di Houhai! Sudah sampai di bar ketua. Mereka berdua sedang menyetel gitar di panggung!” Seorang penggemar langsung mengirim foto. Di panggung yang gelap, Ren He sedang menyetel gitar sementara Yang Xi duduk manis di sampingnya, memandangi profil Ren He. Meski dalam gelap, semua orang bisa merasakan pancaran cinta dari sorot mata Yang Xi.
“Pasti kedua orang ini sangat saling mencintai, aku sangat ingin tahu kisah mereka.”
“Lupakan saja, bisa melihat wajah asli mereka saja sudah harus membakar dupa tinggi, apalagi tahu kisah rumah tangga orang...”
“Sungguh iri dengan perasaan mereka, aku juga ingin mendapatkan cinta yang begitu gemuruh!”
“Siapa yang tidak mau? Semua orang mau!”
Kabar tentang Ren He dan Yang Xi yang akan kembali bernyanyi di Bar Xiangzi Houhai menyebar bagai api dalam lima menit, tak terhitung orang mulai bergegas ke Houhai untuk menghadiri pesta ini!
Para pengunjung bar lain di Houhai yang sedang minum arak langsung menaruh cawan begitu mendengar kabar ini dan berhamburan keluar, membuat para bos bar kebingungan: Ada apa ini?!
Saat mereka membuka ponsel, beberapa teman sudah mengirim pesan: Bar Xiangzi akan viral lagi! Dua siswa SMP misterius itu malam ini akan manggung!
Para bos bar langsung geli di selangkangan, melihat tamu yang tersisa di bar mereka bahkan tidak sampai separuh. Pemilik perempuan bernama Xie Zexi benar-benar dapat keberuntungan besar!
Yang paling kesal sebenarnya adalah bar yang berseberangan dengan Xie Zexi. Ren He dan Yang Xi jelas pertama kali bernyanyi di tempatnya, tapi kenapa dia tidak bisa menahan mereka!? Dia memandang lesu ke arah bar miliknya yang hanya menyisakan kurang dari sepersepuluh pengunjung. Jika kabar ini terus menyebar, bisa-bisa sepersepuluh itu pun hilang!
Bar Xiangzi milik Xie Zexi langsung penuh sesak. Bar yang luas ini bahkan tidak punya tempat untuk berpijak. Xie Zexi hanya bisa berusaha menyisakan belasan kursi untuk teman-teman komunitas penggemar Backyard Club, melarang orang lain duduk di sana. Selain itu, dia benar-benar tidak berdaya.
Seluruh bar terang benderang, hanya panggung yang gelap. Panggung lebih tinggi dari area di bawahnya. Jika lampu tidak dimatikan, meski Ren He dan Yang Xi memakai topi baseball, mereka tetap akan terlihat jelas.
Makanya sebelumnya Ren He meminta Xie Zexi mematikan semua lampu panggung. Kali ini lebih ekstrim - mereka langsung mematikan saklar utama sirkuit panggung di kotak listrik. Sekalipun ada yang mencoba menyalakan lampu, tidak akan berguna karena kotak listrik terkunci dan kuncinya ada di saku Ren He.
Ini yang bisa dilakukan Xie Zexi untuk mereka. Demi memastikan mereka bisa bernyanyi dengan baik, Xie Zexi telah memikirkan berbagai cara.
20 menit berlalu, Bar Xiangzi sudah penuh sesak. Banyak orang terjebak di luar tidak bisa masuk, tapi masih ada yang terus berdatangan.
Siapa sangka dua siswa SMP ini bisa memiliki daya pikat sehebat ini?
Inilah daya pikat magis dari misteri dan jarak, semakin tak terjangkau, semakin besar rasa ingin tahu dan penghargaan orang.
Semua orang tahu kebiasaan mereka sebelumnya: langsung kabur setelah selesai menyanyi.
Bagaimana jika kali ini sama lagi? Kapan lagi bisa mendengar mereka bernyanyi? Mana ada yang tahu!
Ren He duduk di atas panggung memandangi kerumunan di bawah, dengan senyum ia mengulurkan tangan dan menekan udara. Ajaibnya, gerakan sederhana ini benar-benar membuat seluruh ruang menjadi hening.
Ia berbicara ke mikrofon sambil tersenyum: "Kali ini kami membawa 5 lagu baru, 2 hari ini dan 3 besok. Jadi kalian masih bisa datang besok. Harap tetap tenang saat mendengarkan."
Tiba-tiba seorang gadis bertanya keras secara mengejutkan: "Apakah dalam lima lagu ini masih ada bagian yang kau nyanyikan?"
Setelah daya tarik mencapai 3 titik, perhatian orang-orang terhadap Ren He semakin meningkat. Bahkan sekadar berbicara beberapa patah kata di atas panggung yang gelap, banyak gadis merasa pemuda di atas panggung itu memiliki daya pikat magis misterius yang menarik perasaan hati mereka.
Pertanyaan ini membuat Ren He tertegun sejenak. Setelah berpikir, ia menjawab: "Maaf, kali ini tidak ada."
"Menuntut keras agar kamu juga menyanyi!" Teriak banyak orang: "Kami menyukai kalian berdua! Lalu gaya musik Lapangan Praha waktu itu sangat unik, apakah masih ada lagu seperti itu?"
"Akan ada di masa depan. Lagu pertama: Ranap Mudah Meledak!" Ren He tersenyum, jarinya memetik gitar. Ini pertanda pertunjukan resmi dimulai. Meski banyak yang masih punya pertanyaan, mereka terpaksa menekan gejolak dalam hati dan duduk manis mendengarkan.
Semua orang terkejut seketika: Ranap Mudah Meledak ini nama lagu apa-apaan? Lagu dengan gaya seperti apa?
Tapi ketika suara Yang Xi yang pertama kali terdengar dengan sensasi mencabik-cabik itu, bulu kuduk semua orang merinding. Seolah-olah seorang wanita dewasa sedang duduk manis di atas panggung, bercerita dengan daya pikat tentang kisah cinta yang penuh perjuangan, kritikan, dan kemandirian.
Benarkah ini dinyanyikan oleh seorang siswa SMP? Semua orang terpana, kilau permata yang menyilaukan!
Sensasi ini sungguh memukau! Baik gaya musik, lirik lagu, penyanyi, maupun pengiring gitar - semuanya memberikan guncangan dahsyat. Hanya dua kata yang terngiang: MENAKJUBKAN!
Dalam alunan suara itu, mereka seolah terlempar ke ruang mimpi ajaib penuh keanehan namun dipenuhi kontradiksi. Terperangkap di dalamnya tanpa bisa melepaskan diri!
Dua siswa SMP bangkit kembali dari jurang yang meredup. Dengan membawa 5 lagu klasik, satu tebasan golok telah mengoyak realita dan ilusi semua orang.
Musik adalah senjata mereka untuk melawan dunia fana ini.
Penghancuran total!
